BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki fungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungi
|
|
- Lanny Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualkan sekuritas. Pasar modal memiliki fungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efesien, karena dengan adanya pasar modal makan pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal (Tandelilin, 2001). Secara sederhana tujuan investasi adalah maksimisasi kemakmuran melalui maksimisasi keuntungan, dan investor selalu berusaha mananamkan dana pada investasi portofolio yang efisien dan relatif aman. Risiko investasi di Pasar Modal pada prinsipnya sangat terkait erat dengan terjadinya volatilitas harga saham, dimana naik turunya harga saham ini dipengaruhi kondisi mikro dan makro ekonomi, kebijakan perusahaan, kinerja perusahaan, risiko sistematis, dan efek dari psikologi pasar (Fahmi, 2012 dalam Febriyanti & Rahyuda, 2016). Efisiensi pasar adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2014). Informasi merupakan hal yang sangat 1
2 mempengaruhi perdagangan surat berharga dipasar modal. Finanto (2006), mengemukakan bahwa dalam Undang-undang no 8 tahun 1995 tentang pasar modal memberi batasan mengenai informasi (pasal 1 ayat 4) sebagai berikut: informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga saham di bursa efek dan atau merupakan keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut (Islami dan Sarwoko, 2012). Peristiwa (event) yang dapat dijadikan informasi oleh investor dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal emiten. Peristiwa yang berasal dari kondisi internal dapat berupa pengumuman pembagian dividen, penerbitan laporan keuangan, stock split, dan lain sebagainya. Sedangkan peristiwa eksternal umumnya bersifat ekonomi maupun non ekonomi, seperti halnya peristiwa yang mengandung muatan politik. Sebagai negara yang masih terbilang muda dalam hal demokrasi, Indonesia masih akan menemui berbagai gejolak-gejolak politis di masa yang akan datang (Manurung, 2005 dalam Islami dan Sarwoko, 2012). Peristiwa politik ini dapat berdampak negatif maupun positif bagi pergerakan saham di pasar modal yang dapat mencerminkan kestabilan kondisi ekonomi Salah satu peristiwa makro yang bersifat politik dan sempat membawa berbagai dampak dalam gejolak pergerakan saham di pasar modal adalah peristiwa Pemilihan Presiden AS. Donald Trump terpilih menjadi pengganti Barack Obama sebagai presiden AS yang ke-45 untuk periode jabatan Meskipun pasangan Donald Trump dan Mike Pence belum di lantik dan akan 2
3 diambil sumpah jabatannya pada 20 Januari 2017 tetapi terpilihnya Donald Trump diperkirakan akan memberikan pengaruh kepada perdagangan AS bersama mitra dagangnya. Donald Trump sebutkan akan menaikkan bea masuk barangbarang impor, lebihnya impor dari Cina. Karena Cina saat ini juga menjadi mitra dagang dari Indonesia dan akan mempengaruhi Indonesia. Dampak untuk Asia terkait masalah perdagangan bea impor yang bisa di naikkan sebesar 30% - 40% ( Jogiyanto, 2014 menjelaskan studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efesiensi pasar bentuk setengah kuat. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Untuk mengetahui ada tidaknya suatu reaksi di pasar modal dapat diukur dengan besaran reaksi pada saat periode peristiwa. Besaran reaksi yang diukur dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu besaran reaksi harga saham, dan besaran reaksi aktivitas perdagangan saham yang terjadi karena adanya informasi. Pengukuran besaran reaksi harga saham yang umum dipergunakan adalah abnormal return (AR). Sedangkan pengukuran besaran reaksi aktivitas perdagangan saham yang umum dipergunakan dalam penelitian adalah trading volume activity (TVA). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 3
4 menggunakan saham LQ-45 yang dianggap cukup mewakili kondisi pasar dimana likuiditas tinggi dan nilai kapitalisasi pasar yang besar dengan frekuensi transaksinya tinggi dan aktif. Terdapat beberapa penelitian yang telah meneliti pengaruh event study terhadap abnormal return dan trading volume activity dengan hasil yang berbeda beda. Penelitian Arisyahidin (2012) memiliki hasil tidak ada perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah event kenaikan harga BBM. Penelitian Gratias dan Mustanda (2015) menyatakan tidak terdapat perbedaan abnormal return. Hal ini juga didukung oleh penelitian Parmadi dkk (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah event. Namun hal tersebut berbeda dengan penelitian Islami & Sarwoko (2012) dan Febriyanti & Rahyuda (2016) yang menyatakan terdapat perbedaan abnormal return dan trading volume activity disekitar event sedangkan hasil penelitian Sihotang dan Mekel (2015) menyatakan tidak ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah event namun terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah event. 4
5 berikut: Berdasarkan uraian di atas, ringkasan penelitian terdahulu disajikan sebagai No Peneliti Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Variabel Tahun Abnormal Return Trading Volume Activity 1 Arisyahidin Tidak Ada Perbedaan 2 Parmadi dkk 2014 Tidak Ada Perbedaan Tidak Ada Perbedaan Islami & 3 Sarwoko 2012 Ada Perbedaan Ada Perbedaan Gratias & 4 Mustanda 2015 Tidak Ada Perbedaan - 5 Febriyanti & Rahyuda 2016 Ada Perbedaan Ada Perbedaan Sihotang & 6 Mekel 2015 Tidak Ada Perbedaan Ada Perbedaan Sumber : Disarikan dari berbagai jurnal Dari beberapa peristiwa politik yang terjadi, salah satu peristiwa politik terbaru yang hendak diuji kandungan informasinya terhadap rekasi pasar modal adalah peristiwa pemilihan umum pemilihan AS secara serentak yang dilaksanakan pada tanggal 8 November Kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat membuat limbung pasar saham di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pergerakan pasar modal mengalami kepanikan usai mengetahui kandidat Partai Republik ini memenangi pemilihan presiden (Pilpres) dari kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton. Kepanikan investor dalam negeri mulai terasa saat hasil pemilihan presiden Paman Sam bergulir. Berdasarkan data RTI, pada pukul WIB, indeks terjun 2,056% menjadi 5.358,197. 5
6 Investor asing ramai-ramai melepas kepemilikan sahamnya hari ini. Di seluruh market, nilai penjualan bersih (net sell) asing mencapai Rp 243 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai net sell asing mencapai Rp 213,7 miliar. Sementara itu, ada 235 saham yang membebani langkah indeks. Sedangkan jumlah saham yang naik sebanyak 56 saham dan 68 saham lainnya diam di tempat. Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang berhasil mencatatkan kenaikan. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor perdagangan turun 1,15%, sektor agrikultur turun 1,53%, dan sektor industri dasar turun 1,92%. Di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 6,13% menjadi Rp 1.530, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 5,56% menjadi Rp 680, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 5,24% menjadi Rp ( Berdasarkan kondisi tersebut, maka event study mengenai kaitan antara abnormal return dan aktivitas volume perdagangan dengan peristiwa Pemilihan Presiden AS perlu dilakukan dengan tujuan untuk menguji kekuatan muatan informasi (information content) dari suatu peristiwa terhadap aktivitas di bursa. 1.2 Rumusan Masalah Peristiwa politik sudah berkaitan erat dengan stabilitas perekonomian di suatu negara, di Indonesia sendiri peristiwa politik sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan reaksi yang terjadi di pasar modal, peristiwa seperti pemilihan umum Presiden (Pemilu), pemilihan Legislatif (Pileg), kerusuhan, peperangan dan peristiwa lainnya, sangat mempengaruhi kestabilan harga saham dan volume 6
7 perdagangan di pasar modal Sehingga hal-hal tersebut bisa mendapat berbagai pandangan dari para investor untuk berinvestasi di negara tersebut. Stabilitas politik yang diikuti dengan kestabilan kondisi ekonomi, akan membuat para investor merasa aman untuk menginvestasikan dananya di pasarmodal, oleh karena itulah, investor umumnya akan menaruh ekpektasi terhadap setiap peristiwa politik yang terjadi dan ekpektasi mereka akan tercermin pada fluktuasi harga ataupun aktivitas volume perdangan saham di bursa efek (Wardhani, 2012). Peristiwa politik yang hendak diuji kandungan informasinya terhadap aktivitas bursa efek adalah peristiwa pemilihan presiden AS merupakan peristiwa berskala global yang berdampak luas dan berpengaruh terhadap iklim investasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat membuat limbung pasar saham di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pergerakan pasar modal mengalami kepanikan usai mengetahui kandidat Partai Republik ini memenangi pemilihan presiden (Pilpres) dari kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton. Hal ini dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada saham LQ-45 seperti saham-saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 6,13% menjadi Rp 1.530, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 5,56% menjadi Rp 680, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 5,24% menjadi Rp sehingga dapat dikatakan terdapat sesuatu yang menarik untuk diteliti berkaitan dengan indeks LQ-45 tersebut. Selain berdasarkan permasalahan tersebut, hasil penelitian tentang event study menunjukkan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten. 7
8 Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskanpertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham LQ-45 sebelum dan sesudah pemilihan presiden AS 8 November 2016? 2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity pada saham LQ- 45 sebelum dan sesudah pemilihan presiden AS 8 November 2016? 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk menguji dan menganalisis ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal Return pada saham LQ-45 sebelum dan setelah Pemilihan Umum Presiden AS 8 November ) Untuk menguji dan menganalisis ada tidaknya perbedaan rata-rata trading volume activity pada saham LQ-45 sebelum dan setelah Pemilihan Umum Presiden AS 8 November Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi pelaku pasar, sebagai masukan guna menambah wawasan atau sebagaibahan penelitian lebih lanjut mengenai reaksi pasar modal Indonesia terhadapsuatu perisitiwa politik. 8
9 2. Bagi praktisi, emiten dan investor, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi apabila terjadi even politik bagi para pelaku pasar agar secara tepat memilah dan menganalisis informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dalam hal hubungan antara suatu event politik dengan perekonomian. 9
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah abnormal return saham dan trading volume activity Definisi Operasional Variabel Definisi variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2014) definisi variable penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Abnormal Return didefinisikan Jogiyanto (2014) menjelaskan bahwa abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return yang diharapkan oleh investor (expected return). Model yang di gunakan untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dalam penelitian ini menggunakan model mean adjusted model. 2. Trading Volume Activity didefinisikan perbandingan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan 34
11 keseluruhan jumlah saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama (Febriyanti & Rahyuda, 2016). Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel NO VARIABEL DEFINISI RUMUS SUMBER 1 Abnormal Return Kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return yang diharapkan oleh investor (expected return) RTNi,t = Ri,t - E[Ri,t] Jogiyanto (2014) 2 Volume Perdagangan Saham perbandingan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama TVA saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu ke t = saham perusahaan i yang beredar pada waktu ke t Suryawijaya & Setiawan (1998) dalam Fitriyani & Rahyuda (2016) Sumber :Disarikan dari berbagai jurnal 3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Objek dalam penelitian ini adalah saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2016 s/d Januari Penelitian ini menggunakan event study yang dimaksudkan untuk mengetahui reaksi harga saham dan volume perdagangan saham terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. 35
12 3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu di pandang sebagai sebuah semesta penelitian ( Ferdinand, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah saham Indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Agustus Januari Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2013). Sampel penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus Januari Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yaitu dimana teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014). 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary data) dan data tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia tahun Data yang diperoleh berupa nama-nama perusahaan di BEI yang terdaftar dalam Indeks LQ-45, harga saham harian, jumlah saham yang beredar perhari dan jumlah saham yang diperdagangkan perhari serta laporan historis lainnya melalui serta website-website yang berhubungan dengan penelitian ini. 36
13 3.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder atau data historis. Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut : 1. Pengumpulan data sekunder yang mencakup data saham perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ-45 dan harga perdagangan saham dan volume perdagangan saham selama periode penelitian. Data ini dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Pengumpulan data dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal-jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.5 Metode Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan angka-angka dan perhitungan. Periode estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 hari perdagangan yang mengacu pada Jogiyanto (2014) bahwa tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, beberapa penelitian menggunakan periode estimasi kurang dari 100 hari. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian yaitu selama 7 hari yaitu 3 hari sebelum (t-3 sampai t-1) dan 3 hari sesudah (t-1 sampai t+3) tanggal pelaksanaan (t0) tanggal 8 November
14 Gambar 3.2 Periode Estimasi dan Periode Jendela t-30 t-4t-3 t 0 t +3 Gambar 3.2. Periode estimasi dan periode jendela (Jogiyanto, 2014). Dimana : t -30 t -4 merupakan periode estimasi t -5 t +3 merupakan periode jendela t 0 merupakan saat terjadinya peristiwa Lamanya window period tergantung pada karakteristik peristiwa, sementara peristiwa yang terjadi sebelumnya dapat juga dijadikan sebagai pedoman (Samsul, 2006). Penentuan periode 5 hari di atas didasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febriyanti dan Rahyuda (2016), Untuk melihat perubahan harga saham dan volume perdagangan saham yang disebabkan oleh adanya peristiwa pilkada serentak, maka waktu 3 hari cukup layak. Periode waktu yang terlalu pendek (kurang dari lima hari) atau terlalu panjang (lebih dari lima hari) akan memungkinkan bias dalam melihat perubahan. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Analisis Abnormal Return a. Memperoleh data mengenai tanggal event dan menetapkannya sebagai t=0 38
15 b. Memperoleh data mengenai harga saham dan volume saham yang diperdagangkan dan volume saham yang beredar dari hari-3 sampai hari+3 sesuai dengan event window nya. c. Penghitungan Return Saham Aktual Individu Harian Perhitungan return saham (Ri,t) aktual individual yang dapat dirumuskan sebagaiberikut : Rit= (P i,t P i,t 1)...(1) Pi,t 1 Dimana : R i,t = Return actual saham perusahaan i pada hari ke t P i,t = Harga saham perusahaan i pada hari ke t P i,t 1 = Harga saham perusahaan i pada hari ke t-1 d. Menghitung Return Ekspektasi Perhitungan return ekspektasi dalam penelitian ini menggunakan model sesuaian rata-rata (Mean Adjusted Model). Perhitungan return ekspektasian dengan sesuaian rata-rata (Mean Adjusted Model) ini menganggap bahwa return eksepktasian bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi (Jogiyanto, 2014). 39
16 t2 R ij j = t1 E [ R it ] =... (2) T Dimana : E [R i,t ] R ij = Return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke t = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke t T = Lamanya periode estimasi, yaitu dari t 1 sampai t 2 e. Menghitung Abnormal Return Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return expektasian (Jogiyanto,2014:647), sehingga dapat dibentuk persamaan sebagai berikut : AR i,t = R i,t E (R i,t )...(3) Dimana : AR i,t R i,t = Abnormal return saham ke-i pada waktu ke-t = Actual return saham ke-i pada waktu ke-t E (R i,t )= Return ekspektasi sekuritas ke-i padawaktu ke t f. Menghitung Average Abnormal Return (AAR) Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata return tak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periode peristiwa. Rata-rata return tak normal (abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut (Jogiyanto, 2014) : 40
17 RRTNt = Dimana : K RTN i,t K... (4) RRTNt = rata-rata return tak normal (average abnormal return) pada hari ke-t RTN i,t = Abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t, yaitu mulai hari awal periode jendela sampai hari ke-t K = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pelaksanaan peristiwa 2. Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan Saham Trading Volume Activity merupakan perbandingan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama (Febriyanti & Rahyuda, 2016). Aktivitas volume perdagangan saham dilihat dengan menggunakan indicator Trading Volume Activity (TVA) dengan rumusan sebagai berikut: TVA = Saham perusahaan i yang diperdagangkan padawaktu t Saham perusahaan i yang beredar pada waktu t...(5) TVA digunakan untuk melihat apakah preferensi investor secara individual menilai pengumuman hasil Pilkada sebagai informasi positif atau negative untuk membuat keputusan perdagangan saham diatas keputusan perdagangan yang normal. Setelah TVA masing-masing saham diketahui, 41
18 kemudian dihitung rata-rata volume perdagangan untuk semua sampe dengan rumusan sebagai berikut: TVA RTVAt = i = 1...(6) N 3. Uji Normalitas Untuk mendapatakan normalitas data langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah mendeteksi adanya data outlier. Deteksi terhadap univariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data dalam keadaan skor standardized atau yang biasa disebut z-score, yang memiliki nilai means (rata-rata) sama dengan satu. Menurut Hair (1998) untuk kasus sample kecil (kurang dari 80), maka standar skor dengan nilai 2.5 dinyatakan outlier. Setelah outlier teridentifikasi langkah berikutnya adalah tetap mempertahankan atau membuang data outlier. (Ghozali, 2001) Ujinormalitas data dalam penelitian dilakukan sebelum uji hipotesis untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak, yang akan menentukan penggunaan alat uji statistiknya. Uji normalitas ini menggunakan Kolmogorov Smirnov Test pada rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pemilihan Presiden AS dan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham (TVA) sebelum dan sesudah pengumuman pemilihan Presiden AS, jika data diketahui normal maka digunakan uji t untuk menganalisis data dan jika data tidak normal maka uji non parametik dioperasionalkan yaitu uji Wilcoxon. 42
19 H 0 : Data tidak berdistribusi normal H a : Data berdistribusi normal Dalam pengujian hipotesis, criteria untuk menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P-value adalah sebagai berikut: Jika P-value < 0.05 H 0 diterima Jika P-value > 0.05 H 0 ditolak 4. Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis menggunakan uji One Sample t-test, yaitu pengujian terhadap nilai rata-rata suatu observasi, apakah secara statistic berbeda dari nol atau sama dengan nol. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan level of significance (α) = 5%. Dari hasil uji kenormalan data, maka tahapan uji hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Jika data berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah Paired Sample t-test yang merupakan uji statistik parametrik. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah : a. Menentukan level of significance (α), yaitu sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) sebesar n-1, pada umumnya 0,05 dipilih untuk proyek penelitian. b. Membandingkan probabilitas (p) t-hitung dengan α = 5%. Penarikan kesimpulan pada uji didasarkan pada : Apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak 43
20 Apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 maka Ho diterima c. Membandingkan probabilitas (p) T-hitung dengan α = 5%. Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada : Apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 dan t hitung> t table maka Ho ditolak Apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 dan t hitung< t table maka Ho diterima 2. Jika data tidak berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test) (Nasrul dalam Sudarwati, 2015) yang merupakan uji statistik non parametik dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak 44
BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai surplus dana dalam masyarakat (penabung atau investor)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyaarakat. Pasar modal memberikan kepada pihak yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 2 tahun, yaitu tahun 2011-2012, karena penelitian ini menggunakan data sekunder maka data penelitian diambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN
III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni data yang berupa angka-angka. Sedangkan menurut dimensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang go public di bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan kebijakan stock split. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal
3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di negara-negara maju sejak lama telah merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi. Sama halnya dengan keadaan di Indonesia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sebagai tempat jual beli saham merupakan salah satu tempat berinvestasi bagi para investor. Pasar modal memilki peran yang penting dalam perekonomian negara.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciDAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI
e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal (Capital Market) merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Salah satu ciri-ciri negara industri maju maupun
Lebih terperinciANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor
Lebih terperinciSkripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B
ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi yang dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan. Untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari sub sektor pembiayaan, sub sektor lainnya, sub sektor bank, sub sektor perusaahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Metode ini biasanya dipakai untuk pengujian empiris efisiensi pasar setengah kuat yang dilakukan dnegan
Lebih terperinciI Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra
Lebih terperinciManagement Analysis Journal
MAJ 1 (3) (2014) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM 22 JUNI 2013 Ervina Ratna Ningsih, Dwi Cahyaningdyah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public di BEI selama periode tahun pengamatan dari tanggal 1 Januari 2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.
Lebih terperinci3.1. Desain Penelitian
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian dengan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang terkait. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset
34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu
27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul, 2006:43).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia terbilang cukup pesat. Hal ini membuat para pelaku bisnis lebih mengembangkan usahanya melalui pasar modal. Para pelaku
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel
Lebih terperinciI. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang
1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Menurut Abdul Halim (2007 : 98), stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016
ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016 1 Ni Putu Tila Permata Sari 2 I Gusti Ayu Purnamawati, 3 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciUNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G
REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PERISTIWA POLITIK TERPILIHNYA DONALD TRUMP SEBAGAI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset
III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sacara spesifik data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)
III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Jogiyanto,
Lebih terperinci1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar
1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan pasar modal sudah sangat meningkat. Ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga meningkatnya iklim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Tedahulu Penelitian mengenai pasar modal akibat adanya suatu peristiwa non-ekonomi telah banyak dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Wardani
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri 4 macam variabel, yaitu variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi variabel independen, variabel independen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dividen sebagai titik kritis reaksi pasar terhadap pengumuman dividen yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan event study, karena penelitian ini hanya mengamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu dengan melihat tanggal pengumuman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan rujukan dari beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : 1. I Made Joni Suparsa dan Ni Made Dwi Ratnadi (2013) telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar pada tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan transaksi sekuritas atau tempat dimana pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY
ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemecahan saham (stock split) Menurut Jogiyanto (2000 : 415), stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan
9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab sebelumnya, maka penelitian yang bertujuan untuk menganalisis perubahan abnormal return, bid-ask spread,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap
45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi.
Lebih terperinciJudul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak
Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : 1306205118 Abstrak Pasar modal merupakan sarana serta tempat terjadinya proses mekanisme transaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal adalah tempat untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.8 tahun 1995 yaitu pasar modal sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pasar modal di negara-negara kawasan Asia lainnya, seperti Jepang, Singapura,
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara. Pasar modal mempunyai peran yang besar bagi perekonomian karena memiliki dua fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang perolehan
Lebih terperinciperilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Untuk meneliti perilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan investasi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap
37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Istilah
Lebih terperinciPENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satuh instrument yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi dalam suatu negara, salah satunya dalam perkembangan perekonomian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto
37 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto (2010) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada pojok bursa efek fakultas ekonomi universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat data-data diambil dan kemudian dianalisis sesuai dengan analisis yang digunakan dalam penelitian. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.
Lebih terperinci