KARAKTERISASI SENSOR KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI UNTUK PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP) ARIANTI TUMANGGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISASI SENSOR KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI UNTUK PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP) ARIANTI TUMANGGOR"

Transkripsi

1 KARAKTERISASI SENSOR KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI UNTUK PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP) ARIANTI TUMANGGOR DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 ABSTRAK ARIANTI TUMANGGOR. Karakterisasi Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi untuk Pengukuran Total Suspended Particulate (TSP). Dibimbing oleh AKHIRUDDIN MADDU dan MAMAT RAHMAT. Salah satu parameter pencemar udara adalah total suspended particulate (TSP). Metode yang sering digunakan untuk mengukur konsentrasi TSP adalah metode gravimetri. Hasil pengukuran tidak ditampilkan pada saat itu tetapi beberapa jam bahkan beberapa hari sesudahnya. Penelitian ini menggunakan sensor kristal fotonik satu dimensi, data hasil pengukuran yang diperoleh langsung ditampilkan pada saat pengukuran. Penelitian ini mengkarakterisasi TSP secara spektroskopi, mengukur konsentrasi TSP serta kalibrasi sensor kristal fotonik satu dimensi. Peningkatan konsentrasi TSP yang terjerap menyebabkan intensitas transmisi cahaya yang diterima oleh fotodetektor semakin menurun. Pengukuran intensitas transmisi cahaya yang diterima fotodioda sebagai fotodetektor menunjukkan nilai sensitivitas 891,5 mv/(µg/m³) dengan koefisien determinasi 74,6% pada selang konsentrasi 0,0356-0,0730 µg/m³. Pengukuran intensitas transmisi cahaya dengan spektrofotometer sebagai fotodetektor menunjukkan nilai sensitivitas sebesar 401,1 (10 3 Watt/m 2 )/(µg/m³) dengan koefisien determinasi 76,0% pada selang konsentrasi 0,0213-0,0438 µg/m³. Kata kunci : sensor kristal fotonik satu dimensi, total suspended particulate (TSP), fotodetektor.

3 KARAKTERISASI SENSOR KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI UNTUK PENGUKURAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP) ARIANTI TUMANGGOR Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Fisika DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

4 Judul : Karakterisasi Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi untuk Pengukuran Total Suspended Particulate (TSP) Nama : Arianti Tumanggor NIM : G Departemen : Fisika Disetujui, (Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si) Pembimbing I (Mamat Rahmat, M.Si) Pembimbing II Diketahui, (Dr. Ir. Irzaman, M.Si) Ketua Departemen Fisika Tanggal lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sirandorung, 28 Mei 1989 dari pasangan Losmer Linus Tumanggor dan Merdi Hasugian. Merupakan puteri pertama dari duabelas bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak dari TK Santa Monika Sirpangtolu pada tahun 1995, pendidikan dasar dari SDN Trans Manduamas I SP II pada tahun 2001 dan pada tahun 2004, menamatkan pendidikan tingkat pertama dari SMP Swasta Katolik Fatima I Sibolga yang dilanjutkan dengan pendidikan tingkat atas di SMA Swasta Katolik Sibolga. Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Saat menjadi mahasiswa IPB, penulis tercatat sebagai asisten praktikum Fisika Dasar tahun , dan asisten kuliah agama Katolik. Selain itu penulis pernah aktif di bidang Himpunan Profesi Fisika (HIMAFI) menjabat sebagai wakil sekretaris pada tahun 2009 dan juga pernah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa pada unit Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KeMaKI) sebagai wakil bendahara.

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir yang berjudul Karakterisasi Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi untuk Pengukuran Total Suspended Paticulate (TSP). Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk semuanya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan dari aplikasi material yang dikembangkan ini. Bogor, Agustus 2011 Penulis

7 UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda L. L. Tumanggor & Ibunda M. Hasugian yang selalu memberikan dukungan, doa, nasehat, perhatian, pengertian, saran, semangat dan kasih sayang kepada penulis terutama di masa-masa penyusunan karya ilmiah ini. 2. Bapak Akhiruddin Maddu sebagai pembimbing yang telah memberikan motivasi, kritik, saran dan masukan baru serta menyempatkan waktunya untuk berdiskusi. 3. Bapak Mamat Rahmat sebagai pembimbing yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti penelitian ini melalui program Beasiswa Unggulan Terpadu, memberikan motivasi, kritik dan saran serta menyempatkan waktunya untuk berdiskusi. 4. Bapak Hanedi Darmasetiawan sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis terutama dalam hal penulisan. 5. Bapak Faozan Ahmad sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis. 6. Bapak M. Nur Indro sebagai dosen editor yang selalu berkenan memeriksa tulisan dan memberikan masukan kepada penulis. 7. Kak Wenny, Kak Erus, Kak Azis, Nissa, Anggi, Dita, Dede yang sudah banyak membantu menyelesaikan penyusunan usulan, seminar, sidang sampai penulisan hasil penelitian. 8. Keluarga besar L. Tumanggor & M. Hasugian terimakasih untuk semua doa dan dukungan yang diberikan. 9. Teman teman seperjuangan Fisika IPB Angkatan 44 (Ayul, Ayus, Vero, Ninink, Nice, Neneng, Adam, Subi, Wira, Dede H, Deyul, Dita, Hery, Johan, Adekur, Marco, Bayu, Cha-cha, Uti, Leli, Yola, Wita, Balgies, Ai, Maya, Hery, Irvan, Mbah, Bery, Dani, Ucup, Danil, Hilal, Haqi, Rina, Ika, Denti, Alm Karin, Ana, Chaul, Heny, Azrul, Habibi) yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 10. Teman-teman Pink Corner (Yunko, Medith, Kak Iyam, Iren, Memel dan Indah) di Pink House teman berbagi cerita yang selalu memberikan kritik & saran, semangat dan dukungan. 11. Bang Indra yang memberi semangat dan dukungan told Jalani saja, itu belum seberapa. 12. Pak Jun, Ridwan, dan Hening yang sudah membantu penelitian ini. 13. Rekan-rekan fisika angkatan 43, 45 dan civitas akademika fisika lainnya yang telah banyak banyak membantu penulis selama ini. 14. Kepada pihak Beasiswa Unggulan Terpadu yang membiayai pendidikan penulis selama penelitian dan penelitian ini. 15. Segenap pimpinan dan pegawai Laboratorium Pengembangan dan Pengembangan Lingkungan Hidup IPB (PPLH IPB). 16. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 1 Perumusan Masalah... 1 Hipotesis... 1 Batasan Masalah... 1 BAB TINJAUAN PUSTAKA... 1 Total Suspended Particulate (TSP)... 1 Sensor Kristal Fotonik... 2 BAB III... 4 METODOLOGI... 4 Waktu dan Tempat Penelitian... 4 Alat dan Bahan... 4 Metode Penelitian... 5 BAB IV... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 Hasil Karakterisasi Total Suspended Particulate (TSP)... 7 TSP... 7 Hasil spektroskopi TSP... 7 Konsentrasi TSP secara Gravimetri... 9 Kepekaan Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi... 9 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 16

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kristal fotonik (a) 1D, (b) 2D dan (c) 3D... 3 Gambar 2. Model kristal fotonik 2D... 3 Gambar 3. kristal fotonik satu dimensi tanpa defect... 4 Gambar 4. kristal fotonik satu dimensi dengan defect... 4 Gambar 5. Model kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect... 4 Gambar 6. Hubungan transmitansi akuades dan sampel... 8 Gambar 7. Hubungan absorbansi sampel dan panjang gelombang... 8 Gambar 8. Intensitas cahaya polikromatik dan monokromatik... 8 Gambar 9. Spektrum representatif transmisi sampel pada daerah PBG (saat pengambilan sampel) Gambar 10. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan waktu Gambar 11. Hubungan tegangan keluaran fotodioada dan waktu Gambar 12. Spektrum representatif transmisi sampel pada daerah PBG (saat pengenceran) Gambar 13. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan volum penambahan akuades Gambar 14. Hubungan tegangan keluaran fotodioda dan volum penambahan akuades Gambar 15. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan konsentrasi TSP Gambar 16. Hubungan tegangan keluaran fotodioda dan konsentrasi TSP....13

10 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Diagram alir proses penelitian Lampiran 2. Gambar pengambilan sampel dan perlengkapan uji spektrometri Lampiran 3. Gambar alat HVAS Lampiran 4. Skema pemasangan kristal fotonik pada tabung penjerap Lampiran 5. Skema pengujian dengan spektrofotometer sebagai detektor sensor kristal fotonik satu dimensi Lampiran 6. Skema pengujian dengan fotodioda sebagai detektor sensor kristal fotonik satu dimensi Lampiran 7. Data transmitansi akuades, sampel dan absorbansi sampel (TSP) Lampiran 8. Gambar filter (a) sebelum digunakan dan (b) sesudah digunakan Lampiran 9. Data intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer dan waktu Lampiran 10. Data intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer dan volum penambahan akuades Lampiran 11. Data intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer dan konsentrasi TSP Lampiran 12. Data tegangan keluaran fotodioda dan waktu Lampiran 13. Data tegangan keluaran fotodioda dan volum penambahan akuades Lampiran 14. Data tegangan keluaran fotodioda dan konsentrasi TSP Lampiran 15. Kurva konsentrasi real-time selama pengukuran dari intensitas transmisi cahaya Lampiran 16. Kurva konsentrasi real-time selama pengukuran dari tegangan keluaran fotodioda Lampiran 17. Data konsentrasi real-time selama pengukuran dari intensitas transmisi cahaya Lampiran 18. Data konsentrasi real-time selama pengukuran dari tegangan keluaran fotodioda... 38

11 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pencemaran udara merupakan peristiwa masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum. 1 Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang memprihatinkan, baik berasal dari kegiatan manusia maupun alam. Pencemaran udara yang berasal dari kegiatan manusia antara lain industri, kendaraan bermotor, perkantoran, dan perumahan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran yang berasal dari alam, adalah kebakaran hutan, gunung meletus, dan pancaran gas alam beracun. Kehadiran pencemaran udara menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. 2 Berdasarkan baku mutu udara lingkungan menurut peraturan pemerintah nomor 41 tahun 1999 total suspended particulate (TSP) merupakan salah satu parameter pencemar udara. Total suspended particulate dinamakan partikulat yang tersuspensi di udara ambien. 2 Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu udara ambien nasional untuk TSP adalah 230 µg/m 3 per 24 jam. 3 Berdasarkan SNI salah satu metode yang digunakan untuk mengukur konsentrasi TSP adalah metode gravimetri. 4 Metode ini dapat menggambarkan konsentrasi TSP di udara permukaan, akan tetapi pengujian data membutuhkan waktu yang cukup lama atau tidak realtime. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi konsentrasi TSP dengan menggunakan sensor kristal fotonik satu dimensi yang dirancang agar data hasil pengukuran yang diperoleh dapat sitampilkan secara in-situ dan realtime. 5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Karakterisasi TSP. 2. Menghitung konsentrasi TSP yang terukur. 3. Mengkalibrasi sensor optik berbasis kristal fotonik satu dimensi pada pengukuran TSP. Perumusan Masalah Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana respon sensor kristal fotonik satu dimensi terhadap pengukuran TSP pada panjang gelombang tertentu. Hipotesis Perubahan konsentrasi TSP terhadap transmisi cahaya, yang diterima oleh fotodetektor pada sensor kristal fotonik satu dimensi adalah berbanding terbalik. Batasan Masalah Penelitian ini hanya meliputi : 1. Karakterisasi TSP secara spektroskopi. 2. Karakterisasi sensor kristal fotonik satu dimensi untuk deteksi konsentrasi TSP dengan metode spektroskopi. 3. Kalibrasi sensor kristal fotonik satu dimensi dengan referensi data hasil pengukuran sesuai SNI oleh pihak Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Total Suspended Particulate (TSP) Perubahan lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh pencemaran udara dimana masuknya zat pencemar (berbentuk gas dan partikel kecil yang dinamakan aerosol) ke dalam udara. Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari kurang dari 1 mikron sampai dengan (maksimal) 500 mikron. Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Komposisi partikulat debu udara yang rumit, dan pentingnya ukuran partikulat, banyak istilah yang digunakan untuk menyatakan partikulat debu di udara.

12 2 Beberapa istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan partikulat debu dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara antara lain : Suspended Particulate Matter (SPM), Total Suspended Particulate (TSP), Particulate Matter 10 (PM 10 ) dan Particulate Matter 2.5 (PM 2.5 ). 2 Partikel udara dalam wujud padat yang berdiameter kurang dari 2.5 µm disebut particulate matter 2.5 (PM 2.5 ) dan kurang dari 10 µm disebut dengan particulate matter 10 (PM 10 ). Menurut para pakar lingkungan dan kesehatan masyarakat, PM 2.5 dan PM 10 sebagai pemicu timbulnya infeksi saluran pernafasan, karena pertikel padat tersebut mengendap pada saluran pernafasan daerah bronki dan alveoli. 6 Partikel-partikel sebesar 2.5 µm atau lebih kecil dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang terbesar bagi manusia, karena untuk massa yang sama, partikulat tersebut menyerap senyawa karsinogenik lebih beracun dari partikel yang ukurannya lebih besar dan lebih mudah dalam menembus paruparu. 7 Partikel berukuran kurang dari 2.5 µm (PM 2.5 ) tidak disaring dalam sistem pernapasan bagian atas dan menempel pada gelembung paru, sehingga dapat menurunkan pertukaran gas. 6 Partikel yang berdiameter antara 1-10 mikron biasanya termasuk tanah, debu dan produk-produk pembakaran dari industri lokal, dan pada tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut. Partikel yang mempunyai diameter antara 0,1-1 mikron terutama merupakan produk-produk pembakaran dan aerosol fotokimia. Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron belum diidentifikasi secara kimia, tetapi diduga berasal dari sumber-sumber pembakaran. 8 Total suspended particulate adalah partikel-partikel yang tersuspensi di udara permukaan (udara ambient), mengacu pada semua partikel yang ukurannya kurang dari 100 mikrometer. 7 Partikel debu melayanglayang dalam waktu yang relatif lama di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Partikel debu merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda-beda, sehingga komposisinya di udara menjadi partikel yang sangat rumit. 9 Menurut Fardiaz 8 partikel debu memiliki sifat: 1. Pengendap Partikel yang berukuran lebih besar dari 2-40 mikron (tergantung dari densitasnya) tidak bertahan terus di udara, melainkan akan mengendap. Partikel yang tersuspensi secara permanen di udara mempunyai kecepatan pengendapan, tetapi partikel-partikel ini tetap terdapat di udara karena gerakan udara. 2. Adsorbsi Kemampuannya sebagai tempat adsorbsi (sorbsi secara fisik) atau kimisorbsi (sorbsi disertai dengan interaksi kimia). 3. Absorbsi Jika molekul yang tersorbsi tersebut larut di dalam partikel, jenis sorbsi ini sangat mementukan tingkat bahaya dari partikel. 4. Optik Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan panjang gelombang sinar, sehingga partikel-partikel tersebut mempengaruhi sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi. Partikel yang berukuran jauh lebih besar dari 1 mikron jauh lebih besar dari pada panjang gelombang sinar tampak dapat menyebarkan sinar sesuai dengan penampang melintang partikel tersebut. Sensor Kristal Fotonik Kristal fotonik adalah kristal buatan yang tersusun secara periodik dari material optik dengan indeks bias yang berbeda. 10 Dalam kristal fotonik, perulangan dalam struktur terbentuk dari variasi indeks bias bahan yang berbeda dalam struktur tersebut. Secara umum kristal fotonik dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu satu dimensi (1D), dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D) pada Gambar Kristal fotonik satu dimensi telah bisa diproduksi dan digunakan secara luas. Struktur ini biasa digunakan secara luas dalam bidang optik lapisan tipis dan sebagai sensor. Struktur kristal fotonik dua dan tiga dimensi masih merupakan tantangan bagi teknologi fabrikasi. Pada kasus dua dimensi, diasumsikan gelombang datang merambat dalam bidang x-y (inplane). Struktur yang ada uniform dalam arah sumbu z dan berperiodik dalam arah x-y (Gambar 2). 11

13 3 Gambar 1. Kristal fotonik (a) 1D, (b) 2D dan (c) 3D 11 Gambar 2. Model kristal fotonik 2D 11 Keunggulan sensor kristal fotonik satu dimensi ini antara lain : 1. Memiliki sensitivitas tinggi 2. Dapat digunakan secara in-situ dan rea-ltime 3. Praktis dan mudah digunakan 4. Dapat diintegrasikan ke dalam sistem otomatis. 5 Kristal fotonik yang digunakan sebagai sensor dalam penelitian ini adalah kristal fotonik satu dimensi. Kristal fotonik satu dimensi berupa sistem optik periodik yang tersusun atas unit-unit sel identik. Masingmasing unit sel tersebut terdiri dari dua atau lebih lapisan material dielektrik dengan indeks bias rendah dan tinggi, serta dengan ketebalan berorde panjang gelombang elektromagnetik (EM) operasional. Interferensi antara gelombang transmisi dengan refleksi dapat mengakibatkan penghambatan perambatan gelombang EM pada rentang panjang gelombang tertentu (Gambar 3). Rentang ini dikenal dengan istilah photonic band gap (PBG). 5 Jika struktur kristal fotonik ini didesain memiliki satu atau lebih unit sel defect (cacat), yaitu lapisan yang memiliki ketebalan optik berbeda dengan ketebalan lapisan pada unit sel reguler, maka akan muncul fenomena photonic pass band (PPB) yang menunjukkan semacam kebocoran gelombang EM dalam rentang PBG seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4. Karakteristik PPB tersebut sangat sensitif terhadap perubahan indeks bias material pada lapisan defect. Fenomena inilah yang dimanfaatkan untuk pembuatan sensor optik berbasis kristal fotonik, dimana material sampel yang akan dideteksi diperlakukan sebagai lapisan defect. 5 Pada penelitian ini kristal fotonik yang digunakan adalah sensor kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect agar sensitivitas dari sensor ini meningkat. Model kristal fotonik satu dimensi dengan dua defek seperti pada Gambar 5, dimana defect pertama dibuat dua kali ketebalan indek bias yang tinggi, dan defect kedua dibuat kosong untuk material sampel yang akan diuji. 12 Prinsip kerja sensor kristal fotonik satu dimensi yaitu dengan merambatkan gelombang EM di dalam kristal fotonik yang disisipi material sampel, kemudian diterima oleh fotodetektor. Keluaran fotodetektor tersebut diubah menjadi tegangan listrik. Agar dapat terbaca, tegangan tersebut harus diperkuat oleh rangkaian amplifier. Tegangan yang dihasilkan dapat dikonversi dan dikalibrasi ke dalam satuan parameter yang dibutuhkan, misalnya gram/liter, molar, % volume atau % bobot. 4

14 4 Gambar 3. kristal fotonik satu dimensi tanpa defect 13 Gambar 4. kristal fotonik satu dimensi dengan defect 13 Gambar 5. Model kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect 13 BAB III METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai Oktober 2010 hingga November 2011 di Koridor Departemen Fisika, Gerbang utama IPB, Laboratorium Spektroskopi Departemen Fisika, Laboratorium Fisika Material, dan Labolatorium PPLH IPB. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tabung penjerap, pompa vakum, pencatat waktu, pencatat laju alir (flow meter), thermometer, ocean optic spectrophotometer UV-Vis USB 4000, high volume air sampler (HVAS), kertas saring (filter), timbangan analitik, sensor kristal fotonik satu dimensi, voltmeter, sumber cahaya, dan fotodetektor berupa spektrofotometer & fotodioda. Bahan yang digunakan adalah udara permukaan dan akuades sebagai penjerap.

15 5 Metode Penelitian Karakterisasi TSP a. Penyediaan sampel diambil dari asap kendaraan bermotor. Sebelumnya, tabung penjerap tersebut disambungkan dengan pompa vakum yang berfungsi sebagai alat penghisap asap kendaraan kemudian tabung penjerap diisi 10 ml akuades. Setelah tabung penjerap diisi akuades dan disambungkan dengan pompa vakum, pengambilan sampel dimulai. Pompa vakum dihidupkan, udara dihisap masuk ke dalam tabung penjerap (Lampiran1). i b. Pengujian secara spektroskopi Tahapan pengukuran spektroskopi : 1. Untuk standar kalibrasi transmitansinya, digunakan akuades sebagai blanko. 2. Akuades dimasukkan ke dalam kuvet (sebagai blanko). 3. yang ada dalam tabung penjerap dimasukkan ke dalam kuvet (sebagai sampel). 4. Software spektrofotometer dibuka, tampil pada layar komputer. 5. Kuvet blanko diletakkan ke dalam kuvet holder spektrofotometer. 6. Pada tambilan software yang digunakan, pilih scope berarti kuvet (kuvet berisi akuades) yang dimasukkan pada kuvet holder sebagai blanko. Setelah itu dipilih terang (icon lampu) sebagai kondisi terang, kemudian kuvet holder ditutup sebagai kondisi gelap dan dipilih dark. 7. Pada layar komputer ditampilkan grafik yang intesitasnya nol. Setelah grafik tersebut stabil, dipilih transmitansi (icon T). 8. Pada layar ditampilkan grafik transmitansi akuades adalah 100 %. 9. Kuvet yang berisi sampel diletakkan ke dalam kuvet holder spektrofotometer. Kemudian dipilih transmitansi (icon T). Intensitas transmitansi sampel yang diukur menjadi kurang dari 100 %. 10. Setelah diketahui data transmitansi, dapat diperoleh juga data absorbansi sampel dengan memilih icon A pada tampilan software. Setelah diperoleh data transmitansi dan absorbansi sampel, diamati perubahan intensitas atau perubahan spektrum dari blanko terhadap sampel. gelombang operasi ini selain untuk fabrikasi sensor kristal fotonik satu dimensi, dan pemilihan sumber cahaya. Selama proses karakteristik spektrometri TSP, sumber cahaya yang digunakan berupa sumber cahaya polikromatis. Agar cahaya yang melewati jerapan lebih spesifik maka sumber cahaya yang digunakan dalam karakterisasi kristal fotonik satu dimensi untuk pengukuran TSP adalah sumber cahaya monokromatis Pengukuran konsentrasi TSP secara gravimetri Pengukuran konsentrasi TSP sesuai dengan metode gravimetri menggunakan alat HVAS (Lampiran3) sesuai SNI a. Persiapan Filter Filter dipanaskan dalam oven dengan suhu C selama 1-2 jam. Kemudian filter didinginkan dalam desikator. Setelah dingin, filter ditimbang dengan timbangan analitik ditimbang. Penimbangan massa untuk tiap filter dilakukan tiga kali. Dicatat hasil pengukuran massa filter sebelum digunakan. Massa rata-rata dari tiga kali penguikuran sebagai massa filter sebelum digunakan (m 1 ). Kemudian, disimpan kembali ke dalam wadah tertutup. b. Pengambilan dan pengujian sampel 1. Filter dipasang ke dalam filter holder HVAS. Kemudian disambungkan dengan sumber listrik. 2. Alat dihidupkan lalu udara terhisap oleh HVAS. Partikulat terperangkap pada filter. 3. Selama periode pengambilan sampel, dibaca dan dicatat laju alir, temperatur dan tekanan minimal 2 kali. Pembacaan diawal dan diakhir dengan asumsi perubahan pembacaan linear setiap waktu. 4. Setelah udara dihisap sampai tekanan tertentu, alat dimatikan kembali. 5. Dipindahkan filter secara hati-hati, dijaga agar tidak ada partikel yang terlepas, dan filter dimasukkan kembali ke dalam wadah tertutup. 6. Ditimbang lembaran filter dengan timbangan analitik sebagai massa filter setelah pengambilan sampel (m 2 ). c. Perhitungan konsentrasi 1. Koreksi laju alir volumetrik pada kondisi standar T P Qs Qo T P / (1)

16 6 Keterangan : Qs adalah laju alir volumetrik pada kondisi standar 298 K dan kpa (m 3 /menit); Qo adalah laju alir volum uji udara yang terhisap (m 3 /menit); Ts adalah temperatur standar, 298 K; To adalah temperatur absolut dimana Qo ditentukan (K); Ps adalah tekanan baromatik standar, kpa; Po adalah tekanan baromatik dimana Qo ditentukan (kpa). 2. Volum udara yang dihisap V Q Q T (2) Keterangan : V adalah volum udara yang diambil (m 3 ); Qs 1 adalah laju alir awal terkoreksi pada pengukuran pertama (lpm); Qs 2 adalah laju alir akhir terkoreksi pada pengukuran kedua (lpm); T adalah waktu pengambilan contoh uji (menit). 3. Konsentrasi partikel tersuspensi total da lam udara ambien menggunakan HVAS C 10 (3) V Keterangan : C adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/nm 3 ); m 1 adalah berat filter awal (g); m 2 adalah berat filter akhir (g); V adalah volum contoh uji udara (liter); 10 6 adalah konversi g ke µg Karakterisasi dan uji kepekaan sensor kristal fotonik satu dimensi Pengukuran transmisi cahaya yang diterima fotodetektor dilakukan secara bersamaan dan kondisi yang sama dengan pengukuran konsentrasi TSP secara gravimetri. Fotodetektor yang digunakan adalah spektrofotometer dan fotodioda. Sensor kristal fotonik satu dimensi dipasang pada tabung penjerap (Lampiran 4). a. Pengukuran transmisi cahaya dengan spektrofotometer Untuk uji transmisi cahaya dengan spektrofotometer dilakukan dengan cara menempatkan light source sebelum struktur kristal fotonik yang merambat melalui defect pertama dan defect kedua hingga diterima oleh detektor berupa spektrofotometer. Dalam hal ini defect kedua berupa larutan penjerap TSP yang akan dideteksi. Keluaran parameter tersebut berupa intensitas cahaya dalam satuan counts. Desain eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 5. b. Pengukuran transmisi cahaya dengan fotodioda Untuk uji transmisi dengan menggunakan fatodioda pada dasarnya sama dengan uji transmisi cahaya dengan menggunakan spektrofotometer. Keluaran dari uji ini berupa transmisi cahaya yang dikonversi dalam satuan tegangan. Tujuan desaian eksperimen ini agar hasil pengamatan dapat digunakan untuk pengukuran secara digital. Desain eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 6. Pengujian untuk memperoleh (a) transmisi cahaya yang diterima oleh spektrofotometer dan (b) transmisi cahaya berupa tegangan keluaran fotodioda, dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan karakterisasi sensor kristal fotonik satu dimensi untuk mendeteksi TSP : 1. Pengambilan dan pengujian sampel (TSP) Dilakukan pada lokasi, waktu, dan tekanan yang sama, bersamaan dengan pengukuran TSP metode gravimetri. Pompa vakum dihidupkan, udara dihisap masuk ke dalam tabung penjerap. Diamati dan dicatat laju alir, suhu dan transmisi cahaya baik berupa tegangan setiap 2 menit sekali selama satu jam pengambilan sampel. 2. Perhitungan konsentrasi yang terjerap Konsentrasi TSP menggunakan sensor kristal fotonik satu dimensi adalah C Q (4) C Q Keterangan : C o adalah konsentrasi akhir TSP menggunakan sensor kristal fotonik (µg/m 3 ); Cs adalah konsentrasi akhir TSP menggunakan HVAS (µg/m 3 ); Q o adalah laju alir rata-rata dengan sensor kristal fotonik satu dimensi (lpm); Qs adalah laju alir HVAS (lpm).

17 7 3. Pengenceran Proses pengenceran dilakukan dengan menambahkan 0,5-1 ml akuades secara terus menerus setiap interval waktu tertentu hingga mencapai nilai transmisi yang stabil (pengenceran hingga penambahan 10 ml akuades). Nila i konsentrasi pada saat pengenceran adalah C (5) C Keterangan : C o adalah konsentrasi TSP (µg/m 3 ); C i adalah konsentrasi terukur menggunakan sensor kristal fotonik satu dimensi (µg/m 3 ); V o adalah volume penjerap setelah sampling pada konsentrasi C o (ml); V i adalah volume penjerap + penambahan penjerap untuk Ci (ml); BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi Total Suspended Particulate (TSP) Karakterisasi TSP menggunakan metode spektrometri. Spektrometri merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur konsentrasi suatu zat berdasarkan spektroskopi. Spektroskopi adalah bidang ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi dan materi sebagai fungsi panjang gelombang. 14 Analisis ini menghasilkan panjang gelombang absorbsi. gelombang absorbsi diperoleh dari perubahan transmitansi sampel (jerapan TSP). merupakan fraksi daya yang masuk dan yang diteruskan oleh sampel. 15 TSP Dalam karakteristik spektrometri ini, TSP diperoleh dari asap kendaraan bermotor roda dua, dihisap dengan pompa vakum dan dijerap dalam tabung penjerap berdiameter 2,4 cm dan tinggi 12,1 cm. TSP yang dijerap (dengan akuades) menjadi suatu campuran, karena jerapan yang dihasilkan tidak bereaksi. Campuran yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak berwarna atau transparan dan tidak berbau. Hasil spektroskopi TSP Analisis spektroskopi dilakukan melalui pengukuran transmitansi dengan menggunakan ocean optics spectrophotometer UV-Vis USB Hasil pengukuran transmitansi TSP ditunjukkan sebagai Gambar 6. Pada Gambar 6 terlihat bahwa transmitansi akuades sebagai blanko, diatur sedemikian sehingga menunjukkan transmitansi 100% pada panjang gelombang cahaya tampak. akuades 100% digunakan sebagai kalibrasi untuk memperoleh transmitansi TSP. Hasil pengukuran transmitansi TSP menunjukkan bahwa tidak ada perubahan bentuk spektrum transmisi yang menyolok, hanya intensitas transmitansi yang berubah nyata pada rentang cahaya tampak nm, turun kurang lebih menjadi 80 85% T seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. campuran TSP naik hingga 0,1 a.u (arbitrary unit) ditunjukkan pada Gambar 7. Dalam hukum Beer Lambert, absorbansi didefenisikan sebagai logaritma berbasis 10 dari kebalikan transmitansi. 15 sebagai persentase cahaya yang mampu melewati sampel maka absorbansi Gambar 7, menunjukkan kuantitas cahaya yang diserap oleh sampel. Hasil karakterisasi TSP (dengan metode spektrometri) yang terjerap dalam akuades, menunjukkan bahwa TSP menyerap cahaya yang dilewatkan sehingga cahaya yang merambat lebih sedikit dibandingkan jika melewati akuades. Hal ini merupakan sifat partikulat yaitu sifat absorbsi spektrum EM. Hasil pengujian menunjukkan TSP terdeteksi pada semua panjang gelombang cahaya tampak. Oleh karena itu agar pengukuran terfokus pada satu panjang gelombang, maka dipilih panjang gelombang 535 nm sebagai panjang gelombang operasi. gelombang operasi sebagai acuan untuk desain dan fabrikasi sensor. Pemilihan panjang gelombang operasi 535 nm sebagai puncak PPB berkaitan dengan ketersediaan sensor kristal fotonik satu dimensi yang sudah diproduksi. Hasil pengujian sensor kristal fotonik satu dimensi yang sudah diproduksi, dengan cahaya polikromatik dan monokromatik sebagai sumber cahaya, menunjukkan intensitas cahaya tertinggi (puncak PPB tertinggi) pada panjang gelombang 533,16 nm. Terdapat perbedaan hasil yang diharapkan (desain sensor 535 nm) dengan hasil fabrikasi (533,16 nm). Hal tersebut disebabkan karena adanya tooling factor (faktor deviasi dari alat) saat fabrikasi sensor.

18 8 Gambar 6. Hubungan transmitansi akuades dan sampel Gambar 7. Hubungan absorbansi sampel dan panjang gelombang Gambar 8. Intensitas cahaya polikromatik dan monokromatik Hasil pengujian jenis sumber cahaya (polikromatik dan monokromatik), menunjukkan intensitas PPB dari sumber cahaya monokromatik lebih tinggi dari pada intensitas PPB dari sumber cahaya polikromatik (Gambar 8). Sumber cahaya monokromatik yang digunakan berupa light emiting diode (LED) berwarna hijau. Cahaya warna hijau berada pada panjang gelombang nm. 15 Sumber cahaya ini bisa

19 9 digunakan untuk deteksi TSP karena panjang gelombang deteksi pada 533,16 nm masih berada pada selang nm. Konsentrasi TSP secara Gravimetri TSP diperoleh dari udara permukaan lingkungan. Udara dihisap melalui filter di dalam shelter HVAS dengan menggunakan pompa vakum laju alir tinggi sehingga partikulat terkumpul di permukaan filter. Filter digunakan sebagai media pengumpulan partikulat. 5 Penelitian ini dilakukan di Gerbang utama Kampus IPB Dramaga Bogor. Pengambilan TSP secara gravimetri (menggunakan HVAS) dengan laju alir ratarata 1,1 m 3 /menit selama 60 menit. Setelah pengambilan sampel, filter yang berada di dalam shelter HVAS ditimbang kembali. Selisih massa filter sesudah dan sebelum digunakan, merupakan massa TSP yang terperangkap. Pengukuran ini dilakukan bersamaan dengan uji kepekaan kristal fotonik satu dimensi. Konsentrasi TSP yang didapatkan adalah 200,868 µg/m³ dilakukan pada suhu 36,7 37,7 o C dan tingkat kelembaban udara 36 40%. Pengukuran berikutnya diperoleh konsentrasi TSP 120,512 µg/m³ dilakukan pada suhu 36,6 37,6 o C dan tingkat kelembaban udara 35 38%. Berdasarkan SNI , dinyatakan jumlah minimum partikel yang dideteksi HVAS dengan metode gravimetri adalah 3 µg dengan tingkat kepercayaan 95% dan alat dioperasikan dengan laju alir rata-rata 1,7 m 3 /menit selama 1440 menit (24 jam), maka hasil yang didapatkan adalah 1-2 µg/m 3. Kepekaan Sensor Kristal Fotonik Satu Dimensi Pengujian karakteristik optik dan kepekaan sensor kristal fotonik satu dimensi dilakukan dengan mengukur transmisi cahaya yang diterima fotodetektor. Fotodetektor digunakan untuk menangkap pancaran cahaya dari sumber cahaya, yang mampu melewati sampel. Fotodetektor yang digunakan adalah fotometer dari ocean optics spectrophotometer UV Vis USB 4000 dan fotodioda. Sensor kristal fotonik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect (cacat). Penjerap dan sampel yang diuji merupakan defect kedua. 12 EM yang dilewatkan di dalam kristal fotonik satu dimensi yang disisipi penjerap dan sampel, diterima oleh fotodetektor. Transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer berupa intensitas cahaya dalam satuan counts yang kemudian dikonversi menjadi Watt/m 2. Transmisi cahaya yang diterima oleh fotodioda berupa tegangan yang terbaca pada voltmeter. Besar kecilnya tegangan yang dihasilkan oleh fotodioda tergantung besar kecilnya pancaran cahaya yang diterima fotodioada, demikian juga intensitas cahaya yang diterima spektrofotometer. Intensitas transmisi cahaya yang diterima oleh fotodetektor dipengaruhi oleh konsentrasi sampel pada defect dua. Spektrum representatif transmisi cahaya yang diterima oleh spektrofotometer selama 60 menit secara real-time ditunjukkan pada Gambar 9. Hasil pengukuran menunjukkan munculnya fenomena PPB pada daerah PBG pada panjang gelombang operasi 533,16 nm. Gambar 9 memperlihatkan intensitas transmisi cahaya (intensitas PPB) tertinggi pada saat kalibrasi awal, kondisi belum ada TSP yang terjerap yaitu sebelum penyedotan udara. Puncak-puncak intensitas cahaya saat penjerapan (real-time) dihubungkan terhadap waktu pengambilan sampel, ditunjukkan pada Gambar 10. Intensitas cahaya berupa tegangan yang dihasilkan oleh fotodioda dari pancaran cahaya yang mengenainya secara real-time ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 10 menunjukkan intensitas cahaya pada titik awal (sebelum pengambilan sampel) lebih tinggi dibandingkan intensitas cahaya setelah dua menit, penurunan intensitas yang ditunjukan cukup besar (dari 106,03 x 10 3 Watt/m 2 menjadi 76,95 x 10 3 Watt/m 2 ). Keadaan ini disebabkan kondisi awal (pengambilan sampel) dari pompa vakum belum stabil. Setelah dua menit, intensitas transmisi cahaya yang melewati jerapan menurun perlahan, karena laju alir penyedotannya kecil, yaitu 0,4 Liter/menit. Gambar 11 menunjukkan tegangan yang dihasilkan fotodioda selama satu jam pengambilan sampel semakin kecil. Hal tersebut, menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengambilan sampel, maka intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer dan fotodioda cenderung semakin menurun, karena semakin banyak TSP yang terjerap. Sehingga pancaran cahaya yang mampu melewati jerapan dan yang diterima fotodetektor semakin sedikit. Ketika cahaya melewati medium yang mengandung

20 10 partikulat tersuspensi, mengakibatkan intensitas menurun sebagai hasil adanya penyerapan dan hamburan. 16 Apabila seberkas sinar ditembuskan kedalam cairan yang tak menyerap sinar, maka sebagian sinar dihamburkan. Jika cairan pelarut menjadi tidak homogen oleh penambahan suatu molekul maka akan terjadi peningkatan hamburan. 17 Gambar 9. Spektrum representatif transmisi cahaya pada daerah PBG (saat pengambilan sampel) Gambar 10. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan waktu Gambar 11. Hubungan tegangan keluaran fotodioada dan waktu

21 11 Pada selang waktu tertentu intensitas cahaya yang ditunjukkan dalam Gambar 10 dan Gambar 11 terlihat turun-naik. Hal ini karena TSP yang dijerap dalam penjerap menjadi campuran yang tidak homogen karena partikulat-partikulat yang terjerap mengendap. Menurut Fardiaz 8 dan Pudjiastuti 9 salah satu sifat partikel debu adalah dapat mengendap. Kecepatan pengendapan ditentukan dari ukuran dan densitas partikel serta aliran turbulensi udara. Semakin besar ukuran partikel, maka pengendapannya semakin cepat. 8 Partikel debu yang cenderung selalu mengendap karena gaya gravitasi bumi. 9 Naik-turunnya intensitas cahaya juga dapat dipengaruhi oleh sumber TSP. Sumber utama partikel debu adalah dari pembakaran bahan bakar. 8 Pada saat pengambilan sampel, kendaraan (yang menggunakan bahan bakar) yang melintas tidak menentu dan tidak sama tiap waktu. Diduga saat tertentu dalam selang satu jam, udara yang masuk ke dalam penjerap tidak mengandung TSP, karena pengaruh sumber TSP. Pengukuran intensitas cahaya secara real-time di lapangan dengan laju alir penyedotan TSP m 3 /menit (0,4 liter/menit) selama 60 menit. Pengukuran ini dilakukan bersamaan dan kondisi yang sama dengan pengambilan TSP secara gravimetri. Konsentrasi TSP yang diperoleh secara gravimetri 120,512 µg/m³, pengambilan sampel ini bersamaan dengan pengukuran transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer secara real-time. Sehingga dengan analisis perbandingan laju alir diperoleh konsentrasi TSP yang terjerap sebanyak 0,0438 µg/m³, dengan spektrofotometer sebagai fotodetektor. Secara gravimetri konsentrasi TSP yang terperangkap 200,868 µg/m³, dilakukan bersamaan dengan pengukuran transmisi cahaya yang diterima fotodioda secara real-time. Sehingga dengan analisis perbandingan laju alir diperoleh konsentrasi TSP yang terjerap sebanyak 0,073 µg/m³, dengan fotodioda sebagai fotodetektor. Jerapan TSP yang diperoleh diencerkan, untuk mendapatkan nilai transmisi cahaya dan nilai konsentrasi saat pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan penambahan 0,5 1 ml akuades ke dalam tabung penjerap yang berisi jerapan TSP. Intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer saat pengenceran berupa kurva fenomena PPB pada daerah PBG, ditunjukkan pada Gambar 12. Intensitas transmisi cahaya yang diterima fotodetektor dihubungkan terhadap penambahan akuades ditunjukkan pada Gambar 13. Tegangan yang dihasilkan oleh fotodioda dari transmisi cahaya yang diterimanya saat pengenceran ditunjukkan pada Gambar 14. Gambar 12. Spektrum representatif transmisi pada daerah PBG (saat pengenceran)

22 12 Gambar 13. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan volum penambahan akuades Gambar 14. Hubungan tegangan keluaran fotodioda dan volum penambahan akuades Gambar 13 dan Gambar 14, memperlihatkan bahwa intensitas transmisi cahaya terendah diperoleh sebelum penambahan akuades ke dalam jerapan. Hal ini karena partikulat-partikulat yang berada di dalam jerapan menyerap cahaya yang mengenainya sehingga yang dilewatkan sedikit. Berdasarkan kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa semakin banyak penambahan akuades maka terjadi peningkatan intensitas cahaya yang diterima oleh fotodetektor. Pada penambahan akuades pertama kali dengan penambahan akuades kedua kali (Gambar 13), terjadi peningkatan intensitas transmisi cahaya yang cukup besar. Demikian juga Gambar 14, terjadi peningkatan tegangan yang relatif tinggi antara penambahan akuades ke 18 kali dengan penambahan akuades ke 19 kali. Peningkatan yang cukup tinggi ini dimungkinkan karena pergeseran sumber cahaya. Dan juga karena jerapan yang dihasilkan bukan berupa larutan yang homogen. Sehingga setelah penambahan akuades, jerapan tidak langsung menjadi campuran yang merata mengakibatkan peningkatan intensitas cahaya yang ditansmisikan tiap penambahan akuades tidak sama. Penambahan akuades mengakibatkan konsentrasi TSP yang berada di dalam jerapan semakin sedikit. Konsentrasi pengenceran diperoleh dari perbandingan volume jerapan sebelum penambahan akuades dengan sesudah penambahan akuades terhadap konsentrasi awal jerapan. Konsentrasi pengenceran dihubungkan terhadap intensitas transmisi cahaya yang mampu melewati jerapan, ditunjukkan pada Gambar 15 dan Gambar 16.

23 13 Gambar 15. Hubungan intensitas cahaya yang melewati sampel dan konsentrasi TSP Gambar 16. Hubungan tegangan keluaran fotodioda dan konsentrasi TSP Pada kurva pengenceran (Gambar 13 dan Gambar 14), kenaikan intensitas cahaya yang diterima fotodetektor tidak stabil, karena campurannya tidak homogen. Partikulatpartikulat yang sudah dijerap diduga menghamburkan cahaya. cahaya yang menumbuk suatu permukaan medium transparan pada umumnya akan dipantulkan. Dari sifat optik partikulat, partikulat dapat mempengaruhi sinar dan menyebabkan pembiasan. 8 Dapat diduga juga karena kepekaan dari sensor dan gangguan sistem lingkungan. Hasil analisis regresi linear dari kurva pengenceran konsentrasi terhadap intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer sebagai fotodetektor menunjukkan nilai sensitivitas sebesar 401,1 (10 3 Watt/m 2 )/(µg/m³) dengan koefisien determinasi 76,0% pada selang konsentrasi 0,0213-0,0438 µg/m³. Fotodioada sebagai fotodetektor diperoleh nilai sensitivitasnya sebesar 891,5 mv/(µg/m³) dengan koefisien determinasi 74,6% pada selang konsentrasi 0,0356-0,0730 µg/m³. Gambar 15 dan Gambar 16 menunjukan hubungan antara perubahan konsentrasi TSP yang terjerap terhadap intensitas transmisi cahaya yang diterima oleh fotodetektor adalah berbanding terbalik. Semakin banyak TSP yang terjerap maka intensitas transmisi cahaya yang diterima fotodetektor semakin sedikit, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan persamaan garis linear dari Gambar 15 dan Gambar 16 dapat diperoleh nilai konsentrasi saat pengambilan sampel secara real-time. Nilai intensitas transimisi cahaya dari Gambar 10 dimasukkan ke dalam persamaan Gambar 15 dan nilai tegangan Gambar 11 dimasukkan ke dalam persamaan Gambar 16. Intensitas transmisi cahaya dan tegangan, sebagai nilai pada variabel sumbu Y dari persamaan Gambar 15 dan Gambar 16. Sehingga nilai yang diperoleh sebagai nilai pada variabel sumbu X adalah nilai konsentrasi. Nilai-nilai konsentrasi yang diperoleh dari persamaan, dihubungkan terhadap waktu pengambilan sampel. Nilai konsentrasi saat pengukuran intensitas cahaya dengan spektrofotometer ditunjukkan pada

24 14 Lampiran 15 dan nilai konsentrasi saat pengukuran tegangan ditunjukkun pada Lampiran 16. Nilai konsentrasi menit ke 60 dari Lampiran 15 dan Lampiran 16, berbeda dengan nilai konsentrasi dari hasil pengukuran. Hal ini karena nilai konsentrasi Lampiran 15 dan Lampiran 16 diperoleh dari pendekatan persamaan garis linear dan dapat pula diakibatkan karena adanya deviasi alat dan hasil perhitungan. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN uji yang dihasilkan dalam penelitian berupa campuran yang tidak homogen, tidak berwarna atau transparan dan tidak berbau. uji yang dijerap dengan akuades dapat dideteksi pada semua panjang gelombang cahaya tampak, terlihat dari penurunan transmitansi ketika TSP sudah terjerap. Hasil karakterisasai spektrometri, menunjukkan penurunan transmitansi pada kenaikan konsentrasi TSP yang dijerap, tetapi tidak menunjukkan absorbansi pada panjang gelombang tertentu. gelombang 535 nm dipilih sebagai panjang gelombang operasi untuk desain dan fabrikasi sensor kristal fotonik satu dimensi. Hasil desain dan fabrikasi sensor, puncak intensitas PPB tertinggi berada pada panjang gelombang 533,16 nm. Kristal fotonik satu dimensi sebagai sensor deteksi TSP, ketika dilewatkan cahaya dari LED yang berwarna hijau memberikan respon berupa adanya variasi intensitas PPB yang diterima fotodetektor terhadap konsentrasi TSP. Sensor kristal fotonik satu dimensi mendeteksi sampel yang dijerap di dalam defect kedua. Peningkatan konsentrasi yang dijerap mengakibatkan penurunan intensitas transmisi cahaya yang diterima oleh fotodetektor. Konsentrasi sampel dalam defect kedua berbanding terbalik dengan intensitas PPB pada panjang gelombang 533,16 nm dan konsentrasi berbanding terbalik terhadap tegangan keluaran fotodioda. Pengukuran TSP menggunakan sensor kristal fotonik satu dimensi selama satu jam dengan laju alir 0,4 Liter/menit dapat dideteksi oleh fotodetektor dengan sensitivitas 401,1 (10 3 Watt/m 2 )/(µg/m³) melalui deteksi intensitas transmisi cahaya. Hasil pengenceran menunjukkan penurunan konsentrasi TSP yang ada di dalam penjerap, mengakibatkan penurunan intensitas cahaya yang diterima fotodetektor. Semakin banyak penambahan akuades ke dalam jerapan, mengakibatkan konsentrasi TSP di dalam jerapan semakin sedikit. Mengakibatkan semakin tinggi intensitas PPB pada panjang gelombang 533,16 nm dan semakin besar tegangan keluaran fotodioada. Kalibrasi sensor didapatkan dengan menghubungkan data perubahan intensitas dari saat pengenceran terhadap perubahan konsentrasi pengenceran. Koefisien determinasi yang didapatkan dari hasil kalibrasi sensor kristal fotonik satu dimensi adalah hingga 76,0 %. Penelitian ini belum menghasilkan hasil yang sangat baik, karena penelitian ini sebagai penelitian tahap awal. Saran Para peneliti selanjutnya diharapkan meningkatkan keakurasian sensor kristal fotonik satu dimensi dengan mengkombinasikan efek Tyndall, dengan memperbesar penampang lintang pengamatan sensor. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa dimana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah. 18 Pengamatan lebih lanjut dapat dilakukan dengan fenomena scattering (hamburan) berdasarkan fenomena efek Raman (Efek Raman merupakan mekanisme vibrasi molekul, kuanta radiasi cahaya tampak secara tidak langsung yang dapat menghasilkan vibrasi molekul) 19, sehingga dapat digunakan untuk membedakan ukuran partikel sebagai sensor PM 10 dan PM 2.5. DAFTAR PUSTAKA 1. Putra. Pencemaran Udara, Dampak dan Solusi. 7 Januari Web. 8 April < maran-udara-dampak-dan-solusinya/>. 2. [Depkes] Departemen Kesehatan. (2010). Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan. Jakarta: Depkes. 3. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

25 15 4. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2005). Tentang Udara ambien Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetrik. SNI Jakarta : BSN. 5. Alatas, H. OptIPB Sensor, Sensor Optik Berbasis Kristal Fotonik Satu Dimensi. 27 Maret Web. 7 Mei < ptip/>. 6. Gindo,A., Hari, B. (2007). Pengukuran Partikel Udara Ambien (TSP, PM 10, PM 2,5 ) di Sekitar Lokasi PLTN Semenanjung Lemahabang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. 6, Jakarta: BATAN. 7. Alias, M., Hamzah, Z., Kenn, L. S. (2007). PM 10 and Total Suspended Particulates (TSP) Measurements in Various Power Stations. The Malaysian Journal of Analytical Sciences 11: Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius. 9. Pudjiastuti, W. (2002). Debu sebagai Bahan Pencemar yang Membahayakan Kesehatan Kerja. Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI. Jakarta. 10. Bahtiar, A. (2007). Kristal Fotonik Nonlinear untuk Aplikasi All-Optical Switching [Laporan akhir research grant]. Bandung : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. 11. Gomulya, W. (2008). Perhitungan Pita dan Spektrum Emisi Terstimulasi untuk Kristal Fotonik Polimer Dua Dimensi [skripsi]. Bandung : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung. 12. Rahmat, M. (2009). Design and Fabrication of One-Dimensonal Photonic Crystal as a Real Time Optical Sensor For Sugar Solution Concentration Detection [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 13. Rahmat, M. (2010). Development of Air Quality Index Measurement System based on 1D Photonic Crystal. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 14. Riyadi, W. Perbedaan Spektrometri dan Spektrofotometri. 13 Oktober Web. 08 November < 10/perbedaan-spektrometri-dan.html>. 15. Day, R.A. dan Underwood, A.L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. 16. Sulaiman MY., Moksin M., Ibrahim S., Leong S.K. (1982). The Use of A Laser Light-Scattering Technique in Fluvial Sediment Measurement. Pertanika 5(1): [Anonim]. Web. 25 Oktober < %20Polimer_Normal_bab%201.pdf>. 18. Windani D K. SIFAT-SIFAT KOLOID Web. 13 November < uliah_web/2008/dewi%20kharisma%20 Windani% /page%203.html>. 19. [Anonim]. SPEKTROSKOPI INFRAMERAH. 2 Januari Web. 13 November < SPEKTROSKOPI-INFRAMERAH>.

26 LAMPIRAN 16

27 17 Lampiran 1. Diagram alir penelitian Mulai Pengambilan sampel uji (sampel dijerap dengan akuades) dikarakterisasi secara spektroskopi Diperoleh transmitansi dan absorbansi TSP Order sensor kristal fotonik satu dimensi dengan panjang gelombang operasi Pengukuran konsentrasi dengan sensor kristal fotonik satu dimensi yang dilakukan bersamaan dengan pengukuran TSP secara gravimetri Spektrofotomete sebagai fotodetektor sensor Fotodioda sebagai fotodetektor sensor Pengambilan sampel uji. dijerap dengan akuades. Dihisap dengan pompa vakum Pencatatan transmisi cahaya yang diterima fotodetektor selama pengukuran Perhitungan konsentrasi yang dijerap dengan akuades, dari perbandingan laju alir Pengenceran Perhitungan konsentrasi pengenceran Analisis data Penulisan skripsi Selesai

28 18 Lampiran 2. Gambar pengambilan sampel dan perlengkapan uji spektrometri Tabung penjerap Sumber TSP Pompa vakum a. Gambar pengambilan sampel b. Perlengkapan uji spektrometri Lampiran 3. Gambar alat HVAS

29 19 Lampiran 4. Skema pemasangan kristal fotonik pada tabung penjerap Tabung penjerap Kristal Fotonik 1 D (Mamat 2010) Lampiran 5. Skema pengujian dengan spektrofotometer sebagai detektor sensor kristal fotonik satu dimensi Lampiran 6. Skema pengujian dengan fotodioda sebagai detektor sensor kristal fotonik satu dimensi

30 Lampiran 7. Data transmitansi akuades, sampel dan absorbansi sampel (TSP) 399,85 98,999 79,458 0, ,08 99,423 79,658 0, ,28 99,717 80,106 0, ,05 98,963 79,425 0, ,28 99,431 79,65 0, ,48 99,697 80,088 0, ,26 99,025 79,416 0, ,49 99,427 79,636 0, ,68 99,727 80,08 0, ,46 99,079 79,415 0, ,69 99,447 79,648 0, ,89 99,732 80,09 0, ,67 99,11 79,448 0, ,89 99,515 79,661 0, ,09 99,745 80,1 0, ,87 99,097 79,433 0, ,1 99,506 79,658 0, ,29 99,767 80,069 0, ,08 99,101 79,442 0, ,3 99,517 79,669 0,1 421,5 99,76 80,062 0, ,28 99,151 79,441 0, ,51 99,493 79,656 0, ,7 99,744 80,066 0, ,49 99,21 79,514 0, ,71 99,473 79,671 0, ,9 99,739 80,066 0, ,69 99,199 79,528 0, ,91 99,488 79,678 0,1 422,11 99,735 80,097 0, ,92 99,246 79,702 0, ,14 99,46 79,741 0,1 423,33 99,772 80,213 0, ,56 99,305 79,794 0,1 414,77 99,398 79,795 0,1 424,96 99,873 80,38 0, ,76 99,234 79,701 0,1 414,98 99,46 79,848 0,1 425,16 99,881 80,411 0, ,97 99,213 79,654 0,1 415,18 99,496 79,904 0,1 425,36 99,845 80,432 0, ,17 99,214 79,666 0,1 415,38 99,518 79,942 0,1 425,57 99,817 80,456 0, ,38 99,215 79,636 0, ,59 99,492 79,947 0,1 425,77 99,794 80,441 0, ,58 99,292 79,649 0,1 415,79 99,483 79,943 0,1 425,97 99,813 80,462 0, ,78 99,363 79,677 0, ,49 79,897 0,1 426,18 99,835 80,501 0, ,99 99,336 79,63 0,1 416,2 99,499 79,928 0,1 426,38 99,798 80,494 0, ,19 99,333 79,639 0,1 416,4 99,522 79,925 0,1 426,58 99,763 80,485 0, ,4 99,37 79,653 0,1 416,61 99,514 79,937 0,1 426,79 99,758 80,5 0, ,6 99,368 79,623 0,1 416,81 99,531 79,911 0,1 426,99 99,762 80,518 0, ,81 99,365 79,632 0, ,02 99,488 79,907 0,1 427,19 99,742 80,486 0, ,01 99,391 79,63 0, ,22 99,503 79,964 0,1 427,4 99,717 80,51 0, ,22 99,382 79,663 0,1 417,42 99,52 79,985 0,1 427,6 99,719 80,504 0, ,42 99,36 79,619 0, ,63 99,531 79,996 0,1 427,8 99,745 80,504 0, ,62 99,333 79,616 0, ,83 99,517 80,003 0,1 428,01 99,732 80,486 0, ,83 99,333 79,598 0, ,03 99,534 79,994 0,1 428,21 99,722 80,465 0, ,03 99,335 79,571 0, ,24 99,537 79,989 0,1 428,41 99,747 80,477 0, ,24 99,33 79,587 0, ,44 99,561 80,039 0, ,62 99,758 80,49 0, ,26 99,461 79,673 0, ,46 99,635 80,06 0, ,63 99,783 80,513 0, ,46 99,466 79,641 0, ,66 99,681 80,093 0, ,83 99,792 80,535 0, ,67 99,491 79,618 0, ,87 99,692 80,102 0, ,04 99,765 80,55 0, ,87 99,494 79,64 0, ,07 99,701 80,104 0, ,24 99,771 80,556 0,097

31 Lanjutan Lampiran 7 430,44 99,757 80,571 0, ,58 99,92 80,733 0, ,69 99,756 80,863 0, ,65 99,758 80,582 0, ,78 99,915 80,73 0, ,89 99,733 80,854 0, ,85 99,715 80,58 0, ,99 99,934 80,751 0, ,09 99,732 80,854 0, ,05 99,762 80,612 0, ,19 99,938 80,749 0, ,29 99,75 80,854 0, ,26 99,761 80,618 0, ,39 99,93 80,757 0, ,5 99,754 80,849 0, ,68 99,775 80,673 0, ,81 99,904 80,788 0, ,91 99,735 80,842 0, ,88 99,788 80,698 0, ,01 99,894 80,789 0, ,11 99,749 80,864 0, ,08 99,787 80,689 0, ,21 99,899 80,798 0, ,31 99,734 80,86 0, ,29 99,808 80,687 0, ,41 99,892 80,795 0, ,51 99,744 80,871 0, ,49 99,809 80,699 0, ,62 99,87 80,801 0, ,71 99,742 80,893 0, ,69 99,827 80,715 0, ,82 99,864 80,8 0, ,92 99,732 80,893 0, ,71 99,845 80,745 0, ,83 99,861 80,8 0, ,92 99,741 80,935 0, ,91 99,823 80,717 0, ,03 99,861 80,809 0, ,13 99,734 80,942 0, ,11 99,829 80,727 0, ,23 99,853 80,823 0, ,33 99,731 80,94 0, ,31 99,824 80,748 0, ,44 99,861 80,85 0, ,53 99,723 80,936 0, ,52 99,819 80,754 0, ,64 99,835 80,846 0, ,73 99,749 80,943 0, ,72 99,829 80,772 0, ,84 99,828 80,842 0, ,93 99,725 80,937 0, ,14 99,839 80,752 0, ,26 99,807 80,874 0, ,34 99,729 80,938 0, ,34 99,843 80,759 0, ,46 99,8 80,891 0, ,54 99,732 80,944 0, ,54 99,846 80,769 0, ,66 99,81 80,903 0, ,74 99,746 80,954 0, ,75 99,855 80,76 0, ,86 99,789 80,897 0, ,95 99,752 80,956 0, ,95 99,841 80,745 0, ,06 99,757 80,875 0, ,15 99,744 80,961 0, ,15 99,845 80,746 0, ,27 99,757 80,878 0, ,35 99,744 80,972 0, ,35 99,872 80,746 0, ,47 99,751 80,878 0, ,55 99,731 80,959 0, ,56 99,872 80,729 0, ,67 99,748 80,887 0, ,75 99,727 80,967 0, ,76 99,873 80,74 0, ,87 99,754 80,889 0, ,95 99,728 80,966 0, ,96 99,882 80,749 0, ,07 99,741 80,865 0, ,15 99,72 80,985 0, ,16 99,921 80,747 0, ,28 99,729 80,844 0, ,36 99,717 80,991 0, ,37 99,928 80,751 0, ,48 99,723 80,842 0, ,56 99,707 80,996 0, ,57 99,946 80,769 0, ,68 99,717 80,846 0, ,76 99,718 81,011 0, ,77 99,958 80,785 0, ,88 99,707 80,844 0, ,96 99,722 81,005 0, ,97 99,952 80,775 0, ,08 99,715 80,848 0, ,16 99,715 80,998 0, ,18 99,936 80,74 0, ,28 99,733 80,851 0, ,36 99,716 81,006 0, ,38 99,917 80,732 0, ,49 99,742 80,836 0, ,56 99,713 81,008 0,093

32 Lanjutan Lampiran 7 460,76 99,719 81,021 0, ,81 99,773 81,32 0, ,82 99,871 81,681 0, ,97 99,727 81,03 0, ,01 99,771 81,331 0, ,02 99,875 81,689 0, ,17 99,713 81,023 0, ,21 99,782 81,35 0, ,22 99,875 81,695 0, ,37 99,715 81,024 0, ,41 99,786 81,361 0, ,42 99,874 81,699 0, ,57 99,706 81,02 0, ,61 99,8 81,379 0, ,62 99,868 81,699 0, ,77 99,701 81,027 0, ,81 99,817 81,392 0, ,82 99,867 81,708 0, ,97 99,725 81,05 0, ,01 99,819 81,4 0, ,02 99,865 81,717 0, ,17 99,737 81,051 0, ,21 99,829 81,405 0, ,22 99,862 81,726 0, ,37 99,72 81,039 0, ,41 99,831 81,417 0, ,42 99,857 81,732 0, ,57 99,712 81,05 0, ,61 99,833 81,42 0, ,62 99,865 81,748 0, ,78 99,715 81,054 0, ,81 99,835 81,426 0, ,82 99,867 81,755 0, ,98 99,658 81,057 0, ,02 99,835 81,469 0, ,02 99,873 81,791 0, ,18 99,659 81,061 0, ,22 99,839 81,479 0, ,22 99,867 81,795 0, ,38 99,668 81,074 0, ,42 99,843 81,481 0, ,42 99,868 81,796 0, ,58 99,689 81,074 0, ,62 99,852 81,493 0, ,62 99,873 81,808 0, ,79 99,686 81,078 0, ,82 99,855 81,491 0, ,82 99,871 81,81 0, ,99 99,678 81,086 0, ,02 99,855 81,498 0,09 485,02 99,873 81,816 0, ,19 99,683 81,082 0, ,22 99,862 81,517 0,09 485,22 99,879 81,824 0, ,59 99,73 81,151 0, ,62 99,847 81,55 0,09 486,61 99,879 81,883 0, ,79 99,726 81,156 0, ,82 99,852 81,562 0,09 486,81 99,885 81,898 0, ,742 81,161 0, ,02 99,867 81,574 0,09 487,01 99,891 81,915 0, ,2 99,759 81,175 0, ,22 99,856 81,572 0,09 487,21 99,891 81,923 0, ,6 99,755 81,164 0, ,62 99,855 81,58 0,09 487,61 99,903 81,936 0, ,8 99,762 81,18 0, ,82 99,854 81,581 0,09 487,81 99,915 81,948 0, ,769 81,192 0, ,02 99,846 81,585 0,09 488,01 99,923 81,951 0, ,2 99,784 81,203 0, ,22 99,847 81,589 0,09 488,21 99,921 81,952 0, ,4 99,793 81,209 0, ,42 99,847 81,595 0,09 488,41 99,927 81,962 0, ,6 99,794 81,228 0, ,62 99,843 81,602 0,09 488,61 99,923 81,967 0, ,8 99,774 81,229 0, ,82 99,848 81,614 0,09 488,81 99,921 81,974 0, ,768 81,237 0, ,02 99,856 81,62 0,09 489,01 99,918 81,97 0, ,81 99,757 81,269 0, ,82 99,865 81,637 0, ,81 99,923 81,986 0, ,01 99,761 81,275 0, ,02 99,874 81,639 0, ,924 81,989 0, ,21 99,766 81,286 0, ,22 99,871 81,648 0, ,2 99,927 81,996 0, ,41 99,775 81,298 0, ,42 99,867 81,659 0, ,4 99,924 81,998 0, ,61 99,778 81,311 0, ,62 99,872 81,672 0, ,6 99,924 82,006 0,087

33 Lanjutan Lampiran 7 490,8 99,924 82,007 0, ,75 99,92 82,343 0, ,67 99,971 82,659 0, ,916 82,008 0, ,95 99,926 82,35 0, ,87 99,97 82,67 0, ,2 99,918 82,024 0, ,15 99,932 82,353 0, ,06 99,962 82,67 0, ,4 99,921 82,028 0, ,35 99,936 82,362 0, ,26 99,955 82,67 0, ,6 99,917 82,031 0, ,55 99,942 82,373 0, ,46 99,958 82,669 0, ,912 82,046 0, ,94 99,95 82,386 0, ,86 99,951 82,676 0, ,4 99,911 82,066 0, ,34 99,961 82,401 0, ,25 99,937 82,686 0, ,6 99,903 82,067 0, ,54 99,973 82,411 0, ,45 99,942 82,7 0, ,79 99,893 82,074 0, ,74 99,969 82,414 0, ,65 99,945 82,711 0, ,19 99,9 82,088 0, ,13 99,972 82,421 0, ,04 99,946 82,727 0, ,39 99,902 82,097 0, ,33 99,961 82,42 0, ,24 99,949 82,731 0, ,59 99,908 82,109 0, ,53 99,959 82,427 0, ,44 99,945 82,737 0, ,79 99,905 82,122 0, ,73 99,952 82,43 0, ,64 99,946 82,744 0, ,99 99,913 82,13 0, ,93 99,956 82,44 0, ,83 99,956 82,753 0, ,19 99,919 82,137 0, ,13 99,949 82,444 0, ,03 99,952 82,762 0, ,78 99,908 82,191 0, ,71 99,937 82,491 0, ,61 99,961 82,813 0, ,98 99,913 82,19 0, ,91 99,937 82,499 0, ,81 99,964 82,826 0, ,18 99,91 82,194 0, ,11 99,944 82,51 0, ,01 99,967 82,834 0, ,38 99,901 82,197 0, ,31 99,946 82,517 0, ,21 99,971 82,842 0, ,58 99,901 82,205 0, ,51 99,95 82,524 0, ,4 99,971 82,846 0, ,78 99,9 82,219 0, ,7 99,953 82,53 0, ,6 99,975 82,854 0, ,97 99,9 82,224 0, ,9 99,951 82,53 0, ,8 99,977 82,858 0, ,17 99,903 82,236 0, ,1 99,944 82,535 0, ,983 82,868 0, ,16 99,91 82,302 0, ,08 99,945 82,604 0, ,97 99,996 82,929 0, ,36 99,914 82,314 0, ,28 99,957 82,614 0, ,17 100,003 82,934 0, ,56 99,911 82,313 0, ,48 99,96 82,622 0, ,37 100,003 82,936 0, ,76 99,909 82,313 0, ,68 99,959 82,626 0, ,56 100,005 82,945 0, ,96 99,915 82,32 0, ,88 99,959 82,631 0, ,76 100,006 82,942 0, ,15 99,921 82,328 0, ,07 99,957 82,636 0, ,96 100,001 82,943 0, ,35 99,922 82,336 0, ,27 99,963 82,649 0, ,16 99,995 82,942 0, ,55 99,922 82,337 0, ,47 99,964 82,651 0, ,35 99,992 82,949 0,082

34 Lanjutan Lampiran 7 520,55 99,988 82,951 0, ,4 100,013 83,226 0, ,22 100,024 83,464 0, ,75 99,987 82,954 0, ,6 100,014 83,227 0, ,42 100,028 83,471 0, ,95 99,988 82,957 0, ,8 100,012 83,232 0, ,61 100,035 83,484 0, ,14 99,989 82,959 0, ,99 100,008 83,236 0, ,81 100,034 83,488 0, ,34 99,984 82,959 0, ,19 100,005 83,242 0, ,01 100,032 83,496 0, ,51 99,992 83,029 0, ,35 100,013 83,281 0,08 543,16 100,032 83,538 0, ,71 99,989 83,03 0, ,55 100,007 83,285 0,08 543,36 100,03 83,539 0, ,91 99,991 83,037 0, ,75 100,007 83,291 0,08 543,55 100,03 83,543 0, ,1 99,992 83,043 0, ,94 100,01 83,296 0,08 543,75 100,029 83,544 0, ,3 99,985 83,044 0, ,14 100,01 83,295 0,08 543,94 100,028 83,553 0, ,5 99,984 83,045 0, ,33 100,013 83,299 0,08 544,14 100,031 83,559 0, ,69 99,982 83,056 0, ,53 100,015 83,304 0,08 544,34 100,032 83,567 0, ,89 99,982 83,064 0, ,73 100,012 83,305 0,08 544,53 100,033 83,576 0, ,09 99,987 83,075 0, ,92 100,011 83,309 0,08 544,73 100,035 83,58 0, ,28 99,988 83,083 0, ,12 100,017 83,319 0,08 544,92 100,033 83,586 0, ,48 99,987 83,098 0, ,32 100,023 83,326 0,08 545,12 100,032 83,591 0, ,68 99,987 83,103 0, ,51 100,026 83,334 0,08 545,31 100,027 83,589 0, ,86 99,974 83,13 0, ,69 100,028 83,368 0,08 546,49 100,03 83,613 0, ,06 99,971 83,135 0, ,89 100,029 83,371 0,08 546,68 100,036 83,614 0, ,25 99,977 83,145 0, ,08 100,031 83,374 0,08 546,88 100,034 83,615 0, ,45 99,979 83,154 0, ,28 100,032 83,382 0,08 547,08 100,032 83,622 0, ,65 99,984 83,164 0, ,48 100,033 83,39 0,08 547,27 100,034 83,63 0, ,85 99,987 83,167 0, ,67 100,037 83,399 0,08 547,47 100,027 83,63 0, ,04 99,987 83,174 0, ,87 100,033 83,407 0,08 547,66 100,027 83,628 0, ,24 99,987 83,18 0, ,06 100,03 83,412 0,08 547,86 100,026 83,633 0, ,44 99,993 83,189 0, ,26 100,034 83,419 0,08 548,05 100,027 83,642 0, ,63 99,997 83,195 0, ,46 100,034 83,425 0,08 548,25 100,023 83,64 0, ,83 100,002 83,2 0, ,65 100,029 83,426 0,08 548,44 100,024 83,646 0, ,62 100,009 83,221 0, ,44 100,032 83,443 0, ,23 100,028 83,662 0, ,81 100,012 83,222 0, ,63 100,027 83,451 0, ,42 100,03 83,671 0, ,01 100,013 83,223 0, ,83 100,027 83,457 0, ,62 100,028 83,67 0, ,21 100,015 83,228 0, ,03 100,026 83,459 0, ,81 100,028 83,672 0,078

35 Lanjutan Lampiran 7 550,01 100,029 83,682 0, ,76 100,012 83,966 0, ,48 100,042 84,173 0, ,2 100,023 83,683 0, ,95 100,014 83,972 0, ,67 100,042 84,182 0, ,4 100,023 83,689 0, ,15 100,019 83,978 0, ,87 100,041 84,188 0, ,59 100,024 83,693 0, ,34 100,016 83,979 0, ,06 100,037 84,191 0, ,98 100,025 83,702 0, ,73 100,012 83,986 0, ,45 100,041 84,201 0, ,77 100,027 83,722 0, ,51 100,009 84,001 0, ,22 100,031 84,205 0, ,96 100,025 83,725 0, ,71 100,009 84,005 0, ,42 100,033 84,207 0, ,16 100,027 83,728 0, ,9 100,014 84,012 0, ,61 100,031 84,213 0, ,35 100,029 83,734 0, ,1 100,017 84,019 0, ,81 100,035 84,218 0, ,55 100,024 83,733 0, ,29 100,016 84,028 0, ,033 84,216 0, ,74 100,027 83,74 0, ,48 100,023 84,039 0, ,19 100,037 84,225 0, ,94 100,026 83,75 0, ,68 100,025 84,045 0, ,39 100,039 84,23 0, ,13 100,026 83,759 0, ,87 100,017 84,049 0, ,58 100,036 84,233 0, ,5 100,024 83,808 0, ,24 100,022 84,077 0, ,94 100,05 84,218 0, ,69 100,024 83,815 0, ,43 100,021 84,08 0, ,13 100,052 84,217 0, ,89 100,026 83,817 0, ,62 100,018 84,078 0, ,33 100,051 84,222 0, ,08 100,032 83,823 0, ,82 100,02 84,084 0, ,52 100,047 84,223 0, ,28 100,035 83,83 0, ,01 100,018 84,081 0, ,71 100,045 84,229 0, ,47 100,033 83,833 0, ,21 100,021 84,084 0, ,91 100,044 84,235 0, ,67 100,036 83,841 0, ,4 100,017 84,085 0, ,1 100,042 84,235 0, ,86 100,037 83,846 0, ,6 100,012 84,084 0, ,29 100,038 84,234 0, ,06 100,034 83,851 0, ,79 100,018 84,09 0, ,49 100,035 84,242 0, ,25 100,038 83,861 0, ,98 100,018 84,092 0, ,68 100,037 84,243 0, ,45 100,037 83,867 0, ,18 100,016 84,096 0, ,88 100,042 84,249 0, ,64 100,039 83,875 0, ,37 100,015 84,093 0, ,07 100,04 84,248 0, ,81 100,031 83,909 0, ,54 100,017 84,131 0, ,23 100,033 84,251 0, ,01 100,029 83,918 0, ,73 100,018 84,135 0, ,42 100,026 84,242 0, ,2 100,029 83,928 0, ,93 100,02 84,141 0, ,62 100,026 84,247 0, ,4 100,03 83,935 0, ,12 100,022 84,146 0, ,81 100,029 84,25 0, ,59 100,035 83,944 0, ,31 100,028 84,149 0, ,028 84,251 0, ,79 100,036 83,95 0, ,51 100,029 84,15 0, ,2 100,026 84,253 0, ,98 100,033 83,956 0, ,7 100,027 84,153 0, ,39 100,033 84,257 0, ,18 100,024 83,957 0, ,9 100,034 84,157 0, ,58 100,032 84,258 0, ,37 100,023 83,962 0, ,09 100,032 84,16 0, ,78 100,031 84,261 0, ,57 100,018 83,964 0, ,29 100,037 84,167 0, ,97 100,03 84,26 0,075

36 Lanjutan Lampiran 7 579,16 100,028 84,263 0, ,82 100,063 84,28 0, ,43 100,104 84,339 0, ,36 100,033 84,27 0, ,01 100,065 84,281 0, ,62 100,104 84,341 0, ,55 100,032 84,271 0, ,2 100,068 84,283 0, ,82 100,107 84,344 0, ,74 100,03 84,274 0, ,39 100,072 84,286 0, ,01 100,113 84,346 0, ,94 100,042 84,284 0, ,59 100,072 84,289 0, ,2 100,121 84,345 0, ,13 100,042 84,285 0, ,78 100,076 84,294 0, ,39 100,123 84,342 0, ,1 100,04 84,281 0, ,74 100,071 84,28 0, ,35 100,121 84,345 0, ,29 100,036 84,276 0, ,93 100,07 84,278 0, ,54 100,123 84,34 0, ,48 100,034 84,272 0, ,13 100,071 84,28 0, ,74 100,123 84,335 0, ,68 100,041 84,276 0, ,32 100,076 84,282 0, ,93 100,123 84,334 0, ,87 100,041 84,274 0, ,51 100,081 84,284 0, ,12 100,127 84,342 0, ,06 100,04 84,27 0, ,7 100,076 84,28 0, ,31 100,129 84,339 0, ,26 100,036 84,273 0, ,9 100,072 84,283 0, ,5 100,128 84,338 0, ,45 100,03 84,271 0, ,09 100,071 84,283 0, ,69 100,129 84,34 0, ,03 100,043 84,269 0, ,67 100,074 84,285 0, ,27 100,123 84,344 0, ,22 100,042 84,269 0, ,86 100,074 84,286 0, ,46 100,126 84,344 0, ,19 100,045 84,27 0, ,82 100,087 84,288 0, ,42 100,128 84,348 0, ,38 100,053 84,273 0, ,01 100,093 84,287 0, ,61 100,123 84,344 0, ,57 100,052 84,27 0, ,21 100,092 84,286 0, ,8 100,118 84,345 0, ,77 100,051 84,274 0, ,4 100,096 84,29 0, ,99 100,119 84,348 0, ,96 100,053 84,275 0, ,59 100,097 84,291 0, ,19 100,117 84,346 0, ,15 100,053 84,277 0, ,78 100,099 84,291 0, ,38 100,122 84,349 0, ,34 100,053 84,28 0, ,97 100,098 84,29 0, ,57 100,119 84,351 0, ,54 100,048 84,279 0, ,17 100,101 84,292 0, ,76 100,123 84,348 0, ,73 100,048 84,28 0, ,36 100,102 84,291 0, ,95 100,122 84,35 0, ,92 100,05 84,28 0, ,55 100,104 84,294 0, ,14 100,126 84,356 0, ,12 100,047 84,277 0, ,74 100,105 84,296 0, ,34 100,119 84,355 0, ,31 100,039 84,27 0, ,94 100,105 84,299 0, ,53 100,116 84,355 0, ,5 100,042 84,27 0, ,13 100,108 84,302 0, ,72 100,119 84,356 0, ,69 100,047 84,273 0, ,32 100,107 84,306 0, ,91 100,119 84,35 0, ,89 100,051 84,273 0, ,51 100,105 84,317 0, ,1 100,117 84,347 0, ,08 100,054 84,277 0, ,7 100,106 84,323 0, ,29 100,113 84,346 0, ,27 100,058 84,274 0, ,9 100,1 84,327 0, ,48 100,112 84,348 0, ,43 100,056 84,277 0, ,05 100,101 84,338 0, ,63 100,12 84,373 0, ,62 100,057 84,276 0, ,24 100,102 84,341 0, ,82 100,125 84,379 0,074

37 Lanjutan Lampiran 7 608,01 100,127 84,386 0, ,56 100,057 84,362 0, ,08 100,022 84,412 0, ,21 100,127 84,39 0, ,75 100,061 84,361 0, ,27 100,026 84,414 0, ,4 100,131 84,391 0, ,94 100,064 84,361 0, ,46 100,027 84,412 0, ,59 100,13 84,386 0, ,13 100,066 84,366 0, ,65 100,029 84,413 0, ,74 100,119 84,374 0, ,28 100,061 84,362 0, ,78 100,037 84,406 0, ,93 100,121 84,376 0, ,47 100,059 84,36 0, ,97 100,038 84,405 0, ,12 100,121 84,378 0, ,66 100,056 84,354 0, ,16 100,036 84,407 0, ,31 100,12 84,378 0, ,85 100,059 84,353 0, ,35 100,04 84,41 0, ,5 100,12 84,376 0, ,04 100,055 84,348 0, ,54 100,038 84,412 0, ,88 100,12 84,379 0, ,42 100,052 84,345 0, ,92 100,037 84,409 0, ,07 100,114 84,376 0, ,61 100,054 84,35 0, ,11 100,04 84,408 0, ,27 100,113 84,374 0, ,8 100,055 84,353 0, ,3 100,036 84,404 0, ,46 100,113 84,37 0, ,99 100,053 84,356 0, ,49 100,033 84,402 0, ,65 100,119 84,372 0, ,18 100,056 84,359 0, ,68 100,034 84,401 0, ,84 100,12 84,373 0, ,37 100,051 84,364 0, ,87 100,035 84,403 0, ,03 100,121 84,376 0, ,56 100,052 84,367 0, ,06 100,033 84,407 0, ,22 100,118 84,377 0, ,75 100,048 84,367 0, ,25 100,03 84,407 0, ,41 100,114 84,378 0, ,94 100,052 84,371 0, ,44 100,027 84,408 0, ,6 100,105 84,374 0, ,13 100,049 84,372 0, ,63 100,026 84,407 0, ,79 100,104 84,373 0, ,32 100,047 84,369 0, ,82 100,027 84,41 0, ,98 100,104 84,371 0, ,51 100,041 84,365 0, ,01 100,028 84,414 0, ,18 100,096 84,366 0, ,7 100,039 84,367 0, ,2 100,029 84,415 0, ,37 100,092 84,36 0, ,89 100,035 84,369 0, ,39 100,031 84,418 0, ,51 100,092 84,363 0, ,04 100,037 84,392 0, ,52 100,03 84,424 0, ,7 100,088 84,362 0, ,23 100,038 84,4 0, ,71 100,029 84,425 0, ,89 100,083 84,36 0, ,42 100,04 84,402 0, ,9 100,023 84,423 0, ,08 100,077 84,356 0, ,61 100,04 84,404 0, ,09 100,022 84,424 0, ,27 100,076 84,353 0, ,8 100,041 84,408 0, ,28 100,024 84,427 0, ,47 100,076 84,349 0, ,99 100,038 84,412 0, ,47 100,029 84,425 0, ,66 100,078 84,351 0, ,18 100,038 84,411 0, ,66 100,029 84,421 0, ,85 100,075 84,348 0, ,37 100,036 84,405 0, ,85 100,027 84,419 0, ,8 100,064 84,349 0, ,32 100,028 84,41 0, ,8 100,027 84,419 0, ,99 100,062 84,347 0, ,51 100,029 84,412 0, ,99 100,029 84,418 0, ,18 100,06 84,352 0, ,7 100,027 84,414 0, ,18 100,031 84,416 0, ,37 100,062 84,356 0, ,89 100,024 84,414 0, ,36 100,034 84,42 0,074

38 Lanjutan Lampiran 7 636,55 100,038 84,424 0, ,089 84,473 0, ,4 100,102 84,451 0, ,74 100,042 84,429 0, ,19 100,086 84,473 0, ,59 100,101 84,454 0, ,93 100,04 84,429 0, ,37 100,088 84,478 0, ,78 100,1 84,459 0, ,12 100,04 84,43 0, ,56 100,083 84,473 0, ,97 100,103 84,461 0, ,31 100,036 84,432 0, ,75 100,082 84,469 0, ,16 100,102 84,464 0, ,5 100,047 84,44 0, ,94 100,083 84,469 0, ,34 100,1 84,463 0, ,45 100,057 84,45 0, ,88 100,079 84,458 0, ,28 100,101 84,461 0, ,63 100,06 84,457 0, ,07 100,077 84,452 0, ,47 100,099 84,462 0, ,82 100,062 84,46 0, ,26 100,078 84,449 0, ,66 100,096 84,468 0, ,01 100,057 84,461 0, ,45 100,078 84,451 0, ,84 100,091 84,472 0, ,2 100,057 84,461 0, ,63 100,078 84,453 0, ,03 100,094 84,479 0, ,39 100,054 84,465 0, ,82 100,084 84,454 0, ,22 100,097 84,486 0, ,96 100,06 84,461 0, ,39 100,093 84,452 0, ,78 100,102 84,504 0, ,15 100,055 84,461 0, ,58 100,096 84,45 0, ,97 100,105 84,506 0, ,34 100,056 84,462 0, ,76 100,092 84,447 0, ,16 100,108 84,513 0, ,52 100,061 84,459 0, ,95 100,097 84,448 0, ,34 100,11 84,525 0, ,66 100,064 84,462 0, ,08 100,104 84,449 0, ,47 100,117 84,547 0, ,85 100,067 84,463 0, ,27 100,105 84,451 0, ,66 100,112 84,54 0, ,04 100,071 84,462 0, ,46 100,106 84,452 0, ,84 100,107 84,543 0, ,22 100,073 84,459 0, ,65 100,108 84,453 0, ,03 100,107 84,545 0, ,41 100,072 84,46 0, ,83 100,107 84,454 0, ,22 100,105 84,544 0, ,55 100,083 84,47 0, ,96 100,101 84,458 0, ,34 100,111 84,562 0, ,73 100,089 84,48 0, ,15 100,104 84,46 0, ,53 100,114 84,566 0, ,92 100,088 84,479 0, ,34 100,101 84,456 0, ,72 100,109 84,569 0, ,11 100,086 84,479 0, ,53 100,102 84,457 0, ,9 100,109 84,577 0, ,3 100,085 84,477 0, ,71 100,1 84,455 0, ,09 100,108 84,581 0, ,49 100,082 84,475 0, ,9 100,1 84,453 0, ,28 100,11 84,586 0, ,68 100,089 84,475 0, ,09 100,102 84,454 0, ,47 100,111 84,59 0, ,87 100,09 84,479 0, ,28 100,099 84,453 0, ,65 100,108 84,596 0, ,05 100,098 84,482 0, ,47 100,098 84,453 0, ,84 100,106 84,599 0, ,62 100,097 84,482 0, ,03 100,105 84,45 0, ,4 100,096 84,61 0, ,81 100,093 84,479 0, ,22 100,106 84,456 0, ,59 100,089 84,614 0,073

39 Lanjutan Lampiran 7 664,78 100,088 84,615 0, ,11 100,052 84,761 0, ,41 99,992 84,821 0, ,96 100,086 84,62 0, ,3 100,048 84,762 0, ,6 99,992 84,828 0, ,15 100,085 84,626 0, ,48 100,048 84,765 0, ,78 99,991 84,829 0, ,34 100,083 84,638 0, ,67 100,046 84,771 0, ,97 99,986 84,832 0, ,46 100,074 84,667 0, ,79 100,041 84,778 0, ,08 99,977 84,837 0, ,65 100,067 84,664 0, ,97 100,043 84,782 0, ,27 99,979 84,845 0, ,83 100,064 84,663 0, ,16 100,041 84,785 0, ,45 99,98 84,847 0, ,02 100,061 84,659 0, ,35 100,042 84,79 0, ,64 99,979 84,847 0, ,21 100,059 84,655 0, ,53 100,043 84,797 0, ,82 99,977 84,846 0, ,39 100,059 84,657 0, ,72 100,042 84,799 0, ,01 99,982 84,854 0, ,58 100,059 84,657 0, ,91 100,04 84,801 0, ,19 99,982 84,856 0, ,77 100,06 84,66 0, ,09 100,038 84,803 0, ,38 99,981 84,864 0, ,7 100,047 84,661 0, ,02 100,035 84,811 0, ,31 99,985 84,867 0, ,89 100,05 84,669 0, ,21 100,035 84,809 0, ,49 99,994 84,872 0, ,08 100,054 84,675 0, ,39 100,039 84,816 0, ,68 99,991 84,877 0, ,26 100,055 84,677 0, ,58 100,04 84,816 0, ,86 99,987 84,878 0, ,38 100,063 84,688 0, ,7 100,045 84,815 0, ,97 99,995 84,878 0, ,57 100,064 84,699 0, ,88 100,037 84,815 0, ,16 99,993 84,879 0, ,76 100,064 84,705 0, ,07 100,038 84,819 0, ,34 99,991 84,88 0, ,94 100,063 84,707 0, ,25 100,034 84,817 0, ,53 99,994 84,888 0, ,13 100,06 84,71 0, ,44 100,032 84,817 0, ,71 99,99 84,891 0, ,31 100,065 84,711 0, ,63 100,029 84,818 0, ,9 99,991 84,902 0, ,5 100,067 84,715 0, ,81 100,028 84,821 0, ,08 99,991 84,913 0, ,69 100,071 84,72 0, ,026 84,822 0, ,27 99,987 84,915 0, ,87 100,067 84,721 0, ,18 100,024 84,824 0, ,46 99,991 84,926 0, ,06 100,065 84,723 0, ,37 100,024 84,822 0, ,64 99,986 84,926 0, ,25 100,064 84,727 0, ,55 100,018 84,82 0, ,83 99,985 84,931 0, ,18 100,058 84,746 0, ,48 100,001 84,819 0, ,75 99,992 84,933 0, ,37 100,057 84,747 0, ,67 99,996 84,818 0, ,94 99,99 84,935 0, ,55 100,053 84,75 0, ,85 99,999 84,821 0, ,12 99,987 84,933 0, ,74 100,053 84,753 0, ,04 99,996 84,82 0, ,31 99,99 84,937 0, ,93 100,051 84,759 0, ,23 99,993 84,818 0, ,49 99,99 84,94 0,072

40 Lanjutan Lampiran 7 692,67 99,99 84,942 0, ,9 100,012 85,103 0,07 711,09 100,029 85,193 0,07 692,86 99,99 84,944 0, ,09 100,012 85,105 0,07 711,28 100,03 85,202 0,07 693,04 99,988 84,952 0, ,27 100,015 85,109 0,07 711,46 100,031 85,207 0,07 693,23 99,985 84,956 0, ,45 100,014 85,113 0,07 711,64 100,028 85,21 0,07 693,41 99,982 84,952 0, ,64 100,012 85,117 0,07 711,83 100,029 85,213 0,07 693,6 99,983 84,96 0, ,82 100,009 85,116 0,07 712,01 100,034 85,222 0,07 694,71 99,982 84,988 0, ,93 100,016 85,128 0,07 713,11 100,032 85,221 0,07 694,89 99,976 84,992 0, ,11 100,016 85,13 0,07 713,29 100,034 85,224 0,07 695,08 99,979 84,996 0, ,29 100,015 85,128 0,07 713,48 100,037 85,231 0,07 695,26 99,985 84,999 0, ,48 100,013 85,124 0,07 713,66 100,04 85,234 0,07 695,45 99,983 85,001 0, ,66 100,013 85,122 0,07 713,84 100,045 85,247 0,07 695,63 99,987 85,003 0, ,85 100,015 85,123 0,07 714,02 100,047 85,257 0,07 695,82 99,986 85,001 0, ,03 100,017 85,125 0,07 714,21 100,046 85,259 0, , , ,21 100,022 85,13 0,07 714,39 100,048 85,267 0,07 697, ,023 0, ,32 100,015 85,146 0,07 715,49 100,063 85,316 0,07 697,29 100,002 85,03 0, ,5 100,015 85,147 0,07 715,67 100,066 85,315 0,07 697,48 100,003 85,031 0, ,69 100,014 85,148 0,07 715,86 100,069 85,315 0,07 697, ,038 0, ,87 100,014 85,15 0,07 716,04 100,073 85,317 0,07 697,85 99,999 85,041 0, ,05 100,014 85,154 0,07 716,22 100,073 85,312 0,07 698, ,044 0, ,24 100,013 85,158 0,07 716,41 100,072 85,309 0,07 698,22 100,003 85,052 0, ,42 100,012 85,161 0,07 716,59 100,075 85,308 0,07 698,4 100,008 85,058 0, ,6 100,018 85,164 0,07 716,77 100,077 85,31 0,07 698,58 100,011 85,062 0, ,79 100,02 85,166 0,07 716,95 100,077 85,313 0,07 698,77 100,013 85,063 0, ,97 100,017 85,164 0,07 717,14 100,072 85,316 0,07 700,43 100,017 85,089 0, ,62 100,027 85,16 0,07 718,78 100,059 85,358 0, ,61 100,021 85,095 0, ,81 100,025 85,165 0,07 718,97 100,058 85,363 0, ,8 100,024 85,1 0,07 709,99 100,027 85,169 0,07 719,15 100,057 85,368 0, ,98 100,019 85,1 0,07 710,17 100,023 85,166 0,07 719,33 100,051 85,366 0, ,16 100,017 85,102 0,07 710,36 100,025 85,167 0,07 719,51 100,048 85,367 0, ,35 100,013 85,099 0,07 710,54 100,027 85,172 0,07 719,7 100,045 85,368 0, ,53 100,01 85,098 0,07 710,72 100,025 85,179 0,07 719,88 100,041 85,368 0, ,72 100,012 85,102 0,07 710,91 100,029 85,188 0,07 720,06 100,038 85,371 0,069

41 Lanjutan Lampiran 7 720,24 100,04 85,376 0, ,36 100,055 85,496 0, ,44 100,04 85,355 0, ,43 100,04 85,379 0, ,54 100,056 85,494 0, ,62 100,041 85,357 0, ,61 100,041 85,386 0, ,72 100,061 85,492 0, ,8 100,044 85,358 0, ,71 100,025 85,398 0, ,82 100,069 85,475 0, ,89 100,049 85,364 0, ,89 100,023 85,396 0, ,066 85,475 0, ,07 100,048 85,361 0, ,07 100,022 85,4 0, ,18 100,062 85,476 0, ,25 100,05 85,361 0, ,25 100,021 85,402 0, ,36 100,06 85,475 0, ,43 100,053 85,362 0, ,44 100,019 85,403 0, ,54 100,062 85,473 0, ,61 100,052 85,362 0, ,62 100,021 85,41 0, ,72 100,065 85,473 0, ,79 100,053 85,358 0, ,8 100,021 85,41 0, ,91 100,064 85,47 0, ,97 100,056 85,354 0, ,98 100,024 85,412 0, ,09 100,064 85,475 0, ,16 100,052 85,349 0, ,17 100,025 85,413 0, ,27 100,061 85,47 0, ,34 100,058 85,352 0, ,26 100,035 85,425 0, ,36 100,062 85,453 0, ,42 100,065 85,348 0, ,44 100,034 85,43 0, ,54 100,061 85,446 0, ,6 100,069 85,348 0, ,63 100,029 85,433 0, ,72 100,061 85,443 0, ,78 100,065 85,347 0, ,81 100,026 85,434 0, ,9 100,059 85,439 0, ,96 100,064 85,345 0, ,99 100,027 85,439 0, ,09 100,065 85,435 0, ,14 100,064 85,344 0, ,17 100,032 85,444 0, ,27 100,067 85,433 0, ,33 100,063 85,339 0, ,35 100,032 85,448 0, ,45 100,064 85,429 0, ,51 100,059 85,341 0, ,54 100,029 85,453 0, ,63 100,069 85,433 0, ,69 100,059 85,34 0, ,72 100,028 85,455 0, ,81 100,068 85,433 0, ,87 100,058 85,341 0, ,99 100,034 85,462 0, ,08 100,06 85,419 0, ,13 100,053 85,317 0, ,18 100,037 85,469 0, ,26 100,057 85,409 0, ,31 100,049 85,315 0, ,36 100,038 85,472 0, ,45 100,051 85,401 0, ,49 100,044 85,31 0, ,54 100,041 85,474 0, ,63 100,05 85,398 0, ,67 100,041 85,313 0, ,72 100,038 85,477 0, ,81 100,051 85,393 0, ,86 100,038 85,318 0, ,9 100,039 85,481 0, ,99 100,046 85,388 0, ,04 100,035 85,316 0, ,09 100,042 85,484 0, ,17 100,043 85,381 0, ,22 100,033 85,315 0, ,27 100,043 85,482 0, ,35 100,043 85,375 0, ,4 100,029 85,318 0, ,45 100,048 85, 484 0, ,53 100,044 85,372 0, ,58 100,033 85,326 0, ,63 100,05 85,488 0, ,71 100,048 85,364 0, ,76 100,035 85,33 0, ,81 100,055 85,492 0, ,9 100,048 85,358 0, ,94 100,037 85,333 0, ,056 85,496 0, ,08 100,049 85,356 0, ,12 100,04 85,334 0, ,18 100,059 85,496 0, ,26 100,042 85,354 0, ,3 100,042 85,33 0,069

42 Lanjutan Lampiran 7 747,48 100,039 85,328 0, ,48 100,01 85,449 0, ,45 100,013 85,518 0, ,66 100,041 85,329 0, ,66 100,012 85,452 0, ,63 100,013 85,515 0, ,84 100,043 85,331 0, ,84 100,009 85,456 0, ,81 100,013 85,519 0, ,28 100,059 85,351 0, ,28 100,03 85,473 0, ,24 100,02 85,554 0, ,46 100,057 85,35 0, ,46 100,028 85,478 0, ,41 100,017 85,563 0, ,64 100,056 85,35 0, ,64 100,034 85,482 0, ,59 100,018 85,573 0, ,82 100,052 85,353 0, ,82 100,036 85,488 0, ,77 100,022 85,581 0, ,048 85,349 0, ,03 85,49 0, ,95 100,027 85,59 0, ,18 100,041 85,345 0, ,18 100,027 85,491 0, ,13 100,031 85,605 0, ,36 100,04 85,342 0, ,36 100,023 85,496 0, ,31 100,033 85,61 0, ,55 100,036 85,337 0, ,54 100,024 85,501 0, ,49 100,032 85,61 0, ,73 100,034 85,332 0, ,71 100,023 85,502 0, ,67 100,032 85,608 0, ,91 100,034 85,331 0, ,89 100,024 85,507 0, ,84 100,029 85,605 0, ,09 100,029 85,331 0, ,07 100,022 85,508 0, ,02 100,031 85,606 0, ,27 100,029 85,336 0, ,25 100,021 85,514 0, ,2 100,028 85,604 0, ,45 100,025 85,338 0, ,43 100,026 85,517 0, ,38 100,028 85,606 0, ,63 100,03 85,34 0, ,61 100,022 85,514 0, ,56 100,034 85,611 0, ,81 100,032 85,343 0, ,79 100,023 85,514 0, ,74 100,035 85,609 0, ,99 100,034 85,351 0, ,97 100,016 85,514 0, ,92 100,034 85,605 0, ,43 100,021 85,39 0, ,4 99,998 85,523 0, ,34 100,006 85,616 0, ,61 100,024 85,395 0, ,58 99,997 85,521 0, ,52 100,004 85,623 0, ,79 100,024 85,398 0, ,76 99,999 85,524 0, ,7 100,002 85,629 0, ,97 100,022 85,402 0, , ,529 0, ,88 100,006 85,632 0, ,15 100,018 85,406 0, ,12 99,999 85,535 0, ,06 100,005 85,637 0, ,33 100,018 85,407 0, ,3 100,005 85,538 0, ,24 100,009 85,646 0, ,51 100,019 85,415 0, ,48 100,003 85,537 0, ,41 100,003 85,647 0, ,69 100,021 85,421 0, ,66 99,998 85,54 0, ,59 100,007 85,655 0, ,87 100,018 85,429 0, ,84 99,996 85,537 0, ,77 100,009 85,666 0, ,04 100,014 85,428 0, ,02 99,996 85,542 0, ,95 100,011 85,672 0, ,4 100,008 85,441 0, ,37 100,009 85,544 0, ,31 100,015 85,673 0, ,58 100,012 85,443 0, ,55 100,01 85,541 0, ,48 100,018 85,677 0, ,76 100,013 85,448 0, ,73 100,005 85,533 0, ,66 100,016 85,68 0, ,94 100,012 85,45 0, ,91 100,009 85,53 0, ,84 100,014 85,683 0, ,12 100,013 85,449 0, ,09 100,01 85,521 0, ,02 100,008 85,682 0, ,3 100,009 85,448 0, ,27 100,011 85,52 0, ,2 100,005 85,678 0,068

43 Lanjutan Lampiran 7 774,37 100,008 85,679 0, ,26 99,998 85,684 0, ,11 99,955 85,628 0, ,55 100,011 85,681 0, ,44 99,997 85,676 0, ,29 99,959 85,625 0, ,73 100,012 85,684 0, , ,674 0, ,46 99,963 85,628 0, ,91 100,014 85,68 0, ,79 100,006 85,672 0, ,64 99,958 85,626 0, ,09 100,015 85,683 0, ,97 100,013 85,668 0, ,82 99,96 85,624 0, ,26 100,018 85,68 0, ,15 100,012 85,666 0, ,99 99,966 85,615 0, ,15 100,022 85,684 0, ,04 100,001 85,666 0, ,88 99,966 85,58 0, ,51 100,026 85,693 0, ,39 99,994 85,659 0, ,23 99,968 85,572 0, ,69 100,024 85,686 0, ,57 99,993 85,658 0, ,41 99,971 85,573 0, ,87 100,027 85,684 0, ,74 99,993 85,659 0, ,58 99,966 85,564 0, ,04 100,029 85,685 0, ,92 99,992 85,652 0, ,76 99,966 85,56 0, ,032 85,695 0, ,87 99,994 85,663 0, ,7 99,948 85,556 0, ,18 100,027 85,694 0, ,05 99,991 85,661 0, ,87 99,947 85,555 0, ,36 100,024 85,692 0, ,22 99,991 85,661 0, ,05 99,948 85,559 0, ,53 100,023 85,686 0, ,4 99,989 85,662 0, ,23 99,947 85,558 0, ,71 100,021 85,689 0, ,58 99,99 85,661 0, ,4 99,949 85,557 0, ,89 100,02 85,687 0, ,75 99,989 85,663 0, ,58 99,95 85,556 0, ,07 100,021 85,69 0, ,93 99,986 85,666 0, ,75 99,946 85,545 0, ,24 100,022 85,693 0, ,11 99,976 85,662 0, ,93 99,939 85,539 0, ,42 100,023 85,697 0, ,28 99,978 85,655 0, ,11 99,937 85,529 0, ,6 100,019 85,699 0, ,46 99,982 85,648 0, ,28 99,931 85,523 0, ,78 100,015 85,698 0, ,64 99,976 85,638 0, ,46 99,929 85,527 0, ,96 100,021 85,701 0, ,81 99,968 85,627 0, ,64 99,924 85,524 0, ,13 100,023 85,704 0, ,99 99,964 85,614 0, ,81 99,921 85,522 0, ,31 100,019 85,699 0, ,17 99,962 85,606 0, ,99 99,921 85,519 0, ,49 100,019 85,695 0, ,34 99,962 85,605 0, ,16 99,924 85,519 0, ,67 100,018 85,694 0, ,52 99,957 85,603 0, ,34 99,924 85,514 0, ,84 100,011 85,692 0, ,7 99,959 85,606 0, ,52 99,928 85,508 0, ,02 100,007 85,689 0, ,88 99,961 85,608 0, ,69 99,921 85,501 0, ,2 100,002 85,684 0, ,05 99,961 85,612 0, ,87 99,921 85,492 0, ,38 782,55 99, ,683 85,684 0,068 0, ,23 791,41 99,958 99,954 85,607 85,606 0,069 0, ,73 99,992 85,683 0, ,58 99,951 85,608 0, ,91 99,993 85,681 0, ,76 99,949 85,618 0, ,08 99,994 85,681 0, ,94 99,952 85,624 0, ,04 99,92 85,485 0,069

44 34 Lampiran 8. Gambar filter (a) sebelum digunakan dan (b) sesudah digunakan (a) sebelum digunakan (b) sesudah digunakan Lampiran 9. Data intensitas transmisi cahaya yang diterima spektrofotometer dan waktu (λ=533,16 nm) Waktu Intensitas cahaya Waktu Intensitas cahaya (menit) (10 3 Watt/m 2 ) (menit) (10 3 Watt/m 2 ) 0 106, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7 3. Pengenceran Proses pengenceran dilakukan dengan menambahkan 0,5-1 ml akuades secara terus menerus setiap interval waktu tertentu hingga mencapai nilai transmisi yang stabil (pengenceran hingga penambahan

Lebih terperinci

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm)

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm) 6 3.3.3. Pengenceran dan pembuatan kurva kalibrasi a) Optimalisasi alat spektrofotometer sesuai dengan petunjuk penggunaan alat. b) Larutan penjerap 1 ml yang sudah dilakukan penjerapan dibagi dua, 5 ml

Lebih terperinci

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )**** LAMPIRAN 13 Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi gas ozon. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Tekanan : -40 kpa Panjang Gelombang : 354,28 nm Data penjerapan gas ozon

Lebih terperinci

KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI DEDE YULIAS NURUL MIFTAH

KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI DEDE YULIAS NURUL MIFTAH KARAKTERISASI GAS OZON DI DALAM PENJERAP KALIUM IODIDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI DEDE YULIAS NURUL MIFTAH DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUR PERTANIAN

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan

Lebih terperinci

FABRIKASI KRISTAL FOTONIK ASIMETRIK SATU DIMENSI DENGAN DEFEK GEOMETRIS TAHYUDI

FABRIKASI KRISTAL FOTONIK ASIMETRIK SATU DIMENSI DENGAN DEFEK GEOMETRIS TAHYUDI FABRIKASI KRISTAL FOTONIK ASIMETRIK SATU DIMENSI DENGAN DEFEK GEOMETRIS TAHYUDI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 28 Tahyudi (G741328). FABRIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Terpadu FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590

Lebih terperinci

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air Pujiyanto, Samian dan Alan Andriawan. Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga,

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

Spektrofotometer UV /VIS

Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika

Lebih terperinci

Perhitungan nilai konsentrasi gas SO 2 yang terjerap. Analisis data. Penulisan skripsi. Selesai

Perhitungan nilai konsentrasi gas SO 2 yang terjerap. Analisis data. Penulisan skripsi. Selesai LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1. Diagram alir penelitian Mulai Pengambilan sampel uji (sampel dijerap dengan larutan TCM) Sampel dikarakterisasi secara spektroskopi Diperoleh panjang gelombang serapan maksimum

Lebih terperinci

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) Kusnanto Mukti W, M 0209031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta kusnantomukti@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana transportasi saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan di luar rumah. Kebutuhan sarana transportasi tersebut memacu laju pertambahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Secara geografis Kota Medan terletak pada 3 30'

Lebih terperinci

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara STANDARDS Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tentang: Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak KepKaBaPedal No 205/1996 tentang: Pengendalian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Lebih terperinci

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara. Eko Hartini

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara. Eko Hartini Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara Eko Hartini STANDARDS Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tentang: Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak KepKaBaPedal No 205/1996 tentang:

Lebih terperinci

RANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE DICKY ARDIYANTO WIBOWO

RANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE DICKY ARDIYANTO WIBOWO RANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN KRISTAL FOTONIK SATU DIMENSI BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE DICKY ARDIYANTO WIBOWO DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ). 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara Ambient Udara dapat di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu udara ambient dan udara emisi. Udara ambient adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima Agusalim), Titik 2 (kompleks Universitas Negeri Gorontalo),

Lebih terperinci

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati 1. Amonia (NH3) Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Lebih terperinci

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21 Analisis output dilakukan terhadap hasil simulasi yang diperoleh agar dapat mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi output. Optimasi juga dilakukan agar output meningkat mendekati dengan hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium Kimia Anorganik Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap detik selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara ratarata manusia tidak dapat mempertahankan hidup tanpa udara lebih dari tiga menit. Udara tersebut

Lebih terperinci

Laporan Kimia Analitik KI-3121

Laporan Kimia Analitik KI-3121 Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten

Lebih terperinci

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI3121. Percobaan 04 PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI3121. Percobaan 04 PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI LAPORAN KIMIA ANALITIK KI3121 Percobaan 04 PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI Nama : Agam Muarif Nim : 10510070 Kelompok : 05 Tanggal Percobaan : 09 November 2012 Tanggal Laporan : 19 November

Lebih terperinci

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Lebih terperinci

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter Penyehatan Udara Penyehatan udara merupakan upaya yang dilakukan agar udara yang ada disekeliling kita sebagai makhluk hidup tidak mengalami cemaran yang dapat berdampak pada kesehatan. Penyehatan udara

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya

Lebih terperinci

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang industri merupakan perwujudan dari komitmen politik dan pilihan pembangunan yang tepat oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi segenap

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN 2 Jurusan Teknik Lingkungan FALTL Universitas Trisakti Gasal 2015/2016

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN 2 Jurusan Teknik Lingkungan FALTL Universitas Trisakti Gasal 2015/2016 LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN 2 Jurusan Teknik Lingkungan FALTL Universitas Trisakti Gasal 2015/2016 KELOMPOK 9 1. Anggie Trixy (082001300004) 2. Annisa Muthiya (082001300005) TOTAL SUSPENDED

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional 1 SNI 19-7117.12-2005 Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENGUJIAN PENDAHULUAN FILTER Dalam pengambilan sampel partikel tersuspensi (TSP) dengan metode high volume air sampling, salah satu komponen utama yang harus tersedia adalah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME Vandri Ahmad Isnaini, Indrawata Wardhana, Rahmi Putri Wirman Jurusan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas Lampung. Analisis XRD di Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia yang 75% luas wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi kekayaan yang tak ternilai. Oleh karenanya diperlukan perhatian serta penanganan

Lebih terperinci

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi

Lebih terperinci

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS) Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS) Padatan (solid) merupakan segala sesuatu bahan selain air itu sendiri. Zat padat dalam air ditemui 2 kelompok zat yaitu zat terlarut seperti garam dan molekul

Lebih terperinci

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup, bernafas dan sebagainya. Lingkungan merupakan kawasan tempat kita

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu: PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai

Lebih terperinci

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI 1 Pengantar Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME Ani Fatimah 1, Harmadi 2 dan Wildian 2 1 Program Pascasarjana FMIPA Universitas Andalas 2 Departemen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 - Juni 2011 di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Fisika Lanjut, Departemen Fisika IPB.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya 1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama UJI KUANTITATIF DNA Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama A. PENDAHULUAN Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul

Lebih terperinci

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik Oleh : Desica Alfiana 2408100015 Pembimbing I : Ir. Heru Setijono, MSc Pembimbing II : Agus M. Hatta, ST, MSi, PhD 9/7/2012 Seminar Tugas

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik

Lebih terperinci

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R3 EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD Dosen Pembina : Herlik Wibowo, S.Si, M.Si Septia Kholimatussa diah* (080913025), Mirza Andiana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhover, ketika menelaah garis garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN: STUDI PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAUN PEPAYA TERHADAP SIFAT OPTIK DAN LISTRIK SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LAPISAN TIPIS Ummu kalsum 1, Iqbal 2 dan Dedy Farhamsa 2 1 Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Pada tugas akhir ini dilakukan analisis Nitrogen dioksida (NO2) pada proses pembakaran pembuatan genteng keramik di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten

Lebih terperinci

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13

Lebih terperinci

MAKALAH Spektrofotometer

MAKALAH Spektrofotometer MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia FMIPA ITB sejak September 2007 sampai Juni 2008. III.1 Alat dan Bahan Peralatan

Lebih terperinci

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Percobaan Percobaan. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Dalam

Lebih terperinci

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi. TEKNIK SPEKTROSKOPI Teknik Spektrokopi adalah suatu teknik fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom maupun molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM) Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada

Lebih terperinci

KOLORIMETRI dan SPEKTOFOTOMETRI. Imam Santosa, MT

KOLORIMETRI dan SPEKTOFOTOMETRI. Imam Santosa, MT KOLORIMETRI dan SPEKTOFOTOMETRI Imam Santosa, MT KOLORIMETRI Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu zat dengan mengukur absorbsi relatif cahaya sehubungan dengan konsentrasi tertentu

Lebih terperinci

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO 3 Pendahuluan ZnO merupakan bahan semikonduktor tipe-n yang memiliki lebar pita energi 3,37 ev pada suhu ruang dan 3,34 ev pada temperatur rendah dengan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Kumpulan Soal Fisika Dasar II http://personal.fmipa.itb.ac.id/agussuroso http://agussuroso102.wordpress.com Topik Gelombang Elektromagnetik Interferensi Difraksi 22-04-2017 Soal-soal FiDas[Agus Suroso]

Lebih terperinci

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air Trisha Gustiya1,a), Rouf1,b), Dian Nur Aini1,c), dan Hendro2,d) 1 Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH.

PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH. PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH Oleh ELLIWATI HASIBUAN, S.Si, M.Si NIP. 196210172000032001 Pranata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron Standar Nasional Indonesia Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron ICS 13.080.40; 93.020 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 5: Cara uji oksida-oksida nitrogen dengan metoda Phenol Disulphonic Acid (PDS) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS Oleh: SUSILA KRISTIANINGRUM & Siti Marwati siti_marwati@uny.ac.id Transmitansi T = P P 0 dan TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI %T = T 100 P = kekuatan (intensitas) sinar

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POLUSI UDARA

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POLUSI UDARA 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POLUSI UDARA Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen yang konsentrasinya

Lebih terperinci

1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar

1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 2. Dasar Teori 5.1. Kafein Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) merupakan alkaloid yang terdapat dalam teh, kopi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012. 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Optik dan Aplikasi Laser Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Tehnologi Universitas Airlangga Kampus

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target Hilyati N., Samian, Moh. Yasin, Program Studi Fisika Fakultas Sains

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Umum Bab ini berisi tentang metodologi yang akan dilakukan selama penelitian, di dalamnya berisi mengenai cara-cara pengumpulan data (data primer maupun sekunder), urutan

Lebih terperinci

Pemantauan kualitas udara. Kendala 25/10/2015. Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya

Pemantauan kualitas udara. Kendala 25/10/2015. Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya Pemantauan kualitas udara Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya Keabsahan dan keterpercayaannya ditentukan oleh metode dan analisis yang

Lebih terperinci