BAB IV PEMBAHASAN. lain melalui Brahma Tirta Sari Batik Studio, mereka juga memproduksi karya seni

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. lain melalui Brahma Tirta Sari Batik Studio, mereka juga memproduksi karya seni"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Bisnis Keluarga Brahma Tirta Sari (BTS) adalah sebuah perusahaan keluarga yang resmi didirikan pada tahun 1992 di Yogyakarta oleh Agus Ismoyo dan istrinya Nia Fliam. Namun sejarah perkembangan Brahma Tirta Sari Batik Studio sudah dimulai tahun 1985 disebuah lahan kecil disamping kediaman orangtua dari Agus Imoyo. Keputusan Agus Ismoyo untuk mendirikan BTS dilandasi atas semangat mempertahankan tradisi keluarga sebagai pengerajin batik yang sudah dimulai dari dua generasi diatas Agus Ismoyo. Tujuh tahun kemudian mereka memutuskan untuk memindahkan lokasi perusahaan ke daerah Kota Gede, Yogyakarta sampai saat ini. Secara khusus Agus Ismoyo dan Nia Fliam berkolaborasi untuk menghasilkan karya seni tinggi berupa batik, namun disisi lain melalui Brahma Tirta Sari Batik Studio, mereka juga memproduksi karya seni batik komersial untuk dilempar kepasar dalam bentuk hiasan interior (wall hanging, table cloth, pillow dll) serta produk fashion (perhiasan, jacket, tas, scraf dll). Segmentasi yang mereka tuju adalah kalangan premium, ekspatriat, turis mancanegara dan pecinta seni. BTS sendiri didirikan atas kesadaran bahwa untuk menghasilkan karya seni bernilai tinggi, seorang seniman perlu memiliki dukungan waktu dan keuangan 1

2 yang memadai, tanpa adanya kedua aspek tersebut ekplorasi kreatifitas dan inovasasi akan terbentur dengan keterbatasan material dan waktu pengerjaan. Namun, sejak awal berdiri sampai saat ini, pemilik tidak pernah menganggap BTS sebagai sebuah bisnis komersial yang selalu berorientasi pada keuntungan materi, melainkan lebih sebagai cultural business dimana setiap kegiatan bisnis yang dilakukan selalu mengusung aspek kebudayaan didalamnya terlepas dari besaran keuntungan finansial yang dapat dihasilkan dari kegiatan tersebut. Dalam setiap kegiatan perusahaan, pemilik selalu berpatokan pada konsep Tribawana atau kosep tiga dunia, sebuah konsep budaya Jawa yang menjelaskan tentang hubungan manusia dengan sesama manusia, lingkungan dan kehidupan yang ada didalamnya serta Tuhan dan hal-hal yang tak terlihat, hubungan-hubungan ini yang kemudian menjadi sumber dari kreatifitas manusia. Kesatuan dari ketiga hubungan tersebut diatur oleh hukum alam yang nantinya akan mendukung dan memandu manusia menuju takdir kehidupan. Karena konsep inilah, pemilik selalu berganggapan bahwa BTS akan mengalir kearah yang baik jika mereka selalu berusahaan untuk menumbuhkannya tanpa perlu menyusun rencana kedepan. Brahma Tirta Sari Batik Studio bernaung dibawah yayasan keluarga nirlaba, Babaran Segara Gunung (BSG) yang juga menaungi dua perusahaan lain yang masih dimiliki oleh satu keluarga besar yang sama. Keterkaitan Brahma Tirta Sari Batik Studio dengan Babaran Segara Gunung dan dua perusahaan keluarga lainnya dapat dijelaskan melalu bagan jaringan pemasaran dibawah ini : 2

3 Diagram 3. Jaringan Pemasaran Brahma Tirta Sari Batik Studio Babaran Segara Gunung (yayasan nirlaba) Keluarga Djajakusumo Brahma Tirta Sari Batik Studio (karya seni tinggi) Agus Ismoyo + Nia Fliam Argasoka Gallery Ubud Agus Ismoyo + Nia Fliam RedLotus (karya seni komersial) Nia Fliam + Rana Meet the Makers Studio Babaran Segara Gunung (pendidikan seni) Agus Imoyo + Nia Fliam (Desmond) Ihsan Gallery Singapore Boutique Show Sung singapore Ihsan Gallery Singapore Washinton DC textile Museum Artisan Table Borneo Chic Pekonden the Potter Galeri Babaran Segara Gunung Agus Ismoyo + Nia Fliam Tread of Life Ubud Island Gallery Bainbridge Keterangan : Teks = nama perusahaan Teks = pemilik yang merupakan anggota keluarga Sumber : Brahma Tirta Sari Batik Studio (2012) 3

4 BTS memasarkan produk karya seni tinggi mereka melalui beberapa galeri dan museum seni di Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat. Sementara untuk penjualan produk karya seni komersil, mereka melakukan kerjasama dengan RedLotus. BTS juga bekerjasama dengan Studio Segara Gunung dalam bentuk program pelatihan intentif membatik. Diawal berdirinya, pemilik BTS terlibat langsung dalam proses produksi mulai dari desain, pembatikan, pewarnaan, sampai pengecapan dengan dibantu oleh dua orang karyawan yang juga teman dari pemilik. Proses perekruitan karyawanpun didasari atas keinginan mereka untuk membantu pemilik dalam mengerjakan karya batik. Namun, seiring berkembangnya bisnis keluarga ini, BTS mulai melakukan penataan dalam struktur organisasinya. Saat ini, pemilik berfokus pada pengerjaan karya seni tinggi dan menyerahkan pengerjaan karya seni komersial pada para karyawan. Untuk menjaga idententitasnya sebagai bisnis keluarga, Argosoka Gallery Ubud dan Geleri Babaran Segara Gunung dikelola oleh kerabat dan keluarga sendiri, sementara untuk manajemen perusahaan, beberapa kerabat dan anggota keluarga pernah dan masih bekerja dalam perusahaan. Struktur hierarki organisasi perusahaan berbentuk horisontal dimana seluruh komando terpusat dipemilik yang dijembatani oleh supervisor umum. 4

5 System Theory Secara khusus dan terlepas dari BSG, jika ditinjau dari System Theory, BTS dapat dijabarkan sebagai berikut : Diagram 4. System Theory 5 pemilik keluarga manajemen 7 Sumber : Brahma Tirta Sari Batik Studio (2012) Dalam organisasinya, BTS tidak memiliki bagan nomor 2 (anggota keluarga yang menjadi pemilik namun tidak terlibat dalam manajemen), 3 (pemilik yang bukan keluarga namun terlibat dalam manajemen) dan 5 (pemilik bukan keluarga dan tidak terlibat dalam manajemen). Bagan nomor 1 diisi oleh Agus Ismoyo dan Nia Fliam pasangan pemilik saat ini yang juga bertindak sebagai pemberi keputusan perusahaan secara umum dan memegang kontrol produksi dalam manajemen perusahaan., bagan nomor 4 diisi oleh Agung Harjuno yang merupakan anggota keluarga sekaligus manajer Argasoka Gallery Ubud, galeri milik 5

6 BTS yang berlokasi di Bali, sementara bagan 6 adalah anggota keluarga inti seperti anak (Desmond Wahyu Sekarbatu, Lintang Dyah Tara), anggota keluarga yang pernah bekerja di BTS (Bayu Seno, Marco Dewanto) dan anggota keluarga besar lainnya, sedangkan bagan nomor 7 diisi oleh 26 karyawan BTS bukan keluarga. Calon suksesor potensial BTS berada didalam bagan nomor 4, 6 dan 7 yaitu Desmond wahyu Sekarbatu anak pertama dari pemilik, Agung Harjuno kakak laki-laki dari Agus Ismoyo sekaligus manajer Argasoka Gallery Ubud, Bayu Seno adik dari Agus Ismoyo dan Marco Dewanto adik ipar Agus Ismoyo yang pernah bekerja pada BTS dan juga Jarot, Akuntan BTS yang juga merupakan kerabat dekat keluarga besar Agus Ismoyo Kebudayaan Agus Ismoyo dilahirkan di Yogyakarta dan berasal dari garis keturunan keluarga pengerajin batik. Ayahnya merupakan seorang pendeta Hindu Kejawen yang memiliki pemahaman mendalam tentang budaya Jawa. Pemahaman ini kemudian diteruskan pada setiap anaknya melalui pendidikan penanaman moral kehidupan dilihat dari kacamata kebudayaan Jawa. Hingga saat ini Agus Ismoyo selalu mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, termasuk dalam pengerjaan karya seni dan pengembangan bisnis keluarga yang ia miliki. Walau beberapa kali ia pernah tinggal di tempat lain, Ismoyo dibesarkan dan menetap di Yogyakarta, sebuah kota yang sarat akan kehidupan kebudayaan Jawa pada masyarakatnya, namun Ismoyo sendiri memiliki pemahaman serta 6

7 penghargaan tentang arti dari keragaman berbudaya sehingga bagi Agus Ismoyo, seperti dikutip dari Agus Ismoyo berikut :..apa bagaimana itu kesatuan. Jadi, tidak ada menurut saya tidak ada gender tidak ada apa-apa gitu.. ia tidak mengenal konsep primogenature yang memandang hanya anak laki-laki yang memegang hak atas warisan keluarga dan sexist yang medeskriminasi manusia berdasarkan gender mereka, dimana kedua konsep tersebut melekat pada kebudayaan Jawa asli. Nia Fliam, istri dari Agus Ismoyo adalah seorang warga negara Amerika Serikat yang dibesarkan didalam keluarga Katolik konservatif dengan pola kehidupan agraris. Kedua orangtua dari Nia bekerja sebagai petani di negara bagian Missippi yang merupakan salah satu daerah paling konsevatif di Amerika Serikat. Orangtua Nia Fliam memiliki pemahaman bahwa tanggungjawab dari anak perempuan adalah bekerja, menikah dan mengabdi pada suami, tinggal dekat orangtua, pergi ke gereja setiap hari minggu dan makan bersama keluarga besar dihari yang sama. Nia merasa tidak menemukan kecocokan dengan pola kehidupan yang orangtuanya inginkan, seperti dikutip dari Nia Flism berikut :..keluarga saya sangat agamis mereka memandang bahwa pendidikan itu menjadi apa sarang setan itu. Nah saya mengalami kedua dunia dirumah itu keluarga saya sangat 7

8 agamis dan punya pandangan hidup seperti seorang petani sementara saya kesekolah yang baik.. Kemudian ia memutuskan untuk melawan kebudayaan tersebut dan pergi ke New York untuk memperoleh pendidikan seni di Pratt Institute dan mengambil African and Asian textile sebagai jurusan yang ia pelajari. Pada tahun 1983 Nia pergi ke Indonesia guna mendalami batik dan disanalah ia bertemu dengan Agus Ismoyo serta Romo Djajakusumo, ayah dari Ismoyo. Pertemuan ini kemudian menjadi titik awal pemahaman kebudayaan jawa sampai saat ini. Secara garis besar, Agus Ismoyo dan Nia Fliam memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Untuk melihat perbedaan kebudayaan dari pasangan pemilik BTS tersebut, kebudayaan dari masing-masing pemilik dianalisis mengunakan teori Kluchohn tentang lima dimensi kebudayaan yang mempengaruhi sikap dan prilaku manusia dalam kehidupannya melalui tabel berikut : 8

9 Tabel 3. Lima Dimensi Kebudayaan Kluchohn Brahma Tirta Sari Batik Studio (Pembahasan) Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) Orientasi terhadap Memiliki konsep Nia fliam dididik dan hubungan antara Tribawana dimana dibesarkan dalam manusia dengan hidup konsep ini mengatur keluarga Katolik (jelek campuran - hubungan manusia konservatif, dimana baik) dengan Tuhan, sesama dalam ajaran tersebut manusia dan kehidupan, seperti dikutip dari karya manusia seharusnya sudah menjaga tulis Agus Ismoyo yang hubungan baik dengan berjudul creative Tuhan dan sesama procces of Rasa : manusia, seperti dikutip kami diajarkan telah dalam dengan beliau : wawancara mengenai konsep Tribawana atau konsep tiga dunia. Ajaran nenek..jadi intinya, mereka sederhana sekali ya, tinggal 9

10 Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) moyang menunjukan bahwa ini kita dekat mereka, setiap hari minggu makan bersama, terus ke sebagai harus manusia hidup gereja bersama dan saya punya suami harmonis didalam dan anak begitu.. ketiga dunia tersebut.. Walaupun saat ini Nia bukanlah seorang Nasrani, namun didikan masa kecil tersebut masih tersisa didalam kehidupannya. Orientasi manusia Dalam kebudayaan Jawa Nia berasal dari keluarga terhadap waktu yang dipegang oleh Katolik konsevatif dan (lampau kini Agus Ismoyo, ia besar di Amerika mendatang) mengenal konsep sehingga ia melihat reinkarnasi dimana kehidupan hanya sebagai hidup sekarang berasal kehidupan masa kini 10

11 Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) dari masa lalu dan akan yang terlepas dari diulang kembali jika konsep kehidupan kematian kita tidak lampau dan mendatang membawa jiwa ke Moksa, hal ini dijelaskan Agus Ismoyo dalam kutipan wawancara berikut : Saya punya keyakinan bahwa saya ini bagian dari kehidupan pada yang sebelumnya... 11

12 Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) Orientasi terhadap Agus Ismoyo Nia Fliam menyetujui kerja berpendapat bahwa paham yang dipegang segala sesuatunya sudah oleh suaminya tentang ada yang mengatur, asal konsep kehidupan kita mau berusaha tanpa mengalir, namun dalam adanya perencanaan bekerja ia memilik etos kehidupan ini akan kerja yang lebih tinggi mengalir kearah yang serta disiplin terhadap lebih baik, konsep ini ia tanggungjawab kerja. dapat dari pemahaman kebudayaan Jawa yang Hal ini dibuktikan dalam peran Nia yang lebih ia pelajari sejak kecil condong kepada melalui keluarganya, dikutip didikan seperti dalam pemegang kendali bisnis daripada Agus Ismoyo. wawancara berikut :..konsepnya itu kan kalau saya itu kan mengalir... 12

13 Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) Jadi bukan kok pikiran berbisnis mau terus dapat uang terus menggali bisnisnya tidak. Orientasi terhadap Konsep Tribawono yang Walaupun kecendrungan hubungan antar dipegang oleh Agus budaya Amerika bersifat sesama Ismoyo mengharuskan individualism, namun manusia menciptakan Nia Fliam telah lama hubungan yang harmonis dengan sesama. tinggal bersama Agus Ismoyo sehingga ia memiliki kesepahaman pendapat dengan Agus Ismoyo tentang konsep menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama, lagipula konsep 13

14 Dimensi Kebudayaan Agus Ismoyo (Yogyakarta, Indonesia) Nia Fliam (Missisippi, Amerika Serikat) seperti ini sudah ia kenal semenjak kecil melalui ajaran Katolik yang dianut oleh keluarganya. Orientasi manusia Konsep Tribawono yang Karena Nia Fliam telah terhadap hubungan dipegang oleh Agus lama tinggal bersama antara manusia dengan Immoyo mengharuskan Agus Ismoyo sehingga ia lingkungan dan alam manusia menciptakan memiliki kesepahaman (menyerah-harmonimenguasai) hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan pendapat dengan Agus Ismoyo tentang konsep alam. meciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam. Sumber : Nia Fliam dan Agus Ismoyo Walaupun terjadi perbedaan pandangan terhadap dimensi orientasi kerja dimana Nia Fliam memiliki tingkat terhadap dimensi kerja yang lebih tinggi dibandingkan Agus Ismoyo serta dimensi orientasi terhadap waktu dimana dalam 14

15 kebudayaan Nia Fliam tidak mengenal konsep kehidupan masa lalu yang ada pada kebudayaan Agus Ismoyo, namun secara umum mereka memiliki kemiripan kebudayaan ditinjau dari lima dimensi kebudayaan Kluchohn karena adanya kesamaan pandangan terhadap dimensi-dimensi kebudayaan lainnya. Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berekspansi menjelajah dunia, menguasai wilayah luar di Afrika, Asia dan Oseania, dan memantapkan pemerintahan jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diluar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai lawan dari kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat. Secara kontras perbedaan antara kebudayaan Barat dan Timur dapat dianalisis mengunakan beberapa variabel kebudayaan yang didasari dari teori Neuling (1999) dan Qingxue (2003). Perbedaan kebudayaan tersebut dapat dijabarkan melalui tabel berikut : 15

16 Tabel 4. Perbedaan Kebudayaan Barat dan Timur Ditinjuau Dari Variabel Kebudayaan Neuling (1999) dan Qingxue (2003) (Pembahasan) Variabel kebudayaan Individualism Barat (Nia Fliam) Timur (Agus Ismoyo) Collectivism Nia Fliam memiliki karakterisitik individualism yang kuat, ia memilih untuk keluar dari pola kehidupan keluarganya dan memperjuangkan apa yang ia sukai walaupun mendapat tentangan dari keluarga, seperti dikutip berikut : Jadi, pola hidup saya yang bohimian sangat bikin mereka susah itu. Jadi saya merasa waktu meninggal (orangtua Nia) agak kayak tragedi ya, jadi tidak ada happy ending ya. Karena, ya mereka tidak paham apa Berdasarkan hasil observasi, Agus Ismoyo memiliki karakteristik kebudayaan collectivism dimana ia menjadikan keluarga sebagai salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Loyalitas terhadap keluarga dan mengharapkan hal yang serupa dari anaknya. Kebudayaan Kejawen yang ia anut, mengharuskan seorang anak bertanggungjawab atas segala urusan pemakaman orangtua mereka nantinya, hal ini menunjukan ikatan serta loyalitas pada kelompok yang tinggi. yang dorong saya itu, kenapa saya 16

17 Variabel kebudayaan Barat (Nia Fliam) Timur (Agus Ismoyo) tidak bisa seperti sepupu-sepupu yang lain yang punya suami, punya anak menjadi ibu rumah tangga.. High Uncertainty Avoidance Low Uncertainty Avoidance walaupun memang Nia Fliam meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kehidupannya adalah atas kehendak Tuhan baik dalam bentuk hal positif maupun negatif. Nia Fliam memiliki high uncertainty avoidance terbukti dari keinginnya untuk mengurus legalitas hukum serta perhatiannya Agus Ismoyo memiliki karakterisitik kebudayaan low uncertainty avoidance terbukti dari keacuhannya untuk mengurus legalitas hukum serta perhatiannya terhadap pajak bisnis keluarga, juga menyerahkan sebagian besar urusan bisnis keluarga kepada Nia Fliam. terhadap pajak bisnis keluarga dan perannya yang dominan dalam manajemen BTS. Low Power Distance High Power Distance Nia Fliam memiliki karakterisitik low Agus Ismoyo secara pribadi mengakui 17

18 Variabel kebudayaan Barat (Nia Fliam) power distance dengan menganjurkan anak buahnya untuk tidak memanggil dia dengan sebutan nyoya, bos atau sebutan superior lainnya, melainkan meminta mereka untuk memanggilnya dengan sebutan mbak, juga kepada rekan bisnis ia lebih suka untuk dipanggil mengunakan nama tanpa imbuhan kata horofic. Timur (Agus Ismoyo) tidak menginginkan adanya jarak antar pekerja dan dirinya, ia tidak memiliki masalah terhadap rekan bisnis yang memanggilnya dengan sebutan nama tanpa gelar, ia sendiri tidak pernah menggunakan gelar pendidikannya pada hampir seluruh kegiatan bisnisnya. Namun dalam kehidupan sosialnya ia tetap menggunakan imbuhan horofic berkenaan dengan kebudayaan Jawa yang ia anut. Assertiveness Interpersonal Harmony Nia Fliam memiliki karakteristik assertiveness Terbukti dari pernyataannya menganai permasalahanya yang pernah terjadi ketika ia masih tinggal bersama dengan mertua dan keluarga Agus Ismoyo, berikut :..saya merasa yang masa yang paling sulit untuk saya dalam proses ini waktu Agus Ismoyo memiliki karakteristik kebudayaan interpersonal harmony, dimana keharmonisan kelompok merupakan hal utama. Terbukti dari penanganan masalah yang dihadapi Nia Fliam terkaitan penangan konflik dengan keluarga, ia meminta Nia Fliam untuk memahami kebudayaan Jawa dan 18

19 Variabel kebudayaan Barat (Nia Fliam) saya tinggal di Gedongkuning, tinggal disatu rumah dengan Romo dengan Timur (Agus Ismoyo) cara masyarakat Jawa dalam mengekspresikan emosi mereka. ibu, masih ada Wiwis, ada Bayu, Esta, Atit, saya merasa sangat sangat sulit sekali itu karena sangat berbeda problem solving nya ya. Jadi orang marah itu tidak bereaksi tidak bereaksi sperti saya mengenal di Amerika itu, jadi saya banyak ada kesulitan waktu itu untuk bagaimana caranya kalo ngak boleh marah bagaimana untuk mengolah perasaaan.. Sumber: Neuling (1999) dan Qingxue (2003) Selain itu, peneliti juga menggunakan teori Hosftede (2003) yang mengklasifikasikan kebudayaan kedalam dua kelompok dalam menganalisis perbedaan kebudayaan antar pemilik BTS, kebudayaan maskulinisme dan kebudayaan feminisme. Masyarakat dengan kebudayaan maskulinisme berada dalam kehidupan sosial dimana peranan gender secara sosial memiliki perbedaan yang jelas : pria seharusnya tegas, kuat dan fokus pada kesuksesan material; wanita seharusnya lembut, rendah hati dan memperhatikan kualitas hidup. 19

20 Sementara masyarakat kebudayaan feminisme berada dalam kehidupa sosial dimana tidak ada batasan dalam peran gender: baik pria maupun wanita seharusnya rendah hati, lembut dan keduanya memperhatikan kualitas hidup. (Hofstede, 2003;297). Untuk mengklasifikasikan kebudayaan Agus Ismoyo dan Nia Fliam kedalam klasifikasi maskulinisme dan feminisme, peneliti penggunakan analisis karakteristik kebudayaan maskulinisme dan feminisme sebuah negara milik Hofstede melalui tabel berikut yang didasari atas observasi peneliti. Tabel 5. Karakteristik Masyarakat Dari Negara dengan Kebudayaan Maskulinisme dan Feminisme (Pembahasan) Norma sosial Maskulinisme Orientasi Ego Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo Feminisme Orientasi hubungan Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo tidak memiliki beranggapan bahwa orientasi terhadap ego. hubungan manusia, alam dan Tuhan harus berjalan secara harmonis. Uang dan kebenda Kualitas hidup dan 20

21 Maskulinisme merupakan penting hal Feminisme manusia merupakan hal penting Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo Karena berorientasi keduanya pada tidak memiliki hubungan, maka orientasi terhadap kualitas hidup uang dan kebendaan, namun dalam praktek manusia menjadi hal yang penting buat manajemen bisnis mereka. keluarga, Nia Fliam mendominasi kegiatan bisnis dan memiliki perhatian lebih besar terhadap permasalahan pajak dari pada Agus Ismoyo. Hidup untuk bekerja Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo beranggapakan bahwa hidup itu perlu Bekerja untuk hidup Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo melakukan pekerjaan mereka karena mereka 21

22 Maskulinisme Feminisme dinikmati, sehingga mencintai pekerjaan tidak ada istilah tersebut dan memiliki mengejar target kesadaran untuk dapat pekerjaan dan hidup hidup sejahtera dan untuk bekerja dalam memiliki berkarya, keluasaan mereka diri mereka masingmasing. membutuhkan sokongan dana dan waktu yang dihasilkan dari bekerja dan membangun bisnis keluarga ini. Politik dan ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan prioritas utama (lihat uang dan benda Perlindungan lingkungan merupakan prioritas utama merupakan hal Dalam kaitannya penting hal. 56) dengan perlndungan lingkungan, Ismoyo Agus memiliki konsep Tribawana 22

23 Maskulinisme Feminisme dimana salah satu inti dari konsep tersebut adalah hubungan menjalin yang harmonis dengan alam dan lingkungan. BTS dalam melakukan pekerjaannya berusaha selalu untuk meminimalisir bahan pewarna kimia dan memperhatikan sistem pembuangan limbah beracun. Pemecahan konflik Pemecahan konflik melalui pemaksaan melalui negosiasi Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo tidak tertarik dengan Pemecahaan selalu negosiasi konflik melalui dan metode pemecahan perundingan dengan konflik dengan anggota keluarga 23

24 Maskulinisme Feminisme pemaksaan maupun manajemen inti BTS dengan pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh pemilik baik rutin, spontan, formal maupun non formal. Agama Agama merupakan Agama merupakan hal terpenting dalam hidup hal yang kurang penting dalam hidup Baik Agus Ismoyo maupun Nia Fliam (lihat merupakan agama hal meyakini adanya terpenting dalam kekuatan yang lebih hidup hal. 58) besar diatas manusia. Dalam hal aliran kepercayaan, Ismoyo Agus memiliki kedalam spritual yang tinggi dan Nia Fliam masih dalam proses 24

25 Maskulinisme Feminisme belajar. Hanya pria yang Baik pria maupun dapat menjadi wanita dapat pemuka agama menjadi agama pemuka (lihat baik pria Baik Nia Fliam dan maupun wanita dapat Agus Ismoyo menjadi pemuka beranggapan bahwa agama hal. 59) pria dan wanita dapat menjadi pemimpin agama tergantung dari kedalam nilai spritual mereka. Pekerjaan Besarnya kesenjangan Kecilnya kesenjangan pendapatan antara pendapatan antara pria dan wanita pria dan wanita Baik Agus Ismoyo maupun Nia Fliam (lihat kesenjangan besarnya 25

26 Maskulinisme Feminisme tidak adanya memandang perbedaan pendapatan antara pria dan wanita hal. 59) pada gender seseorang terkait dalam peranannya kehidupan. Tidak ada pemisahan pendapatan antara Nia Fliam dengan Agus Ismoyo. Sedikit wanita yang bekerja Baik Agus Ismoyo maupun Nia Fliam Lebih banyak wanita yang bekerja (lihat sedikit wanita yang bekerja hal. 65) tidak adanya memandang perbedaan pada gender seseorang terkait dalam Pemilihan peranannya kehidupan. karyawan didasari atas keahlian dan keanggotaan 26

27 Maskulinisme Feminisme mereka dalam keluarga. Memilih pekerjaan Memilih pekerjaan berdasarkan besaran pendapatan berdasarkan fleksibilas kerja waktu Baik Nia Fliam (lihat memilih maupun Agus Ismoyo pekerjaan berdasarkan tidak memiliki besaran pendapatan orientasi terhadap hal. 60) uang, pekerjaan didasari atas minat mereka. Keluarga dan sekolah Sturktur keluarga tradisional Sturktur fleksibel keluarga Agus Ismoyo memilki Nia Fliam memilki sturtur keluarga struktur keluarga yang tradisional, dimana fleksibel, dimana status sosial tiap setelah bekerja anggota dalam seorang anak telah keluarga jelas terlihat. lepas dari 27

28 Maskulinisme Feminisme tanggungjawab keluarga dan orangtua. Anak perempuan Baik anak laki-laki maupun perempuan menangis ; tidak menangis, anak lakilaki tidak; anak lakilaki berkelahi, anak perempuan tidak satupun berkelahi yang Baik Agus Ismoyo maupun Nia Fliam (Selihat perti yang telah dijelasan pada tidak memandang pembahasan anak adanya perbedaan perembuan menangis. pada gender seseorang Anak laki-laki tidak, terkait peranannya anak laki-laki dalam kehidupan. berkelahi, anak Setiap anak bebas menangis, setiap anak perempuan tidak hal 61) bebas berkelahi. Kegagalan adalah Kegagalan adalah malapetaka kecelakaan kecil (lihat kegagalan Baik Nia Fliam 28

29 Maskulinisme Feminisme adalah kecelakaan maupun Agus Ismoyo kecil hal 62) berpendapat kegagalan bahwa adalah kecelakaan kecil. Nia Fliam beranggapaan kegagalan bentuk adalah dari pembelajaran sementara Agus Ismoyo beranggapakan bahwa kegagalan adalah takdir yang akan membawa manusia pada kehidupan yang lebih baik jika mau berusaha. Sumber : Nia Fliam dan Agus Ismoyo Kebudayaan timur yang dominan pada Agus Ismoyo tidak membuatnya memiliki kebudayaan maskulinisme yang cendrung melekat pada masyarakat 29

30 timur. Berdasarkan hasil observasi, Agus Ismoyo justru memiliki karakterisitik dominan pada kebudayaan feminisme. Hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa yang dimiliki oleh Agus Ismoyo adalah kebudayaan Jawa modern yang meninggalkan sistem hierarki status sosial serta paham sexist yang membuatnya memiliki pandangan bahwa manusia memiliki kesetaraan kedudukan terlepas dari gender dan posisi mereka dalam masyarakat. Sementara Nia Fliam, walaupun merupakan masyarakat dengan kebudayaan barat namun ia memiliki keseimbangan karakterisitik antara kebudayaan maskulinisme dan feminisme. Pernikahannya yang sudah cukup lama dengan Agus Ismoyo yang dominan feminisme dan karakterisitik individualism dan high uncertainty avoidance yang membuatnya memiliki karakterisitik maskulinisme mempangaruhi hal tersebut sehingga alkulturasi kebudayaan terjadi pada kasus ini Perencanaan Suksesi Bork (1986: ) menerangkan model suksesi dalam bisnis keluarga terbatas sesuai dengan jumlah keluarga dan situasi yang dihadapi oleh keluarga tersebut, secara garis besar ia mengklarifikasikan model-model tesebut kedalam lima kelompok dan sesuai dengan jumlah keluarga dan situasi yang dihadapi, BTS termasuk dalam kelompok suksesi dengan beberapa pewaris. 30

31 Suksesi dengan Beberapa Pewaris Merupakan sesuatu yang lazim bagi sebuah bisnis keluarga memiliki lebih dari satu pewaris. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah anak pemilik yang lebih dari satu orang dan atau terdapat anggota keluarga lain yang dinilai pantas untuk menjadi pewaris bisnis keluarga. Dalam kasus BTS, walaupun pemilik hanya mempertimbangkan Desmond sebagai pewaris bisnis keluarga dan tidak memasukan Lintang Dyah Tara kedalam daftar calon suksesor potensial. Terlepas dari gender dan statusnya yang merupakan anak angkat, hal ini disebabkan oleh usianya yang masih terlalu muda, 10 tahun. Selain dari anak kandung, pemilik juga menganggap bahwa anggota keluarga lain seperti Bayu Wiyoso, Marco Dewanto dan Agung Harjuno layak sebagai pewaris perusahaan. Pemilik beranggapan bahwa pewaris dari generasi mereka lebih cocok untuk mewarisi BTS karena mereka dinilai telah memiliki pemahaman kebudayaan yang matang sehingga proses perjalanan BTS nantinya akan tetap berada dalam arah yang benar sesuai dengan keingingan pemilik. Pendekatan-pendekatan terhadap calon suksesor potensial dari yang berasal dari generasi merekapun telah dilakukan, seperti dikutip dalam wawancara dengan Nia Fliam ketika disinggung tentang pendekatan yang dilakukan terkait proses perencanaan suksesi terhadap calon suksesor potensial dari generasi mereka : 31

32 Dari dulu mas Juno itu crisis center itu, kalau ada apa-apa disni dia udah paham dan dia memegang galerinya itu, dia paham permasalahannya itu, jadi dari dulu memang penasehat, tapi ini terakhir ini dia jadi lebih intensif dia kalo pulang ke Jogja ya sebagian waktunya untuk membantu mengolah kita itu. Ya memang jarot juga repot karena sekarang karena tepat dia di Padepokan Bagong Kusiraharjo. Dia dulu satu hari seminggu disini, terakhir ini dia tidak bisa, karena dia sangat dibutuhkan disana. Karena dia bukan lagi cuma akuntansi dia juga masuk kemanejemen, jadi untuk dia perkembangan disana baik, tapi dia masih setiap minggu ada disini untuk beberapa waktu dan dia terlibat dalam panitia dan lembaga kita.. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori five steps succession planning Grassi and Giamarcos sebagai landasan untuk menjelaskan proses perencanaan suksesi pada bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio. Kelima tahapan tersebut dijabar sebagai berikut : Menentukan Tujuan dan Misi Jangka Panjang Pemilik Terhadap Bisnis Keluarga Dari awal berdiri sampai saat ini dan untuk kedepannya, kedua pemilik akan tetap mempertahankan BTS sebagai cultural 32

33 business. Seluruh kegiatan perusahaan akan selalu didasari oleh konsep Tribawana dan akan terus memuat unsur kebudayaan didalamnya. Kedua pemilik tidak berminat untuk mengubah BTS menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan, terbukti dari penolakan pengajuan kerja sama pembuatan PT untuk memproduksi karya komersil BTS secara masal oleh seorang pengusaha asal Cina, walupun nilai investasi yang ditawarkan menurut pengakuan pemilik tergolong luar biasa. Dikutip dari wawancara dengan Agus Ismoyo sebagai berikut :..kita pernah didatangi orang Shanghai, dia itu datang kesini untuk mengajak bikin PT, industri batik. Katanya dia, kita kalau ini dibuat PT-nya akan bisa membantu tenaga kerja ratusan, tapi saya tidak bisa ya, tidak bisa. Dia heran kenapa wong mau dapat usaha dan tinggal dia diam karya-karya itu diproduk dengan indusrti dengan teknologi terus dapet uang. Ya saya ngak bisa, hidup saya itu tidak itu, saya ini seniman.. Tujuan jangka panjang tersebut, terkait dengan kebudayaan feminisme yang secara dominan ada pada Agus Isomyo dan aspek kualitas hidup dan manusia adalah hal penting serta pertumbuhan 33

34 ekonomi bukanlah prioritas utama pada kebudayaan feminisme yang dipercaya oleh Nia Fliam. Dilandasi dari kesamaan inilah kedua pemilik tidak menemukan hambatan dalam menentukan tujuan jangka panjang BTS. Pemahaman terhadap konsep cultural business dan Tribawana adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang suksesor karena tanpa adanya pemahaman tersebut, pemilik khawatir BTS akan kehilangan jatidirinya. Sependapat dengan Ismoyo, Nia Fliam pun ingin tetap mempertahankan bisnis ini sebagai cultural business, dikutip dari isi surel dengan beliau :...BTS itu merupakan cultural business, kegiatan BTS ya membawa misi kebudayaan, saya tidak memandang besar kecilnya keuntungan, break even saja sudah cukup.. Pemilik telah mengkomunikasikan konsep tersebut kepada para kandidat suksesor potensial baik dengan menyisipkan agenda ini kedalam pertemuan rutin manajemen, pertemuan khusus yang diadakan secara spesifik untuk membahas permasalahan ini maupun pada percakapan sehari-hari, mengutip pembicaraan Nia Fliam : 34

35 ..tapi ini terakhir ini dia (Agung Harjuno) jadi lebih intesif dia kalo pulang ke Jogja ya sebagian waktunya untuk membantu mengolah kita itu, ya memang Jarot juga repot...dia (Jarot) dulu satu hari seminggu disni, terakhir ini dia tidak bisa,... tapi dia masih setiap minggu ada disini untuk beberapa waktu.. Melalui kegiatan pengkomunikasian tersebut, predesesor dapat menilai sejauh mana para suksesor dapat memahami dan memiliki kesamaan visi dan minat dengannya, juga sebagai sarana penilai terhadap mereka. Sejauh ini berdasarkan penilaian predesesor, keseluruhan kandidat suksesor potensial telah memiliki pemahaman mengenai kedua konsep tersebut, namun bobot pemahaman dari mereka yang masih berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak adanya batas waktu mengenai kapan BTS akan diserahkan dikarena pemilik merasa bahwa mereka ingin dan mampu untuk tetap bekerja, termasuk pandangan bahwa karya seni tinggi hanya dapat dibuat oleh tangan seniman aslinya. Jika dalam pengerjaan sebuah karya seni tinggi BTS melibatkan campur tangan besar dari pihak lain, maka karya tersebut tidak dapat dikatakan karya seni asli dari BTS. Produk karya seni tinggi yang dihasilkan 35

36 melalui BTS harus dihasilkan oleh tangan-tangan pemilik saat ini, Agus Ismoyo dan Nia Fliam. Seperti dikutip dari surel Nia Fliam :..kami sering melakukan kolaborasi seni dengan seniman lain, karena dasarnya kami suka berkolaborasi. Setiap karya seni kolaborasi kami memiliki keunikan karena dikerjakan bersama, jadi karya ini sudah bukan karya original kami melainkan karya bersama.. Sementara Ke absenan action plan disebabkan karena pemilik pada dasar mempercayai bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik tanpa adanya sebuah perencanaan asalkan kegiatan tersebut dilakukan dengan sepenuh hati. Itulah mengapa nantinya, pemilik berencana untuk memisahkan BTS kedalam dua kontrol utama, produksi karya seni tinggi yang akan tetap dipegang oleh pemilik saat ini dan segala urusan manajemen termasuk produksi karya seni komersial yang akan dipegang oleh suksesor. Pada tahap ini, kesamaan karakterisitik kebudayaan feminisme yang ada pada kedua pemilik menjadikan mereka memiliki kesepahaman pandangan tentang tujuan jangka panjang BTS kedepan. 36

37 Menentukan Kebutuhan Keuangan dari Pemilik dan Pasangannya dan Mengembangkannya Dalam Perencanaan Keuangan Agus Ismoyo tidak memiliki perencanaan keuangan untuk mendukung kehidupan finasial pemilik setelah suksesor ditentukan. Terdapat dua faktor yang mempengaruh keputusan pemilik untuk tidak memiliki perencanaan keuangan, faktor kebudayaan dan faktor keingin pemilik untuk tetap memproduksi karya seni tinggi. Faktor kebudayaan Kejawen yang dipegang teguh oleh keluarga Agus Ismoyo mengharuskan seorang anak untuk bertanggungjawab atas kehidupan masa tua pemilik. Dinilai dari kacamata kebudayaan Kejawen, merupakan hal yang tidak pantas bagi seorang anak untuk membiarkan orangtua mereka mendanai kehidupan finasial dimasa tua mereka sendiri. Seorang anak bertanggungjawab atas biaya hidup dari orangtua mereka termasuk pendanaan biaya kematian jika dipandang perlu. Secara tidak langsung, sistem ini telah memberikan jaminan keuangan bagi pemilik jika seandainya nanti mereka tidak lagi mampu memproduksi karya dan kehilangan pendapatan mereka. Seperti dikutip dari pembicaraan dengan Desmond, anak laki-laki Agus Imoyo berikut : 37

38 ..,ya sudah sewajarnya apa namanya saya bertanggungjawab sama papa dan mama nanti. Salah satu kewajiban saya sebagai umat Hindu kan Ngaben, bentuk pertanggungjawaban saya kepada orangtua ketika mereka sudah ngak ada.. Sementara Nia Fliam walaupun tidak memiliki orientasi keuangan pada bisnisnya, ia menyadari bahwa berseni itu memerlukan dana sehingga jika dianalisis lebih jauh sebenarnya Nia Fliam telah memiliki perencanaan keuangan bagi dirinya dan keluarga dalam proses perencanaan suksesi walaupun tidak ia jelaskan secara gamblang, seperti dikutip berikut :..jadi memang berkarya itu kita butuh dana dan waktu supaya apa hasilnya bisa bagus, serius.. Nia Fliam juga mengakui bahwa ia telah melakukan investasi karya seni untuk kehidupan hari tua mereka dan kebutuhan anakanaknya kelak, hal ini dijabarkan dalam wawancara off record yang peneliti lakukan. Sejalan dengan itu, Desmond mengakui bahwa ada beberapa karya yang tidak boleh dijual untuk saat ini, berikut kutipannya : 38

39 ..memang mama dulu pernah bilang ada karya yang tidak boleh dijual, katanya untuk keperluan nanti dimasa depan.. Kebutuhan terhadap keamanan finasial yang dirasakan oleh Nia Fliam berhubungan dengan karakterisitik kebudayaan maskulinisme yang memiliki yaitu high uncertainty avoidance, ia memiliki toleransi rendah terhadap ketidakpastian dan cendrung memiliki tingkat kepanikan yang tinggi sehingga secara tidak langsung, Nia Fliam dapat dikatakan telah memiliki perencanaan keuangan meskipun tidak mendetail. Walaupun demikian, Nia Fliam mengakui bahwa dirinya tidak memiliki perencanaan keuangan dalam proses perencanaan suksesi bisnis keluarga ini. Faktor keingin pemilik untuk tetap memproduksi karya seni tinggi merupakan faktor lain mengapa pemilik tidak memiliki perencanaan keuangan. Baik Nia Fliam maupun Agus Ismoyo ingin tetap menghasilkan karya seni tinggi, karena bagi mereka hidup adalah tentang seni, dan batik adalah media terbaik yang bisa mereka ekplorasi termasuk juga tingkat kedekatan mereka dengan batik sendiri yang sudah sangat tinggi. Dari wawacara off record diketahui harga jual karya produk yang sangat tinggi, ditambah dengan karakteristik harga dari sebuah karya seni yang akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia dari seniman tersebut. 39

40 Selain itu, berbagai undangan mengajar dan pameran yang kebanyak berasal dari luar negeri, membuat mereka yakin penghasilan mereka mampu mendukung kebutuhan finansial mereka nantinya, hal ini terbukti dari jadwal kegiatan Agus Ismoyo dan Nia Fliam yang sudah memiliki jadwal workshop diluar negri sampai tahun 2014 nanti. Berdasarkan atas perencanaan keuangan dari kedua pemilik, peneliti mendapati perbedaan cara yang dilakukan oleh kedua pemilik. Agus Ismoyo yang berbudaya Jawa dengan karakteristik kebudayaan low uncertainty avoidance membuatnya merasa tidak memerlukan sebuah perencanaan keuangan karena dalam kebudayaan yang ia pahami, hidup akan mengalir tanpa adanya sebuah perencanaan dan selalu akan ada keluarga yang dapat diandalkan dalam keadaan susah. Namun Nia Fliam secara tidak langsung telah memiliki sejumlah perencanaan keuangan, seperti investasi karya seni yang akan digunakan untuk keperluan hari tua serta segala jenis undangan workshop yang lebih ia atur daripada oleh Agus Ismoyo juga dengan asuransi hari tua. Hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan Amerika Serikat dengan high uncertainty avoidance yang memandang pentingnya sebuah kepastian. Perbedaan sikap ini juga terkait dengan perbedaan orientasi terhadap kerja pada tabel lima dimensi kebudayaan Kluchohn. Dalam bekerja Nia Fliam memilik etos kerja yang lebih tinggi serta 40

41 disiplin terhadap tanggungjawab kerja. Hal ini dibuktikan dalam peran Nia Fliam yang lebih condong kepada pemegang kendali bisnis daripada Agus Ismoyo. Sementara suaminya, berdasarkan pengamatan peneliti memiliki karakterisitik santai terhadap waktu dan tanpa perencanaan. Kebudayaan yang dimiliki oleh Nia Fliam menjadi penting bagi BTS karena hal inilah yang secara tidak langsung menjadi kontrol dari konsep mengalir yang dimiliki oleh Agus Ismoyo Menentukan Siapa Yang Akan Mengembangkan Manajemen Bisnis Keluarga Saat ini manajemen perusahaan diatur oleh supervisor umum dengan pusat kendali ditangan kedua pemilik. BTS dalam perencanaan suksesinya akan dipecah kedalam dua kontrol utama, produksi karya seni tinggi yang akan tetap dipegang oleh pemilik saat ini dan segala urusan manajemen termasuk produksi karya seni komersial yang akan dipegang oleh suksesor. Nia Fliam ingin menyerahkan manajemen BTS kepada orang lain karena ia menyadari nantinya ketika sudah tua, ia akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk bekarya, sehingga segala urusan manajemen BTS akan lebih baik jika diserahkan kepada orang lain, seperti dikutip melalui surel berikut : 41

42 ..ia nanti BTS akan dibagi dua, ya satu yang urus bisnis dan saya tetap bekarya.. Keinginan tersebut terkait dengan variabel kebudayaan high uncertainty avoidance yang ada pada Nia Fliam dan didasari atas kesadaran Nia Fliam yang kemudian disetujui oleh Agus Ismoyo, bahwa nantinya mereka akan memerlukan lebih banyak waktu untuk mengerjakan karya seni, berikut dikutip dari pendapat Nia Fliam yang kemudian disetujui oleh Agus Ismoyo :..Ya mungkin kita tidur lebih banyak atau lebih santai, tapi saya kira ngak akan ada kayak waktu kita terus ngak jalan lagi itu ya ya sampai habis itu ya, menurut saya ya. Ngak tau apa bayangan saya ngak punya pikiran untuk tetep BTS karena sudah capai karena apa yang kita kerjakan ya menyenangkan.. Kesepahaman pandangan tersebut terkait dengan aspek kebudayaan feminisme yang dipercaya Nia Fliam serta dominan pada Agus Ismoyo yaitu kualitas hidup dan manusia merupakan hal penting dan bekerja untuk hidup. Membatik dan berkecimpung dalam dunia kebudayaan bagi mereka adalah sebuah kesenangan dan 42

43 merupakan sebuah kebutuhan guna memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Secara pribadi, Agus Ismoyo tidak memiliki pandangan mengenai perencanaan suksesi, dikutip berikut :..ya makannya selalu kreataif dan inovatif semacam kamu pikiran itu adala pikira yang kedepan yang dihadapi dan selalu kreatif itu pokoknya jangan membayang-bayangken yang nganu tapi nyatanya bisa saya jawab sari kamu dari kamu bukan jawaban.. Pandang Agus Ismoyo tersebut erat kaitannya dengan variabel kebudayaan low uncertainty avoidance, baginya tanpa sebuah perencanaanpun hidup dapat berjalan kearah yang baik jika manusia mau berusaha. Namun seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Agus Ismoyo menyadari nantinya ia akan memerlukan lebih banyak waktu untuk bekarya, maka secara tidak langsung proses perencanaan suksesipun telah ia lakukan tanpa ia sadari. Terdapat empat orang kandidat yang pemilik rasa pantas menjadi suksesor BTS, Agung Harjuno manajer Argasoka Gallery Ubud sekaligus kakak dari Agus Ismoyo, Bayu Seno adik dari Agus Ismoyo, Marco Dewanto adik ipar dari Agus Ismoyo dan Jarot 43

44 akuntan BTS sekaligus kerabat dari keluarga besar Agus Ismoyo dan merupakan orang kepercayaan Nia Fliam. Pendekatan-pendekatan personal telah dilakukan oleh kedua pemilik terhadap keempat orang kandidat tersebut, namun Bayu Seno dan Marco Dewanto menolak untuk menjadi suksesor dari BTS karena mereka telah memiliki bisnis sendiri yang sedang berkembang yang membutuhkan banyak waktu. Sementara Agung Harjuno dan Jarot belum memberikan kepastian terhadap kesediaan mereka untuk mengurusi BTS namun secara implisit diakui oleh pemilik, kedua orang tesebut telah memberikan lampu hijau. Pemilik sendiri lebih mengharapkan Agung Harjuno sebagai penerus dari BTS daripada Jarot, dikarena posisinya sebagai anggota keluarga sehingga mampu mempertahankan identitas BTS sebagai bisnis keluarga juga selain memang kredibilitasnya yang berada diatas Jarot. Kecenderungan Agus Ismoyo daam memilih Agung Harjuno, terkait dengan variabel kebudayaan collectivism dimana ikatan dan keharmonisan keluarga menjadi hal terpenting dalam hidup. walaupun Jarot adalah kerabat dekat Agus Ismoyo, namun Agung Harjuno adalah kakak kandung dari Agus Ismoyo. Pertemuan lanjutan terhadap kedua orang tersebut secara terpisah juga telah diadakan oleh pemilik dimana dalam pertemuan tersebut, salah satu agenda yang dibahas merupakan keinginan pemilik untuk mempertahankan beberapa karyawan setia mereka 44

45 yang telah mengabdi selama belasan tahun serta permintaan untuk tidak merombak secara ekstrim sistem manajemen termasuk orangorang yang terlibat didalamnya. Keingingan-keinginan ini terkait dengan aspek orientasi hubungan pada masyarakat dalam kebudayaan feminisme dan varibel kebudayaan interpersonal harmony yang dimiliki oleh Agus Ismoyo, dimana hubungan antar manusia merupakan hal penting untuk dibina apalagi terhadap mereka yang sudah dikenal dan bekerja dalam jangka waktu yang lama. Saat ini, kedua orang tersebut memiliki keinginan yang sama, sehingga permasalahan manajemen perusahaan bukan menjadi sebuah kendala yang dihadapi dalam perencanaan suksesi bisnis keluarga BTS, ini terkait dengan aspek kebudayaan feminisme kualitas hidup dan manusia merupakan hal penting serta bekerja untuk hidup. Nantinya siapapun yang akan terpilih sebagai seorang suksesor akan memilik kontrol terhadap manajemen serta karya seni komersial BTS dan menggantikan posisi Nia Fliam sebagai salah satu dari pemilik RedLotus, salah satu divisi usaha BSG yang sebagian kepemilikannya dikuasai oleh Nia Fliam. mereka akan tetap terlibat dalam BTS namun akan mengurangi kontrol mereka dalam bisnis. 45

46 Menentukan siapa yang akan meneruskan bisnis keluarga dan bagiamana ia menyerahkan bisnis keluarga tersebut Agus Imoyo tidak mengenal konsep suksesi, ia tidak pernah memikirkan mengenai regenerasi BTS nantinya. Ia memiliki paham bahwa tidak ada kata pensiun dalam berkarya, seperti dikutip dalam wawancara dengan beliau :..tapi ya sudah yang saya katakan bahwa saya itu tidak pernah menbayang-bayangken apa (suksesi bisnis keluarga) saya itu hidup mengalir.. Ditambahkan lagi oleh pemilik :..tidak ada pensiunnya karena apa yang kita kerjakan apa yang kita cintai.. Berbeda dengan Agus Imoyo, Nia Fliam sudah memikirkan tentang suksesi pada BTS diakuinya, ia mengharapkan bahwa BTS nantinya dapat dipegang oleh keluarga sendiri : 46

47 ..berberapa kali memikir bagaimana supaya BTS bisa dipgang oleh orang lain dan kita arah kepada keluarga....ya asik bahwa memang kalo kita percaya ada taksu (warisan orangtua atau leluhur), taksunya itu bisa turun kepada generasi selanjutnya ya seneng-seneng aja. Seumpamanya ada sepupu Ika (Desmond) atau istrinya Ika atau siapa yang bisa mengolah ya seneng-senang aja.. BTS nantinya akan tetap dipegang oleh pemilik saat ini namun kontrol mereka akan berkurang berkaitan dengan perencanaan pemecahan kontrol perusahaan. Salah satu dari dua kandidat potensial suksesor yang nantinya akan meneruskan kepemilikan BTS akan bertanggungjawab atas manajemen perusahaan juga terhadap divisi produksi karya seni komersial. Pemberian kuasa ini akan dilakukan dengan sistem hibah atau pemberian cuma-cuma, hal ini berkaitan dengan kebudayaan jawa yang mengangap pendiskusian uang antara keluarga adalah tabu. Ketika ditanya mengapa pemilik tidak memilih generasi dibawah mereka untuk menjadi suksesor dari BTS, Nia Fliam 47

48 mengakui sebenarnya ia mau saja menyerahkan BTS pada mereka, seperti dikutip berikut :..seumpamanya ada sepupu Ika (Desmond) atau istrinya Ika atau siapa yang bisa mengolah ya seneng-senang.. Namun ia menilai Desmond tidak memiliki ketertarikan di bidang seni batik, itu kenapa pemilik mengarahkan ia untuk mengurus Studio Babaran Segara Gunung dimana Desmond memiliki bakat dan ketertarikan dibidang seni musik dan teater yang kebetulan adalah bagian dari kegiatan yang dijalankan dalam Studio Babaran Segara Gunung, seperti dikutip berikut :..lebih gampang untuk mengajak dia untuk terlibat dalam kegiatan Babaran Segaro Gunung karen itu menurut saya memberi ketrampilan kepada dia yang masih dekat dengan apa yang dia perdalami....nanti menata semua supaya mereka bisa les gamelan, bisa les teater atau apa gitu mereka apa cultural wisata itu jadi dia (Desmond) sangat tertarik untuk mengembangkan itu. Jadi dia dimana dia 48

49 merasa nyaman untuk berperan ya kita mendorong dia cuma kita tidak mau memaksa dia untuk memikirkan ini untuk BTS.. Ismoyo menyetujui pemahaman Nia Fliam mengenai posisi Desmond yang diarahkan untuk mengurusi Studio Babaran Segara Gunung. Walaupun dalam kebudayaan Jawa dikenal konsep primogeniture dimana hak waris keluarga hanya diberikan pada anak laki-laki dan sexist dimana peranan manusia dibedakan oleh gender mereka masing-masing, namun Ismoyo tidak menerapkan sistem tersebut. Dikutip dari wawancara dengan Agus Ismoyo :..Itu satu, ngak ada mikirin iki lanang wedok, secara keilmuan itu satu, itu yang menghiupi yang bisa jadi kesatuan begitu, ya seperti segoro dan gunung ya.. Lintang Dyah Tara yang merupakan anak perempuan hasil adobsi tidak disebutkan dalam perencanaan suksesi bisnis keluarga BTS dikarenakan umurnya yang masih terlalu muda sehingga fokus pemilik jatuh kepada Desmond yang secara umur sudah dapat dikatagorikan dewasa. Sementara Desmond, satu-satunya anak lelaki pemilik, masih dinilai belum cukup matang dalam pemahaman 49

50 tentang konsep Tribawana, selain juga ia tidak memiliki minat dibidang seni batik. Dikutip dari Nia Fliam :..tapi untuk pikir bisnis BTS kayaknya dia ngak tertarik....untuk studio pendidkan baru, masih banyak waktu untuk mengembangkan dia dan BSG itu.. Desmond lebih tertarik pada seni sastra, musik dan teater sehingga pemilik mengarahkan Desmond untuk terlibat didalam Studio Babaran Segara Gunung dan menjadikan ia sebagai pemilik usaha tersebut kelak. Desmond dinilai tepat dalam memimpin Studio Babaran Segara Gunung, salah satu perusahaan yang dibuat oleh Agus Ismoyo dan Nia Fliam yang bergerak dibidang edukasi seni, selain karena karakteristik personal Desmond dan minat yang dinilai cocok untuk berada disana, juga karena usaha ini masih tergolong baru dan pemilik merasa mereka masih mempunyai cukup waktu untuk memberikan pemahaman konsep Tribawana secara lebih mendalam. Pendidikan pemahaman konsep ini akan berjalan seiring dengan perkembangan Studio Babaran Segara Gunung nantinya. Pada tahap menentukan siapa yang yang akan meneruskan bisnis dan bagaimana cara menyerahkannya, jika dikaitkan dengan 50

51 lima dimensi kebudayaan Khuclohn bagian orientasi terhadap hubungan antar sesama, masing-masing dari pemilik memiliki kesepahaman bahwa hubungan antar sesama manusia harus dijalin secara harmonis dan dimulai dari keluarga dengan konsep Tribawana yang kedua pemilik percayai, juga ditunjukan melalui komitmen tinggi kedua pemilik untuk mempertahankan identitas BTS sebagai bisnis keluarga ditambah dengan kebudayaan feminisme yang dimiliki oleh pasangan pemilik tersebut. Namun, pada masing-masing pemilik memiliki perbedaan pandangan, Agus Ismoyo tidak mengenal konsep perencanaan suksesi sehingga ia tidak berpikiran tetang siapa dan bagaimana BTS akan diteruskan nantinya dan cendrung pasif dalam melakukan tindakan ini. Sementara Nia Fliam berpandangan penyerahan BTS perlu kepada keluarga sendiri sehingga ia telah melakukan beberapa aktifitas terkait perencanaan suksesi bisnis keluarga BTS. Dikaitkan kembali dengan lima dimensi kebudayaan Khuclohn, sikap Nia terhadap perencanaan suksesi BTS yang cendrung lebih aktif, berhubungan dengan dimensi kebudayaan terhadap orientasi kerja. Ia memilik etos kerja yang lebih tinggi serta disiplin terhadap tanggungjawab BTS. 51

52 Meminimalisir Pajak Dalam Proses Penyerahan Kekuasaan Secara hukum, BTS diakui sebagai sebuah studio seni, dimana aktifitas pajaknya dimasukan kedalam pajak pendapatan perorangan. Demikian juga nantinya ketika terjadi proses transefer kepemilikan, dimana secara legal kepemilikan atas BTS akan tetap berada diatas nama Agus Ismoyo, proses transfer kepemilikan akan dipandang sama dengan proses perekruitan tanaga kerja baru sehingga pemilik tidak terlalu mempedulikan faktor pajak dalam proses penyerahan kekuasaan. Dipandang dari sisi ekonomi, sistem ini memberikan keuntungan bagi BTS karena BTS tidak perlu menanggung beban pajak pemberian saham. Menurut pengakuan dari kandidat potensial suksesor, ia tidak memiliki masalah dengan legalitas hukum yang tidak mencantumkan namanya sebagai salah satu pemilik BTS, karena baginya secara praktek, ketika proses sukesi telah berjalan ia akan mendapatkan pengakuan sebagai seorang pemilik dari setiap orang yang berhubungan dengan bisnis keluarga tersebut. Hal ini kembali lagi berkaitan dengan faktor kebudayaan collectivism yang ada pada diri para calon suksesor potensial, bahwa dalam ikatan keluarga, yang terpenting adalah kepercayaan dan bukan legalitas hukum. Seperti dikutip dari percakapan melalui telepon seluluar dengan Agung Harjuno : 52

BAB II LANDASAN TEORI. Bisnis keluarga adalah bisnis yang mempertimbangkan usaha-usaha

BAB II LANDASAN TEORI. Bisnis keluarga adalah bisnis yang mempertimbangkan usaha-usaha BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Bisnis Keluarga Bisnis keluarga adalah bisnis yang mempertimbangkan usaha-usaha keluarga untuk membangun atau mendirikan berbagai macam usaha yang mendapat pengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta jajaran eksekutifnya dari lingkungan dalam keluarga itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. serta jajaran eksekutifnya dari lingkungan dalam keluarga itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Keberhasilan sebuah suksesi bisnis keluarga dari seorang pemimpin perusahaan kepada sukseksornya merupakan tujuan penting yang harus dicapai bagi sebuah bisnis keluarga.

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN RESEARCH PROBLEM 1

DAFTAR PERTANYAAN RESEARCH PROBLEM 1 DAFTAR PERTANYAAN RESEARCH PROBLEM 1 (Apa pengaruh dari perbedaan kebudayaan dalam perencanaan suksesi bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio, Yogyakarta?) 1. Apa kebudayaaan yang anda yakini?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan. BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK Bab ini akan membahas tentang temuan data yang telah dipaparkan sebelumnya dengan analisis teori pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun perkembangan ekonomi maupun sektor lain dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT 7.1 Pendahuluan Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family conflict dirasakan oleh narasumber akibat bentroknya dua kebutuhan

Lebih terperinci

Kalender Doa Februari 2017

Kalender Doa Februari 2017 Kalender Doa Februari 2017 Berdoa Bagi Pernikahan Dan Pertalian Keluarga Alkitab memberi gambaran mengenai pengabdian keluarga dalam Kitab Rut. Bisa kita baca di sana bagaimana Naomi dengan setia bepergian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan BAB V PENUTUP Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan melakukan kesimpulan dan mengusulkan saran, sebagai berikut: A. KESIMPULAN Indonesia adalah sebuah kata yang dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Secara garis besar kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Secara garis besar kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu menganalisis perencanaan suksesi bisnis keluarga dari perspektif pasangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia mempunyai nilai yang tinggi karena merupakan suatu system yang dikembangkan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad lamanya, di dalam kebudayaan

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian PAUD Satria Tunas Bangsa terletak di jl. Hasanudin 3B Salatiga. PAUD ini berdiri di bawah lembaga GBI Bethel Area Salatiga. Berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ). BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI 2.1. Masyarakat Agraris Sejak zaman tokugawa sampai akhir perang dunia II, sistem keluarga Jepang diatur oleh konsep Ie dan bahkan mendapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Pekerjaan Istri = Bekerja / Tidak Bekerja Apa pekerjaan Istri Anda? = Berapa jam perhari Istri bekerja = Usia Anak =...Tahun Pembantu Rumah Tangga = Punya / Tidak Punya (Lingkari Salah Satu) Dengan hormat,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA Penyusun Nama : Asteria Agustin NIM : D2C 007 012 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan kemudian dipertahankan oleh individu dalam memandang dirinya

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT 6.1 Pendahuluan Fenomena work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap wanita dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rumah tangga sudah tentu terdapat suami dan istri. Melalui proses perkawinan, maka seseorang individu membentuk sebuah miniatur dari organisasi sosial

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Pendidikan etika harus diajarkan dan diterapkan semenjak kecil di dalam keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta keteraturan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki posisi vital di tengah-tengah keluarga dengan segala fungsi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir, Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir, menikah dan meninggal dunia. Pada umumnya wanita menikah di usia yang lebih muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan berkeluarga atau menempuh kehidupan dalam perkawinan adalah harapan dan niat yang wajar dan sehat dari setiap anak-anak muda dan remaja dalam masa perkembangan

Lebih terperinci

No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan

No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan I. Tahap Persiapan a. Jawaban Pertanyaan Pemilik dan Istri No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan 1 Menurut anda, sejauh apa pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh calon suksesor A,B dan C? Calon

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KARIER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSA

PENGELOLAAN KARIER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSA Bab 7 PENGELOLAAN KARIER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSA Tujuan Pembelajaran MendefinisikanManajemen Karier Menjelaskan Perencanaan Karier Mendiskusikan Pengembangan Karier PERENCANAAN KARIER Karier bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, terutama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Menurut Faradila, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor penting dalam pembangunan perekonomian bangsa-bangsa di dunia (Naude

BAB I PENDAHULUAN. sektor penting dalam pembangunan perekonomian bangsa-bangsa di dunia (Naude BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri pariwisata telah berkembang pesat dan selalu mengalami transformasi bentuk dan model yang inovatif. Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 113 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian, Karang Taruna RW 10 yang berada di Cireundeu, tidak menjalankan organisasi sesuai dengan fungsinya.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dewasa ini jumlah wanita yang memiliki pekerjaan diluar rumah semakin meningkat, hampir 40,6% pendatang baru dalam dunia kerja antara tahun 1996 dan 2006

Lebih terperinci

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 66 6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan mengenai hasil penelitian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga akan dijelaskan diskusi yang menyatakan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa

BAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam perjalanan hidup manusia, terdapat tiga saat yang penting, yakni lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa menjadi satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah persaingan ekonomi dan teknologi untuk menjadi yang terbaik. Hal ini terutama terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting

Lebih terperinci

berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan

berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Indonesia secara umum kian menurun tingkat ketertarikannya dengan dunia seni, khususnya pada dua cabang seni murni yaitu seni lukis dan seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan di berbagai aspek pun ikut terjadi seperti kemajuan teknologi, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk hubungan sosial. Salah satunya adalah hubungan intim lawan jenis atau hubungan romantis. Hubungan ini dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dan penuh dengan keberagaman, salah satu istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

Pekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya (Lingkari pilihan Anda)

Pekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya (Lingkari pilihan Anda) Pekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya (Lingkari pilihan Anda) Dengan hormat, Disela-sela kesibukan Anda, perkenankanlah saya mohon

Lebih terperinci

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi apapun bentuknya membutuhkan pegawai yang paling ideal untuk mendukung terciptanya pencapaian tujuan organisasi. Pegawai sebagai Man Power

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Indonesia umumnya adalah masyarakat patrilineal. Patrilineal adalah kekuasaan berada di tangan ayah atau pihak laki-laki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan atau masyarakat. Sekalipun makna pernikahan berbeda-beda, tetapi praktekprakteknya pernikahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 1 tahin 1974 pasal 1 tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: Ikatan lahir dan batin antara seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya Indonesia, namun tradisi-tradisi dari tanah asal masih tetap diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. budaya Indonesia, namun tradisi-tradisi dari tanah asal masih tetap diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, masyarakat Tionghoa memiliki keunikan adat dan tradisi. Walaupun masyarakat Tionghoa sudah menetap lama di seluruh wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal dari keluarga, sifat, kebiasaan dan budaya yang berbeda. Pernikahan juga memerlukan

Lebih terperinci

BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL

BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL 82 BAB V PERJALANAN KARIR MENUJU DUNIA RETAIL 5.1 Pendahuluan Memulai suatu pekerjaan tentunya membutuhkan keinginanan dan juga mental yang kuat. Mental dimana seseorang mau berusaha untuk memperjuangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. Laporan untuk: John Doe ID: HC560419 Tanggal: 4 November 2016 2013 HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. PENGANTAR The Motives, Values, Preferences Inventory menjelaskan nilai-nilai, tujuan, dan minat individu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang terletak di daerah Jakarta Barat. Universitas yang telah berdiri sejak tahun 1993 telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini banyak terjadi pergeseran peran atau kedudukan antara lakilaki dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Untuk membagi kedekatan emosional dan fisik serta berbagi bermacam tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini telah berjalan baik,

BAB IV PENUTUP. remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini telah berjalan baik, BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisa data, maka dapat disimpulkan komunikasi antarbudaya remaja etnis keturunan Arab dengan remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui BAB IV KESIMPULAN 4.1 Simpulan Hasil Analisis Novel Kinanti karya Margareth Widhy Pratiwi merekam fenomenafenomena atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui novelnya yang berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan selalu berpasangan, pria dengan wanita. Dengan tujuan bahwa dengan berpasangan, mereka dapat belajar berbagi mengenai kehidupan secara bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pekembangan zaman yang modern di Indonesia, semakin memberikan kesempatan pada setiap perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tren hidup masyarakat modern. Di Indonesia, budaya samen leven dianggap

BAB I PENDAHULUAN. tren hidup masyarakat modern. Di Indonesia, budaya samen leven dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang wanita dan pria hidup bersama tanpa ikatan pernikahan (samen leven) menjadi fenomena yang sudah biasa yang sulit diberantas. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1. KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu keluarga kehadiran anak adalah kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah amanah, titipan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari beragam budaya dan ragam bahasa daerah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya

Lebih terperinci

Jodoh dan pernikahan yang sempurna

Jodoh dan pernikahan yang sempurna Menemukan jodoh atau pasangan hidup yang tepat bukanlah hal yang sederhana dan tidak dapat dianggap remeh. Banyak pasangan suami-istri pada akhirnya menyesal menikah karena merasa salah memilih pasangan.

Lebih terperinci

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta Kasih Manusia dan Cinta Kasih Cinta kasih Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dimulai pada tugas perkembangan masa dewasa awal, yaitu fase

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dimulai pada tugas perkembangan masa dewasa awal, yaitu fase BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pernikahan dimulai pada tugas perkembangan masa dewasa awal, yaitu fase yang ditandai dengan meninggalkan rumah dan menjadi orang dewasa yang hidup sendiri,

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa dewasa merupakan masa dimana setiap individu sudah mulai matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock (dalam Jahja, 2011), rentang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir 59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik LAMPIRAN 54 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik Dengan Hormat, Saya Fena Mekhasari, NIM 10.30.0190 mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama (Sugono, 2008). Menurut pendapat Anastasia (2007:

Lebih terperinci

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR 7.1 Pendahuluan Sebuah organisasi di dalam prosesnya berkembang pasti mengalami pasang surut yang mungkin dapat menghambat kinerja organisasi tersebut. Kendala-kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra hadir sebagai wujud nyata hasil imajinasi dari seorang penulis. Penciptaan suatu karya sastra bermula dari pengalaman batin pengarang yang dikontruksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat masih terkungkung oleh tradisi gender, bahkan sejak masih kecil. Gender hadir di dalam pergaulan, percakapan, dan sering juga menjadi akar perselisihan.

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

Lampiran 1. a. Dalam melakukan pembicaraan perencanaan suksesi, apakah dilakukan. digunakan bahasa standar ( sehari-hari ) bahasa indonesia atau juga

Lampiran 1. a. Dalam melakukan pembicaraan perencanaan suksesi, apakah dilakukan. digunakan bahasa standar ( sehari-hari ) bahasa indonesia atau juga Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Identifikasi konflik pada perencanaan suksesi bisnis keluarga toko bangunan Mulya Rejeki Responden : Pemimpin / istri / anak 1 / anak 2 Nama :... Usia :... Pendidikan akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan keluarga (family-owned business atau FOB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan keluarga (family-owned business atau FOB) merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan keluarga (family-owned business atau FOB) merupakan organisasi yang unik, hasil dari interaksi antara anggota keluarga, keluarga itu sendiri, dan bisnis (Chrisman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wanita dari masyarakat dan pengusaha pun semakin tinggi. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. wanita dari masyarakat dan pengusaha pun semakin tinggi. Di Amerika Serikat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah banyak wanita yang bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing dan di berbagai macam perusahaan. Permintaan untuk karyawan wanita dari masyarakat

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pernikahan atau perkawinan adalah suatu kejadian dimana dua orang yang saling mengikat janji, bukan hanya didepan keluarga dan lingkungan sosial melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari berbagai sosial media chating, calling, hingga video call membuat beberapa pasangan kekasih

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan

Lebih terperinci