BAB V DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPOR AWUL-AWUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPOR AWUL-AWUL"

Transkripsi

1 BAB V DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPOR AWUL-AWUL Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian mengenai alasan terjadinya disonansi kognitif, faktor-faktor apa saja yang menyebakan terjadinya disonansi kognitif, dan proses perseptual disonansi kognitif oleh pemakai Baju Sisa Impor Awul-awul. 5.1 Pemahaman Baju Sisa Import Awul-Awul Baju sisa impor tercatat ikut membentuk gaya subkultur anak muda yang khusus dan unik. Selain merefleksikan posisi keuangan anak-anak muda yang terbatas, ia juga menggambarkan gairah akan gaya pakaian-pakaian retro yang otentik dan tidak ada kembarannya. Jenis baju yang dijual di toko-toko baju bekas biasanya berjumlah terbatas atau malah hanya tersedia sebanyak satu buah saja sehingga terkesan lebih personal. Efek personalitas ini yang tidak bisa didapat jika kita membeli baju di mall atau supermarket karena baju-baju yang dijual di sana rata-rata dibuat secara massal. Pengguna pakaian sisa import ini mengaku tidak ada masalah dalam memakainya. Hal ini diungkapkan oleh Ovie (19 tahun) berikut : Saya dan teman-teman, sering kalo liburan kuliah datang sih ke Salatiga buat hunting pakaian bekas, dipakainya enak, fashionable banget deh.. kadang kalau ada temen tanya, taunya saya dapet beli dari

2 distro dan harganya mahal, padahal ini saya dapet dari awul-awul sini, dari harga 5rb - 50rb an hehehe... 1 Sejauh ini, kebanyakan anak-anak muda yang menggunakan pakaian bekas kadang bersikap malu-malu jika ketahuan membeli pakaian bekas tersebut. Sikap malu-malu dari konsumen baju bekas di Indonesia ini juga didorong oleh respon sebagian besar masyarakat yang menganggap baju-baju sisa import adalah sesuatu yang menjijikkan karena tidak jelas asal-usul sejarahnya, juga berkesan kumuh karena dibeli di tempat-tempat yang sempit penuh sesak dengan karung-karung isi baju bekas bertumpuk-tumpuk. Namun, lain halnya dengan Putri Riski (24 tahun), remaja perempuan ini tidak segan-segan mengaku kepada teman-temannya jika ia merupakan salah satu konsumen pemakai baju bekas. Saya ngaku saja kalo saya suka beli dan pakai baju sisa impor awulawul, kadang malahan saya bangga, ngapain mesti malu, seharusnya bangga bisa make barang luar. Saya bangga karena saya bisa membeli suatu barang tertentu dengan harga murah sedangkan orang lain membeli dengan harga mahal padahal kualitasnya sama. Saya juga pernah nemuin baju merk lho mbak, kaya Zara, Forever 21 jadi itu yang bikin seneng & sering pamer sama teman saya. Kebetulan kakak saya bekerja di bidang fotografi dan sering diminta tolong, jadi juga mendukung untuk bagian wardrobe, bisa mengikuti mode tanpa harus merogoh kantong dalam, hehee Gambaran harga dan suasana tempat penjualan baju sisa impor. 13 Hasil wawancara Ovie, 19 Tahun, Mahasiswa, 24 April

3 Sumber : Data Primer, 2012 Tidak semua orang mampu untuk membeli baju atau pakaian yang memiliki brand terkenal dengan harga mahal. Usaha baju import menjadi salah satu solusi bagi semua orang yang ingin tetap fashionable dengan barang bekas import yang rata rata dijual dengan harga yang relatif murah. Produk baju sisa import memang identik dengan image baju bekas, tapi jangan beranggapan buruk dulu. Karena baju sisa import yang biasa diperjual belikan tersebut kualitasnya juga masih bagus dan layak pakai. Maka tak heran jika terkadang banyak konsumen yang sengaja hunting di toko baju sisa import yang biasa juga disebut toko awul awul ini. Toko baju sisa import disebut juga butik awul awul karena display baju yang dijual disana hanya diletakan dalam keranjang besar yang berisi banyak baju, sehingga untuk berburu baju disana kita harus mengobrak abrik ( red : Bahasa Jawa nya ngawul awul ) keranjang besar yang penuh dengan baju baju. Jika kita pintar berburu, kita bisa menemukan baju dengan merk luar negeri yang masih bagus. Namun jika kita kurang jeli dalam memilihnya, kadang kita juga bisa salah ambil produk yang kurang bagus kualitasnya. 5.2 Faktor Penyebab Disonansi Kognitif Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti akan memaparkan 3 faktor penyebab munculnya disonansi kognitif yang dialami oleh informan yang telah diwawancarai, dari 4 penyebab munculnya disonansi kognitif yang disebutkan oleh Leon Festinger. a.nilai Budaya, yaitu bahwa kognisi yang dimiliki seseorang di suatu budaya, kemungkinan akan berbeda di budaya lainnya.

4 Koko merupakan seorang yang memiliki hobi bermusik yang beraliran rapper, di mana seorang rapper identik dengan baju berukuran besar seperti celana sketer (model pipa berukuran besar/ gombrong), kaos atau jaket big size. Selain itu diikuti dengan berbagai merk yang menggambarkan style rapper / hiphop, misalkan Tribal, Roca Wear, Freaky, SouthPole,Eco dll. Dengan demikian, Koko berusaha mengadopsi budaya barat, karena hiphop/rapper memang berasal dari budaya barat. Setidaknya ia berusaha meniru style berpakaian dari idolanya seperti Eminem, 50 Cent, 2 pac, DMX, yang mereka merupakan rapper terkenal di Amerika. Kalau beli barang ber-merk gitu mahal mbak, paling ga untuk sebuah kaos, jaket, celana, jumper antara 250rb 700rb itu barang baru lho mbak. Sedangkan aku di sini (awul-awul) bisa dapat dengan harga lebih murah antara 20rb 150rb, walaupun kondisi barang tidak sebagus aslinya (ada cacat, warna pudar). Aku punya hobi ng-rapp jadi setidaknya gaya berpakaianku pun menyesuaikan dengan hobiku, di mana aku mengadopsi budaya luar, gaya berpakaian rapper yang identik dengan serba gombrong (big size). Meniru bukan berarti sama, setidaknya mewakili dari gaya pada umumnya. 3 Koko mengadopsi budaya luar untuk aktualisasi dalam kehidupan sehariharinya, ia mencoba mengikuti style berpakaian artis idolanya tanpa harus berkorban secara besar-besaran membeli barang asli yang sering dikenakan artis idolanya. b. Opini umum, yaitu disonansi mungkin muncul karena sebuah pendapat yang berbeda dengan yang menjadi pendapat umum. Seringkali kita terpengaruh oleh omongan orang lain padahal belum tentu apa yang orang lain itu sampaikan benar adanya. Opini umum terbentuk dari kumpulankumpulan pendapat yang beredar di lingkungan sekitar yang mengkerucut sehingga 35 Hasil wawancara Koko, 26 Tahun, Musisi (rapper), 26 April 2012

5 itulah yang terus tertanam dalam pandangan orang. Seperti halnya baju sisa import yang lekat dengan image bau, sampah, sarang penyakit, bahkan bekas pakai. Aku tau dari teman mbak waktu jaman SMA. Awalnya percaya sama info-info yang beredar kalo baju beginian tu kotor, sampah, tapi setelah aku coba buat dateng&beli ternyata gak seperti yang aku bayangin & kebanyakan orang bilang. Temen-temenku banyak yang bilang ngapain beli begituan, jorok! 4 Bagi sebagian orang lebih mudah mendengarkan opini negatif daripada opini positif tentang baju sisa impor awul-awul, bisa dibilang hanya melihat bagian luar saja. Disonansi yang muncul yaitu berupa fakta tentang baju sisa impor, tidak berpengaruh bagi Ovie walaupun pada awalnya ia sempat ragu dan terpengaruh opini yang beredar. c. Inkonsistensi Logika, yaitu logika berpikir yang mengingkari logika berpikir yang lain. Awal mula Riski tertarik dengan baju sisa impor awul-awul ketika ia kuliah. Sebelumnya ia hanya sekedar tau kemudian ia diajak temannya ke tempat penjualan baju sisa impor awul-awul di Pujasera (tahun 2006). Sebelumnya, ia sama sekali tidak tahu bahkan tertarik untuk membeli baju sisa impor. awal aku tau beginian itu diajak temenku, kebetulan dia seorang breaker dan dia udah sering pergi ke tempat penjualan baju sisa impor. Awalnya pun aku jijik karena tempatnya bau, pengap, berdebu. Beberapa kali aku diajak lagi untuk datang ke tempat penjualan baju sisa impor di Pujasera dan Mrican, dari situ aku mulai tertarik karena aku menemukan baju yang aku anggap bagus dan menarik dari segi model dan motif, selain itu harganya yang terhitung murah mbak, hehee 5 Dari pernyataan di atas terlihat adanya inkonsistensi logika yang dialami oleh Riski, ia mengingkari pemikirannya yang pada awalnya ia tidak tahu bahkan tidak 46 Hasil wawancara Ovie, 19 Tahun, Mahasiswa, 24 April

6 mau membeli baju sisa impor. Seringnya ia melihat dan mengalami sendiri, pada akhirnya ia menjadi tertarik dan berkelanjutan sampai sekarang. Dari penjabaran di atas, rasio disonansi merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat disonansi, walaupun awalnya mereka mengalami disonansi tetapi jumlah kognisi yang konsonan lebih besar daripada jumlah kognisi disonan. Peneliti menjabarkan asumsi dari teori disonansi kogitif seperti yang telah dituliskan pada landasan teori di atas sebagai berikut : Asumsi pertama menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang mementingkan adanya stabilitas dan konsistensi. Sewajarnya orang merasa lebih nyaman membeli dan memakai baju baru yang dibeli di toko pada umumnya jika dibandingkan dengan membeli baju sisa import awul-awul. Pada dasarnya pemakai mencari konsistensi, tetapi di sisi lain muncul persepsi lain mengenai baju sisa impor awul-awul yang memberikan inkonsistensi pada pemakai. Contohnya, mendapatkan sesuatu/barang yang berbeda/tidak pasaran akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi pemakai. Asumsi kedua berbicara mengenai jenis konsistensi yang penting bagi orang. Teori ini merujuk pada fakta bahwa kognisi-kognisi harus tidak konsisten secara psikologis (dibandingkan tidak konsistensi secara logis) satu dengan lainnya untuk menimbulkan disonansi kognitif. Fakta mengenai baju sisa import awul-awul adalah sarang penyakit/penyebar virus, bekas pakai, kotor dan inilah yang bisa menjadi inkonsistensi psikologis pemakai. Disonansi di sini terjadi di mana seseorang/pemakai sudah mengetahui tentang fakta tersebut tetapi tetap membeli dan memakai baju sisa import awul-awul, berbeda ketika seseorang membeli baju baru di toko pada umumnya. Banyak faktor yang dapat menimbulkan inkonsistensi psikologis, misalkan dari sisi ekonomi, kualitas, model, gaya hidup.

7 Asumsi ketiga dari teori ini menyatakan bahwa ketika orang mengalami inkonsistensi psikologis, disonansi yang tercipta menimbulkan perasaan tidak suka. Gaya hidup setiap orang berbeda dan itu berpengaruh pada pola konsumsi seseorang. Semakin tinggi gaya hidup yang ditampilkan maka semakin tinggi pola konsumsinya. Maka akan timbul disonansi yang berujung pada pemilihan menggunakan baju sisa import awul-awul atau memilih membeli baju baru di toko pada umumnya dengan melihat inkonsistensi psikologi (perbandingan barang). 5.3 Proses Perseptual Disonansi Kognitif Dalam Pemakaian Baju Sisa Impor Awul-Awul. Secara spesifik, Teori Disonansi Kognitif berkaitan dengan proses pemilihan terpaan (selective exposure), pemilihan perhatian (selective attention), pemilihan interpretasi (selective interpretation),, pemilihan retensi (selective retention) karena teori ini memprediksi bahwa orang akan menghindari informasi yang meningkatkan disonansi. Proses perseptual ini merupakan dasar dari penghindaran ini Terpaan selektif (selective exposure) Mencari informasi konsisten yang belum ada, membantu untuk mengurangi disonansi. Teori ini memprediksikan bahwa orang akan menghindari informasi yang meningkatkan disonansi dan mencari informasi yang konsisten dengan sikap dan perilaku mereka. Dalam kasus konsumsi pakaian sisa import ini konsumen dihadapkan pada bagaimana mencari informasi-informasi mengenai pakaian sisa impor atau awul-awul. Pakaian bekas ini sendiri memang memiliki citra negatif, ada sebagian kalangan yang menyatakan bahwa pakaian ini menyimpan potensi virus atau bakteri penyakit menular karena bekas dipakai oleh orang-orang luar negeri yang kita tidak tahu asal-usulnya. Namun dengan beberapa pertimbangan disonansi, seorang

8 remaja penggemar pakaian bekas yang menjadi informan dalam penelitian ini menyatakan bahwa dia tidak peduli dengan berita-berita tersebut karena baginya, pakaian bekas import ini memiliki kelebihan-kelebihan seperti harganya yang murah serta fashionable. Awal aku tau beginian itu diajak temenku, kebetulan dia seorang breaker dan dia udah sering pergi ke tempat penjualan baju sisa impor. Awalnya pun aku jijik karena tempatnya bau, pengap, berdebu. Apalagi mamaku yang sempat marah gara-gara aku beli begituan (baju sisa import) yang menurutnya tidak jelas asal usulnya. Beruntungnnya lagi aku ketemu teman kuliah yang juga punya hobi ngawul, jadi ya tambah temen buat berburu & tukar info. Hehee 6 Aku tau dari teman mbak waktu jaman SMA. Awalnya percaya sama info-info yang beredar kalo baju beginian tu kotor, sampah. Apalagi pernah aku nonton berita di televisi tentang baju sisa impor yang dianggap illegal dan mengandung banyak virus. Tapi setelah aku coba buat dateng & beli ternyata gak seperti yang aku bayangin & kebanyakan orang bilang 7 Mulanya Ovie sendiri tidak mengetahui info negatif tentang baju sisa import awul-awul karena di tempat asalnya, Makasar, barang seperti itu sudah marak dijual karena dekat dengan pelabuhan yang merupakan tempat lalu lalang pengiriman melalui jasa laut. Jadi membeli barang seperti itu merupakan hal yang biasa bagi dia. Komunikasi antar personal terlihat pada pencarian informasi dan pertukaran informasi tentang baju sisa impor awul-awul yang dilakukan informan dengan temannya yang sudah lama memakai barang seperti itu. Bermula dari sebuah ketidaksengajaan bercerita tentang pengalaman memakai baju sisa impor dan berkumpul kemudian berkembang menjadi rasa ingin tahu Perhatian selektif (selective attention) Hasil wawancara Ovie, 19 Tahun, Mahasiswa, 24 April 2012

9 Merujuk pada melihat informasi secara konsiten begitu inkonsistensi itu ada. Orang memperhatikan informasi dalam lingkungannya yang sesuai dengan sikap dan keyakinannya sementara tidak menghiraukan informasi yang tidak konsisten. Dalam kasus penelitian ini, beberapa konsumen menganggap bahwa berbagai pernyataan maupun anggapan terhadap adanya bahaya penggunaan pakaian sisa import tidak mereka hiraukan karena ternyata yang mereka alami tidak seperti yang diberitakan, faktor kenyamanan serta murahnya produk pakaian bekas import yang fashionable sangat menentukan keputusan pembelian terhadap pakaian awul-awul tersebut, setidaknya hal ini dapat diwakili oleh pernyataan seorang narasumber yang penulis temui di saat membeli pakaian awul-awul ini, Dulu sih pernah pertama-tama pake sih tanggapannya menjijikkan, bau (debu, asap kendaraan). Walaupun sebenarnya setelah dicuci barangnya bisa terlihat bagus dan tampak seperti baru kembali. Kadang mereka terkejut kalau mereka tahu bajunya itu dapat/belinya di awul-awul. Jadi terkejutnya itu terkejut gak nyangka dan aku tergolong cuek aja sih, justru meyakinkan mereka kalau sebenarnya itu tidak masalah, gak menjijikkan seperti bayangan mereka. Bayangin aja ya mbak, aku bisa belanja di sini bisa sampai 200rb dan itu aku bisa dapat baju hampir 10 buah dan kalau lagi beruntung aku bisa dapat baju ber-merk. Lagipula barangnya pun tidak kalah jauh dengan baju baru seperti kebanyakan dijual di toko-toko 8 Dalam hal ini, perhatian informan lebih tertuju pada informasi positif tentang baju sisa import awul-awul yang memang murah, kualitas tidak kalah jauh dengan baju baru pada umumya. Bukan karena murahnya aja tetapi ada keunikan dan kepuasan tersendiri, seperti udah ng-soul jadi panggilan jiwaku. Hahahahha. Selain murah, bisa dibilang limited barangnya alias gak pasaran mbak dan secara tidak langsung menunjang penampilanku sehari-hari yang terinspirasi sama Gun n Roses. Hehee Hasil wawancara Putut Setyoko, 22 tahun, Mahasiswa, 28 Agustus 2012

10 5.3.3 Interpretasi selektif (selective interpretation) Melibatkan penginterpretasian informasi yang ambigu sehingga menjadi konsisten. Dengan menggunakan interpretasi selektif, kebanyakan orang menginterpretasikan sikap teman dekatnya lebih sesuai dengan sikap mereka sendiri daripada yang sebenarnya terjadi. Hal ini juga terjadi dalam kasus penelitian ini peneliti menemukan fakta bahwa seorang yang mengkonsumsi pakaian sisa import ini melakukan kompromi diri terhadap sikap orang lain yang cenderung tidak sesuai dengan harapan yang ia inginkan, dalam pembelian pakaian sisa import ini beberapa konsumen mengalami penolakan sinisme terhadap pembelian tersebut yang dilakukan oleh lingkungan sekitarnya, penolakan-penolakan tersebut dapat berupa bujukan terhadap efek negatif atas penggunaan pakaian bekas import. Penolakan-penolakan semacam ini kemudian diintepretasi oleh diri si pengguna pakaian import untuk mendapatkan pembenaran atas sikap dirinya tanpa menghiraukan penolakan dari lingkungan sekitar. Pertama kali memakai sempat ada penolakan, mama saya marah dan berpendapat sama seperti pendapat umum lainnya. Tapi karena saya ngeyel, lama kelamaan mama saya malah juga ikutan melirik (mulai suka). Hahaa.. 10 Karena pada dasarnya aku tipe orang yang cuek banget. Jadi tidak ambil pusing sama omongan orang, ya ini aku.. Selain itu keluargaku juga suka beli dan pakai mbak. Jadi kita sekeluarga punya kebiasaan berbelanja baju sisa impor awul-awul sebelum Natal / Lebaran, biasanya H-3 gitu mbak dan kita itu belanja gak cuma di satu tempat penjualan aja mbak, kita tu pasti menjelajahi awulan dari Tingkir sampai Ungaran Hasil wawancara Putut Setyoko, 22 tahun, Mahasiswa, 28 Agustus 2012

11 Dalam beberapa kasus salah satunya adalah usaha untuk meminimalisasi adanya gangguan-gangguan, dengan menangkal informasi negatif yang ada. Salah seorang informan bercerita bahwa ketika ia mendapatkan info mengenai bahaya pakaian bekas terkait dengan potensi penyakit virus yang bisa ditularkan dari pakaian bekas tersebut. Informan tersebut mengungkapkan bahwa ia menerima informasi negatif namun kemudian berusaha menepis hal itu dengan asumsi dari dirinya sendiri dengan merendam pakaian bekas tersebut, dicuci serta kemudian dibersihkan sedemikian rupa sehingga mampu menghilangkan potensi-potensi penyakit tersebut. Yang pasti setelah membeli, saya langsung merendamnnya dengan air panas dan lebih lama dari pakaian biasa bahkan bisa dua kali pencucian. Dikasih pewangi juga kan kadang walaupun udah dicuci dua kali, bau asap atau debu karena tertimbun lama masih melekat. Jadi memang harus ekstra pencucian biar benar-benar bersih dan terlihat seperti baru Retensi selektif (selective retention) Merujuk pada mengingat dan mempelajari informasi yang konsisten dengan kemampuan yang lebih besar dibandingkan yang kita lakukan terhadap informasi yang tidak konsisten. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, retensi selektif merupakan usaha di mana para konsumen pakaian sisa import ini berusaha untuk mencari informasi dari para pengguna yang sudah lama menggunakan produk pakaian bekas ini. Seorang informan yang peneliti wawancarai mengatakan bahwa ia pada akhirnya berusaha mencari referensi dari para pengguna pakaian sisa import ini yang sudah lama menggunakan. Dari mereka, informasi tentang kelebihan pakaian sisa import ini bisa memperkuat anggapan terhadap keunggulan positif pakaian bekas tersebut. 1214

12 aku sama sekali tidak terpengaruh terhadap info negatif itu, karena pada dasarnya aku tipe orang yang cuek banget. Jadi tidak ambil pusing sama omongan orang, ya ini aku, tetap pada persepsi diriku sendiri. Selain itu aku juga melihat dari ibuku yang lebih dulu senang membeli dan memakai baju sisa impor awul-awul tidak mengalami penyakit atau seperti anggapan orang pada umumnya. Apalagi ada sebuah segmen film Realita Cinta dan Rock n Roll yang bikin aku semakin menggilai awul-awul. Ada satu segmen yang menyebutkan bahwa ketika barang itu semakin rombeng itu lebih oke dan lebih keren. 13 Terdapat proses penyimpanan informasi, pemahaman, dan penerimaan akan informasi yang menghasilkan sebuah pengendapan informasi yang diyakini dan mengarah pada suatu tindakan, dalam retensi. Banyak informasi positif atau negatif tentang kaya gini mbak, tapi saya cuek dan bodo amat, cuma lebih menjelaskan kalo asumsi mereka belum tentu benar dan cenderung untuk mempengaruhi mereka, lamalama bisa saja mereka tertarik karena sudah melihat dari orang lain yang memakai. Selama saya nyaman dan enjoy, kenapa tidak? 14 Perubahan sikap yang terjadi adalah cenderung tidak peduli dengan informasi dari luar lingkungan mereka yang memiliki penolakan terhadap Baju Sisa Import Awul-awul. Meski awalnya merasa tidak yakin, tetapi setelah mereka mengalami sendiri dan mampu mengatasi informasi negatif dari luar, mereka tetap konsisten dan tidak sependapat dengan orang yang beranggapan negatif. Informan melakukan kompromi pada dirinya sendiri dengan mengamati, berpikir kemudian memaknai akan apa yang dialami sehingga membentuk persepsi tersendiri akan baju sisa impor awulawul dan di sinilah komunikasi Intrapersonal terjadi. 13 Hasil wawancara Putut Setyoko, 22 tahun, Mahasiswa, 28 Agustus

13 Dari apa yang telah disampaikan pada pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada awalnya informan mengalami disonansi kognitif. Baik dari opini umum, adanaya perbedaan budaya yang dialami tiap individu, maupu inkonsistensi logika. Kemudian informan mengatasi disonansi kognitif tersebut dengan, Trivilizatuonmengabaikan atau menganggap ketidaksesuaian antara sikap atau perilaku yang menimbulkan disonansi sebagai suatu yang tidak penting. Informan mampu meretensi faktor-faktor yang menyebabkan disonan, tetap yakin dengan persepsi yang ada pada diri mereka. Terdapat kepuasan tersendiri ketika membeli baju sisa impor awul-awul, selain faktor ekonomi (harga murah) tenyata faktor personalitas (limited dan kualitas) juga menjadi salah satu alasan utama mengapa baju sisa impor awulawul banyak diminati.

LAMPIRAN LAMPIRAN. - Daftar Pertanyaan. - Surat Pengantar Fakultas. - Profil Tempat Usaha. - Hasil Wawancara. - Dokumentasi

LAMPIRAN LAMPIRAN. - Daftar Pertanyaan. - Surat Pengantar Fakultas. - Profil Tempat Usaha. - Hasil Wawancara. - Dokumentasi LAMPIRAN LAMPIRAN - Daftar Pertanyaan - Surat Pengantar Fakultas - Profil Tempat Usaha - Hasil Wawancara - Dokumentasi Daftar Pertanyaan : Karakteristik Informan Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat :

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Baju Sisa Import Awul-awul Berkembangnya gaya fashion di negara kita, memang tidak dapat dihindari lagi. Dari model terkenal, artis ibukota hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari tahun ke tahun pakaian telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari tahun ke tahun pakaian telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sandang atau pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari tahun ke tahun pakaian telah berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mendasar dan harus dipenuhi. Hakikatnya,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering

BAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang di rasa semakin meningkat sejak masuk ke bangku kuliah. Terutama bagi mahasiswi, pakaian menjadi salah satu penanda eksistensi diri

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Informan kunci : pemilik toko pakaian bekas Bapak Marbun. 1. Produk apa saja yang dijual di toko Bapak?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Informan kunci : pemilik toko pakaian bekas Bapak Marbun. 1. Produk apa saja yang dijual di toko Bapak? DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Informan kunci : pemilik toko pakaian bekas Bapak Marbun Tipe Pertanyaan Produk Daftar Pertanyaan 1. Produk apa saja yang dijual di toko Bapak? 2. Apa yang membedakan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan internet semakin popular dikacamata para generasi muda tak terkecuali mahasiswi. Mahasiswi adalah bagian masyarakat yang sangat dekat dengan persoalan akses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu konsep yang menunjukan sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan sehari-hari dengan cara menukarkan sejumlah uang untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barang bekas telah menjadi permasalahan perekonomian setiap negara di dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya barang

Lebih terperinci

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

BAB VI CITRA PERUSAHAAN 77 BAB VI CITRA PERUSAHAAN 6.. Karakteristik Responden Responden merupakan peserta TML 2 yang berasal dari mahasiswa se- Kabupaten Kudus sebanyak 72 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 42 orang

Lebih terperinci

Nama Informan : Umur : Profesi : Memakai Baju Bekas Impor Sejak : Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : NO. Pertahanan Diri Pertanyaan

Nama Informan : Umur : Profesi : Memakai Baju Bekas Impor Sejak : Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : NO. Pertahanan Diri Pertanyaan Nama Informan : Umur : Profesi : Memakai Baju Bekas Impor Sejak : Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : NO. Pertahanan Diri Pertanyaan 1. Pengetahuan individu terhadap baju bekas impor menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun loyalitas di benak konsumen menjadi faktor kunci untuk. perusahaan dapat segera berpindah ke perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. membangun loyalitas di benak konsumen menjadi faktor kunci untuk. perusahaan dapat segera berpindah ke perusahaan lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif, kemampuan membangun loyalitas di benak konsumen menjadi faktor kunci untuk memenangkan penguasaan pasar (Jarvis

Lebih terperinci

Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal.

Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Kamu sendiri mungkin punya gaya atau style yang beda dengan temanmu. Makin unik, makin keren. Begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju dan canggih menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Adapun kemajuan teknologi tersebut tidak lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena pilihan, kesukaan dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin factio,

Lebih terperinci

diproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang membanggakan. Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu biasanya memang banyak

diproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang membanggakan. Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu biasanya memang banyak DISTRO Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Kamu sendiri mungkin punya gaya atau style yang beda dengan temanmu. Makin unik, makin keren.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian ini akan lebih mantap hasilnya setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin hari kebutuhan akan kebersihan semakin meningkat. Orang tidak lagi hanya memikirkan kebersihan tubuhnya namun yang lebih penting adalah kebersihan

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis yang dilakukan dari hasil interview dan observasi, maka peneliti mengambil garis besar peranan Kaskus dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak sekali. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka

Lebih terperinci

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve Elle Ugh. Panas banget sih pagi ini. Apa matahari dan alam nggak bisa lebih bersahabat dikit? Tega banget manggang gue pagi-pagi begini. Oh iya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin banyak remaja yang mengalami perubahan khususnya dalam segi penampilan dan hal ini mendorong remaja untuk terus memenuhi

Lebih terperinci

Lembar Identitas Informan Penelitian

Lembar Identitas Informan Penelitian 253 Lembar Identitas Informan Penelitian Nama : Gerry Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SMU Pekerjaan : Sales Promotion Boys Rokok Bandung, Juni 2010 Informan Penelitian Nama: Gerry 254 PEDOMAN WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

BAB IV KESUMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESUMPULAN DAN SARAN BAB IV KESUMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Melalui penelitian ini peneliti menemukan beberapa motif konsumen Joger dalam keputusan pembelian produk Joger. Hasil wawancara penelitian dengan empat narasumber

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan umum bahwa perilaku pembelian produk fashion oleh konsumen wanita

Lebih terperinci

TEKNIK INTERVENSI KELOMPOK Budaya Hedonisme di Kalangan Mahasiswa Baru

TEKNIK INTERVENSI KELOMPOK Budaya Hedonisme di Kalangan Mahasiswa Baru TEKNIK INTERVENSI KELOMPOK Budaya Hedonisme di Kalangan Mahasiswa Baru Dicky Wira Raharja (201410230311248) Rifcannisa Noviandita (201410230311257) Devi Aulia Rossa (201410230311262) Umilatul Hasanah (201410230311277)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin marak di kehidupan masyaraat. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin marak di kehidupan masyaraat. Hal ini ditandai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini pada perkembangan jaman modern dengan globalisasi yang terus semakin marak di kehidupan masyaraat. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya pusat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.Pengertian Perilaku Konsumtif A.Perilaku Konsumtif Konsumtif merupakan istilah yang biasanya dipergunakan pada permasalahan, berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique 1 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa pakaian bekas merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang mengenakan hijab. Hijab dimasa sekarang tidak lagi dengan warna dan motif yang gelap, seperti warna hitam,

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa depan yang diharapkan dapat memenuhi kewajiban dalam menyelesaikan pendidikan akademis dengan belajar, yang berguna bagi

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning INTERVIEW GUIDE A. Company Profil 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Mimikri Invitation? 2. Bagaimana struktur organisasi Mimikri Invitation? 3. Bagaimana logo yang digunakan Mimikri Invitation? 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman tentang perilaku konsumen adalah tugas penting para pemasar. Para pemasar harusnya mencoba memahami perilaku pembelian para konsumen agar mereka bisa memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN DAFTAR P ERTANYAAN INFORMAN KUNCI Informan Kunci adalah Bapak Nasrullah (Pemilik Toko) Marketing Mix (Produk) 1. Apa saja jenis produk pakaian yang dijual oleh Toko Naufal Fashion? 2. Apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan semakin tajamnya persaingan yang terjadi, khususnya dalam pengelolahan strategi marketing. Persaingan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Manusia membutuhkan pakaian karena pakaian memiliki manfaat kepada para

Lebih terperinci

Psikologi Kelas E 2014

Psikologi Kelas E 2014 Perilaku Konsumtif Nama Anggota Kelompok : Antung Yasmita Dini (2014-241) Elsa Tri Mardiyati (2014-267) Hastari Ajeng Mukti Rahayu (2014-278) Rival Maulana (2014-284) Olly Rizqi Hanifah (2014-290) Psikologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi memberikan dampak terhadap gaya hidup khususnya bagi kaum remaja saat ini. Hal tersebut dikarenakan mudahnya mereka mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup tiap masyarakat kerap berubah, masyarakat lebih cenderung memilih gaya hidup yang mencontoh tren mode terkini, terutama terjadi pada usia remaja.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN Kategori Data yang Didapat Dari Hasil Wawancara. Fiksi Baru (mutakhir) Gambar Bahasa Kesukaan. Hiburan Hobi

BAB 4 PEMBAHASAN Kategori Data yang Didapat Dari Hasil Wawancara. Fiksi Baru (mutakhir) Gambar Bahasa Kesukaan. Hiburan Hobi BAB 4 PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang tanggapan pustakawan dan pengguna terhadap cd permainan untuk menjadi koleksi perpustakaan SD Charitas menghasilkan beberapa kategori yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta 1. Strategi customer relations seperti apa yang dilakukan oleh Legend Coffee Yogyakarta? 2. Siapa saja yang menjadi target dari program

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA NARASUMBER. 1. Bagaimanakah awal kemunculan Dagadu?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA NARASUMBER. 1. Bagaimanakah awal kemunculan Dagadu? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA NARASUMBER 1. Bagaimanakah awal kemunculan Dagadu? 2. Bagaimanakan cara yang ditempuh Dagadu dalam kebertahanan eksistensinya dari tahun 1994 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa termasuk di dalam kategori remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa itu umumnya merupakan masa transisi. Mereka masih mencari jati diri mereka masing-masing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Saat berjalan, dia sempat melirik suami yang masih tertidur.

Lebih terperinci

erkenalkan, namaku Chanira. Aku lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang. Kampus yang luar biasa. Empat tahun jadi bagian dari

erkenalkan, namaku Chanira. Aku lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang. Kampus yang luar biasa. Empat tahun jadi bagian dari erkenalkan, namaku Chanira. Aku lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang. Kampus yang luar biasa. Empat tahun jadi bagian dari kampus ini rasanya aku nemu keluarga kedua. Aku punya temen

Lebih terperinci

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya

Lebih terperinci

DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPORT AWUL-AWUL

DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPORT AWUL-AWUL DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPORT AWUL-AWUL (Studi Analisa Leon Festinger oleh Pemakai Baju Sisa Import Awul-Awul ) Oleh : SEIVINA ARDIYANI 362006034 Diajukan Kepada Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah melakukan suatu penundaan atau menunda. Namun terkadang individu melakukan penundaan hanya sekali, tetapi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN REKAP HASIL WAWANCARA. : Raditya S. Hudha

LAMPIRAN-LAMPIRAN REKAP HASIL WAWANCARA. : Raditya S. Hudha LAMPIRAN-LAMPIRAN REKAP HASIL WAWANCARA Nama : Raditya S. Hudha Usia : 29 tahun Tempat Tinggal : Kemiri Raya 18A Salatiga Profesi : Artis tato Park. Inks. On Tanggal wawancara : 20/02/2013 1. Sudah berapa

Lebih terperinci

Faktor Yang Mendorong Konsumen Membeli Produk Planet Surf. Aninda Nugraheni/ Josep J. Darmawan. Program Studi Ilmu Komunikasi

Faktor Yang Mendorong Konsumen Membeli Produk Planet Surf. Aninda Nugraheni/ Josep J. Darmawan. Program Studi Ilmu Komunikasi Faktor Yang Mendorong Konsumen Membeli Produk Planet Surf Aninda Nugraheni/ Josep J. Darmawan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari

Lebih terperinci

BAB VI INTERPRETASI DATA. John Caples dalam bukunya yang berjudul How to Make Your

BAB VI INTERPRETASI DATA. John Caples dalam bukunya yang berjudul How to Make Your BAB VI INTERPRETASI DATA C. Tingkat Kredibilitas Advertorial CSR John Caples dalam bukunya yang berjudul How to Make Your Advertising Make Money mengungkapkan bahwa advertorial adalah iklan yang format

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom.

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom. Back Cover S E T A T S D E V Cover BLOCK NOTE abc * Asal situ pake kondom juga! Kita nggak tau kalo dalamnya penyakitan! Sekalian pake kondom dong! Ngapain pake begituan??? Noni! Namanya? Block Note ABC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

Ebook Gratis Bisnis Online Internet Marketing Motivasi dan Inspirasi

Ebook Gratis Bisnis Online Internet Marketing Motivasi dan Inspirasi Dear reseller dan marketer online yang dompetnya makin tebel, Amiinnn. Pada kesempatan ini Kami akan berbagi mengenai cara promosi broadcast BBM menggunakan teknik copywriting. Tips ini dibuat karena banyaknya

Lebih terperinci

Keindahan Seni Pendatang Baru

Keindahan Seni Pendatang Baru Pendatang Baru Hari ini adalah hari pertama Fandi masuk ke kampus. Karena dia baru pulang dari Aussie, setelah tiga tahun menetap dan sekolah disana, bersama dengan keluarganya. Orangtuanya telah mendaftarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop LAMPIRAN Sumber: Data primer Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop 89 Gambar : Proses transaksi belanja Online Shop Sumber: Data primer 90 Gambar : Proses transaksi belanja

Lebih terperinci

BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu

BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu BAB I PEMBUKAAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu pengaruh terlihat dari perubahan perilaku membeli pada masyarakat.parma (2007)

Lebih terperinci

Scale Variance if. Cronbach s Item Deleted. Item Deleted. Deleted X1.916 X X X X X6 117.

Scale Variance if. Cronbach s Item Deleted. Item Deleted. Deleted X1.916 X X X X X6 117. Uji Validitas dan Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach s N of Items Alpha.921 31 Item-total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach s Item Deleted Item Deleted Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak pernah lepas dari salah satu kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan konsumsi. Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KENAPA MANUSIA HARUS BERKEMBANG?

LATAR BELAKANG KENAPA MANUSIA HARUS BERKEMBANG? JoshuaFavian.com P a g e 1 LATAR BELAKANG Pada era yang modern saat ini, kita dituntut untuk hidup lebih baik dalam segala aspek kehidupan kita saat ini, karena itu kita harus terus belajar banyak hal

Lebih terperinci

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha, jawab Ricky Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha, timpal Cella Persahabatan yang nyaris PROLOG "Grace, gimana tadi bisa gak?" Tanya Cella "Bisa sih, mudah-mudahan dapat nilainya bagus yah Cel," jawab Grace "Hai cewek-cewek, gimana tadi UNnya bisa gak?" Ucap Ricky "Bisa dong," jawab Cella

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

L 1 OPEN CODING. Pada saat penulis melakukan wawancara, Q : Selamat siang mas, aku boleh. wawancara sebentar? suasana di ruang kantor sepi

L 1 OPEN CODING. Pada saat penulis melakukan wawancara, Q : Selamat siang mas, aku boleh. wawancara sebentar? suasana di ruang kantor sepi L 1 OPEN CODING Field Notes Pada saat penulis melakukan wawancara, suasana di ruang kantor sepi Dan narasumber memakai kemeja putih garis-garis dan memakai clana panjang jeans. Transkip Verbatim Q : Selamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan

1. Kegiatan selama liburan 1. Kegiatan selama liburan Dari 21 responden Surabaya, ternyata paling banyak mengisi waktu liburan dengan menghabiskan waktu dirumah. 5 orang jalan-jalan, dan 4 orang organisasi. Bantu orang tua: 1 Jalan-jalan:

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting

PERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya, masyarakat lebih mengutamakan penampilan luar (fashion up date) untuk berbagai tujuan. Penampilan luar terkadang menyiratkan kemampuan orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang sering dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selama hidup, manusia

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan 99 HASIL WAWANCARA Subyek I Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan Malem mbak. Lansung aja ya mbak kita ngobrol-ngobrol. Mbak, tertarik tidak pada tari Jawa? Apa yang membuat mbak tertarik pada tari Jawa?

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO

KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO Disusun oleh: Febrian Ragil Santosa NIM : 10.12.4413 S1 SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS DISTRO CLOTHING NAMA : TEGUH RAHAYU NIM : KELAS : D3TI 1A

PELUANG BISNIS DISTRO CLOTHING NAMA : TEGUH RAHAYU NIM : KELAS : D3TI 1A PELUANG BISNIS DISTRO CLOTHING NAMA : TEGUH RAHAYU NIM : 10.01.2721 KELAS : D3TI 1A ABSTRAK Tujuan saya membuat karya ilmiah ini untuk memberitahukan kepada pembaca tentang potensi yang dimiliki bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era yang tengah berkembang dengan pesat pada zaman ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa di zaman ini telah menjadi bagian wajib dari kehidupan manusia. Sadar atau tidak, media massa telah menempati posisi penting untuk memuaskan kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah syarat utama untuk meningkatkan martabat dan kualitas suatu bangsa. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui tercapai atau tidaknya

Lebih terperinci