BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and terms,dan undergeneralizations. Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf, 2004:323). 1. Reliabilitas Data Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut: 80

2 Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan(α) Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks buku A, B, dan C Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α) A 0,74 B 0,78 C 0,75 Rata-rata 0,76 Keterangan: 0,667 = data kurang handal 0,667 0,8 = data handal 0,8 = data sangat handal Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit Anaisis Gambar buku A, B, dan C. Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α) A 0,74 B 0 C 0,78 Rata-rata 0,76 Keterangan: 0,667 = data kurang handal 0,667 0,8 = data handal 0,8 = data sangat handal Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α) yang diperoleh dari ketiga panelis dari ketiga buku teks, pada unit analisis teks dan gambar menunjukkan nilai 0,76. Berdasarkan pendapat Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable. Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku sampel dilakukan melalui analisis data yang diperoleh dari ketiga panelis.analisis penilaian sesuai atau tidaknya konsep dalam buku teks dilakukan melalui perbandingan dengan konsep literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran dinyatakan miskonsepsi apabila tidak sesuai dengan literatur.suatu konsep dinyatakan mengalami miskonsepsi, 81

3 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu panelis, baik dalam kategori misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, undergeneralisation. Sebaliknya, konsep tidak mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak termasuk kedalam kategori miskonsepsi manapun oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam buku pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi hanya oleh satu panelis masih diragukan kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang antar panelis melalui diskusi dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat kembali apakah konsep tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak. Data hasil analisis miskonsepsi dinyatakan dalam bentuk persentase melalui perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase miskonsepsi yang diperoleh digolongkan dalam kategori miskonsepsi menurut intervalnya. Berikut ini merupakan tingkat persentase kategori miskonsepsi menurut Zulfiani dkk, (2014: 138). Tabel 5. Tingkat Persentase Kategori Miskonsepsi. Persentase Miskonsepsi (%) Kategori Rendah Sedang Tinggi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilalukan oleh tiga panelis diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, 82

4 undergeneralisation. Berikut adalah data dari masing-masing kategori miskonsepsi yang telah ditemukan: 83

5 Tabel 6. Konsep-konsep Teks pada Buku A, B dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Misidentifications Buku A Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah. Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati (Crowder, 2006: 41) Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sentromer terletak di bagian tengah-tengah kromosom. Seharusnya, letak sentromer bisa di tengah, hampir diujung dan diujung kromosom Untaian DNA membentuk pintalan pada protein histon menjadi nukleosom yang merupakan unit dasar kromosom Nukleosom nukleosom tersusun padat dan terpilin membentuk lipatan solenoid. Nukleosom merupakan struktur seperti kancing yang secara periodik dibentuk sepanjang kromatin oleh DNA dan protein-protein histon (Pai, 1996: 117). Solenoid merupakan struktur pilinan nukleosom. Struktur solenoid selanjutnya dirapatkan lagi dengan membentuk pilinan solenoid (Triwibowo Yuwono, 2005: 82) Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa untaian DNA untuk membentuk nukleosom terjadi pada protein histon. Seharusnya adalah nukleosom dibentuk oleh DNA dan protein histon, serta dibentuk di sepanjang kromatin. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah lipatan.seharusnya pilinan 84

6 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan DNA merupakan penyusun gen pada kromosom di dalam inti sel. Namun, DNA dapat ditemukan pula di dalam mitokondria, sentriol,kloroplas,dan plastid DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa asam amino Transkripsi adalah sintesis RNA pada suatu cetakan DNA dengan enzim RNA polymerase. Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). DNA merupakan polimer dari berbagai tipe nukleotida (sebagai unit berulang) dengan jumlah ratusan sampai jutaan nukleotida (Yohanis Ngili, 2009: 227) Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom (Suleman Rondonuwu, 1989: 154). Sintesis protein menggunakan bahan baku asam amino. (Suryo, 1986: 43) Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan. Seharusnya jumlah nukleotida yang menyusun DNA berjumlah ratusan sampai jutaan. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasmaterutama pada struktur sitologik yaitu ribosombukan di inti sel. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kalimat pada suatu cetakan DNA, seharusnya menggunakan cetakan DNA 85

7 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Tahap terminasi (pengakhiran) transkripsi: proses transkripsi akan berhenti pada saat RNA polymerase menstranskripsi suatu untai DNA terminator Alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya Atavisme adalah interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru. Tahap terminasi transkripsi : transkripsi berlanjut melalui sekuens terminator pada DNA. terminator yang ditranskripsikan (suatu sekuens RNA) berfungsi sebagai sinyal terminasi, menyebabkan RNA polymerase melepaskan diri dari DNA dan mengakhiri transkripsi, yang bisa digunakan langsung sebagai mrna (Campbell dan Reece, 2010: 361). Alel letal adalah alel yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (Agus Hery Susanto, 2011: 25). Atavisme adalah peristiwa timbulnya kembali suatu sifat keturunan yang telah menghilang untuk beberapa generasi (Suryo, 2008: 137). Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah suatu untai DNA terminator seharusnya sekuens terminator. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Kalimat yang memilikinya ini tidak dijelaskan dengan jelas, bisa diartikan individu yang heterozigot ataupun homozigot. Padahal hanya untuk individu homozigot saja. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata menghasilkan. Seharusnya timbulnya kembali suatu sifat. 86

8 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Buku B Tempat gen di dalam kromosom tersebut dinamakan lokus Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel Kebanyakan DNA terletak di inti sel, dan sejumlah kecil DNA juga dapat ditemukan di dalam kloroplas dan mitokondria Tipe RNA ada 3, yaitu (1) RNA duta/rnad atau messenger RNA/mRNA, berfungsi sebagai pembawa pesan atau kodon dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma), (2). RNA ribosom /RNAr atau ribosom RNA/rRNA berfungsi sebagai tempat pembentukan ribosom. (3) Lokasi spesifik suatu gen pada suatu kromosom disebut lokus (Campbell dan Reece, 2010: 268). Gen yang memiliki alel tiga atau lebih disebut multiple alel (Klug, 2000: 80). Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). Tiga macam RNA yaitu RNA duta atau messenger RNA (mrna), transfer RNA (trna), dan RNA ribosomal atau ribosomal RNA (rrna) (Agus Hery Susanto, 2011: ). mrna berfungsi untuk membawa Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata tempat gen seharusnya lokasi spesifik suatu gen. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel. Seharusnya multiple alel adalah suatu gen yang memiliki alel tiga atau lebih. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa ribosom RNA/rRNA berfungsi sebagai tempat pembentukan ribosom.seharusnyarnar membentuk bagian dari ribosom. 87

9 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan RNA transfer /RNAt atau transfer RNA/ trna, berfungsi sebagai pembawa asam amino satu per satu ke ribosom Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mrna untuk disampaikan kepada trna. Kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh. keterangan genetik yang diterimanya dari DNA, setelah itu mrna keluar dari nucleus melalui pori-pori nucleus menuju ke ribosom (Suryo, 2008: 81) rrna membentuk bagian dari ribosom. rrna ada hubungannya dengan protein untuk membentuk unit ribosom (Crowder, 2006: 103). trna berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom. (Campbell dan Reece, 2010: 365). Kodon yang berupa 3 basa mrna berpasangan dengan 3 basa dari trna yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47). Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 4 3 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya adalah tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. 88

10 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Transkripsi adalah percetakan mrna oleh DNA Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis dan yang tertutupi disebut hipostasis Buku C RNA duta, disebut juga mrna (messenger RNA), dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, berperan membawa kode genetika dari DNA. untuk satu macam asam amino. Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). Epistasis dan hipostasis adalah peristiwa dimana gen yang saling menutupi dan ditutupi gen lain yang bukan alelnya (Suryo, 2008:131). Epistatik adalah gen yang menutupi. Hipostatik merupakan gen yang tertutupi (Pai,1992:90) mrna dibuat dalam inti sel, menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). RNAd berfungsi menerima informasi/keterangan genetik dari DNA (Suryo, 1986: 42). Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa transkripsi adalah percetakan RNA duta oleh DNA. Seharusnya adalah RNA dibentuk menggunakan cetakan DNA. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah epistasis dan hypostasis.seharusnya disebut gen Epistatik dan gen Hipostatik Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa RNA duta dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah mrna dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. 89

11 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan RNA ribosom (rrna), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom RNA transfer (trna), dibentuk oleh DNA, berada dalam sitoplasma, berperan mengikat asam amino Sintesis protein berbahan dasar asam amino, berlangsung di dalam inti sel dan ribosom Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh trna. Asam amino terlebih dahulu diaktifkan dengan ATP (adenosine trifosfat). Proses ini rrnadibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. (Suleman Rondonuwu.1989:150). rrna terutama terdapat di dalam ribosom. (Suryo, 1986: 42). transfer RNA dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dengan dibantu enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). trna berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom (Campbell dan Reece, 2010: 365 Asam amino sebagai bahan sintesis protein ( Wildan Yatim,1996: 240) Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. (Suleman Rondonuwu, 1989: 154). Proses translasi diawali dengan trna yang berada di sitoplasma mengikat asam amino yang berenergi dengan ATP. Asam amino melekat ke trna Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa rrna dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah RNA ribosom dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa trna dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah trna dibentukmenggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis proteinberlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Adanya kata inti sel, justru menjadikan konsep salah. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah enzim amino asil sintetase. Seharusnya adalah aminoasil trna sintetase. 90

12 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan dipengaruhi oleh enzim amino asil sintetase Dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer Hasil persilangan parental disebut filus (anak) dan disimbolkan dengan huruf F (huruf kapital) Polimetri adalah gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi oleh enzim yang sangat spesifik yang dikenal sebagai aminoasil trna sintetase. Di dalam ribosom terjadi proses translasi, dimana sel menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mrna menjadi sekuens asam amino polipeptida (Campbell dan Reece.2011:335) Telomer,merupakan DNA tandem yang berulang (repetitif) diujung molekul DNA pada kromosom eukariot yang melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut (Campbell dan Reece, 2010: 344) Filial ialah generasi keturunan hasil persilangan. Filial biasanya disimbolkan dengan huruf F. (Agus Hery Susanto, 2011: 318). Poligen/polimeri merupakan pengaturan suatu sifat oleh sejumlah Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. Penggunaan kata DNA menjadikan konsep salah. Seharusnya adalah menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mrna Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa fungsi telomereadalah menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya.seharusnya fungsi telomer adalah melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah filus, seharusnya adalah filial Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah 91

13 mempengaruhi bagian yang sama dari suatu gen non alelik secara kumulatif polimetri, seharusnya adalah organisme. (Agus Hery Susanto, 2011: 329). polimeri/poligen No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Oversimplifications Buku A Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan tertentu yang disebut kariotipe Kromosom homolog yaitu kromosom yang berasal dari kedua induknya sehingga memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hampir sama Kromatid (lengan) merupakan badan kromosom yang mengandung filamen tipis kromonema Bentuk dan ukuran kromosom antarspesies bervariasi. Panjang kromosom ±0,5 µm dengan diameter 0,2-20 µm. Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, 1996: 123). Kedua kromosom yang menyusun satu pasangan memiliki kesamaan panjang, posisi sentromer,dan pola pewarnaan disebut kromosom homolog. Satu kromosom dari kromosom homolog berasal dari masing-masing orang tua. (Campbell, dan Reece, 2010: 270). Di dalam kromatid (lengan kromosom) tampak adanya pita berbentuk spiral yang disebut kromonema (Suryo, 2007: 58). Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50 µm, diameternya antara 0,2 20 µm (Suryo, 1986: 9). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan standar penyusunan kariotipe, yaitu dengan berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan kesamaan pada panjang, posisi sentromer, dan pola pewarnaan. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak memberikan keterangan bentuk spiral dari kromonema. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan angka 0,2µm pada panjang kromosom. 92

14 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu memiliki ribuan sifat Keaktifan suatu gen pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat keberadaan gen, jenis kelamin, dan umur Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat disebut nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida merupakan prekusor dalam sinteis DNA. Gen menumbuhkan karakter ( sifat keturunan baik struktural dan fungsional). Ada 1 gen yang menumbuhkan 1 karakter, ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter ( Wildan Yatim, 1996: 147). Kenampakan suatu gen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, umur, jenis kelamin,species, fisiologis, genetik dan macam-macam faktor lainnya (Crowder, 2006: 61). Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida(campbell, dan Reece, 2010: 93). Nukleosida atau deoksiribonukleosida dapat berperan sebagai prekusor elementer untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 61). Nukleotida dapat pula mempunyai dua atau tiga gugus fosfat (ADP atau ATP). Inilah nukleosida triposfat yang merupkan prekusor langsung untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 64). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan beberapa faktor yaitu lingkungan, species, fisiologis, dan macam-macam faktor lainnya. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang nukleotida yang merupakan prekusor dalam sintesis DNA, tidak hanya nukleosida saja yang sebagai prekusor dalam sintesis DNA. 93

15 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan DNA ligase, berfungsi menyambungkan fragmen-fragmen DNA (fragmen Okazaki) yang baru terbentuk sehingga menjadi untaian DNA yang lengkap Sintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein yang melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA. DNA ligase berfungsi menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: ). Sintesis protein adalah proses pembentukan protein, dengan cara pembentukan ikatan peptide antara dua buah asam amino; ujung COOH pada sebuah asam amino mengadakan ikatan dengan ujung NH 2 pada asam amino yang lain, dengan mengeluarkan H 2 O (Wayan Bawa, 1988: ). Dalam proses sintesis protein molekul DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA, sedangkan molekul RNA kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan fungsi lain DNA ligase yaitu menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan cara pembentukan protein, penjelasan peran DNA dalam sintesis protein dan peran RNA. 94

16 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Pengaruh alel letal dapat terjadi pada masa embrio sehingga menyebabkan kematian sebelum lahir atau kematian pada usia anak-anak hingga dewasa (subletal). Buku B Kromosom hanya terlihat saat metafase pada pembelahan sel DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup. Alel letal dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa ( Agus Hery Susanto, 2011:25). Tahap metafase merupakan tahap mitosis dengan kenampakan kromosom paling jelas karena kromosom menebal, memendek dan menempati bidang tengah sel (ekuator) (Agus Hery Susanto, 2011: 56). DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari protein-protein Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alel letal mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alasan mengapa kenampakan kromosom paling jelas terlihat pada tahap metafase. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. 95

17 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan RNA adalah makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik Tujuan persilangan testcross untuk mengetahui heterogenitas suatu persilangan. Buku C DNA dapat membentuk RNA yang berfungsi dalam sintesis protein. suatu).sel (Campbell dan Reece, 2010: 332 Fungsi RNA tergantung dari macamnya; mrna bertugas menerima informasi/keterangan genetik dari DNA. trna bertugas mengikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan membawa asam amino ke ribosom sehingga terjadi proses translasi. rrnabertugas mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam amino. Prosesnya berlangsung di ribosom dan hasilnaya berupa polipeptida (Suryo, 2008: 42-43). Istilah silang uji digunakan untuk menunjukkan bahwa persilangan semacam ini dapat menentukan genotype suatu individu (Agus Hery Susanto, 2011: 23) DNA dapat membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA, melalui proses yang disebut transkripsi (Klug, 2000: 284) Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan hanya menjelaskan fungsi RNA secara umum tanpa menjelaskan fungsi dari tiap-tiap macam RNA. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan fungsi RNA dalam sintesis protein. 96

18 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Replikasi DNA Teori semikonservtif menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua DNA baru yang sama persis Proses replikasi DNA ini melibatkan beberapa enzim : (1) helikase untuk mempermudah membuka untai ganda DNA menjadi dua buah untai tunggal. (2) polimerase untuk menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat. (3) ligaseuntuk menyambung bagianbagian-bagian untai tunggal DNA yang baru terbentuk. RNA dalam proses sintesis protein berperan untuk mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). Replikasi DNA model Semikonservatif yaitu dua rantai spiral dari double helix memisahkan diri, tiap rantai dari DNA berlaku sebagai pencetak membentuk rantai pasangan komplemen yang baru. (Suleman Rondonuwu, 1989: 145). Beberapa enzim yang dibutuhkan dalam replikasi DNA beserta fungsinya: Helikase merupakan enzim yang dapat menguraikan heliks ganda DNA, memisahkan dan menjadikan kedua untai siap sebagai untai cetakan baru (Campbell dan Reece, 2010: ). Topoisomerase membantu mengurangi tegangan pembukaan berlebihan di depan garpu replikasi dengan cara mematakan, memutir Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang tiap rantai dari DNA lama berfungsi sebagai cetakan. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan salah satu enzim yang terlibat dalam proses replikasi DNA yaitu enzim topoisomerase 97

19 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Struktur kimia RNA seperti pada DNA, yaitu tersusun dari polinukleotida yang terdiri atas asam nukleat. Sementara itu gulanya ribose dan tidak mempunyai basa nitrogen timin, melainkan urasil Di dalam sitoplasma banyak terdapat trna, asam-asam amino, dan lebih dari 20 dan menggabungkan kembali untaiuntai DNA. DNA polymerase berfungsi mengkatalis sintesis DNA baru dengan cara menambahkan nukleotida-nukleotida ke rantai yang telah ada sebelumnya (Campbell dan Reece, 2010: 340). DNA ligase berfungsi menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: ). Seperti halnya DNA molekul RNA terdiri dari nukleotida-nukletida dari gula, fosfat, dan basa-basa purin dan pirimidin, hanya perbedaannya pada RNA terdapat gula ribosa dan basa timin diganti dengan urasil. Struktur molekul dari RNA adalah rantai tunggal yang tidak berpilin (Suleman Rondonuwu, 1989: 145) Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan menghilangkan penjelasan struktur RNA yang rantai tunggal. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menenyebutkan 98

20 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan enzim amino asil sintetase Genotip homozigot BB dan RR disebut homozigot dominan, sedangkan bb dan rr adalah homozigot resesif. organel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama trna, karena rrna berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom dan lain-lain. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis asam lemak (Anna Poedjiadi, 2006: 194). Homozigot dominan adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan biasanya bersifat kuat. misalnya TT. Homozigot resesif adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan bersifat lemah. (Suryo, 2008: 7) Gen dominan dilambangkan dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif dilambangkan dengan huruf kecil (L. Hartanto Nugroho, 2004: 67-68). komponen-komponen lainnya yang ada di dalam sitoplasma. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menjelaskan pengertian homozigot dominan dan resesif. 99

21 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Overgeneralizations Buku B Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain: a. temperatur, makin tinggi atau makin tendah dari temperatur biasa makin besar persentase pindah silang. b. umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang. c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam makanan dapat memperbesar pindah silang. d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang. e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya pindah silang ialah: a. temperatur, temperatur yang kurang atau melebihi temperatur kamar (normal) dapat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. b. umur, makin tua individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang. c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. d. perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang e. jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gengen terpaut, makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. Konsep dalam buku teks diberlakukan untuk semua komponen tanpa memperhatikan pengecualian yaitu jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Padahal terdapat pengecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. 100

22 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Obsolete Concepts and Terms Buku A Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan mengandung sekitar gen yang tersimpan di dalam 46 kromosom Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada sebuah kromosom sama Pautan autosomal merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersamaan. f. jenis kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. (Suryo, 1996: 166). DNA manusia mengandung sekitar sampai gen, kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000: ). Tautan adalah kondisi dimana dua atau lebih gen terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas berpisah, tetapi dapat memisah dengan pindah silang (Klug, 2000:137) Tautan autosomal adalah jika dua gen atau lebih terletak pada kromosom tubuh yang sama dan gen tersebut tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan Konsep dalam buku teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. 101

23 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Pautan seks adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersamaan dengan jenis kelamin. Undergeneralizations Buku C Transkripsi adalah pembentukan mrna (messenger RNA/RNA duta ) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Stansfield, 2007: 114) Gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin yang sama disebut gen-gen terpaut kelamin dan gen tersebut tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan Stansfield, 2007: 114) Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284). Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. Konsep dalam buku teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah pembentukan RNA, baik mrna, rrna, dan trna. 102

24 Tabel 7. Konsep-Konsep Gambar pada Buku A, B, dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Gambar pada Buku Konsep gambar dalam Buku Literatur Keterangan Misidentifications Buku A Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada gambar (c), dengan menuliskan genotip homozigot resesif adalah Bb. Seharusnya penulisan menggunakan huruf kecil semua yaitu bb. Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog. Sumber:(Campbell dan Reece, 2010:148) 103

25 No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada basa sitosin, dengan menuliskan ujung rumus kimianya adalah NH 3. Seharusnya NH 2. Gambar: basa nitrogen pada DNA Gambar: empat basa nitrogen penyusun nukleotida. Sumber: (BSCS, 2006: 41) 104

26 No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan Oversimplyfications Buku A Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang kromonema, kromomer, matrix dan heterkarmin. Gambar : Struktur kromosom Gambar : Struktur kromosom (Sumber: Strickberger, 1985:24) 105

27 No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan DNA ligase, Okazaki fragment, RNA primerase dan topoisomerase. Gambar: Replikasi DNA Sumber:(Lewis, 210, 300) 106

28 No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang asam amino yang di kode masing-masing kodon. Gambar: mrna Sumber: (Solomon, 2008: 283) Gambar: Ilustrasi untai tunggal mrna 107

29 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan anticodon, dan arah pembacaan basa nukleotida yaitu dari ujung 5 menuju ujung 3. Gambar:mRNA,tRNA, dan ribosom dalam sintesis protein Gambar: Komponen dalam sintesis protein Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:313) 108

30 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 369) 109

31 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Buku C Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan energi GTP dan sisi pengikat mrna. Gambar: inisiasi translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:368). Gambar: proses inisiasi 110

32 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses Elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbe dan Reece, 2010: 369) 111

33 No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan energi GTP dan kodon stop (UAG, UAA, dan UGA) Gambar: Terminasi translasi Gambar: Proses terminasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2011: 370) 112

34 2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap persentase konsep benar dan miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 8. Tabel 8. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi pada buku A, B, dan C. Buku Teks Total Konsep (Teks+ Total Konsep yang Total Konsep yang Benar Persentase Konsep yang Benar (%) Persentase Miskonsep si (%) Gambar) Miskonsepsi A = ,10 17,90 B 68+11= ,01 18,99 C = ,50 14,50 Data pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa pada setiap buku teks yang dianalisis terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi dari masing-masing buku bervariasi dengan rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang ditemukan pada buku A sebesar 17,90%, artinya sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku B sebesar 18,99%, artinya sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar.pada buku A ditemukan tiga kategori miskonsepsi yaitu misidentifications, oversimplifications, dan obsoletconsepts and terms. Pada buku B misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations dan obsolete consepts 113

35 and terms, dan pada buku C ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu misidentifications, oversimplifications. dan undergeneralications. 3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar Data persentase miskonsepsi untuk setiap kategori miskonsepsi dari masing-masing buku untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam tabel 9. Tabel 9. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C Misidentifications 8,02 % 8,86% 6,87% Oversimplifications 9,25% 5,06% 6,87% Overgeneralizations 0% 1,26% 0% Obsolete Consepts and Terms 0,61% 3,7% 0% Undergeneralisation 0% 0% 0,76% Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu oversimplifications 9,25%, misidentifications 8,02%, dan obsolete consepts and terms 0,61%. Persentase kategori miskonsepsi pada buku B yaitu misidentifications 8,86%, oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and terms 3,79%, dan overgeneralication 1,26%. Persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah pada buku C yaitu misidentifications 6,87%, oversimplifications 6,78% dan undergeneralication 0,76%. Jika persentase miskonsepsi untuk konsep teks dan gambar disajikan dalam bentuk grafik, maka dapat ditunjukkan grafiknya pada gambar

36 Persentase (%) Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku A,B, dan C ,02 8,86 6,87 9,25 6,87 5,06 3,79 Buku A Buku B Buku C ,26 0,61 MI OS OG OC UG 0,76 Kategori Miskonsepsi Gambar 21.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku Teks A, B, dan C. 4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi. Apabila seluruh persentase setiap kategori miskonsepsi pada masingmasing buku teks digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah keseluruhan miskonsepsi pada tabel 10. Tabel 10. Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. Buku Teks Konsep Teks Konsep Gambar A 16,79% 22,58% B 22.05% 0% C 14,54% 14,28% 115

37 Persentase (%) Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa pada konsep teks, persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar 22,05 %, artinya 15konsep dari 68 konsep teks pada buku B mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada buku A yaitu sebesar 16,79 %, artinya 22 konsep dari 131 konsep teks pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah terdapat pada buku C yaitu sebesar 14,54%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku C mengalami miskonsepsi. Untuk unit analisis gambar, persentase jumlah keseluruhan miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu sebesar 22,58 %, artinya 7 konsep dari 31 konsep gambar pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi selanjutnya terdapat pada buku C yaitu sebesar14,28 %, artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada buku C mengalami miskonsepsi. Pada buku B tidak ditemukan miskonsepsi. Keseluruhan persentase setiap kategori miskonsepsi pada masing-masing buku teks yang digabungkan dibuat dalambentuk grafik, ditunjukkan grafiknya pada gambar 22. Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi (Teks dan Gambar) 25 22,58 22, , ,54 14,28 10 Teks Gambar 5 0 Buku A Buku B Buku C Gambar 22. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. 116

38 5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Berdasarkan data dari buku A, B, dan C yang digabungkan, namun dikelompokkan menurut masing-masing kategori miskonsepsi, maka dapat diperoleh persentase untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar dari ketiga buku teks. Data persentase tersebut disajikan dalam tabel 11. Tabel 11. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks. Kategori Miskonsepsi Persentase (%) Misidentifications 7,91 Oversimplifications 7,06 Overgeneralizations 0,42 Obsolete Consepts and Terms 1,47 Undergeneralisation 0,25 Tabel 11 di atas menunjukkan persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%, oversimplifications yaitu 7,06%, obsolete consepts and terms yaitu 1,47%, overgeneralizations yaitu 0,42%, dan undergeneralisation yaitu 0,25%. Jika persentase setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar pada semua buku teks ditunjukkan dalam bentuk grafik, maka grafiknya dapat dilihat pada gambar

39 Persentase (%) Miskonsepsi Tiap Kategori 7,91 7,06 1,47 0,42 0,25 MI OS OG OC UG Persentase Gambar 23. Grafik Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks 6. Total Kategori Miskonsepsi Tiap Panelis Jumlah hasil analsisi miskonsepsi dari tiap panelis untuk setiap kategori miskonsepsi dapat ditunjukkan dalam tabel 12. Tabel 12.Total Kategori dari Tiap Panelis pada Buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 Misidentifications Oversimplifications Overgeneralizations Obsolete Consepts and Terms Undergeneralisation Keterangan: P: Panelis Berdasarkan data dari tabel 14, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling banyak ditemukan oleh ketiga panelis pada setiap buku adalah kategori misidentifications. 118

40 B. PEMBAHASAN Paul Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah penjelasan yang salah atau suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima pada ahli. Miskonsepsi yang terjadi pada buku teks biologi jika tidak dideteksi oleh guru, maka akan berpengaruh negatif terhadap pemahaman konsep biologi peserta didik. Suwarto (2013:77-78), menjelaskan lebih lanjut bahwa kesalahpahaman pada siswa yang ditimbulkan dari miskonsepsi dalam buku pelajaran sangat sulit untuk diubah walaupun telah diusahakan dengan penalaran logis dan menunjukkan perbedaanya dengan fakta-fakta yang ada dan observasi atau percobaan. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar yang terdapat dalam buku A, B, dan C. Analisis dilakukan berdasarkan lima kategori miskonsepsi menurut Hersey. Hasil Analisis dari ketiga panelis menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku, baik pada konsep teks maupun pada konsep gambar. Apabila dirinci secara terpisah, persentase miskonsepsi pada unit analisis teks lebih tinggi dibandingkan unit analisis gambar. Berdasarkan hasil analisis dari ketiga panelis, diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi, yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralization, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations. 1. Misidentifications Misidentifications adalah kesalahan dalam mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari misidentifications: 119

41 a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan konsep dari literatur ilmiah yang dinyatakan oleh ahli. b. Konsep yang dinyatakan salah karena pemahaman dan identifikasi atau penafsiran yang salah. Misidentifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi yang ditemukan dalam buku. Persentase misidentifications ditemukan terbanyak pada buku B (8,86%), kemudian disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C (6,87%). Misidentifications yang ditemukan dalam buku teks sangat berpotensi menyebabkan miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena konsep yang dinyatakan oleh penulis bertentangan dengan konsep yang benar dari literatur atau ahli. Misidentifications ditemukan pada konsep teks dan gambar. Berikut ini contoh misidentifications dalam buku pada konsep teks dan gambar. a. Konsep teks Konsep yang termasuk dalam kategori misidentifications yang terdapat pada: Buku A, halaman 99: Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah Konsep literatur: Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung 120

42 kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati ( Crowder, 2006: 41) Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa letak dari sentromer tidak hanya di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga yang berada hampir diujung dan diujung kromosom. Buku B, halaman 94: Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mrna untuk disampaikan kepada trna.kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh. Konsep literatur: Kodon yang berupa 3 basa mrna berpasangan dengan 3 basa dari trna yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 4 3 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino.hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa terjadi kesalahan identifikasi tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon disediakan bagi satu 121

43 macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan UUG merupakan dua kodon yang mengkode asam amino leusin dan GCU, GCC, dan GCA merupakan tiga kodon yang mengkode asam amino alanin. Buku C, halaman 85 : RNA ribosom (rrna), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom. Konsep literatur: rrna dibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonowu, 1989: 150). rrna terutama terdapat di dalam ribosom (Suryo, 1986: 42). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa RNA ribosom (rrna) bukan dibentuk oleh DNA, melainkan dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. b. Konsep Gambar Konsep gambar yang termasuk dalam kateori miskonsepsi misidentifications yang terdapat pada: 122

44 Buku A, halaman 105. Konsep Gampar pada Buku A Konsep Literatur Gambar: Basa Nitrogen DNA Gambar: Basa Nitrogen DNA Sumber: BSCS, 2006:41 Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa rumus kimia sitosin pada buku teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku teks A, rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan NH 3, padahal rumus kimia sitosin yang betuladalah diujungnya dituskan NH 2. Penulisan rumus kimia sitosin yang salah menunjukkan bahwa gambar tersebut masuk kedalam kategori misidentifications. 123

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu DNA DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu: 1. gula 5 karbon (deoksiribosa)

Lebih terperinci

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi. bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,

Lebih terperinci

Bagian-bagian kromosom

Bagian-bagian kromosom BAB3: SUBSTANSI GENETIKA KROMOSOM Bagian-bagian kromosom 1. kromatid. 2. senrtomer. 3. lengan pendek. 4. lengan panjang. SUBSTANSI GENETIKA Seluruh peristiwa kimia (metabolisme) diatur oleh suatu master

Lebih terperinci

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

BAB III. SUBSTANSI GENETIK BAB III. SUBSTANSI ETIK Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan tampak lebih jelas pada tahap metafase pembelahan

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

Substansi Genetik. By Ms. Evy Anggraeny. SMA Regina Pacis Jakarta. Sept

Substansi Genetik. By Ms. Evy Anggraeny. SMA Regina Pacis Jakarta. Sept Substansi Genetik SMA Regina Pacis Jakarta By Ms. Evy Anggraeny Sept 2013 1 DNA/ADN Terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen dan phosphat DNA Sept 2013 2 Macam Basa Dua macam basa Purin Adenine = A pada

Lebih terperinci

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK Mendel; belum terfikirkan ttg struktur, lokus, sifat kimiawi serta cara kerja gen. Sesudah Mendel barulah dipelajari ttg komposisi biokimiawi dari kromosom. Materi genetik

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Oleh: Aria Fransisca Bashori Sukma 141810401023 Dosen Pembimbing Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si NIP. 197306012000032001

Lebih terperinci

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA http://www.nlm.nih.gov/medlineplu S/ency/images/ency/fullsize/19095.jpg Menentukan sifat tubuh, dan diturunkan ke generasi berikutnya TUJUAN Menjelaskan struktur

Lebih terperinci

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah Indikator 30 1. Fase-fase sintesis protein: 1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom 2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai 3) RNAd dibentuk di dalam inti oleh DNA 4) Asam amino berderet sesuai dengan

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat

Lebih terperinci

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA Aulia Dwita Pangestika A2A014018 Fakultas Kesehatan Masyarakat DNA dan RNA DNA sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan

Lebih terperinci

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

Organisasi DNA dan kode genetik

Organisasi DNA dan kode genetik Organisasi DNA dan kode genetik Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila DNA terdiri dari dua untai

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan kurikulum (Nasution, 1992: 120). Pernyataan di atas didukung oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan kurikulum (Nasution, 1992: 120). Pernyataan di atas didukung oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Kependidikan 1. Buku Pelajaran Buku pelajaran adalah buku hasil karya seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum

Lebih terperinci

INTISARI MATERI GENETIK

INTISARI MATERI GENETIK INTISARI MATERI GENETIK PETA KONSEP MATERI GENETIKA KROMOSOM GEN Unit dasar kromosom Buntuk kromosom berdasarkan letak sentromer Alel Protein Histon DNA Metasentrik, submetasentrik, akrosentrk, dan teosentik

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 03 MATERI AN LATIHAN SBMTN TO LEVEL - XII SMA BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK Komponen terkecil penyusun makhluk hidup disebut sel. Setiap sel eukariotik memiliki nukleus yang mengandung kromosom. Setiap

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN Mata Kuliah Biomedik Oleh : Arma Adi Prasetya 1106053735 Nur Aini Hidayah 1106004241 Putri Aprilia Regita 1106054196 Sofya Umi Labiba 1106016084 Tresnani Suci Nurani 1106008656

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Replikasi DNA

PEMBAHASAN Replikasi DNA PEMBAHASAN A. Replikasi DNA Ketika sebuah sel menyalin satu molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk menyusun nukleutida-nukleutida menjadi satu untaian komplementer yang baru. Nukleutida-nukleutida

Lebih terperinci

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA

Lebih terperinci

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Oleh: Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya Malang 2006 2.1.Pendahuluan Era penemuan materi

Lebih terperinci

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Struktur DNA Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul

Lebih terperinci

MISKONSEPSI MATERI GENETIKA DALAM BUKU BIOLOGI SMA KELAS XII YANG DITULIS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KULON PROGO

MISKONSEPSI MATERI GENETIKA DALAM BUKU BIOLOGI SMA KELAS XII YANG DITULIS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KULON PROGO Miskonsepsi Materi Genetika (Tri Suranti) 47 MISKONSEPSI MATERI GENETIKA DALAM BUKU BIOLOGI SMA KELAS XII YANG DITULIS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KULON PROGO MISCONCEPTION OF GENETIC MATERIAL

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) Terdapat pada semua sel hidup Merupakan makromolekul dengan monomer Mononukleotida Fungsi : 1. Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika 2. Turut dalam metabolisme

Lebih terperinci

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

Definisi Sintesis Protein

Definisi Sintesis Protein Definisi Sintesis Protein Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan protein sebagai unsur utama penyusun tubuhnya. Protein pada manusia dan hewan terdapat paling banyak pada membran sel, sitoplasma,

Lebih terperinci

19/10/2016. The Central Dogma

19/10/2016. The Central Dogma TRANSKRIPSI dr.syazili Mustofa M.Biomed DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FK UNILA The Central Dogma 1 The Central Dogma TRANSKRIPSI Transkripsi: Proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada

Lebih terperinci

PERBEDAAN DNA DAN RNA MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II

PERBEDAAN DNA DAN RNA MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II PERBEDAAN DNA DAN RNA MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II OLEH: Nadiya Pratiwi (066114217) Kelas G PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga EKSPRESI GEN Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga Mengalirnya informasi dari DNA menuju protein tidak dapat berjalan secara langsung. Pertama DNA akan digunakan sebagai model / cetakan dalam sintesis

Lebih terperinci

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus).

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus). Secara sederhana: Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BAHAN GENETIK DNA RNA DEFINISI Genom Ekspresi gen Transkripsi Translasi Kromosom eukaryot Protein Histon dan Protamin Kromosom prokaryot DNA plasmid Asam

Lebih terperinci

REPLIKASI DNA. Febriana Dwi Wahyuni, M.Si.

REPLIKASI DNA. Febriana Dwi Wahyuni, M.Si. REPLIKASI DNA Febriana Dwi Wahyuni, M.Si. REPLIKASI REPLIKASI adalah perbanyakan diri menghasilkan produk baru yang sama dengan dirinya Pada tingkat molekul kimia hanya DNA yang dapat melakukan replikasi

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? GENETIKA Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? Bapak Burik, anaknya tentu Burik Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika

Lebih terperinci

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya. TRANSKRIPSI Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) dalam genetika adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen BIOTEKNOLOGI Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen Sekilas tentang Gen dan Kromosom 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan oleh Mendel 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XII/IPA Semester : 1 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Standar Kompetensi Kompetensi dasar Uraian Materi Indikator

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 2. BAHAN DAN KODE GENETIK Bahan Genetik Deoxyribonucleic acid (DNA) ditemukan tahun 1869. Pada saat itu fungsi belum diketahui. Selanjutnya diisolasi dari nukleus berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012 DFR ISI HLMN JUDUL 1 DFR ISI 2 DFR GMBR 3 DFR BEL 4 BGIN ISI I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 5 II. persepsi 5 III. Pemahaman Konsep 5 a. DN 6 b. Struktur DN 6 c. RN 7 d. Sintesa Protein 8 e.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era penemuan materi genetik telah dibuka oleh F. Meischer dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkan bahwa bahan aktif yang ada di dalam nucleus disebut

Lebih terperinci

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Septu Jamasoka - 13509080 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti EKSPRESI GEN Dyah Ayu Widyastuti Ekspresi Gen Gen sekuen DNA dengan panjang minimum tertentu yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida, atau RNA (mrna, trna, rrna) Ekspresi Gen Enam tahapan

Lebih terperinci

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc Protein Working molecules of the cells Action and properties of cells Encoded by genes Gene: Unit of DNA that contain information

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara

BAB I PENDAHULUAN. Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara pengendalian ini berkaitan dengan aktivitas nukleus memproduksi protein, dimana protein ini merupakan penyusun

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

Berdasarkan fungsinya, kromosom dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan fungsinya, kromosom dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut: Pendahuluan Setiap sel organisme mengandung materi genetik. Materi genetik tersebut terdapat di berbagai sel di seluruh tubuh, misalnya pada sel-seldarah, sel tulang, sel gamet dan lain-lain, tepatnya

Lebih terperinci

Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita

Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita 1. Replikasi 2. Transkripsi 3. Translasi TOPIK REPLIKASI Replikasi: Adalah proses perbanyakan bahan genetik. Replikasi bahan genetik dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai dogma sentral, adalah DNA yang digunakan

Lebih terperinci

Bab. Materi Genetik. Peta Konsep. Pengertian gen dan alel. Gen dan alel. Fungsi gen dan alel DNA. DNA dan RNA RNA. Penggolongan kromosom

Bab. Materi Genetik. Peta Konsep. Pengertian gen dan alel. Gen dan alel. Fungsi gen dan alel DNA. DNA dan RNA RNA. Penggolongan kromosom Bab 3 Materi Genetik Bab 3 Materi Genetik Peta Konsep Gen dan alel Pengertian gen dan alel Fungsi gen dan alel DNA dan RNA DNA RNA Materi genetik Kromosom Penggolongan kromosom Jumlah kromosom Sintesis

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi GENETIKA BAKTERI (MATERI GENETIK) GENOM KROMOSOM KROMOSOM GEN GEN GEN GEN DNA DNA DNA DNA DNA DNA keragaman... biodiversity kemiripan... similarity kekhasan... speciality PENGONTROL???

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 1. Pasangan gen yang memiliki sifat yang sama pada kromosom homolog disebut... Kromosom Kromatin Alela Diploid Kunci Jawaban

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang ribosom sebagai salah satu organela dalam sel, karakterisasi fisik dan kimianya serta fungsinya secara umum dalam proses sintesis

Lebih terperinci

II. MATERI A. NUKLEUS

II. MATERI A. NUKLEUS BAB IV NUKLEUS I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur, komponen dan fungsi nukleus, nukleolus, materi genetik di dalamya. Bagaimana transport molekul terjadi dalam nukleus juga diterangkan dalam bab

Lebih terperinci

GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah.

GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Pengertian Genetika GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah JOHAN GREGOR MENDEL.

Lebih terperinci

GENETIKA HAND OUT SAEFUDIN. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2007

GENETIKA HAND OUT SAEFUDIN. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2007 HAND OUT GENETIKA DISUSUN OLEH: SAEFUDIN Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2007 GENETIKA Pendahuluan Ciri yang paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan organisme

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Mata pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XII/1 Topik : Substansi Genetika Alokasi Waktu : 10 JP (5 pertemuan X 2 Jam Pelajaran) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat ASAM NUKLEAT ASAM NUKLEAT Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi

Lebih terperinci

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan BAB I. PENDAHULUAN DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan hereditas. Penemu DNA adalah seorang ahli kimia asal Jerman Friederich Mieschier (1869), yang menyelidiki

Lebih terperinci

V. GENETIKA MIKROORGANISME

V. GENETIKA MIKROORGANISME V. GENETIKA MIKROORGANISME Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang membahas tentang sifat-sifat yang diturunkan oleh suatu organisme. Penelaahan genetika secara serius pertama kali dilakukan oleh Gregor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten/isi (content analysis).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten/isi (content analysis). A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten/isi (content analysis). Penelitian ini menganalisis miskonsepsi pada konsep genetika submateri materi

Lebih terperinci

MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL

MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Dasar Biomedik 1 Yang di Ajarkan Oleh Ibu Dr. Minarsih Oleh: Muhammad Rae Febrian 1510713001 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

KROMOSOM, GEN, DAN DNA

KROMOSOM, GEN, DAN DNA KROMOSOM, GEN, DAN DNA Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara kromosom, gen, dan DNA Menjelaskan proses replikasi, transkripsi, dan translasi Membuat peta pikiran tentang kromosom,

Lebih terperinci

BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS

BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS HAKIKAT SAINS: - PRODUK : KONSEP, PRINSIP, TEORI, HUKUM. - PROSES : METODE ILMIAH Keterampilan Proses - Teknologi - Nilai SIFAT SAINS: - OBJEKTIF

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mrna yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering

Lebih terperinci

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Material genetik suatu sel tersusun dalam suatu organisasi secara fisik yang khusus yang sebut kromosom. Kromosom organisme eukariot jauh Iebih kompleks dibanding

Lebih terperinci

REPLIKASI DNA 1. Pengertian Replikasi 2. Komponen Penting dalam Replikasi DNA cetakan Molekul deoksiribonukleotida Enzim DNA polimerase

REPLIKASI DNA 1. Pengertian Replikasi 2. Komponen Penting dalam Replikasi DNA cetakan Molekul deoksiribonukleotida Enzim DNA polimerase REPLIKASI DNA REPLIKASI DNA 1. Pengertian Replikasi Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA (autokatalisis) karena DNA mampu mensisntesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BIOLOGI BAB VI SEL EUKARIOT

BIOLOGI BAB VI SEL EUKARIOT SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI SEL EUKARIOT Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( ) Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella (10.2011.185) Identifikasi gen abnormal Pemeriksaan kromosom DNA rekombinan PCR Kromosom waldeyer Kromonema : pita spiral yang tampak pada kromatid Kromomer : penebalan

Lebih terperinci

STRUKTUR BAHAN GENETIK, MEKANISME DAN REGULASI EKSPRESI GENETIK PADA ARAS MOLEKULAR

STRUKTUR BAHAN GENETIK, MEKANISME DAN REGULASI EKSPRESI GENETIK PADA ARAS MOLEKULAR TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH BIOLOGI MOLEKULER DAN REKAYASA GENETIKA STRUKTUR BAHAN GENETIK, MEKANISME DAN REGULASI EKSPRESI GENETIK PADA ARAS MOLEKULAR YONNY KOENTJORO NIM : T651408012 DOSEN PENGAMPU

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini GENETIKA, oleh Dr. Dra. Desak Made Citrawathi, M.Kes.; Sanusi Mulyadiharja Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali Masyarakat Bali saat ini merupakan hasil perkembangan masyarakat Bali yang menghuni Bali sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dapat

Lebih terperinci

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya Denny AP G64130017 / Q08.1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam nukleat merupakan suatu polinukleotida, yaitu polimer linier yang tersusun dari monomer-monomer nukleotida

Lebih terperinci

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan

Lebih terperinci

BAB 3 GENETIKA. Gambar pecah. Memori gambar ini kecil. (kalau ada diganti)

BAB 3 GENETIKA. Gambar pecah. Memori gambar ini kecil. (kalau ada diganti) BB 3 ENETIK ambar pecah. Memori gambar ini kecil. (kalau ada diganti) Pewarisan sifat atau karakteristik dari satu generasi ke generasi selanjutnya berhubungan dengan kromosom. Setiap kromosom tersusun

Lebih terperinci

Ciri Khas Materi Genetik

Ciri Khas Materi Genetik KIMIA DARI GEN Ciri Khas Materi Genetik 1. Replikasi: digandakan, diturunkan kepada sel anak 2. Penyimpan informasi 3. Meng ekspresi kan informasi: Dimulai dengan transkripsi DNA sehingga dihasilkan RNA,

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa

Lebih terperinci

Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia

Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia Khandar Yosua khandaryosua@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia Pendahuluan Seseorang yang

Lebih terperinci