EXPERIMENTAL STUDY OF ACTIVE NOISE CONTROL FOR INDUSTRIAL FAN USING ADAPTIVE FILTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EXPERIMENTAL STUDY OF ACTIVE NOISE CONTROL FOR INDUSTRIAL FAN USING ADAPTIVE FILTER"

Transkripsi

1 94 EXPERIMENAL SUDY OF ACIVE NOISE CONROL FOR INDUSRIAL FAN USING ADAPIVE FILER Bambang Riyanto ABSRAK Makalah ini menyajikan studi eksperimental sistem kendali bising aktif. Implementasi realtime sistem kendali aktif menggunakan DSP (Digital Signal Processor) dan diaplikasikan untuk meredam bising fan industri dalam ruang yang luas. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan algoritma FilteredX LMS (FXLMS) dan FilteredU Recursive LMS (FULMS) untuk sistem kendali bising satu kanal, serta MFXLMS untuk kasus dua kanal. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa redaman terhadap bising di ruang yang luas hanya dapat diperoleh secara signifikan bila sensor galat ditempatkan pada lokasi yang cukup dekat dengan sumber bising. Kata kunci: Kendali bising aktif, DSP, satu kanal, multikanal, FXLMS, FULMS, MFXLMS, fan. ABSRAC his paper presents experimental study of active noise control in a large space. Realtime implementation of active control system employs DSP (Digital Signal Processor) and is applied to attenuate industrial fan noise in a large space. Experiments are performed using FiteredX LMS (FXLMS) and FilteredU Recursive LMS (FU LMS) in case of single channel, and MFXLMS in case of multichannel. he experiments show that a significant of noise attenuation is obtained in the large space if the error sensor is placed sufficiently closed to the primary noise source. Keywords: active noise control, DSP, Single channel, multi channel, FXLMS, FULMS, MFXLMS, fan. 1. PENDAHULUAN Masalah bising (suara bising) telah menjadi perhatian yang cukup serius saat ini seiring dengan semakin berkembangnya jumlah peralatan yang menjadi sumber bising di industri dan rumah tangga seperti: generator, kipas, blower, kompresor dan motor. Bising akustik (acoustic noise) secara singkat dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki, yang kemunculannya tidak dapat dihindari. Bising dapat menimbulkan akibat yang cukup serius bagi kesehatan manusia, yaitu berkurangnya kemampuan pendengaran, bahkan bising yang terlalu keras atau yang didengar secara terus menerus bisa menyebabkan tuli. Selain itu bising juga menimbulkan efek psikologis, seperti munculnya perasaan tertekan dan jenuh, yang selanjutnya akan mengurangi produktivitas. Untuk dapat bekerja dengan baik, manusia memerlukan suasana kerja yang nyaman dan jauh dari kebisingan. Di samping itu akibatakibat lain yang disebabkan bising adalah terganggunya pembicaraan antar manusia, menimbulkan getaran pada bangunan dan sebagainya. Singkatnya, bising memberikan banyak pengaruh negatif, oleh karena itu bising harus diredam. Cara konvensional untuk meredam bising didasarkan pada penggunaan bahan absorber. Namun cara ini tidak cukup efektif diterapkan pada bising yang memiliki frekuensi cukup rendah karena memerlukan bahan absorber yang tebal dan berat. Cara yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah sistem kendali bising aktif (Active Noise Control, disingkat ANC). eknik pengendalian ini didasarkan pada prinsip interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazim disebut anti sound (Elliot et al. 1993, 1994, 2001, Fuller dan vonflotow 1995, Kuo dan Morgan 1996). Sistem membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang hendak diredam, sedemikian sehingga sinyal residu minimum (lihat Gambar 1). Sumber bising disebut sumber primer, sedangkan sumber sinyal anti bising disebut sumber sekunder. Penelitian dalam sistem kendali bising aktif mencakup fisik akustik, jenis sensor dan aktuator, optimisasi geometri, struktur & algoritma pengendali, dan jenis bising. Oleh karena sifat bising bergantung pada kondisi lingkungan, penelitian dalam struktur dan algoritma kendali telah menghasilkan struktur dan algoritma adaptif, seperti FXLMS (Filtered X Least Mean Square) yang didasarkan pada Filter FIR, dan FULMS (FilteredU Least Mean Square) yang didasarkan pada Filter IIR. Algoritma ini telah diterapkan untuk meredam bising yang berasal dari berbagai peralatan. Namun demikian, penelitian sejauh ini difokuskan pada bising dalam ruang tertutup yang sempit, seperti dalam pipa atau duct (Elliot dkk. 1993, 1994, 2001, Fuller dan vonflotow 1995, Kuo dan Morgan 1996, Riyanto 1998). Kendali bising aktif dalam kasus ini diketahui menghasilkan redaman total (di seluruh daerah frekuensi) yang cukup baik, dapat mencapai hingga 20 db. Dalam ruang yang lebih luas, Departemen eknik Elektro, FI IB, Jl. Ganesha 10 Bandung (40132) briyanto@lskk.ee.itb.ac.id Majalah IPEK Vol. 16, No. 3, Agustus 2005

2 95 masalah pengendalian bising menghadapi masalah dan kompleksitas yang tinggi, karena gelombang tidak lagi dapat dianggap menjalar dalam satu dimensi. Gambar 1. Konsep Kendali Aktif Bising. 2. SISEM KENDALI BISING AKIF Ada dua tipe bising di lingkungan, yaitu bising berpita lebar (wideband noise) dan berpita sempit (narrowband noise). Bising berpita lebar disebabkan, misalnya, oleh turbulensi, yang bersifat acak, sehingga energinya terdistribusi di pita yang lebar. Contoh untuk turbulensi pita lebar adalah suara frekuensi rendah dari pesawat jet atau bising impuls dari suatu ledakan. Sementara itu, untuk pita sempit, energinya terkonsentrasi untuk frekuensi tertentu saja. Bising ini berhubungan dengan mesin yang berputar atau berulang, sehingga frekuensinya periodik atau hampir periodik. Contoh sumber bising pita sempit diantaranya adalah: fan, turbin sebagai sumber daya pendukung; kompresor dalam lemari es, dan pompa pneumatik yang digunakan untuk mentransfer material di industri. Ditinjau dari penempatan sensor acuan, sistem kendali bising aktif dapat dikelompokkan menjadi sistem umpanbalik dan umpanmaju (Elliot 2001, Kuo dan Morgan 1996). Pada sistem umpanbalik, sensor galat yang diletakkan setelah sumber sekunder berfungsi rangkap sebagai sensor acuan. Sinyal acuan diperoleh melalui prediksi dari sinyal residu bising yang berkorelasi dengan sumber bising. Pada sistem umpanmaju, digunakan dua sensor untuk mengukur sinyal bising utama dan residunya. Sensor acuan diletakkan sangat dekat dengan sumber bising agar diperoleh hasil pengukuran yang berkorelasi dengan bising yang akan direduksi. Ditinjau dari jumlah kanal kendali yang tersedia, kendali bising aktif dibedakan atas sistem kanal tunggal (single channel ANC) dan multikanal (multichannel ANC). Sesuai namanya, sistem kanal tunggal dibangun dari satu sensor acuan, satu sumber sekunder, dan satu sensor galat. Meski sederhana, sistem ini cukup efektif untuk mengurangi bising dalam media satu dimensi, seperti halnya bising dalam saluran udara. Perhatikan Gambar 2 untuk penerapan dalam duct. Dalam diagram blok di atas, sinyal yang tidak diinginkan x( direkam dengan memakai mikrofon referensi dekat dengan sumber bising tersebut sebelum merambat ke loudspeaker sekunder (peredam). Jarak antara mikrofon referensi dan loudspeaker sumber sekunder yang cukup akan menghasilkan kausalitas dan koherensi yang tinggi antara lokasi sensor bising (referensi) dan lokasi suara yang akan diredam. Sistem kendali bising aktif memakai sinyal referensi itu untuk membangkitkan sinyal y( yang disalurkan ke loudspeaker, menghasilkan bising sekunder dalam ruang akustik yang fasanya berlawanan dengan bising primer, sehingga meredam bising tersebut. Sistem kendali bising aktif multikanal bertujuan untuk melakukan peredaman bising pada daerah yang lebih luas. Sistem kendali bising aktif multikanal terdiri atas beberapa sumber sekunder dan beberapa mikrofon galat (Kuo dan Morgan 1996, Elliot dan Boucher 1994, Bouchard 2001, Riyanto dkk. 2001). Khusus untuk sistem multikanal, proses pengolahan dapat dikelompokkan menjadi sistem terdesentralisasi dan tersentralisasi. Secara prinsip sistem terdesentralisasi terdiri atas sejumlah pengendali otonom yang tidak berkoordinasi satu dengan yang lain. Sistem ini hanya menggunakan setiap sensor galat yang ada untuk menentukan keluaran dari sumber sekunder di dekatnya, dan membebaskan tiap sensor galat dari ketergantungan satu dengan yang lain. Pada sistem tersentralisasi, hasil pengukuran sejumlah sensor acuan dan sensor galat dipusatkan pada satu unit pengendali. Keluaran dari satu sumber sekunder adalah hasil perhitungan yang memperhatikan data pengukuran seluruh kanal. Residu bising yang diukur sensor galat menyatakan interaksi berbagai sumber sekunder, dan karenanya sistem ini juga disebut fully coupled system. Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen untuk sistem umpan maju kanal tunggal dan multi kanal. Pada sistem kanal tunggal, disajikan perbandingan struktur dan algoritma FXLMS, FULMS1 (dengan identifikasi jalur sekunder menggunakan filter FIR), FULMS2 (dengan identifikasi jalur sekunder dengan filter IIR) untuk meredam bising fan. Sinyal bising yang dihasilkan oleh fan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipandang sebagai bising berpita sempit dengan frekuensi bising utama di 127 Hz dan 254 Hz. Sensor yang digunakan adalah mikrofon, baik sebagai sensor referensi maupun sebagai sensor galat. Vol. 16, No. 3, Agustus 2005 Majalah IPEK

3 96 Noise Source Primary Noise x( Reference Microphone ANC y( Canceling Loudspeaker Eror Microphone Gambar 2. Sistem kendali bising aktif umpan maju satu kanal. Pada ANC multikanal, eksperimen peredaman bising fan dilakukan dengan algoritma FXLMS tersentralisasi. Masukan ke pengendali ANC adalah sinyal bising asli yang diubah ke dalam bentuk elektrik sedangkan keluaran dari setiap mikrofon galat akan digunakan untuk mengadaptasi nilainilai koefisien dalam filter yang digunakan. Pada kasus ini, dilakukan dua macam eksperimen multikanal dengan 1 mikrofon referensi, 2 mikrofon galat dan 2 speaker aktuator untuk meredam sinyal bising fan yang direkam dan bising fan secara langsung. 3. ALGORIMA ADAPIF 3.1 FXLMS Algoritma FXLMS (FilteredX Least Mean Square) merupakan modifikasi dari algoritma LMS (Least Mean Square). Modifikasi ini diperlukan untuk mengkompensasi fungsi transfer jalur sekunder yang mengikuti filter adaptif. Bagan filter adaptif dan jalur sekunder dengan algoritma FXLMS diilustrasikan dalam Gambar 3. x( W(z) P(z) y( S(z) d( + y'( e( e( dimutakhirkan (updated) setiap saat oleh algoritma LMS. e ( d( y'( X k ( d ( 2d( [ * W Xk ] ( * W Xk )...(1) d( * W e sehingga 2 ˆ e ( k 2d( [ * Xk ] 2( * W Xk ) * Xk W 2( * Xk )( d( * W Xk )...(2) 2( * Xk ) e( dan persamaan pemutakhirannya adalah ' Wk 1 Wk ( * Xk ) e( Wk X ke(...(3) dengan ' X k * Xk...(4) Algoritma yang mirip, tetapi lebih kompleks, diterapkan pada struktur multikanal tersentralisasi seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Algoritma yang dihasilkan disebut MFXLMS (Multichannel FilterdX Least Mean Square). x( P1(z) W1(z) FXLMS W2(z) P2(z) y1( y2( e1 ( e2( S11(z) S21(z) S12(z) S22(z) d1( d2( + e1 ( e2( + Gambar 4. Sistem kendali aktif multikanal tersentralisasi. 3.2 FULMS Algoritma FULMS juga merupakan modifikasi algoritma LMS dengan struktur filter IIR, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5. S^(z) x'( LMS Gambar 3. Diagram blok sistem ANC menggunakan algoritma FXLMS. Pada gambar tersebut x( adalah sinyal referensi yang berkorelasi dengan sumber bising, P (z) adalah jalur akustik dari sumber bising menuju mikrofon galat, dan S ˆ( z ) adalah model jalur sekunder S (z). W (z) adalah koefisien bobot dari filter adaptif yang nilainya Gambar 5. Diagram blok sistem ANC menggunakan algoritma FULMS. Majalah IPEK Vol. 16, No. 3, Agustus 2005

4 97 Sinyal residu (galat) diberikan oleh: e ( d( * y(...(5) dan sinyal keluaran dari filter IIR y( dihitung sebagai y( a ( x( b ( y( n 1)...(6) dimana a( dan b( adalah vektor bobot koefisen filter a ( = a ( a ( a (... a ( ] [ o 1 2 L 1 [ b 1 ( b2 (... b M ( ] b ( = dan y ( n 1) = [ y( n 1) y( n 2)... y( n M )] Definisikan vektor bobot baru w ( = a ( b( dan suatu vektor referensi baru u ( = x ( y( n 1) sehingga persamaan (6) dapat disederhanakan menjadi y( w ( u(...(7) Untuk memudahkan proses komputasi, maka pemutakhiran bobot filter (a( dan b() pada algoritma ini dapat dipisahkan menjadi: x ' a( n 1) a( ( e( '...(8) b ( n 1) b ( y ( n 1) e(...(9) dengan x' ( * x( dan y' ( * y( n 1) 4. HASIL EKSPERIMEN Perangkat eksperimen ditunjukkan pada Gambar 6 untuk kasus multikanal. Sistem ini terdiri atas DSP MS320C6701, yang melakukan seluruh pengolahan sinyal, DAC, penguat daya, speaker, mikrofon, penguat mula, dan ADC. Suatu PC terhubung ke DSP untuk melakukan pemrograman DSP dan akuisisi data secara realtime. Eksperimen dilakukan dalam ruang berukuran relatif besar (10m x 10m x 3m). Foto 1 memperlihatkan subsistem peralatan eksperimen. Dalam eksperimen ini model S(z) dibangun lebih dahulu sebelum kendali dilakukan, dengan menggunakan algoritma LMS yang diimplementasikan dalam DSP dan struktur filter FIR atau IIR. Sebagai sumber bising digunakan fan dengan 4 blade dan diameter 25 cm yang sering digunakan sebagai pendingin maupun penghisap udara (exhaus blower). Fan tersebut memiliki frekuensi bising utama di 127 Hz dan 254 Hz. Pre Amp Pre Amp MS320C6701EVM Mr Sa1 Pre Amp Sa2 Mg2 Mg1 Mr Power Amp Gambar 6. Setup eksperimen. Sb ` Power Amp Pada sistem kendali bising aktif satukanal dilakukan eksperimen untuk dua macam konfigurasi: dengan sumber bising fan sebenarnya dan dengan rekaman bising fan. Dengan mengubahubah parameter seperti: learning rate, dan orde filter ditemukan konfigurasi yang menghasilkan redaman optimum, seperti diperlihatkan pada abel 1 dan 2 (learning rate = 0.01 dan orde filter=100 untuk abel 1 dan learning rate=0.02 dan orde filter=80 untuk abel 2). redaman ditentukan berdasarkan formula = 10log(var(sebelum redama) 10log(var(setelah redama) pada frekuensi 127 Hz dan 254 Hz dihitung dengan menggunakan kerapatan spektrum daya. FULMS1 dan FULMS2 dibedakan pada penggunaan struktur filter model sekundernya, yaitu FIR untuk FULMS1 dan IIR untuk FULMS2. Pada kedua algoritma tersebut struktur filter pengendali yang digunakan adalah IIR. Dari abel 1 tampak bahwa untuk kasus predaman bising fan, FULMS1 memberikan hasil redaman yang baik di seluruh frekuensi (11.74 db), FXLMS menghasilkan redaman yang baik pada frekuensi utama(37.37db), sementara FULMS2 menghasilkan redaman yang cukup baik pada frekuensi harmonisa(3.6db). Dari abel 2 tampak bahwa FXLMS memberikan hasil redaman tertinggi di seluruh frekuensi(23.1db), FULMS1 menghasilkan redaman terbaik pada frekuensi utama(43.3db), sementara FULMS2 menghasilkan redaman terbaik pada frekuensi harmonisa(15.03db). Dalam eksperimen ini juga diukur redaman dalam dba dengan menggunakan SPL (Sound Vol. 16, No. 3, Agustus 2005 Majalah IPEK

5 98 (a) (b) (c) (d) Foto 1. Setup eksperimen ANC: a) Rangkaian ADC dan DAC, b) DSP MS32C6701 c) Penguat daya dan penguat mula d) Konfigurasi ANC Pressure Level) yang bersifat lebih sensitif terhadap pendengaran manusia. SA 10 Cm MG 43 Cm MR 35 Cm FAN Gambar 7. Geometri percobaan ANC satukanal pada Fan (MG: Mikrofon Galat, MR: Mikrofon Referensi, SA: Speaker Aktuator). SA 14 Cm 11 Cm MG 200 Cm Gambar 8. Geometri percobaan ANC satukanal untuk rekaman bising fan (MG: Mikrofon Galat, MR: Mikrofon Referensi, SA: Speaker Aktuator, SB: Sumber Bising). MR Sb abel 1. Hasil eksperimen ANC satukanal untuk bising fan dengan geometri pada Gambar 7. Algoritma pd frek pd frek 127Hz 254Hz FXLMS db db db FULMS db db db FULMS db db db abel 2. Hasil eksperimen ANC satukanal untuk rekaman bising fan dengan geometri pada Gambar 8. Algoritma pd frek 127Hz pada frek 254Hz dba FXLMS FULMS FULMS Majalah IPEK Vol. 16, No. 3, Agustus 2005

6 99 Gambar 9 memperlihatkan respons waktu sinyal bising residu yang ditangkap oleh mikrofon galat. ampak bahwa sinyal residu mencapai kondisi keadaan mantap dalam waktu yang cepat. erlihat bahwa sinyal bising memiliki amplitudo di sekitar 0,05 (dengan penyekalaa sebelum peredaman dilakukan, dan menjadi sekitar 0,02 setelah peredaman dilakukan. Pada Gambar 10, diperlihatkan kerapatan spektrum frekuensi sinyal bising sebelum dan setelah ANC diaktifkan. erlihat bahwa terdapat puncak spektrum di sekitar 127HZ dan 254Hz, dan bahwa pada frekuensi ini diamati redaman yang cukup baik. Dari hasil eksperimen pada abel 3 tampak bahwa untuk ANC multikanal diperoleh redaman yang baik (sekitar 20dB) untuk seluruh daerah frekuensi yang diukur pada kedua mikrofon galat. Di frekuensi utama dihasilkan redaman yang tinggi (3739dB) dan di frekuensi harmonisa diperoleh redaman yang cukup baik (sekitar 9dB) yang diukur pada kedua mikrofon galat. Kecenderungan yang sama juga diamati pada abel 4 untuk rekaman bising fan, meskipun dengan nilai redaman yang cukup tinggi pada frekuensi harmonisa. SA1 7 Cm MG1 40 Cm 40 Cm MR 37 Cm MG3 7 Cm SA3 Arah Angin Gambar 11. Geometri eksperimen ANC multikanal untuk bisng fan (MG: Mikrofon Galat, MR: Mikrofon Referensi, SA: Speaker Aktuator) Gambar 9. Sinyal yang ditangkap mikrofon galat (frekuensi pencuplikan 2KHz). abel 3. Hasil eksperimen ANC multikanal untuk bising fan dengan geometri pada Gambar 11. Mik Galat 1 Galat 1 di Frek 127 Hz Galat 1 di Frek 254 Hz db db db Mik Galat 2 Galat 2 pd Frek 127 Hz Galat 2 pd Frek 254 Hz db db db Sa1 12 Cm Mg1 Gambar 10. Plot kerapatan spektrum daya sinyal sebelum dan sesudah diredam. Pada kasus ANC multikanal dilakukan eksperimen dengan 2 macam konfigurasi: dengan sumber bising fan sesungguhnya dan dengan rekaman bising fan (lihat Gambar 11 dan 12). Dengan mengubahubah parameter seperti learning rate dan orde filter, untuk kasus bising fan dihasilkan nilai redaman sebagaimana diperlihatkan pada abel 3, sedangkan untuk kasus rekaman bising diperlihatkan pada abel 4. Sa2 14 Cm 100 Cm Mg2 150 Cm Mr 8 Cm Gambar 12. Geometri ANC multi kanal untuk rekaman bising fan. Sb Vol. 16, No. 3, Agustus 2005 Majalah IPEK

7 100 abel 4. Hasil eksperimen ANC multikanal untuk meredam rekaman bising fan dengan Geometri pada Gambar 12. Mik Galat 1 Mik Galat 1 pd Frek 127 Hz Mik Galat 1 pd Frek 254 Hz db db db Mik Galat 2 Mik Galat 2 pd Frek 127 Hz Mik Galat 2 pd Frek 254 Hz db db db 5. SIMPULAN Sistem kendali bising aktif dengan algoritma FXLMS dan FULMS dapat digunakan secara efektif untuk meredam bising yang diakibatkan oleh fan. Untuk kasus predaman bising fan, FULMS1 memberikan hasil redaman yang baik di seluruh frekuensi, FXLMS menghasilkan redaman yang baik pada frekuensi utama, sementara FULMS2 menghasilkan redaman yang cukup baik pada frekuensi harmonisa. Sensitivitas mikrofon dan korelasi antara sinyal referensi dan sinyal galat juga berperan penting dalam menentukan kinerja redaman yang diperoleh. Secara keseluruhan algoritma FULMS 1 memberikan peredaman yang paling baik, walaupun perbedaan itu tidak signifikan. Pada percobaan ANC multikanal, algoritma MFXLMS menghasilkan redaman yang cukup baik yaitu di sekitar 1824 db. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa redaman terhadap bising di ruang yang luas hanya dapat diperoleh secara signifikan bila sensor galat ditempatkan pada lokasi yang cukup dekat dengan sumber bising. Penelitian lebih lanjut diarahkan pada dua aspek: 1) menggabungkan peredam pasif dan aktif, dan 2) meningkatkan korelasi antara mikrofon galat dan referensi untuk meredam posisi yang cukup jauh. Pengembangan ke kasus nonlinier dengan jaringan syaraf tiruan didiskusikan oleh penulis (Riyanto, 2000, 2001, 2004). DAFAR ACUAN Bouchard, M. dan Quednau, S. (2000), Multichannel Recursiveleast Squares Algorithms and Fasttransversal Filters for Active Noise Control and Sound Reproduction Systems, rans. on Speech and Audio Processing, Vol. 8, n. 5, pp Elliot, S.J. (2001), Signal Processing for Active Control, Academic Press. Elliot, S.J. dan Nelson, P.A. (1993), Active Noise Control, IEEE Signal Processing Magazine, Vol. 10, No. 4, pp Elliot, S.J. dan Bouncher, C.C.(1994), Interaction between Multiple Feedforward Active Noise Control Systems, IEEE ransactions on Speech and Audio Processing, Vol. 2, No. 4, pp Fuller, C.R. dan von Flotow, A.H. (1995), Active Control of Sound and Vibration, IEEE Control Systems Magazine, Vol. 15, No. 6, pp. 919 Kuo, S. M. dan Morgan, D.R. (1996), Active Noise Control Systems: Algorithms and DSP Implementations, New York: John Wiley & Sons. Proakis, J.G. (1996), Digital Signal Processing: Principles, Algorithms, and Application, New Jersey: PrenticeHall, Inc. Riyanto, B. (2000), OnLine Secondary Path Identification of Active Noise Control Using Neural Networks, Int. Conf. Modeling and Simulation, Pittsburgh, USA.. Riyanto, B. (1998), Active Control of Acoustic Noise Using Adaptive Filter Algorithm: A Realime DSP Implementation Based on Feedforward Configuration, ISASI 98. Riyanto, B. dan Uchida, K. (2001), Active Control of Acoustic Noise Using Adaptive H Filter Algorithm, Movic 01, Osaka. Riyanto, B., Nasution, L. dan Uchida (2001), K. Active Control of Acoustic Noise Using Radial Basis Function Networks, Int. Conf. On Modeling, Identification and Control, Innsbruck, Austria. Riyanto, B., Yacoub, R. dan Uchida, K (2004), Identification of Secondary Path in ANC Using Diagonal Recurrent Neural Networks with EKF Algorithm, Proc. 5 th ASCC, Melbourne. Diterima: 17 Juni 2004 Disetujui untuk diterbitkan: 23 Agustus 2005 Majalah IPEK Vol. 16, No. 3, Agustus 2005

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS Muhammad Rizki Anggia Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Studi Komparatif Sistem Kendali Bising Aktif Umpan Maju Menggunakan Filter Adaptif Berbasis LMS

Studi Komparatif Sistem Kendali Bising Aktif Umpan Maju Menggunakan Filter Adaptif Berbasis LMS PROC. ITB Sains & Tek. Vol. 38 A, No. 1, 2006, 21-39 21 Studi Komparatif Sistem Kendali Bising Aktif Umpan Maju Menggunakan Filter Adaptif Berbasis LMS Bambang Riyanto 1) & Irma Husnaini 2) 1) Sekolah

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Kendali Bising Aktif pada DSK TMS320C6713 menggunakan algoritma Filtered-error LMS

Implementasi Sistem Kendali Bising Aktif pada DSK TMS320C6713 menggunakan algoritma Filtered-error LMS Implementasi Sistem Kendali Bising Aktif pada DSK MS320C6713 menggunakan algoritma Filtered-error LMS Muhammad Mukhlis Afriyanto 13202153 JALUR PILIHAN EKNIK KENDALI DEPAREMEN EKNIK ELEKRO INSIU EKNOLOGI

Lebih terperinci

peredaman yang kurang bagus pada sinyal bising blower. Kata kunci: ANC, Active Noise Control, Kendali Bising Aktif, JST, RBF, RRBFN, FX-RRBFN, Blower.

peredaman yang kurang bagus pada sinyal bising blower. Kata kunci: ANC, Active Noise Control, Kendali Bising Aktif, JST, RBF, RRBFN, FX-RRBFN, Blower. SISTEM KENDALI BISING AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS FUNGSI RADIAL BERULANG PADA TMS320C673 DSK Artiko Wibowo / 32 03 029 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE LINE ENHANCER - LEAST MEAN SQUARE (ALE-LMS)

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE LINE ENHANCER - LEAST MEAN SQUARE (ALE-LMS) No.33 Vol.1 hn.xvii April 1 ISSN : 854-8471 SIMULASI KENDALI DERAU AKIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORIMA ADAPIVE LINE ENHANCER - LEAS MEAN SQUARE (ALE-LMS) Heru Dibyo Laksono 1), Uyung Gatot S. Dinata

Lebih terperinci

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 Nama : Wito Chandra NRP : 0822081 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) 1. PENDAHULUAN

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) 1. PENDAHULUAN SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Heru Dibyo Laksono 1), Uyung Gatot S. Dinata 2) 1) Jurusan Teknik Elektro - Universitas Andalas 2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542 Endra Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jl K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK PEREDAMAN GENERATOR LSITRIK DENGAN ALGORITMA NEUROFUZZY

ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK PEREDAMAN GENERATOR LSITRIK DENGAN ALGORITMA NEUROFUZZY ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK PEREDAMAN GENERATOR LSITRIK DENGAN ALGORITMA NEUROFUZZY Dewanto RA, Asep S., Aradea Jurusan Teknik Informatika STMIK-DCI Tasikmalaya E-mail: dewanto_ra@stmik-dci.ac.id, URL:

Lebih terperinci

Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer

Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer Perancangan Simulasi dan Implementasi Noise Canceller Menggunakan Algoritma SFTRLS pada OMAP-L138 untuk Radio Militer Simulation Design and Implementation Noise canceller using SFTRLS Algorithm on OMAP-L138

Lebih terperinci

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan Eru Puspita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Bambang Sudarmono Achmad Hidayatno Budi Setiyono Abstrak Permasalahan yang timbul ketika melakukan pengambilan suara

Lebih terperinci

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) 138 M. A. Fatkhurrohman et al., Tingkat Redam Bunyi Suatu Bahan TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) M. Aji Fatkhurrohman*, Supriyadi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adaptive Noise Cancellation merupakan salah satu aplikasi filter adaptif yang digunakan untuk meredam noise pada sinyal. Aplikasi filter ini menggunakan algoritma Least

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh sehat adalah hal yang pasti diinginkan setiap orang. Akan tetapi, tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk mencapainya. Akibatnya,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/ PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/0022169 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mendisain sebuah sistem kontrol untuk sebuah plant yang parameterparameternya tidak berubah, metode pendekatan standar dengan sebuah pengontrol yang parameter-parameternya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu perangkat yang menghilangkan bagian dari sinyal yang tidak di inginkan. Filter digunakan untuk menglewatkan atau meredam sinyal yang di inginkan

Lebih terperinci

NOISE CANCELLATION PADA GELOMBANG BUNYI SEBAGAI UPAYA PEREDAMAN NOISE TANPA BAHAN PEREDAM

NOISE CANCELLATION PADA GELOMBANG BUNYI SEBAGAI UPAYA PEREDAMAN NOISE TANPA BAHAN PEREDAM Seminar NasionalSainsdanTeknologi 2016 NOISE CANCELLATION PADA GELOMBANG BUNYI SEBAGAI UPAYA PEREDAMAN NOISE TANPA BAHAN PEREDAM Sulanjari Program StudiTeknikMesin, Fak. Teknik, Univ. Pamulang Jln. Surya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret 4 ANALISIS PENGUANGAN DEAU PADA SINYAL LOUDSPEAKE MENGGUNAKAN FILTE ADAPTIF KALMAN Fitriani Christhien Simbolon, Arman Sani Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir PENGGUNAAN ADAPTIVE NOISE CANCELLATION (ANC) UNTUK PENEKANAN DERAU PADA PERCAKAPAN TELEPON Syaiful Amri [1], Achmad Hidayatno, ST, MT [2], Darjat, ST, MT [2] The problems that

Lebih terperinci

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital 2.1. Filter Filter adalah suatu alat untuk memisahkan sinyal sinyal yang diinginkan dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. [1]. Filter berkembang dalam pemakaiannya di bidang Elektroteknik menjadi sebagai

Lebih terperinci

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK Company LOGO DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK Oleh : Lusia Tuties Kristianingrum (2206100627) Dosen Pembimbing : Dr. Ir Wirawan, DEA Januari 2011 1 Topik Pembahasan Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat BAB I PENDAHULUAN Bab satu membahas latar belakang masalah, tujuan, dan sistematika pembahasan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat Kuadrat Terkecil Ternormalisasi. Pada

Lebih terperinci

SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2

SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2 SIMULASI KENDALI ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS UNTUK IDENTIFIKASI PLANT ORDE-2 SUKARMAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.489716, Faks.489715

Lebih terperinci

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

PENGUKURAN POWER RESPONSE DAN IMPULSE RESPONSE SPEAKER MEASUREMENT OF SPEAKER S POWER RESPONSE AND IMPULSE RESPONSE

PENGUKURAN POWER RESPONSE DAN IMPULSE RESPONSE SPEAKER MEASUREMENT OF SPEAKER S POWER RESPONSE AND IMPULSE RESPONSE Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGUKURAN POWER RESPONSE DAN IMPULSE RESPONSE SPEAKER MEASUREMENT OF SPEAKER S POWER RESPONSE AND IMPULSE RESPONSE Johansah Liman 1, Quinta Nadya Madra 2 1 Jalan Tanjung

Lebih terperinci

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER Leo Willyanto Santoso 1, Resmana Lim 2, Rony Sulistio 3 1, 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS

ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS ANALISIS GALAT AKIBAT KUANTISASI PADA IMPLEMENTASI DIGITAL SISTEM ADAPTIF LMS Indrastanti R. Widiasari Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana indrastanti@yahoo.com ABSTRACT Most

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-101 Kebisingan di Dalam Kabin Masinis Lokomotif Tipe CC201 Tri Sujarwanto, Gontjang Prajitno, dan Lila Yuwana Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN 7.1. TUJUAN PENGUKURAN Ada banyak alasan untuk membuat pengukuran kebisingan. Data kebisingan berisi amplitudo, frekuensi, waktu atau fase informasi, yang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

Reduksi Noise Akustik Secara Aktif Dengan Metode Filtered-X Least Mean Square

Reduksi Noise Akustik Secara Aktif Dengan Metode Filtered-X Least Mean Square Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, o. 2, September 2002: 54-65 Reduksi oise Akustik Secara Aktif Dengan Metode Filtered-X Least Mean Square Resmana Lim 1, Marco Jennifer Patrick 2, 1) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: aryobaskoro@mail.unnes.ac.id Abstrak. Karakteristik kanal wireless ditentukan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: D-33

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: D-33 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 23019271 D33 Penentuan Posisi Sumber Bising Pada Area Turbine Geared Compressor Set Di PT. Gresik Power Indonesia (The Linde Group) Dengan Beamforming Hade

Lebih terperinci

SKRIPSI APLIKASI ADAPTIVE NOISE CANCELLATION FREKUENSI 50 HZ PADA ELECTROCARDIOGRAM

SKRIPSI APLIKASI ADAPTIVE NOISE CANCELLATION FREKUENSI 50 HZ PADA ELECTROCARDIOGRAM SKRIPSI APLIKASI ADAPTIVE NOISE CANCELLATION FREKUENSI 50 HZ PADA ELECTROCARDIOGRAM Oleh : WELLY OCTANIUS 5103011002 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016

Lebih terperinci

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz Hubungan 1/1 filter oktaf f 1 f 2 f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2f c1 = frekuensi tengah penyaring =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz Analisis oktaf sepertiga,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 PERANCANGAN ALAT KENDALI KEBISINGAN AKTIF PADA KNALPOT STANDART SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 D DAN MENGIDENTIFIKASI REDUKSI SUARA YANG TERJADI SKRIPSI Skripsi yang Diajukan Untuk melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan dibahas mengenai teori penunjang yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang dikerjakan seperti suara, gelombang, sinyal, noise, Finite Impulse Response (FIR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri permobilan terus meningkat. Peralatan industri seperti knalpot sepeda motor, peniup / penghembus, kipas angin, dan trafo menyebabkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan mist blower merek Yanmar tipe MK 15-B. Sistem yang digunakan pada alat tersebut didasarkan oleh hembusan aliran udara berkecepatan tinggi. Oleh karena

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER 3 GANJIL 2017/2018 DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T Sinyal Digital Selain diwakili oleh sinyal analog, informasi juga dapat diwakili oleh sinyal digital.

Lebih terperinci

Aplikasi Mikroprosesor Tipe TMS320C6713 Untuk Penghapusan BisingSuara Kendaraan Secara Adaptif

Aplikasi Mikroprosesor Tipe TMS320C6713 Untuk Penghapusan BisingSuara Kendaraan Secara Adaptif Aplikasi Mikroprosesor Tipe TMS320C6713 Untuk Penghapusan BisingSuara Kendaraan Secara Adaptif Sri Arttini Dwi Prasetyowati,Bustanul Arifin, Eka Nuryanto Budi Susila Staf Pengajar, Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version  BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan telekomunikasi yang opimal mengacu pada tingkat kualitas layanan yang diberikan. Layanan telekomunikasi yang berkualitas (QoS), mensyaratkan agar data yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,

Lebih terperinci

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Achmad Bayhaki (L2F 002 541) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia trainingmoment@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati

Lebih terperinci

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta untuk memperkecil

Lebih terperinci

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PENGUKURAN PERGESERAN OBJEK DENGAN TRANDUSER ULTRASONIK MENGGUNAKAN METODE KORELASI SILANG SECARA REAL TIME

DESAIN SISTEM PENGUKURAN PERGESERAN OBJEK DENGAN TRANDUSER ULTRASONIK MENGGUNAKAN METODE KORELASI SILANG SECARA REAL TIME DESAIN SISTEM PENGUKURAN PERGESERAN OBJEK DENGAN TRANDUSER ULTRASONIK MENGGUNAKAN METODE KORELASI SILANG SECARA REAL TIME Ridwan Awalin, Agus Naba, D. J. Djoko Herry Santjojo Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Sinyal dan Pemrosesan Sinyal Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui tipe-tipe sinyal, pemrosesan dan aplikasinya Jumlah pertemuan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T

Implementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-137 Implementasi Algoritma B Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T Rayi Margina Putri Kurnia, Suwadi,

Lebih terperinci

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter 1 Imas Fatoni Parmono, 1 Bambang Heru Iswanto 1 Lab Instrumentasi dan Komputasi, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING Irmawan, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ABSTRAK Filter digital adalah suatu algoritma

Lebih terperinci

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, 12-18 AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KUALITAS KOMUNIKASI PADA TELECONFERENCE MENGGUNAKAN TEKNIK FILTER FDAF ( FREKUENSI DOMAIN ADAPTIF FILTER) Tri Nopiani Damayanti

Lebih terperinci

Sistem Pencari Lokasi Sumber Manusia Menggunakan Metode ITD

Sistem Pencari Lokasi Sumber Manusia Menggunakan Metode ITD Sistem Pencari Lokasi Sumber Manusia Menggunakan Metode ITD M. Afridon 1, Khairudinsyah 2 Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin Alam Sei. Alam, (0766) 7008877 e-mail: mohd_afridon@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI SUMBER

PENENTUAN LOKASI SUMBER PENENTUAN LOKASI SUMBER DENGAN MENGGUNAKAN HYDROPHONE TUNGGAL Annisa Firasanti 2207100159 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Wirawan, DEA Ir. Endang Widjiati, M.Eng.Sc LATAR BELAKANG Potensi perairan Indonesia

Lebih terperinci

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2] Bab II Teori Dasar 2.1 Proses Akuisisi Data [2, 5] Salah satu fungsi utama suatu sistem pengukuran adalah pembangkitan dan/atau pengukuran tehadap sinyal fisik riil yang ada. Peranan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM Batara Sakti 2408100040 Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Pada Kamar Hotel membutuhkan ketenangan dan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Musik saat ini tengah menjadi trend setter yang banyak digemari masyarakat. Terbukti dari menjamurnya program-program mengenai musik di media massa dan besarnya antusiasme

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

ANALISA AKUSTIK UJI STATIS MOTOR ROKET MENGGUNAKAN ALGORITMA FFT

ANALISA AKUSTIK UJI STATIS MOTOR ROKET MENGGUNAKAN ALGORITMA FFT ANALISA AKUSTIK UJI STATIS MOTOR ROKET MENGGUNAKAN ALGORITMA FFT Sri Kliwati Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Pusat Teknologi Roket Jalan Raya LAPAN Rumpin Bogor Indonesia email: sri_kliwatii@yahoo.com

Lebih terperinci

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL Susmini Indriani Lestariningati 1) 1)

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RBF PADA SISTEM KONTROL VALVE UNTUK PENGENDALIAN TINGGI MUKA AIR

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RBF PADA SISTEM KONTROL VALVE UNTUK PENGENDALIAN TINGGI MUKA AIR APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RBF PADA SISTEM KONTROL VALVE UNTUK PENGENDALIAN TINGGI MUKA AIR Wahyudi, Hariyanto, Iwan Setiawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln.

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, 31358-TE Tito Maulana, 31475-TE Ashif Aminulloh, 32086-TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 PENDAHULUAN Dengan pertumbuhan komunikasi tanpa

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,

Lebih terperinci

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana alur kerja dan proses pembuatan material komposit sandwich serat alami serta proses pengujian material tersebut untuk karakteristik

Lebih terperinci

Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family. Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family

Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family. Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family Pengontrol Derau Secara Aktif Menggunakan Filtered NLMS Pada TMS320Family Active Noise Control Using Filtered NLMS For TMS320Family Bani Aulia Rahman 1, Dr.Ir. Bambang Hidayat, DEA. 2, Desti Madya Saputri,

Lebih terperinci

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto, http://sigitkus@ub.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan

Lebih terperinci

SIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

SIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) SIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM () Muh Taufik Setyawan (NIM. LF 97 659) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto,

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1 Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV Raisah Hayati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan

Lebih terperinci

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Oleh: Marselin Jamlaay 2211 201 206 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Ir. Mochamad

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO Indra Fauziah, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Spread Spectrum (FHSS) pada

Spread Spectrum (FHSS) pada Implementasi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada DSK TMS30C646T O C K I A D I T YA M 060 - T E L E KO M U N I K A S I M U LT I M E D I A - Pembimbing Dr. Ir. Suwadi, MT Ir. Titik Suryani, MT

Lebih terperinci

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah   Website : Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Website : http://www.dahlan.web.id Pendahuluan Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN Fajri Ridhola, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network Neural Network (NN) adalah suatu prosesor yang melakukan pendistribusian secara besar-besaran, yang memiliki kecenderungan alami untuk menyimpan suatu pengenalan yang pernah dialaminya, dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat, hampir semua kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat, hampir semua kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat, hampir semua kehidupan manusia tergantung pada mesin atau komputer. Begitu banyak mesin yang dibuat untuk memudahkan

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Kode Mata : TK - 17305 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE Indriarto Yuniantoro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: indriarto@trisakti.ac.id

Lebih terperinci

DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan data-data hasil pengujian dari material uji, yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik atau kurva. Grafik grafik ini menyatakan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing, disingkat DSP) adalah suatu bagian dari sain dan teknologi yang berkembang pesat selama 40 tahun terakhir. Perkembangan ini terutama

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO Direstika Yolanda, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG LISA SAKINAH (07 00 70) Dosen Pembimbing: Dr. Melania Suweni Muntini,

Lebih terperinci

PENINGKAT HARMONISA, APLIKASI PENGOLAHAN SINYAL PADA AUDIO

PENINGKAT HARMONISA, APLIKASI PENGOLAHAN SINYAL PADA AUDIO Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKAT HARMONISA, APLIKASI PENGOLAHAN SINYAL PADA AUDIO (Harmonics Enhancers, Signal Processing Applications in Audio) Albert Mandagi Fakultas Teknologi Industri Jurusan

Lebih terperinci

OTOMATISASI PENGARAHAN KAMERA BERDASARKAN ARAH SUMBER SUARA PADA VIDEO CONFERENCE

OTOMATISASI PENGARAHAN KAMERA BERDASARKAN ARAH SUMBER SUARA PADA VIDEO CONFERENCE OTOMATISASI PENGARAHAN KAMERA BERDASARKAN ARAH SUMBER SUARA PADA VIDEO CONFERENCE Disusun Oleh : Nama : Jan Sebastian Nrp : 0522008 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK Arda Rahardja Lukitobudi Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar 10% persen manusia dari populasi dunia menderita gangguan pendegaran (hearing loss). Hal ini disebabkan oleh infeksi, strokes, obatobatan, tumor, dan gangguan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari

Lebih terperinci