SURVEI PENGETAHUAN TENTANG DEMAM TYPOID PADA KELUARGA KLIEN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MAKASSAR

Transkripsi

1 SURVEI PENGETAHUAN TENTANG DEMAM TYPOID PADA KELUARGA KLIEN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MAKASSAR Harliani Poltekkes Kemenkes Makassar ABSTRAK Penelitian ini mengungkapkan gambaran Pengetahuan tentang demam pada masyarakat khususnya pada keluarga klien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Haji Makassar (periode Maret-agustus 03). Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan gambaran pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala demam, penyebab, cara penularan, cara pencegahan dan cara perawatan demam. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel orang yang diperoleh dengan teknik purposive sample. Data dikumpulkan dengan cara membagikan secara langsung lembar kuesioner pada keluarga penderita demam yang sedang dirawat yaitu pada responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pengetahuan responden tentang demam masih kurang karena ada 0 ( 33 %) responden menjawab penaykit turunan, dan 5 ( %) Responden menjawab penyakit infeksi pernapasan turunan dan penyakit infeksi pernapasan, Pengetahuan responden tentang penyebab demam masih kurang karena ada ( 0 %) responden menjawab gigitan nyamuk dan 5 ( %) responden menjawab kencing tikus. Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala demam sangat kurang oleh karena orang ( 3 % ) responden yang menyatakan tanda yang sering pada adalah konstipasi atau diare dan ada 9 (9.%) responden yang menjawab gejala tipoid adalah batuk. Pengetahuan responden tentang proses penularan demam ada (. %) responden mengatakan penularan melalui sentuhan kulit, dan ada (0.00%) responden mengatakan menular melalui udara pada saat batuk. pencegahan demam nampak bahwa ada (,) responden yag memberi jawaban tidak benar yaitu mencegah demam typiod dengan menggunakan alas kaki bila keluar rumah Pengetahuan responden tentang cara pencegahan penularan demam sebagian besar belum tahu (.%) bahwa mencuci tangan sebalum makan adalah salah satu upaya yang perlu dilakukan. Pengetahuan responden tentang cara perawatan demam sebagian besar sudah tahu (8.%) menyatakan istirahat sampai demam turun, namun masih banyak juga yang memberikan bubur saring (9.%). Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa masih ada beberapa responden yang tidak mengetahui bahwa demam adalah infeksi yang terjadi pada usus, demikian pula dari factor penyebab masih ada yang menyatakan akibat dari gigitan nyamuk/ tikus dan juga mengatakan penularan melalui sentuhan kulit. Kata Kunci : Demam Typoid, Penyebab, tanda dan gejala, cara penularan PENDAHULUAN Demam merupakan salah satu infeksi yang terjadi di usus halus dan banyak terjadi dinegara yang beriklim tropis. penyakit ini termasuk penyakit menular seperti yang tercantum dalam undang-undang Republik Indonesia No. tahun 9 tentang wabah. Penyakit ini mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah. Empat F (Finger, Files, Fomites, dan Fluids) dapat menyebarkan kuman ke makanan,susu,buak dan sayuran yang sering dimakan tanpa dicuci/dimaksak sehingga dapat terjadi penularan penyakiy terutama dinegara-negera berkembang dengan kesulitan pengadaan tempat pembuangan kototran (sanitasi) yang handal (Kunoli,J.Firdaus. 0) Insiden rate demam di Indonesia masih tingg yaitu 358 per penduduk pedesaan dan 80 per penduduk perkotaan pertahun dengan rata-rata kasus pertahun penderita. Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medik Depkes RI pada tahun 008, demm menempati urutan ke dua dari 0 penyakit terbanyak pasien rawat inap di Rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 8. dengan proporsi 3,5%. Urutan pertema ditempati oelh diare dengan jumlah kasus dengan proporsi,5, an urutan ke tiga ditempati oleh Demam Berdarah Dongue dengan proporsi 3,0%. (Depkes RI 009) Kasus Demam di Provinsi sulawesi selatan pada tahun 008 tercatat penderita sebanyak dengan penderita terbanyak ditemukan di Kabupaten Gowa yaitu.39 kasus, kota Makassar sebanayak.09 kasus dan kabupaten enrekang sebanyak Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 0 ISSN : -

2 .990 kasus. Kasus tertinggi pada mur 5- tahun dengan jumlah kasus sebanyak 5.. Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar, Demam Typoid merupakan kasus rawat nginap terbanyak dari pasien yang dirawat. Tahun 0 tercatat 9 kasus, dimana terjadi pada anak kasus dan 598 kasus orang dewasa. Tahun 0 jumlah penderita demam meningkat menjadi 95 kasus, dengan kasus anak dan kasus orang dewasa 83. Berdasakan data tersebut diasumsikan bahwa tinggginya kasus tipoid di Rumah sakit Umum Dearah Haji makssar karena disamping memberikan pelayanan untuk penduduk kota Makassar juga akses mayarakat dari kaupaten Gowa lebih mudah karena letak rumah sakit hamper pada perbatasan Gowa aksaar Berdasarkan urian tersebut diatas bahwa kasus tipod yang di rawat dirumah sakit masih tinggi maka perlu diketahui factor pendukung penyebab tingginya kasus yang di rawat di Rumah Sakit Haji umum Daerah Makassar salah satu yang dianggap mendasar dan penting adalah tentang pengetahuan masyarakat tentang demam. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi dan sampel Penelitian ini adalah deskriptif ekploratif yang bertujuan memberikan gambaran pengetahuan keluarga klien tentang demam di rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januarai samapi Maret 03 di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga klien demam yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Sampel yang diambil adalah keluarga demam yang dirawat di ruang internal Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kriteria sampel yang dambil adalah memenuhi criteria inklusi: a. salah satu annggota keluarga dekat klien yang serumah (orang tua, suami/istri,saudara, anak) b. bisa baca dan menulis c. umur tahun d. tidak mengalami gangguan perilaku Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Yng dikembangkan sendiri oleh peneliti. kuesioner bewrisi buah pertanyaan tentang penyebab, tanda dan gejala, cara penularan dan cara pencegahan Tehnik pengambilan data Dalam penelitian pengambil data dilakukan sebagai berikut:. Data Primer Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada semua keluaraga pasien dirawat yang memenuhi kriteri inklusii.. Data Sekunder Data yang digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti didapatkan dari dokumen Rumah Sakit HASIL PENELITIAN Tabel. Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik n % Umur (tahun) Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan terkhir SD SMP SA/SMK Perguruan tinggi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Karyawan swasta PNS Buruh harian Petani 8 9 berdasarkan Dari tabel distribusi karakteristik responden diketahui 80% responden adalah berjenis kelamin perempuan. umur tertinggi adalah 9-35 senayak (3%) responden tahun, Pendidikan terbanayak adalah SMA (53%) responden, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga terbanyak yaitu (%) responden, Tabel. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang demam Pengetahuan Ya Bukan Jumlah Penyakit 5 5 Infeksi.00% 83.00% Pernapasan Penyakit 0 9 turunan Penyakit Infeksi usus 0 9.% 0.% Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 0 ISSN : - 5

3 Berdasarkan tabel nampak bahwa pengetahuan responden tentang penyakit tipoid masih kurang yaitu 0 ( 33 %) responden menjawab penyakit turunan, dan 5 ( %) Responden menjawab penyakit infeksi pernapasan Tabel 3. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang penyebab demam Pengetahuan penyebab Ya Bukan Jumlah demam Tipoid Gigitan Nyamuk Kuman salmonella typhi Kencing tikus 0.00% 5.00% 5.00% 0.00% % % Berdasarkan tabel 3. nampak bahwa pengetahuan responden tentang penyebab tipoid masih kurang yaitu ( 0 %) responden menjawab gigitan nyamuk dan 5 ( %) Responden menjawab kencing tikus Tabel. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang proses penularan demam Proses penularan Sentuhan kulit Udara pada saat orang Batuk Makanan tercemar Lalat Ya Bukan Jumlah.% 0.00% 0.00% 3.% % 80.00% % 3.33% Berdasarkan tabel 5. distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang proses penularan demam, masih ada jawaban responden yang tdak sesuai yaitu ada (. %) responden mengatakan penularan melalui sentuhan kulit, dan ada (0.00%) responden mengatakan menular melalui udara pada saat batuk. Tabel. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang cara pencegahan demam cara pencegahan Ya Bukan Jumlah Mncuci tangan sebelum Makan 0 0.% Menghindari makanan dari kerumunan lalat Memakai alas kaki saat kelaur dari rumah %.00% % % Dari tabel. distribusi frekuensi pencegahan demam nampak bahwa ada (,) responden yag memberi jawaban tidak benar yaitu mencegah demam typiod dengan menggunakan alas kaki bila keluar rumah Tabel. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang cara perawatan demam Cara perawatan Ya Bukan Jumlah Beristirahat total sampai demam turun Perbanyak makan sayur dan buah Makan yang banyak mengandung protein (ikan, daging telur) Makan bubur saring 8.% 0.% 3.33% 9 9.% 3.33% % 3.33% Tabel. Distribusi frekuensi perawatan demam, ada 9 (9.%) responden beanggapan bahwa perawatan demam bubur saring. dan hanya (3.33%) responden yang menggap bahwa makanan yang mengandung banyak protein (ikan, daging dan telur) iperlukan pada orang yang demam PEMBAHASAN. Pengetahuan tentang penyakit demam, Penyakit demam merupakan penyakit infeksi sistemik akut di usus halus oleh kuman salmonella thypi (Brunner dan suddart 00, syifullah Nur 005). Deman adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi atau salmonella paratyphi A,B dan C yang terkadang juga dapat menyebabkan Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 0 ISSN : -

4 gastroenteritis dan septicemia (Ardiansyah, 0) berdasarkan penjelasan di atas sangat jelas bahwa demam adalah penyakit infeksi bukan penyakit turunan dan terjadi pada usus halus, bukan pada sistem pernapasan. Pada penelitian ini, terungkap bahwa pengetahuan responden tentang penyakit tipoid masih kurang oleh karena dari responden ada 0 ( 33 %) responden menjawab penyakit demam adalah penyakit turunan, dan 5 ( %) Responden menjawab demam adalah penyakit infeksi pernapasan.. pengetahuan tentang penyebab demam. Demam sudah dijelaskan pada semua referansi disebabkan olh kuman yang dinamai Salmonella Typhi, Salmonella Paratyphi A, masuk ke dalam tubuh melalui makanan ke saluran cerna. Pada penelitian ini terungkap bahwa pengetahuan responden tentang penyebab demam masih ada ( 0 %) responden menjawab gigitan nyamuk dan 5 ( %) responden menjawab kencing tikus 3. Pengetahuan tentang tanda dan gejala demam masa inkubasi salmonella typhi barlangsung hari. meskipun pada umumnya adalah 0 hari. pada awal penyakit keluhan dan kejala tidak lah khas, berupa anoreksia, rasa malas, sakit kepala, nyeri otot, gangguan perut. Demam adalah gejala yang paling konstan diantara semua gejala klinis. Demam berlangsung hari merupakan gejala yang paling menonjol (Widoyono, 0). Demam berlangsung selama 3 minggu dengan variasi minggu pertma: suhu berangsur-angsur meningkat, biasanya turun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Pada minggu kedua: penderita demam terus menerus, dan pada minggu ketiga demam beangsur turun (ardiansyah, 0). Gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi adalah gangguan buang air besar berupa konstipasi (sembelit). meskipun diare juga bisa terjadi. gejala lain adalah mual, muntah atau perasaan tidak enak di perut (Widoyono, 0). Napas bau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah putih kotor, ujung dan tepi kemarahan, perut kembung, hati dan limpa membesar dan nyeri tekan,r Hasil penelitian tentang pengetahuna tanda dan gejala demam, hanya (3.33 %) responden menjawab benar bahwa salah satu gejala demam adalah gangguan buang air besar berupa semabelit atau diare. dan ada 9 (9.%) responden yang menjawab gejala tipoid adalah batuk.. cara penularan deman Kuman salmonella typhi masuk ke dalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh salmonella typhi (biasanya lebih dari basil kuman), sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh asma HCl lambung dan sebagian lagi masuk keusus halus. Prinsip penularan adalah Fekal-oral. kuman berasal dari tinja atau urine penderita atau carrier (pembawa penyakit yang tidak sakit) masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan air. Dengan dimikian penularan salmonella typhi terkait erat dengan kebersihan diri dan lingkungan yang berhubungan dengan makanan atau minuman yang kita makan hasil penelitian terungkap bahwa pengetahuna responden tentang cara penularan ada (. %) responden mengatakan penularan melalui sentuhan kulit, dan ada (0.00%) responden mengatakan menular melalui udara pada saat batuk. sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan responden tentanhal ini tidak sg cara penularan deman masih kurang. 5. cara pencegahan Pencegahan adalah kebersihan dengan mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum memegang makanan dan minuman. Membuang kotoran pada jamban yang sehat dan tidak terjangkau oleh lalat. merebus air minum samapi mendidih sebelum diminum. pemberantasan lalat atau jaga makan dari kerumunan lalat. pencegahan demam ada (,) responden yag memberi jawaban tidak benar yaitu mencegah demam typiod dengan menggunakan alas kaki bila keluar rumah. cara parawatan. Perawatan demam adalah tirah baring sampai minimal hari bebas demam atau sekitar hari. Posisi tubuh dimobilisasi setiap minimal jam untuk mencegah dekubitus, mobilisasi secara bertahap sesuai kemampuan. Diet Tinggi kalori tinggi protein, cukup cairan, kurang mengandung serat. pada penelitian ini pengetahuan responden tentang cara perawatan demam, ada 9 (9.%) responden beanggapan bahwa perawatan demam dengan diet bubur saring. dan Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 0 ISSN : -

5 hanya (3.33%) responden yang menggap bahwa makanan yang mengandung banyak protein (ikan, daging dan telur) tidak tiperlukan pada orang yang demam. seharusnya bubur saring tidak sesuai diberikan pada demam tipoit karena bub bubur saring biasanya komposisi kandungan nutrisi kurang. sedangkan penderita demam membutuhkan diet tinggi protein tinggi kalori. KESIMPULAN. Pengetahuan responden tentang demam masih kurang karena masih ada yang menyatakan turunan dan penyakit infeksi pernapasan. pengetahuna Pengetahuan responden tentang penyebab demam masih kurang karena masih ada yang menyatakan disebabkan oleh nyamuk dan tikus 3. Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala demam lebih banyak mengenal dari tanda demam lebih dari hari, pengetahuan tentang tanda dan gejala konstipasi atau diare serta perut rasa kembung masih kurang. Pengetahuan responden tentang proses penularan demam sebagian besar sudah tahu namun masih ada yang menyatakan penyebab demam adalah Sentuhan kulit dan udara saat batuk. 5. Pengetahuan responden tentang cara pencegahan penularan demam sebagian besar belum tahu (.%) bahwa mencuci tangan sebalum makan adalah salah satu upaya yang perlu dilakukan.. Pengetahuan responden tentang cara perawatan demam sebagian besar sudah tahu (8.%) menyatakan istirahat sampai demam turun, namun masih banyak juga yang memberikan bubur saring (9.%). SARAN. disarankan pada sejawat di tatanan pelayanan di klinik perawatan nginap terutama pada Perawat/Ners untuk memberikan pemahaman kepada klien dan keluarga pada saat klien dirawat dan terutama persiapan pulang agar diberi penyuluhan tentang penyebab, tanda, proses penularan serta cara pencegahan dan perawatan demam. Pelaksana pelayanan kesehatan di masyarakat (Puskesmas) agar memasukan sebagai program kerja penyuluhan kesehatan tentang demam di Posyandu atau di sekolah-sekolah oleh karena demam lebih banyak menyerang anak-anak akibat perilaku yang kurang sehat. 3. Pemberian bubur saring pada demam t banyak dilakukan masyarakat olehnya itu perlu pemahaman bahwa bubur saring dapat menurunkan napsu makan bagi penderita dan bubur saring perlu terpenuhi empat sehat dan lima sempurna. DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah Muhammad. 0. Medikal Bedah untuk mahasiswa. Yokyakarta: Diva Press Berman, A., 009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Jakarta: EGC Departemen Kesehatan RI Profil Keshatan Indonesia Tahun diakses tgl 5 april 03 Dinas kesehatan SulSel. 009.Derajat Kesehatan Di Sulsel tahun 008. http// (online) diakses tgl maret 03 Faris, 009. Memahami Demam dengan Lebih Baik. Diunduh dari: [Diakses 9 februari 0]. Kunoli,J.Firdaus 0. Asuhan Keperawatan Penyakit Trofis.Jakarta.CV.Trans Info Media Lessy.In. 00. Epidemilogi Demam Thypoid. (online) Available : maret 03 Widoyono.0.Penyakit Tropis epidemiologi, penularan, Pencegahan dan pemberantasan. Edisi kedua. Jakarta :Erlangga. 8 Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 5 Tahun 0 ISSN : -