APLIKASI SOFTWARE HEC-HMS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI SOFTWARE HEC-HMS"

Transkripsi

1 Laboratorium Komputasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada APLIKASI SOFTWARE HEC-HMS Oleh : Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D. Dr.Ir.Rachmad Jayadi, M.Eng.

2 Manual HEC=HMS DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR ISI i ii I. PENDAHULUAN A. SEKILAS HEC HMS 1 B. KOMPONEN HEC-HMS 1 C. PENGINSTALAN PROGRAM 3 II. CARA PENGOPERASIAN A. UMUM 4 B. MEMBUAT PROJECT BARU 7 C. MEMASUKAN GAGE DATA 8 D. MEMBUAT BASIN MODEL 9 E. MEMBUAT METEOROLOGICAL MODEL 18 F. MEMBUAT CONTROL SPECIFICATIONS 19 G. SIMULASI DAN TAMPILAN HASIL 21 H. KELUAR DARI PROGRAM 21 I. KELUAR DARI PROGRAM 22 III. APLIKASI SOFTWARE UNTUK FLOOD DESIGN A. GAMBARAN KASUS 25 B. SINGLE CATCHMENT 27 C. MULTI CATCHMENT 39 IV. APLIKASI SOFTWARE UNTUK LOW FLOW ANALYSIS A. GAMBARAN KASUS 45 B. MASUKAN PROJECT 46 ii

3 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Software HEC-HMS (Hydrologic Modelling System) ini dirancang untuk menghitung proses hujan aliran suatu sistem DAS. Software ini dikembangkan oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) dari US Army Corps of Engineering. HEC-HMS ini merupakan pengembangan program HEC-1. Dalam HEC- HMS terdapat fasilitas kalibrasi, kemampuan simulasi model distribusi, model kontinyu dan kemampuan membaca data GIS. B. KOMPONEN HEC-HMS Simulasi hujan-runoff-routing dalam program HEC-HMS ini mempunyai komponen model sebagai berikut ini: 1. hujan, 2. loss models yang menghitung volume runoff, 3. model-model direct runoff, 4. model-model baseflow 5. hydrologic routing models, 6. model-model dari water-control measures meliputi diversions dan storage fasilities. berikut ini. Metode simulasi dalam program HEC-HMS disajikan pada Tabel

4 Tabel 1.1. Metode Simulasi dalam Program HEC-HMS No Model Metode 1 Hujan 2 Volume runoff 3 Direct runoff 4 Baseflow 5 Routing User hyetograph User gage weighting Inverse-distance gage weights Gridded precipitation Frequency storm Standard project storm Initial and constant-rate SCS curve number Gridded SCS curve number Green and Ampt Deficit and constant rate Soil moisture accounting Gridded SMA User-specified unit hydrograph (UH) Clark s UH Snyder s UH SCS UH Modclark Kinematic wave Constant monthly Exponential recession Linear reservoir Kinematic wave Lag Modified Puls Muskingum Muskingum-Cunge Standard Section Muskingum-Cunge 8- point section Ilustrasi dari bagan alir/struktur pada simulasi proses transformasi hujanaliran untuk kondisi waktu yang panjang long-term simulation dapat dilihat pada Gambar 1.1. di bawah ini. 2

5 evaporation Precipitation transpiration evaporation evaporation Vegetation Stemflow & throughfall Land surface flood Water body infiltration capillary rise Soil Overland flow interflow Stream channel percolation capillary rise baseflow Groundwater aquifer recharge Watershed discharge Gambar 1.1. Bagan alir Model Aliran C. PENGINSTALAN PROGRAM Program ini dapat diinstall pada komputer dengan sistem Microsoft Windows 98 dan 95, Microsoft Windows NT 3.51 atau lebih tinggi dan Sun Solaris 2.5 atau lebih tinggi Komponen hardware minimum untuk penginstalan di Microsoft Windows mempunyai spesifikasi sebagai berikut di bawah ini. o Processor Intel o Monitor VGA 15 o Memory 16 MB o Mouse yang sesuai o Hard disk space 15 MB Spesifikasi komponen hardware yang disarankan untuk penginstalan di Microsoft Windows sebagai berikut di bawah ini o Processor Intel Pentium o Monitor VGA 17 o Memory 32 MB o Mouse yang sesuai o Hard disk space 25 MB 3

6 4

7 BAB II CARA PENGOPERASIAN A. UMUM Cara membuka program ini ada dua cara. Cara pertama dengan memilih Program HEC HEC-HMS pada start menu di pojok kiri bawah layar windows desktop. Cara kedua dengan double click icon HEC-HMS pada layar windows desktop. Layar yang muncul pada saat pertama kali kita membuka program adalah layar Project Definition. Layar Project Definition ini digunakan untuk membuat dan mengatur projects. Tampilan layar Project Definition dapat dilihat pada Gambar 2.1. di bawah ini. Tombol-tombol menu di Project Definition adalah menu File, menu Component, menu Data, menu View, menu Tool dan menu Help. Gambar 2.1. Tampilan Layar Project Definition Menu File berisi item-item untuk membuat dan mengatur project. Empat project terakhir yang telah dibuka akan terlihat di menu File bagian bawah. Klik pada salah satu nama project maka secara atomatis akan membuka project dengan nama tersebut. Item-item di dalam menu File seperti yang terdapat dalam Tabel 2.1. di bawah ini. 4

8 Item New Project Open Project Save Project Copy Project Rename Project Delete Project Project Attribut Import HEC-1 Exit Tabel 2.1. Item-item dalam Menu File Fungsi Membuat project baru Membuka daftar project Menyimpan project Mengkopi project Mengganti nama project Menghapus project Mengeset the project description dan atribut yang lain Mengimpor sebuah file HEC 1 ke project Keluar dari program Menu Component berisi item-item untuk mengatur komponen model. Komponen model ini berupa Basin Model, Meteorologic Model dan Control Spesification. Item-item dalam menu Component dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Item-item dalam Menu Component Item Fungsi Basin Model New Membuat basin model baru Basin Model Open Membuka basin model Basin Model Delete Menghapus basin model dari project Basin Model Import Mengimpor basin model ke project Meteorologic Model New Membuat model meteorologi baru Meteorologic Model Open Membuka model meteorologi yang sudah ada Meteorologic Model Delete Menghapus model meteorologi dari project Meteorologic Model Import Mengimpor model meteorologi yang ada ke project Control Specification New Membuat control specification baru Control Specification Open Membuka control specification baru Control Specification Delete Menghapus control specification dari project 5

9 Menu Data berisi item-item untuk memasukan time series dan mengatur data yang lain. Item pada menu Data dapat dilihat pada Tabel 2.3 di bawah ini. Item Precipitation Gages Discharge Gages Soil Moisture Accounting Units Tabel 2.3. Item-item pada Menu Data Fungsi Membuka Precipitation Gage Manager Membuka Discharge Gage Manager Membuka Soil Moisture Accounting Unit Manager Menu View berisi item-item untuk mengakses log files. Project log berisi informasi selama project dibuka. Menu Tool berisi item untuk simulasi dan Optimization Runs. Item-item pada menu Tool dapat dilihat pada tabel 2.4. di bawah ini. Item Run Configuration Run Manager Optimization Run Configuration Optimization Manager Tabel 2.4. Item-item pada Menu Tool Fungsi Membuat run yang baru Mengatur run termasuk menghitungnya Membuat optimization run yang baru Mengatur optimization run termasuk membuat trials, parameter, dan mengeksekusinya Menu Help berisi item-item untuk online help dan menampilkan informasi tentang program. Item menu Help dapat dilihat pada Tabel 2.5. di bawah ini. Item Contents Search For Help On Using help About HEC-HMS Tabel 2.5. Item-item pada Menu Help Fungsi Membuka tabel isi di online help Membuka indeks di online help Membuka topik tentang penggunaan online help system Memperlihatkan nomor versi dan license agreement program 6

10 B. PROJECT BARU Project baru dibuat dengan cara memilih File New Project di layar Project Definition. Jumlah karakter maksimum untuk nama project adalah 20 karakter dan untuk optional description terdiri 1024 karakter. Nama dan deskripsi project dimasukan pada layar New Project. Tekan tombol OK untuk membuat project atau tekan tombol Cancel jika ingin membatalkan project. Jika tombol OK ditekan maka project baru akan dibuat dan secara otomatis akan muncul di layar Project Definition. Sebuah project dapat dibuka dengan cara memilih menu File Open Project di layar Project Definition. Layar Open Project menampilkan daftar project-project yang telah dibuat. Pemilihan project yang akan dibuka dengan mengklik nama project dalam tabel dan tekan tombol Open atau dengan doubleclicking nama project dalam tabel. Sebuah project dihapus dengan cara memilih File Delete Project pada menu di layar Project Definition. Layar Delete Project menampilkan seluruh project yang telah dibuat. Pemilihan project yang akan dihapus dengan mengklik nama project dalam tabel dan tekan tombol Delete atau dengan double clicking pada nama project dalam tabel. Project yang aktif disimpan dengan memilih menu File Save Project di layar Project Definition. Setting project dan seluruh komponennya termasuk basin models, meteorologic model, control specification, precipitation gages, discharge gages, runs dan optimization runs maupun trials akan tersimpan. Project dikopi dengan memilih menu File Copy Project di layar Project Definition. Pada layar Copy Project masukan nama project baru, description, dan storage location. Mengganti nama project dengan memilih menu File Rename Project di layar Project Definition. Di layar Rename Project dimasukan nama baru, deskripsi dan storage location. 7

11 C. GAGE DATA Model hidrologi memerlukan data time series hujan dan data time series debit. Data times series hujan ini dimasukan ke dalam project dengan memilih menu Data Precipitation Gages dan data time series debit dengan memilih menu Data Discharge Gages. Apabila kita memilih menu ini maka akan tampil layar Gage Manager. Layar Gage Manager ini digunakan untuk membuat dan mengatur gages. Ketik nama dan Optional Description untuk gage baru dalam layar New Record. Hanya Precipititation Gages yang mempunyai altitude dan longitude (Gambar 2.2.). Klik manual entry untuk membuat manual entry. Tekan OK untuk meneruskan proses atau tekan Cancel untuk membatalkan proses. Gambar 2.2. Tampilan layar New Precipitation Record Masukan tanggal waktu dan time interval untuk gage pada layar Time Parameter (Gambar 2.3.). 8

12 Gambar 2.3. Tampilan Layar Time Parameter Data time series dimasukan di layar Data Editor (Gambar 2.4.). Tekan OK untuk menyimpan data, tutup layar dan akan kembali ke layar Gage Manager. Gambar 2.4. Tampilan Layar Gage Manager D. BASIN MODEL 1. Membuat dan Mengatur Basin Model Basin model baru dibuat dengan memilih Edit Basin model New di layar Project Definition. Nama dan deskripsi basin model tersebut dimasukan di layar New Basin Model. Jumlah karakter maksimal untuk nama basin model adalah 20 karakter dan jumlah karakter maksimal untuk deskripsi basin model sebesar 1024 karakter. Tekan tombol OK untuk membuat basin model atau 9

13 Cancel untuk membatalkan basin model. Basin model baru juga bisa dibuat lewat layar Basin Model dengan cara memilih file New Basin Model. Membuka file basin model yang ada dengan memilih menu Edit Basin Model Open di layar Project Definition. Layar Basin Model*Open menampilkan daftar seluruh basin yang ada dalam project aktif. Pilih sebuah basin model dengan klik nama basin model dalam tabel dan tekan tombol Select, atau double- clicking nama basin model dalam tabel. Basin model dapat dibuka dengan double clicking dalam basin model component list di layar Project Definition atau dipilih File Open Basin Model pada menu item pada layar Basin Model. Menghapus basin model dipilih dengan menekan menu Edit Open Basin Model Delete di layar Project Definition. Layar Basin Model*Delete menampilkan daftar seluruh basin model pada project yang aktif. Pilih basin model yang akan dihapus dengan mengklik nama basin model pada tabel dan tekan tombol delete atau dengan double clicking nama basin model dalam tabel. Basin model dapat juga dihapus dengan memilih menu File Delete Basin Model pada layar Basin Model. Menyimpan basin model dengan memilih menu File Save Basin Model di layar Basin Model. 2. Elemen Hidrologi Elemen hidrologi adalah building blocks dasar dari sebuah basin model. Elemen ini menggambarkan proses fisik seperti sebuah watershed catchment, stream reach, dan confluence. Terdapat 7 tipe elemen yaitu subbasin, reach, reservoir, junction, diversion, source dan sink. Di elemen ini terdapat beberapa macam metode perhitungan yang akan dipakai. Subbasin adalah sebuah elemen yang biasanya tidak mempunyai inflow dan hanya mempunyai satu outflow. Reach adalah sebuah elemen dengan satu atau lebih inflow dan hanya mempunyai 1 outflow. 10

14 Reservoir adalah elemen dengan satu atau lebih inflow dan satu outflow hitungan. Junction adalah elemen dengan satu atau lebih inflow dan hanya satu outflow. Diversion adalah elemen dengan dua outflow (main dan diverted), dan satu atau lebih inflow. Source adalah elemen yang tidak mempunyai inflow, satu outflow. Sink adalah elemen dengan satu atau lebih inflow tetapi tidak ada outflow. 3. Layar Basin Model Layar Basin Model ini (Gambar 2.5.) menampilkan Basin Model yang aktif. Pada layar ini digunakan untuk membuat elemen-elemen hidrologi dalam sebuah basin model, menghubungkan masing-masing elemen hidrologi dan untuk memasukan data. Di layar Basin Model ini juga dilakukan pengaturan basin model, simulations control dan menampilkan hasil perhitungan. Jadi di layar Basin Model inilah pusat pekerjaan project. Menu bar Toolbar Element palette Gambar 2.5. Tampilan Layar Basin Model 11

15 Layar Basin Model meliputi menu bar, toolbar, element palette dan skema basin model. Menu bar terletak di bagian paling atas layar. Toolbar terletak di bawah menu bar. Element palette di layar bagian kiri. 4. Menu Bar Menu bar berisi item untuk membuat dan mengatur basin model, setting basin model attributes, dan mencetak skema. Menu bar ini meliputi menu File, menu Edit, menu Parameter, menu Simulate, menu View, menu Global Summary Table, menu Message Log, menu Map dan menu Help. Item pada menu File pada Tabel 2.6. di bawah ini. Tabel 2.6. Item-item pada Menu File Item Fungsi New basin model Membuat basin model baru Open basin model Membuka basin model Save basin model Menyimpan basin model Save basin model as Mengkopi basin model Rename basin model Mengganti nama basin model Delete basin model Menghapus basin model Basin model attributes Set atribut untuk basin model Print schematic Mencetak skema Close Menutup layar schematic Menu Edit berisi item-item untuk mengatur elemen hidrologi pada kanvas. Item di menu Edit ditunjukan pada Tabel 2.7. di bawah ini. 12

16 Tabel 2.7. Item item pada Menu Edit Item Fungsi Select All Memilih seluruh elemen pada basin model Edit Element Mengedit elemen yang aktif New Element Membuat elemen baru Duplicate Element (s) Membuat salinan elemen terpilih yang aktif Delete Element (s) Menghapus elemen terpilih yang aktif Menu Parameter berisi item untuk seluruh global editor. Pemilihan item di menu ini akan membuka global editor yang cocok dan menampilkan seluruh data elemen-elemen. Menu Simulate berisi item-item untuk membuka dan mengatur runs. Itemitem yang tersedia di menu ini dapat dilihat pada Tabel 2.8. di bawah ini. Empat run yang terakhir akan diperlihatkan pada bagian bawah di menu ini. Klik salah satu nama run untuk mengaktifkan run yang dipilih. Tabel 2.8. Item-item pada Menu Simulate Item Fungsi Run configuration Membuat run baru Run manager Mengatur run termasuk menghitungnya Compute Menghitung run yang aktif Menu View berisi item-item untuk menampilkan hasil running. Menu Global Summary Table berisi item-item untuk membuka tabel peak flow untuk seluruh elemen dalam basin model. Menu Message Log menampilkan seluruh pesan yang ada selama proses run. Menu Map berisi item-item untuk mengkontrol background map dan tampilan element icon pada kanvas. Fungsi-fungsi pada menu Map ini ditunjukkan pada Tabel 2.9. di bawah ini. 13

17 Tabel 2.9. Item-item pada Menu Map Item Fungsi Icon style small icons Tampilan elemen icons kecil Icon style Normal icons Tampilan elemen icons besar Icon style Image icons Tampilan image element icons besar Icon style Name only Tampilan hanya nama elemen dan tidak ada icon Icon style Flow direction Mengaktifkan dan menon-aktifkan panah aliran Icon style Names Mengaktifkan dan menon-aktifkan nama elemen Map Toggle Boundary maps Mengaktifkan dan menon-aktifkan batas subbasin Map Toggle River maps Mengaktifkan dan menon-aktifkan sungai Reset Map scale Membesarkan peta skema basin model Menu Help berisi item untuk menggunkan online help system dan menampilkan informasi tentang program. Item pada menu Help ditunjukan pada Tabel 2.10 di bawah ini. Contents Tabel Item pada Menu Help di Layar Basin Model Item Search For Help On Using help About HEC-HMS Fungsi Membuka tabel isi di online help Membuka indeks di online help Membuka topik tentang penggunaan online help system Memperlihatkan nomor versi dan license agreement program 14

18 5. Toolbar Arrow tool digunakan untuk memilih dan memindah elemen dalam skema. Hanya satu dari keempat tools dapat digunakan pada waktu yang bersamaan. Jika satu tool dipilih, maka tools yang lain akan aktif sampai ada tool yang lain dipilih. Pemilihan elemen dengan cara menempatkan arrow pointer pada element icon yang dipilih dan klik tombol mouse bagian kiri. Elemen yang dipilih tersebut akan berwarna kuning. Elemen dipindah dengan cara klik tombol mouse bagian kiri, tahan dan gerakan mouse sampai ke tempat elemen yang dikehendaki. Hand tool digunakan untuk memindahkan skema. Pemindahan dengan cara menempatkan hand pointer di kanvas, klik tombol mouse kiri dan gerakan mouse. Positif magnification glass tool digunakan untuk memperbesar tampilan skema pada layar. Negatif magnification glass tool digunakan untuk memperkecil tampilan skema pada layar. 1. Membuat Element Network Hydrologic elemen network dibuat dan diatur di layar Basin Model. Jaringan ini disusun dengan menghubungkan elemen yang satu dengan yang lain. Ada dua proses dalam penyusunan network ini. Langkah pertama yaitu membuat dan menempatkan elemen. Pemilihan elemen disesuaikan dengan metode yang dipakai dalam perhitungan. Langkah kedua yaitu menghubungkan masing-masing elemen tersebut sehingga membentuk jaringan hidrologi. Elemen dibuat dengan cara menempatkan arrow pointer pada element palette icon. Klik dan tahan tombol mouse kiri, kemudian tarik hingga elemen sampai di kanvas. Lepaskan tombol mouse bila elemen sudah sampai pada tempat yang dikehendaki. Elemen juga dapat dibuat dengan cara memilih menu Edit New Element di layar Basin Model atau dengan menekan tombol mouse bagian kanan (jika arrow pointer tidak berada di sebuah elemen) kemudian pilih new element. 15

19 Masing-masing elemen dihubungkan menjadi jaringan dengan cara menempatkan arrow pointer pada element icon. Klik tombol mouse sebelah kanan dan pilih connect downstream. Arrow pointer akan berubah menjadi cross hair pointer. Letakkan cross hair pointer di elemen yang menjadi hilir dari elemen yang pertama dan klik tombol mouse kiri. Elemen dihapus dengan cara menempatkan arrow pointer pada element icon. Tekan tombol mouse kanan dan pilih delete elemen. Elemen dan jaringan yang menghubungkan elemen ini akan terhapus bila kita menekan tombol OK pada layar. 2. Element Editor Masing-masing tipe elemen hidrologi mempunyai layar editor. Layar editor ini digunakan untuk memilih metode perhitungan yang akan dipakai dan untuk memasukkan data. Element editor merupakan tempat dimana nama, deskripsi dan metode elemen dapat diubah. Ada tiga cara untuk membuka element editor dari masing-masing elemen di layar Basin Model. Cara pertama pointer diletakan pada elemen dan klik tombol mouse kanan, kemudian pilih menu edit. Cara ke dua pointer diletakan pada elemen dan klik tombol mouse kiri, sehingga warna elemen menjadi kuning. Pilih menu Edit Elemen di layar Basin Model. Cara ke tiga pointer diletakan pada elemen dan double-click tombol mouse kiri. 3. Observed Hydrograph Sebuah observed hydrograph dapat ditambahkan pada elemen di basin model. Jika observed hydrograph ditambahkan pada elemen ini, maka observed hydrograph (grafik, time series data) akan terlihat di grafik maupun tabel hasil hitungan. Sebelum observed hydrograph ditambahkan pada elemen, observed flow data harus dimasukan pada project melalui menu pada discharge gages. Cara penambahan observed hydrograph pada elemen adalah dengan meletakan pointer ke elemen dan klik tombol mouse kanan lalu pilih menu 16

20 observed flow. Pilih gage dari daftar yang ada dan tekan OK atau Apply untuk menyimpannya. Cara menghapus observed hydrograph dari elemen dengan meletakkan arrow pointer pada elemen, tekan tombol mouse kanan dan pilih menu Observed Flow. Pilih entry yang kosong pada list gage atau tekan tombol Delete. 10. Basin Model Attributes Basin model attributes meliputi parameter files, unit system, dan element option. Set Basin attributes dengan memilih menu File Basin Model Attributes di layar Basin Model. 11. Background Map Background map meliputi batas DAS dan garis sungai dapat ditambahkan pada basin model. Ini merupakan tampilan visual dari skema yang ada di basin model dan tidak digunakan dalam perhitungan. Contoh format map file adalah sebagai berikut di bawah ini. Map file ini ditulis dalam program wordpad atau notepad kemudian disimpan dengan extention Map. Contoh format map file MapGeo : BoundaryMap MapSegment : Closed , , , , MapGeo : RiverMap MapSegment : Closed open , , ,

21 Set background map dengan memilih menu File Basin Model Attributes di layar Basin Model. E. MODEL METEOROLOGI Model meteorologi ini merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk proses run, bersama-sama dengan basin model dan control specification. Data hujan dan data evapontranspirasi yang digunakan untuk simulasi tersimpan dalam meteorologic model ini. 1. Membuka dan Mengatur Meteorologic Model Membuat model meteorologi baru dengan memilih item menu edit meteorologic model new pada layar project definition. Jumlah maksimal karakter untuk nama sebesar 20 karakter dan jumlah karakter untuk deskripsi sebesar 1024 karakter. Nama dan deskripsi model meteorologi ini dimasukan dalam layar new meteorologic model. Klik tombol OK untuk membuat meteorologic model baru dan klik tombol Cancel untuk membatalkan meteorologic model baru. Jika tombol OK yang dipilih maka akan terbuka layar Meteorologic Model (Gambar 2.6.). Gambar 2.6. Tampilan Layar Meteorologic Model 18

22 2. Layar Meteorologic Model Terdapat tiga menu utama dalam layar ini terdiri dari menu File, menu Edit dan menu Help. Menu File berisi tentang item untuk mengatur meteorologic model dan model attributes. Fungsi-fungsi yang ada di menu File ditunjukan pada Tabel di bawah ini. Tabel Item pada Menu File Menu item Fungsi New Met Model Membuat sebuah model meteorologi baru Open Met Model Membuka sebuah model meteorologi Save Met Model Menyimpan model meteorologi Save Met Model As Membuat salinan model meteorologi Rename Met Model Mengganti nama model meteorologi Delete Met Model Menghapus model meteorologi Met Model Attributes Set atribut-atribut model meteorologi 3. Meteorologic Model Attributes Set meteorologi attributes dengan memilih menu File Met Model Attribute di layar Meteorologic Model. Ada dua pilihan menu di layar Met Model Attributes yaitu Units dan Options. Pilih Units bila mengganti unit system dan pilih Options untuk mementukan model evapotranspirasi. F. CONTROL SPECIFICATIONS Control specifications adalah salah satu komponen yang digunakan untuk run digunakan bersama dengan basin model dan meteorologic model. Tanggal dan waktu permulaan dan akhir dari run di set dalam control specification ini. Membuat control specification baru dengan memilih item menu Edit Control Specification New pada layar Project Definition. Jumlah maksimal karakter untuk nama sebesar 20 karekter dan jumlah karakter untuk deskripsi sebesar 1024 karakter. Nama dan deskripsi model meteorologi ini dimasukan dalam layar New Control Specification. Klik tombol OK untuk membuat control 19

23 specification baru dan klik tombol Cancel untuk membatalkan control specification baru. Jika tombol OK yang dipilih maka akan terbuka layar Control Specification (Gambar 2.7.). Control specification baru juga bisa dibuat dengan cara memilih menu File New di layar Control Specification. Gambar 2.7. Tampilan layar Control Specification Control specification yang sudah ada dapat dibuka dengan cara memilih Edit Control Specification Open di layar Project Definition. Sorot nama control specification yang akan dibuka setelah itu pilih tombol Select atau dengan cara double clicking nama yang di sorot. Control specification juga bisa dibuka di layar Control Specification dengan memilih menu File Open. Penulisan tanggal dan jam dengan aturan sebagai berikut di bawah ini. a. Penulisan tanggal dapat ditulis setelah maupun sesudah bulan asalkan angkanya integer. Tahun dapat ditulis dua digit maupun empat digit. Contoh penulisan yang benar 01Mar72 1 March 1972 march 1, 1972 b. Penulisan jam adalah empat digit Contoh penulisan yang benar 0100 atau 01:00 20

24 Interval waktu tersedia dari 1 menit sampai 24 jam. Satu macam interval dipilih untuk masing-masing control specification. G. SIMULASI DAN TAMPILAN HASIL Run baru dibuat dengan memilih menu tools run configuration di layar Project Definition. Pilih satu basin model, satu meteorologi model, dan satu control specification. Masukan nama dan deskripsi dari run tersebut dan tekan tombol OK untuk membuat run baru. Perhitungan dimulai dengan memilih Simulate Run Manager di layar Basin Model. Layar Run Manager berisi daftar run yang telah ada. Pilih run dengan mengklik nama run yang dipilih dan tekan Compute. Tampilan hasil run ini berupa grafik, tabel hasil dan tabel time series di masing-masing elemen. Global summary table berisi informasi peak flow dari hasil hitungan. Cara untuk menampilkannya dengan memilih menu View Global Summary Table di layar Basin Model. Masing-masing elemen hidrologi mempunyai tiga standar untuk menampilkan hasil simulasi. Caranya dengan menempatkan arrow pointer pada element icon dan tekan tombol mouse kanan. Pilih menu View results dan akan ditampilkan pilihan menu hasil berupa grafik, summary table dan time series table. H. KELUAR DARI PROGRAM Project disimpan dalam program dengan cara memilih menu File Save Project di layar Project Definition. Setelah project tersimpan di program, keluar dari program dengan cara memilih File Exit di layar Project Definition. Seluruh layar program akan secara otomatis tertutup dan keluar dari program. 21

25 I. KALIBRASI Kalibrasi ini digunakan untuk menentukan parameter model dengan membandingkan debit terukur dan debit terhitung. Penentuan konfigurasi optimasi ditentukan dengan memilih menu Tools Optimization Run Configuration di layar Project Definition. Pada layar Optimization Run Configuration ditentukan basin model, meteorologic model dan control specifications yang diperlukan dalam optimation runs. Layar Optimization Manager (Gambar 2.8.) dibuka dengan memilih menu Tools Optimization Manager di layar Project Definition. menu bar toolbar parameter table objective function section Gambar 2.8. Tampilan Layar Optimization Manager Di layar Optimization Manager tersebut terdapat menu bar, toolbar, parameter table, dan objective function section. 1. Menu Bar Item di menu Edit meliputi item-item untuk mengatur parameter tabel, run dan trial. Item beserta fungsinya ditunjukan pada Tabel di bawah ini. 22

26 Tabel Item-item pada Menu Edit di Layar Optimization Manager Item menu Fungsi Insert Row Menyisipkan sebuah baris dalam tabel parameter untuk parameter baru Delete Row Menghapus sebuah baris dari tabel parameter Delete Run Menghapus Optimization run Delete Trial Menghapus optimization trial Menu Options berisi item-item untuk membentuk fungsi khusus. Objective function time window dihapus menjadi time windows dalam control specification dengan memilih item use default times. Menu Simulate berisi item untuk mengatur eksekusi trial. Menu View berisi item-item untuk mengakses log files dan hasil optimasi. Item pada menu ini ditunjukan pada Tabel berikut ini. Item Trial message log Trial result Parameter summary Hydrograph plot Scatter plot Residual plot Objective function plot Optimization schematic Tabel Item di Menu View Fungsi Menampilkan message log untuk trial yang aktif Menampilkan hasil dari trial yang aktif Menampilkan rangkuman hasil seluruh trial pada seluruh run Menampilkan plot hidrograf pada optimization location trial yang aktif Menampillkan scatter plot pada optimization location trial yang aktif Menampillkan residual plot pada optimization location trial yang aktif Menampilkan nilai objective function untuk trial yang aktif Membuka skema optimization untuk menampilkan element results untuk trial yang aktif Menu Help berisi item untuk menggunakan online help system dan menampilkan informasi tentang program. Item pada menu help ditunjukan pada Tabel di bawah ini. 23

27 Contents Tabel Item pada Menu Help di Layar Basin Model Item Search For Help On Using help About HEC-HMS Fungsi Membuka tabel isi di online help Membuka indeks di online help Membuka topik tentang penggunaan online help system Memperlihatkan nomor versi dan license agreement program 2. Toolbar Terdapat 5 toolbar pada layar Optimization Manager yaitu flow comparison tool, scatter tool, residual tool, objective function tool dan schematic tool. Flow comparison tool digunakan untul membuka grafik hasil hitungan dan observed flow. Grafik yang sama bisa dibuka dengan memilih menu View Hydrograph Plot. Scatter tool digunakan untuk membuka grafik antara hidrograf hasil hitungan dengan observed flow. Grafik yang sama bisa dibuka dengan memilih menu View Scatter Plot. Residual tool digunakan untuk membuka grafik hasil hitungan dikurangi observed flow. Objective function tool digunakan untuk membuka grafik dari nilai objective function masing-masing iterasi. Schematic tool digunakan untuk menampilkan skema basin model. 24

28 BAB III APLIKASI SOFTWARE UNTUK FLOOD DESIGN A. GAMBARAN KASUS Contoh kasus untuk aplikasi software ini menggunakan data di DAS Ciliwung Hulu di Katulampa. DAS Ciliwung Hulu ini meliputi 3 kecamatan di Kabupaten Bogor. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Cisarua, Megamendung dan Ciawi yang merupakan penataan daerah puncak. Nilai CN komposit sebesar 69,37191 dan prosentase luas impervious 16.7 %. Luas DAS Ciliwung Hulu di Katulampa sebesar km 2. Data koordinat DAS Ciliwung hulu ini dapat dilihat pada tabel di Lampiran. Pasangan data hujan dan data debit jam-jaman yang digunakan adalah data pada tanggal 3 Mei 1998 (Tabel 3.1). Hujan jam-jaman merupakan hasil pengukuran di pos hujan Gadog dan data debit jam-jaman merupakan hasil pengukuran di pos debit Katulampa. Tabel 3.1. Pasangan Data Debit Jam-jaman dan Data Hujan Jam-jaman Tanggal Jam Aliran Katulampa Hujan(mm) (m 3 /dtk) Gadog 3 Mei Mei

29 3.2. di bawah ini Metode perhitungan yang digunakan seperti yang tercantum dalam Tabel Tabel 3.2. Metode Simulasi yang Digunakan untuk Simulasi DAS Ciliwung Hulu No Model Metode 1 Hujan User hyetograph 2 Volume runoff SCS curve number 3 Direct runoff Clark s UH 4 Baseflow Exponential recession 5 Routing Muskingum Parameter-parameter DAS dicari dengan proses kalibrasi. Parameter hasil kalibrasi ini digunakan untuk simulasi hujan kala ulang 10 tahunan. Hujan kala ulang 10 tahunan dianggap terdistribusi merata di seluruh DAS dengan durasi 4 jam berturut-turut sebesar 35.2 mm, 31.7 mm, 29.4 mm, dan 10.8 mm. Berdasarkan gambaran kasus di atas dapat dihitung berapa besar debit puncak dengan hujan kala ulang 10 tahunan di DAS Ciliwung Hulu. DAS Ciliwung Hulu ini dapat dianggap sebagai DAS single catchment maupun DAS multi catchment. DAS multi catchment adalah satu DAS yang dibagi menjadi beberapa subdas. Dalam aplikasi software HEC-HMS, DAS Ciliwung hulu ini dibagi menjadi 5 subdas (Gambar 3.1). 26

30 Ciliwung Ciawi Bendung Katulampa Sub DAS 1 Sub DAS 3 Ciesek G. KENDENG Ciliwung Cisarua Cipucung G. KENCANA Sub DAS 4 Sub DAS 5 Citamiyang Cisampay Ciliwung G. LIMO Cibogo G. MEGA MENDUNG KETERANGAN: Sungai Batas DAS Batas Sub DAS Cisukabirus Sub DAS 2 G. SUMBUL G. PANGRANGO Gambar 3.1. Pembagian sub DAS Ciliwung Hulu Adapun luas, besar nilai CN dan % impervious tiap-tiap subdas dapat dilihat pada Tabel 3.3. di bawah ini. Tabel 3.3. Luas, Nilai CN dan % Impervious Tiap-tiap sub DAS di DAS Ciliwung Hulu Subdas Luas CN % impervious B. SINGLE CATCHMENT 1. Membuat Project Pilih menu File New Project di layar Project Definition. Masukan nama project Katulampa dan Perhitungan debit puncak banjir kala ulang 10 tahun di description (Gambar 3.2). File project akan tersimpan di sub-folder bernama Katulampa, sebelumnya folder HMSPROJ dibuat pada waktu penginstalan. Tekan tombol OK untuk membuat project. 27

31 Gambar 3.2. Memasukan Name dan Description dari Project Baru Set project attributes sebelum membuat gages atau komponen model. Pilih menu File Project Attributes dari layar Project Definition. Di Basin Default tab, set Loss method adalah SCS curve number, Transform adalah Clark s UH, Baseflow adalah Recession, dan Channel Routing adalah Muskingum. Di Met Default tab, set Precipitation menjadi User hyetograph dan Evapotranspiration menjadi No evapotranspirasi. Pada Units tab, set units menjadi System International (metric). Tekan tombol OK untuk menyimpan dan menutup layar ini (Gambar 3.3). Gambar 3.3. Set di Layar Project Attributes 2. Membuat Precipitation Gages Membuat precipitation gages untuk data hujan di Gadog pada tanggal 3 Mei 1998 dan data hujan kala ulang 10 tahun. Pilih menu Data Precipitation Gages di layar Project Definition. Layar New Gage Record terbuka secara otomatis. Masukan nama Gage Gadog 3 Mei 98 dan Data hujan di pos hujan Gadog tanggal 3 Mei 98 untuk Description. Pilih Units menjadi millimeters. 28

32 Klik tombol Manual Entry (Gambar 3.4) dan tekan tombol OK untuk meneruskan ke layar berikutnya. Gambar 3.4. Membuat Precipitation Gages untuk Tanggal Gadog 3 Mei 1998 Di Layar Time Parameter for Gadog 3 Mei 98 masukan data Start Date 3 May 98, data End Date 4 May 98, data Start Time 15:00, data End Time 07:00 dan Time Interval 1 Hour (Gambar 3.5). Pilih tombol OK sehingga muncul layar Data Editor. Gambar 3.5. Memasukan Data Time Paramater untuk Gadog 3 Mei 98 Data hujan di pos hujan Gadog 3 Mei 1998 (Tabel 3.6) dimasukan di layar Data Editor. Untuk melihat hyetograph data tersebut tekan tombol Plot (Gambar 3.6). Pilih tombol OK untuk menyimpan data hujan tersebut. 29

33 Gambar 3.6. Memasukan Data Hujan di Pos Hujan Gadog Cara yang sama dilakukan untuk membuat Precipitation Gage di Pos Hujan Citeko dengan kala ulang hujan 10 tahun. 3. Membuat Discharge Gages Membuat discharge gages untuk data hujan di Katulampa pada tanggal 3 Mei Pilih menu Data Discharge Gages di layar Project Definition. Layar New Gage Record terbuka secara otomatis. Masukan nama Gage Katulampa 3 Mei 98 dan Data debit di pos Katulampa tanggal 3 Mei 98 untuk Description. Pilih Units menjadi Cubic Meter per Second. Klik tombol Manual Entry (Gambar 3.7) dan tekan tombol OK untuk meneruskan ke layar berikutnya. 30

34 Gambar 3.7. Membuat Discharge Gages di Katulampa Tanggal 3 Mei 1998 Di Layar Time Parameter for Gadog 3 Mei 98 masukan data Start Date 3 May 98, data End Date 4 May 98, data Start Time 15:00, data End Time 07:00 dan Time Interval 1 Hour (Gambar 3.8). Pilih tombol OK sehingga muncul layar Data Editor. Gambar 3.8. Memasukan Data Time Paramater untuk Katulampa 3 Mei 98 Data hujan di pos hujan Gadog 3 Mei 1998 (Tabel 3.1.) dimasukan di layar Data Editor (Gambar 3.9). Untuk melihat hydrograph data tersebut tekan tombol Plot. Pilih tombol OK untuk menyimpan data debit tersebut. Gambar 3.9. Memasukan Data Debit di Pos Katulampa 4. Membuat Basin Model Basin model dibuat di layar Basin Model. Layar Basin Model ini dibuka dengan memilih menu Component Basin Model New di layar Project 31

35 Definition. Ketik Katulampa 1 untuk nama dan Katulampa single catchment untuk description (Gambar 3.10). Tekan OK untuk membuat basin model. Gambar Membuat Basin Model untuk Single Catchment DAS Ciliwung di Katulampa ini digambarkan single catchment dengan sebuah subbasin, dan sebuah junction. Background map dapat ditambahkan ke basin model dengan memilih menu File Basin Model Attributes di layar Basin Model (Gambar 3.11). Gambar Menambahkan Background Map di Basin Model Membuat satu icon untuk subbasin dan membuat satu icon untuk junction. Caranya dengan meletakan pointer di subbasin pada element palette di sisi kiri layar basin model. Tekan mouse dan geser hingga sampai pada tempat di kanvas yang diinginkan. Lepas tombol mouse. Hal yang sama dilakukan juga untuk membuat junction. 32

36 Subbasin dengan junction dihubungkan dengan cara pointer diletakan di subbasin kemudian klik tombol kanan mouse. Pilih menu Connect Downstream (Gambar 3.12). Letakan crosshair pointer pada junction icon dan klik tombol kiri mouse. Gambar Menghubungkan Subbasin dengan Junction Data masing-masing elemen dimasukan dengan cara meletakan pointer pada elemen tersebut kemudian double-clicking tombol mouse kiri. Cara kedua dengan klik tombol mouse kanan kemudian pilih menu Edit. Nilai parameter CN dan % impervious dimasukan di layar Data Editor (Gambar 3.13). Data yang tidak diketahui besarannya diperkirakan dengan memasukan nilai yang masih dalam range besaran tiap parameter. Data yang tidak diketahui besarannya ini ditentukan dengan proses kalibrasi. Data observed hydrograf dimasukan ke dalam basin model dengan cara meletakan pointer pada junction 1. Klik tombol mouse kanan kemudian pilih menu observed flow. Pilih nama gage Katulampa 3 Mei 98. Tekan OK untuk menambahkan observed hydrograf pada basin model. 33

37 Gambar Memasukan Data di Subbasin Editor 5. Membuat Meteorologic Model Meteorologic model dibuat dengan memilih menu Component Meteorologic Model New di layar Project Definition. Masukan 3 Mei 1998 dalam name dan Hujan jam-jaman tanggal 3 Mei 1998 di pos hujan Gadog dalam Description. Tekan tombol OK untuk membuat meteorologic model. Di layar Meteorologic Model*Subbasin List tambahkan subbasin Katulampa dengan menekan tombol Add. Setelah pada tabel subbasin tampil nama Katulampa 1 (Gambar 3.14), tekan Apply untuk memasukan nama subbasin di layar Meteorologic Model dan OK untuk keluar dari layar Meteorologic model*subbasin list. Gambar Memasukan Data di layar Meteorologic Model*Subbasin List 34

38 Di Layar Meteorologic Model pada tab Precipitation diisi user hyetograph untuk Method dan di kolom ID Gage dimasukan data Gage-nya yaitu Gadog 3 Mei 98 dengan cara menekan bagian kanan kolom ID Gage (Gambar 3.15). Tekan Apply dan OK. Hal serupa juga diulangi untuk memasukan meteorologic model untuk hujan kala ulang 10 tahun. Gambar Memasukan Data di layar Meteorologic Model 6. Membuat Control Specification Control Specification dibuat dengan memilih menu Component Control Specification New di layar Project Definition. Masukan 3 Mei 1998 dalam name dan Hujan 3 Mei 1998 di pos hujan Gadog dalam Description (Gambar 3.16). Tekan tombol OK untuk membuat Control Specification. 35

39 Gambar Membuat Control Specification baru Di Layar Control Specification masukan data Start Date 3 May 98, data End Date 4 May 98, data Start Time 15:00, data End Time 07:00 dan Time Interval 1 Hour (Gambar 3.17). Pilih tombol Apply dan OK sehingga muncul layar Project Definition kembali. Gambar Memasukan Data Control Specification 7. Kalibrasi Penentuan konfigurasi optimasi ditentukan dengan memilih menu Tools Optimization Run Configuration di layar Project Definition. Pada layar Optimization Run Configuration ditentukan basin model, meteorologic model dan control specifications yang diperlukan dalam optimation runs. Basin model dipilih dengan mengklik nama Katulampa. Meteorologic model dipilih dengan mengklik nama 3 Mei 98 dan control specifications dipilih dengan mengklik nama 3 Mei 98 (Gambar 3.18). 36

40 Gambar Pemilihan basin model, meteorologic model dan control specifications untuk optimation runs Setelah menentukan konfigurasi optimasi dilakukan proses kalibrasi di layar Optimization Manager. Layar Optimization Manager dibuka dengan memilih menu Tools Optimization Manager di layar Project Definition. Pemilihan parameter yang akan di kalibrasi dipilih dengan mengklik tiaptiap baris pada kolom parameter (Gambar 3.19). Gambar Pemilihan Parameter yang Akan Dikalibrasi Setelah parameter yang akan dikalibrasi telah dimasukkan dalam kolom paramater, dan tipe objective function (Peak weighted RMS Error) telah dipilih proses kalibrasi bisa dimulai. Kalibrasi dimulai dengan menekan tombol Optimize. Hidrograf hasil kalibrasi dapat dilihat dengan cara menekan toolbar flow comparison atau memilih menu View Hydrograph Plot (Gambar 3.20.). Trial result summary bisa dilihat bisa ditampilkan dengan memilih menu View Trial Results (Gambar 3.21) 37

41 Gambar Hidrograf Hasil Kalibrasi Gambar Trial Result Summary 38

42 B. MULTI CATCHMENT DAS Ciliwung dibagi menjadi lima buah subdas. Perbedaan antara single catchment dengan multi catchment adalah pada pembuatan basin model, meteorologic model dan parameter yang dikalibrasi. 1. Membuat Basin Model Basin model dibuat di layar Basin Model. Layar Basin Model ini dibuka dengan memilih menu Component Basin Model New di layar Project Definition. Ketik Katulampa 2 untuk nama dan Katulampa multi catchment untuk description. Tekan OK untuk membuat basin model. DAS Ciliwung di Katulampa ini digambarkan multi catchment dengan 5 buah subbasin, tiga buah junction dan 2 buah reach. Subbasin 4 dan subbasin 5 bertemu di junction 3. Junction 3 dan junction 2 dihubungkan dengan reach 2. Reach 2, subbasin 2 dan subasin 3 bertemu di junction 2. Junction 2 dan junction 1 dihubungkan dengan reach 1. Reach 1 dan subbasin 1 bertemu di junction 1. Membuat lima icon untuk subbasin, tiga icon untuk junction dan dua icon untuk reach. Caranya dengan meletakan pointer di subbasin pada element palette di sisi kiri layar basin model. Tekan mouse dan geser hingga sampai pada tempat di kanvas yang diinginkan. Lepas tombol mouse. Hal yang sama dilakukan juga untuk membuat junction dan reach (Gambar 3.22). Gambar Skema Multi Catchment DAS Ciliwung Hulu 39

43 Data masing-masing elemen dimasukan dengan cara meletakan pointer pada elemen tersebut kemudian double-clicking tombol mouse kiri. Cara kedua dengan klik tombol mouse kanan kemudian pilih menu Edit. Nilai parameter CN dan % impervious dimasukan di layar Data Editor masing-masing sub DAS. Data yang tidak diketahui besarannya diperkirakan dengan memasukan nilai yang masih dalam range besaran tiap parameter. Data yang tidak diketahui besarannya ini ditentukan dengan proses kalibrasi. 2. Membuat Meteorologic Model Meteorologic model dibuat dengan memilih menu Component Meteorologic Model New di layar Project Definition. Masukan 3 mei 98 (2) dalam name dan meteorologi multicatchment 3 mei 98 pos hujan Gadog dalam Description. Tekan tombol OK untuk membuat meteorologic model. Di layar Meteorologic Model*Subbasin List tambahkan subbasin1, subbasin 2, subbasin 3, subbasin 4, dan subbasin 5 dengan memilih basin model Katulampa 2. Kemudian ditekan tombol Add. Setelah pada tabel subbasin tampil nama-nama subbasin (Gambar 3.23), tekan Apply untuk memasukan nama subbasin di layar Meteorologic Model dan OK untuk keluar dari layar Meteorologic model*subbasin list. Gambar Memasukan Data di layar Meteorologic Model*Subbasin List Di Layar Meteorologic Model pada tab Precipitation diisi user hyetograph untuk Method dan di kolom ID Gage dimasukan data Gage-nya 40

44 yaitu Gadog 3 Mei 98 dengan cara menekan bagian kanan kolom ID Gage (Gambar 3.23). Tekan Apply dan OK. Hal serupa juga diulangi untuk memasukan meteorologic model untuk hujan kala ulang 10 tahun. Gambar Memasukan Data di layar Meteorologic Model 3. Kalibrasi Penentuan konfigurasi optimasi ditentukan dengan memilih menu Tools Optimization Run Configuration di layar Project Definition. Pada layar Optimization Run Configuration ditentukan basin model, meteorologic model dan control specifications yang diperlukan dalam optimation runs. Basin model dipilih dengan mengklik nama Katulampa 2. Meteorologic model dipilih dengan mengklik nama 3 Mei 98 (2) dan control specifications dipilih dengan mengklik nama 3 Mei 98 (Gambar 3.25). Setelah menentukan konfigurasi optimasi dilakukan proses kalibrasi di layar Optimization Manager. Layar Optimization Manager dibuka dengan memilih menu Tools Optimization Manager di layar Project Definition. Pemilihan parameter yang akan di kalibrasi dipilih dengan mengklik tiaptiap baris pada kolom parameter (Gambar 3.25). 41

45 Gambar Pemilihan Parameter yang Akan Dikalibrasi Setelah parameter yang akan dikalibrasi telah dimasukkan dalam kolom paramater, dan tipe objective function (Peak weighted RMS Error) telah dipilih proses kalibrasi bisa dimulai. Kalibrasi dimulai dengan menekan tombol Optimize. Hidrograf hasil kalibrasi dapat dilihat dengan cara menekan toolbar flow comparison atau memilih menu View Hydrograph Plot (Gambar 3.26). Trial result summary bisa dilihat bisa ditampilkan dengan memilih menu View Trial Results (Gambar 3.27) Gambar Hidrograf Hasil Kalibrasi 42

46 Gambar Trial Result Summary 43

47 BAB IV APLIKASI SOFTWARE UNTUK LOW FLOW ANALYSIS Analisis aliran sungai pada muka air rendah (low flow) adalah penting bilamana sebuah sungai dalam aspek kuantitasnya difungsikan sebagai berikut : 1. hydro power, 2. pelayanan kebutuhan air untuk domestik, industi dan irigasi, 3. sarana transportasi air (navigasi). Model Menerus (Continuous Model) adalah model yang digunakan untuk mensimulasikan kondisi aliran rendah (low flow), yaitu suatu model yang mampu mensimulasi transformasi hujan-aliran dalam periode waktu yang panjang, daripada periode waktu yang digunakan untuk analisis banjir. Metode perhitungan yang digunakan seperti yang tercantum dalam Tabel 4.1. di bawah ini Tabel 4.1. Metode Simulasi yang digunakan untuk Simulasi DAS Negara Hulu No Model Metode 1 Hujan User hyetograph 2 Volume runoff Soil Moisture Accounting (SMA) 3 Direct runoff Clark s UH 4 Baseflow Exponential recession 5 Routing Muskingum Untuk tiap metode yang digunakan dalam model-model pada low flow analysis terdapat batasan-batasan nilai minimum dan maksimum dari parameterparameter kalibrasi yang dipakai. Nilai-nilai ini dapat dilihat pada Tabel

48 Tabel 4.2. Nilai Minimum dan Maksimum dari Parameter Kalibrasi Model Parameter Nilai Batas Satuan Minimum Maksimum Soil Mosture Init. Canopy Storage % Accounting (SMA) Init Surface Storage % Init. Soil Storage % Canopy Capacity mm Surface Capacity mm Soil Capacity mm Tension Zone Capacity mm Max. Infiltration Rate mm/jam Max. Soil Percolation Rate mm/jam GW 1 Init. Storage % GW 1 Capacity mm GW 1 Max. Percolation Rate mm/jam GW 1 Storage Coefficient jam GW 2 Init. Storage % GW 2 Capacity mm GW 2 Max. Percolation Rate mm/jam GW 2 Storage Coefficient jam Clark's UH Time of Concentration jam Clark Storage Coefficient jam Baseflow Initial Baseflow m3/dt Recession Constant n/a Resession Threshold Ratio n/a Muskingum Muskingum K jam Routing Muskingum X n/a Number of Step n/a A. GAMBARAN KASUS Contoh kasus untuk aplikasi software ini menggunakan data pada DAS Negara bagian hulu SWS Barito. DAS Negara Hulu ini meliputi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong, yang merupakan daerah lindung. Pasangan data hujan dan data debit harian yang digunakan adalah data pada Tahun Hujan harian merupakan hasil pengukuran pada 4 pos hujan dan data debit harian merupakan hasil pengukuran di pos debit Amuntai. Tabel 4.3. Data Sub DAS Nama Stasiun Luas Sub DAS Letak geografis Hujan SubDAS Subdas 1, Tabalong Jaro 115º LS dan 2º BT 2405 Subdas 2, Pintap Juai 115º LS dan 2º BT 1548 Subdas 3, Amuntai Amuntai 115º LS dan 2º BT 1199 Subdas 4, Balangan Paringin 115º LS dan 2º BT

49 Metode perhitungan yang digunakan seperti yang tercantum dalam Tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4. Metode Simulasi yang digunakan untuk Kalibrasi DAS Negara Hulu No Model Metode 1 Hujan User hyetograph 2 Volume runoff Soil Moisture Accounting (SMA) 3 Direct runoff Clark s UH 4 Baseflow Exponential recession 5 Routing Muskingum Berdasarkan gambaran kasus di atas dapat dihitung berapa besar debit tahunan, aliran rendah pada musim kering dan simpanan air tanah tahunan pada DAS Negara Hulu. DAS Negara Hulu ini dapat dianggap sebagai DAS multi catchment dengan 4 sub DAS. B. MASUKAN PROJECT 1. Membuat Project Pilih menu File New Project di layar Project Definition. Masukan nama project Negara River dan low flow analysis at 1985 di description (Gambar 4.1). File project akan tersimpan di sub-folder bernama Negara River. Tekan tombol OK untuk membuat project. Gambar 4.1. Memasukan Name dan Description dari New Project 46

50 Set project attributes sebelum membuat gages atau komponen model. Pilih menu File Project Attributes dari layar Project Definition. Di Basin Default tab, set Loss method adalah SMA, Transform adalah Clark s UH, Baseflow adalah Recession, dan Channel Routing adalah Muskingum. Di Met Default tab, set Precipitation menjadi User hyetograph dan Evapotranspiration menjadi Constant Monthly. Met. Option menggunakan include evapotronspiration metode in meteorlogic model. Pada Units tab, set units menjadi System International (metric). Tekan tombol OK untuk menyimpan dan menutup layar (Gambar 4.2.). Gambar 4.2. Set di Layar Project Attributes 2. Membuat Precipitation Gages Masukan untuk metode ini di dapat dari observasi dan pengukuran langsung, dengan User hyetograph methods. Hyetograph dapat ditampilkan sebagai perbandingan intensitas hujan dengan waktu yang ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Memasukkan besaran hujan yang terjadi pada sebuah subbasin dari luar program, dimana tiap subbasin hanya mempunyai satu hyetograph. 47

51 Gambar 4.3. Membuat Precipitation Gages Masukkan waktu yang sesuai dengan Control Specification yang ditentukan, bila Control Specification sudah ada, maka tekan tombol set, maka akan didapatkan waktu pada parameter hujan yang sesuai. Gambar 4.4. Membuat Time parameter untuk Precipitation Gages 48

52 Gambar 4.5. Masukan Data Hujan harian di Sta. Jaro Gambar 4.6. Precipitation Gages untuk tiap subbasin 3. Membuat Discharge Gages Masukan Discharge Gages secara manual sama dengan masukan untuk low flow analysis menggunakan interval waktu 24 jam. Di Layar Time Parameter masukan data Start Date 1 Jan 1985, data End Date 31 Dec 1985, data Start Time 12:00, data End Time 12:00 dan Time Interval 24 Hour, tekan tombol OK. 49

53 Gambar 4.7. Membuat Discharge Gages Masukkan waktu yang sesuai dengan Control Specification yang ditentukan, dengan interval waktu 24 jam. Bila Control Specification sudah ada, maka tekan tombol set, maka akan didapatkan waktu pada parameter debit observasi yang sesuai. Gambar 4.8. Membuat Time parameter untuk Precipitation Gages 50

54 Gambar 4.9. Masukan Data Debit di Sta Amuntai 4. Membuat Soil Moisture Accounting (SMA) Masukan Soil Moisture Accounting (SMA) secara manual untuk low flow analysis, Add SMA Unit, tekan tombol Apply dan OK. Gambar Masukan Data SMA 51

55 Tiap subbasin yang dibuat akan mempunyai SMA masing-masing, jadi dibuat 4 Unit SMA untuk tiap subbasin, seperti pada Gambar Pada tiap SMA dimasukan nilai-nilai parameter awal untuk canopy, surface, soil profile, groundwater 1 dan groundwater 2. Gambar Masukan Kondisi SMA pada Tiap-tiap Subbasin 5. Membuat Basin Model Basin model dibuat di layar Basin Model. Layar Basin Model ini dibuka dengan memilih menu Component Basin Model New di layar Project Definition. Ketik Negara Basin Model untuk nama dan Low flow analysis at 1985 untuk description (Gambar 4.12). Tekan OK untuk membuat basin model. Gambar Membuat Basin Model 52

56 DAS Negara Hulu di Amuntai ini digambarkan multi catchment dengan 4 buah subbasin, 3 buah junction dan 2 reach, seperti pada Gambar Gambar Memasukkan Subbasin pada Basin Model Gambar Basin Model pada DAS Negara 53

57 Data masing-masing elemen dimasukan dengan cara meletakan pointer pada elemen tersebut kemudian double-clicking tombol mouse kiri. Cara kedua dengan klik tombol mouse kanan kemudian pilih menu Edit. Data yang tidak diketahui besarannya diperkirakan dengan memasukan nilai yang masih dalam range besaran tiap parameter. Data yang tidak diketahui besarannya ini ditentukan dengan proses kalibrasi. Data observed hydrograf dimasukan ke dalam basin model dengan cara meletakan pointer pada junction 1 (Outlet Negara River). Klik tombol mouse kanan kemudian pilih menu observed flow. Pilih nama gage S. Negara - Amuntai. Tekan OK untuk menambahkan observed hydrograf pada basin model. Gambar Masukan Observed Hydrograph a. Subbasin Lost Methods ( Soil Moisture Accounting/SMA ) Soil Moisture Accounting Model (SMA) ini disusun berdasarkan sistem model hujan-aliran (precipitation-runoff modelling system). Model ini mensimulasikan pergerakan air yang melewati dan yang tertampung pada tumbuhan, permukaan tanah, dalam pori tanah dan dalam lapisan air bawah tanah. Dengan memberikan masukan berupa hujan dan evapotranspirasi potensial (ET), model tersebut akan menghitung limpasan permukaan (surface-runoff) yang terjadi di dalam DAS, aliran air tanah (groundwater flow), kehilangan karena evapotranspirasi dan perkolasi dalam (deep percolation) yang terjadi di seluruh DAS. Pembagian lapisan-lapisan tampungan yang berbeda dalam model SMA akan diuraikan di bawah ini. 54

58 Precipitation Evapotranspiration Canopy Interception Surface Depression Surface runoff Infiltration Tension Zone storage Upper Zone storage Soil Profile Storage Percolation Groundwater Layer 1 storage Groundwater flow Percolation Groundwater Layer 2 storage Groundwater flow Deep Percolation Gambar Skematik Konsep Diagram Alir Perhitungan SMA Gambar Masukan pada model Soil Moisture Accounting (SMA) 55

59 c. Subbasin Transform Methods (Clark s UH Model) Dalam pendekatan ini model direct runoff yang digunakan adalah model hidrograf satuan Clark. Model ini menjabarkan 2 proses dalam pengalihragaman hujan menjadi aliran, yaitu dengan pergerakan dan pengurangan hujan yang bergerak dari tiap subdas menuju outlet. Model ini memperhitungkan 2 karakteristik DAS, yaitu : properti dari tc (waktu konsentrasi /time area histogram) dan R (koefisien tampungan). Parameter ini dapat ditentukan dengan kalibrasi jika data hujan dan data debit tersedia. Gambar Masukan pada Transform methods d. Baseflow (Exponential Recession Model) Model ini adalah untuk menentukan hubungan dari Qt, aliran dasar (baseflow) dalam waktu t. 56

60 Gambar Masukan untuk Baseflow e. Penelusuran Aliran (Channel flow) Model yang digunakan adalah Muskingum routing model. Model ini merupakan pendekatan dari persamaan kontinyu dimana tampungan dimodelkan sebagai tampungan prismatik dan tampungan baji. Gambar Masukan untuk Reach 57

61 6. Membuat Meteorologic Model Meteorologic model dibuat dengan memilih menu Component Meteorologic Model New di layar Project Definition. Masukan Met. Negara dalam name dan Low flow at 1985 dalam Description. Tekan tombol OK untuk membuat meteorologic model. Gambar Masukan untuk Meteorologic Model Di layar Meteorologic Model*Subbasin List tambahkan subbasin Tabalong Kiwa dengan menekan tombol Add. Setelah pada tabel subbasin tampil, tekan Apply untuk memasukan nama subbasin di layar Meteorologic Model dan OK untuk keluar dari layar Meteorologic model*subbasin list. Di Layar Meteorologic Model pada tab Precipitation diisi user hyetograph untuk Method dan di kolom ID Gage dimasukan data Gage-nya yaitu Met. Negara dengan cara menekan bagian kanan kolom ID Gage. Tekan Apply dan OK. 58

62 Gambar Model Meteorologic untuk Model Subbasin Gambar Masukan Data di layar Meteorologic Model 59

63 Gambar Masukan data Evapotranspirasi 7. Membuat Control Specification Control Specification dibuat dengan memilih menu Component Control Specification New di layar Project Definition. Masukan Control 1 dalam name dan Existing Condition at 1985 dalam Description (Gambar 4.25.). Tekan tombol OK untuk membuat Control Specification. Di Layar Control Specification masukan data Start Date 1 Jan 1985, data End Date 31 Dec 1985, data Start Time 12:00, data End Time 12:00 dan Time Interval 24 Hour. Pilih tombol Apply dan OK sehingga muncul layar Project Definition kembali. Gambar Memasukan Data Control Specification 60

64 8. Kalibrasi Penentuan konfigurasi optimasi ditentukan dengan memilih menu Tools Optimization Run Configuration di layar Project Definition. Pada layar Optimization Run Configuration ditentukan basin model, meteorologic model dan control specifications yang diperlukan dalam optimation runs. Basin model dipilih dengan mengklik nama Negara River Basin. Meteorologic model dipilih dengan mengklik nama Met. Negara dan control specifications dipilih dengan mengklik nama Control 1. Setelah menentukan konfigurasi optimasi dilakukan proses kalibrasi di layar Optimization Manager. Layar Optimization Manager dibuka dengan memilih menu Tools Optimization Manager di layar Project Definition. Pemilihan parameter yang akan di kalibrasi dipilih dengan mengklik tiaptiap baris pada kolom parameter. Gambar Masukan Parameter untuk Kalibrasi Setelah parameter yang akan dikalibrasi telah dimasukkan dalam kolom paramater, dan tipe objective function (Peak weighted RMS Error) telah dipilih proses kalibrasi bisa dimulai. Kalibrasi dimulai dengan menekan tombol Optimize. 61

65 Hidrograf hasil kalibrasi dapat dilihat dengan cara menekan toolbar flow comparison atau memilih menu View Hydrograph Plot (Gambar 4.27.). Trial result summary bisa dilihat bisa ditampilkan dengan memilih menu View Trial Results (Gambar 4.28.) Gambar Hidrograf Hasil Kalibrasi Gambar Trial Result Summary 62

KAJIAN KARAKTERISTIK DAS (Studi Kasus DAS Tempe Sungai Bila Kota Makassar)

KAJIAN KARAKTERISTIK DAS (Studi Kasus DAS Tempe Sungai Bila Kota Makassar) KAJIAN KARAKTERISTIK DAS (Studi Kasus DAS Tempe Sungai Bila Kota Makassar) Angelica Mega Nanda 1, Eko Prasetyo Nugroho 2, Budi Santosa 3 1 Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Segijapranata

Lebih terperinci

PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS DI DAS SAMPEAN BARU

PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS DI DAS SAMPEAN BARU Seminar Nasional VII 211 Teknik Sipil ITS Surabaya PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS DI DAS SAMPEAN BARU Nur Azizah Affandy 1 dan Nadjadji Anwar 2 1 Mahasiswa S2 MRSA Jurusan Teknik Sipil-

Lebih terperinci

PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC- HMS DI DAS SAMPEAN BARU

PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC- HMS DI DAS SAMPEAN BARU PEMODELAN HUJAN-DEBIT MENGGUNAKAN MODEL HEC- HMS DI DAS SAMPEAN BARU Seminar Nasional VII 2011 Teknik Sipil ITS Surabaya Penanganan Kegagalan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur PEMODELAN HUJAN-DEBIT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Banjaran merupakan anak sungai Logawa yang mengalir dari arah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Banjaran merupakan anak sungai Logawa yang mengalir dari arah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Studi Sungai Banjaran merupakan anak sungai Logawa yang mengalir dari arah Utara ke arah Selatan dan bermuara pada sungai Serayu di daerah Patikraja dengan

Lebih terperinci

Luas (Ha) L ms (km) h10. aws (%) L c (km) ars (%) h 85 (m) SubDAS. (m)

Luas (Ha) L ms (km) h10. aws (%) L c (km) ars (%) h 85 (m) SubDAS. (m) Tabel 4.5 Parameter morfometri DAS Ciliwung bagian hulu Luas L ms (km) L c (km) aws (%) h 10 (m) h 85 (m) Cibogo 1270,1 6,81 5,78 7,37 532 904 5,46 Ciesek 2514,7 11,15 7,06 11,81 458 1244 7,05 Cisarua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Siklus hidrologi merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Siklus hidrologi merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidrologi Siklus hidrologi merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan pada proses analisis hidrologi. Siklus hidrologi menurut Suyono (2006)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai (catchment, basin, watershed)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai (catchment, basin, watershed) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai (catchment, basin, watershed) adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang berfungsi untuk menampung, menyimpan, mengalirkan dan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di muara Sungai Cikapundung yang merupakan salah satu anak sungai yang berada di hulu Sungai Citarum. Wilayah ini terletak di Desa Dayeuhkolot,

Lebih terperinci

KALIBRASI MODEL HIDROLOGI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA SUB DAS KAMPAR KANAN DALAM PROGRAM HEC-HMS

KALIBRASI MODEL HIDROLOGI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA SUB DAS KAMPAR KANAN DALAM PROGRAM HEC-HMS KALIBRASI MODEL HIDROLOGI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA SUB DAS KAMPAR KANAN DALAM PROGRAM HEC-HMS Ferry Virgiawan 1), Bambang Sujatmoko 2), Mudjiatko 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN.... xii INTISARI...

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS 3.1 UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN

ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS 3.1 UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN 43 Sainteks Volume XI No 1 Maret 014 ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS 3.1 UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN (Low Flow Analisys with HEC-HMS 3.1 Model Case Study at Kranggan Sub Basin) Teguh Marhendi

Lebih terperinci

KAJIAN SENSITIVITAS PARAMETER MODEL HYDROLOGIC ENGINEERING CENTRE (HEC) - HYDROLOGIC MODELING SYSTEM (HMS)

KAJIAN SENSITIVITAS PARAMETER MODEL HYDROLOGIC ENGINEERING CENTRE (HEC) - HYDROLOGIC MODELING SYSTEM (HMS) TUGAS AKHIR KAJIAN SENSITIVITAS PARAMETER MODEL HYDROLOGIC ENGINEERING CENTRE (HEC) - HYDROLOGIC MODELING SYSTEM (HMS) (Studi Kasus : Daerah Aliran Sungai Jragung) Disusun dalam Rangka Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paket program HEC-HMS bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paket program HEC-HMS bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Konsep Dasar dan Metode Penggunaan model Soil Moisture Accounting (SMA) yang terdapat dalam paket program HEC-HMS bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada suatu

Lebih terperinci

KALIBRASI PARAMETER TERHADAP DEBIT BANJIR DI SUB DAS SIAK BAGIAN HULU

KALIBRASI PARAMETER TERHADAP DEBIT BANJIR DI SUB DAS SIAK BAGIAN HULU KALIBRASI PARAMETER TERHADAP DEBIT BANJIR DI SUB DAS SIAK BAGIAN HULU Wibowo Suarno Putra 1), Yohanna Lilis Handayani 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Kotak Dialog Utama HEC-RAS 4.1

Gambar 4.1 Kotak Dialog Utama HEC-RAS 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hidraulik dengan Menggunakan Pemodelan HEC-RAS Dalam mempelajari fenomena perilaku hidraulika aliran di dalam saluran/kali, diperlukan suatu simulasi/analisa

Lebih terperinci

Kalibrasi Satu Dan Dua Parameter Pada Debit Banjir Di Sub-DAS Rokan Menggunakan Program HEC-HMS

Kalibrasi Satu Dan Dua Parameter Pada Debit Banjir Di Sub-DAS Rokan Menggunakan Program HEC-HMS Kalibrasi Satu Dan Dua Parameter Pada Debit Banjir Di Sub-DAS Rokan Menggunakan Program HEC-HMS Yesy Dian Permatasari 1), Yohanna Lilis Handayani 2), Sigit Sutikno 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB 115 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1. Implementasi 4.1.1. Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) Perkiraan piranti keras atau hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

Lebih terperinci

ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN

ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN Techno, Volume 11 No. 1, April Hal. 5-3 ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN LOW FLOW ANALYSIS USING HEC-HMS MODEL FOR SUB DAS KRANGGAN CASE Teguh Marhendi 1 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika lairan, perlu dilakukan permode;lan yang menggambarkan kondisi sebuah saluran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan software

Lebih terperinci

dengan XP Embedded :

dengan XP Embedded : 206 Tahapan yang ada dalam pembentukkan sistem operasi dengan XP Embedded : Gambar 4.55 Tahapan pembentukkan Sistem O perasi XP Embedded Tahapan pertama dalam pembentukkan sistem operasi adalah target

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan

Lebih terperinci

Gambar 3. 1 Wilayah Sungai Cimanuk (Sumber : Laporan Akhir Supervisi Bendungan Jatigede)

Gambar 3. 1 Wilayah Sungai Cimanuk (Sumber : Laporan Akhir Supervisi Bendungan Jatigede) 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini direncanakan di wilayah anak anak sungai Cimanuk, yang akan dianalisis potensi sedimentasi yang terjadi dan selanjutnya dipilih

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika aliran, perlu dilakukan permodelan yang mampu menggambarkan kondisi sebuah aliran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan HEC-RAS

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAS (STUDI KASUS DAS TEMPE SUNGAI BILA KOTA MAKASSAR)

TUGAS AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAS (STUDI KASUS DAS TEMPE SUNGAI BILA KOTA MAKASSAR) TUGAS AKHIR KAJIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAS (STUDI KASUS DAS TEMPE SUNGAI BILA KOTA MAKASSAR) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III PERNYATAAN... IV KATA PENGANTAR... V DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III PERNYATAAN... IV KATA PENGANTAR... V DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III PERNYATAAN... IV KATA PENGANTAR... V DAFTAR ISI... VII DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR TABEL... XIV DAFTAR LAMPIRAN... XVI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) 1. Membuat Database dan Tabel Materi ini akan menjelaskan bagaimana membangun database, tabel dan field. Akan dijelaskan pula mengenai format dan

Lebih terperinci

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu 1. Look at the picture toolbar above, in microsoft word program this toolbar is called. a. drawing toolbar b. standart toolbar c. formatting toolbar d. table and borders toolbar 2. What s the name of picture

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT

BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT 1. Pendahuluan Microsoft powerpoint merupakan salah satu bagian terintegrasi dari suatu paket system operasi Microsoft Office. Pada umumnya tampilan dan penggunaan Microsoft

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007

PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007 PERTEMUAN 1 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE WORD 2007 Microsoft Office Word 2007 merupakan program aplikasi pengolah kata (word processor) yang yang biasa digunakan untuk membuat laporan, dokumen berbentuk

Lebih terperinci

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1 1 DATABASE SQL SERVER Objektif: Mengetahui sejarah SQL Server 7.0 Mengengetahui perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access Mengenal program bantu yang ada di SQL Server 7.0 Mengetahui cara membuat database

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI

TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI Disusun dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Sarjana Teknik Sipil oleh: Adhi Wicaksono 10.12.0021 Ardhian E. P. 10.12.0027 PROGRAM

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D

BAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D BAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D Pada perancangan antena horn ini, meliputi beberapa tahapan diantaranya perancangan melalui software WIPL-D, pembuatan struktur fisik

Lebih terperinci

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

Pokok Bahasan Membuat dan Menempatkan Tabel Menempatkan Footnotes Menempatkan Komentar (Comment) Mencetak Dokumen

Pokok Bahasan Membuat dan Menempatkan Tabel Menempatkan Footnotes Menempatkan Komentar (Comment) Mencetak Dokumen Membuat Tabel, Footnote, Komentar dan Mencetak pada Word 2007 Pokok Bahasan Membuat dan Menempatkan Tabel Menempatkan Footnotes Menempatkan Komentar (Comment) Mencetak Dokumen 36 JBK Microsoft Office 2007

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi Windows 7. Fakultas FASILKOM. Nurhaida, ST., MT. Program Studi MKCU

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi Windows 7. Fakultas FASILKOM. Nurhaida, ST., MT. Program Studi MKCU Modul ke: 03 Ida Fakultas FASILKOM Aplikasi komputer Sistem Operasi Windows 7 Nurhaida, ST., MT. Program Studi MKCU Windows 7 Windows 7 diluncurkan pada tanggal 22 Juli 2009 Versi windows 7: Windows 7

Lebih terperinci

1. Desktop Microsoft Windows

1. Desktop Microsoft Windows 1. Desktop Microsoft Windows Icon Shortcut Quick Launch Taskbar Taskbar Shortcut Pada umumnya, taskbar ialah bagian yang terletak pada bagian bawah dari desktop. Tombol Start, tombol program-program aktif,

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada

Hak Cipta Pada Mata Diklat : Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Program studi : Semua Program studi Kompetensi : Mengoperasikan Sistem Operasi (Windows XP) Kode : SWR.OPR.200.(1).A Durasi Pemelajaran : 10

Lebih terperinci

Pemodelan kejadian banjir daerah aliran sungai Ciliwung hulu dengan menggunakan data radar

Pemodelan kejadian banjir daerah aliran sungai Ciliwung hulu dengan menggunakan data radar e-issn 2597-9949 JGLITrop Vol.1, No.1, Agustus 2017 2017 Departemen Geografi FMIPA UI Journal homepage: http://jglitrop.ui.ac.id Pemodelan kejadian banjir daerah aliran sungai Ciliwung hulu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

MODUL 2 KEGIATAN PEMELAJARAN 3

MODUL 2 KEGIATAN PEMELAJARAN 3 MODUL 2 KEGIATAN PEMELAJARAN 3 Sistem Operasi Windows dan Perintah pada menu Pengenalan bagian-bagian desktop windows Ikon ikon pada desktop windows Objek ( Ikon ) Keterangan My Computer Digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

8/29/2012. Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis GUI. Sistem Operasi Windows dan Perintah pada menu. Ikon ikon pada desktop windows.

8/29/2012. Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis GUI. Sistem Operasi Windows dan Perintah pada menu. Ikon ikon pada desktop windows. Mengoperasikan Sistem Operasi Berbasis GUI KKPI Kelas X Sistem Operasi Windows dan Perintah pada menu Pengenalan bagian-bagian desktop windows Gb. Bagan tampilan desktop windows Ikon ikon pada desktop

Lebih terperinci

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

Latihan 1: Mengoperasikan Excel Student Exercise Series: Microsoft Office Excel 007l Latihan : Mengoperasikan Excel Buatlah sebuah buku kerja baru, kemudian ketikkan teks-teks berikut ini. Simpan hasilnya dengan nama Lat-0 dalam folder

Lebih terperinci

KAJIAN HUJAN ALIRAN MENGGUNAKAN MODEL HEC HMS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI WURYANTORO WONOGIRI, JAWA TENGAH. Rifai Munajad

KAJIAN HUJAN ALIRAN MENGGUNAKAN MODEL HEC HMS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI WURYANTORO WONOGIRI, JAWA TENGAH. Rifai Munajad KAJIAN HUJAN ALIRAN MENGGUNAKAN MODEL HEC HMS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI WURYANTORO WONOGIRI, JAWA TENGAH Rifai Munajad rifaimunajad@gmail.com Slamet Suprayogi slametsuprayogi@yahoo.com ABSTRACT The HEC-HMS

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop

Lebih terperinci

BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW

BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW View menampilkan data data input file yang sudah didefinisikan.a pada jendela ini mempunyai format seperti spredsheet. Data dapat dengan mudah diperiksa baik terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL

DAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI PENGERTIAN EXCEL LANGKAH LANGKAH MEMULAI EXCEL MENGENAL ELEMEN JENDELA EXCEL GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL BEKERJA DENGAN MICISOFT EXCEL MENGENAL

Lebih terperinci

Entri dan Modifikasi Sel

Entri dan Modifikasi Sel BAB Entri dan Modifikasi Sel 6 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto.

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto. Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM Oleh: Teten W. Avianto E-mail : info@lablink.or.id Http://www.lablink.or.id I. SOFTWARE UNTUK SIMULASI MODEL SYSTEM DYNAMICS Software yang didisain untuk membuat

Lebih terperinci

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung perintah perintah menu yang sering digunakan dalam access

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Selama proses pengujian aplikasi rute terpendek akan digunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berspesifikasi sama. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

KALIBRASI PARAMETER MODEL HEC-HMS UNTUK MENGHITUNG ALIRAN BANJIR DAS BENGKULU

KALIBRASI PARAMETER MODEL HEC-HMS UNTUK MENGHITUNG ALIRAN BANJIR DAS BENGKULU KALIBRASI PARAMETER MODEL HEC-HMS UNTUK MENGHITUNG ALIRAN BANJIR DAS BENGKULU Gede Tunas * * Abstract HEC-HMS is an hydrology model for use in analyzing a watershed system in order to predict the hydrologic

Lebih terperinci

1.1 Mengenal Visual FoxPro

1.1 Mengenal Visual FoxPro Student Guide Series: Visual FoxPro 9 1.1 Mengenal Visual FoxPro Visual FoxPro adalah bahasa pemrograman berbasiskan prosedur yang pertama kali dikembangkan oleh Fox Technologies pada awal 1984. Program

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 55 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem Pengenalan Karakter dengan Feature Point Extraction membutuhkan software ( Perangkat Lunak ) dan hardware ( Perangkat Keras ) pendukung

Lebih terperinci

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 http://www.datadigi.com http://www.divipos.com 1 INSTALASI APLIKASI 1. SPESIFIKASI MINIMUM KOMPUTER Berikut adalah spesifikasi minimal komputer yang diperlukan:

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT

MICROSOFT POWERPOINT MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Geografi Prediksi Banjir ini

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

Ruang Kerja DREAMWEAVER MX 2004 :

Ruang Kerja DREAMWEAVER MX 2004 : 1.1 Pengertian Macromedia Dreamweaver : merupakan sebuah HTML editor Profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web beserta halaman- web. 1.2 Spesifikasi PC untuk menjalankan DREAMWEAVER

Lebih terperinci

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i BAB I Konsep Visual Basic: Penerapan di dunia Usaha, Instalasi serta Pengenalan IDE (Integrated Development Environment) VB dan konsep pemrograman visual I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mengenal VB, penerapan

Lebih terperinci

BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW

BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW BAB 3 LAYAR WINDOW 3.1. WINDOW VIEW View menampilkan data data input file yang sudah didefinisikan.a pada jendela ini mempunyai format seperti spredsheet. Data dapat dengan mudah diperiksa baik terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Umum Proses aplikasi rute tercepat akan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki spesifikasi sama agar proses penentuan rute ini dapat

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO Mari mengenal Power Point. Apa itu Powerpoint? Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Mulai Input Data Angka Manning Geometri Saluran Boundary Conditions : - Debit - Hulu = slope - Hilir = slope Ukuran Pilar Data Hasil Uji Laboratorium

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Aplikasi Linda

Prosedur Menjalankan Aplikasi Linda Prosedur Menjalankan Aplikasi Linda Prosedur penggunaan aplikasi Linda akan dijelaskan melalui beberapa prosedur penggunaan menu yang akan membantu pengguna dalam menyesuaikan kebutuhan, antara lain: menu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

BAB IV ANALISA HIDROLOGI 66 BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1 TINJAUAN UMUM Analisis hidrologi diperlukan untuk mengetahui karakteristik hidrologi daerah pengaliran Sungai Banjir Kanal Timur, terutama di lokasi embung UNDIP, yaitu

Lebih terperinci

MEMBUAT DESAIN DAN LAY OUT PRESENTASI DENGAN MICROSOFT POWERPOINT

MEMBUAT DESAIN DAN LAY OUT PRESENTASI DENGAN MICROSOFT POWERPOINT MEMBUAT DESAIN DAN LAY OUT PRESENTASI DENGAN MICROSOFT POWERPOINT (Disampaikan dalam Kegiatan Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Microsoft Words. Oleh : ANNISA RATNA SARI

Microsoft Words. Oleh : ANNISA RATNA SARI Microsoft Words Oleh : ANNISA RATNA SARI PENGENALAN MS WORD : 1. Tampilan MS Word 2. Membuka MS Word 3. Membuat Dokumen Baru 4. Membuka File yang Sudah Tersimpan 5. Menyimpan Dokumen 6. Menutup File Dokumen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

Praktek 1.1. bahwa seluruh rangkaian kabel terpasang dengan benar. berikut :

Praktek 1.1. bahwa seluruh rangkaian kabel terpasang dengan benar. berikut : Praktek 1.1 1. Siapkan perangkat keras komputer dan pastikan bahwa seluruh rangkaian kabel terpasang dengan benar 2. Hidupakn komputer dengan urutan sebagai berikut : a. Nyalakan Stabilizer b. Nnyalakan

Lebih terperinci

Flexi Conference Client User Manual

Flexi Conference Client User Manual Flexi Conference Client User Manual I. DOWNLOAD SOURCE 1. Double klik unduh klien 2. Klik Run untuk instalasi & klik save untuk menyimpan installer F CON. II. INSTALASI 1. Double klik file source F con

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada bab ini penulis akan membahas mengenai spesifikasi aplikasi SIG yang telah dibuat, yaitu berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

Mengenal Microsoft Word 2010

Mengenal Microsoft Word 2010 Mengenal Microsoft Word 2010 Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak (software) pengolah kata yang bernama Microsoft Word (MS Word). Sejak pertama kali dirilis tahun 1983 dengan nama

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 Tinjauan Umum Dalam merencanakan Waduk Ciniru ini, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data-data. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan stabilitas maupun

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci