Skip 40 60% (sebenarnya bisa 100%) Gambar 22 PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENGATASI KEMIRINGAN JALAN DARI ALAT- ALAT ANGKUT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skip 40 60% (sebenarnya bisa 100%) Gambar 22 PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENGATASI KEMIRINGAN JALAN DARI ALAT- ALAT ANGKUT"

Transkripsi

1 . Hauling/transporting units (alat-alat angkut) Pengangkutan batuan, endapan bijih, karyawan, waste, timber, dan barang-barang keperluan sehari-hari (supply) merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi operasi penambangan. Untung rugi suatu perusahaan tambang terletak juga pada lancar tidaknya pengangkutan yang tersedia. Untuk pengangkutan jarak dekat (kurang dari 5 Km) dapat dipakai truck dan power scraper. Untuk pengangkutan jarak sedang (5 20 Km) dapat dipakai truck yang berukuran besar, belt conveyor dan cable-way. Untuk jarak jauh (>20 Km) dipergunakan kereta api dan pipa. Tetapi yang akan dibahas selanjutnya hanya truck saja. Truck Banyak dipakai untuk mengangkut : tanah, endapan bijih, batuan untuk bangunan, dll., pada jarak dekat dan sedang. Karena kecepatannya yang tinggi (kalau jalanan baik), maka truck memiliki kapasitas tinggi sehingga ongkos angkut per ton material rendah. Kecuali itu juga flexible, artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermacam-macam barang dengan muatan yang berubah-ubah dan tidak terlalu tergantung pada jalur jalan (bandingkan dengan lori atau belt conveyor). Alat ini dapat digerakkan dengan motor bensin, diesel, butane atau propane. Yang besar-besar biasanya digerakkan oleh mesin diesel. Kemiringan jalan yang dapat dilalui dengan baik berkisar antara 7 18%. Tetapi kalau memakai motorized wheel dapat mengambil tanjakan sebesar 5 %.

2 Skip 40 60% (sebenarnya bisa 100%) Belt Conveyor Truck 7 8%, max. 14% (sekarang 14-18%, max.22%) Lori % (sekarang ± 10%) Gambar 22 PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENGATASI KEMIRINGAN JALAN DARI ALAT- ALAT ANGKUT Penggolongan Truck 1. Ada bermaca-macam drive Front wheel drive, lambat dan lekas aus bannya. Rear wheel drive = standard Four wheel drive Double rear wheel drive Gambar 2 MACAM-MACAM WHEEL DRIVE Ukura n truck cuyd Banyak -nya truck Tabel I PENGARUH UKURAN TRUCK TERHADAP ONGKOS ANGKUT DAN GALI Outpu t cuyd Ongkos/jam Ongkos muat Ongkos Satu Total Satu truck Per cuyd angkut tiap cuyd $ $ $ $ $ Jumlah ongkos angkut truck cuyd

3 Ukuran shovel ½ ¾ 1* 1 1 ½ 2* 2 2 ½ Tabel II PENGARUH UKURAN ALAT MUAT TERHADAP ONGKOS ANGKUT DAN GALI Output/h r cu.yd Ongkos shovel per jam $ Jumlah truck Ongkos truck per jam $ * Kapasitas shovel kecil karena jumlah truck terbatas. Ongkos gali per cu.yd $ Ongkos angkut per cu.yd $ Ongkos total per cu.yd $ Loadiong Units (alat-alat muat) Untuk pengambilan dan pemuatan material keatas alat angkut (lori, truck, dsb.) dibutuhkan alat-alat muat yang sangat banyak macam-macamnya karena keadaan lapangan pekerjaannyapun sangat bermacam-macam. Tetapi yang akan kita bahas berikut ini hanya power shovel dan dragline saja. a. Power Shovel Merupakan sekop besar yang mekanis, digerakkan oleh mesin uap, atau mesin bensin, mesin diesel atau kadang-kadang dengan mesin listrik. Gambar 24 POWER SHOVEL (POSITIVE CHAIN CROWD TYPE) Besar alat ini diukur dengan dipper nya yang dapat digerakkan baik horizontal maupun vertical. Power shovel kecil ukuran dipper nya (1/2) ¾ - 2 cu yd ; yang ukuran sedang 2 8 cu yd ; yang berukuran besar 8 5 cu yd atau lebih. Umumnya semakin keras batuan yang digali, semakin kecil ukuran dipper -nya dan gigi-gigi pada dipper itu terbuat dari

4 manganese steel. Cara penggalian tergantung dari cara menggerakkan dipper stick nya. Gambar 25 CARA MENGGERAKKAN DIPPER STICK Kapasitas Power Shovel tergantung dari : a. Keadaan material : keras atau lunak. b. Keadaan lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali. c. Effisiensi alat muat dan alat angkut d. Pengalaman operatornya. Tetapi sebagai gambaran dapat dikatakan bahwa : 1 ¾ cu yd dipper di Mesabi Range, Kapasitasnya : ton/jam. cu yd dipper di Mesabi Range, Kapasitasnya : ton/jam. 4 cu yd dipper di Mesabi Range, Kapasitasnya : ton/jam. 4 ½ cu yd dipper di Mesabi Range, Kapasitasnya : 625 ton/jam. Mengenai data untuk yang ¾ cu yd : beratnya 21 ton, kecepatan berjalan 0,9 mph, mesin 84 HP, swing speed 4 5 rpm. Tinggi penggalian maksimum 25 ½ ft, jari-jarinya : 5 ft, dan tinggi pengangkatan (dumping height) 18 ft. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh alat tersebut adalah : 1. Penggalian dilereng bukit (tambang batubara, batu gamping, tanah biasa, dsb.) dan stripping pada umumnya. 2. Memuat (loading) material kesebuah alat angkut (lori, truck, dsb), yang terletak baik pada tinggi yang sama mupun ketempat yang lebih tinggi letaknya (alat angkut tsb).

5 . Mengangkat dan melepaskan material keatas belt conveyor, hopper, grizzly, bin, dsb. 4. Membuang tanah penutup (dumping top soil into spoil bank) secara back filling. 5. Penggalian kebawah untuk membuat selokan-selokan atau terusan (kanal), trench. Dll. 6. Menggali secara mendatar untuk grading yau memotong lapisan yang tipis mendatar. Cara menempatkan alat ini ditempat kerjanya ada bermacam-macam tergantung dari topografi lapangan dan tujuan kerjanya. Misalnya : a. Kalau tempat kerja sudah tersedia (misalnya pada side hill operation ) tidak perlu dibuatkan jalan masuk. b. Bila tempat yang akan digali datar, perlu dibuat oleh alat itu sendiri sebuah jalan masuk. Kemudian kalau sudah berada ditempat kerjanya harus diletakkan sedemikian rupa, sehingga gerakan-gerakannya effisien dan cukup tempat untuk alat angkut mendekatinya. Gambar 26 BENTUK AWAL TEMPAT KERJA POWER SHOVEL b. Dragline Alat yang dipakai untuk batuan-batuan yang relative lunak dan sudah lepas, tidak untuk batuan keras dan kompak. Dipakai untuk dibawah ketempat alat tersebut berdiri. Gambar 27 DRAGLINE

6 Seperti juga power shovel, maka dragline juga dapat digerakkan oleh media diesel, motor listrik, motor bensin atau mesin uap. Disini juga besarnya dragline ditentukan oleh besarnya bucket -nya. Ukuran yang kecil memiliki bucket : ¼ - 2 cu yd, yang sedang 2 8 cu yd, dan yang besar : 8 5 cu yd atau lebih. Bucket dengan ukuran yang sama, mungkin mempunyai berat yang berlainan. Ini tergantung dari kondisi fisik batuan yang digali, semakin berat bucket -nya. Dan berat itu diletakkan dekat pada gigi-gigi atau bagian depan bucket. Contohnya ; bucket dari ½ cu yd mungkin memiliki berat 600 lbs, 7100 lbs, atau 8000 lbs. Bucket tersebut biasanya terbuat dari manganese steel, kecuali bagian atas dan belakangnya. Bentuknya kira-kira seperti sketsa dibawah ini. Gambar 28 BENTUK BUCKET Kapasitasnya dipengaruhi oleh empat hal seperti pada power shovel, yaitu : 1. Keadaan material : keras ayau lunak. 2. Keadaan lapangan atau tempat kerja Penggalian didaerah yang berair atau sungai menurunkan kapasitasnya sampai 25%, disebabkan banyak material yang jatuh bersama air yang keluar dari bucket (spill). Sebaliknya penggalian-penggalian dangkal memberi kenaikan kapasitas karena mengurangi gerak full swing yang memakan waktu.. Effisiensi alat muat dan alat angkut. 4. Pengalaman operatornya.

7 Beberapa contoh kemampuan dragline : 5 cu yd, kapasitas rata-ratanya : 2,200 cu yd/shift. 8 cu yd, kapasitas rata-ratanya :,000 cu yd/shift. 9 cu yd, 150 ft boom, kapasitas rata-ratanya : 225,000 cuyd/bulan 10 cu yd, kapasitas rata-ratanya :,600 cu yd/shift. 12 cuyd, 185 ft boom, kapasitas rataratanya:450,000 cuyd/bulan Tentang ukuran/dimensinya untuk ¾ cu yd bucket : beratnya ton, kecepatan bergerak 1 mph, panjang boom 60 ft. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh alat ini adalah : 1. Menggali overburden (stripping of overburden) yang lunak atau sedikit keras (medium hard), terutama pada overburden yang tidak teratur tebalnya. Bench stripping juga dapat dilakukannya. 2. Membuat terusan, selokan, trench, dll. Kalau tanahnya lunak dapat lebih effisien daripada power shovel.. Menggali pasir, kerikil atau tanah yang terletak dibawah permukaan air, juga dapat dipakai untuk memperdalam terusan (kanal), sungai, dll. 4. Membuat dam kecil dengan menggali tanah dri daerah sekitarnya. 5. Mengangkut (memuat) dan melepaskan pasir, kerikil atau batubara keatas alat angkut, hopper atau belt conveyor.

8 Penempatan alat ini ditempat kerjanya biasanya dilakukan dengan alat angkut lain (trailer), karena jalannya sangat pelan (1mph). setelah dekat pada tempat kerja baru diturunkan dan berjalan sendiri untuk mencari tempat berpijak yang kering dan cukup kuat antara lain : a. Kalau tempat kerja sudah berupa lereng, maka tidak perlu dibuatkan tempat kerja khusus. Gambar 29 TEMPAT KERJA DRAGLINE b. Jika yang akan digali masih berupa lapangan yang datar, maka dragline harus membuat sendiri lereng tempat kerjanya. Panjang dan pendeknya boom tergantung dari kerja yang harus dilakukan. Boom pendek dipakai untuk mengangkat dan mengisi alat-alat pengangkut (truck, lori, dll.). Boom yang panjang umumnya dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan penggalian dan stripping pada tambang-tambang alluvial, phosphate, coal (batubara), industrial minerals, dll. 5. Rooter/Ripper (alat perobek material keras) Alat itu sbenarnya dimaksudkan sebagai alat untuk pembantu bulldozer dan scraper dalam menghadapi batuan, tanah atau material yang keras. Kalau bulldozer atau scraper bekerja sendiri tanpa bantuan rooter dalam menghadapi batuan yang keras, ternyata hasil kerjanya tidak sebesar kalau dibantu oleh rooter tersebut. Kekuatan alat ini tergantung pada kemampuan gigi-giginya untuk mauk kedalam tanah dan kekuatan alat yang menarik rooter itu (biasanya tractor atau bulldozer ). Gambar 0 ROOTER/RIPPER

9 Gigi-giginya dapat diturun-naikkan (adjustable), disesuaikan dengan dalamnya penggalian yang dikehendaki dan keadaan material yang akan didobrak. Bagian belakang yang bergigi itu dapat diatur tinggi rendahnya dengan memakai kabel untuk hydraulic control, sehingga dalamnya penggalian dapat diatur. Kegunaan alat ini diantaranya adalah : 1. Membantu bulldozer pada waktu membersihkan lapangan dari pepohonan (clearing), yaitu dengan melewatkan rooter tersebut beberapa kali, sehingga sebagian besar akar pohon-pohon yang dilewati akan putus. Ini berarti memperingan pekerjaan bulldozer. 2. Kadang-kadang dengan memakai gigi-giginya sebuah pohon dapat dengan mudah ditumbangkan tanpa menggali tanah disekeliling pohon tersebut. Atau karena lebatnya hutan suatu daerah, maka akar pepohonan akan saling berjalin. Untuk itu dapat dipakai dua rooters yang bergerak memotong tegak lurus satu sama lain.. Membantu scraper ditempat-tempat yang tanahnya keras. Misalnya Lumpur yang kering dan mengeras karena panas matahari, akan lebih mudah dikerjakan oleh scraper bila sebelumnya telah dilalui beberapa kali oleh sebuah rooter. 4. Menggantikan fungsi alat bor dan bahan peledak untuk weathered rock. 5. Di tempat penimbunan kadang-kadang diperlukan pemadatan tanah dengan memakai air. Untuk mempercepat meresapnya air kedalam tanah isian itu, rooter dapat dipakai untuk membuat paritparit kecil dimana akan dialirkan air. 6. Untuk merobek atau merusak kaki-lima (pavement) yang terdiri dari ubin, beton atau aspal yang sukar untuk digali dengan alat bor atau bulldozer.

10 7. Merusak jalan atau landasan terbang yang terbuat dari beton. Perusakan itu harus dimulai dari ujung sehingga gigi-gigi rooter dapat mengangkat bagian-bagian beton dari bagian bawahnya. Untuk memperoleh hasil galian yang baik, maka ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan : 1. Kalau mungkin, artinya keadaan mengizinkan, tancapkan seluruh gigi sedalam mungkin dengan memakai seluruh kekuatan yang dimiliki bulldozer penarik. Jika yang diperlukan hanya dua gigi saja, maka gigi yang ditengah yang diambil dulu. Bila hanya satu gigi saja, maka gigi saja yang dipakai, maka kedua gigi yang disamping yang diambil. 2. Pada waktu menggali dan merusak bagian-bagian yang keras harus diambil jalan yang lurus, pada saat akan membelok giginya harus diangkat dulu utnuk menghindari gigi-giginya terpuntir dan mungkin jadi rusak atau patah ; kalau gigi-giginya cukup kuat, mungkin bagian lain yang akan terpuntir ( body -nya misalnya).. Jika sekiranya terkait benda yang keras, sehingga tractor -nya berhenti, angkut dulu gigi-gigi rooter itu, kemudian diperiksa apakah yang menyebabkan kemacetan tadi. 4. Agar gigi-gigi dapat masuk lebih dalam, dapat diberi pemberat pada badan rooter atau berat dari dozer blade kadangkadang dapat juga membantu dalam keadaan khusus. 5. Gigi-gigi yang aus dan tumpul akan : Mengurangi hasil galian karena gigi tidak dapat masuk cukup dalam. Menambah stress pada badan rooter. Oleh sebab itu gigi-gigi yang aus harus segera diganti atau dipertajam kembali.

11 6. Jika harus bekerja bersama-sama power scraper atau grader harus diusahakan agar gerakan-gerakan kedua alat tersebut jangan sampai saling mengganggu. 6. Roller (Pemadat Tanah) Memadatkan tanah isian atau batu sering kali harus pula dilakukan pada pekerjaan pemindahan tanah. Memadatkan tanah isian perlu dikerjakan untuk menghindari adanya ruangan yang tak terisi penuh (void). Ini berarti bila mengalami tekanan yang agak besar akan tenggelam, menimbulkan lekukan-lekukan yang tak dikehendaki. Selain itu memadatkan juga berarti mendekatkan masing-masing partikel, sehingga kohesi dan internal friction menjadi lebih besar, artinya tanah itu lebih stabil. Jadi tidak mudah rusak karena adanya tekanan-tekanan luar yang tak dikehendaki, dan juga memperkecil kemungkinan meresapnya air yang berlebihan (karena tak ada void ) yang mudah menyebabkan bahaya longsor (air dapat bersifat sebagai minyak pelumas). Alat yang dipakai untuk memadatka tanah itu disebut : compacting machine, vibrator atau roller. Ada empat type roller a. Sheepsfoot rollers. b. Pneumatic tired rollers c. Grid type rollers. d. Smooth steel wheel rollers ad. a. Sheepsfoot rollers Alat pemadat tanah ini sekarang banyak dipakai. Pada dasarnya alat ini terdiri dari sebuah silinder besi yang bergigi dan ditarik oleh sebuah tractor. Ukuran silindernya bermacam-macam ; panjangnya antara 4 ft 7,5 ft diameternya antara

12 Panjang gigi-giginya min ; 7 dengan kerapatan gigi tiap 2 sq ft bentuknya bulat atau persegi empat tidak sempurna atau enam. DenganAlat ini pemadatan tidak terjadi mulai permukaannya. Tetapi beebrapa inci dibawah permukaan sesuai dengan panjangnya gigi-gigi tersebut. Dengan demikian pemadat6an itu bisa lebih sempurna lebih-lerbih kalau diperhatikan pula kelembaban tanah itu. Untuk pemadatan yang tebala selinder besinya perlu diperberat dengan pemasukan pasir atau aior kedalamnya. Dengan demikian dapat diperoleh tekanan psi. selinder-selinder-selinder itu juga dapat dijajarkan dua atau tiga, dan ditarik bersama-sama. Kecepatran yang umum 2,5 miles/jam. Karena adanya gaya-gaya tersebuit maka alat ini tak dapat menyelesaikan pekerjaan secara menyeluruh, biasanya 2-5 dari permukaan selalu tidak rata. Untuk itu perlu dibantu oleh Bulldozer scraper SmootSteel wheet roller, atau Pneuatic tired roller. b). Pneumatic tired roller. Sebenarnya alat ini hanya terdiri dari pemberat yang di latakan pada roda dengan ban karet yang besar-besar. Roda-roda tersebur kecuali bergerak maju dapat pulah digetarkan. Atau digerakan naik turun untuk memberi impact. Alat ini kadang-kadang memeliki berat 80 ton, sehingga tranah timbunan sedalam 24 dapat dipadatkan sekali jalan. Alat ini sangat baik untuk tanah timbunan yang berupa pasir atau kerikikl yang kohesinya kecil. Keuntungan Alat ini : (i ). Beratnya mudah di ubah dengan mengurangi pemberatnya dan tekanan udara pada ban-bannya. (ii) Mudah permukaan bagian timbunan yang kurang p[adapt, karena permukaan timbunan yang di laluinya akan lekul,atau tenggelam c). Grid rype rollers.

13 Merupakan Alat pemadat baru. Sebenarnya kompromi antara sheeps foot type denga smooth steel wheel type. Kemampuan belum diketahu karena masih baru. Tetapi yang jelas ini suatu usaha perbaikan terhadap alat-alat yang kini telah ada. D) Smooth steel wheel rollers. Alat ini umunya dapat bergerak sendiri, artinya tidak perlu di tarik tractor. Tetapi gaya traksi (traction power)-nya kecil, sehingga akan sulit bergerak ditempat-tempat yang tidak rata atau lapangan yang menanjak. Terutama dipegunungan untuk pemadatan terakhir sesudah dipadatkan dengan alat-alat lain. Hal ini disebabkan karena hasil pemadatannya yang sempurna yang terjadi dipermuaan saja. Semakin dalam semakin berkurang effek pemadatannya. Berat alat ini sekitar 2-25 ton. 7. Grader Ini ada;lah alat untruk meratakan tanah tim,bunan atau memelihara jalanan yang tidak diperkeras.terdiri dari blade yang dihuibungkan kepada suatu cirela sehingga dapat digerakan dalam arah mendatrar dan vertical. blade tersebut dapat pulah diputar 180, jadi waktu Grader mundurpun dapat meratakan tempat gfalian atau tempat kerja. Blade dengan segalah peralatan untuk menggerakannya ditemp[atkan pada motor penggerak (primer motor) yang biasanya beroda empat. Cara kerjanya hampiur sama dengan Scraper, yaitu menggali tanah dibawahnya dengan tebal tertentu dengan mempergunakan blade -nya. bedanya dengan scraper tanah hasil galian tidak diangkut sendiri, dan tanah galiannya sangat sedikit jumlahnya. Jadi alat tersebut bukan menggali. Melainkan untuk pekerjaan penyelesaian ( finishing works) dan pemiliharaan saja. Kemampuan alat tersebut antara lain:

14 (1). Membuat, meratakan dan memilihara jalan-jalan yang tidak diperkeras seperti umumnya jalan-jalan yang terdaptr ditambang terbuka. (2). Membantu kerja scraper dan roller untuk meratakan tempat penimbunan tanah. (). Menggali selokan-selokan dangkal yang agak lebar. (4). Meratak suatu Slope dan embankment yang tidak curam. (5). kalau terpaksa dsapat dipakai untuk short haul excavation. (6). Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan meratakan lapangan terbang, dam-dam dan tanggul-tanggul.

III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT

III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT Alat berat yang umum dipakai dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis ada tujuh macam yaitu: - Buldoser - Power Scrapper - Alat pengangkut (Hauling units) - Alat

Lebih terperinci

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT By : Sering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, bandara), bangunan air (waduk, bendung,

Lebih terperinci

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) MAKSUD Yang dimaksud dengan lapis tanah dasar (sub grade) adalah bagian badna jalan yang terletak di bawah lapis pondasi (sub base) yang merupakan landasan atau dasar konstruksi

Lebih terperinci

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)

Lebih terperinci

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK Makalah Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD 114 144 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 15 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kegiatan Penambangan Kegiatan penambangan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membebaskan dan mengambil bahan galian yang berada di kulit bumi, kemudian membawanya ke permukaan

Lebih terperinci

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT I. PEMBAGIAN ALAT BERAT Alat berat dapat dibagi menurut dua kategori: berdasarkan penggerak utamanya, dan Berdasarkan fungsinya. A. Pembagian Berdasarkan Penggerak Utama Pembagian alat berat berdasarkan

Lebih terperinci

DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3

DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3 DESAIN TAMBANG PERTEMUAN KE-3 Penambangan dengan sistem tambang terbuka menyebabkan adanya perubahan rona/bentuk dari suatu daerah yang akan ditambang menjadi sebuah front penambangan Setelah penambangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya alam khususnya sumber daya mineral. Dalam pekembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang dipergunakan

Lebih terperinci

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka Tambang Terbuka I. Pengertian Tambang Terbuka Tambang Terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat dipermukaan tanah, betujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun

Lebih terperinci

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan : IV. PEMADATAN TANAH PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan : Maksud : Cara : Menumbuk Menggilas usaha secara mekanis agar bahan-bahan tanah lebih merata dan akan mengeluarkan udara yang ada dalam

Lebih terperinci

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).

Lebih terperinci

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)

Lebih terperinci

TUGAS MEKANIKA TANAH

TUGAS MEKANIKA TANAH TUGAS MEKANIKA TANAH PEMADATAN TANAH DOSEN : SIANA DEWI ARTHA, ST. NAMA : RESTU ILLAHI NIM : DBD 111 0120 JURUSAN : TEKNIK PERTAMBANGAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS

Lebih terperinci

Tambang Terbuka (013)

Tambang Terbuka (013) Tambang Terbuka (013) Abdullah 13.31.1.350 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar 2013 Pendahuluan Aturan utama dari eksploitasi tambang adalah memilih

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7 Hasan Basri 1, Ery Diniardi 2, Anwar Ilmar Ramadhan 3 1 Jurusan Teknik Otomotif dan Alat Berat, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Sumber: (http://blog.alatberat.com/wp-content/uploads/2014/07/perusahaantambang-alat-berat-blog.jpg)

Sumber: (http://blog.alatberat.com/wp-content/uploads/2014/07/perusahaantambang-alat-berat-blog.jpg) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang

Lebih terperinci

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT Q Metode Perhitungan Produksi Alat Berat : q q N 60 Cm E E dimana : Q = produksi per jam, m /jam, cu.yd/jam q = produksi (m, cu.yd) dalam satu siklus N = jumlah siklus dalam

Lebih terperinci

OL O EH E H : DE D V E I V OK O T K AV A I V AN A A N A LAT A IF 06/09/2012 1

OL O EH E H : DE D V E I V OK O T K AV A I V AN A A N A LAT A IF 06/09/2012 1 OLEH : DEVI OKTAVIANA LATIF 06/09/2012 1 Pengenalan umum : Peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis disebut pemadatan. Maksud :usaha secara mekanis agar bahan-bahan tanah lebih merata

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 02 UPR. 02.4 PEMELIHARAAN RUTIN TALUD & DINDING PENAHAN TANAH AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

SISTEM TAMBANG TERBUKA

SISTEM TAMBANG TERBUKA SISTEM TAMBANG TERBUKA A. JENIS-JENIS METODE PENAMBANGAN Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : 1) Tambang terbuka (surface mining). 2) Tambang dalam/tambang bawah

Lebih terperinci

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA PROSES PENAMBANGAN BATUBARA 1. Pembersihan lahan (land clearing). Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat

Lebih terperinci

Metode Tambang Batubara

Metode Tambang Batubara Metode Tambang Batubara Sistem Penambangan Batubara Sistem penambangan batubara ada 3, yaitu: - Penambangan Terbuka (Open Pit Mining) - Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining) - Penambangan dengan

Lebih terperinci

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan METODE PELAKSANAAN Proyek Normalisasi Kali Sunter Paket I 1. Kisdam dan Dewatering Dilaksanakan pada bangunan yang memerlukan kisdam dan pengeringan dengan sebelumnya dilakukan perhitungan dimensi kisdam/struktur

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

Makalah Pemadatan TANAH

Makalah Pemadatan TANAH Makalah Pemadatan TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG A. Pemadatan Tanah Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik lainnya, tanah yang lepas haruslah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E) 2.1.1 Pengertian Bucket Wheel Excavator (B.W.E) Bucket wheel excavator (B.W.E) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi

Lebih terperinci

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut Total biaya pekerjaan = volume pekerjaan x biaya satuan pekerjaan = 120.000 m 3 x Rp 64.675,22 = Rp. 7.761.026.400,- Rangkuman Biaya utama dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Biaya Kepemilikan +

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm. CRAER craper (pengikis) adalah alat yang mempunyai banyak fungsi dalam pemindahan tanah, yaitu untuk memuat, mengangkut dan membongkar muatan sekaligus (tanpa tergantung peralatan lain). ifat material

Lebih terperinci

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan) Motor grader adalah alat berat dengan penggerak roda ban yang menggunakan blade untuk meratakan permukaan lahan dan membentuk badan jalan (levelling dan grading). Fungsi motor grader adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 05 = ALAT BERAT PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.1 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN & TENAGA AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Lebih terperinci

Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc 1 Definisi pemadatan (compaction) Proses menaikkan berat jenis tanah dengan energi mekanis agar partikel solid

Lebih terperinci

ANALISIS TEMPAT KERJA

ANALISIS TEMPAT KERJA II. ANALISIS TEMPAT KERJA Untuk dapat membuat rencana kerja yang realistis, rapi, dan teratur, sebelum menjatuhkan pilihan jenis alat yang akan digunakan, perlu dipelajari dan penelitian kondisi lapangan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN: Jurnal Sipil Statik Vol.5.7 September 207 (465-474) ISSN: 2337-6732 ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Lingkar SKPD Tahap 2 Lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Proyek Jaringan jalan saat ini merupakan salah satu prasarana sistem transportasi untuk menunjang berbagai bidang pembangunan yang merupakan urat nadi dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur) ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir

Lebih terperinci

MODUL SIB 05 : ALAT BERAT

MODUL SIB 05 : ALAT BERAT PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 05 : ALAT BERAT 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

Istilah-istilah dalam Tambang Bawah Tanah

Istilah-istilah dalam Tambang Bawah Tanah Istilah-istilah dalam Tambang Bawah Tanah 1.Shaft Shaft adalah suatu lubang bukaan vertical atau miring yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH

PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengankutan tambang bawah tanah adalah usaha atau cara

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR 3.1 Penambangan Terbuka Batubara Contour mining

BAB III TEORI DASAR 3.1 Penambangan Terbuka Batubara Contour mining BAB III TEORI DASAR 3.1 Penambangan Terbuka Batubara Pengelompokan jenis-jenis tambang terbuka batubara didasarkan pada letak endapan, dan alat-alat mekanis yang dipergunakan. Teknik penambangan pada umumnya

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Penanganan Bahan Sistem penanganan bahan pada umumnya terdiri dari berbagai mekanisme yang banyak diterapkan di berbagai bidang. Hal ini menjadi faktor utama dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alat berat Alat-alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting

Lebih terperinci

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat : PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat : 60 Q q E W s dimana : Q produksi alat dalam satu jam (m 3 /jam atau cu.yd/h) q kapasitas alat per siklus (m 3 /siklus atau cu.yd/siklus) W s waktu siklus

Lebih terperinci

A Tower Grader. b. Motor Grader Gambar: Jenis Grader

A Tower Grader. b. Motor Grader Gambar: Jenis Grader A Tower Grader b. Motor Grader Gambar: 3.10. Jenis Grader Jenis Motor Grader dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Straight Motor Grader, Articulated Motor Grader, dan Crab Type Motor Grader. (Gambar: 3.11)

Lebih terperinci

1. Tambang terbuka. Untuk

1. Tambang terbuka. Untuk 1. Tambang terbuka Untuk menganalisa apakah suatu endapan mineral atau batubara akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam, beberapa faktor yang menjadi pertimbangan yaitu : 1. Ketebalan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi penambangan batubara PT Milagro Indonesia Mining secara administratif terletak di Desa Merdeka Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT (Studi kasus : Proyek Pengurugan Lahan KPRI MEKAR, Jln Sunan Kalijaga No 239, Rangkasbitung Lebak Banten) Oleh : Andri Gustiono, *Budiono, **Heny Purwanti Abstrak Pada

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL RANCANGAN DAN KONSTRUKSI 1. Deskripsi Alat Gambar 16. Mesin Pemangkas Tanaman Jarak Pagar a. Sumber Tenaga Penggerak Sumber tenaga pada mesin pemangkas diklasifikasikan

Lebih terperinci

IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT A. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor yang secara langsungdapat mempengaruhi hasil

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kondisi Material 3.1.1 Ukuran Material Faktor ini harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap banyak sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruangan tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Excavator Secara Umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut ( loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya).

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) A. MOBILISASI & MANAGEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS Mobilisasi adalah kegiatan yang diperlukan dalam kontrak

Lebih terperinci

STONE PRODUCTION LINE

STONE PRODUCTION LINE STONE PRODUCTION LINE Pengolahan batu lini produk terdiri dari pengumpan, Rahang crusher, crusher dampak atau crusher Kerucut, bergetar layar dan poros vertikal dampak crusher dll. Didukung oleh conveyor

Lebih terperinci

BAB IX JALUR TRANSMISI DAN UTILITAS

BAB IX JALUR TRANSMISI DAN UTILITAS MINGGU KE 15 Diskripsi singkat : Manfaat Learning Outcome BAB IX JALUR TRANSMISI DAN UTILITAS IX.1. Saluran Transmisi (Transmission Lines). Disini pengaruh topografi paling sedikit dan biasa diambil jarak

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE STANDART OPERASIONAL PROCEDURE I. TUJUAN 1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor 2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja II. SASARAN Memastikan operasional

Lebih terperinci

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR II.1. Hydraulic Excavator Secara Umum II.1.1. Definisi Hydraulic Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading)

Lebih terperinci

BAB I. SEJARAH PERKERASAN JALAN.

BAB I. SEJARAH PERKERASAN JALAN. BAB I. SEJARAH PERKERASAN JALAN. 1.1 SEJARAH PERKERASAN JALAN. A. Sebelum Manusia Mengenal Hewan Sebagai Alat Angkut. Setelah manusia diam (menetap) berkelompok disuatu tempat mereka mengenal artinya jarak

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008) BAB III TEORI DASAR 3.1. Penggunaan Bahan Bakar pada Mesin Kendaraan 3.1.1 Sistem Penggerak Daya mesin dan gigi pengoperasian merupakan faktor utama yang menentukan besar tenaga yang tersedia untuk drawbar

Lebih terperinci

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG Management of Heavy Equipment on Earth Working AP 10 Batang Weleri

Lebih terperinci

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem bahan bakar a. Sistem bahan bakar pada motor bensin Berfungsi untuk : 1. Mengatur perbandingan campuran bahan bakar dan udara 2. Mengatur jumlah pemasukan bahan bakar dan udara ke silinder 3. Merubah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat MODUL PERKULIAHAN Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pengertian tentang kapasitas produksi Dozer shovel/wheel loader dan Motor grader. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Keadaan Umum 2.1.1 Lokasi Kesampaian Daerah Lokasi CV JBP secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Provinsi Banten. Secara geografis lokasi

Lebih terperinci

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN T u g a s A k h i r BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Observasi Study pustaka Pemilihan bahan dan alat Prosedur pambongkaran alat 1.Pengenalan Excavator Halla HE 280. 2.Pengenalan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VI TRUK OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 1969066 19950 00 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

1. PERANCANGAN PIT DAN PUSHBACK

1. PERANCANGAN PIT DAN PUSHBACK 1. PERANCANGAN PIT DAN PUSHBACK 1.1 PENGANTAR 1. Pembahasan akan ditekankan pada perancangan geometri yang dapat ditambang dengan masukan dari geometri pit yang dihasilkan oleh program floating cone. 2.

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL

TUJUAN INSTRUKSIONAL PELATIHAN MANDOR PEKERJAAN PERKERASAN JALAN ( FOREMAN FOR ROAD PAVEMENT) TUJUAN INSTRUKSIONAL SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN PESERTA DIHARAPKAN MEMAHAMI MACAM DAN FUNGSI BERBAGAI PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Motor Grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Gambar 2.1 Motor Grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Motor Grader Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal sebagai mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat

Lebih terperinci

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap BAB IV MESIN SEKRAP 4.1 Pengertian Mesin Sekrap Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak- balik secara vertikal maupun horizontal. Mesin sekrap mempunyai gerak utama bolak-balik

Lebih terperinci

Gambar 2.1 motor grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Gambar 2.1 motor grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Motor Grader Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal sebagai mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Penambangan adalah suatu kegiatan yang ditunjukan untuk mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi yang kemudian membawanya ke atas permukaan bumi untuk dapat dimanfaatkan.

Lebih terperinci

Metode Tambang Batubara

Metode Tambang Batubara Metode Tambang Batubara 1. SISTEM PENAMBANGAN BATUBARA Sistem penambangan batubara ada 3, yaitu: - Penambangan Terbuka - Penambangan Bawah Tanah - Penambangan dengan Auger 1.1 Penambangan batubara terbuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Teknologi Jalan Raya Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan

Lebih terperinci