BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman Profil PT. Akasha Wira International tbk PT. Akasha Wira International tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. PT. Akasha Wira International tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di ahun Nama perseroan telah diubah beberapa kali. Pada tahun 1994, nama perseroan diubah menjadi PT. Ades Water Indonesia tbk. Untuk menghindari kesamaan nama dengan produk perusahaan, pada tahun 2009 PT. Ades Water Indonesia berubah nama menjadi PT. Akasha Wira International tbk. PT. Akasha Wira International pertama kali mencatatkan sahamnya (listing) di BEJ yaitu pada tanggal 13 Juni Dalam proses produksinya PT. Akasha Wira International tbk memproduksi 4 jenis air minum dalam kemasan, yaitu dalam bentuk gelas plastik, botol plastik, botol kaca, dan galon. PT. Akasha Wira International mempunyai dua pabrik botol, yaitu di Cibinong Jawa Barat dan Deli Serdang Sumatera Utara Profil PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan. Perusahaan ini didirikan pada tahun Pada tahun 1959, alm. Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang kini berkembang menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk. Sebuah bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah.

2 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food menjadi perusahaan public pada tahun Produk-produk makanan yang diproduksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food adalah, ayam 2 telor, mie instan superior, mie kremezz, bihunku, gulas candy, pio, growie, fetuccini, shorr, yumi, hahamie, mikita, hayomi, din din, juzz and juzz gin gins Profil PT. Davomas Abadi tbk PT. Davomas Abadi tbk. adalah perusahaan produsen dan eksportir produk kakao (cokelat) bubuk dan kakao lemak terbesar di Indonesia. Kakao bubuk digunakan untuk memberikan rasa cokelat pada makanan, sedangkan kakao lemak merupakan bahan utama pembuat cokelat dan juga digunakan didalam obat-obatan dan kosmetika. PT. Davomas Abadi tbk. didirikan pada tanggal 14 Maret 1990 dan mencatatkan sahamnya (listing) di BEI pada tahun Lokasi pabriknya berada di Tangerang, Banten dengan kapasitas produksi metric tons per annum (tpa) Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi penganan cokelat dan kakao, dan konsentrat lidah buaya untuk industry kosmetik dan farmasi. PT. Cahaya Kalbar tbk didirikan pada tahun 1968 dan menjadi perusahaan publik pada tahun Profil PT. Indofood Sukses Makmur tbk PT. Indofood Sukses Makmur tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman. PT. Indofood Sukses Makmur didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan

3 operasional yang mencakup seluruh tahan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah mengekspor produknya ke Australia, Asia, dan Eropa Profil PT. Mayora Indah tbk PT. Mayora Indah tbk atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Februari Untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat, PT. Mayora Indah tbk menjadi go public melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun PT. Mayora Indah tbk memiliki pabrik di Tangerang, Bekasi, dan Surabaya, yang memperkerjakan sekitar pekerja. PT. Mayora Indah tbk telah mengekspor produknya ke Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hongkong, Arab Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia Profil PT. Prasidha Aneka Niaga tbk PT. Prasidha Aneka Niaga tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran juga karet remah sebagai bahan baku untuk industri ban. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk didirikan pada tahun 1984 dan melakukan penjualan saham perdananya di BEJ pada tahun Lokasi pabriknya tersebar di Palembang, Surabaya, Lampung, Singaraja, Curup, dan Makasar Profil PT. Sekar Laut tbk PT. Sekar Laut tbk adalah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia yang didirikan pada tahun Perusahaan ini berawal dari usaha di bidang perdagangan produk kelautan di Sidoarjo. Kemudian berkembang menjadi

4 usaha kerupuk udang tradisional. Perusahaan ini tercatat di BEJ sejak tanggal 4 Juli Profil PT. Siantar Top tbk Pada tahun 1972, Shindo Sumidomo memulai bisnis dengan mendirikan sebuah pabrik kerupuk berskala industry rumah tangga di Sidoarjo. Usaha tersebut merupakan cikal bakal dari berdirinya PT. Siantar Top tbk yang merupakan perusahaan industri makanan dan minuman yang berskala nasional dengan pabrik pertama di Sidoarjo pada tahun Perusahaan semakin berkembang pesat dan pada tahun 1996 mencatatkan sahamnya di BEJ. Untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang terus tumbuh, PT. Siantar Top tbk membuka pabrik di Medan pada tahun 1997 dan di Bekasi pada tahun Selain mengembangkan pasar dalam negeri, PT. Siantar Top tbk juga terus mengembangkan pasar ekspor ke berbagai negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Profil PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company awalnya industri susu rumah tangga yang didirikan pada tahun Pada tahun 1971, industri rumah tangga tersebut memasuki tahap pertumbuhan yang pesat sejalan dengan berubahnya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Deskripsi Variabel Yang Diteliti Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap

5 harga saham pada perusahaan subsektor makanan dan minuman dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA). Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah kinerja keuangan dengan pendekatan Economic Value Added (EVA) sebagai variabel independen (X) dan harga saham sebagai variabel dependen (Y) Economic Value Added (EVA) Perusahan Subsektor Makanan dan Minuman Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dengan pendekatan Economic Value Added (EVA). Economic Value Added (EVA) terdiri dari tiga komponen yaitu pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT), biaya modal, serta biaya rata-rata tertimbang (WACC). Rumus yang digunakan untuk menghitung Economic Value Added (EVA) adalah: EVA = NOPAT (Biaya modal * WACC) Untuk mengukur Economic Value Added (EVA) maka digunakan kriteria berikut: 1. EVA < 0, menunjukan tidak terjadi proses nilai tambah bagi perusahaan, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan para penyandang dana terutama pemegang saham yaitu tidak mendapatkan pengembalian yang setimpal dengan investasi yang ditanamkan dan kreditur tetap mendapatkan bunga. Sehingga dengan tidak ada nilai tambahnya mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan kurang baik. 2. EVA = 0, menunjukan posisi impas karena semua laba yang telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur atau pemegang saham. 3. EVA > 0, menunjukan telah terjadi nilai tambah dalam perusahaan, sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para penyandang dana dapat

6 terpenuhi dengan baik, yaitu mendapatkan pengembalian investasi yang sama atau lebih dari yang diinvestasikan dan kreditur mendapatkan bunga. Keadaan ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi pemilik modal sehingga menandakan bahwa kinerja keuangannya telah baik. Adapun perkembangan Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor makanan dan minuman dari tahun 2007 sampai 2010 adalah sebagai berikut: 1. PT. Akasha Wira International tbk TABEL 4.1 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,42 100,29 Turun ,89 73,35 Naik ,03 49,95 Naik Rata-rata ,19 Bedasarkan tabel 4.1 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk mengalami penurunan sebesar 100,29%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) tahun 2008 meningkat. Berbeda dengan tahun berikutnya yaitu tahun 2009 dan 2010 Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar 73,35% dan 49,95%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami penurunan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT) mengalami kenaikan. Secara keseluruhan Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk cenderung mengalami kenaikan tetapi angka tersebut bernilai

7 negatif. Apabila angka tersebut diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas maka angka tersebut berada dibawah nol yang berarti PT. Akasha Wira International tbk telah gagal menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. 2. PT. Tilar Pilar Sejahtera Food tbk TABEL 4.2 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,22 Turun ,27 551,24 Naik ,16 340,44 Naik Rata-rata ,33 Bedasarkan tabel 4.2 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, Economic Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami penurunan sebesar 178,22%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) tahun 2008 meningkat meski pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT) juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 dan 2010 Economic Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar % dan 340,44%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami penurunan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT) mengalami kenaikan. Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka rata-rata Economic Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk selama 4 tahun terakhir

8 bernilai diatas nol yang berarti PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. 3. PT. Davomas Abadi tbk TABEL 4.3 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. DAVOMAS ABADI TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , , ,2 Turun ,63 43,18 Naik ,09 90,89 Naik Rata-rata ,98 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2008, Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar ,2%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) pada tahun 2008 mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Pada tahun 2009 dan 2010, Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk mengalami kenaikan yaitu masingmasing sebesar 43,18% dan 90,89%. Hal ini disebabkan karena pada kedua tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami penurunan dan peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak. Secara keseluruhan, meski mengalami kenaikan nilai Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk bernilai dibawah nol yang artinya PT. Davomas Abadi telah gagal menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

9 4. PT. Cahaya Kalbar tbk TABEL 4.4 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. CAHAYA KALBAR TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,97 11,78 Naik ,81 160,14 Naik ,52 44,09 Turun Rata-rata ,42 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar tbk cenderung mengalami kenaikan, meski pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak begitu besar dan masih diatas angka pada tahun 2007 dan Pada tahun 2008 dan 2009, Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar 11,78%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami penurunan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2010, Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami peningkatan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak mengalami penurunan. Secara keseluruhan nilai Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar tbk bernilai positif. Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka PT. Cahaya Kalbar tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

10 5. PT. Indofood Sukses Makmur tbk TABEL 4.5 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,21 4,05 Naik ,72 105,37 Naik ,91 43,46 Naik Rata-rata ,68 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur tbk cenderung mengalami kenaikan. Dari tahun 2007 sampai 2010 Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur tbk tidak mengalami penurunan. Hal ini disebabkan setiap tahunnya PT. Indofood Sukses Makmur tbk terus mengalami peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT) dan penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). Secara keseluruhan Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur tbk tidak ada yang bernilai dibawah nol atau bernilai negatif, apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas maka PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

11 6. PT. Mayora Indah tbk TABEL 4.6 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. MAYORA INDAH TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,92 28,53 Naik ,05 137,61 Naik ,67 34,46 Naik Rata-rata ,01 Berdasarkan tabel 4.6 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Mayora Indah tbk cenderung mengalami kenaikan. Sama halnya dengan PT. Indofood Sukses Makmur tbk, Economic Value Added (EVA) PT. Mayora Indah juga dari tahun 2007 sampai 2010 tidak pernah mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena setiap tahunnya PT. Mayora Indah tbk juga tidak pernah mengalami penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan selalu mengalami peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, dari tahun 2007 sampai 2010 Economic Value Added (EVA) PT. Mayora Indah tbk selalu bernilai diatas nol atau bernilai positif, maka artinya PT. Mayora Indah telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

12 7. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk TABEL 4.7 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,70 73,70 Turun ,25 118,61 Turun ,18 50,90 Naik Rata-rata ,16 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Prasidha Aneka Niaga tbk cenderung mengalami penurunan meski pada tahun 2010 mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan dan tidak dapat melebihi Economic Value Added (EVA) pada tahun Secara keseluruhan dari tahun 2007 sampai 2010, nilai Economic Value Added (EVA) PT. Prasidha Aneka Niaga tbk bernilai negatif. Apabila diukur dengan dengan kriterian Economic Value Added (EVA) diatas maka PT. Prasidha Aneka Niaga tbk telah gagal menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. 8. PT. Sekar Laut tbk TABEL 4.8 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. SEKAR LAUT TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,82 295,01 Naik ,42 648,50 Naik ,16 62,97 Turun Rata-rata ,78

13 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak melebihi angka Economic Value Added (EVA) pada tahun Pada tahun 2008 dan 2009, Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar 295,01% dan 648,5%. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Sekar Laut tbk mengalami penurunan dan kenaikan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Sedangkan pada tahun 2010, Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 62,97%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya modal ratarata tertimbang PT. Sekar Laut tbk mengalami kenaikan dan penurunan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Meski mengalami penurunan, nilai Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk dari tahun 2007 sampai 2010 bernilai diatas nol atau bernilai positif. Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka PT. Sekar Laut tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

14 9. PT. Siantar Top tbk TABEL 4.9 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. SIANTAR TOP TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,11 73,97 Turun ,76 877,36 Naik ,61 79,78 Turun Rata-rata ,61 Berdasarkan tabel 4.9 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Siatar Top tbk diatas cenderung mengalami penurunan meski pada tahun 2009 mengalami kenaikan yang sangat signifikan, akan tetapi pada tahun 2010 juga mengalami penurunan yang sangat signifikan pula. Pada tahun 2008, Economic Value Added (EVA) PT. Siantar Top tbk mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top tbk mengalami peningkatan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan penurunan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Pada tahun 2009, Economic Value Added (EVA) PT. Siantar Topt tbk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top tbk mengalami penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan peningkatan pendapatan operasi bersih setalah pajak (NOPAT). Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka nilai Economic Value Added (EVA) PT. Siantar Top tbk dari tahun 2007 sampai 2010 adalah bernilai diatas nol yang artinya PT. Siantar Top tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

15 10. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company TABEL 4.10 PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY TBK Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,21 998,32 Naik ,31 80,76 Turun ,87 94,58 Naik Rata-rata ,82 Berdasarkan tabel 4.10 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2009 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2008 dan 2010, Economic Value Added (EVA) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami penurunan dan peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Sedangkan pada tahun 2009, Economic Value Added (EVA) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan operasi bersih setalah pajak. Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value Added (EVA) subsektor makanan dan minuman mengalami kenaikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan tabel nilai rata-rata Economic Value Added (EVA) subsektor dari tahun 2007 sampai 2010 dibawah ini.

16 TABEL 4.11 PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Tahun EVA Perubahan (%) Ket , ,37 671,59 Turun ,54 93,73 Naik , Naik Pada tahun 2008 Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor makanan dan minuman mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 671,59%. Sedangkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor makanan dan minuman mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 93,73% dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan sekali yaitu sebesar 1.858%. Perkembangan rata-rata Economic Value Added (EVA) subsektor makanan dan minuman tahun juga disajikan dalam bentuk grafik: GRAFIK 4.1 PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

17 , , , ,00 0, , , , EVA Harga Saham Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. harga saham merupakan nilai saham yang terjadi akibat dipejualbelikannya saham tersebut di pasar sekunder. Perkembangan harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman periode tahun adalah sebagai berikut: 1. PT. Akasha Wira International tbk TABEL 4.12 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,17 Turun ,44 Naik ,12 Naik Berdasarkan tabel 4.12 diatas, tren harga saham PT. Akasha Wira International tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, harga saham PT. Akasha Wira International tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 69,17%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Akasha Wira International tbk mengalami penurunan laba bersih, sehingga dengan melihat keuntungan tersebut

18 maka minat investor untuk menanamkan modalnya akan turun. Dengan menurunnya minat investor maka harga saham juga akan mengalami penurunan. Berbeda dengan tahun berikutnya yaitu tahun 2009 dan 2010, harga saham PT. Akasha Wira International tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 184,44% dan 153,12%. hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut, PT. Akasha Wira International mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih maka minat investor dalam menanamkan modalnya juga meningkat, sehingga harga saham juga ikut naik. 2. PT. Tilar Pilar Sejahtera Food tbk TABEL 4.13 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,33 Turun ,29 Turun ,67 Naik Berdasarkan tabel 4.13 diatas, harga saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan. Harga saham pada tahun 2010 diatas harga saham pada tahun 2007, maka hal ini bisa dikatakan mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 harga saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami penurunan. 3. PT. Davomas Abadi tbk TABEL 4.14 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. DAVOMAS ABADI TBK

19 Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,8 Turun ,79 Turun Naik Berdasarkan tabel 4.14 diatas, tren harga saham PT. Davomas Abadi tbk mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena dari tahun 2007 sampai 2010 PT. Davomas Abadi tbk mengalami kerugian meski pada tahun 2010 kerugian tersebut mengalami penurunan. Akibat PT. Davomas Abadi tbk mengalami kerugian maka minat investor dalam menanamkan modalnya mengalami penurunan, sehingga harga sahamnya pun akan menurun. 4. PT. Cahaya Kalbar tbk TABEL 4.15 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. CAHAYA KALBAR TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,5 Turun ,86 Naik ,17 Turun Berdasarkan tabel 4.15 diatas, tren harga saham PT. Cahaya Kalbar tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dan tidak melebihi harga saham pada tahun Pada tahun 2009, harga saham PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami kenaikan yang sangat signifikan yatu sebesar 112,86%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami peningkatan laba bersih yang mengakibatkan meningkatnya minat investor dalam menanamkan modalnya, sehingga harga saham juga meningkat. Pada tahun 2010, harga saham PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 26,17%. Hal ini

20 disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami penurunan laba bersih yang mengakibatkan minat investor mengalami penurunan, sehingga harga saham mengalami penurunan pula. 5. PT. Indofood Sukses Makmur tbk TABEL 4.16 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,88 Turun ,72 Naik ,32 Naik Berdasarkan tabel 4.16 diatas, tren harga saham PT. Indofood Sukses Makmur tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sampai 2010 harga saham PT. Indofood Sukses Makmur tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 281,72% dan 37,32%, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Indofood Sukses Makmur tbk mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih maka minat investor dalam menanamkan modalnya pun meningkat pula, inilah yang mengakibatkan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur tbk mengalami peningkatan. 6. PT. Mayora Indah tbk TABEL 4.17

21 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. MAYORA INDAH TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,85 Turun ,74 Naik ,67 Naik Berdasarkan tabel 4.17 diatas, tren harga saham PT. Mayora Indah tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami penurunan. Sama halnya dengan PT. Indofood Sukses Makmur tbk, pada tahun 2009 dan 2010 harga saham PT. Mayora Indah tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 294,74% dan 138,67%. Hal ini disebabkan karena PT. Mayora Indah tbk mengalami peningkatan laba bersih yang mengakibatkan meningkatnya minat investor dalam menanamkan modalnya. Dengan meningkatnya minat investor tersebut maka harga sahamnya pun meningkat pula. 7. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk TABEL 4.18 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,08 Naik Naik ,27 Turun Berdasarkan tabel 4.18 diatas, tren harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun terakhir yaitu tahun 2010 mengalami penurunan akan tetapi penurunan tersebut tidak melebihi harga saham

22 pada tahun Pada tahun 2008 dan 2009, harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 96,08% dan 10%. Hal ini disebabkan karena pada tersebut PT. Prasidha Aneka Niaga tbk mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih tersebut maka minat investor dalam menanamkan modalnya juga ikut meningkat, sehingga harga sahamnya pun juga meningkat. Sedangkan pada tahun 2010, harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga mengalami penurunan yaitu sebesar 27,27%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Prasidha Aneka Niaga tbk mengalami penurunan laba bersih yang mengakibatkan minat investor dalam menanamkan modalnya juga menurun, sehingga harga sahamnya pun menurun juga. 8. PT. Sekar Laut tbk TABEL 4.19 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. SEKAR LAUT TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket Naik ,67 Naik ,67 Turun Berdasarkan tabel 4.19 diatas, sama halnya dengan harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga tbk tren harga saham PT. Sekar Laut tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak terlalu signifikan atau tidak melebihi harga saham pada tahun PT. Siantar Top tbk TABEL 4.20 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. SIANTAR TOP TBK

23 Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,46 Turun ,67 Naik % Naik Berdasarkan tabel 4.20 diatas, tren harga saham PT. Siantar Top tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2008, harga saham PT. Siantar Top tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 59,46%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top mengalami penurunan laba bersih yang mengakibat menurunnya minat investor dalam menanamkan modalnya sehingga harga sahamnya pun mengalami penurunan juga. Sedangkan pada tahun 2009 dan 2010, harga saham PT. Siantar Top tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 66,67% dan 54%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top tbk mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih maka minat investor dalam menanamkan modalnya juga ikut meningkat, hal inilah salah satu yang mengakibatkan harga saham mengalami kenaikan. 10. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company TABEL 4.21 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY TBK Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket ,08 Naik

24 ,5 Turun ,62 Naik Berdasarkan tabel 4.21 diatas, tren harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2008 dan 2010, harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami kenaikan yaitu masingmasing sebesar 23,08% dan 108,62%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami peningkatan laba bersih. Peningkatan laba bersih inilah yang menyebabkan meningkatnya minat investor dalam menanamkan modalnya sehingga harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami peningkatan pula. Sedangkan pada tahun 2009, harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 27,5%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami penurunan laba bersih. Penurunan laba bersih inilah yang menyebabkan menurunya minat investor dalam menanamkan modalnya, sehingga harga sahamnya pun menurun juga. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tren perkembangan harga saham subsektor makanan dan minuman dari tahun 2007 sampai 2010 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan tabel 4.22 berikut: TABEL 4.22 PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket , , Turun

25 ,92 Naik , Naik Pada tahun 2008 rata-rata harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman mengalami penurunan sebesar 42,28%. Sedangkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan, yaitu masing-masing sebesar 152,92% dan 79,91%. Perkembangan harga saham suksektor makanan dan minuman dari tahun 2007 sampai 2010 disajikan pula dalam bentuk grafik berikut: GRAFIK 4.2 PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Makanan dan Minuman ,1 461, , Analisis Statistik Untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham, dilakukan analisis statistik dengan menggunakan asumsi klasik, regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi product moment, analisis koefisien determinasi,

26 dan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam pengujian statistik adalah Economic Value Added (EVA) sebagai variabel X dan harga saham sebagai variabel Y Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi sederhana yang digunakan. Pengujian ini diantaranya: 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dipelukan dalam analisis regresi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan komputerisasi aplikasi software SPSS versi Secara rinci, hasil penelitian ini menghasilkan analisis regresi linier yang dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut: GRAFIK 4.3 UJI NORMALITAS

27 Menurut Singgih Santoso (2005; 347) bahwa jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus. Terlihat pada grafik 4.3 diatas sebaran data tersebar disekeliling garis lurus atau tidak terpencar jauh dari garis lurus. Maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut adalah normal, dengan demikian syarat untuk pengujian statistik terpenuhi. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut: TABEL 4.23 UJI MULTIKOLINEARITAS Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF Eva Berdasarkan tabel 4.23 diatas, dapat disimpulkan nilai tolerance lebih tinggi dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga model regresi yang digunakan memenuhi syarat asumsi klasik yaitu tidak terjadi multikolinearitas.

28 3. Uji Autokorelasi Uji atutokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem atutokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson, adapaun kriteria pengujiannya adalah: a. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif. b. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika nilai DW diantara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.24 dibawah ini menunjukan adanya autokorelasi atau tidak. TABEL 4.24 UJI AUTOKORELASI Durbin-Watson Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) diantara 1,5 sampai 2,5. Maka dalam persamaan regresi tidak terdapat autokorelasi dan persamaan regresi layak untuk digunakan. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, karena jika terdapat heteroskedastisitas maka varians tidak konstan sehingga

29 dapat menyebabkan biasnya standar error. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot. Suatu model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan datanya berpencar di sekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Grafik 4.4 berikut digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas: GRAFIK 4.4 UJI HETEROSKEDASTISITAS Berdasarkan grafik 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebaran data terdapat di sekitar nol dan tidak tampak adanya suatu pula tertentu pada sebaran data tersebut. Dengan demikian data yang akan dianalisis memenuhi asumsi heteroskedastisitas Deskriptif Statistik

30 Deskriptif statistik digunakan untuk menggambarkan nilai statistik variabelvariabel yang diteliti. Nilai statistik tersebut adalah nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai mean. Nilai-nilai statistik dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: TABEL 4.25 DESKRIPTIF STATISTIK N Minimum Maximum Mean Std. Deviation eva E E E E11 harga Valid N (listwise) 40 Nilai mean Economic Value Added perusahaan subsektor makanan dan minuman adalah sebesar Rp Nilai maksimum Economic Value Added (EVA) dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur tbk pada tahun 2010 yaitu sebersar Rp ,91. Sedangkan nilai minimum Economic Value Added (EVA) dicapai oleh PT. Davomas Abadi tbk pada tahun 2008 sebesar Rp ,25. Nilai mean harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman adalah Rp 1.132,85. Harga saham maksimum dicapai oleh PT. Mayora Indah tbk pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp Sedangkan harga saham minimum dicapai oleh PT. Davomas Abadi tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi digunakan untuk memprediksi berubahnya variabel dependen (Y) bila variabel independen (X) diubah. Pada penelitian ini, regresi linier sederhana

31 dilakukan dengan menggunakan proses komputerisasi aplikasi software SPSS Secara rinci, hasil penelitian ini menghasilkan analisis regresi linier yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: TABEL 4.26 HASIL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Eva 1.118E a. Dependent Variable: harga Dari tabel 4.26 diperoleh persamaan regresi linier antara Economic Value Added (EVA) dan harga saham sebagai berikut: Y = a + bx Y = 1.117, X Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 1.117,190 menyatakan bahwa jika tidak ada Economic Value Added (EVA) atau dikatakan nol (EVA = 0), maka harga saham akan tetap sebesar Rp , Koefisien regresi artinya setiap terjadi peningkatan Economic Value Added (EVA) sebesar Rp. 1 akan meningkatkan harga saham sebesar Rp dan sebaliknya jika terjadi penurunan Economic Value Added

32 (EVA) sebesar Rp. 1 akan menurunkan harga saham sebesar Rp Analisis Koefisien Korelasi Product Moment Analisis koefisien korelasi product moment digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara Economic Value Added (EVA) dengan harga saham. Pada penelitian ini, analisis koefisien korelasi product moment dilakukan dengan menggunakan proses komputerisasi aplikasi software SPSS Berdasarkan analisis koefisien korelasi yang dilakukan, didapat harga koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y sebesar 0,508 seperti terlihat pada tabel 4.5 berikut: TABEL 4.27 HASIL UJI KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT harga eva Pearson Correlation harga eva Sig. (1-tailed) harga..001 eva.001. N harga eva Berdasarkan tabel 4.27 diatas, nilai koefisien korelasi Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham adalah sebesar 0,485. Berdasarkan tabel interpretasi korelasi di bab 3, maka diketahui bahwa harga koefisien 0,485 terletak diantara 0,40 0,599. Hal ini menunjukan Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap harga saham, dimana hubungan tersebut termasuk ke dalam kategori sedang. Tanda positif (+) menunjukan bahwa hubungan antara Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham adalah searah atau berbanding lurus. Hal ini berarti, jika Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan oleh perusahaan tinggi,

33 maka harga saham akan meningkat. Sebaliknya jika Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan perusahaan rendah, maka harga saham akan turun Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh Economic Value Added (EVA terhadap harga saham, dapat digunakan rumus koefisien determinasi, yaitu: KD = r 2 x 100% = (0,485) 2 x 100% = 0,283 x 100% = 23,52% Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham adalah sebesar 23,52%, sedangkan sisanya 76,48% dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar Economic Value Added (EVA) yang pembentuk harga saham yang tidak dibahas dalam penelitian ini Uji Hipotesis Uji t digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis (uji t) dilakukan dengan menggunakan proses komputerisasi aplikasi software SPSS Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 3,418. Kemudian dengan mengambil α = 5% dan derajat kebebasan υ = 38 diperoleh t tabel sebesar 2,0244. Sedangkan kriteria hipotesis yang ditetapkan adalah: 1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

34 Dari kriteria diatas, dapat diketahui secara jelas bahwa nilai t hitung sebesar 3,418. Ini berarti nilai t hitung > nilai t tabel sebesar 2,0244 (3,418 > 2,0244). Dengan demikian Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham. 1.2 Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan Economic Value Added (EVA) yang penulis lakukan, dapat dilihat bahwa nilai Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun menunjukan kecenderung naik. Economic Value Added (EVA) tertinggi yang dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur tbk pada tahun Hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 PT. Indofood Sukses Makmur tbk mengalami peningkatan pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT) dan penurunan biaya rata-rata tertimbang (WACC). Hal ini juga menunjukan bahwa nilai tambah yang diberikan perusahaan untuk setiap pemegang saham adalah yang paling tinggi. Sedangkan Economic Value Added (EVA) terendah yang dicapai oleh PT. Davomas Abadi tbk. adalah pada tahun 2008 dan bernilai negatif. Hal ini disebabkan karena pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT) PT. Davomas Abadi tbk mengalami penurunan dan peningkatan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). Nilai Economic Value Added (EVA) yang negatif memberikan gambaran bahwa nilai tambah perusahaan tidak tercapai. Dengan kata lain, PT. Davomas Abadi tbk telah gagal dalam menciptakan nilai tambah perusahaan bagi pemegang sahamnya. Harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun menunjukan kecenderungan naik. Harga saham tertinggi dicapai oleh PT. Mayora Indah tbk pada tahun Hal ini terjadi karena PT. Mayora Indah tbk mengalami

35 peningkatan laba bersih. Peningkatan laba bersih menunjukan peningkatan kinerja perusahaan hal ini juga yang mengakibatkan peningkatan permintaan saham. Peningkatan permintaan saham PT. Mayora Indah tbk meningkatkan pula harga saham PT. Mayora Indah tbk. Sedangkan harga saham terendah dicapai oleh PT. Davomas Abadi pada tahun Hal ini terjadi karena PT. Davomas Abadi tbk. mengalami defisit atau kerugian. Mengalami defisit atau kerugian menunjukan kinerja perusahaan yang buruk, hal ini juga yang mengakibatkan penurunan permintaan saham. Penurunan permintaan saham PT. Davomas Abadi tbk. menurunkan pula harga saham PT. Davomas Abadi tbk. Berdasarkan hasil uji secara statistik menunjukan bahwa ada pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan subsektor makanan dan minuman, ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,485. Dimana angka ini menunjukan hubungan antara Economic Value Added (EVA) dengan harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun adalah sedang dengan arah hubungan positif (searah). Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa t hitung dari Economic Value Added (EVA) adalah 3,418 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2,0244 dengan nilai signifikan variabel sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham diterima. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada subsektor makanan dan minuman. Harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman dipengaruhi oleh Economic Value Added (EVA) sebesar 23,52% dan sisanya sebesar 76,48% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti Earning Per Share (EPS), tingkat bunga, jumlah kas dan deviden yang dibagikan,

36 jumlah laba yang didapat perusahaan, dan tingkat resiko dan tingkat pengembalian. Maka agar harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tinggi perusahaan subsektor makanan dan minuman harus menjaga kinerja keuangannya yaitu dengan menciptakan nilai Economic Value Added (EVA) yang tinggi. Hasil penelitian ini mendukung teori dari Eduardus Tendelilin (2001: 195) Economic Value Added (EVA) adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa kinerja manajemen yang baik atau efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan) maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh: 1. Raja Lambas J. Panggabean dengan judul Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara Economic Value Added (EVA) dengan harga saham. 2. A. Sakir dengan judul Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 3. Wahyu Handoko dengan judul Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA, dan EPS Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ45 Pada BEI. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan Economic Value Added, ROE, ROA, dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan secara parsial ROE dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham sedangkan Economic Value Added dan EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham.

37 4. Wesly Andri Simanjuntak dengan judul Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan EVA, ROA, NPM, dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial hanya ROA dan EPS yang berpengaruh secara signifikan sedangkan EVA dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil perhitungan economic value

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil perhitungan economic value BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Diskripsi Sampel Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil perhitungan economic value added (EVA), market value added (MVA) sebagai variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada beberapa perusahaan makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages Lampiran 1 Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel 1 2 3 4 Sampel 1 PT Akasha Wira International Tbk. ADES 1 2 PT Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian 38 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan 46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dan Pusat Informasi Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Data dan riset dalam penelitian ini diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Valbury Asia Securities yang berada di Gedung A lantai 2 Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah profitabilitas dengan indikator Return On Asset (ROA),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 yang seluruh data keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebangkrutan Metode Altman Z-Score Tabel 4.1 Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score No Perusahaan KODE Tahun Keterangan 1 Akasha Wira International

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar 54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

: Yoga Wicaksana NPM :

: Yoga Wicaksana NPM : ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA. Nama : Yoga Wicaksana NPM : 28210647 Latar Belakang Tujuan Investasi di pasar modal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Análisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada data rentet waktu yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan April 2012 sampai dengan Juli 2012, mengambil dari data dari BEI. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

FITRI ANDRE INA EB19

FITRI ANDRE INA EB19 PENGARUH RETURN ON ASSETS ( ROA ), NET PROFIT MARGIN ( NPM ), DAN EARNING PER SHARE ( EPS ) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD CBP, TBK PERIODE 2012-2015 FITRI ANDRE INA 23212524 3EB19 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Hasil Uji Analisis Statistik deskriptif Harga Saham Harga saham adalah harga yang di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan dibawah ini. Untuk lebih membantu dalam melakukan perhitungan yang akurat, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang terdaftar ke dalam kelompok perusahaan foods and baverages tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Objek Penelitian Perusahaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV HASIL PENGUJIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh size, financial leverage

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh penulis adalah persahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana N0.50 Malang. Penentuan lokasi ini dilakukan pertimbangan bahwa di

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana N0.50 Malang. Penentuan lokasi ini dilakukan pertimbangan bahwa di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pasar Modal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang berlokasi di Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran (kekuatan tawar-menawar).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah: Ukuran Perusahaan (Firm Size),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada penelitian ini sebelumnya dijelaskan pada bab 3 bahwa populasi sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan dalam 5 tahun yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan sampel menggunakan purpose sampling dengan beberapa syarat. Tabel 4.1 Data Sampel yang di Teliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan sampel menggunakan purpose sampling dengan beberapa syarat. Tabel 4.1 Data Sampel yang di Teliti BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan manufaktur khusus di bidang makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang 3.1. Lokasi dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian pada salah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu : perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2003-2007.

Lebih terperinci