LAURA MILLAR AND MICHAEL ROPER RECORD, LONDON: INTERNATIONAL RECORDS MANAGEMENT TRUST, Lesson 4 REPROGRAFI. Disusun Oleh : Fajar Sulistyo, A.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAURA MILLAR AND MICHAEL ROPER RECORD, LONDON: INTERNATIONAL RECORDS MANAGEMENT TRUST, Lesson 4 REPROGRAFI. Disusun Oleh : Fajar Sulistyo, A."

Transkripsi

1 LAURA MILLAR AND MICHAEL ROPER RECORD, LONDON: INTERNATIONAL RECORDS MANAGEMENT TRUST, Lesson 4 REPROGRAFI Disusun Oleh : Fajar Sulistyo, A.Md PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

2 A. REPROGRAFI Lembaga kearsipan bertugas untuk mereproduksi dan membuat salinan terhadap arsip yang sudah rapuh, memburuk namun arsip tersebut banyak digunakan dan sangat berharga bahkan untuk penelitian. Arsip yang asli di simpan ke penyimpanan agar dilakukan konservasi. Melestarikan arsip diantaranya dengan membuat satu atau lebih salinan akses ke informasi yang terkandung dalam arsip dan membatasi penggunaan arsip asli. Ada beberapa metode reproduksi atau reprografi, termasuk mikrofilm, fotokopi, fotografi reproduksi dan digitalisasi. saat ini yang dianggap cocok diantaranya mikrofilm, fotocopy ke kertas permanen, fotografi menggunakan film berkualitas arsip hitam dan putih dan pencitraan atau pemindaian bahan kedalam bentuk elektronik. Reprografi dilakukan dalam pengelolaan catatan dan untuk akses dan penyebaran. Namun reprografi berfokus pada pelestarian arsip oleh karena itu berpusat pada pengelolaan arsip di lembaga kearsipan bukan di lembaga pencipta. Namun prinsip prinsip umumnya masih berlaku di kantor kantor arsip. Seharusnya reprografi diterapkan juga di kantor kantor bukan hanya pada lembaga kearsipan karena ini sebagai alat dalam manajemen arsip. Pada lesson 4 ini membahas tentang reproduksi dimana reproduksi kegiatan dari pelestarian arsip. Yang berkaitan dengan reproduksi diantaranya : a. Microfilm b. Fotocopy c. Photoreproduction d. Digitalisasi B. PEMBUATAN PROGRAM REPROGRAFI Dalam lembaga kearsipan dalam mengembangkan program reproduksi adalah untuk melakukan penilaian konservasi yang meliputi 2

3 mengevaluasi keadaan fisik dan keamanan kepemilikan di lembaga. Setelah penilaian konservasi telah dilakukan, keputusan dapat dibuat tentang tujuan dan ruang lingkup program reprografi. Langkah berikutnya adalah mengindentifikasi bahan yang akan digunakan untuk menyalin. Apabila arsipnya unik sperti arsip pemerintah maka perlu pertimbangan penggunaan bahan serta kondisi fisiknya. Namun jika arsip non-unik seperti buku, surat kabar, peta, laporan atau jenis item multiple-copy perlu berkonsultasi dengan lembaga lain baik nasional maupun internasional. Salinan juga tersedia ditempat lain seperti di lembaga besar yang diakses secara internasional seperti British Library di Inggris, Arsip Nasional di Kanada atau Perpustakaan Kongres di Amerika Serikat. Ada mekanisme di tempat di seluruh dunia untuk mengidentifikasi bahan mikrofilm tersedia untuk pembelian, termasuk Daftar Nasional Microform Masters di Amerika Serikat dan Mendaftar dari Pelestarian Microforms di Inggris. Sebelum menyalin manajer arsip harus memastikan bahwa proses ini memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam hak cipta dan undang undang lain / peraturan seperti bukti bertindak / dokumen administrasi seperti donor / deposan perjanjian. Membuat satu salinan arsip statis masih diizinkan namun apabila lebih dari itu disebut pelanggaran hak cipta. C. MEMPERSIAPKAN BAHAN UNTUK REPRODUKSI Persiapan menyeluruh untuk penyalinan adalah penting untuk memastikan produk akhir yang baik, dan itu penting untuk faktor ke biaya menyalin waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk mempersiapkan bahan. Dokumen terikat seperti folder kertas harus diatur dalam urutan yang benar; jika mungkin, halaman harus diberi nomor dengan menulis nomor halaman di sudut kanan atas pensil memimpin lembut. Dokumen yang dilipat harus membuka dan diratakan, dengan klip kertas atau staples dihapus. 3

4 Penemuan kembali arsip komplit dengan arsip yang telah disalin agar dapat digunakan untuk akses ke informasi yang lebih mudah. Hal ini penting untuk memastikan urutan yang benar dan kondisi fisik catatan untuk mikrofilm, karena gambar mikrofilm tidak dapat dipindahkan dan kesalahan selalu akan muncul dalam versi film. D. MICROFORMS Mikrofilm adalah salah satu cara utama mereproduksi dan melestarikan catatan dan arsip. Mikrofilm juga merupakan cara yang berharga untuk memberikan keamanan atau referensi salinan informasi yang tercatat, baik di kantor atau di lembaga kearsipan. Mikrofilm merupakan proses fotografi menciptakan gambar miniatur dari catatan pada film resolusi tinggi. Mikrofilm dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Mikrofilm merupakan gulungan panjang film seperti film bergerak. Sedangkan microfiche adalah selembar film dimana gambar tersebur telah disalin, dalam microfiche iini lebih mudah untuk menemukan dokumennya daripada menggunakan microfilm harus menelusuri gulungan sampai selesai hanya saja kapasitas simpannya lebih sedikit. Keduanya disebut microforms yang mempunyai keunggulan diantaranya mengurangi kapasitas ruang simpan arsip, lebih murah untuk duplikat, salinan mikrofilm yang dihasilkan benar diakui secara hukum sebagai pengganti arsip aslinya, melindungi catatan dari penanganan yang tidak perlu. Manfaat menyalin catatan dan arsip ke dalam microforms adalah : mengadakan beberapa salinan catatan dalam atau di luar lembaga arsip tanpa merusak atau mempertaruhkan arsip aslinya; menjaga urutan asli dari catatan untuk mencegah gangguan atau hilangnya informasi; memastikan pelestarian informasi secara aman melalui penyediaan keamanan salinan dari dokumen asli; melindungi catatan asli dengan menyediakan salinan untuk penelitian penggunaan; menghemat uang, 4

5 khususnya di lingkungan kantor, melalui pengurangan pada penyimpananruang, peningkatan kecepatan pengambilan dan meningkatkan keamanan. Ada kelemahan mikrofilm, termasuk berikut : a. catatan terorganisir dengan kurang baik akan lebih sulit untuk digunakan pada microfilm, sebagai informasi tidak teratur lebih sulit untuk mengambil. b. Microfilming mahal, jika buruk direncanakan, dapat menjadi beban berat tanpa manfaat yang memadai c. Di banyak negara, salinan mikrofilm catatan mungkin tidak dapat diterima di pengadilan hukum. d. pelestarian mikrofilm membutuhkan kondisi lingkungan yang berkualitas baik, yang dapat sulit untuk dicapai e. Microfilming membutuhkan standar teknis yang tinggi; jika ini tidak mencapai manfaat mikrofilm yang sebanding dengan kekurangan buruk diproduksi atau film yang cepat memburuk. f. Apabila lembaga komersial melakukan pembuatan film itu sendiri, akan diperlukan untuk lembaga arsip untuk memiliki alat pembaca yang tersedia untuk kepentingan umum dan staf. g. Users sering tidak suka mikrofilm karena dapat menjadi sulit untuk digunakan dan dapat menyebabkan kelelahan mata dan menyebabkan cepat lelah. E. JENIS MICROFORM Setelah keputusan telah dibuat untuk bahan film, perlu untuk memutuskan apa jenis microform yang akan digunakan - Film atau fiche - dan format apa. Mikrofilm diproduksi dalam tiga lebar, 16mm, 35mm, dan 105mm. Dari ini diproduksi roll standar Film, kartrid 16mm, kartu aperture, jaket dan microfiche. Pemilihan microform harus didasarkan 5

6 pada kebutuhan organisasi dan kesesuaian jenis untuk catatan yang bersangkutan. Secara tradisional, roll film standar adalah bentuk biasa yang dipilih oleh lembaga kearsipan. Terutama ini adalah karena fiche berkualitas rendah, terutama yang berkaitan dengan resolusi. Sistem microfiche baru memungkinkan format diubah ketika menyalin nonstandar Format asli, sehingga memungkinkan berbeda dengan bervariasi untuk setiap gambar dan memaksimalkan penggunaan area Film. Pemilihan format tergantung pada ukuran, bentuk dan kondisi catatan. Tergantung pada ukuran dokumen asli dan pengurangan rasio, dari dokumen dapat difilmkan pada fiche tunggal. Dengan mendedikasikan fiche untuk koleksi tunggal atau volume catatan, judul dibaca mata dapat digunakan, memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi fiche sebelum mereka memasukkannya ke pembaca. Akses ke halaman, melalui indeks, dapat dicapai dengan menggunakan tanda identifikasi tanda alfanumerik samping setiap frame ketika membuat film. Beberapa catatan sebagai peta dan rencana dan teknik atau arsitektur gambar yang cocok untuk format kartu aperture. Untuk menghasilkan format ini menggunakan 35mm roll film serta menentukan jenis dan format microfilm. Jenis yang sering digunakan adalah film halida perak yang pada dasarnya sama seperti yang digunakan dalam fotografi hitam putih. Kualitas arsip film akan mempertahankan kimia dan stabilitas gambar untuk waktu yang lama sehingga memberikan perlindungan fisik bagi informasi yang difilmkan. Film halida perak juga akan memburuk jika disimpan di bawah kondisi suhu tinggi atau kelembaban yang tinggi. Dalam program repografi master atau kamera film halida perak tidak boleh digunakan sebagi copy pekerjaan karena mudah tergores. Oleh karena itu penting bahwa copy pekerjaan dilakukan. Idealnya sebuah film generasi kedua, submaster, pertama harus diproduksi. Dari copy pekerjaan dapat dibuat. Sub-master yang bermanfaat untuk program reprografi dalam beberapa cara. Dapat diproduksi baik dalam bentuk negatif identik dengan film kamera, atau polaritas dapat dibalik memberikan teks hitam pada latar 6

7 belakang putih, identik dengan dokumen asli. Sub-master bisa disimpan off-situs sebagai perlindungan terhadap hilangnya asli dalam bencana, seperti kebakaran. Copy pekerjaan yang akan diproduksi dari sub-master. Film copy paling umum digunakan disebut diazo.film diazo menggunakan garam diazonium peka cahaya untuk menghasilkan gambar. Karena garam berada dalam film film jenis ini sangat tahan lama, tahan terhadap goresan dan relatif kebal terhadap efek dari suhu tinggi dan kelembaban meskipun gambar akan memudar jika terkena cahaya lama. Hal ini juga 'polaritas penahan': yaitu, bagian hitam dari film sub-master tetap hitam pada film diazo. Sebuah film salinan kedua, Film vesikular, juga kadang-kadang digunakan tetapi tidak dianjurkan untuk bekerja pada arsip. Perak halida sub-master film dan film yang diazo yang tersedia di kedua film 35mm roll dan format yang microfiche. F. JENIS KAMERA Keputusan tentang materi yang akan difilmkan dan jenis microform yang akan digunakan akan menentukan jenis kamera yang dibutuhkan. Arsip dalam kondisi rapuh biasanya karena volumenya yang menumpuk selain itu memudar, perubahan warna yang disebabkan oleh asam, kerusakan air dsb. Kamera planet kecil 16mm dan kamera rotary tidak dapat digunakan untuk media pelestarian. Karena pada kamera planet kecil 26mm terlalu kecil untuk ukuran kertas arsip sedangkan kamera rotary tidak cocok untuk syuting arsip karena ada resiko aslinya mungkin rusak ketika arsipnya di feeder. Kamera yang digunakan untuk syuting arsip yang mempunyai 35 roll film mm seperti planet atau kamera flat-bed dan kamera microfiche modern. Keputusan tentang jenis kamera untuk digunakan akan tergantung pada pilihan film, yang dengan sendirinya akan tergantung pada kebutuhan material dan penggunaan kemungkinan, sebagai dibahas di atas. Ketika memilih sistem kamera sangat penting 7

8 untuk berkonsultasi dengan sebuah arsip lembaga atau konservasi spesialis akrab dengan generasi modern kamera. G. PEMBUATAN FILM Salah satu faktor yang paling penting ketika mikrofilm adalah memastikan kualitas proses syuting dan produk. Standar kualitas harus dipertahankan untuk memastikan film dibaca, tahan lama dan arsipnya stabil. Secara khusus standar yang ditetapkan adalah : a. Preservasi untuk penanganan dan pembuatan film Proses pembuatan film Standar seharusnya tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut untuk bahan arsip. Setiap saat selama persiapan dan pembuatan film, staf harus menangani bahan hati-hati dan memakai kapas sarung tangan. b. Microfilm Film ini harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh ISO c. Kelengkapan Semua catatan harus difilmkan dalam urutan yang tepat, termasuk halaman kosong, sehingga produk jadi secara akurat mereproduksi semua informasi di yang asli. d. Identifikasi Semua film harus mencakup informasi deskriptif (disebut 'target) bersama dengan catatan yang sebenarnya, sehingga semua film sepenuhnya diidentifikasi dan dikonfirmasi sebagai salinan yang benar dari aslinya; identifikasi ini sangat penting untuk memastikan salinan mikrofilm dapat menggantikan asli di hukum atau lainnya proses. e. Jelas dan reproduktifitas Film harus jelas, tajam dan mudah dibaca, sehingga bahwa salinan kertas cetak yang jelas dapat dibuat kapan saja diperlukan f. Kepadatan Kepadatan gaya suara yang mengacu pada kontras film, harus tajam dan perbedaan yang jelas antara informasi dan latar belakang. 8

9 g. Resolusi Resolusi mengacu pada ketajaman gambar sendiri; itu gambar harus jelas dan didefinisikan dengan baik. Minimal residu kimia: Pengolahan bahan kimia harus dicuci dari film. h. Duplikasi Master asli dari film harus disimpan dengan aman; Sebuah sub-master diproduksi dan idealnya disimpan offsite dan salinan digunakan untuk penelitian atau tujuan referensi. i. Penyimpanan Film asli harus disimpan dalam mikrofilm khusus diproduksi di kontainer yang aman, bersih dan bebas debu lingkungan, dengan suhu terkontrol dan kelembaban; film disimpan harus diperiksa secara teratur untuk memastikan stabilitas mereka. H. PENGUJUAN DAN PEMERIKSAAN MICROFORMS Setelah pembuatan film, kemudian diproses sesuai dengan standar idealnya ISO sehingga dapat berkualitas arsip. Tes standar film harus dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa optimum kepadatan dan resolusi telah dicapai dan yang proses kimia telah selesai dengan baik, tanpa meninggalkan sisa bahan kimia pada gambar. Serta memeriksa film untuk kualitas teknis, masing-masing induk negatif juga harus diperiksa frame-by frame sebagai berikut: a. tidak memihak persamaan b. fokus terang dan kejelasan c. semua item benar d. isinya lengkap e. ketiadaan kerusakan mekanis atau lainnya. Perencanaan organisasi yang baik dan perencanaanbahan sebelum pembuatan film sangat penting untuk keberhasilan dan efektifitas biaya dan program pembuatan film. 9

10 I. SALINAN MICROFORMS Setelah aslinya telah di filmkan dan di microform akan di duplikat. Master microform negatif dikenal dengan generasi pertama dari film. Film yang salin dikenal sebagai generasi kedua. Jika film yang di salin kemudian di reproduksi, salinan baru tersebut dikenal sebagai generasi ketiga. Tujuan utama master film negatif adalah untuk menghasilkan salinan lebih lanjut. Salinan harus dibuat menggunakan kualitas tinggi dari duplikasi microform. Jenis peralatan yang dibutuhkan akan tergantung pada apakah salinan negatif atau positif, apakah akan menggunakan halida perak atau diazo atau vasikular dan apakah salinan tersebut akan microfiche 16mm atau mikrofilm 35mm. Semua salinan harus diperiksa kualitasnya termasuk master juga harus diperiksa. J. PENYIMPANAN DAN PELESTARIAN MICROFORMS Penyimpanan dan pelestarian microforms yang tepat sangat penting untuk keberhasilan program mikrofilm. Mickroforms harus disimpan pada suhu antara o C dengan kelembaban relatif pada 35%, penting untuk menghindari fluktuasi suhu dan kelembaban. Kelembaban untuk halida perak (asesat) lebih rendah berkisar antara 15-20%. Untuk halida perak (polyester) berkisar antara 30%-40%. Untuk diazo atau vasikular berkisar antar 15%-30%. Jika beberapa film akan disimpan ditempat yang sama yang disarankan kelembaban relatif adalah 30%. Microforms harus disimpan pada lingkungan dan tempat yang bebas debu. Untuk mikrofiche disimpan dalam kertas amplop yang bebas asam. Dalam penyimpanan harus memuat judul, deskripsi yang relevan apakah informasi film dan apakah master negatif, positif atau master copy. Setelah di filmkan, salinan diproduksi dan dokumen asli disimpan asli disimpan, master negatif dan master menengah harus ditangani dengan hati-hati. Peralatan untuk melihat atau untuk menyalin harus bersih dan di rawat dengan baik. Film harus diperiksa setiap dua tahun dengan sampel yang berbeda dari film-film diperiksa setiap kali. Setiap ada kerusakan film perlu dicatat dan diambil tindakan untuk memperbaikinya. 10

11 K. AKSES DALAM MICROFORMS Setiap lembaga kearsipan yang mempunyai microforms harus memiliki minimal dua alat untuk membaca reader printer, yang satu hanya digunakan untuk staf. Staf membutuhkan untuk memeriksa roll film dan splicer untuk memperbaiki film yang rusak. Pilihan pembaca akan tergantung pada ketersediaan, preferensi dan biaya. Ada dua jenis dasar untuk pembaca yaitu : proyeksi depan dan proyeksi belakang. Proyeksi depan memproyeksikan gambar ke layar buram, pada sudut yang cukup dangkal, di unit tertutup di tiga sisi. Proyeksi belakang menyajikan gambar layar transparan mirip dengan penyajian gambar di televisi.mikrofiche pembaca biasanya memilih mesin proyeksi, karena cenderung lebih murah daripada pembaca roll film karena rumit. Sementara staf mungkin memilih seperti yang diinkan, untuk mempertimbangkan biaya dan kemampuan pengguna untuk menggunakan peralatan dengan nyaman. L. KOMPUTER UNTUK MICROFILM Sistem microform dapat ditingkatkan dengan menggunakan komputer. Output komputer mikrofilm atau COM, sistem untuk mengkonversi data yang dihasilkan komputer langsung dari bentuk mesin yang dapat dibaca pada microforms, biasanya microfiche. Jika sebuah organisasi ingin membuat salinan untuk pelestarian menggunakan informasi elektronik mungkin memilih COM microfiche sebagai solusi biaya yang efektif dan berguna. COM memiliki beberapa fitur yang berguna, antara lain : a. COM dapat menciptakan mikrofilm daripada cetakan kertas besar b. COM dapat menghemat ruang penyimpanan dan biaya c. COM dapat dengan mudah di indeks selama proses reproduksi d. Unit COM menghasilkan informasi lebih cepat dari sistem komputer konvensional terkait untuk printer kertas e. Biaya tenaga kerja dan pasokan untuk COM lebih rendah daripada sistem konvensional 11

12 Namun, peralatan COM cukup mahal dan setiap keputusan untuk menggunakan sistem tersebut harus didasarkan pada penilaian yang terencana dari kelangsungan hidup dan nilai untuk organisasi. COM mungkin sangat berguna di kantor pemerintahan yang besar, di mana proses manajemen catatan yang ditingkatkan melalui penggunaan teknologi untuk menghemat ruangan. M. KUNCI PERSOALAN UNTUK PROGRAM MICROFILM Ketika mempertimbangkan sebuah program mikrofilm, berikut adalah rekomendasi yang dapat dianggap relevan dalam lingkungan arsip. a. Master negatif (generasi pertama) harus selalu diproduksi pada kualitas arsip halida perak b. Fasilitas penyimpanan untuk master harus memenuhi standar arsip c. Master negatif tidak boleh digunakan untuk melihat salinan yang dibuat dikedua halida, diazo atau vesikular d. Master menengah sebaiknya tidak disimpan di tempat yang sama dengan master negatif generasi pertama untuk mengurangi kerugian kerusakan e. Jika hanya ada satu atau dua salinan untuk pembaca diperlukan, mereka dapat diproduksi sebagai salinan generasi kedua dari master negatif utama, pastikan kualitas tinggi. f. Untuk melihat salinan tidak perlu disimpan dalam kondisi tinggi yang dibutuhkan untuk master utama atau master menengah tetapi mereka harus dilindungi dari keadaan lingkungan yang ekstrim g. Jika ingin melihat salinan dari permintaan yang sulit, dapat disimpan di area referensi pengguna untuk mengakses sendiri. Jika disimpan dalam referensi atau tempat pembaca, suhu dan kelembaban harus stabil dan tidak diatas 30 o C dan 45-50%. h. Kombinasi jenis film dan peralatan yang digunakan (mikrofilm vs microfiche dan sebagainya) harus disimpan ditempat minimum untuk 12

13 mengurangi biaya dan memungkinkan untuk kompatibilitas bila diperlukan. N. FOTOKOPI Metode lain dari reprografi adalah fotokopi. Program pelestarian reprografi untuk mempertimbangkan fotokopi dan untuk membangun pedoman yang tepat untuk memastikan kualitas fisik aslinya dan salinan adalah perlindungan. Pelestarian dengan fotokopi adalah salah satu yang menggunakan mesin yang menghasilkan ukuran yang sama dengan termoplastik faksimili gambar dengan panas dan tekanan sekering melalui elektrostatik biaya pada kertas permanen yang bebas asam. Keuntungan dari menyalin elektrostatik adalah biaya yang relatif rendah dan aksesibilitas untuk lembaga yang lebih kecil. Namun hasil yang baik diperoleh saat menyalin catatan tekstual hitam putih dan tidak lebih besar dari potongan kertas rata-rata. Fotokopi adalah cara terbaik untuk melindungi dokumen asli dan memberikan referensi salinan, meskipun tingkat cahaya tinggi yang dihasilkan dari mesin fotokopi harus dipertimbangkan ketika menyalin item yang rapuh. Hal yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan fotokopi sebagai alat pelestarian : a. Biasanya hanya item tunggal atau kelompok-kelompok kecil dari catatan yang akan di fotokopi untuk tujuan pelestarian. Hal ini lebih efektif untuk seri besar mikrofilm dari catatan b. Foto dapat di fotokopi tapi kualitasnya tidak akan tinggi kecuali mesin fotokopi yang digunakan mahal harganya. Fotokopi dapat berfungsi sebagai alat referensi pelestarian reproduksi foto. O. MELESTARIKAN REKOD/CATATAN Salinan digunakan untuk mengurangi pengeksposan arsip aslinya. Kualitas kertas arsip (bebas asam) idealnya harus digunakan untuk pengawetan fotokopi, sehingga copy dibuat sebagai stabil mungkin. Ketika menyalin dalam kegiatan perawatan harus menjaga fisik arsipnya. 13

14 Semua salinan dibuat harus diberi label 'copy' untuk membedakan mereka dari aslinya. Salinan peneliti harus selalu diberi label 'copy referensi saja' dan para peneliti harus diperhatikan bahwa setiap izin hak cipta adalah tanggung jawab mereka. P. PENGGANDAAN FOTO Penggandaan foto juga dapat digunakan sebagai alat pelestarian, khususnya untuk menyalin foto asli. Salinan negatif atau cetakan dapat dibuat dan digunakan di tempat aslinya. Reproduksi fotografi juga dapat digunakan untuk dokumen dan peta. Ketika mengembangkan program pelestarian, penting untuk mempertimbangkan fotografi dan menentukan peran yang tepat untuk teknologi tersebut. Fotografi biasanya digunakan untuk menghasilkan duplikasi negatif untuk asli atau vintage cetakan foto yang hitam dan putih. Fotografi juga digunakan untuk membuat transparansi warna (slide) dari bahan grafis seperti posterdan karya seni, untuk memungkinkan pengguna untuk menelusuri koleksi tanpa penanganan aslinya. Untuk hasil terbaik, penting untuk menggunakan bahan fotografi profesional dan menyalin peralatan cocok untuk jenis bahan dan jenis salinan yang dibutuhkan. Q. DIGITALISASI Digitalisasi adalah transfer catatan atau informasi kedalam bentuk elektronik. Manfaat pelestarian digitalisasi belum dibuktikan, konsekuensi jangka panjang dari pekerjaan tersebut belum ditentukan dan mungkin lebih mahal dan rumit dari sekedar menyimpan catatan asli dalam lingkungan yang aman atau menyalin mereka ke mikrofilm. Digitalisasi juga merupakan proses yang sangat mahal. Tidak hanya biaya yang terkait dengan membeli dan menggunakan peralatan tersebut, tetapi ada juga biaya lainnya, seperti kebutuhan untuk meninjau atau untuk bahan 14

15 tekstual, mengoreksi dan mengedit semua item digital untuk memastikan akurasi mereka. Sistem digitalisasi menangkap gambar dari dokumen dengan cara scanner, scanner memegang berbagai semi konduktor yang mengkonversi cahaya untuk impuls elektronik. Gambar terdiri dari titiktitik, yang dikenal sebagai piksel; semakin besar jumlah piksel, semakin tinggi resolusi gambar dan semakin besar kuantitas. R. RINGKASAN Pelajaran ini telah memeriksa isu seputar pengembangan program reprografi. Informasi yang disajikan ini terutama berlaku untuk lembaga arsip tetapi mungkin juga berguna untuk kantor catatan atau pusat pengembangan catatancatatan program reprografi manajemen. Pelajaran ini menekankan pentingnya perencanaan pengelolaan pelestarian yang baik sebelum adopsi dari setiap teknologi reproduksi tertentu. Pelajaran ini juga membahas teknis dan isu-isu manajemen sekitarnya berbagai metode reprografi, termasuk : mikrofilm, fotokopi, penggandaan foto, digitalisasi. 15

ARSIP BENTUK KHUSUS DAN PEMELIHARAANNYA

ARSIP BENTUK KHUSUS DAN PEMELIHARAANNYA ARSIP BENTUK KHUSUS DAN PEMELIHARAANNYA An Nisa Sukma Mahasiswi D III Kearsipan, Fakultas Ilmu Budaya,UGM Pendahuluan Pengertian arsip dalam Undang Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan yaitu Arsip

Lebih terperinci

PELESTARIAN NILAI INFORMASI

PELESTARIAN NILAI INFORMASI Yuni Nurjanah Pelestarian Bahan Pustaka Modul 7 by PELESTARIAN NILAI INFORMASI 1. BENTUK MIKRO a. Arti : berbagai jenis microfilm yang lazim digunakan di perpustakaan. Merupakan bentuk lain dari bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna

Lebih terperinci

DESAIN LOGO. TEKNIK DESAIN LOGO Mulok TKJ: COREL DRAW GRAPHIC SUIT

DESAIN LOGO. TEKNIK DESAIN LOGO Mulok TKJ: COREL DRAW GRAPHIC SUIT DESAIN LOGO A. Tahapan-Tahapan Dalam Desain Logo Ada beberapa kriteria membuat sebuah logo untuk desainer logo pemula maupun sekedar menambah wawasan untuk desainer logo yang berpengalaman. Pada kenyataannya

Lebih terperinci

HP Color LaserJet CP2020 Series Kertas dan Panduan Media Cetak

HP Color LaserJet CP2020 Series Kertas dan Panduan Media Cetak HP Color LaserJet CP2020 Series Kertas dan Panduan Media Cetak Hak Cipta dan Lisensi 2008 Copyright Hewlett-Packard Development Company, L.P. Dilarang melakukan reproduksi, adaptasi atau penerjemahan tanpa

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGELOLAAN MIKROFIS

PETUNJUK PENGELOLAAN MIKROFIS Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 17 PETUNJUK PENGELOLAAN MIKROFIS Pusat Perpustakakan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000 1 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pekerjaan manusia yang membutuhkan ketelitian tinggi dan

1. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pekerjaan manusia yang membutuhkan ketelitian tinggi dan 1. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa pekerjaan manusia yang membutuhkan ketelitian tinggi dan berulang-ulang, sekarang sudah diambil alih fungsinya oleh komputer, salah satunya

Lebih terperinci

HP LaserJet Warna Seri CP1510 Printer Kertas dan Panduan Media Cetak

HP LaserJet Warna Seri CP1510 Printer Kertas dan Panduan Media Cetak HP LaserJet Warna Seri CP1510 Printer Kertas dan Panduan Media Cetak Hak Cipta dan Lisensi 2007 Copyright Hewlett-Packard Development Company, L.P. Dilarang melakukan reproduksi, adaptasi atau penerjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Di dalam sebuah organisasi, arsip sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Di dalam sebuah organisasi, arsip sangatlah penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsip dapat dikatakan sebagai jantung dari sebuah organisasi. Arsip tercipta secara terus menerus selama organisasi itu masih hidup dan dapat menjadi acuan untuk

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar

BAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Kuesioner 4.1.1 Data Kuesioner Bagian I Data usia responden yang menggunakan printer menunjukkan bahwa orang yang berumur 15-25 tahun menempati peringkat paling tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Setiap kegiatan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta akan menghasilkan informasi. Informasi yang terekam disebut arsip. Arsip merupakan

Lebih terperinci

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati Pendahuluan Penilaian arsip merupakan hal penting dalam upaya penyelamatan arsip. Pada hakekatnya penilaian arsip dapat diterapkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode / Nama Mata Kuliah : PUST2137 SKS : 3 SKS Nama Tutor : Yuni Nurjanah, S.S. Kompetensi Umum Kompetensi Khusus : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

JogjaBook BUKU DIGITAL MANFAAT PENGGUNAAN BUKU DIGITAL

JogjaBook BUKU DIGITAL MANFAAT PENGGUNAAN BUKU DIGITAL JogjaBook BUKU DIGITAL MANFAAT PENGGUNAAN BUKU DIGITAL Koleksi Buku - Koleksi Informasi Informasi yang sangat banyak, namun sulit diakses, sehingga akhirnya menjadi kurang berguna. Kumpulan Buku = Informasi

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Pengembalian Arsip Statis telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman mengenai sejarah film. 2. Memberikan pemahaman mengenai pengelompokan film. 3. Memberikan pemahaman mengenai bagian bagian bahan dasar film. 4. Memberikan

Lebih terperinci

ALIH MEDIA SOLUSI PRESERVASI DAN KONSERVASI INFORMASI. Oleh : Maryono

ALIH MEDIA SOLUSI PRESERVASI DAN KONSERVASI INFORMASI. Oleh : Maryono ALIH MEDIA SOLUSI PRESERVASI DAN KONSERVASI INFORMASI Oleh : Maryono Indokpus UPU Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2014 ALIH MEDIA SOLUSI PRESERVASI DAN KONSERVASI INFORMASI Oleh : Maryono

Lebih terperinci

TEKNIK OLAH DIGITAL UNTUK PENDOKUMENTASIAN NASKAH-NASKAH KUNA

TEKNIK OLAH DIGITAL UNTUK PENDOKUMENTASIAN NASKAH-NASKAH KUNA TEKNIK OLAH DIGITAL UNTUK PENDOKUMENTASIAN NASKAH-NASKAH KUNA Oleh: Tedi Permadi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas Pendidikan Indonesia Prawacana

Lebih terperinci

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 63 TAHUN 2014 TENTANG : JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JENIS DAN TARIF

Lebih terperinci

Mesin foto copy adalah suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi

Mesin foto copy adalah suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi Macam-macam mesin pengganda adalah sebagai berikut. Mesin foto copy Mesin foto copy adalah suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi dengan menggunakan cahaya, panas, bahan kimia, atau muatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 46 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 46 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor 46 Tahun 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 63 TAHUN 2014 TENTANG : JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JENIS DAN TARIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam melakukan kegiatan berorganisasi, kebutuhan akan informasi merupakan kebutuhan yang

Lebih terperinci

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2014 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JENIS DAN TARIF ATAS JENIS

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

PERANAN ARSIPARIS DALAM PRESERVASI ARSIP Rusidi

PERANAN ARSIPARIS DALAM PRESERVASI ARSIP Rusidi PERANAN ARSIPARIS DALAM PRESERVASI ARSIP Rusidi I. PENDAHULUAN Arsip sangat penting sehingga dikatakan sebagai minyak pelumas organisasi. Pada saat dinamis arsip adalah salah satu data yang berfungsi sebagai

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10. Prepered By. N. Dody Zakki, SE., M.SM

PERTEMUAN 10. Prepered By. N. Dody Zakki, SE., M.SM PERTEMUAN 10 Prepered By. N. Dody Zakki, SE., M.SM Tujuan Pengertian Presentasi presentasi Bisnis bisnis 1. Presentasi bisnis merupakan salah satu skil yang harus di miliki seorang pengusaha. 2. Presentasi

Lebih terperinci

Fotografi digital. A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si

Fotografi digital. A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si Fotografi digital A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si Pengertian fotografi digital Fotografi yang memanfaatkan data digital dalam proses pengolahan dan penyimpanannya. Data digital adalah data berupa angkaangka

Lebih terperinci

Melalui kegigihan George Eastman, dunia fotografi mengalami perkembangan yang lebih pesat. Beliau menciptakan rol film yang memberikan banyak

Melalui kegigihan George Eastman, dunia fotografi mengalami perkembangan yang lebih pesat. Beliau menciptakan rol film yang memberikan banyak D. FILM Selain kamera, film yang digunakan dalam pemotretan mengalami perkembangan tersendiri. Pertama kali film negatif muncul pada tahun 1604. Pada saat itu, Anglo Sala melakukan percobaan terhadap campuran

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman mengenai sejarah film. 2. Memberikan pemahaman mengenai pengelompokan film. 3. Memberikan pemahaman mengenai bagian bagian bahan dasar film. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih Fotografi I FILM Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilihat dan dinikmati. Sbg alat rekam,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGELOLAAN KOLEKSI MIKRO (FIS/FILM)

PANDUAN PENGELOLAAN KOLEKSI MIKRO (FIS/FILM) PANDUAN PENGELOLAAN KOLEKSI MIKRO (FIS/FILM) Disusun oleh: Wahid Nashihuddin, SIP. PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Alamat: Jln.Jend.Gatot Subroto No.10, Jakarta

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem parkir khususnya untuk parkir mobil di tempat-tempat pusat perbelanjaan di Indonesia pada umumnya sudah menerapkan sistem otomatis. Setiap mobil yang

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Penggandaan Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari 2010 Plt. DEPUTI BIDANG KONSERVASI

Lebih terperinci

Mengenal Photoshop. 2.1 Mengenal Interface

Mengenal Photoshop. 2.1 Mengenal Interface Mengenal Photoshop Photoshop sudah sangat populer sebagai software terbaik untuk melakukan editing foto. Bagi Anda pencinta desain grafis, Photoshop telah dinilai unggul dalam segala segi dan lebih banyak

Lebih terperinci

Memasang Moto Mod Catatan: 360 CAMERA Perhatian:

Memasang Moto Mod Catatan: 360 CAMERA Perhatian: 360 CAMERA Memasang Moto Mod Sejajarkan lensa kamera di belakang ponsel Anda dengan 360 Camera, dan lalu sejajarkan kedua sisi dan bawah ponsel dengan Moto Mod hingga menyatu sempurna. Catatan: Pastikan

Lebih terperinci

Berikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya:

Berikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya: Peripheral Komputer Peripheral merupakan semua peralatan yang terhubung dengan komputer. Berdasarkan kegunaannya periferal terbagi dua yaitu: 1. Peripheral utama (main peripheral) yaitu peralatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Definisi Pelestarian Pelestarian dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata lestari, yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah. Kemudian dalam penggunaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN BAB I ALAT MENGGAMBAR YATIN NGADIYONO KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB I ALAT MENGGAMBAR

Lebih terperinci

Aplikasi Scanner Office Lens untuk Smartphone

Aplikasi Scanner Office Lens untuk Smartphone Aplikasi Scanner Office Lens untuk Smartphone Winda Larasati winda.larasati@raharja.info Abstrak Seiring dengan perkembangan aplikasi smartphone yang sangat pesat, Microsoft memperkenalkan Office Lens

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH Dalam kegiatan berorganisasi kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika organisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah banyak alat yang diciptakan untuk mendukung penggunaan komputer. Salah satu alat tersebut adalah

Lebih terperinci

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya KJ071A4 MENGOPERASIKAN PERIFERAL Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya Waktu : 4 jam Isi materi : Bab 1. Mengenal

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: 02Fakultas Desain dan Seni Kreatif Metode Produksi Grafika KONSEP DESAIN GRAFIS Hapiz Islamsyah Program Studi Desain Produk KONSEP DESAIN GRAFIS Seorang desainer grafis harus memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

Panduan Kualitas Gambar & Konten Juni 2016

Panduan Kualitas Gambar & Konten Juni 2016 Panduan Kualitas Gambar & Konten Juni 2016 Panduan Kualitas Gambar mengunggah produk. Syarat rekomendasi bertujuan memberikan pengalaman belanja lebih baik untuk pelanggan serta untuk Rekomendasi Jumlah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan peradaban bangsa tersebut maju dan baik juga. Arsip mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dipastikan peradaban bangsa tersebut maju dan baik juga. Arsip mengandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Di era modern saat ini, arsip merupakan salah satu hal yang penting. Arsip dapat diibaratkan sebagai cermin dari peradaban suatu bangsa. Bila dalam

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG Anzarudin Npm, 61.101.09.016 Informasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proses pembelajaran, evaluasi menjadi salah satu komponen yang memegang peranan penting sebagai ukuran bagaimana suatu proses pembelajaran telah diserap

Lebih terperinci

NIASTr~ PRESERV ASI ARSIP ST A TIS INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dr. M. Hadi Sl'(ubhan, SH.,M.H.,CN SISTEM MANAJEMEN MUTU

NIASTr~ PRESERV ASI ARSIP ST A TIS INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dr. M. Hadi Sl'(ubhan, SH.,M.H.,CN SISTEM MANAJEMEN MUTU NIASTr~ I;..kl..... :..., r 002 INSTRUKSI KERJA PRESERV ASI ARSIP ST A TIS SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANA GEMENT SYSTEM (AIMS) UNIVERSITAS AIRLANGGA Revisi ke 0 Tanggal Revisi - Tanggal

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Mata Kuliah : PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA Kode / SKS : PUST2137 / 3 SKS Nama Tutor : Yuni Nurjanah, S.S. Deskripsi Singkat Kompetensi Umum : Mata kuliah ini membahas tentang

Lebih terperinci

HP Color LaserJet CP1210 Series Printer

HP Color LaserJet CP1210 Series Printer HP Color LaserJet CP1210 Series Printer Kertas dan Panduan Media Cetak Hak Cipta dan Lisensi 2007 Copyright Hewlett-Packard Development Company, L.P. Dilarang melakukan reproduksi, adaptasi atau penerjemahan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP

TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP Drs. M. Qosim Kasie Arsip Statis KAD Provinsi DIY 1. Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi elektronik begitu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSEDUR PENYIMPANAN DAN MEKANISME PENYIMPANAN UNTUK PENGARSIPAN DATA GEOSPASIAL DAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan PANDUAN PEMBELIAN GALANT Tempat penyimpanan KUALITAS Semua bagian penting dari seri penyimpanan GALANT telah melalui proses pengujian dan diakui untuk digunakan sebagai perangkat kantor sesuai aturan keselamatan.

Lebih terperinci

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA 1 PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA MODUL 5 DAN 6 BY YUNI NURJANAH 1. Pengertian dan tujuan 2. Mengenal bahan jilidan 3. Menyiapkan penjilidan 4. Jenis-jenis penjilidan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman mengenai sejarah teknologi fotografi. 2. Memberikan pemahaman mengenai pengelompokan dekade teknologi fotografi. 3. Memberikan pemahaman mengenai peralatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA KO T A P R A D J A JO J G A TA R A K LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 42 Tahun 2006 Seri D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB V PERANGKAT KERAS KELUARAN

BAB V PERANGKAT KERAS KELUARAN BAB V PERANGKAT KERAS KELUARAN Fungsi perangkat keras keluaran (output hardware) adalah untuk menampilkan informasi yang dihasilkan oleh sistem komputer. Informasi adalah keluaran baik dalam bentuk hardcopy

Lebih terperinci

PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB

PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB TENTANG MK MANAJEMEN KEARSIPAN 2 SKS Semester Dosen Pengampu : 2 SKS Capaian Pembelajaran: : 5 (lima)

Lebih terperinci

Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0

Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0 Adobe Photoshop Album Starter Edition 3.0 TIDAK ADA JAMINAN Aplikasi pihak ketiga yang disertakan dengan perangkat Anda mungkin telah dibuat dan dimiliki oleh orang atau badan yang tidak berafiliasi atau

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

INGIN MENINGKATKAN BISNIS ANDA?

INGIN MENINGKATKAN BISNIS ANDA? INGIN MENINGKATKAN BISNIS ANDA? Talk Fusion dapat mengubah Pengunjung Situs web Anda menjadi Pelanggan yang menghasilkan pendapatan. Penangkapan lebih banyak peluang bisnis dengan formulir Berlangganan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada Bagian Tata Usaha Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya yang pelaksanaannya pada:

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan PANDUAN PEMBELIAN GALANT Tempat penyimpanan KUALITAS Semua bagian penting dari seri penyimpanan GALANT telah melalui proses pengujian dan disetujui untuk digunakan sebagai perangkat kantor sesuai aturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Kantor kami yang berpusat di Los Angeles, California dan Jakarta, Indonesia, Mindreach memiliki posisi yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arsip secara otomatis akan tercipta dari aktifitas-aktifitas suatu instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arsip secara otomatis akan tercipta dari aktifitas-aktifitas suatu instansi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsip secara otomatis akan tercipta dari aktifitas-aktifitas suatu instansi yang berperan sebagai sumber informasi dalam melaksanakan kegiatan instansi, serta

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama SMK : SMK Kristen Salatiga Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Standar Kompetensi : Menggabungkan gambar 2D ke dalam sajian Multimedia Kelas / Semester : XI

Lebih terperinci

BAB X REPRODUKSI PETA & REVISI PETA

BAB X REPRODUKSI PETA & REVISI PETA BAB X REPRODUKSI PETA & REVISI PETA 1. Umum Suatu hal yang biasa bila didalam reproduksi peta selalu dibuat lebih dari satu copi. Jumlah copi yang dibutuhkan tergantung dari jenis peta. Untuk peta perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap lembaga yang menjalankan tugas pokok dan fungsinya akan menghasilkan suatu arsip. Dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan Buku sumber bahan ajar adalah sarana untuk mendukung penyampaian materi pembelajaran. Buku sumber bahan ajar dapat berbagai

Lebih terperinci

QWrite Pedoman Software. Hak BenQ Dilindungi oleh Undang-undang. Konten pedoman ini bisa berubah untuk penambahan produk.

QWrite Pedoman Software. Hak BenQ Dilindungi oleh Undang-undang. Konten pedoman ini bisa berubah untuk penambahan produk. Hak Cipta @ BenQ Dilindungi oleh Undang-undang. Konten pedoman ini bisa berubah untuk penambahan produk. Sebagian atau semua pada pedoman ini tidak boleh diganti atau dikirimkan ke pihak lain tanpa izin

Lebih terperinci

RETENSI BERKAS BEKAS ALIH MEDIA Oleh : Ubudiyah Setiawati

RETENSI BERKAS BEKAS ALIH MEDIA Oleh : Ubudiyah Setiawati RETENSI BERKAS BEKAS ALIH MEDIA Oleh : Ubudiyah Setiawati Pendahuluan Periode alih media di Indonesia sedang dijalankan, khususnya berkaitan dengan dokumentasi dan koleksi. Tuntuntan ini seiring dengan

Lebih terperinci

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian.

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Uji Penilaian Profesional Macquarie Leaflet Latihan Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Mengapa Uji Penilaian psikometrik digunakan Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang menyertakan

Lebih terperinci

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Adobe Photoshop CS3 Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Mengapa Photoshop? Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang menjadi standar dalam industri digital imaging. Sekarang, memiliki keahlian dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap kegiatan yang dilakukan disebuah instansi akan selalu menghasilkan sebuah arsip berupa catatan atau rekaman dari sebuah kejadian pada kegiatan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMUNIKASI BISNIS

TEKNOLOGI KOMUNIKASI BISNIS BAB TEKNOLOGI KOMUNIKASI BISNIS 7 Capaian Pembelajaran Setelah Mempelajari Materi Ini Mahasiswa Akan Dapat: Memahami peranan teknologi dalam komunikasi Menyebutkan contoh-contoh alat bantu dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Dewasa ini, permasalahan kearsipan belum banyak diperhatikan oleh masyarakat. Arsip memiliki begitu banyak manfaat, terlebih lagi bila mau memperhatikan

Lebih terperinci

REPRODUKSI GRAFIKA FDSK Desai Produk

REPRODUKSI GRAFIKA FDSK Desai Produk Metode Produksi Grafika Modul ke: REPRODUKSI GRAFIKA Fakultas 03FDSK Hapiz Islamsyah Sudarman SA, ST. AMd graf Program Studi Desai Produk Ir. Gatot Sugiarto. B.Sc Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS ALIHMEDIA KOLEKSI LANGKA SCANNER SCANSNAP SV600. Oleh: Maryono

PETUNJUK TEKNIS ALIHMEDIA KOLEKSI LANGKA SCANNER SCANSNAP SV600. Oleh: Maryono PETUNJUK TEKNIS ALIHMEDIA KOLEKSI LANGKA SCANNER SCANSNAP SV600 Oleh: Maryono PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii DAFTAR ISI iii

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian simulasi pemindaian dan reonstuksi, juga rekonstruksi tomogram dari citra sinar-x. Sistem rekonstruksi citra yang telah

Lebih terperinci

LAYANAN KEARSIPAN PERLU DITINGKATKAN A. Fajar Feratri Astuti

LAYANAN KEARSIPAN PERLU DITINGKATKAN A. Fajar Feratri Astuti LAYANAN KEARSIPAN PERLU DITINGKATKAN A. Fajar Feratri Astuti Pendahuluan Kebutuhan informasi publik untuk mengetahui perkembangan dan situasi yang terjadi, baik saat ini maupun kondisi yang terjadi di

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI Al. Purwoko Sunu Pustakawan Universitas Sanata Dharma Email: purwokosunu@mail.usd.ac.id A. Pendahuluan Perpustakaan merupakan penyedia

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal semacam ini lah bisnis percetakan tidak akan redup.

BAB I PENDAHULUAN. hal semacam ini lah bisnis percetakan tidak akan redup. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi percetakan saat ini dimana sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan revolusioner jaringan internet dan digitalisasi di bidang informasi dan

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arsip merupakan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara dan badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun

Lebih terperinci

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan PENGANTAR KEARSIPAN Drs. M. Qosim 1. Pendahuluan Kehidupan suatus organisasi, lebih-lebih organisasi pemerintah semakin tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip sebagai alat komunikasi dan sekaligus merupakan

Lebih terperinci

ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP

ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP PENDAHULUAN Pelestarian bahan pustaka secara umum memiliki dua unsur utama, yaitu pelestarian dalam bentuk fisik dan pelestarikan nilai

Lebih terperinci

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Informasi Pendahuluan

Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800. Informasi Pendahuluan Printer Produksi Designjet Z6600 Printer Produksi Foto Designjet Z6800 Jenis printer Printer ini adalah printer inkjet warna yang dirancang untuk pencetakan cepat berkualitas tinggi dengan resolusi hingga

Lebih terperinci

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. Mengapa perlatan perlu digunakan dalam manajemen kearsipan? KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN (1) (1) BENTUK ALAMI ARSIP YANG AKAN DISIMPAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhem Conrad Rontgen memegang

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhem Conrad Rontgen memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhem Conrad Rontgen memegang peranan penting terhadap perkembangan ilmu kedokteran gigi. Penemuan tersebut telah memfasilitasi

Lebih terperinci