RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE Oleh : Asep Ma mun C PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir Skripsi ini. Bogor, Mei 2009 Asep Ma mun C

3 RINGKASAN ASEP MA MUN. Rancang Bangun Sistem Informasi Data Hidroakustik Berbasis Website. Dibimbing oleh HENRY M. MANIK dan BONAR P. PASARIBU. Penelitian sistem informasi hidroakuktik dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institus Pertanian Bogor. Data hidroakustik yang digunakan merupakan data primer di perairan Selatan Jawa pada tanggal 10 Desember 2003 hasil penelitian bersama Tokyo University of Marine Science and Technology Japan dan FPIK-IPB. Hasil pengolahan diperoleh lokasi penelitian termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 m. Dalam pendeteksian ikan diperoleh data Target Strength (TS) terbesar terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -32,95 db dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -62,78 db. Berdasarkan persamaan Foote (1987), dapat diduga bahwa panjang ikan terbesar sebesar 56,56 cm dan terkecil sebesar 1,82 cm. Nilai Scattering Volume (SV) terbesar terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -43,75 db dan nilai SV terkecil terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -65,10 db. Semakin besar nilai SV maka pengelompokan target semakin besar. Densitas ikan secara horizontal menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m 3. Densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m 3, sedangkan densitas ikan terkecil yaitu 0,584 ikan / m 3. Dari hasil pengklasifikasian pantulan pertama (E1) dan pantulan kedua (E2), lokasi penelitian didominasi oleh substrat pasir berlumpur. Distribusi pasir berlumpur ini sangat dipengaruhi oleh faktor pergerakan arus dan gelombang yang sangat kuat. Adanya pengaruh arus dan gelombang dapat mengakibatkan lumpur tidak dapat mengendap di sepanjang pantai, akibatnya pada daerah ini hampir sebagian besar didominasi oleh tipe pasir sedangkan kearah laut lepas didominasi substrat lumpur. Sistem informasi hidroakustik terdiri dari beberapa database yang saling berelasi atau berhubungan. Dalam relasi database memiliki kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Hubungan atau relasi yang digunakan adalah hubungan dari satu ke satu ( One to one) dan hubungan relasi dari satu ke banyak (One to many). Pada sistem informasi data hidroakustik terdiri dari halaman utama, hasil analisis hidroakustik, formula, download, buku tamu, kontak, link instansi terkait dan halaman jurnal / artikel yang tersedia. Sistem informasi hidroakustik memiliki fasilitas untuk user (peneliti / pembuat artikel) dapat mengupload hasil penelitianya. Peta lokasi penelitian pada halaman utama sistem informasi ini dapat memberikan informasi hidroakustik pada titik-titik yang telah ditentukan di peta. Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Pengelolaan sistem informasi ini dilakukan oleh administrator termasuk dalam menentukan user yang akan diterima menjadi anggota. Sistem informasi hidroakustik diciptakan sebagai sarana untuk para peneliti untuk menyimpan dan menginformasikan hasil karyanya ke dunia luas. Data yang tersimpan dalam sistem informasi hidroakustik dapat disimpan dalam dua jenis yaitu dalam bentuk raw data (*.txt, *.csv) untuk data mentah dan dalam bentuk *.pdf, *.ppt dan*.doc untuk tulisan yang akan dipublikasikan.

4 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Oleh: Asep Ma mun C PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

5 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE. Pembuatan sistem informasi data hidroakustik sangat penting untuk pengembangan informasi dunia kelautan, khususnya untuk teknologi deteksi bawah air dengan menggunakan gelombang suara. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada kedua orang tua, Bapak Muhammad Shoim dan Ibu Siti Djubaedah atas doa, jerih payah dan kasih sayang, kepada adik-adikku Dewi, Tia dan Nurlela yang selalu memberi dukungan, serta keluarga besarku yang selalu membantuku selama ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Henry M. Manik, M.T dan Bapak Prof. Dr. Ir. Bonar P Pasaribu, M.Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi pembimbing dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Ranum Esha Kharisma atas segalanya yang telah diberikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, khususnya Muhammad Iqbal, S.Pi, Obed Agtapura S.Pi yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Rekan-rekan ITK 41 dan seluruh warga ITK-IPB atas dukungan dan kebersamaan dalam menempuh masa pendidikan. Bogor, Mei 2009 Penulis

6 Hak cipta milik Asep Ma mun, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Dilarang mungutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya

7 SKRIPSI Judul Skripsi Nama Mahasiswa Nomor Pokok Departemen : RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE : Asep Ma mun : C : Ilmu dan Teknologi Kelautan Menyetujui, Komisi Pembimbing Dr. Ir. Henry M. Manik,M.T. NIP Prof. Dr. Ir. Bonar P. Pasaribu,M.Sc. NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prof. Dr. Ir. Indra Jaya,M.Sc. NIP Tanggal Lulus : 19 Mei 2009

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem Manajemen Basis Data Model Basis Data Relational Teknologi Internet World Wide WEB Hidroakustik Sistem Akustik Bim Terbagi Near Field dan Far Field Target Strength (TS) Volume Backscattering Strength (Sv) Pendugaan Densitas Ikan Panjang Ikan Batimetri Lapisan Dasar Perairan III. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Peralatan Penelitian Tahap Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Data Tahap Perancangan dan Pemrograman Sistem Tahap Implementasi dan Verifikasi Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hidroakustik Profil Batimetri Laut Selatan Jawa Sebaran vertikal Target Strength (TS) Sebaran vertikal Scattering Volume (Sv) Sebaran Horizontal Densitas Ikan Sebaran Vertikal Densitas Ikan Panjang Ikan Hamburan Balik Dasar Perairan Sistem Informasi Perancangan Basis Data Perancangan Hierarki Halaman Web Tampilan Sistem Informasi... 48

9 4.2.4 Halaman Input Data Input Data Hidroakustik Input Data Artikel / Jurnal Input Institusi Terkait Input Formula Input Kontak Registrasi Anggota Input Download Halaman Output Data Output Informasi Umum Data Hidroakustik Output Data Publikasi Penelitian Hasil Tampilan Output Data Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Hidroakustik V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

10 DAFTAR TABEL No.Tabel Halaman 1. Perbedaan antara Server Side Script dan Client Side Script Deskripsi tabel data dan struktur basis data hidroakustik... 45

11 DAFTAR GAMBAR No.Gambar Halaman 1. Skema sistem informasi berbasis internet Prinsip kerja metode akustik Transduser bim terbagi Bentuk Split Beam dan Full Beam Transduser Radiasi energi dari Transduser Geometri akustik dasar perairan Klasifikasi jenis substrat dasar berdasarkan nilai E1 dan E Peta Lokasi Penelitian Diagram alir analisis data hidroakustik Batimetri daerah penelitian Sebaran vertikal Target Strength pada tiap strata kedalaman Sebaran vertikal Scattering Volume pada tiap strata kedalaman Sebaran horizontal densitas ikan Nilai sebaran densitas ikan rata-rata perstrata kedalaman Estimasi panjang ikan berdasarkan data hidroakustik Sebaran nilai backscattering volume E1 dasar Laut Selatan Jawa Sebaran nilai backscattering volume E2 di Laut Selatan Jawa Diagram relasi antar tabel basis data hidroakustik Halaman Log in sistem informasi hidroakustik Tampilan blok Header dan Menu Pop Up Tampilan blok Footer Tampilan blok kiri sistem informasi hidroakustik Tampilan halaman utama sistem informasi hidroakustik Diagram input data hidroakustik... 52

12 25. Diagram input artikel / jurnal Diagram input institusi terkait Input data formula Input data kontak Diagram input registrasi anggota Diagram input download Diagram output data umum sistem informasi hidroakustik Diagram output data publikasi penelitian Tampilan informasi statis ( Formula ) Tampilan informasi statis ( Link Instansi Terkait ) Tampilan informasi statis ( Kontak ) Tampilan informasi statis ( data hasil olahan ) Tampilan informasi Dinamis ( Target Strength ) Tampilan informasi Dinamis ( Download ) Tampilan informasi Dinamis ( Guest Book ) Tampilan informasi Dinamis ( Daftar User ) Tampilan informasi Dinamis ( Artikel / Jurnal )... 67

13 DAFTAR LAMPIRAN No.Lampiran Halaman 1. Data nilai kedalaman menurut posisi dan ESDU Data nilai panjang ikan Data nilai sebaran horizontal densitas ikan Data rata-rata sebaran densitas ikan perstrata kedalaman Data Nilai Kekasaran (E1) dan Kekerasan (E2) menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU Data Nilai Target Strength menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU Data Nilai Scattering Volume menurut posisi Strata kedalaman dan ESDU Data Nilai Densitas Ikan menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU

14 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidroakustik merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), antara lain; Echosounder, Fishfinder, Sonar dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Keunggulan komparatif metode akustik antara lain: berkecepatan tinggi (great speed), sehinga sering disebut quick assessment method, memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time, akurasi dan ketepatan (accuracy and precision), dilakukan dengan jarak jauh (remote sensing), informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time)(fao,1985). Instrumen akustik sekarang ini telah berkembang dengan pesat sehingga dapat menghitung Target Strength ikan melalui pengukuran secara langsung melalui berbagai percobaan - percobaan khususnya echosounder dual beam dan split beam, kedua instrumen ini juga telah digunakan untuk estimasi kelimpahan melalui echo integration (Maclennan dan Simmonds, 1992). Data yang diperoleh sistem hidroakustik pada umumnya berupa echogram yang merupakan nilai estimasi Target Strength, Scattering Volume, batimetri dan substrat dasar. Pada saat ini telah dikembangkan juga suatu pendetekian substrat dasar dengan melihat nilai kekasaran (E1) dan nilai kekerasan (E2), dan dengan melihat bottom backscattering strength. Penelitian pendugaan klasifikasi substrat dasar dengan menggunakan nilai kekasaran dan kekerasan dan hubunganya dengan komunitas ikan demersal oleh (Pujiyati, 2008). Pengklasifikasian dasar perairan di Perairan Sumur, Banten dengan menggunakan nilai kekasaran dan kekerasan (Taruk Allo,2008) dan Kuantifikasi bottom acoustic backscattering strength di

15 perairan Selatan Jawa (Manik et al,2006). Dengan adanya sistem informasi data yang dihasilkan dapat diakses dan dipergunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dengan mudah melalui web. Sistem Informasi yang telah dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan konservasi mangrove, yaitu suatu sistem informasi mangrove yang dikembangkan di wilayah Ciamis, dengan sistem stand alone (Suhana, 2002), sistem informasi mangrove yang berbasis jaringan internet serta mencakup wilayah seluruh Indonesia (Purnama, 2004) dan sistem informasi konservasi terumbu karang yang berbasis jaringan (Perkasa, 2005). Ketiga sistem yang telah dibuat di atas, data yang digunakan merupakan data hasil survei lapang yang bersifat hasil perhitungan visual dan identifikasi langsung dilapangan. Pada sistem informasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan data hidroakustik yang diperoleh melalui echo integration sebagai sumber data Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari karakteristik perairan di Selatan Jawa dengan mengunakan metode hidroakustik. 2. Mengembangkan sistem basis data hidroakustik berbasis website.

16 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu kesatuan (entity) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logik. Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu, sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Prahasta, 2005). Kata data dan informasi memiliki arti yang saling berkaitan. Data adalah fakta yang diperoleh dari pengamatan, baik pengamatan dengan panca indera maupun dengan alat. Informasi adalah data yang telah mengalami proses tertentu, tetapi informasi tertentu dapat menjadi data untuk proses lain yang kemudian akan menghasilkan informasi lagi (Nabil,1998). Informasi terbentuk dari proses penggabungan data-data dalam susunan yang mempunyai arti (Davis,1991). Menurut Supranto (1992), data secara umum mempunyai dua kegunaan atau fungsi yaitu untuk mengetahui atau memperoleh suatu gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan dan untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan Sistem Manajemen Basis Data Sutanta (1996) mendefinisikan basis data (database) sebagai suatu kumpulan data yang disimpan secara bersama-bersama pada suatu media tanpa ada redudansi (data yang tidak diperlukan atau pengulangan data) satu sama lain sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali.

17 Satu sistem manajemen basis data (Data Base Management System, DBMS) adalah sistem yang berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari set basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus, mengambil dan membaca data (Kristanto,1994). Menurut Kristanto (1994), dalam merancang basis data kesulitan yang paling utama adalah bagaimana merancang suatu basis data yang dapat memuaskan keperluan saat ini dan yang akan datang. Perancangan model konseptual basis data merupakan hal yang penting, dimana pada point ini harus menunjukan entitas dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan. Dalam menentukan entitas dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi dimasa yang akan datang. Kemudian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang basis data yaitu : 1. Redudansi dan Inkonsistensi Data Redudansi adalah data yang sama di beberapa tempat. Hal ini dapat menyebabkan inkonsitusi data, karena jika ada data yang harus dirubah harus merubah data satu persatu. Selain itu juga menyebabkan pemborosan ruang dan biaya. 2. Kesulitan Akses Data Data yang kita miliki mudah untuk diakses dengan program yang familiar (user friendly), dan DBMS sudah dapat memenuhi syarat tersebut. 3. Isolasi Data Untuk Standarisasi Apabila data yang kita miliki tersebut di beberapa file, maka haruslah dalam format yang sama sehingga tidak menyulitkan dalam pengaksesan data.

18 4. Pengguna / Multiple User Salah satu alasan mengapa basis data dibuat adalah karena nantinya basis data digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda dan diakses oleh program yang sama dengan berbeda orang dan waktu, sehingga basis data yang baik harus tidak tergantung dan menyatu dengan programnya. 5. Masalah Keamanan ( Security) Sistem basis data yang baik haruslah mempunyai program yang dapat mengatur hak akses data dari user. 6. Masalah Integritas Apabila terdapat dua file yang asing berkaitan maka harus ada field kunci yang mengkaitkan antara keduanya. 7. Masalah Kebebasan Data Sistem basis data yang baik harus menjamin bahwa bila suatu saat struktur basis data dirubah, maka program tidak perlu dirubah dan tetap dapat mengakses data. Komponen terpenting dalam DBMS (Data Base Management System) adalah data, karena data inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing (Kadir, 2003) Model Basis Data Relational Basis data relational merupakan suatu teknik yang menghubungkan antara satu entity dengan entity lainya. Hubungan relational antara file dihubungkan dengan kunci relasi. Kunci relasi merupakan field kunci yang unik dari masingmasing file (McLeod,1995).

19 Relasional merupakan asosiasi antara tabel data dalam bentuk dua dimensi, dimana setiap relasi (tabel) terdiri dari sekumpulan kolom dan sejumlah baris. Setiap kolom didalam suatu relasi disebut juga atribut relasi tersebut. Setiap baris pada suatu relasi disebut juga record yang mengandung nilai data untuk entity (Kadir, 2003). Menurut Kadir (2003) relationship dapat berupa : 1. Relasi satu ke satu (one to one). Setiap entity dari dalam relasi A dihubungkan dengan paling banyak satu entity didalam relasi B dan satu entity didalam relasi B dihubungkan dengan paling banyak satu entity di dalam relasi A. 2. Relasi satu ke banyak (one to many). Setiap entity didalam relasi A dihubungkan dengan lebih dari satu entity di dalam relasi B. Sedangkan entity didalam relasi B hanya dihubungkan dengan paling banyak satu entity didalam relasi A, atau kebalikanya. 3. Relasi banyak ke banyak (many to many). Setiap entity di dalam relasi A dihubungkan dengan sejumlah entity di dalam relasi B, dan entity di dalam relasi B dihubungkan dengan sejumlah entity didalam relasi A Teknologi Internet Teknologi internet merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu teknologi client / server, dimana file program dan database disimpan di server dan input / output dilakukan oleh pengguna dikomputer client yang dihubungkan melalui internet (Fathansyah,1999). Di dalam internet, pemrograman dibagi menjadi dua menurut jenisnya yaitu Server Side Script (programming) dan Client Side Script (programming). Server side artinya bahasa pemrograman dieksekusi di Server dan hasilnya akan dikirim kepada pihak pengguna sudah berbentuk file html, sedangkan pada Client Side

20 Program ditaruh di file html dan diolah di komputer client (Fathansyah,1999). Perbandingan antara keduanya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan antara Server Side Script dan Client Side Script Server Side Script Client Side Script Bahasa yang dipakai ASP, CFM, PHP, JSP Javascript, Vbsript, Jscript Tempat eksekusi Server Client Keamanan Lebih tinggi, listing program tidak dapat dilihat Lebih rendah, listing program terlihat Dari uraian diatas maka sistem informasi berbasis internet dapat diringkas dalam skema sebagai berikut (Gambar 1). Sumber : Perkasa, 2005 Gambar 1. Skema Sistem Informasi Berbasis Internet 2.5. World Wide WEB Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah Web. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol).

21 Dokumen Web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Informasi yang terdapat pada Web disebut halaman Web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman Web dari browser, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL tersusun atas tiga bagian yaitu format transfer, nama host dan Path berkas dokumen ( Kadir, 2003). Dalam sistem komputer kita dapat mengelompokannya menjadi dua kategori, yaitu Client dan Server. Server bertugas dalam menyampaikan informasi dan memproses permintaan Client informasi yang diterima sangat beragam mulai dari gambar, data dan suara keseluruhan dari informasi tersebut dikirim melalui Interface yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan dan server yang digunakan. HTML dapat digunakan secara bebas dan yang paling umum digunakan antara lain adalah PHP, ASP, JSP, CFM Hidroakustik Menurut MacLennan dan Simmonds (2005), data hidroakustik merupakan data hasil estimasi echo counting dan echo integration melalui proses pendeteksian bawah air. Proses tersebut antara lain seperti berikut: 1. Transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transduser. 2. Transduser akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan dengan satuan ping. 3. Suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai objek, kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek dalam bentuk echo dan kemudian diterima kembali oleh tranduser.

22 4. Echo yang diperoleh tersebut diubah kembali menjadi energi listrik di transduser kemudian diteruskan ke receiver. 5. Pemrosesan sinyal echo dengan menggunakan metode echo integration. 6. Echo yang diperoleh dapat mengestimasi beberapa data antara lain target strength, scattering volume, scattering area, densitas ikan, batimetri, panjang ikan, lapisan dasar perairan dan dapat diaplikasikan untuk kegiatan lainya. Proses tersebut kedalam sebuah gambar maka akan seperti dibawah ini (Gambar 2). Sumber : MacLennan dan Simmonds, 2005 Gambar 2. Prinsip Kerja Metode Hidroakustik

23 Pemanfaatan metode hidroakustik antara lain: untuk pendugaan stok sumberdaya hayati, operasi penangkapan ikan, navigasi, mempelajari proses sedimentasi, penentuan kontur dasar laut atau batimetri, penentuan jenis dan komposisi dasar laut (lumpur, pasir, kerikil, kerang dan sebagainya) dan penentuan sifat-sifat akustik dari air laut dan objek bawah air Sistem Akustik Bim Terbagi Menurut Simrad (1993b) sistem akustik bim terbagi terdiri dari; (1) tampilan berwarna yang beresolusi tinggi untuk menampilkan echogram secara real time dan juga berfungsi sebagai pengontrol dalam pengoperasian echosounder, (2) transceiver yang terdiri dari unit elektronik echosounder, yang terdiri dari unit transmitter dan receiver. Jenis ini juga dilengkapi dengan sarana hubungan paralel input-output untuk berhubungan dengan bagian diluar echosounder. Transducer bim terbagi dibagi menjadi empat kuadran yaitu FP (Fore Port), FS (Fore Starboard), AP (Aft Port) dan AS (Aft Starboard) (Gambar 3). FORE PORT FP AP FS AS STARBOARD AFT Sumber : Simrad, 1993b Gambar 3. Transduser Bim Terbagi Pengukuran fase pada bidang alongship diperoleh dari jumlah sinyal pada bagian fore port dan fore starboard dari transduser dan jumlah sinyal dari bagian

24 aft port dan aft starboard (Gambar 4). Pengukuran fase pada bidang melintang juga dapat diperoleh dengan cara yang sama. Fore alongship dan fase melintang ini digunakan untuk menentukan arah target relatif terhadap sumbu pusat bim suara (MacLennan and Simmonds,2005). Sumber : MacLennan and Simmonds, 2005 Gambar 4. Bentuk Split Beam dan Full Beam Transduser Transmitter mengirim power ke semua bagian transduser pada waktu yang bersamaan. Sinyal yang terpantul dari target diterima secara terpisah oleh masing-masing kuadran. Selama penerimaan berlangsung, ke empat bagian transduser menerima echo dari target, dimana target yang terdeteksi oleh transduser terletak pada pusat dari bim suara dan echo dari target akan diterima oleh keempat bagian transduser pada waktu bersamaan. Jika target yang terdeteksi tidak terletak tepat pada sumbu pusat dari bim suara, maka echo akan

25 diterima lebih dulu oleh bagian transduser yang paling dekat dari target atau dengan mengisolasi terget dengan menggunakan output dari full beam (MacLennan and Simmonds,2005). Echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG) di dalam sistem perolehan data akustik. TVG ini berfungsi secara otomatis untuk mengeleminir pengaruh atenuasi yang disebabkan baik oleh geometrical spreading dan absorpsi suara ketika merambat ke dalam air. Ada dua tipe fungsi TVG yaitu fungsi TVG yang bekerja untuk echo ikan tunggal yang disebut fungsi TVG 40 log R dan fungsi TVG 20 Log R yang bekerja untuk echo ikan berkelompok. Fungsi TVG 40 Log R menghasilkan sinyal amplitudo yang sama untuk ikan dengan ukuran yang sama tergantung dari jarak target terhadap transduser sehingga kekuatan echo hanya tergantung dari target strength yang bersangkutan. Fungsi TVG 20 Log R akan menghasilkan sinyal amplitudo yang sama untuk kelompok ikan dengan ukuran yang sama tanpa tergantung pada jarak target terhadap pusat transduser (MacLennan and Simmonds,2005) Near Field dan Far Field Menurut Lurton (2002) pada saat transduser memancarkan suara maka akan terjadi perpindahan energi pada lingkungan. Energi yang dipancarkan oleh transduser ke suatu medium dapat menghilang seiring dengan perambatan suara pada medium tersebut. Proses hilangnya energi tersebut bergantung jarak antara titik observasi terhadap transduser. Terdapat dua zona dimana terjadi perpindahan energi saat suara dipancarkan, zona tersebut adalah Near field dan Far field. Near field (zona Fresnel) merupakan zona adanya pengaruh dari titik-titik yang berbeda fase satu dengan lainya pada saat transduser mentransmisikan

26 suara (Lurton,2002). Sedangkan menurut MacLennan dan Simmonds ( 2005), Near field merupakan jarak dari permukaan transduser sampai kejarak dimana terjadi fluktuasi yang tinggi dari intensitas atau tekanan. Far field (zona Fraunhofer) adalah zona terjadinya perbedaan sinyal karena pengaruh interferensi yang hilang pada wilayah tersebut. Intensitas berkurang seiring bertambahnya kedalaman. Menurut MacLennan dan Simmonds ( 2005), Far field merupakan jarak dimana terjadinya fluktuasi intensitas suara ketika ditransmisikan oleh transduser. Berikut adalah gambar radiasi energi yang dipancarkan oleh transduser serta pembagian Near field dan Far field. Sumber : Lurton,2002 Gambar 5. Radiasi energi dari Transduser

27 Target Strength (TS) Target Strength (TS) merupakan faktor terpenting dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan dengan menggunakan metode hidroakustik. TS merupakan suatu ukuran yang dapat menggambarkan kemampuan suatu target untuk memantulkan gelombang suara yang datang mengenainya. Nilai TS suatu ikan tergantung kepada ukuran dan bentuk tubuh, sudut datang pulsa, tingkah laku atau orientasi ikan terhadap transduser, keberadaan gelembung renang, frekuensi atau panjang gelombang suara, acoustic impedance dan elemen ikan (daging, tulang, kekenyalan kulit serta distribusi dari sirip dan ekor) walaupun pengaruh elemen terakhir ini kecil karena nilai kerapatanya tidak berbeda jauh dengan air (MacLennan and Simmonds,2005). Menurut Coates (1990) menyatakan TS adalah ukuran decibel intensitas suara yang dikembalikan oleh target, diukur pada jarak standar satu meter dari pusat akustik target relatif terhadap intensitas suara yang mengenai target. Johannesson dan Mitson (1983) membagi dua definisi TS berdasarkan domain yang digunakan, yaitu intensitas target strength (TS i ) dan energi target strength (TS e ). Berdasarkan intensitas target strength dapat diformulasikan sebagai berikut (Pers.1). TS i = 10 log I I r i, r = 1 m... (1) dimana TS i = Intensitas target strength I r = Intensitas suara yang dipantulkan diukur pada jarak 1 meter dari target I i = Intensitas suara yang mengenai target

28 Sedangkan energi target strength diformulasikan sebagai (Pers.2). TS e = 10 log E r, r = 1 m... (2) E i dimana TS e = Energi target strength E r = Energi suara yang dipantulkan diukur pada jarak 1 meter dari target E i = Energi suara yang mengenai target Menurut Maclennan dan Simmond (2005), TS merupakan backscattering cross section dari target yang mengembalikan sinyal dan dinyatakan dalam bentuk persamaan: TS = 10 log 4... (3) Sedangkan menurut Burczynski dan Johnson (1986) kesetaraan backscattering cross section (σ bs ) dengan TS dinyatakan dalam (Pers.4). TS = 10 log σ bs... (4) dimana σ bs = Target backscattering cross section TS ikan tunggal sebagai scalling factor bagi volume backscattering strength kelompok ikan agar diperoleh pendugaan kelimpahan ikan. Dawson dan Karlp (1990), pendugaan baik ukuran maupun densitas ikan selalu tergantung pada distribusi target strength.

29 Volume Backscattering Strength (Sv) Volume backscattering strength (Sv) merupakan rasio antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu group single target, dimana target berada pada suatu volume air (Lurton,2002). Pengertian volume backscattering strength ini mirip dengan pengertian target strength, dimana target strength untuk ikan tunggal sedangkan volume backscattering strength untuk mendeteksi kelompok ikan. Maclennan dan Simmonds (2005) menyatakan bahwa Sv dari kelompok ikan dapat ditentukan dari volume reverberasi. Teori volume reverberasi menggunakan pendekatan linear untuk directional transducer dengan asumsi: 1. Ikan bersifat homogen atau terdistribusi merata dalam volume perairan. 2. Perambatan gelombang suara pada garis lurus dimana tidak ada refleksi oleh medium hanya ada spreading loss saja. 3. Densitas yang cukup dalam satuan volume. 4. Tidak ada Multiple Scattering. 5. Panjang pulsa yang pendek untuk propagasi diabaikan. Total intensitas suara yang dipantulkan oleh suatu multiple target adalah jumlah dari intensitas suara yang dipantulkan oleh masing-masing target tunggal (Pers.5). I r total = I r1 +I r2 +I r3 +I r I r n... (5) dimana n = jumlah target

30 Suatu grup terdiri dari n target dengan sifat-sifat akustik serupa maka diperoleh persamaan sebagai berikut: I r total = n. Ir... (6) dimana Ir = intensitas rata-rata yang direfleksikan oleh target tunggal Equivalent cross section rata-rata tiap target (Pers.7). = 1 n n j 1 j... (7) Menurut definisi σ = 4 (I r /I i ) akan menjadi: I = 4 I r i... (8) Dengan mengganti I r = I r /I i yang diperoleh dari Pers.(8) ke pers.(6) maka akan diperoleh: I r total = n. I i... (9) 4 Jadi total intensitas dari gelombang suara yang dipantulkan oleh multiple target adalah proposional terhadap jumlah individu target (n), scattering cross

31 section rata-rata setiap target ( ) dan intensitas suara yang mengenai target (I i ). Persamaan (9) dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana yaitu: I r total ~ n..i i... (10) Persamaan ini merupakan dasar untuk pendugaan secara kuantitatif dari biomassa atau stok ikan dengan metode akustik. Metode echo integration yang digunakan untuk mengukur Sv yaitu berdasarkan pada pengukuran total power backscattered pada tranduser Pendugaan Densitas Ikan Dalam menduga densitas ikan pada suatu perairan dilakukan dengan mengitegrasikan echo yang berasal dari kelompok-kelompok ikan terdeteksi yang dianggap membentuk suatu lapisan perairan. Menurut Johanesson dan Mitson (1983), untuk integrasi pada jarak kedalaman R = R 2 R 1, Sv untuk satu transmisi dari suatu ukuran intensitas akustik, direfleksikan dari tiap m 3 air yang dijumlahkan dan dirata-ratakan pada R. Sehingga Sv dari persamaan (11) dapat ditulis sebagai berikut: Sv = 10 Log v + TS... (11) Jika Sv diketahui, maka rataan densitas ikan untuk suatu integrasi dapat diketahui apabila TS diketahui juga. Rata-rata Sv (MVBS, Mean Volume Backscattering Strength) sebuah transmisi akustik dalam range R = R 2 R 1 adalah:

32 n N 2 ( V0 ) n n 1 Sv Ci( R R ) (12) Dimana Ci menggambarkan parameter instrument : SL, SRT, dan lain-lain sedangkan N = R / (c /2) adalah jumlah pulsa yang terjadi dalam R dan 2 (V 0 ) n adalah kuadrat dari keluaran voltase ke-n. Kemudian pendugaan densitas dari MVBS dapat dilakukan dengan menghubungkan persamaan (24) dan persamaan integrator dimana output (M): R2 2 M Ge V dr... (13) 0. R1 dimana Ge adalah faktor gain echo integrator, V 0 adalah keluaran voltase yang langsung masuk ke input terminal dari integrator. Penggabungan dari pers.(24) dan (25) dapat dituliskan: Sv R M / C Ge... (14) i Dengan mengsubtitusikan persamaan (23) dan (26), akan didapatkan: / R M / Ci. Ge( / 4 )... (15) v v / R A... (16) Selanjutnya sistem akustik bim terbagi dapat diaplikasikan dengan: /... (17) A S A bs Integrasi didasarkan pada persamaan berikut (Simrad,1993):

33 2 / V 4. R. Sv... (18) / A / V. r... (19) rata rata / A... (20) bs Kemudian pers.(32) mengubah volume backscattering menjadi area backscattering per unit volume. Nilai area backscattering didapat dengan mengintegrasikan lapisan perairan secara vertikal. Lalu diperoleh output yang merupakan rata-rata interval A yang menyatakan nilai rata-rata area backscattering yang diperoleh dengan perhitungan rata-rata masing-masing nilai / A dalam suatu interval. Dalam Simrad (1993b), hubungan antara Sa (m 2 /nm 2 ) dengan A (m 2 /nm 2 ) dinyatakan sebagai: Sa = (1852 m/nm) 2 A... (21) Selanjutnya perhitungan yang diimplementasikan echosounder diperoleh dengan mengkombinasikan persaman menjadi: Sa = 4 nm R 1 R2 2 2 R. Svdr.(1852m / )... (22) Untuk memperoleh Sv dari Sa secara metemetis dapat diubah menjadi: Sv = Sa R (1852m / nm).( R1 R2 )... (23) Selanjutnya integrasi secara vertikal dilakukan dengan menghitung densitas ikan dalam suatu volume perairan berdasarkan persamaan (28) menjadi: ( R 1 R2 )... (24) v A dimana v merupakan densitas ikan yang diperoleh untuk tiap satuan jarak integrasi dalam satuan nilai jumlah ekor persatuan volume (1000 m 3 )

34 (Simrad,1993a). Nilai v dapat diperoleh dari persamaan (23) dengan memasukan nilai Sv dan TS dalam satuan decibel (db) menjadi: ( Sv TS) /10 v (25) Nilai v yang diperoleh merupakan volume densitas ikan dalam satuan fish / m Panjang Ikan Love (1971) menyatakan persamaan matematis hubungan antara scattering cross section, panjang ikan dan panjang gelombang adalah sebagai berikut: 2 b / a ( L / )... (26) dimana = scattering cross section = Panjang gelombang L = Panjang ikan a dan b = konstanta yang tergantung dari anatomi, ukuran dan panjang gelombang yang digunakan Pada formula diatas ini jelas terlihat fungsi frekuensi akustik atau panjang gelombang suara yang digunakan dalam pendeteksian. Selanjutnya Foote (1987) mengintroduksi formula TS dengan mengeliminasi fungsi akustik menjadi sebagai berikut: TS = 20 log L (27) dimana L = Panjang ikan (cm) 68 = Normalized TS ikan bersangkutan ( bladder fish-physoclist)

35 Batimetri Nontji (1993) menyebutkan bahwa batimetri adalah ukuran tinggi rendahnya dasar laut. Bathymetry merupakan istilah yang diambil dari bahasa Yunani, dimana bathy artinya kedalaman, metry artinya ilmu pengukuran. Penggunaan gelombang suara di dalam air untuk mendeteksi objek disuatu perairan mulai berkembang pada tahun 1920-an. Pada saat itu gelombang suara digunakan sebagai alat pendeteksi keberadaan kapal selam. Seiring dengan perkembangan jaman alat ini digunakan sebagai sarana eksploitasi pada wilayah perairan, termasuk untuk mengukur kedalaman. Dengan mengetahui waktu yang diperlukan untuk menerima kembali gelombang yang dipancarkan maka dapat diketahui jarak tempuh gelombang tersebut di dalam air. Isyarat bunyi yang dipancarkan dari lunas kapal, merambat dengan kecepatan rata-rata 1500 m/s, sehingga membentur dasar laut, dan gema yang dipantulkan kemudian ditangkap kembali. MacLennan dan Simmonds (1992) menjelaskan bahwa cepat rambat gelombang suara di air berkisar antara m/s, tergantung tekanan, suhu dan salinitas, sehingga nilai yang biasa digunkan sebagai nilai cepat rambat gelombang suara di air laut adalah 1500 m/s. Pengukuran kedalaman perairan dapat diketahui dengan delay antara waktu gelombang suara dilepaskan oleh transduser dan kemudian ditangkap kembali oleh hydrophone setelah mengenai objek. Metode ini menggunakan rumus kecepatan sederhana yaitu v = d / t, dimana v adalah kecepatan rambat gelombang suara di air (v = 1500 m/s); d adalah jarak tempuh gelombang suara; dan t adalah interval waktu antara gelombang suara dilepaskan dan ditangkap kembali oleh receiver. Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat diperoleh nilai kedalaman dengan perhitungan: kedalaman= 1 2 x jarak tempuh gelombang suara.

36 Akuisisi data batimetri berhubungan dengan data posisi dan data kedalaman. Di dalam proses pengambilan data batimetri, sebuah data yang teramati disebut titik fix. Titik fix harus memiliki informasi mengenai posisi dan kedalaman yang teramati secara bersamaan. Beberapa titik fix yang teramati dapat dibuat profil batimetri atau peta yang menggambarkan kondisi topografi dari permukaan dasar laut. Selain data posisi dan kedalaman juga diperlukan data ramalan pasang surut sebagai koreksi untuk menentukan bidang referensi kedalaman. Perekaman data dapat dilakukan secara terintegrasi oleh komputer. Data yang perlu direkam adalah: waktu (tanggal, jam yang dijadikan sebagai nama file), kedalaman dan data posisi (dicatat dari GPS), dari hasil perekaman didapat suatu profil batimetri yang akurat Lapisan Dasar Perairan Lapisan dasar perairan pada umumnya disusun oleh sedimen. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses hidrologi dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Seluruh permukaan dasar lautan ditutupi oleh partikel-partikel sedimen yang diendapkan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun (Garrison, 2005). Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pembongkaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka-rangka dari organisme laut. Ukuran-ukuran partikel sedimen sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat di berbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu sama lainnya.

37 Informasi mengenai tipe dasar, sedimen dan vegetasi perairan secara umum dapat digambarkan pada sinyal echo dimana sinyal ini dapat disimpan dan diperoleh secara bersamaan dengan menggunakan data GPS. Sinyal echo ini dapat diuraikan sehingga informasi mengenai dasar perairan dapat diproyeksikan ke suatu tabel digital. Untuk verifikasi hasil, sampel fisik dasar perairan harus diobservasi melalui penyelaman atau dengan menggunakan kamera bawah air (underwater camera) yang harus direkam sebagai salah satu data akustik yang diperoleh sehingga pada saat verifikasi kembali data yang ada dapat digunakan untuk membandingkan tipe dasar perairan yang belum diketahui (Burczynski, 2002). Nilai dari sinyal echo selain tergantung dari tipe dasar perairan (khususnya kekasaran dan kekerasan) tetapi tergantung juga dari parameter alat (misalnya frekuensi, transducer beamwidth dan lain-lain) (Burczynski, 2002). Verifikasi hasil akan valid hanya untuk sistem akustik yang telah dikalibrasi. Schlagintweit (1993) dan Kloser et al. (2001) mengamati klasifikasi dasar laut dari frekuensi akustik. Dasar perairan yang memiliki ciri-ciri yang sama, perbedaan indeks kekasaran diamati berdasarkan perbedaan dua frekuensi yang mereka gunakan. Schlagintweit (1993) menemukan bahwa perbedaan timbul dari frekuensi 40 khz dan 208 khz yang disebabkan oleh perbedaan penetrasi dasar laut berdasarkan frekuensi kedalaman pada berbagai tipe dasar perairan. Pada frekuensi rendah di mana panjang gelombang akustik adalah lebih besar dari skala kekasaran dasar laut, secara akustik permukaan dasar laut akan tampak lembut. Dalam hal ini, pantulan dasar laut akan didominasi oleh pola penyebaran dasar laut. Disisi lain pada frekuensi tinggi, panjang gelombang akustik lebih kecil dibanding skala dasar laut, penyebaran kekasaran dapat mendominasi sinyal yang dikembalikan dan dasar laut mungkin secara akustik dianggap kasar. Sebagai tambahan, ketika dasar laut menyerap lebih sedikit

38 energi pada frekuensi rendah dibanding frekuensi tinggi, lapisan dibawah dasar laut permukaan boleh jadi tampak secara akustik. Dengan demikian, backscatter dasar laut dan pemantulan dasar perairan pada frekuensi rendah dapat sampai pada waktu yang bersamaan dari berbagai sudut. Penggolongan dasar perairan tentunya akan selalu berkaitan dengan bagaimana cara menentukan fraksi sedimen dari dasar perairan. Perbandingan nilai E1 dan E2 dalam metode akustik tentunya akan memberikan gambaran yang jelas dari dasar perairan seperti digambarkan pada Gambar 5. E1 (Kekasaran) E2 (Kekerasan) Sumber : Siwabessy, 2000 Gambar 6. Geometri Akustik Dasar Perairan

39 Analisis data digunakan dengan menggunakan perangkat lunak Echoview 3.5 dan dua variabel yang menggambarkan karateristik dari sinyal dasar perairan yaitu : 1. Energy of the 1st bottom echo (E1) 2. Energy of the 2nd bottom echo (E2 Sumber : Burczynski, 2002 Gambar 7. Klasifikasi Jenis Substrat Dasar berdasarkan nilai E1 dan E2

40 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Data hidroakustik yang digunakan merupakan data primer di perairan Selatan Jawa hasil penelitian bersama Tokyo University of Marine Science and Technology Japan dan FPIK-IPB. Lokasi pengambilan data ditunjukan seperti Gambar 7. Gambar 8. Peta Lokasi Penelitian Penelitian rancang bangun sistem informasi data hidroakustik berbasis web ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2008 sampai bulan April Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahapan, yaitu pertama identifikasi masalah dan pengumpulan informasi, tahap perancangan dan pemrograman sistem serta tahap implementasi dan verifikasi. Penelitian ini dilaksanakan di

41 Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Departemen Ilmu Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Peralatan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah rancang bangun sistem informasi berbasis Web, sehingga sebagian besar peralatan yang dibutuhkan berbasis komputer. Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian rancang bangun sistem informasi data hidroakustik berbasis Web adalah dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Prosesor Intel Pentium 2,4 GHz 2. Memori DDR RAM 1.24 GB 3. Hardisk Seagate 7200 Rpm 160 GB 4. Keyboard dan mouse 5. Monitor Samsung Internal modem 56Kbps 7. Printer ( percobaan cetak grafik hasil penelitian ) Perangkat lunak yang digunakan selama penelitian mengenai sistem informasi ini adalah: 1. Microsoft Windows Xp Professional Perangkat lunak ini berfungsi sebagai sistem operasi yang digunakan dalam penelitian. 2. PHP for windows Program ini merupakan program Add On (tambahan/menempel) pada perangkat lunak Apache web server yang berfungsi sebagai penerjemah (interpreter) dari bahasa program PHP.

42 3. Macromedia Dreamweaver MX 2004 Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat layout halaman Web, dan juga sebagai editor HTML dan PHP. 4. Macromedia Fireworks MX 2004 Perangkat lunak ini digunakan untuk menyelaraskan gambar setelah diubah di program Adobe Photosop dengan standar Web. 5. Macromedia Flash MX Professional 2004 Perangkat lunak ini digunakan dalam pembuatan animasi yang akan digunakan didalam Web. 6. MySQL for windows 1.4 MySQL for windows 1.4 adalah perangkat lunak sebagai sistem manajemen basis data ( DBMS, database management system ). 7. PHPMyAdmin PHPMyAdmin adalah program berbasis Web untuk mempermudah manajemen basis data melalui internet. 8. XAMPP Merupakan kumpulan dari bahasa pemograman PHP,MySQL untuk membuat Web, dan server Apache Microsoft Office 2003 Perangkat lunak ini digunakan untuk pengolahan data dan penulisan laporan. 10. Microsoft Internet Explorer 6.0 Perangkat ini digunakan untuk browser, berfungsi untuk melihat tampilan akhir program dan juga sebagai interface dalam input/output antara server dengan user.

43 11. Mozilla Firefox 2.0 Version Perangkat lunak ini sejenis dengan Internet Explorer. Perangkat lunak sebagai perwakilan diantara browser lain, apakah program ini dapat berjalan dengan baik selain di browser Internet Explorer. 12. Matlab R2008b Perangkat lunak ini digunakan dalam pemrosesan data akustik yang berperan dalam pembuatan sebaran-sebaran dalam buntuk grafik 2 dimensi ataupun dalam grafik 3 dimensi. 13. Echoview 3.50 Perangkat lunak ini digunakan untuk pemrosesan data akustik untuk menghitung nilai/besarnya data yang diperoleh dari hasil pendeteksian bawah air Tahap Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Data Merancang dan membangun suatu sistem informasi terlebih dahulu diperlukan identifikasi masalah, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi sesuai kebutuhan. Tahapan ini dilakukan supaya sistem yang akan dibuat nanti dapat terpenuhi kebutuhannya dan bersifat informatif. Identifikasi masalah merupakan tahap yang sangat penting dalam perancangan sebuah sistem informasi. Adanya tahap identifikasi masalah kita dapat memperoleh gambaran mengenai data-data yang dibutuhkan. Data-data tersebut akan didapatkan gambaran-gambaran mengenai informasi yang akan ditampilkan dalam sistem. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan batasan informasi yang akan kita tampilkan pada sistem perangkat lunak nanti. Selesai tahap pengidentifikasian masalah dan penganalisisan data, kemudian dilakukan tahap pengumpulan informasi yang sesuai dengan

44 kebutuhan. Informasi yang akan diberikan pada penelitian ini yaitu informasi hasil pengolahan sebuah data lapang. Pengumpulan data dan informasi dibagi mejadi 2 bagian besar. Kedua data ini bersifat dinamis yang dapat berubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi. Bagian pertama adalah data daerah/wilayah penelitian dan data mekanisme dan spesifikasi alat. Data ini jarang sekali berubah dan kemungkinan untuk berubahnya kecil, sehingga data ini dimasukan oleh administrator pada tingkat pertama (admin utama). Bahkan untuk merubah/menghapus data ini, yang memiliki kendali adalah administrator tingkat pertama. Bagian data yang kedua adalah data hidroakustik yang berupa target strength, volume backscattering strength, backscattering area, densitas ikan, batimetri, panjang ikan dan lapisan dasar perairan. Data ini selalu bertambah dan berubah berdasarkan data yang dimasukan oleh administrator tingkat kedua, dimana administrator tingkat kedua ini adalah pengguna yang memanfaatkan sistem informasi tersebut. Data inilah yang menjadi bagian utama dan akan dihitung dalam software sistem informasi ini Tahap Perancangan dan Pemrograman Sistem Tahap perancangan dan pemrograman sistem dibedakan menjadi tahap spesifikasi dan sketsa web, desain web, pembuatan basis data dan tahap penggabungan basisdata dan desain menggunakan skrip PHP. Pada tahap ini dilakukan spesifikasi informasi yang akan disampaikan serta ditentukan datadata yang akan ditampilkan pada menu utama dan pada submenu. Setelah itu dibuat sketsa web agar memudahkan dalam mendesain web. Jika tahap desain web telah selesai kemudian lakukan pembuatan basisdata dari informasi yang telah diperoleh. Setelah skrip basis data selesai kemudian basis data tersebut digabungkan dan desain dengan menggunakan skrip PHP.

45 3.6. Tahap Implementasi dan Verifikasi Dalam tahap ini sistem yang telah dibuat diuji cobakan ( verifikasi sistem). Verifikasi sistem ini dilakukan untuk mencari kekurangan atau kelemahan dalam program yang telah dibangun. Kekurangan program yang dimaksud adalah baik kesalahan dalam programan atau yang lebih dikenal dengan istilah debugging. Selain itu juga dimungkinkan kekurangan dalam pengkonsepan sistem dan kekurangan dari segi isi. Masukan-masukan dari pengguna pada saat verifikasi ini sistem informasi dapat dibenahi dan disempurnakan agar dapat memberikan informasi yang cukup pada para pengguna. Proses rancang bangun sistem ini dikatakan selesai bila sistem informasi yang dihasilkan telah dapat memuaskan pengguna sistem informasi ini Analisis Data Dalam penghitungan nilai data hidroakustik merupakan hasil dari pengolahan software yaitu Echoview 3,50 dan Matlab R2008b dan beberapa dihitung dengan menggunakan beberapa persamaan yang telah baku yang kemudian data tersebut akan diupload setelah data mentah tersebut disimpan dalam bentuk ekstensi.csv atau.txt. Gambar olahan disimpan dalam bentuk.png,.gif atau.jpeg. File yang disimpan akan diupload secara online. Upload dapat dilakukan oleh administrator atau user yang telah terdaftar. Untuk proses analisis data hidroakustik dapat dilihat pada Gambar 9.

46 Transduser Software Echoview Data Akustik Faktor Kalibrasi Analize Pelagic Layer Posisi Batimetri Data Perstrata Kedalaman Integration Selection Ketebalan Integrasi Target Strength Scattering volume Densitas Ikan Panjang Ikan ( Foote,1987) Kekasaran (E1) & Kekerasan (E2) Sebaran Spasial dan Temporal Penyajian Gambar / Grafik ANALISIS Gambar 9. Diagram alir analisis data hidroakustik Faktor kalibrasi yang digunakan dalam pengolahan data hidroakustik ini antara lain, frekuensi gelombang, panjang gelombang, lebar pulsa, kecepatan suara, PH, suhu, Absorption coefficient (db/m), Transmitted power (W), Transducer gain (db), two-way beam angle dan TVG correction. Faktor-faktor diatas digunakan sebagai koreksi terhadap data yang diperoleh dengan harapan data yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi sebenarnya. Kedalaman perairan yang diobservasi yaitu pada kedalaman m dari posisi transduser diletakan.

47 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hidroakustik Profil Batimetri Laut Selatan Jawa Pada Gambar 10. terlihat profil batimetri Laut Selatan Jawa yang diperoleh dari hasil pemetaan batimetri, dimana dari gambar tersebut dapat dilihat batimetri perairan yang relatif rata dan landai. Sumber : Diolah dari Lampiran 1 Gambar 10. Batimetri daerah penelitian Laut Selatan Jawa termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 meter. Pengkategorian ini berdasarkan Nontji (1993) yang menyatakan bahwa perairan dangkal terhitung dari garis surut terendah hingga kedalaman meter. Kedalaman tertinggi yaitu 160,24 m terletak pada posisi 8 o 5 24 LS dan 108 o BT, sedangkan kedalaman terendah yaitu 112,30 m terletak pada posisi 8 o LS dan 108 o BT. Semakin ke selatan mengarah Samudera Hindia kedalaman laut semakin dalam.

48 Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Mbay (1998) yang mengukur batimetri dari bagian utara selat sunda hingga ke arah selatan. Dikatakan bahwa semakin ke arah selatan atau ke arah Samudera Hindia kedalaman semakin bertambah Sebaran vertikal Target Strength (TS) Dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan dengan menggunakan metode hidroakustik nilai rata-rata Target Strength (TS) merupakan faktor yang harus terlebih dahulu diketahui, selanjutnya dilakukan pengukuran nilai densitas ikan dari suatu perairan. Oleh karena itu dengan mengetahui sebaran nilai TS untuk setiap strata kedalaman bisa diduga ukuran ikan dalam suatu grombolan ikan. Hubungan nilai Target strength dengan nilai densitas ikan berdasarkan pada formula ( Sv TS) /10 V 10 dimana nilai densitas ikan semakin besar apabila nilai TS semakin kecil dengan catatan nilai Sv tetap. TS terbesar terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -32,95 db dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar - 62,78 db. Berdasarkan persamaan Foote (1987), yaitu TS = 20 log L 68, maka dapat diduga bahwa panjang ikan terbesar sebesar 56,56 cm dan terkecil sebesar 1,82 cm. Nilai TS merupakan indikasi dari ukuran target yang terdeteksi, dimana semakin besar nilai TS maka ukuran target akan semakin besar dan sebaliknya. Nilai TS di permukaan relatif lebih kecil dibandingkan dengan dilapisan kolom air yang lebih dalam. Hal ini karena pada lapisan permukaan banyak terdapat ikan-ikan pelagis berukuran kecil yang hidup untuk mencari makan, diperkirakan pada lapisan inilah plankton banyak dijumpai. Fitoplankton biasanya berkumpul di zona dengan intensitas cahaya yang masih memungkinkan terjadinya fotosintesis (Arinardi, 1996).

49 Sebaran nilai TS perstrata kedalaman di Laut Selatan Jawa dapat dilihat pada Gambar 11. Sumber : Diolah dari Lampiran 6 Gambar 11. Sebaran vertikal Target Strength pada tiap strata kedalaman

50 Sebaran vertikal Scattering Volume (Sv) Sebaran nilai SV rata-rata per strata kedalaman di Laut Selatan Jawa dapat dilihat pada Gambar 12. Sumber : Diolah dari Lampiran 7 Gambar 12. Sebaran vertikal Scattering Volume pada tiap strata kedalaman

51 Nilai Secattering Volume terbesar terdapat pada strata kedalaman meter yaitu sebesar -43,75 db dan nilai Secattering Volume terkecil terdapat pada strata kedalaman meter yaitu sebesar db. Nilai Scattering Volume menunjukan nilai pantulan dari target suatu kelompok ikan yang terdeteksi. Semakin besar nilai SV maka kemungkinan pengelompokan target semakin besar dan sebaliknya. Dengan adanya pengelompokan target, maka biomassa atau stok ikan dapat diduga besarnya Sebaran Horizontal Densitas Ikan Nilai dan sebaran densitas ikan secara horizontal di Laut Selatan Jawa, dapat dilihat pada Gambar 11. Sumber : Diolah dari lampiran 3 Gambar 13. Sebaran horizontal densitas ikan Dari gambar sebaran horizontal densitas ikan diatas, dapat dilihat bahwa densitas ikan menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m 3. Berdasarkan Gambar 13 dapat dilihat bahwa densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m 3 terletak pada posisi 8 o 4 95 LS dan 108 o BT, sedangkan densitas ikan terendah yaitu

52 Densitas Ikan ( ikan / m^3) Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB 0,584 ikan / m 3 terletak pada posisi 8 o 2 90 LS dan 108 o BT. Nilai densitas ikan relatif lebih tinggi pada daerah lepas pantai, hal ini diduga karena pada daerah pantai faktor oseanografi di Laut Selatan Jawa yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan pergerakan arus yang cepat tidak memungkinkan untuk ikan hidup. Sedangkan daerah lepas pantai memiliki karakteristik laut yang relatif tenang. Menurut Laevastu dan Hela (1970), faktor lingkungan seperti faktor fisik, kimia dan biologi merupakan salah satu faktor yang penting dalam perubahan sebaran dan kelimpahan ikan Sebaran Vertikal Densitas Ikan Nilai dan sebaran densitas ikan pada umumnya diperoleh nilai yang tidak begitu jauh berbeda pada setiap posisi dan strata kedalaman yang sama. Berikut grafik sebaran nilai densitas pada setiap strata kedalaman (Gambar:14). 5 4,5 densitas ikan 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0, densitas ikan 4,515 1,665 0,855 0,518 0,348 0,249 0,187 0,146 0,117 0,095 0,081 0,030 0,013 0,002 0,001 Sumber : Diolah dari Lampiran Strata Kedalaman Gambar 14. Nilai sebaran rata-rata densitas ikan perstrata kedalaman Gambar 14. memperlihatkan bahwa dengan bertambahnya kedalaman nilai densitas ikan semakin kecil. Kedalaman perairan mempengaruhi tingkah laku

53 ikan pada suatu perairan. Densitas ikan rata-rata terbesar terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar 4,5146 ikan / m 3. Untuk densitas ikan ratarata terkecil terdapat pada kedalaman m yaitu sebesar ikan / m 3. Densitas ikan rata-rata secara vertikal memperlihatkan kecenderungan melimpahnya ikan pada lapisan permukaan, pada lapisan ini diduga merupakan ikan-ikan pelagis kecil, hal ini berkaitan dengan ketersediaan makanan berupa plankton, pada lapisan permukaan plankton banyak ditemukan karena lapisan permukaan merupakan lapisan yang ideal bagi plankton untuk melangsungkan kegiatan fotosintesis untuk melangsungkan hidupnya. Pada lapisan permukaan penetrasi sinar matahari cukup tinggi sehingga proses fotosintesis juga dapat berlangsung sempurna. Tiap spesies ikan mempunyai toleransi yang berbeda terhadap faktor fisika dan kimia perairan seperti tekanan, suhu dan salinitas sehingga akan mempengaruhi pengelompokan ikan dan jenis ikan disuatu perairan. Faktor suhu, salinitas dan ketersediaan plankton sebagai makanan merupakan faktor pembatas bagi organisme ekosistem perairan yang menentukan nilai dan sebaran densitas ikan Panjang Ikan Panjang ikan adalah salah satu faktor yang dapat diperoleh dari hasil perhitungan nilai TS menurut persamaan 39 (Foote,1987), dimana target tunggal ikan yang mendominasi di area penelitian yaitu ikan berukuran kecil dan diasumsikan memiliki gelembung renang tertutup. Gambar 13, diperoleh dari hasil pengolahan integration selection kawanan ikan pada echogram. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diperkirakan panjang ikan yang berada diperairan tersebut. Setelah itu data tersebut dapat digunakan untuk penentuan jenis ikan, tentunya diperlukan penelitian lanjutan untuk verifikasi data tersebut.

54 panjang ikan (cm) Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; panjang ikan 53, , , , , , , , , , ,07284 Koordinat Diolah menggunakan persamaan 39 (Foote,1987) Sumber : Diolah dari lampiran 2 Gambar 15. Estimasi panjang ikan berdasarkan data hidroakustik Dari Gambar 15. diatas diperoleh nilai panjang ikan terbesar yaitu 62,68 cm pada posisi LS dan BT, sedangkan nilai panjang ikan terkecil adalah 11,85 cm pada posisi LS dan BT. Pada kenyataanya penggunaan rumus Foote (1987) dengan menggunakan sampel pada wilayah subtropis kurang tepat diaplikasikan karena ukuran dan bentuk tubuh ikan-ikan pada wilayah tropis seperti Indonesia memiliki bentuk tubuh yang pipih dibandingkan dengan wilayah subtropis. Untuk jenis ikan, wilayah tropis memiliki jenis yang beragam bila dibandingkan dengan ikan di wilayah subtropis Hamburan Balik Dasar Perairan Berdasarkan hasil pengolahan data di Laut Selatan Jawa menggunakan Echoview 3.5, pengklasifikasian tipe substrat dasar perairan dapat dilihat dari nilai hasil analisis pantulan pertama (E1) yang berkisar antara -30,06 db sampai -20,41 db. Gambar 14, menggambarkan sebaran nilai pantulan pertama (E1) dari dasar perairan dimana pada daerah sepanjang pantai memiliki nilai pantulan yang besar.

55 -8 L i n t a n g Bujur Sumber : Diolah dari lampiran 5 Gambar 16. Sebaran nilai backscattering volume E1 dasar Laut Selatan Jawa Daerah pantai memiliki pantulan yang kecil hal ini disebabkan karena daerah pantai merupakan perairan dangkal yang didominasi oleh tipe substrat pasir berlumpur. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya Manik et al (2006) menyatakan daerah tersebut didominasi oleh pasir berlumpur. Banyaknya lumpur pada wilayah ini diduga dipengaruhi oleh banyaknya masukan dari sungai yang membawa partikel lumpur dari darat, akibatnya pada daerah ini hampir sebagian besar didominasi oleh tipe substrat pasir berlumpur. Semakin ke arah laut nilai backscattering volume dasar perairan (E1) semakin besar berkisar antara -26,5 db sampai -22 db. Hal ini disebabkan pada daerah yang lokasinya berada jauh dari pantai sebagian besar tipe substratnya berupa fraksi pasir dimana fraksi ini mendapat pengaruh masukan dari darat sangat kecil. Gambar 17. menggambarkan distribusi nilai pantulan kedua (E2) dari dasar perairan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai E2 ini berkisar antara -63,57 db sampai dengan -34,86 db. Pada daerah sepanjang pantai nilai E2 terlihat sangat kecil dibandingkan dengan nilai E2 yang berada jauh dari pantai. Ini menunjukkan bahwa semakin ke arah pantai tipe substratnya semakin

56 memberikan hamburan yang lemah dikarenakan tipe substratnya berupa pasir berlumpur, sedangkan kearah laut lepas nilai hamburan semakin kuat hal ini diduga pada daerah ini banyak terdapat fraksi pasir. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya (Manik et al, 2006). -8 L i n t a n g Bujur Sumber : Diolah dari lampiran 8 Gambar 17. Sebaran nilai backscattering volume E2 di Laut Selatan Jawa Hasil diatas dapat dilihat bahwa fraksi pasir berlumpur memiliki nilai pantulan E1 (kekasaran) berkisar antara -30,06 db sampai -20,41 db dengan nilai ratarata dari backscattering volume dasar perairan sebesar -24,69 db. Nilai E2 (kekerasan) nilai pantulan dasar perairan berkisar antara -63,57 db sampai dengan -34,86 db dengan nilai rata-rata dari backscattering volume E2 sebesar - 52,73 db.

57 4.2. Sistem Informasi Perancangan Basis Data Dalam perancangan basis data harus benar-benar dimengerti mengenai sistem informasi yang akan dibuat. Informasi di dalam basis data diklasifikasikan dengan membuat tabel. Menurut fungsinya tabel-tabel tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu tabel penyimpanan data statis hidroakustik dan tabel data dinamis berupa penyimpanan data hasil penelitian hidroakustik. Kategori tabel data statis hidroakustik terdiri atas Formula yang digunakan, informasi terkini, informasi umum tentang website, link instansi terkait dan kontak website. Kategori tabel data dinamis terdiri atas data registrasi anggota, data umum lokasi penelitian beserta abstrak, metode, gambar sebaran, pembahasan dan data mentah hasil penelitian. Tabel tersebut kemudian akan ditampilkan di dalam sistem informasi. Konsep relational database ditandai dengan pengunaan kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Primary key adalah field untuk mengidentifikasikan baris secara unik yang berfungsi untuk mempermudah pengaturan dan perbaikan data pada tabel induk, sedangkan foregin key adalah kunci pada tabel anak yang terhubung dengan primary key pada tabel induk (Yung, 2003). Setelah key didapatkan maka dibuatkan relasi antar tabel. Deskripsi mengenai tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan informasi data hidroakustik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel-tabel yang ada akan dihubungkan dengan kata kunci seperti digambarkan pada Gambar 17.

58 Tabel 2. Deskripsi tabel data dan struktur basis data hidroakustik No Nama Tabel Nama Field Tipe Data Keterangan id_abstrak Tinyint (5) Primary key 1 Abstrak Deskripsi mengenai abstrak Text data olahan id_data Tinyint (5) Primary key Foreign key tabel id_abstrak Tinyint (5) abstrak 2 Deskripsi_umum observer Varchar (50) Nama peneliti lokasi observasi Varchar (50) Lokasi penelitian tanggal observasi Varchar (20) Waktu penelitian id_ts Tinyint (5) Primary key 3 Target_Strength id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi id_data Tinyint (5) Foreign key deskripsi umum pembahasan Text Pembahasan TS id_sv Tinyint (5) Primary key 4 Scattering_Volume id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi id_data Tinyint (5) Foreign key deskripsi umum pembahasan Text Pembahasan Sv id_densitas Tinyint (5) Primary key id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi 5 Densitas_Ikan Foreign key deskripsi id_data Tinyint (5) umum pembahasan Text Pembahasan Densitas Ikan id_panjang Tinyint (5) Primary key id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi 6 Panjang_Ikan Foreign key deskripsi id_data Tinyint (5) umum pembahasan Text Pembahasan Panjang Ikan id_e12 Tinyint (5) Primary key 7 E1_E2 id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi id_data Tinyint (5) Foreign key deskripsi umum pembahasan Text Pembahasan E1&E2 id_batimetri Tinyint (5) Primary key 8 Batimetri id_analisis Tinyint (5) Foreign key data observasi id_data Tinyint (5) Foreign key deskripsi umum pembahasan Text Pembahasan Batimetri

59 Tabel 2. Lanjutan 9 Data_Observasi 10 Berita_Terkini 11 Artikel_Jurnal_terkini 12 Download_test id_analisis Tinyint (5) Primary key id_data Tinyint (5) Foreign key deskripsi umum metode_analisa Text Metode yang digunakan gambar_sebaran Varchar (50) File gambar olahan pembahasan Text Pembahasan id Tinyint (5) Primary key isi Text Tanggal upload id Tinyint (5) Primary key tanggal Varchar (20) Tanggal upload judul Varchar (100) Judul / artikel / jurnal isi Text Abstrak artikel / jurnal id Tinyint (5) Primary key name Varchar(50) Nama file yang disimpan link Varchar(50) Penghubung dengan folder penyimpanan Relasi antar tabel dapat dibedakan menjadi: 1. One to one yaitu relasi yang menghubungkan satu record suatu tabel hanya ke satu record ke tabel lainya. 2. One to many atau many to one, relasi ini menghubungkan satu record pada suatu tabel ke banyak record pada tabel lain atau sebaliknya. 3. Many to many, relasi ini menghubungkan banyak record pada suatu tabel ke banyak record di tabel lain. Jika tabel-tabel diatas diberikan relasi antar tabel maka akan diperoleh gambar seperti Gambar 17.

60 Target Strength Id_ts Id_data Id_anaisis pembahasan Abstrak Id_abstrak abstrak Deskripsi Umum Id_data Id_abstrak observer Lokasi_observasi Tanggal_observasi Metode_analisis E1 dan E2 Id_e12 Id_data Id_analisis pembahasan Densitas Id_densitas Id_data Id_analisis pembahasan Panjang Ikan Id_panjang Id_data Id_analisis pembahasan Scattering Volume Id_sv Id_data Id_analisis pembahasan Batimetri Id_batimetri Id_data Id_analisis pembahasan Analisis Data Hidroakustik Id_analisis ts sv densitas Panjang_ikan e1_e2 batimetri Gambar 18. Diagram relasi antar tabel basis data hidroakustik Gambar 18, dapat dilihat hubungan relasi antar tabel pada sistem informasi hidroakustik adalah hubungan relasi one to one, one to many atau many to one. Antar tabel dihubungkan oleh suatu kata kunci atau yang sering disebut Primary key Perancangan Hierarki Halaman Web Sistem informasi data hidroakustik merupakan sistem perangkat lunak berbasis interaktif dan melibatkan dua pihak. Dengan demikian maka perlu diadakanya otoritasasi keamanan dalam website ini. Dengan adanya otorisasi tersebut diharapkan data mentah yang dimasukan tidak akan terbongkar dan akan tersimpan dengan baik dalam basis data yang tersedia.

61 Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Hak yang diberikan pada administrator utama yaitu diberikan akses tanpa batas untuk mengedit seluruh halaman situs, termasuk dapat merubah data mentah yang dimasukan oleh user. Keseluruhan hak akses tersebut dapat dilakukan dengan terhubung dua arah terhadap basis data yang tersedia. Administrator tingkat kedua tentu saja memiliki hak akses yang sangat berbeda dengan administrator utama. Dalam hal ini administrator tingkat kedua hanya bisa mengupload data penelitian berupa data mentah, gambar sebaran beserta keterangan dan pembahasanya. Keseluruhan data tersebut akan ditampilkan sebagai data publikasi sistem informasi hidroakustik. Pembedaan tersebut dapat dilihat dari halaman yang akan tampilan setelah melakukan Log in, pembedaan ini dilakukan dengan cara penginisialisasian pada program. Berikut adalah gambar halaman Log in sistem informasi hidroakustik (Gambar 18). Gambar 19. Halaman Log in sistem informasi hidroakustik Tampilan Sistem Informasi Tampilan sistem informasi hidroakustik dirancang sedemikian hingga memudahkan pengguna dalam mencari maupun memasukan data yang diinginkan. Bagian atas dan bawah merupakan tampilan blok header (Gambar

62 20) dan footer (Gambar 21), sedangkan bagian kiri merupakan data tampilan menu dan bagian tengah merupakan tampilan data modul atau isi data. Hasil informasi dari bagian blok kiri (Gambar 22) tersebut yang akan ditampilkan di blok bagian tengah atau blok utama. Pada sistem informasi hidroakustik ini disediakan juga Menu Pop Up (Gambar 20) yang berfungsi untuk mempermudah pengguna untuk memasuki suatu halaman tertentu. Menu Pop Up yang disediakan dalam sistem informasi hidroakustik ini antara lain formula, target strength, scattering volume, densitas ikan, panjang ikan, batimetri, nilai kekasaran (E1) dan kekerasan (E2). Pada sistem informasi ini juga disertai dengan content Search yang berfungsi mencari informasi sesuai kata kunci yang diberikan. Berikut adalah gambar tampilantampilan yang berada pada sistem informasi hidroakustik: Gambar 20. Tampilan blok Header dan Menu Pop Up Gambar 21. Tampilan blok Footer

63 Gambar 22. Tampilan blok kiri sistem informasi hidroakustik Gambar 23. Tampilan halaman utama sistem informasi hidroakustik

64 Halaman Input Data Halaman input dan output data dibagi menjadi dua bagian yaitu halaman input statis dan halaman input dinamis, sama halnya dengan output yang akan ditampilkan dalam dua halaman yang berbeda. Halaman-halaman inilah yang nantinya akan ditampilkan pada pengunjung situs umum hanya halaman output saja, sehingga kerahasiaan dan validasi data dapat terjaga. Keseluruhan modul dan blok dalam perancanganya tanpa menggunakan sistem basis data, tetapi nantinya dapat dirubah dengan cara memasukan file-file yang telah dibuat kedalam modul dan blok tersebut. Halaman input statis meliputi formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, berita terkini dan artikel / jurnal terbaru. Halaman input dinamis meliputi data hidroakustik, daftar user dan buku tamu. Dalam pengelolaannya input data dilakukan oleh administrator utama dan administrator kedua. Administrator utama memiliki hak akses untuk melakukan input pada semua bagian sistem informasi baik statis maupun dinamis. Sedangkan administrator kedua memiliki akses untuk melakukan input data publikasi sekaligus dengan data mentah penelitian yang akan dipublikasikan. Input data dilakukan dengan cara mengisi form yang telah disediakan oleh administrator utama. Data hidroakustik yang telah masuk dapat diperbaiki apabila ada perbaikan dilain waktu Input Data Hidroakustik Dalam sistem informasi ini data hidroakustik yaitu meliputi data target strength, scattering volume, densitas ikan, panjang ikan, batimetri, nilai kekasaran (E1) dan kekerasan (E2). Secara umum data ini meliputi posisi dan nilai data hidroakustik, tetapi untuk posisi dibedakan menjadi posisi lintang dan bujur. Untuk data hidroakustik hendaknya diolah dalam bentuk satuan yang umum digunakan. Dalam sistem informasi hidroakustik data mentah bisa di

65 upload, dalam bentuk.csv (comma separated variabel). Data mentah pada sistem informasi ini tidak ditampilkan tetapi disajikan dalam bentuk file-file yang bisa didownload. Data hidroakustik yang ditampilkan pada sistem informasi ini yaitu deskripsi umum, gambar sebaran dan pembahasan. Deskripsi umum ini meliputi pendahuluan, abstrak, nama observer, lokasi penelitian dan metode analisis yang digunakan. Input data hidroakustik bisa dilakukan oleh administrator utama ataupun administrator kedua. Untuk administrator tingkat kedua proses input data dapat dilakukan setelah melakukan sign-in ke dalam situs ini. Jika digambarkan dalam diagram alir proses yang terjadi di dalam sistem (Gambar 24). Tidak Mulai Persiapan data dalam format.csv Upload data hidroakustik Baca Hasil Input Format Benar? Ya Simpan Data Selesai Gambar 24. Diagram input data hidroakustik Input Data Artikel / Jurnal Artikel atau jurnal yang dibuat banyak diketahui orang dan terpublikasikan secara luas. Sistem informasi hidroakustik memberikan sarana untuk publikasi hasil penelitian atau riset tersebut secara mudah. Pemasukan data yaitu dengan cara mengisi form-form yang telah disediakan administrator utama. Data artikel / jurnal yaitu dalam jenis.pdf (portabel document format). Untuk informasi artikel /

66 jurnal terbaru pada halaman website itu secara otomatis berganti berdasarkan variabel waktu penginputan data. Berikut diagram alir proses pemasukan data kedalam sistem informasi (Gambar 25). Mulai Input Artikel / Jurnal Pengisian Benar? Ya Simpan Data Selesai Tidak Gambar 25. Diagram input artikel / jurnal Input Institusi Terkait Dalam pengembangan teknologi kelautan tentunya banyak instansi-instansi yang terkait didalamnya baik departemen ataupun instansi non departemen yang memiliki tujuan sama yaitu pengembangan teknologi dunia kelautan, khususnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem informasi ini memfasilitasi publikasi dari institusi tersebut. Halaman ini sepenuhnya dikelola oleh administrator utama. Langkah pertama adalah dengan menulis instansi-instansi yang terkait beserta link ke situs institusi terkait. Penulisan link tersebut adalah dengan menuliskan variabel <a href >nama institusi</a href >, sehingga nama data institusi yang tertera dapat langsung terhubung dengan situs yang bersangkutan (Gambar 26). Mulai Input Institusi terkait Pengisian Benar? Ya Simpan Data Selesai Tidak Gambar 26. Diagram input institusi terkait

67 Input Formula Data formula yang digunakan dalam pengolahan merupakan data yang dikelola oleh administrator utama. Formula dalam sistem informasi ini merupakan pengertian dan rumus-rumus dasar yang digunakan dalam pengolahan data hidroakustik seperti rumus mencari target strength, scattering volume, densitas ikan dan panjang ikan. Data formula dimasukan bertujuan untuk menyamakan jenis data input yang akan dimasukan dalam sistem informasi. Berikut adalah tahapan proses pemasukan data dalam sistem informasi (Gambar 27) Mulai Input Formula Pengisian Benar? Ya Simpan Data Selesai Tidak Gambar 27. Input data formula Input Kontak Pemasukan data kontak dalam sistem dilakukan oleh administrator utama. Data kontak berisi tentang biodata atau alamat yang bisa dihubungi terkait dengan pengelolaan sistem informasi hidroakustik ini. Informasi yang dimasukan dalam sistem adalah nama administrator utama dan alamat yang bisa dihubungi (Gambar 28). Mulai Input Kontak Pengisian Benar? Ya Simpan Data Selesai Tidak Gambar 28. Input data kontak

68 Registrasi Anggota Registrasi dilakukan bagi administrator tingkat kedua. Administrator tingkat kedua memiliki hak akses dalam sistem informasi yaitu dapat memasukan hasil penelitian atau riset yang telah dilakukan, baik data hasil olahan maupun data mentah penelitian. Mekanisme menjadi anggota sistem informasi hidroakustik yaitu dengan cara mengisi seluruh form yang telah tersedia, setelah menekan tombol daftar secara otomatis terdaftar sebagai administrator tingkat kedua. Mulai Isi form pendaftaran Pengisian Benar? Ya Simpan Data Tidak Administrator user Selesai Gambar 29. Diagram input registrasi anggota Input Download Data download diperoleh dari proses pemasukan data oleh administrator utama ataupun administrator tingkat dua. Data-data yang bisa didownload nantinya akan disajikan dalam halaman khusus tersendiri yaitu halaman download. Data yang tersedia pada halaman informasi dan bisa didownload yaitu data dengan jenis.csv,.jpeg,.gif,.pdf. Berikut diagram alir proses pemasukan data yang bisa di download (Gambar 30).

69 Mulai Isi data download Pengisian Benar? Ya Simpan Data Selesai Tidak Gambar 30. Diagram input download Halaman Output Data Halaman output data dibedakan menjadi dua bagian yaitu output data statis dan output data dinamis. Output data statis yaitu data formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, berita terkini dan artikel / jurnal terbaru. Output data dinamis terdiri atas output dari data publikasi penelitian yang selalu bertambah seiring dengan pertambahan jumlah member dan memasukan data Output informasi umum data hidroakustik Informasi umum mengenai data hidroakustik yang ditampilkan antara lain formula yang digunakan untuk mengolah data hidroakustik, berita terkini, dan artikel/jurnal yang telah di upload. Output ini akan terus berkembang seiring dengan pertambahan member pada situs (Gambar 31). Tidak Mulai Alternatif Data Pilih dataset Tampilkan Data? Ya Hasil tampilan data Selesai Gambar 31. Diagram output data umum sistem informasi hidroakustik

70 Output data publikasi penelitian Data publikasi penelitian merupakan hasil utama dari rancang bagun sistem informasi berbasis website ini. Hasil penelitian itu sendiri merupakan hasil dari pemasukan data oleh administrator utama ataupun administrator tingkat kedua. Hasil penelitian tersebut ditampilkan dalam bentuk halaman-halaman pada website dengan cara memilih content yang telah disediakan pada menu pop up atau dengan menekan tombol dibagian header. Dalam prosesnya content atau tombol diberikan link kehalaman yang dikehendaki oleh pengguna situs. Cara lain untuk mencari publikasi penelitian dapat dilakukan dengan cara menuliskan nama peneliti yang diinginkan dalam form search, maka data publikasi dari peneliti tersebut akan segera tampil (Gambar 32). Mulai Pilih alternatif data Alternatif Menu Pop Up Alternatif Seluruh publikasi Alternatif Search tidak Pilih content Cari data publikasi tidak Cari Data? Cari Data? Ya Ya Tampilakan data publikasi Selesai Gambar 32. Diagram output data publikasi penelitian

71 Hasil tampilan output data Keseluruhan output data yang diperoleh akan ditampilkan dalam satu halaman situs yang telah dibagi dalam beberapa modul atau blok yang tersusun dalam Gambar 19. Mengenai blok menu dan isi modul yang akan ditampilkan disesuaikan dengan menu dataset yang dipilih. Dalam setiap tampilan data akan memiliki menu dataset yang berbeda yang disesuaikan dengan sistem basis data yang dimiliki oleh modul tersebut. Modul statis meliputi halaman formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, informasi terkini, halaman artikel / jurnal terbaru dan halaman data hasil olahan serta pembahasanya oleh administrator utama. Modul dinamis meliputi data hidroakustik, halaman download, halaman artikel / jurnal, daftar user dan buku tamu. Untuk modul statis informasi terkini, halaman artikel / jurnal terbaru dan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 22 dan 23, untuk halaman formula, link instansi terkait, kontak, dan halaman data hasil olahan serta pembahasanya dapat dilihat pada Gambar 33, 34, 35 dan 36. Sedangkan modul dinamis dapat dilihat pada Gambar 36,37,38,39,40 dan 41. Untuk modul data hidroakustik pada umumnya bentuk sama, yang membedakan adalah data yang dimasukan dalam sistem informasi. Perbedaan tersebut antara lain gambar sebaran, pembahasan dan raw data yang dimasukan kedalam system informasi hidroakustik ini.

72 Gambar 33. Tampilan informasi statis ( Formula )

73 Gambar 34. Tampilan informasi statis ( Link Instansi Terkait )

74 Gambar 35. Tampilan informasi statis ( Kontak )

75 Gambar 36. Tampilan informasi statis ( data hasil olahan )

76 Gambar 37. Tampilan informasi Dinamis ( Target Strength ) Untuk tampilan Scattering volume, Densitas ikan, Panjang ikan, Batimetri, serta kekerasan (E1) dan kekasaran (E2) pada umumnya sama dengan tampilan ini.

77 Gambar 38. Tampilan informasi Dinamis ( Download )

78 Gambar 39. Tampilan informasi Dinamis ( Guest Book )

79 Gambar 40. Tampilan informasi Dinamis ( Daftar User )

80 Gambar 41. Tampilan informasi Dinamis ( Artikel / Jurnal )

81 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Hidroakustik Sistem informasi hidroakustik ini dibuat berbasis website dan sebagai database data penelitian akustik. Informasi tentang akustik akan lebih cepat didapat dan mudah memperolehnya dimanapun selama didaerah tersebut terdapat jaringan internet. Proses pengelolaannya bisa dilakukan dimana saja asalkan terdapat fasilitas untuk mengakses internet. Point point pada peta lokasi penelitian dapat memberikan informasi hidroakustik pada lokasi tersebut jika point ditekan. Keunggulan lainnya dari sistem informasi hidroakustik adalah menyediakan informasi berita terkini didunia kelautan dan menyediakan artikel / jurnal kelautan, sehingga dapat dijadikan sarana dalam mencari informasi tentang dunia kelautan khususnya dalam bidang teknik deteksi dengan menggunakan gelombang suara. Keunggulan lain dari sistem informasi hidroakustik ini merupakan sebagai fasilitas untuk para peneliti, khususnya para peneliti akustik untuk mempublikasikan hasil penelitianya secara luas. Fasilitas lainya yang dapat dinikmati adalah telah disediakanya halaman untuk mendownload data, baik data mentah maupun data olahan termasuk didalamnya gambar-gambar sebaran. Sistem ini juga masih terdapat banyak kelemahan yaitu halaman website termasuk pengaturanya hanya bisa dilakukan oleh administrator, user hanya diberikan akses untuk mengupload informasi dan data yang dimilikinya. Hal lain yang menjadi kekurangan sistem informasi ini yaitu data yang dimasukan merupakan data hasil olahan

82 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dasar laut diperairan sekitar Selatan Jawa memiliki kontur dasar laut yang relatif rata dan landai. Laut Selatan Jawa termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 meter. Kedalaman tertinggi yaitu m terletak pada posisi 8 o 5 24 LS dan 108 o BT, sedangkan kedalaman terendah yaitu m terletak pada posisi 8 o LS dan 108 o BT. Dalam pendeteksian ikan diperoleh data TS terbesar terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -32,95 db dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman m yaitu sebesar -62,78 db. Nilai TS merupakan indikasi dari ukuran target yang terdeteksi, dimana semakin besar nilai TS maka diduga ukuran target akan semakin besar dan sebaliknya. Nilai Scattering Volume (SV) terbesar terdapat pada strata kedalaman meter yaitu sebesar -43,75 db dan nilai Secattering Volume terkecil terdapat pada strata kedalaman meter yaitu sebesar db. Nilai SV menunjukan nilai pantulan dari target suatu kelompok ikan yang terdeteksi. Semakin besar nilai SV maka pengelompokan target semakin besar dan sebaliknya. Densitas ikan secara horizontal menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m 3. Densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m 3 terletak pada posisi 8 o 4 95 LS dan 108 o BT, sedangkan densitas ikan terendah yaitu 0,584 ikan / m 3 terletak pada posisi 8 o 2 90 LS dan 108 o BT Nilai densitas ikan relatif lebih tinggi pada daerah lepas pantai, hal ini diduga karena pada daerah pantai faktor oseanografi di Laut Selatan Jawa yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan pergerakan arus yang cepat tidak memungkinkan untuk ikan hidup. Sedangkan daerah lepas pantai memiliki

83 karakteristik laut yang relatif tenang. Nilai dan sebaran vertikal densitas ikan di Laut Selatan Jawa pada umumnya diperoleh nilai yang tidak begitu jauh berbeda pada setiap posisi dan strata kedalaman yang sama. Berdasarkan persamaan Foote (1987), nilai panjang ikan terbesar yaitu 62,68 cm pada posisi LS dan BT, sedangkan nilai panjang ikan terkecil adalah 11,85 cm pada posisi LS dan BT. Pada kenyataanya penggunaan rumus Foote (1987) dengan menggunakan sampel pada wilayah subtropis kurang tepat diaplikasikan karena ukuran dan bentuk tubuh ikan-ikan pada wilayah tropis seperti Indonesia memiliki bentuk tubuh yang pipih dibandingkan dengan wilayah subtropis. Untuk jenis ikan, wilayah tropis memiliki jenis yang beragam bila dibandingkan dengan ikan di wilayah subtropis. Laut Selatan Jawa didominasi oleh pasir berlumpur. Distribusi pasir berlumpur ini sangat dipengaruhi oleh faktor pergerakan arus dan gelombang yang sangat kuat. Sistem informasi hidroakustik terdiri dari beberapa database yang saling berelasi atau berhubungan. Dalam relasi database memiliki kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Hubungan atau relasi yang digunakan adalah hubungan dari satu ke satu ( One to one) dan hubungan relasi dari satu ke banyak (One to many). Pada sistem informasi data hidroakustik terdiri dari halaman utama, hasil analisis hidroakustik, formula, download, buku tamu, kontak, link instansi terkait dan halaman jurnal / artikel yang tersedia. Sistem informasi hidroakustik memiliki fasilitas untuk user (peneliti / pembuat artikel) dapat mengupload hasil penelitianya. Peta lokasi penelitian pada halaman utama sistem informasi ini dapat memberikan informasi hidroakustik pada titik-titik yang telah ditentukan di peta.

84 Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Pengelolaan sistem informasi ini dilakukan oleh administrator termasuk dalam menentukan user yang akan diterima menjadi anggota. Sistem informasi hidroakustik diciptakan sebagai sarana untuk para peneliti untuk menyimpan dan menginformasikan hasil karyanya ke dunia luas. Data yang tersimpan dalam sistem informasi hidroakustik dapat disimpan dalam dua jenis yaitu dalam bentuk raw data (*.txt, *.csv) untuk data mentah dan dalam bentuk *.pdf, *.ppt dan*.doc untuk tulisan yang akan dipublikasikan Saran Perlu adanya upaya perbaikan untuk penelitian-penelitian lanjutan, diantaranya yaitu : 1. Diperlukan data hasil tangkapan ikan untuk mendukung hasil pendugaan dengan metode akustik. 2. Diperlukan pengambilan sample substrat untuk mendukung hasil pendugaan substrat dasar. 3. Perlu diadakanya pengambilan data suhu dan salinitas. 4. Penambahan modul pengolahan untuk perhitungan secara online. 5. Tambahkan fitur-fitur seperti forum diskusi dan dokumentasi kegiatan. 6. Berikan akses user untuk mengelola halamannya sendiri.

85 DAFTAR PUSTAKA Arinardi, O.H Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan Di Perairan Kawasan Tengah Indonesia. LIPI. Jakarta. Burczynski, J dan Johnson Introduction to The Use of Sonar System for Estimating Fish Biomass. FAO. Fisheries Technical Paper No.199 Revision 1.Roma. Burczynski, J Bottom Clasification. BioSonics, Inc. [25 Agustus 2007]. Coates, R.F.W Underwater Acoustic System. MacMillan Education Ltd. Australia. Davis, G Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Bagian I Pengantar. Pustaka Binama Pressindo. Jakarta. Davis, W. S Sistem Pengolahan Informasi, Edisi kedua. Erlangga. Jakarta. Dawson, J.J dan Karlp, W.A On Situ Measurenment of Target Strength Variability of Individual Fish.Rapp.P.V.Reur. Cons Int. Expor.Mcr.189 p FAO Finding Fish with Echosounders. Roma Fathansyah Buku Teks Komputer Basis Data. Penerbit Informatika. Bandung. Foote, K.G Fish Target Strength for Use in Echo Integrator Surveys. J. Acoust. Soc. Am. 82(3) : Garrison, T Oceanography: An Invitation to Marine Science. 5ed. Thomson Learning, Inc. USA. Johanesson, K.A. dan Mitson, R.B Fisheries Acoustic. A Practical Manual for Acoustic Biomass Estimation. FAO Fisheries Tech. Kadir, A Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. Kadir, A Penuntun Praktis Data Base menggunakan Microsoft Access. Yogyakarta. Kloser, R.J., Bax, N.J., Ryan, T., Williams, A. and Baker, B. A. (2001). Remote sensing of seabed types in the Australian South East Fishery - development and application of normal incident acoustic techniques and associated ground truthing. Journal of Marine and Freshwater Research 552: Kristanto Konsep dan Perancangan Database. Penerbit andi Yogyakarta. Yogyakarta.

86 Laevastu T. and Hela I Fisheries Oceanography. Fishing News (Books) Ltd., London. Love, R.H Dorsal Aspect Target Strength of an Individual Fish. J. Acoust. Soc. Am. 49: Lurton, X An Introduction to Underwater Acoustic. Principles and applications. Praxis Publishing Ltd. Chichester. UK. MacLennan, D.N dan Simmonds, E.J Fisheries Acoustic. Chapman and Hall. Manik, H.M., Furusawa, M and Amakasu, K Measurement of Sea Bottom Surface Backscattering Strength by Quantitative Echo Sounder. The Japanese Society of Fisheries Science, Tokyo. Vol 72 No.3. Mbay,L.O.N.1998.Peta Bathimetri Perairan Selat Sunda Berdasarkan Hasil Echogram Dari Survei Akustik Dengan Menggunakan Alat Acoustic Split- Beam System. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. McLeod, Jr.R Management Information System. Penerjemah ; Hendia Teguh. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. PT.Prenhallindo. Jakarta. Nabil, M Piawai Komputer: Dasar-dasar,Teknik Memrogram dan Struktur Data dengan Pendekatan Abstrak Data Type. Diktat kuliah. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Agro Industri press. Bogor. Nontji, A Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. Perkasa, A Sistem Informasi Statistik Terumbu Karang berbasi Web. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Prahasta, E Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Edisi Revisi cetakan kedua. Informatika Bandung. Pujiyati, S Pendekatan Metode Hidroakustik Untuk Melihat Klasifikasi Tipe Substrat Dasar Perairan.Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Purnama, O Rancang Bangun Sistem Informasi Mangrove Indonesia Berbasis Internet.Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Simrad. 1993a. SIMRAD EK 500 Instruction Manual Portable Scientific Echosounder. Horten. Norwegia. Simrad. 1993b. SIMRAD EP 500 (Operation Manual) Echo Processing System. Horten. Norwegia.

87 Siwabessy, P.J.W Bottom Classification in the Continental Shelf:A Case Study for the North-west and South-east Shelf of Australia.Proceedings of Acoustic 2000, Australian Acoustical Society,15-17 November 2000, Joondalup, Perth, Western Australia, Schlagintweit, G.E.O Real-time acoustic bottom classification: a field evaluation of RoxAnn. Proceedings of Ocean 93: Suhana Sistem Informasi Konservasi Mangrove dengan Sistem Stand Alone Di Wilayah Ciamis. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Supranto, J Statistik dan Sistem Informasi untuk Pemimpin. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sutanta, E Sistem Basisdata dan Konsep dan Penerapannya dalam Sistem Informasi Manajemen. Andi Offsed. Yogyakarta. Taruk Allo, O.A Klasifikasi Habitat Dasar Perairan Dengan Menggunakan Instrument Hidroakustik SIMRAD EY 60 Di Perairan Sumur, Pandeglang- Banten. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Yung, K Trik Menguasai Perintah SQL. Elex media computindo. Jakarta.

88 LAMPIRAN

89 Lampiran 1. Data nilai kedalaman menurut posisi dan ESDU ESDU Bujur Posisi Lintang Kedalaman (meter) o 37' 21" 8 05' 24" -160, o 37' 50" 8 05' 17" -158, o 37' 88" 8 05' 07" -155, o 38' 23" 8 04' 95" -150, o 38' 33" 8 04' 65" -142, o 38' 38" 8 04' 37" -135, o 38' 42" 8 04' 11" -129, o 38' 39" 8 03' 83" -124, o 38' 22" 8 03' 25" -119, o 38' 11" 8 02' 90" -118, o 38' 04" 8 02' 60" -122, o 37' 99" 8 02' 33" -124, o 37' 99" 8 02' 32" -123, o 37' 94" 8 01' 99" -121, o 37' 91" 8 01' 69" -119, o 37' 90" 8 01' 41" -118, o 37' 88" 8 00' 98" -116, o 37' 88" 8 00' 71" -115, ' 88" 8 00' 34" -115, ' 89" 8 00' 06" -114, ' 17" 7 59' 96" -114, ' 62" 8 59' 94" -113, ' 96" 8 59' 92" -113, ' 27" 8 59' 91" -113, ' 96" 8 59' 90" -113, ' 90" 8 59' 90" -113, ' 99" 8 00' 08" -114, ' 02" 8 00' 32" -114, ' 04" 8 00' 50" -115, ' 04" 8 00' 83" -115, ' 01" 8 01' 10" -116, ' 99" 8 01' 31" -116, ' 96" 8 01' 62" -117, ' 95" 8 01' 89" -116, ' 95" 8 02' 19" -116, ' 97" 8 02' 48" ' 98" 8 02' 78" -115, ' 99" 8 03' 08" -115,5

90 Lanjutan 1 (lanjutan) ' 01" 8 03' 39" -117, ' 02" 8 03' 69" -120, ' 04" 8 03' 95" -124, ' 05" 8 04' 29" -128, ' 04" 8 04' 58" -132, ' 04" 8 04' 86" -137, ' 32" 8 04' 95" -139, ' 60" 8 04' 95" -138, ' 99" 8 04' 97" -138, ' 32" 8 05' 00" -138, ' 61" 8 05' 03" -137, ' 97" 8 05' 40" -137, ' 05" 8 04' 81" -137, ' 01" 8 04' 52" -134, ' 98" 8 04' 22" -129, ' 95" 8 03' 94" -125, ' 93" 8 03' 59" -122, ' 96" 8 03' 22" -119, ' 00" 8 02' 91" -118, ' 02" 8 02' 56" -116, ' 04" 8 02' 18" -117, ' 06" 8 01' 90" -117, ' 07" 8 01' 48" -117, ' 07" 8 01' 19" -116, ' 07" 8 00' 84" -116, ' 06" 8 00' 52" -115, ' 07" 8 00' 11" -114, ' 29" 8 00' 05" -114, ' 76" 8 00' 03" -114, ' 07" 8 00' 02" -114, ' 43" 8 00' 00" -113, ' 84" 7 59' 98" -113, ' 05" 8 00' 17" -114, ' 05" 8 00' 45" -114, ' 06" 8 00' 69" -114, ' 04" 8 00' 98" -115, ' 02" 8 01' 30" -115, ' 00" 8 01' 55" -116, ' 98" 8 01' 84" -116, ' 96" 8 02' 14" -117,48

91 Lampiran 1 (lanjutan) ' 95" 8 02' 44" -118, ' 01" 8 02' 73" -120, ' 07" 8 03' 02" -122, ' 13" 8 03' 31" -122, ' 20" 8 03' 67" -123, ' 19" 8 03' 88" -124, ' 17" 8 04' 23" -126, ' 11" 8 04' 47" -127, ' 04" 8 04' 73" -129, ' 99" 8 05' 01" -132, ' 05" 8 05' 29" -136, ' 42" 8 05' 30" -139, ' 73" 8 05' 28" -139, ' 15" 8 05' 25" -139, ' 52" 8 05' 19" -138, ' 85" 8 05' 12" -138, ' 28" 8 04' 96" -137, ' 34" 8 04' 68" -135, ' 36" 8 04' 40" -133, ' 31" 8 03' 99" -130, ' 26" 8 03' 66" -128, ' 18" 8 03' 37" -126, ' 09" 8 03' 09" -124, ' 98" 8 02' 77" -122, ' 94" 8 02' 41" -120, ' 91" 8 02' 09" -118, ' 91" 8 01' 78" -116, ' 94" 8 01' 39" -118, ' 97" 8 01' 12" -117, ' 00" 8 00' 69" -116, ' 00" 8 00' 37" -115, ' 00" 8 00' 05" -115, ' 21" 7 59' 86" -114, ' 21" 7 59' 87" -114, ' 59" 7 59' 88" -114, ' 00" 8 59' 95" -114, ' 35" 8 00' 01" -115, ' 77" 8 00' 05" -115, ' 11" 8 00' 05" -115, ' 23" 8 00' 47" -115,66

92 Lampiran 1 (lanjutan) ' 12" 8 00' 67" -116, ' 97" 8 00' 89" -117, ' 89" 8 01' 15" -118, ' 89" 8 01' 43" -115, ' 91" 8 01' 70" -114, ' 98" 8 02' 04" -116, ' 99" 8 02' 31" -118, ' 00" 8 02' 59" -119, ' 00" 8 02' 87" -120, ' 00" 8 03' 21" -121, ' 00" 8 03' 49" -123, ' 01" 8 03' 75" -125, ' 01" 8 04' 05" -126, ' 01" 8 04' 35" -128, ' 01" 8 04' 63" -130, ' 01" 8 04' 92" -132, ' 28" 8 05' 09" -134, ' 58" 8 05' 07" -136, ' 98" 8 05' 05" -136, ' 29" 8 05' 01" -135, ' 77" 8 04' 97" -135, ' 09" 8 04' 92" -134, ' 20" 8 04' 63" -133, ' 20" 8 04' 34" -131, ' 20" 8 03' 99" -130, ' 17" 8 03' 66" -128, ' 13" 8 03' 29" -126, ' 10" 8 02' 95" -125, ' 07" 8 02' 64" -123, ' 04" 8 02' 30" -122, ' 01" 8 01' 95" -121, ' 97" 8 01' 58" -119, ' 96" 8 01' 30" -118, ' 95" 8 00' 87" -116, ' 94" 8 00' 55" -115, ' 94" 8 00' 22" -114, ' 98" 7 59' 93" -112, ' 38" 8 59' 88" -112, ' 63" 8 59' 90" -112, ' 11" 8 59' 94" -112,4

93 Lampiran 1 (lanjutan) ' 48" 8 59' 97" -112, ' 82" 8 00' 00" -112, ' 11" 8 00' 15" -112, ' 10" 8 00' 39" -114, ' 07" 8 00' 69" -115,2 Lampiran 2. Data nilai panjang ikan Posisi Panjang Ikan (cm) Bujur Lintang , , , , , , , , , , , Lampiran 3. Data nilai sebaran horizontal densitas ikan ESDU Bujur Posisi Lintang Densitas (ikan/m 3 ) o 37' 21" 8 05' 24" 40, o 37' 50" 8 05' 17" 40, o 37' 88" 8 05' 07" 40, o 38' 23" 8 04' 95" 40, o 38' 33" 8 04' 65" 40, o 38' 38" 8 04' 37" 40, o 38' 42" 8 04' 11" 40, o 38' 39" 8 03' 83" 40, o 38' 22" 8 03' 25" 40, o 38' 11" 8 02' 90" 40, o 38' 04" 8 02' 60" 40, o 37' 99" 8 02' 33" 40, o 37' 99" 8 02' 32" 40,41267

94 Lampiran 3 (lanjutan) o 37' 94" 8 01' 99" 40, o 37' 91" 8 01' 69" 40, o 37' 90" 8 01' 41" 40, o 37' 88" 8 00' 98" 40, o 37' 88" 8 00' 71" 40, ' 88" 8 00' 34" 40, ' 89" 8 00' 06" 40, ' 17" 7 59' 96" 40, ' 62" 8 59' 94" 40, ' 96" 8 59' 92" 40, ' 27" 8 59' 91" 40, ' 96" 8 59' 90" 40, ' 90" 8 59' 90" 40, ' 99" 8 00' 08" 40, ' 02" 8 00' 32" 40, ' 04" 8 00' 50" 40, ' 04" 8 00' 83" 40, ' 01" 8 01' 10" 40, ' 99" 8 01' 31" 40, ' 96" 8 01' 62" 40, ' 95" 8 01' 89" 40, ' 95" 8 02' 19" 40, ' 97" 8 02' 48" 40, ' 98" 8 02' 78" 40, ' 99" 8 03' 08" 40, ' 01" 8 03' 39" 40, ' 02" 8 03' 69" 40, ' 04" 8 03' 95" 40, ' 05" 8 04' 29" 40, ' 04" 8 04' 58" 40, ' 04" 8 04' 86" 40, ' 32" 8 04' 95" 40, ' 60" 8 04' 95" 40, ' 99" 8 04' 97" 40, ' 32" 8 05' 00" 40, ' 61" 8 05' 03" 40, ' 97" 8 05' 40" 40, ' 05" 8 04' 81" 40, ' 01" 8 04' 52" 40, ' 98" 8 04' 22" 40,41101

95 Lampiran 3 (lanjutan) ' 95" 8 03' 94" 40, ' 93" 8 03' 59" 40, ' 96" 8 03' 22" 40, ' 00" 8 02' 91" 40, ' 02" 8 02' 56" 40, ' 04" 8 02' 18" 40, ' 06" 8 01' 90" 40, ' 07" 8 01' 48" 40, ' 07" 8 01' 19" 40, ' 07" 8 00' 84" 40, ' 06" 8 00' 52" 40, ' 07" 8 00' 11" 40, ' 29" 8 00' 05" 40, ' 76" 8 00' 03" 40, ' 07" 8 00' 02" 40, ' 43" 8 00' 00" 40, ' 84" 7 59' 98" 40, ' 05" 8 00' 17" 40, ' 05" 8 00' 45" 40, ' 06" 8 00' 69" 40, ' 04" 8 00' 98" 40, ' 02" 8 01' 30" 40, ' 00" 8 01' 55" 40, ' 98" 8 01' 84" 40, ' 96" 8 02' 14" 40, ' 95" 8 02' 44" 40, ' 01" 8 02' 73" 40, ' 07" 8 03' 02" 40, ' 13" 8 03' 31" 40, ' 20" 8 03' 67" 40, ' 19" 8 03' 88" 40, ' 17" 8 04' 23" 40, ' 11" 8 04' 47" 40, ' 04" 8 04' 73" 40, ' 99" 8 05' 01" 40, ' 05" 8 05' 29" 40, ' 42" 8 05' 30" 40, ' 73" 8 05' 28" 40, ' 15" 8 05' 25" 40, ' 52" 8 05' 19" 40,46718

96 Lampiran 3 (lanjutan) ' 85" 8 05' 12" 40, ' 28" 8 04' 96" 40, ' 34" 8 04' 68" 40, ' 36" 8 04' 40" 40, ' 31" 8 03' 99" 40, ' 26" 8 03' 66" 40, ' 18" 8 03' 37" 40, ' 09" 8 03' 09" 40, ' 98" 8 02' 77" 40, ' 94" 8 02' 41" 40, ' 91" 8 02' 09" 40, ' 91" 8 01' 78" 40, ' 94" 8 01' 39" 40, ' 97" 8 01' 12" 40, ' 00" 8 00' 69" 40, ' 00" 8 00' 37" 40, ' 00" 8 00' 05" 40, ' 21" 7 59' 86" 40, ' 21" 7 59' 87" 40, ' 59" 7 59' 88" 40, ' 00" 8 59' 95" 40, ' 35" 8 00' 01" 40, ' 77" 8 00' 05" 40, ' 11" 8 00' 05" 40, ' 23" 8 00' 47" 40, ' 12" 8 00' 67" 40, ' 97" 8 00' 89" 40, ' 89" 8 01' 15" 40, ' 89" 8 01' 43" 40, ' 91" 8 01' 70" 40, ' 98" 8 02' 04" 40, ' 99" 8 02' 31" 40, ' 00" 8 02' 59" 40, ' 00" 8 02' 87" 40, ' 00" 8 03' 21" 40, ' 00" 8 03' 49" 40, ' 01" 8 03' 75" 40, ' 01" 8 04' 05" 40, ' 01" 8 04' 35" 40, ' 01" 8 04' 63" 40,46995

97 Lampiran 3 (lanjutan) ' 01" 8 04' 92" 40, ' 28" 8 05' 09" 40, ' 58" 8 05' 07" 40, ' 98" 8 05' 05" 40, ' 29" 8 05' 01" 40, ' 77" 8 04' 97" 40, ' 09" 8 04' 92" 40, ' 20" 8 04' 63" 40, ' 20" 8 04' 34" 40, ' 20" 8 03' 99" 40, ' 17" 8 03' 66" 40, ' 13" 8 03' 29" 40, ' 10" 8 02' 95" 40, ' 07" 8 02' 64" 40, ' 04" 8 02' 30" 40, ' 01" 8 01' 95" 40, ' 97" 8 01' 58" 40, ' 96" 8 01' 30" 40, ' 95" 8 00' 87" 40, ' 94" 8 00' 55" 40, ' 94" 8 00' 22" 40, ' 98" 7 59' 93" 40, ' 38" 8 59' 88" 40, ' 63" 8 59' 90" 40, ' 11" 8 59' 94" 40, ' 48" 8 59' 97" 40, ' 82" 8 00' 00" 40, ' 11" 8 00' 15" 40, ' 10" 8 00' 39" 40, ' 07" 8 00' 69" 40,34483

98 Lampiran 4. Data rata-rata sebaran densitas ikan perstrata kedalaman Strata Kedalaman Densitas ikan (ikan/m 3 ) Lampiran 5. Data Nilai Kekasaran (E1) dan Kekerasan (E2) menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU ESDU , , , , , , , , , , , , , , ,0010 Bujur Posisi Lintang E1 E o 37' 21" 8 05' 24" -25, o 37' 50" 8 05' 17" -26, o 37' 88" 8 05' 07" -26, o 38' 23" 8 04' 95" -23,88-50, o 38' 33" 8 04' 65" -22,44-57, o 38' 38" 8 04' 37" -21,6-34, o 38' 42" 8 04' 11" -22, o 38' 39" 8 03' 83" -22,56-54, o 38' 22" 8 03' 25" -22,64-54, o 38' 11" 8 02' 90" -21,6-52, o 38' 04" 8 02' 60" -25,4-59, o 37' 99" 8 02' 33" -26,11-51, o 37' 99" 8 02' 32" -24,56-57, o 37' 94" 8 01' 99" -26,16-56, o 37' 91" 8 01' 69" -26,01-53, o 37' 90" 8 01' 41" -25,96-50,2

99 Lampiran 5. (lanjutan) o 37' 88" 8 00' 98" -25,65-55, o 37' 88" 8 00' 71" -25,63-52, ' 88" 8 00' 34" -25,86-59, ' 89" 8 00' 06" -27,51-53, ' 17" 7 59' 96" -26,64-60, ' 62" 8 59' 94" -27,03-60, ' 96" 8 59' 92" -28,53-61, ' 27" 8 59' 91" -27,37-59, ' 96" 8 59' 90" -27,9-63, ' 90" 8 59' 90" -27,31-59, ' 99" 8 00' 08" -30,06-54, ' 02" 8 00' 32" -26,3-60, ' 04" 8 00' 50" -26,7-56, ' 04" 8 00' 83" -27,48-52, ' 01" 8 01' 10" -27, ' 99" 8 01' 31" -26, ' 96" 8 01' 62" -26, ' 95" 8 01' 89" -25, ' 95" 8 02' 19" -23, ' 97" 8 02' 48" -23, ' 98" 8 02' 78" -22, ' 99" 8 03' 08" -23, ' 01" 8 03' 39" -21, ' 02" 8 03' 69" -21, ' 04" 8 03' 95" -22, ' 05" 8 04' 29" -26, ' 04" 8 04' 58" -23, ' 04" 8 04' 86" -22, ' 32" 8 04' 95" -20, ' 60" 8 04' 95" -22, ' 99" 8 04' 97" -22, ' 32" 8 05' 00" -21, ' 61" 8 05' 03" -24, ' 97" 8 05' 40" -24, ' 05" 8 04' 81" -22,68-45, ' 01" 8 04' 52" -21,77-43, ' 98" 8 04' 22" -21,92-45, ' 95" 8 03' 94" -23,24-47, ' 93" 8 03' 59" -23,06-54, ' 96" 8 03' 22" -22,52-48,76

100 Lampiran 5. (lanjutan) ' 00" 8 02' 91" -23,05-48, ' 02" 8 02' 56" -25,07-49, ' 04" 8 02' 18" -25,65-55, ' 06" 8 01' 90" -24, ' 07" 8 01' 48" , ' 07" 8 01' 19" -25,83-51, ' 07" 8 00' 84" -27,47-53, ' 06" 8 00' 52" -26,84-51, ' 07" 8 00' 11" -24,94-56, ' 29" 8 00' 05" -26,75-47, ' 76" 8 00' 03" -25,17-52, ' 07" 8 00' 02" -26,26-58, ' 43" 8 00' 00" -26,41-54, ' 84" 7 59' 98" -26,28-54, ' 05" 8 00' 17" -26,2-55, ' 05" 8 00' 45" -26,25-55, ' 06" 8 00' 69" -25,9-55, ' 04" 8 00' 98" -25,36-53, ' 02" 8 01' 30" -22,54-46, ' 00" 8 01' 55" -23,41-49, ' 98" 8 01' 84" -23,59-51, ' 96" 8 02' 14" -23,96-51, ' 95" 8 02' 44" -27,18-55, ' 01" 8 02' 73" -22,31-49, ' 07" 8 03' 02" -25,69-51, ' 13" 8 03' 31" -24,68-43, ' 20" 8 03' 67" -23,75-46, ' 19" 8 03' 88" -23,02-50, ' 17" 8 04' 23" -23,56-49, ' 11" 8 04' 47" -25,73-52, ' 04" 8 04' 73" -23,08-52, ' 99" 8 05' 01" -23,65-54, ' 05" 8 05' 29" -22,59-50, ' 42" 8 05' 30" -22,9-54, ' 73" 8 05' 28" -23,27-53, ' 15" 8 05' 25" -24,81-51, ' 52" 8 05' 19" -25,54-54, ' 85" 8 05' 12" -20,6-53, ' 28" 8 04' 96" -23,33-54, ' 34" 8 04' 68" -23,51-50,36

101 Lampiran 5. (lanjutan) ' 98" 8 05' 05" -25,68-52, ' 29" 8 05' 01" -23,44-54, ' 77" 8 04' 97" -24,52-45, ' 09" 8 04' 92" -22,63-53, ' 20" 8 04' 63" -23,96-54, ' 20" 8 04' 34" -23,59-54, ' 20" 8 03' 99" -26,33-57, ' 17" 8 03' 66" -25,03-52, ' 13" 8 03' 29" -25,45-52, ' 10" 8 02' 95" -23,2-47, ' 07" 8 02' 64" -23,55-55, ' 04" 8 02' 30" -26,99-54, ' 01" 8 01' 95" -23,59-49, ' 97" 8 01' 58" -23,53-52, ' 96" 8 01' 30" -26,87-47, ' 95" 8 00' 87" -27,06-53, ' 94" 8 00' 55" -27,04-54, ' 94" 8 00' 22" -24,33-53, ' 98" 7 59' 93" -26,46-57, ' 38" 8 59' 88" -27,28-52, ' 63" 8 59' 90" -25,6-53, ' 11" 8 59' 94" -23,95-55, ' 48" 8 59' 97" -24,9-49, ' 82" 8 00' 00" -25,64-56, ' 11" 8 00' 15" -25,97-47, ' 10" 8 00' 39" -27,77-55, ' 07" 8 00' 69" -26,55-48,18

102 Lampiran 6. Data Nilai Target Strength menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU ESDU Posisi Strata Kedalaman (m) Bujur Lintang o 37' 21" 8 05' 24" -62,79-58,93-55,68-50,94-51,43-52,44-47,83-48,81-50,74-48,77-46,05-50,45-47,55-48,94-43, o 37' 50" 8 05' 17" -59,58-59,32-55,48-50,77-52,73-53,17-47,95-49,59-51,15-49,91-48,96-52,37-49,52-50,54-44, o 37' 88" 8 05' 07" -62,36-59,27-55,31-51,63-51,09-52,30-48,89-49,90-51,57-49,71-49,40-53,39-51,19-50,17-43, o 38' 23" 8 04' 95" -62,36-59,87-55,46-52,12-48,96-52,19-49,45-50,20-50,32-49,91-50,83-51,41-49,86-49,13-40, o 38' 33" 8 04' 65" -60,94-59,36-55,41-52,38-48,09-51,64-48,98-50,11-49,94-49,72-51,05-48,72-46,29-46, o 38' 38" 8 04' 37" -60,37-58,08-54,59-53,08-47,79-50,29-48,58-49,52-49,77-50,06-49,86-46,41-44, o 38' 42" 8 04' 11" -59,86-58,02-54,58-51,97-47,15-50,36-47,85-47,09-50,01-50,16-49,11-46,91-44, o 38' 39" 8 03' 83" -59,57-57,31-54,80-51,18-47,02-50,19-46,97-46,85-49,35-48,98-48,11-42, o 38' 22" 8 03' 25" -59,16-55,39-55,11-51,74-46,54-49,63-46,06-43,95-46,62-47,42-41, o 38' 11" 8 02' 90" -59,16-56,06-55,07-52,38-46,82-51,27-46,62-48,45-47,94-46,99-49, o 38' 04" 8 02' 60" -58,84-57,00-55,36-52,38-47,58-51,10-46,96-49,24-49,49-47,72-46,37-49, o 37' 99" 8 02' 33" -57,40-56,23-56,32-52,49-48,67-51,68-48,69-48,01-48,97-46,94-46,37-43, o 37' 99" 8 02' 32" -58,82-55,07-55,61-53,60-48,76-50,06-49,23-46,56-48,35-46,60-44,86-43, o 37' 94" 8 01' 99" -60,14-55,62-56,56-54,78-48,88-50,13-49,85-46,52-47,30-45,92-44,82-45, o 37' 91" 8 01' 69" -61,33-55,62-57,22-54,84-50,04-50,55-47,55-46,94-47,26-46,76-44, o 37' 90" 8 01' 41" -60,66-57,11-56,75-55,38-50,13-50,14-47,04-46,44-47,94-47,15-44, o 37' 88" 8 00' 98" -60,12-56,69-53,40-54,52-51,75-50,08-46,27-46,61-47,00-46,78-42, o 37' 88" 8 00' 71" -59,15-56,18-54,21-54,92-52,13-50,08-46,16-45,84-46,17-44,51-40, ' 88" 8 00' 34" -60,66-57,91-55,41-55,16-52,70-50,12-46,70-45,93-45,16-42,72-32, ' 89" 8 00' 06" -59,60-57,88-55,25-54,41-52,77-47,55-46,47-45,70-43,88-42,91-42, ' 17" 7 59' 96" -58,02-56,65-54,62-54,80-53,10-48,33-47,42-46,04-44,54-42,73-41, ' 62" 8 59' 94" -57,74-57,10-53,75-55,16-53,43-47,84-48,88-46,48-44,57-41,73-42, ' 96" 8 59' 92" -57,79-56,55-52,33-54,42-52,76-49,15-49,28-45,38-44,08-41,87-42, ' 27" 8 59' 91" -57,74-56,15-52,19-54,10-52,61-48,75-49,54-45,04-43,83-41,79-42, ' 96" 8 59' 90" -57,53-55,94-52,91-54,27-53,33-47,67-48,92-46,00-44,03-40,75-42, ' 90" 8 59' 90" -57,71-55,60-52,85-54,55-54,19-48,03-48,44-44,19-44,69-40,52-43,

103 Lampiran 6. Lanjutan ' 99" 8 00' 08" -58,01-55,29-52,60-54,56-53,01-46,64-47,62-44,48-44,29-40,66-41, ' 02" 8 00' 32" -57,83-54,67-51,51-54,27-51,88-47,01-47,44-44,91-45,45-41,21-42, ' 04" 8 00' 50" -57,35-54,59-51,51-54,59-51,54-49,21-46,20-45,17-45,73-41,81-42, ' 04" 8 00' 83" -57,62-54,82-52,54-53,38-51,36-50,12-48,17-43,87-44,14-42,02-43, ' 01" 8 01' 10" -57,70-54,86-54,01-53,36-50,15-49,27-48,48-42,08-42,33-41,90-41, ' 99" 8 01' 31" -57,85-54,30-53,32-52,54-49,47-47,63-47,45-40,96-45,53-43,68-41, ' 96" 8 01' 62" -57,52-54,71-52,49-51,83-49,55-47,90-47,42-40,99-45,88-45,30-44, ' 95" 8 01' 89" -57,08-54,29-51,67-50,42-48,07-49,04-47,90-42,71-45,60-45,71-44, ' 95" 8 02' 19" -57,34-52,61-51,15-49,60-47,45-49,69-47,41-42,73-44,90-46,33-46, ' 97" 8 02' 48" -57,27-52,73-50,35-47,96-45,71-48,98-46,43-43,31-44,13-47,27-50, ' 98" 8 02' 78" -56,65-53,23-50,71-47,54-44,94-48,67-45,00-44,01-44,86-48,10-49, ' 99" 8 03' 08" -56,92-53,97-50,89-48,32-44,78-45,92-44,10-43,97-44,35-49,60-50, ' 01" 8 03' 39" -57,80-53,83-50,97-48,04-44,55-44,95-43,05-43,74-41,88-47,76-47, ' 02" 8 03' 69" -58,73-54,21-51,05-48,02-44,69-45,40-43,52-43,76-44,37-47,17-44, ' 04" 8 03' 95" -59,70-54,57-51,31-48,42-44,99-45,13-44,59-40,12-44,66-47,24-44, ' 05" 8 04' 29" -60,44-55,12-51,45-48,67-45,42-47,30-45,05-43,62-45,45-47,77-51, ' 04" 8 04' 58" -60,22-56,06-51,88-48,80-46,59-48,95-45,41-46,15-46,97-47,17-51, , ' 04" 8 04' 86" -59,45-56,06-52,21-48,71-46,85-49,21-46,00-46,11-42,75-38,88-41, , ' 32" 8 04' 95" -59,47-56,69-51,88-49,17-46,79-48,67-46,91-45,62-42,09-39,13-42, , ' 60" 8 04' 95" -59,84-56,42-51,65-49,03-46,64-48,50-45,68-45,28-41,69-41,16-44, , ' 99" 8 04' 97" -60,08-56,16-51,87-49,07-47,06-48,64-45,65-44,08-40,83-39,77-42, , ' 32" 8 05' 00" -60,97-56,46-52,31-49,47-46,95-48,20-47,05-44,47-42,38-41,25-42, , ' 61" 8 05' 03" -60,87-56,97-52,60-49,46-47,19-48,61-47,58-44,55-42,56-39,11-41, , ' 97" 8 05' 40" -61,23-57,55-52,45-49,29-46,88-48,69-47,98-44,82-42,07-38,58-41, , ' 05" 8 04' 81" -60,82-57,23-52,53-49,21-45,83-47,60-46,87-44,89-42,81-41,01-41, , ' 01" 8 04' 52" -60,03-56,69-52,24-48,30-45,18-47,37-45,95-45,55-43,80-42,13-41, , ' 98" 8 04' 22" -59,10-56,32-51,50-48,03-44,83-47,33-45,93-47,16-47,50-47,28-49, ' 95" 8 03' 94" -58,38-55,41-51,20-47,48-43,90-46,32-46,58-45,80-46,47-48,47-50, Lampiran 6. Lanjutan

104 ' 93" 8 03' 59" -58,82-55,18-51,09-47,68-44,60-46,10-46,87-45,13-45,00-49,42-49, ' 96" 8 03' 22" -58,05-55,09-51,28-49,18-45,32-45,03-45,03-42,84-44,18-48,63-48, ' 00" 8 02' 91" -57,65-54,72-51,04-49,20-44,77-45,17-44,38-41,42-46,06-47,54-49, ' 02" 8 02' 56" -57,73-54,91-51,33-48,63-45,22-45,36-45,19-42,07-45,34-47,24-46, ' 04" 8 02' 18" -57,69-55,05-51,64-49,12-46,20-46,51-45,82-41,55-45,57-46,98-41, ' 06" 8 01' 90" -58,33-55,31-51,90-49,87-46,44-45,64-45,52-41,19-46,00-45,95-41, ' 07" 8 01' 48" -58,59-54,81-51,29-50,00-47,29-45,08-46,08-42,06-47,06-44,94-41, ' 07" 8 01' 19" -58,46-54,59-51,36-50,13-47,17-44,78-45,12-43,01-46,35-43,67-40, ' 07" 8 00' 84" -58,30-53,78-51,20-50,21-46,90-44,70-44,60-41,62-44,33-42,42-40, ' 06" 8 00' 52" -58,48-53,47-50,18-49,38-47,32-45,08-43,37-41,79-43,55-41,10-39, ' 07" 8 00' 11" -58,58-53,49-49,76-48,46-47,08-45,02-43,35-41,37-43,57-40,33-39, ' 29" 8 00' 05" -58,38-54,04-49,90-47,53-46,96-45,19-42,77-41,71-41,89-40,63-38, ' 76" 8 00' 03" -58,63-54,29-49,42-48,11-46,98-45,06-43,68-41,10-41,24-40,85-38, ' 07" 8 00' 02" -58,35-54,39-49,73-48,84-47,43-45,05-43,40-42,07-39,50-42,49-37, ' 43" 8 00' 00" -58,26-54,77-50,30-49,06-47,11-45,13-43,71-43,12-39,66-42,56-37, ' 84" 7 59' 98" -57,87-54,71-50,19-49,20-46,96-45,14-43,68-43,88-40,98-42,61-37, ' 05" 8 00' 17" -57,98-54,25-50,08-49,04-46,98-44,96-43,56-42,98-41,01-42,50-38, ' 05" 8 00' 45" -58,69-53,87-50,52-49,62-46,99-44,78-43,43-42,72-40,10-42,91-39, ' 06" 8 00' 69" -58,54-53,69-50,65-49,08-46,67-43,88-43,86-42,45-41,31-45,12-39, ' 04" 8 00' 98" -58,41-54,40-50,70-49,43-46,92-44,49-43,99-42,38-45,01-45,37-40, ' 02" 8 01' 30" -58,55-55,28-50,29-49,72-46,83-44,89-44,14-42,35-47,12-45,46-40, ' 00" 8 01' 55" -57,99-55,15-50,62-49,76-47,10-44,56-43,19-42,89-48,06-45,08-40, ' 98" 8 01' 84" -57,91-54,95-50,57-49,13-46,43-44,00-42,59-43,41-48,90-47,24-40, ' 96" 8 02' 14" -57,91-54,64-50,85-49,00-45,99-44,64-43,57-41,09-46,49-48,39-40, ' 95" 8 02' 44" -57,89-55,55-51,18-49,18-45,22-44,81-44,96-39,98-45,32-47,61-42,13-42, ' 01" 8 02' 73" -58,20-55,75-51,81-48,71-44,83-45,26-42,55-41,24-43,04-47,61-43,12-43, ' 07" 8 03' 02" -58,55-55,61-52,66-48,90-44,84-44,76-44,21-40,56-42,66-47,46-46,82-43, ' 13" 8 03' 31" -58,14-55,97-52,25-48,45-44,37-45,09-43,64-42,60-44,47-49,97-48,01-46,

105 Lampiran 6. Lanjutan ' 20" 8 03' 67" -58,54-56,13-51,80-47,90-44,50-45,50-43,49-44,36-44,20-48,30-48,48-50, ' 19" 8 03' 88" -58,97-56,53-51,75-47,87-44,78-45,27-44,51-46,04-44,93-50,28-47,60-50, ' 17" 8 04' 23" -59,11-56,24-52,20-48,66-44,74-45,33-44,70-46,54-46,79-50,05-47,06-48, ' 11" 8 04' 47" -59,91-56,40-52,78-48,80-45,42-46,31-45,03-45,18-47,34-47,87-48,80-49, ' 04" 8 04' 73" -60,20-57,14-53,50-49,37-45,39-46,97-46,20-45,51-46,50-48,78-47,39-49,32-48, ' 99" 8 05' 01" -60,31-57,57-53,70-49,38-45,34-45,65-46,85-46,20-45,85-47,76-48,02-49,98-48, ' 05" 8 05' 29" -60,62-58,25-53,92-49,21-44,88-45,57-46,99-45,72-45,91-46,93-48,24-52,07-46, ' 42" 8 05' 30" -60,89-58,41-54,39-48,91-44,57-45,55-46,63-45,73-45,90-46,44-48,06-52,43-47, ' 73" 8 05' 28" -61,34-58,10-54,50-49,38-45,17-45,95-46,19-45,93-46,55-46,29-48,91-51,31-46, ' 15" 8 05' 25" -60,88-58,08-54,32-49,84-45,48-45,04-45,96-45,83-46,12-47,96-50,57-50,99-48, ' 52" 8 05' 19" -60,70-57,07-54,24-50,09-45,13-44,77-45,50-45,26-44,57-48,98-51,02-50,46-46, ' 85" 8 05' 12" -61,46-56,53-54,52-49,79-45,59-44,97-45,75-43,46-44,02-48,74-51,47-49,03-47, ' 28" 8 04' 96" -60,66-57,02-54,29-49,52-45,58-44,54-45,00-44,31-43,65-48,44-49,34-48,24-47, ' 34" 8 04' 68" -60,19-58,24-53,74-49,17-45,56-43,98-43,35-43,55-42,85-48,01-48,29-49,23-47, ' 36" 8 04' 40" -60,21-57,93-53,43-48,91-44,92-44,22-43,39-43,18-41,69-48,83-45,99-48,12-48, ' 31" 8 03' 99" -59,69-57,03-53,51-48,93-44,62-43,55-43,64-43,59-41,13-49,93-46,02-48, ' 26" 8 03' 66" -58,96-57,43-52,92-49,03-44,97-43,90-43,33-44,04-41,50-48,68-46,04-47, ' 18" 8 03' 37" -58,80-57,25-52,47-49,13-45,22-44,04-42,67-42,63-43,02-48,50-47,32-47, ' 09" 8 03' 09" -57,80-56,73-52,25-48,27-44,89-44,79-42,68-42,95-42,73-47,86-45,90-45, ' 98" 8 02' 77" -58,04-56,31-52,02-48,42-43,97-44,36-43,62-42,10-41,93-47,60-45,02-42, ' 94" 8 02' 41" -57,83-55,73-51,80-49,51-45,28-44,32-42,76-41,15-45,14-46,18-43, ' 91" 8 02' 09" -57,67-55,47-51,40-49,38-45,58-44,25-41,67-41,67-46,75-45,20-39, ' 91" 8 01' 78" -58,08-55,71-50,61-48,92-45,97-43,73-42,13-42,43-46,88-46,86-39, ' 94" 8 01' 39" -58,51-55,77-50,50-48,95-46,60-43,37-42,75-42,38-47,32-45,33-38, ' 97" 8 01' 12" -58,06-54,70-50,63-48,85-46,52-43,35-43,17-42,47-45,91-45,46-38, ' 00" 8 00' 69" -58,23-54,05-50,65-48,59-46,84-43,40-42,80-43,73-42,53-42,85-36, ' 00" 8 00' 37" -59,19-54,87-50,51-49,05-46,48-43,70-43,94-42,84-40,49-43,99-37, ' 00" 8 00' 05" -58,37-55,54-50,31-48,65-46,65-44,65-44,14-42,66-41,63-41,01-36,

106 Lampiran 6. Lanjutan ' 21" 7 59' 86" -57,81-55,16-50,68-48,86-47,44-44,26-44,18-43,27-41,71-41,41-34, ' 21" 7 59' 87" -57,50-55,16-50,68-48,86-47,44-44,26-44,18-43,27-42,17-42,64-34, ' 59" 7 59' 88" -57,83-55,38-50,63-48,97-47,67-44,49-44,24-42,45-42,55-41,08-34, ' 00" 8 59' 95" -57,72-54,74-50,64-49,19-46,99-44,72-43,82-42,46-41,76-40,87-35, ' 35" 8 00' 01" -57,58-54,44-50,54-49,21-47,57-44,71-43,09-41,90-41,96-41,19-34, ' 77" 8 00' 05" -57,13-54,24-49,96-48,72-47,39-44,33-42,09-39,78-42,06-40,97-33, ' 11" 8 00' 05" -57,27-54,43-50,24-49,27-47,20-44,15-42,07-39,06-41,90-42,52-35, ' 23" 8 00' 47" -57,31-54,69-50,36-49,31-47,61-44,35-42,68-38,95-42,27-41,99-35, ' 12" 8 00' 67" -57,56-54,05-50,97-49,84-47,74-43,98-43,45-39,66-41,37-43,67-37, ' 97" 8 00' 89" -57,60-53,85-50,86-49,01-46,88-43,56-43,58-41,78-42,70-44,36-38, ' 89" 8 01' 15" -58,16-53,88-50,17-47,53-45,91-43,27-42,68-43,48-44,27-44,61-39, ' 89" 8 01' 43" -58,12-54,56-50,01-47,39-45,33-43,15-42,30-42,21-43,52-41,22-39, ' 91" 8 01' 70" -57,68-55,12-50,73-48,74-44,78-43,02-42,32-42,30-41,54-39,80-40, ' 98" 8 02' 04" -57,51-55,40-51,79-49,37-45,83-43,19-41,84-41,61-45,17-45,53-40, ' 99" 8 02' 31" -57,24-55,11-51,92-49,14-45,80-43,76-41,31-40,85-44,91-45,33-41, ' 00" 8 02' 59" -57,80-55,61-52,00-49,10-44,90-43,91-41,40-40,70-42,62-45,98-41, ' 00" 8 02' 87" -58,13-56,34-52,81-49,14-44,81-43,52-42,03-40,65-40,57-46,19-45,73-41, ' 00" 8 03' 21" -58,90-57,15-53,43-49,23-44,94-44,08-42,68-42,09-41,01-45,72-49,67-45, ' 00" 8 03' 49" -58,75-57,46-53,42-49,53-45,62-43,27-41,60-42,03-41,03-46,10-47,78-46, ' 01" 8 03' 75" -59,55-56,63-53,97-49,86-45,52-43,24-41,91-42,77-40,50-47,41-47,09-45, ' 01" 8 04' 05" -60,11-56,67-54,19-50,27-45,31-43,23-42,01-42,89-41,36-48,14-47,92-47, ' 01" 8 04' 35" -60,17-57,29-54,44-50,03-44,87-43,99-41,23-41,68-41,28-48,73-47,81-48, ' 01" 8 04' 63" -60,47-57,64-54,84-50,13-45,78-43,57-41,17-41,64-41,34-50,14-48,77-47,64-48, ' 01" 8 04' 92" -61,39-57,50-54,30-50,14-45,77-43,80-42,00-41,90-41,42-48,59-50,68-48,84-47, ' 28" 8 05' 09" -60,62-57,97-54,46-50,22-45,44-43,80-42,26-42,15-41,36-46,76-50,72-49,26-46, ' 58" 8 05' 07" -60,12-58,27-54,61-50,51-45,13-43,18-41,73-41,91-42,08-47,81-51,02-47,78-47, ' 98" 8 05' 05" -59,77-58,04-54,42-49,52-44,65-43,30-41,17-41,58-40,28-47,74-50,97-47,22-47, ' 29" 8 05' 01" -60,61-58,49-54,54-49,86-45,22-42,39-41,38-43,21-41,17-48,10-50,27-46,69-46,71 - -

107 Lampiran 6. Lanjutan ' 77" 8 04' 97" -61,38-58,95-55,01-50,17-45,85-41,72-41,07-42,68-41,83-47,80-48,93-46,33-45, ' 09" 8 04' 92" -61,26-58,95-54,78-49,99-45,29-41,82-40,71-43,29-41,39-47,07-48,69-45,65-45, ' 20" 8 04' 63" -61,05-58,27-54,44-49,70-44,90-42,29-40,37-41,47-41,93-47,99-47,80-46,63-43, ' 20" 8 04' 34" -60,83-58,19-54,04-49,18-45,21-42,71-38,94-41,09-40,24-48,07-47,28-48, ' 20" 8 03' 99" -60,68-58,35-53,99-49,48-44,94-42,48-39,95-42,83-40,14-49,43-47,12-47, ' 17" 8 03' 66" -60,31-57,11-53,26-49,93-45,36-42,48-41,34-43,99-40,39-46,25-48,32-46, ' 13" 8 03' 29" -60,06-56,18-53,26-49,74-45,68-43,17-41,13-42,37-41,01-46,47-47,90-44, ' 10" 8 02' 95" -59,54-56,13-52,80-49,14-45,68-43,67-41,31-41,25-39,86-45,43-47,72-42, ' 07" 8 02' 64" -58,63-55,97-52,35-49,18-45,32-44,18-41,57-40,76-40,81-45,41-45,89-39, ' 04" 8 02' 30" -57,60-56,16-52,24-49,11-44,78-42,95-42,04-40,58-43,12-46,79-43,45-38, ' 01" 8 01' 95" -57,91-55,46-51,66-48,45-44,55-43,33-42,16-40,87-42,94-47,52-42, ' 97" 8 01' 58" -58,04-54,18-50,89-47,28-44,50-43,24-42,11-40,25-43,87-45,70-41, ' 96" 8 01' 30" -58,14-54,03-50,53-46,95-45,27-43,91-42,52-40,28-43,95-46,84-40, ' 95" 8 00' 87" -58,06-54,01-50,91-48,45-46,64-44,72-42,08-39,07-43,51-45,39-40, ' 94" 8 00' 55" -57,55-54,09-50,27-48,24-46,78-44,01-42,27-39,64-43,30-44,41-38, ' 94" 8 00' 22" -57,48-54,32-50,40-47,93-46,99-43,69-42,72-39,49-42,93-42,02-37, ' 98" 7 59' 93" -57,61-54,87-50,13-47,81-46,80-45,16-42,15-41,18-42,33-40,21-37, ' 38" 8 59' 88" -57,25-54,83-49,67-48,13-46,18-46,11-42,50-41,30-42,28-39,29-36, ' 63" 8 59' 90" -57,17-55,04-49,54-48,07-46,66-45,42-42,74-41,36-41,81-38,70-36, ' 11" 8 59' 94" -57,39-54,76-48,97-47,14-46,34-44,67-43,03-41,17-41,24-39,82-36, ' 48" 8 59' 97" -57,08-54,69-48,71-46,88-46,06-44,13-43,92-40,48-41,47-39,48-36, ' 82" 8 00' 00" -57,14-54,30-48,44-46,66-46,10-44,18-44,50-40,72-40,14-40,77-36, ' 11" 8 00' 15" -57,36-54,05-48,69-46,70-46,66-43,54-44,55-41,04-40,56-40,45-36, ' 10" 8 00' 39" -57,82-53,77-48,69-47,16-45,55-43,65-43,71-40,20-42,94-42,17-37, ' 07" 8 00' 69" -58,15-54,31-48,56-46,65-44,97-43,47-41,79-42,07-43,28-42,13-38,

108 Lampiran 7. Data Nilai Scattering Volume menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU ESDU Posisi Strata Kedalaman (m) Bujur Lintang o 37' 21" 8 05' 24" -56,24-56,71-56,36-53,80-56,02-58,48-55,11-57,18-60,07-58,97-57,04-62,16-59,93-61,94-56, o 37' 50" 8 05' 17" -53,03-57,10-56,16-53,63-57,32-59,21-55,23-57,96-60,48-60,11-59,95-64,08-61,90-63, o 37' 88" 8 05' 07" -55,81-57,05-55,99-54,49-55,68-58,34-56,17-58,27-60,90-59,91-60,39-65,10-63,57-63,17-56, o 38' 23" 8 04' 95" -55,81-57,65-56,14-54,98-53,55-58,23-56,73-58,57-59,65-60,11-61,82-63,12-62,24-62,11-53, o 38' 33" 8 04' 65" -54,39-57,14-56,09-55,24-52,68-57,68-56,26-58,48-59,27-59,92-62,04-60,43-58,67-59, o 38' 38" 8 04' 37" -53,82-55,86-55,27-55,94-52,38-56,33-55,86-57,89-59,10-60,26-60,85-58,12-57, o 38' 42" 8 04' 11" -53,31-55,80-55,26-54,83-51,74-56,40-55,13-55,46-59,34-60,36-60,10-58,59-56, o 38' 39" 8 03' 83" -53,02-55,09-55,48-54,04-51,61-56,23-54,25-55,22-58,68-59,18-59,10-54, o 38' 22" 8 03' 25" -52,61-53,17-55,79-54,60-51,13-55,67-53,34-52,32-55,95-57,62-52, o 38' 11" 8 02' 90" -52,61-53,84-55,75-55,24-51,41-57,31-53,90-56,82-57,27-57,19-60, o 38' 04" 8 02' 60" -52,29-54,78-56,04-55,24-52,17-57,14-54,24-57,61-58,82-57,92-57,36-60, o 37' 99" 8 02' 33" -50,85-54,01-57,00-55,35-53,26-57,72-55,97-56,38-58,30-57,14-57,36-55, o 37' 99" 8 02' 32" -52,27-52,85-56,29-56,46-53,35-56,10-56,51-54,93-57,68-56,80-55,85-54, o 37' 94" 8 01' 99" -53,59-53,40-57,24-57,64-53,47-56,17-57,13-54,89-56,63-56,12-55,81-56, o 37' 91" 8 01' 69" -54,78-53,40-57,90-57,70-54,63-56,59-54,83-55,31-56,59-56,96-55, o 37' 90" 8 01' 41" -54,11-54,89-57,43-58,24-54,72-56,18-54,32-54,81-57,27-57,35-55, o 37' 88" 8 00' 98" -53,57-54,47-54,08-57,38-56,34-56,12-53,55-54,98-56,33-56,98-53, o 37' 88" 8 00' 71" -52,60-53,96-54,89-57,78-56,72-56,12-53,44-54,21-55,50-54,71-50, ' 88" 8 00' 34" -54,11-55,69-56,09-58,02-57,29-56,16-53,98-54,30-54,49-52,92-43, ' 89" 8 00' 06" -53,05-55,66-55,93-57,27-57,36-53,59-53,75-54,07-53,21-53,11-53, ' 17" 7 59' 96" -51,47-54,43-55,30-57,66-57,69-54,37-54,70-54,41-53,87-52,93-52, ' 62" 8 59' 94" -51,19-54,88-54,43-58,02-58,02-53,88-56,16-54,85-53,90-51,93-53, ' 96" 8 59' 92" -51,24-54,33-53,01-57,28-57,35-55,19-56,56-53,75-53,41-52,07-52,

109 Lampiran 7. Lanjutan ' 27" 8 59' 91" -51,19-53,93-52,87-56,96-57,20-54,79-56,82-53,41-53,16-51,99-52, ' 96" 8 59' 90" -50,98-53,72-53,59-57,13-57,92-53,71-56,20-54,37-53,36-50,95-53, ' 90" 8 59' 90" -51,16-53,38-53,53-57,41-58,78-54,07-55,72-52,56-54,02-50,72-53, ' 99" 8 00' 08" -51,46-53,07-53,28-57,42-57,60-52,68-54,90-52,85-53,62-50,86-52, ' 02" 8 00' 32" -51,28-52,45-52,19-57,13-56,47-53,05-54,72-53,28-54,78-51,41-53, ' 04" 8 00' 50" -50,80-52,37-52,19-57,45-56,13-55,25-53,48-53,54-55,06-52,01-53, ' 04" 8 00' 83" -51,07-52,60-53,22-56,24-55,95-56,16-55,45-52,24-53,47-52,22-53, ' 01" 8 01' 10" -51,15-52,64-54,69-56,22-54,74-55,31-55,76-50,45-51,66-52,10-52, ' 99" 8 01' 31" -51,30-52,08-54,00-55,40-54,06-53,67-54,73-49,33-54,86-53,88-52, ' 96" 8 01' 62" -50,97-52,49-53,17-54,69-54,14-53,94-54,70-49,36-55,21-55,50-55, ' 95" 8 01' 89" -50,53-52,07-52,35-53,28-52,66-55,08-55,18-51,08-54,93-55,91-55, ' 95" 8 02' 19" -50,79-50,39-51,83-52,46-52,04-55,73-54,69-51,10-54,23-56,53-57, ' 97" 8 02' 48" -50,72-50,51-51,03-50,82-50,30-55,02-53,71-51,68-53,46-57,47-61, ' 98" 8 02' 78" -50,10-51,01-51,39-50,40-49,53-54,71-52,28-52,38-54,19-58,30-60, ' 99" 8 03' 08" -50,37-51,75-51,57-51,18-49,37-51,96-51,38-52,34-53,68-59,80-61, ' 01" 8 03' 39" -51,25-51,61-51,65-50,90-49,14-50,99-50,33-52,11-51,21-57,96-58, ' 02" 8 03' 69" -52,18-51,99-51,73-50,88-49,28-51,44-50,80-52,13-53,70-57,37-55, ' 04" 8 03' 95" -53,15-52,35-51,99-51,28-49,58-51,17-51,87-48,49-53,99-57,44-55,93-56, ' 05" 8 04' 29" -53,89-52,90-52,13-51,53-50,01-53,34-52,33-51,99-54,78-57,97-62,86-59, ' 04" 8 04' 58" -53,67-53,84-52,56-51,66-51,18-54,99-52,69-54,52-56,30-57,37-62,89-62,56-57, ' 04" 8 04' 86" -52,90-53,84-52,89-51,57-51,44-55,25-53,28-54,48-52,08-49,08-52,91-57,34-55, ' 32" 8 04' 95" -52,92-54,47-52,56-52,03-51,38-54,71-54,19-53,99-51,42-49,33-53,07-55,69-55, ' 60" 8 04' 95" -53,29-54,20-52,33-51,89-51,23-54,54-52,96-53,65-51,02-51,36-55,59-58,65-56, ' 99" 8 04' 97" -53,53-53,94-52,55-51,93-51,65-54,68-52,93-52,45-50,16-49,97-53,04-55,19-54, ' 32" 8 05' 00" -54,42-54,24-52,99-52,33-51,54-54,24-54,33-52,84-51,71-51,45-53,85-55,64-54,42 - -

110 Lampiran 7. Lanjutan ' 61" 8 05' 03" -54,32-54,75-53,28-52,32-51,78-54,65-54,86-52,92-51,89-49,31-52,85-55,34-54, ' 97" 8 05' 40" -54,68-55,33-53,13-52,15-51,47-54,73-55,26-53,19-51,40-48,78-52,32-55,86-54, ' 05" 8 04' 81" -54,27-55,01-53,21-52,07-50,42-53,64-54,15-53,26-52,14-51,21-52,44-55,88-53, ' 01" 8 04' 52" -53,48-54,47-52,92-51,16-49,77-53,41-53,23-53,92-53,13-52,33-52,66-53,45-51, ' 98" 8 04' 22" -52,55-54,10-52,18-50,89-49,42-53,37-53,21-55,53-56,83-57,48-60,66-58, ' 95" 8 03' 94" -51,83-53,19-51,88-50,34-48,49-52,36-53,86-54,17-55,80-58,67-61,04-59, ' 93" 8 03' 59" -52,27-52,96-51,77-50,54-49,19-52,14-54,15-53,50-54,33-59,62-60, ' 96" 8 03' 22" -51,50-52,87-51,96-52,04-49,91-51,07-52,31-51,21-53,51-58,83-59, ' 00" 8 02' 91" -51,10-52,50-51,72-52,06-49,36-51,21-51,66-49,79-55,39-57,74-60, ' 02" 8 02' 56" -51,18-52,69-52,01-51,49-49,81-51,40-52,47-50,44-54,67-57,44-57, ' 04" 8 02' 18" -51,14-52,83-52,32-51,98-50,79-52,55-53,10-49,92-54,90-57,18-51, ' 06" 8 01' 90" -51,78-53,09-52,58-52,73-51,03-51,68-52,80-49,56-55,33-56,15-52, ' 07" 8 01' 48" -52,04-52,59-51,97-52,86-51,88-51,12-53,36-50,43-56,39-55,14-52, ' 07" 8 01' 19" -51,91-52,37-52,04-52,99-51,76-50,82-52,40-51,38-55,68-53,87-51, ' 07" 8 00' 84" -51,75-51,56-51,88-53,07-51,49-50,74-51,88-49,99-53,66-52,62-51, ' 06" 8 00' 52" -51,93-51,25-50,86-52,24-51,91-51,12-50,65-50,16-52,88-51,30-50, ' 07" 8 00' 11" -52,03-51,27-50,44-51,32-51,67-51,06-50,63-49,74-52,90-50,53-50, ' 29" 8 00' 05" -51,83-51,82-50,58-50,39-51,55-51,23-50,05-50,08-51,22-50,83-49, ' 76" 8 00' 03" -52,08-52,07-50,10-50,97-51,57-51,10-50,96-49,47-50,57-51,05-49, ' 07" 8 00' 02" -51,80-52,17-50,41-51,70-52,02-51,09-50,68-50,44-48,83-52,69-48, ' 43" 8 00' 00" -51,71-52,55-50,98-51,92-51,70-51,17-50,99-51,49-48,99-52,76-48, ' 84" 7 59' 98" -51,32-52,49-50,87-52,06-51,55-51,18-50,96-52,25-50,31-52,81-48, ' 05" 8 00' 17" -51,43-52,03-50,76-51,90-51,57-51,00-50,84-51,35-50,34-52,70-49, ' 05" 8 00' 45" -52,14-51,65-51,20-52,48-51,58-50,82-50,71-51,09-49,43-53,11-50, ' 06" 8 00' 69" -51,99-51,47-51,33-51,94-51,26-49,92-51,14-50,82-50,64-55,32-50,

111 Lampiran 7. Lanjutan ' 04" 8 00' 98" -51,86-52,18-51,38-52,29-51,51-50,53-51,27-50,75-54,34-55,57-51, ' 02" 8 01' 30" -52,00-53,06-50,97-52,58-51,42-50,93-51,42-50,72-56,45-55,66-51, ' 00" 8 01' 55" -51,44-52,93-51,30-52,62-51,69-50,60-50,47-51,26-57,39-55,28-51, ' 98" 8 01' 84" -51,36-52,73-51,25-51,99-51,02-50,04-49,87-51,78-58,23-57,44-51, ' 96" 8 02' 14" -51,36-52,42-51,53-51,86-50,58-50,68-50,85-49,46-55,82-58,59-51, ' 95" 8 02' 44" -51,34-53,33-51,86-52,04-49,81-50,85-52,24-48,35-54,65-57,81-53,11-54, ' 01" 8 02' 73" -51,65-53,53-52,49-51,57-49,42-51,30-49,83-49,61-52,37-57,81-54,11-55, ' 07" 8 03' 02" -52,00-53,39-53,34-51,76-49,43-50,80-51,49-48,93-51,99-57,66-57,81-55, ' 13" 8 03' 31" -51,59-53,75-52,93-51,31-48,96-51,13-50,92-50,97-53,80-60,17-59,00-58, ' 20" 8 03' 67" -51,99-53,91-52,48-50,76-49,09-51,54-50,77-52,73-53,53-58,50-59,47-61, ' 19" 8 03' 88" -52,42-54,31-52,43-50,73-49,37-51,31-51,79-54,41-54,26-60,48-58,59-62, ' 17" 8 04' 23" -52,56-54,02-52,88-51,52-49,33-51,37-51,98-54,91-56,12-60,25-58,05-60, ' 11" 8 04' 47" -53,36-54,18-53,46-51,66-50,01-52,35-52,31-53,55-56,67-58,07-59,79-61, ' 04" 8 04' 73" -53,65-54,92-54,18-52,23-49,98-53,01-53,48-53,88-55,83-58,98-58,38-61,03-60, ' 99" 8 05' 01" -53,76-55,35-54,38-52,24-49,93-51,69-54,13-54,57-55,18-57,96-59,01-61,69-60, ' 05" 8 05' 29" -54,07-56,03-54,60-52,07-49,47-51,61-54,27-54,09-55,24-57,13-59,23-63,78-58, ' 42" 8 05' 30" -54,34-56,19-55,07-51,77-49,16-51,59-53,91-54,10-55,23-56,64-59,05-64,14-60, ' 73" 8 05' 28" -54,79-55,88-55,18-52,24-49,76-51,99-53,47-54,30-55,88-56,49-59,90-63,02-59, ' 15" 8 05' 25" -54,33-55,86-55,00-52,70-50,07-51,08-53,24-54,20-55,45-58,16-61,56-62,70-60, ' 52" 8 05' 19" -54,15-54,85-54,92-52,95-49,72-50,81-52,78-53,63-53,90-59,18-62,01-62,17-59, ' 85" 8 05' 12" -54,91-54,31-55,20-52,65-50,18-51,01-53,03-51,83-53,35-58,94-62,46-60,74-60, ' 28" 8 04' 96" -54,11-54,80-54,97-52,38-50,17-50,58-52,28-52,68-52,98-58,64-60,33-59,95-59, ' 34" 8 04' 68" -53,64-56,02-54,42-52,03-50,15-50,02-50,63-51,92-52,18-58,21-59,28-60,94-60, ' 36" 8 04' 40" -53,66-55,71-54,11-51,77-49,51-50,26-50,67-51,55-51,02-59,03-56,98-59,83-60, ' 31" 8 03' 99" -53,14-54,81-54,19-51,79-49,21-49,59-50,92-51,96-50,46-60,13-57,01-60,

112 Lampiran 7. Lanjutan ' 26" 8 03' 66" -52,41-55,21-53,60-51,89-49,56-49,94-50,61-52,41-50,83-58,88-57,03-58, ' 18" 8 03' 37" -52,25-55,03-53,15-51,99-49,81-50,08-49,95-51,00-52,35-58,70-58,31-59, ' 09" 8 03' 09" -51,25-54,51-52,93-51,13-49,48-50,83-49,96-51,32-52,06-58,06-56,89-56, ' 98" 8 02' 77" -51,49-54,09-52,70-51,28-48,56-50,40-50,90-50,47-51,26-57,80-56,00-53, ' 94" 8 02' 41" -51,28-53,51-52,48-52,37-49,87-50,36-50,04-49,52-54,47-56,38-54, ' 91" 8 02' 09" -51,12-53,25-52,08-52,24-50,17-50,29-48,95-50,04-56,08-55,40-50, ' 91" 8 01' 78" -51,53-53,49-51,29-51,78-50,56-49,77-49,41-50,80-56,21-57,06-50, ' 94" 8 01' 39" -51,96-53,55-51,18-51,81-51,19-49,41-50,03-50,75-56,65-55,53-49, ' 97" 8 01' 12" -51,51-52,48-51,31-51,71-51,11-49,39-50,45-50,84-55,24-55,66-49, ' 00" 8 00' 69" -51,68-51,83-51,33-51,45-51,43-49,44-50,08-52,10-51,86-53,05-47, ' 00" 8 00' 37" -52,64-52,65-51,19-51,91-51,07-49,74-51,22-51,21-49,82-54,19-47, ' 00" 8 00' 05" -51,82-53,32-50,99-51,51-51,24-50,69-51,42-51,03-50,96-51,21-46, ' 21" 7 59' 86" -51,26-52,94-51,36-51,72-52,03-50,30-51,46-51,64-51,04-51,61-45, ' 21" 7 59' 87" -50,95-52,94-51,36-51,72-52,03-50,30-51,46-51,64-51,50-52,84-45, ' 59" 7 59' 88" -51,28-53,16-51,31-51,83-52,26-50,53-51,52-50,82-51,88-51,28-45, ' 00" 8 59' 95" -51,17-52,52-51,32-52,05-51,58-50,76-51,10-50,83-51,09-51,07-46, ' 35" 8 00' 01" -51,03-52,22-51,22-52,07-52,16-50,75-50,37-50,27-51,29-51,39-45, ' 77" 8 00' 05" -50,58-52,02-50,64-51,58-51,98-50,37-49,37-48,15-51,39-51,17-44, ' 11" 8 00' 05" -50,72-52,21-50,92-52,13-51,79-50,19-49,35-47,43-51,23-52,72-45, ' 23" 8 00' 47" -50,76-52,47-51,04-52,17-52,20-50,39-49,96-47,32-51,60-52,19-46, ' 12" 8 00' 67" -51,01-51,83-51,65-52,70-52,33-50,02-50,73-48,03-50,70-53,87-48, ' 97" 8 00' 89" -51,05-51,63-51,54-51,87-51,47-49,60-50,86-50,15-52,03-54,56-49, ' 89" 8 01' 15" -51,61-51,66-50,85-50,39-50,50-49,31-49,96-51,85-53,60-54,81-49, ' 89" 8 01' 43" -51,57-52,34-50,69-50,25-49,92-49,19-49,58-50,58-52,85-51,42-50, ' 91" 8 01' 70" -51,13-52,90-51,41-51,60-49,37-49,06-49,60-50,67-50,87-50,00-51,

113 Lampiran 7. Lanjutan ' 01" 8 01' 95" -51,36-53,24-52,34-51,31-49,14-49,37-49,44-49,24-52,27-57,72-53, ' 97" 8 01' 58" -51,49-51,96-51,57-50,14-49,09-49,28-49,39-48,62-53,20-55,90-52, ' 96" 8 01' 30" -51,59-51,81-51,21-49,81-49,86-49,95-49,80-48,65-53,28-57,04-51, ' 95" 8 00' 87" -51,51-51,79-51,59-51,31-51,23-50,76-49,36-47,44-52,84-55,59-50, ' 94" 8 00' 55" -51,00-51,87-50,95-51,10-51,37-50,05-49,55-48,01-52,63-54,61-48, ' 94" 8 00' 22" -50,93-52,10-51,08-50,79-51,58-49,73-50,00-47,86-52,26-52,22-48, ' 98" 7 59' 93" -51,06-52,65-50,81-50,67-51,39-51,20-49,43-49,55-51,66-50,41-48, ' 38" 8 59' 88" -50,70-52,61-50,35-50,99-50,77-52,15-49,78-49,67-51,61-49,49-47, ' 63" 8 59' 90" -50,62-52,82-50,22-50,93-51,25-51,46-50,02-49,73-51,14-48,90-47, ' 11" 8 59' 94" -50,84-52,54-49,65-50,00-50,93-50,71-50,31-49,54-50,57-50,02-47, ' 48" 8 59' 97" -50,53-52,47-49,39-49,74-50,65-50,17-51,20-48,85-50,80-49,68-47, ' 82" 8 00' 00" -50,59-52,08-49,12-49,52-50,69-50,22-51,78-49,09-49,47-50,97-47, ' 11" 8 00' 15" -50,81-51,83-49,37-49,56-51,25-49,58-51,83-49,41-49,89-50,65-47, ' 10" 8 00' 39" -51,27-51,55-49,37-50,02-50,14-49,69-50,99-48,57-52,27-52,37-48, ' 07" 8 00' 69" -51,60-52,09-49,24-49,51-49,56-49,51-49,07-50,44-52,61-52,33-49,

114 Lampiran 8. Data Nilai Densitas Ikan menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU ESDU Posisi Strata Kedalaman (m) Bujur Lintang o 37' 21" 8 05' 24" 4, , , , , , , , , , , , , , , o 37' 50" 8 05' 17" 4, , , , , , , , , , , , , , , o 37' 88" 8 05' 07" 4, , , , , , , , , , , , , , , o 38' 23" 8 04' 95" 4, , , , , , , , , , , , , , , o 38' 33" 8 04' 65" 4, , , , , , , , , , , , , , o 38' 38" 8 04' 37" 4, , , , , , , , , , , , , o 38' 42" 8 04' 11" 4, , , , , , , , , , , , , o 38' 39" 8 03' 83" 4, , , , , , , , , , , , o 38' 22" 8 03' 25" 4, , , , , , , , , , , o 38' 11" 8 02' 90" 4, , , , , , , , , , , o 38' 04" 8 02' 60" 4, , , , , , , , , , , , o 37' 99" 8 02' 33" 4, , , , , , , , , , , , o 37' 99" 8 02' 32" 4, , , , , , , , , , , , o 37' 94" 8 01' 99" 4, , , , , , , , , , , , o 37' 91" 8 01' 69" 4, , , , , , , , , , , o 37' 90" 8 01' 41" 4, , , , , , , , , , , o 37' 88" 8 00' 98" 4, , , , , , , , , , , o 37' 88" 8 00' 71" 4, , , , , , , , , , , ' 88" 8 00' 34" 4, , , , , , , , , , , ' 89" 8 00' 06" 4, , , , , , , , , , , ' 17" 7 59' 96" 4, , , , , , , , , , , ' 62" 8 59' 94" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 59' 92" 4, , , , , , , , , , ,

115 Lampiran 8. Lanjutan ' 27" 8 59' 91" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 59' 90" 4, , , , , , , , , , , ' 90" 8 59' 90" 4, , , , , , , , , , , ' 99" 8 00' 08" 4, , , , , , , , , , , ' 02" 8 00' 32" 4, , , , , , , , , , , ' 04" 8 00' 50" 4, , , , , , , , , , , ' 04" 8 00' 83" 4, , , , , , , , , , , ' 01" 8 01' 10" 4, , , , , , , , , , , ' 99" 8 01' 31" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 01' 62" 4, , , , , , , , , , , ' 95" 8 01' 89" 4, , , , , , , , , , , ' 95" 8 02' 19" 4, , , , , , , , , , , ' 97" 8 02' 48" 4, , , , , , , , , , , ' 98" 8 02' 78" 4, , , , , , , , , , , ' 99" 8 03' 08" 4, , , , , , , , , , , ' 01" 8 03' 39" 4, , , , , , , , , , , ' 02" 8 03' 69" 4, , , , , , , , , , , ' 04" 8 03' 95" 4, , , , , , , , , , , , ' 05" 8 04' 29" 4, , , , , , , , , , , , ' 04" 8 04' 58" 4, , , , , , , , , , , , , ' 04" 8 04' 86" 4, , , , , , , , , , , , , ' 32" 8 04' 95" 4, , , , , , , , , , , , , ' 60" 8 04' 95" 4, , , , , , , , , , , , , ' 99" 8 04' 97" 4, , , , , , , , , , , , , ' 32" 8 05' 00" 4, , , , , , , , , , , , ,

116 Lampiran 8. Lanjutan ' 61" 8 05' 03" 4, , , , , , , , , , , , , ' 97" 8 05' 40" 4, , , , , , , , , , , , , ' 05" 8 04' 81" 4, , , , , , , , , , , , , ' 01" 8 04' 52" 4, , , , , , , , , , , , , ' 98" 8 04' 22" 4, , , , , , , , , , , , ' 95" 8 03' 94" 4, , , , , , , , , , , , ' 93" 8 03' 59" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 03' 22" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 02' 91" 4, , , , , , , , , , , ' 02" 8 02' 56" 4, , , , , , , , , , , ' 04" 8 02' 18" 4, , , , , , , , , , , ' 06" 8 01' 90" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 01' 48" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 01' 19" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 00' 84" 4, , , , , , , , , , , ' 06" 8 00' 52" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 00' 11" 4, , , , , , , , , , , ' 29" 8 00' 05" 4, , , , , , , , , , , ' 76" 8 00' 03" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 00' 02" 4, , , , , , , , , , , ' 43" 8 00' 00" 4, , , , , , , , , , , ' 84" 7 59' 98" 4, , , , , , , , , , , ' 05" 8 00' 17" 4, , , , , , , , , , , ' 05" 8 00' 45" 4, , , , , , , , , , , ' 06" 8 00' 69" 4, , , , , , , , , , ,

117 Lampiran 8. Lanjutan ' 04" 8 00' 98" 4, , , , , , , , , , , ' 02" 8 01' 30" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 01' 55" 4, , , , , , , , , , , ' 98" 8 01' 84" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 02' 14" 4, , , , , , , , , , , ' 95" 8 02' 44" 4, , , , , , , , , , , , ' 01" 8 02' 73" 4, , , , , , , , , , , , ' 07" 8 03' 02" 4, , , , , , , , , , , , ' 13" 8 03' 31" 4, , , , , , , , , , , , ' 20" 8 03' 67" 4, , , , , , , , , , , , ' 19" 8 03' 88" 4, , , , , , , , , , , , ' 17" 8 04' 23" 4, , , , , , , , , , , , ' 11" 8 04' 47" 4, , , , , , , , , , , , ' 04" 8 04' 73" 4, , , , , , , , , , , , ' 99" 8 05' 01" 4, , , , , , , , , , , , ' 05" 8 05' 29" 4, , , , , , , , , , , , ' 42" 8 05' 30" 4, , , , , , , , , , , , ' 73" 8 05' 28" 4, , , , , , , , , , , , ' 15" 8 05' 25" 4, , , , , , , , , , , , ' 52" 8 05' 19" 4, , , , , , , , , , , , ' 85" 8 05' 12" 4, , , , , , , , , , , , ' 28" 8 04' 96" 4, , , , , , , , , , , , ' 34" 8 04' 68" 4, , , , , , , , , , , , ' 36" 8 04' 40" 4, , , , , , , , , , , , ' 31" 8 03' 99" 4, , , , , , , , , , , ,

118 Lampiran 8. Lanjutan ' 26" 8 03' 66" 4, , , , , , , , , , , , ' 18" 8 03' 37" 4, , , , , , , , , , , , ' 09" 8 03' 09" 4, , , , , , , , , , , , ' 98" 8 02' 77" 4, , , , , , , , , , , , ' 94" 8 02' 41" 4, , , , , , , , , , , ' 91" 8 02' 09" 4, , , , , , , , , , , ' 91" 8 01' 78" 4, , , , , , , , , , , ' 94" 8 01' 39" 4, , , , , , , , , , , ' 97" 8 01' 12" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 00' 69" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 00' 37" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 00' 05" 4, , , , , , , , , , , ' 21" 7 59' 86" 4, , , , , , , , , , , ' 21" 7 59' 87" 4, , , , , , , , , , , ' 59" 7 59' 88" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 59' 95" 4, , , , , , , , , , , ' 35" 8 00' 01" 4, , , , , , , , , , , ' 77" 8 00' 05" 4, , , , , , , , , , , ' 11" 8 00' 05" 4, , , , , , , , , , , ' 23" 8 00' 47" 4, , , , , , , , , , , ' 12" 8 00' 67" 4, , , , , , , , , , , ' 97" 8 00' 89" 4, , , , , , , , , , , ' 89" 8 01' 15" 4, , , , , , , , , , , ' 89" 8 01' 43" 4, , , , , , , , , , , ' 91" 8 01' 70" 4, , , , , , , , , , ,

119 Lampiran 8. Lanjutan ' 98" 8 02' 04" 4, , , , , , , , , , , ' 99" 8 02' 31" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 02' 59" 4, , , , , , , , , , , ' 00" 8 02' 87" 4, , , , , , , , , , , , ' 00" 8 03' 21" 4, , , , , , , , , , , , ' 00" 8 03' 49" 4, , , , , , , , , , , , ' 01" 8 03' 75" 4, , , , , , , , , , , , ' 01" 8 04' 05" 4, , , , , , , , , , , , ' 01" 8 04' 35" 4, , , , , , , , , , , , ' 01" 8 04' 63" 4, , , , , , , , , , , , , ' 01" 8 04' 92" 4, , , , , , , , , , , , , ' 28" 8 05' 09" 4, , , , , , , , , , , , , ' 58" 8 05' 07" 4, , , , , , , , , , , , , ' 98" 8 05' 05" 4, , , , , , , , , , , , , ' 29" 8 05' 01" 4, , , , , , , , , , , , , ' 77" 8 04' 97" 4, , , , , , , , , , , , , ' 09" 8 04' 92" 4, , , , , , , , , , , , , ' 20" 8 04' 63" 4, , , , , , , , , , , , , ' 20" 8 04' 34" 4, , , , , , , , , , , , ' 20" 8 03' 99" 4, , , , , , , , , , , , ' 17" 8 03' 66" 4, , , , , , , , , , , , ' 13" 8 03' 29" 4, , , , , , , , , , , , ' 10" 8 02' 95" 4, , , , , , , , , , , , ' 07" 8 02' 64" 4, , , , , , , , , , , , ' 04" 8 02' 30" 4, , , , , , , , , , , ,

120 Lampiran 8. Lanjutan ' 01" 8 01' 95" 4, , , , , , , , , , , ' 97" 8 01' 58" 4, , , , , , , , , , , ' 96" 8 01' 30" 4, , , , , , , , , , , ' 95" 8 00' 87" 4, , , , , , , , , , , ' 94" 8 00' 55" 4, , , , , , , , , , , ' 94" 8 00' 22" 4, , , , , , , , , , , ' 98" 7 59' 93" 4, , , , , , , , , , , ' 38" 8 59' 88" 4, , , , , , , , , , , ' 63" 8 59' 90" 4, , , , , , , , , , , ' 11" 8 59' 94" 4, , , , , , , , , , , ' 48" 8 59' 97" 4, , , , , , , , , , , ' 82" 8 00' 00" 4, , , , , , , , , , , ' 11" 8 00' 15" 4, , , , , , , , , , , ' 10" 8 00' 39" 4, , , , , , , , , , , ' 07" 8 00' 69" 4, , , , , , , , , , ,

121 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, 31 Agustus Penulis adalah anak sulung dari Ayah Muhammad Shoim dan Ibu Siti Djubaedah. Memulai pendidikan SDN Ciheuluet 2 tahun , SLTPN 3 Kota Bogor tahun , dan SMA PGRI 1 Bogor tahun Penulis mengikuti program USMI (Ujian Seleksi Mahasiswa IPB) dengan pilihan Ilmu Kelautan. Penulis memulai pendidikan tahun Selama kuliah di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, penulis pernah menjadi Asisten Lapang Mata Kuliah Oseanografi Umum periode , Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Instrumentasi periode , dan Asisten Praktikum Mata Kuliah Akustik Kelautan periode Selain itu, penulis aktif dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (HIMITEKA-IPB) menjabat anggota Departeman Hubungan Luar dan Komunikasi ( ), dan tahun menjabat sebagai Ketua Departemen Hubungan Luar dan Komunikasi (Hublukom). Penulis juga ikut serta dalam beberapa kepanitian acara, seperti Mukernas Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) 2005, Temu Alumni ITK 2006, Aksi Peduli Maritim 2007, Seminar Nasional ITK 2009, dan kegiatan lainnya. Penulis melakukan penelitian dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Data Hidroakustik Berbasis Website untuk menyelesaikan pendidikan di ITK-IPB.

2. TINJAUAN PUSTAKA. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses

2. TINJAUAN PUSTAKA. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sedimen Dasar Laut Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses hidrologi dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik secara vertikal maupun secara

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hidroakustik 4.1.1. Profil Batimetri Laut Selatan Jawa Pada Gambar 10. terlihat profil batimetri Laut Selatan Jawa yang diperoleh dari hasil pemetaan batimetri, dimana dari

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sedimen dasar laut

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sedimen dasar laut 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sedimen dasar laut Sedimen yang merupakan partikel lepas (unconsolidated) yang terhampar di daratan, di pesisir dan di laut itu berasal dari batuan atau material yang mengalami

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar Laut Arafura merupakan paparan yang sangat luas. Menurut Nontji

2. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar Laut Arafura merupakan paparan yang sangat luas. Menurut Nontji 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Dasar Laut Arafura merupakan paparan yang sangat luas. Menurut Nontji (1987), paparan Arafura (diberi nama oleh Krummel, 1897) ini terdiri dari tiga

Lebih terperinci

AKUSTIK REMOTE SENSING/PENGINDERAAN JAUH

AKUSTIK REMOTE SENSING/PENGINDERAAN JAUH P. Ika Wahyuningrum AKUSTIK REMOTE SENSING/PENGINDERAAN JAUH Suatu teknologi pendeteksian obyek dibawah air dengan menggunakan instrumen akustik yang memanfaatkan suara dengan gelombang tertentu Secara

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada koordinat 5º - 8 º LS dan 133 º º BT

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada koordinat 5º - 8 º LS dan 133 º º BT 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada koordinat 5º - 8 º LS dan 133 º - 138 º BT (Gambar 2), pada bulan November 2006 di Perairan Laut Arafura, dengan kedalaman

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari Ekspedisi Selat Makassar 2003 yang diperuntukkan bagi Program Census of Marine Life (CoML) yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sedimen Dasar Perairan Berdasarkan pengamatan langsung terhadap sampling sedimen dasar perairan di tiap-tiap stasiun pengamatan tipe substrat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

Lebih terperinci

Gambar 8. Lokasi penelitian

Gambar 8. Lokasi penelitian 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Januari-3 Februari 2011 yang di perairan Pulau Gosong, Pulau Semak Daun dan Pulau Panggang, Kabupaten

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 Juli 2011 yang meliputi tahapan persiapan, pengukuran data lapangan, pengolahan dan analisis

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perairan Laut Arafura di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perairan Laut Arafura di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Peta Batimetri Laut Arafura Perairan Laut Arafura di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori perairan dangkal dimana kedalaman mencapai 100 meter. Berdasarkan data

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEBALAN INTEGRASI DASAR PERAIRAN DENGAN INSTRUMEN HIDROAKUSTIK SIMRAD EY-60 DI PERAIRAN KEPULAUAN PARI

PERBEDAAN KETEBALAN INTEGRASI DASAR PERAIRAN DENGAN INSTRUMEN HIDROAKUSTIK SIMRAD EY-60 DI PERAIRAN KEPULAUAN PARI PERBEDAAN KETEBALAN INTEGRASI DASAR PERAIRAN DENGAN INSTRUMEN HIDROAKUSTIK SIMRAD EY-60 DI PERAIRAN KEPULAUAN PARI SANTI OKTAVIA SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. No. Alat dan Bahan Type/Sumber Kegunaan.

METODE PENELITIAN. Tabel 2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. No. Alat dan Bahan Type/Sumber Kegunaan. METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data lapang dilakukan pada tanggal 16-18 Mei 2008 di perairan gugusan pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta (Gambar 11). Lokasi ditentukan berdasarkan

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Lifeform Karang Secara Visual Karang memiliki variasi bentuk pertumbuhan koloni yang berkaitan dengan kondisi lingkungan perairan. Berdasarkan hasil identifikasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KARAKTERISTIK AKUSTIK SUMBER DAYA PERIKANAN DI LAGUNA GUGUSAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU

PENGUKURAN KARAKTERISTIK AKUSTIK SUMBER DAYA PERIKANAN DI LAGUNA GUGUSAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU PENGUKURAN KARAKTERISTIK AKUSTIK SUMBER DAYA PERIKANAN DI LAGUNA GUGUSAN PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU Oleh: Arief Wijaksana C64102055 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dasar perairan memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai habitat bagi bermacam-macam makhluk hidup yang kehidupannya berasosiasi dengan lingkungan perairan.

Lebih terperinci

5. ESTIMASI STOK SUMBERDAYA IKAN BERDASARKAN METODE HIDROAKUSTIK

5. ESTIMASI STOK SUMBERDAYA IKAN BERDASARKAN METODE HIDROAKUSTIK 5. ESTIMASI STOK SUMBERDAYA IKAN BERDASARKAN METODE HIDROAKUSTIK Pendahuluan Sumberdaya perikanan LCS merupakan kontribusi utama yang sangat penting di tingkat lokal, regional dan internasional untuk makanan

Lebih terperinci

Scientific Echosounders

Scientific Echosounders Scientific Echosounders Namun secara secara elektronik didesain dengan amplitudo pancaran gelombang yang stabil, perhitungan waktu yang lebih akuran dan berbagai menu dan software tambahan. Contoh scientific

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Data Lapangan Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan penyelaman di lokasi transek lamun, diperoleh data yang diuraikan pada Tabel 4. Lokasi penelitian berada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

INTERPRETASI SEB NILAI TARGET STRENGTH (TS) DAN DENSITAS DEmRSAL DENGAN BlETODE AIE)ROAKUSTIK DI TELUK PELABUWAN RATU

INTERPRETASI SEB NILAI TARGET STRENGTH (TS) DAN DENSITAS DEmRSAL DENGAN BlETODE AIE)ROAKUSTIK DI TELUK PELABUWAN RATU INTERPRETASI SEB NILAI TARGET STRENGTH (TS) DAN DENSITAS DEmRSAL DENGAN BlETODE AIE)ROAKUSTIK DI TELUK PELABUWAN RATU Oleh: Munawir C64102020 PR AN TEKNOLOGI KELAUTAN AN DAN I Lm KELAUTAN INSTITUT PERTANLAN

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengambilan Contoh Dasar Gambar 16 merupakan hasil dari plot bottom sampling dari beberapa titik yang dilakukan secara acak untuk mengetahui dimana posisi target yang

Lebih terperinci

PENDUGAAN KELIMPAHAN DAN SEBARAN IKAN DEMERSAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKUSTIK DI PERAIRAN BELITUNG

PENDUGAAN KELIMPAHAN DAN SEBARAN IKAN DEMERSAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKUSTIK DI PERAIRAN BELITUNG Pendugaan Kelimpahan dan Sebaran Ikan... Metode Akustik di Perairan Belitung (Fahmi, Z.) PENDUGAAN KELIMPAHAN DAN SEBARAN IKAN DEMERSAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKUSTIK DI PERAIRAN BELITUNG ABSTRAK Zulkarnaen

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan data batimetri semakin meningkat seiring dengan kegunaan data tersebut untuk berbagai aplikasi, seperti perencanaan konstruksi lepas pantai, aplikasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Substrat dasar perairan memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai habitat bagi bermacam-macam biota baik itu mikrofauna maupun makrofauna. Mikrofauna berperan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai pada tanggal 20 Januari 2011 dan menggunakan data hasil survei Balai Riset Perikanan Laut (BRPL). Survei ini dilakukan mulai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data akustik dilakukan pada tanggal 29 Januari sampai 3 Februari 2011 di perairan Kepulauan Seribu. Wilayah penelitian mencakup di

Lebih terperinci

PENGERTIAN WEB web adalah

PENGERTIAN WEB web adalah PENGANTAR WEB -YQ- PENGERTIAN WEB web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (text, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol http (hypertext transfer

Lebih terperinci

KELOMPOK 2 JUWITA AMELIA MILYAN U. LATUE DICKY STELLA L. TOBING

KELOMPOK 2 JUWITA AMELIA MILYAN U. LATUE DICKY STELLA L. TOBING SISTEM SONAR KELOMPOK 2 JUWITA AMELIA 2012-64-0 MILYAN U. LATUE 2013-64-0 DICKY 2013-64-0 STELLA L. TOBING 2013-64-047 KARAKTERISASI PANTULAN AKUSTIK KARANG MENGGUNAKAN ECHOSOUNDER SINGLE BEAM Baigo Hamuna,

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 8 Peta lokasi penelitian.

3 METODE PENELITIAN. Gambar 8 Peta lokasi penelitian. 30 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan data hasil survei akustik yang dilaksanakan oleh Balai Riset Perikanan Laut (BRPL), Dirjen Perikanan Tangkap, KKP RI pada bulan Juni

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Ir. H. Djuanda dan Laboratorium Akustik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bogor. Kegiatan penelitian ini terbagi

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 17 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 211, sedangkan survei data dilakukan oleh pihak Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) Departemen

Lebih terperinci

3. DISTRIBUSI IKAN DI LAUT CINA SELATAN

3. DISTRIBUSI IKAN DI LAUT CINA SELATAN 3. DISTRIBUSI IKAN DI LAUT CINA SELATAN Pendahuluan Keberadaan sumberdaya ikan, baik ikan pelagis maupun demersal dapat diduga dengan menggunakan metode hidroakustik (Mitson 1983). Beberapa keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa penelitian yang telah ada sebelumya yang. berhubungan dengan aplikasi Pendaftaran online yaitu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa penelitian yang telah ada sebelumya yang. berhubungan dengan aplikasi Pendaftaran online yaitu, 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian yang telah ada sebelumya yang berhubungan dengan aplikasi Pendaftaran online yaitu, Deny Ristianti (2006), membahas mengenai

Lebih terperinci

Oleh : PAHMI PARHANI C SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Oleh : PAHMI PARHANI C SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan STUDI TENTANG ARAH DAN KECEPATAN RENANG IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AKUSTIK BIM TEmAGI (SPLIT-BEAM ACOUSTIC SYSTEM ) DI PERAIRAN TELUK TOMINI PADA BULAN JULI-AGUSTUS 2003 Oleh : PAHMI PARHANI

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret September 2011 dengan menggunakan data berupa data echogram dimana pengambilan data secara in situ dilakukan

Lebih terperinci

Sumber : Mckenzie (2009) Gambar 2. Morfologi Lamun

Sumber : Mckenzie (2009) Gambar 2. Morfologi Lamun 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lamun Lamun merupakan tumbuhan laut yang hidup di perairan jernih pada kedalaman berkisar antara 2 12 m dengan sirkulasi air yang baik. Hampir semua tipe substrat dapat

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

Oleh : HARDHANI EKO SAPUTRO C SKRIPSI

Oleh : HARDHANI EKO SAPUTRO C SKRIPSI PENGUKURAN NILAI DAN SEBARAN TARGET STRENGTH IKAN PELAGIS DAN DEMERSAL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AKUSTIK BIM TERBAGI (SPLIT BEAM ACOUSTIC SYSTEM) DI LAUT A MFUM PADA BULAN OKTOBER-NOPEMBER 2003 Oleh :

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. DESKRIPSI SISTEM Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Sampai saat ini perangkat elektronik yang sering disebut sebagai komputer, laptop, maupun notebook merupakan alat yang paling banyak digunakan dalam berbagai bidang usaha.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian dasar perairan dapat digunakan secara luas, dimana para ahli sumberdaya kelautan membutuhkannya sebagai kajian terhadap habitat bagi hewan bentik (Friedlander et

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan lanjutan yang dilakukan dari bulan Juli sampai bulan Agustus menggunakan data hasil olahan dalam bentuk format *raw.dg yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN TIPE DASAR PERAIRAN DENGAN DISTRIBUSI IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANGKAJENE SULAWESI SELATAN 2011

HUBUNGAN TIPE DASAR PERAIRAN DENGAN DISTRIBUSI IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANGKAJENE SULAWESI SELATAN 2011 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 1 Mei 2013: 31-39 ISSNN 2087-4871 HUBUNGAN TIPE DASAR PERAIRAN DENGAN DISTRIBUSI IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANGKAJENE SULAWESI SELATAN 2011 (THE RELATION

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu pekerjaan untuk memcapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

MEMBANGUN WEBSITE SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MADANIYAH FITRAHAYATI

MEMBANGUN WEBSITE SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MADANIYAH FITRAHAYATI MEMBANGUN WEBSITE SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MADANIYAH FITRAHAYATI 072406074 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG. Oleh: Lina Rahmawati Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA MTs MA ARIF NU 1 AJIBARANG Oleh: Lina Rahmawati Sistem, STMIK Amikom Purwokerto ABSTRAKS Penelitian ini berjudul Perancangan Website Sebagai Sarana Promosi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dan Uji Coba Hasil rancangan program sistem informasi pemesanan jasa penyewaan kendaraan pada CV. SS TRANSPORT terdiri dari beberapa tampilan halaman dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan komputer maju dengan pesatnya. Seperti diketahui dunia komputer telah mencakup banyak bidang seperti dalam bidang kedokteran, bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam (28 April 2006)

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam  (28 April 2006) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terumbu Karang Bentuk Pertumbuhan Karang

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terumbu Karang Bentuk Pertumbuhan Karang 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terumbu Karang Terumbu karang merupakan satu kesatuan dari berbagai jenis karang. Terumbu karang adalah endapan-endapan masif yang penting dari kalsium karbonat yang terutama dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang pemecahan masalah yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen

Lebih terperinci

PEMAlUIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK (FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN.

PEMAlUIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK (FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN. as-' PEMAlUIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK (FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN Oleh : Natalia Trita Agnilta C64102012 PROGRAM STUD1 ILMU

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR

E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR 072406105 PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Misalnya membantu dalam pengolahan

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web Pertemuan 1 Pengenalan Dasar Web Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci

PENGUKURAN TARGET STRENGTH IKAN MAS DAN IKAN LELE PADA KONDISI TERKONTROL MENGGUNAKAN QUANTIFIED FISH FINDER. Muhammad Hamim

PENGUKURAN TARGET STRENGTH IKAN MAS DAN IKAN LELE PADA KONDISI TERKONTROL MENGGUNAKAN QUANTIFIED FISH FINDER. Muhammad Hamim PENGUKURAN TARGET STRENGTH IKAN MAS DAN IKAN LELE PADA KONDISI TERKONTROL MENGGUNAKAN QUANTIFIED FISH FINDER Muhammad Hamim DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM...

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM... ABSTRAK Saat ini media informasi di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta masih menggunakan metode konvensional. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Sistem yang akan dioperasikan sebaiknya sistem tersebut telah diuji sebelum diterapkan apabila masalah yang ada pada sistem sudah terselesaikan dengan baik dan tanpa

Lebih terperinci

4. HASIL PEMBAHASAN. Sta Latitude Longitude Spesies Keterangan

4. HASIL PEMBAHASAN. Sta Latitude Longitude Spesies Keterangan 4. HASIL PEMBAHASAN 4.1 Data Lapangan Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan penyelaman di lokasi transek lamun, ditemukan 3 jenis spesies lamun yakni Enhalus acoroides, Cymodocea

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.1 Latar Belakang. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap suatu informasi mengakibatkan peningkatan yang besar juga terhadap kecanggihan suatu teknologi. Suatu teknologi dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB Pada bab ini akan diuraikan tahapan yang dilakukan dalam implementasi visualisasi informasi pasut berbasis web, yang terdiri dari: a. Identifikasi

Lebih terperinci

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 WEB1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Kegiatan Bobot Nilai (%) Ujian Tengah Semester 25 Ujian Akhir Semester (Demonstrasi Tugas Aplikasi) 35 Laporan Tugas Aplikasi 30

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Jarak Near Field (R nf ) yang diperoleh pada penelitian ini dengan menggunakan formula (1) adalah 0.2691 m dengan lebar transducer 4.5 cm, kecepatan suara 1505.06

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah intstruksi-instruksi perintah digital. Komputer berasal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Tujuan dari tesis ini adalah untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan masyarakat umumnya dengan menerapkan teknik platform komputasi waktu pelayanan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi 3.1 Layanan Aplikasi Internet BAB III LANDASAN TEORI Terdapat banyak sekali layanan aplikasi di internet dan masih terus akan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN BERBASIS WEB PADA KANTOR BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) KABUPATEN BADUNG

PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN BERBASIS WEB PADA KANTOR BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) KABUPATEN BADUNG PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN BERBASIS WEB PADA KANTOR BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) KABUPATEN BADUNG Herry Sofyan 1), Yuli Fauziah 2), I Gede Yoby Negara 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEKOLAH SMA ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ULANGAN UMUM SEKOLAH SMA ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1. Istilah umum yang digunakan untuk mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui internet untuk di publish adalah. A. Website D. Web Designer B. Web Design.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci