BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi internasional yang meliputi lima negara yang tergabung dalam Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh ekspor, Foreign Direct Investment (FDI), dan nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan data tahunan mulai dari tahun B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersifat runtut waktu tahunan (time series) dari dan data deret lintang (cross section) yang meliputi lima negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN). Adapun negara tersebut meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam dengan menggunakan variabel Produk Domestik Bruto (PDB), ekspor, Foreign Direct Investment (FDI), dan nilai tukar tahun Berikut adalah tabel 3.1. yang berisi sumber data-data penelitian: 47

2 Tabel 3.1. Data dan Sumber Data No. Data Sumber Data 1. Produk Domestik Bruto World Bank Database Ekspor World Bank Database Investasi Asing Langsung (Foreign Direct World Bank Database 2015 Investment) 4. Nilai Tukar World Bank Database 2015 C. Definisi Operasional Variabel 1. Produk Domestik Bruto Definisi operasional variabel PDB berdasarkan World Bank Database 2015 adalah jumlah dari nilai bruto yang dihasilkan oleh seluruh produsen yang tinggal di suatu negara dalam perekonomian ditambah pajak produk dan dikurangi segala bentuk subsidi yang tidak termasuk dalam nilai produk. Dihitung tanpa memotong depresiasi dari aset yang diproduksi atau untuk deplesi dan degradasi sumber daya alam. Data dalam satuan harga konstan Dolar yang didapat untuk PDB dikonversikan dari mata uang domestik menggunakan nilai tukar resmi tahun dasar Bagi beberapa negara di mana nilai tukar resmi tidak secara efektif mencerminkan transaksi aktual mata uang asing, digunakanlah sebuah faktor konversi alternatif. Dalam penelitian ini variabel PDB yang digunakan adalah data dalam bentuk logaritma natural (ln) dan disimbolkan dengan lngdp. 48

3 2. Ekspor Definisi operasional variabel ekspor berdasarkan World Bank Database 2015 adalah sejumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara untuk negara lainnya di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya adalah nilai barang yang diperdagangkan, angkutan, asuransi, transportasi, biaya perjalanan, royalti, biaya lisensi, dan jasa lainnya seperti komunikasi, konstruksi, keuangan, informasi, bisnis, jasa pribadi, dan juga pemerintah. Tidak termasuk di dalamnya kompensasi pegawai dan pendapatan investasi (biasa disebut factor services) dan transfer payments. Data dalam harga konstan tahun Dalam penelitian ini variabel ekspor yang digunakan adalah data dalam bentuk logaritma narutal (ln) dan disimbolkan dengan lnexp. 3. Foreign Direct Investment (FDI) Definisi operasional variabel Foreign Direct Investment (FDI) berdasarkan World Bank Database 2015 adalah aliran masuk investasi neto untuk memperoleh bunga pengelolaan yang dapat bertahan lama (besaran FDI ditetapkan sebesar 10% atau lebih dari saham perusahaan) yang diinvestasikan ke dalam sebuah perusahaan yang berada di luar negara investor. Hal tersebut mencakup jumlah modal kekayaan, investasi ulang atas pendapatan, modal jangka panjang lainnya, dan modal jangka pendek seperti yang tercatat dalam neraca pembayaran. Variabel ini, yaitu Foreign Direct Investment, net inflows (BOP, current USD), menunjukkan aliran masuk (investasi yang masuk dikurangkan dengan penarikan investasi) dari laporan ekonomi investor asing. Dalam penelitian ini variabel FDI yang digunakan 49

4 adalah data dalam bentuk logaritma natural (ln) dan disimbolkan dengan lnfdi. 4. Nilai Tukar Definisi opersional variabel nilai tukar berdasarkan World Bank Database 2015 adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing yang ditentukan oleh otoritas nasional atau pasar valuta asing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar nominal resmi dari masingmasing negara dalam penelitian. Nilai tukar dihitung sebagai rata-rata tahunan berdasarkan rata-rata bulanan (setiap mata uang domestik terhadap dolar AS). Untuk memudahkan analisis data dalam penelitian ini variabel nilai tukar menggunakan Official Exhange Rate sebagai indikatornya dan dalam bentuk logaritma natural (ln) dan disimbolkan dengan lner. D. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data panel, yaitu gabungan dari data runtut waktu (time-series) selama tahun dan data deret lintang (crosssection) yang meliputi lima negara. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut diolah dengan menggunakan software pengolahan data e-views 8. Data panel yang digunakan tersebut tergolong dalam panel seimbang (balance panel), karena masing-masing subjek (negara) mempunyai jumlah observasi yang sama (Gujarati dan Porter, 2012: 238). Maka, berdasarkan penelitian terdahulu, atau dalam Azam, et al. (2015), model regresi data panel untuk menganalisis data tersebut dalam bentuk logaritma natural (ln) adalah sebagai berikut: lngdpit = γ0 + γ1 lnexpit + γ2 lnfdiit + εit... (3.1) 50

5 Dengan menggunakan model data panel dalam Azam, et al. (2015) di atas, dalam penelitian ini menambahkan variabel nilai tukar, maka model regresi data panel menjadi sebagai berikut: lngdpit = γ0 + γ1 lnexpit + γ2 lnfdiit + γ3 lnerit + εit...(3.2) Keterangan: i = 1, 2,..., N t = 1, 2,..., T Dimana: GDP EXP FDI ER γ0 = Produk Domestik Bruto (PDB) (USD) = Ekspor (USD) = Foreign Direct Investment (USD) = Nilai Tukar Mata Uang Domestik terhadap USD = Intersep γ1, γ2, γ3 = Koefisien regrasi masing-masing variabel penjelas ε N T N T = error correction term = banyaknya observasi (Lima negara ASEAN) = waktu = banyaknya data panel Penggunaan logaritma natural (ln) dalam penelitian ini untuk mendekatkan pada skala data yang parameternya langsung menunjukkan elastisitas. Menurut Gujarati dan Porter (2013: 208) salah satu ciri menarik dari model log linier adalah seluruh slope koefisien γ1, γ2, dan γ3 merupakan elastisitas variabel dependen terhadap variabel independen, yaitu presentase perubahan dalam variabel dependen yang disebabkan oleh perubahan presentase variabel independen. 51

6 Menurut Baltagi dalam Gujarati dan Porter (2012: 237) keunggulan penggunaan analisis data panel, sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan analisis data panel akan menghasilkan keanekaragaman secara tegas dalam perhitungan dengan melibatkan variabel-variabel individual secara spesifik. 2. Analisis data panel memberikan informasi yang lebih banyak, variabilitas yang lebih baik, mengurangi hubungan antara variabel bebas, memberikan lebih banyak derajat kebebasan, dan lebih efisien. 3. Data panel lebih baik digunakan untuk melakukan studi mengenai dinamika perubahan. 4. Data panel mampu mendeteksi dan mengukur efek yang tidak dapat dilakukan oleh data time-series dan cros- section. 5. Data panel memungkinkan peneliti untuk mempelajari model perilaku yang lebih kompleks dibandingkan data time-series dan cross- section. 6. Data panel dapat meminimalkan bias dengan membuat data yang tersedia untuk beberapa ribu unit. Analisis data panel terdapat tiga metode pendekatan, yaitu common effect, pendekatan fixed effect model, dan pendekatan random effect model. Penjelasan mengenai tiga pendekatan tersebut adalah: 1. Common Effect: Pooled Least Square Metode Pooled Least Square (PLS) merupakan metode yang digunakan untuk mengestimasi data panel dengan menggabungkan seluruh observasi pada masing-masing variabel. Sehingga intersep dari semua objek cross-section sama, dengan kata lain metode ini mengasumsikan tidak ada perbedaan setiap individu 52

7 dalam berbagai kurun waktu (time-invariant) (Gujarati dan Porter, 2012: ). 2. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM) Menurut Gujarati dan Porter (2012: 242), Fixed Effect Model (FEM) mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan intersep antarindividu. Akan tetapi, koefisien (slope) dari variabel independen tetap sama antarindividu atau antarwaktu. Model FEM adalah sebagai berikut: lngdpit = β1i + β2 lnexpit + β3 lnfdiit + β4 lnerit + µit...(3.3) Dengan β1 sebagai intersep, β2, β3, dan β4 sebagai koefisien variabel independen. Pada FEM terdapat intersep yang berbeda-beda pada setiap individu cross-section sehingga menunjukkan perbedaan setiap individu tersebut. Meskipun intersep berbeda-beda untuk masing-masing individu, setiap intersep tidak berubah seiring dengan berjalannya waktu, dan hal tersebut dinamakan time-variant. Sedangkan, koefisien (slope) dari masing-masing variabel independen sama untuk setiap individual atau antar waktu. Menurut Gujarati dan Porter (2012: 244), Fixed Effect Model dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Model Fixed Effect Satu Arah Seperti pada model di atas bahwa setiap individu mempunyai intersep yang berbeda-beda, tetapi tidak berubah dengan seiring berjalannya waktu. b. Model Fixed Effect Dua Arah Dengan menambahkan efek waktu (time effect) pada setiap intersep dan efek waktu tersebut dapat dihitung dengan menggunakan dummy waktu. 53

8 3. Pendekatan Random Effect Model (REM) Apabila pendekatan dengan menggunakan variabel dummy faktanya justru mencerminkan keterbatasan pengetahuan mengenai model yang sebenarnya, lebih baik mencoba untuk mengabaikan melalui disturbance term. Pendekatan ini yang disebut pendekatan Random Effect Model (REM) atau Error Components Model (ECM) yang menggunakan asumsi bahwa β1i merupakan variabel random dengan nilai rata-rata dari β1. Selanjutnya nilai intersep untuk tiap individu dimodelkan sebagai berikut Gujarati dan Porter (2012: 250): β1i = β1 + εi i = 1, 2,..., N...(3.4) di mana εi adalah random error term dengan nilai rata-rata nol dan variance σ 2 ε. Terdapat perbedaan antara FEM dan ECM. Pada FEM setiap individu cross-section memiliki nilai intersep masing-masing. Sedangkan pada ECM, memiliki intersep bersama yang mewakili nilai rata-rata dari semua intersep (cross-section) dan komponen eror εi mewakilkan deviasi dari intersep individual terhadap nilai rata-rata tersebut (Gujarati dan Porter 2012: 251). E. Uji Pemilihan Teknik Estimasi Untuk menentukan model terbaik yang dapat digunakan, peneliti harus melakukan uji pemilihan teknik estimasi regresi. Terdapat dua cara dalam melakukan pemilihan teknik estimasi untuk menentukan teknik yang paling tepat dalam mengestimasi parameter data panel. Pertama, uji Chow (Likelihood Ratio) digunakan untuk memilih antara metode Common Effect atau Fixed Effect. Kedua, 54

9 uji Hausman yang digunakan untuk memilih antara metode Fixed Effect atau metode Random Effect. Penjelasan mengenai uji pemilihan teknik estimasi yang digunakan dalam analisis data panel adalah sebagai berikut: 1. Uji Chow (Likelihood Ratio) Uji Chow dilakukan untuk memilih apakah pendekatan Common Effect atau Fixed Effect yang lebih baik digunakan untuk regresi data panel. Hipotesis dalam uji Chow adalah sebagai berikut: H0 : Common Effect Model (restricted) H1 : Fixed Effect Model (unrestricted) Apabila dalam hasil uji Chow nilai F-statistik > F-tabel atau probabilitasnya < taraf signifikansi, maka H0 ditolak dan Fixed Effect Model yang baik digunakan. Tetapi, jika hasil uji Chow menunjukkan nilai F-statistik < F-tabel atau probabilitasnya > taraf signifikansi, maka H0 diterima dan Common Effect Model yang digunakan. Untuk menghitung F-statistik didapat uji Chow dengan rumus (Gujarati dan Porter, 2013: 321): F = Keterangan (R 2 2 UR RR)/m (1 R UR 2 )/(n k).(3.5) R 2 UR R 2 R m n k = Residual Sums of Squares (model Fixed Effect) = Residual Sums of Squares (model Common Effect) = Jumlah restriksi linear = Jumlah observasi = Jumlah parameter 55

10 2. Uji Hausman Uji Hausman dilakukan untuk menentukan model estimasi data panel yang paling baik dan tepat antara Fixed Effect Model atau Random Effect Model. Menurut Judge dalam Gujarati dan Porter (2012: 255), ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pendekatan mana yang dipilih (FEM atau ECM) dalam estimasi data panel. Hal tersebut adalah sebagai berikut: a. Jika T (jumlah data time-series) besar dan N (jumlah unit cross-section) kecil, kemungkinan akan ada sedikit perbedaan parameter yang diestimasi oleh FEM dan ECM. Dalam hal ini, FEM lebih disukai. b. Ketika N besar T kecil, hasil estimasi yang didapatkan dari kedua metode dapat berbeda secara signifikan. Jika unit atau cross-section diambil tidak random dari sampel yang besar maka FEM pantas untuk digunakan. Jika unit cross-section dianggap diambil secara acak maka ECM dapat digunakan. c. Jika εi (komponen error invividual) dan satu atau lebih variabel independen saling berkorelasi lebih baik menggunakan FEM dan jika εi dan satu atau lebih variabel independen tidak berkorelasi lebih baik menggunakan ECM. d. Jika N besar dan T kecil dan jika asumsi yang melandasi ECM terpenuhi, maka estimator ECM lebih efisien dibandingkan FEM. e. Tidak seperti FEM, ECM dapat mengistimasi koefisien dari variabel yang tidak dipengaruhi waktu seperti gender dan etnisitas. Hipotesis dalam uji Hausman adalah sebagai berikut: 1) H0 = model yang dipilih Random Effect Model 2) H1 = model yang dipilih Fixed Effect Model 56

11 Uji Hausman membandingkan antara nilai statistik Hausman dengan nilai tabel distribusi Chi-square dengan degre of freedom sejumlah variabel independen. Bila nilai statistik Hausman > Chi-Square dan nilai probabilitas < α (nilai kritis) maka H0 ditolak dan pendekatan Fixed Effect Model yang dipilih. Sedangkan, bila nilai statistik Hausman < Chi-Square dan nilai probabilitas > α (nilai kritis) maka H0 diterima dan pendekatan Random Effect Model yang dipilih. Statistik uji Hausman tersebut mengikuti distribusi statistik chi-square dengan degree of freedom sebanyak k di mana k adalah jumlah variabel independen (Widarjono, 2013: 365). F. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis data maka butuh dilakukan uji asumsi klasik pada data yang telah tersedia. Apabila terjadi penyimpangan asumsi klasik maka dapat menggunakan pengujian statistik non parametrik. Sedangkan, statistik parametrik digunakan untuk pengujian data apabila data variabel terbebas dari multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas, serta data harus berdistribusi normal. Penjelasan mengenai uji asumsi klasik adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Menurut Gujarati dan Porter (2013: ), uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Selain itu, dengan uji normalitas kita dapat mampu menggunakan hasil pengujian statistik t dan F karena mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak berlaku. 57

12 Terdapat beberapa metode untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi residual antara lain Jarque-Bera (J-B) Test dan metode grafik. Dalam penelitian ini akan menggunakan J-B Test, apabila J-B hitung < nilai χ 2 (Chi- Square) tabel, maka nilai residual terdistribusi normal (Gujarati dan Porter, 2013: 304). 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi multikolinearitas dalam model, estimator masih bersifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) namun estimator mempunyai varian dan kovarian yang besar sehingga sulit didapatkan estimasi yang tepat (Widarjono, 2013: 101). Multikolinearitas dapat diuji dengan menggunakan metode Klien, yaitu membandingkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) dengan nilai R 2 regresi dari masing-masing variabel independen atau dilambangkan dengan r 2. Apabila nilai R 2 > r 2 maka model tidak mengandung gejala multikolinieritas. Sedangkan, apabila R 2 < r 2 maka model mengandung gejala multikoliniearitas (Widarjono, 2013: 107). 3. Uji Autokorelasi Menurut Widarjono (2013: 137), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasai antara variabel pengganggu satu observasi dengan observasi lain atau dikenal dengan istilah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang urut, saling terkait. 58

13 Masalah ini timbul disebabkan residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time-series) yang menunjukkan adanya kesamaan pergerakan naik dan turun. Pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson merupakan uji yang populer untuk melihat gejala autokorelasi. Menurut Gujarati dan Porter (2012: 37), asumsi yang mendasari pengujian dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual-residual. b. Hitung nilai d (Durbin Watson). c. Ukuran sampel tertentu dan jumlah variabel penjelas tertentu, tentukan kriteria dl dan du. d. Aturan pengambilan keputusan diterangkan dalam tabel 3.2. dibawah ini: Tabel 3.2. Aturan Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4 du d 4 dl Tidak ada korelasi, baik positif maupun negatif Terima du < d < 4 du Sumber: Gujarati dan Porter (2012: 37) 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi mempunyai variabel pengganggu yang tidak konstan atau heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi pada data cross-section (Widarjono, 2013: 113). 59

14 Menurut Park (dalam Widiarjono, 2013: ) varian variabel pengganggu yang tidak konstan atau terjadi masalah heteroskedastisitas muncul disebabkan oleh residual pada variabel independen di dalam model. Menurutnya bentuk fungsi variabel gangguan adalah sebagai berikut: σ i 2 = σ 2 X i β e u i... (3.7) Dimana e = 2,718 Dalam menguji heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Park untuk menentukan ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi dan dalam bentuk logaritma natural. Uji Park pada prinsipnya meregresi residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Prosedur uji Park adalah sebagai berikut: a. Melakukan regresi terhadap model yang ada dengan metode Ordinary Least Squares (OLS) dan kemudian mendapatakan residualnya. b. Tahap selanjutnya adalah melakukan regresi terhadap residual kuadrat. c. Jika nilai t statistik < t tabel atau probabilitas t statistik > taraf signifikansi maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas dan jika sebaliknya maka mengandung masalah heteroskedastisitas. G. Uji Statistik Uji statistik dilakukan dengan tujuan melihat beberapa tujuan tertentu. Uji t-statistik dilakukan untuk melihat signifikansi masing-masing variabel. Uji F- statistik dilakukan untuk melihat signifikansi variabel secara bersama-sama, dan uji R 2 adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 60

15 1. Uji Parsial (Uji t-statistik) Menurut Gujarati dan Porter (2013: ), uji signifikansi merupakan sebuah prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel. Ide dasar pengujian signifikansi dilatar belakangi oleh uji statistik (estimator) dari distribusi sampel dari suatu statistik di bawah hipotesis nol. Keputusan untuk H0 diterima atau ditolak dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data yang telah ada. Dalam uji signifikansi, sebuah statistik dikatakan siginifikan secara statistik apabila nilai dari uji statistiknya berada di daerah tolak. Sebaliknya, sebuah pengujian dikatakan tidak signifikan secara statistik, jika nilai dari uji statistiknya berada di daerah penerimaan. Dalam melakukan uji t-statistik, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a. Membuat hipotesis awal yaitu: 1) H0 : Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen 2) H1 : Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Setelah itu menentukan α, yaitu dipilih α = 5% b. Langkah selanjutnya adalah menentukan daerah tolak dan daerah penerimaan pada kurva distribusi. 61

16 Gambar 3.1. Kurva Distribusi t-statistik Sumber: Gujarati dan Porter (2013: 152) t tabel = α ; n k...(3.8) 2 Dimana: n = Jumlah sampel k = banyaknya koefisien regresi + konstanta c. Kemudian hitung nilai t dengan rumus sebagai berikut: t hitung = β 2 β 2 se (β...(3.9) 2 ) Dimana: t β 2 β2 = uji signifikansi = estimator nilai β2 yang dinyatakan dalam Hipotesis nol (H0) = parameter dinyatakan dalam Hipotesis nol (H0) se(β 2) = standard error estimator yang telah ditentukan d. Dari hasil t hitung yang didapat kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Kesimpulan yang dapat diambil, berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1) H0 diterima jika t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 62

17 2) H1 diterima jika t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh antara signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Uji Bersama-sama (Uji F-statistik) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keputusan peneliti, yaitu 0,01 (1%); 0,05 (5%) dan 0,10 (10%). Dalam uji F-statistik, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah (Gujarati dan Porter 2013: ): a. Membuat hipotesis: 1) H0 : β1 = β2 = β3 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 2) H1 : β1 β2 β3 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. Menentukan menentukan α, yaitu sebesar α = 5% c. Menentukan daerah tolak dan terima. F tabel = α (k 1, n k) Dimana: n = Jumlah sampel k = banyaknya koefisien regresi + konstanta d. Menghitung nilai F hitung dengan rumus sebagai berikut: F hitung = R2 / (k 1) (1 R 2 )/ (n k)...(3.10) e. Setelah didapat nilai F hitung, kemudian mengambil kesimpulan dengan ketentuan sebagai berikut: 63

18 1) F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya semua variabel independen secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya semua variabel independen secara bersama-sama bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 3. Uji R 2 (Koefisien Determinasi) Menurut Gujarati dan Porter (2013: 97) besarnya R 2 dikenal sebagai koefisien determinasi (sampel) yang merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengukur goodness of fit dari sebuah garis regresi. Nilai tersebut melihat seberapa besar proporsi atau presentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi ditentukan oleh besarnya nilai adjusted R 2 antara 0 sampai dengan 1 ( R 2 1). Semakin nilai R 2 mendekati angka 1, berarti variabel independen dapat menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen dengan semakin baik. Adapula perhitungan R 2 pada rumus di bawah ini: R 2 = Σ (Ŷ i Ȳ) 2 Σ(Y i Ȳ) 2 = ESS TSS...(3.11) Keterangan: ESS RSS TSS = Jumlah kuadrat (explained sum of squares) = Jumlah sisa (residual sum of squares) = Total jumlah kuadrat (total sum of squares) 64

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. tumbuh dan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan keberhasilan

BAB IV PEMBAHASAN. tumbuh dan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan keberhasilan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Perkembangan Variabel Penelitian 1. Perkembangan Variabel PDB Produk domestik bruto atau PDB merupakan alat ukur untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data panel, yaitu pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect yang merupakan ide pokok dari tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan berupa data sekunder baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data sekunder kuantitatif terdiri dari data time series dan cross section

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menganalisis data sekunder dalam menguji hipotesis yang dipaparkan. Ada dua ruang lingkup yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Daerah penelitian yang digunakan adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 1 Kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. Data penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelian yang digunakan pada penelian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 60-68 PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Daerah penelitian yang digunakan adalah seluruh Kabupaten dan Kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu : a. Lombok

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada industri tempe di Tulang Bawang. Ada beberapa faktor yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang akan diukur serta mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang menjadi penyebab dari produksi padi di Indonesia. Sedangkan yang subjek adalah luas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Return On Investment (ROI) Dan Economic Value

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Negara ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang BAB III METODOLOGI 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang bersumber dari BPS adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan fakta dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas. 81 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Penelitian ini menggunakan analisis model GLS (General Least Square). Metode GLS sudah memperhitungkan heteroskedastisitas pada variabel independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS )

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS ) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang diamati merupakan data gabungan time series dan cross section atau panel data. Tahun pengamatan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian III.1. Metode pengumpulan Data III.1.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2003-2006.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, ekspor dan jumlah penduduk terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi yang masih aktif yang berada di 10 Kabupaten/Kota Provinsi NTB yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya sebelum melaksanakan suatu penelitian, karena sebagai dasar acuan dan pedoman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah di Kota Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek / Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Tingkat Kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik Indonesia yang masih aktif dan koperasi yang terdaftar di Dinas Perindustrian

Lebih terperinci