BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan perpindahan lokasi kerja dari satu tempat ke tempat lain (Sears dalam
|
|
- Hartanti Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu pekerjaan dengan tingkat tekanan yang tinggi adalah auditor internal. Pekerjaan ini memiliki beban kerja yang berat, batas waktu pekerjaan yang padat, dengan waktu yang terbatas. Auditor internal merasakan tekanan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Pekerjaan mungkin melibatkan perjalanan bisnis dan perpindahan lokasi kerja dari satu tempat ke tempat lain (Sears dalam Larson, 2004) yang meningkatkan tingkat tekanan pekerjaan dari auditor internal. Hubungan pekerjaan dengan auditan yang berbeda-beda dan dengan kondisi yang stressful juga mempengaruhi fisik dan mental (Chau dalam Larson, 2004). Kondisi ini dapat meningkatkan tingkat tekanan pekerjaan auditor internal (Wood dan Wilson dalam Larson, 2004). Karakteristik dan tuntutan pekerjaan sebagai seorang auditor internal kemudian membentuk cara pandang seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Selain karakteristik dan tuntutan pekerjaan, cara pandang auditor internal dalam menjalankan pekerjaannya juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu budaya tradisional. Masyarakat Bali merupakan salah satu contoh masyarakat yang mempertahankan budaya tradisional dalam kehidupannya. Masyarakat Bali mengenal sebuah konsep yang disebut sebagai Catur Purusa Artha. Catur Purusa Artha adalah empat dasar dan tujuan hidup manusia, yang terdiri dari Dharma (kebenaran atau kebaikan), Artha (harta atau materi), Kama (keinginan atau hawa
2 2 nafsu), dan Moksa (kebahagiaan tertinggi). Budaya lainnya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Bali adalah Tri Hita Karana. Tri Hita Karana diartikan sebagai tiga penyebab kesejahteraan. Masyarakat Bali mempercayai bahwa kesejahteraan dapat dicapai dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan sesama manusia (Pawongan), dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan). Masyarakat Bali membentuk suatu keyakinan bahwa kebudayaan tersebut merupakan blue print yang telah menjadi kompas dalam perjalanan hidup dan menjadi pedoman tingkah laku (Sukarma, 2015). Pengaplikasian budaya Catur Purusa Artha dan Tri Hita Karana dilakukan dalam lingkup yang kecil dan lingkup yang lebih besar. Lingkup yang kecil dapat dilakukan dengan memenuhi kewajiban di dalam keluarga. Sedangkan dalam lingkup yang lebih luas, kedua budaya ini dilakukan dalam kaitan individu sebagai seorang anggota masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam konsep Catur Purusa Artha, salah satu tujuan hidup yang diyakini oleh masyarakat Bali adalah memperoleh harta atau materi (Artha). Tidak dapat dipungkiri, harta atau materi adalah hal yang penting. Tanpa harta atau materi seorang individu tidak dapat menyelenggarakan kewajiban-kewajban agama (Dharma), kehidupan rumah tangga (Kama), pendidikan anak, dan kebutuhan lainnya. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pariwisata telah menjadi leading sector atau sektor penggerak yang telah terbukti mampu mendongkrak perekonomian (Pitana, 1999 dalam Putra). Namun, pekerjaan dan potensi yang besar ini dapat menimbulkan dilema
3 3 bagi para pekerja pada industri parisiwata. Para pekerja mungkin sulit untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi Tri Hita Karana yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), kewajiban sosial dan bermasyarakat (Pawongan), dan kewajiban kepada lingkungan (Palemahan) secara bersamaan. Dharma mempunyai kedudukan yang paling penting dalam Catur Purusa Artha. Dharma diartikan sebagai kebenaran dan kebajikan, yang menuntun umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Pada hakekatnya, Dharma dilakukan terlebih dahulu dan menjadi landasan dalam melakukan segala sesuatu. Karenanya, konsep Dharma sendiri melebur dalam konsep Catur Purusa Artha dan Tri Hita Karana, serta konsep-konsep budaya Bali atau agama Hindu lainnya. Melaksanakan Dharma akan menuntun manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kelepasan, lepas dari ikatan duniawi ini dan mencapai Moksa yang merupakan tujuan tertinggi. Dharma telah melekat dan melebur dalam setiap kegiatan budaya Bali. Sedangkan Moksa, bagi sebagian besar masyarakat Bali, dari pengamatan penulis tidak menjadi tujuan hidup yang benar-benar harus dicapai. Pekerjaan dan keluarga adalah dua dari banyak hal terpenting dalam kehidupan seorang individu dewasa (Frone et al., 1992). Dalam konsep Catur Purusa Artha, hubungan suami istri dapat dikategorikan sebagai Kama (aktivitas seksual) yang berfungsi sebagai prokreasi (regenerasi dan penerusan keturunan). Kedua aktivitas seksual berfungsi rekreasi (re=kembali, kreasi=menciptakan) dan peneguhan (kembali) hubungan cinta kasih antara suami dan istri (Paduarsana, 2012). Proses ini terjadi dalam dalam sebuah ikatan rumah tangga atau yang sering
4 4 disebut keluarga. Seorang individu dewasa harus dapat memerankan dua peran, yaitu menjadi karyawan dan bertanggung-jawab atas keluarga (Ozbag dan Ceyhun, 2013). Dua peran ini kemudian memunculkan konflik (Ozbag dan Ceyhun, 2013) yang menyebabkan terjadinya perceraian, dan keterlibatan wanita dalam pekerjaan penuh-waktu (Ruppaner, 2012). Salah satu faktor keterlibatan wanita dalam pekerjaan penuh-waktu adalah untuk memperoleh Artha guna memenuhi kebutuhan keluarga. Keterlibatan wanita dalam pekerjaan penuh-waktu semakin meningkatkan jumlah pekerja yang berusaha menyeimbangkan tuntutan kehidupan keluarga dan tuntutan di tempat kerja (Lynn, 1990). Karyawan yang telah menikah cenderung merasakan jenis dan tingkat tekanan yang berbeda dibandingkan karyawan yang masih lajang (Kessler, 1979; Thoiys, 1987 dalam O Neill dan Davis, 2010). Pengaplikasian konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan masyarakat Bali tertuang pada sebuah ketentuan yang dikenal dengan istilah awig-awig. I Wayan Surpha memberikan pengertian awig-awig sebagai suatu ketentuan yang mengatur tata-krama pergaulan hidup dalam masyarakat untuk mewujudkan tata kehidupan yang ajeg di masyarakat (dalam Bligung, 2012). Definisi lain dari awig-awig menurut Perda Propinsi Bali No. 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman adalah: Aturan yang dibuat oleh krama Desa Pakraman atau krama pakraman yang dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan Tri Hita Karana sesuai dengan Desa Mewacara Dharma Agama di Desa Pakraman/Banjar Pakraman masing-masing. Awig-awig merupakan keseluruhan hukum yang mengatur tata cara kehidupan bagi warga Desa Adat, baik hak dan kewajiban beserta sanksi dan aturan
5 5 pelaksanaanya. Masyarakat yang tidak patuh dapat dikenakan sanksi-sanksi adat baik berupa sanksi denda, sanksi fisik, hingga sanksi psikologi dan sanksi yang bersifat spiritual yang sangat dihindari. Kondisi yang diamati, masyarakat Bali cenderung untuk mempertahankan budaya tradisional selama hidupnya. Aktivitas guna memenuhi dan mempertahankan budaya tradisional, tidak jarang masyarakat mengorbankan waktu dan sumber daya yang sangat panjang dan besar, bahkan membaginya dengan pekerjaan mereka. Cara pandang profesional (standar profesional) dalam menjalankan pekerjaan ini mereka terkadang harus berbenturan dengan cara pandang di luar pekerjaan (budaya tradisonal) yang mempengaruhi kehidupan mereka. Bagi karyawan dengan jam kerja yang fleksibel dan beban pekerjaan yang ringan, waktu tidak menjadi masalah dalam memenuhi tuntutan keluarga dan hubungan sosial kemasyarakatan. Namun, bagi seorang auditor internal pada industri perhotelan dengan jam kerja yang padat dan pekerjaan yang berat, tuntutan untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut semakin membuat waktu yang dimiliki menjadi lebih sedikit. Hal ini membuat potensi terjadinya benturan antara kedua cara pandang (standar profesional dan budaya tradisional) menjadi lebih besar. Benturan kedua cara pandang ini kemudian dapat mempengaruhi bagaimana seorang individu melaksanakan pekerjaannya dan menyebabkan adanya tekanan bagi internal auditor. Para manajer sumber daya manusia di beberapa organisasi menyatakan bahwa tekanan pekerjaan merupakan halangan terbesar pekerja untuk mencapai kinerja yang efektif (Jehangir et al., 2011). Tingkat tekanan pekerjaan yang tinggi
6 6 ini dapat menjadi penyebab ketidakpuasan kerja pada auditor internal (Gavin et al. dalam Larson, 2004). Ketidakpuasan kerja dapat berupa peningkatan absensi kehadiran, hilangnya gairah atau semangat kerja, dan perubahan psikologis lainnya. Hal ini akan memberikan dampak negatif pada efesiensi, efektivitas, dan semangat atau daya juang karyawan pada unit audit internal. Karenanya, penting bagi manajer dan direktur audit internal untuk lebih mengerti tekanan pekerjaan dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan olehnya yang dimiliki oleh karyawan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah penelitian ini adalah adanya dualisme cara pandang yang dialami oleh auditor internal. Karakteristik dan tuntutan pekerjaan sebagai seorang auditor internal, dengan dengan beban kerja yang berat, batas waktu pekerjaan yang padat dengan waktu yang terbatas, perjalanan bisnis dan perpindahan lokasi kerja dari satu tempat ke tempat lain, pekerjaan melibatkan auditan yang berbeda-beda dan dengan kondisi yang stressful membentuk sebuah cara pandang bagi auditor internal dalam menjalankan pekerjaannya. Namun disisi lain, sebagai bagian dari masyarakat Bali, para auditor internal memiliki cara pandang lain yang dipengaruhi oleh budaya tradisional, yaitu sebagai sebuah bagian dari keluarga dan masyarakat dengan tuntutan yang berbeda. Dualisme cara pandang ini kemudian berpotensi memberikan tekanan bagi auditor internal dalam menjalankan pekerjaannya dan mempengaruhi kepuasan kerja yang dirasakan. Untuk itu, perlu diadakan sebuah penelitian mengenai pengaruh budaya tradisional terhadap tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali.
7 7 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan diatas, penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh tekanan pekerjaan terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali? 2. Bagaimanakah pengaruh pengendalian diri terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali? 3. Bagaimanakah pengaruh pengendalian eksternal terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali? 4. Apakah pengendalian diri memoderasi hubungan tekanan pekerjaan dengan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali? 5. Apakah pengendalian eksternal memoderasi hubungan tekanan pekerjaan dengan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan riset di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendapatkan bukti empiris pengaruh tekanan pekerjaan terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali. 2. Mendapatkan bukti empiris pengaruh pengendalian diri terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali.
8 8 3. Mendapatkan bukti empiris pengaruh pengendalian eksternal terhadap kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali. 4. Mendapatkan bukti empiris apakah pengendalian diri memoderasi hubungan tekanan pekerjaan dengan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali. 5. Mendapatkan bukti empiris apakah pengendalian eksternal memoderasi hubungan tekanan pekerjaan dengan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali. 1.5 Kontribusi Penelitian Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan empiris mengenai pengaruh budaya tradisional terhadap tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja auditor internal pada industri perhotelan di Provinsi Bali Kontribusi Praktis 1. Bagi Manajer dan Direktur Audit Internal Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajer dan direktur audit internal untuk lebih mengerti tekanan pekerjaan dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan olehnya yang dimiliki oleh karyawan. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
9 9 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat memberikan gambaran kecil mengenai efek budaya tradisional terhadap para pekerja dan memberikan kesadaran tentangnya yang dapat memperkuat budaya tradisional Bali. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bagian dengan rincian sebagai berikut: BAB I Bab pendahuluan yang menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis dan pengembangan hipotesis menjelaskan alur dan logika penelitian, teori, hipotesis dan tinjauan pustaka yang melandasi penelitian ini. BAB III Bab metodologi penelitian, menjelaskan hal yang berkaitan dengan populasi, sampel, metode pengumpulan data, instrumen, dan analisis data. BAB IV Bab pembahasan yang menjabarkan tingkat pengembalian kuesioner, deskripsi statistik demografi responden, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi klasik, hasil analisis regresi dan pengujian hipotesis, serta pembahasan akan dituangkan pada bagian ini.
10 10 BAB V Bab penutup akan menjadi bagian terakhir yang membahas kesimpulan dari penelitian, keterbatasan yang ada, dan implikasi dan saran untuk berbagai pihak yang akan memanfaatkan penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal. Tekanan pekerjaan yang tinggi dapat menurunkan tingkat kepuasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Tekanan pekerjaan berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja auditor internal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Locus of control, Budaya Organisasi, Tri Hita Karana, Kinerja.
Judul : Pengaruh Locus of Control dan Budaya Organisasi berbasis Tri Hita Karana pada Kinerja Badan Pengawas Lembaga Perkreditan Desa sebagai Auditor Internal di Kabupaten Karangasem. Nama : Ni Luh Yuli
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP Simpulan
BAB VI PENUTUP 6.1. Simpulan Kajian tentang implementasi prinsip-prinsip university governance berlandaskan Tri Hita Karana di Universitas Mahasaraswati Denpasar menemukan: 6.1.1. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Untuk itu diperlukan pihak independen sebagai pihak ketiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psychological well-being (kesejahteraan psikologis) merupakan suatu kondisi tertinggi yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat dihindarkan dan sulit untuk diselesaikan. Umat manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat memecahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak, remaja, dewasa, dan tua. Masa dewasa inilah manusia menetapkan keputusan besar dalam hidupnya
Lebih terperinciOLEH Dr. NI NYOMAN SUKERTI, SH.,MH. BAGIAN HUKUM & MASYARAKAT FAKULTAS HUKUM
OM SWASTI ASTU OLEH Dr. NI NYOMAN SUKERTI, SH.,MH. BAGIAN HUKUM & MASYARAKAT FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA BH Primer 1. Norma atau kaedah dasar yakni Pembukaan UUD 1945. 2. Peraturan dasar (BT UUD
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi terjadi dengan sangat pesat. Berbagai permasalahan dalam bisnis dan ekonomi secara langsung akan berdampak
Lebih terperinciPengaruh lingkungan komputerisasi, praktek organisasi dan karakteristik pekerjaan pada kepuasan kerja dengan gender
Pengaruh lingkungan komputerisasi, praktek organisasi dan karakteristik pekerjaan pada kepuasan kerja dengan gender sebagai variabel moderasi (studi pada PT pupuk Kaltim-Bontang) Disusun Oleh : Yudi Zatmiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi petani tersebut berwatak sosio agraris religius. Subak sebagai lembaga sosial dapat dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi yang pesat sebagai dampak dari globalisasi mengakibatkan persaingan dunia usaha semakin tajam. Hal ini memaksa banyak akuntan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan bertahap di tempat kerja dan pada tingkah laku karyawan membuat penelitian tentang hubungan antara kerja dan keluarga menjadi semakin penting. Jumlah
Lebih terperinciPROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN. Oleh: I Wayan Rai, dkk Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN Oleh: I Wayan Rai, dkk Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Abstrak Program IPTEKSS bagi Masyrakat (IbM) di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten
Lebih terperinciKata Kunci: LPD, pertumbuhan laba, pertumbuhan aset.
Judul : Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Aset LPD di Kabupaten Gianyar Nama : Ni Made Jeny Lestari Dewi NIM : 1315351091 Abstrak Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pernikahan merupakan suatu hal yang dinantikan dalam kehidupan manusia karena melalui sebuah pernikahan dapat terbentuk satu keluarga yang akan dapat melanjutkan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat
Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Bali untuk Bekerja di Sektor Publik (Studi Kasus di Desa Adat Kerobokan Kuta Utara Kabupaten Badung). Nama : Ni Putu Devi Ekayanti Ningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Pada saat ini tidak hanya suami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir separuh dari seluruh kehidupan seseorang dilalui dengan bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan berbagai perasaan dan sikap. Saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemasyarakatan di Bali mewajibkan kepada seseorang yang telah berumah tangga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bali merupakan daerah yang sangat unik dan kaya dengan adat istiadat budaya, sehingga Bali sangat dikenal di mancanegara (Pramana, 2014). Banyak wisatawan domestik
Lebih terperinciKONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK
1 KONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK oleh Ni Putu Ika Nopitasari Suatra Putrawan Bagian Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Tri Hita Karana is a basic concept that have been
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian merupakan suatu estafet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun perkembangan ekonomi maupun sektor lain dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri
Lebih terperinciPENEGAKAN AWIG-AWIG LARANGAN BERBURU BURUNG DI DESA PAKRAMAN KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI
PENEGAKAN AWIG-AWIG LARANGAN BERBURU BURUNG DI DESA PAKRAMAN KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : Pande Putu Indra Wirajaya I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari I Gusti Ngurah Dharma Laksana
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Lembaga Subak sebagai bagian dari budaya Bali merupakan organisasi
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Struktur Pengendalian Intern, Independensi, Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Judul : Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan Dan Pelatihan Kerja Pegawai Terhadap Efektivitas Struktur Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada Lembaga Perkreditan Desa Nama : Luh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.
Judul : Skeptisme Profesional sebagai Variabel Pemoderasi Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Pengalaman Auditor Pada Audit Judgment Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali Nama : Ni Putu Eka Parastika
Lebih terperinciWALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN
WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang : a. bahwa Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya hubungan yang dimiliki oleh principal dan agent. Principal (pemilik)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan (agency theory) adalah suatu teori yang menjelaskan adanya hubungan yang dimiliki oleh principal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan arah/kebijakan pembangunan. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai daerah yang terkenal akan kebudayaannya bisa dikatakan sudah menjadi ikon pariwisata dunia. Setiap orang yang mengunjungi Bali sepakat bahwa
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan memuat pengertian perkawinan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
Lebih terperinciNi Wayan Ayu Suparmi, Ida Bagus Made Astawa, Sutarjo. Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
DIFERENSIASI PERSPEKTIF ANTARA DESA DINAS DAN DESA PAKRAMAN TERHADAP PENDUDUK PENDATANG (STUDI KASUS DI DESA PAKRAMAN TALEPUD, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR) Ni Wayan Ayu Suparmi, Ida Bagus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu keluarga terbentuk karena adanya perkawinan para pihak yaitu suami-istri dan menginginkan agar perkawinan tersebut membawa suatu kebahagiaan dan dapat
Lebih terperinciCATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN
CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN Abstract Oleh Dewa Made Pancadana A.A. Gede Oka Parwata Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan, kepercayaan kepada leluhur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Adat Kuta sebagaimana desa adat lainnya di Bali, merupakan suatu lembaga adat yang secara tradisi memiliki peran dalam mengorganisasi masyarakat dan menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menghabiskan sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga interdependent satu sama lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tahun, persaingan perusahaan di berbagai sektor semakin ketat dan menyebabkan semakin bergairahnya pasar modal. Perkembangan pasar modal ini, mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 1 tahin 1974 pasal 1 tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: Ikatan lahir dan batin antara seorang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Variabel sanksi pajak memperlihatkan pengaruh yang positif dan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian yang diungkapkan pada awal laporan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel sanksi pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia mengalami berbagai proses perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa kanak-kanak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Manusia dilahirkan untuk saling melengkapi satu dengan yang lain,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Judul : Pengaruh Pengendalian Intern Kredit, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan pada Kemampulabaan Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Jessy Janawati NIM : 1306305045 Abstrak Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang dihasilkan dari evaluasi karakteristik pekerjaan. Kepuasan karyawan memegang peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Setiawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasuki oleh kaum wanita baik sebagai dokter, guru, pedagang, buruh, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita Indonesia saat ini memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk bekerja, sehingga hampir tidak ada lapangan pekerjaan dan kedudukan yang belum dimasuki
Lebih terperinci, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perilaku seksual pranikah di kalangan generasi muda mulai mengancam masa depan bangsa Indonesia. Banyaknya remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu tradisi dipersatukannya dua insan manusia dalam ikatan suci, dan keduanya ingin mencapai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga yang harmonis.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.
Judul : Pengaruh Work-Family Conflict dan Kelelahan Emosional terhadap Intention to Leave Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Denpasar Selatan Nama : Putu Aris Praptadi NIM : 1206205036 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan menjumpai berbagai permasalahan kecil ataupun besar sedikit ataupun banyak. Permasalahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah adalah serangkaian kebijakan sebagai usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat, untuk menciptakan keseimbangan pembangunan diberbagai daerah
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi
Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama :
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA
PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh : FAJAR TRI UTAMI F 100 040 114 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam terdiri dari puncak-puncak kebudayaan daerah dan setiap kebudayaan daerah mempunyai ciri-ciri khas masing-masing. Walaupun
Lebih terperinciSUSI RACHMAWATI F
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA AWAL PERKAWINAN PASANGAN BERSTATUS MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menikah merupakan salah satu tujuan hidup bagi setiap orang. Usia dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal tersebut merupakan salah
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sampel 165 pekerja perempuan di perusahaan berteknologi tinggi Science-Based
24 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Dukungan sosial sebagai variabel dalam mengatasi stress kerja yang disebabkan oleh konflik pekerjaan keluarga
Lebih terperinciKesimpulan. Bab Sembilan. Subak sebagai organisasi tradisional yang memiliki aturan (awigawig)
Bab Sembilan Kesimpulan Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian di Indonesia hingga saat ini masih berperan penting dalam penyediaan dan pemenuhan pangan bagi masyarakatnya. Dengan adanya eksplositas
Lebih terperinciPERAN KRAMA DESA PAKRAMAN DALAM MENJAGA PALEMAHAN DI KABUPATEN GIANYAR (Studi Di Desa Pakraman Ubud, Lodtunduh dan Mawang)
481 PERAN KRAMA DESA PAKRAMAN DALAM MENJAGA PALEMAHAN DI KABUPATEN GIANYAR (Studi Di Desa Pakraman Ubud, Lodtunduh dan Mawang) I Wayan Gde Wiryawan, Wayan Suandhi, I Ketut Widnyana, I Wayan Wahyu Wira
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual dalam model regresi memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari perusahaan adalah menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami peningkatan maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, hampir semua manusia hidup terikat dalam sebuah jaringan dimana seorang manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat banyak harga-harga kebutuhan rumah tangga, angkutan umum dan biaya rumah sakit semakin mahal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21 perkembangan pesat terjadi dalam bidang 4T
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 perkembangan pesat terjadi dalam bidang 4T (Transportation, Technology, Telecommunication, Tourism) yang disebut sebagai The Millenium 4.
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan daerah lima tahun kedepan yang dituangkan dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana posisi keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana posisi keuangan yang dilaporkannya setiap tahun. Apabila posisi keuangan perusahaan tersebut terus stabil dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pertimbangan Etis Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan pertimbangan etis sebab pertimbangan etis merupakan suatu kriteria
Lebih terperinciBUDAYA TRI HITA KARANA
BUDAYA TRI HITA KARANA SEBAGAI PEMODERASI KOMPLEKSITAS TUGAS DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali) SKRIPSI Oleh : NI LUH PUTU DESY MUSTIKAYANI NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penciptaan tenaga kerja yang produktif merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Peningkatan produktivitas tenaga kerja harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah memberikan agenda baru dalam pemerintahan Indonesia terhitung mulai tahun 2001. Manfaat ekonomi diterapkannya otonomi daerah adalah pemerintah
Lebih terperinciLANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK
LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H OLEH: I PUTU CANDRA SATRYASTINA 15.1.2.5.2.0800 PRODI
Lebih terperinciKEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI
KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Dewi Sumpani F 100 010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki lembaga keuangan yang kuat dan modern. Dimana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, lembaga keuangan berperan aktif dalam membantu pertumbuhan ekonomi. Salah satu hal yang menunjukkan bahwa sebuah Negara telah memiliki kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah yang berdasarkan undang-undang penetapan pajak yang langsung. dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan iuran yang dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah yang berdasarkan undang-undang penetapan pajak yang langsung dapat ditujukan dan digunakan
Lebih terperinciAbstrak. : Iklim Organisasi, Stres Kerja, Komitmen Karyawan, Keinginan Keluar Karyawan
Judul : Pengaruh Iklim Organisasi, Stres Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Keinginan Keluar Karyawan Pada Hotel Mercure Kuta-Bali. Nama : Astri Setyowati NIM : 1215251115 Abstrak Keinginan keluar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring dengan berkembangnya zaman manusia untuk mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman manusia untuk mempertahankan hidup adalah dengan peningkatan ekonomi. Didalam orang yang sudah berkeluarga tentunya mempunyai berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai bagian dari Kebudayaan Indonesia yang bersifat Binneka Tunggal Ika (Berbedabeda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu asset devisa Negara Indonesia yang cukup tinggi di bidang
Lebih terperinciKONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR
KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR EKSTERNAL SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR EKSTERNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pribadi, sedangkan manusia sebagai makhluk sosial yang saling
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor
Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor pada Tingkat Pertimbangan Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Tahun 2015
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. dalam sebuah pernikahan. Seperti pendapat Saxton (dalam Larasati, 2012) bahwa
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Kepuasan pernikahan merupakan kondisi dimana pasangan yang membina hubungan dalam sebuah bahtera rumah tangga dapat memenuhi segala aspek dalam sebuah pernikahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Subak merupakan lembaga irigasi dan pertanian yang bercorak sosioreligius terutama bergerak dalam pengolahan air untuk produksi tanaman setahun khususnya padi berdasarkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. tenggara Pulau Bali. Dari Pulau Bali, Nusa Lembongan hanya bisa ditempuh
BAB VI KESIMPULAN Desa Jungutbatu yang secara administratif terletak di kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali menyimpan sejumlah pesona alam dan kebudayaan tersendiri. Desa ini berada di pulau
Lebih terperinci2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia dewasa ini dan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap profesi auditor mampu membawa perubahan
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciEKSISTENSI AWIG-AWIG TERHADAP PENDUDUK PENDATANG DI DESA PAKRAMAN TEGALLALANG. Oleh :
257 EKSISTENSI AWIG-AWIG TERHADAP PENDUDUK PENDATANG DI DESA PAKRAMAN TEGALLALANG Oleh : I Wayan Eka Artajaya, S.H., M.Hum. Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstract Pakraman Tegallalang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah menciptakan dengan sempurna sehingga realitas ini dicetuskan oleh Aristoteles pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama sekali belum pernah dimasuki kaum hawa. pernah melihat wanita sebagai penerbang, tetapi kini Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang kita laksanakan selama dua dasawarsa, selain telah menghasilkan banyak perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dan sector kehidupan, juga
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Ketika anak tumbuh didalam keluarga yang harmonis, ada satu perasaan yang
Bab 1 Pendahuluan A. Latar belakang Ketika anak tumbuh didalam keluarga yang harmonis, ada satu perasaan yang timbul dalam diri anak bahwa kelak dia pun ingin memiliki keluarga yang harmonis seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian di dunia bisnis saat ini berdampak pada pesatnya persaingan yang semakin sulit dan kompetitif di kalangan auditor dan menuntut auditor
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
1.1. Latar Belakang Permasalahan 1. PENDAHULUAN Tidak dapat dipungkiri, bahwa hidup seorang perempuan akan berubah setelah lahirnya si buah hati. Bukan hanya kehidupan pribadi anda yang berubah, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi di kedua domain (pekerjaan personal).
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia yang penuh dinamika dan mengalami perubahan secara terus menerus dari waktu ke waktu, begitu pula dengan kehidupan personal orang-orang
Lebih terperinci