BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
|
|
- Johan Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masyarakat secara global mulai merasa pentingnya pengetahuan akan teknologi, Hal ini juga dirasakan oleh bangsa Indonesia yang dalam pendekatan akan perkembangan ini diperlukan suatu lembaga pemerintah maupun swasta untuk menyediakan wadah pendidikan dan pelatihan. Alasan ini mendorong diperlukannya pusat pendidikan teknologi komputer sebagai pendekatan akan perkembangan. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan adalah merupakan suatu hal yang paling penting bagi kelangsungan kehidupan dan kemajuan suatu bangsa. Bangsa Indonesia pun menyadari sepenuhnya akan hal ini seperti yang tercantum dalam Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 31 yaitu tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaaan yang mengalami proses yang sangat panjang dalam perkembangannya dan kemajuan yang hingga saat ini masih mengalami proses dan tahap-tahap yang penyempurnaan yang tiada akhirnya 1. Perkembangan yang tiada henti ini juga terjadi pada keakuratan, efektifitas serta kualitas penyajian suatu produk informasi yang memanfaatkan kepandaian yang dimiliki komputer dengan memakai berbagai dukungan multimedia yang ada saat ini. Seperti yang dikatakan oleh Surendra J. Patel, suatu dari sekian gagasan atau pendapat yang dikumpulkan dalam buku karya Y.B. Mangunwijaya bahwa harus diakui bahwa ilmu pengetahuan membuka kesempatan kepada kita untuk menghapuskan penderitaan sia-sia bagi semiliar umat manusia, tegasnya penderitaan dari mereka yang terlampau dilupakan oleh masyarakat kita yang serba beruntung Pengetahuan tentang komputer merupakan salah satu unsur kebudayaan yang termasuk dalam pendidikan. Teknologi informasi memiliki 7 unsur yaitu reliji, bahasa, organisasi sosial, sistem mata pencaharian, sistem ilmu pengetahuan, kekuasaan dan teknologi. 1 Kontjara Ningrat,Kebudayaan,Mentalitas,dan Pembangunan,Jakarta;Gramedia 1982.Bab 1 http/ ( 20 Desember 1999 ) 2 Patel,Surendra J (1993 ), Besarnya Biaya Ketergantungan Kepada Teknologi dalam, Mangunwijaya.Y.B (ed), Teknologi dan Dampak Kebudayaan,Jakarta, yayasan Obor 1
2 Mengingat begitu pentingnya pendidikan baik secara formal (Taman Kanak Kanak sampai Perguruan Tinggi) maupun nonformal seperti lembaga pendidikan kejuruan/kursus bagi setiap warga negara maka pemerintah mengusahakan dan mendukung penyelenggaraan suatu sistem pengajaran nasional. Karena demikian banyaknya jalur pendidikan non formal yang ada maka masyarakat pada umumnya dan para intelektual muda pada khususnya semakin kritis dan selektif dalam memiliki dan menentukan sarana pendidikan yang berkualitas, berorientasi ke masa depan yang lebih bertanggung jawab. Perkembangan suatu kebudayaan masyarakat tidak terlepas dari tingkat pendidikan masyarakat itu sendiri dimana perkembangan akan perubahan yang mendasar dapat saja terjadi secara global. Sesuai dengan data dimana Amerika saja akan terjadi kekurangan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi sebayak 850 orang dan Eropa minus 1 juta pada tahun 2002, sedangkan Indonesia kekurangan Tenaga Kerja di bidang Teknologi Informasi saat ini diperkirakan hingga tahun 2005 mencapai orang (Menurut I Gusti Putu Raya pejabat Deperindag) 3 Faktor penting ini yang mendukung perlu adanya bangunan yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan komputer Multimedia. Secara geografis wilayah Kota Kupang terletak antara 10º39 58 Lintang Selatan (LS) dan 123º º37 01 Bujur Timur (BT). Secara administratif Kupang adalah sebuah kota madya yang merupakan ibukota dari propinsi Nusa Tenggara Timur. Batas batas wilayah kota Kupang - Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat dan Selat Semau 3 Tabloid Pc Plus Edisi ke II Maret 2001 ( Fx. Bambang Irawan ) 2
3 Gambar.1.2. Peta kotamadya Kupang Gambar.1.1. Peta Nusa Tenggara Timur (sumber Rencana Detail Tata Ruang Kota Wilayah Kota Kupang Periode ) Nusa Tenggara Timur dihadapkan kepada masalah pengusaan ilmu pengetahuan akan teknologi komputer itu sendiri. Permasalahan ini didasari oleh sumber daya manusia yang tidak dapat mengoperasikan komputer. Berikut data persentase penduduk yang dapat menunjang meningkatnya jumlah tenaga kerja dan pengangguran di Kupang. Persentase penduduk berumur tahun menurut status partisipasi sekolah diperinci per jenis kelamin 2003 No. Status Partisipasi sekolah laki-laki perempuan 1 Tidak/belum pernah bersekolah 3,78 6,71 2 Masih bersekolah 37,96 39,5 3 Tidak bersekolah lagi 58,27 53,79 Sumber Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)2003 Persentase penduduk berumur tahun menurut status partisipasi sekolah diperinci per jenis kelamin
4 No. Status Partisipasi sekolah laki-laki perempuan 1 Tidak/belum pernah bersekolah 5,76 2,79 2 Masih bersekolah 10,76 9,91 3 Tidak bersekolah lagi 83,48 87,29 Sumber Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)2003 Persentase Penduduk berumur 10 Tahun keatas Menurut Pendidikan tertinggi yang ditamatkan No Pendidikan Tertinggi Tidak/belum pernah sekolah 44,93 44,57 Tidak/belum tamat SD/MI 2 SD/MI 38,47 36,39 3 SMTP/MTS Sederajat kajuruan 8,93 9,56 4 SMU/Madrasah Aliyah 4,46 5,99 5 SMK/Setingkat SMU 2,12 2,4 6 Diploma I dan II 0,61 0,41 7 Akademi/Diploma III 0,2 0,26 8 Universitas/Diploma IV 0,28 0,42 Sumber Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)2003 Tabel 1.1. Presentase penduduk Sumber daya manusia sangat berpengaruh atas bidang pekerjaan yang diperoleh. Keterbatasan sumber daya manusia merupakan masalah utama dalam meningkatnya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Tuntutan para pemilik pekerjaan akan penguasaan komputer saat ini meningkat, hal ini dapat ditanggulangi dengan adanya pelatihan komputer bagi para pencari kerja sehingga para pelaku bisnis dapat di datangkan dari luar daerah dan membuka lapangan pekerjaan di Nusa Tenggara Timur khususnya Kupang sebagai Ibukota propinsi. 4
5 Penggunaan teknologi komputer semakin menjadi topik yang sering dibicarakan, disadari maupun tidak kini baik anak anak maupun orang dewasa lebih terbiasa dengan komputer baik untuk permainan maupun untuk kegiatan pengolahan data seperti gambar, model, peta film, musik, komunikasi, arsip, kamus dan segala bentuk fungsi pengaturan dalam pekerjaan. PC adalah teknologi komputer yang bentuknya kompak dengan harga yang relatif terjangkau, sehingga memungkinkan untuk dimiliki baik oleh kantor maupun rumah tangga. Kemampuan mengolah data dan menyelesaikan tugas administrasi dan grafik dibidang pendidikan dan hiburan (edutaiment), pemerintahan, pelayanan publik, biriokrasi perdagangan, dekorasi arsitektur, desain grafis, periklanan, percetakan musik, desain produk, fotografi sekaligus mampu menjalankan berbagai permainan yang menampilkan suatu dunia virtual yang menarik dan mengagumkan merupakan kunci yang menjadikan PC begitu populer di masyarakat 4. Pengenalan, pemahaman, dan penguasaan teknologi komputer baik perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) merupakan modal dasar dalam mengenal dunia Teknologi Informasi yang memang berkaitan dengan digitalisasi dan fungsi multimedia. Tidaklah keliru apabila penguasaan teknologi digital dianggap sebagai pintu gerbang untuk menjadi profesional dibidang teknologi informasi sebagai upaya meningkatan kualitas SDM di Indonesia Umumnya dan kota madya Kupang pada khususnya Kotamadya kupang sebagai lokasi Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer Untuk menyikapi perkembangan teknologi Informasi yang dalam penggunaannya selalu diperlukan untuk mempermudah kegiatan manusia maka perkembangan teknologi, harus dimbangi oleh pengusaan teknologi itu sendiri. Selain Komputer dapat menjadi suatu media yang bersifat pendidikan dan hiburan (edutaintment), komputer juga dapat berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menyimpan data dan mengikuti informasi dan atau menyimpan informasi yang dibutuhkan. 4 Fidler,Roger,Mediamorfosis,Bentang Budaya,2003 5
6 Keterbatasan tenaga profesional dalam bidang teknologi informasi yang ada di Kotamadya kupang dapat di atasi dengan penambahan sarana pendidikan non formal berupa pendidikan dan latihan komputer. Kebutuhan masyarakat akan data dan informasi telah melahirkan pemikiran tentang perlunya wadah atau fasilitas pendidikan yang memungkinkan masyarakat terutama generasi muda (pengangguran dan pencari kerja). Wadah tersebut diharapkan mampu memfasilitasi semua pelayanan informasi tentang teknologi komputer yang dapat memberi dampak pada generasi muda khususnya dan masyarakat Kotamadya Kupang pada umumnya. Wadah tersebut juga diharakan dapat menjadi landmark kawasan pendidikan kota lama sehinga identitas kawasan dapat dikenali oleh masyarakat kota kupang sebagai tempat cikal bakal pendidikan di kupang Nusa Tenggara Timur 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana Merancang Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer di kotamadya kupang sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat Pendidikan dan Latihan Komputer yang terdiri dari beberapa unsur bidang minat, dan penanda penanda sekitar site serta bentukan site ke dalam visual bangunan sehingga mencerminkan kegiatan yang diwadahi dan menjadi Landmark kawasan pendidikan kota lama Tujuan Merancang suatu bangunan Pusat Pendidikan dan pelatihan Komputer yang mewadahi kegiatan Pendidikan dan pelatihan komputer, penjualan dan perakitan komputer serta transformasi bentuk-bentuk yang ada disekitar site, sehingga dapat membangun identitas kawasan,dan dapat menjadi landmark kawasan pendidikan kota lama Sasaran Sasaran fisik a. Merancang suatu bentuk bangunan Pusat Pendidikan dan pelatihan komputer yang mengolah bentuk sekitar site dan bentuk-bentuk sekitar site ke dalam visual bangunan yang akan dijadikan landmark kawasan pendidikan kota lama. 6
7 b. Merancang suatu sistem struktur dan kontruksi yang baik dan kokoh, sehingga bisa menahan segala macam, baik dari alam atau dari manusia itu sendiri Sasaran Non fisik a. Memberikan fungsi Bangunan pendidikan nonformal yang diharapkan mampu memberikan suatu wadah dalam meningkatkan pengetahuan komputer bagi masyarakat Kotamadya Kupang b. Ingin menghasilkan suatu produk pengolahan bentuk disekitar site dengan fungsi bangunan Teknologi Informasi, sehingga bangunan tersebut dapat menunjukkan jati diri kawasan kota lama sebagai kawasan pendidkan pertama di kotamadya Kupang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan meliputi pembahasan makro dan mikro, dimana pada isi keseluruhan pembahasan ini lingkup makro dan mikro dituangkan secara bersamaan dan pada setiap isi bagian pembahasan yang akan dilakukan diharapkan terfokus pada pokok permasalahan seperti yang dijelaskan sebagai berikut 1. Makro Pembahasan secara makro memberikan suatu penjelasan serta data mendasar tentang latar belakang Kota Kupang yang memiliki hubungan erat dengan fungsi bangunan meliputi Pendidikan, dan kebudayaan. 2. Mikro Pembahasan secara mikro adalah pembahasan mengenai bangunan dan site, bentukan site terpilih dan bentukan node di sekitar site Metode Metode Pengumpulan Data - Observasi. Pengamatan langsung pada pusat-pusat pendidikan dan latihan komputer yang ada di Yogyakarta. - Studi Literatur. Mempelajari buku-buku tentang bangunan Arsitektur Timor, mempelajari teori perancangan kota serta bangunan pusat pendidikan dan latihan. 7
8 - Studi Banding. Menganalisa bangunan sejenis dari pustaka dan internet serta media informasi lainnya Metode Analisis Data - Kuantitatif Temuan-temuan dikomunikasikan dengan angka-angka dari data statistik yang ada terutama meningkatnya usia sekolah perguruan tinggi yang tidak melanjutkan ke Diploma dan Perguruan tinggi - Kualitatif Temuan-temuan dikomunikasikan secara naratif, terutama mengenai material bangunan, visual bangunan, yang ingin diciptakan pada desain Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer di Kotamadya Kupang Metode Perancangan Merancang Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer yang mengacu pada upaya membentuk landmark kawasan Pendidikan bentukan node disekitar site, dan bentukan site, bangunan serta sistem struktur Sistematika Bab 1 Penulisan PENDAHULUAN Berisi garis besar pembahasan, meliputi Latar Belakang Permasalahan, Rumusan Masalah, Tujuan, Sasaran, Lingkup Pembahasan, serta penjelasan tentang Sistematika Penulisan. Bab 2 TINJAUAN KOTA MADYA KUPANG DAN TINJAUAN TEORITIS PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN KOMPUTER SEBAGAI LANDMARK Berisi Kondisi Wilayah Kotamadya Kupang, teori teori kebutuhan desain landmark serta studi kasus. Bab 3 TINJAUAN PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN KOMPUTER Studi pustaka tentang Pendidikan dan latihan secara umum,perkembangan teknologi komputer, kurikulum pendidkan 8
9 terkait dengan fungsi, tujuan, kegiatan, kebutuhan disain Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer, kegiatan serta pelaku kegiatan pada Pusat Pendidikan dan Latihan Komputer. Bab 4 ANALISIS MENUJU KONSEP PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN KOMPUTER DI KOTAMADYA KUPANG Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang dapat diaplikasikan pada site. Bab 5 KONSEP PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN KOMPUTER Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di tercemahkan kedalam rancangan fisik arsitektural. 9
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan adalah faktor utama suatu bangsa menjadi maju dan berkembang. Tentunya untuk mendukung kemajuan pendidikan membutuhkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara administratif Kupang adalah sebuah kotamadya yang merupakan ibukota dari propinsi Nusa Tenggara Timur, dan secara geografis terletak antara 10º39 58
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan setiap kota dalam hal jumlah penduduk, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan semakin terbukanya akses ke kota lain, menyebabkan semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kelayakan Banyak yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Hal ini memang benar, ungkapan buku adalah Jendela dunia diartikan bahwa seluruh informasi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi Daerah Ibukota Yogyakarta mulai dari tahun 2008 yang memiliki jumlah penduduk 374.783 jiwa, pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Rencana Pembangunan Nasional (RPN) Republik Demokrasi Timor Leste adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) perlu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN SASANA MUDA DI JOGJAKARTA PRESEDEN ZAHA HADID SEBAGAI ACUAN DESAIN BANGUNAN
BAB 1 PENDAHULUAN SASANA MUDA DI JOGJAKARTA PRESEDEN ZAHA HADID SEBAGAI ACUAN DESAIN BANGUNAN 1.1. Latar belakang Jogjakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan nama singkat dari Kerajaan
Lebih terperinciGEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vespa adalah sebuah kendaraan yang memiliki daya tarik tersendiri dari bentuknya yang khas. Vespa juga memiliki salah satu inspirasi bagi perkembangan teknologi transportasi
Lebih terperinciSekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalsasi, era persaingan bebas membawa peluang sekaligus tantangan bagi bangsa dan negara Indonesia. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data yang diperoleh dari BPS tahun 2003 menyatakan bahwa 35.202 penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh kecamatan-kecamatan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Agama Kristen merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia. Perkembangan agama Kristen dapat kita lihat dari pertumbuhan gereja-gereja yang semakin banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan Kantor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kebutuhan Kantor Di era globalisasi sekarang ini, bekerja di gedung perkantoran merupakan trend bekerja yang ada sekarang. Ada saatnya sebuah perusahaan menghendaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sekarang. Komputer sudah menjadi urat nadi penting bagi manusia di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan teknologi dan digitalisasi semakin berperan dalam membawa era baru dalam menyikapi segala aspek kehidupan manusia zaman sekarang. Komputer sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara umum tentang penelitian yang penulis lakukan yakni meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian tugas akhir, lingkup masalah, metodologi
Lebih terperinciA. Keadaan Geografis Dan Topografi
BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2000, maka secara administratif sudah terpisah dari Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a.) Kelayakan Proyek Pengertian Gereja adalah gedung tempat beribadah para penganut agama Kristen juga merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kita memasuki kehidupan yang serba modern. Pada kehidupan modern ini tentulah selalu mengutamakan waktu, bahkan ada istilah waktu adalah uang. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta mengatur
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan rumah singgah dakwah ini memiliki tahapan dan proses kajian yang digunakan. Secara Umum, proses kajian dilakukan secara paparan/deskriptif serta secara kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar belakang Pengadaan Proyek Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Perkembangan sebuah negara dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah
Lebih terperinciPERANCANGAN SEKOLAH SEPAK BOLA DI KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT. Disusun oleh: HANDRIANUS WOLE PORO
GRAFIS PERANCANGAN SEKOLAH SEPAK BOLA DI KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT Disusun oleh: HANDRIANUS WOLE PORO 2109 13 62 Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Arsitektur Dan Desain UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Wanita mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas generasi penerus dan keluarga dan di sisi lain kesehatan juga menunjang kebahagiaan wanita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 Ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan
Lebih terperinciIII. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai aktifitas keilmuan sosial (Ishak, 2008). Perpustakaan merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perpustakaan pada era masyarakat informasi dewasa ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, pelestarian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna
BAB III METODE PERANCANGAN Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna mendapatkan hasil rancangan yang maksimal. Pendekatan dengan metode deskriptif analisis berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Berawal dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi di dunia ini, sehingga menyebabkan dan mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk terus mengimbangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini terjadi dengan pesat, baik teknologi informasi maupun teknologi komunikasi. Akan sangat berguna jika perkembangan teknologi yang
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Membaca merupakan langkah awal perjalanan menuju pencerahan. Kegiatan membaca ini juga dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan inovatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat merawat orang sakit, tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Sedangkan rumah sakit
Lebih terperinciBAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari
BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan area industri di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di Indonesia pariwisata merupakan sektor andalan penerimaan devisa negara bagi kegiatan ekonomi dan kegiatan sektor lain yang terkait. Oleh karena itu pariwisata perlu
Lebih terperinciCLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, pola pikir serta gaya hidup (lifestyle) masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan hidupnya juga mulai mengarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Namun dewasa ini, umat muslim di Indonesia telah mengalami penurunan dalam pemahaman agamanya, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif
Lebih terperinciPendidikan merupakan tuntutan kebutuhan manusia, yang pada hakekatnya. merupakan unsur utama yang sangat berpengaruh dalam Pembangunan Fisik Bangsa.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan tuntutan kebutuhan manusia, yang pada hakekatnya merupakan unsur utama yang sangat berpengaruh dalam Pembangunan Fisik Bangsa. Dengan pendidikan,
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciWEDDING CENTRE DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) WEDDING CENTRE DI SURAKARTA One Stop Wedding Service Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus dikonsumsi masyarakat telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Seni merupakan salah satu unsur dari budaya di seluruh dunia yang memerlukan sebuah media dalam menumbuhkan kreativitas dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi dan game merupakan hasil desain yang dipandang sebagai hiburan. Peminatnya pun beragam mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Konten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai
BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 4.1 Umum Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam Analisis Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era
BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era millennium ketiga. Pada saat ini dunia sedang mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.
BAB III METODE PERANCANGAN Perancangan dalam konteks arsitektur adalah sebuah usaha untuk mengubah keadaan semula menjadi keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dalam proses perancangan tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan di galakkannya kembali pemberdayaan potensi kelautan maka sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia kerja saat ini semakin meningkat sehingga menyebabkan manusia menghabiskan waktunya untuk terus bekerja dan bekerja. Hal ini terjadi hampir di kota-kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari tahun 2006/2007 sampai dengan 2008/2009 yang diperoleh dari berbagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya masih menjadi masalah sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Elka Desty Ariandy TGA PONDOK PESANTREN DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek DPR RI secara resmi mengesahkan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional ( UU sisdiknas ) yang sebelum disahkan UU ini mengundang
Lebih terperinci2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu tujuan dari UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksakan
Lebih terperinciRELOKASI KAMPUS AKADEMI SENI DAN DESAIN INDONESIA DI SURAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI KAMPUS AKADEMI SENI DAN DESAIN INDONESIA DI SURAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Renzo Piano Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengertian judul : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MESIN DAN OTOMOTIF BERSTANDAR INTERNASIONAL DI SOLO BARU (PENEKANAN PADA ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PERPUSTAKAAN MODERN DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : EDWARD PATTISELANO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Judul Proyek. Kota Jakarta adalah tempat yang dianggap menyenangkan oleh mayoritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Judul Proyek Kota Jakarta adalah tempat yang dianggap menyenangkan oleh mayoritas orang di desa maupun orang yang telah lama tinggal di Jakarta. Kian hari kian berkembang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sketsa wajah tersangka pelaku kriminal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer, sebuah perangkat yang diciptakan manusia dengan tujuan awal untuk membantu menghitung, kini telah menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciSTATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015
No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
Lebih terperinciPanti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang eksistensi proyek Bangsa Indonesia yang mempunyai tujuan untuk menyejahterakan rakyatnya seperti yang tercantum dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Dan perjuangan pergerakan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, banyak cara untuk menyampaikan suatu pelajaran. Salah satunya dengan animasi. Animasi tidak hanya digunakan dalam dunia hiburan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan a. Kelayakan Proyek Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat pengaruhnya di Indonesia, selain itu Yogyakarta disebut sebagai kiblat
Lebih terperinciTabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Taman Kanak-Kanak di Indonesia Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Kondisi ini menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia untuk
Lebih terperinci1.1. Latar belakang. Ayuningtyas Fitri A - L2B LEMBAGA PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di dalam era informasi saat ini kehadiran desain komunikasi visual sangatlah dibutuhkan. Sesuai dengan namanya, desain komunikasi visual mempunyai tujuan untuk mengkomunikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Makanan adalah salah satu kebutuhan yang pokok untuk memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya jika semua orang dapat memiliki kemampuan
Lebih terperinci2. TUJUAN DAN SASARAN
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dalam World Book Encyclopedy of Music dijelaskan bahwa musik merupakan seni tertua dalam peradaban umat manusia yang terkait erat dengan aspek-aspek sejarah, agama,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Sejarah merupakan hal penting yang harus dipelajari turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Lewat sejarah generasi muda belajar untuk mengenal
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut : Pertama, proses pencarían ide. Proses Pencarian
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR
44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan
Lebih terperinciBAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Amanat konstitusi di bidang pertanahan menuntut agar politik dan kebijakan pertanahan dapat memberikan kontribusi nyata dalam proses mewujudkan keadilan sosial bagi
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi kerakyatan, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, adalah sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu yang memilih untuk menjadi wanita karier. Wanita bekerja selain untuk mengangkat derajat
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, setiap bangsa di dunia mengalami proses kemajuan dan peran buku menjadi sangat penting karena merupakan suatu wadah penyebar informasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107 36 Bujur Timur, 6 55 Lintang Selatan. Ketinggian tanah 791m di atas permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laut merupakan bagian tidak terpisahkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena laut merupakan perekat persatuan dari ribuan kepulauan nusantara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permainan berbasis online atau sering di sebut dengan Game Net. Game
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet di Indonesia maupun di dunia saat ini tumbuh sangat pesat. Perkembangan ini dimanfaatkan oleh pebisnis industri kreatif elektronik mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadikan kota Saumlaki semakin berkembang dengan pesat.
16 BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Kota Saumlaki, terletak di Propinsi Maluku, Indonesia. Saumlaki dahulu adalah kota kecamatan dalam wilayah Kabupeten Maluku Tenggara, yang kemudian melalui pemekaran
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu
37 BAB III METODE PERANCANGAN A. Metode Perancangan Dalam proses perancangan, dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya
Lebih terperinci