BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 19 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 ALUR PROSES KERJA PRAKTIK Dalam melaksanakan Kerja Praktik ada beberapa proses yang dikerjakan, dimulai dari start (pelaksanaan awal) sampai dengan finish (berakhirnya pelaksanaan). Berikut adalah diagram alur proses kerja praktik: start Melakukan pengecekan kondisi mesin (test drive) Melakukan pembongkaran mesin Melakukan pengecekan kondisi spare-part Melakukan pemeriksaan kondisi mesin DOHC/melakukan pembongkaran mesin Mengidentifikasi kerusakan. Mencari sumber masalah pada kerusakan. (mensetting) ulang Mengambil tindakan bila ditemukan cacat pada mesin Y Merekondisi mesin apabila terjadi kecatatan. Supaya bisa di proses N Melakukan pemasangan material (spare-part) Melakukan tes uji hasil pembongkaran Memberikan solusi/mempresentasikan hasil bongkar kerusakan mesin

2 20 Mencatat hasil identifikasi dan pengumpulan data laporan KP FINISH gambar 4.1 Diagram Alir Kerja Praktik (Sumber. CV. BERKAH JAYA MOTOR. 2015) 4.2 IDENTIFIKASI PENANGANAN KENDALA YANG SERING TERJADI PADA BAGIAN BLOK HEAD SILINDER Tujuan dari identifikasi penanganan kendala yang sering terjadi pada bagian blok head silinder satria 150 fu adalah, memberi refrensi bagi pengguna jenis kendaraan motor ber roda dua khususnya Suzuki 150 satria fu, supaya mampu mengenali gejala kondisi berkurangnya performa kendaraan mesin dan mampu mengatasi kendala pada bagian bagian blok head silinder Noken As Adalah lingkaran batang yang memiliki Nok pada beberapa sisinya.tugas dari noken as adalahuntuk membuka batang klep pada waktu yang telah ditentukan oleh siklus otto. Pada beberapa jenis kendaraan memiliki penghubung antara batang klep dengan noken as, yang ini dinamakan rocker arm namun pada bagian noken as satria fu hanya berupa batang nok yang di finishing halus dan diberikan sel lubang guna rotasi oli ke bagian selir noken as yang terhubung pada sisi pengikat antara noken as dan blok head cylinder. Apabila lubang lubang yang terdapat pada bagian noken as tersebut kotor dan tersumbat dapat mengakibatkan selipnya rotasi noken as, mesin mudah panas dan haus pada bagian batang noken as. Bentuk dari noken as berbeda-beda pada sebuah sepeda motor semua tergantung dari posisi dan panjang rocker arm, volume cylinder, berapa tenaga yang ingin dicapai, dan di putaran mesin berapa akan didapat tenaga maksimalnya. Noken as memiliki beberapa bagian inti pada setiap sisinya, adapun bagian bagian tersebut memiliki fungsi dan point point penting. Berikut diantaranya adalah:

3 21 Gambar 4.2Noken As (Sumber. CV. BERKAH JAYA MOTOR. 2015) Gambar 4.3Bagian Inti Noken As (Sumber.Cara Kerja Mesin 4 Tak Lengkap Dengan Ilustrasi, 2010) Penjelasan singkat dari kata-kata yang ada pada gambar diatas: Base Circle : Bentuk lingkar pinggang utama noken as. Ramp : Dimana lingkaran pada Base Circle mulai berubah (terangkat). Timing Point : Titik dimana batang klep mulai terangkat. Flang : Menggambarkan bentuk kejutan dimana klep terangkat. Nose : Lamapenahanan klep terangkat. Lobe Center : Titik tengah dari Nose. Lift : Ukuran tinggi dan rendah Klep Fungsi klep sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan terganggu.

4 22 Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran gas berlangsung.beberapa kerusakan yang sering terjadi pada katup atau klep selama pemakaian mesin motor antara lain adalah: 1. Seting / kedudukan daun katup aus/pecah. 2. Batang katup-nya aus atau mengecil. 3. Batang katup-nya bengkok. Kedudukan daun katup yang rusak akan berpengaruh pada beberapa fungsi lain misalnya: 1. Kompresi motor bocor. 2. Motor sukar dihidupkan. 3. Hidupnya motor tidak normal. 4. Bahan bakar menjadi boros. 5. Motor tidak bisa langsam/stasioner. Apabila daun katup aus hanya sedikit maka perbaikan bisa dengan cara men-sekur lagi. Namun apabila daun katup pecah maka perbaikannya harus melakukan penggantian dengan yang baru.dan setiap penggantian katup yang baru harus di-sekur lebih dahulu tujuannya agar kedudukan daun katup bisa merapat dengan seting katup dari kepala silinder. Beberapa akibat yang disebabkan oleh karena aus dan mengecilnya batang katup antara lain adalah: 1. Batang klep menjadi kocak/longgar didalam bos-nya. 2. Bergeraknya katup tidak stabil/goyang. 3. Oli di kepala silinder merembes masuk ke dalam ruang bakar. 4. Oli mesin cepat habis atau berkurang. 5. Motor berasap tebal atau ngebul hitam. 6. Busi cepat kotor/hitam/basah dan cepat lemah dan mati. 7. Ruang bakar cepat kotor oleh arang atau karbon. 8. Permukaan kepala piston cepat kotor. Jika batang klep sudah aus maka harus dilakukan penggantian yang baru dan pada waktu mengganti katup ini sebaiknya bos katup/guide valve-nya juga harus diganti baru.untuk mengganti katup saja cukup kita pasang sendiri tetapi kalau mengganti bos katup harus dilakukan oleh bengkel bubut. Beberapa masalah yang timbul akibat dari bengkoknya batang katup adalah: Bergeraknya katup di dalam bos menjadi berat/seret ataupun bahkan macet sama sekali. Bos katup cepat rusak / aus / melebar / retak / pecah. Hidup motor menjadi tidak normal.

5 23 Gambar 4.4klep/Valve Apabila sampai batang katup bengkok maka perbaikannya harus dengan penggantian dengan yang baru Rantai Kamprat Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang terjadi dalam ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup katup tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macam mekanisme penggerak katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi, dan rantai (rantai camshaft). Rantai camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan yang cukup. Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan bunyi mendesing terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai camshaft yang terlalu kendor akan menimbulkan suara berisik. Untuk menyetelnya harus diperhatikan terlebih dahulu mekanisme penyetelannya. Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap sepeda motor tidak sama. Jika kekencangan rantai berubah-ubah, akan berpengaruh pada putaran mesin, valve timing atau saat pengapian akan berubah-ubah pula. Untuk menghasilkan setelan rantai yang standar, ada 3 tipe penyetelan rantai: Tipe penyetelan manual Tipe ini memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. Cara penyetelan dengan menekan batang penekan. Tipe penyetelan otomatis Jika rantai mengalami kekendoran, maka secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide (karet), karena adanya per penekan. Karet akan melengkung, dan akan menekan rantai sehingga rantai mengalami ketegangan. Selanjutnya batang penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak dapat kembali. Tipe semi otomatis Ketegangan rantai secara otomatis menyetel sendiri, jika baut pengunci dilepas, sehingga batang penekan akan masuk kedalam karena tekanan per.

6 24 Gambar 4.5Rantai Kamprat Gear Sentrik Rantai mesin menghubungkan roda gigi poros noken as. Roda gigi poros noken as adalah penggerak atau penekan rocker arm. Roda gigi poros noken as digerakan oleh roda gigi poros engkol. Secara garis besar rantai mesin berfungsi untuk menggerakkan klep isap dan klep buang agar proses pembakaran pada sepeda motor menjadi sempurna. Gambar 4.6Gear Sentrik Mengacu fungsi rantai mesin diatas berarti diperlukan ketegangan rantai yang tepat untuk menyelaraskan antara putaran kruk as dan noken as. Keselarasan ini membantu kesempurnaan performa mesin motor atau ketepatan pengapian (lignition timing) guna mandapatkan debit pemasukan bahan bakar dan debit pembuangan gas bakar yang ideal Shim Tappet Shim adalah suatu benda kecil yang dipergunakan untuk mengatur celah/kerenggangan klep (valve) dengan as klep (Camshaft).

7 25 Gambar 4.7Shim Per Klep Valve Spring atau per klep berfungsi untuk menahan klep pada saat kondisi membuka, selain itu valve spring berfungsi sebagai komponen pengembali valve ke posisi semula.fungsi valve sangatlah vital dan kekerasannya disesuaikan dengan berat valve dan seberapa cepat putaran mesin. Karena jika tidak sesuai dengan berat valve dan putaran mesin, maka performa mesin motor tidak akan maksimal. Gambar 4.8Per Klep Sil Klep Sil klep berfungsi untuk mencegah pelumas (oli) mengalir ke saluran masuk atau buang ruang bakar. Apabila sil klep rusak atau robek dapat mengakibatkan knalpot menjadi ngebul atau berasap, karena pelumas ikut terbakar di ruang bakar atau jika sil klep buang yang robek pelumas akan terbakar karena panas di knalpot.

8 26 Gambar 4.9Sil Klep Penghantar/Pemegang Klep (Split Valve Guide) Penghantar klep berfungsi sebagai selongsong atau memegang klep agar posisinya tidak goyang dan mentransfer panas pada klep ke kepala silinder. Bahannya terbuat dari besi tuang khusus dan di campur dengan tembaga. Keausan selonsong klep dapat menyebabkan posisi daun klep tidak rapat dan pemakaian oli menjadi boros karena menyelinap lewat selonsong klep. Gambar 4.10 Selongsong Klep

9 Dudukan Klep Gambar 4.11Dudukan Klep Komposisi bahan baku sesuai dengan barang original yaitu Besi 85% dan Carbon 15% sehingga dapat berfungsi tahan terhadap panas dan gesekan. Ukuran lubang bos klep yang sangat presisi dengan kontrol selisih.macam dari dudukan klep ada dua macam, yaitu: 1. Langsung dibentuk pada kepala silinder, dan hanya mungkin digunakan pada kepala silinder berbahan besi tuang. 2. Dudukan klep berbentuk ring yang dipres pada kepala silinder, keuntungannya apabila ring aus dapat diganti dan lebih awet karena terbuat dari bahan yang keras. 4.3 PROSES CARA BONGKAR DAN PASANG BAGIAN BLOK HEAD SILINDER Adapun alat alat yang dibutuhkan untuk membongkar Blok Head Cylinder Suzuki Satria Fu Old. Diantaranya adalah: Kunci L ukuran 4, 6, 8. Kunci T ukuran 8, 10, 12, 14, 17. Kunci shock ukuran 8, 10, 12, 14, 17, 19. Obeng min ( - ) dan ( + ) ukuran 3 ml dan 5 ml. fillergauge, puller, maghnet, sighmat, biji amril Langkah Langkah Membuka Blok Head Silinder Membuka body penutup karburator, menggunakan obeng ( + ) ukuran 5 ml. Membuka body sayap kanan dan kiri, menggunakan obeng ( + ) ukuran 5 ml. Melepaskan baut L pada knalpot, menggunakan kunci L ukuran 6 ml di bagian depan dan kunci pas ring ukuran 12 dan shock ukuran 14 dibagian belakang.

10 28 Melepaskan SACS atau biasa di sebut pendingin mesin, menggunakan kunci T ukuran 10. Membuka karburetor yang menempel pada blok head, dengan cara melepaskan dan menutup selang bensin, selang udara dan selang pembuangan, lalu membuka baut pengikat dengan obeng (+) ukuran 5 ml. Membuka katup pembuang udara pada tutup blok head bagian atas, menggunakan kunci ring pas ukuran 10. Membuka penutup blok bagian atas, menggunakan kunci L ukuran 6. Pastikan maghnet dan piston pada posisi top TMA (Titik Mati Atas). Membuka baut pengikat atau dudukan chamsaft (noken as), menggunakan kunci shock ukuran 10. Mengendorkan rantai keteng di mata sentrick pada tensioner, menggunakan obeng (-) ukuran 3 ml. Setelah baut pengikat noken as terlepas angkat noken as, pastikan posisi in dan out pada noken as tidak tertukar, caranya dengan melihat coakan/ketrikan pada bagian bawah mata sentrik noken as. Kemudian buka baut pengikat antara blok silinder piston dan blok head cylinder, menggunakan kunci shock ukuran 12 dengan panjang 10 cm. Dan jangan lupa membuka baut pengikat antara blok head cylinder dan blok piston cylinder yang berada di kiri bagian blok, menggunakan kunci ring pas ukuran 10 ml. Setelah baut pengikat antara blok head dan blok piston terlepas, angkat blok head cylinder secara perlahan dengan memperhatikan rantai keteng pada posisi top atau di atas. Kemudian terlihat dibawah blok piston dan piston yang masih dalam keadaan posisi top TMA (Titik Mati Atas). 4.4 Material Perakitan Adapun langkah-langkah yang perlu di siapkan sebelum proses pemasangan dan perakitan Blok Head Silinder adalah sebagai berikut: Blok Head Silinder Pastikan Blok Head Cylinder Suzuki satria fu old bersih dari sisa sisa kotoran bekas pembakaran, apabila masih menyisakan kotoran sisa sisa pembakaran dapat menyebabkan kurangnya sirkulasi oli pada aliran jalur pump oli ke daerah yang rentan gesekan seperti chamsaft, buring klep, gearcentric (gear kamprat).

11 29 Gambar 4.12Blok Head Silinder Kendala yang sering didapat apabila oli tidak naik adalah terkikisnya batang klep yang mengakibatkan kebocoran pada sekitar blok head cylinder, dan yang parah adalah noken as atau chamsaft yang haus akibat gesekan berlebihan tanpa dilumasi oli Langkah Memasang Klep, Per Klep, Dan Setting Shim Fungsi katup atau klep adalah untuk membuka dan menutup pintu saluran masuk gas baru dari karburator ke ruang bakar dan silinder (klep masuk), sementara (klep buang) berfungsi untuk membuka dan menutup saluran gas buang. Gambar 4.13Klep Adapun cara mensetting klep adalah: 1. Menyetel gap katup harus dilakukan pada waktu mesin dingin.

12 30 2. Setiap kepala silinder motor 4 tak DOHC terdapat dua buah katup, masing masing terdiri dari 2 katup IN ( lebih besar ) dan 2 katup EX ( lebih kecil ). 3. Setiap katup terdapat satu oli seal dan oli seal ini harus diganti setiap melakukan penggantian katup yang baru. 4. Setiap klep memiliki satu buah per. 5. Pada motor-motor yang cc-nya besar seperti Suzuki Satria Fu pada umumnya dimana khusus per yang besar, gulungan ujung sebelah dengan gulungan sebelah tidak sama yaitu gulungan sebelah renggang sedangkan gulungan ujung sebelah rapat dan cara pemasangannya adalah gulungan yang renggang dihadapkan ke atas sedangkan gulungan rapat dihadapkan ke bawah. Seperti contoh gambar yang ada dibawah: Gambar 4.14SettingKlep (Sumber.Cara Kerja Mesin 4 Tak Lengkap Dengan Ilustrasi, 2010) Amril Amril kasar digunakan apa bila kita mengganti sitting klep dengan yang baru. Penggunaan amril kasar akan mempercepat proses skir klep. Selanjutnya tahap akhir tetap dilakukan dengan menggunakan amril halus.jadi intinya amril kasar digunakan untuk mempercepat penyesuaian antara bibir klep yang bersentuhan dengan sitting klep baru. Gambar 4.15Amril (Sumber, Blogger, 2010)

13 31 Amril atau grinding paste membantu proses skir klep agar sitting klep terkikis sama rata sampai tidak terjadi kebocoran. Sedikit catatan yang perlu diingat, pada kemasan yang sama terdapat dua tingkatan kekasaran nya. Jadi jangan bingung saat menggunakan nya, kita bisa mengikuti pedoman berikut ini sebagai acuan dalam penggunaan: Sediakan bubuk gerinda kasar (coarse), bubuk gerinda halus (find grind), slang plastik 25 cm (untuk memutar klep) yang besarnya disesuaikan dengan diameter batang klep, alat pembuka pegas klep (tracker), dan bensin seperlunya. Buka kepala silinder dari dudukannya, letakan di tempat yang longgar agar tidak mengganggu pekerjaan skir klep. Buka satu per satu klep dengan tracker, lalu cabut klep dari dudukannya, olesi pinggir permukaan klep dengan bubuk gerinda halus. Kemudian masukan kembali klep, sambung ujung batang klep dengan slang, lalu putar slang berulang-ulang sampai permukaan klep dan lubang klep halus. Cabut lagi klep, olesi permukaan klep dengan bubuk gerinda halus, lalu putar slang berulang-ulang sampai rata. Setelah itu, bersihkan sisa-sisa kotoran dengan bensin. Untuk menguji pengerjaan skir, tutupkan klep dengan rapat ke bibir lubang klep. Tuangkan bensin secukupnya. Bila bensin tak berkurang, berarti posisi klep dan lubang klep sudah rata. Pekerjaan selanjutnya mengecek kekuatan per klep. Dengan menggunakan alat tester khusus Anda dapat mengetahui kekuatan tekan per klep. Jika tekanannya kurang dari yang diharuskan atau selisihnya mencapai 10% lebih lemah dari tekanan semula, per harus diganti. Jika tidak, Anda akan menghadapi risiko fungsi klep tidak sempurna pada putaran mesin tinggi. Setelah semua pekerjaan usai, jangan lupa mengganti karet perapat oli (seal klep). Setiap dilakukan skir klep, oil seal pasti rusak dan pasang kembali semua komponen seperti semula. Kemudian jangan lupa mensetting ulang celah kerenggangan antara noken as dengan topi shim (penutup shim/klep), kembalikan pada setelan standar yaitu dengan menggunakan filler gauge. Adapun celah standar pada noken as posisi in adalah 0,15 ml dan noken as pada posisi out adalah 1,17 ml Setting Shim Selanjutnya adalah mengukur celah kerenggangan antara klep dengan noken as. Dan ada perbedaan pada mesin DOHC pada motor Suzuki satria 150 fu yaitu menggunakan shim berupa sejenis tablet bijih baja/besi yang memiliki ukuran tebal. Lalu di lapis/tertutup topi shim dan klep.

14 32 Gambar 4.16Table Shim (Sumber, Blogger, 2010) 4.5 Langkah Perakitan Blok Head Silinder 1. Menyiapkaan Blok Head yang sudah di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran dan sisa sisa pembakaran. 2. Membersihkan Valve/Klep untuk selanjutnya disekir. 3. Melakukan sekir untuk memberi titik rapat sebelum katup daun klep pada bibir klep yaitu dengan cara sebagai berikut: Buka satu per satu klep dengan tracker, lalu cabut klep dari dudukannya, olesi pinggir permukaan klep dengan bubuk gerinda halus. Kemudian masukan kembali klep, sambung ujung batang klep dengan selang, lalu putar selang berulang-ulang sampai permukaan klep dan lubang klep halus. Setelah sekir dilakukan jangan lupa untuk membersihkan sisa sisa kotoran sekir pada bagian lubang hisap (in) dan lubang buang (out). Gambar 4.17 Blok head

15 33 4. Memasang seal klep pada 4 bagian batang klep. Memasang Per Klep pada masing masing batang klep. Memasang pengunci klep. Memasang shim pada pengunci klep dan mengukurnya dengan filler gauge. Kemudian jangan lupa mensetting ulang celah kerenggangan antara noken as dengan topi shim (penutup shim/klep), kembalikan pada setelan standar yaitu dengan menggunakan filler gauge. Adapun celah standar pada noken as posisi in adalah 0,15 ml dan noken as pada posisi out adalah 1,17 ml. berikutnya adalah: a. Menutup shim dengan topi klep sebagai perenggang gesekan jarak antara shim dan Noken As. b. Jangan lupa untuk memasang baut pengikat antara Blok Head dan Blok Piston c. Memasang Noken As, pastikan piston dalam posisi TMA (Titik Mati Atas). d. Posisikan piston pada TMA (titik mati atas). Posisi TMA ini bisa di lihat pada lubang intip di blok mesin sebelah kiri, tandanya terlihat huruf T pada mangkok magnet. Pastikan tanda T segaris dengan tanda garis yang ada. Tanda ini menunjukkan piston sudah berada pada titik mati atas. e. Pasang noken as exhaust (klep buang). Biasanya terdapat tanda ex pada badan noken asnya. Lihat pada gear di noken as exhaust, disitu terdapat angka 1. Sesuaikan angka 1 itu di bibir kepala silinder. f. Lihat di bagian atas ada angka 2. Ini sebagai patokan pemasangan dengan noken as intake (klep masuk). Hitung dari angka 2 di noken as exhaust sampai angka 3 di noken as intake. g. Setelah itu, pasang komponen lainnya. Yaitu pengikat noken as yang terletak pada bagian atas masing masing noken as. h. Jangan lupa untuk kembali memutar tensioner kamprat pada bagian belakang blokcylinderpiston, fungsinya untuk mengikat dan mempererat gear timing rantai kamprat. 5. Dikarenakan performa mesin sepeda motor 4 tak ditentukan oleh mekanisme timing buka tutup klep, dan proses tersebut diatur oleh noken as, tak heran jika peran noken as dan dudukan pengikat noken as sangat siginifikan.guna mengatur pergerakan putaran dari noken as.

16 34 Gambar 4.18 Dudukan Noken As 6. Mengencangkan rantai kamprat, dengan cara memutar kearah berlawanan jam menggunakan obeng (-) ukuran 3 ml.rantai mesin menghubungkan roda gigi poros noken as.roda gigi poros noken as adalah penggerak atau penekan rocker arm.roda gigi poros noken as digerakan oleh roda gigi poros engkol. Secara garis besar rantai mesin berfungsi untuk menggerakkan klep isap dan klep buang agar proses pembakaran pada sepeda motor menjadi sempurna. Gambar 4.19 Tensioner Mengacu fungsi rantai mesin diatas berarti diperlukan ketegangan rantai yang tepat untuk menyelaraskan antara putaran kruk as dan noken as. Keselarasan ini membantu kesempurnaan performa mesin motor atau ketepatan pengapian (lignition timing) guna mandapatkan debit pemasukan bahan bakar dan debit pembuangan gas bakar yang ideal. Adapun cara memasang rantai kamprat dengan baik adalah: Masukkan poros penekan dengan cara memutarnya searah jarum jam dengan sebuah obeng kecil. Setelah kedua baut kencang lepaskan obeng tersebut. Periksa kembali kekencangan rantai mesin.

17 35 a. Mengunci Noken As dengan dudukan Noken As. Menggunakan baut ukuran 10 yang berjumlah 14 baut. b. Menutup cover penutup Blok Head. Menggunakan baut L payung ukuran 6. c. Selanjutnya memasang part part luar seperti: Karburator. Knalpot. Oil cooler. Cover sayap dan penutup karbulator Penutup Blok Head pengaruhnya cukup besar untuk menjaga sirkulasi dan putaran dari noken as. Bertambahnya tekanan yang dihasilkan dari noken as maka akan menghasilkan muncratan rotasi oli dari sela sela bagian blok head yang di aliri pelumasan oli, itulah makanya setelah lepas paking tarikan mesin motor terasa lebih baik, karena mencegah kebocoran dan rembesan pada sekitar blok head. Gambar 4.20Penutup Blok Head Karburator Cara kerja dari karbulator dimulai saat mesin dihidupkan, mesin mulai menghisap udara dari luar masuk melalui karbulator.karena volume udara yang dihasilkan melalui sepuyer kecil, maka tekanan udara dipermukaan saluran masuk jadi rendah, sehingga bahan bakar yang terpancar dari sepuyer kecil. Lalu campuran bahan bakar dan udara akan menghasilkan gas yang nantinya akan terbakar di dalam ruang pembakaran. Karbulator merupakan bagian dari mesin yang bertugas dalam system pengabutan (pemasukan bahan bakar ke dalam silinder). Fungsi dari karbulator antara lain: 1. Untuk mengatur udara dan bahan bakar ke dalam saluran isap.

18 36 2. Untuk mengatur perbandingan bahan bakar-udara pada berbagai beban kecepatan motor. 3. Mencampur bahan bakar dan udara secara merata. Gambar 4.21 Karburator Berikut akan dijelaskan satu per satu bagian dari karburator beserta fungsinya: 1. Mangkok karburator (float chamber). Berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar sementara sebelum digunakan. 2. Klep/jarum pelampung(floater valve), Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkuk karburator. 3. Pelampung(floater). Berfungsi mengatur bahan bakar agar tetap pada mangkuk karburator. 4. Skep/katup gas(throtle valve). Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder. 5. Pemancar jarum(main nozzle/needle jet). Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor di gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep. 6. Jarum skep/jarum gas(needle jet). Berfungsi mengaturbesarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas. 7. Pemancar besar (main jet). Berfungsi memancarkan bahan bakar ketika motor di gas penuh(tinggi). 8. Pemancar kecil/stationer(slow jet). Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu lamsam/stationer. 9. Sekrup gas/baut gas(trhottle screw). Berfungsi menyetel posisi skep sebelum di gas. 10. Sekrup udara/baut udara(air screw). Berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar,

19 Katup cuk(choke valve). Berfungsi menutup udala luar yang akan masuk ke dalam karburator sehingga gas menjadi kaya, digunakan pada waktu start Busi komponen terpenting dalam sistem pengapian busi berfungsi untuk memercikan bunga api diruang bakar pada akhir langkah kompresi busi menerima tegangan tinggi. Yang dibangkitkan pada coil pengapian dan menghasilkan letikan api pada kedua ujung elektroda busi yang kemudian membakar campuran udara bahan bakar dan menggerakkan mesin. Gambar 4.22Busi (Sumber, Busi, 2014) Saat terpasang pada mesin busi tekanan pembakaran dan temperatur yang sangat tinggi temperatur bisa mencapai lebih dari C. Busi juga harus tahan terhadap getaran busi diciptakan tahan terhadap kondisi-kondisi berat tersebut. Komponen utama besi yaitu insulator, rumah (casing) dan elektroda tengah. Adapun konstruksi lebih jelasnya sebagai berikut: Terminal Terminal berada di bagian atas busi (lihat gambar di atas), terminal berfungsi untuk menghubungkan busi dengan kabel busi.

20 38 Insulator keramik Insulator keramik berfungsi untuk memegang elektroda tengah dan berguna sebagai insulator antara elektroda tengah dengan rumah. Gelombang yang dibuat pada permukaan insulator keramik berguna untuk memperpanjang jarak permukaan antara terminal dan rumah untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan tinggi insulator keramik terbuat dari poeselen alumunium murni yang mempunyai daya tahan panas yang sangat baik. Ribs Ribs adalah lekak - lekuk (seperti sirip dalam blok mesin) yang berfungsi untuk menambah kemampuan insulator dari keramik. jika busi terdapat ribs maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dan hambatan inti besi dan ground semakin besar sehinggga tegangan tidak melompat dari inti busi ke ground di sekitar busi berada. Rumah (casing) Rumah berfungsi untuk menyangga insulator keramik dan juga sebagai penahan busi. Insulator Tip Insulator tip adalah ujung dari insulator. Insulator harus tahan terhadap temperatur yang tinggi.rata-rata insulator tahan hingga 650 derajat celcius dan harus tahan dengan tegangan hingga volt. Panjang pendeknya insulator tip tergantung jenis busi apakah busi panas atau busi dingin. Seal Befungsi agar hasil pembakaran di ruang bakar tidak bocor dan keluar melalui ulir busi. Metal Case Berfungsi untuk mengunci busi ke kepala silinder (cylinder head). Metal case juga berfungsi sebagai penghantar panas yang baik agar panas dari busi dapat di pindahkan ke tempat lain. Center Electrode Inti elektroda terhubung ke terminal kepala busi melalui konektor internal yang terbungkus oleh keramik insulator. Ujung elektroda biasanya terbuat dari campuran tembaga besi, nikel, chromium dan lain lain. Yang sering di gunakan adalah dari tembaga. Side Electrode Elektroda samping atau ground terhubung dengan body atau bagian ground kendaraan bermotor.

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU

IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU NURAKHMAN NIM: 41314110021 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis pengaruh perubahan profil camshaft terhadap unjuk kerja mesin serta mencari refrensi yang memiliki relevansi terhadap judul penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Untuk mengetahui pengaruh pemakaian camshaft standar dan camshaft modifikasi terhadap konsumsi bahan bakar perlu melakukan pengujian mesin.. Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya tekhnologi terutama dibidang jasa dan penjualan spare part akan mempengaruhi meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Modifikasi Dari hasil modifikasi mesin Honda CB 100 dengan mengunakan Honda Tiger yang bertujuan untuk perbandingan dari ketiga perbandingan yang berbeda yaitu kendaraan

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA

SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 87 A. KEPALA SILINDER 1. Kontruksi. Kepala silinder (cylinder Head) berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengujian :Dynotest center Mototech Jalan Ringroad Selatan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja mesin serta mencari refrensi yang memiliki relevansi terhadap judul

Lebih terperinci

contoh makalah teknik mesin

contoh makalah teknik mesin contoh makalah teknik mesin KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin

Lebih terperinci

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Observasi terhadap mekanisme katup, sistem kerja mesin 4 langkah, analisis pengaruh modifikasi chamsaft dan mencari referensi dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma III Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: Nama : Fajar Dwi Prasetya Nim : 5250306009

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR Komponen sistem pengapian dan fungsinya

BAB II TEORI DASAR Komponen sistem pengapian dan fungsinya BAB II TEORI DASAR 2.1 Teori Dasar Pengapian Sistem pengapian pada kendaraan Honda Supra X 125 (NF-125 SD) menggunakan sistem pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition) yang merupakan penyempurnaan dari

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ini terlihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS yang bekerjasama

Lebih terperinci

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENCARIAN SUDUT PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN KATUP PADA MEKANISME KATUP MESIN KIJANG 5K PROYEK AKHIR Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Diploma III Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN 4.1. Data Sebelum Dilakukan Overhoul. Sebelum melakukan proses overhoul atau pembongkaran mesin, terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal

Lebih terperinci

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi. Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL

MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL MOTOR DIESEL MENYETEL CELAH KATUP MOTOR DIESEL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Menyetel Celah Katup Motor Diesel i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... i ii INSTRUKSIONAL.....

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel A. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah 1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah a. Prinsip Kerja Motor

Lebih terperinci

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed)

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed) Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed) Skep (Piston Valve) tertutup SLOW AIR BLEED SLOW JET Udara mengalir melalui Slow Air Bleed menuju saluran Spuyer Kecil (Slow Jet) Udara bercampur dengan bensin dari

Lebih terperinci

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Ahmad Harosyid K.2599014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin 2.1.1 Penjelasan Umum Motor bensin merupakan suatu motor yang menghasilkan tenaga termis dari proses pembakaran bahan bakar ( tenaga kimia ) dalam silinder. Oleh karena

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOMOR PERSOALAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRACT... ix INTISARI... x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Mesin Secara umum, mesin merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi (air, panas, listril, dll) menjadi sebuah tenaga penggerak (mekanik). Mesin motor termasuk mesin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL Aris Exwanto 1), Riri Sadiana 2), Aep Surahto 3), 1,2,3), Teknik Mesin, Universitas Islam

Lebih terperinci

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Irwan 1), Agus Suyatno 2), Naif Fuhaid 3) ABSTRAK Pada saat ini motor bakar mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki BAB IV DATA HASIL 4.1 Data Komponen Awal Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : 4.1.1 Tutup Radiator Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki spesifikasi pembukaan katup dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tempat pembuatan dan perakitan Modifikasi mesin Honda CB 100

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tempat pembuatan dan perakitan Modifikasi mesin Honda CB 100 30 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Modifikasi Tempat pembuatan dan perakitan Modifikasi mesin Honda CB 100 ini dikerjakan tanggal 10 maret 2010 bertempat di Bengkel Agung Jl. Wolter Mongonsidi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Prinsip Kerja Motor 4 Langkah Motor 4 langkah adalah motor yang satu siklus kerjanya diselesaikan dalam empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN DASAR PUSTAKA LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II TINJAUAN DASAR PUSTAKA LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja BAB II TINJAUAN DASAR PUSTAKA LANDASAN TEORI 1.1.Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja mesin serta mencari refrensi yang memiliki relevansi terhadap

Lebih terperinci