BUSINESS START UP BUDI DAYA JAMUR TIRAM OLEH UNCLEMUSH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUSINESS START UP BUDI DAYA JAMUR TIRAM OLEH UNCLEMUSH"

Transkripsi

1 1 BUSINESS START UP BUDI DAYA JAMUR TIRAM OLEH UNCLEMUSH Cathlin Yuamanda Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Karyana Hutomo, S.T.,M.M. (Dosen Pembimbing) Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ABSTRACT UncleMUSH is an agribusiness specifically in cultivating oyster mushroom located in Sawah, Pandan Sari village in the sub-district of Ciawi. The specification of the product that is offered is fresh oyster mushrooms. The aim of this study business start up is to describe the business of oyster mushroom cultivation of unclemush systematically. This business start up report is discussing the aspects that is needed in developing a business that includes product identification, marketing, operational, as well as financial projection and its implementation / realization. The capital that is needed to build the business is in the amount of Rp and the net income during the first year is Rp For the second year in the amount of Rp and in the third year in the amount of Rp According to calculations, it will take another 19 months for this business to reach BEP, which is in the amount of Rp Keywords: Business Startup, Cultivation, Oyster Mushroom, Oyster Mushroom Cultivation Abstrak UncleMUSH merupakan agribisnis budi daya jamur tiram yang berlokasi di daerah Kp. Sawah, Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi. Spesifikasi produk yang ditawarkan adalah jamur tiram segar. Tujuan dari penulisan business start up ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis bisnis budi daya jamur tiram UncleMUSH. Penulisan laporan business start up ini mencakup aspek - aspek yang dibutuhkan untuk membangun usaha, yang terdiri dari identifikasi produk, pemasaran, operasional, proyeksi keuangan dan implementasi / realisasi. Dana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini berkisar Rp dan pendapatan laba bersih pada tahun pertama sebesar Rp , pada tahun kedua sebesar Rp dan pada tahun ke tiga sebesar Rp Menurut perhitungan dibutuhkan waktu 19 bulan untuk mencapai BEP, dengan estimasi dalam rupiah sebesar Rp Kata kunci : Business Startup, Budi Daya, Jamur Tiram

2 2 LATAR BELAKANG Penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 200 juta, merupakan pasar yang sangat besar untuk pemasaran jamur segar dan konsumsi. Terlebih lagi jika budaya mengkonsumsi jamur bisa dikembangkan seperti negara-negara maju yang masyarakatnya sudah sangat menggemari masakan yang berbahan dasar jamur. Menurut data yang dibuat BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 tercatat sebesar 30,8 kg/kapita/tahun. Badan kesehatan dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran untuk memenuhi standar kesehatan adalah sebesar 65 Kg/kapita/tahun. dari kedua data tersebut terlihat bahwa konsumsi sayur masyarakat Indonesia belum separuhnya dari rekomendasi FAO. Kondisi inilah yang menjadikan peluang usaha jamur olahan dan konsumsi di dalam negeri masih sangat terbuka lebar. Namun, mengingat harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain, pasaran jamur di Indonesia masih berfokus di kota-kota besar dengan konsumen tertentu. Peluang pasar produk jamur segar dan konsumsi saat ini relatif cukup tinggi. Kebutuhan pasar nasional sekitar 35 % dan pasar ekspor mencapai 65%. Diperkirakan setiap tahun permintaan akan jamur konsumsi di dalam negeri maupun di luar negeri mengalami kenaikan Antara 10%-20%. Indonesia mencapai puncaknya mampu mengekspor jamur konsumsi terjadi pada tahun Sejak itu produksi jamur konsumsi terus menurun. Padahal Indonesia dengan keunggulan koperatif dan didukung oleh sumber daya alam, iklim serta sumber daya manusia seharusnya mampu menjadi produsen utama jamur konsumsi dunia, mengingat panen jamur konsumsi dapat dilakukan sepanjang tahun (Maulana, 2012). Jamur kaya akan manfaat, di dalam jamur terkandung senyawa imunomodulator yakni betaglucan yang sangat berkhasiat untuk kesehatan manusia. Penelitian mengenai manfaat jamur ini dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ada beberapa jenis jamur yang telah diteliti oleh tim BPPT antara lain Jamur Merang (Volvariella volvaceae), Jamur Tiram (Pleurotus sp), Jamur Kuping (Auricularia auricular), Jamur Kucing (Aagaricus sp), dan juga Jamur Shitake (Lentinus edodes). Dari hasil penelitian tersebut, hanya Jamur Tiram dan Shitake yang telah memenuhi syarat kandungan beta-glucan yang mudah untuk diencerkan kembali. Beta-glucan merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel jamur. Jamur tiram merupakan jamur yang dapat dikonsumsi dan juga digemari oleh semua kalangan. Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bisa menjadi sayur ataupun cemilan yang sehat karena memiliki protein yang tinggi. Jamur tiram juga dapat diolah sebagai makanan bagi orang-orang yang sedang melakukan program vegetarian karena kandungan yang ada dalam jamur memberikan rasa yang unik yang dapat menyerupai rasa daging jika diolah dengan tepat. Melihat fakta dan hasil riset pasar yang ada, saya memilih usaha budidaya jamur tiram. Hal ini didukung dengan niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, maka saya mendirikan usaha ini dengan segenap pengalaman, pengetahuan dan berbagai hasil survey serta konsultasi. Dan melihat beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial. kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana oprasional. Budi daya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas didukung oleh permintaan pasar yang selalu tinggi serta memudahkan perusahaan dalam memasarkan hasil produksi jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan cara dan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya. Budidaya jamur tiram di Indonesia sudah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua pembudidaya jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dari dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Oleh karena itu, saya ingin melakukan usaha pembudidayaan Jamur tiram yang akan menawarkan kualitas jamur tiram bermutu dan murah. Agar Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan. Jamur Tiram saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik. Prospek pembudidayaan jamur tiram sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram.

3 3 Usaha ini dimulai oleh saya sendiri mahasiswi yang masih berkuliah di Universitas Bina Nusantara Jakarta, saya adalah Cathlin Yuamanda mahasiswi jurusan management yang ingin memulai suatu bisnis dengan melihat peluang yang ada. Pada tahun 2007, Orang tua saya membeli tanah di daerah Kp. Sawah, Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi. Melihat masih ada lahan yang ada tapi tidak dimanfaatkan, serta sumber daya manusia yang ada disekitar lokasi alias banyaknya buruh tani yag sudah tidak punya lahan dan bisa diberdayakan, saya mulai berfikir untuk mendirikan suatu usaha. Ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun yang dipilih adalah usaha budidaya jamur tiram, sebab usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar dilihat dari riset pasar yang sudah dilakukan, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. Sebab hal-hal inilah, saya sebagai pemula dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses. proses mulai pembangunan kumbung dengan ukuran 10 x 25 m dilakukan pada bulan September Dari kumbung sebesar 250 m2, saya mencoba usaha budidaya jamur dengan pembelian awal baglog yang siap panen dengan jumlah baglog yang masuk pertengahan Januari Karena modal berawal dari dana pribadi, besar keinginan saya untuk mencoba mengembangkan jamur tiram lebih besar dengan memproduksi dan mengolah sendiri. Berikut adalah logo dari UncleMUSH: Gambar Logo Bisnis Budi Daya Jamur Tiram UncleMUSH Sumber: Cathlin Yuamanda (2014) Uncle Mushroom (UncleMUSH) adalah nama Budi daya Jamur Tiram ini, yang artinya adalah jamur paman. Nama itu menggambarkan salah satu misi usaha saya, yaitu menjadi usaha yang memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen. Selalu ingin menyenangkan dan memuaskan hati para konsumennya bagaikan kasih sayang seorang paman kepada keponakannya. Lokasi UncleMUSH berada di di Kp. Sawah, Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis dan juga lokasi yang sesuai untuk budi daya jamur tiram. Sebagian besar produksi jamur UncleMUSH masih dipasarkan dalam bentuk segar, tapi melihat perkembangan usaha budi daya jamur tiram yang saya tekuni, saya ingin mengembangkannya lagi dengan membuat jamur olahan, itu menjadi salah satu solusi dalam menghadapi penurunan permintaan pasar akan jamur ketika bulan Ramadhan dan menjadi solusi untuk menghadapi ketika keadaan pasar jamur segar sedang tidak stabil. Hal ini juga penting mengingat jamur segar hanya bertahan 3 4 hari, sehingga sulit bagi UncleMUSH untuk melakukan penyimpanan persediaan barang. Jamur olahan tidak hanya sekedar produk turunan, melaikan hal ini menjadi kunci untuk memperluas pangsa pasar, terutama pasar ekspor mengingat pasar dunia yang masih terbuka lebar. Ide bisnis lainnya muncul ketika sudah mendirikan kumbung dan melihat lahan yang masih cukup luas di sekitar kumbung jamur. Saya berfikir ada baiknya saya mengelola lahan tersebut secara optimal dengan menanam tanaman lain, yang nantinya tanaman tersebut bermanfaat untuk mengurangi biaya produksi UncleMUSH. Baglog jamur dapat berproduksi selama 3 bulan, setelah itu bibit harus diganti dengan yang baru. Limbah dari baglog jamur tersebut dapat diolah menjadi pupuk yang nantinya akan berguna untuk tanaman yang akan ditanam sekitar kumbung. Rencana tanaman yang akan ditanam adalah jagung dan kacang tanah secara bergantian. Hal ini disebut dengan rotasi tanah, fungsinya untuk menjaga agar tanah tetap subur. Kemudian jagung yang ditanam nantinya akan menjadi salah satu bahan untuk membuat bibit jamur. Dengan kata lain UncleMUSH juga sedang dalam tahap proses agar sebisa mungkin mengurangi bahkan meniadakan limbah dalam menjalani usahanya.

4 4 PRODUK Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu baik dan aman untuk dikonsumsi. Jamur tiram merupakan jamur yang paling lezat rasanya dibanding jamur pangan lainnya dan juga mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik. Jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan 100 persen sayuran yang bersih mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Berikut kandungan gizi jamur tiram Tabel Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam % 1 Protein 5,94 2 Karbohidrat 50,59 3 Abu 1,14 4 Lemak 0,17 5 Serat 1,56 Sumber: Buku Panen Jamur Tiap Musim Tabel Kandungan Jamur Tiram Segar per 100 Gram Kandungan Dalam Gram Protein 13,8 Serat 3,5 Lemak 1,41 Abu 3,6 Karbohidrat 61,7 Zat besi 4,1 Fosfor 0,31 Vitamin B1 0,12 Vitamin B2 0,64 Vitamin C 5 Niacin 7,8 Sumber: Buku Panen Jamur Tiap Musim Memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan kalori yang rendah, jamur tiram ini dapat dimakan sekehendak hati atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya jamur yang dimakan. Justru semakin banyak akan membuahkan hasil semakin bagus pada kesehatan badan / jasmani manusia. Karena Jamur tiram juga memiliki sifat sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem kekebalan tubuh). Selain sebagai bahan pangan yang baik, jamur tiram juga berguna untuk keperluan kesehatan dan pengobatan. jamur tiram juga mengandung karbohidrat, lemak, kalori rendah, dan serat tinggi yang cocok untuk dikonsumsi dalam program diet penderita diabetes dan hipertensi. Beberapa khasiat jamur tiram untuk kesehatan diantaranya Tabel Khasiat Jamur Tiram Untuk Kesehatan NO. KHASIAT PENJELASAN 1 Meningkatkan produksi sel darah merah Kadar zat besi, niasin, dan mineral lainnya dalam jamur tiram dapat membantu proses pembentukan eritrosit atau sel darah merah. 2 Mengobati kanker Jamur tiram mengandung senyawa senyawa polisa-karida, seperti beta D- glucans yang berfungsi sebagai antitumor, antikanker, antivirus, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. 3 Sebagai tambahan gizi untuk ibu hamil Kandungan asam folat pada jamur tiram sangat baik untuk ibu hamil karena dapat mengurangi risiko cacat kelahiran dan cacat otak pada anak. 4 Menurunkan kolesterol Jamur tiram mampu menurunkan kadar kolesterol karena mengandung senyawa aktif lovastatin Sumber: Buku Bisnis Jamur Tiram

5 5 Selain untuk bahan pangan dan kesehatan, limbah dari baglog jamur tiram juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pakan alternatif ternak seperti ikan, unggas, sapi, dan kerbau. Banyak manfaat yang berguna dari produk jamur tiram hingga limbahnya, maka tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan. UncleMushroom menjual jamur tiram dengan harga rata-rata per Kg jamur sebesar Rp Penetapan harga sebesar Rp Ini diambil berdasarkan perhitungan berikut Harga satuan bahan baku bibit jamur (baglog) sebesar Rp 2000 Rata rata 1 baglog dapat menghasilkan produk jamur tiram sebanyak 500 gram selama 3 bulan Rata rata penghasilan dari 1 baglog adalah 0,5 Kg x Rp = Rp Margin kotor dari 1 baglog adalah Rp Rp = Rp atau 137,5 % dalam 3 bulan (1 bulan = 46%) Dari perhitungan di atas margin kotor tersebut masih akan dikurangi biaya operasional, pembayaran gaji pegawai, dan sebagainya yang akan dibahas lebih jelas dalam bab 5. Saat ini UncleMUSH juga sedang melakukan negosiasi untuk dapat jadi pemasok jamur di sebuah restoran di persimpangan Masjid Gadog yaitu restoran Rumah Makan Selera Anda yang memang dekat dengan lokasi kumbung UncleMUSH. PEMASARAN Suatu perusahaan harus mempunyai konsep pemasaran dalam menjalankan aktivitasnya agar usaha yang dijalankan menjadi efisien dan keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik. Perencanaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci utama kesuksesan sebuah usaha. Begitu pula dalam menjalankan peluang bisnis budidaya jamur tiram. Tidak hanya melihat kualitas hasil panen yang didapatkan, tapi tanpa dukungan strategi pemasaran jamur yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan produk. Sehingga pemasaran produk jamur tersebut kurang berjalan lancar, dan akhirnya mengalami kerugian. Oleh karena itu sebelum menjalankan bisnis budidaya jamur tiram, kami memperhatikan kondisi pasar yang ada sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Saat ini permintaan produk jamur segar masih sangat mendominasi pasar, sehingga kita bisa memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sebuah peluang untuk memperluas bisnis jamur tiram. Tidak hanya di dalam negeri, tapi permintaan akan jamur ini juga sangat besar di pasar internasional. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh ITC (International Trade Center) tentang negara pengekspor jamur ke dunia selama lima tahun terakhir yaitu periode 2007 sampai dengan Tabel Negara Pengekspor Jamur ke Dunia Rank Eksportir Trend Pangsa 2011 World % 1 China % 2 Netherlands % 3 France % 4 Spain % 5 Poland % 6 India % 7 Italy % 8 Indonesia % 9 Germany % 10 Vietnam % Sumber: International Trade Centre (ITC), satuan milyarusd Sumber: International Trade Center, 2012 ( Dari data diatas terlihat bahwa pasokan jamur dunia relatif stabil berada pada kisaran 1 Milyar USD tiap tahunnya. Kendati demikian, pasokan dari Indonesia justru menurun sekitar 21.01% dari tahun Hal ini sangat disayangkan mengingat kontribusi Indonesia masih sangat kecil (hanya sebesar 1% dari total pasokan dunia pada tahun 2011). Melihat potensi yang masih sangat besar ini, seharusnya para pelaku agribisnis dapat lebih mengembangkan industri jamur Indonesia. Hal

6 6 ini didukung juga oleh iklim Indonesia yang cukup kondusif untuk menanam jamur dan juga biaya sumber daya manusia yang relative lebih rendah dibandingkan Negara maju seperti Belanda, Prancis, Spanyol, dan Polandia yang merupakan lima besar pemasok jamur dunia. Tidak hanya pasar luar negeri, permintaan jamur pasar dalam negeri dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS tentang proyeksi kebutuhan terhadap jamur di Jakara Tabel Kebutuhan Masyarakat Jakarta Terhadap Jamur Tahun Kebutuhan (Kg/bulan) Sumber : Buku Budidaya Jamur Dari data diatas terlihat bahwa setiap tahun kebutuhan masyarakat Jakarta akan jamur meningkat. Hal ini mendukung pernyataan bahwa pasar jamur tiram sangat potensial. Penelitian ITPC Osaka juga mengeluarkan data yang menyatakan bahwa produksi jamur tiram menduduki peringkat ke dua di dunia setelah jamur kancing, yaitu sekita 25% dari total produksi jamur dunia. Budidaya jamur tiram telah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua wirausaha budidaya jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Permintaan jamur tiram semakin hari semakin meningkat, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi jamur tiram untuk tujuan kesehatan. Jamur tiram ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain memiliki nilai gizi yang lebih tinggi serta membuat pola makan masyarakat meningkat. Target market usaha ini adalah: Pengumpul maupun tengkulak Pengumpul merupakan pihak yang melakukan pembelian jamur tiram hasil produksi produsen. Pengumpul kemudian melakukan penjualan kepada pedagang besar atau dapat juga dijual langsung kepada konsumen. Seorang pengumpul umumnya juga mengangkut komoditas pertanian lain selain jamur tiram untuk dijual kembali. konsumen rumah tangga dengan memasarkannya melalui pasar swalayan, supermarket. restoran, rumah makan, catering ataupun hotel - hotel apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai. OPERASIONAL Sebagai produsen jamur tiram baru kami melakukan kerjasama kemitraan dengan supplier baglog atau bibit jamur. Setelah itu kami melakukan pemeliharaan sampai jamur siap panen. Panen jamur dilakukan secara manual dengan memetik dan mencabut tubuh buah jamur yang telah memenuhi kriteria panen. Setelah itu sisa perakaran jamur pada baglog harus langsung dibersihkan dengan cara mencungkil dan membersihkannya. Karena jika tidak dibersihkan maka sisa perakaran akan membusuk dan pertumbuhan kembali jamur yang baru akan terhambat. Pertumbuhan jamur tiram tidak terjadi bersamaan sehingga setiap panen harus memilih tubuh buah yang siap panen. Kriterian panen untuk jamur tiram meliputi umur hari. Keragaman pertumbuhan dan panen antar baglog dalam satu periode produksi pada jamur tiram sangat tinggi. Oleh karena iu, perusahaan UncleMUSH merencanakan dengan cermat, dengan menghitung jumlah baglog yang dibuka dan periode pembukaan baglog. Sebelum berbicara lebih jauh tentang proses produksi, hal yang yang harus dipersiapkan yang pertama adalah bangunan kumbung, alat dan bahan seperti peralatan utuk merawat media hingga proses pascapanen dan pemasaran. Setelah semua peralatan dan bahan disiapkan, tahap yang selanjutnya adalah proses produksi jamur tiram yaitu sebagai berikut:

7 7 a. Pengadaan bahan baku Pada budidaya jamur tiram menggunakan media tumbuh jamur tiram adalah serbuk gergaji. Untuk awalnya penulis akan mencoba berbisnis dengan para petani yang sudah berpengalaman dalam bidang jamur tiram. Penulis selaku distributor dan petani yang memproduksi jamur tiram putih. Apabila bisnis ini berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang berkelanjutan kedepannya penulis akan berusaha untuk memproduksi jamur tiram putih sendiri. b. Penumbuhan dan pemeliharaan Penumbuhan dilakukan dengan cara membuka koran (penutup media) pada media yang sudah putih tersebut tujuanya untuk memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan tubuh buah jamur, dengan oksigen yang cukup dapat memberikan kesempatan bagi jamur untuk membentuk tubuh buah dengan baik. c. Pengendalian hama dan penyakit Pada dasarnya, budidaya jamur tiram tidak memiliki hama dan penyakit seperti jenis sayuran pada umumnya. Hama yang menyerang pada budidaya jamur tiram adalah tikus (Ratikus argentifenter), laba-laba (Naphila maculata) dan ulat bulu (Machortilacia rubi). Beberapa serangga ini tidak merusak jamur tiram secara langsung tetapi mengganggu saat pemeliharaan. Untuk pencegahan dilakukan dengan cara membersihkan bahan, alat, pekerja serta sanitasi lingkungan secara berkala. Kebersihan dan sanitasi lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh baik dari ruang penyimpanan, bahan baku dan bahan tambahan, ruang tanam, ruang tumbuh, tempat pembuangan limbah jamur dan lingkungan disekitar tempat budidaya. Sedangkan penyakit yang menyerang media jamur tiram adalah jenis bakteri Pseudomonas sp dan cendawan atau jamur liar. Serangan bakteri gejalnya yaitu permukaan media menjadi berlendir berwarna putih dan misellia tidak dapat berkembang. Sedangkan kehadiran cendawan pada media jamur tiram akan menyebabkan misellia jamur tiram tidak tumbuh. Pengendalianya dilakukan dengan cara membuang baglog yang terkontaminasi oleh cendawan. Sedangkan untuk pencegahan dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog dan proses pasteurisasi yang sempurna. d. Panen Pemanenan dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, yaitu cukup besar, tetapi belum mekar penuh. Pemanenan dilakukan 4-5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pada saat itu, ukuran jamur sudah cukup besar. Pemanenan dilakukan pada pagi hari karena suhu lingkungan tidak terlalu tinggi dan kondisi pertumbuhan jamur sangat baik sehingga bobot panen relatif lebih banyak. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur yang ada dari substrat tanam. Bagian batang/akar jamur tiram yang menembus substrat harus diangkat bersamaan dengan jamur yang dipanen. Bekas batang atau akar jamur tiram yang mungkin tertinggal dalam media harus dibersihkan karena cepat atau lambat ujung batang tersebut akan membusuk. Akibatnya, bagian substrat di sekitar batang yang membusuk juga akan membusuk. Pembusukan ini akan menyebar ke bagian lain, sehingga media tidak akan ditumbuhi jamur baru. Tekstur dan kadar air jamur sangat juga berpengaruh terhadap kesegaran dan daya simpan. Kesegaran jamur hanya bertahan 4-6 jam, kemudian layu, warna berubah meenjadi sedikit kuning. Oleh karena itu setelah panen maka kegiatan yang langsung dilakukan adalah penanganan pasca panen meliputi Pengumpulan jamur dilakukan ketika jamur selesai dipetik dan kemudian diletakkan dalam keranjang panen. Setelah panen dikumpulkan, peletakkan jamur harus diatur agar tidak terjadi penumpukan yang terlalu padat, Karen aitu akan menyebabkan kandungan oksigen terbatas, dan jamur menjadi mudah busuk. Pembersihan jamur dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa media tanam yang melekat pada bagian pangkal setelah pemetikan jamur dilakukan. Pemebrsihan jamur dilakukan menggunakan sikat yang lembut, karena jika terjadi pelukaan jamur akan cepat mudah layu dan bobot lebih cepat menurun. Pemotongan ujung tangkai dilakukan agar jamur menjadi bersih dan tidak ada bekas media tanam yang tertinggal pada tubuh jamur.

8 8 Sortasi pada jamur dilakukan untuk memilih jamur yang baik dan kurang baik. Sehingga perusahaan UncleMUSH dapat menjaga kualitas produk agar dapat bersaing dan unggul di pasar. Penyimpanan sementara dilakukan di dalam ruang yang bersih, teduh, dan sejuk dalam kumbung jamur sampai jamur siap didistribusikan. e. Pembuangan baglog Jamur akan terus tumbuh selama baglog masih mampu memberikan makanan yang cukup untuk tubuh buah jamur. Jika nutrisi pada media jamur ini telah habis atau baglog telah rusak maka baglog ini harus segera dibuang dari rak penumbuhan dan segera diganti dengan baglog yang masih produktif. Baglog yang telah rusak dapat dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman. f. Pemasaran Jamur segar Pemasaran jamur tiram di Uncle Mushroom dilakukan dengan cara konsumen membeli langsung di tempat produksi dengan harga Rp untuk setiap kg nya. PROYEKSI KEUANGAN Proyeksi keuangan adalah sebuah perencanaan keuangan atau sebuah anggaran untuk usaha yang sedang saya jalani, untuk memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul dan proyeksi pendapatan yang akan dihasilkan untuk periode tertentu. Membuat proyeksi keuangan memang tidak mudah apalagi untuk pemula seperti saya yang baru memulai usaha. Mungkin akan banyak angkaangka yang meleset tentunya namun dengan berjalannya waktu dan penyesuaian berkala maka akan dicapai proyeksi keuangan yang cukup realistis seperti yang diinginkan. Selain itu Proyeksi keuangan juga dapat digunakan untuk memperkirakan kemampuan kita mengembalikan pinjaman, membuat perencanaan bisnis atau Business Plan. Seperti yang saya lakukan sekarang, saya membuat proyeksi keuangan ini untuk mengetahui perencanaan bisnis saya ke depan. Karena disini saya baru memulai bisnis, saya akan menyesuaikan proyeksi keuangan setiap bulan berdasarkan data yang realistis. Tabel Rincian Biaya Modal Awal Dana Start-up yang dibutuhkan Jumlah Total Aset Tetap Kumbung Jamur 72,000,000 Kendaraan 5,000,000 Total Aset Tetap 77,000,000 Modal Usaha Gaji dan Upah (Opening) 6,400,000 Persediaan Barang Dagang 30,000,000 Deposit Sewa 6,500,000 Perlengkapan 5,000,000 Iklan dan Promosi 1,000,000 Biaya Start-up lainnya 5,000,000 Modal Kerja (Cash on Hand) 5,000,000 Total Modal Usaha 58,900,000 Total Dana yang dibutuhkan Rp 135,900, Sumber Dana Jumlah Total Ekuitas Pemilik % 135,900,000 Total Sumber Dana % Rp 135,900, Sumber :Cathlin Yuamanda(2014)

9 9 Untuk keterangan, biaya perlengkapan pada modal usaha yang terdapat pada rincian biaya modal awal diatas adalah biaya awal yang digunakan untuk membeli alat pengkabutan, pelastik, dan karet. Tabel Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama UncleMUSH Proyeksi Laba Rugi - Tahun Pertama Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Totals Pendapatan Jamur Tiram Segar 21,375,000 39,187,500 41,325,000 39,672,000 38,684,000 42,104,000 40,090,000 41,600,500 42,493,500 41,325,000 41,486,500 41,724, ,067,000 Total Pendapatan 21,375,000 39,187,500 41,325,000 39,672,000 38,684,000 42,104,000 40,090,000 41,600,500 42,493,500 41,325,000 41,486,500 41,724, ,067,000 Biaya Penjualan Jamur Tiram Segar 2,250,000 4,125,000 4,350,000 4,176,000 4,072,000 4,432,000 4,220,000 4,379,000 4,473,000 4,350,000 4,367,000 4,392,000 49,586,000 Total Biaya Penjualan 2,250,000 4,125,000 4,350,000 4,176,000 4,072,000 4,432,000 4,220,000 4,379,000 4,473,000 4,350,000 4,367,000 4,392,000 49,586,000 Marjin Kotor 19,125,000 35,062,500 36,975,000 35,496,000 34,612,000 37,672,000 35,870,000 37,221,500 38,020,500 36,975,000 37,119,500 37,332, ,481,000 Gaji dan Upah Kompensasi pada Pemilik 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 60,000,000 Gaji 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 43,200,000 Pajak Penghasilan dan Manfaat 834, , , , , , , , , , , ,200 10,010,400 Total Gaji dan Upah 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434,200 9,434, ,210,400 Biaya Operasional Tetap Biaya Kendaraan 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50, ,000 Biaya Baglog 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000, ,000,000 Biaya Kantor dan Perlengkapan 348, , , , , , , , , , , ,000 4,176,000 Sewa untuk Usaha 541, , , , , , , , , , , ,667 6,500,000 Telekomunikasi 100, , , , , , , , , , , ,000 1,200,000 Utilities 250, , , , , , , , , , , ,000 3,000,000 Total Biaya Operasional Tetap 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289, ,476,000 Biaya lainnya Biaya Amortisasi Dana Start Up 663, , , , , , , , , , , ,889 7,966,667 Depresiasi 854, , , , , , , , , , , ,167 10,250,000 Pajak - 1,696,893 2,079,393 1,783,593 1,606,793 2,218,793 1,858,393 2,128,693 2,288,493 2,079,393 2,108,293 2,150,793 21,999,527 Total Biaya lainnya 1,518,056 3,214,949 3,597,449 3,301,649 3,124,849 3,736,849 3,376,449 3,646,749 3,806,549 3,597,449 3,626,349 3,668,849 40,216,193 Laba Bersih (8,116,922) 6,123,684 7,653,684 6,470,484 5,763,284 8,211,284 6,769,684 7,850,884 8,490,084 7,653,684 7,769,284 7,939,284 72,578,407 Sumber: Hasil Pengolahan Data

10 10 Terlihat pada diatas bahwa pada bulan pertama UncleMush masih mengalami kerugian sebesar Rp. 8,116,922. Hal ini disebabkan pada bulan pertama, UncleMUSH masih melakukan penataan baglog pada kumbung sehingga produksi baru dimulai pada minggu ketiga bulan pertama atau hanya setengah dari keluaran produksi seharusnya. Selain itu satu baglog jamur mempunyai periode tanam 3 bulan. Pada bulan pertama dan kedua, hasil produksi jamur masih optimal (umumnya hasil produksi jamur mencapai puncaknya pada bulan kedua). Lalu pada bulan ketiga produksi akan mengalami penurunan dan akhirnya pada bulan keempat baglog harus diganti dengan yang baru. Untuk menjaga kestabilan produksi, UncleMUSH melakukan pengaturan jadwal keluar masuknya baglog, dimana baglog akan ditambah pada waktu yang berbeda secara berselang-seling sehingga pada satu kurun waktu yang sama akan ada campuran antara baglog umur satu, dua dan tiga bulan. Dalam menjalankan strategi ini, UncleMUSH telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 15,000,000 tiap bulannya untuk penanaman kembali 7,500 baglog. Tabel Analisa Pulang Pokok Tahun Pertama UncleMUSH UncleMUSH Analisa Pulang Pokok Analisa Pulang Pokok Rupiahs Persen Pendapatan Penjualan Setahun Rp 471,067, % Biaya Penjualan 49,586, % Marjin Kotor 421,481, % Gaji dan Upah 107,944,800 Biaya Operasional Tetap 205,726,000 Total Biaya Operasi Tetap 313,670,800 Kalkulasi Pulang Pokok Penjualan 313,670, % Pulang Pokok Penjualan dalam Rupiah Rp 350,573, ,670,800 Sumber: Hasil Pengolahan Data Menurut analisa pulang pokok dengan estimasi rata-rata harga jamur per Kg sebesar Rp. 9,500 dan marjin kotor satu Kg jamur sebesar 89.47% maka untuk mencapai titik analisa pulang pokok pada tahun pertama UncleMUSH perlu mendapatkan revenue sebesar Rp. 350,573,247 atau penjualan sebesar 36,902Kg jamur. Berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan, rata-rata produksi pada tahun pertama adalah 138Kg per hari, untuk itu BEP diproyeksikan tercapai dalam waktu 19 bulan.

11 11 Tabel Proyeksi Arus Kas Tahun Pertama UncleMUSH Proyeksi Arus Kas - Tahun Pertama Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Totals Saldo Awal Kas 5,000,000 (1,160,067) 8,617,367 16,355,493 26,566,427 35,893,360 42,407,833 52,992,767 64,929,200 71,125,773 82,815,707 94,650,140 Arus Kas Masuk Pendapatan dari Penjualan 21,375,000 39,187,500 41,325,000 39,672,000 38,684,000 42,104,000 40,090,000 41,600,500 42,493,500 41,325,000 41,486,500 41,724, ,067,000 Total Arus Kas Masuk 21,375,000 39,187,500 41,325,000 39,672,000 38,684,000 42,104,000 40,090,000 41,600,500 42,493,500 41,325,000 41,486,500 41,724, ,067,000 Biaya Penjualan 2,250,000 4,125,000 4,350,000 4,176,000 4,072,000 4,432,000 4,220,000 4,379,000 4,473,000 4,350,000 4,367,000 4,392,000 49,586,000 Aktivitas Operasi Gaji dan Upah 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995,400 8,995, ,944,800 Biaya Operasional Tetap 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289,667 16,289, ,476,000 Pajak - - 3,951, ,872, ,538, ,601,760 22,964,887 Total Arus Kas Keluar 27,535,067 29,410,067 33,586,873 29,461,067 29,357,067 35,589,527 29,505,067 29,664,067 36,296,927 29,635,067 29,652,067 36,278, ,971,687 Arus Kas (6,160,067) 9,777,433 7,738,127 10,210,933 9,326,933 6,514,473 10,584,933 11,936,433 6,196,573 11,689,933 11,834,433 5,445,173 95,095,313 Saldo Kas Operasi (1,160,067) 8,617,367 16,355,493 26,566,427 35,893,360 42,407,833 52,992,767 64,929,200 71,125,773 82,815,707 94,650, ,095,313 Saldo Akhir Kas (1,160,067) 8,617,367 16,355,493 26,566,427 35,893,360 42,407,833 52,992,767 64,929,200 71,125,773 82,815,707 94,650, ,095,313 Sumber: Hasil Pengolahan Data

12 12 UncleMUSH Proyeksi Neraca - Tahun Pertama Tabel Proyeksi Neraca Tahun Pertama Saldo Awal Akhir Tahun Pertama Aset Aset Lancar Kas dan Bank 5,000, ,095,313 Persediaan 30,000,000 30,000,000 Biaya Dibayar Dimuka 18,900,000 12,600,000 Aset Lancar Lainnya 5,000,000 3,333,333 Total Aset Lancar 58,900, ,028,647 Aset Tetap Perlengkapan 72,000,000 72,000,000 Kendaraan 5,000,000 5,000,000 Total Aset Tetap 77,000,000 77,000,000 Dikurangi:Akumulasi Depresiasi - 10,250,000 Total Aset 135,900, ,778,646 Ekuitas Pemilik Saham Biasa 135,900, ,900,000 Laba Ditahan - 76,878,647 Dividends Dispersed - - Total Ekuitas Pemilik 135,900, ,778,647 Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik 135,900, ,778,646 Sumber: Hasil Pengolahan Data

13 13 Tabel Proyeksi Perkiraan Penjualan UncleMUSH Jun-14 Proyeksi Perkiraan Penjualan 105% 4,350 Produk dan Layanan Assumptions % Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Totals Jamur Tiram Segar Harga per Unit Rp 9, % Biaya Variabel per Unit Rp 1, % Marjin Kotor per Unit Rp 8, % Proyeksi Penjualan Unit Faktor Musiman 4.54% 8.32% 8.77% 8.42% 8.21% 8.94% 8.51% 8.83% 9.02% 8.77% 8.81% 8.86% % Tahun Pertama 2,250 4,125 4,350 4,176 4,072 4,432 4,220 4,379 4,473 4,350 4,367 4,392 49,586 Pertumbuhan Tahun Kedua 25.00% 4,923 5,657 5,794 5,529 5,388 5,540 5,649 5,731 5,591 5,811 5,609 5,734 66,956 Pertumbuhan Tahun Ketiga 25.00% 6,987 7,312 7,835 7,612 7,509 7,390 7,732 7,825 7,534 7,604 7,721 7,698 90,759 Alokasi Biaya Tetap % Proyeksi Pendapatan Rp 471,067, Biaya Variabel 49,586,000 Marjin Kotor 421,481,000 Biaya Tetap 205,726,000 Keuntungan 215,755, % Sumber: Hasil Pengolahan Data

14 14 Tabel Year End Summary UncleMUSH Year End Summary Year One Year Two Year Three Total Pendapatan 471,067, ,084, ,210,500 Total Biaya Penjualan 49,586,000 66,956,250 90,759,000 Marjin Kotor 421,481, ,128, ,451,500 Total Gaji dan Upah 107,944, ,739, ,251,688 Total Biaya Operasional Tetap 195,476, ,140, ,057,768 Operating Income (before Other Expenses) 118,060, ,248, ,142,044 [EBITDA] Total Biaya lainnya 41,181,553 53,616,380 71,795,075 Laba Bersih 76,878, ,632, ,346,968 Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Year End Summary diatas, dapat diamati bahwa seiring dengan berjalannya waktu, efisiensi produksi UncleMUSH mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan ratio antara laba bersih dan pendapatan, pada tahun pertama ratio antara laba bersih dan total pendapatan UncleMUSH sebesar 16% dan terus meningkat menjadi 21% pada tahun kedua dan 24% pada tahun ketiga.

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam % BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah berkembang menjadi masalah serius. Gejolak tersebut mulai mempengaruhi stabilitas ekonomi global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam % BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Tradisi mengonsumsi jamur sudah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan berperan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian di bidang pangan khususnya hortikultura pada saat ini ditujukan untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperbaiki

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di laksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Jalan, Benteng Hilir, No. 19. Kelurahan, Bandar Khalifah. Deli Serdang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur dikenal dalam kehidupan sehari-hari sejak 3000 tahun yang lalu, telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura memiliki posisi yang sangat baik di pertanian Indonesia, karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi serta nilai tambah daripada komoditas lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bakso merupakan salah satu olahan daging secara tradisional, yang sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki rasa yang khas, enak,

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( ) TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam.

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur merupakan sumber bahan pangan nabati yang cukup potensial di sekitar kita. Bahkan beberapa jenis jamur dari alam sudah lama dibudidayakan manusia sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di Indonesia untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan serta permintaan masyarakat. Keanekaragaman

Lebih terperinci

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM 1. Mahasiswa berdiskusi secara aktif berbagi pengetahuan yang dimiliki 2. Berpendapat secara bebas dan bertanggung jawab untuk memberikan / mengemukakan persoalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan).

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur adalah salah satu komoditas yang mempunyai masa depan cerah untuk dikembangkan, seiring semakin banyaknya orang yang mengetahui dan menyadari nilai gizi jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia, khususnya tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini semakin banyak orang mengetahui nilai gizi jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keragaman sumber daya alam di Indonesia dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Kecamatan Percut Sei TuanKabupaten Deli Serdang, Pemilihan lokasi di

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Karya Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh : Nama : Danang Pari Yudhono NIM : 11.12.6017 Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan

Lebih terperinci

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN Sihati Suprapti dan Djarwanto PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya terkandung banyak kebaikan dan manfaat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat dengan cara fotosintesis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih dikenal sebagai jamur yang mudah dibudidayakan didaerah tropik dan subtropik. Jamur tiram ini juga termasuk dalam kelompok jamur yang sering

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan komponen utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor industri mampu memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah,

Lebih terperinci

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki peluang besar dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah untuk memajukan sektor pertanian. Salah satu subsektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sari Sehat Multifarm didirikan pada bulan April tahun 2006 oleh Bapak Hanggoro. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tegalwaru No. 33 di

Lebih terperinci

Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram

Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram Shofriya Alfiyani 11.12.5556 S1.SI.03 STMIK AMIKOM YOGYAKART ABSTRAK Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang hidup di kayu mudah dibudidayakan menggunakan

Lebih terperinci

Avia Mina Business Plan

Avia Mina Business Plan Avia Mina Business Plan 1.0 Excecutive Summary The Company Avia Mina adalah perusahaan pembudidaya dan penjualan ternak ikan air tawar yang terintegrasi dengan ternak unggas. Avia Mina akan berfokus pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan keberadaannya banyak dijumpai, seperti pada kayu-kayu yang sudah lapuk ataupun di berbagai tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih merupakan salah satu produk pertanianyang mempunyai kandungan gizi tinggi dibandingkan dengan jamur lain. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme multiselular yang banyak tumbuh di alam bebas. Organisme ini berbeda dengan organisme lain yaitu dari struktur tubuh, habitat, cara makan,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas Usaha jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas didirikan oleh bapak Hariadi Anwar. Usaha jamur tiram putih ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sasaran utama pembangunan nasional adalah untuk mencapai struktur perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat didorong oleh sektor pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tren produksi buah-buahan semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan terjadinya kenaikan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut tampak pada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM Disusun oleh: Nama : JASMADI Nim : Kelas : S1 TI-2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA JL. Ring road utara, condongcatur, sleman yogyakarta ABSTRAK Budidaya jamur tiram memiliki

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH 5.1. Sejarah dan Perkembangan P4S Nusa Indah Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah adalah sebuah pusat pelatihan usaha jamur tiram dan tanaman hias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan zat sisa yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah juga merupakan suatu bahan yang tidak berguna, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi Pada tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa dan diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BBKBN)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM disusun oleh : Nama : Fandi Hidayat Kelas : SI TI-6C NIM : 08.11.2051 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama secara terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (onfarm\agriculture/agribusiness)

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN DI SUSUN OLEH : NAMA : FAHDI ARDIYAN NIM : 11.11.5492 KELAS : 11-S1T1-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Jamur tiram merupakan salah

Lebih terperinci

merang terutama selulosa (Subaryanto, 2011). Bersumber dari pernyataan tersebut, sangat mungkin sekali mengganti media tumbuh jamur merang yang

merang terutama selulosa (Subaryanto, 2011). Bersumber dari pernyataan tersebut, sangat mungkin sekali mengganti media tumbuh jamur merang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merang (Volvariella volvaceae) merupakan jamur konsumsi yang telah lama dibudidayakan karena memiliki rasa yang enak serta memiliki prospek yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki iklim tropis yang banyak memberikan keuntungan, terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama hortikultura seperti buah-buahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk. Jamur tiram putih dapat ditemui di alam bebas sepanjang

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. Dalam protein terdapat sumber energi dan zat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan

ABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan ABSTRAK Analisis Produktivitas dan Kandungan Gizi Jamur Tiram (Pleurotus sp.) yang Dibudidayakan pada Substrat yang Diperkaya dengan Limbah Kulit Buah Kakao dan Kopi.Isolasi, Seleksi, Karakterisasi dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM OLEH : LUTFI WIBAWA, M. Pd

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM OLEH : LUTFI WIBAWA, M. Pd STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM OLEH : LUTFI WIBAWA, M. Pd Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan di Indonesia seperti ayam, sapi, kambing serta domba sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Produk utama yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara agraris dan sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia. petani padi menyediakan lapangan pekerjaan dan sebagai sumber pendapatan bagi jutaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) atau white mushroom ini merupakan salah satu jenis jamur edibel yang paling banyak dan popular dibudidayakan serta paling sering

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur digolongkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman sekarang banyak dari masyarakat Indonesia yang terlalu bergantung pada beras, mereka meyakini bahwa belum makan jika belum mengonsumsi nasi. Menurut Kementerian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. Sisa hasil produksi tersebut jika tidak dimanfaatkan kembali akan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini jamur yang sangat populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

PROSIDING ISSN: E-ISSN: PRODUKSI IKAN PATIN SUPER Dwi Puji Hartono* 1, Nur Indariyanti 2, Dian Febriani 3 1,2,3 Program Studi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung Unit IbIKK Produksi Ikan Patin Super Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat dikembangkan untuk diversifikasi bahan pangan dan penganekaragaman makanan yang tinggi dalam rasa dan nilai

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ABON JAMUR TIRAM Dosen : Drs. Suyanto Disusun Oleh : Nama : Fransisca Galuh Pawestri NIM : 10.02.7759 Kelas :D3 MI 2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kacang Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antar negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. khasiat obat ini antara lain jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kuping (Auricularia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. khasiat obat ini antara lain jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kuping (Auricularia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak ribuan tahun lalu di Cina dan Jepang, beberapa jenis jamur kayu telah dikenal dan dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan maupun obat untuk penyembuhan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dunia pertanian mengalami lompatan yang sangat berarti, dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Menurut Trisno (1994), ada dua pertanian yaitu pertanian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian sangat prospektif untuk dikembangkan, karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah I. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah dibudidayakan. Jamur tiram termasuk familia Agaricaceae atau Tricholomataceae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia akan mendorong tumbuhnya industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan. Dalam rangka menggerakkkan

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB 5. ANGOVER equired Start-Up Funds for a New Business or pening Balance Sheet for an Existing Business

BAB 5. ANGOVER equired Start-Up Funds for a New Business or pening Balance Sheet for an Existing Business BAB 5 ANGOVER equired StartUp Funds for a New Business or pening Balance Sheet for an Existing Business na Startup yang dibutuhkan Jumlah Total Depresiasi Catatan Aset Tetap Tanah Rp Bangunan 20.00 tahun

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Aspek Non Finansial Analisis aspek aspek non finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan dilihat dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) merupakan jamur konsumsi dari jenis jamur kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

Lebih terperinci

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG OLEH: ADHITYA NUGROHO 10.11.3831 S1 TI 1D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 A. ABSTRAK Banyaknya permintaan akan jamur merang dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sedang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur Jamur merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai dan banyak terdapat di alam bebas, misalnyadi hutan atau di kebun, jamur dapat tumbuh sepanjang tahun, terutama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... ix HALAMAN PENGESAHAN... x RIWAYAT HIDUP... xi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram Nama : Enggar Abdillah N NIM : 11.12.5875 Kelas : 11-S1SI-08 ABSTRAK TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Lebih terperinci