BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak terlepas dari berkembangnya budidaya perikanan air tawar di Propinsi Jawa Barat sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar di Indonesia. Dalam subsistem pola intensifikasi budidaya ikan air tawar secara umum terdiri dari empat subsistem yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan diantaranya adalah subsistem pembenihan, subsistem pendederan, subsistem pembesaran dan subsistem pemasaran (Khairuman, 2002:2). Konsekuensi dari peningkatan subsistem usaha pembesaran budidaya ikan air tawar, dalam skala lokal maupun internasional telah menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan benih ikan dan induk dalam jumlah besar (Amri dan Khairuman, 2008:10). Meningkatnya usaha pembesaran ikan dengan teknik Jaring Apung (KJA) di bendungan bendungan besar di Jawa Barat telah mendorong munculnya subsistem usaha pembenihan yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar daerah irigasi Cihea, Kecamatan Bojongpicung. Setelah dibangunnya bendungan-bendungan besar di Jawa Barat seperti Cirata tahun 1984 dan Saguling tahun 1985, berkembang aktivitas budidaya pembesaran ikan dengan sistem Kolam Jaring Apung (KJA). Usaha pembesaran ikan yang berkembang di bendungan tersebut memerlukan pasokan benih ikan yang dikembangkan di kolam darat. Keadaan tersebut telah memicu terjadinya aktivitas

2 2 ekonomi baru di sekitar Daerah Irigasi Cihea, Kecamatan Bojongpicung. Dengan tersedianya potensi pengairan yang cukup baik, petani di sekitar Daerah Irigasi memanfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang usaha baru. Mereka mengubah lahan persawahannya yang ditanami oleh padi menjadi kolam pembenihan ikan. Mereka menyediakan pasokan benih ikan ke petani pendeder ikan di Bandung yang kemudian menjual benih ikan ke petani pembesar ikan di bendungan- bendungan besar di Jawa Barat seperti bendungan Cirata, dan Saguling. Dalam pola budidaya perikanan hal ini merupakan keterkaitan antara subsistem pembenihan, subsistem pendederan dan subsistem pembesaran. Keberadaaan irigasi Cihea di Kecamatan Bojongpicung menyediakan kualitas air yang baik untuk budidaya benih ikan. Air sebagai media hidup ikan adalah faktor yang sangat penting dalam budidaya benih ikan. Sumber air dalam usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung berasal dari irigasi Cihea yang mengalir ke daerah persawahan milik warga. Aliran air dari irigasi Cihea masih jernih dan belum mengalami pencemaran berat karena tidak adanya aktivitas industri dengan skala besar yang berkembang di daerah tersebut, sehingga kualitas airnya masih terjaga dan cocok untuk mengembangkan budidaya benih ikan. Para petani di Kecamatan Bojongpicung kemudian memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengembangkan usaha budidaya benih ikan air tawar sebagai alternatif usaha baru bagi masyarakat. Usaha budidaya benih ikan diperkirakan mulai dirintis secara intensif oleh masyarakat di Kecamatan Bojongpicung sekitar tahun Setelah dibangunnya bendungan-bendungan besar di Jawa Barat seperti Cirata tahun 1984 dan Saguling

3 3 tahun 1985 yang merupakan pasar akhir dari usaha budidaya benih ikan ini. Pada awalnya sebagian besar penduduk di Kecamatan Bojong Picung adalah petani padi, bahkan Kecamatan Bojongpicung dikenal sebagai salah satu daerah lumbung padi di Kabupatean Cianjur. Kemudian warga dari desa Jati menguji cobakan usaha pembenihan ikan di lahan sawah miliknya setelah membaca petunjuk dari buku dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan. Uji coba usaha benih ikan tersebut berhasil, dan mendapatkan respon yang baik dari para petani setempat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya petani di Kecamatan Bojongpicung yang kemudian ikut serta menekuni usaha budidaya benih ikan tersebut secara bertahap, sehingga di Kecamatan Bojongpicung terjadi peralihan profesi masyarakat petani dari petani padi menjadi petani ikan. Budidaya perikanan yang di kembangkan di Kecamatan Bojongpicung adalah usaha budidaya benih ikan. Tekniknya adalah dengan mengubah lahan persawahan milik petani menjadi kolam pembenihan ikan. Usaha budidaya ikan air tawar di Kecamatan Bojongpicung tidak dikembangkan hingga usaha pembesaran karena kurangnya pakan alami yang terdapat di daerah tersebut. Sehingga untuk usaha pembesaran dilakukan di daerah lain yang kaya akan pakan alami untuk menekan biaya produksi. Berkembangnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung, yang mengakibatkan terjadinya peralihan profesi petani dari petani padi menjadi petani ikan di perkirakan telah menimbulkan adanya perubahan etos kerja pada masyarakat di Kecamatan Bojongpicung. Berubahnya tempat mata pencaharian

4 4 masyarakat dari sawah menjadi kolam ikan telah mendorong mereka untuk melakukan adaptasi terhadap kondisi tersebut. Pada awalnya sebagai masyarakat petani mereka hanya mengenal teknik mengolah sawah, dan cenderung statis dalam berusaha tapi karena perubahan tempat mata pencahariannya dari sawah menjadi kolam ikan mendorong mereka untuk mempelajari teknik baru yaitu teknik budidaya benih ikan. Usaha budidaya benih ikan tersebut juga menimbulkan kreativitas untuk dapat bersaing dalam melangsungkan usahanya, contohnya salah seorang warga di kampung Cibihbul, Desa Jati sejak tahun 2001 telah berupaya mengembangkan budidaya udang galah. Sehingga budidaya perikanan di Kecamatan Bojongpicung lebih beragam selain budidaya benih ikan juga mulai berkembang budidaya udang galah. Melihat perkembangan usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung. Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur kemudian ikut serta mengembangkan usaha tersebut. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan membangun Balai Benih Ikan di desa Jati pada tahun Balai Benih Ikan desa Jati dalam perkembangannya telah mendorong berkembangnya usaha-usaha berupa Unit Pembenihan Rakyat atau UPR. Dengan semakin berkembangnya kelembagaan kelompok pembenihan ikan (UPR), diharapkan kebutuhan benih ikan dapat tercukupi seiring dengan permintaan benih ikan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan peluang lapangan kerja baru di bidang perikanan khususnya di Kecamatan Bojong Picung.

5 5 Dari hal hal yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk menuliskannya dalam skripsi yang berjudul Perkembangan Usaha Budidaya Benih Ikan dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Tahun Alasan ketertarikan penulis mengambil judul tersebut adalah, Pertama, karena banyaknya masyarakat di Kecamatan Bojongpicung yang beralih profesi dari petani padi menjadi petani ikan bahkan banyak dari masyarakat di Kecamatan Bojongpicung yang menggeluti usaha budidaya benih ikan, namun disisi lain banyak juga masyarakat yang masih tetap bertahan sebagai petani padi. Kedua, Kecamatan Bojongpicung yang awalnya dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Cianjur, kini mulai dikenal juga sebagai lumbung ikan air tawar dengan mengembangkan budidaya perikanan, dalam hal ini penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang asal mula dan perkembangan usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung serta faktor pendorong usaha budidaya benih ikan ini dapat berkembang dengan cepat di Kecamatan Bojongpicung. Ketiga, Kurun waktu yang dipilih adalah dari tahun 1990 yaitu ketika mulai dirintisnya usaha budidaya benih ikan ini oleh masyarakat Kecamatan Bojongpicung setelah dibangunnya bendungan-bendungan besar di Jawa Barat seperti Cirata tahun 1984 dan Saguling tahun Kurun waktu penelitian diakhiri sampai tahun 2006 yaitu ketika usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung, mulai berkembang dengan pesat ke beberapa desa diantaranya adalah Desa Jati, Desa Cibarengkok, Desa Bojongpicung dan Desa Cikondang. Balai Benih Ikan Jati (BBI)

6 6 dalam perkembangannya juga telah mendorong berkembangnya usaha-usaha berupa Unit Pembenihan Rakyat atau UPR yang dinilai telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, pada tahun 2006 juga dianggap sebagai cerminan (reflection) terhadap kemajuan usaha pembenihan ikan pada tahun-tahun selanjutnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah utama dalam penulisan skripsi ini, yaitu Mengapa usaha budidaya benih ikan menjadi alternatif pilihan usaha baru masyarakat di Kecamatan Bojongpicung? untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka penulis membatasainya dalam beberapa pertanyaan sebagai rumusan masalah, diantaranya adalah : 1. Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Bojongpicung? 2. Bagaimana upaya masyarakat dalam mengembangkan usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tahun ? 3. Bagaimana kontribusi dari usaha budidaya benih ikan terhadap kehidupan sosial-ekonomi para petani pembenih ikan di Kecamatan Bojongpicung tahun ? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tentunya terdapat tujuan yang ingin penulis capai. Hal tersebut disebabkan penulisan sejarah bukanlah sekedar memaparkan fakta fakta

7 7 yang didapat, tetapi juga untuk mendapatkan pelajaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah peristiwa masa lampau. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan gambaran umum tentang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Bojongpicung, meliputi karakteristik, gaya hidup, etos kerja dan interaksi sosial masyarakat di Kecamatan Bojongpicung serta potensi sumber daya alam yang terdapat di Kecamatan Bojongpicung. 2. Menjelaskan upaya yang dilakukan masyarakat dalam mengembangkan usaha budidaya benih ikan, sehingga dapat berkembang dengan baik di lihat dari aspek manajemen usaha, permodalan, produksi, pemasaran, jumlah pengusaha, luas tanah yang diubah menjadi kolam ikan, serta kuantitas dan kualitas ikan. 3. Menjelaskan tentang kontribusi dari usaha budidaya benih ikan terhadap kehidupan sosial-ekonomi para petani pembenih ikan di Kecamatan Bojongpicung meliputi perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti mobilitas sosial, pendidikan dan masalah sosial lainnya serta kondisi ekonomi masyarakat dengan memperhatikan aspek tingkat kesejahteraan masyarakat dilihat dari penghasilan yang diperoleh dan aspek ekonomi lainnya.

8 8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak. Diantaranya adalah dapat menambah pengetahuan mengenai data dan informasi tentang perkembangan budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung pada tahun , menjadi bahan informasi mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Kecamatan Bojongpicung khususnya petani ikan dan juga menambah pengetahuan mengenai peranan usaha budidaya benih ikan dalam mengembangkan perekonomian rakyat yang berada di Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. 1.5 Metode dan Teknik Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode historis. Menurut Ismaun (2005:34) metode historis adalah rekontruksi imajinatif tentang gambaran masa lampau peristiwa peristiwa sejarah secara kritis analitis berdasarkan bukti bukti dan data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah. Metode historis dalam prosesnya mencangkup empat hal: 1. Heuristik Tahap heuristik merupakan langkah awal dari metode histories dengan melakukan pencarian dan penelusuran terhadap sumber-sumber yang relevan baik sumber primer maupun sumber sekunder sehingga dapat dipergunakan dalam menjawab pertanyaan yang akan dibahas. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen baik yang diterbitkan maupun tidak, buku-

9 9 buku dan sumber tertulis lainnnya. Selain sumber tertulis, digunakan pula sumber lisan yang dianggap dapat memberikan informasi terhadap permasalahan yang dikaji. Sumber lisan diperoleh dengan teknik wawancara. 2. Kritik Sumber Pada tahap ini, penulis mencoba untuk menilai dan mengkritisi sumbersumber yang terkumpul. Fungsi dari proses ini adalah untuk mengetahui apakah sumber-sumber yang dipergunakan itu relevan atau tidak dengan permasalahan yang dikaji oleh penulis. Kritik sumber adalah metode untuk menilai sumber yang kita butuhkan. Penilaian sumber sejarah memiliki dua aspek yaitu aspek internal dan eksternal dari sumber sejarah. Sumber-sumber yang kita peroleh dipilih melalui kritik eksternal, yaitu cara pengujian terhadap aspek aspek luar dari sumber sejarah yang digunakan, baik sumber lisan maupun sumber tertulis dan kritik internal, yakni cara pengujian yang dilakukan terhadap isi dari sumber tersebut. 3. Interpretasi Pada tahap ini penulis memberikan penafsiran terhadap fakta fakta yang telah diperoleh selama melakukan penelitian. Tahap ini dilakukan melalui historical thinking, yaitu peneliti berusaha memahami lebih dalam sebuah peristiwa sejarah dengan memposisikan diri sebagai pelaku sehingga seolah-olah dapat menghidupkan kembali peristiwa sejarah tersebut. Untuk mempertajam analisis atas fakta fakta dalam penelitian ini, dilakukan pendekatan interdisipliner dengan menggunakan beberapa konsep ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi dan ekonomi yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.

10 10 4. Historiografi Historiografi merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian sejarah. Historiografi disebut juga penulisan sejarah. Menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan merupakan suatu cara yang utama untuk memahami sejarah. Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh daya pikirnya, bukan saja kerterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan ataupun catatan-catatan tetapi yang terutama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya. Pada akhirnya seorang sejarawan harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penelitian utuh yang disebut Historigrafi (Sjamsudin, 1996: 156) Teknik penelitian Teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kepentingan untuk mengkaji dan menganalisis permasalahan yang diangkat adalah dengan studi literatur dan wawancara: 1. Study literatur Studi literatur merupakan teknik yang digunakan oleh penulis dengan cara membaca berbagai sumber tertulis yang mendukung serta relevan dengan permasalahan yang dikaji. Kegiatan ini dilakukan melalui study kepustakaan melalui buku buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh penulis. Termasuk arsip-arsip dan dokumen-dokumen daerah untuk mendapatkan informasi yang akan memperkuat pengakajian dan analisis terhadap data-data yang sesuai dengan penelitian yang akan di kaji penulis.

11 11 2. Wawancara Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang dijawab secara lisan oleh narasumber. Hal tersebut dimungkinkan karena terbatasnya sumber tertulis, sehingga dalam pengumpulan sumber penelitian tentang perkembangan usaha budidaya benih ikan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Tahun , membutuhkan teknik wawancara untuk mempermudah mengumpulkan sumber. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, dalam bab I ini akan dikemukakan latar belakang masalah mengapa penulis memilih tema ini, selain itu bab ini memuat rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan penulisan yang menjelaskan tentang hal-hal yang akan disampaikan untuk menjawab semua permasalahan yang telah ditentukan, manfaat penelitian yang dilakukan, teknik dan metode penelitian, serta yang terakhir dipaparkan adalah tentang sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, dalam Bab ini akan berisikan penjabaran mengenai sumber-sumber kepustakaan yang digunakan dan mendukung terhadap permasalahan yang sedang dikaji oleh penulis yaitu mengenai perkembangan usaha budidaya benih ikan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Tahun Kajian pustaka ini merupakan

12 12 kerangka dasar berfikir bagi penulis untuk dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh di lapangan, sehingga di harapkan dapat mempermudah dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang dikaji. Bab III Metode dan Teknik Penelitian. dalam bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang dilakukan penulis untuk keperluan mendapatkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan yang menjadi bahan kajian, adapun langkah langkah tersebut meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi Bab IV Usaha Budidaya Benih Ikan di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Tahun (Kajian Sosial - Ekonomi). Bab ini merupakan uraian penjelasan terhadap aspek-aspek yang menjadi pertanyaan dalam rumusan masalah sebagai bahan kajian penulis. Pembahasannya meliputi gambaran umum tentang wilayah Kecamatan Bojongpicung, kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur tahun , upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengembangkan usaha budidaya benih ikan sehingga dapat berkembang dengan cepat dan dijadikan sebagai alternatif usaha baru di Kecamatan Bojongpicung, serta kontribusi adanya usaha budidaya benih ikan terhadap kehidupan sosial-ekonomi para petani ikan di Kecamatan Bojongpicung tahun Pembahasan dalam bab ini di tulis berdasarkan sumber tertulis yang diperoleh dan juga dari hasil wawancara. Bab V Kesimpulan, dalam Bab terakhir ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang merupakan analisis penulis terhadap permasalahan yang telah

13 13 diajukan sebelumnya secara keseluruhan, tentunya setelah penulis menganalisis semua fakta yang didapat dengan di dukung oleh berbagai sumber literatur yang telah penulis baca serta dilakukan pengkajian pada bab sebelumnya.

14 14

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam interaksinya tersebut, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling berhubungan, karena pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian Nasional. Hal ini, dapat ditunjukkan dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa Tengah mempunyai potensi yang tidak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri ini

Lebih terperinci

BAB IV USAHA BUDIDAYA BENIH IKAN DI KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR TAHUN (KAJIAN SOSIAL-EKONOMI)

BAB IV USAHA BUDIDAYA BENIH IKAN DI KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR TAHUN (KAJIAN SOSIAL-EKONOMI) 48 BAB IV USAHA BUDIDAYA BENIH IKAN DI KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 1990-2006 (KAJIAN SOSIAL-EKONOMI) 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Bojongpicung Salah satu wilayah sentral pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di Indonesia. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan

Lebih terperinci

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi alam di sektor perikanan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun. Dalam memerintah, Soeharto terkenal dengan ketegasannya. Di bawah pemerintahannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti, dengan judul skripsi Perkembangan Industri Bata Merah Antara Peluang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terinci mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalamskripsi yang berjudul Kehidupan Nelayan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai iklim sejuk dan wilayahnya yang mempunyai banyak pegunungan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya terhadap masyarakat yang hidup di sekitarnya merupakan hal yang menarik karena moci merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa memiliki peran penting bagi perkembangan bangsa itu sendiri. Hal ini menunjukkan pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada dalam kelompok, komunitas, atau masyarakatnya (Mutakin, 2002:1). Tentu saja manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1958 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Nasionalisasi perusahaan asing. Salah satunya Pabrik Gula (PG) Karangsuwung yang berubah status menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat desa untuk melakukan upaya dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku ekonomi, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka yang menjadi landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka yang menjadi landasan 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka yang menjadi landasan berpikir dalam penulisan skripsi ini. Sebagai sumber referensi, penulis menggunakan beberapa literatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh United States Bureau of Mines (USBM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam dan mineral, seperti minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi nasional adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis untuk mengumpulkan sumber berupa fakta dan data yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Guru Dua Zaman : Kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang 35 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Pariwisata Taman Bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiwi Kartiwi, 2014 Perkembangan kehidupan petani bunga hias desa Cihideung Kecamatan Parongpong tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiwi Kartiwi, 2014 Perkembangan kehidupan petani bunga hias desa Cihideung Kecamatan Parongpong tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 1988, mayoritas penduduk Cihideung merupakan desa yang mengandalkan sektor pertanian dan peternakan. Budidaya pertanian di Desa Cihideung biasanya menanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan bangsanya. Sebagai bangsa yang heterogen, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi Ibing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan yang terjadi pada sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau metodologi penelitian yang dipakai oleh peneliti untuk mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai langkah, prosedur atau metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam mengkaji mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan yang dikelilingi oleh perairan laut dan perairan tawar yang sangat luas, yaitu 5,8 juta km 2 atau meliputi sekitar

Lebih terperinci

Sejarah Pembudidayaan Perikanan Darat: Studi Kasus Balai Benih Ikan Beringin Rao, Pasaman ( ) 1. Oleh: Devra Lismanto 2

Sejarah Pembudidayaan Perikanan Darat: Studi Kasus Balai Benih Ikan Beringin Rao, Pasaman ( ) 1. Oleh: Devra Lismanto 2 Sejarah Pembudidayaan Perikanan Darat: Studi Kasus Balai Benih Ikan Beringin Rao, Pasaman (1984-2004) 1 Oleh: Devra Lismanto 2 Abstrak Tulisan ini berjudul Sejarah Pembudidayaan Perikanan Darat: Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya pelaku yang terlibat khususnya bidang produksi membuat harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya pelaku yang terlibat khususnya bidang produksi membuat harga-harga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perikanan budi daya ikan air tawar sebagai salah satu kegiatan agribisnis mulai disadari dan digarap dengan baik pada era 1990-an. Salah satu sentra kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Gus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Kinerja Komisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini, penulis memaparkan metode yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian ini akan menjelaskan langkah-langkah serta tahapan-tahapan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya korban pembunuhan melalui cara penembakan yang dikenal dengan nama penembakan misterius.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik objek penelitian berupa berbagai peristiwa di masa lampau, maka metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun karya ilmiah ini,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengkaji skripsi ini dengan judul Battle Of Britain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali

Lebih terperinci

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa 21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu maksud yang diinginkan, metode juga dapat diartikan sebagai cara mendekati, mengamati, dan menjelaskan suatu gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi yang berjudul

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi yang berjudul BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Bab ketiga ini menguraikan mengenai metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi yang berjudul Peranan Petani Penderes

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan, alam, dan wilayah geografis. Keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memaparkan metodologi penelitian dalam mengkaji berbagai permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih

BAB 1 PENDAHULUAN. global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha perikanan budidaya dinilai tetap prospektif di tengah krisis keuangan global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih berpotensi

Lebih terperinci

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b. 30 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PERTANIAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai keanekaragaman seperti yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kesenian tersebut di antaranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang

Lebih terperinci

PERANAN PERKEBUNAN KARET JALUPANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG

PERANAN PERKEBUNAN KARET JALUPANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Perkebunan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian regional secara keseluruhan. Sistem perkebunan masuk ke Indonesia pada akhir Abad

Lebih terperinci

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Metodologi Dalam melakukan suatu penelitian, dapat digunakan berbagai macam metode, dimana metode tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Perikanan Kabupaten Bandung Secara astronomi Kabupaten Bandung terletak pada 107 22-108 50 Bujur Timur dan 6 41-7 19 Lintang Selatan. Berdasarkan tofografi, wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.

Lebih terperinci