BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari"

Agus Gunawan
6 tahun lalu
Tontonan:

BAB 1 Pendaluhuan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi.

1 BAB 1 Pendaluhuan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi. Air mempunyai peran besar bagi kehidupan semua mahkluk hidup. Beberapa hal penting yang menyebabkan eratnya antara manusia dengan sumber daya air yaitu kebutuhan manusia akan makanan nabati. Jenis makanan ini diperoleh manusia dari usahanya dalam mengolah tanah dengan tumbuhan penghasil makanan. Untuk keperluan tumbuh dan berkembangnya suatu tumbuhan, maka diperlukan penanganan terhadap kelangsungan pertumbuhan tumbuhan melaluipengaturan dan kebutuhan airnya. Kemudian manusia membuat saluran dan bangunan yang berfungsi sebagai pengambil, pengaturan serta pembagian air sungai untuk pengairan lahan pertanian. bangunan pengambil airnya dapat berupa tumpukan batu, kayu dan tanah, dan bangunan permanen seperti bendung, waduk, dan bangunan-bangunan lainnya. Harus diakui pemerintah selama ini telah berhasil membangun jaringan irigasi, sehingga produksi pertanian, khususnya beras, mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pangan rakyat indonesia. berdasarkan studi yang dilakukan oleh badan perencanaan pembangunan nasional (bappenas,2002) nilai aset irigasi yang terdiri dari jaringan teknis, semi teknis dan sederhana (seluas 5,7 juta ha), termasuk jaringan reklamasi lahan rawa seluas 1,2 juta hektar, mencapai Rp. 278 trilyun. namun sangat disayangkan nilai aset yang demikian besar dalam perkembangannya kurang mendapat perhatian secara memadai, sehingga kondisinya lambat laun I-1

2 mengalami penurunan, bahkan sebagian telah mengalami kerusakan yang sangat berat. Hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1999 menunjukkan bahwa dari total jaringan irigasi yang mencapai 6,7 juta hektar, sekitar 1,4 juta hektar (20,84%) mengalami kerusakan ringan, dan sekitar 126 ribu hektar (1,86%) mengalami kerusakan berat. Kondisi jarinagn tersebut mencerminkan menurunnya fungsi jaringan irigasi dan apabila dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan jaringan irigasi dan apabila dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan jaringan irigasi tidak mampu lagi mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian untuk mencapai hasil yang optimal Maksud dan Tujuan Adapun maksud dibuatnya tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk pendataan perkiraan biaya pemeliharaan yang diperlukan dari bangunan per bangunan, dari saluran per saluran, sampai jaringan per jaringan irigasi. 2. Untuk pendataan secara lengkap dan akurat dari aset yang berupa prasaranan irigasi yang meliputi jumlah, dimensi, jenis, kondisi, fungsi, nilai aset, areal pelayanan, dan ketersediaan air pada setiap daerah irigasi. 3. Untuk membantu pelaksanaan pekerjaan O&P (Operasi dan Pemeriharaan) pada aset irigasi. I-2

3 Tujuan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui sampai sejauh mana kerusakan aset irigasi yang terjadi pada saluran dan bangunan irigasi melalui survey dan penggambaran peta situasi. 2. Untuk membangun dan memperbaiki Pengelolaan aset irigasi dan melestarikan serta memanfaatkan aset irigasi tersebut dengan benar Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini perlu diadakan pembatasan masalah agar penulis lebih fokus pada masalah yang dihadapi. Adapun penulisan tugas akhir ini dititik beratkan pada : 1. Identifikasi kondisi Daerah Irigasi meliputi : pembuatan skema jaringan irigasi, skema bangunan, dokumentasi, identifikasi kerusakan bangunan dan saluran, serta solusi penanganan kerusakan. 2. Penginputan data hasil survey di lapangan melalui komputerisasi menggunakan software PDSDA-PAI. 3. Penelurusan terhadap sebagian aset irigasi melalui walkthrough pada daerah irigasi tada Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dapat diuraikan pada setiap babnya dengan uraian sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah serta sistematika penulisan. I-3

4 BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisikan pembahasan mengenai dasar-dasar teori yang menjadi bahan refensi pada penulisan Tugas Akhir, baik yang digunakan maupun hanya bersifat pengetahuan mengenai aset irigasi. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai uraian mengenai metode penelitian Tugas Akhir meliputi kerangka penulisan yang berisi langkah-langkah dimulai dari survey lapangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, proses pengolahan data yang nantinya akan menjadi evaluasi serta tindak lanjut pada bangunan dan saluran irigasi. BAB 4 : ANALISA dan PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengolahan dan analisa dari data-data yang telah diperoleh dari hasil survey dilapangan, pemetaan dengan menggunakan GPS, dan data-data yang diperoleh dari Dinas Kementrian PU Sulawesi Tengah. Dari data-data selanjutnya diinput dengan menggunakan software PDSDA-PAI, kemudian dari hasil output PDSDA-PAI, dilakukan analisa pada bangunan dan saluran irigasi yang mengalami kerusakan, guna sebagai informasi untuk melakukan tindak lanjut pada kerusakan yang terjadi. BAB 5 : PENUTUP Bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan dan saran terhadap Tugas Akhir yang dipeorleh penulis mulai dari awal penulisan sampai dengan selesainya Tugas akhir I-4

5 ini, serta berisikan saran dan kritik dari penulis sebagai perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. I-5

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian tugas akhir ini adalah Daerah Irigasi Tada yang berada di desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi