KN PRBBK XIII Mataram NTB, September Buku Panduan Peserta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KN PRBBK XIII Mataram NTB, September Buku Panduan Peserta"

Transkripsi

1 Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana KN PRBBK XIII Mataram NTB, September 2017 Buku Panduan Peserta

2 Daftar Isi DAFTAR ISI... 1 KATA PENGANTAR... 5 SAMBUTAN KETUA PANITIA... 6 SAMBUTAN SEKJEN MPBI... 9 SAMBUTAN KEPALA BPBD NTB KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII PROFIL PENYELENGGARA PERKUMPULAN MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA INDONESIA (MPBI) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) NTB PROFIL PANITIA PENGARAH PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH PROFIL PANITIA PENYELENGGARA SEKILAS KOTA MATARAM BAHASA SASAK SEHARI-HARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENAHLOKASI KONFERENSI PENGINAPAN DI SEKITAR LPMP NOMOR TELPON DARURAT DAFTAR ISI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

3 KONTAK PANITIA KONTAK PESERTA DEKLARASI BANDUNG ABSTRAK / PAPARAN KESIAPSIAGAAN BENCANA Pemodelan Pusat Informasi dan Edukasi Berbasis Teknologi yang Ramah Anak dan Orang Muda Menuju Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Jakarta Mendayagunakan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Gaya Kepemimpinan pada Organisasi Relawan Penanggulangan Bencana di Jawa Timur Sikap Altruisme Relawan Penanggulangan Bencana pada Komunitas Pramuka Peduli di Maluku Kesiapan dinas Kesehatan dan Kepemimpinan Bupati/ Kepala Daerah dalam Penanggulangan Bencana Pengungsi Gunung Sinabung KEDARURATAN BENCANA Refleksi Tanggap Bencana Banjir di Kabupaten Malaka 2017 Pemulihan Perikehidupan dalam Semangat Partisipatif yang Berkeadilan Peran dan Pendekatan Paralegal Komunitas dalam Mendampingi Perempuan Korban Tsunami Mendapatkan Hak Kepemilikan Operasionalisasi Rencana Kontinjensi Banjir Kelurahan Saat Terjadi Bencana Banjir Studi Kasus Kelurahan di DKI Jakarta Erupsi Tiada Henti Gunung Sinabung: Membantu Komunitas Agar Tangguh terhadap Bencana Apakah Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir Kelurahan sudah Menjadi Rujukan saat Situasi Darurat? KETANGGUHAN MASYARAKAT Ketangguhan Pulau: Membangun Ketahanan Masyarakat dan Sekolah Pesisir di Kabupaten Lembata dan Nagekeo DAFTAR ISI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

4 12. Kajian Resiliensi Wilayah Pesisir Terhadap Bencana Banjir di Desa Labuhan Jambu, Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Kajian Daya Lenting Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempabumi ditinjau dari Faktor Kapabilitas Pemerintah Daerah dan Modal Sosial (Studi Kasus Gempabumi Sumatera Barat 2009) Karakteristik Tanah pada Lereng Rawan Longsor dan Mitigasi Bencana (Studi Kasus: Bencana Longsor di Kintamani Bali) Karakteristik Geologi dan Tingkat Kerawanan Bencana Longsor di Ciptaharja, Kecamatan Cipatat dan Sekitarnya Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Longsor KEBIJAKAN PRB API Anggaran Desa untuk Ketangguhan Komunitas di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Sebagai Aksi Nyata Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (Presentasi Lisan) Pendekatan berbasis Bentang Alam dalam Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana, Peluang dan Tantangan Penerapannya di tingkat Desa Pemahaman Kebijakan Relokasi Paska Erupsi Merapi 2010: Antara Negara dan Masyarakat PRB INKLUSI Pembelajaran Keterlibatan Komunitas difabel dalam Kebencanaan di Sukoharjo Relawan Difabel Klaten Sebuah Pendekatan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Konservasi Inklusi Kampung Ampiang Parak (Presentasi Lisan) Partisipasi disabilitas dalam Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas KETANGGUHAN ANAK DAN SEKOLAH Resiliensi Anak Usia 5-12 Tahun Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung di Pos Pengungsian Batu Karang Kabupaten Karo DAFTAR ISI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

5 25. Menguatkan Sinergitas Sumber Daya Komunitas Sekolah dan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana: Pembelajaran dari Aceh Belajar dari pengalaman: Kegagalan mengelola sumber daya komunitas untuk wujudkan satuan pendidikan aman Bencana Anak dan Kaum Muda Sahabat PRB-API Pemberdayaaan Anak Sebagai Pelaku Advokasi PRB-API Melalui CDST Komplikasi Sekolah Madrasah Tangguh Bencana RANCANGAN DEKLARASI KN PRBBK XIII MATARAM LEMBAR EVALUASI EVALUASI HARIAN KONFERENSI EVALUASI AKHIR KNPRBBK XIII SIARAN PERS LEMBAR CATATAN / NOTES DAFTAR ISI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

6 Kata Pengantar Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas ke XIII (KN PRBBK XIII) tahun ini bertema Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana. Dari isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas menjadi isu yang dibicarakan secara terpadu. Panitia berharap kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya dapat dikurangi dan bahkan dihentikan sama sekali. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah dapat dikembalikan menjadi tata kelola bersama masyarakat. Kegiatan persiapan konferensi sudah dilakukan segera setelah selesai KN PRBBK Ke XII di Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi NTB bersedia menjadi tuan rumah bersama kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan panitia yang berasal dari beragam organisasi. Peserta yang datang juga dari beragam organisasi pemerintah dan non pemerintah. Buku panduan ini disiapkan oleh ibu Siti Istikanah untuk mendukung kegiatan KN PRBBK XIII, sehingga para peserta lebih mudah mengikuti kegiatan, memetik manfaat dan berjejaring dengan rekanrekan pemerhati ataupun praktisi PRBBK di Indonesia. Bahan-bahan dikontribusikan oleh panitia dengan caranya masing-masing. Dalam buku panduan ini dimuat sambutan-sambutan, kerangka acuan, tata tertib, jadwal, kunjungan lapangan, panel diskusi, evaluasi harian dan evaluasi akhir, sekilas kota Mataram, bahasa Sasak sehari-hari, profil organisasi, peta lokasi, penginapan, nomor telepon darurat, Deklarasi PRBBK Bandung 2016, Abstrak, daftar kontak, dan lembar isian/catatan. Selamat bertemu, berjejaring, berdiskusi dan menenun kerjasama mengelola tata kelola sumber daya berbasis komunitas menuju masyarakat tangguh. 5 KATA PENGANTAR Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII H. Iskandar Leman (Ketua Panitia)

7 Sambutan Ketua Panitia Yang terhormat para peserta, serta perwakilan organisasi non pemerintah maupun instansi pemerintah. Yang terhormat, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Wakil Masyarakat setempat. Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas ke XIII tahun ini bertema Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana. Dari isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas menjadi isu yang dibicarakan secara terpadu. Panitia berharap kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya dapat dikurangi dan bahkan dihentikan sama sekali. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah dapat dikembalikan menjadi tata kelola bersama masyarakat. Kegiatan persiapan konferensi sudah dilakukan segera setelah selesai KN PRBBK Ke XII di Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi NTB bersedia menjadi tuan rumah bersama kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan panitia yang berasal dari beragam organisasi, yaitu Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, BPBD NTB, Forum PRB NTB, Muslim Aid, KOSLATA, KONSEPSI, Humanitarian Forum Indonesia, Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), Universitas Manado, Perkumpulan Pikul, perorangan Dr. Jonathan Lassa, Riyanti Djalante Ph.D, Dompet Dhuafa, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama, Pusat Studi Manajemen Bencana (Dream) UPN Veteran Yogyakarta. Kegiatan ini didukung pendanaannya oleh APBD Provinsi NTB, Islamic Relief, Catholic Relief Service (CRS), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahlatul Utama (LPBI NU), DMC Dompet Dhuafa.Ada 6 SAMBUTAN KETUA PANITIA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

8 89 Orang peserta yang mendaftar sebagai peserta dan pemapar, dari Ujung Barat Indonesia Banda Aceh sampai Papua. Terima kasih untuk seluruh kontribusi organisasi, instansi, dan banyak orang dengan caranya masing-masing, entah sebagai donor, penyandang dana, panitia pengarah, panitia penyeleksi abstrak dan panitia penyelenggara. Semoga Allah SWT berkenan melimpahi berkah melimpah untuk karya-karya yang mengutuhkan kita semua sebagai mahluknya. Segera setelah KNPRBBK XII selesai, panitia penyelenggara menyelesaikan laporan KN PRBBK yang sudah disampaikan kepada para pihak dengan melampirkan Deklarasi Bandung Pada masa prakonferensi, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia sudah menawarkan kegiatan pelatihan dasar dan lanjut pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas, namun terpaksa diundur, karena jumlah peminat sampai dengan batas akhir kegiatan tidak mencukupi. MPBI bersama Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Republik Indonesia sudah lokakarya Data Dasar PRBBK; Perangkat-Indikator-Proses Pemantauan dan Evaluasi PRBBK; dan Perlindungan Pelaku PRBBK dan Kelompok Rentan Berbasis Komunitas di Jakarta, dari tanggal Agustus Kegiatan yang pertama dihadiri 15 orang, yang kedua 27 orang, dan yang ketiga 30 orang. Selama lokakarya-lokakarya itu hadir narasumber dari Muslim Aid, Plan Internasional, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Badan Pusat Statistik, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Wahana Visi Indonesia, dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Kabupaten Klaten yang didukung oleh Arbeiter Samaritan Bund (ASB). Revisi Panduan PRBBK sudah dilakukan oleh tim yang hasilnya disampaikan pada KNPRBBK XIII ini. Kepada para pihak yang sudah terlibat dengan caranya masing-masing, kami mengucapkan terima kasih. Sungguh merupakan penguatan bagi 7 SAMBUTAN KETUA PANITIA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

9 panitia penyelenggara memperoleh rekan-rekan yang memberikan dukungannya. Selama konferensi ini ada sambutan, suara warga masyarakat yang berbicara, kunjungan lapangan, pernyataan media, panel pleno, panel kelompok, penyusunan deklarasi 2017 dan ungkapan seni budaya setempat untuk menyatukan pengelolaan risiko bencana dengan seluruh aspek kehidupan. Semoga bersama-sama para peserta, panitia pengarah, narasumber dan panitia penyelenggara dapat mencapai tujuan konferensi, yaitu memetakan persoalan pokok, kebutuhan dan tata kelola sumber daya berbasis komunitas; menyepakati perangkat pemantauan dan evaluasi PRBBK di Indonesia dan kerangka kerja bersama PRBBK tahun 2018 dan tahun Selamat berkonferensi. H. Iskandar Leman Ketua Panitia 8 SAMBUTAN KETUA PANITIA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

10 Sambutan Sekjen MPBI Yang terhormat para peserta, serta perwakilan organisasi non pemerintah maupun instansi pemerintah. Yang terhormat, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wakil Masyarakat setempat. Atas nama Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), saya ucapkan selamat datang di Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KN PRBBK) yang ke XIII. Tiga belas tahun lalu, 41 (empat puluh satu) pemerhati PRBBK melaksanakan gagasan simposium Community Based Disaster Risk Management (CBDRM) demi membangkitkan kesadaran kita untuk mendapatkan hak sebagai masyarakat yang berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. Kini, 14 tahun kemudian, kita kembali bertemu di konferensi. Para hadirin sekalian, penanggulangan bencana saat ini masih perlu penguatan peran-serta masyarakat didalamnya. Hanya ada 2 (dua) pasal dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang menyebutkan peran-serta masyarakat. Tata kelola sumber daya sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas. Dalam kenyataan skala permasalahannya menunjukkan kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah merupakan salah satu sumber pemicu kerusakannya. Bentuk dan status penguasaan sumber daya alam dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: milik umum (open access), milik negara (state), milik pribadi atau perorangan (private), dan milik bersama (common). 9 SAMBUTAN SEKJEN MPBI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

11 Menurut pandangan dunia terhadap beberapa etnis di Indonesia, tidak selamanya sumber daya milik umum tidak ada pemiliknya, sumber daya jenis ini dikuasai oleh suatu komunitas adat atau kelompok etnik. Kelembagaan lokal tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam pada berbagai komunitas bersifat sistematik dan holistik karena keberadaan manusia dipandang tidak terpisah dari alam, tetapi sebagai bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari alam. Tetapi, pengeksploitasian sumber daya alam secara berlebih bisa berujung pada terjadinya tragedi. Ekslpoitasi sumber daya tidak hanya pada sumber daya alam saja, tetapi sejarah mencatat bahwa eksploitasi sumber daya manusia di Indonesia juga pernah terjadi, pada jaman pendudukan Jepang. Kita kenal sebagai kerja rodi. Sumber daya manusia yang terus dieksploitasi masih bisa kita amati saat ini; masih banyak saudara kita yang menjadi buruh di tanah sendiri sedangkan manajer dan pengelola perusahaannya adalah orang asing. Banyak perusahaan Indonesia yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh asing meskipun berlabelkan milik Negara. Sebuah realita yang begitu ironis, bangsa yang dikatakan kaya tetapi menjadi buruh di negara sendiri dengan hutang mencapai triliyunan rupiah. Rakyat yang tidak tahu apa-apa harus menerima kondisi ini, sementara pihak-pihak tertentu menikmati keuntungan dari hal ini. Eksploitasi terus menerus dalam jangka panjang pasti akan berdampak pada ekosistem, yang pada akhirnya rakyat yang akan menderita. Sudah jadi buruh, didukung pula oleh dampak negatif yang akan mengancam kehidupan mereka seperti ancaman penyakit, dll. Saat ini bukanlah saatnya mencari siapa yang bersalah akan tetapi bagaimana upaya untuk mencegah eksploitasi ini menjadi sebuah kebiasaan dan bahkan kebutuhan. Pencegahan terhadap eksploitasi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi 10 SAMBUTAN SEKJEN MPBI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

12 masyarakat atau komunitas harus berperan untuk mendukung pemerintah melalui berbagai upaya peningkatan informasi dan pemahaman mengenai dampak negatif yang akan diterima apabila hal ini dibiarkan terus-menerus. Tugas kita, sebagai komunitas PRBBK, adalah bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki melalui konferensi ini. Kita harus bekerja keras menciptakan stabilitas dan keamanan yang jadi prasyarat pembangunan bangsa. Kita juga harus pastikan samudera kita, laut kita, gunung kita, aman bagi lalu lintas perdagangan dunia, dan bermanfaat bagi kita. Ini tugas dan tantangan di hadapan kita yang harus kita rumuskan dalam konferensi nasional ini. Melalui konferensi ini saya ingin menyampaikan keyakinan saya bahwa masyarakat akan menjadi salah satu tumpuan masa depan Indonesia. Catur J. Sudiro Sekretaris Jenderal MPBI 11 SAMBUTAN SEKJEN MPBI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

13 Sambutan Kepala BPBD NTB Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang terhormat para peserta, serta perwakilan organisasi non pemerintah maupun instansi pemerintah. Yang kami hormati, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wakil Masyarakat setempat. Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan Hidayahnya kita bisa menghadiri acara Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Bapak/Ibu yang kami hormati, Seiring dengan skala dan frekuensi bencana cenderung meningkat dan oleh karenanya menimbulkan dampak dan kerusakan yang lebih besar terhadap harta benda, prasarana dan lingkungan serta struktur sosial, belum lagi dampak-dampak lain yang tidak teramati akibat bencana, yaitu munculnya kemiskinan-kemiskinan baru dampak dari bencana tersebut, faktor penyebab antara lain, diakibatkan belum masuknya penanggulangan bencana sebagai agenda pembangunan, baik oleh lembaga pemerintah dan non pemerintah, sehingga kebijakan dan program pembangunan belum memperhitungkan kerentanan dan risiko terhadap bahaya dan bencana. yang pada akhirnya meningkatkan kerentanan penduduk yang ada di wilayah terdampak. Pengembangan kapasitas adalah kebutuhan pada berbagai tataran, antara lain pada tataran program, yaitu pelibatan dan penguatan kapasitas komunitas dalam mengarusutamakan penanggulangan bencana /pengurangan risiko ke dalam strategi dan program kelembagaan serta tataran penguatan kelembagaan, yaitu agar lembaga pelaku Penanggulangan Bencana mempunyai mekanisme, struktur dan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan program yang berperspektif pengurangan risiko bencana 12 SAMBUTAN KEPALA BPBD NTB Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

14 yang disesuaikan dengan konteks kerja serta mandat lembaga masingmasing, Hal ini juga mencakup bagaimana pada tataran penguatan kelembagaan, pelaku Penanggulangan Bencana bisa memiliki pemahaman atas pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas. Untuk menjawab tantangan-tantangan diatas, BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah menyusun Rencana Kontinjensi untuk Gunung Api, Tsunami dan Banjir, disamping itu pula BPBD Prov.NTB bekerjasama dengan JICA-Jepang dalam menyusun Peta Risiko Bencana dan Rencana Penanggulangan Bencana untuk semua Hazard, mengadvokasi dan memfasilitasi peningkatan kapasitas-kapasitas pada tingkat masyarakat yang berada pada garda terdepan pada saat kejadian bencana yaitu dengan Program Pembentukan Desa Tangguh Bencana yang berasal dari BNPB, Kemensos, BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota maupun dari kelompok pemerhati Lingkungan (LSM) yang sampai pada saat ini berjumlah 96 Buah kalau dihitung Per Desa Tangguh Bencana terdapat 30 orang, maka terdapat orang relawan siap pakai, belum lagi dari PMI, kelompok perguruan tinggi, kelompok dokter, kelompok perawat, bisa berjumlah orang Relawan, Untuk penguatan di tingkat dasar, BPBD memfasilitasi pembentukan Sekolah Aman Bencana dan akan terus bertambah sesuai kebutuhan, sedangkan untuk Hotel, kami sudah menandatangani MOU dengan PHRI tentang Semua Hotel harus mempunyai Protap dan Tim penanggulangan bencana di tempat mereka masing-masing, sehingga para tamu merasa aman dan nyaman. Pengurangan Risko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRRBK) XIII, adalah salah satu bentuk perhatian, betapa pentingnya Kerja Bersama dalam penanggulangan bencana di semua tataran, dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkuat diri dengan membangun jejaring di semua tingkatan baik di tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, maupun Kementerian Lembaga lainnya dan tidak lain tujuannya adalah sesuai amanat dari Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bahwa Penanggulangan Bencana adalah tugas bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga Usaha dan Masyarakat. 13 SAMBUTAN KEPALA BPBD NTB Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

15 Semoga Acara Konferensi Nasioanal Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat ( KNPRRBBK) XIII ini membawa pencerahan dan paradigma baru dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana di Nusa Tenggara Barat Amiiiin Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat Ttd Ir. H. Mohammad Rum,MT 14 SAMBUTAN KEPALA BPBD NTB Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

16 Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas XIII (KN PRBBK XIII) Mataram, September 2017 I. LATAR BELAKANG Lebih dari 62% wilayah Indonesia memiliki risiko bencana tinggi atau 322 dari 514 kabupaten/kota; dan 34% wilayah memiliki risiko sedang atau 174 dari 514 kabupaten/kota 1. Kondisi ini tidak terlepas dari kondisi geografis, geologis maupun iklim Indonesia. Tiga lempeng bumi aktif yang menghimpit Indonesia menempatkan sebagian besar wilayah Indonesia secara alamiah rawan gempa, tsunami dan longsor. Indonesia menjadi bagian dari cincin api Pasifik (Pacific ring of fire), sehingga berpotensi terhadap erupsi 127 gunungapi aktif. Iklim tropis merupakan konsekwensi posisi Indonesia pada garis khatulistiwa mengakibatkan seluruh wilayah berpotensi terhadap banjir, longsor, kekeringan, angin ribut, wabah atau hama. Kondisi ini selanjutnya diperparah dengan dampak perubahan iklim, pola dan program pembangunan yang tidak berkelanjutan, semakin meningkatnya praktik-praktik ekstraksi sumber daya alam dan perkebunan yang semakin meningkatkan risiko bencana. Pada periode tahun , Indonesia mengalami perubahan besar dalam penanggulangan bencana (PB). Ada undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri serta peraturan kepala badan setingkat menteri terkait penanggulangan bencana. Ada program penanggulangan bencana yang terencana di Kementerian/Lembaga, ada lembaga setingkat menteri untuk mengurus bencana, dan terbentuk forum-forum pengurangan risiko bencana di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Capaian ini membuat UN ISDR menganugerahi sebuah penghargaan tertinggi berupa Sasakawa Award 1 Data terolah dari IRBI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

17 for Disaster Reduction dan Global Champion for DRR. Indonesia menjadi salah satu rujukan dan laboratorium dunia atas berbagai upaya PRB sebagai pengarusutamaan PB maupun pembangunan. Perubahan paradigma PRB menempatkan penanggulangan bencana lebih luas lagi sampai pada aspek-aspek yang memiliki korelasi langsung atau tidak langsung terhadap risiko bencana. Walaupun demikian diakui masih banyak hal perlu dibenahi dalam penanggulangan bencana di Indonesia, misalnya perlunya revisi UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelarasan peraturan dan perundangan terkait penanggulangan bencana, sinkronisasi program-program K/L/SKPD/Dunia Usaha dan masyarakat sipil, pengembangan kapasitas di semua tingkatan, dan koordinasi lintas bidang, program, sektor, dan wilayah. Hal terpenting dari paradigma PRB adalah komunitas sebagai pelaku utama PB dan lingkungan bagian dari PRB. Komunitas telah menunjukkan peran dan kemampuannya dalam penanganan bencana yang lebih baik, misalnya erupsi gunung Merapi, gunung Kelud, banjir disepanjang sungai Ciliwung atau banjir bandang di Negeri Lima - Maluku Tengah. Kemampuan komunitas mengurangi risiko bencana tergantung pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola ancaman danmengurangi kerentanan meningkatkan kapasitasnya. Di Negara-negara lain pun upaya komunitas merupakan 70% dari seluruh upaya tanggap darurat, pemulihan, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. II. TEMA KONFERENSI & PERKEMBANGAN KONFERENSI Simposium Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK, Community-based Disaster Risk Management - CBDRM) merupakan media semua untuk saling bertukar pengalaman dan pembelajaran, alat-alat serta kerangka kerja untuk membangun jaringan kerja pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas di Indonesia. Simposium yang kemudian disebut KN-PRBBK ini diprakarsa oleh kalangan organisasi masyarakat sipil pada tahun KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

18 Simposium CBDRM I pada bulan Agustus 2004 di Yogyakarta memotret berbagai kegiatan PRBBK di lapangan. Simposium CBDRM II di Jakarta menghasilkan Deklarasi Cikini dan sekaligus merumuskan metode, praktik dan kerangka kerja PRBBK. Hasil Simposium CBDRM III digunakan sebagai strategi utama dalam pengurangan risiko bencana nasional yang terangkum dalam buku panduan (Living Guidebook) CBDRM. Simposium CBDRM IV mempromosikan akuntabilitas negara terhadap Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Konferensi 2 Nasional PRBBK V di Makassar mendorong pelembagaan gerakan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas sebagai gerakan bersama dengan menjadikan Konferensi Nasional PRBBK yang diselenggarakan secara rutin sebagai salah satu perangkat gerakan ini. Konferensi Nasional PRBBK VI di Jakarta memotret daerah perkotaan sebagai wilayah yang perlu mendapat perhatian dalam hal pengerahan sumberdaya, terutama komunitasnya, terkait dengan Pengurangan Risiko Bencana. Konferensi Nasional PRBBK VII di Yogyakarta digunakan untuk melihat bagaimana proses pemulihan dengan menggunakan perspektif PRBBK. Konferensi Nasional PRBBK VIII dilaksanakan di Kupang NTT dengan mengangkat tema Kepemilikan, Akuntabilitas dan Ketataprajaan PRBBK. KN PRBBK IX bulan Juni tahun 2013 di Padang mendorong visibilitas perempuan dan anak perempuan dalam pembentukan komunitas tangguh bencana, termasuk di dalamnya sebagai gambaran umum atas perhatian dan fakta untuk melindungi perempuan pada sebelum-saatsetelah bencana. Mengangkat pemahaman atas keadilan gender dan inklusifitas gerakan PRBBK dengan tidak selalu menempatkan Perempuan dan Anak Perempuan sebagai objek yang membutuhkan pertolongan. KN PRBBK X di Bengkulu pada bulan Oktober mengangkat tema Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Bencana dan Perubahan Iklim. Pemilihan bulan Oktober sebagai bulan PRB juga telah dijadikan agenda rutin oleh BNPB dan BPBD seluruh Indonesia merupakan salah satu upaya proses dan hasil konferensi dapat langsung diangkat pada pertemuan nasional yang dikuti oleh 2 Kata simposium diubah menjadi konferensi, karena dianggap waktu untuk menabur dan menyemai isu PRBBK sudah memadai.kata konferensi dianggap lebih mewakili situasi dan kondisi per-prbbk-an di Indonesia. 17 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

19 para pihak oleh penyelenggara Negara. Tema integrasi API dalam PRB serta isu kepulauan kecil menjadi sangat krusial untuk menjadi pertimbangan dalam PB. Tahun 2015 KN PRBBK XI mengangkat tema Membangun Ketangguhan Komunitas dalam Mereduksi Bencana Lingkungan dan Industri telah menjadi media untuk memperkuat gerakan pengurangan risiko bencana secara komprehensif dan sistematis dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat dari semua pihak (stakeholders).tahun 2016 KN PRBBK XII mengangkat tema Perlindungan sebagai Upaya Memastikan Ketangguhan Komunitas. Tema ini diharapkan dapat menggarap beragam isu perlindungan, dari perlindungan ekosistem, perlindungan sarana dan prasarana vital, perlindungan sumber produksi dan pasar lokal, dan perlindungan kelompok rentan, termasuk isu-isu perlindungan anak. Tahun 2017 KN PRBBK XIII mengangkat tema Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana. Isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas. Dalam kenyataan skala permasalahannya menunjukkan kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah merupakan salah satu sumber pemicu kerusakannya. III. TUJUAN DAN SASARAN KONFERENSI NASIONAL PRBBK XIII Tujuan KN PRBBK XIII ini adalah sebagai wahana memantau, memperkuat dan memperluas gerakan pengurangan risiko bencana di Indonesia yang komprehensif. Isu penguatan tata kelola sumber daya sebagai komponen pengurangan risiko bencana perlu diposisikan lebih proporsional dalam PRB di Indonesia, agar manajemen risiko bencana lebih mampu memenuhi keseimbangan sosial, budaya, politik dan ekosistem dalam mewujudkan ketangguhan komunitas secara hakiki sebagai bagian hidup berkelanjutan. Berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui proses dialogis diharapkan mampu menjembatani berbagai kesenjangan dalam upaya PRBBK sekaligus mampu menyuarakan berbagai gagasan dan dukungan yang diperlukan dalam 18 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

20 memperkuat perwujudan manusia yang bermartabat sebagai tujuan akhir dari PRBBK. Capaian yang diharapkan di akhir konferensi: Terpetakannya berbagai permasalahan pokok, kebutuhan, dan tata kelola sumber daya berbasis komunitas; Disepakatinya perangkat pemantauan dan evaluasi PRBBKdi Indonesia; Adanya kerangka kerja bersama untuk mencapai capaian PRBBK tahun 2018 dan tahun 2019 seperti termaktub dalam deklarasi Bandung (2016). IV. TEMPAT DAN WAKTU KONFERENSI NASIONAL PRBBK XIII Sebelum konferensi dilakukan beragam kegiatan persiapan berupa seminar, diskusi, tour, lokakarya dan pelatihan di berbagai tempat. Bahkan dianjurkan pelaksanaan konferensi tingkat kabupaten dan provinsi mendahului pelaksanaan KN PRBBK XIII. Kegiatan Waktu Tempat Lokakarya Perangkat, Indikator, dan Proses 28 Agustus Jakarta Pemantauan dan Evaluasi PRBBK 2017 Lokakarya Data Dasar PRBBK di Indonesia 29 Agustus Jakarta 2017 Advokasi nomenklatur PRBBK dalam APBD Juli-Agustus Jakarta dan APBDDes 2017 Lokakarya Perlindungan Pelaku PRBBK dan 30 Agustus Jakarta Kelompok Rentan 2017 Lokakarya Pemutakhiran Panduan PRBBK Juli-Agustus Jakarta Edisi Pelatihan Dasar PRBBK September Jakarta Pelatihan Lanjut PRBBK September Jakarta 3 Direncanakan tanggal Agustus 2017, namun jumlah peserta tidak memenuhi batas minimum, sehingga diundur bulan September KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

21 2017 KN PRBBK XIII akan dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Selasa tanggal 12 September 2017 sampai dengan hari Kamis tanggal 14 September Bertempat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jl. Panji Tilar Negara No. 6, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat V. KEPANITIAAN KONFERENSI NASIONAL PRBBK XIII Panitia Penyelenggara: MPBI sebagai pemegang mandat KN PRBBK XII membentuk penyelenggara/kepanitiaan bersama dengan pemerintahan maupun Ornop atau Organisasi kemasyarakatan baik di tingkat Nasional maupun di wilayah Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pengurus Besar Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nadhlatul Ulama, Islamic Relief, Muslim Aid, Dompet Dhuafa, Catholic Relief Service (CRS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial Republik Indonesia, Forum Pengurangan Risiko Bencana Nusa Tenggara Barat, KONSEPSI, KOSLATA, Suara NTB, Humanitarian Forum Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pengurus IABI Pusat. Struktur Penyelenggara KN PRBBK XIII sebagai berikut: Kepanitian terdiri dari: MPBI, Forum PRB Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Rekan-rekan organisasi yang terkait dan peduli terhadap isu perlindungan dan kebencanaan, khususnya di wilayah Mataram dan sekitarnya. 20 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

22 Panitia Pengarah / Steering Committee (SC) Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno M.Eng (Ketua Prodi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta) Ir. H. Mohammad Rum MT (Kepala BPBD NTB) Kristanto Sinandang M. Si (Presidium MPBI) Ir. Siti Agustini M. Sc (Pengurus IABI Pusat) Surya Rahman Muhammad S. Psi (Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia) M. Ali Yusuf (Ketua PB Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama) Syamsul Ardiansyah S.S (Direktur DMC Dompet Dhuafa) Rahmat Sabani (Ketua Forum PRB NTB) Panitia Seleksi Naskah Dr. Jonatan Lassa, (Senior Lecturer Charles Darwin University, Darwin, Australia) Ir. Avianto Amri MA, Ph.D Candidate (Sekretaris Perkumpulan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Jakarta) Dicky Pelupessy, Ph.D (Ketua Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok) H. Dwi Vidiarina S.Th. (Presidium Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Jakarta) Mercy Rampengan Ph.D(Dosen Universitas Negeri Manado, Manado) Ir. Riyanti Djalante M.Sc., Ph.D (Pendidik dan Peneliti di Advance Study of Sustainability United Nations University, Berlin) Silvia FanggidaE, M.Sc. (Direktur Perkumpulan PIKUL, Kupang) Panitia Penyelenggara / Organizing Committee (OC) Ketua H. Iskandar Leman MPBI Wakil Ketua 1 H. Arifuddin BPBD NTB Bendahara & Keuangan Siti Istikanah MPBI Novi Haryanto BPBD NTB 21 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

23 Hieronymus Kopong Bali Edited: 08/09/ :10:58 MPBI Sekretaris H. Ridho Ahyana BPBD NTB Administrasi kesekretariatan Acara: Seminar, Diskusi terarah, Workshop dan pameran Bagian Perlengkapan, Akomodasi dan Transportasi Herdianty M.G. Prajitno Aini Kurniawati Zurhan Afriadi S Pd Ramli SPd Dewi Andaruni Andy Wahyu Widayat Dear Nugra Bestari Sinandang Mohammad Taqiuddin Drs. RujitoMartowiyono Ahmad Junaidi SH Rama Aditya Rahim Baiq Tutik Yuliana Bambang Sasongko Mulya Disurya MPBI Muslim Aid KOSLATA KOSLATA MPBI Praktisi PB MPBI KONSEPSI NTB KOSLATA KOSLATA Muslim Aid Muslim Aid MPBI MPBI Humas - media Raka Akriyani Suara NTB M. Amin Sunarhadi S.Si, MP MPBI/FKIP Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekretariat Penyelenggara: Jakarta: Sekretariat MPBI, Jl. Kalasan No. 45B, Kel. Pegangsaan, Kec. Menteng, Jakarta 10320, knprbbk13@gmail.com Mataram: BPBD Prov. NTB, jl. Dr. Sujono, Lingkar Selatan, Kota Mataram 22 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

24 VI. PESERTA & NARASUMBER KONFERENSI NASIONAL PRBBK XII Peserta Konferensi KNPRBBK XIII mensasar 150 orang peminat, pemerhati, praktisi, perekayasa, peneliti dan artis pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang bekerja secara bebas merdeka secara perorangan, di lembaga pemerintahan, di lembaga non-pemerintah, di Dunia Usaha, lembaga pendidikan, Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi keagamaan, atau lembaga pendanaan. Narasumber dan Fasilitator Konferensi Narasumber; pembicara kunci maupun pembicara dan fasilitator terdiri dari perwakilan masyarakat, pemerintah nasional, praktisi PRB, akademisi dan organisasi masyarakat sipil. Peran masing-masing terbagi dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dari agenda KN PRBBK, baik seminar, diskusi tematik, lokakarya, maupun kunjungan lapangan dan perumusan. VII. PENGUMPULAN ABSTRAK Pengumpulan abstrak diselenggarakan dari bulan Juli Agustus Panitia seleksi naskah akan menyampaikan hasil pilihan abstrak pada tanggal 14 Agustus Naskah lengkap disampaikan kepada Panitia Penyelenggara selambatnya 16 Agustus Kumpulan naskah akan disatukan menjadi Prosiding yang disampaikan pada saat penyelenggaraan KN PRBBK XIII. VIII. JADWAL KEGIATAN KN PRBBK XII Secara umum, jadwal kegiatan dan proses kegiatan KN PRBBK disusun dalam sebuah alur deduktif. Artinya proses di mulai dari hal umum ke hal khusus. Kegiatan dimulai dengan yang bersifat umum dilakukan melalui seminar dengantopik Memperkuat Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana.Hasil seminar selanjutnya didialogkan melalui diskusi tematik. Peserta seminar dibagi dalam kelompok untuk membahas tema-tema yang 23 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

25 lebih khusus. Setelah hari pertama, ada diskusi/panel diskusi menggunakan tema-tema seputar penguatan tata kelola sumber daya berbasis komunitas. IX. Sumberdaya dan Keuangan KN PRBBK XIII Pembiayaan kegiatan ini berasal dari kontribusi peserta, dan dukungan dari beberapa lembaga/organisasi Pemerintah dan Non-Pemerintah. Masing-masing peserta berkontribusi menanggung biaya kepesertaan. Biaya kepesertaan meliputi dan tidak terbatas pada materi konferensi, sewa ruangan beserta fasilitas pendukungnya, makan dan minum selama jam konferensi berlangsung. Panitia Penyelenggara TIDAK menanggung biaya transport, akomodasi, maupun komunikasi bagi peserta kegiatan KN PRBBK XIII. Anggaran biaya sebesar Rp ,- dibuat berdasarkan pembelajaran pelaksanaan KNPRBBK XII Tahun 2016 dengan penyesuaian seperlunya. Rincian anggaran dapat dilampirkan jika diperlukan. Sumber pendanaan: Kontribusi peserta (perkiraan sementara, tanpa penginapan) Peserta luar kota Rp Peserta kota Mataram Rp (dengan bukti KTP dan tidak menginap) Mahasiswa / pelajar Rp (tidak menginap) Sponsor/donatur Sisa dana penyelenggaraan KN PRBBK XII X. MONITORING, EVALUASI DAN PEMBELAJARAN KN PRBBK XIII Monitoring persiapan pelaksanaan dilakukan secara virtual dan temu muka, melalui surat menyurat elektronik, WhatsApp, dan rapat-rapat persiapan. Pada akhir KNPRBBK XIII peserta akan diminta menulis evaluasi tertulis mencakup pencapaian sasarankn PRBBK XIII, harapan peserta, mutu fasilitasi, fasilitas KN PRBBK, pembelajaran, informasi pra-selama KN PRBBK. 24 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

26 XI. TINDAK LANJUT Panitia penyelenggara dalam jangka 4 minggu akan menyelesaikan laporan penyelenggaraan KN PRBBK dan menyampaikan laporan ini kepada para penderma, peserta dan para pihak terkait, lalu menerbitkan prosiding dalam bentuk tercetak dan elektronik. XII. RUJUKAN Panitia Penyelenggara (2016): Laporan Penyelenggaraan KN PRBBK XII, disirkulasikan kepada para pihak. 25 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

27 Kunjungan Lapangan KL (5) Kunjungan Lapangan KL (4) Kunjungan Lapangan KL (3) Kunjungan Lapangan Kl (2) Kunjungan Lapangan (KL) (1) Edited: 08/09/ :10:58 Agenda Kegiatan KN PRBBK XIII Selasa, 12 September 2017 Jam Kegiatan Hasil capaian 08:00-09:00 Pendaftaran Ulang 09:00-10:00 Pembukaan dan Sambutan Pembukaan Doa Pembukaan Pengarahan Lagu Indonesia Raya Laporan Ketua Panitia Suara Warga Masyarakat NTB Kearifan Lokal Mengelola Sumberdaya Alam Sambutan dan Pembukaan secara resmi KNPRBBK XIII oleh Gubernur NTB 10:00-10:30 Rehat/ Konferensi Pers Panitia Pengarah + Gubernur + Kepala BPBD + Wakil Masyarakat NTB + MPBI Siaran pers tersebar 10:30-12:00 Pembelajaran dari Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas: BNPB, BAPPENAS, ESDM EBTKE, KLHK, KKP Moderator : Ibu Ir. Siti Agustini M.Sc (Pengurus IABI Pusat) 12:00-13:00 Makan siang 13: :00-19:30 Makan malam 19:30-21:00 Ekspresi Budaya Lestari Sumberdaya Rabu, 13 September 2017 Pembelajaran Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Belajar dari lapangan: 1. Kondisi, Permasalahan, kemampuan, peluang 2. Praktik baik 3. Rekomendasi Jam Kegiatan Hasil capaian 08:00-08:30 Review hari 1 Ulasan, Arah hari 2 26 AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

28 Panel 4:Pendanaan, pemangku Kepentingan, Budget & Evaluasi F: Bpk. Rahmat Sabani (FPRB NTB) Panel 3: Advokasi, Pembelajaran Kebijakan PRBBK di Indonesia F: Bpk. M. Ali Yusuf (LPBI NU) Panel 2:Perlindungan Pelaku & Kelompok Rentan PRBBK F: Bpk. Syamsul Ardiansyah (Dompet Dhuafa) Panel 1: Data Dasar dan Indikator Komunitas Tangguh F: Bpk. Surya Rahman Muhammad S.Psi (HFI Panel 8:Ketangguhan Anak dan Sekolah F: Bpk. Andy Wahyu Widayat Panel 7: Ketangguhan Masyarakat; Panel 9: Kebijakan API PRB, Panel 10: PRB Inklusif F: Bpk. Dr.Ir. Eko Teguh Paripurno M.Si (UPN Veteran Yogyakarta) Panel 6: Kedaruratan Bencana F: Ibu Ir. Siti Agustini M.Sc (Pengurus IABI Pusat) Panel 5: Kesiapsiagaan Bencana F: Bpk. Rama Aditya (Muslim Aid) Edited: 08/09/ :10:58 Jam Kegiatan Hasil capaian Ibu Ir. Siti Agustini M.Sc (Pengurus IABI Pusat) 08:30-10:00 FGD 1:Hasil KL F: Bpk. Rujito Martowiyono (Koslata FGD 2: Hasil KL F: Bpk. Mohammad Taqiudin (Konsepsi NTB) FGD 3: Hasil KL F: Ibu Baiq Tuti Yuliana (Muslim Aid) 1. Peta PRBBK: pelaku, capaian, masalah 2. Praktik baik 3. Rekomendasi 10:00-10:30 Rehat 10:30-12:00 1. Kondisi, capaian, permasalahan, kemampuan, peluang 2. Praktik baik 3. Rekomendasi 12:00-13:00 Makan siang 13:00 15:00 1. Kondisi, capaian, permasalahan, kemampuan, peluang 2. Praktik baik 3. Rekomendasi 15:00-16:00 Rehat 16: Panel : Laporan Ringkas tiap FGD & Panel 1. Kondisi, capaian, permasalahan, 27 AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

29 Jam Kegiatan Hasil capaian Fasilitator : Bpk. Catur J. Sudiro, MBA (Sekjen MPBI) 17:30-19:30 Makan malam 19:30-22:00 Rancangan Deklarasi oleh tim perumus F: Bpk. Syamsul Ardiansyah (DD); Bpk. Ali Yusuf (LPBI NU); Bpk. Andy Widayat Mengulas Living Document Buku Panduan PRBBK Edisi 2014 Narasumber : Bpk. Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M. Eng (UPN Veteran Yogyakarta) kemampuan, peluang 2. Praktik baik 3. Rekomendasi 1. Road map/peta jalan (rencana tindak lanjut) 2. Rekomendasi 3. Deklarasi Kamis, 14 September 2017 Jam Kegiatan Hasil capaian 08:00-08:30 Review hari 2 - oleh Bpk. Syamsul Ardiansyah (Dompet Dhuafa) Ulasan, Arah Hari ke-3 08:30-10:00 Pleno: Kesepakatan Deklarasi KN PRBBK XIII Pleno F: Bpk. Surya Rahman Muhammad (HFI) 10:00-10:30 Rehat 10:30-12:00 Pleno: Deklarasi KN PRBBK XIII Penutupan Evaluasi KN PRBBK XIII Kepala BPBD NTB Penutupan KN PRBBK XIII 12:00-13:00 Makan siang, Pembagian sertifikat peserta. Sertifikat dibagikan Peserta pulang 13:00-19:00 Kegiatan pilihan Wisata Mataram Kekerabatan diperkuat 19:00-20:00 Panitia Penyelenggara makan bersama 20:00-21:30 Rapat Panitia Evaluasi dan rancangan laporan Keterangan : KL: Kunjungan Lapangan F: Fasilitator 28 AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

30 Tata Tertib Konferensi Registrasi ulang: Peserta diwajibkan untuk melakukan Registrasi Ulang. Registrasi dibuka pada tanggal 12 September 2017 mulai pukul WIB di ruang pendaftaran bertempat di Lobby Aula LPMP NTB, Jl. Jl. Panji Tilar Negara No. 8 Mataram Nomor Telp Bahasa : Konferensi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia Kewajiban : Peserta wajib mengikuti Konferensi dari awal hingga akhir acara mulai tanggal September 2017 jam s/d WIB Peserta wajib mengenakan atribut/tanda pengenal (nametag) selamakonferensi berlangsung. Peserta wajib menjaga hubungan baik dengan lingkungan, petugas dan masyarakat sekitar. Peserta wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menjaga bebas asap rokok dalam ruang pertemuan. Peserta wajib menjaga kesehatan masing-masing. Peserta wajib menjaga keamanan barang-barang pribadinya. Peserta wajib menghormati kebiasaan dan nilai-nilai yang dijunjung penduduk setempat (kata-kata, cara berpakaian, merokok) Peserta wajib menghentikan kegiatan lainnya selama mengikuti proses konferensi (menelepon, menggunakan komputer) Hak Peserta : Mendapatkan seluruh materi dan kit konferensi Mendapatkan sertifikat hanya untuk yang mengikuti konferensi secara penuh (selama 3 hari) Panitia menyediakan makan siang, 2 x snack dan makan malam 29 AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

31 Yang tidak ditanggung : Akomodasi Biaya Transportasi tidak ditanggung panitia Biaya lain (laundry, komunikasi & makanan diluar yg panitia) tidak ditanggung panitia Uang saku/perdiem tidak ditanggung oleh panitia. Pakaian :Rapi dan santai SARAN & CATATAN PANITIA: Saran : Peserta disarankan untuk membawa: 1. Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, odol, dan lainnya) 2. Obat-obatan pribadi 3. Pakaian lapangan untuk kunjungan lapangan 4. Topi, payung atau jas hujan Bagi peserta yang memiliki keahlian medis, diharapkan kesediaannyauntuk membantu jika diperlukan sewaktu-waktu. 30 AGENDA KEGIATAN KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

32 Kunjungan Lapangan KNPRBBK XIII Mataram, 12 September Latar belakang Tahun 2017 KN PRBBK XIII mengangkat tema Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana. Isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas. Dalam kenyataan skala permasalahannya menunjukkan kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah merupakan salah satu sumber pemicu kerusakannya. Kegiatan kunjungan lapangan selama KN PRBBK XIII dilakukan pada hari 1 kegiatan, agar memberi kesempatan para peserta mereguk pengalaman lapangan dan membawanya kembali ke ruang konferensi. Di ruang konferensi pembelajaran itu diperbincangkan dan diusulkan agar dapat direplikasi oleh para peserta di lebih banyak tempat. Belajar dari lapangan merupakan kegiatan orang dewasa, belajar dari bukti yang sudah ada, baik itu praktik baik pun praktik buruk, agar dapat diperluas. 2. Keluaran kunjungan lapangan Pada akhir kunjungan lapangan, para peserta sudah: 1. Memetakan permasalahan pokok, kebutuhan dan tata kelola sumber daya berbasis komunitas; 2. Memahami perangkat pemantauan dan evaluasi PRBBK yang ada; 3. Mengetahui capaian PRBBK yang perlu dicapai pada tahun 2018 dan 2019 di Indonesia 3. Bentuk Kegiatan Kunjungan, pengamatan, rekaman audiovisual, wawancara, dan diskusi pleno terfokus. Para peserta dianjurkan melakukan rekaman audiovisual selama kunjungan lapangan untuk dijadikan bahan bagi pengalaman dalam kelompok. 31 KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

33 Tiap kelompok memilih: Ketua : Juru bicara: Juru catat: Kelompok-kelompok Kecil: Misalnya: Kelompok 1 Kelompok 1-1 Kelompok 1-2 Kelompok 1-3 Kelompok 1-3 Ketua Juru bicara Juru catat Tiap kelompok kecil membuat catatan ringkas kunjungan lapangan untuk disatukan pada kelompok besarnya. Kelompok besar akan melaporkan secara singkat dalam rangkuman hari 1/ulasan hari Peserta Jumlah peserta dibatasi maksimal orang tiap lokasi kunjungan. 5. Waktu kunjungan lapangan Kunjungan lapangan dilakukan pada hari Selasa, 12 Agustus 2017, jam 13:01-17:30 WITA (termasuk perjalanan) 6. Jadwal kunjungan lapangan Jam Kegiatan Keterangan 13:00-13:30 Berangkat ke lokasi kunjungan lapangan Pemilihan Ketua Kelompok, Juru Bicara, Juru Catat Kelompok dilakukan selama perjalanan. Pembagian kelompok kecil dalam kelompok besar dilakukan oleh Ketua Kelompok. Kelompok kecil memilih ketua, juru bicara, juru catat kelompok. 32 KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

34 13:30-14:30 Kelompokkelompok kecil melakukan pengamatan dan wawancara 14:30-15:30 Diskusi Pleno Terfokus 15:30-16:00 Perjalanan menuju ke lokasi Konferensi 16:00-16:30 Sharing dalam kelompok besar Edited: 08/09/ :10:58 Kelompok kecil sudah berbagi tugas untuk mewawancarai. Seluruh kelompok kecil berkumpul. Pertemuan dipimpin Ketua Kelompok Besar. Juru bicara dan juru catat kelompok besar berfungsi selama pertemuan ini. Diskusi terfokus pada pertanyaan kunci. Kelompok kecil merumuskan capaian pembelajarannya selama kunjungan lapangan Juru bicara kelompok kecil menyampaikan ringkasan pembelajaran kelompoknya selama kunjungan (pakai format) 16:30-17:00 Sharing Pleno Juru bicara kelompok besar menyampaikan ringkasan pembelajaran selama kunjungan lapangan (pakai format) 8. Pertanyaan kunci selama kunjungan lapangan 1. Apa latarbelakang kegiatan? Kejadian bencana? Permasalahan? 2. Apa tujuan, sasaran, strategi dan kegiatan yang dilakukan? 3. Darimana asal, besar dan kualifikasi sumber daya yang digunakan? Orang? Dana? Metoda? Fasilitas? Alat-peralatan? (keterlibatan orang luar? masyarakat? 4. Apa yang berhasil dicapai? (kebijakan, manajemen, infrastruktur, tenaga pendamping, pengorganisasian komunitas, praktik, program, pendanaan, kurikulum, kinerja, prosedur, rencana) 5. Apa yang belum berhasil dicapai? 6. Apa yang sudah direncanakan? 7. Apa dukungan yang diperlukan? 33 KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

35 9. Format pelaporan (untuk kelompok kecil, kelompok besar, pleno) Kelompok Pelaku Kunjungan Lapangan 1. Ketua : 2. Juru Bicara : 3. Juru Catat : 4. Kelompok-kelompok Kecil: Kelompok Ketua Juru Bicara Juru Catat 10. Lokasi Kunjungan Lapangan: Nama lembaga : Alamat : Penghubung : HP : 11. Yang berhasil ditemui: (daftar nama, jenis kelamin, usia, jabatan/peran) No. Nama Jenis Usia Jabatan/peran Kelamin Catatan ringkas kunjungan lapangan: 1) Latarbelakang kegiatan: 2) Kejadian bencana: 34 KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

36 3) Permasalahan: 4) Tujuan, sasaran, strategi dan kegiatan yang dilakukan: 5) Asal, besar dan kualifikasi sumber daya yang digunakan: a. Orang: b. Dana: c. Metoda: d. Fasilitas: e. Alat-peralatan: f. Keterlibatan orang luar : g. Masyarakat 6) Yang berhasil dicapai: a. Kebijakan: b. Manajemen: c. Infrastruktur d. Pendamping lokal e. Komunitas terorganisir f. Praktik: g. Program: h. Pendanaan i. Kurikulum: j. Kinerja: k. Prosedur: l. Rencana: 7) Yang belum berhasil dicapai: 8) Yang sudah direncanakan: 9) Rekomendasi: (tulis kepada siapa untuk melakukan apa?) 35 KUNJUNGAN LAPANGAN KNPRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

37 Panel Diskusi KN PRBBK XIII Mataram, September Latar belakang Tahun 2017 KN PRBBK XIII mengangkat tema Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana. Isu ini sudah sering dibicarakan secara terpisah dari pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas. Dalam kenyataan skala permasalahannya menunjukkan kerusakan sumber daya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tata kelola sumber daya yang masih berpusat pada pemerintah merupakan salah satu sumber pemicu kerusakannya. Panel diskusi selama KN PRBBK XIII dilakukan pada hari 1 dan 2 kegiatan. Dalam panel ada lebih dari 1 narasumber sebagai pemantik diskusi. Pada hari 1 ada panel pleno yang menghadirkan pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada hari ke-2, ada diskusi kelompok terfokus untuk mengkristalkan pengalaman kunjungan lapangan, 10 panel diskusi dan rancangan deklarasi. 2. Keluaran panel diskusi Pada akhir panel, para peserta sudah: 1. Memetakan permasalahan pokok, kebutuhan dan tata kelola sumber daya berbasis komunitas; 2. Menyepakati data dasar, perangkat indikator- proses pemantauan dan evaluasi PRBBK; 3. Menyepakati panduan perlindungan pelaku PRBBK dan kelompok rentan berbasis komunitas; 4. Mengetahui capaian PRBBK yang perlu dicapai pada tahun 2018 dan 2019 di Indonesia; dan 5. Menyampaikan rancangan deklarasi PRBBK Mataram Bentuk Kegiatan Paparan dan diskusi pleno. Bila fasilitator dapat mengatur waktu, juga dapat diadakan diskusi kelompok kecil. 36 PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

38 Tiap kelompok memilih: Ketua: Juru bicara: Juru catat: Tiap kelompok dan moderator/fasilitator membuat catatan ringkas panel untuk disatukan dan disampaikan pada rangkuman harian/ulasan harian. 4. Peserta Jumlah peserta dibatasi maksimal orang tiap panel, kecuali panel pleno. 5. Topik, waktu dan tempat panel Topik panel dan waktunya Topic Waktu Tempat 1. Pembelajaran dari Penguatan Tata kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas 2. Pembelajaran dari Lapangan (sesuai jumlah kelompok KL) 3. Panel 1: Data dasar dan indikator komunitas tangguh 4. Panel 2: Perlindungan Pelaku & Kelompok Rentan PRBBK 5. Panel 3: Pembelajaran Kebijakan PRBBK di Indonesia 6. Panel 4: Pendanaan, pemangku Kepentingan, Budget & Evaluasi Selasa, 12 September 2017, jam 10:30-12:00 Rabu, 13 September 2017, jam 08:30-10:00 Rabu, 13 September 2017, jam 10:30-12:00 Rabu, 13 September 2017, jam 10:30-12:00 Rabu, 13 September 2017, jam 10:30-12:00 Rabu, 13 September 2017, jam 10:30-12:00 Aula Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) 7. Panel 5: Kesiapsiagaan Rabu, 13 Ruang kelas (akan 37 PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

39 Bencana September 2017, jam 13:00-15:00 8. Panel 6: Kedaruratan Rabu, 13 Bencana September 2017, 9. Panel 7: Ketangguhan Masyarakat, Kebijakan API-PRB, PRB Inklusif 10. Panel 8: Ketangguhan Anak dan Sekolah 11. Rancangan Deklarasi (3 kelompok) 12. Mengulas Living Document Buku Panduan PRBBK Edisi 2014 jam 13:00-15:00 Rabu, 13 September 2017, jam 13:00-15:00 Rabu, 13 September 2017, jam 16:00-17:30 Rabu, 13 September 2017, jam 19:30-21:00 Rabu, 13 September 2017, jam 19:30-21: Pleno Hari 2 Rabu, 13 September 2017, jam 21:00-22: (tim perumus menyatukan hasil kelompok) 15. Pleno Kesepakatan Deklarasi 16. Pleno Deklarasi KN PRBBK XIII Rabu, 13 September 2017, jam 22:00-selesai Kamis, 14 September 2017, jam 08:30-10:00 Kamis, 14 September 2017, 10:30-12:00 diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Ruang kelas (akan diinformasikan) Aula Aula/ ruang kelas Aula Aula 6. Peran dan langkah fasilitator/moderator Selama panel, pleno dan kelompok, fasilitator/moderator berperan: 1. Memberikan arah kegiatan (tujuan, capaian yang ingin dicapai) 2. Menciptakan kondisi kondusif untuk berdiskusi secara setara antara pemapar dan peserta. 38 PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

40 3. Mengingatkan pemapar agar focus pada inti/pesan kunci yang ingin disampaikan, membatasi curahan hati (curhat) atau curcol (curah colongan) pada sesi. 4. Mengatur dan mengelola waktu, agar tepat tepat waktu 5. Melancarkan proses Tanya jawab 6. Memberikan rangkuman yang mengarahkan pada permasalahan, kebutuhan, dan kesepakatan 7. Langkah umum fasilitator/moderator: Langkah umum fasilitator/moderator: 1. Menyampaikan salam 2. Menjelaskan judul dan sasaran yang ingin dicapai 3. Mengenalkan panelis 4. Mengajak peserta untuk saling memperkenalkan dirinya (dalam panel kelompok) 5. Mengingatkan panelis mengenai waktu paparan (7 tujuh menit). Untuk pemapar poster diberikan waktu 2 (dua) menit untuk menjelaskan pesan intinya/pesan kunci. 6. Mengatur proses Tanya-jawab termin (umumnya 3-5 penanya, lalu dijawab). Bila waktu memungkinkan dibuka 2-3 termin/waktu Tanya-jawab 7. Mengingatkan penanya untuk menyebutkan nama, organisasi, dan siapa yang ditanya/dikomentari serta menyampaikannya secara ringkas. Mengingatkan juga apakah ini pertanyaan atau komentar. Bila perlu peserta diminta menuliskan pertanyaan/komentarnya untuk disampaikan kepada pemapar. 8. Membuat ringkasan dan menyampaikannya kepada para peserta secara lisan, secara tertulis disampaikan kepada sekretariat. 8. Pertanyaan kunci selama panel 1. Apakah permasalahan terkait tata kelola sumber daya berbasis komunitas? 2. Apakah kebutuhan tata kelola sumber daya berbasis komunitas? 39 PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

41 3. Apakah rencana bersama terkait tata kelola sumber daya berbasis komunitas yang perlu dilakukan? Kapankah itu perlu tercapai? (2018? 2019? 2024? 2030?) 4. Apa dukungan yang diperlukan? Rekomendasi kepada siapakah? 9. Catatan ringkas panel: 1. Permasalahan: 2. Kebutuhan: 3. Rencana bersama: 4. Rekomendasi: (siapa melakukan apa) 40 PANEL DISKUSI KN PRBBK XIII Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

42 Profil Penyelenggara Perkumpulan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), didirikan pada adalah suatu organisasi nirlaba sebagai tempat berhimpun orang perorangan, praktisi, ilmuwan dan pemerhati penanganan bencana dari sektor pemerintah, lembaga internasional, LSM nasional, para akademisi dan lainnya. MPBI adalah juga sarana penghubung bagi dan di antara organisasi-organisasi dan lembaga penanggulangan bencana di Indonesia. Sebagai suatu perhimpunan para praktisi dan jaringan organsiasi-organisasi PB, MPBI berkiprah lebih pada tataran konsep, kebijakan, strategi dan pengembangan kapasitas PB ketimbang pelaksanaan langsung kegiatan PB di lapangan. MPBI adalah anggota Jaringan Pengurangan dan Respons Bencana di Asia (Asian Disaster Reduction and Response Network/ADRRN) dan Sphere Project Focal Point di Indonesia. Visi MPBI:Masyarakat Indonesia sejahtera yang secara efektif dapat mengelola risiko bencana Misi MPBI : Mendorong penanggulangan bencana yang profesional, yaitu yang selaras antara teori dan praktik serta beretika. Tujuan MPBI: Mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia Menjadi mitra kritis bagi semua penanggulangan Mobilisasi sumberdaya anggota untuk pemulihan dan krisis, termasuk pemutihan status keanggotaan. Prinsip MPBI : Strategis, Profesional, Etis,Ideologis dan Akuntabel 41 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

43 Program MPBI: Program 1 Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kebencanaan (Center of Knowledge) Program 2 Advokasi PB Program 3 Peningkatan Kapasitas dan Penguatan Organisasi & Keanggotaan Strategi Melibatkan anggota dan jejaring MPBI Bermitra dengan lembaga yang mempunyai tujuan selaras PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI BIDANG KEBENCANAAN (CENTER OF KNOWLEDGE) Kegiatan: 1. Pengkajian: pelaksanaan UU PB, pengembangan kriteria PB. a. Pengembangan pengetahuan i. Publikasi: jurnal/newsletter (CARR), panduan ii. Penerjemahan dan publikasi:inee 2010, Sphere 2011, Protection ALNAP 2006, LEGS 2008, Preventing Corruption in Humanitarian Actions, Minimum Standards on Economic Recovery after Crisis, Core Humanitarian Standards b. Pengembangan situs/website 2. Pelatihan dan modul 3. Penelitian ADVOKASI PB Kegiatan: 1. Melakukan advokasi dengan beragam pihak untuk isu-isu akuntabilitas, hutang, PRB bagi PILEG dan PILKADA, pemulihan, tindaklanjut WCDRR, SDG, WHS, perkebunan, pertambangan, dampak pembangunan hasil RPJMN, RENSTRA K/L, RPJMD, RPJM Desa, penerapan standar-standar. 42 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

44 2. Melanjutkan advokasi dan penyempurnaan Undang-Undang PB dan peraturan turunannya yang sedang berjalan melalui kerjasama dengan DPR dan eksekutif, penguatan koalisi antar lembaga, dan menjaring input melalui konsultasi publik 3. Memastikan produk-produk hukum yang telah ada berjalan sebagaimana mestinya dan mensinkronkan UU PB dengan produk hukum lain yang terkait. PENINGKATAN KAPASITAS Kegiatan: 1. Paket-paket penguatan pemerintah dan masyarakat daerah 2. Peningkatan kapasitas organisasi MPBI PENGUATAN ORGANISASI & KEANGGOTAAN Sasaran MPBI mandiri berjejaring bagus, bekerjasama dengan lembaga teknis setempat yang anggota memahami Kode Etik, membayar iuran, dan terlibat aktif dalam kelompok kerja. Kegiatan: 1. Diskusi PRB-API 2. MPBI Gatherings, Pertemuan tim dan anggota, pergi bersama 3. Belajar dan berbagi pengetahuan mengunjungi kota/loasi bencana 4. Pengembangan kapasitas 5. Perayaan hari-hari (misalnya Hari PRB, dll) Mekanisme Organisasi Musyawarah anggota sebagai forum tertinggi Presidium sebagai pelaksana kebijakan Sekretariat Jenderal sebagai pelaksana harian Presidium Periode Kristanto Sinandang (Ketua) 43 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

45 DR Ir Eko Teguh Paripurno, M.Eng,. Henny Vidiarina, S. Th. Pengurus Harian Periode Sekretaris Jenderal: Catur Sudiro, MBA Sekretaris : Avianto Amri Bendahara : Siti Istikanah, S. Pd. Sekretariat MPBI: Jl. Kalasan No. 45 B, Pegangsan, Menteng, Jakarta Pusat perkumpulanmpbi@gmail.com Website : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB BPBD Provinsi NTB beralamat di Jalan Dr. Soedjono Lingkar Selatan Kota Mataram. Visi BPBD Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Tangguh Adaptif Bencana. Misi BPBD 1. Meningkatkan kapasitas pelayanan internal dan data/informasi kebencanaan 2. Memantapkan kecepatan dan ketepatan penanganan bencana; 3. Mempercepat perwujudan kawasan tangguh bencana; 4. Meningkatkan keamanan, keselamatan dan keberlanjutan sarana prasarana wilayah pada kawasan rawan bencana. TUGAS DAN FUNGSI UNSUR-UNSUR ORGANISASI 44 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

46 Unsur-unsur organisasi BPBD Provinsi NTB sebagaimana ketentuan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 terdiri dari Kepala BPBD, Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana. a. Kepala Badan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dikepalai oleh seorang kepala badan secara exofficio dijabat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Unsur Pengarah Pasal 7 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah terdiri dari unsur perangkat daerah, instansi pemerintah yang terkait serta masyarakat profesional dan ahli.pasal 8 Ayat (1) menegaskan bahwa Unsur Pengarah mempunyai tugas menyusun konsep pelaksana kebijakan penanggulangan bencana daerah serta memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah. Dalam melaksanakan tugas, Unsur Pengarah menyelenggarakan fungsi: 1) Penyusunan konsep pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana daerah; 2) Pelaksanaan pemantauan penyelenggaraan bencana daerah; dan 3) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah. c. Unsur Pelaksana 1. Pelaksana BPBD Pelaksana BPBD mempunyai tugas membantu Kepala BPBD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pascabencana. Dalam melaksanakan tugas, Pelaksana BPBD menyelenggarakan fungsi: a) Penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana; b) Pelaksanaan fungsi koordinasi, pengkomandoan dan pelaksana di bidang penanggulangan bencana; c) Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, penanganan darurat, 45 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

47 rehabilitasi dan rekonstruksi, logistik dan peralatan lingkup provinsi dan kabupaten/kota; d) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; e) Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan BPBD; dan f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur. 2. Sekretariat Tugas Sekretariat berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan keprotokolan. Dalam melaksanakan tugas, sekretariat menyelenggarakan fungsi : a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan BPBD; b) Penyiapan koordinasi penyeserasian program BPBD; c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Pelaksana BPBD; d) Penyusunan rencana kerja dan program Pelaksana BPBD; e) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan f) Pembinaan dan pengelolaan urusan keuangan, ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan kerumahtanggaan. Sekretariat, membawahi : a) Subbagian Program; b) Subbagian Keuangan; dan c) Subbagian Umum dan Kepegawaian Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. 3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan prabencana. 46 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

48 Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan kebijakan dan strategi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana; b) Penyusunan rencana kerja dan program pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana; c) Pelaksanaan koordinasi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana; d) Pengkajian dan analisis kemungkinan dampak bencana; e) Pengkajian tindakan pengurangan risiko bencana; f) Penyusunan prosedur dan mekanisme kesiapsiagaan penanggulangan bencana; g) Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan dan penguatan ketahanan sosial masyarakat; h) Pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme tanggap darurat; dan i) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan membawahi : a) Seksi Pencegahan; dan b) Seksi Kesiapsiagaan Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. 4. Bidang Kedaruratan dan Logistik Tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebiajakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan tanggap darurat. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kedaruratan dan Logistik menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan kebijakan dan strategi tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana; b) Penyusunan rencana kerja dan program tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana; 47 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

49 c) Pelaksanaan koordinasi/komando tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana; d) Pengkajian dan identifikasi secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya; e) Penentuan status keadaan darurat bencana; f) Pelaksanaan koordinasi penyelamatan dan evaluasi masyarakat terkena bencana; dan g) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan tanggap darurat dan pengerahan logistik penanggulangan bencana. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi : a) Seksi Tanggap Darurat; dan b) Seksi Penyelamatan dan Evakuasi. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik. 5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tugas Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi berdasarkan Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan pascabencana. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan kebijakan dan strategi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana; b) Penyusunan rencana kerja dan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana; c) Penggalangan partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana; d) Pelaksanaan koordinasi kegiatan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat pada wilayah pasca-bencana dengan sasaran normalisasi aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat; 48 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

50 e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pembangunan kembali semua prasarana dan sarana pada wilayah pasca bencana dengan sasaran berkembangnya kegiatan perekonomian sosial budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat; dan f) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi : a) Seksi Rehabilitasi; dan b) Seksi Rekonstruksi. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggugjawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. 6. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 27 Pergub NTB Nomor 14 Tahun 2009 menyatakan : (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kalak BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi kelompok sesuai bidang keahliannya. (3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kalak BPBD. (4) Tenaga Fungsional Senior sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditunjuk oleh Gubernur. (5) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 49 PROFIL PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

51 Profil Panitia Pengarah KRISTANTO SINANDANG M. SI (MPBI) Kristanto Sinandang adalah salah satu pendiri Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI)di tahun 2003 dan sekarang menjabat sebagai anggota Pembina dari organisasi tersebut untuk periode Kristanto, yang pernah bekerja dengan beberapa organisasi termasuk Catholic Relief Services dan United Nations Development Programme, memperoleh pengalaman selama lebih dari 35 tahun dalam bidang pelatihan, manajemen, dan penanggulangan bencana, termasuk dukungan advokasi dan proses dalam perundangan dan kebijakan untuk penanggulangan bencana. Sejak tahun 2015, Kristanto telah menjadi anggota Pembina untuk RED-R Indonesia dan juga aktif sebagai Deputy Team Leader untuk suatu proyek penyusunan Kerangka Nasional Penanganan Darurat Bencana, suatu proyek kerjasama antara BNPB dengan Pemerintah Selandia Baru. IR. H. MOHAMMAD RUM MT (KEPALA BPBD NTB) Ir. H. Mohammad Rum, MT lahir di Mataram tanggal 16 Maret 1966, saat ini menjabat sebagai Kepala BPBD Propinsi NTB. Beliau lulusan Magister Teknik Sipil UNISSULA Semarang, pernah mengenyam pendidikan D3 di Teknik Sipil FNGT-ITS Surabaya dan S1 di Fakultas Teknis Sipil UMM Mataram. Pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Perumahan Dinas PU Provinsi NTB (04 Mei 2012), sebagai Kepala Biro Adm Pemb dan LPBJP Setda Prov NTB (07 Februari 201), sebagai Kepala Bidang Kerjasama dan SDA Setda Provinsi NTB (28 Januari 2015), sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB (02 Juni 2016), dan sejak tanggal PROFIL PANITIA PENGARAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

52 Desember 2016 hingga sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. DR. IR. EKO TEGUH PARIPURNO M.ENG (DREAM UPN VETERAN YOGYAKARTA) Eko Teguh Paripurno, di kalangan kawan-kawan aktivis lebih akrab dipanggil Kang ET. Ia semula dikenal sebagai aktivis lingkungan, melalui organisasi Komunitas Pencita Alam Pemerhati Lingkungan (KAPPALA) Indonesia yang didirikannya. Menyelesaikan doktor di Universitas Padjadjaran Bandung, dengan judul disertasi Kajian Karakter Lahar G. Merapi sebagai Respon Perbedaan Jenis Erupsi dari Holosen sampai Resen. Penerima Sasakawa Award dari UNISDR atas usaha-usaha dalam pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat ini, sehari-hari mengajar di Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta. Saat ini, ET mempunyai mandat sebagai Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) dan Ketua Program Magister Manajemen (MMB) di universitas yang sama, serta sebagai Presidium Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI). Pria ini aktif sebagai konsultan manajemen bencana di berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah, serta konsultan probono bagi komunitas berisiko bencana ekologis. IR. SITI AGUSTINI, MSC. (PENGURUS IABI PUSAT) Sejak tahun 2006 aktif berkiprah di bidang kebencanaan, khususnya dalam mengembangkan Program-program Pengurangan Risiko Bencana. Di mulai saat penugasan sebagai Konsultan UNDP yang ditempatkan di BAPPENAS untuk membantu dalam penyusunan rencana dan monitoring Program Pemulihan Dini (Early Recovery Assistance/ERA Programme) Pascabencana Gempabumi Provinsi DIY dan Jawa Tengah tahun Selanjutnya juga membantu Bappenas dalam menyusun Rekonstruksi Pascabencana Gempabumi Sumatera Barat September 2009 dan 51 PROFIL PANITIA PENGARAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

53 Rancangan Teknokrat RPJMN terkait aspek Penanggulangan Bencana. Pada periode 2008 sampai dengan 2014 dipercayakan oleh UNDP sebagai National Project Manager (NPM) pada Program Safer Communities through Disaster Risk Reduction in Development (SCDRR), tahap I dan Tahap II, dengan Implementing Partner yang sekaligus sebagai Project Board yaitu BAPPENAS, BNPB dan Kemendagri. Selama 2 tahun terakhir, yaitu 2015 sampai saat ini, aktif dalam kepengurusan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), selain itu juga sebagai; (1) konsultan UNDP untuk membantu Kementerian ATR dan Tata Ruang dalam mengembangkan Rancangan Petunjuk Penyusunan Tata Ruang berbasis PRB pada Kawasan Strategis Nasional, serta Tata Ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan (2) sebagai Tenaga Ahli yang membantu Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB dalam menyusun Naskah Urgensi dan Rancangan Perka BNPB tentang Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana serta Naskah Urgensi dan Rancangan Perka BNPB tentang Penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi. SURYA RAHMAN MUHAMMAD S. PSI (DIREKTUR EKSEKUTIF HUMANITARIAN FORUM INDONESIA) Surya Rahman Muhammad, S,Psi saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia (HFI). Dia mengelola keanggotaandan yang terkait dengan program PRB. Dia bertanggungjawab melakukan koordinasi antara anggota dan jaringan HFI dalam upaya tanggap darurat selama situasi bencana. Sebelum bergabung dengan Forum Kemanusiaan Indonesia, dia adalah staf UNICEF untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh untuk bantuan psikologi anak setelah serangan tsunami. Dia juga pernah menjadi staf Muhammadiyah Disaster Management Center. 52 PROFIL PANITIA PENGARAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

54 M. ALI YUSUF (KETUA PP LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM NAHDLATUL ULAMA) M. ALi Yusuf, lahir tanggal 13 Juni 1975, memiliki pengalaman organisasi sebagai Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ( ), Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ( ); Bendahara Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama. Pada tahun 2013 mewakili Indonesia sebagai Delegasi untuk 4 th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Jenewa-Swiss, dan pada tahun 2015 mewakili Indonesia untuk 3 rd World Conference on Disaster Risk Reduction (WCDRR) di Sendai, Jepang. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) untuk periode kepengurusan ; sebagai Wakil Ketua Humanitarian Forum Indonesia (HFI) untuk periode ; dan menjadi Ketua Pelaksana Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) untuk periode Dia bisa dihubungi di atau ali_yoseph21@yahoo.com. SYAMSUL ARDIANSYAH S.S (DOMPET DHUAFA) Syamsul Ardiansyah,lahir tanggal 10 Januari Lulusan Universitas Padjajaran Bandung jurusan Sejarah. Memiliki keahlian sebagai Juru kampanye Hak Migran; Penelitian; MDGs; Masalah bencana dan kemanusiaan; OMS dan Efektivitas Pembangunan; dan menulis esai yang terbit di beberapa surat kabar nasional. Saat ini menjabat sebagai Direktur Disaster Management Center Dompet Dhuafa (DMC Dompet Dhuafa). Dia juga merupakan koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Penguatan Undang-Undang Penanggulangan Bencana (AMPU-PB), pernah menjadi Program Manager Semesta Hijaudi Dompet Dhuafa. Aktif dalam 53 PROFIL PANITIA PENGARAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

55 Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (PLANAS PRB) sebagai koordinator Working Group CSO dan Bidang Advokasi. Dia dapat dihubungi di atau IR. RAHMAT SABANI M.SI.(FORUM PRB NTB) Rahmat Sabani, berasal dari Sumbawa daerah kelahirannya, Saat ini Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dosen Tetap PNS pada Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri ini, yang saat ini konsentasi dalam pengembangan energi terbarukan adalah juga seorang aktivis lingkungan yang aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan advokasi kebijakan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Aktif juga sebagai ketua Forum Perhutanan Sosial NTB dan Pengurus Forum DAS NTB. Lulusan Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini memiliki pengalaman yang kuat dalam pemberdayaan masyarakat antara lain pengembangan pengelolaan hutan melalui skema perhutanan sosial (hutan kemasyarakatn), pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat dan pengembangan masyarakat di sekitar hutan. Pemegang Sertifikat Assesor untuk kompetensi energi terbarukan dari BNSP ini, bersama para pihak aktif mendorong akses masyarakat terhadap energi melalui pengembangan energi terbarukan khususnya pengembangan bioenergi yang dikaitkan dengan pengelolaan sumberdaya alam kawasan lestari. 54 PROFIL PANITIA PENGARAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

56 Profil Panitia Penyeleksi Naskah DR. JONATAN LASSA, (SENIOR LECTURER CHARLES DARWIN UNIVERSITY, DARWIN, AUSTRALIA) Jonatan A. Lassa saat ini mengajar sebagai dosen senior lintas disiplin ilmu terkait Humanitarian, Emergency Planning and Disaster Governance di Universitas Charles Darwin, Australia. Beliau adalah seorang insinyur Teknik Sipil yang berkembang menjadi ilmuan sosial lintas disiplin setelah mendapatkan berbagai pengalaman dimensi kemanusiaan dan kebijakan pada penelitian penanggulangan bencana, kajian pembangunan, sampai dengan sosiologi pengetahuan. Jonatan yang sudah bekerja di Jerman, Amerika, Singapura, Inggris, dan Australia mendapatkan banyak pengalaman profesional di berbagai organisasi non-pemerintah, baik di Indonesia maupun internasional, organisasiorganisasi PBB, think tank, maupun organisasi akademik. Saat ini yang juga aktif sebagai fellow di Pusat Kajian Keamanan Non- Tradisional di NTU Singapore, Risk Frontiers Australia, RDI Bandung dan IRGSC Indonesia. Blognya memuat update pekerjaannya dalam kajian penanggulangan bencana: IR. AVIANTO AMRI MA, PH.D CANDIDATE (SEKRETARIS PERKUMPULAN MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA INDONESIA, JAKARTA) Avianto Amri adalah seorang praktisi penanggulangan bencana dengan minat kerja di topik kelompok rentan terutama anak-anak, ASEAN, serta Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan kesiapsiagaan. Beliau merupakan kandidat doktor di Macquarie University di Australia dengan fokus pada peningkatan kesiapsiagaan di 55 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

57 rumah yang dipelopori oleh anak-anak melalui pendidikan bencana di sekolah. Beliau memiliki pengalaman beragam dalam bekerja saat tanggap darurat lebih dari 10 negara umumnya di Asia, menjadi konsultan di berbagai lembaga PBB, BNPB, AHA Centre, serta LSM-LSM Internasional, dan juga memenangi beberapa penghargaan internasional. Saat ini, Avianto merupakan sekretaris dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan tinggal di Melbourne, Australia DICKY PELUPESSY, PH.D (KETUA PUSAT KRISIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK) Dicky Pelupessy adalah seorang dosen di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Selain menjalani tugasnya sebagai dosen, ia juga menjadi ketua Pusat Krisis Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dan koordinator program peminatan Intervensi Sosial pada program studi Magister Psikologi Terapan. Ia pernah menjadi wakil ketua Planas PRB, dan sekarang ia mendapat kepercayaan sebagai wakil sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI). Ia meraih PhD dalam bidang community psychology (psikologi komunitas) dengan risetnya tentang komunitas yang direlokasi secara permanen pasca bencana. 56 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

58 H. DWI VIDIARINA S.TH. (PRESIDIUM MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA INDONESIA, JAKARTA) Henny Dwi Vidiarina (Vidi), lahir di Semarang, 5 September 1968, sebagai Presidium MPBI dan anggota IABI. Telah bekerja lebih dari lima belas tahun di bidang pengelolaan pasca konflik dan bencana, termasuk pengurangan risiko bencana, dan sistem peringatan dini. Pada tahun 1996 sampai tahun 2001, bersama beberapa organisasi baik intrnasional maupun lokal, seperti Peace Wind Japan, PWJ (1998), Action Contre La Faim, ACF ( ), dan CARE International ( ) terlibat secara intensif dalam pengelolaan pasca konflik, khususnya di Atambua, Maluku Utara, Poso, dan Sampit-Madura. Pada tahun 2002 tidak lama setelah banjir besar di Jakarta, setelah mengikuti beberapa pelatihan di Pilipina dan Thailand, bersama ACF dan bekerjasama dengan PEMKOT DKI, secara pertama kali mengembangkan konsep kesiapsiagaan bencana untuk banjir di Kampung Melayu serta pengembangan awal system peringatan dini banjir.pada tahun 2003, ketika berama CARE International, terlibat secara intensif dalam pengembangan undang-undang pengelolaan bencana di Indonesia sampai dikeluarkannya pada tahun Bersama CARE, terlibat secara intensif program bantuan dan pendampingan di Aceh tidak lama setelah tsunami 2004, di sana mendapatkan pengalaman sangat berharga mengenai pentingnya perencanaan dan pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana secara sistematis. Akhirnya tahun 2006 sampai sekarang, selama sepuluh tahun terakhir, bekerja dengan GIZ (sebelumnya disebut GTZ) dalam kerja sama Jerman Indonesia untuk sistem peringatan dini tsunami, dan untuk Global Initiative for Disaster Risk Management. Selain itu, terlibat pada beberapa penelitian untuk isu-isu yang berhubungan dengan ekstremisme berbasis kekerasan yang mempengaruhi perempuan dan anak-anak; dan juga terlibat dalam pembuatan film dokumenter dan telah memproduksi beberapa video yang digunakan sebagai program pendidikan. 57 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

59 Beberapa pegalaman kerja:giz, , senior advisor, khusunya di bidang tsunami early warning system, dan regional disaster risk management; CARE International, , Program Manager, khususnya di bidang Disaster Management dan Conflict Recovery; ACF, , Deputy Program Manager, khususnya di bidang Post Conflict Recovery, dan Flood Disaster Preparedness in Kampung Melayu MERCY MAGGY FRANKY RAMPENGAN, S.PI, M.APP.SC., PH.D(UNIVERSITAS NEGERI MANADO, MANADO) Mercy Maggy Franky Rampengan, S.Pi., M.App.Sc., Ph.D. lahir di Manado 18 Februari 1973, saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Luar Negeri BKLN Universitas Negeri Manado (Unima). Saat ini dia juga menjabat sebagai Pengarah LSM Perkumpulan Manengkel Solidaritas, Sulut serta Pendiri & Ketua Pengawas Yayasan Tanah Air Beta, Bali. Menyelesaikan S1 Sarjana Perikanan (Spi) Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 1997, pada tahun 2004 menyelesaikan program Master of Applied Science (M. AppSc) di James Cook University, Townsville, Australia, dan beliau meraih predikat Doctor of Philosophy (PhD) dari James Cook University, Cairns, Australia pada tahun Beberapa karya ilmiah terpublikasi jurnal internasional bereputasi yang dia hasilkan adalah Engaging communities in managing multiple hazards: Reflections from small islands in North Sulawesi, Indonesia (Singapore Journal of Tropical Geography, 2016); Agroforestry on an active volcanic small island: Prospering with adversity (Geographical Research, 2016); Capacities in Facing Natural Hazards: A Small Island Perspective (International Journal of Disaster Risk Science, 2014). Aktif sebagai pembicara di konferensi/workshop international dalam 5 tahun terakhir. Dia menerima beberapa penghargaan diantaranya Australian Award Scholarship ( ), Australian Development Scholarship ( ), Outstanding Presentation at a joint conference Institute of Australian Geographers & The New Zealand Geographical Society (2014), Highly Performing Student Scholarship, Sam Ratulangi 58 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

60 University-Indonesia ( ), serta mahasiswa teladan di Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun ( mercy_rampengan@unima.ac.id; HP: ) IR. RIYANTI DJALANTE M.SC., PH.D (LECTURER, RESEARCHER UNITED NATIONS UNIVERSITY, BERLIN) Dr. Riyanti Djalante adalah dosen di Advanced Study of Sustainability (UNU-IAS) United Nations University Institute sejak Juli Dia mengkoordinir Perkembangan kebijakan dan riset ke dalam Perubahan Global dan ketangguhan. Kegiatannya ini mengembangkan pendekatan mengenai perubahan iklim, pengembangan ketangguhan komunitas dan pengurangan risiko bencana. Penelitian Dr. Riyanti Djalante berpusat pada isu-isu pembangunan berkelanjutan, tata pemerintahan, pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Sebelumnya dia bekerja sebagai peneliti di Institute of Environment and Human Security (UNU-EHS) di Bonn, Jerman selama periode tahun 2015 di bagian the Vulnerability, Resilience and Adaptive Planning (VARMAP). Posisinya saat ini termasuk penulis utama IPCC mengenai the Special Report on Impacts of 1.5 Degree Celsius (SR 1.5) pada bab terkait dengan dampak perubahan iklim pada system manusia. Dia juga penulis utama the Global Environmental Outlook (GEO) 6 yang dikoordinasikan oleh UN Environment. SILVIA FANGGIDAE, M.SC. (PERKUMPULAN PIKUL, KUPANG) Silvia Fanggidae, MEMDev, Lulusan Sosial Politik Universitas Indonesia dan menyelesaikan Masternya di The Australian National University. Dia adalah mantan Direktur Eksekutif Perkumpulan PIKUL, organisasi non-profit, nonpemerintah yang didirikan pada tahun Sejak berdirinya itu, PIKUL diberi mandat untuk memperkuat kapasitas lokal dan lembaga- 59 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

61 lembaga di Indonesia Timur. Saat ini, PIKUL melayani mandatnya dengan memfasilitasi para champions dan masyarakat untuk membuat dan mencapai visi mereka yang resilien. Saat ini masih aktif sebagai Asosiat Perkumpulan PIKUL khusus untuk bagian riset dan membantu BPBD NTT sebagai National Technical Assistant dari BNPB. Pernah menjadi Manajer Proyek Resilient Island di Plan Internasional Indonesia dan Konsultan Proyek CBDRR di HIVOS, Timor Leste. Dia bisa dihubungi di atau 60 PROFIL PANITIA PENYELEKSI NASKAH Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

62 Profil Panitia Penyelenggara Dr. H. Iskandar Leman MDM biasa dipanggil Iskandar. Saat ini dia adalah Koordinator Advokasi dan Akuntabilitas serta Pengembangan Kapasitas Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI). Sehari-hari dia bekerja sebagai konsultan lepas untuk beragam organisasi internasional, nasional dan lokal. Dia berpengalaman memfasilitasi beragam macam pelatihan kebencanaan dan standarnya di Indonesia dan luar Indonesia. Dia adalah penulis beberapa dokumen kebijakan dan standar dalam penanggulangan bencana. Dia pernah terlibat dalam beragam upaya tanggap darurat bencana di Indonesia.Dia lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Asian Institute of Management. Dia juga pernah mengikuti beberapa kuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, SEAMEO Postgraduate School for Community Nutrition dan John Hopkins University. Sehari-hari dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pembina Yayasan IDEP Selaras Alam (Bali), Presidium Konsorsium Pendidikan Bencana, dan Executive Committee Asian Disaster Risk Reduction and Response Network, Sphere Project Focal Point di Indonesia ( Dia dapat dihubungi melalui HP , Siti Istikanah, saat ini menjabat sebagai Bendahara Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI). Memiliki pengalaman dibidang Manajemen, Administrasi dan Keuangan, Knowledge Management, organizer beragam kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan dan exposure visit dalam dan luar negeri. Dia juga berpengalaman sebagai penulis proses, prosiding dan laporan termasuk layout dan editing buku. Dia menyelesaikan sarjana pendidikan jurusan Bahasa Inggris di sebuah Universitas Swasta 61 PROFIL PANITIA PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

63 di Jakarta. Terlibat aktif dalam advokasi kebijakan terkait Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana. Pernah bekerja untuk Asia Pacific Alliance for Disaster Management, MPBI, COMO Consultant, Yayasan Bina Bhakti. Terlibat aktif dalam advokasi kebijakan terkait Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana. Pernah menjadi konsultan proyek kerjasama GTZ dengan Pemerintah Indonesia, Worldbank, dan OXFAM. Juga menjadi tenaga lepas untuk kegiatan dengan BNPB, lembaga HFI, AIFDR, HKL, UN Women, Oxfam, Save the Children, Plan Internasional, Project TATTS- Perkumpulan Lingkar-USAID. Dia dapat dihubungi melalui atau siti.istikana@gmail.com. Herdianty Maureen Gracia Prajitno, biasa dipanggil Dian. Sehari-hari dia adalah konsultan lepas pemberdayaan masyarakat. Dia lulusan Jurusan Antropologi Universitas negeri Padjadjaran Bandung. Pernah bekerja di Yayasan Bina Swadaya dan Yayasan Bina Desa-Ungaran. Dia berpengalaman memfasilitasi beragam macam pelatihan motivasi, kesetaraan gender, training of trainers, financial literacy, manajemen keuangan mikro, participatory rural appraisal, kepemimpinan transformatif, community-based management approach. Dia juga peneliti program pemberdayaan, kajian dampak pelayanan, pengurangan risiko bencana, sanitasi total berbasis masyarakat. Dia adalah anggota Kongregasi Sekulir Putri Santa Angela. Dia adalah salah satu anggota pengurus Mitra ImaDei dan anggota pengurus Divisi Kesetaraan dan Keadilan Gender Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Jakarta. Dia dapat dihubungi melalui , dianmgp@yahoo.com Hieronymus Kopong Bali, biasa dipanggil Nymus. Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi. Bercita-cita menjadi pebisnis dan politikus. Mempunyai hobi olahraga dan baca. Dia saat ini menjadi tenaga lepas di Masyarakat 62 PROFIL PANITIA PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

64 Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) sebagai staf Keuangan KN PRBBK. Dia bisa dihubungi di atau Dewi Andarunibiasa dipanggil Dewi, mempunyai pengalaman dalam bidang keuangan, pengembangan kapasitas, advokasi, penulisan proses, prosiding dan pelaporan. Dia menyelesaikan sarjana pada Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembanguan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kerjasama, Yogyakarta. Saat ini menjadi Tim Advokasi MPBI. Pernah bekerja untuk Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Mercy Corps Indonesia, Program Doktor Eksekutif Universitas Gadjah Mada, IRAP Project (Kerjasama Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Universitas Gadjah Mada, dan ILO), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata (PUSPAR) UGM, Asana Wirasta Setia Consulting Engineers. Pernah bekerja lepas untuk BNPB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PPPA, PMU E-PASS (KLHK-UNDP Environmental), Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Mercy Corps Indonesia, Save The Children, Plan Indonesia, AIFDR, UNICEF, UN Women, UNDP REDD, Oxfam di Indonesia, Focal Point Sphere Indonesia, dan Project TATTS- Perkumpulan Lingkar-USAID. Dia dapat dihubungi melalui HP atau dewi_andaruni@yahoo.com 63 PROFIL PANITIA PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

65 Andy Wahyu Widayat, Seorang pekerja kemanusiaan yang memiliki latar belakang akademis dalam bidang psikologi. Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana mulai dari masa kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan pengembangan masyarakat selama hampir 12 tahun di berbagai International NGO seperti Asia Pacific Alliance for Disaster Management (A-PAD), Save the Children, Plan International, Norwegian RedCross, and Action Contre La Faim. Suka membaca, memasak dan travelling serta memiliki passion akan Isu Hak Asasi Manusia dan Anak. Dia bisa dihubungi pada dan melalui di 64 PROFIL PANITIA PENYELENGGARA Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

66 Sekilas Kota Mataram Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Hari Jadi Kota Mataram 31 Agustus 1993 Walikota : H. Ahyar Abduh Semboyan : Kota Mataram Maju, Religius dan Berbudaya Kota Mataram merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Adat Sasak dan Adat Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Sejarah Pada masa pulau Lombok diperintah oleh para raja-raja, Raja Mataram pada tahun 1842 menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian tahun 1843 menaklukkan kerajaan Kahuripan. Kemudian ibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja. Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki - laki dan perempuan menggunakan jarum untuk menandakan suatu ikatan. Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda meskipun harus dibayar mahal, yaitu dengan tewasnya Jend. P.P.H. van Ham (monumennya ada di Karang Jangkong), Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali. 65 SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

67 Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onder afdeling, dari pihak kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah) dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS). Untuk wilayah West Lombok (Lombok Barat) membawahi 7 (tujuh) wilayah administratif yang meliputi Kedistrikan Ampenan Barat di Dasan Agung, Kedistrikan Ampenan Tmur di Narmada, Kedistrikan Bayan di Bayan Belek, Asisten Distrik Gondang di Gondang, Kedistrikan Tanjung di Tanjung, Kedistrikan Gerung di Gerung, dan Kepenggawaan Cakranegara di Mayura. Geografi Kota Mataram memiliki topografi wilayah berada pada ketinggian kurang dari 50 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan rentang ketinggian sejauh 9 km, terletak pada Lintang Selatan dan Bujur Timur. Struktur geologi Kota Mataram sebagian besar adalah jenis tanah liat dan tanah endapan tuff yang merupakan endapan alluvial yang berasal dari kegiatan Gunung Rinjani, secara visual terlihat seperti lempengan batu pecah, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan pasir. Suhu udara di Kota Mataram berkisar antara 20.4 C sampai dengan C. Kelembapan maksimum 92% terjadi pada bulan Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembapan minimum 67% terjadi pada bulan Oktober. Rata-rata penyinaran matahari maksimum pada bulan Februari. Sementara jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan November sebanyak 27 hari, dengan curah hujan rata-rata 66 SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

68 mencapai 1.256,66 mm per tahun, dan jumlah hari relatif 110 hari per tahun. Pemerintahan Secara administratif Kota Mataram memiliki luas daratan 61,30 km dan 56,80 km perairan laut, terbagi atas 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Mataram, Sandubaya, Selaparang dan Sekarbela dengan 50 kelurahan dan 297 lingkungan. GEDUNG KOTAPRAJA Perwakilan DPRD kota Mataram Partai Kursi Partai Kursi Partai Demokrat 7 Partai Gerindra 3 Partai Golkar 4 Partai Hanura 3 PDI-P 4 Partai Bintang 2 Reformasi Partai Sejahtera PAN Keadilan 3 PKPB 2 3 PPI 1 PPP SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

69 Batas Wilayah Batas-batas wilayah Kota Mataram adalah sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat Selat Lombok Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Edited: 08/09/ :10:58 Demografi Suku bangsa Suku Sasak merupakan suku bangsa mayoritas penghuni Kota Mataram, selain Suku Bali, Tionghoa, Melayu dan Arab. Keharmonisan kehidupan antar suku di Mataram sempat terganggu oleh peristiwa pecahnya Kerusuhan Lombok 17 Januari 2000 yang menyeret isu agama dan ras sebagai penyebab kerusuhan. Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Mataram, sekitar (Sensus 2010). Agama lain yang dianut adalah Hindu 13.99,Kristen1.67%, Katolik 0.75%, Buddha 0.95% dan Konghucu 0.01%. Walaupun Islam merupakan agama mayoritas di Mataram, namun kerukunan umat beragama dengan saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukup besar adalah niat masyarakat Mataram dalam menjalankan amal ibadahnya, sesuai dengan visi kota Mataram untuk mewujudkan Kota Mataram maju, religius, dan berbudaya. Bahasa Masyarakat Kota Mataram sebagian menggunakan Bahasa Sasak dalam keseharian, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Samawa, serta bahasa Bima. Bahasa Sasak itu sendiri terbagi atas beberapa dialek, bergantung daerah masing-masing pengguna di Pulau Lombok, serta dapat digunakan sebagai acuan perbedaan strata sosial di masyarakatnya. 68 SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

70 Transportasi Udara Keberadaan Bandar Udara Selaparang merupakan pintu masuk melalui udara ke Kota Mataram khususnya serta Pulau Lombok dan Nusa Tenggara Barat umumnya. Dan seiring dengan perkembangan Mataram dan NTB pada umumnya, saat ini Bandar Udara Selaparang sudah ditutup dan digantikan dengan Bandar Udara Internasional Lombok, Bandara tersebut berlokasi di wilayah Lombok Tengah. Darat Terminal Induk di Kota ini bernama Terminal Mandalika yang terletak di sebelah Timur di kelurahan Bertais Kota Mataram, disamping itu juga ada Terminal Kebon Roek yang berada di sebelah barat di wilayah Ampenan. Terminal Kebon Roek merupakan sarana transportasi darat melayani angkutan kota di Kota Mataram. Untuk sarana transportasi darat lainnya di kota ini dikenal dengan nama Cidomo, kendaraan seperti Bemo serta Ojek. Laut Sebelum pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dikembangkan, Ampenan merupakan pelabuhan laut yang ramai, Pelabuhan Ampenan ini berada di sebelah barat Kota Mataram, Namun karena faktor keganasan arus laut Selat Lombok, dipilihlah lokasi yang lebih ideal untuk pelabuhan Laut yaitu sekarang ini di Lembar Pariwisata Kota Mataram yang terletak di Pualu Lombok yang eksotis, merupakan sentra dari perjalanan wisata di Pulau Lombok. Kota Mataram saat ini dikembangkan menjadi salah satu kota pariwisata. Akomodasi dan Penginapan Jika anda berkunjung ke kota Mataram, anda tidak perlu khawatir dengan masalah akomodasi dan Penginapan. Sebagai Kota Pariwisata, kota ini menyediakan beragam kelas hotel sesuai dengan budget anda, mulai dari hotel kelas Melati sampai Hotel Berbintang. Beberapa di antaranya adalah Hotel Lombok Raya, Hotel Grand Legi, Hotel Lombok 69 SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

71 Garden, Hotel Lombok Plaza, Hotel Santika Mataram, Hotel Nitour, Hotel Chandra, dan Hotel Handayani. Obyek wisata Wisata Alam Pulau Lombok dengan pusat di Kota Mataram, merupakan tempat yang sangat terkenal dengan eksotisme alamnya. Dari kota ini anda bisa menuju tempat wisata alam yang sangat terkenal di antaranya Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Pantai Kuta, Pesona Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yaitu Rinjani. Wisata Budaya Untuk wisata budaya, perpaduan antara budaya Lombok dan Bali dan sentuhan dari etnis lainnya, melahirkan suatu kolaborasi budaya yang sangat menarik, dan ada beberapa tempat menarik yang layak untuk dikunjungi terkait dengan hal tersebut antara MUSEUM NUSA TENGGARA BARAT lain, Kuburan Tionghoa Bintaro, Taman Mayura, Pura Meru, Pura Segara, Museum Nusa Tenggara Barat, Loang Baloq, Kota Lama Ampenan Belanja Kota ini juga memiliki berbagai pusat perbelanjaan, misalnya Mataram Mall, Pusat Kerajinan Mutiara Pagesangan dan Ampenan Cerah Ceria. Disamping itu untuk anda yang suka belanja oleh-oleh Senggigi Square, Sukarara, Pusat Mutiara Di desa Sekarbela, bisa menjadi pilihan anda. Kuliner Kota ini menyajikan sajian khas Lombok di antaranya adalah ayam Taliwang, beberuk terong, sate bulayak, plecing kangkung, nasi balap puyung, ares, sate rembiga, sate tanjung, poteng jaje tujak, iwel, dan bebalung. 70 SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

72 Pendidikan Fasilitas pendidikan di Kota Mataram tersedia dengan cukup memadai, di Kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta. Perguruan Tinggi Negeri yang cukup terkenal di kota ini adalah Universitas Mataram yang sering KAMPUS UNIVERSITAS MATARAM disingkat Unram. Selain itu terdapat juga Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri (STPDN) untuk wilayah Nusa Tenggara. Sementara Perguruan Tinggi Swasta di antaranya adalah IKIP Mataram, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram, STIE Mataram Universitas Al-Azhar (Unizar), Universitas Nahdlatul Wathan Mataram Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas NTB, Universitas 45 Mataram, Universitas Saraswati, dan berbagai macam akademiakademi atau perguruan tinggi lainnya. Media massa Online, Lombok Post, Suarantb.com, Televisi, TVRI Nusa Tenggara Barat RCTI, SCTV, ANTV, MNCTV, Metro TV, Trans TV Sumber kutipan: diakses 13 Agustus SEKILAS KOTA MATARAM Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

73 Bahasa Sasak Sehari-hari Frase Bahasa Sasak / Bahasa Lombok /Lombok Language Dasar Dasar / basic : Hello = Helo (informal) = hallo Apa kabar? = Berembe Kabarm? (Be-rem-be artinya bagaimana dan kabarm itu artinya kabarmu) = how are you Sedang ngapain? = (Jekem kembe (Jek-em Kem-sedang, kem-be artinya ngapain) = what s up = what are you doing Terimakasih. = (tampi-asih) = thanks Siapa nama kamu? =(sa-e a-ranm?) atau (sae aran side artinya siapa namamu?) = what s your name Nama saya adalah. = (aran aku) atau Aranka ku (aran-ka ku) = my name is Senang berjumpa dengan mu. =(senengk-bedait-kance-side) = nice to meet you Sama-sama. = (Pade pade) = you welcome Iya Nih. = (aok aneh) = yes Tidak. = (en dek) = no Tidak ada = (Ndarak) Silahkan Masuk = (Silak Tame) = come in please = welcome Mau kemana? = (Mbe yakm Lumbar?) atau (Mbe yakm laik?) = where are you going Maafkan saya. = (ampunank-gih) atau (ampunank aok) = i am sorry Bagaimana saya katakan = Ape eak uningk (api i-ak u-nin-kah) = how to say Saya tidak dapat berbicara nama bahasa [baik]. = (ndek tao ngeraos aran bahase ) [solah]. = i can not speak bahasa Apakah Anda berbicara bahasa Inggris? = (ape side ngeraos bahase inggris?) = can you speak english Apakah ada seseorang di sini yang berbicara bahasa Inggris? = (ape arak dengan ngeraos bahase inggris elek te?) = does anyone here can speak english? Bantuan! =(tolong!) = help! 72 BAHASA SASAK SEHARI-HARI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

74 Mencari! = (boyak!) = searching for = looking for Berbahaya! = (bahaye!) = danger Saya tidak mengerti. =. (ndek ngerti aku) = i don not understand Dimana toiletnya? =? (mbe taok wc?) = where is the toilet? Apa? = (Ape)? = what? hari apa hari ini (hari)? = (jelo ape nani?) = what is the day today? Apa yang kamu lakukan? = (ape gawekm nani?) = what are you doing? Siapa nama kamu? = (sae aranm side?) atau (sae aranm?) = what is your name Apa yang kamu mau? = (ape melekm?) = what do you want / needs? Kemana kamu pergi? = (Embe yakm laik?) = where will you go / where are you going? Dimanakah kamu pergi? = (elek Embe eak laim?) what is the place you have been going? Dimana pantai? =(Embe taok Pantai?) = where is the beach? Dimana kamu bekerja? = (embe taokm begawean?) = what is your job Sama siapa kamu disana? = (Sai kancem te nani?) = what is your nick name there? Apa kabar? = (Berembe Kabarm?) = how are you Bagaimana saya katakan? = (ape eak unik?) = how should i say? Bagaimana perasaanmu? =(Berembe angenm?) = what is your feeling? Berapa usiamu? =(Pire umur side?) = how old are you Berapa banyak ini? = (Pire keloekn ne?) = how many are these? Apakah Anda memiliki rokok? =(Arak bedoem rokok?) = do you have cigarette? Apakah Anda ingin rokok? = (Melem ngerokok side?) = do you want to smoke? Apakah kamu mau makan? = (Melem ma em side?) atau (Melem bekelor side?) atau (Melem mangan side?) = do you want to eat? Apakah Anda ingin minum? = (Melem ngenem side?) = do you want to drink? Apakah Anda ingin pergi berenang? = (Melem lalo renang/ngapung side?) = do you want to swim? Mengapa Anda tidak ingin minum? = (Kembekm ndek mele ngenem side?) = why do you do not want to drink? 73 BAHASA SASAK SEHARI-HARI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

75 Mengapa Anda tidak mandi? = (Kembekm ndek mele mandik side?) atau (Kembekm ndek kayun mensiram pelinggihm?) = why do yo do not want to take a bath? Apa kamu yakin? = (Yakinm meno side?) = are you sure? Aku Lapar = (Lapahk) = i am hungry Saya sakit (Aku sakit) atau (Tiang sakit) = i fell sick = i am feeling unhealthy Maafkan Saya = (Ampunank gih) = please forgive me Saya ingin jalan yang Dekat = (Melekh jalan sak deket) = i want a short cut (faster way) Saya Tidak Ingin Membeli = (Endek Mele meli) = i do not want to buy Karena Saya Malu =(Endek semel soaln) = because i am feeling shame Tidak Baik = (Endekn solah) = not good Sangat Mahal = (Mahel Lalokn) = very expensive Tentu Saja =(Jelas noh) = of course = for sure Lebih baik Daripada Tidak = (Lebih solah daripade endek) = beter than none Nomor / Number Nomor = (Nomer) 1= sekek = one 2= due = two 3= telu = three 4= empat = four 5= lime = five 6= enem = six 7= pituk = seven 8= balu = eight 9= siwa = nine 10= sepulu = ten 11= solas = eleven 12= due olas = twelve 13= telu olas = thirteen 14= empat olas = fourteen 15= lime olas = fifteen 16= enem olas = sixteen 74 BAHASA SASAK SEHARI-HARI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

76 17= pituk olas = seventeen 18= balu olas = eighteen 19= siwa olas = nineteen 20= due pulu = twenty.. 100= satus 1000= seribu = sepulu ribu = sejute = semilyar Nama- nama Hari (Aran-aran jelo) Minggu = minggu = sunday Senin= senen =monday Selasa= selase =Tuesday Rabu= Rebo =Wednesday Kamis= Kemis =Thursday Jum at= Jumat = friday Sabtu= Saptu = saturday Kosakata Percakapan Umum Nama-nama Bulan = (Aran-aran Bulan) = month names Menulis Waktu dan Tanggal = (Tulis waktu dait tanggal) = writing time and date Warna = (Warne) = color Bus dan Kereta = (Bis dait kerete) = bus and train Arah = (Jalan) = direction Penginapan = (Taok Madek) = hotel / homestay Uang = (Kepeng) = money Makanan = (Kakenan) = food Perbelanjaan = (taok belanje) = purchase Mengemudi = (nyetir) = driving 3 Butir Telur = (telu biji telok) = 3 eggs Pisang = (puntiq) = banana Tidak Ada Masalah = (ndek arak masalah) = no problem 75 BAHASA SASAK SEHARI-HARI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

77 Saya atau Aku = (tiang, aku) = i am Anda = (side) = you are Ayah/Bapak = (Amaq atau Mamiq, Amiq) = father Ibu = (Inaq) = mother Akan Keluar = (yakn sogol) = i will go out Untuk = (jok) = for Makan = (mangan, ma em, bekelor, Medaran) = eat Air = (Aiq) = water Minuman = (Aiq enem) = drink Keluar (dari rumah) = Sugul (eleq bale) = went out Rumah = (bale) = house Rambut = (Bulu) = hair Kepala = (Ulu) = head Telinga = (Kentok) = ear Mata = (Mate) = eyes Hidung = (Erung) = nose Bibir = (Biwih) = lips Pipi = Sangkep = cheek Kaki = (Naen) = foot Celana = (Selane) = pants Baju = (Kelambi) = shirt Lampu = (Dilah) = lamp Sarung = (Londong) = sarong Edited: 08/09/ :10:58 Sumber kutipan: diakses 13 Agustus BAHASA SASAK SEHARI-HARI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

78 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat Alamat : Jl. Panji Tilar Negara No. 8 Mataram Nomor Telp VISI (Renstra LPMP NTB Tahun 2015) Terselenggaranya Layanan Prima Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Berstandar Nasional dan Berwawasan Global Menuju Insan NTB yang Cerdas dan Berdaya Saing. MISI Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Secara Berkelanjutan dan Berkesinambungan. Melaksanakan Layanan Prima pada Pendataan, Pemetaan, Supervisi dan Fasilitasi Mutu Pendidikan di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Mengembangkan dan Mengelola Sistem Informasi Mutu Pendidikan dalam Pencapaian Standar Mutu Pendidikan Nasional. Membangun Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Kependidikan. 77 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

79 Melaksanakan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Program Penjaminan Mutu Pendidikan dengan Instansi Terkait. Sarana dan Prasarana Gedung Kantor Ruang Pertemuan : Aula Wijaya Kusuma Ruang Media Ruang Rapat Widyaiswara Ruang Kelas : Kelas Reguler Kelas Panjang Ruang Laboratorium : Komputer Matematika Fisika Biologi Kimia Bahasa Perpustakaan, Ruang Pusat Data, Ruang Makan, Musholla, Lapangan Volley dan Tenis, Ruang Tenis Meja dan Fitness. Asrama : VIP A, B, C, D, E, F, G Sumber kutipan: diakses 13 Agustus LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

80 DenahLokasi Konferensi 79 DENAHLOKASI KONFERENSI Buku Panduan Peserta KN PRBBK XIII

Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas XIII Mataram, September 2017

Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas XIII Mataram, September 2017 Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas XIII Mataram, 12-14 September I. Latar Belakang Lebih dari 62% wilayah Indonesia memiliki risiko bencana tinggi atau 322 dari 514 kabupaten/kota;

Lebih terperinci

Kumpulan Naskah. KN PRBBK XIII Mataram- NTB, September 2017

Kumpulan Naskah. KN PRBBK XIII Mataram- NTB, September 2017 Kumpulan Naskah KN PRBBK XIII Mataram- NTB, 12-14 September 2017 Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana 1 Daftar Isi Kumpulan Naskah KN PRBBK XIII Daftar

Lebih terperinci

Jakarta, 26 Februari 2015

Jakarta, 26 Februari 2015 Kerangka Acuan (TOR) Lokakarya Akuntabilitas 1 Pendanaan Kemanusiaan Jakarta, 26 Februari 2015 A. LATAR BELAKANG Bencana beragam penyebab di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tercatat 11.274 kejadian,

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Mewujudkan Komitmen Sekolah Aman Bencana dalam Pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030 Latar Belakang Indonesia

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

Lebih terperinci

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU TATANAN KELEMBAGAAN PB DI DAERAH PUJIONO CENTER, 3 JUNI 2017 RANIE AYU HAPSARI Peran Serta Masyarakat SFDRR: Prioritas 1 (Memahami Risiko Bencana):

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,

Lebih terperinci

Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kerangka Acuan KN PRBBK X Konferensi Nasional PRBBK X Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Bengkulu, 8-11 Oktober 2014 Latar Belakang Simposium Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

Lebih terperinci

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Ida Ngurah Plan International Indonesia Ida.Ngurah@plan-international.org Konteks Bencana dan Dampak Pendidikan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN LOKAKARYA NASIONAL PERAN MASYARAKAT DAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA Jakarta, 6 Maret 2013

KERANGKA ACUAN LOKAKARYA NASIONAL PERAN MASYARAKAT DAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA Jakarta, 6 Maret 2013 KERANGKA ACUAN LOKAKARYA NASIONAL PERAN MASYARAKAT DAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA Jakarta, 6 Maret 2013 PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang akrab dengan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANGKAT, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta. No.1602, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG

Lebih terperinci

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 UNDANG- UNDANG BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN UU 24 / 2007 tentang PB UU 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 33

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang :

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN: 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 9 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA 14 DESEMBER 2016 DISIAPKAN OLEH : DIREKTORAT PRB, BNPB INDONESIA DAN BENCANA Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang

Lebih terperinci

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana Rahmawati Husein Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah Workshop Fiqih Kebencanaan Majelis Tarjih & Tajdid PP Muhammadiyah, UMY,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi atau ring of fire yang dimulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara hingga

Lebih terperinci

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Sekilas Berdirinya BNPB Indonesia laboratorium bencana Terjadinya bencana besar : Tsunami NAD dan Sumut, 26 Desember 2004,

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Masyarakat Tangguh Bencana Berdasarkan PERKA BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, yang dimaksud dengan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah

Lebih terperinci

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi c. d. e. f. g. h. i. Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta Lokasi Waktu Rekomendasi Dokumentasi 3. Laporan kegiatan yang disusun oleh Unit LIDi PB diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 19/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LEBAK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1220, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Taruna. Siaga Bencana. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM TARUNA SIAGA BENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

KONDISI TEKTONIK INDONESIA KONDISI TEKTONIK INDONESIA 2 Bencana Tsunami Aceh dan Sumatra Utara Desember 2004 Bencana Gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 Bencana Tsunami Pangandaran Juli 2006 UU No. 24 Tahun 2007 : Penanggulangan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jalan Jendral Sudirman No. 438 Telepon/Fax. (0761) 855734 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana LAMPIRAN Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Lampiran 1. Aspek dan Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Aspek Indikator Ya Tidak

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dan dilihat secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, bahkan termasuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 893 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DAN NONSTRUKTURAL PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas. Menurut Center of Research on the Epidemiology of Disasters (CRED), bencana didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN I LATAR BELAKANG Dalam rangka pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang perumahan

Lebih terperinci

BNPB. Logistik. Inventarisasi. Pedoman.

BNPB. Logistik. Inventarisasi. Pedoman. No.1421, 2014 BNPB. Logistik. Inventarisasi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN INVENTARISASI LOGISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

Lebih terperinci

KAJIAN KONSEP RESILIENT CITY DI INDONESIA

KAJIAN KONSEP RESILIENT CITY DI INDONESIA KAJIAN KONSEP RESILIENT CITY DI INDONESIA BAB A PENDAHULUAN A.1 LATAR BELAKANG Salah satu masalah sosial dasar yang dihadapi oleh masyarakat kota adalah masalah pemenuhan kebutuhan akan keamanan lingkungan

Lebih terperinci

SAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

SAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19 Tlp. 7942374 Jakarta Selatan 12072 SAMBUTAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana

Lebih terperinci

Membangun Kemandirian Melalui Desa Tangguh Bencana. Oleh : Yan Agus Supianto, S.IP, M.Si Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Garut

Membangun Kemandirian Melalui Desa Tangguh Bencana. Oleh : Yan Agus Supianto, S.IP, M.Si Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Garut Membangun Kemandirian Melalui Desa Tangguh Bencana Oleh : Yan Agus Supianto, S.IP, M.Si Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Garut Miris memang, ketika kita mendengar, melihat, menyaksikan, atau membaca kejadian

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NGANJUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010 SABID UAK SADAYU A NG T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PARIAMAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2010-0

Lebih terperinci

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN PETA RAWAN MULTI HAZARD SELINDO KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGUATAN KEBIJAKAN PRB DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DAERAH OLEH : Ir. MOHAMMAD MASDUKI D I R E K T U R PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, PEMERINTAH KOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN

DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN (Disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Penanggulangan Bencana,

Lebih terperinci

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung SELAMAT DATANG! Mengapa kita berada disini (tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : Mengingat : a. bahwa pembentukan,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA LOKASI: KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH TANGGAL: 29 Januari s/d 1 Februari 2016 Nomor : Lap.

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk meminimalisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KESATUAN BANGSA, PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN

Lebih terperinci

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; Menimbang Mengingat QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa upaya melindungi segenap rakyat dan bangsa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.228, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Strategis. Penyelenggaraan. Tata Cara. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. No.2081, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Terjadinya bencana alam di suatu wilayah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena bencana alam merupakan suatu gejala alam yang tidak

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMETAAN SISTEM KONFIGURASI JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI TANGGAP DARURAT BENCANA DI INDONESIA

PEMETAAN SISTEM KONFIGURASI JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI TANGGAP DARURAT BENCANA DI INDONESIA PEMETAAN SISTEM KONFIGURASI JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI TANGGAP DARURAT BENCANA DI INDONESIA Rienna Oktarina 1, Wenny Gustamola 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama Jl.

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SIGI PEMERINTAH KABUPATEN SIGI TAHUN 2012 1 BUPATI SIGI PERATURAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN TUGAS BANTUAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DALAM MENANGGULANGI BENCANA ALAM, PENGUNGSIAN DAN BANTUAN

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia yang berada di salah satu belahan Asia ini ternyata merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang memiliki ancaman bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten Bantul telah dibuktikan

Lebih terperinci