BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan

Transkripsi

1 BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan swasta. Ancaman dalam hal ini disebabkan organisasi tidak dapat melanjutkan atau mengembangkan usaha - usaha yang selama ini telah dilakukan dan hanya merasa bangga serta puas pada kesuksesan yang telah dicapai selama ini. Adapun berbagai kesempatan yang akan didapatkan oleh sebuah organisasi pada masa mendatang, sangat tergantung dari para pemimpin mereka yang mempunyai cara tersendiri di dalam mengatasi masalah - masalah sehingga dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut. Pada sebuah organisasi, kepemimpinan menjadi salah satu pusat perhatian yang berperan penting bagi organisasi untuk dapat bertahan hidup maupun untuk dapat berkompetisi dalam menghadapi perubahan yang cepat. Peran pemimpin sangat diperlukan dalam usaha menetapkan tujuan, mengalokasikan sumber daya yang langka, memfokuskan perhatian pada tujuan - tujuan perusahaan, mengkoordinasikan perubahan - perubahan yang terjadi, membina kontak antar pribadi dengan pengikutnya, dan menetapkan arah yang benar atau yang paling baik hila kegagalan terjadi. Ketika seorang individu berusaha mempengaruhi perilaku individu lainnya

2 2 dalam suatu kelompok tanpa menggunakan bentuk paksaan, maka usaha ini dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan. Pengaruh pemimpin akan bisa dirasakan oleh organtsast yang tercermin dalam aktivitasnya. Karyawan bukan hanya bekerja lebih baikjika mereka yakin bahwa atasan mereka adalah pemimpin ideal mereka, tapi mereka juga akan lebih puas dengan sistem penilaian kinerja perusahaan. Demikian pula, komunikasi massa yang diarahkan ke setiap karyawan akan memberikan dampak yang lebih besar hila pesan - pesan yang disampaikan diperkuat dengan pertemuan tatap muka oleh para atasan di semua level organ1sas1. Salah satu karakteristik kepemimpinan transformasional yaitu kepercayaan pada orang lain, merupakan faktor esensial dalam manajemen perubahan karena karena hal itu dibutuhkan untuk pengambilan resiko yang merupakan bagian integral dari transformasi organisasional. Dengan berbekal kepercayaan yang diberikan pemimpin, bawahan meras' mempunyai kebebasan dalam melaksanakan tugasnya tanpa harus selalu menunggu arahan dari pemimpin maupun harus mengambil tempat dekat dengan pemimpin. Salah satu dimensi subtitut kepemimpinan yaitu jarak atau ruang antara pemimpin dan bawahan sangatlah sesuai jika pemimpin memberikan kepercayaan pada bawahannya untuk bekerja berjauhan atau tidak selalu berada di satu tempat dengan pemimpin. Salah satu dari tiga perilaku yang mendukung keefektifan organisasi adalah perilaku masyarakat organisasi (OCB). Apabila individu

3 3 merasa perlakuan organisasi baik maka mereka akan membalas dan meningkatkan kerja melebihi permintaan minimum pekerjaannya dengan membayar yang lain dan organisasi, sebaliknyajika organisasi memandang tenaga kerja dalam jangka pendek maka mereka akan membalas dengan hanya melakukan tugasnya saja dan meminimalisasi perilaku citizenship. Penelitian pada kesuksesan suatu organisasi berlanjut pada penunjukan variabel - variabel tertentu yang sebelumnya telah diperhatikan pada saat ini telah berperan besar terhadap tingkat keefektifan sebuah organisasi. Dalam peningkatan efektivitas maka individu- individu yang ada dalam sebuah tim perlu memiliki perilaku yang menunjang. Perilaku tersebut tidak hanya perilaku yang sesuai perannya saja (in-role) namun diharapkan dapat lebih memunculkan perilaku extra-role dari para individu tersebut, sehingga jalinan kerjasama tim dapat makin solid dan dapat bekerja secara optimal bagi organisasi. Komitmen para pekerja terhadap keefektifan sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi yang dapat ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai - nilai dan tujuan sebuah organisasi, serta adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam sebuah organisasi demi tercapainya tuj uan organisasi sehingga akan mengurangi pergantian atau perpindahan para karyawan. Pekerja - pekerja yang berkomitmen lebih sedikit meninggalkan organisasi dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki komitmen. Hal tersebut akan mengurangi biaya dan kerugian yang ditimbulkan pada

4 4 saat pergantian tugas. Kepemimpinan yang efektif, dapat mendorong pemeliharaan komitmen organisasi yang akan membantu organisasi bertahan pada pergolakan waktu ke depan. Jika kondisi tantangan pekerjaan dalam organisasi itu sedang, pemberian imbalan dan promosi dipersepsikan adil, kondisi fisik organisasi tidak berbahaya dan nyaman, serta adanya rekan kerja yang ramah dan mendukung, maka akan tercipta kepuasan kerja. Karyawan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur Surabaya I sebagai pegawai negeri sipil wajib berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yang dikoordinasikan para pimpinannya. Maksudnya komitmen mereka belum tentu berasal dari pola kepemimpinan yang transformasional, tetapi komitemen mereka lebih dikarenakan peraturan-peraturan yang mengikat mereka, sehingga mau atau tidak mereka harus tetap menjalankannya. Hal ini dapat menjadikan ketidakpuasan kerja karena pola kepemimpinannya tidak mendukung. Di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur Surabaya I pola kepemimpinan transformasional belum diterapkan sepenuhnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan, menilai bahwa mereka tergerak untuk menjalankan tugas-tugas keseharian bukan dikarenakan pimpinan yang dapat mentransformasi kemampuan kepada bawahan sehingga bawahan dapat memimpin dan mengambil tangung jawab terhadap dirinya sendiri, namun lebih dikarenakan peraturan yang sudah mengikat. Selain itu juga para pimpinan mereka tidak dapat memberikan motivasi yang menginspirasikan tentang

5 5 tujuan pencapaian tugas-tugas yang lebih baik. Rendahnya implementasi kepemimpinan transformasional berakibat pada rendahnya kepercayaan bawahan kepada para pimpinannya. Tidak hanya itu, lemahnya implementasi kepemimpinan transformasional dapat berakibat pada rendahnya perilaku masyarakat organisasi (OCB). Artinya perilaku karyawan sesuat perannya saja (in-role) tidak berusaha untuk memunculkan perilaku yang melebihi perannya sehingga jalinan kerjasama tim dapat makin solid dan dapat bekerja secara optimal bagi organisasi. Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur Surabaya I tersebut di atas, maka penelitian ini berjudul "Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Masyarakat Organisasi, Komitmen Dan Kepuasan Kerja Di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur Surabaya 1". B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, peneliti berkeinginan mengangkat permasalahan yang dianggap mendasar yaitu : 1. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh langsung terhadap variabel Perilaku masyarakat orgamsast (Organizational Citizenhip Behaviour)? 2. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh langsung terhadap variabel Komitmen?

6 6 3. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh langsung terhadap variabel Kepuasan kerja? 4. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh tidak langsung terhadap variabel Perilaku masyarakat organisasi (OCB) melalui variabel kepercayaan? 5. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh tidak langsung terhadap variabel Komitmen melalui variabel kepercayaan? 6. Apakah variabel Kepemimpinan Transformasional berpengaruh tidak langsung terhadap variabel Kepuasan kerja melalui variabel kepercayaan? C. Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan perumusan masalah dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Perilaku masyarakat organisasi (OCB). 2. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Komitmen. 3. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Kepuasan kerja

7 7 4. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Perilaku masyarakat organisasi (OCB) melalui variabel kepercayaan. 5. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Komitmen melalui variabel kepercayaan. 6. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara variabel Kepemimpinan Transformasional terhadap variabel Kepuasan kerja melalui variabel kepercayaan. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan dapat mengkonfirmasi para konsumen dalam menggunakan jasa pada unit pelaksanaan teknis dinas pendapatan propinsi Jawa Timur Surabaya I. 2. Bagi akademik dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Masyarakat Organisasi, Komitmen Dan Kepuasan Kerja Di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur Surabaya I. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sebagai informasi bahan pembanding bagi penelitian lain serta sebagai wujud Darma Bakti kepada perguruan tinggi STIESIA.