PSAK 71 Instrumen Keuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PSAK 71 Instrumen Keuangan"

Transkripsi

1 PSAK 71 Instrumen Keuangan Surabaya, 9 September 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan posisi DSAK IAI atas isu tersebut. Posisi DSAK IAI hanya ditentukan setelah melalui due process procedure and proses pembahasan sebagaimana dipersyaratkan oleh IAI

2 Ikhtisar Topik PSAK 71 Pengakuan dan penghentian pengakuan Model PSAK 55 Klasifikasi dan pengukuran Model baru Kerugian kredit ekspektasian (penurunan nilai) Model baru Akuntansi lindung nilai Model yang diamendemen PSAK 71 mencabut ISAK 26 Penilaian Kembali Derivatif Melekat. 2

3 PSAK 71- Klasifikasi dan pengukuran

4 Kategori pengukuran Klasifikasi: Aset keuangan Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55: PSAK 71 PSAK 55 FVTPL* Biaya perolehan diamortisasi FVOCI* Perubahan signifikan dalam kriteria mengklasifikasikan aset keuangan. * FVTPL fair value through profit or loss (diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) * FVOCI fair value through other comprehensive income (diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain) * HTM held to maturity (dimiliki hingga jatuh tempo); AFS available for sale (tersedia untuk dijual) 4 FVTPL Pinjaman dan piutang/htm* Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigid dan diperkirakan tidak sering terjadi. AFS*

5 Kategori pengukuran Klasifikasi: Liabilitas keuangan Sebagian besar ketentuan PSAK 55 tetap dipertahankan. Diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVTPL. Penyajian dalam OCI* untuk keuntungan atau kerugian dari liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FVTPL yang timbul dari perubahan dalam risiko kredit (own credit risk), kecuali jika hal tersebut akan menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch). Reklasifikasi liabilitas keuangan tidak diperkenankan. * OCI other comprehensive income (penghasilan komprehensif lain) 5

6 Klasifikasi aset keuangan: Instrumen utang Instrumen utang Apakah arus kas kontraktual dari aset tersebut semata pembayaran pokok dan bunga (SPPI)? Tidak Ya Tidak Apakah tujuan model bisnisnya untuk memiliki dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual? Tidak Apakah model bisnisnya untuk mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan? Ya Ya FVTPL FVOCI* Biaya perolehan diamortisasi * SPPI: solely payments of principal and interest * Tunduk pada opsi penetapan FVTPL jika dapat mengurangi accounting mismatch 6

7 Kriteria SPPI Apakah arus kas hanya terdiri dari pokok dan bunga? Konsisten dengan pengaturan pinjaman dasar (basic lending arrangement). Definisi Pokok Bunga Nilai wajar aset pada saat pengakuan awal. Imbalan atas: nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjaman dasar lainnya (misalnya risiko likuiditas), biaya terkait lainnya (misalnya biaya administratif) dan marjin laba. 7

8 De minimis, not genuine dan leverage De minimis Diabaikan De minimis berarti terlalu sepele atau terlalu kecil untuk dipertimbangkan. Not genuine (tidak valid) Diabaikan Suatu ketentuan kontraktual tidak valid jika ketentuan tersebut hanya akan mempengaruhi arus kas pada saat terjadinya suatu kejadian yang sangat jarang terjadi, sangat abnormal atau kecil kemungkinannya terjadi. Leverage Tidak konsisten dengan SPPI Karakteristik arus kas kontraktual yang meningkatkan variabilitas arus kas, dan akibatnya tidak memiliki karakteristik ekonomik dari bunga. 8

9 SPPI: Ketentuan kontraktual yang mengubah waktu/jumlah arus kas Apa maksudnya? Kontrak dapat menentukan keadaan di mana arus kas akan/dapat berubah. Misalnya: Tingkat bunga mengambang Fitur pelunasan dipercepat Fitur perpanjangan periode Penilaian atas kriteria SPPI mempertimbangkan Arus kas yang dapat muncul sebelum dan sesudah perubahan arus kas. Sifat kejadian kontinjensi yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas. 9

10 SPPI: Elemen nilai waktu modifikasian Apa maksudnya? Elemen nilai waktu telah termodifikasi jika hubungan antara berlalunya waktu dan tingkat bunga tidak lagi sempurna. Misalnya: tingkat bunga atas suatu pinjaman dengan jatuh tempo 2 tahun di-reset setiap enam bulan mengikuti suku bunga yang berlaku untuk pinjaman 5 tahunan. Elemen nilai waktu modifikasian harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah arus kas kontraktual yang dihasilkan memenuhi kriteria SPPI. Pertimbangkan apakah arus kas kontraktual berbeda secara signifikan dengan arus kas dari instrumen yang tidak dimodifikasi? 10

11 SPPI: Tingkat bunga yang diregulasi Pengecualian untuk tingkat bunga yang diregulasi (dapat dianggap sebagai proxy atas elemen nilai waktu dari uang) dengan syarat: Tingkat bunga yang diregulasi secara umum konsisten dengan berlalunya waktu; dan Tidak menimbulkan eksposur terhadap risiko yang tidak konsisten dengan peminjaman dasar. Pertimbangkan apakah tingkat bunga secara umum konsisten dengan berlalunya waktu? 11

12 Ikthisar model bisnis Model bisnis Fitur utama Diukur pada Memiliki untuk mendapatkan arus kas kontraktual Memiliki baik untuk mendapatkan arus kas kontraktual dan untuk dijual Tujuan: Memiliki aset untuk mendapatkan arus kas kontraktual. Penjualan sifatnya insidental. Penjualan biasanya sangat sedikit (secara frekuensi dan volume). Mendapatkan arus kas dan menjual sifatnya tak terpisahkan untuk mencapai tujuan dalam model bisnis ini. Umumnya lebih banyak penjualan (secara frekuensi dan volume) dari model bisnis memilki untuk mendapatkan arus kas kontraktual Lainnya Tujuannya: bukan untuk mendapatkan arus kas kontraktual atau untuk dijual Biaya perolehan diamortisasi* FVOCI* FVTPL** * Tunduk pada kriteria SPPI dan tidak menerapkan opsi pengukuran pada nilai wajar (fair value option). ** Kriteria SPPI tidak relevan aset dalam model bisnis tersebut diukur pada FVTPL. 12

13 Pertimbangan dalam melakukan penilaian Bagaimana risiko dikelola? Bagaimana kinerja dievaluasi? Tingkat penjualan aktual dan ekspektasian? Bagaimana manajer dikompensasi? Faktor-faktor lainnya? Dinilai pada tingkatan di mana sekelompok aset dikelola, misalnya suatu portofolio aset. 13

14 Contoh model bisnis Portofolio likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu Portofolio likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian Aset dalam bentuk dana yang dikelola dengan dasar nilai wajar Pinjaman ritel dimiliki untuk sekuritisasi Instrumen untuk diperdangkan Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi Pinjaman ritel dimiliki untuk mendapatkan arus kas kontraktual 14

15 Model bisnis bank contoh Bank A memiliki aset finansial untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam suatu skenario stress case (misalnya: jika terjadi penarikan besar-besar oleh nasabah). Bank A memonitor kualitas kredit aset tersebut dan tujuannya adalah untuk mendapatkan arus kas kontraktual. Bank A mengevaluasi kinerja aset atas dasar bunga diterima dan kerugian kredit yang timbul. Bank A juga memonitor nilai wajar aset keuangan dari sudut pandang likuiditas untuk memastikan bahwa kas yang akan terealisasi pada saat terjadi penjualan dalam skenario stress case cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Secara periodik Bank A melakukan penjualan yang nilainya tidak signifikan untuk menunjukkan kecukupan likuiditas. 15

16 Klasifikasi piutang dagang Kriteria klasifikasi Kemungkinan besar terpenuhi? SPPI Dimiliki untuk mendapatkan arus kas kontraktual Piutang dagang kemungkinan besar memenuhi kedua kriteria: Arus kas pada umumnya bersifat tetap. Pada umumnya dimiliki untuk mendapatkan arus kas kontraktual. Perlu mempertimbangkan dampak dari sekuritisasi dan transaksi lainnya, termasuk anjak piutang (factoring), dan ketentuan kontraktual yang lebih kompleks. 16

17 Klasifikasi investasi dalam instrumen ekuitas Investasi dalam instrumen ekuitas Untuk diperjualbelikan? Ya Tidak Opsi OCI? Tidak Ya Tidak dapat di-recycle ke laba rugi FVOCI* FVTPL * Pemilihan ini tidak bisa dibatalkan dan dapat dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen (misalnya: masing-masing saham) pada saat pengakuan awal. 17

18 Opsi untuk ditetapkan pada FVTPL Aset keuangan: Dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch). Liabilitas keuangan tidak ada perubahan dari PSAK 55: Selain itu, liabilitas keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika: Dikelola atas dasar nilai wajar; atau Mengandung derivatif lekatan (embedded derivative) yang dapat dipisahkan. Selain itu, berikut ini dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi spesifik tertentu terpenuhi: Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item nonfinansial. Ekposur kredit tertentu. 18

19 Derivatif lekatan (embedded derivatives) Apakah kontrak utama adalah aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71? Ya Tidak Jangan dipisahkan Ikuti ketentuan pemisahan, seperti dalam PSAK 55 Pertimbangkan dampaknya pada kriteria SPPI 19

20 Pengukuran awal Secara umum, tidak ada perubahan dari PSAK 55. Diakui pada nilai wajar ditambah (dikurangi) biaya transaksi # yang terkait langsung dengan perolehan (penerbitan). Pengecualian: Piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan diakui sebesar harga transaksi* sebagaimana definisikan dalam PSAK 71. # Biaya transaksi tidak dimasukkan dalam pengukuran awal aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL. *Jumlah imbalan yang diharapkan akan diterima. 20

21 Pengukuran aset keuangan Kategori pengukuran Laba rugi OCI Biaya peroleh diamortisasi Seluruh keuntungan dan kerugian - Penyajian keuntungan/kerugian sama dengan PSAK 55? Instrumen utang pada FVOCI Instrumen ekuitas** pada FVOCI Bunga, kerugian penurunan nilai, keuntungan/kerugian selisih kurs, keuntungan/kerugian saat pelepasan Dividen (kecuali jelas merupakan pemulihan atas sebagian biaya perolehan investasi) FVTPL Seluruh keuntungan/kerugian - Keuntungan/kerugian lainnya Keuntungan/kerugian akibat perubahan nilai wajar ** Pengukuran dengan basis biaya perolehan tidak lagi diperkenankan. 21

22 PSAK 71 Penurunan nilai

23 Tipe model Perubahan utama dari PSAK 55 PSAK 55 PSAK 71 Kerugian yang telah terjadi (incurred loss) Jumlah model Beberapa Satu Kerugian ekpektasian (expected loss) Ruang lingkup Diperluas Investasi dalam instrumen ekuitas Pertimbangan (judgment) Penurunan nilai diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS* Meningkat Tidak ada penurunan nilai yang diakui untuk instrumen ekuitas * AFS Available for sale 23

24 Penurunan nilai ruang lingkup Dalam ruang lingkup Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang). Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL. Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72. Di luar ruang lingkup Investasi dalam instrumen ekuitas. Komitmen pinjaman dan jaminan yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. Instrumen keuangan lainnya yang diukur pada FVTPL. * Kecuali jika dicatat sesuai dengan PSAK 62 24

25 Penurunan nilai model baru Informasi yang dicakup Kejadian masa lalu + Kondisi sekarang + Perkiraan kondisi ekonomik masa depan Pada umumnya, seluruh aset keuangan membawa penyisihan kerugian. Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai Lebih banyak pertimbangan. Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK

26 Pendekatan umum (pengukuran ganda) Kerugian kredit ekspektasian 12-bulan Berpindah kategori Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal Kembali Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Prinsip umum yang berlaku, salah satu dari dua basis pengukuran diterapkan: Kerugian kredit ekspektasian 12-bulan; atau Kerugian kredit sepanjang umurnya. Basis pengukuran yang digunakan bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal. 26

27 Elemen utama dari model penurunan nilai Kerugian kredit ekspektasian 12- bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Peningkatan risiko kredit secara signifikan Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan. Tidak didefinisikan. Gagal bayar Tidak didefinisikan. 27

28 Pendekatan pengukuran ganda menerapkan definisi gagal bayar Pertimbangkan indikator kualitatif, jika tepat untuk digunakan, misalnya: pelanggaran kovenan hutang. Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk tujuan pengelolaan risiko kredit secara internal atas instrumen yang relevan. Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan. Diterapkan secara konsisten. Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak. 28

29 Penilaian atas kenaikan risiko kredit secara signifikan suatu konsep relatif Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal. Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian. Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya: Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian. Data makroekonomik aktual/perkiraan. Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit. Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis peminjam. 29

30 Penilaian atas kenaikan risiko kredit secara signifikan risiko gagal bayar Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko gagal bayar. Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, hal ini dapat mengindikasikan adanya kenaikan risiko kredit. Namun demikian, asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode mendekati jatuh tempo. Penilaian kuantitatif dalam banyak hal merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability of default/pd). Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat untuk digunakan (sebagai watch list ). 30

31 Penilaian atas kenaikan risiko kredit secara signifikan contoh Bank B menggunakan sistem pemeringkat kredit internal dari skala 1 sampai 10. Penurunan 2 peringkat menunjukkan kenaikan signifikan dalam risiko kredit. Bank B memiliki 2 kelompok pinjaman: Pinjaman 1: Diberi peringkat 2 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4 pada tanggal pelaporan. Pinjaman 2: Diberi peringkat 3 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4 pada tanggal pelaporan. Bank B tidak menganggap peringkat 4 sebagai peringkat dengan risiko kredit yang rendah. 31

32 Risiko kredit dianggap rendah jika: Pengecualian risiko kredit rendah 1 Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Risiko gagal bayar rendah 2 3 Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat. Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual. Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan untuk memenuhi kewajiban 32

33 Pengecualian risiko kredit rendah Jika risiko kredit rendah dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen. Instrumen dengan peringkat rating eksternal investment grade adalah salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah. Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan. 33

34 Praduga 30-hari Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal jika pembayaran kontraktual telah tertunggak lebih dari 30 hari. Diasumsikan sebagai titik terakhir di mana kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur diakui: Delinquency merupakan salah satu lagging indicator. Kenaikan signifikan dalam risiko kredit biasanya terjadi sebelum aset menunggak. Jika tersedia informasi yang lebih bersifat forward-looking (misalnya, atas dasar suatu portofolio aset) maka informasi tersebut harus digunakan. 34

35 Modifikasi Jika arus kas kontraktual dari suatu aset keuangan telah dimodifikasi, entitas diharuskan untuk memisahkan: Modifikasi yang tidak mengakibatkan penghentian pengakuan Modifikasi yang mengakibatkan penghentian pengakuan 35

36 Keuntungan atau kerugian akibat modifikasi Jika arus kas kontraktual direnegosiasi atau dimodifikasi tetapi tidak mengakibatkan penghentian pengakuan: Hitung ulang jumlah tercatat bruto (GCA)* dari aset keuangan, dan akui keuntungan atau kerugian akibat modifikasi di laba rugi. Biaya atau fee yang timbul disesuaikan terhadap jumlah tercatat aset keuangan modifikasian dan diamortisasi sepanjang sisa umur instrumen tersebut. *GCA (gross carrying amount) = nilai kini (present value) arus kas kontraktual yang direnegosiasi atau dimodifikasi, didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal. 36

37 Modifikasi: Menilai kenaikan signifikan dalam risiko kredit Jika modifikasi tidak mengakibatkan penghentian pengakuan: Aset modifikasian tidak otomatis memiliki risiko kredit yang lebih rendah dari risiko kredit aset yang tidak dimodifikasi. Penilaian kemudian atas kenaikan signifikan dalam risiko kredit dilakukan dengan membandingkan risiko gagal bayar pada tanggal-tanggal berikut: Pengakuan awal (berdasarkan persyaratan awal yang tidak dimodifikasi) Tanggal modifikasi Tanggal pelaporan (berdasarkan persyaratan modifikasian) 37

38 Modifikasi: Menilai kenaikan signifikan dalam risiko kredit Jika modifikasi mengakibatkan penghentian pengakuan: Aset keuangan yang baru diakui pada tanggal modifikasi; dan Penilaian kemudian atas peningkatan signifikan dalam risiko kredit dilakukan dengan membandingkan risiko gagal bayar pada tanggal-tanggal berikut: Pengakuan awal Tanggal modifikasi (berdasarkan persyaratan modifikasian) Tanggal pelaporan (berdasarkan persyaratan modifikasian) 38

39 Pendekatan khusus: Aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk ( POCI * assets) Suatu aset adalah aset keuangan yang telah memburuk (credit-impaired) jika telah terjadi salah satu atau lebih peristiwa yang memiliki dampak merugikan atas estimasi arus kas masa depan dari aset tersebut. Serupa dengan peristiwa merugikan (loss events) dalam PSAK 55. Pengakuan awal: Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif (EIR**). Tidak ada penyisihan kerugian yang diakui. Selanjutnya: Perubahan kerugian ekspektasian sepanjang umur diakui di laba rugi dan merupakan penyisihan kerugian. *POCI = purchased or originated credit-impaired **EIR = effective interest rate 39

40 Piutang dagang dan piutang sewa dan aset kontrak Piutang sewa Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendanaan signifikan Pilihan kebijakan akuntansi yang dapat diterapkan Pendekatan umum Pendekatan disederhanakan Penyisihan kerugian selalu senilai kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. 40

41 Pendekatan umum atau pendekatan disederhanakan untuk piutang dagang Dampak memilih pendekatan umum Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal. Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih. Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah. Untuk piutang jangka pendek, kedua pendekatan akan memberikan hasil yang sama. 41

42 Mengukur penurunan nilai Kerugian kredit ekspektasian dari aset keuangan Probabilitas tertimbang Nilai kini Kekurangan kas Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang (mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi). Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto. 42 Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang diharapkan akan diterima oleh entitas.

43 Apa yang dimaksud dengan periode estimasi? Umumnya merupakan periode kontraktual maksimum di mana entitas akan terekspos pada risiko kredit: Misalnya: komitmen pinjaman periode kontraktual maksimum di mana entitas memiliki kewajiban kontratual untuk memberikan kredit/pinjaman. Opsi perpanjangan atau pelunasan dipercepat oleh peminjam juga dicakup. Pengecualian untuk instrumen keuangan tertentu yang (misalnya: kartu kredit): Mencakup pinjaman dan komponen komitmen yang belum ditarik (undrawn commitment). Secara kontraktual dapat ditarik dengan sedikit pemberitahuan (little notice). Kemampuan untuk membatalkan tidak membatasi eksposur pemberi pinjaman atas kerugian kredit. Ukur kerugian kredit ekspektasian selama periode di mana entitas terekspos pada risiko kredit. 43

44 Pengukuran kerugian kredit ekspektasian - contoh PT A memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun senilai Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan suku bunga efektif adalah 5%. PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12-bulan. Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12-bulan sebesar 0,5%. LGD (loss given default) yang merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar - adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar. Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12-bulan adalah 1.250, yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak ( , yakni pokok bunga) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%). 44

45 Aset keuangan berupa instrumen utang yang diukur pada FVOCI Tidak ada penyisihan yang diakui di laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai diakui di laba rugi. Pengungkapan mengenai jumlah penyisihan kerugian. 45

46 Contoh: Pengakuan penurunan nilai untuk aset berupa instrumen utang yang diukur pada FVOCI Pada 31 Desember 2019, Bank A membeli instrumen utang dengan nilai wajar Rp1.000 dan mengklasifikasikannya sebagai diukur pada FVOCI. Instrumen tersebut bukan merupakan instrumen memburuk (credit-impaired). Bank A mengestimasi kerugian kredit ekspektasian 12-bulan sebesar Rp15. Bank A melakukan pencatatan sebagai berikut pada 31 Desember 2019: Instrumen utang Kas Kerugian penurunan nilai laba rugi Penghasilan komprehensif lain (OCI) Debit Rp1.000 Rp15 46 Kredit Rp1.000 CU15

47 Contoh: Pengakuan penurunan nilai untuk aset berupa instrumen utang yang diukur pada FVOCI (lanjutan) Pada akhir periode pelaporan berikutnya, nilai wajar instrumen utang menurun menjadi Rp950. Bank A menyimpulkan bahwa tidak terjadi kenaikan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal. Kerugian kredit ekspektasian 12-bulan pada akhir periode pelaporan berikutnya adalah Rp10. Bagaimana Bank A harus mencatat pada akhir pelaporan berikutnya? Debit (Kredit). Laba Rugi OCI Aset (a) Rp(5) Rp55 Rp(50) (b) Rp(50) - Rp(50) (c) - Rp50 Rp(50) (d) Rp10 Rp40 Rp(50) 47

48 Piutang dagang PT M memiliki piutang dagang senilai Rp1.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan. PT M memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan dibayar tepat waktu. PT M mengestimasi bahwa terdapat: 1% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak membayar; dan 99% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo. PT M mengukur kerugian ekspektasian sebesar 1% dari jumlah kekurangan kas sebesar Rp Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan. Kerugian ekspektasian = (Rp1.000 x 1%) + (Rp0 x 99%) = Rp10 48

49 Cara praktis: Matriks penyisihan Pabrikan M beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio piutang dagang senilai Rp30 juta pada 31 Desember 20X1. Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil. Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa. Piutang dagang tidak memiliki komponen pendanaan signifikan. Pabrikan M menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai. Estimasi matriks penyisihan*: Belum jatuh tempo Menunggak 1 30 hari Menunggak hari Menunggak hari Menunggak lebih dari 90 hari Tingkat kerugian 0,3% 1,6% 3,6% 6,6% 10,6% *Matriks penyisihan didasarkan pada: Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang; dan Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking. 49

50 Cara praktis: Matriks penyisihan perhitungan penurunan nilai Perhitungan penurunan nilai menggunakan matriks penyisihan: Jumlah tercatat bruto (A) Tingkat kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (B) Penyisihan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (A x B) Belum jatuh tempo Rp ,3% Rp Menunggak 1 30 hari Rp ,6% Rp Menunggak hari Rp ,6% Rp Menunggak hari Rp ,6% Rp Menunggak >90 hari Rp ,6% Rp Rp Rp

51 Sumber data dalam mengukur penurunan nilai Peringkat internal/eksternal Data makroekonomik Pengalaman kerugian kredit entitas lainnya Faktor spesifikpeminjam Pengalaman kerugian historis Informasi lainnya Informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa upaya dan biaya berlebihan. 51

52 Basis individu vs kolektif Relevan untuk: Menilai apakah terdapat kenaikan risiko kredit secara signifikan; dan Mengukur penurunan nilai. Tidak ada panduan umum mengenai pendekatan mana yang paling sesuai. Meski demikian, dalam beberapa hal penilaian secara kolektif diperlukan: Untuk mengidentifikasi kenaikan risiko kredit secara signifikan, jika tidak tersedia informasi lain yang sifatnya spesifik-peminjam. Jika tidak tersedia informasi untuk mengukur penurunan nilai dengan basis individu. 52

53 Pengakuan bunga Pengakuan awal Kenaikan risiko kredit secara signifikan Aset menjadi memburuk (credit-impaired) Kerugian penurunan nilai Kerugian kredit ekspektasian 12-bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur Bunga atas aset yang telah turun nilainya pada pengakuan awal Bunga atas aset yang telah turun nilainya pada pengakuan awal Suku bunga efektif (EIR) diterapkan terhadap jumlah bruto EIR diterapkan pada jumlah biaya perolehan diamortisasi (neto) EIR yang disesuaikan dengan kredit (credit-adjusted EIR) diterapkan pada biaya perolehan diamortisasi (neto) 53

54 PSAK 71- Akuntansi Lindung Nilai

55 Tujuan dan ruang lingkup Menyelaraskan akuntansi lindung nilai dengan manajemen risiko Ruang lingkup: tidak termasuk macro hedging 55

56 Kontrak untuk penggunaan sendiri (own-use) Apakah kontrak dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan? Ya Apakah kontrak dilakukan dan dimaksudkan untuk terus dimiliki untuk keperluan pembelian, penjualan atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas? Ya Apakah akuntansi FVTPL akan menghilangkan atau mengurangi secara signifikan accounting mismatch yang dapat timbul? Apakah entitas telah memilih penetapan FVO? Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Kontrak eksekutori Derivatif FVTPL 56 FVTPL = Fair value through profit and loss FVO = Fair value option

57 Opsi nilai wajar (FVO) untuk eksposur kredit tertentu Memadankan nama dan senioritas Dipilih saat pengakuan awal atau sesudahnya Seluruh atau sebagian dari eksposur kredit Dapat dibatalkan Diakui (misal: pinjaman) atau belum diakui (misal: komitmen pinjaman) Selisih diakui di laba rugi 57

58 Instrumen lindung nilai kas Instrumen lindung nilai nonderivatif yang memenuhi kualifikasi: Instrumen keuangan FVTPL Untuk lindung nilai selain nilai tukar Liabilitas FVO dengan perubahan nilai wajar akibat risiko kredit diakui di OCI Aset/liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai FVO untuk mengurangi accounting mismatch jika akuntansi lindung nilai akan menciptakan mismatch tersebut Keseluruhan/sebagian dari instrumen keuangan harus ditetapkan (designated) Tidak diperkenankan menetapkan instrumen internal yang dipertahankan 58

59 Biaya lindung nilai Penetapan sebagian dari instrumen lindung nilai : Bagian yang dikecualikan Perlakuan akuntansi Nilai waktu dari opsi yang dibeli Elemen forward dari suatu kontrak forward Basis spread valuta asing dari suatu instrumen keuangan Perubahan nilai wajar diakui di OCI Mempengaruhi laba rugi pada saat yang bersamaan dengan transaksi atau diamortisasi sepanjang waktu 59

60 Item lindung nilai- eksposur tambahan yang memenuhi kualifikasi 1 Komponen risiko dari item nonkeuangan 2 Inflasi yang tidak ditentukan secara kontraktual 3 Sekelompok item (termasuk posisi neto) 4 Eksposur gabungan 5 Instrumen ekuitas diukur pada FVOCI FVOCI = Fair value through other comprehensive income 60

61 Komponen risiko dari item nonfinansial Kriteria penetapan (komponen risiko finansial dan nonfinansial) Dapat diidentifikasi terpisah Dapat diukur dengan andal Lakukan analisis atas struktur pasar tertentu yang terkait dengan risiko tersebut, dan di mana aktivitas lindung nilai tersebut berlangsung. Terapkan pada risiko yang ditetapkan secara kontraktual dan nonkontraktual. 61

62 Mengevaluasi apakah risiko dapat diidentifikasi Apakah terdapat kontrak? Ya Apakah kontrak menetapkan bagaimana risiko dinilai harganya dalam kontrak? Tidak Tidak terpisah Apakah risiko tersebut dipertimbangkan secara terpisah dalam menentukan harga item lindung nilai berdasarkan atas analisis struktur pasar terkait? Tidak Risko tidak dapat diidentifikasi terpisah (bukan merupakan risiko lindung nilai yang diperkenankan) Ya Ya Risiko dapat diidentifikasi secara terpisah (merupakan risiko lindung nilai yang diperkenankan jika dapat diukur dengan andal ) 62

63 Mengevaluasi apakah risiko dapat diukur dengan andal Apakah input untuk mengukur dampak risiko tersebut dapat diobservasi? Tidak Apakah input yang tidak dapat diobservasi tidak signifikan terhadap pengukuran? Tidak Risiko tidak dapat diukur dengan andal (bukan merupakan risiko lindung nilai yang diperkenankan) Ya Ya Risiko dapat diukur dengan andal (risiko lindung nilai yang diperkenankan) 63

64 Sekelompok item (termasuk posisi neto) Kriteria kelayakan Terdiri atas item yang layak menjadi item lindung nilai. Dikelola dengan basis kelompok untuk tujuan manajemen risiko. Dalam hal lindung nilai arus kas atas item dengan posisi risiko saling hapus, merupakan lindung nilai atas risiko valuta asing dan penetapannya menentukan rincian tertentu mengenai transaksi prakiraan. 64

65 Komponen jumlah nominal Persyaratan penetapan: Sebagian dari seluruh jumlah atau Komponen lapisan Dapat diidentifikasi terpisah dan dapat diukur dengan andal Seluruh item dalam kelompok terekspos pada risiko lindung nilai yang sama Identifikasi dan telusuri Lindung nilai atas nilai wajar perlu mempertimbangkan dampak seluruh opsi pelunasan dipercepat dalam kelompok tersebut 65

66 Eksposur gabungan Eksposur gabungan = eksposur nonderivatif + derivatif Penilaian efektivitas dan pengukuran ketidakefektifan Hubungan lindung nilai Eksposur gabungan Eksposur nonderivatif Derivatif Vs. Instrumen lindung nilai derivatif Penilaian efektivitas Pengukuran ketidakefektifan Jika risiko gabungan merupakan item lindung nilai, penilaian dan pengukuran akan dilakukan pada tingkat gabungan tersebut 66

67 Contoh eksposur gabungan: Eksposur gabungan Utang dengan jangka waktu 10 tahun, berbunga tetap, dalam valuta asing + cross-currency interest rate swap (CCIRS) dengan jangka waktu 10 tahun (fixed-to-variable) Item lindung nilai Ekposur gabungan Utang dengan jangka waktu 10 tahun, berbunga variabel, dalam mata uang domestik Instrumen lindung nilai Interest rate swap (IRS) domestik dengan jangka waktu 5 tahun (variable-to-fixed) Suatu eksposur gabungan mungkin, atau tidak mungkin, menjadi item lindung nilai, bergantung pada manajemen risiko. 67

68 Investasi dalam ekuitas yang diukur pada FVOCI Item lindung nilai berupa instrumen ekuitas FVOCI Perubahan nilai wajar diakui di OCI Instrumen lindung nilai Perubahan nilai wajar diakui di OCI Ketidakefektifan diakui di OCI Jumlah tidak pernah direklasifikasi dari AOCI ke laba rugi FVOCI = Fair value through other comprehensive income AOCI = Accumulated other comprehensive income 68

69 Penilaian efektivitas lindung nilai Dikeluarkan Uji 80% 125% Dimasukkan Kualitatif, forward-looking Terdapat hubungan ekonomik. Risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai. Rasio lindung nilai cocok dengan rasio aktual yang digunakan untuk keperluan manajemen risiko. 69

70 Penilaian efektivitas lindung nilai Pada awal; dan Frekuensi penilaian Secara berkesinambungan: Setiap tanggal pelaporan; atau Perubahan signifikan dalam keadaaan. Kualitatif atau kuantitatif? Bergantung pada fakta dan keadaan. Penilaian kualitatif sesuai untuk keadaan tertentu. Kebijakan manajemen risiko sumber utama informasi. 70

71 PSAK 71 - Pengungkapan

72 Pengungkapan sebelum penerapan PSAK 71 Pengungkapan sesuai PSAK 25 paragraf 30 informasi relevan yang telah diketahui/dapat diestimasi dengan wajar untuk menilai kemungkinan dampak dari suatu PSAK yang sudah diterbitkan tapi belum berlaku efektif. 72

73 Pengungkapan setelah penerapan PSAK 71 Ketentuan pengungkapan baru yang ekstensif, misalnya: Penjelasan mengenai bagaimana pertimbangan digunakan Pengungkapan kuantitatif Bagaimana entitas menentukan kapan risiko kredit telah meningkat secara signifikan. Definisi gagal bayar dan alasan untuk memilih definisi tersebut. Input dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai. Rekonsiliasi penyisihan kerugian. Perubahan signifikan dalam jumlah tercatat bruto. Informasi mengenai agunan. Modifikasi atas aset keuangan. 73

74 PSAK 71 - Tanggal efektif dan transisi

75 Tanggal efektif Disahkan Juli 2017 Tanggal efektif 1 Januari 2020 Laporan keuangan tahunan 31 Desember Mar Jun Sep Des Penerapan dini diperkenankan Laporan interim 75

76 Transisi untuk klasifikasi dan pengukuran Penerapan secara retrospektif, dengan beberapa pengecualian Angka komparatif tidak perlu disajikan kembali (dapat disajikan kembali jika memungkinkan tanpa penggunaan hindsight) Penilaian ulang secara terbatas atas opsi nilai wajar (FVO) 76

77 Transisi Penerapan secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25, dengan beberapa pengecualian: Jika timbul biaya dan upaya berlebihan dalam menilai kenaikan risiko kredit secara signifikan pada tanggal penerapan pertama kali ( TPPK ) kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur pada setiap tanggal pelaporan (kecuali yang memiliki risiko kredit rendah). Item yang telah dihentikan pengakuannya pada saat TPPK PSAK 71 tidak diterapkan. Penyajian kembali periode sebelumnya: Tidak disyaratkan. Diizinkan hanya jika informasi tersedia tanpa penggunaan tinjauan ke belakang (hindsight). Penilaian ulang secara terbatas atas opsi penetapan instrumen keuangan yang diukur pada FVTPL. 77

78 TERIMA KASIH 78

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN PSAK 71 Instrumen Keuangan Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Klasifikasi amortized cost dan fair

Lebih terperinci

MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA

MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA ASOSIASI SURANSI JIWA INDONESIA MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA Halaman: i Nomor: 1 Klasifikasi Aset Keuangan (4.1 Klasifikasi Aset

Lebih terperinci

PUBLIC HEARING ED PSAK 71: Instrumen Keuangan

PUBLIC HEARING ED PSAK 71: Instrumen Keuangan DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PUBLIC HEARING ED PSAK 71: Instrumen Keuangan Waktu / Tempat: Senin, 24 Oktober 2016 / Grha Akuntan, Jakarta Materi ini dipersiapkan sebagai bahan

Lebih terperinci

FINANCIAL INSTRUMENT

FINANCIAL INSTRUMENT Pelaporan Akuntans Keuangan- Financial Instrument 1 FINANCIAL INSTRUMENT Dwi Martani Latar Belakang Revisi PSAK 50-55 2 Perkembangan standar Internasional IFRS 30 dan 39 Investor melakukan investasi secara

Lebih terperinci

EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INSTRUMEN KEUANGAN

EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INSTRUMEN KEUANGAN ED PSAK 71 EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INSTRUMEN KEUANGAN Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Rerangka Teori dan Literatur 2.1.1. Pengertian Bank Pada Pasal 1 (Butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,

Lebih terperinci

PSAK 55 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PSAK 55 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PSAK 55 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN OVERVIEW Ringkasan perubahan Standar Akuntansi Standar akuntansi yang berlaku efektif sebelumnya Cakupan Standar akuntansi yang berlaku efektif saat

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 31 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 31 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN Instrumen Keuangan: Pengungkapan ED PSAK (Revisi 0) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf -

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (REVISI 0) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf - dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf

Lebih terperinci

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam

Lebih terperinci

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan draf Eksposur Amendemen InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan KomPenSASI negatif Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Tanggapan atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian PSAK Menurut PSAK No. 1, paragraf 5, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan

Lebih terperinci

LIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING

LIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING LIMITED HEARING PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 14 November 2006 TUJUAN PSAK 50 (1998) Vs PSAK 50 (2006) Menyamakan pengaturan akuntansi dan pelaporan investasi efek

Lebih terperinci

Investasi - Bonds. Pertemuan ke 6

Investasi - Bonds. Pertemuan ke 6 Investasi - Bonds Pertemuan ke 6 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Utang Investasi di Instrumen Ekuitas Latihan dan Pembahasan 2 Mahasiswa mampu : Tujuan Pemelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

Transaction in Foreign Currency

Transaction in Foreign Currency Transaction in Foreign Currency Dwi Martani 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan- Forex 1 Transaksi dalam Mata Uang Asing D G 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan- Forex 2 1/26/2010 Pelaporan Akuntans

Lebih terperinci

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Grha Akuntan/ Jumat, 8 Desember

Lebih terperinci

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 55 AKUNTANSI INSTRUMEN DERIVATIF DAN AKTIVITAS LINDUNG NILAI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 55 AKUNTANSI INSTRUMEN DERIVATIF DAN AKTIVITAS LINDUNG NILAI 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. AKUNTANSI INSTRUMEN DERIVATIF DAN AKTIVITAS LINDUNG NILAI Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank. yang berkaitan dengan penyajian instrumen keuangan:

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank. yang berkaitan dengan penyajian instrumen keuangan: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Perubahan Penerapan PSAK No.50 (revisi 2006) pada Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. IV.1.1. Penyajian Instrumen Keuangan Terdapat beberapa perubahan pada pos instrumen

Lebih terperinci

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT ED Amandemen PSAK 2 EXPOSURE DRAFT LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta

Lebih terperinci

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Ruang Mawar, Balai Kartini 8 Juni 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan

Lebih terperinci

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi ED AMANDEMEN PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan,

Lebih terperinci

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto PSAK 24 IMBALAN KERJA Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita 2015271115 Dicky Andriyanto 2015271116 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 I. PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 0 (REVISI 0) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 0 (revisi 0) terdiri dari paragraf - dan Panduan Aplikasi. Seluruh

Lebih terperinci

SEWA DE PSAK 73. Tanggapan tertulis atas draf eksposur paling lambat diterima pada tanggal 21 Juli Tanggapan dikirimkan ke:

SEWA DE PSAK 73. Tanggapan tertulis atas draf eksposur paling lambat diterima pada tanggal 21 Juli Tanggapan dikirimkan ke: Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan draf eksposur dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 0 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks dengan

Lebih terperinci

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan. EXPOSURE DRAFT BULETIN TEKNIS 8 DIKELUARKAN OLEH KONTRAK ASURANSI DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA TANGGAL 19 OKTOBER 2012 Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP Materi ini dipersiapkan oleh Divisi Teknis IAI sebagai bagian yang takterpisahkan dari Discussion Paper Reviu 1 Ruang lingkup Small and medium entities (SMEs),

Lebih terperinci

Asset Revaluation: The Implication on Tax, Accounting and Performance Management REVALUASI ASET. Waktu / Tempat: Balai Kartini, Senin 16 November 2015

Asset Revaluation: The Implication on Tax, Accounting and Performance Management REVALUASI ASET. Waktu / Tempat: Balai Kartini, Senin 16 November 2015 DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA Asset Revaluation: The Implication on Tax, Accounting and Performance Management REVALUASI ASET Waktu / Tempat: Balai Kartini, Senin 16 November

Lebih terperinci

PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN 60 PSAK 60 PSAK 60 mengatur persyaratan pengungkapan dalam laporan keuangan terhadap instrumen keuangan. Sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi 2006):

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya dunia perekonomian dan perbankan internasional, Indonesia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK Ruang Lingkup Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum(general purpose financial statemanet) bagi

Lebih terperinci

1. UMUM a. Pendirian Koperasi KOPERASI KASIH INDONESIA Koperasi Kasih Indonesia ( Koperasi ), didirikan berdasarkan Akte No. 164 yang dibuat oleh H. Rizul Sudarmadi, SH., Notaris di Jakarta tanggal 31

Lebih terperinci

Investasi Stock. Pertemuan ke 7

Investasi Stock. Pertemuan ke 7 Investasi Stock Pertemuan ke 7 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang Investasi di Instrumen Ekuitas Latihan dan Pembahasan.. 2 Mahasiswa mampu : Tujuan Pemelajaran 1.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ED PSAK (revisi ) Oktober EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan

Lebih terperinci

ISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha LN. Presented by: Dwi Martani ata

ISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha LN. Presented by: Dwi Martani ata ISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha LN Presented by: Dwi Martani ata Latar Belakang Banyak entitas pelapor memiliki investasi dalam kegiatan usaha luar negeri PSAK 10 (Revisi 2010):

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan rangkuman kinerja perusahaan untuk melaporkan setiap aktivitas yang dilakukan, mulai dari aktivitas operasional, investasi, dan pembiayaan.

Lebih terperinci

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. Berikut adalah isi dari PSAK 28 Revisi 2012 dan PSAK 36 Revisi 2012 berikut Dasar Kesimpulan yang disadur dari website IAI: www.iaiglobal.or.id. PT Padma Radya Aktuaria tidak bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH II.1. KETENTUAN UMUM LAPORAN KEUANGAN A. Tujuan Laporan Keuangan 01. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, arus kas

Lebih terperinci

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Investasi Efek Tertentu PSAK No. 50 PSAK No.50 tentang AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU telah disetujui oleh Komite Standar Akuntansi

Lebih terperinci

Investasi - Bonds Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Investasi - Bonds Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Investasi - Bonds - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Utang Investasi

Lebih terperinci

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ED PSAK No Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ED PSAK No Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh ED PSAK No. 0 Mei 0 exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Instrumen Keuangan: Pengungkapan Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut : Lampiran IV Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP I. DAFTAR ISTILAH Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk

Lebih terperinci

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Menteng 16 Oktober 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris

Lebih terperinci

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Disajikan oleh Yakub KAP ANWAR & REKAN Jakarta 18 Januari 2011 Outline Perubahan Ketentuan umum Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan

Lebih terperinci

Pedoman Tugas Akhir AKL2

Pedoman Tugas Akhir AKL2 Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PUBLIKASI BANK UMUM KONVENSIONAL OTORITAS

Lebih terperinci

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP SAK UMUM vs SAK ETAP No Elemen PSAK SAK ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas

Lebih terperinci

Reksa Dana AXA MaestroObligasi Plus

Reksa Dana AXA MaestroObligasi Plus Reksa Dana AXA MaestroObligasi Plus Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia draf Eksposur Amendemen InveStASI PAdA entitas ASoSIASI dan ventura BerSAmA: KePentIngAn JAngKA PAnJAng PAdA entitas ASoSIASI dan ventura BerSAmA Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Investasi Stock. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Investasi Stock. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Investasi Stock - Pertemuan 7 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang Investasi

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan

Lebih terperinci

Perbandingan Pengaturan - Transaksi

Perbandingan Pengaturan - Transaksi Overview PSAK 50 dan PSAK 55 (Revisi 2006): Perbedaan Pengaturan dengan PSAK Sebelumnya Oleh: Sri Yanto Technical Director The Indonesian Institute of Accountants Perbandingan Pengaturan - Transaksi PSAK

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. Desember EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KONTRAK ASURANSI Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) Approved by: PT SEKAWAN INTIPRATAMA

Lebih terperinci

TAMBAHAN ILUSTRASI DAN PENJELASAN PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA BUKU 1

TAMBAHAN ILUSTRASI DAN PENJELASAN PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA BUKU 1 TAMBAHAN ILUSTRASI DAN PENJELASAN PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA BUKU 1 TIM PERUMUS PAPI 1 Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia TAMBAHAN ILUSTRASI DAN PENJELASAN PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan...

PT VICTORIA INSURANCE LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan... LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan... 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010) Beserta Laporan Auditor Independen Daftar Isi

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI PENDAPATAN PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan Memahami

Lebih terperinci

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Audited) No. POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri

Lebih terperinci

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14,

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14, LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA TRIWULANAN Per - September 212 dan Desember 211 (UNAUDITED) KONSOLIDASI Sep 212 Des 211 Sep 212 Des 211 ASET 1. Kas 5,854 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 723,489

Lebih terperinci

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN02 KPR BTN

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN02 KPR BTN Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir 31Desember 2011 Daftar Isi Halaman 1. Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS) STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN EFEKTIF PER 1 JANUARI 2017 1 PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 28 Oktober 2015 2 PSAK 2 Laporan Arus Kas 3 PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 28 September 2016 4 PSAK 4 Laporan

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN03 KPR BTN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA BTN03 KPR BTN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember dan Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember dan Catatan Aset Bank

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Nur Fadilla, Sofatul Lail Lisa, Rohmania Nur Laily, Fitriya Indah Wahyuni nurfadilajuniandra@gmail.com Abstrak Instrumen keuangan adalah

Lebih terperinci

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010 Akuntansi Keuangan serta Workshop PSAK Terbaru" 1 PSAK TERBARU Dr. Dwi Martani Tiga Pilar Standar Akuntansi 2 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK-ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Instrumen Keuangan Derivatif 2.1.1 Pengertian Instrumen Keuangan Derivatif Pada jaman sekarang ini perusahaan menghadapi berbagai jenis risiko pasar. Risiko ini timbul karena

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. oleh pengguna laporan keuangan (investor, kreditor, dan calon kreditor) memiliki

BAB V PENUTUP. oleh pengguna laporan keuangan (investor, kreditor, dan calon kreditor) memiliki BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Informasi akuntansi harus memiliki relevansi nilai yang bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Penggunaan informasi akuntansi yang akurat oleh pengguna

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar Pengelolaan Risiko Pasar Manajemen Risiko, Sesi 7 Latar Belakang Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET 1. Kas 37,590 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,206,840 3. Penempatan pada bank lain 59,439 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci