ESTROGEN & PROGESTOGEN
|
|
- Ari Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ESTROGEN & PROGESTOGEN Berbagai jenis E & P alamiah / sintetik utk : - Kontrasepsi,TSH, berbagai jenis kel ginekologik Klasifikasi Estrogen : STEROID NONSTEROID ALAMIAH Estradiol (E2) Fitoestrogen Estron (E1) Glikosida Jantung Estriol (E3) SINTETIK Etinil Estradiol Dietilstilbestrol Mestranol Klorotianizen Clomifen Citrat
2 A. ESTROGEN STEROID 1. Estrogen Alamiah: a. Klasik : - Estron (E1),Estradiol (E2),Estriol (E3) dg per: 10:100:1 - Klasik o k ke 3 jenis ini yg per1 berhsl diisolasi b. E A yg lain Estrogen Equin Konjugasi (EEK /Equlin) brsal dr urin kuda hamil (Pregnant Mares) - EEK : ± 10 campuran E konjugasi - (50 % Estron Sulfat), (25 % Equillin Sulfat) - (15 % 17-α Dihidroequilin Sulfat) - (10 % 17-β Dihidroequilin Sulfat, 17-α Estradiol Sulfat, 17-β Estradiol Sulfat, Equilenin Sulfat, 17-α Equilenin Sulfat, 17-β Dihidroequilenin Sulfat & 8,9 Estron Sulfat) - Equilin jenis E yg tdk dijumpai pd manusia tp terdpt pd urin kuda hamil (Pregnant Mares)
3 Konjugasi artinya Esterisasi kelompok hidroxi pd molekul steroid dg suatu asam : Sulfat atau asam glukoronid Dlm btk konjugasi fungsi hormon tsb melemah / tdk berfungsi = sekl Didlm tubuh y i hati akan di dekonjugasi, ikatan ester dilepas dr mol steroid oleh enzym2 spt : enz Aril Sulfatase, stlh dilepas hormon tsb baru dpt mlkkan aktivitasnya, shg hati2 pemberian E konjugasi pd ggn f.hati E alamiah plg >> Tx TSH & PUD, jrg kontrasepsi
4 2. Estrogen sintetik : a. Etinil Estradiol (EE) Pemberian gugus Etinil pd atom C 17 dr Estradiol E dsbt 17-α Etinil Estradiol sejenis E yg kuat 7an pe(+) gugus etinil memperlambat penghancuran enzym2 didlm hati EE E yg kuat menekan kerja hormon2 / memicu pembtkan zat2 EE,15-25 μg/hr tlh me factor pembekuan % & me kadar renin darah % shg risiko trombosis & hipertensi 50 mcg EE F. Pembekuan darah : Factor I 150 % Factor II 150 % Factor V 125 % Factor VII 150 % Factor VIII 200 % Factor X 180 % Antitrombin III 90 % Fibrinolisis Plasminogen 120 % Agregasi trombosit jg me
5 b.estrogen Sintetik : Mestranol Akan berkhasiat biologik bila tlh diaktifkan didlm hati mjd EE Obat2 yg menghambat pengaktifan M EE : Rifampisin, Etinodiol diasetat, Linestrenol, Klormadinon asetat Dulu M dipakai sbg kontrasepsi hormonal skrg mulai ditinggalkan Penggunaan EE sbg TSH tdk dianjurkan o k selain mjdkan hiperplasia end.um jg risiko hipertensi & emboli paru
6 Kekuatan berbagai Estrogen : - E3, efektif utk atrofi pd vagina, tdk hot flushes - Utk menilai khasiat E dilakukan uji supresi hip.se & uji stimulasi thd protein hati - Kasiat biologik berbagai jenis E : FSH LH SHBG CBG ANGIOTEN SINOGEN Estradiol (E2) Estriol (E3) 0,3 0, Estron sulfat (E4) 0,9 0,9 0,9 0,7 1,5 EEK 1, ,5 5 EE SHBG : Serum Human Binding Globulin, CBG : Corticosteroid B G
7 Dr tabel diatas tampak bhw EE >> kuat menekan secresi Gnd.pin >< E alamiah Shg EE > dipakai sbg Opk agar ovulasi dpt ditekan secara bermakna EE jg memicu dg kuat SHBG & A.genesis OPk sll dg Progesteron sintetik turunan testosteron masculinisasi, namun krn SHBG kadarnya tinggi akbat EE, mk Ps (T) banyak diikat SHBG shg pengaruh masculinisasi tdk muncul Dg dosis kecil (5 μg) EE, tlh dpt me SHBG 200 %
8 B. Estrogen Nonsteroid 1. Estrogen non steroid alamiah : terbuat dr bahan alami (tumbuh2an) yg memeliki khasiat estrogenik, meskipun struktur kimia berbeda dg steroid : a. Fitoestrogen b. Glikosida Jantung 2. Estrogen nonsteroid sintesis : a. Dietilstilbestrol (DES), per1 ditemukan ( ), banyak digunakan utk ginekologik, mulai ditinggalkan o k menimbulkan carsinoma b. Klorotianisen (TACE), efek estrogenya lemah, biasa dipakai sbg supresi laktasi pasca melahirkan c. Clomifen Citrat, digunakan sbg induksi ovulasi dg mengganti sebuah klompok etil pd klompok klor 1). Dr mol klomifen terbentuk Tamoxifen Tx ca mamae
9 Progestogen Alamiah & sintetis 1. Progestogen alamiah : Progesteron 2. Progestogen sintesis ada 2 : a. Turunan Progesteron : struktur kimia menyerupai progesteron : ada 2 1). Turunan Pregnan : a). Dengan Asetilat : MPA, Megestrol Asetat, Siproteron Asetat b). Tanpa asetilat : Didrogesteron 2). Turunan nonpregnan : - Demegeston - Promogeston - Nomegestrol Asetat b. Turunan Testosteron : struktur kimia menyerupai testosteron ada 2 1). Dengan gugus Etinil : ada 2 a). Turunan Estran : Noretindron, Noretinodrel, Linestrenol, Noretindron Asetat, Etinodiol Asetat b). Turunan Gonan : Levonorgestrel, Desogestrel, Gestoden, Norgetimat 2). Tanpa gugus Etinil - Dienogest
10 Fig. 1. Chemical structures of progestogens structurally related to progesterone
11 FIG. 4. CLASSIFIC. OF PROGEST. & EXAMPLE OF EACH TYPE NATURAL PROGESTOGENS SYNTHETIC PROGESTOGENS PROGESTERONE STRUCTURALLY RELATED TO PROGESTERONE STRUCTURALLY RELATED TO TESTOSTERONE Pregnane derivatives Norpregnane der Ethinylated Nonethinylated Demegestone Dienogest Promegestone Acetylated Medrosyprogesterone Ac Megestrol acetate Cyproterone acetate Chlormadinone acetate Medrogestone Nomegestrol ac Nonacetylated Dydrogesterone Estrane der Norethindrone Norethynodrel Lynestrenol Norethindrone ac Ethynodiol diac Gonane der Levonorgestrel Desogestrel Gestodene Norgestimate
12 a. Turunan Progresteron - P.sintetik turunan P (t. pregnan dg asetil) Sdkt berpengaruh mtblisme lipid (HDL) Tdk perlu diaktifkan didlm hati. MPA memp khasiat antiandrogen y i dg menghambat aktifitas enzym 5 α-reduktase, shg testosteron tdk terjd (kadarnya menurun) Efek masculin tdk ada baik pd ibu / janin tdk terjd pe E2 yg berarti folikulogenesis msh N menekan ovulasi tanpa mengganggu f.ovarium & sintesis steroid sex MPA memp ikatan kuat dg receptor glukokorticoid & aldosteron, akan nampak bila pd pemberian dosis tinggi y i terjd retensi cairan dg keluhan : nyeri mamae, betis & sakit kepala
13 . Siproteron Asetat memp antiandrogen yg plg kuat Sft glukokorticoid sangat lemah, pd dosis tinggi menekan secresi kortisol Hati2 pd wnt gemuk, jar lemak dpt menyimpan Siproteron Asetat yg banyak, shg pengeluaran dr tubuh lambat, wlo sdh dihentikan pengaruh dr Sp.A. msh didptkan P. s. turunan P(t. Pregnan tanpa asetil) - Didrogesteron : turunan Retroprogesteron mell penyinaran Progesteron dg Ultraviolet Tx ab imminens & Insuffiensi korpus luteum P. sintesis turunan P (non pregnan) Nomogestrol Asetat (Nom AC) Memp sifat antiandrogen, tdk memp ikatan dg receptor mineralokorticoid (antimineralokorticoid), shg mencegah retensi cairan aman thd psn ggn jantung & ginjal Ikatan thd receptor glukokorticoid lemah Tdk mempengaruhi metblisme lipid
14 Drospirenon generasi baru : dg struktur kimia : 6 β, 7 β, 15 β, 16 β-dimetilen 3-oxo- 17 α-pregnan-4 ene-21, 17- karbolakton Bila melihat struktur kimianya termasuk turunan Spironolakton yg memp sifat klinik & fisiologik hampir = Progesteron Jg digunakan sbg OPk dg EE, dsn Drospirenon bersifat menempati receptor aldosteron, antimineralokorticoid tdk retensi cairan / BB & T tdk Pd umumnya OPk (EE + P sintetis T) EE memicu Angiotensinogen di hati, oleh Renin diubah menjd Angiotensin I & oleh enzym diubah menjd Angiotensin II & Dipeptid Angiotensin II mrpkan Vasokonstriktor kuat & memicu secresi Aldosteron di cortex Adrenal (aldosteron msbb retensi cairan) Sdg P sintetis T tdk memp antimineralokorticoid shg tdk dpt mengimbangi efek EE shg terdpt klhan nyeri kepala, mamae & Tensi
15 b. Progestogen sintetis turunan Testosteron : Struktur kimia berubah Memp efek androgenik & anabolik Tdk memp efek mineralokorticoid Tdk mesbb retensi cairan Norgestrel & Noretisteron memp efek androgenik plg kuat Linestrenol, Noretisteron Asetat, Etinodiol Asetat baru memp khasiat biologik stlh diaktifkan didlm hati menjd Noretisteron (membebani f.hati), metabolisme disini dpt terganggu bila terdpt obat2 : anti TBC, oral DM & Fenobarbital Pd Tx lama me kadar HDL-kolesterol (pdhl Lipoprotein Cardio protektif) shg risiko Arteriosklerosis & peny jantung coroner me, mk pd Tx jenis ini ht2 wnt dg : peny Jantung, Hati & Ginjal
16 SHBG : (Serum Human / Sex Hormon Binding Globulin) - Khasiat biologik h, tdk hanya tergantung dr : - Dosis, lm Tx, resorbsi, mtblisme namun jg dmn keberadaan h tsb didlm darah & target sel - Hanya h yg bebas (tdk terikat protein) berkhasiat biologik - Jmlh h steroid yg bebas dlm darah hanya sdkt ± 1-3 % saja, sdg sisanya diikat protein2 spt albumin & globulin : SHBA & SHBG, p u - Estrogen diikat albumin, & kuat sekl shg E yg bebas dlm drh tinggal 1,8-8,1 % saja - Progesteron diikat globulin
17 Estrogen yg bebas & yg terikat Jenis Estrogen Bebas SHBG SHBA 1. Estradiol 1,8 % 37 % 61 % 2. Estron 3,6 % 16 % 80 % 3. Estriol 8,1 % 1 % 91 % 4. Equilin - 26 % 13 % 5. E Estradiol 1,5 % - 98,5 % - Progestogen turunan progesteron diikat SHBA - Progestogen turunan testosteron diikat SHBG - Didlm tubuh progestogen sintetik disimpan didlm lemak, shg bila dosisnya tinggi akan tersimpan berupa depo - Wnt gemuk o k lemaknya tinggi Pr.gen yg tersimpan semakin banyak, shg wlo sdh dihentikan ber th2 msh mbri efek thd tubuh
18 - Tempat pembuatan SHBA & SHBG didlm hati - E & h Tiroxin(T3&T4) memicu pembtkan SHBG - Khmlan, hipertyroid, Tx E, sir.sis hepatis, me Pr.gen s turunan T, menghambat pmbtkan Wnt gemuk androgen mnghambat - - SHBG - Androgen yg risiko peny jantung coroner >> - Didlm lemak androgen di aromatisasi oleh enzym aromatase mnjd E - SHBG wnt gemuk, mk E bebas didlm darah - E yg risiko ca mamae & end.um - SHBG memp daya ikat yg kuat thd Di hidro testosteron (DHT) & Norgestrel, sdg thd E3 sangat lemah
19 Daya ikat SHBG thd berbagai jenis steroid dibanding dg Testosteron Testosteron 1,00 Norgestrel 0,67 Estradiol 0,58 Noretisteron 0,19 E Estradiol 0,01 MPA 0,001 Daya ikat SHBG maupun SHBA thd steroid dpt terganggu oleh obat2 : Norgestrel / Noretisteron ber= Testosteron N / N akan menggeser T dr ikatanya dg SHBG, shg T jd bebas didlm darah & menimbulkan E.S. : akne, seborrhoe, hirsutisme t4 2 tertentu di tubuh
20 - Kontra Indikasi Tx Estrogen & Progestogen - K I, E alamiah & Pr.gen s turunan P tdk begitu >> bila >< E sintetik maupun Pr.gen s turunan T - K I bisa absolut maupun relatif spt pd bab M.se - K I absolut & relatif dr E sintetik & Pr.gen s turunan T : - K I absolut Estrogen sintetik : - Khmlan, tromboemboli, tromboplebitis, rwyat apoplexi cerebri, ggn sirculasi perifer, perdrhan pervag yg blm diket psbb, SLE, DM dg komplikasi (angiopati), T dg komplikasi / T sulit ditangani, cenderung trombosis, micro angiopati, rwyat : stroke, infarc jantung, ggn secresi empedu, kolesstasis intrahepatic, peny hati kronik /akut, melanoma, hodkin disease, migren yg berhub dg sh, anemia bln sabit, hemosisteinuria, & hipertrigliserid yg sulit ditangani
21 K I relatif Tx Estrogen sintetik & Pr.gen s turunan T : Mastopati der III, ca cervix, ca end.um, myoma uteri, laktasi, obesitas, merokok, angina pectoris, op jantung, insuffisiensi jantung & ginjal, peny : hati ringan, kantong empedu, ggn mtblsme lemak, DM, ggn hemostasis, rwyat / sdh menderita tromboplebitis, imobilisasi lama, protesa mamae, usia > 35 th, adenoma hip.se, hiperpigmentasi,epilepsi, dispnoe, migrain & rwyat dlm kluarga < baik (T, Dm dll), penurunan HDL & peningkatan HDL
Estrogen dan Progesteron. Dr. H. Taufiqurrahman Rahim, SpOG (K)
Estrogen dan Progesteron Dr. H. Taufiqurrahman Rahim, SpOG (K) Estrogen Estrogen adalah hormon streoid seks dengan 18 atom C dan dibentuk terutama dari 17- ketosteroid androstenedion. Jenis yang terpenting
Lebih terperinciOBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23
OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23 Etiologi Sebagian besar kelainan reproduksi pria adalah oligospermia yaitu jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta per mililiter semen dalam satu kali
Lebih terperinciPend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi
TERAPI HORMONAL & NONHORMONAL DALAM PENATALAKSANAAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI (PUD) Pendahuluan Etiologi PUD Belum diketahui i pasti Beberapa pilihan terapi Pendahuluan Pembagian : PUD akut kronis Perimenarcheal
Lebih terperinciTatalaksana Tujuan terapi o mengontrol perdarahan o mencegah perdarahan berulang o mencegah komplikasi o mengembalikan kekurangan zat besi dalam
Tatalaksana Tujuan terapi o mengontrol perdarahan o mencegah perdarahan berulang o mencegah komplikasi o mengembalikan kekurangan zat besi dalam tubuh o menjaga kesuburan. Tatalaksana awal dari perdarahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah diketahui banyak metode dan alat kontrasepsi meliputi suntik, pil, IUD, implan, kontap dan kondom. Metode KB suntik merupakan salah satu metode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Lebih terperinciMasa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun
KLIMAKTERIUM Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur 40-65 tahun SENIUM Saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya MASA KLIMAKTERIUM PRAMENOPAUSE MEN0PAUSE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
Lebih terperinciOleh: Siswandono Bagian Kimia Farmasi FF Unair
leh: Siswandono Bagian Kimia Farmasi FF Unair HRMN KRTEKS ADRENALIS Hormon Adrenokortikoid o H. Mineralokortikoid o H. Glukokortikoid Hormon Seks/Kelamin o H. Androgen o H. Estrogen o H. Progestin Hormon
Lebih terperinciREINFORECEMENT BLOK 11 Pemicu 2. DR.Harum Sasanti, drg, SpPM KaDep. Ilmu Penyakit Mulut FKGUI
REINFORECEMENT BLOK 11 Pemicu 2 DR.Harum Sasanti, drg, SpPM KaDep. Ilmu Penyakit Mulut FKGUI Pengantar Tugas Drg. tidak hanya tahu dan merawat masalah gigi saja, tetapi juga perlu tahu dan sebisa mungkin
Lebih terperinciPencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM)
Pencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM) PENDAHULUAN Mengenai pencegahan ini ada sedikit perbedaan mengenai definisi pencegahan yang tidak terlalu mengganggu. Dalam konsensus yang mengacu ke
Lebih terperinciAACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause
AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause Menopause didiagnosis pada wanita yang tidak lagi mendapatkan menstruasi dalam 1 tahun. Setelah menopause, lebih dari 85% wanita mengalami gejala
Lebih terperinciPROFIL INDEKS MASSA TUBUH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI
PROFIL INDEKS MASSA TUBUH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh : DIKA HERNAWATI K 100 060 090 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya. kehamilan. Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. Yang bersifat permanen
Lebih terperinciKontrasepsi Hormonal (PIL)
Kontrasepsi Hormonal (PIL) A.KONTRASEPSI HORMONAL Adalah: kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron Bentuk kontrasepsi hormonal, antara lain: 1. Kontrasepsi oral 2. Kontrasepsi suntik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Definisi keluarga berencana Pengertian keluarga berencana menurut UU NO.10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Gangguan Reproduksi Gangguan reproduksi berawal dari tidak normalnya siklus haid dan banyak darah yang keluar saat haid. Siklus menstruasi normal berlangsung selama
Lebih terperinci1. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dlm tanaman yg secara empirik tlh digunakan utk pengobatan 2. Sintesis struktur analog dari btk dsr seny.
KIMIA MEDISINAL Penyaji Kuliah : Prof.Dr.rer.nat.Effendy De Lux Putra, SU, Apt. Definisi Kimia Medisinal Ilmu pengetahuan yg mempelajari penemuan, pengem bangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengatur jarak kelahiran sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak (Rahman and Akter, 2009). Data di Indonesia jarak kelahiran kurang dari 18 bulan sebesar 6%,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi bagi wanita di negara barat khususnya pada wanita berumur 50 tahun ke atas. Kelompok usia tersebut adalah kelompok
Lebih terperinci10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin
KONSEP DASAR Sistem Endokrin : berfungsi sebagai regulator berbagai macam proses yg terjadi dalam tubuh melalui hormon Hormon : suatu senyawa kimia yg disintesa didalam kelenjar dg pengontrolan genetik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana (KB) 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana Berdasarkan UU no 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah sindroma disfungsi ovarium dengan karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.
Lebih terperinciMULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH. Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA
MULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA ALEL Anggota dr spsng gen yg mmliki pengaruh berlawanan, dimana 2 gen tsb trletak pd lokus yg sama tingginya pd kromosom homolog adanya
Lebih terperinciHIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS
HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak
Lebih terperinciAsal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan
PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak
Lebih terperinciMINERAL. Rizqie Auliana, M.Kes
MINERAL Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id PENGERTIAN Merpk bagian tubuh yg memegang peranan penting dlm pemeliharaan fungsi tubuh, terdiri dari : Mineral Makro : > 100 mg/hari Mineral Mikro
Lebih terperinciPIL KB Jenis - Jenis PIL KB: A. PIL KOMBINASI B. PIL SEKWENSI C. PIL NORMOFASIK D. MORNING AFTER PIL E. PIL TRIFASIK
PIL KB Jenis - Jenis PIL KB: A. PIL KOMBINASI B. PIL SEKWENSI C. PIL NORMOFASIK D. MORNING AFTER PIL E. PIL TRIFASIK A. PIL KOMBINASI (PK) Isi: Oestrogen dan Progesteron (=gestagen, progestagen). Ada 2
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN Pendahuluan Masa hamil: masa sangat penting Keadaan ibu dan janin terkait satu dengan yang lain Keadaan kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan Ibu
Lebih terperinciDislipidemia. Ema Rachmawati
Dislipidemia Ema Rachmawati Kolesterol dan metabolisme lipoprotein Kolesterol Merupakan prekursor garam empedu dan hormon Dapat diperoleh dari makanan (eksogen) maupun sintesis de novo di hati (endogen)
Lebih terperinciPentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung
Pentingnya mengenal faktor resiko PJK dalam usaha mencegah serangan Jantung Pendahuluan Di Indonesia Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problema kesehatan urutan urutan ke 6. Sementara tingkat kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebanyak 249 juta jiwa dan sekaligus menduduki posisi ke-5 di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) secara kependudukan bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Keluarga Berencana dilihat dari segi kesehatan KB merupakan suatu upaya
Lebih terperinciFisiologi Janin. Dr. Hernadi Hermanus
Fisiologi Janin Dr. Hernadi Hermanus Pendahuluan Produksi darah Yolc salc berfungsi sampai 10 mg setelah itu Limpa, ginjal, hati dan sumsum tulang sesudah 16 mg sumsum tulang menjadi penghasil utama. Hemoglobin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kontrasepsi Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh atau pelopor di bidang itu, baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dislipidemia A.1. Definisi Dislipidemia ialah suatu kelainan salah satu atau keseluruhan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan ataupun penurunan profil lipid, meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Amerika, nyeri kepala lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Di Amerika, nyeri kepala lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada pria (Karli,2012). Sebagai contoh, 18% wanita memiliki migren sedangkan pria hanya 6%. Wanita
Lebih terperinciBiokimia dr. Husnil Kadri Kamis, 23/02/12. Bukan lemak, tp selalu berikatan dg lemak. Zat dasar u/ hormone steroid, ex : Kortikosteroid
Biokimia dr. Husnil Kadri Kamis, 23/02/12 Kolesterol Bukan lemak, tp selalu berikatan dg lemak Zat dasar u/ hormone steroid, ex : Kortikosteroid Senyawa dg 4 cincin Hanya bersumber dari produk hewani Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
Lebih terperinciA. Keluarga Berencana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keluarga Berencana 1. Definisi Keluarga Berencana Pengertian keluarga berencana menurut UU no 10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada
Lebih terperinciGAYA HIDUP SEHAT. Faktor Mempengaruhi Kesehatan Usia Dewasa
By Yetti Wira Citerawati SY TUJUAN PEMENUHAN GIZI MASA DEWASA usia ini masa yg penting untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan mencegah tjdnya penyakit degeneratif dimasa usia lanjut nantinya. Beberapa
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciSelama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari
Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari serangan epidemi cacar dapat menangani para penderita dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau tumor prostat jinak, menjadi masalah bagi kebanyakan kaum pria yang berusia di atas 50 tahun. BPH pada pria muncul tanpa ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jantung Koroner 1. Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan penyumbatan
Lebih terperinciOBAT-OBATAN DALAM OLAHRAGA (Zat Ergogenik) Oleh: Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Fisik FIK-UNY
OBAT-OBATAN DALAM OLAHRAGA (Zat Ergogenik) Oleh: Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Fisik FIK-UNY ZAT ERGOGENIK? Substansi ajaib? Apakah zat ergogenik mrp komponen utama yg menunjang kesuksesan
Lebih terperinciPil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.
Pil kombinasi Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sinteik. Pil diminum seiap hari selama iga minggu diikui dengan satu minggu tanpa pil atau plasebo. Estrogennya adalah einil estradiol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estrogen merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium (Hardjopranjoto, 1995). Estrogen berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wanita di negara-negara maju. Para wanita menggunakannya untuk mencegah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan wanita di negara-negara maju. Para wanita menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Lebih terperinciOLEH Rina Hasniyati, SKM, M.Kes
OLEH Rina Hasniyati, SKM, M.Kes Ibu Hamil dg Hiperemesis Gravidarum Pengertian Hiperemesis Rasa mual dan muntah serta perasaan yang tdk enak yg dialami ibu pada awal masa kehamilan sampai sekitar trimester
Lebih terperinciBIOTRANSFORMASI TOKSIKAN
BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN BIOTRANSFORMASI (METABOLISME) TOKSIKAN / XENOBIOTIK PROSES ENZIMATIS METABOLIT Adalah perubahan xenobiotika menjadi Metabolit melalui proses enzimatis Beberapa penting untuk kehidupan
Lebih terperinciObat-obat Hormon Hipofisis anterior
Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA
1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus seksual wanita usia 40-50 tahun biasanya menjadi tidak teratur dan ovulasi sering gagal terjadi. Setelah beberapa bulan, siklus akan berhenti sama sekali. Periode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Obesitas a. Pengertian Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikenalikan oleh beberapa faktor biologik
Lebih terperinciDimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel. reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir
Awal kehidupan Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel reproduksi wanita (ovum) dibuahi sel reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir KARAKTERISTIK YG PENTING PD MASA
Lebih terperinciPROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN
Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III Rianti Nurpalah, Dede Nita S, Nur Holis Prodi DIII Analis Kesehatan, STIKes BTH Tasikmalaya ABSTRAK Konsumsi
Lebih terperinciMATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pendahuluan Interaksi Obat : Hubungan/ikatan obat dengan senyawa/bahan lain Diantara berbagai
Lebih terperinciDitandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :
MASA DEWASA MADYA masa dewasa tengah/usia tengah baya Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian : Usia madya dini 40 50 th Usia madya lanjut 50 60 th Karakteristik Usia Madya
Lebih terperinciHIV/AIDS 1/1/2002. dr Rachmah Laksmi Ambardini dkk Tim Pengabdi UNY. Asia dan Pacific. Kumulatif kasus HIV sp Maret 2008.
HIV/AIDS dr Rachmah Laksmi Ambardini dkk Tim Pengabdi UNY Asia dan Pacific Setiap hari, hampir 1.500 orang meninggal krn AIDS (lebih 500.000 kematian terkait AIDS per tahun). Setiap hari, tjd hampir 3.000
Lebih terperinci12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja
Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat dr dini FIK UNY Mengapa informasi kesehatan reproduksi remaja diperlukan? Jumlah remaja (10-19 th): 30% dari jumlah penduduk (lebih kurang 65 juta jiwa).
Lebih terperinciMENOPAUSE. Meningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia yang mencapai usia 70
MENOPAUSE I. PENDAHULUAN Meningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia yang mencapai usia 70 tahun berdampak pada meningkatnya pula jumlah wanita lanjut usia (lansia) di Indonesia. Walaupun wanita,
Lebih terperinciAMENOREA SEKUNDER M. Thamrin Tanjung
AMENOREA SEKUNDER M. Thamrin Tanjung DEFINISI AMENOREA SEKUNDER Disebut amenorea sekunder apabila seorang wanita dalam masa reproduksi yang telah mengalami haid, tidak haid selama 3 bulan berturut-turut.
Lebih terperinciGizi Dewasa. Afriyana Siregar
Gizi Dewasa Afriyana Siregar Pendahuluan Dewasa adalah Usia antara awal 20an sampai akhir 50 tahunan Usia produktif, keberhasilan kerja, meraih prestasi kemapanan gaya hidup 2 Kategori : dewasa muda 18-30
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana terjadinya proses pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah berfungsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Jebres Surakarta dari tanggal 26 Oktober sampai dengan 7 November 2015. Data diambil dari para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting
Lebih terperinciAnatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum melanda dunia. Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat, karena dapat mempengaruhi resiko penyakit
Lebih terperinciTidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
Definisi : Tidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya Koma = keadaan bawah sadar dimana orang tsb tidak dapat dibangunkan
Lebih terperinciProses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh
Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh kelenjar endokrin dan disekresikan ke dalam aliran darah
Lebih terperinciSintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol
Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol Kolesterol merupakan produk met.hewan, oleh karena itu terdapat pada semua makanan yg berasal dari jaringan hewan seperti: kuning telur, daging, hati dan otak
Lebih terperinciRISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciKONTRASEPSI PIL KOMBINASI CYPROTERONE ACETATE
KONTRASEPSI PIL KOMBINASI CYPROTERONE ACETATE Biran Affandi Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ R.S. Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta Affandi B. Kontrasepsi Pil Kombinasi
Lebih terperinciOBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga Berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA WANITA YANG MEMAKAI DAN TIDAK MEMAKAI ALAT KONTRASEPSI PIL KB. ABSTRAK
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA WANITA YANG MEMAKAI DAN TIDAK MEMAKAI ALAT KONTRASEPSI PIL KB. Oleh Roihatul Mutiah Prodi Analis Kesehatan-AAKMAL Malang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan ini menyebabkan peningkatan kadar total
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Obat
Perhitungan Dosis Obat Definisi dosis Dosis atau takaran obat adalah banyaknya suatu obat yg dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang pasien, baik untuk obat dalam maupun obat luar. Dosis obat
Lebih terperinciGambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus
BAB IV HASIL PEMBAHASAN Pengaruh pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) terhadap pertambahan bobot badan tikus betina bunting pada umur kebuntingan 0-13 hari dapat dilihat pada Tabel 2.
Lebih terperinciNutrition in Elderly
Nutrition in Elderly Hub gizi dg usia lanjut Berperan besar dalam longevity dan proses penuaan Percobaan pada tikus: restriksi diet memperpanjang usia hidup Menurunkan peny kronis Peningkatan konsumsi
Lebih terperinciTHE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek
THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The
Lebih terperinciPENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I
PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit
Lebih terperincicontoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan
contoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan keluhan selama 3 bulan terakhir mengalami perdarahan
Lebih terperinciJenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,
SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 180 juta orang di dunia mengalami diabetes melitus (DM) dan cenderung
Lebih terperinciPROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Oleh: PIGUR AGUS MARWANTO J 500 060 047 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciPERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)
Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang memiliki salah satu masalah yang sangat penting yaitu ledakan penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah
Lebih terperinciPETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang
PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL Setiap pasangan infertil harus diperlakukan sebagai satu kesatuan yang berarti apabila istri saja sedangkan suaminya tidak mau diperiksa, maka pasangan ini tidak diperiksa.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diketahui dan memberikan informasi tentang pendekatan penelitian. Tinjauan
Lebih terperinciPENYAKIT KARDIO VASKULER DENGAN HORMON TERAPI
PENYAKIT KARDIO VASKULER DENGAN HORMON TERAPI Noor Pramono Noerpramana Obstetri Ginekologi Indonesia Ke-XIII Kongres Obstetri Ginekologi Manado 7-127 Juli 2006 RABU, 12 JULI 2006. PKL 11.30 12.30 SKEMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah (Ruan, et al., 2013). Hiperglikemia tidak hanya meningkatkan resiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik yang dikarakteristikan dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Lebih terperinci