BAB II TINAJUAN PUSTAKA. m n material, al, machines, money, method), serta membutuhkan. dimaksud dengan proyek (Azwaruddin, 2008) 08) adalah alah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINAJUAN PUSTAKA. m n material, al, machines, money, method), serta membutuhkan. dimaksud dengan proyek (Azwaruddin, 2008) 08) adalah alah"

Transkripsi

1 BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi ks (Ervianto, 2002) 02) adalah alah ah suatu rangkaian kegiatan hanya satu kali dilaksanakan anakan dan umumnya mn berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konsrtuksi ksi juga memiliki ik i karakteristi kt r ti yaitu bersifat unik, membutuhkan sumber daya(manpower, a(ma m n material, al, machines, money, method), serta membutuhkan organisasi. si. Yang dimaksud dengan proyek (Azwaruddin, 2008) 08) adalah alah ah suatu usaha untuk mencapai ai tujuan uan tertentu entu dibatasi oleh waktu dan sumber daya terbatas. as. Sehingga ga pengertian proyek konstruksi ksi adalah suatu upaya untuk mencapai ai suatu hasil dalam am bentuk bangunan atau infrastruktur. rukt ur. Proyek konstruksi juga dapat at didefinisikan (Gould, 2002) sebagai suatu kegiatan an bertujuan uan untuk mendirikan ikan suatu bangunan membutuhkan mbutuh sumber daya, a, baik biaya, a, tenaga kerja, material, dan peralatan. Proyek konstruksi dilakukan secara detail dan tidak dilakukan kan berulang. (D.I Cleland dan W.R. King,1987) ) Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, dihimpun dalam am suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan,jembatan, bendungan, dan sebagainya) atau bisa juga kegiatan penelitian, pengembangan.

2 Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu telah ditentukan. Dari pengertian dan batasan di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut. 1. Waktu proyek terbatas, tas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu. entu 2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu u proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang ulan (Pabrikasi). 3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan e berbeda-beda, eda- beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, ak, menurun dan berhenti. 4. Intensitas nsit kegiatan-kegiatan an (tahapan, perencanaan, enca naan, tahapan apan an perancangan dan pelaksanaan). anaan) n). 5. Banyak ak ragam am kegiatan dan memerlukan klasifikasi kasi tenaga beragam am pula. 6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tapk an, tidak dapat sembarang ang tempat. 7. Spesifikasi ikas proyek tertentu, tent artinya persyaratan berkaitan an dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya anaann nnya sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut. ebut 2.2 Jenis Proyek Konstruksi Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dankemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia makin beragam menuntut industri jasa konstruksi, membangun proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman bidang tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan

3 pabrik tentu berbeda dengan bangunan gedung untuk sekolah. Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, tentu berbeda dengan proyek perumahan/pemukiman m n (Real Estate). Memang agak sulit mengkategorikan jenis-jenis n s proyek dalam am kategori-kategori /jenis rinci dan tegas, namun secara a umum (garis besar) klasifikasi/jenis kasi/je proyek konstruksi dapat dibagi menjadi. 1. Proyek konstruksi si bangunan n n gedung (Building Construction) tion on) Proyek konstruksi ksi bangunan a gedung mencakup bangunan nan gedung perkantoran, ran, sekolah, pertokoan, oan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. ainy a. Dari segi biaya dan teknologi terdiri ri dari berskala a rendah, menengah, enga dan tinggi. Biasanya anya perencanaan enca naan untuk uk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya. 2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman an/p emuk ukim an (Residential ial Contruction/Real tion on/r Estate) Di sini proyek pembangunan perumahan/pemukiman an/p emuk ukim an (real estate) dibedakan dengan proyek bangunan gedung secara rinci didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.

4 3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya proyek masuk jenis ini adalah alah ah proyek-proyek bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, ngan proyek jalan an raya, a, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. ain. Jenis proyek ini umumnya mnya berskala besar dan membutuhkan teknologi ogi tinggi. gi. 4. Proyek konstruksi si industri (Industrial Construction) n) Proyek konstruksi ksi termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri membutuhkan spesifikasi sifi si dan persyaratan atanan khusus seperti erti untuk uk kilang minyak, industri berat/industri tri dasar, pertambangan, anga nuklir dan sebagainya. ainy Perencanaan aan dan pelaksanaannya anaann nnya membutuhkan ketelitian elit dan keahlian/ teknologi spesifik. sifi 2.3 Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan an pendekatan dilakukan terhadap ap risiko yaitu dengan memahami, ami, mengidentifikasi ntif ifik ikas dan mengevaluasi evalu asi suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa akan dilakukan terhadap dampak ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan an risiko kepada pihak lain mengurangi risiko terjadi. Manajemen resiko adalah rangkaian kegiatan berhubungan dengan risiko yaitu perencanaan (planning), penilaian (assessment), penanganan (handling) dan pemantauan (monitoring) risiko (Kerzner, 2001) Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan

5 menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang ada.(widerman, 1992). Keterlambatan merupakan salah satu faktor risiko paling krusial dalam pekerjaan proyek konstruksi. perlu adanya penanganan sebelum terjadinya atau bahkan saat terjadi keterlambatan erla atanan pada proyek karena dampaknya akan langsung pada pembengkakan engk an keuangan n proyek. Dari faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan erla at an tersebut t perlu ada strategi tegi atau au penangulangan sebelum atau saat terjadi keterlambatan tan yaitu dengan melakukan kan percepatan epat an proyek pada aspek-aspek mempercepatan mper pata pembangunan nan proyek konstruksi. si. 2.4 Istilah dan Definisi Percepatan Beberapa istilah ilah percepatan pata proyek dalam am bahasa asa inggris gris adalah project time acceleration eratio berarti percepatan waktu proyek dan project comperession essi berarti pemadatan atan an jadwal proyek (Clough et al. 2000; 00; Gould & Joyce 1994). Kedua istilah terebut dapat diartikan secara langsung dan mudah dicarikan padanannya nnya dalam am bahasa asa Indonesia. nesi Sedangkan istilah ilah lainnya nya dalam bahasa inggris adalah alah ah least cost expediting edit ing dan time cost trade off (Cloug et al. 2000). Istilah pertama menkuut ut kata dasar expidete artinya accomplish (business quickly (Pearsall. 1999). Lengkapnya least cost expediting berarti proyek diselesaikan secepatnya dengan ongkos paling sedikit. Namun juga istilah expediting di dunia industry kontruksi Amerika berarti juga dukungan waktu cukup untuk operasi pelaksanaan konstruksi (Clough et al. 2000) Selanjutnya istilah time cost trade off dapat diartikan secara bebas bahwa perubahan waktu dalam hal ini percepatan waktu proyek akan memberi dampak

6 pada biaya pelaksanaan proyek baik kenaikan maupun penurunan biaya. Tapi umumnya proyek sudah kritis dari segi jadwal dan mempunyai banyak aktivitas kerja akan memberikan dampak kenaikan biaya signifikan bila dipercepat. Hal tersebut sebagai imbalan (trade off) perubahan waktu (time). Juga ada istilah lain yaitu crashing artinya juga memperpendek waktu proyek secara total akibatnya ada satu atau au beberapa erap aktifitas itas diperpendek (Iould & Joyce 1994) 94) Jadi percepatan pata proyek dapat at didefinisikan inisikan sebagai ai suatu u perubahan jadwal proyek dengan n cara memperpendek satu atau lebih aktivitas itas baik berurutan maupun un tidak berurutan utan akibatnya atny memperpendek mperpend ek total tal waktu pelaksanaan proyek sebagaimana aima telah ditetapkan tapk an sebelumnya elum melalui perjanjian antara pihak pengguna guna jasa dengan penyedia jasa konstruksi. ksi. 2.5 Percepatan epat an Pembangunan Proyek Konstruksi si Percepatan pembangunan proyek konstruksi merupakan salah satu cara untuk menghindari ndar terjadinya keterlambatan erla atan an proyek. Bahkan an pada proyek sudah terlanjur mengalami ami keterlamabatan abatan an percepatan pata proyek konstruksi perlu dilakukan. Dalam mengantisipasi asi keterlamabatan proyek konstruksi adalah dengan membuat risk management ent berdampak atas waktu pelaksanaan. Bagian penting atas risk management adalah adanya riks response dan tentunya monitoringnya. Percepatan proyek identik dengan riks respons dalam riks manajement. Hanya saja pada resiko telah terjadi, aspek perlu dilakukan adalah berdasarkan prioritas jika faktor menyebabkan keterlambatan jumlahnya

7 cukup banyak. Dengan adanya karakteristik khusus proyek konstruksi dan adanya penyebab terjadinya keterlambatan proyek. Jadi faktor-faktor mempengaruhi percepatan proyek konstruksi yaitu sebagai berikut: 1. Manajerial manajerial adalah bagian mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan guna untuk mencapai target atau sasaran s organisasi. si. Fungsi dari manajerial itu sendiri adalah al ah perencanaan en naan (planning), ning), pengorganisasian sian (organizing) dan pengarahan ah an (directing). in Faktor-faktor t r berpengaruh ruh sebagai berikut ini : a. Jalur kritis is harus dikomunikasikan ikasikan dan disepakati a i oleh tim proyek b. Menjaga kedisiplinan inan tim proyek c. Melakukan kan rapat harian an membahas mbah as segala terkait usaha untuk uk menjaga agar ar proyek dapat diselesaikan saik ikan sesuai jadwal al telah ditentukan tuka d. Aktif menggali gali informasi mengenai potensi masalah kepada subkontraktor dan mandor e. Melakukan kan update rutin atas as jalur kritis (CPM) f. Selalu lu memberikan motivasi terbaik kepada karyawan awan an dan pekerja g. Menjaga kualitas pekerjaan agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan h. Memastikan ketersediaan dana dan dana pendamping untuk hal-hal bersifat emergenc i. Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milistone j. Tim proyek harus fokus terhadap safety

8 2. Scope atau Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan proyek adalah acuan semua pekerjaan termasuk harus dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk proyek, beserta proses- proses dilakukan untuk membuat produk dimaksud. Faktor-faktor berpengaruh sebagai berikut ini : a. Membuat checklist daftar ar sisa pekerjaan (Update WBS) b. Daftar sisa pekerjaan dengan melihat secara menyeluruh el dokumen kontrak seperti gambar, ar BQ, dan spesifikasi ikasi c. Meminimalisir ma adanya anya perubahan an lingkup dan pekerjaan e tambah-kurang ah-k ang 3. Critical ical Path Method Critical ical path method (CPM) atau analisis alis jalur kritis adalah alah ah alogaritma berbasis matematika atik untuk menjadwalkan an sekelompok elom aktivitas itas proyek. CPM merupakan salah satu peralatan atan an terpenting untuk manajemen ajem en proyek. Faktor-faktor berpengaruh sebagai berikut ini : a. Membuat schedule sisa sa pekerjaan erja an dimana target selesainya esai pekerjaan dibuat lebih maju untuk uk mengantisipasi ntis ipas asi kejadian an tak terduga b. Membuat CPM berdasarkan update WBS cukup detil dan schedule sisa pelaksanaan. c. Memprioritaskan pekerjaan masuk dalam jalur pekerjaan kritis d. Mengurangi sebanyak mungkin jumlah pekerjaan kritis terdapat dalam rangkaian jalur pekerjaan kritis (CPM) e. Menggabungkan dua atau lebih pekerjaan berada di jalur kritis menjadi hanya 1 pekerjaan kritis

9 f. Mengurangi durasi pekerjaan berada pada jalur kritis g. Menentukan target milestone pekerjaan 4. Material dan Supllier Material merupakan salah satu komponen dari biaya langsung untuk pelaksanaan proyek merupakan bagian an terbesar r dari seluruh biaya proyek. Persentase pemakaian aianan material merupakan komposisi osis terbesar dari biaya total proyek terdiri dari material curah 20-25% (Ritz, 1994). Sehingga dalam penanganannya ng a anny nya dilapangan an perlu ada pihak supplier plie mampu mpu mensuplai material al sesuai su dengan n kebutuhan dan kualitasas diperlukan. Faktorfaktor berpengaruh enga ruh sebagai berikut ini : a. Melakukan kan pengecekan ecek ekan langsung lokasi material akan an dikirim irim im ke proyek b. Jumlah supllier untuk suatu jenis material al lebih dari satu c. Mengganti ganti material al import dengan material ready stock dengan spesifikasi setara d. Mengganti gant nti material al langka dengan material al ready stock dengan spesifikasi ikas setara 5. Alat Peralatan memerlukan biaya 20-25% 25% dari total biaya proyek merupakan biaya penyewaan dan pembelian elia peralatan kontruksi dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan (Ritz, 1994). Faktor-faktor berpengaruh sebagai berikut ini : a. Mengganti alat tidak sesuai atau tidak cocok b. Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan pelaksanaan

10 c. Mengganti alat memiliki kapasitas lebih besar 6. Subkontraktor Subkontraktor merupakan pihak kontraktor menerima pekerjaan dari kontraktor lebih besar tetapi masih dalam satu pekerjaan proyek konstruksi. Faktor-faktor berpengaruh sebagai ai berikut ini : a. Mengurangi gi lingkup pekerjaan er an subkontraktor ktor bermasalah dan menggantinya ga ntin dengan n subkontraktor tor terpercaya rcay b. Mengambil alih pekerjaan an subkontraktor ktor berpotensi terlambat c. Jumlah subkontraktor ktor lebih dari satu d. Setiap subkontraktor ktor menempatkan empa an wakilnya dapat memutuskan mutu masalah 7. Tenaga Kerja Faktor tenaga kerja sangat at mempengaruhi terhadap ap cepat atau lambatnya sebuah proyek konstruksi. Di dalam pelakasanaan proyek konstruksi, si, penyiapan dan penyediaan edia an suberdaya manusia (pekerja) adalah faktor utama sangat dominan dalam mewujudkan bentuk bangunan dibangun. n. Faktor-faktor berpengaruh sebagai berikut ini : a. Mengganti tenaga kerja kurang produktif dengan lebih produktif b. Menambah jam kerja atau lembur c. Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja d. Tenaga kerja disebar pada area pekerjaan sedemikian tepat masih dapat dimonitor dengan baik

11 8. Design dan Metode Pelaksanaan Design merupakan hal paling penting dalam pembangunan proyek konstruksi karena dari situlah, apa ada di atas kertas akan diwujudkan secara nyata, sehingga sebuah design harus benar-benar jelas dan tepat. Metode pelaksanaan tidak kalah pentingnya dengan desain karena menentukan tepat atau tidaknya pembangunan proyek konstruksi. si. Faktor-faktor o berpengaruh sebagai berikut ini : a. Aktif menemukan mu metode pelaksanaan a an baru lebih efisien ien dan efektif b. Aktif mengevaluasi ev metode pelaksanaan anaan ada c. Melakukan ka review design agar volume pekerjaan kritis is berkurang rang 9. Kontrak Dalam proyek konstruksi, ksi, kontrak merupakan an dokumen hara us dipatuhi dan dilaksanakan kan bersama antara pihak telah sepakat untuk uk saling terikat. t. Sehingga kontrak harus dibaca secara sungguh-sungguh guh untuk meminimalisir mini mali terjadinya kesalah ah diakibatkan ibat atka kan tidak sesuai dengan apa ada pada kontak itu sendiri. i. Faktor-faktor berpengaruh sebagai ai berikut ini : a. Melakukan negosiasi ulang kontrak apabila abila penyebab keterlambatan adalah karena kontrak b. Mencatat secara harian dan mendokumentasi mentasi hal-hal menjadi penyebab keterlambatan serta menyampaikan kepada owner

12 10. Site Site atau letak adalah lokasi bangunan diletakan atau dibangun pada suatu tempat. Pentingnya mengetahui keadaan sit atau lokasi adlah mengidentifikasi dan mencatat data diperlukan untuk kepentingan proses design maupun proses konstruksi.pengumpulan data harus dapat mewakili kondisi lapangan/lokasi proyek sesungguhnya. su guhn Bangunan-bangunan an-b nan di sekitar lokasi proyek diperkirakan an mempengaruhi proses konstruksi ksi di lapangan an juga harus di catat. Faktor-faktor berpengaruh sebagai ai berikut ini : a. Mengevaluasi ev site dan penataannya a ny a b. Mengidetifikasi et if ikasi adanya anya masalah alah ah pada site dapat menghalangi angi alur proses dan material c. Mengurangi gi genangan gan air akibat hujan d. Memastikan an akses masuk proyek sedemikian arus keluar masuk material tidak terhambat

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI 1.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Mengetahui pengertian umum mengenai proyek konstruksi: apakah proyek itu, siapa pengelolaan proyek? b) Mengetahui jenis-jenis proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan konstruksi ksi kemudian diolah dan dianalisis, al. Faktor yang berpengaruh. masih dapat dimonitor dengan baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan konstruksi ksi kemudian diolah dan dianalisis, al. Faktor yang berpengaruh. masih dapat dimonitor dengan baik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian el ian yang diberikan ikan oleh 6 responden dari 18 perusahaan konstruksi ksi kemudian diolah dan dianalisis, al isis, s, ada beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis i data yang diperoleh dari para responden, yang membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek konstruksi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: ANGGORO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. an dan kejadian yang saling terkait untuk mencapai tujuan uan sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. an dan kejadian yang saling terkait untuk mencapai tujuan uan sehingga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Muzyamah (2008), 08 proyek kostruksi k merupakan suatu rangkaian kegiatan an dan kejadian yang saling terkait untuk mencapai tujuan uan sehingga membuahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah proyek konstruksi si dengan skala besar biasanya melibatkan kontraktor, ktor pemilik proyek(owner), konsultan perencana enca na dan konsultan pengawas yang saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Definisi Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman yang sudah maju ini makin banyak kegiatan pekerjaan kontruksi yang tidak ada habisnya. Makin banyak orang yang ingin melakukan pembangunan konstruksi yang

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya suatu proyek mempunyai rencana dan jadual pelaksanaan proyek tersebut. Kapan proyek tesebut dimulai, dilaksanakan atau dikerjakan, kapan proyek tersebut selesai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tipe Bangunan Dalam menganalisis faktor penyebab terjadinya Cost Overrun pada proyek konstruksi yang ada di wilayah DKI dan DIY, maka perlu diadakan peninjauan kembali dan pengelompokan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu tertentu dengan sumber daya yang terbatas dan di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sisa Material Konstruksi Sisa material dapat diartikan sebagai segala jenis material yang berasal dari bagian alam a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Proyek

Pengertian Manajemen Proyek MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang manajer bernama Vincent G. Bush mengatakan bahwa empat puluh tahun yang lalu, pendiri perusahaan yang dipimpinnya seringkali menceritakan bahwa landasan dari

Lebih terperinci

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Deni Permana, Muhammad Kholil Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan pembangunan guna menjadikannya sebagai kota yang berkembang dan ternama. Pembangunan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pembangunan Grand Ballroom Royal Ambarrukmo dan cara yang digunakan untuk mengurangi keterlambatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada umumnya sangat dibutuhkan di suatu negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pendidikan, d oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pendidikan, d oleh sebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ang Kota Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pendidikan, d oleh sebab itu pembangunan di kota ini sangat pesat. Pembangunan gedung bertingkat semakin banyak, ak,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek membutuhkan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhaan ekonomi Indonesia yang semakin baik membuat perkembangan dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek dibutuhkan perencanaan

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mengalami pertumbuhan jumlah penduduk cukup pesat. Pertambahan jumlah penduduk berdampak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Keterlambatan Pengertian penundaan (delay) adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan. Kendalakendala tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Proyek Konstruksi Menurut Gould (2002), proyek konstruksi juga dapat didefenisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Proyek Konstruksi Menurut Gould (2002), proyek konstruksi juga dapat didefenisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proyek Konstruksi Menurut Gould (2002), proyek konstruksi juga dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan uan untuk mendirikan ikan suatu bangunan nan yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Proyek dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam membangun kehidupannya. Suatu proyek

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang dengan ditandai banyaknya pembangunan. Dalam bidang konstruksi, penjadwalan sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan disegala bidang mulai dirasakan, terutama di Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Literatur Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti di Indonesia antara lain: 1. Atmaja (2011), dalam skripsinya

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang semakin maju ini jaringan kerja sangat penting peranannya untuk memajukan suatu usaha atau pun proyek yang sederhana hingga proyek besar karena jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan konstruksi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari ruang lingkup bidang konstruksi yang semakin luas. Bidang konstruksi yang dulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu mpu memberikan erikan kesejahteraan penduduk dengan pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mampu mpu memberikan erikan kesejahteraan penduduk dengan pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangang Pembangunan infrastruktur t r publik berperan sangat at penting untuk mendukung pembangunan nan ekonomi suatu negara. Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI Jenaldo O. Gerung A. K. T. Dundu, Jantje B. Mangare Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi berkembang dengan pesat dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang terus menerus dilakukan. Sebagai Negara berkembang Indonesia juga sibuk dengan

Lebih terperinci

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan prosedur yang diperlukan agar proyek dapat berjalan tepat waktu. Gambaran umum project time management : Plan Schedule Management

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENDAHULUAN Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu. Apakah itu membuat rumah, gedung, candi raksasa atau jenis bangunan lainnya. Dalam dunia modern dewasa ini, proyek makin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material dalam sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan harapan awal dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan harapan awal dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu, dan sumber daya yang terbatas (Ilmu

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci