BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul Peningkatan Spiritual Leadership melalui Motivation Training pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta mengambil tempat di Universitas Sebelas Maret Surakarta beralamatkan Jalan Ir. Sutami nomor 36 A, Jebres Surakarta. Adapun alasan pemilihan Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai tempat penelitian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Univesitas Sebelas Maret Surakarta diperoleh hasil yaitu ditemukan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebagai calon Guru BK yang kurang menampakkan sikap Spiritual Leadership. Hasil penelitian diharapkan mampu membantu pihak universitas dalam evaluasi kompetensi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling terutama dalam aspek Spiritual Leadership agar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebagai calon Guru BK dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan Spiritual Leadership dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling bagi peserta didik. 2. Waktu penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan Januari dengan tahap persiapan penyusunan instrumen, pelaksanaan pretest, pemberian treatment, pelaksanaan posttest, dan analisis penelitian. Rancangan kegiatan penelitian beserta lamanya waktu yang dibutuhkan dapat dilihat pada Gambar 3.1: 36

2 37 No Keterangan 1 Penyusunan Proposal Penelitian 2 Perijinan Penelitian Waktu Peneitian Tahun Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan 3 Penyusunan Instrumen 4 Uji Coba Instrumen 5 Pelaksanaan Pretest 6 Pelaksanaan Treatment 7 Pelaksanaan Posttest 8 Pengolahan Data 9 Penyusunan Laporan 10 Pelaksanaan Ujian Skripsi dan revisi Gambar 3.1 : Jadwal Penelitian B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Hadi (2004: 427) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetes, mengecek, atau membuktikan suatu hipotesis, ada tidaknya pengaruh dari suatu treatment. Beberapa hal yang menjadi ciri khas dalam penelitian eksperimen adalah adanya perubahan variabel bebas yang dijadikan sebagai treatment yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivation Training sedangkan variabel terikatnya adalah Spiritual Leadership. Tujuan penggunaan metode penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan metode Motivation Training untuk meningkatkan Spiritual Leadership. C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimen dengan desain penelitian control group pretest-posttest design. Penelitian eksperimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian eksperimen semu, dilakukan melalui uji coba untuk

3 38 mengontrol variabel yang relevan. Penelitian ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau yang lain yang menggunakan subjek manusia. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen karena dalam metode tersebut tidak mengontrol keseluruhan variabel penelitian. Metode penelitian quasi experimen sangat mendukung terhadap perilaku manusia karena peneliti dapat mengabaikan variabelvariabel yang kurang relevan (Sugiono, 2010: 107). Control group pretest-posttest design merupakan desain penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol merupakan kelompok pembanding. Kedua kelompok tersebut diberi pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. berikut: Skema model penelitian control group pretest-posttest design adalah sebagai Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest Kel. Eksperimen T.1 X T.3 Kel. Kontrol T. 2 x T.4 Keterangan: T.1 dan T.2 : Pretest T.3 dan T.4 : Posttest X : Treatment pada kelompok eksperimen x : Perlakuan pada kelompok kontrol Treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah Motivation Training dengan materi Spiritual Leadership. Kelompok kontrol tidak diberikan treatment, hanya diberi perlakuan yaitu diberi materi Spiritual Leadership untuk dipelajari sendiri. Data yang diambil adalah data tentang Spiritual Leadership. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data yang faktual berdasarkan informasi statistik, kemudian dianalisis untuk memahami tingkat Spiritual Leadership dan mengetahui keefektifan Motivation Training untuk meningkatkan Spiritual Leadership pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret.

4 39 D. Subjek Penlelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Semester I Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil penentuan subyek berdasarkan hasil pretest yang diberikan yaitu Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang memiliki Spiritual Leadership sedang dan rendah. Mahasiswa yang terjaring sebagai subjek penelitian selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan menyebar kuisioner Spiritual Leadership kepada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan I (semester 1) untuk menentukan patokan penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan hasil kuisioner tersebut untuk menentukan kategori Spiritual Leadership mahasiswa. Subjek yang berjumlah 65 mahasiswa selanjutnya mengacu penghitungan statistik Q1 diambil 32 mahasiswa yang memiliki Spiritual Leadership sedang dan rendah berdasarkan hasil skor kuisioner yang dibagikan untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing beranggotakan 16 mahasiswa. Pembagian responden kategori sedang dan rendah untuk menjadi kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik undian dengan pembagian jumlah yang sama pada kategori sedang dan rendah. Kedua kelompok diberi perlakuan tetapi pada kelompok kontrol tidak diberi treatment. E. Pengumpulan Data 1. Jenis Data Riduwan (2013: 106) menerangkan terdapat dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring) sedangkan data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Jenis data dalam penelitian ini

5 40 adalah data kuantitatif yaitu data Spiritual Leadership Mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebelum dan sesudah diberi treatment. Jenis data berupa skor yang diperoleh dari angket skala likert pretest dan posttest yang masing-masing dicari mean-nya untuk mengetahui perbedaannya. Pelaksanaan Motivation Training yang dilakukan menerapkan model evaluasi Kirk Patrick. Model evaluasi tersebut terdiri dari empat level yaitu: reaksi, hasil belajar, tingkah laku, dan hasil. Peneliti akan menggunakan level I dan II, yaitu level reaksi dan level hasil belajar. Level reaksi diukur dengan menggunakan smiley face selama proses Motivation Training untuk melihat minat peserta training. Pada pengukuran reaksi peserta diberi lembar pertanyaan mengenai evaluasi pelaksanaan pelatihan. Peserta diminta untuk cek list pada salah satu gambar yang sesuai dengan tingkat kepuasan selama mengikuti pelatihan. Smiley face model Kirkparick dimodifikasi menjadi empat buah gambar yaitu gambar sedih yang menunjukkan tidak puas, gambar datar yang menunjukkan kurang puas, gambar senyum yang menunjukkan kepuasan dan gambar tertawa lebar yang menujukkan sangat puas. Selanjutnya level hasil belajar diukur dengan menggunakan angket posttest setelah pelaksanaan pelatihan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar selama pelatihan. 2. Sumber Data Sugiyono (2010: 225) menjelaskan bahwa sumber data bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian melalui orang lain atau dokumen. Data pada penelitian ini berupa data primer, sumber datanya berasal langsung dari Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dijadikan sebagai responden.

6 41 3. Teknik pengumpulan Data Data penelitian ini berasal dari data primer yaitu data yang dikumpulkan dari penilaian langsung kepada subyek dengan menggunakan kuisioner. a. Kuisioner Penelitian ini menggunakan teknik kuisioner untuk mendapatkan data Spiritual Leadership dari subjek. Kuisioner yang diberikan kepada responden menggunakan pernyataan tertutup yaitu dengan cek list pada salah satu pilihan jawaban pada setiap item pernyataan. Pilihan jawaban pada setiap item adalah selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Kuisioner yang diberikan kepada responden adalah penjabaran dari indikator Spiritual Leadership berdasarkan definisi operasional yang telah ditentukan sebelumnya. b. Prosedur Penulisan Kuisioner 1) Menerapkan definisi konseptual dari variabel yang akan diteliti berdasarkan pendapat ahli Berdasarkan uraian pendapat ahli yang disampaikan pada BAB II maka definisi konseptual dari Spiritual Leadership adalah Spiritual Leadership terdiri dari nilai-nilai, sikap dan perilaku yang diperlukan yang secara intrinsik memotivasi diri seseorang dan orang lain sehingga mereka mempunyai suatu rasa survival spiritual melalui penggilan hidup dan keanggotaan. Definisi tersebut memerlukan visi, cinta altruistik dan harapan/kepercayaan. 2) Menetapkan definisi operasional berdasarkan definisi konseptual Berdasarkan definisi konseptual dari Spiritual Leadership maka dapat diambil definisi operasionalnya yaitu kemampuan individu untuk berpikir, bersikap dan berperilaku yang muncul dari dalam diri untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain untuk melakukan perubahan sebagai perwujudan survival spiritual melalui panggilan hidup. Spiritual Leadership perlu mengembangkan visi, cinta altruistik

7 42 dan harapan/kepercayaan dalam dirinya untuk diberikan kepada orang lain. 3) Menjabarkan definisi operasional menjadi beberapa aspek dari variabel yang di teliti dan menjabarkan masing-masing aspek menjadi indikator. 4) Membuat beberapa kalimat pernyataan dari masing-masing indikator 5) Membuat kisi-kisi angket 6) Melakukan ujicoba validitas dan reabilitas angket F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah alat ukur yang menujukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006: 144) Teknik uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah mengunakan rumus korelasi Product Moment dengan bantuan aplikasi IBM Statistic 20. Cara pengambilan keputusan instrumen valid atau tidak adalah dengan menginterpretasi hasil output dengan membandingkan nilai korelasi item dengan item total jika sig <0,05, maka item dinyatakan valid dan jika item total >0,05 maka item dinyatakan tidak valid.. Jumlah item awal adalah sebanyak 48 item, setelah diuji validitas terdapat 12 item yang gugur karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga item-item tersebut tidak valid. Jumlah item yang valid adalah sebanyak 36 item. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam Tabel 3.2:

8 43 Tabel 3.2: Hasil Uji Validitas Instrumen Spiritual Leadership Definisi Operasional Aspek Indikator Item Lama Item Baru (+) (-) (+) (-) Kemampuan individu Visi Memiliki cita-cita yang 23,1 10,22 32,1 22 untuk berpikir, bersikap tinggi dan berperilaku yang Mampu mendefinisikan 33,9 44, 4 36,9 18, 4 muncul dari dalam diri untuk memotivasi diri tujuan Memiliki dorongan 43,11 24,32 29,11 24 sendiri dan orang lain untuk berkembang untuk melakukan Bersungguh-sungguh 47,25 2, 14 33,25 2, 14 perubahan sebagai Cinta Memiliki rasa 41,45 12, ,26 perwujudan survival Altruistik empati/kasih sayang spiritual melalui Mau memaafkan orang 15,27 34,20 15,27 34,20 panggilan hidup. lain Spiritual Leadership Memiliki sikap rendah 3, 39 16,28 3, perlu mengembangkan hati visi, cinta altruistik dan Memiliki sikap sabar 35,19 6, harapan/kepercayaan Memiliki sikap berani 5, 21 36, dalam dirinya untuk berkorban diberikan kepada orang Harapan/ Berani mengambil 13,29 42, lain. keyakinan resiko Memiliki sikap tekun 7, 37 30,40 7, Percaya diri 17,31 8, 38 17, Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Dalam penelitian ini reliabilitas intrumen hanya item yang valid diuji dengan reliabilitas internal karena perhitungan berdasarkan instrumen saja. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha karena skor dari instrumen merupakan rentangan angka dari 1-4. Dalam perhitungan reliabilitas digunakan tabel Alpha Cronbach aplikasi IBM Statistic 20. Hasil reliabilitas instrumen dapat dilihat dalam Tabel 3.3:

9 44 Tabel 3.3 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Spiritual Leadership Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha Jumlah item yang diuji reliabilitasnya adalah 36 item yang valid dalam uji validitas. Hasil reabilitas menunjukkan nilai Cronbach s Alpha masingmasing item adalah 0,906. Secara keseluruhan item tersebut dinyatakan reliabel karena nilai Alpha yang mendekati indeks 1, semakin mendekati indeks 1 tingkat reliabel semakin baik. G. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah diperoleh pada penelitian ini adalah teknik analisis non parametrik data kuantitatif dengan bantuan perangkat lunak IBM Statistic 20. Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diolah dan dianalisis. Analisis data merupakan salah satu langkah yang penting dalam kegiatan penelitian. Analisis data dapat membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan Motivation Training untuk meningkatkan Spiritual Leadership sesudah diberi treatment. Pendekatan analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Uji Wilxocon adalah teknik nonparametrik Two Related Sample Test yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata kelompok eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan yaitu hasil pretest dan postest. Sedangkan uji Mann Whitney adalah teknik non parametrik Two Independent Sample Test yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dua kelompok sampel bebas atau tidak berhubungan, yaitu skor spiritual leadership kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis hipotesis dilakukan menggunakan empat uji analisis:

10 45 1. Uji analisis skor pretest Spiritual Leadership antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Two Independent Sample Test 2. Uji analisis skor posttest Spiritual Leadership antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Two Independent Sample Test 3. Uji analisis skor pretest Spiritual Leadership dibandingkan posttest Spiritual Leadership kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik Two Related Sample Test 4. Uji analisis skor pretest Spiritual Leadership dibandingkan posttest Spiritual Leadership kelompok kontrol dengan menggunakan teknik Two Related Sample Test Perhitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM Statistic 20. Kriteria pengujian adalah hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila nilai Asymp < dari 0,05 karena penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian peningkatan Spiritual Leadership melalui Motivation Training pada mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Persiapan a. Pembuatan proposal penelitian dengan konsultasi dengan pembimbing skripsi b. Pelaksanaan seminar proposal c. Pengajuan permohonan ijin penelitian dari program studi bimbingan dan konseling merekomendasikan untuk ke Fakultas. 2. Pelaksanaan a. Pengembangan instrument (perumusan definisi operasional variabel, kisikisi instrument, perumusan butir-butir pernyataan, uji validitas dan reliabilitas).

11 46 b. Melaksanakan pretest untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gambaran mengenai Spiritual Leadership sebelum diberikan teknik Motivation Training dapat dilihat melalui hasil perhitungan Tryout terpakai dengan menggunakan kuisioner. Sebanyak 48 item yang terdapat dalam kuisioner bertujuan untuk mengetahui kondisi Spiritual Leadership mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Setelah dilakukan uji validitas terdapat 12 item yang tidak valid dan 38 item valid, item yang tidak valid kemudian dihapus. Jumlah skoring dari 38 item yang valid tersebut merupakan hasil pretest. Hasil Pretest dibagi menjadi tiga kategori yaitu mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang memiliki Spiritual Leadership tinggi, sedang dan rendah. Kuisioner disebarkan kepada responden yaitu mahasiswa Bimbingan dan Konseling semester 1, responden berjumlah 65 mahasiswa. Hasil perhitungan pretest dijadikan sebagai pedoman untuk memilih subyek penelitian, yaitu 32 responden yang mempunyai hasil jumlah skor sedang dan rendah. Kemudian 32 responden tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pembagian kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik random dengan jumlah sama pada kategori sedang dan rendah untuk masing-masing kelompok. Pemilihan subyek penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Spiritual Leadership pada responden yang pada pretest menunjukkan hasil sedang dan rendah agar mengalami peningkatan. c. Pelaksanaan treatment. Teknik Motivation Training untuk meningkatkan Spiritual Leadership diberikan pada kelompok eksperimen yang berjumlah 16 orang, yaitu HZ, ER, RD, RS, HT, VD, EB, SN, IR, DA, FT, FB, MF, FA, RP, dan DM. Motivation Training dilakukan empat kali pertemuan.

12 47 Empat kali pertemuan ini dilaksanakan selama satu minggu pada Desember Pemberian treatment dilakukan setelah peserta selesai jam kuliah. a. Pertemuan Pertama Hari, Tanggal : Kamis, 17 Desember 2015 Tempat : Ruang kelas 202 Gedung A FKIP UNS Topik : Orientasi Spiritual Leadership Pada tahap pembukaan, fasilitator mengucapkan salam, menanyakan kabar peserta pelatihan dan mengucapkan terimakasih atas keikutsertaan peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan dari pertemuan serta perkenalan diri oleh fasilitator dan peserta pelatihan. Fasilitator memberikan kertas sebagai nametag untuk memudahkan mengenali peserta pelatihan. Pada tahap kegiatan, langkah pertama yang dilakukan oleh fasilitator adalah memberikan lembar pertanyaan mengenai Spiritual Leadership dan peserta diminta untuk menjawab sesuai dengan yang dipahami. Tujuan pemberian pertanyaan adalah untuk mengukur pengetahuan Spiritual Leadership peserta. Tahap selanjutnya adalah tahap orientasi Spiritual Leadership. Fasilitator membagikan materi mengenai Spiritual Leadership kemudian menjelaskan pengertian, aspek dan manfaat Spiritual Leadership bagi calon Guru BK. Diharapkan setelah orientasi pengetahuan Spiritual Leadership peserta dapat bertambah pengetahuannya dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tahap pengakhiran, fasilitator mengajak peserta pelatihan untuk menyimpulkan materi Spiritual Leadership yang telah diberikan. Selanjutnya fasilitator menyampaikan topik materi yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya dan menentukan jadwal pertemuan berikutnya.

13 48 b. Pertemuan Kedua Hari/tanggal: Jumat, 18 Desember 2015 Tempat : Ruang kelas 202 gedung A FKIP UNS Topik : Permainan dengan tema visi dan hope/fight spiritual leadership Pada tahap pembukaan dibuka dengan salam dan menanyakan kabar peserta pelatihan. Fasilitator mengajak peserta untuk me-review kembali materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Tujuan diadakan review adalah untuk mengingatkan kembali materi yang telah diberikan sebelumnya kepada peserta pelatihan. Dalam tahap inti, fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan untuk menumbuhkan visi dan hope/fight Spiritual Leadership. Fasilitator meminta peserta untuk membentuk 4 kelompok dan menentukan leader pada masing-masing kelompok. Permainan yang dilakukan adalah menyusun batang korek api menjadi sebuah menara, selama permainan fasilitator memindah beberapa peserta ke kelompok yang lain. Tahap pengakhiran fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Fasilitator memberikan penguatan kepada peserta mengenai makna permainan yang telah dilaksanakan bahwa sebagai calon konselor perlu memiliki visi/tujuan yang jelas dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri serta orang lain sehingga mereka dapat menerapkan Spiritual Leadership dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menyampaikan makna dan kesimpulan fasilitator mengakhiri pertemuan dengan menentukan jadwal pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan salam penutup dan ucapan termakasih.

14 49 c. Pertemuan Ketiga Hari/tanggal : Senin, 21 Desember 2015 Tempat : Ruang Kelas 202 Gedung A FKIP UNS Topik : Diskusi artikel mengenai cinta altruis Pada tahap pembukaan, fasilitator membuka dengan salam dan menanyakan kabar masing-masing, setelah itu fasilitator mengajak peserta untuk me-review materi yang telah diperoleh pada pertemuan sebelumnya. Tujuan diadakan review adalah untuk mengingatkan kembali materi yang telah diberikan sebelumnya kepada peserta pelatihan. Pada tahap inti, fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok diberi sebuah artikel dan diminta untuk mendiskusikan artikel tentang cinta altruis selama 10 menit. Setelah waktu yang diberikan berakhir, fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi dalam kelompok besar. Masing-masing kelompok membacakan artikel dan pendapatnya mengenai artikel tersebut kemudian peserta dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap jawaban kelompok. Setelah diskusi selesai, fasilitator meminta peserta untuk memberikan tanggapan mengenai makna beberapa artikel yang telah didiskusikan. Peserta mengungkapkan makna dari pentingnya cinta altruis terutama bagi calon konselor. Setelah peserta memberikan pendapat, fasilitator memberi penguatan pentingnya cinta altruis bagi calon konselor. Tahap pengakhiran fasilitator kembali mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan. Kemudian fasilitator mengakhiri pertemuan dengan memberikan jadwal pertemuan selanjutnya serta ucapan terima kasih dan diakhiri dengan dengan salam penutup.

15 50 d. Pertemuan Keempat Hari/tanggal : Selasa, 22 Deesember 2015 Tempat : Ruang kelas 202 Gedung A FKIP UNS Topik : Pengendapan materi Spiritual Leadership dan Posttest Pada tahap pembukaan, fasilitator membuka dengan salam dan menanyakan kabar peserta pelatihan. Fasilitator meminta kepada peserta untuk me-review materi pada pertemuan sebelumnya. Tujuan diadakan review adalah untuk mengingatkan kembali materi yang telah diberikan sebelumnya kepada peserta pelatihan. Pada tahap inti fasilitator mengajak peserta pelatihan untuk mengulas kembali semua materi yang telah diterima dari pertemuan pertama sampai yang terakhir. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk evaluasi hasil belajar setelah dilakukan pelatihan, untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Fasilitator juga memberikan motivasi mengenai Spiritual Leadership kepada peserta pelatihan dengan harapan peserta semakin memahami Spiritual Leadership dan dapat menunjukkan Spiritual Leadership serta mengembangkannya setelah kegiatan berakhir. Pada akhir pertemuan fasilitator memberikan lembar evaluasi smiley face, evaluasi pengetahuan Spiritual Leadership dan posstest. Smiley face yang merujuk kepada evaluasi training Kirkpatrick yang telah dimodifikasi diberikan kepada peserta pelatihan untuk mengukur kepuasan peserta terhadap materi yang diberikan, proses pelatihan dan fasilitator yang memandu jalannya kegiatan. Peserta diminta untuk melingkari salah satu gambar yang tertera pada lembar smiley face yang sesuai dengan penilaiannya terhadap kegiatan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh serta harapan setelah melakukan kegiatan pelatihan. Terdapat 4 gambar untuk menunjukkan reaksi peserta yaitu gambar sedih yang menggambarkan tidak puas, gambar datar yang menggambarkan

16 51 biasa, gambar tersenyum yang menggambarkan kepuasan dan gambar tertawa lebar yang menggambarkan sangat puas. Evaluasi pengetahuan Spiritual Leadership yang diberikan kepada peserta sama dengan pertanyaan yang diberikan pada awal pertemuan. Tujuan diberikan pertanyaan tersebut adalah untuk mengukur peningkatan pengetahuan Spiritual Leadership peserta sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Kegiatan yang terakhir dilakukan adalah dengan memberikan posttest kepada peserta pelatihan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak ikut serta dalam pelatihan. Posttest diberikan untuk mengukur besar peningkatan Spiritual Leadership pada masing-masing kelompok. Sebelum pertemuan di akhiri fasilitator mengucapkan salam perpisahan, ucapan terimakasih dan permohonan maaf pada peserta dan menutup dengan kesan dan pesan pada masing-masing peserta. d. Pelaksanaan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemberian posttest dilakukan dengan memberikan angket Spiritual Leadership kepada 32 peserta didik dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Posttest dilakukan setelah kelompok eksperimen selesai diberikan treatment. Tujuan pemberian posttest adalah untuk mengukur perbedaan hasil spiritual leadership mahasiswa sebelum pemberian treatment dan setelah pemberian treatment. e. Pengolahan data membandingkan hasil pretest dan posttest untuk menguji keefektifan metode Motivation Training untuk meningkatkan Spiritual Leadership pada mahasiswa bimbingan dan konseling. 3. Pelaporan a. Konsultasi skripsi kepada pembimbing I dan II b. Revisi draf skripsi setelah konsultasi c. Pengesahan draf skripsi oleh pembimbing I dan II d. Ujian skripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian, karena di tempat tersebut akan diperoleh data yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Asemdoyong yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Pemalang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi yang digunkaan peneliti untuk melakukan penelitian. Di tempat penelitian ini peneliti akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian Mahasiswa Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Menurut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain 23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena tidak menggunakan kelompok kontrol dan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Menurut kamus Webster s New International,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasy experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung. Sekolah ini berada di Jl. Setiabudhi, Kota Bandung. Pemilihan SMPN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian atau disebut dengan rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif tipe eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Pretest- Postest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan 6 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan salah satu alat yang andal dalam mengembangkan dan menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan manusia. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Quasi experiment adalah eksperimen semu dimana penelitian menggunakan rancangan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu ada atau tidaknya pengaruh yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat ataupun wilayah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 Bandung,

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen, karena penelitian ini melakukan perlakuan atau manipulasi variabel. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2013:9) adalah untuk membangkitkan timbulnya suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs (nondesign), belum merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Murni 1 Surakarta, tepatnya di Jl. Dr. Wahidin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III MTOD PNLITIAN 3. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Menurut Ruseffendi (005) penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Bagian ini mendeskripsikan mengenai lokasi penelitian dilakukan, populasi penelitian dan sampel penelitian. Adapun deskripsinya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent group pretes-postest desigened.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci