DINAMIKA KERAJINAN BONGGOL JATI DI DESA BANGUNREJO KIDUL, KEC. KEDUNGGALAR, KAB. NGAWI, PROVINSI JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAMIKA KERAJINAN BONGGOL JATI DI DESA BANGUNREJO KIDUL, KEC. KEDUNGGALAR, KAB. NGAWI, PROVINSI JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 DINAMIKA KERAJINAN BONGGOL JATI DI DESA BANGUNREJO KIDUL, KEC. KEDUNGGALAR, KAB. NGAWI, PROVINSI JAWA TIMUR (Studi Sejarah Sosial-Ekonomi Tahun ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Disusun oleh NANA DIYANTI RAHAYU C FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan potensi alam yang sangat melimpah dan strategis di Indonesia memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup sebagian masyarakatnya, salah satunya adalah sumber daya hutan. Dimana dalam pengelolaan dan penguasaan sumber daya hutan ada pada negara. Pengelolaan dan penguasaan sumber daya hutan oleh negara saat ini melalui Departemen Kehutanan. Sejak sebelum kemerdekaan sampai merdeka, ragam pola dan persoalan serta konflik pengelolaan sumber daya hutan terus bergulir. 1 Hutan memiliki tiga macam fungsi, fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomis dengan disertai kemampuan pengembangan sumber daya manusia serta ilmu pengetahuan dan teknologi maka pemanfaatan sumber daya hutan sesuai fungsinya akan menjamin kelangsungan manfaat hutan secara keseluruhan. Salah satu fungsi dan manfaat hutan adalah perolehan devisa yang berasal dari kayu yang dihasilkan. 2 Hutan memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terbesar di Asia. 1 Porkas Segala., Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994), hlm Sutaryono., Pemberdayaan Setengah Hati Sub Ordinasi Masyarakat Lokal Dalam Pengolahan Hutan, (Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama, 2008), hlm

3 2 Pengembangan hutan rakyat cukup terbuka dalam rangka penyediaan bahanbaku kayu. Hal ini terlihat di Indonesia mulai mengembangkan industri hutan pada awal tahun 1970-an melalui pengolahan kayu. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran hutan, mereka sangat menggantungkan kehidupan sehari-harinya dengan memanfaatkan hasil hutan. Oleh karena itu tak jarang masyarakat banyak yang menebang hutan dengan seenaknya sendiri dan akhirnya menimbulkan kerusakan hutan yang parah. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor rendahnya tingkat pendidikan, sosial, ekonomi masyarakatnya kemudian dipicu pula oleh tingkat pengangguran yang tinggi karena minimnya lapangan kerja serta semakin tingginya jumlah penduduk. Hal ini tak jauh berbeda dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa sekitar hutan di wilayah Jawa. Masalah masyarakat miskin, baik yang berada di pedesaan, pelosok maupun perkotaan, dari waktu ke waktu ternyata tidak kunjung selesai. Dalam sejarah Indonesia dalam melawan krisis di tahun 1998 dan juga krisis ekonomi global di tahun 2008 ini tidak bisa dilepaskan dari perum sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) atau yang saat ini disebut dengan Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang dapat membentengi perekonomian nasional dengan memberikan nafkah bagi sebagian besar masyarakatnya. Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu sumber penggerak perekonomian daerah/lokal. Walaupun masih ada penggerak perekonomian dalam suatu daerah/lokal selain sektor UKM.

4 3 UKM merupakan salah satu elemen dalam sebuah sektor industri, sehingga mengembangkan UKM akan mempercepat perkembangan sektor industri dan mendinamiskan perekonomian daerah. Berdirimya indistri kecil di pedesaan secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang mengakibatkan terjadinya perubahan. Perubahan tersebut terjadi pada aspek-aspek struktur sosial, etos kerja, dimensi kesenjangan serta beragam sosial ekonominya. Adanya industri kecil mendorong terjadinya pola kehidupan masyarakat dalam usaha meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini terjadi karena pengaruh industri yang berkembang dengan pesat, dibutuhkan seorang pengusaha yang cukup mampu menyalurkan hasil produksi.industri kecil merupakan salah satu usaha produktif di sektor non pertanian baik sebagai mata pencaharian utama maupun sebagai usaha sampingan yang diminati oleh masyarakat pedesaan untuk menambah penghasilan. Industri kecil dan kerajinan rakyat sebenarnya timbul atas dorongan naluri manusia untuk memiliki alat serta barang yang diperlukan dalam melangsungkan, memperpanjang hidup dan penghidupannya. 3 Dengan adanya naluri itulah, masyarakat pedesaan berusaha meningkatkan taraf hidupnya sehingga akan mampu mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai pengrajin maupun buruh industri kecil dan kerajinan rakyat. Industri kecil di pedesaan selain mampu meningkatkan ekonomi masyarakat juga akan membawa perubahan sosial di desa. Adapun besar kecilnya pengaruh perubahan tersebut 3 Soeri Soeroto., Modernisasi dan Dinamika Pembangunan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1980), hlm. 69.

5 4 tergantung dari besar kecilnya pengaruh yang masuk ke desa, serta sikap masyarakat tehadap hadirnya pengaruh tersebut. 4 Terjadinya pergeseran mata pencaharian dari sektor pertaniaan, yaitu dari petani sampai pengrajin selain membawa pengaruh dalam bidang ekonomi, akan terjadi pula perubahan diluar bidang ekonomi. Perubahan tersebut tidak bisa dihindarkan karena setiap terjadinya perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan mengakibatkan perubahan dalam lembaga kemasyarakatan lainya. 5 Pada awalnya masyarakat desa menganggap bekerja di luar sektor pertanian (pengrajin) hanyalah sebagai pekerjaan sampingan yang terpaksa dilakukan karena keadaan yang memaksa, misalnya kegagalan panen, kemarau panjang atau untuk mengisi waktu luang. Pada saat ini dijumpai fenomena yang menarik yaitu pekerjaan sampingan justru menjadi mata pencaharian pokok setelah hasilnya dirasakan lebih menguntungkan dari bertani. Pekerjaan di luar sektor pertanian tersebut menuntut masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan situasi kondisi yang ada, dalam hal ini menyangkut situasi dan kondisi lingkungan kerja. 6 Pergeseran dari sektor pertanian ke non pertanian terutama sektor informal pertanda adanya sifat kelenturan masyarakat dalam menyesuaikan diri 4 Astrid S. Susanto., Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina Cipta, 1981), hlm Selo Sumarjan dan Soeleman Soemardi., Setangkai Bunga Sosiologi. (Jakarta : FE-UI, 1973), hlm Gatut Murnianto, Sistem Ekonomi Tradisional sebagai Wujud Tanggapan Masyarakat Terhadap Lingkungan DIY, ( Yogyakarta : Proyek Inventaris dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1982), hlm. 5.

6 5 dengan struktur sosial yang baru. Industri kecil dan kerajinan rakyat yang kebanyakan tumbuh dan berkembang di wilayah pedesaan menjadi bagian yang penting bagi masyarakat setempat sebagai mata pencaharian hidup. Keberadaan industri dan kerajinan rakyat, khususnya bagi petani dan buruh tani amat membantu untuk mencukupi kekurangan pendapatan keluarga. 7 Hal ini juga terjadi pada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan hutan banyak yang beralih ke sektor industri kerajinan. Hal ini juga sama yang terjadi di daerah sekitar hutan KPH Ngawi, tepatnya di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Perkembangan Industri Kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Tahun Dipilih tahun 1997 karena di tahun ini di Indonesia, khususnya di KPH Ngawi banyak terjadi penjarahan hutan, sedangkan di tahun 2014, industri kerajinan bonggol jati mengalami perkembangan yang sangat meningkat, bahkan hingga mencapai ekspor ke luar negeri. Adanya krisis ekonomi di tahun 1998 tidak berpengaruh pada industri rumah tangga di Desa Bangunrejo Kidul, bahkan karena adanya krisis ekonomi ini membuat sebagian masyarakat beralih bekerja di sektor industri kerajinan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, di tahun 2007 sendiri juga terjadi krisis keuangan AS, dimana 7 M. Hussein Sawit., Kerajinan Rakyat dan Masa Depanya DAS Cimanuk, Prisma, No.3 Maret 1979, hlm.17.

7 6 nilai dolar anjlok yang mempunyai dampak pada negara-negara di dunia. Namun keadaan ini juga tak membuat para pengrajin berputus asa dalam mengembangkan industrinya. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan bahan bakunya masyarakat memperolehnya dengan memanfaatkan limbah kayu jati dari lingkungannya sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana latar belakang keberadaan industri kerajinan bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi? 2. Bagaimana perkembangan industri kerajinan bonggol jati tersebut tahun ? 3. Bagaimana pengaruh industri industri kerajinan bonggol jati tersebut terhadap masyarakat sekitar tahun ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui latar belakang keberadaa industri kerajinan limbah bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan industri kerajinan limbah bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi tahun

8 7 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh industri kerajinan limbah bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat disekitar. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya mengembangkan ilmu sejarah, khususnya bidang historiografi sejarah Indnesia. 2. Hasil penelitianini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Desa maupaun Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi pedesaan, sehingga pembangunan yang dilakukan dapat mencapai sasaran. 3. Menambah pengetahuan bagi para pembaca karya ini terutama mengenai perkembangan industri kerajinan limbah bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. 4. Sebagai bahan informasi bagi para peneliti atau pengkaji yang tertarik pada masalah serupa untuk penelitian lebih lanjut. E. Kajian Pustaka Untuk melengkapi sumber-sumber data yang tersedia, sebagai bahan penulisan maka dilengkapi dengan pustaka yang mendukung. Beberapa pustaka yang digunakan antara lain yaitu buku Irsan Ashary Saleh, yang

9 8 berjudul Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan. 8 Buku ini menguraikan tentang berbagai permasalahan tentang industri kecil, termasuk industri kerajinan rumah tangga di Indonesia dibandingkan dengan negaranegara lain kawasan Asia Tenggara. Permasalahan industri kecil dan industri rumah tangga ini pada umumnya adalah masalah tenaga kerja, modal, pemasaran dan kelangsungan hidup industri tersebut. Buku ini membantu penulis dalam membahas tentang keberadaan industri kecil dalam masyarakat. Selain itu, juga membahas tentang bagaimana industri kecil bisa menjadi pilar penting dalam perekonomian masyarakat dimana disini peran industri kecil salah satunya adalah mampu menyerap tenaga kerja secara efektif. M. Dawam Rahardjo dalam bukunya Transformasi Pertanian Industrialisasi Kesempatan Kerja. 9 Dalam buku ini menguraikan terjadinya transformasi di bidang pertanian kearah industrialisasi dan pengembangan swadaya masyarakat. Penerapan teknologi di sektor pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan hasil pertanian, sehingga petani sebagai konsumen dari barang-barang hasil industri mampu membeli hasil produksi sendiri. Sementara itu, teknologi pertanian tanpa disertai perluasan lahan pertanian akan menimbulkan permasalahan baru di bidang tenaga kerja, maka alternatif lain perlu pengembangan industrialisasi pedesaan untuk menampung tenaga kerja yang tidak dapat bekerja di industri besar dan sektor pertanian. Pengembangan 8 Irsan Ashary Saleh., Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan, (Jakarta : LP3ES, 1986). 9 M Dawam Rahardjo., Transformasi Pertanian Industrialisasi dan Kesempatan Kerja, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984).

10 9 industrialisasi ini diarahkan pada sub sektor industri kecil dan industri kerajinan rakyat. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Mubyarto, dimana ia mendefinisikan industri kecil diusahakan untuk menambah pendapatan keluarga. Tujuan kebijakan itu sendiri adalah untuk memajukan industri kecil bukanlah semata-mata peningkatan out put atau nilai tambah sektor industri, tetapi lebih-lebih membantu menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus berarti meningkatkan pendapatan bagi penduduk kelompok miskin di pedesaan. Buku ini membantu penulis dalam membahas tentang perkembangan kerajinan bonggol jati dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, buku ini juga dapat memaparkan bagaimana proses perubahan itu terjadi dan bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya kerajinan bonggol jati itu bagi masyarakat di Bangunrejo Kidul. Buku karya Soedjito Sosrodihardjo yang berjudul Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri. 10 Dalam buku ini membahas mengenai gambaran menyangkut masalah-masalah perubahan menuju masyarakat industri yang diwujudkan dalam peningkatan di bidang keterampilan dan pengetahuan transformasi masyarakat agraris menuju masyarakat industri kearah kebudayaan modern merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Terkait dengan hal ini, maka kebiasaan agraris kearah perubahan kebudayaan modern merupakan suatu keharusan. Di sisi lain, dalam buku ini dibahas mengenai sistem kerja merupakan dasar terbentuknya industri pedesaan, dimana modal 10 Soedjito Sosrodihardjo., Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986).

11 10 paling utama adalah tenaga kerja dan bahan mentah diperoleh dari tempat terdekat. Dikemukakan Soedjipto selanjutnya adalah sebagai akibat dari jenis industri tersebut akan menimbulkan serentetan rumah tangga yang akan melakukan kegiatan sejenis secara bersama-sama, dimana sifat pekerjaan tersebut adalah pekerjaan sambilan dan bersifat usaha keluarga yang setiap usaha dikerjakan oleh anggota keluarga. Dalam buku ini membantu dalam menulis tentang kehidupan masyarakat di Bangunrejo Kidul yang sedang mengalami perubahan menuju masyarakat industri, meskipun baru tahap awal atau masih industri kecil tetapi masyarakat sudah mulai merasakan adanya pengaruh dari perkembangan dan kemajuan industri kerajinan bonggol jati yaitu peningkatan keterampilan serta pengetahuan akan kebudayaan yang lebih maju. Buku yang berjudul Sosiologi Pedesaan karya Sajogyo dan Pujiwati Sajogyo tahun Dalam buku ini membahas tentang konsep sosial budaya yang dijadikan pedoman oleh masyarakat dalam kehidupanya, seperti prosesproses sosial yang ada di masyarakat pedesaan baik itu proses pembaharuan antar pola kebudayaan, kerja sama dan struktur sosial yang ada di dalam masyarakat pedesaan. Pembahasan mengenai konsepsi sistem status dan pelapisan masyarakat yang terjadi di pedesaan, arti keluarga dan peran wanita serta pada bab terakhir juga di bahas tentang masalah-masalah yang timbul pada masyarakat pedesaan seperti petani gurem dan buruh tanah yang tidak 11 Sajogyo dan Pujiwati Sajogyo., Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991).

12 11 memiliki lahan sendiri dengan golongan masyarakat pedesaan. Buku ini berguna bagi penulis untuk membandingkan dan juga bahan acuan dalam menulis tentang dampak perubahan sosial dalam suatu masyarakat pedesaan. Skripsi karya Yunita Listyowati mengenai Perkembangan Industri Rumah Tangga Jamu Tjap Djago Tahun Dalam penelitian ini membahas mengenai perkembanga Industri Rumah Tangga Jamu Tjap Djago yang pada awalnya didirikan pada tahun 1918 yang berada di kota Wonogiri. Industri jamu ini sekarang menjadi pabrik yang besar di Semarang. Awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga dengan menggunakan peralatan tradisional untuk memproduksi jamunya. Industri jamu Tjap Djago dari tahun ke tahun mengalami perkembagan pesat sehingga mampu berkembang menjadi industri besar, karena memiliki strategi pemasaran yang begitu baik dan dapat memikat masyarakat luas. Skripsi ini membantu penulis dalam membahas tentang pengaruh perkembangan industri terhadap masyarakat dan bagaimana strategi pemasarannya. Skripsi karya Mk Mukhlis Hamidi dengan judul Perkembangan Industri Tahu di Dusun Kanoman Desa Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Dalam penelitian ini membahas 12 Yunita Listyowati, Perkembangan Industri Rumah Tangga Jamu Tjap Djago Tahun , Skripsi Ilmu Sejarah, Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS, Mk Mukhlis Hamidi., Perkembangan Industri Tahu di Dusun Kanoman Desa Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun , Skripsi Ilmu Sejarah, Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS, 2011.

13 12 mengenai perkembangan industri tahu di Desa Kanoman, Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan industri tahu Desa Kanoman tahun dilatar belakangi oleh adanya dorongan ekonomi. Karena pekerjaan mereka di sektor pertanian tidak bisa lagi diandalkan, akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk dan proyek pelebaran bandara membuat lahan pertanian mereka semakin sempit. Industri tahu Desa Kanoman telah muncul sejak tahun 1956 yang dikelola pertama kali oleh Amat Amir. Bagi para masyarakat Desa Kanoman adanya usaha ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya. Adanya usaha tersebut memberikan pengaruh bagi masyarakat, diantaranya adalah kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Kanoman semakin meningkat sehingga memberikan tambahan penghasilan kepada keluarga. Selain itu dengan adanya industri tahu ini semakin menumbuhkan pola pikir dan perilaku masyarakat industri yang berorientasi ke arah masa depan dengan penghargaan uang lebih tinggi. Skripsi ini membantu penulis dalam membahas mengenai bagaimana pengaruh sosial ekonomi yang ditimbulkan karena adanya kerajinan bonggol jati di Bangunrejo Kidul terhadap masyarakat sekitar sehingga mampu memenuhi kebutuhannya seharihari. Skripsi karya Wijono Ardianto dengan judul Industri Kecil Mebel di Sragen Pada Tahun Penelitian ini membahas mengenai Industri 14 Wijono Ardianto., Industri Kecil Mebel di Sragen Pada Tahun , Skripsi Ilmu Sejarah, Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS 2014.

14 13 Kecil Mebel di Sragen Pada Tahun (Suatu Studi tentang Sejarah Sosial Ekonomi di Desa Sambirembe, Kec. Kalijambe). Selain itu juga membahas mengenai aktivitas industri kecil mebel di desa Sambirembe merupakan faktor dari hasil pertanian yang sudah tidak bisa diandalkan sepenuhnya, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan petani. Menghadapi permasalahan tersebut, maka sebagian penduduk mencari pekerjaan diluar sektor pertanian, seperti bekerja di sektor industri kecil mebel. Dalam pengembangannya industri kecil mebel telah berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Sambirembe. Perubahan tersebut terlihat dari segi pendapatan ekonomi masyarakat yang semakin bertambah baik, serta dari segi sosial adanya perubahan status sosial dan hubungan sosial. Skripsi ini membantu penulis dalam membahas permasalahan tentang bagaimana perubahan sosial ekonomi penduduk sekitar yang awalnya bermata pencaharian sebagai petani kini berubah menjadi pengrajin kayu, selain itu juga membahas mengenai bagaimana aktivitas industri kecil kerajinan bonggol jati di Desa Bangunrejo Kidul bisa semakin berkembang. F. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengadakan penelitian terhadap data dan fakta yang objektif agar sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat terbukti secara ilmiah. Memahami peristiwaperistiwa pada masa lampau sebagai fakta sejarah memerlukan tahapan proses. Penelitian sejarah menggunakan pandangan yang di dasarkan pada metode

15 14 sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Menurut Louis Gottschalk yang dimaksud dengan metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari pengalaman masa lampau. 15 Metode ini terdiri dari 4 tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lainya, yaitu: 1. Heuristik Tahapan heurustik merupakan suatu proses pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah. Penelitian dan penulisan skripsi ini menggunakan metode pengumpulan sumber melalui wawancara dan studi pustaka. Sumber tersebut tentunya yang berkaitan dengan masalah kerajinan bonggol kayu jati yang berada di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Dalam tahap ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut: a. Wawancara. Metode wawancara merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden, bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. 16 Dalam penelitian ini akan mewawancarai pihak pengelola dari sentra industri kerajinan bonggol kayu, pengrajin atau karyawan yang bekerja di sentra kerajinan industri bonggol jati. Selain itu juga mewawancarai pihak pemerintah daerah di bidang 15 Louis Gottschalk., Mengerti Sejarah, edisi Terjemahan Nugroho Notosusanto, (Jakarta: UI Press, 1986), hlm Koentjaraningrat.. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT.Gramedia, 1983), hlm

16 15 Koperasi, UMKM Kabupaten Ngawi. Wawancara yang dilakukan dengan para informan bertujuan untuk menggali atau mencari informasi data-data pribadi dan keterangan-keterangan lisan dari subyek yang di wawancarai, dengan bercakap-cakap dan beratatapmuka. b. Studi dokumen Dalam studi ini karena fokus penelitian adalah peristiwa yang sudah lampau. Maka salah satu sumber yang digunakan adalah sumber dokumen. Dalam hal ini, dokumen dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen dalam arti sempit dan dokumen dalam arti luas. Menurut Sartono Kartodirjo, dokumen dalam arti sempit adalah kumpulan data verbal dalam bentuk tulisan seperti surat kabar, catatan harian, laporan dan lain-lain. 17 Penggunaan dokumen dalam penelitian ini adalah dokumen dalam arti sempit. Studi dokumen mempunyai arti metodologis yang sangat penting, sebab selain bahan dokumen menyimpan sejumlah besar fakta dan data sejarah, bahan ini juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. Studi tentang dokumen bertujuan untuk mengkaji dan memberi gambaran tentang teori sehingga memberi fakta dalam mendapat pengertian historis tentang fenomena yang unik. 18 Dokumen berupa Arsip dokumen 17 Sartono Kartodirjo., Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta: PT. Gramedia, 1992), hlm Sartono Kartodirjo., Metode Penggunaan Bahan Dokumen Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia, 1983), hlm. 47.

17 16 monografi Desa Bangunrejo Kidul tahun , Peta Desa Bangunrejo Kidul, Peta Kecamatan Kedunggalar dan Arsip mengenai Usaha Kerajinan di Desa Bangunrejo Kidul Tahun c. Studi pustaka Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan literatur dan referensi sebagai bahan informasi untuk mendapatkan teori dan data sekunder sebagai pelengkap data yang tidak dapat diperoleh melalui studi dokumen dalam sumber data penelitian. Sumber pustaka yang digunakan antara lain : buku, majalah, surat kabar, artikel, makalah, jurnal ilmiah dan sumber lain yang memberikan informasi tentang tema yang diteliti. Studi pustaka dalam penelitian ini akan dilakukan di Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Daerah Ngawi dan Monumen Pers. 2. Kritik sumber Kritik Sumber bertujuan untuk mencari keasliannya atau objektivitas diperoleh melalui kritik ekstern dan intern. 19 Kritik ekstern bertujuan untuk mencari keaslian data-data yang diperoleh. Kritik ekstern ini dimaksudkan untuk kritik atas asal-usul dari sumber dan suatu pemeriksaan keaslian atas sumber sejarah apakah sumber itu telah diubah atau tidak. 20 Kritik intern 19 Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm Sjamsuddin. H., Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm. 134.

18 17 dilakukan untuk mencari kredibilitas suatu sumber dengan cara menyelidiki objek dan dokumen sejarah untuk membuktikan keaslian fakta sejarah. 3. Interpretasi Interpretasi adalah penafsiran terhadap data-data yang dimunculkan dari data yang sudah terseleksi. Tujuan dari interpretasi adalah menyatukan fakta tersebut kedalam interpretasi yang menyeluruh. 21 Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi analisis. Deskripsi analisis artinya menggambarkan suatu fenomena beserta ciri-cirinya yang terdapat dalam fenomena tersebut berdasarkan fakta-fakta yang tersedia. Setelah itu dari sumber bahan dokumen dan studi kepustakaan, tahap selanjutnya adalah diadakan analitis, diinterpretasikan dan ditafsirkan isinya. Data-data yang akan diuraikan dan dihubungkan sehingga menjadi kesatuan yang harmonis, berupa kisah sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya Historiografi Historiografi yaitu proses penulisan sejarah sebagai langkah akhir dari penelitian sejarah. Menyajikan hasil penelitian berupa penyajian fakta-fakta dalam suatu struktur kisah yang bulat sehingga baru disusun menurut teknik penulisan sejarah. 21 Ibid., hlm Nugroho Notosusanto., Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Indayu, 1978), hlm. 36.

19 18 Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini dapat ditinjau dari berbagai macam teori, namun penulis menggunakan pendekatan sosial ekonomi karena pendekatan ini dinilai yang paling tepat dalam memecahkan masalah yang ada dalam penelitian yang berjudul Perkembangan Industri Kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Tahun G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan untuk lebih memudahkan memahami dan mempelajari penulisan ini, yang akan diuraikan dalam bab secara berurutan. Dalam penulisan skripsi tentang Kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Membahas tentang deskripsi wilayah penelitian Kerajinan Bonggol Jati, antara lain: Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi Tahun Bab III Membahas tentang Perkembangan Industri Kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Tahun

20 19 Bab IV Membahas tentang pengaruh Industri Kerajinan Bonggol Jati di Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Tahun bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Bab V merupakan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah dibahas sekaligus jawaban atas pertanyaan dalam permasalahan yang dikemukakan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris dan hampir sebagian penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris dan hampir sebagian penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris dan hampir sebagian penduduk bermatapencaharian petani, dikarenakan keadaan tanah di Indonesia yang begitu subur. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat pada umumnya mengalami perubahan baik secara cepat maupun secara lambat. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor yang menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi nasional adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerabah merupakan hasil peninggalan budaya yang cukup tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerabah merupakan hasil peninggalan budaya yang cukup tua dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerabah merupakan hasil peninggalan budaya yang cukup tua dalam sejarah kebudayaan manusia. Peranan gerabah sebagai salah satu benda hasil kebudayaan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan sebuah kota, merupakan topik yang selalu menarik untuk dikaji, karena memiliki berbagai permasalahan kompleks yang menjadi ciri khas dan membedakan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di Indonesia. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada dalam kelompok, komunitas, atau masyarakatnya (Mutakin, 2002:1). Tentu saja manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar

Lebih terperinci

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi alam di sektor perikanan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam dan mineral, seperti minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun , BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian Nasional. Hal ini, dapat ditunjukkan dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat desa untuk melakukan upaya dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, mempunyai kekayaan alam yang sangat berlimpah. Hal ini membuat Indonesia kaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL.

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL. PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL. BARITO KEC.SEMARANG TIMUR TUGAS AKHIR Oleh: LEONARD SIAHAAN L2D 005 373

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 22 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian hendaknya sebagai peneliti menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk pulalah masyarakat muslim. Dengan terbentuknya masyarakat muslim

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk pulalah masyarakat muslim. Dengan terbentuknya masyarakat muslim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam itu ditandai dengan adanya hubungan yang erat antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan 18 III METODE PENELITIAN 1. Metode yang digunakan Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan, kebugaran, stamina dan energi pada dasarnya merupakan harapan dari setiap manusia. Semua hal tersebut juga menentukan kinerja seseorang dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia merupakan tahap paling menentukan bagi perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dengan perkataan lain dapat diterangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan yang terjadi pada sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi di dalam pembangunan nasional jangka panjang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi di dalam pembangunan nasional jangka panjang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di dalam pembangunan nasional jangka panjang di Indonesia mempunyai sasaran utama yakni mencapai keseimbangan antara sektor pertanian dan industri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun. Dalam memerintah, Soeharto terkenal dengan ketegasannya. Di bawah pemerintahannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling berhubungan, karena pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku ekonomi, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia senantiasa menyesuaikan diri dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Kondisi inilah yang menyebabkan mengapa sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan adalah salah satu kekayaan sumberdaya alam yang banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan adalah salah satu kekayaan sumberdaya alam yang banyak memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan adalah salah satu kekayaan sumberdaya alam yang banyak memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Masyarakat yang menghuni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh United States Bureau of Mines (USBM)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Strata 1 Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS Oleh: RAHAYU ENDANG KUSWERDININGSIH NIM : P 100030030 Program Studi : Magister

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian 14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan pemerintah, lembaga lembaga di sektor keuangan, dan para pelaku usaha. Percepatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam interaksinya tersebut, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan mengusahakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121). III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain

BAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain dalam satu negara. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk secara permanen dari pulau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan bahwa pertambangan timah rakyat dapat menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan bahwa pertambangan timah rakyat dapat menjadi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data yang penulis temukan selama penelitian skripsi yang mengenai pertambangan timah rakyat di Pulau Belitung tahun 1991-2005, maka penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti 25 III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti hendaknya, menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Wilayah pedesaan umumnya adalah wilayah yang penduduknya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Wilayah pedesaan umumnya adalah wilayah yang penduduknya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wilayah pedesaan umumnya adalah wilayah yang penduduknya mempunyai kegiatan utama yang bergerak dibidang pertanian, termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara 28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunaan peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang. dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang. dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena 17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana, sebagian besar interaksi adalah sekelompok manusia yang bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pembangunan yang berorientasi atau berbasis kegiatan ekonomi lokal menekankan pada kebijakan pembangunan pribumi (endogenous development policies) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang besar, yang memiliki keberagaman kehidupan dengan berbagai macam peristiwa sejarah. Salah satunya adalah sejarah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa Tengah mempunyai potensi yang tidak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting terutama di negara - negara berkembang di dunia, karena UKM mampu menjadi tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan, permasalahan, dan faktor lain yang dimiliki oleh pelakunya.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan, permasalahan, dan faktor lain yang dimiliki oleh pelakunya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses adaptasi merupakan bagian dari kehidupan manusia. Untuk dapat bertahan hidup di dalam lingkungannya manusia harus mampu beradaptasi. Proses adaptasi satu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem

BAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik objek penelitian berupa berbagai peristiwa di masa lampau, maka metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun karya ilmiah ini,

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI GITAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2003 DAN TAHUN 2008

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI GITAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2003 DAN TAHUN 2008 ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI GITAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2003 DAN TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak terlepas dari berkembangnya budidaya perikanan air tawar di Propinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, D. (1999) Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Erman, Erwiza.(1995). Kesenjangan Buruh Majikan : Pengusaha, Koeli dan Pengusaha Industri Timah Belitung 1852

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde Baru, maka akan kita peroleh suatu gambaran perkembangan yang taat asas. Maksudnya, produk unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan Negara berkembang ditunjukkan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai iklim sejuk dan wilayahnya yang mempunyai banyak pegunungan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian

Lebih terperinci