BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
|
|
- Handoko Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten bantul mempunyai wilayah seluas 506,850km², yang terbagi dalam 17 kecamatan, 75 desa dan 933 pedukuhan/dusun dan mempunyai areal persawahan dengan luas ,79 ha. Yang terdiri dari irigasi teknis seluas 5.413,50 ha, sawah semi teknis seluas, sawah irigasi murni seluas 449,25 ha dan sawah irigasi tadah hujan seluas 1.713,883 ha. Jumlah penduduk kabupaten bantul pada tahun 2009 adalah sebesar jiwa. Mayoritas mata pencaharian penduduk bantul di bidang pertanian 25%, perdagangan 21%, industri 19%, dan jasa 17%, melihat dari data tersebut bahwa banyak penduduk bantul yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu jaringan irigasi sangat dibutuhkan warga untuk kelangsungan bercocok tanam. Agar tujuan pengelolaan irigasi dapat tercapai, diperlukan rencana strategi yang harus dimonitor dan dievaluasi setiap tahun. Perencanaan strategi merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 tahun sampai 5 tahun. Strategi yang telah ditetapkan dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan dan program-program di Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul. Jaringan irigasi adalah merupakan satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaanya. Jaringan irigasi dibagi menjadi jaringan jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan, saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier. Suatu wilayah yang mendapatkan air dari suatu jaringan irigasi disebut dengan daerah irigasi. 1
2 Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana cara merancang, membangun, merenovasi, tidak hanya gedung dan infrastrukur, tetapi bisa mencakup lingkungan untuk kemasalahan hidup manusia. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya. Ada beberapa cabang-cabang ilmu teknik sipil diantaranya adalah struktural, geoteknik, manajemen kontruksi, hidrologi, teknik lingkungan, transportasi, informatika teknik sipil. Melalui magang diinstansi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, diharapkan mahasiswa mendapatkan ilmu dan ketrampilan di lapangan. Sehingga dapat memberikan penilaian yang baik dari perkembangan keilmuan yang diperoleh diperkuliahan khususnya tentang jaringan irigasi. Adanya magang ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan masa studi di diploma teknik sipil dan dijadikan sarana untuk mengerti tentang dunia kerja secara nyata. Pada topik ini saya akan membahas tentang Penggambaran Jaringan Daerah Irigasi Baru Mata Air Tuk Pancuran Menggunakan Aplikasi Software ArcGis 10.2, dimana jaringan irigasi baru tersebut terletak di daerah Kecamatan Imogiri, Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul. Daerah irigasi baru Mata air tuk pancuran Dikelola oleh UPT OYO yang merupakan salah satu unit pengamatan pengairan dinas sumber daya air kabupaten bantul Rumusan Masalah Jaringan irigasi baru ini biasanya belum terdata oleh dinas sumber daya air maupun oleh upt, maka dari itu akan terjadi kesulitan bagi para juru pengamat untuk mengetahui secara cepat bila ada kerusakan yang terjadi di daerah jaringan irigasi yang bisa menyebabkan berbagai macam permasalahan khususnya kepada para pertani yang sangat mengandalkan jaringan irigasi untuk pertanian mereka. 2
3 Diperlukan untuk turun ke lokasi dimana daerah jaringan irigai baru yang belum terdata oleh instansi maupun upt, berikut adalah rumusan masalah pada kegiatan magang ini : 1. Belum terdatanya jaringan-jaringan irigasi baru yang dapat menyulitkan para juru untuk mengetahui secara cepat kerusakan yang terjadi di daerah irigasi baru tersebut Batasan Masalah 1. Pengambilan data dilapangan/pendigitan titik-titik jaringan irigasi menggunakan alat GPS. 2. Hasil pendataan melalui GPS diplot atau dimasukkan kedalam aplikasi ArcGis untuk mengetahui titik-titikya, luasan yang diairi jaringan irigasi tersebut, panjang jaringan irigasi tersebut. kemudian menggambar skema jaringan dan bangunan jaringan irigasi baru tersebut ke dalam aplikasi AutoCad Tujuan 1. Mendapatkan pengalaman kerja di lapangan dan gambaran tentang jaringan irigasi yang sesungguhnya di Dinas Sumber Daya Air Bantul. 2. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teori yang didapat di perkuliahan ke lapangan. 3. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Diploma Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. 4. Mengetahui proses pengambilan data daerah jaringan irigasi yang belum terdata menjadi sebuah data yang valid yang siap digunakan instansi terkait maupun juru pengamatan di lapangan. 5. Meningkatkan pengetahuan dalam dunia kerja sipil seperti manajemen instansi, disiplin, sistem kerja instansi. 3
4 1.5. Manfaat 1. Beberapa Manfaat yang didapatkan, yaitu : a. Sebagai sarana penerapan ilmu yang didapat saat kuliah. b. Menambah pengalaman bekerja dilapangan. c. Sarana mengembangkan kemampuan bersosialisasi. d. Data yang diperoleh oleh mahasiswa yang melakukan pendataan dilapangan akan dijadikan aset bagi instansi terkait untuk melakukan selalu pemeliharaan jaringan irigasi baru tersebut Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan laporan magang ini dibagi menjadi 5 bagian (bab), adapun isi dari bagian-bagian dengan rincian sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang pelaksanaan magang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat yang diharapkan, dan sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan magang. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat, atau penemuan, baik dari para tokoh dibidangnya maupun para peneliti terhadulu. Fakta-fakta yang dikemukakan didalam bab ini diambil dari sumber aslinya. 3. Bab III Manajemen/Organisasi Instansi/Proyek Menjelaskan tentang sistem organisasi atau manajemen pada instansi tempat magang dilakukan, yaitu meliputi profil perusahaan, program kerja, lokasi perusahaan, dan struktur organisasi. 4. Bab IV Pelaksanaan dan Pembahasan Menjelaskan kegiatan-kegiatan dan juga proses jalannya sebuah pekerjaan yang dilakukan di instansi terkait tempat magang 4
5 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Merupakan bab akhir dari bagian utama yang berisi kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis dan juga berisi tentang pandangan berupa saran. 6. Daftar Pustaka Berisi judul dan penerbit buku yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan laporan magang ini. 7. Lampiran-lampiran Berisi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pembuatan laporan magang ini. 5
dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.
Untuk Ibu dan Ayah, dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat. Terima kasih yang teramat besar 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan air di suatu daerah irigasi, kenyataannya seringkali terdapat pembagian air yang kurang sesuai kebutuhan air di petak-petak sawah. Pada petak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estimasi biaya konstruksi merupakan hal yang paling penting dalam dunia industri. Data estimasi yang tidak sesuai dapat memberikan efek negatif yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern seperti saat ini pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, fly over, under
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini mendorong setiap manusia untuk berkompetisi dan berlomba-lomba untuk mempertahankan eksistensi mereka dalam berkarir.tentunya dalam bekompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu teknologi dan pembangunan di era modern ini sudah semakin maju, dalam perkembanganya ilmu-ilmu Teknik Sipil yang diajarkan dalam perkuliahan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan memiliki keunggulan bersaing secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan pasar yang berperan penting dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan memiliki keunggulan bersaing secara alamiah. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Sebagai negara agraria tidaklah heran jika pemerintah senantiasa memberikan perhatian serius pada pembangunan di sector pertanian. Dalam hal ini meningkatkan produksi pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan penduduk yang sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani diperlukan penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jaringan irigasi, baik secara operasi dan pemeliharaan untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air menjadi sumber utama dalam kehidupan manusia yang tidak selamanya berlimpah, terkadang ada suatu perbedaan kesetimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air adalah salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup. Dari jumlah air yang ada di bumi, 97 persennya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan sumber daya air merupakan usaha untuk mengembangkan pemanfaatan, pelestarian, dan perlindungan air beserta sumber-sumbernya dengan perencanaan yang terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan masyarakat setempat menghadapi umpan balik yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem irigasi di Indonesia dikembangkan untuk mengairi persawahan, walaupun tidak semua persawahan yang ada sekarang ini dilayani oleh sistem irigasi. Persawahan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Teknik Sipil mempunyai program magang yang wajib bagi mahasiswa semester 6 dengan syarat telah mencapai 99 SKS dan IPK lebih dari 2,25. Karena melalui magang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 o
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Hipotesa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Hipotesa 1.1.1 Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara agraris dimana mata pencaharian mayoritas penduduknya adalah bercocok tanam. Secara
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknik Sipil merupakan ilmu keteknikan yang berkaitan dengan perencanaan, konstruksi, perawatan struktur tertentu, merenovasi suatu bangunan dan infrastruktur. Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya. Air bersifat sumber daya yang terbarukan dan dinamis. Artinya sumber utama air yakni hujan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Propinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan sungaisungai yang cukup banyak. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung Pangan,
Lebih terperinciPendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,
Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pekerjaan kontruksi beton, ada tiga komponen utama yang harus direncanakan dengan matang karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta adalah pusat berbagai kegiatan diantaranya pusat pemerintahan, perekonomian, perdagangan, industri dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lengkap dari suatu Daerah Irigasi yang meliputi data teknis irigasi, data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku Data Daerah Irigasi (D.I.) merupakan kumpulan data dari data inventarisasi yang lengkap dari suatu Daerah Irigasi yang meliputi data teknis irigasi, data hidrologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tempat. Untuk proyek yang membutuhkan beton dalam jumlah banyak, baik proyek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan pembuat struktur yang sangat pesat kemajuan teknologinya saat ini dan dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di berbagai tempat. Untuk proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Dalam rangka mengangkat derajat kehidupan petani serta mendukung penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan air untuk pertanian di Indonesia merupakan hal yang sangat penting, untuk tercapainya hasil panen yang di inginkan, yang merupakan salah satu program pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum berupa peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari faktor faktor penentu keberhasilan organisasi lainnya. Menurut Erly Suandy
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi yang didirikan memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Hal ini berlaku untuk segala jenis organisasi, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk pun semakin cepat dan diimbangi dengan tingkat frekuensi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau. Jarak antara pulau yang satu dengan yang lain pun tidak semata mata dapat dijangkau dengan transportasi darat
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang berdampak negatif terhadap kelestarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota Indonesia yang menjadikannya sebagai kota tersibuk dengan tingkat pertumbuhan penduduknya yang sangat pesat. Berdasarkan data Badan Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari
BAB 1 Pendaluhuan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi. Air mempunyai peran besar bagi kehidupan semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bekasi adalah salah satu kota yang termasuk dalam kawasan megapolitan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Pembangunan Proyek Bekasi adalah salah satu kota yang termasuk dalam kawasan megapolitan (Jabodetabek), dan menjadi kota keempat terbesar di indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari operasional suatu organisasi atau instansi. Aset tetap menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset tetap merupakan salahsatu sumber daya yang tidak dapat dipisahkan dari operasional suatu organisasi atau instansi. Aset tetap menjadi bagian dari instansi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (suspended sediment) atau dengan pengukuran langsung di waduk (Asdak, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sedimen merupakan hasil proses erosi baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu modal dasar yang mendasar diperhatikan dalam mencari pekerjaan, namun pengalaman kerja menjadi pertimbangan hal lainnya dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam bercocok tanam yang meliputi kegiatan menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Pertanian memegang
Lebih terperinciGambar 1 Lokasi Proyek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Saling adalah salah satu lokasi di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan yang diusulkan untuk pengembangan irigasi. Dalam rangka mendukung hal ini,
Lebih terperinciOPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BAGO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR
PROYEK AKHIR RC 090342 OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BAGO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR ACHMAD AFANDI AKBAR NRP 3108 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Pudiastuti NIP 19501015.1982.03.2001 DIPLOMA
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk kegiatan pemerintahan. Aset tetap tersebut merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pemerintah semakin gencar terhadap pembangunan Indonesia yang sesuai dengan cita-cita bersama, yaitu bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo
BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendung Seuseupan, berada di Desa Seuseupan Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon, luas areal Potensial / bebaku 4.284 ha, telah mengalami alih fungsi dan areal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Vokasi Universitas Gadjah Mada tersebut, tentu saja bekal yang diberikan secara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Diploma III Hukum Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu program Sekolah Vokasi Universutas Gadjah Mada yang diselenggarakan sejak tahun 2006. Tujuan dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak antara 7 0 46' sampai 8 0 09' Lintang Selatan dan 110 0 21' sampai
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tata Guna Lahan Tata guna lahan merupakan upaya dalam merencanakan penyebaran penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan tempat tinggal semakin mengalami peningkatan permintaan baik dari kalangan menengah ke bawah maupun dari kalangan menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang. strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian tanaman pangan masih menjadi usaha sebagian besar petani. Di Indonesia sendiri, masih banyak petani tanaman pangan yang menanam tanaman pangan untuk dikonsumsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia memposisikan pembangunan pertanian sebagai basis utama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pemerintah Indonesia memposisikan pembangunan pertanian sebagai basis utama untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi yang lebih parah lagi. Sejalan dengan
Lebih terperincippbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infrastruktur merupakan suatu aspek penting dalam menentukan kemajuan suatu negara. Khususnya Indonesia, kini telah melaksanakan pembangunan infrastruktur dengan skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam usaha pertanian. Cara mengaliri air ketanaman yaitu dengan sistem irigasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah dalam usaha pertanian. Cara mengaliri air ketanaman yaitu dengan sistem irigasi, aliran irgasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa harapan akan terciptanya good governance yang terbebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi akuntansi pemerintahan daerah Indonesia saat ini telah membawa harapan akan terciptanya good governance yang terbebas dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat Statistik mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh signifikan hingga mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan masyarakatnya masih bergantung pada kepemilikan lahan. Warga pedesaan kebanyakan masyarakatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan kota pendidikan. Banyaknya pelajar atau mahasiswa yang datang ke DIY
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan fakta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan fakta bahwa sebagian besar mata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih serta laju pertumbuhan penduduk yang sedemikian pesat khususnya di Indonesia, memberikan dampak terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana. merupakan rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan transportasi massal yang semakin hari semakin bertambah membuat pemerintah provinsi DKI Jakarta menyediakan angkutan berbasis Bus Rapid Transit (BRT) yang
Lebih terperinciKAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING
KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING Ivony Alamanda 1) Kartini 2)., Azwa Nirmala 2) Abstrak Daerah Irigasi Begasing terletak di desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana
Lebih terperinciGambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi
BAB III METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Kegiatan studi dilakukan di Dukuh Karangkulon yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip tidak hanya dapat digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya saja, namun arsip juga dapat dihasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam memajukan sebuah Negara, pembangunan merupakan hal yang sudah biasa dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dari tahun ke tahun pembangunan yang ada
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM JARINGAN IRIGASI TERSIER SUMBER TALON DESA BATUAMPAR KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP.
EVALUASI SISTEM JARINGAN IRIGASI TERSIER SUMBER TALON DESA BATUAMPAR KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP. Cholilul Chayati,Andri Sulistriyono. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiraraja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tangerang salah satu kota yang berada dekat dengan ibukota Indonesia, menjadikan Tangerang merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang tinggi, hal itu membuat
Lebih terperinciMETODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI
85 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu Perencanaan Jaringan Irigasi Tambak, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka menunjang ketahanan
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pencaharian penduduk Propinsi D. I. Yogyakarta sebagian besar terletak pada sektor agraris. Contoh sektor agraris adalah pertanian, perikanan ataupun perkebunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan papan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu manusia pasti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk dibangku perkuliahan. Magang
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini membuat meningkatnya kebutuhan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari wilayah JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi penyangga Ibukota Negara Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan Anggaran Daerah telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan dalam suatu pemerintahan, baik itu ditingkat pusat maupun tingkat daerah. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan aktivitas masyarakat suatu daerah dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 22 TAHUN 2003 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 22 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENGATURAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LEMBAGA PENGELOLA IRIGASI PROPINSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan)
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan munculnya lembaga keuangan bank dan bukan bank yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan munculnya lembaga keuangan bank dan bukan bank yang memberikan banyak manfaat finansial bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, membuat lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember Pada saat didirikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Univesitas Gadjah Mada (UGM) adalah Perguruan Tinggi (Universitas) tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13/PRT/M/2012 Tanggal : 24 JULI 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI PEDOMAN TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN STATUS DAERAH IRIGASI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN STATUS DAERAH IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan juga merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kota dengan julukan Kota Lumpia ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LatarBelakang. Peningkatan produktifitas tanaman dapat dilakukan dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Peningkatan produktifitas tanaman dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan sumberdaya alam yang ada. Pada persawahan, peningkatan produktifitas padi dapat dilakukan
Lebih terperinci