BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Intelegensia Semu Definisi Artificial Intelligence Ada beberapa definisi dari Artificial Intelligence, diantaranya : Menurut Luger (2002: 1), Artificial Intelligence (AI) dapat didefinisikan sebagai cabang dari ilmu komputer yang berkaitan dengan otomatisasi perilaku cerdas. Menurut Giarratano dan Riley (2005: 1), Artificial Intelligence (AI) membuat komputer berpikir seperti manusia, terbukti dari banyaknya jumlah film fiksi ilmiah yang mempromosikan pandangan. Artificial Intelligence merupakan cabang dari ilmu komputer, yang memiliki tujuan untuk membuat komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang manusia lakukan (Russell dan Norvig, 2010). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence adalah salah satu cabang dari ilmu komputer yang memiliki tujuan agar komputer bisa berperilaku/berpikir seperti manusia, sehingga komputer dapat mengerjakan pekerjaan manusia sebaik yang manusia kerjakan Ruang Lingkup Intelegensia Semu Menurut Giarratano dan Riley (2005: 5), ruang lingkup intelegensia semu dibagi menjadi beberapa bagian : Gambar 2.1 Ruang Lingkup Intelegensia Semu (Giarratano dan Riley, 2005) 7

2 8 1. Expert Systems Sistem pakar adalah sistem komputer yang meng-emulasi kemampuan pengambilan keputusan dari pakar (Giarratano dan Riley, 2005: 5). 2. Natural Language Processing Pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa yang digunakan oleh pengguna sehari-hari. 3. Artificial Neural Systems Sistem yang bekerja sesuai dengan cara kerja otak manusia, yaitu memaparkan solusi untuk berbagai masalah dengan melatih neuronneuron yang terhubung dalam suatu jaringan (Giarratano dan Riley, 2005: 51). 4. Computer Vision Komputer diprogram agar dapat membuat suatu persepsi visual dari kumpulan gambar (Shapiro dan Stockman, 2001:1). 5. Pengenalan Ucapan (Speech) Manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara. 6. Robotika (Robotics) Komputer yang diubah menjadi agen yang dapat melakukan tugas secara otomatis (Wise, 2005: 2). 7. Understanding Komputer dapat beradaptasi dengan manusia Sistem Pakar Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem komputer yang meng-emulasi kemampuan pengambilan keputusan dari pakar (Giarratano dan Riley, 2005: 5). Istilah emulasi yang telah disebutkan berarti sistem pakar ini dimaksudkan untuk bertindak dalam segala hal seperti pakar. Sebuah emulasi lebih kuat daripada simulasi yang bertindak seperti hal yang nyata hanya dalam beberapa hal. Jadi pada intinya, sistem pakar itu adalah sebuah sistem yang berperilaku seakan-akan sistem tersebut adalah seorang pakar. Sistem pakar ini dapat membantu untuk mengabadikan karya seorang pakar yang telah tutup usia dan juga membantu penerapan ilmu seorang pakar dimanapun tanpa harus

3 9 ada seorang pakar yang pengetahuannya telah dipindahkan ke dalam sistem ditempat tersebut. Giarratano dan Riley (2005: 5-6) mengatakan bahwa, Seorang pakar adalah orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu. Artinya, pakar memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus yang tidak diketahui atau dimiliki kebanyakan orang. Gambar 2.2 Prinsip Dasar Sistem Pakar (Giarratano dan Riley, 2005: 6) Dapat dilihat dari Gambar 2.2 yaitu penjelasan tentang prinsip dasar sistem pakar. Awal, pengguna menginput fakta atau informasi lain ke dalam sistem pakar dan menerima saran dari sistem pakar. Secara internal, sistem pakar terdiri dari dua komponen utama. Knowledge base yang berisi pengetahuan dan inference engine yang menarik kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan respon dari sistem pakar berdasarkan fakta yang telah diinput pengguna Keuntungan Sistem Pakar Menurut Giarratano dan Riley (2005: 8-9) berikut ini adalah beberapa keuntungan menggunakan sistem pakar : 1. Increased Availability Keahlian pakar dapat tersedia pada setiap komputer yang diinginkan. Dalam arti yang sangat nyata, sistem pakar adalah produksi massal keahlian pakar. 2. Reduced Cost Biaya penyediaan keahlian pakar akan sangat berkurang karena kepraktisan sistem pakar. 3. Reduced Danger

4 10 Sistem pakar dapat digunakan pada lingkungan yang berbahaya bagi manusia. 4. Permanence Keahlian pakar pada sistem akan permanen. Tidak seperti pakar yang mungkin akan pensiun, berhenti atau meninggal, pengetahuan sistem pakar akan tetap bertahan tanpa batas. 5. Multiple Expertise Pengetahuan dari beberapa pakar memungkinkan untuk dipakai secara bersamaan dan berkelanjutan pada sebuah masalah, baik siang maupun malam. 6. Increased Reliability Sistem pakar meningkatkan keyakinan dengan keputusan yang telah dibuat dengan memberikan pendapat pakar. 7. Explaination Sistem pakar dapat menjelaskan secara detil sebuah alasan yang berunjung pada kesimpulan. Manusia mungkin akan terlalu lelah, tidak mau, atau tidak mampu untuk melakukan hal ini setiap waktu. 8. Fast Response Cepat atau tanggapan secara langsung mungkin penting bagi beberpa aplikasi. Tergantung dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan, sebuah sistem pakar dapat memberi tanggapan secara cepat dan lebih tersedia dibanding pakar. Pada beberapa kondisi darurat mungkin diperlukan tanggapan yang lebih cepat daripada manusia, pada situasi ini sistem pakar adalah pilihan tepat. 9. Steady, Unemotional, and Complete Response at All Times Hal ini sangat penting pada kondisi nyata dan darurat ketika seorang pakar tidak dapat bekerja secara efisien karena stress atau kelelahan. 10. Intelligent Tutor Sistem pakar bisa bertindak sebagai tutor pintar dengan membiarkan pelajar mencoba program dengan fakta yang diinginkan dan memberikan penjelasannya. 11. Intelligent Database Sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses sebuah database dengan cara yang cerdas. Contohnya adalah data mining.

5 Karakteristik Sistem Pakar Menurut Giarratano dan Riley (2005: 12), sebuah sistem pakar yang dibuat harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. High Performance. Sistem pakar harus mampu menanggapi pada tingkat kompetensi yang sama atau lebih baik dari seorang pakar di lapangan. 2. Adequate Response Time Sistem pakar harus memberikan respon dalam waktu sebanding dengan atau lebih baik dari waktu yang dibutuhkan oleh pakar untuk mencapai keputusan. 3. Good Reliability Sistem pakar harus dapat diandalkan dan tidak mudah rusak/error. 4. Understandable Sistem pakar harus dapat memberi penjelasan yang dapat dimengerti mengenai output-nya Elemen Sistem Pakar Sebuah sistem pakar yang baik menurut Giarratano dan Riley (2005: 28) harus memiliki komponen-komponen berikut : User interface Mekanisme saat pengguna dan sistem pakar berkomunikasi. Explaination facility Menjelaskan alasan dari sistem untuk pengguna. Working memory Fakta-fakta yang terdapat dalam database global untuk digunakan dalam peraturan-peraturan dari sistem. Inference engine Membuat kesimpulan dengan memutuskan aturan mana yang memuaskan dengan fakta-fakta atau objek, dengan mengutamakan aturan-aturan yang memuaskan dan melaksanakan aturan dengan prioritas yang tinggi.

6 12 Agenda Mengutamakan daftar yang dibuat oleh mesin pengambil keputusan, dimana daftar tersebut diputuskan berdasarkan fakta-fakta atau objek dalam pengerjaan memori. Knowledge acquisition facility Cara otomatis bagi pengguna untuk mendapatkan pengetahuan didalam sebuah sistem dari pada mendapatkan pengetahuan dari para ahli secara eksplisit Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan mempelajari tentang bagaimana menempatkan pengetahuan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer (Russell and Norvig, 2010). Representasi pengetahuan menggunakan berbagai cara untuk menyimpan banyak informasi yang berguna ke dalam bentuk simbolis. Metode representasi yang umum digunakan dalam sistem pakar adalah rules, semantic nets, schemata, frames, dan logic (Giarratano dan Riley, 2005: 69-96) Production-Rule Metode yang paling sering digunakan sebagai knowledge base pada sistem pakar. Production-rule direpresentasikan dalam bentuk pasangan kondisi aksi seperti : IF [kondisi] THEN [aksi] Sebagai contoh : IF [emas kurang dari 500] AND [harga naik] THEN [beli emas] (Giarratano dan Riley, 2005: 73-74) Semantic Nets Sebuah semantic network adalah teknik representasi klasik yang digunakan untuk informasi proposisional. Sebuah semantic network disebut juga jaringan proposisional. Sebuah proposisional adalah pernyataan yang benar atau salah, seperti semua anjing adalah mamalia dan segitiga memiliki tiga sisi. Proposisional adalah bentuk dari

7 13 pengetahuan deklaratif karena menyatakan fakta (Giarratano dan Riley, 2005: 78) Schemata Schema (plural schemas or schemata) digunakan untuk menggambarkan struktur pengetahuan yang lebih kompleks dari semantic network. Istilah schema berasal dari psikologi, di mana ia mengacu pada pengorganisasian terus-menerus dari pengetahuan atau tanggapan oleh makhluk sebagai tanggapan terhadap rangsangan (Giarratano and Riley, 2005:90) Frames Salah satu jenis schema yang telah digunakan dalam banyak aplikasi AI adalah frame. Tipe lain dari schema adalah script, yang pada dasarnya adalah urutan time-ordered frames. Secara khusus, frame berguna untuk merangsang commonsense knowledge, yang merupakan daerah yang sangat sulit bagi komputer untuk menguasainya. Sementara semantic network pada dasarnya merupakan representasi pengetahuan dua dimensi, frames menambahkan dimensi ketiga dengan memungkinkan node untuk memiliki struktur (Giarratano and Riley, 2005:91) Logic Logic adalah studi tentang aturan penalaran yang tepat. Suatu bagian penting dari penalaran adalah menyimpulkan dari dasar-dasar pendapat. Penerapan komputer untuk melakukan penalaran telah menghasilkan logika pemrograman dan pengembangan logic-base language seperti PROLOG. (Giarratano and Riley, 2005:96) Mobil Definisi Mobil Mobil adalah sebuah kendaraan yang maju bergerak sendiri dengan dorongan mesin pembakaran internal dan digunakan untuk penumpang dan barang di darat. Mobil modern, secara umum, pada dasarnya adalah sebuah unit peralatan transportasi. Mobil ini terdiri dari frame yang menopang body dan menentukan tenaga yang dihasilkan dan unit transmisi yang kemudian didukung oleh ban dan roda melalui pegas atau per dan as roda. Mesin memasok tenaga, yang disalurkan oleh sistem transmisi ke roda melalui

8 14 kopling atau cairan kopling. Mobile atau motive adalah sesuatu yang bisa bergerak. Automobile atau automotive adalah sesuatu yang dapat bergerak dengan sendirinya (Rajput, 2007: 1) Sejarah Mobil Jerman adalah negara dimana mobil pertama kali muncul. Mobil diciptakan pertama kali disana dan dikembangkan hingga mencapai kelayakan dalam hal teknis. Daftar pelopor mobil dari Jerman sangat panjang. Dimulai dengan Nicholas Cugnot, August Otto, Carl Benz, Gottlieb Daimler, Wilhelm Maybach dan Rudolf Diesel dan semuanya berjalan sampai Ferdinand Porsche dan Felin Wankel (Rajput, 2007: 2). Tabel 2.1 Timeline Sejarah Mobil (Rajput, 2007: 1-2) Tahun Peristiwa Insinyur Perancis, Captain Nicholas Cugnot membuat kendaraan 1769 darat pertama yang didorong oleh tenaga manusia (mencapai kecepatan 2.5 mph dalam waktu 15 menit) Kendaraan uap pertama dibuat oleh Richard Trevithick di Inggris Oliver Evans membuat kendaraan uap Amerika terbaik. Onesiphare Pacqueur dari Perancis menciptakan Differential 1827 pertama. Transmisi 3 percepatan pertama kali dipatenkan oleh W.H. James di 1832 Inggris. Upaya Jerman dan Perancis dalam mengembangkan sebuah mesih pembakaran internal (dimana dahulu dipergunakan untuk 1880 mengangkut buah). Mobil pada saat ini adalah pengembangan dari kendaraan ini. Benz di Jerman mengembangan becak dengan mesin pembakaran 1885 internal. Salah satu dari mobil bertenaga bensin oleh Gottlieb Daimler dari 1886 Jerman. Panhard dan Levassor dari Perancis mengembangkan sebuah mobil 1894 yang memasukkan fitur utama dari mobil modern Perlombaan balap mobil pertama diselenggarakan.

9 15 Tahun Peristiwa 1897 Untuk pertama kalinya mobil datang di India. Desain dari mobil telah meningkat sehingga membangkitkan publik 1900 bahwa bentuk baru dari transportasi sangatlah praktis untuk digunakan Jilid pertama dari produksi mobil The Curved Dash Oldsmobile di Amerika Produksi dan penjualan dari kendaran menjadi sebuah bisnis. Model mobil Ford T diproduksi di Amerika oleh Ford Motor 1908 Company (Ford memulai mobil model pertamanya dengan menjalankan kendaraan, sebuah output yang keterlaluan pada saat itu Stater listrik pertama dipasang di mobil. Perubahan bertahap dan perbaikan dalam desain mobil. Perkembangan desain yang disediakan kepada pengguna mobil hingga sekarang, yaitu sebagai berikut : Keamanan, - Kemudahan dalam berkendara, - Kenyamanan, - Lebih dapat diandalkan C# Compiler menargetkan.net platform yang tersedia untuk bahasa pemrograman Visual Basic, C++, dan C#. Selain Microsoft, sejumlah vendor pihak ketiga juga memasarkan bahasa yang berasal dari.net. Contohnya bahasa Alice, APL, COBOL, Pascal, Eiffel, FORTRAN, Haskell, Mercury, ML, Mondrain, Oberon, Perl, Python, RPG, Scheme, Smalltalk, dan seterusnya. Visual Studio 2010 juga mencakup bahasa pemrograman baru disebut Visual F# (Doyle, 2011: 23). C# adalah bahasa yang diciptakan untuk.net dan dirancang dari awal untuk bekerja dengan.net (Doyle, 2011). Sejumlah besar class dimasukkan sebagai bagian dari.net. Class-class tersebut atau Template dirancang untuk digunakan kembali oleh salah satu bahasa yang didukung.net. C# dalam

10 16 hubungannya dengan class.net Framework, menawarkan sebuah jembatan yang menarik untuk menggabungkan dan menggunakan standar Web yang muncul, seperti Hypertext Markup Language (HTML), Extensible Markup Language (XML), dan Simple Object Access Protocol (SOAP). C# adalah bahasa yang sederhana, serta object-oriented. Dengan menggunakan IDE Visual Studio dan NET. Framework, C# menyediakan cara mudah untuk membuat Graphical User Interface (GUI) yang mirip dengan Visual Basic. C# juga menyediakan data-data dan syntax yang hampir sama dengan C dan C++. Semua pemrograman looping dan selection disertakan. C # dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis aplikasi perangkat lunak. Beberapa yang paling aplikasi umum adalah: Web Application Windows graphical user interface (GUI) application Aplikasi berbasis konsol Selain aplikasi ini, library dan komponen yang berdiri sendiri (.dll), aplikasi smartphone, dan services juga dapat dibuat dengan menggunakan C# (Doyle, 2011:25). 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya Dalam bab sebelumnya, telah dituliskan bahwa sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada mobil telah diterapkan oleh beberapa peneliti. Berikut adalah hasil penelitian tersebut : Expert System for Car Troubleshooting Penelitian ini dilakukan oleh Deepa dan Packiavathy pada tahun 2012, dalam jurnalnya yang berjudul Expert System for Car Troubleshooting dan telah diakui dalam International Journal for Research in Science & Advance Technologies. Pada pembuatan sistem pakar ini metode yang dipilih adalah forward chaining. Metode ini menentukan apakah suatu hipotesis dapat dibuktikan dengan fakta-fakta yang ada (Russel dan Norvig, 2010). Dalam kasus ini faktafakta yang dimaksud adalah kondisi mobil saat mengalami kerusakan. Kemudian fakta-fakta inilah yang akan menjadi input dalam sistem pakar. Berikut adalah beberapa contoh :

11 17 Mobil tidak bisa dinyalakan Mobil bisa dinyalakan tetapi bermasalah Keluar asap dari kap mobil Pedal rem tidak berfungsi Kebocoran pada sistem pendingin Melalui fakta-fakta yang di input oleh pengguna maka sistem pakar akan memberikan solusi untuk mengatasi kerusakan yang dialami. Contohnya : Car Brakes Down Fakta 1 Hard Pedal Fakta 2 Frozen brake pedal linkage Penyebab Free up and lubricate linkage Kesimpulan dan solusi Gambar 2.3 Pola Pencarian Kesimpulan dari Expert System for Car Troubleshooting Dengan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pakar telah berhasil mendeteksi penyebab masalah dan memberikan solusi pada pengguna Implementing an Expert Diagnostic Assistance System for Car Failure and Malfunction Kelompok peneliti dari Malaysia yang terdiri dari Salama A. Mustafa, Mohd Sharifuddin Ahmad, Mazin Abed Mohammad, dan Omar Ibrahim Obaid, membangun sistem pakar yang bernama CFMDAS (Car Failure and Malfunction Diagnosis Assistance System). CFMDAS terdiri dari tiga bagian utama : Knowledge Acquisition. Pengumpulan data dan ilmu dari pakar atau sumber lainnya, lalu disimpan di dalam knowledge base. Graphical User Interface. Bagian ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem.

12 18 System modules. Berfungsi untuk mempertimbangkan dan memberikan solusi. Gambar 2.4 Arsitektur CFMDAS Pengolahan fakta-fakta dalam inference engine dilakukan dengan metode forward chaining dan decision tree. Forward chaining dapat memberikan solusi untuk masalah yang dialami pengguna. Dalam kasus ini fakta-fakta dapat dibandingkan sesuai rules dan menghasilkan sebuah solusi. Decision tree diperlukan agar kerusakan mobil lebih jelas penanggulangannya, karena mobil memiliki banyak sistem yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Seperti bagian pendingin, bahan bakar, pelumasan, pengereman, dll. Untuk itu pendekatan rule-based dapat membantu dengan representasi decision tree. CFMDAS dibuat secara online, dengan kemampuan untuk menyediakan informasi-informasi dan masukan pengetahuan baru beserta solusinya yang berkaitan dengan hal teknis pada mobil. Misalnya pencarian penyebab kerusakan, pengenalan kerusakan, serta memberi informasi pada pengguna bahwa sistem dapat mengadopsi berbagai jenis masalah dan menyediakan solusinya. CFMDAS yang dibuat memiliki fungsi berikut : Sistem mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengguna untuk dijawab dan sistem disederhanakan berdasarkan respon pengguna.

13 19 Fakta dan data yang diperoleh dalam setiap proses diagnosa akan disimpan kedalam database sistem untuk dianalisa dan digunakan untuk memperluas knowledge base serta membuat rules baru dalam penggunaan selanjutnya. Bagian penjelasan akan membantu dan memandu pengguna dalam proses diagnosis dan memperbaikinya. Hasil diagnosis akhir dievaluasi oleh user untuk perbaikan inference engine. Sistem memiliki fitur GPS yang menyediakan informasi mengenai tempat reparasi mobil (bengkel) terdekat beserta kontak bengkel. Gambar 2.5 Alur Kerja CFMDAS Hasil implementasi sistem menunjukkan bahwa sistem meningkatkan produktivitas kerja secara signifikan dengan mengurangi waktu diagnosis

14 20 kerusakan mobil dan meningkatkan pemahaman pengguna. Diharapkan juga dapat menjadi alternatif bagi yang ingin menjadi mekanik handal The Development of an Expert Car Failure Diagnosis System with Bayesian Approach Penelitian yang ditulis oleh Widodo Budhiarto mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Sistem pendeteksi kerusakan mobil ini dapat mendeteksi kerusakan pada lima bagian mobil : Kerusakan pada mesin Kerusakan pada sistem pendingin Kerusakan pada rem dan chassis Kerusakan pada transmisi mobil (kopling) Kerusakan pada elektrik Perbedaan lain sistem pakar ini dengan yang sebelumnya terdapat pada inference engine yang menggunakan probabilitas Bayes. Teori probabilitas Bayes digunakan untuk menghitung kemungkinan suatu kejadian berdasarkan hasil yang didapat dari proses pengujian. Probabilitas Bayes dari sebuah hipotesis Hi dengan fakta E yang terjadi dan probabilitas terdapat fakta B berdasarkan hipotesis Hi yang telah terjadi. Teorema ini didasarkan ada prinsip bahwa jika ada informasi tambahan atau fakta, nilai probabilitas dapat meningkat, sehingga teorema ini berguna untuk mengubah atau meningkatkan nilai probabilitas bahwa ada informasi yang didukung oleh suatu fakta atau bukti tambahan. Secara matematis rumus teorema Bayes : Dimana : p (Hi \ E) = Probabilitas hipotesis Hi benar jika diberi bukti E. p (E \ Hi) = Probabilitas E jika E digunakan dan diketahui Hipotesis Hi benar. p (Hi) = probabilitas Hipotesis tanpa mempertimbangkan bukti / fakta. p (E) = Probabilitas bukti E. Jika terdapat gejala baru, rumus menjadi :

15 21 Dimana : e = Bukti lama, E adalah bukti baru. p (Hi \ E, e) =Probabilitas hipotesis Hi jika bukti baru E berasal dari bukti lama e. p (e \ E, Hi) = probabilitas bersyarat antara Bukti lama e dan bukti baru E jika hipotesis Hi benar. p (e \ E) = probabilitas bersyarat antara Bukti lama e dan bukti baru E tanpa mempertimbangkan hipotesis apapun. Tabel 2.2 Gejala kerusakan pada mobil dan probabilitasnya Kerusakan Gejala Probabilitas Pompa bakar (0.5) bahan Mobil tidak bisa menyala 0.7 Mesin tiba-tiba mati 0.2 Injeksi (0.3) Performa mesin berkurang 0.4 Mesin susah untuk dinyalakan - Mesin overheat 0.9 Radiator (0.33) Air di tempat penyimpanan 0.5 berkurang Air di radiator berkurang 0.6 Dengan menggunakan angka pada Tabel 2.2, sistem dicoba pada mobil Toyota Avanza yang mengalami overheat pada mesinnya. Akan dihitung berapa probabilitas kerusakan terdapat pada radiator. Hasilnya radiator memiliki probabilitas 100% mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan sistem memiliki keakuratan 90% dalam mendeteksi kerusakan mobil. Sistem pendeteksian (diagnosis) kerusakan mobil belum menemukan algoritma yang efektif karena semua gejala untuk

16 22 semua kerusakan belum diketahui sebelumnya. Efektif atau tidaknya penalaran diagnosis terdapat pada kemampuan menggunakan berbagai informasi dan pengetahuan untuk menarik sebuah kesimpulan. Tabel 2.3 Summary penelitian sebelumnya No Judul Peneliti Metode Kesimpulan Berhasil memberikan 1 Expert System for Car Troubleshooting Deepa dan Packhiavathy Forward Chaining penyebab kerusakan dan solusi dalam bentuk program sederhana Meningkatkan 2 Implementing an Expert Diagnostic Assistance System for Car Failure and Malfunction Mostafa, Ahmad, Mohammed, dan Obaid Decision Tree dan Forward Chaining produktivitas kerja secara signifikan dengan mengurangi waktu diagnosis kerusakan mobil dan meningkatkan pemahaman pengguna The Development of an Expert Car Keakuratan mencapai 3 Failure Diagnosis System with Budiharto Teorema Bayes 90% dalam pendeteksian masalah Bayesian pada mobil Approach

Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas

Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas Ady Sucipto Suwardi, Octosa Ryan Adi Putra, Abraham Ginting, Derwin Suhartono Computer Science Department, Bina Nusantara University, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik materi maupun non-materi yang harus kita bayar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. baik materi maupun non-materi yang harus kita bayar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi kendaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keamanan dan kenyamanan merupakan dua hal yang sangat penting dalam hidup kita, termasuk disaat kita berkendaraan. Tidak jarang kita temukan atau kita alami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab permasalahan akan kemudahan dalam perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Tiap tahunnya jumlah kendaraan khususnya

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Pengenalan Expert System (Sistem Pakar) Pertemuan ke dua

Pertemuan 2 Pengenalan Expert System (Sistem Pakar) Pertemuan ke dua Pertemuan 2 Pengenalan Expert System (Sistem Pakar) Pertemuan ke dua Definisi Sistem Pakar Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini terutama dalam bidang teknik informasi telah menjadikan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, banyak orang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan sehari hari dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tidak sedikit orang yang menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Sistem Pakar Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Referensi Giarrantano, J. and G.Riley bab

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30) BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Konsep Dasar Sistem Pakar Sistem pakar adalah program komputer cerdas yang menggunakan pengetahuan dan prosedur-prosedur inferensi untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan

Lebih terperinci

Menurut Kaplan, AI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kecerdasan alami

Menurut Kaplan, AI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kecerdasan alami KECERDASAN BUATAN (AI/Artificial Intelligence) Menurut Kaplan, AI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kecerdasan alami (kecerdasan manusia). Kelebihan AI yaitu : AI lebih bersifat permanent

Lebih terperinci

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB)

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB) Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB) Pengertian Kecerdasan Buatan VS Kecerdasan Alami Komputasi KB VS Komputasi Konvensional Sejarah KB Lingkup KB Soft Computing Referensi Luger & Stubblefield - bab 1 Sri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O SISTEM PAKAR (Expert System) L/O/G/O Latar Belakang E/S Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan teknologi informasi. Kemampuan komputer dalam menyimpan dan mengingat informasi dapat dimanfaatkan semaksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa yang digunakan saja yang akan dibahas. bahasa dimana kata-kata dan aturannya berfokus pada penggambaran sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa yang digunakan saja yang akan dibahas. bahasa dimana kata-kata dan aturannya berfokus pada penggambaran sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Unified Modeling Language (UML) UML digunakan untuk menggambarkan perancangan awal dari sistem yang akan dibangun. UML memiliki banyak jenis permodelan, tetapi hanya beberapa yang

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) Pengertian AI Putu Putra Astawa S.Kom.,M.kom Ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Kedudukan Ilmu Kecerdasan Buatan Kecerdasan? Kecerdasan berasal

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan)

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan) ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan) Definisi : - Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung. - Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBABILITAS BAYES

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBABILITAS BAYES ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBABILITAS BAYES Adhi Prananto Nusantara Binus University, BSD City Victoria Riverpark Blok

Lebih terperinci

Artificial intelligence

Artificial intelligence Artificial intelligence Team teaching: Sri Winiarti, Andri Pranolo, dan Anna Hendri SJ Andri Pranolo W : apranolo.tif.uad.ac.id M : 081392554050 E : andri.pranolo@tif.uad.ac.id Informatics Engineering,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita

Lebih terperinci

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE Luky Agus Hermanto, ST., MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Ilmu dan Teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang komputer dan Teknologi Informasi membuat komputer merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

Definisi Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar Artificial Intelligence 1 Pendahuluan Definisi Sistem Pakar Sistem Pakar merupakan aplikasi dari Artificial Intelligence pada satu bidang tertentu. (Giarrataro, 1994). Turban (1992), E.T. Keravnov.L. J,

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Sistem Pakar Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari 1 Pendahuluan Subsistem CBIS

Lebih terperinci

L ctur er: M. Mift Mi ak ft ul Am A i m n i,,s. Kom om,. M. M. ng.

L ctur er: M. Mift Mi ak ft ul Am A i m n i,,s. Kom om,. M. M. ng. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer Lecturer: M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng. Intelegensi Buatan Sesi 1 Pengantar Intelegensi Buatan 2015 Intelegensi

Lebih terperinci

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng.   website : INTELEGENSI BUATAN Sistem Pakar M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang 2015 1 Definisi

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria Abstrak Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer)

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas: 11-1

Materi yang akan dibahas: 11-1 Materi yang akan dibahas: p informasi manajemen p informasi akuntansi p pendukung keputusan p pakar denie@unsil.ac.id 11-1 Manajemen informasi menurut Laudon merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT Sistem Pakar Pertemuan 2 Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN PENGANTAR SISTEM PAKAR Shinta P. Sari Prodi. Informatika Fasilkom UIGM, 2017 Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi 1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17 Sistem Pakar Sistem Pakar 1/17 Outline Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-Ciri Aplikasi dan Pengembangan Referensi Giarrantano,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR KECERDASAN BUATAN

BAB I PENGANTAR KECERDASAN BUATAN BAB I PENGANTAR KECERDASAN BUATAN 1. 1 DEFINISI Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) : Bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti

Lebih terperinci

Struktur Sistem Pakar

Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI Muhammad Dahria Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma m.dahria@gmail.com ABSTRACT: Expert system is one branch of AI (Artificial

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge based system yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas tentang contoh-contoh sistem pakar yang telah dibangun sebelumnya dengan menggunakan metode Certainty Factor maupun dengan metode lainnya. Untuk mengelola

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) By :Suthami A.

KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) By :Suthami A. KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) By :Suthami A. Definisi Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) : Bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) Adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Artificial Intelligence Selama abad ke-20, sejumlah definisi Artificial Intelligence (AI) diajukan. Salah satu definisi awal AI yang masih populer adalah: "membuat komputer berpikir

Lebih terperinci

SEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA

SEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA SEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA MOBIL (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani autos (sendiri) dan Latin movére (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6. IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.0 Musthofa Fadil 1, Fiqih Satria 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

P12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P12 AI, ES & DSS A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 AI Artifical Intellegence Kecerdasan buatan Adalah aktifitas penyediaan mesin seperti komputer yang memiliki kemampuan menampilkan perilaku

Lebih terperinci

Pengantar ke Expert System 1

Pengantar ke Expert System 1 Pengantar ke Expert System 1 oleh: Gunawan 2 Expert System (ES), Knowledge-Based Expert System, Knowledge-Based System (KBS), atau sistem pakar adalah sebuah program berbasis pengetahuan yang menyediakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

Teori Algoritma. 1Universitas Gunadarma

Teori Algoritma. 1Universitas Gunadarma Teori Algoritma Teknik Informatika Semester 2 AP2C.T Pertemuan 1 (4 maret 2014) Definisi Algoritma Mengapa Belajar Algoritma & Pemrograman Pengenalan Jenis-jenis Bahasa Pemrograman Efisiensi Algoritma

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SAYED FACHRURRAZI, S.Si., M.Kom Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nicholas Cugnot Kart Benz

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nicholas Cugnot Kart Benz BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas pendahuluan yang berhubungan dengan judul pada tugas akhir ini yaitu Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Membantu Menyelesaikan Masalah Kerusakan dan Perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Masalah Kesegaran buah tomat merupakan salah satu pertimbangan pembeli dalam membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM.MT

APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM.MT APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT Ir. Arthur Daniel Limantara, MM.MT PENILAIAN Paper 30 % Ujian Tengah Semester 30 % Ujian Akhir Semester 40 % Open Book 2 REFERENSI UTAMA INTRODUCTION TO ARTIFICIAL INTELLIGENT,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi informasi yang begitu pesat telah membantu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi informasi yang begitu pesat telah membantu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi lebih dari sekedar gaya hidup seharihari. Perkembangan Teknologi informasi yang begitu pesat telah membantu banyak pekerjaan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal pada Manusia Berbasis Web

Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal pada Manusia Berbasis Web Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal pada Manusia Berbasis Web Edy Susanto STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: edy@gmail.com Abstrak Sistem pakar

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Mobil Isuzu Panther Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Android

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Mobil Isuzu Panther Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Android Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Mobil Isuzu Panther Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Android Ingke Nur Fitriana Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli Definisi Kecerdasan Buatan Merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer Yang membuat agar mesin

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata : Kecerdasan Buatan Bobot Mata : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata : Representasi pengetahuan dan pemecahan persoalan AI; Logika; Uncertainty; Vision Blind Search; Al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan global. Dengan ketatnya persaingan dalam dunia global

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan global. Dengan ketatnya persaingan dalam dunia global BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi sangat dirasakan dalam kehidupan kita seharihari, teknologi yang diciptakanpun menjadi semakin optimal seiring dengan kebutuhan dan persaingan

Lebih terperinci

Suhati Novalia Rengganis

Suhati Novalia Rengganis Perancangan Sistem Pakar Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks AntropometriBerat Badan Terhadap Umur (BB/U) menggunakan Metode Forward Chaining Suhati Novalia Rengganis Abstraksi Status gizi

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan B Artificial Inttelligent CEH3I3 PRODI SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2017

Kecerdasan Buatan B Artificial Inttelligent CEH3I3 PRODI SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2017 Kecerdasan Buatan B Artificial Inttelligent CEH3I3 PRODI SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2017 PENDAHULUAN (Pengenalan Silabus dan Kontrak Belajar) Pengenalan Matakuliah Matakuliah Bobot : Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN INTELEGENSI BUATAN

BAB I PENGENALAN INTELEGENSI BUATAN BAB I PENGENALAN INTELEGENSI BUATAN A. Pengantar Intelegensi Buatan (AI) Intelegensi Buatan (Artificial Intelligence) merupakan cabang terpenting dalam dunia computer yang membuat agar mesin (computer)

Lebih terperinci

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN PENDAHULUAN HENKI FDS R

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN PENDAHULUAN HENKI FDS R SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN PENDAHULUAN HENKI FDS R DESKRIPSI PERKULIAHAN Mata Kuliah Sistem Berbasis Pengetahuan (2 SKS) Tujuan : Mhs mampu memahami SBP : karakteristik, penggunaan, manfaat dan arsitektur

Lebih terperinci

Bahasa Pemograman Modul XI

Bahasa Pemograman Modul XI Bahasa Pemograman Modul XI Pembahasan Membedakan jenis bahasa pemograman Menjelaskan bahasa prosedural beserta dengan contohnya Menjelaskan bahasa pemograman berorientasi objek Menjelaskan jenis jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat, berpengaruh pada perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga penggunaan perangkat mobile semakin memasyarakat. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini sudah banyak teknologi Handphone yang berevolusi menjadi smartphone. Sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bahwa masyarakat tak bisa lepas

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 1/7/2016 What s Artificial Intelligence What is Artificial Intelligence (AI) Cabang Science yang

Lebih terperinci

Lesson-1. Introduction to Artificial Intelligence

Lesson-1. Introduction to Artificial Intelligence Lesson-1 Introduction to Artificial Intelligence Contoh Aplikasi AI VIDEO Artificial Intelligence Intelligence Kecerdasan Intelegensia Kepintaran Artificial Buatan Semu Artifisial Apa itu AI? Bagaimana

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Sistem : IT012234 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Review Sistem Mahasiswa mengingat mbali konsep serta ruang lingkup dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA QUIZ PENGANTAR KECERDASAN BUATAN Kelompok : Hasbi Nur Haqi (50407406) (Ketua) M. Isramuddin (50407572) Septo Aditiyo (50407796) Yusup Bachtiar (50407929) Kelas : 4IA03 UNIVERSITAS GUNADARMA 2010 Soal dan

Lebih terperinci

Representasi Pengetahuan dan Penalaran

Representasi Pengetahuan dan Penalaran Representasi Pengetahuan dan Penalaran PENGETAHUAN Pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman secara praktis maupun teoritis terhadap suatu obyek atau domain tertentu. Pengetahuan merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X SISTEM PAKAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN RINGAN MOBIL BENSIN MENGGUNAKAN VIDEO TUTORIAL BERBASIS WEB Oleh: Harison dan Alexyusanderia Teknik Informatika Institut Teknologi padang Jalan Gajah Mada Padang Telp

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci