BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
|
|
- Verawati Devi Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang, manusia tidak dapat lepas dari bahan-bahan kimia, hampir disemua aspek kehidupan manusia dapat ditemukan bahan-bahan kimia. Mulai dari aspek kesehatan kecantikan, industri, pertanian, perkebunan, perternakan perhutanan dan lain-lain. Ditambah lagi sekarang bahan-bahan kimia sudah mulai merambat dalam bidang militer yang dapat membahayakan kehidupan manusia, oleh karena itu, kita harus mengenal bahan-bahan kimia, apa saja yang berada ditengah-tengah kita. Namun pada umumnya, bahan, bahan kimia yang beredar di masyarakat sudah berbentuk suatu campuran yang terdiri atas dua unsur zat atau lebih. Dalam ilmu kimia, campuran tersebut dapat dipisahkan dengan berbagai cara. Pengetahuan ini dinamakan pemisahan dan permurnian, selain dibidang ilmu kimia, pemisahan dan perincian juga dibutuhkan dalam bidang industri, seperti pemisahan logam dan mineral, pengelolaan air limbah, pengolahan minyak bumi dan lain-lain. Untuk mengenal dan mengetahui tentang pemisahan dan pemurnian perlu diadakan percobaan-percobaan. Namun sebaiknya kita harus terlebih dahulu mengenal alat-alat dan bahan-bahan percobaan, agar kegiatan dapat berjalan lancar dan berhasil. 1.2 Tujuan - Untuk mengetahui berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui pemisahan dan pemurnian dalam suatu campuran. Yang telah tercemar - Mempelajari konsep-konsep tentang proses reaksi pemisahan dan pemurnian suatu campuran. - Mempelajari konsep-konsep tentang proses reaksi pemisahan dan pemurnian suatu campuran. - Mempelajari kegunaan dan manfaat proses pemisahan dan pemurnian campuran dalam kehidupan sehari-hari. - Mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur. 1
2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan berbagai macam bentuk campuran, tetapi walaupun begitu, bentuk materi yang berupa zat murni juga masih banyak ditemukan perbedaan dari kedua bentuk materi ini terdapat dari jumlah materi penyusunnya. Pada zat ini dari sejenis materi saja. Sehingga sering disebut sebagai zat tunggal, sedangkan pada campuran, terdiri dari dua atau lebih jenis materi seperti yang terdapat pada tanah dan udara, sedangkan contoh dari zat murni yaitu seperti sukrosa, emas 24 karat, dan air murni. Campuran dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Campuran Homogen Campuran homogen adalah campuran berupa larutan dimana dalam campuran tersebut zat-zat yang sulit untuk dibedakan. Contoh : alkohol dalam air, larutan garam, air dan lain-lain. b. Campuran Heterogen Campuran heterogen adalah campuran yang suspensi dan koloid dan zat-zat dalam campuran tersebut mudah untuk dibedakan Contoh : Larutan Pasir dengan air, larutan minyak + air Untuk memisahkan campuran, baik yang homogen maupun heterogen dapat dilakukan melalui proses pemisahan dan pemurnian pemisahan adalah suatu cara untuk memisahkan antara dua zat atau lebih yang saling bercampur. Sedangkan pemurnian adalah suatu cara untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain. Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : 1. Larutan Larutan adalah campuran homogen dimana suatu campuran dapat di katakan homogen jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Selain itu campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagannya. Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat terlarut. Biasanya komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang dianggap 2
3 sebagai pelarut, tetapi jika larutan terwujud cair, maka cairan yang dianggap sebagai pelarut. Misalnya saja sirup, yaitu campuran yang mengandung lebih banyak gula dari pada air dianggap sebagai larutan gula dalam air. 2. Suspensi Suspensi adalah campuran kasar dari tampak heterogen dimana antara komponennya masih terdapat bidan batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksudkan untuk campuran sehingga heterogen dan suatu zat pada dalam zat cair, suspensi tampak keruh dan tidak stabil, sehingga bersuspensi lambat alun akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan contoh : campuran kapur dengan air campuran terigu dengan air. 3. Koloid Koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Contoh : Air Santan, Air Sabun, dan Cat Secara mikroskopis koloid tampak homogen, namun jika diamati dengan mikroskopis ultra (secara mikroskopis) akan tampak heterogen masih dapat dibedakan atas komponennya, koloid umumnya keruh tetapi sambil (tidak memisah). Campuran koloid tidak dapat disaring. Setelah mengetahui berbagai macam penggolongan campuran maka cara yang ditawarkan untuk memisahkan dan memurnikan zat yang telah tercemar tersebut adalah dengan cara : 1. Destilasi (Penyulingan) Destilasi adalah perbedaan titik didih antara dua cairan atau lebih. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap, sedangkan destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang yang mana proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. 2. Ekstrasi Ekstrasi adalah pemisahan suatu berapa bahan suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut, pemisahan terjadi atas dasar 3
4 kemampuan larut yang berada dari komponen-komponen dalam campuran. Contohnya Pelarut komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling. 3. Kromatografi Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran dalam wujud baik pada, cair, maupun gas dengan dasar perbedaan daya serap suatu zat dengan dengan yang lainnya. Kromatografi ada beberapa macam yaitu : a. Kromatografi Kolom Yaitu kromatografi yang absorbenya dimasukan ke dalam tabung (pipa) kaca, absorbennya tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung, contohnya alumina setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. b. Kromatografi Kertas Yaitu sejenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai absorbenya dan zat cair sebagai elevennya. c. Kromatografi lempeng tipis Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng tipis sebagai atau seperti (kaca atau lempeng logam) yang dilumuri padatan sebagai absorbenya, caranya dengan mencelupkan lempeng ke dalam bubur absorbennya dan dikeringkan setelah itu cairan ditetesi campuran yang akan dipisahkan dan dimasukan ke dalam bejana yang berisi eleven, seperti pada kromatografi. d. Kromatografi Yaitu kromatografi yang menggunakan gas sebagai elvennya, sedangkan komponen didalam alat akan diubah jadi gas dan mengalir bersama elven, kecepatan mengalir komponen akan berbeda dan mengakibatkan terpisahnya komponen yang satu dengan yang lainnya. 4
5 e. Kromatografi cairan pada atau kromatografi serapan digunakan untuk analisis organik dan biokimia yang pada umumnya sebagai isi kolom adalah silikal gel atau alumina yang mempunyai angka banding luas permukaan terhadap volume sangat besar. f. Kromatografi cairan-cairan kromatografi partisi g. Kromatografi gas-padat h. Kromatografi gas-cairan i. Kromatografi gas cairan Merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fase dalam adalah lapisan tipis air yang diresapi dari lembab udara oleh kertas j. Kromatografi lapis tipis k. Kromatografi penukaran l. Kromatografi penyaringan sel Yaitu proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi deskstron-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. m. Kromatografi elektroforesis Yaitu kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus aliran fase gerak. 4. Filtrasi (Penyaringan) Saat jumlah partikel padat relatif lebih kecil daripada cairan, proses ini biasanya disebut fitrasi (Walter L Badger dan Julius T.B 1965), Fitrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda dengan menggunakan kertas saring, sehingga akan menahan partikel bersuspensi ke dalam air. Contoh : Menyaring suspensi kapur ke dalam air. 5. Kristalisasi Yaitu pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau suatu lelehan yaitu larutan pekat kedalam diinginkan sehingga zat tersebut terlarut mengkristal karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Contoh : Pemisahan gula dari tebu 5
6 Ada 6 Golongan dari kristal berdasarkan bentuknya : a. Cubic b. Terragonal c. Ortho d. Hexagonal e. Monoclinic f. Triclinic 6. Sublimasi Sublimasi yaitu dua jenis padatan dengan menyublim dari komponen yang dapat menyublim dan komponen yang tidak dapat menyublim, yaitu senyawa yang pada pemanasan meleleh kemudian mendidih, dan pada pendinginan dari uap langsung menjadi padatan.. Contoh : Pemisahan dir lodin dari campurannya dengan pasir, pemisahan naftalena dengan garam 7. Pekantasi (pengendapan) Dekantasi adalah pemisahan bahan dari larutan dengan mengendapkan zat padat dalam larutan Contoh : Pengendapan pasir dalam air Suatu zat kimia, terutama zat murni dapat dikenal dari sifat-sifatnya karena ia mempunyai sifat intensif dan ekstensif. Setiap zat murni mempunyai partikel terkecil yaitu partikel unsur disebut atom dan partikel terkecil senyawa disebut molekul. Absorpsi adalah suat proses pemisahan bahan dari campuran gas cair, bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan sorben pada dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada permukaan tersebut-tersebut. Contoh-contoh absorpsi : - Pengeringan udara atau gas-gas lain - Pemisahan bahan yang mengandung racun atau berbau busuk dari udara buang. - Pengambilan kembali pelarut dari udara buang. - Pemisahan campuran gas untuk memperoleh komponen-komponen gas - Penghilangan warna larutan (misalnya sebelum kristalisasi) - Pemisahan bahan organik dari air - Pemutihan maupun perbaikan bau dan rasa bahan makanan cair. 6
7 Sesuai dengan jenis ikatan yang terdapat antara bahan yang diabsorpsi dan absorbennya, maka dibedakan antara absorpsi fisik dan absorpsi kimia. Absorpsi ini (fisik kimia) dapat dikenali dari perubahan panas yang terjadi. Panas absorpsi kimia berada dalam orda panas reaksi. Sedangkan panas absorpsi fisik, khususnya pada campuran gas lebih besar dan sering kali besarnya 2-3 kali panas komdensasi dari bahan yang diabsorpsi, kecepatan absorpsi tidak hanya tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan absorben, melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas), dan porositasnya. 7
8 BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat Dan Bahan a. Alat-alat - Sendok - Gelas Kimia 100 ml - Corong gelas - Tabung Reaksi - Corong Pisah - Cawan penguap - Batang Pengaduk - Beker Gelas b. Bahan-bahan - Garam Kapur - Kapur Tulis - Pasir - Naftalena - Minyak Goreng - CuSO 4 5 H 2 O 3.2 Prosedur Kerja - Dimasukan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk. Biarkan pasir mengendap dan dituang cairan bagian atas. - Dimasukan bubuk kapur kedalam gelas kimia yang berisi air diaduk, disiapkan corong-corong dan kertas saring, dikakukan penyaringan - Dilarutkan 5 gramcuso 4, 5 H 2 O kedalam 10 ml Aquades, diuapkan larutan ini hingga volume 5 ml, diinginkan. - Dimasukan 2 gram naftalena dan sedikit garam dalam cawan penguap. Ditutup cawan dengan kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil, dan ditutup lagi dengan corong dengan posisi terbaik yang leher disumbat. Diuapkan. - Dimasukan air dan minyak dalam corong pisah dikocok dibiarkan hingga kedua cairan tersebut memisah dipisahkan bagian bawah. 8
9 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Pembahasan Pengamatan 1) Aquades + Pasir Setelah aquades dituangkan dalam gelas kimia bersama dengan 2 sendok pasir kemudian diaduk, kondisi air menjadi keruh. Pasir tidak larut bersama air melainkan mengendap dibawa permukaan air. 2) Aqudes + Kapur (Serbuk) disaring Setelah 2 sendok serbuk kapur dimasukan (dengan kertas saring) diamati ke dalam gelas kimia yang berisi aquades (penyaringan) kemudian diaduk, warna menjadi keruh setelah itu disaring dengan kertas saring 3) 5gr CuSO 4 SH 2 OHO Ml Aquades dilarutkan dipanaskan sampai setengahnya didinginkan (kristalisasi) 4) 2 gr naftalena tuaram Panaskan (sublimasi) 5) Aquades + minyak goreng dikocok didalam corong pisah Dipisahkan yang merupakan fitrat hasil penyaringan CuSO 4.5H 2 O dipanaskan menjadi kristal dengan cara kristalisasi, hasilnya larutan CuSO 4.5H 2 O berwarna biru terang menjadi pudar lama + kelamaan karena terjadi penguapan senyawa 5H 2 O menjadi 4 H 2 O, 3H 2 O dan seterusnya. Setelah naftalena dipanaskan dengan garam untuk beberapa saat, dan pada akhirnya naftalena mengkristal dan menempel pada kertas saring sedangkan garam mengkristal dicawan penguap Setelah dimasukan air dan minyak didalam corong pisah tidak dapat menyatu disebabkan minyak di atas (non polar) sedangkan air dibawah (polar) lalu dikocok hingga air menjadi keruh setelah itu peran pada corong pisah di buka. 4.2 Pembahasan Percobaan kali ini mengenai pemisahan dan pemurnian tujuan dari percobaan adalah untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur. Percobaan dibagi menjadi lima percobaan. Percobaan pertama juga disebutkan oleh massa jenis pasir lebih besar daripada pada massa jenis air, sehingga partikel-partikel pasir mengendap campuran ini merupakan heterogen dimana pasir air tidak dapat bercampur dengan sempurna dan batas pemisahan antara air dan pasir tampak jelas terlihat pengendapan ini terjadi 9
10 karena massa jenis air, sehingga partikel-partikel pasir mengendap. Ini termasuk pemisahan dekantasi dan cara pemurniannya. Percobaan kedua adalah pemisahan dengan metodefiltrasi yang digunakan adalah bubuk kapur tulis dan air. Bubu k kapur tulis dan air dicampur hingga menghasilkan larutan yang keruh, larutan tersebut kemudian dipindahkan kedalam gelas kimia lain yang diatasnya telah diberi kertas saring. Setelah melewati kertas saring, larutan yang tadinya keruh menjadi bening, dan komponen kapur tulis tertinggal pada kertas saring. Hal ini terjadi karena ukuran partikel kapur tulis lebih besar daripada air, sehingga kapur tulis tidak dapat melewati kertas saring. Pada percobaan ketiga yaitu CuSO 4 5H 2 O dan Aquades pada percobaan ini larutan tampak biru tua, CuSO 4-5H 2 O dimasukan kedalam gelas kimia yang berisi aquades kemudian diaduk dan dipanaskan pada alat pemanas sehingga volume menjadi setengahnya atau menyusur setelah pemanasan, warna mengalami penjernihan dan setelah didinginkan zat terlarut atau yang disebut polar pengkristal karena kelarutan berkurang sedikit suhu diturunkan, setelah dipanaskan 5H 2 O lamalama penguap sehingga tersisa hanya CuSO 4 termasuk sistem kristalisasi. Percobaan keempat yaitu campuran Naftalena dan garam pada percobaan ini untuk memisahkan campuran ini menggunakan metode sublimasi. Hal ini karena pada teorinya, titik uap garam sehingga naftalena dapat menyublim sedangkan garam tidak sublimasi adalah teknik pemisahan komponen yang tidak dapat menyublim dari campurannya yang dapat menyublim. Percobaan kelima atau percobaan terakhir yaitu campuran minyak dan air. Minyak dan air tidak dapat bercampur karena air polar dan minyak non polar, sehingga air dapat dipisahkan dengan minyak menggunakan corong pisah. Air berwarna keruh akibat tercampur sedikit dengan minyak pada saat mencampurkan air dan minyak, terdapat 2 fase air berada dibawah dan minyak terdapat diatas, hal ini terjadi karena diakibatkan massa jenis air lebih besar daripada masa jenis minyak. 10
11 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan : - Campuran air dan pasir dipisahkan dengan cara dekantasi - Campuran bubuk kapur tulis dan air dipisahkan dengan metode filtrasi - Campuran CuSO 4 5H 2 O dan air dipisahkan dengan metode sekristalisasi - Campuran Naftalena dan garam dipisahkan dengan metode sublimasi. - Campuran minyak dan air dapat dipisahkan dengan corong pisah. Zat-zat yang berada dalam suatu campuran dapat dipisahkan dengan metode pemisahan tertentu sesuai dengan jenis campurannya. Dalam memisahkan berbagai macam campuran homogen dapat dipisahkan dengan penguapan dan kristalisasi sedangkan campuran heterogen dapat dipisahkan dengan penyaringan dan dekantasi (pengendapan). 5.2 Saran - Dalam proses pemisahan dan pemurnian dengan metode Filtrasi untuk mendapatkan hasil saring yang lebih baik sehingga digunakan kertas saring dengan penampang yang kecil. 11
12 DAFTAR PUSTAKA Caenan, Dkk Kimia untuk Universitas. Erlangga: Jakarta. Sagiyo dan Sriyana Fisika dan Kimia Edisi 2. Gajah Mada: Yogyakarta. Tim Penyusun Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian Liberty: Yogyakarta. Raymonddieng Kimia Dasar Jilid 2 Erlangga : Jakarta. Razak, Abdul Penuntun Praktikum Kimia. Ganesa Exact: Jakarta. 12
MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI
MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif
Lebih terperinciMATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia Kelas X semester 1 SKKD STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi. KOMPETENSI DASAR Mengelompokkan sifat materi Mengelompokkan perubahan
Lebih terperinciPEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan
PEMISAHAN CAMPURAN Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan
Lebih terperinciRevisi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penyaringan B. Tujuan Percobaan 1. Melatih kemampuan agar dapat menggunakan kertas saring untuk menyaring endapan hasil reaksi kimia. 2. Mengenal metode pemisahan secara
Lebih terperinciPemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi
Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Mengamati Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi XI IPA 3 Oleh : Agnes Oktaviani D.S ( 01 ) Anida Zulaifa ( 04 ) Fitri Hasrat P. ( 14 ) Habibah Sabrina ( 15 ) M. Akbar R. ( 19 )
Lebih terperinciPerubahan zat. Perubahan zat
Perubahan zat Perubahan zat A Sifat Zat 1. Sifat fisika Zat memiliki ciri khas masing-masing. Kawat tembaga dapat kamu bengkokkan dengan mudah, sedangkan sebatang besi sulit dibengkokkan. Ciri khas suatu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia
Lebih terperinciPembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami
Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam
Lebih terperinciPERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA
PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA Macam-macam dan contoh perubahan Kimia 1. Proses pembakaran, contoh : Kertas dibakar, Kayu dibakar, bensin terbakar, rumah terbakar, plastik terbakar 2. Proses pencampuran
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.6
SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.6 1. Untuk membuat air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan cara... Distilasi Kunci Jawaban : A Pembuatan air tawardari air
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd
KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN Penggunaan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat luas CAKUPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB II ZAT DAN WUJUDNYA
BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat
Lebih terperinciXI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya laporan hasil kegiatan kami yang berjudul Larutan Koloid ini, dapat terwujud. Tujuan kami melakukan kegiatan ini adalah dimana
Lebih terperinciTitik Leleh dan Titik Didih
Titik Leleh dan Titik Didih I. Tujuan Percobaan Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa) Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa) II. Dasar Teori 1. Titik Leleh Titik leleh adalah temperatur
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN Nama : Shinta Wijaya NRP : 143020129 Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSMP VIIa. Unsur, Senyawa, dan Campuran. Devi Diyas Sari SMP VIIa
SMP VIIa Unsur, Senyawa, dan Campuran Devi Diyas Sari 08312244013 SMP VIIa PETA KONSEP Materi Zat murni Campuran Unsur Senyawa Homogen Heterogen Pendapat Jons Jacob Berzelius Lambang unsur yang sekarang
Lebih terperinciPERUBAHAN MATERI. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent
mustofa PERUBAHAN MATERI A. PENGERTIAN MATERI Gambar apakah itu? Pengeboran minyak bumi selalu diikuti dengan pembakaran sisa pengeboran minyak bumi. Perubahan materi apakah yang terjadi pada pengeboran
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle
PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK Subtitle PENGERTIAN ZAT DAN SIFAT-SIFAT FISIK ZAT Add your first bullet point here Add your second bullet point here Add your third bullet point here PENGERTIAN ZAT Zat adalah
Lebih terperinciUnsur, senyawa dan campuran (Plassa) A. Penggolongan Materi Gambar 2.1 Bagan Penggolongan Materi B. Unsur 1. Pengertian unsur
Unsur, senyawa dan campuran (Plassa). Materi yang terdapat di bumi ini sangat beranekaragam dan tak terhitung jumlahnya. Mulai dari zat tunggal yang terdiri dari unsur dan senyawa, sampai dengan campuran
Lebih terperinciAnalisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)
Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS) Padatan (solid) merupakan segala sesuatu bahan selain air itu sendiri. Zat padat dalam air ditemui 2 kelompok zat yaitu zat terlarut seperti garam dan molekul
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciUNIT 2: Klasifikasi Materi dan Sifatnya
MATERI KULIAH IPA-1 JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FOTO YANG RELEVAN UNIT 2: Klasifikasi Materi dan Sifatnya I Introduction 5 Latar Belakang Pada K-13 kelas VII, mapel
Lebih terperinciREKRISTALISASI REKRISTALISASI
REKRISTALISASI Dwi Yuli Prastika 2013 Telah dilakukan percobaan rekritalisasi dengan tujuan mempelajari teknik pemurnian senyawa berbentuk kristal, memurnikan vanilin dan menentukan titik lebur vanilin.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN IX PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT (REKRISTALISASI, SUBLIMASI, DAN TITIK LELEH)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN IX PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT (REKRISTALISASI, SUBLIMASI, DAN TITIK LELEH) OLEH: NAMA : RAMLAH NIM : F1F1 12 071 KELOMPOK KELAS ASISTEN : III : B : FAISAL
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL
Lebih terperinciC. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )
I. Tujuan Percobaan o Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa) o Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa) II. Dasar Teori 1. Titik Leleh Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa materi terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Campuran dapat dipisahkan melalui beberapa proses pemisahan campuran secara fisika dimana
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciPenetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O
Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Dody H. Dwi Tiara Tanjung Laode F. Nidya Denaya Tembaga dalam bahasa latin yaitu Cuprum, dalam bahasa Inggris yaitu Copper adalah unsur kimia yang mempunyai simbol
Lebih terperinciPEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.
PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan. B. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Hari : Senin, 13 April 2009 Waktu : 10.20 12.00 Tempat : Laboratorium
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1 Mata Pelajaran : Ilmu pengetahuan Alam Materi Pokok : Klasifikasi Materi Alokasi Waktu : 15 JP (5 x 3
Lebih terperinciBABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)
BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography) Kromatografi kolom termasuk kromatografi cairan, adalah metoda pemisahan yang cukup baik untuk sampel lebih dari 1 gram. Pada kromatografi ini sampel sebagai
Lebih terperinciProses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan
Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan konsekuensi meningkatnya luas permukaan. Ukuran partikel atau
Lebih terperinci1. Pengertian Perubahan Materi
1. Pengertian Perubahan Materi Pada kehidupan sehari-hari kamu selalu melihat peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciI. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH
Petunjuk Paktikum I. ISLASI EUGENL DARI BUNGA CENGKEH A. TUJUAN PERCBAAN Mengisolasi eugenol dari bunga cengkeh B. DASAR TERI Komponen utama minyak cengkeh adalah senyawa aromatik yang disebut eugenol.
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11
1. Perhatikan sifat-sifat zat berikut 1. Susunan partikel sangat teratur 2. Volume tetap 3. Bentuk berubah sesuai wadahnya 4. Jarak antar partikelnya sangat berjauhan 5. Partikel sulit meninggalkan kelompok
Lebih terperinciBAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari
Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,
Lebih terperinciSelang. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. Perubahan zat berdasarkan. terdiri dari Fisika Kimia Fisika Kimia.
BAB 7 Ketel berisi air laut dipanaskan Panci berisi air Selang PERUBAHAN ZAT Kompetensi Dasar: Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat. Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil
Lebih terperinciKOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti
KOLOID 26 April 2013 Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi, yang dilihat secara makroskopis tampak bersifat homogen namun secara mikroskopis tampak
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK Waktu 150 menit Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Lebih terperinciSILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.
Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Lebih terperinciReaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3
Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena Oleh : Kelompok 3 Outline Tujuan Prinsip Sifat fisik dan kimia bahan Cara kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan Tujuan Mensintesis Sikloheksena Menentukan
Lebih terperinciPERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu
Lebih terperinciBuku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari
Buku Saku 1 Sistem Koloid Nungki Shahna Ashari 2 Daftar Isi Pengertian koloid... 3 Pengelompokan koloid... 4 Sifat-sifat koloid... 5 Pembuatan koloid... 12 Kegunaan koloid... 13 3 A Pengertian & Pengelompokan
Lebih terperincikimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KOLOID Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi koloid serta perbedaannya dengan larutan dan suspensi.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VIII PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT ( REKRISTALISASI & SUBLIMASI)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VIII PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT ( REKRISTALISASI & SUBLIMASI) DISUSUN OLEH : NAMA : RAHMAWATI STAMBUK : F1C1 13 031 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN : EKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap yaitu penyiapan serbuk DYT, optimasi ph ekstraksi DYT dengan pelarut aquades, dan uji efek garam pada ekstraksi
Lebih terperinciMetoda-Metoda Ekstraksi
METODE EKSTRAKSI Pendahuluan Ekstraksi proses pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berbeda dari komponen-komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Air adalah semua air yang terdapat di alam atau berasal dari sumber air, dan terdapat di atas permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB IX SISTEM KOLOID Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP : SMP Negeri 1 Berbah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Klasifikasi Benda Submateri : Pemisahan campuran Alokasi
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL
LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL KELOMPOK : 3 NAMA NIM APRIANSYAH 06111010020 FERI SETIAWAN 06111010018 ZULKANDRI 06111010019 AMALIAH AGUSTINA 06111010021 BERLY DWIKARYANI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran
Lebih terperinciBAB III ZAT DAN WUJUDNYA
BAB III ZAT DAN WUJUDNYA 1. Apa yang dimaksud dengan massa jenis suatu zat? 2. Mengapa massa jenis dapat dipakai sebagai salah satu ciri dari suatu zat? 3. Apa perbedaan zat padat, cair dan gas? 4. Bagaimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB IV ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB IV ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L, M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.
BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Kenaikan Titik Didih Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.
Lebih terperinciDESTILASI, RESIN PENUKAR ION DAN PEMURNIAN
Nama : Suryani Rizki NRP : 113020097 Asisten : Dandy Yusuf DESTILASI, RESIN PENUKAR ION DAN PEMURNIAN DESTILASI Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang berdasarkan pada perbedaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI) OLEH : NAMA : HANIFA NUR HIKMAH STAMBUK : A1C4 09001 KELOMPOK ASISTEN : II (DUA) : WD. ZULFIDA NASHRIATI LABORATORIUM
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciRecovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion
PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion Pembimbing : Endang Kusumawati, MT Disusun Oleh : IndraPranata R 091431013 Irena Widelia 091431014 Irma Ariyanti 091431015
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam teknik kimia kristalisasi dilakukan dalam alat pengkristal. Kristalisasi adalah suatu unit operasi teknik kimia dimana senyawa kimia dilarutkan dalam suatu pelarut
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 03 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH SERTA UJI ALKALOID
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 03 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH SERTA UJI ALKALOID Nama : Anca Awal Sembada NIM : 11214003 ` Kelompok : 1 (Shift
Lebih terperinciMATERI 1.1 Pengertian Materi Sebagai contoh : Hukum Kekekalan Materi 1.2 Sifat Dan Perubahan Materi Sifat Materi
BAB I MATERI 1.1 Pengertian Materi Dalam Ilmu Kimia kita mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan yang dialami materi, baik dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan.
Lebih terperinciMODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM BIOPROSES (IBK 551) Disusun Oleh Ariyo Prabowo Hidayanto, M.Si.
MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM BIOPROSES (IBK 551) Disusun Oleh Ariyo Prabowo Hidayanto, M.Si. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 KATA PENGANTAR Pujisyukur kami panjatkankehadirattuhan Yang MahaEsaataslimpahanrahmatdankarunia-NyasehinggabukuModulPraktikum
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan
Lebih terperinciMATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SOAL LATIHAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEMESTER 2 BANK SOAL PAKET 1 SMP Nama Guru Pelajaran Nama Kelas : : : : 1. Alat ukur waktu yang paling teliti adalah. a. arloji b. jam atom c. stopwatch
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciKromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.
Lebih terperinciCara Pengklasifikasian Kromatografi :
Cara Pengklasifikasian Kromatografi : 1. Berdasarkan macam fasa gerak. 2. Berdasarkan pasangan fasa gerak dan fasa diam. 3. Berdasarkan mekanisme pemisahan. 1 Berdasakan Macam fasa gerak 1. Kromatografi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA Disusun Oleh Ari Wahyuni 107113039 PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2014 PERUBAHAN KIMIA I. Tujuan Agar mahasiswa
Lebih terperinciKumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI
PERCOBAAN VI Judul Percobaan : DESTILASI Tujuan : Memisahkan dua komponen cairan yang memiliki titik didih berbeda. Hari / tanggal : Senin / 24 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam
Lebih terperinciREAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK
REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab
Lebih terperinciTEKNIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
TEKNIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK Penulis: : Prof. DR. H.M. Sanusi Ibrahim Dr. Marham Sitorus, M. Si Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciTerdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.
Bagian BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Terdiri dari Kegiatan.1 Benda apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Kegiatan. Bagaimana caranya
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciSenyawa Polar dan Non Polar
Senyawa Polar dan Non Polar Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII/ Pertemuan ke : 1 & 2 Alokasi Waktu : 4 x 4 menit Standar Kompetensi : Memahami koloid, suspensi, dan larutan sejati Kompetensi
Lebih terperinciFUN CHEMISTRY. Putri Anjarsari
FUN CHEMISTRY Putri Anjarsari putri_anjarsari@uny.ac.id KIMIA REKREASI Fun Chemistry Kimia mengajarkan kita untuk tahu apa yang ada di sekitar kita. Termasuk sebagai seorang pengajar, akan sangat menyenangkan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1 HASIL PENGAMATAN 5.1.1 Pengenalan Sistem Dispersi a. Larutan Awal Setelah dimasukkan ke dalam air Sampel Tekstur Warna Butiran Warna Kejernihan Homogenitas Garam
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3
1. Yang bukan merupakan perubahan kimia adalah... SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3 Kayu dibakar jadi arang Beras menjadi tepung Makanan membusuk Besi berkarat Perubahan kimia adalah perubahan
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari penyusun suatu materi, perubahannya menjadi zat lain serta energi yang terlibat dalam perubahannya.
Lebih terperinci- - PERUBAHAN MATERI DAN PEMISAHAN CAMPURAN
- - PERUBAHAN MATERI DAN PEMISAHAN CAMPURAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh3materi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor
Lebih terperinciEKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat
EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu mengoperasikan alat Liqiud Extraction dengan baik Mahasiswa mapu mengetahui cara kerja alat ekstraksi cair-cair dengan aliran counter current Mahasiswa
Lebih terperinciKelompok 2: Kromatografi Kolom
Kelompok 2: Kromatografi Kolom Arti Kata Kromatografi PENDAHULUAN chroma berarti warna dan graphien berarti menulis Sejarah Kromatografi Sejarah kromatografi dimulai sejak pertengahan abad ke 19 ketika
Lebih terperinci