G O N G 1.1. Pendahuluan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "G O N G 1.1. Pendahuluan"

Transkripsi

1 Pendahuluan Dalam buku ini kita akan mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan satu alat musik yang secara teknis disebut gong. Anda mungkin sudah terbiasa mengenal sebuah gong. Alat musik lazimnya terbuat dari logam, bentuknya bundar besar, dengan pencu atau benjolan bulat di tengah, dan biasanya digantung dengan tali pada sebuah bingkai penopang. Dalam bahasa Jawa dan Bali, alat semacam ini sering disebut gong, atau dalam bahasa Sunda dan Betawi, goong. Dalam bahasa-bahasa lain alat ini memiliki nama yang berbeda-beda. Dalam bahasa Toba, gong dinamai ogung, sedangkan dalam bahasa Melayu, tawak. Di Jawa, gong yang besar disebut gong tetapi ada yang lebih kecil yang dinamai kempul, dan ada beberapa macam lain lagi yang disebut kenong, kethuk, kempyang, bonang, dan bende. Dalam bahasa Anakalang, Sumba, gong disebut mabakul. Gbr. 1.1: Gong, Sunda

2 2 Gbr. 1.2: Gong dan kempul, Jawa Tengah (ukuran permukaannya lebih besar daripada ukuran badannya) Gbr.1.3: Gong, Vietnam Gbr. 1.4: Gong datar, Tibet Gbr. 1.5: Ilustrasi rangkaian gong kecil di atas sebuah rak (ukuran permukaannya hampir sama dengan ukuran badannya)

3 3 Dalam bahasa Inggris, istilah gong muncul pertama kali sekitar tahun 1600, dan barangkali dipinjam dari Indonesia. Ketika ahli akustika mulai melakukan penggolongan terhadap alat-alat musik, istilah gong dipilih sebagai istilah baku untuk mewadahi semua alat musik yang terbuat dari logam dan bentuknya bundar, baik yang berpencu maupun yang tidak, dengan ukuran diameter dan kedalaman yang bervariasi. Istilah tersebut sekarang menjadi istilah teknis atau ilmiah yang mengacu pada semua alat musik yang memiliki ciri dan prinsip bunyi yang sama dengan gong Jawa (berpencu) dan gong Cina (tanpa pencu). Prinsip bunyi gong yang dimaksud di sini adalah sebagai berikut: apabila gong dipukul, maka pusat getaran terkuat terletak di bagian tengah permukaan alat. Jika gong memiliki pencu, getaran terkuat terletak di pencu, sedangkan kalau tanpa pencu getaran terkuat tetap berada di tengah permukaan. Getaran inilah yang sampai pada telinga kita sebagai bunyi. (Lihat bab 2.) Coba membandingkan prinsip bunyi gong dengan lonceng. Pada lonceng, pusat getarannya terletak di ujung atau bibirnya. Perbedaan prinsip ini bisa dibuktikan dengan cara meredam bunyinya. Untuk meredam suara gong, peganglah bagian pencu (jika ada). Sedangkan untuk meredam suara lonceng, bibir Gbr. 1.6: Gong datar, Cina lonceng dipegang atau rongganya ditutup. Buku ini dengan sengaja menggunakan istilah gong agar bisa menampung semua alat musik yang memiliki prinsip bunyi yang disebut di atas. Jadi, sekalipun banyak masyarakat Gbr. 1.7: Gong, Kalimantan menggunakan nama sendiri-sen- diri untuk alat tersebut, buku ini tetap menggunakan istilah gong. Gong (dalam arti luas ini) banyak terdapat di Indonesia dan Asia Tenggara, serta negara-negara lain di Asia. Ensambel (sekumpulan alat musik yang dimainkan bersama-sama) yang Gbr. 1.8: Lonceng Pusat getaran

4 4 menggunakan gong sangat beraneka ragam. Ada ensambel yang hanya menggunakan beberapa gong, tanpa alat lain. Namun ada juga ensambel yang menggunakan satu gong saja ditambah dengan beberapa alat musik lain, seperti biola, akordeon, dan gendang. Di samping itu, terdapat pula ensambel yang menggabungkan beberapa gong dengan alat musik lainnya, dan sebagainya. Peranan gong dalam sebuah ensambel beraneka ragam pula. Ada ensambel yang menggunakan serangkaian gong yang terus-menerus membawakan lagu utama, sementara ada ensambel lain yang menggunakan gong sesekali saja. Selain itu, masih banyak peranan lain dari gong dalam ensambel tertentu. Gbr. 1.9: Satu dari empat ogung Batak Toba, Sumatera Utara Gbr. 1.10: Gong gantung, Nias Gbr. 1.11: Ensambel gong dari Sumba Barat

5 5 Gbr. 1.12: Gong di atas rak, Pulau Bintan, Riau Kepulauan (ensambel Mak Yong) Gbr. 1.13: Gong gantung dari Tolaki, Sulawesi Tenggara Gbr. 1.14: Saronen, arakan gong, Madura Gbr. 1.15: Gong gantung dari Sunda Gbr. 1.16: Khong wong yai, rangkaian gong melingkar, Thailand

6 6 Gbr. 1.17: Calempung (rangkaian gong), masyarakat Petalangan, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau Gbr. 1.18: Gong gantung dari Filipina Gbr. 1.19: Arakan gong, Lombok Gbr. 1.21: Kromong, rangkaian gong, Betawi Gbr. 1.20: Bebonangan, arakan gong, Bali Gbr. 1.22: Bonang, gamelan degung, Sunda Gbr. 1.23: Gong waning, Sikka, Flores

7 7 Gbr. 1.24: Talempong pacik, Sumatera Barat Gbr. 1.25: Gong gantung, Timor Gbr. 1.26: Reyong, rangkaian gong, Bali Dalam buku ini, gong bukan satu-satunya fokus kita. Namun gong menjadi kendaraan untuk menjelaskan topik-topik lain yang berkaitan. Topik-topik yang akan dibahas dalam buku ini, antara lain:

8 8 Gong sebagai alat musik. Gong tunggal, atau seperangkat gong yang terdapat di Indonesia dan luar negeri. Ensambel-ensambel di Indonesia yang menggunakan gong. Jenis alat musik lain yang dimainkan bersama dengan gong. Berbagai peranan gong dalam komposisi atau susunan musik. Beberapa teknik susunan musik yang seringkali terdapat dalam permainan gong atau ensambel yang melibatkan gong. Penggunaan teknik susunan musik tadi, namun diterapkan pada alat musik lain: alat musik bertabung bambu, berbilah logam, rebana, atau dawai bambu/kawat, serta suara manusia. Fungsi sosial gong dan ensambel dengan gong Ensambel dengan Gong VIDEO CD VCD 1, track 2 Videoklip pengantar: Ensambel gong Nusantara Dalam buku ini, kita akan berfokus pada berbagai macam ensambel yang menggunakan gong, baik di Indonesia maupun mancanegara. Barangkali ensambel gong yang paling dikenal baik di Indonesia maupun di mancanegara adalah ensambel gamelan Jawa dan Bali. Namun masih banyak ensambel dengan gong lainnya di Nusantara, dan tidak semua disebut dengan gamelan. Di bawah ini, ada beberapa contoh ensambel di Indonesia yang menggunakan gong. Coba perhatikan keanekaragaman susunan alat musik dalam ensambel di bawah ini: Ensambel untuk ronggeng Melayu dari Sumatera. Ensambel itu terdiri atas biola, vokal, akordion, dua gendang, dan satu gong gantung (tetawak). Gondang sabangunan dari Sumatera Utara. Ensambel itu terdiri atas taganing (lima gendang yang dilaras untuk membawa lagu), satu gendang besar lagi, serunai, hesek (alat perkusi kecil), dan ogung (empat gong, masing-masing dengan pemain sendiri). Gong waning dari Kabupaten Sikka, Flores. Ensambel itu terdiri atas lima buah gong (masing-masing dipegang oleh satu pemain), dua gendang, dan bambu panjang yang dipukul. Ensambel untuk begandang dari masyarakat Jalai, Kalimantan Barat. Ensambel itu terdiri atas kelinang (delapan gong kecil yang disusun di atas rak dan dimainkan oleh seorang pemain), satu atau dua tawak (gong gantung dengan badan [kedalaman] panjang), tiga

9 9 babandih (gong dengan badan lebih pendek daripada tawak dan posisinya dipeluk oleh pemain), dan gendang. Ensambel untuk gandrung dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ensambel itu terdiri atas dua biola, vokal, gendang, dua gong kecil (kethuk) dalam rak, serta satu gong gantung. Gamelan Jawa yang umum di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ensambel itu terdiri atas rebab (alat dawai yang digesek), vokal laki-laki, vokal perempuan, beberapa macam alat bilahan logam, gambang (alat bilahan kayu), celempung (alat dawai yang dipetik), beberapa kendhang (gendang), suling, dua bonang (masing-masing terdiri dari gong kecil di atas rak; setiap bonang dimainkan oleh seorang pemain), kenong (beberapa gong berukuran sedang, dengan badan [kedalaman] panjang dan diletakkan di atas rak; alat musik itu dimainkan oleh seorang pemain), kethuk-kempyang (dua gong kecil dan diletakkan di atas rak), kempul (beberapa gong berukuran sedang dengan ukuran badan lebih pendek, digantung dengan tali pada tiang penopang; alat musik itu dimainkan oleh seorang pemain), gong suwukan (gong gantung, besarnya di antara kempul dan gong ageng), dan gong ageng (gong gantung paling besar) Di Mana Gong Dijumpai? Gong bisa ditemukan dalam ensambel-ensambel di berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya di tempat asalnya. Coba bayangkan gitar atau biola: sekalipun keduanya berasal dari Eropa tetapi saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Begitu pula dengan gong. Penduduk yang berpindah seringkali membawa serta alat musik mereka ke tempat yang baru. Dan seorang raja zaman dahulu, bisa saja menghadiahkan sebuah gamelan kepada kerajaan lain, lalu gamelan itu menjadi lambang kebesaran di istana baru. Ensambel gong juga ditemukan di luar Indonesia, terutama di kawasan Asia Tenggara. Misalnya, ensambel piphat di Thailand, pin peat di Kamboja, piphat atau sep nyai di Laos, hsaing waing di Myanmar, gamelan Trengganu di Malaysia, kulintang di Filipina, dan ensambel gong datar (tanpa pencu) di kawasan pegunungan Vietnam dan Filipina. VIDEO CD VCD 1, track 3 Ensambel gong Mancanegara; VCD 2, track 36 Gerantung (gong datar), Pak Pak, Sumatera Utara

10 10 Gbr. 1.27a Gbr. 1.27b Gbr. 1.27a & 1.27b: Bonang dalam gamelan di Boven Digoel, Papua Di Boven Digoel, Papua, tempat tahanan politik di zaman kolonial Belanda, ada alat-alat musik sejenis gamelan Jawa. Alat musiknya direkayasa dari bendabenda yang ada di sekitar lingkungan tahanan dan dimainkan untuk menumpahkan kerinduan akan tempat asal mereka. Bonang, misalnya, dibuat dari rantang besi (tempat makanan) oleh tahanan yang berasal dari Jawa. Secara akustika, prinsipnya sama dengan gong datar. Sementara itu, di Kraton Kasunanan, Surakarta, juga terdapat seperangkat Gamelan Genta, yang kabarnya dihadiahkan oleh Raja Siam, sekitar abad kesembilanbelas. Secara akustika, prinsipnya sama dengan lonceng (genta). Gbr Bonang, dalam perangkat Gamelan Genta milik Kraton Kasunanan Surakarta, yang kabarnya dihadiahkan oleh Raja Siam, sekitar abad kesembilanbelas. Gbr. 1.29: Talempong duduak, Sumatera Barat

11 11 Gbr. 1.30: Pin peat, Kamboja Gbr. 1.31: Gong renteng, Cirebon Gbr. 1.32: Gamelan Jawa Tengah Gbr. 1.33: Ensambel gong dari Kalimantan

12 12 Gbr. 1.34a Gbr. 1.34b Gbr. 1.34a & 1.34b: Gong datar, Filipina

13 13 Gong tersebar bahkan sampai ke Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika. Kemajuan teknologi, industri media, dan transportasi, telah meningkatkan pergaulan seni budaya antarbangsa. Perkembangan fungsi musikal dan pergaulan budaya antarbangsa memungkinkan musik gong dari Indonesia semakin dikenal, dipakai, dan dinikmati di berbagai penjuru dunia. Pada umumnya, musik Indonesia yang dikenal di luar Asia Tenggara adalah musik gamelan dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali. Di Eropa, Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru musik gamelan ini bahkan menjadi salah satu bahan ajar pendidikan seni di sekolah menengah dan universitas. Saat ini di Amerika diperkirakan terdapat lebih dari dua ratus gamelan dan ensambel lainnya dari Indonesia. Ensambel itu merupakan buatan Indonesia asli atau modifikasi orang Amerika. Berbagai ajang festival gamelan juga sering diselenggarakan di beberapa wilayah mancanegara. International Gamelan Festival pertama, yang diadakan pada tahun 1986, bahkan diselenggarakan di Vancouver, Kanada. Jadi, alat musik gong dari Indonesia sudah dikenal luas di dunia Gong Sekarang Ini Tidak semua musik gamelan yang terdapat di luar negeri diciptakan dengan gaya tradisional (dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali). Ada pula yang dibuat dengan gaya kreasi baru. Komponis dari Indonesia atau luar negeri menciptakan komposisi musik itu dengan alat musik tradisional dan atau alat-alat musik baru buatan setempat. Di Indonesia, musik gamelan kreasi baru yang diciptakan oleh komponis Indonesia dipelajari juga di perguruan tinggi dan sanggar. Sedikitnya ada tiga golongan komponis baru, yaitu: VIDEO CD VCD 1, track 4 8 Komposisi Baru 1. Komponis yang menciptakan komposisi baru untuk gamelan standar. Komponis Indonesia yang termasuk dalam golongan ini adalah, antara lain, Rahayu Supanggah, Al. Suwardi, dan I. M. Harjito. Mereka berasal dari tradisi gamelan Surakarta. Komponis lain adalah Dewa Putu Berata dan Dewa Ketut Alit dari Sanggar Çudamani di Bali. I Wayan Sadra dan I Nyoman Windha juga berangkat dari tradisi di Bali. Para komponis ini bisa saja memakai teknik-teknik yang umum (standar) dalam suatu komposisi. Mereka juga bisa menggunakan teknik baru yang inovatif, atau mencampur teknik standar dan teknik baru. Komponis Barat yang menciptakan komposisi baru untuk gamelan standar, umumnya membuat komposisi untuk gamelan

14 14 Bali, terutama untuk gong kebyar. Misalnya, Michael Tenzer dan Evan Ziporyn. Komponis-komponis terkadang melibatkan alat lain yang berasal dari luar tradisi gamelan ke dalam komposisinya. I. M. Harjito, misalnya, pernah membuat komposisi untuk gamelan Jawa, lalu ditambah dengan bagpipe Skotlandia. 2. Komponis yang membuat komposisi untuk gamelan kreasi. Ada komponis yang tertarik dengan konsep gamelan dan alat-alatnya, tetapi ingin membuat alat-alat sendiri berdasarkan prinsip akustik gamelan. Di Amerika, ensambel-ensambel kreasi ini sering disebut American gamelan ( gamelan buatan Amerika ). Komponis yang terkenal dalam bidang ini adalah mendiang Lou Harrison. Bisa juga menyebut nama Barbara Benary. Di Indonesia, nama Al. Suwardi perlu dicatat. Ia pernah membuat gamelan genta. Seluruh alatnya terbuat dari genta (atau lonceng). Selain itu ada pula Rahayu Supanggah, yang membuat Gamelan Mr. Black dengan gong datar (jenis bende). Gbr. 1.35: Gamelan Padhang Moncar, University of Wellington, Selandia Baru Gbr 1. 36: Gamelan Mr. Black, Rahayu Supanggah, menggunakan jenis gong datar (bende) Gbr. 1.37: bagpipe

15 15 Gbr. 1.38: Gamelan Evergreen dari Kanada Gbr. 1.39: Gamelan Genta, karya Al. Suwardi 3. Penggolongan yang terakhir adalah komponis yang menulis kom- posisi untuk orkes dan alat-alat musik Barat dengan menggunakan kesan dan pengaruh dari suara gamelan. Komponis yang termasuk dalam golongan ini di antaranya adalah Claude Debussy. Komponis Perancis ini mendengar gamelan Jawa dalam pameran di Paris pada tahun Kemudian ia membuat komposisi piano berdasarkan kesan yang didapatnya. Selain itu, ada pula Colin McPhee (dari Kanada) dan Benjamin Britten (dari Inggris) yang memasukkan lagu gaya Bali ke dalam beberapa komposisinya. Mereka juga berusaha meniru timbre (warna suara) dan komposisi gamelan Bali pada alat-alat musik Barat. Beberapa musisi Indonesia, seperti Bubi Chen, dan Band Krakatau juga pernah membuat komposisi untuk alat-alat musik Barat setelah mendapat inspirasi dari gamelan Sunda.

16 16 Kebudayaan Dong Son di Vietnam Asal-usul Gong di Indonesia? Gendang perunggu Masa prasejarah di Asia Tenggara mencatat suatu periode yang disebut dengan periode Dong Son. Istilah Dong Son diambil dari nama sebuah desa di tepi Sungai Ma, di Provinsi Thanh Hoa, Vietnam Utara. Desa itu merupakan situs yang digali oleh arkeolog sekitar tahun 1930-an. Di tempat itu banyak ditemukan peninggalan barang kuno dari tahun SM. Situs-situs lain dengan barang-barang sejenis banyak ditemukan kemudian. Namun, kebudayaan yang diwakili oleh barang-barang sejenis ini umumnya dirujuk pada nama tempat ditemukannya pertama kali, yaitu Dong Son. Pada masa itu, teknologi pembuatan barang dari perunggu sudah ada. Hal itu dibuktikan dengan temuan salah satu alat yang disebut gendang perunggu. Meski bentuknya seperti gendang (muka atau tutupnya bukan terbuat dari kulit melainkan dari logam), secara akustika gendang perunggu itu adalah sejenis gong. Gbr. 1.40: Moko dari Alor, NTT

17 17 Gbr. 1.41: Peta lokasi Dong Son, Vietnam dan tempat penemuan gendang perunggu di Indonesia. Ada juga beberapa lokasi di Maluku (Pulau Leti, Sarua, Buru, Gorom) dan di Papua (Kepala Burung) yang tidak kelihatan di peta ini.

18 18 Gendang perunggu masuk di kepulauan Indonesia, kemungkinan dari Vietnam, pada kurun waktu 500 tahun pertama Masehi. Gendang perunggu ditemukan atau diketahui pernah ada di Sumatera; Jawa; Bali; Sumbawa; Selayar; Seram; Kei dan pulau-pulau lain di Maluku; Roti dan pulau-pulau lain di Nusa Tenggara Timur; dan di daerah Kepala Burung Papua Barat. Bahkan sampai sekarang, alat itu masih terdapat di Pulau Alor (NTT): gendang perunggu (yang dibuat di Jawa pada abad ke-19 dan ke-20) masih tetap dipakai sebagai uang mahar atau perangkat upacara. Alat itu dimainkan sebagai alat perkusi (bukan sebagai alat pembawa melodi). Pada masa awal gendang perunggu masuk di kepulauan Indonesia, masyarakat Indonesia belum mengenal teknologi pembuatan alat logam. Ini menunjukkan bahwa gendang perunggu bukan berasal dari Indonesia. Mungkin alat itu dibarter dengan produk dan hasil bumi Indonesia, atau barangkali sebagai alat kebesaran raja. Sebuah gendang perunggu yang ditemukan di Yunnan (Tiongkok) dan diperkirakan dibuat sekitar tahun 200 SM (gambar 1.44) menunjukkan bahwa gendang perunggu pernah dimainkan sebagai alat musik (paling tidak di Tiongkok, masih belum terbukti di Nusantara). Permukaan gendang itu menggambarkan adegan pertunjukan yang menggunakan sederetan gendang perunggu. Masing-masing gendang itu dimainkan oleh seorang pemain yang sedang memegang alat pemukul. Pada gambar tersebut, terlihat ada pemukul yang sedang menyentuh gendang, sementara yang lainnya berada di atas. Itu menjelaskan bahwa tidak semua gendang dibunyikan secara serentak. Gbr. 1.42: Moko (gendang perunggu) dari Alor, NTT, dipakai sebagai bagian dari perangkat upacara

19 19 Gbr. 1.43: Gendang perunggu dari Selayar, Sulawesi, dilihat dari sisi atas dan samping

20 20 Gbr. 1.44: Gendang perunggu dari Yunnan, Tiongkok, tahun 200 SM.; tampak miniatur sederetan gendang perunggu yang sedang dimainkan

21 21 Asal-usul Gong Kapan masyarakat Indonesia mulai membuat alat-alat dari logam (termasuk gong)? Sekali lagi belum ada penjelasan yang pasti. Akan tetapi, pakar arkeologi, Peter Bellwood, mengatakan bahwa terdapat bukti kegiatan pembuatan logam di Bali sebelum tahun 200M., dan di beberapa daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Madura, Sumatera bagian selatan, Riau, Flores, Kepulauan Talaud sebelum tahun 500 M. Perkiraan kegiatan itu agak berdekatan waktunya dengan perkiraan masuknya gendang perunggu ke Indonesia. Ada teori yang mengatakan bahwa gong sebagai alat musik merupakan perkembangan dari gendang perunggu. Jika kedalaman gendang perunggu diperpendek, alat tersebut menjadi semacam gong datar (tanpa pencu). Saat ini, gong datar lebih umum dijumpai di pegunungan Vietnam dan Filipina, daripada di Indonesia. Sedangkan gong berpencu umum ditemukan di berbagai wilayah di Asia Tenggara. Benarkah sejarah perkembangan gong dimulai dari gendang perunggu kepada gong datar, lalu menjadi gong berpencu? Di manakah kedua jenis gong ini diciptakan? Ada kemungkinan, penciptaan itu terjadi di daratan Asia Tenggara, kemudian masuk ke Nusantara. Akan tetapi, tidak mustahil (meskipun belum terbukti) gendang perunggu itu diadaptasi menjadi gong datar dan gong berpencu di Nusantara. Atau bisa juga diperkirakan bahwa gong mulamula masuk ke Indonesia bukan hanya sebagai gendang perunggu, tetapi sudah dalam bentuk gong datar, kemudian bentuk gong itu diberi pencu di Indonesia. Yang jelas, berdasarkan sumber tertulis dari abad ke-12 dan sesudahnya, para ahli yakin bahwa gong kecil (berpencu) sudah menjadi alat musik di Jawa pada zaman itu. Alat musik itu digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang. Pada dinding candi-candi yang dibangun pada abad ke-14 di Jawa Timur juga dijumpai relief gong. Bagaimanapun alat musik gong menyebar ke banyak daerah di Nusantara maupun di Asia Tenggara, yang pasti masing-masing daerah tersebut saat ini telah mengembangkan keunikan musiknya sendiri-sendiri.

22 22

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33 GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL VCD 1: VIDEO CD track 2 Ensambel dengan gong Nusantara; track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara; track 13 Gamelan,

Lebih terperinci

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG

ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG 23 ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG VIDEO CD VCD 1, track 9-12 Demo memainkan rebab, siter, kempul dan gong, saron Jawa Tengah 2.1. Bagaimana Bunyi

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat

SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Peranan Ritmis dan Struktural Pemegang Mat SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL 53 SUSUNAN MUSIK: PERANAN GONG DALAM ENSAMBEL Dalam bab 4 kita telah mempelajari beberapa cara untuk membedakan antara jenis atau komposisi musik yang satu dengan

Lebih terperinci

G L O S A R I 121 GLOSARI

G L O S A R I 121 GLOSARI G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan

Lebih terperinci

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan

Alat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan ALAT MUSIK DAWAI 1 Alat Musik Dawai 1.1 Pendahuluan Alat musik dawai memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat musik lainnya, seperti misalnya gendang, gong, atau alat tiup. Alat musik dawai (selanjutnya

Lebih terperinci

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum MUSIK POPULER DI INDONESIA 17 Cymbals Tomtom Snare Bass drum Hihat Gbr. 2.9. Bagian-bagian dari seperangkat drum Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum Seperti halnya gendang, keberadaan

Lebih terperinci

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya 14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya Alat musik tradisional asal Jawa Tengah (Jateng) mencakup gambarnya, fungsinya, penjelasannya, cara memainkannya dan keterangannya disajikan

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gamelan telah menjadi identitas budaya masyarakat Indonesia, karena telah hidup membudaya dan menjadi tradisi pada kehidupan masyarakat dalam kurun

Lebih terperinci

Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 :

Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 : Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia Di susun oleh kelompok 5 : 1. Adji pangestu (ketua) 2. Septi (wakil) 3. Aditya risky indrayanto (anggota) 4. Nanda (anggota) 5. Okta (anggota) 6. Sasa (anggota)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya bahasa. Bagaimana

Lebih terperinci

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis

Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis 1. ALAT MUSIK RITMIS CONTOH ALAT MUSIK RITMIS Ada beberapa contoh alat musik ritmis tang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu. 1. GENDANG Gendang atau kendang

Lebih terperinci

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta. Rupa Seni Pertunjukan Musik Tradisional = dimainkan sendiri maupun sebagai pengiring kesenian tradisional lainnya Luntur karena globalisasi, perkembangan jaman dan pengaruh musik modern LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

GONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII

GONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII G O N G i ii G O N G GONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII Penulis : Esther L. Siagian Kontributor : Hanefi Deni Hermawan Asep Nata Philip Yampolsky Penanggung Jawab Isi : Penulis Penanggung

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari bunyi-bunyian instrumental atau vokal ataupun keduanya, yang menghasilkan sebuah karya yang indah dan harmonis.

Lebih terperinci

FUNGSI SOSIAL ALAT MUSIK GAMELAN DAN ENSAMBEL GONG

FUNGSI SOSIAL ALAT MUSIK GAMELAN DAN ENSAMBEL GONG FUNGSI SOSIAL ALAT MUSIK GAMELAN DAN ENSAMBEL GONG 95 FUNGSI SOSIAL ALAT MUSIK GAMELAN DAN ENSAMBEL GONG VIDEO CD VCD 2: track 21 Gong kematian, Mamasa, Sulsel; track 22 Upacara pengobatan Beliatn, Dayak

Lebih terperinci

Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi

Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi CIRI MUSIKAL DAN PERAN ALAT DAWAI DALAM ENSAMBEL 71 Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi 5.1 CIRI MUSIKAL Pembahasan mengenai ciri musikal alat dawai meliputi sistem nada serta ciri

Lebih terperinci

Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah

Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Bambu merupakan tanaman yang ditemui di Indonesia, dimana terdapat sekitar 60 spesies bambu dari sekitar 1000 spesies bambu di dunia. Indonesia sendiri

Lebih terperinci

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE Agung Ardiansyah 1108100057 *Pendahuluan 3 * Pendahuluan 01. Latar Belakang Dalam pagelaran gamelan berbeda dengan pagelaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari

Lebih terperinci

Alat musik tradisional dari jawa barat. Alat musik tradisional dari jawa tengah. Alat musik tradisional dari maluku. *Angklung

Alat musik tradisional dari jawa barat. Alat musik tradisional dari jawa tengah. Alat musik tradisional dari maluku. *Angklung Alat musik tradisional dari jawa barat *Angklung cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada tertentu. Alat musik tradisional dari jawa tengah *Gamelan Cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gambus merupakan salah satu kesenian daerah yang terdapat di Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. Musik gambus umumnya dibawakan oleh orkes gambus. Saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset 11 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perkembangan Musik Keroncong Musik keroncong adalah musik asli yang biasa menjadi salah satu aset kekayaan budaya bangsa, akan tetapi kita pun tidak bisa dengan asal-asalan

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipukul dan tergolong ke dalam klasifikasi organologi kelas idiophone.

BAB I PENDAHULUAN. dipukul dan tergolong ke dalam klasifikasi organologi kelas idiophone. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik talempong bagi masyarakat Minangkabau telah menjadi identitas kedaerahan, hampir terdapat di setiap nagari di Minangkabau. Talempong yang dimaksud dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Wujud merupakan salah satu aspek yang paling mendasar, yang terkandung pada semua benda atau peristiwa

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 04 Agustus 2016 Kamis, 4 Agustus 2016 SELAT MALAKA BAGIAN UTARA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. lahir ide, gagasan, benda, maupun produk budaya lainnya. Produk-produk budaya

BAB I. Pendahuluan. lahir ide, gagasan, benda, maupun produk budaya lainnya. Produk-produk budaya BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memiliki akal, pikiran, dan rasa. Di dalam kehidupan yang dijalani manusia banyak terdapat cara hidup yang kompleks. Cara hidup

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada

Lebih terperinci

Karakteristik dan Cara Memainkan

Karakteristik dan Cara Memainkan KARAKTERISTIK DAN CARA MEMAINKAN 47 Karakteristik dan Cara Memainkan Pada bab terdahulu telah dibicarakan mengenai pengklasifikasian alat dawai, baik melalui pendekatan beberapa budaya masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsitektur sebagai produk dari kebudayaan, tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya proses perubahan

Lebih terperinci

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut

Lebih terperinci

1. Kendang. Kendang. 2. Rebab

1. Kendang. Kendang. 2. Rebab MACAM MACAM GAMELAN Gamelan Orkestra adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu

Lebih terperinci

SESI WAWANCARA TOTAL PERKUSI DENGAN FRANKI RADEN Transkripsi oleh : Iwang Prasiddha Lituhayu

SESI WAWANCARA TOTAL PERKUSI DENGAN FRANKI RADEN Transkripsi oleh : Iwang Prasiddha Lituhayu SESI WAWANCARA TOTAL PERKUSI DENGAN FRANKI RADEN Transkripsi oleh : Iwang Prasiddha Lituhayu TP : INO sepengetahuan kita merupakan proyek yang sudah cukup lama digagagas oleh bapak bahkan sewaktu bapak

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa Indonesia. Di dalamnya terdapat karekteristik yang mengandung nilai nilai budaya bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

OLEH : YUDHA FAHLEVI AMRI ABSTRAK

OLEH : YUDHA FAHLEVI AMRI ABSTRAK Keberadaan Orkes Melayu Mawardah di Galang OLEH : YUDHA FAHLEVI AMRI ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah keberadaan alat musik dan lagu yang terdapat pada kelompok orkes melayu

Lebih terperinci

10 TOPENG. Gbr. 1-37: Sisingaan, tunggangan anak sunat, berasal dari daerah Subang. Kini Sisingaan menyebar hampir di seluruh pelosok Jawa Barat.

10 TOPENG. Gbr. 1-37: Sisingaan, tunggangan anak sunat, berasal dari daerah Subang. Kini Sisingaan menyebar hampir di seluruh pelosok Jawa Barat. PENDAHULUAN 9 Gbr. 1-34: Muka liong dibuat oleh para seniman desa (bukan orang Tionghoa) dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Di sana, liong dan barongsay biasa dipertunjukkan dalam upacara Sidekah Bumi di

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 26 Januari 2017 s/d 30 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 26 Januari 2017 s/d 30 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 26 Januari 2017 s/d 30 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 26 Januari 2017 Kamis, 26 Januari 2017 Laut Andaman, Selat Malaka

Lebih terperinci

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian LONGSER KETOPRAK Longser merupakan salah satu jenis teater rakyat yang hidup dan berkembang di daerah Priangan, khususnya di daerah Bandung. Pada tahun 1915 di Bandung terdapat sebuah pertunjukan rakyat

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 14 Januari 2017 s/d 18 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 14 Januari 2017 s/d 18 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 14 Januari 2017 s/d 18 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 14 Januari 2017 Sabtu, 14 Januari 2017 0.5-1.25 m (Slight) : Laut

Lebih terperinci

Gambaran Materi Pelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 6 Semester 1 Tahun Ajaran Minggu Topik Materi Umum Materi Adaptasi

Gambaran Materi Pelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 6 Semester 1 Tahun Ajaran Minggu Topik Materi Umum Materi Adaptasi I. Program Mingguan Gambaran Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 6 Semester 1 Tahun Ajaran 2008-2009 Minggu Topik Materi Umum Materi Adaptasi 1 (21-25 Juli) Wilayah administrasi Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. UNESCO mengemukakan dua prinsip yang relevan pertama, pendidikan harus diletakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Enim Sumatera Selatan. Antan Delapan merupakan satu kelompok pemain musik

BAB I PENDAHULUAN. Enim Sumatera Selatan. Antan Delapan merupakan satu kelompok pemain musik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antan Delapan adalah nama salah satu Kesenian di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Antan Delapan merupakan satu kelompok pemain musik yang diiringi oleh

Lebih terperinci

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berubahnya teknologi batu ke teknologi logam, kehidupan manusia dalam segala aspek sosial, politik, maupun ekonomi menjadi semakin maju (Haryono, 2001: 1).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan termasuk dalam alat musik perkusi, Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.

Lebih terperinci

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara RAGAM HIAS TENUN IKAT NUSANTARA 125 Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah teknik tenun ikat pada saat mulai dikenal masyarakat Nusantara. Selain itu, akan

Lebih terperinci

I. Uraian Materi Musik Tradisional

I. Uraian Materi Musik Tradisional I. Uraian Materi Musik Tradisional 1. Musik Menelaah tentang musik sangat universal, menurut Soedarsono sepanjang sejarah banyak penyair, filsuf, penulis maupun musikus yang telah berupaya mendefinisikannya.

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH...

UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR FOTO... ix DAFTAR NOTASI... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR PARTITUR... xii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Jawa Barat, sebuah kabupaten dengan masyarakat yang khas dan heterogen karena daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Seni memiliki nilai

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 21 Desember 2015 Senin, 21 Desember 2015 SELAT MALAKA, PERAIRAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa, bahasa dan budaya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kesenian yang lahir dan berkembang di setiap

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Agustus 2016 s/d 17 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Agustus 2016 s/d 17 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 Agustus 2016 s/d 17 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 13 Agustus 2016 Sabtu, 13 Agustus 2016 Teluk Thailand, Laut Cina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dan 1.128 suku bangsa, oleh karena itu Indonesia dikenal dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2017 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Pariwisata. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gamelan merupakan produk budaya tradisional telah berusia ratusan tahun. Gamelan sebagai alat musik memiliki keunikan terutama dalam laras (sistem nada) dan proses

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Februari 2016 s/d 01 Maret 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 25 Februari 2016 Kamis, 25 Februari 2016 Laut Andaman, Selat Malaka

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan Instrumen Keroncong Oleh : Agus Untung Yulianta Musik keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele yang dimainkan dengan teknik arppegio, tirando,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni. 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah merupakan suatu negara yang terdiri dari beriburibu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 06 Januari 2017 Jumat, 6 Januari 2017 Laut Andaman, Perairan Barat

Lebih terperinci

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X i Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis : Irwansyah Harahap Kontributor : Endo Suanda ii ALAT MUSIK DAWAI Alat Musik Dawai Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X Penulis: Irwansyah

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-6546318 Fax. 021-6546314 / 6546315 Email : kontak.maritim@bmkg.go.id PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7

Lebih terperinci

Alat dan Teknik Rekarakit Nusantara

Alat dan Teknik Rekarakit Nusantara ALAT DAN TEKNIK REKARAKIT NUSANTARA 101 Alat dan Teknik Rekarakit Nusantara A. RINGKASAN Dalam bab terdahulu kita telah mempelajari berbagai pengetahuan tentang teknik rekalatar, alat, dan bahan, beserta

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Januari 2017 s/d 29 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Januari 2017 s/d 29 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Januari 2017 s/d 29 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 25 Januari 2017 Rabu, 25 Januari 2017 PERAIRAN SABANG - ACEH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat diantaranya : suling, tarompet, toleat, taleot, elet, sarawelet, tarawelet, dan sondari (1989 : 17).

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 01 Desember 2016 s/d 05 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 01 Desember 2016 s/d 05 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 01 Desember 2016 s/d 05 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 30 November 2016 Kamis, 1 Desember 2016 Laut Cina Selatan bagian

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 5 Desember 2014 SABTU, 6 DESEMBER 2014 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : LAUT CHINA SELATAN UTARA KEP. NATUNA, PERAIRAN SULAWESI UTARA, LAUT MALUKU, PERAIRAN UTARA KEP. HALMAHERA, LAUT

Lebih terperinci

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu.

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu. 1 JURNAL JEGHEH Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu. Gagasan tersebut di ambil dari pengalaman pribadi ketika melihat seorang ibu yang sabar. Konsep yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN 2.1 Deskripsi Masyarakat Batak Toba di Kota Medan 2.1.1 Etnografi Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Lebih terperinci

Institut Seni Indonesia di Semarang

Institut Seni Indonesia di Semarang TUGAS AKHIR 111 Periode April September 2010 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Institut Seni Indonesia di Semarang (Dengan Penekanan Desain Postmodern Neo-Vernacular) Diajukan

Lebih terperinci

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer

MUSIK POPULER DI INDONESIA 23. Gbr. 2.22: Pemusik Didi AGP dan peralatannya yang banyak menggunakan teknologi komputer 22 MUSIK POPULER Dalam perkembangan mutakhir, setelah ditemukan prinsip digital (berdasarkan MIDI: Musical Instrument Digital Interface) dan sistem baru dalam komputer, kemampuan teknologi alat musik sudah

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN HARIAN. : - Memahami perkembangan wilayah Indonesia

SOAL ULANGAN HARIAN. : - Memahami perkembangan wilayah Indonesia SOAL ULANGAN HARIAN No Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Hari / Tanggal : Selasa, 18-09 - 2012 Kelas / semester Waktu Standart Kompetensi : VI/I : 35 menit : - Memahami perkembangan wilayah Indonesia

Lebih terperinci

Gamelan, Orkestra a la Jawa

Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang memiliki beraneka ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing, Melayu dan Nias.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teater berasal dari kata Theatron, yang artinya Tempat di ketinggian sebagai tempat meletakkan sesajian persembahan bagi para dewa pada zaman Yunani Kuno. Namun

Lebih terperinci

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 05 September 2016 s/d 09 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 05 September 2016 s/d 09 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 05 September 2016 s/d 09 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jakarta, 05 September 2016 Senin, 5 September 2016 LAUT CINA SELATAN,

Lebih terperinci