MANAJEMEN KOMUNIKASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA STAF DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BUTON UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN KOMUNIKASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA STAF DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BUTON UTARA"

Transkripsi

1 MANAJEMEN KOMUNIKASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA STAF DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BUTON UTARA *La Ode Farid Herman ** Laode Muh. Umran *** Masrul Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen komunikasi pengembangan SDM pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara adalah dengan adanya arus pesan komunikasi organisasi yang merupakan cakupan dari komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan komunikasi horisontal yang sudah terjalin dengan maksimal. Manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia dapat dilihat melalui sikap keterbukaan, empati, kesetaraan, dan sikap positif yang terjalin sebagai komunikasi interpersonal antara atasan dan bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dari terdapat kesamaaan bahasa dan budaya dalam komunikasi, serta adanya efektivitas komunikasi yang sudah terjalin dengan baik dan optimal sebagai parameter keharmonisan hubungan kerja pegawai, sehingga produktivitas pegawai pun sudah lebih berkembang dan berkualitas, serta hal ini berdampak pada produktivitas organisasi. Namun demikian, komunikasi yang terjalin kurang maksimal dalam dimensi sikap mendukung. Kata Kunci : komunikasi, manajemen, SDM, Buton Utara

2 PENDAHULUAN Ruang Lingkup Secara umum, permasalahan dalam penelitian ini dapat.menimbulkan banyak persepsi. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada perspektif manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia. Fokus utamanya adalah bagaimana pengembangan sumber daya manusia (staf).dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara melalui manajemen komunikasi dapat meningkatkan kualitas kinerja staf Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara. Permasalahan Manajemen komunikasi sumber daya manusia dalam aspek pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan teknologi informasi dalam memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil keputusan bidang pendidikan. Manajemen komunikasi sumber daya manusia dalam aspek pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan menafsirkan keadaan atau perkembangan aspekaspek pendidikan berdasar data empiris yang berkonsep. Manajemen komunikasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen, dimana manajemen komunikasi dalam penelitian ini terfokus atau terpusat pada dua aspek, yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi. Manajemen Komunikasi menurut Kaye (1994) adalah bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi mengenai hubungannya dengan orang lain dalam berbagai situasi. Manajemen komunikasi pada sebuah organisasi, dimana seorang pemimpin dapat membangun hubungan, baik di dalam maupun di luar organisasi,

3 melakuakan komunikasi organisasi kepada bawahannya atau anggota untuk mengembangkan tujuan organisasi, dan memberikan motivasi kerja kepada anggotanya. Sebagai sebuah organisasi, Kantor Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara merupakan salah satu instansi pemerintah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terisi dari kumpulan atau sistem individu-individu yang membentuk menejemen komunikasi yang pada umumnya berusaha mencapai tujuan yang dicita-citakan organisasi, yakni manajemen komunikasi SDM yang produktif dan berkualitas. Dalam hal komunikasi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, proses komunikasi yang sangat dinamik seringkali menimbulkan masalah, seperti adanya kesalahfahaman, perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan tugas, interaksi yang kurang baik antar pegawai, dan sebagainya yang berdampak pada kinerja yang kurang maksimal. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, yaitu : 1. Dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi disiplin ilmu komunikasi, khusunya terkait dengan manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia.

4 2. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Buton Utara dalam kaitannya dengan manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Teori yang Digunakan Teori yang digynakan dalam penelitian ini teori The Adult Communication Management Model yang oleh Kaye digambarkan dengan pendekatan Russian Motouschka Dolls atau Boneka Matouschka Rusia. Berkaitan dengan penjelasan tersebut, Menurut Kaye (Kuswarno, 2009: 119), manajemen Boneka Matouschka Rusia terdiri dari self, interpersonal, system, dan competence. The Adult Communication Management Model adalah teori yang membahas tentang bagaimana proses managemen komunikasi yang dilakukan oleh orang dewasa. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini sebanyak 6 orang, yaitu : Kepala Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara, Kepala Bidang Perencanaan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Kepala Seksi Kurikulum Pend. Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, dan Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara Teknik Pengumpulan Data

5 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu : pengamatan (observasi), wawancara secara mendalam (in-depth-interviewing), dan dokumentasi (documentation). Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Sedikitnya tiga tahapan yang dilakukan dalam proses analisis data kualitatif (Sugiyono, 2012: 334) sebagai berikut : reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Keabsahan Data Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tringulasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tringulasi data. Teknik tringulasi data dilakukan dalam mengumpulkan data yang harus menggunakan beragam sumber data yang berbeda. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Manajemen Komunikasi Pengembangan Sumber Daya Manusia: 1. Manajemen Komunikasi Organisasi a. Komunikasi ke Atas Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara). Untuk mengetahui tentang arus pesan komunikasi organisasi ke atas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan

6 wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut : Sampai saat ini, komunikasi yang berlangsung dari para pegawai kepada pimpinan berlangsung dalam melakukan kegiatan atau aktivitas yang bersifat prosedural sesuai dengan struktur organisasi yang ada (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, jabatan lebih rendah dipegang oleh anggota Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Komunikasi ke atas pada umumnya bertujuan untuk kemudian melakukan kegiatan prosedural yang sudah merupakan bagian dari struktur organisasi tersebut. Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Hubungan komunikasi saya dengan pegawai di sini baik-baik saja. Mereka kalau perlu persetujuan saya, datang ke ruangan saya (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjalin dengan baik antara pegawai kepada pimpinan/ atasan merupakan salah satu aspek terjalin hubungan komunikasi yang optimal.

7 b. Komunikasi ke Bawah Komunikasi ke bawah sebagian besar terjadi di lingkup kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Informasi yang mengalir dari atas ke bawah berkisar seputar informasi, dalam hal ini mengenai tugas-tugas anggota organisasi, informasi mengenai kebijaka-kebijakan pimpinan atau organissi, baik di dalam maupun diluar Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara dan informasi lain yang menyangkut keberlangsungan organisasi. Untuk mengetahui tentang arus pesan komunikasi organisasi dari atas ke bawah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut : Komunikasi berhubungan erat dengan aspek informasi. Seperti yang dipahami bahwa sebagai pegawai atau anggota biasa, kami hanya menerima informasi dari atasan atau pimpinan saja. Terlepas dari hal tersebut, maka pimpinanlah yang kemudian kami jadikan sebagai center atau pusat dari segala informasi, baik itu yang berkaitan dengan tugastugas ataupun pekerjaan kami, ataupun itu berhubungan dengan kepentingan organisasi (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dikatakan bahwa dalam mengkomunikasikan atau menyampaikan suatu informasi ke seluruh anggota, atasan pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara menjadi pusat dari segala informasi yang mengalir dari atas ke bawah. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa manajemen puncak harus memiliki informasi yang lengkap dari semua unit dalam sebuah lingkup organisasi.

8 Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Komunikasi antara saya dengan pegawai di sini baik-baik saja dan tidak ada hambatan kami dalam berkomunikasi. Jadi, hubungan kami dan urusan kantor juga baik-baik saja dan berjalan sesuai yang diharapkan (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa salah kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam sebuah organisasi, dapat ditentukan dengan terjalinnya hubungan komunikasi yang baik dan optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa komunikasi yang baik dalam suatu kelompok, dapat meningkatkan motivasi dan keselarasan dalam bekerja. c. Komunikasi Mendatar atau Komunikasi Horisontal Komunikasi mendatar atau komunikasi horisontal terdiri dari proses penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat (pegawai) dalam unit kerja yang sama. Unit kerja dalam hal ini meliputi individu dalam suatu kelompok sosial tersebut yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Untuk mengetahui tentang arus pesan komunikasi organisasi mendatar atau horizontal pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut : Jelas kami memiliki tugas dan fungsi pekerjaan yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada Dinas

9 Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Berdasarkan struktur organisasi tersebut, kami dipilah-pilah sesuai dengan bidang-bidang apa yang kami tangani atau bidang-bidang apa yang diberikan tanggung jawab kepada kami sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang kami miliki di bidang yang bersangkutan (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dikatakan bahwa anggota/ pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara memiliki tugas atau pekerjaan pada bagian-bagian yang bervariasi atau berbeda-beda. Secara umum, pada setiap pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara memiliki kewenangan yang dapat mengatur jalannya organisasi sesuai deskripsi pekerjaannya dimana masing-masing sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap pegawai. Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Untuk proses komunikasi secara horizontal sendiri, sering digunakan oleh para pegawai yang bertugas atau yang bekerja di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa tidak jarang komunikasi horizontal juga sering digunakan oleh anggota pada saat melakukan tugas setiap harinya di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. 2. Manajemen Komunikasi Interpersonal Manajemen komunikasi ini, dilihat dari lima sikap positif yang dapat mengembangkan produktivitas SDM. Komunikasi yang terjalin antara atasan dan

10 bawahan berjalan masih kurang masksimal dalam sikap mendukung. Keterbukaan, kemampuan untuk membuka diri bawahan dan atasan tergolong cukup baik dan optimal. a. Sikap Keterbukaan (Openness) Dalam memulai proses komunikasi, pegawai kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara biasanya menggunakan kata-kata sapaan, seperti halnya menanyakan keadaan/ kabar atau salam dan berbincang-bincang ringan ataupun candaan ringan yang kemudian dapat membangkitkan semangat kerja. Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, aspek keterbukaan ini, khususnya tentang komunikasi-komunikasi ketika bertemu antar pegawai yang lain sudah menjadi hal yang biasa atau wajar. Berdasarkan penjelasan di atas, maka adapun di dalam kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara selalu melakukan kegiatan aktif internal sehari-harinya, seperti berbincang-bincang bersama, sehingga sesama pegawai dan pimpinan Dinas Pendidikan Buton Utara dapat menajdi akrab dalam menjaga hubungan baik di dalam lingkup kerja dan organisasi. Lebih lanjut, untuk mengetahui tentang aspek keterbukaan dalam manajemen komunikasi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut: Pada saat memasuki kantor, biasanya atasan maupun pegawai lainnya memulai percakapan sederhana, seperti halnya menanyakan keadaan atau kabar kepada pegawai yang ada. Dalam hal ini, atasan dan anggota sama-sama memiliki kebutuhan berkomunikasi untuk kemudian

11 menyampaikan atau menerima informasi (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pegawai Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara memiliki sikap keterbukaan yang terjalin dengan baik yang ditandai dengan adanya proses menyapa antara sesama pegawai dan bercakap-cakap sebentar. Dengan pertemuan yang diawali dengan komunikasi sederhana tersebut, akan meningkatkan motivasi dan semangat kerja pegawai. Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Kalau di sini memang tidak kaku kalau kita saling bertemu. Misalnya saya sendiri ketika bertemu dengan pegawai atau bawahan saya, kami pun melakukan komunikasi singkat dan sederhana, tidak langsung ke ruangan. Contoh lainnya, kami menanyakan kabar dan lain sebagainya (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara memiliki hubungan keterbukaan yang sangat baik. Hal tersebut dapat diketahui ketika pimpinan dan pegawai melakukan komunikasi singakat dan sederhana pada saat datang dan bertemu di kantor. Hal ini dapat dipahami bahwa kesemua aspek tersebut dapat bermanfaat bagi pegawai, yakni diantaranya dapat bekerja dengan nyaman.

12 b. Sikap Empati (Empathy) Secara umum, kondisi empati dapat terwujud apabila dalam suatu organisasi atasan bersedia memberikan perhatian kepada anggota/ pegawai, dan dapat mengetahui apa yang dialami oleh pegawai yang bersangkutan. Begitu juga antara anggota dengan anggota lainnya, sudah menjadi suatu kewajiban bagi individu untuk kemudian dapat memperhatikan satu sama lainnya. Dengan demikian, pegawai tersebut merasa diperhatikan keberadaannya di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Untuk mengetahui tentang aspek empati dalam manajemen komunikasi, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidkan Kab. Buton Utara sebagai berikut : Saya berusaha sebisa mungkin untuk berempati dan bersimpati kepada rekan kerja, misalanya ada pegawai yang kelihatan murung, lalu saya memberikan dorongan dan menanyakan kepada dia tentang apa yang sedang dia hadapi, sehingga dia melakukan curhat kepada saya dan saya memberikan solusi agar masalahnya dapat diselesaikan dengan cepat (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa pegawai memiliki kemampuan untuk dapat kemudian memikirkan apa yang dipikirkan dan dialami oleh rekan sesamanya, bahkan bawahan dan atasan mampu untuk merasakan apa yang dirasakan oleh rekannya. Kemampuan yang optimal untuk mendengarkan dan merasakan dan pada akhirnya ada rasa saling menghargai

13 dan menghormati di dalam organisasi, khususnya di kantor Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa: Untuk hal ini, biarlah pegawai saya yang menilai. Jadi jika saya bilang saya sudah berempati saya sudah bersimpati rasanya itu tidak adil yah. Lebih baik biarkan saja pegawai yang menilai, tetapi saya berusaha dan sebisa mungkin harus selalu bersikap empati dan simpati, sehingga menimbulkan suatu kesolidan untuk semua pegawai (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa pimpinan selalu berusaha berempati kepada pegawai. Hal ini dapat dijelaskan bahwa faktor empati sangat mempengaruhi kesolidan antar pimpinan dan pegawai, sehingga pegawai memiliki semangat dan motivasi dalam melakukan suatu pekerjaan yang dibebankan kepada pimpinan. c. Sikap Mendukung (Supportiveness) Dalam hal sikap mendukung dapat terwujud dalam hubungan antara atasan dengan anggota, apabila atasan atau pegawai tertentu bersedia menghargai atau dapat memberikan ide atau gagasan. Namun dalam sikap mendukung pada Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara masih kurang maksimal, karena atasan memaksakan kehendak atau gagasannya yang ia miliki tanpa memberikan kesempatan bagi anggota untuk memberikan ide.

14 Untuk mengetahui tentang aspek sikap mendukung dalam komunikasi, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut: Kadang-kadang pimpinan kurang memberikan kami juga kesempatan untuk menyampaikan gagasan ataupun ide-ide yah mungkin saja pimpinan merasa ide-ide kami kurang cemerlang (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa dalam aspek sikap mendukung, atasan kurang dapat memberikan kesempatan kepada anggota dalam menyampaikan gagasan dan ide. Sikap mendukung ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam sikap, adalah bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam suatu komunikasi harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga. Dalam perilaku, tindakan yang dipilih adalah relevan dengan tujuan komunikas. Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Tidak semuanya kami tidak mendukung. Dengan kata lain, kami tetap mendukung dengan cara memberikan motivasi, jadi supaya tujuan tercapai dengan sesuai dengan apa yang diinginkan, terutama agar semua berjalan dengan apa yang diharapkan dengan hasil yang baik. Namun dukungan kami kepada pegawai kami kondisikan dan kami sesuaikan apakah bagus untuk kepentingan organisasi atau tidak (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara secara serta merta memberikan dukungan

15 kepada pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kepentingan organisasi. Hal tersebut dapat dipahami bahwa organisasi harus terlebih dahulu menelaah dan menimbang ketika memberikan kepercayaan dan dukungan kepada pegawai dalam melaksanakan tugas atau kegiatan tertetu yang sifatnya untuk membangun kualitas lembaga tersebut. d. Sikap Positif (Positiveness) Sikap positif dapat dilakukan oleh setiap atasan atau pimpinan dengan cara memberikan hal-hal baik. Sikap positif dibagi menjadi dua, yaitu dorongan verbal dan dorongan non verbal. Dorongan verbal menjadi hal utama yang dilakukan oleh pimpinan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, seperti memberikan motivasi lisan dan penghargaan yang diberikan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara sehingga, memiliki prestasi kerja. Untuk mengetahui tentang aspek sikap positif dalam komunikasi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara sebagai berikut. Kalau menurut saya, pegawai-pegawai di sini sudah dipercayai oleh pimpinan, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas atau pekerjaan lain yang diberikan pimpinan kepada pegawai, pimpinan juga memberikan motivasi kepada pegawainya (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa pada sikap positif, atasan sepenuhnya mempercayai anggota terhadap apa yang dilakukannya pada organisasi dan dengan cara memberikan motivasi untuk

16 mencapai tujuan organisasi dan dapat melaksanakaan tugas lebih baik. Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya bahwa pihak yang terlibat dalam komunikasi harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga. Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa: Ini kembali ke pertanyaan yang sebelumnya. Jadikan saya sebagai teman jangan jadikan saya sebagai atasan, sebab apabila ada rasa canggung antara atasan dan bawahan nanti akan timbul rasa segan, saya tidak mau anak buah saya merasa tertekan atau pesan saya tidak tersampaikan dengan baik karena adanya rasa canggung. sehingga, saya sering memberikan arahan, tetapi ada sedikit cendaan sedikit jadi biar situasi mencair baru masukan point-point saya, sedikit ada bercanda agar suasana nya nyaman (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pimpinan membangun suasana interaksi yang menyenangkan dengan karyawannya, dimana pimpinan lebih menerapkan pola situasi kerja yang bersahabat tanpa memandang pegawai sebagai bawahan sepenuhnya, tetapi menganggap mereka seperti teman dan sahabat, tentunya dengan batas-batas kewajaran. Hal tersebut dapat dipahami dengan komunikasi yang bersahabat, maka pegawai menjadi nyaman dalam bekerja. e. Sikap Kesetaraan (Equality) Atasan berusaha untuk menempatkan diri dengan anggota agar terbentuknya suatu kesetaraan komunikasi antara atasan dengan anggota yang

17 bersangkutan. Kesetaraan yang terjalin dalam organisasi antara atasan dengan anggota dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk mendekatkan diri antara atasan dan anggota agar tidak terjadi perbedaan yang berarti. Namun ada kendala yang terjadi antara anggota kepada atasan jika bertemu ataupun berinteraksi/ Anggota cenderung malu dan segan terhadap atasan jika berinteraksi atau bertemu dengan atasan. Rasa malu muncul karena rasa menghormati kepada anggota yang dianggap sebagai atasan dan yang lebih dituakan. Untuk mengetahui tentang aspek kesetaraan dalam komunikasi yang terjadi pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan, yaitu Bapak Hak Muh. Hidaman, S.Pd., selaku Kepala Bidang Perencanaan sebagai berikut : Ya kita disini memberikan kesamaan dan tidak membedabedakan perhatiannya, jadi satu sama lain tidak ada rasa iri dengan pegawai yang lain, jadi disini kita disamakan semuanya (Wawancara, 9 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa pegawai kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara menerapkan prinsip kesetaraan dengan tidak membeda-bedakan perhatian antar sesama pegawai. Berkaitan dengan penjelasan tersebut sebelumnya, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan kunci, yaitu Bapak Drs. Muh. Yasin, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara yang mengatakan bahwa : Terus terang saya tidak pernah membeda-bedakan siapa si A si B dan orang mana-mana nya, jadi disini dituntut profesionalisme, jadi semua

18 Pembahasan peraturan semua ketentuan dari organisasi harus dilaksanakan, pointnya harus dikerjakan semua pegawai tanpa membedakan status strata sosialnya, jadi semua sama, diberikan beban sama, diberikan hak dan kewajiban yang sama (Wawancara, 14 Desember 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa kunci kesuksesan dan keberhasilan sebuah organisasi, baik swasta ataupun dalam lembaga dibawah naungan pemerintahan tentunya akan memiliki mutu atau kualitas ketika pimpinan dan bawahan menerapkan sikap saling menghargai satu sama lainnya dan tidak memandang antara pegawai tersebut dengan cara membeda-bedakan berdasarkan status strata sosialnya. Manajemen Komunikasi Organisasi Proses pesan ke atas terjadi berbentuk pelaporan kegiatan, serta penyampaian informasi yang menyangkut masalah kantor Dinas. Alur pesan disampaikan dari pegawai kepada pegawai yang memiliki jabatan sekertaris, yaitu sebagai penyalur pesan yang diterima dari anggota, kemudian disampaikan kepada atasan agar dapat diketahui secara jelas dan bertujuan memecahkan masalah yang terjadi. Komunikasi yang optimal dapat terjadi antara bawahan kepada pegawai apabila hubungan yang terjalin dengan baik antara pegawai kepada atasan merupakan aspek terjalin hubungan komunikasi yang optimal. Secara umum, komunikasi antara pegawai dengan atasan dapat dilihat dari kualitas komunikasi, dalam hal ini komunikasi tersebut sesuai dengan strutur komunikasi sebagai mestinya. Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang mengalir dari atas ke bawah berkisar informasi mengenai kebijakan pimpinan atau organissi, baik di dalam maupun

19 diluar Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara. Atasan dalam menyampaikan pesan merupakan pusat informasi di dalam organisasi. Proses komunikasi yang baik terjadi apabila tidak terjadi hambatan-hambatan dalam berkomunikasi tersebut. Komunikasi yang baik dan optimal antara bawahan dan atasan dapat menentukan kualitas organisasi, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan keselarasan kerja pegawai dalam suatu organisasi. Komunikasi horisontal merupakan proses penyampaian pesan diantara rekanrekan pegawai dalam unit kerja yang sama. Unit kerja merupakan satuan kerja dalam kelompok yang berada pada lingkup kerja yang sama dalam organisasi. Pada umumnya, pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara memiliki pekerjaan pada bagian-bagian yang berbeda-beda, serta mempunyai kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang keahlian tertentu. Adapun pentingnya komunikasi horizontal adalah adanya kegiatan atau sosialisasi yang melibatkan beberapa pegawai yang mempunyai deskripsi pekerjaan yang bervariasi. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjalin secara bertatap muka atau dua arah. Dalam manajemen komunikasi, memiliki beberapa sikap dalam mengembangkan kualitas pegawai, yaitu sikap keterbukaan, sikap empati, sikap mendukung, sikap positif, dan sikap kesetaraan. Keterbukaan dalam proses komunikasi merupakan salah satu aspek untuk dapat meningkatkan keakraban dan hubungan yang baik dan positif antara pegawai dalam suatu organisasi. Dengan begitu, maka hubungan kerja pun dapat lebih baik dari sebelumnya. Empati merupakan sikap saling merasa mengerti dan perhatian kepada

20 pegawai serta dapat mengetahui mengetahui apa yang dialami oleh pegawai yang bersangkutan. Begitu juga antara anggota dengan anggota lainnya, sudah menjadi suatu kewajiban bagi individu untuk kemudian dapat memperhatikan satu sama lainnya. Mendukung merupakan sikap mengahargai antara satu pegawai dengan pegawai dalam memberikan atau menerima masukan serta ide dari pegawai yang bersangkutan. Sikap positif merupakan sikap yang memberikan hal positif demi memberikan motivasi kerja bagi seorang pegawai. Kesetaraan yang terjalin dalam organisasi dapat terjadi dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk mendekatkan diri antara atasan dan anggota agar tidak terjadi perbedaan yang berarti. PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia pada Dinas Pendidikan Kab. Buton Utara adalah dengan adanya arus pesan komunikasi organisasi yang merupakan cakupan dari komunikasi ke atas (upward communication), komunikasi ke bawah ( downward communication) dan komunikasi horisontal/ mendatar yang sudah terjalin dengan maksimal. Manajemen komunikasi pengembangan sumber daya manusia dapat dilihat melalui sikap keterbukaan, empati, kesetaraan, dan sikap positif yang terjalin sebagai proses komunikasi antara atasan dan bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dari terdapat kesamaaan bahasa dan budaya dalam komunikasi, serta adanya efektivitas komunikasi yang sudah terjalin dengan baik dan optimal sebagai parameter keharmonisan hubungan kerja pegawai, sehingga produktivitas pegawai pun sudah lebih berkembang dan berkualitas, serta hal ini

21 berdampak pada produktivitas organisasi. Namun demikian, komunikasi yang terjalin kurang maksimal dalam dimensi sikap mendukung. Saran Berdasrkan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti menyarankan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara: 1. Bagi pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, khususnya Pegawai Negeri Sipil untuk mempertahankan komunikasi-komunikawsi yang sudah terjalin dengan baik dan efektif, agar motivasi kerja, keterampilan dan kemampuan dalam bekerja dapat lebih baik. 2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara untuk mempertahankan manajemen komunikasi, khususnya berusaha untuk selalu menerapkan komunikasi sebagai salah satu bentuk manajemen komunikasi yang sudah terjalin dengan cukup efekti. Selain itu, perlu lebih diperhatikan lagi pada aspek sikap mendukung, agar manajemen komunikasi yang terjadi di dalam lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara dapat lebih baik dan optimal. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian diluar variabel atau indikator yang sudah ada dalam penelitian, mengingat terdapat variabel atau indikator lain yang lebih mempengaruhi pengembangan kualitas pegawai.

22 DAFTAR PUSTAKA Kaye, Michael Comunication Management. Sydney: Prentice Hall. Kusworo, Engkus Metode Penelitian Komunikasi Fenomonologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: PT. Widya Padjajaran. Sugiyono Memahami Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & G. Bandung : CV. Alfabeta.

DINAMIKA KOMUNIKASI KELOMPOK MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PENEMPATAN IBUKOTA KABUPATEN BUTON UTARA

DINAMIKA KOMUNIKASI KELOMPOK MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PENEMPATAN IBUKOTA KABUPATEN BUTON UTARA DINAMIKA KOMUNIKASI KELOMPOK MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PENEMPATAN IBUKOTA KABUPATEN BUTON UTARA *Hasruddin Jaya ** Sumadi Dilla *** Siti Harmin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KOMUNIKASI PADA LSM UMMI MAKTUM VOICE. (Studi Deskriptif Dengan Pendekatan Kualitatif Pada LSM Ummi Maktum Voice Bandung)

MANAJEMEN KOMUNIKASI PADA LSM UMMI MAKTUM VOICE. (Studi Deskriptif Dengan Pendekatan Kualitatif Pada LSM Ummi Maktum Voice Bandung) MANAJEMEN KOMUNIKASI PADA LSM UMMI MAKTUM VOICE (Studi Deskriptif Dengan Pendekatan Kualitatif Pada LSM Ummi Maktum Voice Bandung) Moch Heru Bagus Dwiyana 1 Martha Tri Lestari, S.Sos., MM 2 Arie Prasetio.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia setiap hari melakukan komunikasi mulai dari lingkungan keluarga, di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Penelitian komunikasi internal ini ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu tindakan penting dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi dipandang perlu karena akan mengantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi daerah, badan anggaran, badan kehormatan, dan alat kelengkapan lain

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Materi ke-7 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai dengan pengawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2 Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2 PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena manusia merupakan makhluk sosial. Persyaratan utama dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN. adalah sub variabel inisiatif individu, dengan indikator-indikatornya

VI. SIMPULAN DAN SARAN. adalah sub variabel inisiatif individu, dengan indikator-indikatornya 214 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada Bab V (lima), dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakteristik budaya organisasi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Lebih terperinci

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL 3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK Pengertian Beberapa Jenis Kelompok 1. Kelompok Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan organisasi, baik dalam bentuk instansi lembaga pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan, kerjasama para anggota organisasi di dalamnya

Lebih terperinci

Dini Indriani ABSTRAK

Dini Indriani ABSTRAK Optimalisasi Kinerja Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Di Desa Sirnabaya Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Dini Indriani ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang terdapat di dalam skripsi ini adalah penelitian field research yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN 2 Isimu Raya Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN 2 Isimu Raya Kecamatan Tibawa Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian dilakukan di SDN 2 Isimu Raya Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Adapun alasan peneliti sehingga menetapkan tempat pelaksanaan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Pada Bab ini, penulis mencoba untuk menganalisa data yang telah

BAB IV ANALISA DATA. Pada Bab ini, penulis mencoba untuk menganalisa data yang telah BAB IV ANALISA DATA Pada Bab ini, penulis mencoba untuk menganalisa data yang telah disajikan pada Bab III dengan menggunakan teknik analisa data deskriktif kualitatif, yaitu di sajikan dalam bentuk kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama untuk sebuah pencapaian. Komunikasi bagimanusia tidak dapat dipungkuri, begitu juga halnya bagi suatu

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar, B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi merupakan proses sosial yang sangat mendasar

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Sesama Warga Bina Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Susila Berastagi) Rittar Murdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang bekerjasama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian. BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan unsur

Lebih terperinci

PERSONAL SELLING KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MAKASSAR RAYA MOTOR KENDARI DALAM PENJUALAN MOBIL DAIHATSU

PERSONAL SELLING KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MAKASSAR RAYA MOTOR KENDARI DALAM PENJUALAN MOBIL DAIHATSU PERSONAL SELLING KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MAKASSAR RAYA MOTOR KENDARI DALAM PENJUALAN MOBIL DAIHATSU *Eddy Yudha Putra* Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo

Lebih terperinci

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Komunikasi internal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi ke BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Penelitian Salah satu aspek yang berkenaan dengan sumber daya manusia yang harus diperhatikan oleh organisasi adalah motivasi kerja para pegawainya yaitu kesediaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas dari interaksi

Lebih terperinci

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Jetis Sukoharjo Jalan Brigjen Katamso No. 88 Jetis Sukoharjo. Alasan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan dengan dianugerahkan kelebihan dibanding makhluk lainnya. Kelebihan ini merupakan hal yang wajib disyukuri sebagai manusia. Kelebihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam BAB III METODE PENELITIAN III.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

Perilaku Keorganisasian IT

Perilaku Keorganisasian IT Perilaku Keorganisasian IT-021251 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Perilaku Kelompok dan Interpersonal PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOK 1. Kelompok 2. Kelompok Formal 3. Kelompok Informal 4. Kelompok

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT Eka Nopera Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan 53 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan berusaha yang kemudian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Penyajian data pada bab IV akan membahas pengolahan dan analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara Lampung Timur,

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan, data selama

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan swasta. Ancaman dalam hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI SISTEM KOMUNIKASI ORGANISASI BIRO HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III KONDISI SISTEM KOMUNIKASI ORGANISASI BIRO HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB III KONDISI SISTEM KOMUNIKASI ORGANISASI BIRO HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Bab III ini akan menjelaskan hasil temuan penelitian tentang kinerja sistem komunikasi organisasi yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur 73 BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Soetriono Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION TEACHER OF INTEREST

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media

Lebih terperinci

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

Pertemuan ke

Pertemuan ke Pertemuan ke 5-6 suranto@uny.ac.id 1 Internal public relations (Hubungan publik internal) adalah aktivitas kehumasan yang dimaksudkan untuk membina hubungan baik dengan publik internal. Secara umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia, sebagai mahluk sosial yang selalu mencoba berinteraksi, akan selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam berinteraksi, baik antar individu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang hendak peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan turun langsung

Lebih terperinci