BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Perkembangan Variabel Penelitian. 1. Perkembangan variabel pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Perkembangan Variabel Penelitian. 1. Perkembangan variabel pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Perkembangan Variabel Penelitian 1. Perkembangan variabel pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang ASEAN Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dai negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Dalam kaitannya dengan investasi, pertumbuhan ekonomi merupakan variabel ekonomi makro yang bias digunakan sebagai indicator besarnya pasar (market size) serta mengindikasikan adanya mengindikasikan adanya kondisi pasar yang potensial (market potential) suatu negara. Dalam menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai suatu negara dai tahun ke tahun dapat diestimasikan dengan data-data pendapatan nasional. Berikut ini adalah grafik data pertumbuhan GDP dari negara berkembang di ASEAN pada periode : Berdasarkan grafik 4.1, pertumbuhan perekonomian masing masing negara mengalami fluktuatif. Diantara tahun 1981 hingga 1985 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia meskipun hanya Filipina yang mengalami penurunan hingga dibawah -5%. Di aatketiga negara tersebut telah berhasil 64

2 mengembalikan pertumbuhan mereka, negaea Myanmar, Laos mengalami penurunan pertumbuhan. Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan GDP Negara Negara Berkembang di ASEAN Periode Sumber Cambodia Filipina Indonesia Laos Malaysia Myanmar RESID Thailand Vietnam : data World Bank (diolah) Krisis moneter yang terjasi pada tahun 1998 menjadikan pertumbuhan ekonomi Negara negara mengalami penurunan yang sangat tinggi. pada tahun tersebut, Indonesia mengalami penuruna hingga mencapai angka - 15% disusul Malaysia, Thailand Filipina, sedangkan negara lainnya mengalami penurunan namun tidak mencapai negatif. Fluktuasi 65

3 pertumbuhan ekonomi tersebut menggambarkan kerentanan perekonomian negara Berkembang di ASEAN terhadap perekonomian dunia. 2. Perkembangan Variabel Utang Luar Negeri Negara Berkembang ASEAN Utang luar negeri pada dasarnya merupakan hal yang wajar dilakukan untuk mendukung proses pembangunan ekonomi di negara negara berkembang. Hal ini dikarenakan julah tabungan yang rendah sehingga tidak memungkinkan untuk melkukan investasi yang memadai, sehingga pemerintah mencari caa untuk dapat melanjutkan pembangunan ekonomi. Debt Service Ratio merupakan gambaran dari beban pembayaran utang luar negeri yang dimiliki negara. DSR lazimnya menurut para ahli ekonnmi adalah 20%. Jika suatu negara memiliki DSR di atas angka tersebut dianggap mengundang cukup banyak mengundang kerentanan pada negara. Myanmar merupakan negara berkembang di ASEAN yang memiliki angka DSR paling tinggi. pada tahun 1981 hingga Tahun 1986 merupakan titik tertinggi DSR Myanmar yaitu 64,3%. Angka ini merupakan angka yang tidak aman dan menimbulkan kerentanan bagi perekoomian. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Myanmar, DSR di beberapa negara Berkembang tersebut mengalami penurunan pada tahun 1986 hingga

4 Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan DSR Negara Negara Berkembang di 70 ASEAN Periode Sumber: Worldbank (diolah) Vietnam Thailand RESID Myanmar Malaysia Laos Indonesia Filipina Cambodia Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Cambodia berada pada tingkatan yang aman, dibawah 20%. Meskipun Indonesia dan Malaysia sempat mencapai titik sekitar 30%. Dengan berbagai upaya pemerintah dalam perbaikan ekonomi, salah satunya adalah penambahan ekspor, DSR kembali berada di titik aman pada tahun Negara Thailand berada sedikit diatas Malaysia dan Indonesia. Namun, angka yang dimiliki sudah tidak memasuki angka aman. Sedangkan empat negara lainnya berada di posisi dengan fluktuatif yang tidak jauh berbeda di atas angka Thailand. 67

5 Meskipun utang luar negeri beberapa negara masih berada pada taraf aman, kerjasama antar pengambil keputusan pada lembaga keuangan perlu ditingkatkan untuk memitigasinya. DSR harus mampu menjadi acuan untuk melihat komposisi utang yang dimiliki negara, sehingga dalam jangka panjang tidak akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. 3. Perkembangan Variabel Simpanan Dalam Negeri Negara Berkembang ASEAN Simpanan dalam negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk investasi dalam rangka pembanguna ekonomi. keberadaan simpanan dalam negeri ini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Grafik 4.3 menggambarkan perkembangan investasi yang dimiliki masing masing Negara berkembang di ASEAN. Malaysia merupakan negara yang memiliki simpanan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian paling tinggi disbanding negara berkembang lainnya. Pada tahun 1998, hamper mencapai 50% dari pendapatan yang dimiliki oleh Malaysia. Sedangkan Cambodia merupakan negara yang paling rendah disusul oleh Laos. Vietnam pada tahun 1985 memiliki simpanan yang sangat kecil, namun terus meningkat hingga akhir Indonesia cenderung sama dari 1980 hingga Tinggi rendahnya simpanan 68

6 dalam negeri tersebut mampu menggambarkan keberjalanan pertumbuhan perekonomian. Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Simpanan dalam Negeri Negara Negara Berkembang di ASEAN Periode Sumber: worlbank (diolah) Cambodia Filipina Indonesia Laos Malaysia Myanmar RESID Thailand Vietnam 4. Perkembangan Variabel Keterbukaan Ekonomi Negara Berkembang ASEAN Keterbukaan Ekonomi merupakan salah satu cerminan dari keterbukaan system ekonomi suatu negara. Keterbukaan ini merupakan perdagangan internasional berupa transaksi yang akan meningkatkan pendapatan negara dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 69

7 Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan Keterbukaan Ekonomi Negara Negara 250 Berkembang di ASEAN Periode Sumber: Worldbank (diolah) Cambodia Filipina Indonesia Laos Malaysia Myanmar RESID Thailand Vietnam Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa Malaysia memiliki tingkat pertumbuhan perdagangan Internasional yang paling tinggi. namun mengalami penurunan sejak tahun 2004 hingga Sedangkan Myanmar memiliki tingkat keterbukaan yang paling rendah. Vietnam mengalami kenaikan yang saangat terlihat sejak 1981 hingga 2014, Bahkan sejak 2010 posisi nya berada di atas Malaysia. Sedangkan Indonesia cenderung tidak ada peningkatan dan penurunan yang jauh. Negara Laos, Cambodia, Thailand juga mengalami kenaikan yang terus 70

8 menerus. Filipina mengalami kenaikan sejak 1981 hingga Sama hal nya dengan Malaysia, sejak 2004 hingga 2014 terus terjadi penurunan. Keterbukaan ekonomi yang mencerminkan transaksi perdagangan internasional dan menggambarkan keterbukaan perekonomian negara di ASEAN menunjukkan grafik yang terus meningkat. Keberadaan satu komunitas regional yang saling mendukung pertumbuhan ekonomi dan dengan akan diadakannya masyarakat ekonomi ASEAN, diharapkan akan mampu meningkatkan perdagangan antar negara yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 5. Perkembangan Variabel Investasi Negara Berkembang ASEAN Definisi investasi menurut teori ekonomi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk menambah atau mengganti barang modal tersebut yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Sehingga investasi akan meningkatkan pembangunan ekonomi yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dari grafik 4.4 dapat kita lihat bahwa Myanmar memiliki jumlah Investasi terhadap GDP yang sangat fluktuatif.terutama pada periode 1995 hingga Sedangkan Vietnam memiliki kenaikan yang terus menerus. Laos dan Cambodia berada pada investasi yang sangat rendah. Dua negara ini sangat membutuhkan bantuan untuk melakukan investasi dalam rangka pembangunan ekonomi yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. 71

9 Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan Investasi Negara Negara Berkembang di 60 ASEAN Periode Cambodia Filipina Indonesia Laos Malaysia Myanmar RESID Thailand Vietnam Sumber : worldbank (diolah) Thailand dan Malaysia memiliki pola fluktuasi yang hamper sama sejak periode 1981 hingga Kedua negara ini memiliki daya tarik yang sama untuk mengundang para investor menanam modal dalam pembangunan perekonomian. Salah satu hal yang telah diupayakan oleh pemerintah kedua negara ini adalah promosi kunjungan wisata secara gencar di seluruh dunia yang mampu menambah daya tarik orang-orang untuk melihat negara ini. Hal ini akan menjadikan roda perekonomian 72

10 berjalan dengan baik sehingga investor akan menanam modal yang berarti bahwa pertumbuhan perekonomian dapat dipercepat. B. Hasil Analisis Data 1. Analisis Kausalitas Granger Uji kausalitas granger digunakan untuk meneliti apakah terdapat hubungan kausalitas antar 2 variabel. Uji ini bertujuan untuk melihat pengaruh masa lampau dari suatu variabel terhadap variabel lainnya di masa sekarang. Analisis granger pada penelitian inii akan menguji hubungan kausalitas antara utang luar negeri (DSR) dan pertumbuhan ekonomi (GDP) di masing masing negara. Dikarenakan pebedaan satuan dari kedua variabel, maka akan dilakukan penyesuaian dengan logaritma natural pada variabel GDP. Berikut ini adalah hasil analisis kausalitas granger di masing-masing negara berkembang di ASEAN pada tahun : a) Indonesia Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, hanya terjadi hubungan satu arah. Pertumbuhan Ekonomi secara statistic signifikan terhadap Utang Luar Negeri yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,0268. Namun Utang Luar Negeri secara statistic tidak mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 73

11 mempengaruhi kemampuan pemerintah Indonesia dalam melakukan pembayaran utang luar negeri. b) Malaysia Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan hanya terjadi hubungan satu arah. Pertumbuhan Ekonomi secara statistic signifikan terhadap Utang Luar Negeri yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,0115. Namun Utang Luar Neeri seccara statistic tidak mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probabilitas 0,6626. Peningkatan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kemampuan pemerintah Malaysia dalam melakukan pembayaran utang luar negeri. Tabel 4.1 Hasil Uji Kausalitas Granger DSR dan GDP Negara Berkembang di ASEAN Negara Hipotesis F Statistik Probabilitas Indonesia GDP does not Granger Cause DSR 5, ,0268 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,7879 Malaysia GDP does not Granger Cause DSR 7, ,0115 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,6626 Thailand GDP does not Granger Cause DSR 0, ,9319 DSR does not Granger Cause GDP 4, ,0394 Filipina GDP does not Granger Cause DSR 2, ,1280 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,7583 Vietnam GDP does not Granger Cause DSR 9, ,0066 DSR does not Granger Cause GDP 2, ,1616 Cambodia GDP does not Granger Cause DSR 0, ,6784 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,8518 Laos GDP does not Granger Cause DSR 0, ,7766 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,6036 Myanmar GDP does not Granger Cause DSR 0, ,6178 DSR does not Granger Cause GDP 0, ,3952 Sumber: olahan Eviews

12 c) Thailand Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, hanya terjadi hubungan satu arah. Pertumbuhan Ekonomi secara statistic tidak signifikan terhadap Utang Luar Negeri yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,9319. Namun Utang Luar Negeri secara statistic signifikan berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probabilitas 0,0394. Dengan kata lain, kemampuan pemerintah Thailand dalam membayar utang akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga pendapatan pemerintah yang berasal dari ekspor perlu ditingkatkan. d) Filipina Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, tidak terjadi hubungan kausalitas antara utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Filipina. Dengan nilai probabilitas pertumbuha ekonomi terhadap Utang Luar Negeri sebesar 0,1280 dan probabilitas utang luar negeri tarhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7583. e) Vietnam Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, hanya terjadi hubungan satu arah. Pertumbuhan Ekonomi secara statistic signifikan terhadap Utang Luar Negeri yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,

13 Namun Utang Luar Neeri seccara statistic tidak mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probabilitas 0,1616. Peningkatan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kemampuan pemerintah Vietnam dalam melakukan pembayaran utang luar negeri. f) Cambodia Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, tidak terjadi hubungan kausalitas antara utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Cambodia. Dengan nilai probabilitas pertumbuha ekonomi terhadap Utang Luar Negeri sebesar 0,6784 dan probabilitas utang luar negeri tarhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,8518. g) Laos Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, tidak terjadi hubungan kausalitas antara utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Laos. Dengan nilai probabilitas pertumbuha ekonomi terhadap Utang Luar Negeri sebesar 0,7766 dan probabilitas utang luar negeri tarhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,6036. h) Myanmar Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger yang telah dilakukan, tidak terjadi hubungan kausalitas antara utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Myanmar. Dengan 76

14 nilai probabilitas pertumbuha ekonomi terhadap Utang Luar Negeri sebesar 0,6178 dan probabilitas utang luar negeri tarhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3962. Berdasarkan hasil analisis kausalitas granger pada masing-masing negara berkembang di atas, tidak ada hubunga kausalitas dua arah di setiap negara. Sedangakan terdapat hubungan satu arah antara uang luar negeri terhadap pertumbuhan Luar Negeri di tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Sedangkan hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi terhadap utang luar negeri terjadi di Thailand. 2. Analisis Data Panel a) Hasil Analisis Data Panel Salah satu tujaun dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara Berkembang ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Cambodia dan Vietnam) periode Varibel yang digunakan untuk mendukung analisis ini adalah Investasi, Simpanan Dalam Negeri, serta Keterbukaan ekonomi. Dalam melakukan analissis data dengan panel, peneliti menggunakan tiga jenis estimasi model, yaitu Pooled Least Square,Fixed Effect Model,dan Random Effect Model. Hasil yang akan digunakan dalam mengambil kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil dari model terbaik atas pengujian model yang dilakukan. Hasil dari pengolahan tersebut 77

15 diperoleh dengan menggunakan software GRETL (GNU Regresssion, Econometric and Time Series Library). Adapun hasil estimasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: i. Pooled Least Square (Commoon Model) Tabel 4.2 menunjukkan hasil estimasi dari Pooled Least Square. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α=5% maka variabel Investasi, Simpanan dalam Negeri dan utang Luar Negeri memiliki nilai probabilitas yang signifikan. Untuk nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan angka 0, atau model tersebut dapat menjelaskan variabel GDP sebesar 68,9%. Tabel 4.2 Hasil Analisis Data Panel Variabel POOLED OLS FEM REM Const *** *** *** INV *** *** *** SAVING *** *** *** DSR *** *** *** OPNS R Squared P-Value (F) 4.55e e-40 Sumber: Olahan GRETL ii. Fixed Effect Model (FEM) Tabel 4.2 menunjukkan hasil estimasi dari Fixed Effect Model. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α=5% maka variabel Investasi, Simpanan dalam Negeri dan utang 78

16 Luar Negeri memiliki nilai probabilitas yang signifikan. Untuk nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan angka 0, atau model tersebut dapat menjelaskan variabel GDP sebesar 68,96%. iii. Random Effect Model (REM) Tabel 4.2 menunjukkan hasil estimasi dari Random Effect Model. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α=5% maka variabel Investasi, Simpanan dalam Negeri dan utang Luar Negeri memiliki nilai probabilitas yang signifikan. b) Hasil Uji Pemilihan Model Ketiga teknik atau pendekatan data panel tersebut dapat dipilih yang tepat intuk model empiric yang akan digunakan. Proses penentuan trknik regresi data panel dapat dilakukan dengan beberpa pengujian tersebut. a. Common Effect atau Fixed Effect Model Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan model yang paling tepat dari Common Effects (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang digunakan dalam mengestimasi data panel. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk melakukan uji ini dapat digunakan hipotesis yaitu: H 0 H 1 : Model Pooled Least Square : Model Fixed Data Panel Berikut hasil uji chow yag di anaisis menggunakan GRETL: 79

17 Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Data Panel Test Summary F Statistik p-value Fixed Effect 0, , Estimator Sumber: Olahan GRETL Berdasarkan Hasil di atas dengan nilai p-value 0, yang lebih besar dari 0,0617, uji tersebut menolak hipotesis untuk menggunakan Pooled Least Square dan menerima hipotesis untuk menerima Fixed Effect Model. b. Random Effect atau Pooled OLS Dari hasil pemilihan model sebelumnya menunjukkan sebuah kesimpulan bahwa Fixed Effect adalah model yang cocok untuk digunakan dalam melakukan analisis penelitian ini. Selanjutnya akan dilakukan uji Lagrange Multiplier utuk menemukan model mana yang lebih tepat. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H0 H1 : Model Pooled Least Square (Pooled OLS) :Model Random Effect Berikut adalah hasil uji Langrange Multplier menggunakan gretl: Tabel 4.4 Hasil Uji Lagrange Multiplier Data Panel Test Summary Chi-Sq Statistic Chi Sq d.f. p-value Breusch-Pagan test 1 3, , Sumber: Olahan GRETL Berdasarkan hasil tes tersebut, p value menolak hipotesis penggunaan Pooled OLS atau Common Effect, sehingga Random Effect lebih baik digunakan dibandingkan dengan Pooled OLS pada penelitian ini. 80

18 c. Fixed Effect Model atau Random Effect Model Berdasarkan dua hasil uji pemilihan model, Pooled Least Square tidak cocok untuk digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya perlu dilakukan uji Hausman untuk menentukan apakah Fixed Effect Model ataukah Random Effect Model yang lebih tepat digunakan. Dalam pengajuan ini hipotesis yang digunakan adalah: H 0 H 1 : Model Random Effect (REM) : Model Fixed Effect (FEM) Berikut adalah hasil pengujian Hausman test dengan alat analisis gretl: Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman Data Panel Test Summary Chi-Sq Statistic Chi Sq d.f. Probabilitas Cross Section 0, ,98568 Random Sumber: Olahan GRETL Berdasarkan hasil perhitungan Hausman test di atas, diperoleh nilai chi square hitung sebesar 0,359191, sedangkan nilai chi square table dengan df+ 4 memiliki nilai probaibilitas > 0,05 sehingga model yang lebih tepat digunakan adalah Random effect Model. Dengan kata lain, model data panel yang cocok untuk digunakan dalam mengestimasi pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Negara Berkembang di ASEAN periode adalah model data panel dengan pendekatan Random Effect Model. 81

19 c) Hasil Uji Statistik Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan uji statistic model yang telah dipilih sebelumnya. Tahapan uji statistic model penelitian ini terdiri atas: a. Uji t Statistik (uji parsial) Uji ini merupakan pengujiann variabel secara individu atau sendiri sendiri yang dilakukan untuk melihat apakah variabel Independen berpengaruh secara statistikterhadap variabel dependen. Penguji secara sendiri-sendiriterhadap koefisien regresi masing-masing variabel bebas dengan menngunakan level of significant 5% diperoleh hasil sebagai berikut:\ Tabel 4.6 Hasil Uji t-statistik (α=5%) Model Ramdom Effect Method Dependent variable: lngdp Variabel Coefficient T table T statistik p-value Kesimpulan Independen Const , < Signifikan INV , < Signifikan SAVING , < Signifikan DSR , Signifikan OPNS , Tidak signifikan Sumber: Hasil Pengolahan Data Gretl i. Variabel INV (Investasi) Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung > t tabe l 1,660, memiliki nilai signifikan <0,0001 yang berarti di bawah α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa 82

20 investasi memiliki pengaruh signifikan secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang ASEAN. ii. Variabel Saving (Tabungan dalam negeri) Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 4,3328 > t tabe l 1,660, memiliki nilai signifikan <0,0001 yang berarti di bawah α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Tabungan dalam Negeri memiliki pengaruh signifikan secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang ASEAN. iii. Variabel DSR (Utang Luar Negeri) Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 2,8398 > t tabe l 1,660, memiliki nilai signifikan 0,0045 yang berarti di bawah α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa utang luar negeri memiliki pengaruh signifikan secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang ASEAN. iv. Variabel OPNS (Openness atau keterbukaan) Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 0,5226 < t tabel 1,660, memiliki nilai signifikan 0,603 yang berarti di atas α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa keterbukaan ekonomi memiliki pengaruh tidak signifikan 83

21 secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi di Negaranegara berkembang ASEAN. b. Uji F statistic (Uji Secara bersama-sama) Uji F statistic merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama sama. pengujian secara bersama-sama terhadap koefisien regresi variabel independen dengan menngunakan level of significant 5% diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji F-Statistik (α=5%) Model Ramdom Effect Method Dependent variable: lngdp Variabel Independen F table F statistik Kesimpulan INV, SAVING, DSR,OPNS 2, Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan Data Gretl Berdasarkan hasil estimasi pengujian F Statistik diperoleh nilai F hitung 842,9855 > F tabel 2,37. Hal ini berarti bahwa dalam hasil estimasi data paneldengan pendekatan Random Effect Modal (REM) secara bersama sama variabel Investasi, tabungan dalam negeri, utang, dan keterbukaan perdaganan internasional mempunyai pengaruh yang signifikan 84

22 secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi di Negaranegara berkembang ASEAN. d) Interpretasi Ekonomi Pengujian data panel yang telah dilakukan akhirnya diperoleh model estimasi terbaik bagi penelitian ini yaitu Random Effect Model (REM). Dari hasil estimasi Random Effect Model tersebut diperoleh persamaan sebagai berikut: LN GDP it = 21, , INV it + 0, SAVING it + 0, DSR it + 0, OPNSit (4.1) Pengujian estimasi data panel juga berhasil mengidentifikasi hubungan dan pengaruh antara variabel independen yaitu investasi, tabungan dalam negeri, utang luar negeri, dan keterbukaan ekonomi terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi di setiap negara berkembang ASEAN. Hasil dari hubungan dan pengaruh yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa variabel INV memiliki penggaruh yang signifinan dan positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat signifikansi α = 5% (probabilitas <0,0001). Nilai koefisien asset sebesar 0, yang berarti bahwa jika investasi naik 1%, jumlah pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0, %. Dengan demikian 85

23 hasil pengujian tersebut telah sesuai dengan hipotesis awal bahwa Investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang ASEAN. 2. Pengaruh Tabungan Dalam Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa variabel SAVING memiliki penggaruh yang signifinan dan positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat signifikansi α = 5% (probabilitas 0,0045). Nilai koefisien asset sebesar 0, yang berarti bahwa jika tabungan dalam negeri naik 1%, jumlah pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0, %. Dengan demikian hasil pengujian tersebut telah sesuai dengan hipotesis awal bahwa tabungan dalam negeri berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang ASEAN. 3. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa variabel DSR memiliki penggaruh yang signifinan dan positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat signifikansi α = 5% (probabilitas <0,0001). Nilai koefisien asset sebesar 0, yang berarti bahwa jika utang luar negeri naik 1%, jumlah pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0, %. Dengan demikian hasil pengujian tersebut sesuai dengan hipotesis awal bahwa utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan 86

24 terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang ASEAN dan menolak hipotesis bahwa utang luar negeri berpengaruh negative dan signifikan terhadap ertumbuhan ekonomi. 4. Pengaruh Keterbukaan Ekonomi terhadap Pertubuhan Ekonomi Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa variabel OPNS memiliki penggaruh yang tidak signifinan dan positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat signifikansi α = 5% (probabilitas 0,6013). Nilai koefisien asset sebesar yang berarti bahwa jika keterbukaan ekonomi naik 1%, jumlah pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar %. Dengan demikian hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal bahwa keterbukaan ekonomi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang ASEAN. C. Perbandingan Penelitian Penulis menemukan beberapa kesamaan dan perbedaan teori dari hasil penelitian penulis dengan beberapa penelitian terdahulu, tabel 4.8 melampirkan ringkasan hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Perbandingan Penelitian Utang terhadap pertumbuhan ekonomi (Nwanbuike et al, 2016) Hipotesis Positif Hasil Penelitian Positif Utang terhadap pertumbuhan Negatif Positif 87

25 ekonomi (Krugman, 1989) Investasi terhadap pertumbuhn ekonomi (Pattillo et al, 2011) Simpanan dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi (Clements et al, 2003) Keterbukaan Ekonomi terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Pattillo et al, 2011) Hubungan kausalitas Utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi (Rahman et al, 2012) Positif Positif Positif Dua Arah Positif Positif Positif Satu Arah Penelitian ini menunjukkan bahwa utang luar negeri memiliki hubungan yang positif dan signifikan secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil ini mendukung penelitian yang disampaikan oleh Rahman dan Kabayadi (2012), Nwanbuike et al (2016), Kasidi dan Said (2013) serta Frimpong dan Abayie (2006). Pendapat ini membenarkan adanya efek crowding-out dimana tingkat utang yang tidak terlalu tinggi akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan akan menimbulkan dampak kekacauan perekonomian ketika negara memiliki utang luar negeri yang sangat tinggi. 88

26 Hubungan positif antara investasi dan pertumbuhan ekonomi seperti yang disampaikan oleh Pattillo pada tahun 2011 juga didukung dalam penelitian ini. Penanaman investasi akan mampu menggerakkan roda perekonomian yang akan menaikkan pertumbuhan output sehingga mampu mempercepat aju perekonomian negara.simpanan dalam negeri sebagai salah satu sumber pembiayaan negara juga memiliki hubungan positif juga terjadi pada negara berkembang di ASEAN. Simpanan dalam negeri dapat menjadi sumber investasi negara berkembang sehingga perlu untuk selalu ditingkatkan. Kegiatan perekonomian suatu negara juga akan dipengaruhi oleh transaksi perdagangan internasional yang digambarkan dalam keterbukaan perekonomian. Keterbukaan ekonomi ini mampu meningkatkan pendapatan negara sebagai pembiayaan, namun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keterbukaan ekonomi tidak berpengaruh signifikan secara statistic terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga pemerintah perlu melakukan penyaringan terhadap keterbukaan ekonomi negaaranya. Hubungan kausalitas antara utang luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi ditemukan oleh Rahman et al (2012), panizza dan Presbittero (2014) tidak terjadi di negara berkembang ASEAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak menyebabkan kemampuan pemerintah dalam pembayaran utang meningkat, begitupun sebaliknya. Namun hubungan satu arah antara pertumbuhan dengan utang ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Sedangkan hubungan satu arah utang terhadap pertumbuhan ditemukan di Thailand. 89

BAB I PENDAHULUAN. perdebatan telah disampaikan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti

BAB I PENDAHULUAN. perdebatan telah disampaikan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi mengenai pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang menjadi pembahasan yang sangat menarik. Berbagai perdebatan telah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Regresi 1. Uji Asumsi Klasik. Pengujian ini hanya akan menguji dua uji asumsi klasik karena menggunakan metode data panel, yaitu uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%. A. Uji Kualitas Data 1. Uji Heteroskedastisitas BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakstabilan varians dari residual

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random 67 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Estimasi Model Data Panel Estimasi model yang digunakan adalah regresi data panel yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas. 81 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Penelitian ini menggunakan analisis model GLS (General Least Square). Metode GLS sudah memperhitungkan heteroskedastisitas pada variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian hipotesisnya yang meliputi uji serempak (uji-f), Uji signifikansi parameter individual (Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) dan AMH (Angka Melek Huruf) pada kabupaten/ kota di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD Cross-section F Pemilihan model estimasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lebih terperinci

PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM

PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, Januari 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM Trianna Fransiska Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kesenjangan Pendapatan dan Trend Ketimpangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kesenjangan Pendapatan dan Trend Ketimpangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Tingkat Kesenjangan Pendapatan dan Trend Ketimpangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Penghitungan kesenjangan pendapatan regional antar kabupaten/kota di Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2015. Jakarta Islamic Index melakukan penyaringan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi 63 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan pengangguran. Alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian di Indonesia khususnya di Pulau Jawa dengan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Inklusi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Perbankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Inklusi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Perbankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Inklusi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Perbankan Syariah Perbankan syariah sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki andil yang cukup besar untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh JKW (Jumlah Kunjungan Wisatawan), JOW (Jumlah Obyek Wisata) dan PP (Pendapatan Perkapita) terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Heteroskedastisitas BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Heteroskedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu peneliti dapat memperoleh data secara tidak langsung dari perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diproxykan dengan NPF. Subjek penelitian ini menggunakan inklusi. ini selama 8 tahun yaitu dari tahun 2009Q3-2016Q4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diproxykan dengan NPF. Subjek penelitian ini menggunakan inklusi. ini selama 8 tahun yaitu dari tahun 2009Q3-2016Q4. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah stabilitas perbankan syariah yang diproxykan dengan NPF. Subjek penelitian ini menggunakan inklusi keuangan

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyususn penelitian ini adalah di Indonesia, khusunya per Provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan September 2016 hingga bulan Juli 2017. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. tumbuh dan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan keberhasilan

BAB IV PEMBAHASAN. tumbuh dan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan keberhasilan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Perkembangan Variabel Penelitian 1. Perkembangan Variabel PDB Produk domestik bruto atau PDB merupakan alat ukur untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT

PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DAN TRADE OPENNESS (TO) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI NEGARA ANGGOTA ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) TAHUN 2000-2013 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada 70 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kaulitas Data 1. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual atas observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia tahun 2010-2014. Alat analisis yang digunakan adalah data panel dengan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA (Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pada Tahun 2010-2014) Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian hipotesisnya yang meliputi uji srempak (uji-f), Uji signifikansi parameter individual (Uji

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan secara sensus dengan data sekunder berbentuk time series dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, dan yang berbentuk cross section

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan data gabungan antara cross section dan data time series. Adapun

Lebih terperinci

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA Febriana Nur Rahmawati 14313072 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 005-008, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, pengeluaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah seluruh pemerintah Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun 2011 2015,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi internasional yang meliputi lima negara yang tergabung dalam Association

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Malang. Pemilihan obyek penelitian di Kota Malang adalah dengan pertimbangan bahwa Kota Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa Kabupaten Sumenep mempunyai penduduk yang cukup besar

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa Kabupaten Sumenep mempunyai penduduk yang cukup besar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja dengan memilih Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Sumenep dipilih dengan alasan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia terutama negara berkembang, tak terkecuali negara-negara ASEAN. Dalam mengupayakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik Estimasi model pertumbuhan ekonomi negara ASEAN untuk mengetahui pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi negara ASEAN yang menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Seluruh data adalah data panel dengan periode 2000-2009 dan cross section delapan negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. UJI Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi imi terjadi heterokedastisitas atau tidak, untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh Belanja Pemerintah di Bidang Kesehatan, Belanja Pemerintah di Bidang Pendidikan, Indeks Pemberdayaan Gender, dan Infrastruktur Jalan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis pengaruh PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Pergerakan laju inflasi kelompok ASEAN-5

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Pergerakan laju inflasi kelompok ASEAN-5 5 yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Viet Nam. Oleh karena itu, jumlah pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90. Peubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari data time series tahunan selama periode tahun 2003-2010 dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya sebelum melaksanakan suatu penelitian, karena sebagai dasar acuan dan pedoman

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji heteroskedastisitas Berdasarkan hasil Uji Park, nilai probabilitas dari semua variable independen tidak signifikan pada tingkat 5 %. Keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 57 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Estimasi Model Dalam analisis data panel perlu dilakukan beberapa pengujian model, sebagai awal pengujian pada ketiga model data panel statis yakni pooled least square (PLS),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menganalisis data sekunder dalam menguji hipotesis yang dipaparkan. Ada dua ruang lingkup yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Letak dan Luas Wilayah Kota Surakarta

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Letak dan Luas Wilayah Kota Surakarta 45 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Surakarta 1. Letak dan Luas Wilayah Kota Surakarta Sumber : id.wikipedia.org Gambar 4.1Peta Kota Surakarta Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun , BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun 2003-2009, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Evaluasi Model 5.1.1. Tahap Evaluasi Pemilihan Model Estimasi model, untuk mengetahui pengaruh belanja pemerintah daerah per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22

Lebih terperinci