PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I TAHUN 2013

Transkripsi

1 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I TAHUN 2013 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2013 naik sebesar 5,54 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (y-on-y). Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan I tahun 2013 turun sebesar 4,46 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun Jenis jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 6,46 persen, industri makanan sebesar 6,41 persen, dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 0,67 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan I tahun 2013 turun sebesar 2,13 persen dibanding triwulan IV tahun 2012 (q-to-q). Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2013 naik sebesar 4,20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (y-on-y). 1. PENDAHULUAN Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara serta rakyat Indonesia pada umumnya. Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei

2 Di Provinsi Sumatera Utara, industri manufaktur besar dan sedang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota yang terkonsentrasi di Kabupaten Deli Serdang, Asahan, dan Kota Medan yaitu sebesar 61,75 persen pada tahun Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara adalah yang terbesar yaitu 21,94 persen tahun PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN I 2013 Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) triwulan I tahun 2013 naik sebesar 5,54 persen dari triwulan I tahun Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya produksi industri makanan sebesar 6,73 persen, disusul industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 4,87 persen dan industri kertas dan barang dari kertas sebesar 0,80 persen. Sementara itu jenis-jenis industri yang mengalami penurunan adalah industri logam dasar sebesar 11,61 persen, disusul industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dang barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 6,90 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 5,05 persen serta industri furnitur sebesar 0,79 persen. Bila dibandingkan Triwulan IV tahun 2012 (q-to-q,) produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I tahun 2013 turun sebesar 4,46 persen. Penurunan produksi pada triwulan I tahun 2013 tersebut terutama disebabkan adanya penurunan produksi dari industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dang barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 6,46 persen, industri makanan sebesar 6,41 persen, dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 0,67 persen Gambar 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2013 (q-to-q) KBLI 10 KBLI 16 KBLI 17 KBLI 20 KBLI 22 KBLI 24 KBLI 31 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei 2013

3 Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2013 No Kode KBLI Jenis Industri Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) Industri Makanan - Manufacture of food products -6,41 6, Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like -6,46-6, Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufacture of paper and paper products 5,75 0, Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products 4,86-5, Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products -0,67 4, Industri Logam Dasar - Manufacture of basic metals 2,53-11, Industri Furnitur - Manufacture of furniture 7,37-0,79 Industri Besar Sedang (IBS) -4,46 5,54 Meskipun secara umum pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang mengalami penurunan, tetapi ada juga beberapa industri yang mengalami peningkatan yaitu industri furnitur sebesar 7,37 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 5,75 persen, dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 4,86 persen serta industri logam dasar sebesar 2,53 persen Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei

4 Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan IV 2012 dan Triwulan I 2013 IBS Triwulan IV 2012 (q-to-q) Pertumbuhan (%) Triwulan I 2013 (q-to-q) Triwulan I 2013 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) Provinsi Sumatera Utara -3,36-4,46 5,54 Nasional (Indonesia) 7,65-2,25 8,94 Gambar 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan IV 2012 dan Triwulan I Sumut Nasional Triwulan IV 2012 (q-to-q) Triwulan I 2013 (q-to-q) Triwulan I 2013 (y-o-y) Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I tahun 2013 naik sebesar 5,54 persen bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2012 (y-on-y). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya permintaan yang semakin membaik dari konsumen (pasar) untuk produkproduk dari industri besar dan sedang dan disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang semakin membaik pada gilirannya akan meningkatkan permintaan. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional naik sebesar 8,94 persen (y-on-y). Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan Nasional. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei 2013

5 3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (y-on-y) triwulan I tahun 2013 naik sebesar 4,20 persen dari triwulan I tahun Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi industri alat angkutan lainnya sebesar 39,92 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 29,63 persen disusul industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 28,72 persen dan industri pengolahan tembakau sebesar 21,06 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 16,09 persen, industri makanan sebesar 15,30 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 14,54 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 13,65 persen serta industri pakaian jadi sebesar 10,56 persen, industri tekstil sebesar 6,59 persen, industri pengolahan lainnya sebesar 6,14 persen, industri minuman sebesar 5,46 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 4,05 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 3,98, industri furnitur sebesar 2,06 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 0,02 persen. Meskipun secara umum pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil mengalami peningkatan, tetapi ada juga beberapa industri yang mengalami penurunan yaitu industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 16,45 persen dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 1,13 persen. Bila dibandingkan Triwulan IV tahun 2012 (q-to-q,) produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan I tahun 2013 turun sebesar 2,13 persen. Penurunan produksi pada triwulan I tahun 2013 tersebut terutama disebabkan adanya penurunan produksi dari industri pengolahan lainnya sebesar 13,67 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 8,09 persen, industri furnitur sebesar 6,78 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 6,60 persen, disusul oleh industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 5,12 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,70 persen dan industri makanan sebesar 3,84 persen, industri pakaian jadi sebesar 3,14 persen dan industri tekstil sebesar 0,24 persen. Sedangkan jenis industri yang mengalami peningkatan produksinya yaitu jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 13,78 persen disusul industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 9,98 persen, industri minuman sebesar 7,49 persen, industri pengolahan tembakau sebesar 7,35 persen, industri alat angkut lainnya sebesar 6,92 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 6,42 persen dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 5,17 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 4,05 persen serta industri barang galian bukan logam sebesar 1,31 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei

6 Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2013 No Kode KBLI Jenis Industri Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) Industri Makanan -3,84 15, Industri Minuman 7,49 5, Industri Pengolahan Tembakau 7,35 21, Industri Tekstil -0,24 6, Industri Pakaian Jadi -3,14 10, Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -8,09 28, Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal 9,98 16,09-4,70 14,54-6,60-16,45 4,05 4, Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -5,12 0, Industri Barang Galian Bukan Logam 1,31 3, Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 6,42 13,65 5,17-1, Industri Alat Angkutan Lainnya 6,92 39, Industri Furnitur -6,78 2, Industri Pengolahan Lainnya -13,67 6, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 13,78 29,63 Industri Mikro dan Kecil (IMK) -2,13 4,20 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei 2013

7 Gambar 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sumatera Utara Triwulan I Tahun 2013 (q-to-q) 16 KBLI KBLI 11 KBLI KBLI KBLI 14 6 KBLI KBLI 16 4 KBLI KBLI 20 0 KBLI KBLI KBLI KBLI KBLI KBLI 30 KBLI 31 KBLI KBLI 33 Pada triwulan I tahun 2013 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (q-to-q) turun sebesar 2,13 persen dibandingkan triwulan IV tahun Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya permintaan pasar (konsumen) dan ketersediaan bahan baku terutama untuk industri yang sifatnya musiman. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional naik sebesar 1,74 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara pada triwulan I 2013 lebih rendah dibandingkan Nasional. Tabel 4. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional dan Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2012 dan Triwulan I Tahun 2013 IMK Triwulan IV 2012 (q-to-q) Triwulan I 2013 (q-to-q) Triwulan I 2013 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) Provinsi Sumatera Utara 0,64-2,13 4,20 Nasional (Indonesia) 1,27 1,74 4,84 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei

8 Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan I tahun 2013 naik sebesar 4,20 persen bila dibandingkan dengan triwulan I tahun Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ketersediaan bahan baku yang semakin membaik karena cukup tersedia secara memadai pada musim tertentu dan disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang cenderung agak meningkat pada gilirannya akan menaikkan permintaan pasar (konsumen). Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional naik sebesar 4,84 persen (y-on-y). Hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan Nasional. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei 2013

9 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: 1. Kepala Bidang Statistik Produksi (Dwi Prawoto) 2. Kepada Bidang Statistik IPDS (Thomas Wunang Tjahjo) 3. Kepala Seksi Statistik Industri (Mawardi) 4. Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto) Telepon: Website: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.031/05/12,Thn. XVI, 1 Mei