BAB IV BUSINESS PLAN. pengumpulan dan pemilihan sampah. Sampah-sampah yang dipilah didapatkan dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV BUSINESS PLAN. pengumpulan dan pemilihan sampah. Sampah-sampah yang dipilah didapatkan dari"

Transkripsi

1 BAB IV BUSINESS PLAN 4.1 Executive Summary PT. Pemulung Modern adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengumpulan dan pemilihan sampah. Sampah-sampah yang dipilah didapatkan dari convenience store di Jadetabek. Sampah-sampah tersebut dijemput dan diangkut dengan menggunakan mobil kemudian ditampung di gudang yang nantinya akan dipisahkan yang mana sampah organik dan yang mana sampah anorganik. PT. Pemulung Modern hanya akan mengambil sampah anorganik contohnya seperti snack kemasan plastik, botol plastik bekas minuman, botol beling bekas minuman dan karton bekas minuman. Untuk sampah organik akan dipisahkan dan dibuang. Yang membedakan PT. Pemulung Modern dengan pemungut sampah yang lain adalah perusahaan ini berdiri diatas badan hukum dan PT. Pemulung Modern mengadakan kerjasama yang terikat kontrak antara PT. Pemulung Modern dengan perusahaan convenience store yang ada di Jadetabek. Dengan begitu pihak convenience store harus menyerahkan sampahnya kepada PT. Pemulung Modern dan perusahaan menjamin akan selalu mengangkut sampah mereka agar tidak menumpuk sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Perusahaan ini bertujuan untuk memanfaatkan kemasan sisa-sisa konsumsi dari masyarakat khususnya yang berasal dari convenience store untuk dijadikan keuntungan dengan cara sampah yang telah dikumpulkan kemudian dipilah dan dijual kembali ke pengepul besar. Sampah-sampah tersebut dipilah oleh pegawai yang dipekerjakan di 65

2 66 gudang, dengan begitu PT. Pemulung modern juga membuka lapangan pekerjaan baru. Tidak hanya itu, keuntungan yang diberikan kepada pihak convenience store adalah tidak dibebankannya biaya bulanan untuk kebersihan dengan jaminan sampah dari convenience store hanya diangkut oleh kendaraan dari perusahaan ini. Selain dari beberapa kelebihan yang telah disebutkan, PT. Pemulung Modern yang bergerak dalam bidang jasa ini juga akan memberikan pelayanan dengan kualitas yang baik karena perusahaan akan berusaha secara berkelanjutan untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di convenience store sehingga sampah-sampah tersebut tidak akan banyak menumpuk di store, karena apabila sampah-sampah tersebut menumpuk akan mengganggu kenyamanan customer di convenience store. 4.2 Business Description The Business Idea Pertumbuhan convenience store yang terus meningkat dengan diikuti oleh sifat konsumtif dari masyarakat, khususnya di kota-kota besar, serta aktivitas masyarakat yang berlangsung selama 24 jam dan tersedianya pula convenience store yang beroperasi 24 jam membuat sampah hasil konsumtif dari masyarakat khususnya yang berasal dari convenience store terus bertambah. Jenis sampah yang dihasilkan kebanyakan adalah sampah anorganik seperti sampah-sampah sisa kemasan makanan atau minuman. Potensi sampah inilah yang menjadi ide awal untuk membuat sebuah konsep bisnis baru dengan memodifikasi sistem yang sudah ada, dimana perusahaan akan bekerja sama dalam kontrakkerja dengan perusahaan convenience store agar convenience store menyediakan sampah dari setiap store mereka untuk diangkut secara gratis tanpa dibebankann biaya

3 67 bulanan dengan jaminan bahwa sampah tersebut hanya disediakan untuk PT. Pemulung Modern. Konsep bisnis yang diwujudkan dalam bentuk sebuah perusahaan dengan nama PT. Pemulung Modern diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan pengangkutan sampah dari store dengan biaya gratis, pembukaan lapangan pekerjaan baru dan mendukung kepedulian lingkungan dengan pengolahan sampah yang baik dan benar. Semakin bertambahnya jumlah convenience store dengan omzet yang meningkat akan turut menyumbangkan sampah hasil konsumsi yang besar pula. Sampah seringkali dijumpai dan menjadi salah satu masalah yang mengganggu lingkungan. Perusahaan juga menyadari bahwa setiap harinya masyarakat menghasilkan sampah hasil konsumsi namun tidak banyak dari masyarakat yang berfikir bahwa sampah dapat menjadi potensi yang menguntungkan atau menjadi profit jika dikelola dengan baik serta dapat ikut menyelamatkan lingkungan. PT. Pemulung Modern mencoba mengambil peluang dari sampah hasil konsumsi yang berbentuk anorganik. Sampah merupakan barang yang selalu dihasilkan setiap harinya oleh masyarakat, oleh karena itu PT. Pemulung Modern melihat peluang dari barang yang tidak ada habisnya ini untuk dijadikan sebuah profit melalui sistem kerjasama dengan pihak yang menyediakan sampah dalam hal ini adalah convenience store.

4 Vision and Mission Vision Menjadi perusahaan pengangkut dan pemilah sampah yang profesional baik dalam mutu dan pelayanan, serta ikut menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. Mission Mendukung program kepedulian lingkungan dengan menjamin pengolahan sampah yang lebih baik. Menjamin kepuasan para konsumen dengan menjaga hubungan dan memberikan pelayanan yang terbaik dan kemudahan bagi konsumen. Meningkatkan kualitas pelayanan dan membuka diri terhadap perkembangan-perkembangan yang terjadi, serta menerima saran dan masukan dari berbagai pihak dan rutin mengadakan evaluasi Core Value Pada saat ini pengepul sampah telah ada di Jakarta. Pengepul tersebut terbagi atas dua, yaitu pengepul besar dan pengepul kecil. Hal yang membedakan antara pengepul besar dan pengepul kecil adalah dari penjual sampahnya. Jika pengepul kecil mendapatkan sampahnya dari pemulung, sedangkan pengepul besar mendapatkan sampahnya melalui pengepul kecil.

5 69 Pengepul kecil memiliki sistem itu menunggu para pemulung untuk menjual sampahnya mereka. Sama seperti pengepul besar yang menunggu pengepul kecil menjual sampah kepada dirinya. Hal ini menunjukan perbedaan dari sistem perusahaan ini, dimana sistem perusahaan memilih untuk menjemput sampah (menjemput bola) ke setiap convenience store. Hal ini dilakukan perusahaan agar bisa mendapatkan volume sampah yang lebih besar. Tidak hanya itu, perusahaan juga memiliki kontrak kerja dengan pihak convenience store agar selalu bisa mendapatkan sampah yang dihasilkan setiap storedisetiap harinya. Tak hanya hal ini saja, beberapa perbedaan dari pengepul dan perusahaan dapat dilihat sebagai berikut: Perusahaan Menjemput Sampah Memiliki Kontrak kerja dengan Perusahaan lain Perusahaan Resmi Sumber pendapatan sampah melalui Pengepul Menunggu sampah Tidak memiliki kontrak kerja dengan Perusahaan lain Lembaga Pemasaran Independen Sumber pendapatan sampah melalui Pemulung Convenience store dan Fast Food Restaurant Distributor sampah tetap Mendapatkan sampah secara gratis Memiliki jadwal yang tetap dalam mendapatkan dan menjual sampah Distributor sampah tidak tetap Membeli sampah dari pemulung Memiliki jadwal pembelian dan penjualan yang tidak tetap (tergantung kepada pemulung) Tabel 4.1 Perbedaan perusahaan dan pengepul

6 70 Sistem penjemputan sampah yang dilakukan perusahaan memang memerlukan biaya operasional yang lebih banyak dibanding sistem pengepul lainnya. Namun hal ini dilakukan demi mendapatkan volume sampah yang lebih banyak. Tidak hanya itu, perusahaan juga mendirikan perusahaan secara resmi melalui notaris. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bekerja sama dan memiliki kontrak kerja dengan perusahaan lainnya. Kontrak kerja yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan sumber pendapatan sampah yang tetap setiap harinya. Di samping itu perusahaan juga memberikan biaya yang gratis bagi pengangkutan sampah setiap harinya, berbeda dengan dinas kebersihan yang masih harus membayar uang kebersihan setiap harinya. Hal ini dilakukan demi menarik minat perusahaan lain untuk dapat bekerja sama dan melakukan kontrak kerja dengan perusahaan ini. Tak hanya itu, dalam menjalankan bisnis pengumpulan dan pemilahan sampah ini, didasari oleh 4 nilai utama yang senantiasa dijunjung tinggi oleh PT. Pemulung Modern, yaitu diantaranya: 1. Customer Oriented PT. Pemulung Modern sangat menghargai konsumernya yaitu para convenience store yang akan diangkut sampahnya, untuk itu PT. Pemulung Modern akan memberikan pelayanan yang baik serta ketepatan waktu dalam penjemputan sampah.

7 71 2. Continuous Improvement PT. Pemulung Modern akan senantiasa terus meningkatkan kualitas mutu dan layanan baik dengan cara melakukan evaluasi kepada convenience store dan pengepul. Evaluasi yang akna kami lakukan seperti menanyakan apakah pelayanan penjemputan sampah kepada convenience store sudah sesuai dengan harapan pihak convenience store dan kepada pengepul juga kepada pengepul, apakah kualitas sampah yang kami berikan sudah sesuai yang diharapkan. 3. Care PT. Pemulung Modern dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya berfokus pada keuntungan bagi pihak perusahaan tapi juga ikut serta dalan menjaga lingkungan yang bersih dan lebih baik. Selain itu perusahaan juga akan memperhatikan pegawainya agar mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. 4. Relationship Hubungan yang baik antara anggota perusahaan harus selalu dijaga karena dapat menentukan kerjasama yang baik sehingga dapat mencipakan suasana kerja yang nyaman serta kekompakan tim.

8 Management Plan Organizational Structure Setiap perusahaan membutuhkan sebuah struktur organisasi dalam mendukung operasi bisnis. Suatu bagan struktur organisasi akan menunjukkan cara kerja dalam suatu organisasi. Organisasi-organisasi yang ada memiliki struktur yang berbeda satu sama lain tergantung pada kebutuhan dari bisnis itu sendiri. Struktur organisasi adalah suatu tempat dimana bagian-bagian dalam suatu departemen ataupun para individu bekerja sama satu sama lain. Struktur organisasi pada PT. Pemulung Modern ini dipimpin oleh seorang Direktur yang diawasi oleh seorang Komisaris. Direktur memimpin Managerdimana di dalam perusahaan ini membutuhkan dua orang manager yang akan memimpin Departemen Keuangan dan Departemen Operasional. Selain itu perusahaan juga membutuhkan Admin guna membantu adminitrasi perusahaan. Manager Operasional adalah orang yang memimpin dan memonitoring kinerja dari para Pemulung dan Supir dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Pemulung Modern:

9 73 KOMISARIS DIREKTUR MANAGER KEUANGAN MANAGER OPERASIONAL ADMIN SUPIR PEMULUNG Gambar 4.1 Struktur Jabatan PT. Pemulung Modern Deskripsi Pekerjaan Setiap anggota organisasi perusahaan memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dalam mengambil keputusan. Berikut adalah deskripsi pekerjaan berdasarkan masingmasing jabatan: A. Komisaris Adapun tugas dan wewenang komisaris adalah sebagai berikut:

10 74 1. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direktur dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada Direktur. 2. Komisaris berhak memeriksa dan mengetahui tindakan Direktur. 3. Komisaris berhak meminta penjelasan terkait dengan pelaksanaan operasional perusahaan. 4. Komisaris berhak memberhentikan sementara seorang Direktur yang tindakannya bertentangan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Apabila Direksi diberhentikan dan sementara Persusahaan tidak mempunyai Direksi lain, maka untuk sementara Komisaris berhak untuk menggantikan jabatan Direktur hingga waktu yang ditentukan. B. Direktur Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Direktur: 1. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan yang disusun Direksi dan diketahui Komisaris. 2. Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk, pengelolaan keuangan dalam hal penghimpunan dan pelepasan dana. 3. Berwenang menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan lain (convenience store) dalam menjalanankan proses bisnis. 4. Berwenang menandatangani dokumen pembukaan dan laporan keuangan perusahaan ke Direktorat Jendral Pajak atau Instansi lain yang terkait.

11 75 5. Bertanggung jawab terhadap perekrutan, pengembangan, peningkatan kemampuan kerja (kompetensi), kesejahteraan, dan pemberhentian SDM. 6. Mengusulkan kepada Komisaris hal-hal yang dipandang baik untuk kelancaran operasional perusahaan. C. Manager Operasional Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Manager Operasional: 1. Mengelola seluruh kegiatan operasional gudang dan managemen pasokan. 2. Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan pengambilan sampah, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan kualitas sampah hasil pemilahan. 3. Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi. 4. Merekomendasikan program atau menyusun SOP baru dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil pemilahan sampah. 5. Mengkoordinasikan kegiatan operasional dan pemeliharaan mesin. 6. Melakukan pelatihan dalam rangka meningkatkan keterampilan pada semua aspek Meningkatkan standar keamanan kegiatan produksi 7. Memastikan suasana kerja yang positif untuk mendorong kinerja tim dan semangat kerja untuk mengembangkan karir karyawan di masa depan 8. Turut serta dalam penyusunan sasaran dan anggaran perusahaan 9. Memantau dan menjaga pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan 10. Menetapkan prioritas dan tujuan kerja sesuai dengan ketentuan

12 Turut serta dalam proses persiapan, pengkoordinasian dan perencanaan kegiatan pemilahan sampah pada perusahaan D. Manager Keuangan Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Manager Keuangan: 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu. 2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. 3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. 4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan. 5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.

13 77 6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya. 7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. 8. Memberikan anggaran operasional kepada supir setiap harinya. 9. Menerima uang hasil penjualan sampah dari para pengepul dan mengelola kas perusahaan. 10.Bertanggung jawab atas semua pekerjaanya dan mengganti bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan selisih kas E. Admin Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Admin: 1. Mencatat bukti penerimaan dan pengeluaran kas dengan tertib dan benar 2. Mengarsip dan mendokumentasikan bukti-bukti keuangan dengan rapidan aman 3. Melakukan pencocokan penerimaan dan pengeluaran dengan Manager Keuangan sebelum kas ditutup 4. Bagian Administrasi bertanggung jawab kepada Pimpinan dan Atasan secara struktural 5. Memberikan anggaran operasional kepada supir dan menerima pembayaran hasil penjualan sampah pada hari sabtudisetiapminggunya

14 78 F. Supir Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Supir: 1. Menjemput dan mengantarkan sampah dari convenience store hingga ke gudang. 2. Menjemput sampah pada saat kendaraan operasional lainya telah mencapai volume yang penuh, dan mengantarkannya hingga ke gudang. 3. Membuang sampah organik ke tempat pembuangan. 4. Mengantarkan sampah anorganik yang telah dipilah ke pengepul besar untuk dijual. G. Pemulung Berikut ini uraian menyangkut tugas dan tanggung jawab Admin: 1.Memilah sampah-sampah dari convenience store dan dipisahkan berdasarkan jenisnya. 2. Membersihkan sampah-sampah anorganik sesuai dengan ketentuannya. 3. Membersihkan sisa sampah-sampah yang tidak terpakai (sampah organik) dan membungkusnya dengan plastic. 4. Membersihkan dan menjaga lingkungan gudang agar tetap bersih dari sampah dan kotoran.

15 Operational plan Scope of Operation PT.Pemulung Modern memperkerjakan total 19 karyawan diluar Komisaris dan Direksi. 2 diantaranya adalah Manager Operasional dan Manager Keuangan, 1 Admin, 10 Pemulung dan 8 Supir. Untuk jam kerja PT. Pemulung Modern terbagi atas 3, yaitu jam kerja Manager dan Admin yang dimulai dari pukul WIB hingga WIB dengan satu jam istirahat, jam kerja bagi pemulung yang dimulai dari WIB hingga WIB dan jam kerja untuk supir dimulai dari pukul WIB hingga WIB. Tak hanya jam kerja biasa, para Manager dan Admin memiliki jam kerja piket setiap minggunya yaitu dimulai dari jam WIB hingga WIB Sistem kerja karyawan pada PT. Pemulung Modern menggunakan sistem shift harian. Berbeda dengan hari kerja Direktur, Manager dan Admin, Pemulung dan Supir memiliki hari kerja dengan sistem shift. Dimana setiap pemulung dan supir memiliki jam kerja 5 hari masuk kerja dan 5 hari libur kerja. Hal ini dilakukan karena kegiatan operasional berjalan selama satu bulan penuh tanpa ada hari libur. Sistem ini diberlakukan karena jumlah convenience store yang cukup banyak yang mengakibatkan konsumsi sampah yang sangat besar. Namun tak hanya pemulung dan supir, Manager dan Admin pun memiliki jadwal piket setiap minggunya. Manager Operasional dan Manager Keuangan akan bergantian selama 2 minggu sekali untuk masuk piket pada hari minggu. Sedangkan Admin

16 80 memiliki jadwal piket setiap hari sabtu setiap minggunya. Berikut adalah jadwal kerja bagi karyawan PT. Pemulung Modern: Jam kerja Manager Senin Jumat : WIB WIB Minggu (2 minggu sekali) : WIB WIB Jam kerja Admin Senin Jumat : WIB WIB Sabtu : WIB WIB Jam kerja Pemulung Senin Minggu : WIB WIB Jam kerja Supir Senin Minggu : WIB WIB Jabatan Minggu I II III IV Manager Operasional Manager Keuangan Admin V - V - - V - V V V V V Tabel 4.2 Jadwal Piket Manager dan Admin

17 81 Jadwal Shift Kerja Pegawai Supir Tanggal A v v v v v v v v v v v v v v v B v v v v v v v v v v v v v v v C v v v v v v v v v v v v v v v D v v v v v v v v v v v v v v v E v v v v v v v v v v v v v v v F v v v v v v v v v v v v v v v G v v v v v v v v v v v v v v v H v v v v v v v v v v v v v v v Tabel 4.3 Jadwal Kerja Supir

18 82 Jadwal shift kerja pemulung Tanggal Pemulung Pemulung A v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung B v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung C v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung D v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung E v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung F v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung G v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung H v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung I v v v v v v v v v v v v v v v Pemulung J v v v v v v v v v v v v v v v Tabe 4.4 Jadwal Kerja Pemulung

19 Business Process PT. Pemulung Modern adalah perusahaan yang berusaha mendapatkan sampah sebanyak-banyaknya. Namun melalui market research yang dilakukan, pada saat ini PT. Pemulung Modern masih berfokus pada sampah anorganik pada convenience store dahulu. Dalam mendapatkan sampah dari convenience store, terdapat proses bisnis yang dilakukan oleh PT. Pemulung Modern yang dilakukan setiap harinya. Bermula dari penjemputan sampah dari seluruh convenience store hingga penjualan sampah kepada para pengepul. Berikut adalah alur kegiatan atau proses bisnis yang dilakukan oleh PT. Pemulung Modern: Penjemputan sampah ke setiap convenience store Jika mobil penuh, sampah akan dipindahkan ke truk lain dan diangkut ke gudang Pengangkutan sampah dari convenience store ke gudang Pemilahan sampah Pembayaran penjualan sampah Penimbangan volume sampah Pengangkutan sampah dari gudang ke pengepul Membuang sampah organik Gambar 4.2 Business Process

20 84 Dalam menjalankan operasionalnya, Perusahaan memiliki empat kendaraan Truk yang selanjutnya disebut dengan sebutan truk A, B, C dan D. Truk A, B dan C memiliki tugas yang sama dan truk D memiliki tugas yang berbeda. Truk A, B dan C yang memiliki tugas sama yaitu bertugas untuk menjemput sampah dari convenience store dan mengantarkannya ke gudang. Sedangkan truk D memiliki tugas untuk menjemput sampah dari salah satu truk A, B atau C yang dimana kapasitas sampah telah penuh. Penjemputan ini dilakukan di tengah-tengah perjalanan sesuai keberadaan truk tersebut. Setelah sampah telah dipindahkan ke truk D, truk D akan mengantarkan seluruh sampahnya ke gudang. Pada saat penjualan sampah truk akan mengantarkan sampah dari gudang hingga ke pengepul. Pada saat ini truk D memiliki tugas untuk mengantarkan sampah yang telah siap dijual ke pengepul. Apabila kapasitas truk D telah penuh, maka truk A, B dan C akan membantu untuk mengantarkan sampah yang telah siap dijual ke pengepul sebelum mereka pergi ke convenience store. setelah seluruh sampah telah diantarkan ke pengepul barulah truk A, B dan C pergi ke convenience store untuk menjemput sampah dihari tersebut. Untuk lebih jelas, kegiatan akan dijelaskan melalui sebuah skema / flow. Berikut adalah gambaran dari kegiatan kendaraan operasional dan pembagian wilayah untuk setiap masingmasing truk:

21 85 Apabila Truk A, B atau C penuh maka Truk D akan menjemput sampah di tengah perjalanan Truk A, B dan C menjemput sampah ke convenience store Pengangkutan sampah dari convenience store ke gudang Gambar 4.3 Kegiatan Kendaraan Operasional Truk A B C D Wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Tangerang Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Bekasi Jakarta Selatan dan Depok Standby untuk penjemputan Tabel 4.5 Pembagian wilayah penjemputan sampah

22 Marketing Plan Proses yang sudah berjalan sekarang adalah sampah dari convenience store akan diangkut dan dibuang menuju TPA yang mengakibatkan sampah akan menggunung dan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Untuk itu, perusahaan mencoba untuk mengubah proses sebelum sampah dibuang dengan memilah sampah-sampah tersebut sehingga dapat dijual kembali dan menghasilkan keuntungan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan pemasaran: Market Research Dalam menjalankan bisnis ini market research adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Market research dilakukan dengan dua cara, yaitu desk research dengan mencari informasi melalui internet dan field research dengan mewawancarai narasumber secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat secara langsung Desk Research Dalam melakukan desk research informasi yang didapatkan adalah seputar kuesioner mengenai sampah di convenience store, lokasi-lokasi convenience store dan informasi lainnya. Hal ini sangat membantu dalam memproyeksikan pendapatan sampah, sampah apa saja yang sering dikonsumsi oleh customer convenience store, menentukan rute kendaraan operasional dalam penjemputan sampah dan lain-lainnya.

23 87 Berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan, ada beberapa data yang dapat analisa dan dapat juga dijadikan sebagai bahan prediksi untuk volume sampah yang dihasilkan convenience store. Berikut adalah hasil kuesinoner yang telah dihasilkan: Gambar 4.4 Convenience store yang sering dikunjungi Gambar 4.5 Hari customer terbanyak berkunjung pada setiap minggunya

24 88 Gambar 4.6 Jam kunjung customer pada setiap harinya: Gambar 4.7 Jumlah item yang biasanya dibeli oleh customer

25 89 Gambar 4.8 Jenis makanan atau minuman yang biasanya dikonsumsi oleh customer Gambar 4.9 Tempat customer mengkonsumsi makanan dan minuman

26 Field Research Sedangkan field research dilakukan adalah untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana proses sampah tersebut dapat terjadi. Di dalam field research juga dilakukan wawancara secara langsung dengan para pemulung, pengepul sampah dan juga store manager dari convenience store. Hal ini dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai harga-harga dari berbagai jenis sampah yang biasa dijual oleh pemulung. Serta jenis sampah saja yang biasanya paling banyak didapatkan. Tidak hanya itu, wawancara yang dilakukan dengan para pengepul bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelian sampah yang telah dilakukan oleh pengepul, dan juga mencari informasi tentang seberapa besar kemampuan pengepul dalam membeli sampah. Alhasil dari wawancara dengan para pengepul mengatakan bahwa pengepul akan selalu mampu untuk membeli sampah sebanyak apapun yang tersedia. Tidak hanya dengan pemulung dan pengepul, wawancara juga dilakukan dengan store manager dari convenience store. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebijakan pembuangan sampah yang ternyata dilakukan oleh setiap manager store masing-masing. Dan hasil wawancarapun dapat dilihat pada sisi lampiran Market Segmentation Market Segmentation adalah proses pembagian pasar ke dalam kelompok tertentu yang meliputi:

27 91 - Geography Perkembangan convenience store sangat pesat di Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Jumlah store yang terus meningkat membuat penambahan volume sampah semakin besar. Oleh karena itu bisnis ini akan dimulai dari wilayah Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi). Dimana di lokasi tersebutlah terdapat jumlah convenience store yang lebih banyak dibanding kota-kota lain di Indonesia. - Demography PT. Pemulung Modern adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam penjualan sampah, dimana sampahnya dihasilkan oleh customerconvenience store yang kurang lebih berusia antara 15 tahun hingga 38 tahun baik pria maupun wanita. - Psycography Psikografis adalah hal yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat. Dimana gaya hidup masyarakat yang dibutuhkan dalam bisnis ini adalah gaya hidup masyarakat yang lebih memilih untuk nongkrong diluar rumah. Sehingga sampah yang dihasilkan berada diluar rumah Market Targeting Dengan melihat kebutuhan sampah yang dibutuhkan oleh perusahaan ini yaitu sampah anorganik, maka target pasar yang dituju adalah industri retail yang

28 92 menghasilkan sampah anorganik dalam jumlah besar. Target pasar ini ditentukan oleh consumer behaviour dan customer profile. Berikut adalah Consumer Behavior Consumer behavior sangat diperlukan dalam menjalankan bisnis ini. Hal ini demi menentukan perilaku konsumen yang bagaimana yang dapat dimasukan ke dalam kategori sasaran bisnis ini. Perilaku konsumen sangatlah menentukan dimana letak sampah akan dibuang, apakah sampah akan dibuang di tempat sampah store atau sampah akan dibuang dirumah dikarekan produk dikonsumsi di luar store. Perilaku konsumen yang dicari adalah perilaku konsumen yang membuang sampahnya di tempat sampah store. Untuk lebih jelasnya berikut adalah Consumer behaviour yang dibutuhkan pada bisnis ini: customer datang customer membeli customer mengkonsumsi makanan dan minuman di store customer membuang kemasan makanan dan minuman di Gambar 4.10 Proses consumer behavior convenience store Perilaku konsumen seperti ini dapat dijumpai dari beberapa konsumen seperti convenience store, restaurant dan sebagainya. Namun untuk Mini Market, Super Market dan lainnya tidak memiliki Consumer behaviour yang sama. Berikut adalah perbandingan Consumer behaviour dari berbagai konsumen:

29 93 Konsumen Konsumen Industri mengkonsumsi di tempat membuang sampah di tempat Volume Sampah Convenience store YA YA BANYAK Mini Market YA YA SEDIKIT Super Market YA TIDAK SEDIKIT Restaurant YA YA BANYAK Restaurantfastfood YA YA BANYAK Tabel 4.6 Perbandingan consumer behaviour dari berbagai konsumen di Industri yang berbeda Customer profile Tak hanya Consumer behaviour, Customer profile juga dibutuhkan dalam membangun bisnis ini. Tujuannya adalah untuk mencari konsumen mana yang memiliki volume sampah anorganik yang lebih banyak. Tak hanya itu, profil konsumen juga menentukan jenis sampah apa yang dihasilkan oleh berbagai industri dan dimanakah sampah tersebut akan

30 94 dibuang. Berikut adalah perbandingan profil konsumen dalam segi sampah yang dihasilkan: Makanan dan Menyediakan Memiliki volume Industri minuman dijual dalam kemasan sarana dan tempat untuk sampah anorganik yang banyak mengkonsumsi Convenience store YA YA YA Mini Market YA TIDAK TIDAK Super Market YA TIDAK TIDAK Restaurant TIDAK YA TIDAK Restaurantfastfood YA YA TIDAK Apartement TIDAK YA TIDAK Hotel TIDAK YA TIDAK Table 4.7 Perbandingan profil konsumen dalam segi sampah yang dihasilkan Dari analisis target pasar yang telah dilakukan, bisnis ini memang menargetkan convenience store sebagai pasarnya. Karena dari aspek consumer behavior dan customer profile hanya convenience store yang memenuhi aspek tersebut. Namun untuk future plan tidak menutup

31 95 kemungkinan jika PT. Pemulung Modern juga membidik pasar restaurant fast food. Hal ini dikarenakan restaurant fast food telah memenuhi segala aspek, hanya saja sampah anorganik yang dihasilkan belum sebanyak convenience store Market Competitor Kompetitor dari PT. Pemulung Modern terbagi atas tiga lembaga, diantaranya adalah: 1. Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi Dinas kebersihan Pemprov merupakan petugas kebersihan yang bertanggung jawab akan sampah yang berada di masing-masing provinsi. Namun untuk membersihkan sampah di setiap convenience store memerlukan biaya setiap bulannya. Berdasarkan hasil wawancara oleh pihak convenience store, biaya kebersihan yang harus dibayarkan kepada pemprov sebesar Rp ,-/bulan. Pada saat ini dinas kebersihan memang masih menetapkan biaya kebersihan pada convenience store, namun apabila dinas kebersihan pemprov juga melakukan sistem yang sama dengan PT. Pemulung Modern maka dinas kebersihan pemprov akan menjadi kompetitor pada bisnis ini. 2. Pemungut Sampah Swasta Beberapa pemungut sampah swasta telah ada di daerah Jadetabek sebelumnya, namun para pemungut sampah tersebut juga menerapkan biaya pengankutan sampah pada setiap bulannya dengan biaya Rp ,- per

32 96 bulan. Disamping itu pemungut sampah swasta bersedia memungut sampah dari manapun, baik dari sampah perumahan, sampah lingkungan dan lainnya. Hal ini yang menyebabkan sampah yang diambil mayoritas sampah organik, MarketingMix Service Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Produk sendiri bisa berupa barang, jasa, informasi, ide, ataupun tempat yang dapat dijual. Pada umumnya pelanggan membeli suatu manfaat ataupun nilai dari produk itu sendiri. Produk yang dijual oleh PT. Pemulung Modern meliputi jasa dan produk. Jasa yang ditawarkan oleh PT. Pemulung Modern adalah jasa pengangkutan sampah gratis bagi convenience store. Jasa ini akan menggantikan biaya kebersihan yang sebelumnya dikeluarkan oleh seluruh convenience store. Dengan sistem yang seperti ini diharapkan seluruh convenience store mau bekerja sama dengan PT. Pemulung Modern Product Produk yang akan dijual oleh PT. Pemulung Modern adalah sampah yang didapatkan dari convenience store. Sampah-sampah tersebut akan dipilah sesuai dengan jenisnya dan dijual kembali kepada pengepul berdasarkan harga yang ditetapkan oleh para pengepul.

33 Price Harga merupakan hal terpenting dalam menjalankan bisnis, karena harga adalah hal yang paling berpengaruh dengan pendapatan penjualan. Di dalam bisnis ini PT. Pemulung Modern memiliki dua ketentuan harga yang terdiri dari harga jasa pengangkutan sampah convenience store dan juga harga jual sampah yang ditentukan oleh para pengepul sampah. PT. Pemulung Modern tidak menetapkan harga dari jasa pengangkutan sampah convenience store atau dengan kata lain pengangkutan sampah dilakukan secara gratis. Sedangkan harga sampah yang akan dijual dengan pengepul memiliki harga yang fluktuatif tergantung dari ketetapan para pengepul. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pengepul Jalan Mampang, Jakarta Selatan berikut adalah ketetapan harga dengan jenis sampah masing-masing: NO KEMASAN HARGA SAMPAH / KG 1 Plastik 1,500 2 Botol kaca Kaleng 2,500 4 Karton 1,300 5 Minumangelas 6,000 6 Minuman botol plastik 4,500 Tabel 4.8 Harga masing- masing sampah anorganik

34 Financial Plan Start-up Cost Dalam menjalankan sebuah usaha, kita tidak bisa lepas dari keuangan. Berikut ringkasan biaya yang akan dikeluarkan pada awal memulai usaha ini : Tabel 4.9 Modal awal

35 Biaya Operasional Sedangkan untuk biaya operasional per bulan, antara lain : Tabel 4.10 Biaya Operasional Tetap

36 100 Selanjutnya untuk pendapatan, yang akan terhubung juga dengan Laba Rugi, Arus Kas, Neraca,dan BEP kami membuat 3 jenis proyeksi, yaitu : Proyeksi Pendapatan Pesimis Proyeksi pendapatan pesimis adalah perkiraan ketika pendapatan pada level terendah yang akan didapat oleh perusahaan. Table 4.11 Proyeksi Pendapatan Pesimis per Bulan

37 101 Dengan perkiraan kenaikan pendapatan 15%, maka proyeksi pendapatan pesimis selama 5 tahun adalah sebagai berikut : Totals Table 4.12 Proyeksi Pendapatan Pesimis 5 Tahun Dari pendapatan tersebut akan didapatkan laba bersih dari proyeksi pendapatan pesimis selama 5 tahun : Totals 2, ,234,160 2, ,172,828 2, ,958,862 2, ,429,552 2,018 1,049,255,933 Tabel 4.13 Proyeksi Laba Rugi Pendapatan Pesimis Sehingga akan didapatkan perkiraan Break Even Point setelah 2 tahun 4 bulan (April 2016).

38 Proyeksi Pendapatan Rata-Rata Proyeksi pendapatan rata-rata adalah perkiraan situasi ketika perusahaan mendapatkan pendapatan pada level rata-rata. Table 4.13 Proyeksi Pendapatan Rata-Rata Perkiraan pendapatan tersebut, proyeksi pendapatan selama 5 tahun adalah sebagai berikut :

39 103 Totals Tabel 4.14 Proyeksi Pendapatan Rata-Rata 5 tahun Dari proyeksi pendapatan tersebut, laba bersih yang akan didapat, adalah : Totals Tabel 4.15 Proyeksi Laba Bersih Pendapatan Rata-Rata Sehingga akan didapatkan BreakEvenPointsetelah 1 tahun 6 bulan (Juni 2015).

40 Proyeksi Pendapatan Optimis Proyeksi pendapatan optimis adalah perkiraan kondisi pendapatan yang akan didapatkan oleh perusahaan pada posisi level teratas. Tabel 4.16 Proyeksi Pendapatan Optimis tahun : Perkiraan pendapatan per bulan tersebut, maka didapatkan proyeksi pendapatan 5

41 105 Totals Tabel 4.17 Proyeksi Pendapatan Optimis 5 Tahun Dari proyeksi pendapatan tersebut, maka laba bersih yang akan didapat adalah : Totals Tabel 4.18 Proyeksi Laba Rugi Pendapatan Optimis Dengan proyeksi pendapatan dan laba rugi tersebut, sehingga Break Even Point akan didapat setelah 1 tahun 1 bulan (Januari 2015).

42 Net Present Value Jika dilihat dari proyeksi pendapatan, maka dapat diketahui Net Present Value disetiap masing-masing kondisi proyeksi pendapatan. Pada BMC ini tingkat modal pengembalian yang diinginkan (cash of capital) adalah 20%. Berikut adalah perhitungan Net Present Value berdasarkan kondisi proyeksi pendapatan : C0 = Modal awal C 1-5 = EBT per tahun r = Cash Of Capital a. Proyeksi Pendapatan kondisi Pesimis NPV = {C1 / (1 + r) + C2 / (1 + r) 2 + C3 / (1 + r) 3 + C4 / (1 + r) 4 + C5 / (1 + r) 5 } C0 NPV = (146,203, ,504, ,479, ,156, ,428,769) (1 + 0,2) (1 + 0,2) 2 (1 + 0,2) 3 (1 + 0,2) 4 (1 + 0,2) 5 803,900,000 NPV = (121,836, ,350, ,629, ,773, ,983,269 1,327,573,013) 803,900,000 NPV = Rp 523,673,013

43 107 b. Proyeksi Pendapatan kondisi Most Likely NPV = {C1 / (1 + r) + C2 / (1 + r) 2 + C3 / (1 + r) 3 + C4 / (1 + r) 4 + C5 / (1 + r) 5 } C0 NPV = 381,407, ,456, ,876, ,007,789, ,239,916,363 (1 + 0,2) (1 + 0,2)2 (1 + 0,2)3 (1 + 0,2)4 (1 + 0,2)5 803,900,000 NPV = (317,839, ,456, ,678, ,009, ,294,577) 803,900,000 NPV = Rp 1,412,378,433 c. Proyeksi Pendapatan kondisi Optimis NPV = {C1 / (1 + r) + C2 / (1 + r) 2 + C3 / (1 + r) 3 + C4 / (1 + r) 4 + C5 / (1 + r) 5 } C0 NPV = (616,611, ,348, ,103,244, ,323,209, ,580,440,400) (1 + 0,2) (1 + 0,2)2 (1 + 0,2)3 (1 + 0,2)4 (1 + 0,2)5 803,900,000 NPV = (513,843, ,658, ,451, ,121, ,143,551) 803,900,000 NPV = Rp 3,061,219,247

44 108 Deposito Bank Net Present Value juga dibandingkan dengan Bunga Deposito, yang dimana perbandingkan dari beberapa Bank di Indonesia. Berikut adalah NPV apabila dihitung berdasarkan suku bunga Deposito: a. Bank Mandiri Bunga Deposito Bank Mandiri = 5.13% / 12 bulan Discount Rate = 4% (data bunga deposito per tanggal 9 september 2013) NPV = {C1 / (1 + r)} C0 (803,900, %) / (1.04) 803,900,000 (845,140,070 / 1.04) 803,900, ,634, ,900,00 NPV = Rp 8,734,682

45 109 b. CitiBank Bunga Deposito CitiBank = 6.35% / 12 bulan Discount Rate = 4% (data bunga deposito per tanggal 9 september 2013) NPV = {C1 / (1 + r)} C0 (803,900, %) / (1.04) 803,900,000 (854,947,650 / 1.04) 803,900, ,065, ,900,00 NPV = Rp 18,165,048 c. Bank OCBC NISP Tbk Bunga Deposito Bank OCBC NISP Tbk = 7.13% / 12 bulan Discount Rate = 4% (data bunga deposito per tanggal 9 september 2013)

46 110 NPV = {C1 / (1 + r)} C0 (803,900, %) / (1.04) 803,900,000 (861,218,070 / 1.04) 803,900, ,094, ,900,00 NPV = Rp 24,194,398

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses) 115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan 6 BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA A. Sejarah PT. Bina Agro Perdana PT. Bina Agro Perdana Medan adalah perusahaan swasta yang berkedudukan di medan dengan lokasi tepatnya di JL. Riau No. 30 Medan. Perusahaan

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Medan Sumber Alam Semesta yang disingkat dengan PT. MSAS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk minuman. Tahun 1948

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK.

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. BUSINESS PLAN SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK. SEBUAH SELLING DOKUMEN YANG BERISI DAYA TARIK DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad Witasman dan Eko Jono Lase pada tahun 2010 ketika masih bekerja pada CV. Tritech Computer

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT Asuransi Umum Bumiputera 1967, didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputeramuda 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Riau Saudara Mandiri berdiri pada tahun 2001 dan mulai beroperasi pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Pengantar Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. ( Perseroan ) ini disusun untuk mengatur pedoman dan tata tertib kerja Direksi Perseroan. Dasar

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis

Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis Pertemuan 1 1 Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Proyek Bisnis atau Usaha Bukan Merupakan Pekerjaan Sendiri Melibatkan Banyak tim dari berbagai keahlian 2 Penggolongan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Distributor makanan. Awalnya produk-produk yang dihasilkan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Distributor makanan. Awalnya produk-produk yang dihasilkan oleh BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT. Belfoods Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang Distributor makanan. Awalnya produk-produk yang dihasilkan oleh PT.Belfoods sendiri

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, Arengka II Pekanbaru adalah salah satu perusahaan jasa perjalanan

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Berdasarkan Dokumen Perusahaan tentang sejarah singkat, (2006:3) secara garis besar sejarah PT. Cartonindus Sumber Jaya bermula dari sebuah home industry (CV. Sumber

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

Proses Penyusunan Feasibility Study (Studi Kelayakan)

Proses Penyusunan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Proses Penyusunan Feasibility Study (Studi Kelayakan) Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi manajemen memberikan berbagai macam informasi yang dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi yang diberikan dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP Job Description Direktur Tanggung Jawab Utama: Dewan Penasehat Direktur Marketing & Resources Department URAIAN JABATAN Identitas Jabatan Nama Jabatan : Direktur Pemasaran Departemen : Pemasaran Atasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan. Pelayanan yang baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila perusahaan

Lebih terperinci

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA MATERI PEMBELAJARAN : 1. Melakukan analisa data dengan menggunakan pendekatan statistika seperti peluang, regresi dan korelasi 2. Menyusun strategi sistematis

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka BAB V Kesimpulan dan Saran 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, diperlukan suatu desain penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, jumlah penduduk Indonesia berkembang pesat. Kondisi perkembangan ini akan memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah dampak

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi 5 BAB V KESIMPULAN HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi masalah pada tempat tinggal. Melalui visi HandyPro yaitu menjadi perusahaan yang memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN Kota Medan, 29 Agustus 2017 NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI 1. Bu Ida dan pak Suyono (PPS Belawan)

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II PT. BARUMUN. Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

BAB II PT. BARUMUN. Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal BAB II PT. BARUMUN A. Sejarah Singkat PT. BARUMUN Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Perusahaan Masalah pelayanan tidak terlepas dari interaksi antara pelanggan, petugas pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci