BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, Usaha Kecil Mikro (UKM) merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan Usaha Kecil Mikro (UKM) perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami Usaha Kecil Mikro (UKM), sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004). Usaha Kecil Mikro (UKM) ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar. 2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga sehrusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah, dikarenakan selain dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu Negara juga dapat meningkat taraf hidup masyarakat. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi

2 mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumbersumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Mengapa penulis ingin membuat perencanaan bisnis (Buissnes Plan), hal ini dikarenakan penulis mempunyai pemikiran dan alasan yang mungkin hampir sama dengan entrepreneur lainnya. Yaitu mengubah paradigma berpikir Mahasiswa yang sebelumnya dan pada saat ini yang masih terpaku dengan pemikiran dengan ketika mereka telah meyelesaikan masa studinya, mereka akan berbondong-bondong mencari pekerjaan, dimana disanalah mereka akan mengaplikasian studi atau materi-materi perkuliahan yang telah didapatakan di masa perkuliahan. Paradigma seperti ini adalah paradigma yang sampai saat masih dipakai oleh banyak masyarakat Indonesia pada umumnya. Penulis ingin mencoba untuk keluar dari paradigma berpikir yang seperti itu, dikarenakan oleh beberapa faktor : 1. Banyaknya tingkat persaingan pencari lapangan pekerjaan berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang ada. 2. Ingin membuka lapangan pekerjaan baru, bukan mencari lapangan pekerjaan. 3. Sebagai tempat pengaplikasian materi-materi perkuliahan yang didapatkan selama masa perkuliahan.

3 Dewasa ini, di Indonesia telah banyak berkembang Usaha Kecil Mikro (UKM) yang telah berkembang pesat dan banyak juga Usaha Kecil Mikro (UKM) yang bermunculan. Usaha Kecil Mikro (UKM) tersebut dari berbagai bidang dan aspek baik mulai dari bidang Kuliner, pendidikan, Hiburan, Jasa, dan masih banyak lagi. Dalam perkembangannya, usaha mikro yang masih banyak diminati oleh pasar dan masih terus berkembang tidaklah banyak, yaitu seperti usaha-usaha dibidang Kuliner, Pendidikan, Hiburan. Disini penulis lebih menitik beratkan perencanaan bisnis pada bidang Kuliner, karena dianggap usaha dibidang tersebut merupakan bidang usaha yang sampai saat ini masih mampu bertahan dalam persaiangan dunia Usaha Kecil Mikro (UKM). Selain itu, alasan mengapa mengapa penulis lebih memilih perencanaan bisnis di bidang Kuliner, khususnya pada Jamur Krispy Krenyez adalah perencanaan bisnis pada bidang ini tidaklah memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi lebih menitik beratkan pada keuletan dan kemauan berusaha yang kuat dalam merealisasikan bisnis ini. Dengan mengetahui latar belakang usaha dan meguasai produk yang akan tawarkan dipasaran, akan menjadi modal yang kuat dalam menjalankan usaha ini. Pengembangan bakat dan pengetahuan juga dapat menjadi modal berikutnya sebelum menjalankan usaha tersebut. Masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan bisnis, yaitu diantaranya :

4 1. Seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam merealisasikan bisnis tersebut. 2. Besarnya permintaan pasar terhadap jenis produk yang akan kita tawarkan. 3. Tempat yang strategis dalam memasarkan produk yang akan kita tawarkan. 4. Resiko yang akan kita hadapi, maksudnya disini adalah bagaimana kita akan mengahadapi resiko-resiko yang akan muncul ketika usaha tersebut kita realisasikan. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Keberadaan jamur tiram (Pleurotus Sp) pada awalnya banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh di kayu yang sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa jamur dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat. Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Kandungan protein nabati yang dikandungannya mencapai %. Presentasi tersebut menunjukkan kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat

5 dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang, empat kali lipat dibandingkan tomat dan wortel, dan enam kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker. Di samping itu, jamur ini juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Dan juga sebagai antibakterial dan antitumor, serta menghasilkan enzim hodrolis dan enzim oksidasi. Begitu banyak manfaat dari jamur tiram, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, dan kini tak sedikit mulai menjamurnya pebisnis baru yang memulai bisnisnya dengan usaha jamur tiram. Baik yang hanya sebagai pebisnis pembudidaya atau petani, produksi pengolahan atau penjual hasil produksi olahan seperti keripik jamur, aneka masakan dan lain sebagainya. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik dari masyarakat. Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat cukup cerah dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to nature gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi pengolahan jamur tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.

6 Jamur juga merupakan salah satu jenis makanan yang sudah sejak dari dahulu menjadi bahan makanan bagi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan perkembangan zaman, jamur diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan yang lebih menarik dan lebih digemarin oleh khalayak banyak. Bahkan ada juga yang menjadikan jamur sebagai makanan pokok dan ada juga yang menjadikan jamur sebagai bahan makanan sekunder, atau cemilan. Jamur tiram dewasa ini adalah salah satu jenis jamur yang menjadi primadona di dunia kuliner, selain harganya yang murah pengembangbiakan jamur ini juga terbilang murah dan ekonomis. Jamur tiram juga salah satu jenis jamur yang mudah untuk diolah sebagai bahan makanan. Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Kripik jamur tiram merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang menyehatkan (healthy foods). Selain itu kripik jamur tiram memiliki umur simpan yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus. Terlihat jelas dengan masih banyaknya menjamur usaha-usaha mikro di bidang kuliner dibandingkan dengan jenis usaha-usaha mikro lain pada umumnya. Untuk memproduksi hasil olahan jamur akan lebih hemat jika mempunyai budidaya jamur sendiri. Budidaya jamur tiram ini sangat mudah karena iklim di Indonesia juga mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang cukup hangat, dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi jamur tersebut hanya

7 dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur mudah menjadi layu atau membusuk dalam beberapa hari saja sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik jamur tiram ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut. Sebenarnya, prospek pengembangan usaha jamur di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Dari segi bisnis, usaha jamur sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan waktu panen jamur yang relatif singkat yakni 1 3 bulan. Peluang pasar jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan seperti jamur kalengan, kripik jamur, abon jamur dan jamur kering untuk pengobatan. Dengan melihat dan memperhatikan kebutuhan pasar mengenai jenis usaha ini, kita dapat mengembangkan dan mempertahankan eksistensi usaha yang akan kita jalankan. Dan juga sebagai bahan pertimbangan sekaligus bahan acuan dalam melakukan perencanaan, menjalankan, dan dalam pengembangan usaha tersebut.

8 Berikut ini adalah data mengenai kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia : Tabel 1 Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia Kota Kebutuhan per Hari (kg) Bekasi Bogor 150 Semarang 350 Tangerang Tasikmalaya 300 Yogyakarta 200 Sumber: Parjimo dan Handoko, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2007 Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI KRENYEZ. Dan bisa menambahkan keyakinan dalam merealisasikan bisnis tersebut. B. Perumusan Masalah Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : Bagaimana cara mengembangkan sebuah bisnis yang baru dan bagaimana cara agar bisnis tersebut diterima dengan baik di pasar dan bagaimana cara melakukan pengembangan suatu usaha.

9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan sebuah perencanaan bisnis dengan baik dan dapat diterima pasar. Mengetahui dasar-dasar pemikiran dalam membuat suatu perencanaan bisnis, baik dibidang yang sama atau dibidang manapun. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis dengan baik dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya b. Bagi pembaca dan penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan pengembangan usaha dan penelitian pada waktu yang akan datang. D. Sistematika Penelitian Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas tiga bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan data dan sistematika penelitian.

10 BAB II : PERENCANAAN BISNIS Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Jamur Krispi Krenyez yang dibuat oleh penulis BAB III: PENUTUP Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Singkong merupakan Produk Pertanian yang cocok untuk di jadikan unit bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan bermanfaat melihat pangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram

Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram Shofriya Alfiyani 11.12.5556 S1.SI.03 STMIK AMIKOM YOGYAKART ABSTRAK Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang hidup di kayu mudah dibudidayakan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian di bidang pangan khususnya hortikultura pada saat ini ditujukan untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama secara terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (onfarm\agriculture/agribusiness)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur digolongkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di segala bidang agar mengubah dari Negara berkembang menjadi Negara maju, salah satunya

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram Nama : Enggar Abdillah N NIM : 11.12.5875 Kelas : 11-S1SI-08 ABSTRAK TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri rumah tangga atau yang biasa disebut Home Industry merupakan perusahaan kecil yang kegiatannya dilakukan di rumah. Saat ini industri rumah tangga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura memiliki posisi yang sangat baik di pertanian Indonesia, karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi serta nilai tambah daripada komoditas lainnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki peluang besar dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah untuk memajukan sektor pertanian. Salah satu subsektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian dan (2) pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian dan (2) pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membahas tentang perencanaan bisnis tidak lepas dari manajemen, karena perencanaan merupakan salah satu bagian dari empat fungsi manajemen. Manajemen (management) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di Indonesia untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan serta permintaan masyarakat. Keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi. Setiap manusia tidak hanya didapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia, khususnya tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) saat ini cukup populer dan banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Tradisi mengonsumsi jamur sudah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil pengukuran berat segar tubuh buah (dengan satuan gram) dan jumlah tubuh buah pada setiap

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi. Kegiatan pengabdian masyarakat program IbM ini bekerja sama dengan dua mitra pengusaha jamur tiram, yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS yang berlokasi di Ajung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang cukup hangat. Dari ribuan jenis tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur, biasanya orang menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM disusun oleh : Nama : Fandi Hidayat Kelas : SI TI-6C NIM : 08.11.2051 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan demikian karena bentuknya seperti tiram atau ovster mushroom. Jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Prospek cerah bisnis jamur memang seakan tak pernah tidur. Setelah banyak pelaku usaha di Indonesia berhasil mencapai puncak kesuksesannya dengan menekuni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Limbah merupakan sisa dari bahan yang telah mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kekurangan konsumsi protein diduga sebagai salah satu penyebab gizi buruk di Indonesia. Hal ini yang diakibatkan oleh rendahnya taraf perekonomian sebagian besar masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring

Lebih terperinci

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini S., Sudarmi, Yos Wahyu H. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur PENDAHULUAN Latar Belakang Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dimakan dan dapat dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ABON JAMUR TIRAM Dosen : Drs. Suyanto Disusun Oleh : Nama : Fransisca Galuh Pawestri NIM : 10.02.7759 Kelas :D3 MI 2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengana baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat dengan cara fotosintesis. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sasaran utama pembangunan nasional adalah untuk mencapai struktur perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat didorong oleh sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur kayu dari famili Agaricaceae yang pembudidayaannya relatif mudah, karena mempunyai daya adaptasi

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam % BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah satu jamur kayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini jamur yang sangat populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara agraris dan sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian harus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan berperan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR PRODUKSI DAN RESIKO USAHA JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA WADUNGASIH KECAMATAN BUDURAN

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR PRODUKSI DAN RESIKO USAHA JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA WADUNGASIH KECAMATAN BUDURAN ANALISIS FAKTOR - FAKTOR PRODUKSI DAN RESIKO USAHA JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA WADUNGASIH KECAMATAN BUDURAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi Negara. UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih merupakan salah satu produk pertanianyang mempunyai kandungan gizi tinggi dibandingkan dengan jamur lain. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan merasakan kesejahteraan hidup, orang-orang tidak dapat lagi hanya mengandalkan pekerjaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak. perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak. perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan hal

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS JAMUR

PELUANG BISNIS JAMUR PELUANG BISNIS JAMUR Tugas Lingkungan Bisnis Disusun Oleh : Nama : Ahmad Daelami NIM : 11.12.5936 Jurusan : Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011-2012

Lebih terperinci

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IbM Kelompok Tani Buah Naga IbM Kelompok Tani Buah Naga Wiwik Siti Windrati, Sukatiningsih, Tamtarini dan Nurud Diniyah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil menengah (UKM) mempunyai peran penting dan stategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur berdasarkan manfaatnya dibagi menjadi tiga yaitu jamur pangan, jamur obat, dan jamur beracun. Jamur pangan memiliki tubuh buah yang lunak atau berdaging sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. khasiat obat ini antara lain jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kuping (Auricularia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. khasiat obat ini antara lain jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kuping (Auricularia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak ribuan tahun lalu di Cina dan Jepang, beberapa jenis jamur kayu telah dikenal dan dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan maupun obat untuk penyembuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( ) TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. enak, dan kandungan gizinya cukup tinggi. Jamur tiram putih merupakan jenis. kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. enak, dan kandungan gizinya cukup tinggi. Jamur tiram putih merupakan jenis. kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur konsumsi yang memiliki nilai bisnis tinggi, mangandung senyawa bermanfaat, dan luas penggunaannya. Bentuk tudungnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia menjadi titik berat dalam pembangunan bidang ekonomi. Konsep pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) merupakan jamur konsumsi dari jenis jamur kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam.

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur merupakan sumber bahan pangan nabati yang cukup potensial di sekitar kita. Bahkan beberapa jenis jamur dari alam sudah lama dibudidayakan manusia sebagai sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya buah tropis yang melimpah yang bisa diandalkan sebagai kekuatan daya saing nasional secara global dan sangat menjanjikan. Buah tropis adalah

Lebih terperinci

penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa

penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa Muhammad Fahrudin. F03495044. ldentifikasi Preferensi Konsumen Jamur dengan Metode Proses Hirarki Analitik (PHA) di Kotamadya Bogor. Dibawah Bimbingan Lien Herlina. Perekonomian lndonesia dalam tahun 1998

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, baik untuk meningkatkan gizi masyarakat maupun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan).

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur adalah salah satu komoditas yang mempunyai masa depan cerah untuk dikembangkan, seiring semakin banyaknya orang yang mengetahui dan menyadari nilai gizi jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bakso merupakan salah satu olahan daging secara tradisional, yang sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki rasa yang khas, enak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. Sisa hasil produksi tersebut jika tidak dimanfaatkan kembali akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang luas dan sebagian besar penduduknya adalah petani. Hal ini menyebabkan pertanian merupakan menjadi tulang punggung dalam pembangunan nasional

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN Sihati Suprapti dan Djarwanto PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroindustri adalah usaha untuk mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi berbagai produk yang dibutuhkan konsumen (Austin 1981). Bidang agroindustri pertanian dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan Jamur NAD terdiri dari dua unit bisnis yaitu usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keragaman sumber daya alam di Indonesia dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelor merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif

Lebih terperinci

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG Oleh : Yoyoh Jubaedah ABSTRAK Permasalahan budidaya jamur konsumsi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah I. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah dibudidayakan. Jamur tiram termasuk familia Agaricaceae atau Tricholomataceae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. Dalam protein terdapat sumber energi dan zat

Lebih terperinci

MEMBUAT BISNIS KECIL DAN SEHAT

MEMBUAT BISNIS KECIL DAN SEHAT MEMBUAT BISNIS KECIL DAN SEHAT NAMA : TRIANA ARI WARDHANI KELAS : 11 D3MI 04 NIM : 11.02.8142 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MANAJEMEN INFORMATIKA 2011/2012 ABSTRAK Karya Ilmiah ini dibuat untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan organisme multiselular yang banyak tumbuh di alam bebas. Organisme ini berbeda dengan organisme lain yaitu dari struktur tubuh, habitat, cara makan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur dikenal dalam kehidupan sehari-hari sejak 3000 tahun yang lalu, telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di Indonesia. Kontribusi sektor pertanian ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pangan diperuntukan bagi konsumsi manusia sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu contoh jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur (termasuk jamur merang) memiliki kandungan

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS JAMUR

PERENCANAAN BISNIS JAMUR KARYA ILMIAH DISUSUN OLEH: Nama : Relly Puspita NIM : 10.11.4587 Kelas : S1 TI 2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian mata pencaharian penduduknya adalah

Lebih terperinci