BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu
|
|
- Yenny Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu yang memilih untuk menjadi wanita karier. Wanita bekerja selain untuk mengangkat derajat seorang wanita, wanita juga bekerja untuk mendukung perekonomian keluarganya. Akibatnya banyak anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya terutama dari ibunya harus ditinggal karena kesibukan pekerjaan orang tuanya. Anak-anak sering menjadi korban dari ibu yang bekerja. Karena permasalahan tersebut maka diperlukanlah tempat untuk mengolah kreativitas anak yang lebih baik dan memadai. Pada tempat ini anak diberi kesempatan untuk anak-anak lebih mengenal lingkungan sekitarnya, belajar bersosialisasi, mengembangkan kreativitasnya dan kepribadiannya dibawah lindungan kelompok pendidik sebagai pengasuh yang memberikan suasana aman dan nyaman bagi si anak dan orang tua untuk menyerahkan si buah hati. Selama ini yang terjadi, dibanyak fasilitas yang telah tersedia untuk anak-anak seperti sekolah pra TK, Taman Kanak-Kanak, Taman Bermain, dan ruang rekreasi untuk anak-anak masih belum banyak hal-hal yang khusus dipersembahkan untuk anak-anak. Fasilitas-fasilitas yang diberikan untuk anak-anak tersebut belum memenuhi standar kenyamanan untuk anak-anak itu sendiri, terutama pada aksesibilitas untuk anak-anak. Selama ini yang banyak digunakan adalah standar 1
2 orang dewasa, misalnya pada skala bangunan, ketinggian anak tangga, pegangan pintu, ketinggian jendela, dll. Sehingga menjadi sangat ironis apabila fasilitas yang diberikan adalah untuk anak-anak namun fasilitas tersebut tidak memperhatikan/menghargai kepentingan anak-anak. Pada fasilitas taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini mencoba untuk memberikan penghargaan untuk anak-anak dengan memberikan seluruh kepentingan untuk anak-anak. Dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas untuk anak-anak maka diharapkan dari setiap sudut banguanan ini dapat membantu mengembangkan imajinasi anak-anak untuk media belajar dan berkreasi. Tampilan fisik bangunan menjadi kunci utama daya tarik untuk anak-anak ingin dating mengunjunginya sekaligus tampilan bangunannya mampu menjadi gambaran jiwa anak-anak. Tampilan fisik yang menarik minat anak-anak yang akan dipersembahkan pada bangunan ini adalah seperti permainan bentuk geometri, warna, tekstur dan materialnya yang dapat menggairahkan imajinasi anak-anak untuk terbang kedalam dunianya. Selain fisik banguan hal lain yang menunjang dalam keberhasilan desain untuk anak-anak adalah pengolahan alam sekitarnya, baik olahan elemen alam maupun elemen buatan. Diharapkan setiap elemen yang akan diwujudkan tersebut mampu membawa anak-anak untuk belajar dan berkreasi. Setiap elemen fisik tersebut diolah dengan mengacu pada perkembangan psikologi anak-anak 2
3 1.1.1.Pendidikan Informal Untuk Anak-Anak Pendidikan informal merupakan pelengkap dari pendidikan formal yang sudah didapat di lembaga-lembaga pendidikan resmi. Pendidikan informal untuk anak-anak merupakan sarana yang penting diperhatikan sejak dini disamping berkembangnya pendidikan untuk anak-anak di sekolah. Pendidikan informal untuk anak-anak ini bekerja berdampingan dengan pendidikan formal untuk anak-anak, yang bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. ( PP No. 27 Tahun 1990, pasal 3 ). Pendidikan informal untuk anak-anak ini diwujudkan dalam wadah Taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak yang merupakan wahana belajar dan berkreasi bagi anak-anak. Taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini bukan hanya tempat penitipan anak saja di luar jam sekolahnya, tetapi juga sebagai tempat pembimbingan/pendidikan untuk anak-anak, yang merupakan dasar bagi pengembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, daya cipta dan penyesuaiannya dengan lingkungan sosialnya serta pendamping yang professional dan terdidik ( Tangyong, F. Agus, dkk. Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Grasindo edisi revisi ).dan didukung oleh tempat, ruang dan suasana yang tertata dan terencana secara professional ( Mimica, V. Notes On Children Environment And Architecture. Publica Tie Buro Bouwkunde Universiteit, Delft ). Fasilitas taman 3
4 pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi taman belajar, taman bacaan, tempat penitipan anak dan tempat bermain anak yang mengolah kreativitas anak. Taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini merupakan pengembangan dari bentuk taman pintar yang sudah ada di Jogjakarta. Taman pembelajaran dan kreativitas ini mengajak anak-anak untuk aktif belajar dan berekspresi dengan kekreativitasannya pada masa pertumbuhan pembelajarannya. Berbeda dengan taman pintar yang terkesan sebagai tempat rekreasi untuk anak-anak atau bisa disebut sebagai tempat rekreasi pendidikan untuk anak-anak, karena ditempat itu anak-anak hanya diajak untuk bereksperimen pada sesuatu barang temuan, peran anak-anak disini hanya untuk membuktikan/bereksperimen dengan barang yang telah tersedia didepannya. Dilain hal taman pambelajaran dan kreativitas disini mengajak anak-anak untuk membuat temuannya sebagai lahan kekreativitasannya. Kreativitas menjadi hal yang penting dibicarakan untuk anakanak dalam mengolah daya berpikirnya. Kreativitas-sebagaimana dikemukakan oleh penulis buku kreativitas dan humanitas ini- adalah sebuah lorong misteri, sebuah belantara yang seakan tak bertepi, sebuah hutan rimba dengan pintu-pintu masuk yang tak berhingga, yang memungkinkan manusia hanya mampu masuk melalui salah satu pintu saja ( Tabrani, Primadi. Kreativitas dan Humanitas. Jala sutra, hal : 17 ) 4
5 Potensi Jogjakarta Sebagai Kota Pelajar Jogjakarta sebagai salah satu propinsi yang diistimewakan merupakan pusat dari pendidikan di Indonesia. Pemerintah kota Jogjakarta memiliki tujuan pendidikan yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan sumber daya manusia dan alamnya baik itu secara historis sebagai kota yang berwawasan budaya maupun kota pelajar. Dengan tujuan kota tersebut maka diperlukanlah lembaga-lembaga pendidikan yang formal maupun informal yang dapat mencetak manusia yang berprestasi dan berdaya kreasi yang handal. Sarana pendidikan yang selama ini di berikan oleh kota Jogajakrta baru banyak berkonsentrasi pada sekolah menengah umum dan perguruan tinggi baik negri maupun swasta. Maka fasilitas yang diberikan pun banyak berhubungan dengan kebutuhan anak-anak remaja dan dewasa. Oleh karena itu untuk mengukuhkan kembali predikat kota Jogjakarta sebagai kota pelajar maka perhatian untuk pendidikan harus dimulai sejak dini. Dimulai dari fasilitas pendidikan dan informasi untuk anak-anak sejak lahir yang seharusnya diberikan pula pada orang tua. Sehingga dapat membentuk anak-anak yang berkualitas di Jogjakarta untuk di kemudian harinya. Kebutuhan sarana pendidikan informal di Jogjakarta semakin dirasakan penting sejak kesadaran masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada anakanaknya sejak dini. Dilihat dari perkembangan pesat pendidikan pra sekolah atau yang disebut dengan play group yang kini juga digunakan untuk kalangan menengah kebawah dan hadirnya taman pintar di Jogjakarta. 5
6 Menurut data dari Dinas Pendidikan D. I. Jogjakarta tiap tahunnya terjadi peningkatan pada pertumbuhan fasilitas Taman Kanak-Kanak. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fasilitas untuk menunjang sekolah anak-anak juga sangat dirasakan kebutuhannya. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan peningkatan pendidikan Taman Kanak-Kanak di Jogjakarta dari perkembangannya di tahun 2000 hingga tahun disini dapat ditunjukkan populasi anak-anak yang meningkat tiap tahunnya, yang juga menunjukkan tingkat kebutuhan anak-anak akan fasilitas untuk mereka. Tabel Jumlah sekolah, kelas, muruid dan guru TK menurut Kabupaten/Kota D. I. Jogjakarta 2000/ /2006 sekolah Kab. /Kota Negeri Swasta Kelas Murid Guru Kulon progo Bantul Gunung kidul Sleman Jogjakarta Propinsi DIY / / /
7 2001/ / Sumber Data Dinas Pendidikan Propinsi D. I. Jogjakarta 1.2. Rumusan Masalah Perumusan Masalah Umum Bagaimana mengembangkan pendidikan anak-anak sejak usia dini dengan pendidikan informal untuk mengembangkan prestasi dan kreativitasnya dan mewadahinya dalam sebuah taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak Perumusan Masalah Khusus Bagaimana merancang taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak di Jogjakarta dengan studi pada kenyamanan aksesibilitas untuk anakanak. Bagaimana menyelesaikan kebutuhan orang tua yang sibuk bekerja dan berkarier ataupun pengaruh kehidupan di kota, untuk menjaga dan merawat anaknya ditempat yang benar Bagaimana menampilkan fisik bangunan yang dapat mengembangkan kreativitas dan daya imajinasi anak-anak, sesuai dengan pengaruh psikologi anak-anak. Bagaimana elemen sekitar yang dari alam dan buatan dapat digunakan sebagai sarana pendidikan yang mengacu pada perkembangan 7
8 kemampuan dan membentuk psikologi anak yang berpengaruh juga pada kemampuannya berkreasi Tujuan Merancang taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak di Jogjakarta dengan studi pada kenyamanan aksesibilitas untuk anak-anak usia pra sekolah hingga usia sekolah dasar sehingga anak-anak nyaman dan menikmati belajarnya dan mampu berkreativitas Sasaran Melakukan studi tentang sarana pendidikan pra sekolah hingga sekolah dasar di Jogjakarta yang mengacu pada fasilitas dan fisik bangunan yang digunakan. Melakukan studi literatur mengenai perkembangan kreativitas dan psikologi anak usia pra sekolah hingga usia sekolah dasar. Melakukan studi tentang Jogjakarta. Melakukan studi tentang kenyamanan aksesibilitas untuk anak-anak. Melakukan studi tentang taman pintar di Jogjakarta sebagai acuan untuk perkembangan pembelajaran. 8
9 1. 5. Lingkup Pembahasan Pendidikan informal dalam taman pembelajaran dan kreativitas anakanak dibatasi bagi anak usia pra sekolah hingga usia Taman Kanakkanak ( 3 6 tahun ). Perencanaan Taman pembelajaran dan kreativitas untuk anak-anak dibatasi pada kenyamanan aksesibilitas untuk anak-anak. Sarana pendidikan taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak dibatasi pada bangunan yang mengacu pada bangunan bagi anak yang dapat meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi untuk anak usia pra sekolah hingga anak usia Taman Kanak-kanak ( 3 6 tahun ). Hal-hal arsitektural yang berpengaruh pada psikologi anak-anak yang akan mempengaruhi kenyamanan anak-anak dan menumbuhkan daya kreasi pada anak. Jogjakarta dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan site bangunan tersebut. Kenyamanan aksesibilitas untuk anak-anak dibatasi untuk anak-anak usia pra sekolah hingga anak usia Taman Kanak-kanak ( 3 6 tahun ). 9
10 1.6. Metode Metode Mencari Data Wawancara Wawancara kepada pengelola Taman Pintar di Jogjakarta, dinas pendidikan DIY, kepada tim pengajar pendidikan pra sekolah dan Taman Kanak-kanak Teruna Bangsa. Kuesioner Kuesioner diberikan kepada para orang tua yang memiliki anak-anak usia sekolah ( untuk anak-anak usia pra sekolah sampai usia Taman Kanak-kanak ) Observasi Pengamatan langsung pada contoh wadah pendidikan informal yang sudah ada di Jogjakarta yaitu Taman Pintar dan juga pada sarana pendidikan formal yaitu pra sekolah ( play group ) dan Taman Kanakkanak. Studi pustaka/ literature Mempelajari buku-buku tentang standar-standar untuk anak-anak, perkembangan psikologi anak-anak, pengolahan kreativitas untuk anak-anak dan sarana pendidikan dan pembelajaran yang berhubungan dengan anak-anak, selain itu juga mempelajari buku-buku standar 10
11 tentang kenyamanan aksesibiitas untuk anak-anak dan tentang ruang rekreasi/tempat bermain untuk anak-anak Metode Menganalisis Data Kuantitatif Menganalisis data standar fasilitas Taman Pintar dan pendidikan pra sekolah ( play group ) dan Taman Kanak-kanak untuk selanjutnya mengetahui kebutuhan fasilitas untuk taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini. Menganalisis data jumlah/presentasi pendidikan pra sekolah hingga Taman Kanak-kakan di Jogjakarta yang selanjutnya dapat di ketahui kebutuhan pendidikan informal yang akan diwujudkan dalam taman pembelajaran dan kreativitas anak-anak ini. Kualitatif Menganalisis data dari kualitas anak-anak berdasarkan pengamatan terhadap perilaku dan psikologi anak usia pra sekolah dan Taman Kanak-kakan (3 6 tahun) sebagai dasar perancangan dan perencanaan taman pembelajaran dan kreativitas untuk anak-anak di Jogjakarta. 11
12 Menganalisis data eksisting tapak yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi anak-anak. Menganalisis pemilihan site untuk taman pembelajaran dan kreativitas untuk anak-anak yang disesuaikan dengan suasana dan karakter daerah sekitarnya. Menganalisis data jumlah anak-anak usia sekolah yaitu untuk usia pra sekolah (play group) hingga usia Taman Kanak-kanak yang membutuhkan sarana pendidikan non formal Metode Perancangan Metode perancangan untuk proyek taman pembelajaran dan kreativitas anakanak ini mengungkapkan prinsip-prinsip perancangan dengan pendekatan pada kenyamanan aksesibilitas dan pengaruh bangunan terhadap psikologi untuk anakanak Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Mengungkapkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan. 12
13 BAB 2 TINJAUAN TAMAN PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS ANAK-ANAK DI JOGJAKARTA Mengungkapkan design requirement dari taman pembelajaran dan kreativitas untuk anak-anak dan yang berhubungan dengan psikologi anak-anak dan kebutuhan anak-anak. BAB 3 TINJAUAN TEORITIS KENYAMANAN AKSESIBILITAS DALAM BANGUNAN UNTUK ANAK-ANAK Mengungkapkan teori-teori mengenai kenyamanan aksesibilitas terutama untuk anak-anak usia pra sekolah hingga usia Taman Kanakkanak yaitu 3 6 tahun sehingga menumbuhkan minat belajar anak dan meningkatkan kreativitas anak sejak dini. BAB 4 ANALISIS PEWADAHAN KEBUTUHAN UNTUK TAMAN PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS ANAK-ANAK Mengungkapkan analisis mengenai pendekatan kebutuhan pelaku yaitu anak-anak kedalam bentuk pemecahan arsitektural dan mengungkapkan analisis kebutuhan ruangnya. 13
14 BAB 5 ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS UNTUK ANAK-ANAK Mengungkapkan proses-proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang di aplikasikan pada lokasi/site yang sudah ditentukan. BAB 6 KONSEP PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS UNTUK ANAK-ANAK Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di transformasikan kedalam rancangan fisik arsitektural. 14
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi
Lebih terperinciTabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Taman Kanak-Kanak di Indonesia Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Kondisi ini menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota pelajar. Hal ini didasarkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah dalam segi tingginya kuantitas
Lebih terperinciWomen and Child Center di Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan jaman di abad modern dimana dunia hampir tiada batas, gaya hidup wanita perkotaan pun ikut berubah. Hal ini dapat dilihat dari emansipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan
Lebih terperinciBAB PENDAHULU AN Latar Belakang
BAB PENDAHULU AN 1 1.1. Latar Belakang Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Pentingnya bermain bagi perkembangan kepribadian telah diakui secara universal, karena merupakan salah satu kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif untuk memenuhi tuntutan hidup. Kehidupan yang serba sibuk dengan rutinitas pekerjaan
Lebih terperinciLaporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan setiap kota dalam hal jumlah penduduk, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan semakin terbukanya akses ke kota lain, menyebabkan semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan dipelihara karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 KEADAAN KOTA YOGYAKARTA Kota Yogyakarta merupakan kota yang sangat kaya akan warisan budaya, masyarakat kota Yogyakarta sebagian besar berkebudayaan jawa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. Kurangnya Jumlah Hotel di Kabupaten Kulon Progo Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Usia dini pada anak atau usia di bawah lima tahun adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-Kanak (4-6tahun)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan harapan bagi setiap orang tua agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Setiap orang tua berharap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Jawa Tengah in Figures 2010 (Jawa Tengah dalam Angka 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iptek yang makin pesat telah membawa perubahan di segala sektor kehidupan manusia. Karenanya penguasaan iptek merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar belakang Pengadaan Proyek Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Perkembangan sebuah negara dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah
Lebih terperinciPerpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Seiring dengan perkembangan zaman, manusia dituntut untuk dapat mengimbangi dan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Wanita mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas generasi penerus dan keluarga dan di sisi lain kesehatan juga menunjang kebahagiaan wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya peningkatan ekonomi dan desakan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat, banyak orang tua yang bekerja baik itu pria maupun wanita. Akibatnya kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://www.artikata.com/, diakses 2 Maret 2015) (http://kbbi.web.id/, diakses 2 Maret 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Children : 1.Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. 2. Golongan usia antara 0-12 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TA 29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sebagai tunas muda harapan masa depan bangsa harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang saling menunjang untuk membawa bangsa menjadi bangsa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, karsa manusia merupakan satu tolok ukur dari kemajuan suatu bangsa. Semakin maju dan lestari kebudayaannya, semakin kuat pula identitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Anak bagi sebuah keluarga adalah sebuah karunia, rahmat dan berkat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak bagi sebuah keluarga adalah sebuah karunia, rahmat dan berkat. Kehadiran seorang anak ditengah-tengah keluarga merupakan harapan dan dambaan. Isak tangis kehadirannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi Daerah Ibukota Yogyakarta mulai dari tahun 2008 yang memiliki jumlah penduduk 374.783 jiwa, pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki fasilitas dan kapasitas tempat tidur setara dengan Rumah Sakit Tipe
Lebih terperinciPUSAT KECANTIKAN DI KUDUS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 33 PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia memiliki potensi keindahan alam yang tinggi untuk menguatkan sektor pariwisatanya yang tersebar di tiap-tiap pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana
Lebih terperinciUKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
PENDAHULUAN SKEMA PEMIKIRAN LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak kanakkanak hingga institusi Perguruan
Lebih terperinciSub judul : Permainan Lego Sebagai Dasar Perancangan Bangunan. ( Characteristic Lego as Recreative and Educative Building Scheme )
Ox BAB PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Play Group di Jogjakarta ( Jogjakarta Play Group ) Sub judul : Permainan Lego Sebagai Dasar Perancangan Bangunan Bersuasana Rekreatif dan Edukatif ( Characteristic Lego
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL
TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu untuk dapat mendukung berbagai perkembangan anak diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pra sekolah adalah masa - masa penting bagi perkembangan anak, dimana anak mulai belajar berbagai hal dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu untuk
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciPENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul
1 PENDAHULUAN I.1. Batasan Pengertian Judul Kid s (bhs.inggris) : 1. Anak, 2. Kanak-kanak Golongan usia antara -12 tahun 1. Dalam konteks pembahasan pelayanan difokuskan untuk usia 1-5 tahun. Corner (bhs.inggris)
Lebih terperinciPUSAT PENITIPAN DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENITIPAN DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT
Lebih terperincisebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa awal anak-anak (early childhood) adalah tahap pekembangan yang merentang mulai dari masa bayi hingga usia enam tahun, yang di mana pada masa tersebut, otak anak
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Fenomena kepadatan penduduk merupakan permasalahan yang sudah tidak asing terjadi di kota kota di Indonesia terutama yang berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan individu lain. Salah satu kemampuan yang dimilikinya adalah kemampuan kreativitas. Kreativitas perlu dipupuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan adalah faktor utama suatu bangsa menjadi maju dan berkembang. Tentunya untuk mendukung kemajuan pendidikan membutuhkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasak adalah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sehari hari. Mendengar kata masak pasti selalu identik dengan dunia wanita, tetapi pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai kota pelajar,kota pariwisata dan kota budaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta sebagai kota pelajar,kota pariwisata dan kota budaya yang terkenal dengan gudegnya, masyarakatnya yang ramah, suasana yang damai tentram, nyaman dapat dirasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Kota Yogyakarta dikenal dengan berbagai julukan. Salah satu julukan yang terkenal mengenai kota tersebut, yaitu kota Yogyakarta
Lebih terperinciPusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi bagi Anak di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PROYEK Yogyakarta merupakan kota yang menjadi tujuan wisata atau rekreasi dan juga merupakan kota pendidikan yang dituju oleh para pelajar dari seluruh Indonesia maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Cincin Api Pasifik/ Ring of Fire. Sumber: https://media.nationalgeographic.org/assets/photos/000/284/28481.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Tingginya Potensi Bencana Alam di Indonesia, Khususnya D.I. Yogyakarta Indonesia merupakan negara yang sangat rawan dilanda bencana alam, dikarenakan letaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Proyek yang diusulkan dalam penulisan Tugas Akhir ini berjudul Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta. Era globalisasi yang begitu cepat berkembang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciGALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.
BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kekurangan, salah satunya adalah keterbelakangan mental.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang tua menginginkan anak yang dilahirkannya sempurna dan sehat baik secara fisik maupun mental. Tapi tidak sedikit pula yang dilahirkan dengan kekurangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari
Lebih terperincimereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masa anak-anak merupakan periode penting dalam tumbuh kembang seseorang. Pada periode itu anak belajar banyak mengenai segala hal. Proses pembelajaran bisa dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini yang berada pada pendidikan formal (UU RI 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL I. Judul : Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Konsep Friendly Hospital II. Pengertian judul Rumah Sakit : - Suatu kompleks / rumah / ruangan yang digunakan untuk menampung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses
BAB 3 METODE PERANCANGAN Pada perancangan Malang Indie Culture Center sebagai wadah kreatifitas, apresiasi dan pengenalan komunitas indie ini metode perancangan berisi sebuah paparan deskriptif mengenai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pengertian Judul
TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak sedikit pasangan suami istri menghabiskan waktu untuk berkarir di luar rumah. Hal ini disebabkan karena perubahan arus globalisasi yang di ikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Proyek Sesuai dengan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) bahwa Pemerintah telah menetapkan Kawasan Candi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam merancang Taman Pintar di Taman Senaputra ini menggunakan metode perancangan yang berisi penjelasan-penjelasan secara deskriptif mengenai langkah-langkah apa saja yang
Lebih terperinciGrafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan manusia. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pemukiman dan perumahan adalah merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan dan pemukiman tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN UMUM DI SLEMAN
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DI SLEMAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa Yogyakarta membutuhkan Perpustakaan Umum yang sepadan dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Yogyakarta sebagai salah satu sentra dunia pendidikan di Indonesia, memiliki begitu banyak lembaga pendidikan formal. Tidak kurang dari 4.500 sekolah
Lebih terperinciBab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jika ditinjau dari sudut geografis, memiliki sebagian wilayah yang dilewati oleh aliran sungai besar, yang tergabung dalam kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi pada masa kini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota Yogyakarta dan kota Semarang Di Kabupaten Magelang, terdapat objek wisata Kalibening yang ikut dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI PARANGTRITIS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( L P 3 A ) HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: Nama : Lina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, informasi menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern. Informasi bisa didapatkan dari berbagai macam bahan atau sumber, salah satunya adalah buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Ruang untuk Anak Usia Dini Ruang merupakan daerah tiga dimensi dimana obyek dan peristiwa berada. Ruang memiliki posisi serta arah yang relatif, terutama bila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009
BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan a. Kelayakan Proyek Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat pengaruhnya di Indonesia, selain itu Yogyakarta disebut sebagai kiblat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 3, , ,59. 14,16 Rata-rata ,29 8,85
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Bertambahnya jumlah fasilitas perekonomian dan pendidikan yang ada di Kota Purwokerto dari waktu ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Rencana Pembangunan Nasional (RPN) Republik Demokrasi Timor Leste adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) perlu
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN
1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang diperlukan bagi setiap manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode
BAB 3 METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Pusat Olahraga Aeromodelling di Malang ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode ini berisi tentang paparan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan jaman menuntut kualitas manusia yang semakin maju dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Pentingnya
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Permainan tradisional merupakan permainan yang diciptakan oleh leluhur kita, mereka membuat permainan dari benda benda atau tumbuhan yang terdapat di alam sekitar.
Lebih terperinciDI PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa, ini dikarenakan banyaknya jumlah sekolah dan Perguruan Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apartemen di D.I. Yogyakarta. Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk DIY menurut Kabupaten/Kota Tahun (000 jiwa)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari pertumbuhan secara fisik, soasial, ekonomi, dan aktivitas di dalamnya. Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak
Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak Iman Priambodo I.0202054 BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian Judul Arti kata Pengembangan
Lebih terperinciPUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : ALPHANA FRIDIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend
Lebih terperinci