IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK ADE FRUANDTA Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

3 ABSTRACT ADE FRUANDTA. Identification of Mixed Tones On Piano Sounds Using Codebook. Supervised by AGUS BUONO. It has been identified blend of tones, either as a single tone or a mix tones using the melfrequency cepstrum coefficients (MFCC) as feature extraction and modeling of codebook for pattern recognition. The voices which used are the sound of piano and identified as 12 singletones and 66 mix of tones recorded with 11 khz on the duration of 1 second. The making of codebook is applied step by step, that is the codebook with the blend and the codebook of tones (single and mixed tones) which was developed using clustering techniques. The results of research showed that the optimum number of codewords is 20 with width of frames is 256 data, with an accuracy is 98.2%. However, there are some tones which are difficult to be identified, they are CC#, CD, CF, and A#B which has accuracy of each below 50%. For C# tone is more often recognized as C#D# tone, for the CC# tone is more often identified as C tone, for CD tone is more often recognized as C# tone, the CF tone is more often identified as C# tone and CF# tone, while for the A#B tone is more often identified with A# tone. Some errors happen in this recognition because those tones have similiar signal pattern so that they have the vector points which adjacent to each other. Keywords: tone, MFCC, codebook, clustering

4 Judul Nama NRP : Identifikasi Campuran Nada Pada Suara Piano Menggunakan Codebook : Ade Fruandta : G Menyetujui: Pembimbing Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom. NIP Mengetahui: Ketua Departemen Ilmu Komputer, Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. NIP Tanggal Lulus:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1989 dari pasangan Ir. H. Syafruddin dan Hj. Tety Aryani. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Depok dan pada tahun yang sama penulis masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Saringan Masuk IPB (USMI). Penulis masuk Program S1 Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Pada bulan Juli-Agustus 2010 penulis berkesempatan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Selama menjadi mahasiswa penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Algoritme dan Pemrograman untuk mahasiswa Tekhnik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

6 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan judul: Identifikasi Campuran Nada Pada Suara Piano Mengguanakan Codebook. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang tetap berada di jalan-nya hingga akhir zaman. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom selaku pembimbing atas segala saran, kritik, dorongan, dan bimbingannya selama penelitian dan penyusunan tulisan ini. Ucapan terima kasih tak terhingga kepada orang tua atas nasihat, semangat, bantuan materi, dan doa-doanya. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman bimbingan dan teman-teman kosan wisma cemara atas doa, kebersamaan, diskusi, dan semangatnya yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Serta kepada teman-teman Ilmu Komputer atas jalinan persahabatan selama ini terkhusus teman-teman Ilmu Komputer angkatan 44. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Bogor, Mei 2011 Ade Fruandta

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vi PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Ruang Lingkup... 1 Manfaat Penelitian... 1 TINJAUANPUSTAKA... 1 Nada dan Chord... 1 Pemrosesan Sinyal Suara... 2 Ekstraksi Sinyal Suara... 2 K-Means... 4 Codebook... 4 METODE PENELITIAN... 5 Kerangka Pemikiran... 5 Pengambilan Data... 5 Preprocessing... 5 Pemodelan Codebook... 6 Evaluasi... 7 HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 Preprocessing... 7 Pemodelan Codebook... 7 Pengujian... 7 Percobaan dengan Frame Percobaan dengan Frame Percobaan dengan Frame Percobaan dengan Suara Lain dan Octave Berbeda KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA v

8 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Nada dasar pada piano Tahapan transformasi sinyal suara menjadi informasi Blok diagram proses MFCC Ilustrasi frame blocking pada sinyal suara Grafik fungsi window Hamming Frame sinyal sebelum proses windowing Frame sinyal setelah proses windowing Mel-frequency filter Codebook untuk setiap nada Ilustrasi prinsip dasar penggunaan codebook Diagram alur proses identifikasi campuran nada Model codebook berdasarkan kelompok nada Model codebook berdasarkan kelompok banyaknya campuran Alur pengenalan campuran nada Akurasi berdasarkan banyaknya campuran untuk setiap nilai frame Akurasi untuk setiap nilai K pada frame Sinyal nada A#B Sinyal nada A# Akurasi untuk setiap nilai K pada frame Akurasi untuk setiap nilai K pada frame DAFTAR TABEL Halaman 1 Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame Kesalahan pengenalan nada Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame Akurasi pada suara selain suara piano DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Tabel akurasi frame Tabel akurasi frame Tabel akurasi frame vi

9 Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar memahami dan mengenali sinyal-sinyal suara yang masuk. Begitu juga untuk mengenali sebuah nada. Untuk seorang perfect pitch dalam mengenali sebuah nada adalah hal yang mudah karena telah melalui tahap latihan yang lama. Perfect pitch adalah kemampuan seseorang dalam mengenali dan mengidentifikasi nada-nada dari sebuah sinyal. Namun untuk seorang yang tidak memiliki kemampuan perfect pitch akan mengalami kesulitan dalam mengenali sebuah nada, sehingga dibutuhkan latihan untuk memiliki kemampuan perfect pitch. Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing) saat ini telah memegang peranan yang penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah pengenalan suara (voice recognition). Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Rudy Adipranata dan Resmana tentang pengenalan suara manusia. Dalam penelitian tersebut membahas tentang bagaimana cara mengenali suara manusia dari sebuah sinyal menggunakan jaringan saraf tiruan (Adipranata dan Resmana 1999). Selain untuk pengenalan suara manusia, pengenalan suara juga dapat dipakai dalam berbagai hal, salah satunya adalah pengenalan chord seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Elgar Wisnudisastra dan Agus Buono pada tahun 2009 (Wisnudisastra dan Buono 2009). Pada penelitian tersebut, pemodelan chord pada gitar menggunakan codebook. Penelitian Elgar Wisnudisastra ini hanya sampai pada pengenalan chord tidak sampai nada-nada penyusun dari chord. Tidak semua orang mengetahui semua jenis chord bahkan chord-chord miring. Untuk itu dibutuhkan pengenalan lebih mendalam untuk chord hingga nada-nada penyusun dari chord tersebut. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi campuran nada pada suara piano menggunakan codebook sebagai pemodelan nada dan banyaknya campuran nada. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dari penelitian ini antara lain: 1. Campuran nada yang akan dikenali hanya campuran nada pada satu octave dan maksimal 2 campuran nada. 2. Suara yang dikenali hanya dimainkan dengan cara ditekan secara serentak. 3. Suara yang dikenali hanya suara piano pada keyboard Yamaha PSR Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi masyarakat dalam mengenali dan mengidentifikasi campuran nada pada sebuah suara piano. Nada dan Chord TINJAUANPUSTAKA Nada adalah bunyi yang beraturan yang memiliki frekuensi tunggal tertentu. Setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya. Terdapat 7 nada dasar yaitu : C = do, De = re, E = mi, F = fa, G = sol, A = la, B = si. Masing-masing dari nada dasar tersebut memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Jarak antar nada disebut interval. Interval dari deretan nada C-D-E-F- G-A-B adalah 1-1-1/ /2. Jarak enam antara dua nada yang sama disebut satu octave. Contohnya adalah jarak antara nada C1 sampai nada C2. Nada C2 berada satu octave di atas nada C1. Nada natural tersebut dapat dinaikkan atau diturunkan ½ nada. Nada yang dinaikkan ½ nada diberi simbol # (kres), sedangkan nada yang diturunkan ½ nada diberi simbol b (mol). Misal nada C dinaikkan ½ maka akan menjadi C# (C kres / Cis). Jika nada B diturunkan ½ maka akan menjadi Bb (B mol). Untuk nada E jika dinaikkan ½ maka akan menjadi E# atau sama dengan nada F karena jarak nada E dengan nada F adalah ½. Begitu pula pada nada B ke C. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Chord merupakan gabungan dari nadanada yang dibunyikan secara serentak yang berfungsi sebagai pengiring dalam lagu maupun permainan musik (Hendro 2004). Chord memiliki bentuk dan corak yang berbeda sesuai dengan nada-nada yang membentuknya. Chord biasanya terdiri dari 1

10 tiga nada (triad), misalnya chord C terdiri atas C, E, dan G. mengekspresikannya menggunakan sejumlah digit tertentu dan proses ini yang dikenal dengan kuantisasi. Gambar 1 Nada dasar pada piano. Pemrosesan Sinyal Suara Sinyal suara merupakan gelombang yang tercipta dari tekanan udara yang berasal dari paru-paru yang berjalan melewati lintasan suara menuju mulut dan rongga hidung (Al- Akaidi 2007). Pemrosesan suara itu sendiri merupakan teknik mentransformasi sinyal suara menjadi informasi yang berarti sesuai dengan yang diinginkan (Buono 2009). Sinyal secara umum dapat dikategorikan sesuai dengan peubah bebas waktu, yaitu: 1. Sinyal waktu kontinyu: kuantitas sinyal terdefinisi pada setiap waktu dalam selang kontinyu. Sinyal waktu kontinyu disebut juga sinyal analog. 2. Sinyal waktu diskret: kuantitas sinyal terdefinisi pada waktu diskret tertentu, yang dalam hal ini jarak antar waktu tidak harus sama. Secara umum proses transformasi tersebut terdiri atas digitalisasi sinyal analog, ekstraksi ciri dan diakhiri dengan pengenalan pola untuk klasifikasi, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Pengolahan sinyal analog menjadi sinyal digital dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu sampling dan kuantisasi (Jurafsky 2007). Sampling adalah suatu proses untuk membagi suatu sinyal kontinyu (sinyal analog) dalam interval waktu yang telah ditentukan. Sampling ini dilakukan dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dalam fungsi waktu. Pengubahan bentuk sinyal ini bertujuan untuk mempermudah memproses sinyal masukan yang berupa analog karena sinyal analog memiliki kepekaan terhadap noise yang rendah, sehingga sulit untuk memproses sinyal tersebut. Nilai dari hasil sampling tersebut dibulatkan ke nilai terdekat (rounding), atau bisa juga dengan pemotongan bagian sisa (truncating) sehingga menghasilkan sinyal suara digital dengan Gambar 2 Tahapan transformasi sinyal suara menjadi informasi (Jurafsky dalam Buono 2009). Sinyal suara digital kemudian dilakukan proses pembacaan sinyal disetiap frame dengan lebar frame tertentu yang saling tumpang tindih. Proses ini dikenal dengan proses frame blocking. Barisan frame berisi informasi yang lengkap dari sebuah sinyal suara. Informasi yang terdapat dalam frameframe tersebut direpresentasikan dengan cara pengekstraksian ciri sehingga dihasilkan vektor-vektor yang nantinya digunakan dalam pengenalan pola. Ekstraksi Sinyal Suara Ekstraksi ciri merupakan proses untuk menentukan satu nilai atau vektor yang dapat dipergunakan sebagai penciri objek atau individu (Buono 2009). Terdapat banyak cara untuk merepresentasikan parameter sinyal suara, seperti Linear Prediction Coding (LPC), Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC), dll. MFCC merupakan cara yang paling sering digunakan pada berbagai bidang area pemrosesan suara, karena dianggap cukup baik dalam merepresentasikan ciri sebuah sinyal. Cara kerja MFCC didasarkan pada perbedaan frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia sehingga mampu merepresentasikan sinyal suara sebagaimana manusia merepresentasikannya. Blok diagram 2

11 proses MFCC dapat dilihat pada Gambar 3 (Do 1994). Speech Mel cepstrum Frame blocking Cepstrum Gambar 3 Blok diagram proses MFCC. Frame blocking Frame Mel spectrum Windowing Melfrequency Wrapping FFT Spectrum Pada proses ini, sinyal suara disegmentasi menjadi beberapa frame yang saling tumpang tindih (overlap), hal ini dilakukan agar tidak ada sedikitpun sinyal yang hilang (deletion). Panjang frame biasanya memiliki panjang ms atau data. Proses ini akan berlanjut sampai seluruh sinyal sudah masuk ke dalam satu atau lebih frame seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 4. w(n) = cos ( ), 0 n N 1 Grafik fungsi window Hamming dapat dilihat pada Gambar 5. Jika sebuah sinyal seperti pada Gambar 6 dikenakan fungsi window Hamming maka akan menghasilkan sinyal seperti pada Gambar 7. Gambar 5 Grafik fungsi window Hamming. Gambar 4 Ilustrasi frame blocking pada sinyal suara. Windowing Sinyal analog yang sudah diubah menjadi sinyal digital dibaca frame demi frame dan pada setiap frame-nya dilakukan windowing dengan fungsi window tertentu. Proses windowing bertujuan untuk meminimalisasi ketidakberlanjutan sinyal pada awal dan akhir setiap frame (Do 1994). Dengan pertimbangan kesederhanaan formula dan nilai kinerja window, maka penggunaan window Hamming cukup beralasan (Buono 2009). Jika kita definisikan window sebagai w(n), 0 n N 1, dimana N adalah jumlah sampel pada setiap frame-nya, maka hasil dari windowing adalah sinyal: y 1 (n) = x 1 (n) w(n), 0 n N 1 dimana w(n) biasanya menggunakan window Hamming yang memiliki bentuk: Gambar 6 Frame sinyal sebelum proses windowing. Gambar 7 Frame sinyal setelah proses windowing. Fast Fourier Transform (FFT) FFT adalah algoritme cepat untuk mengimplementasi discrete fourier transform 3

12 (DFT). FFT ini mengubah masing-masing frame N sampel dari domain waktu menjadi domain frekuensi yang didefinisikan sebagai berikut:, k = 0,1,2,,N 1 hasil rangkaian { } direpresentasikan sebagai berikut: a. frekuensi positif 0 f yang merepresentasikan nilai 0 n 1, b. frekuensi negatif < f < 0 yang merepresentasikan nilai + 1 n N 1. Disini, berarti frequency sampling. Hasil dari tahapan ini biasanya disebut dengan spectrum atau periodogram. Mel-Frequency Wrapping Persepsi sistem pendengaran manusia terhadap frekuensi sinyal suara tidak dapat diukur dalam skala linear. Untuk setiap nada dengan frekuensi aktual, f, diukur dalam Hz, sebuah subjectivepitch diukur dalam sebuah skala yang disebut mel. Skala mel-frequency ialah sebuah frekuensi rendah yang bersifat linear di bawah 1000 Hz dan sebuah frekuensi tinggi yang bersifat logaritmik di atas 1000 Hz seperti yang diilustrasikan pada Gambar 8. Persamaan berikut menunjukkan hubungan skala mel dengan frekuensi dalam Hz: mel(f) = 2595 * log 10 (1 + f / 700) diketahui. Koefisien mel spectrum merupakan sebuah nilai riil sehingga kita dapat mengkonversinya ke dalam dominan waktu menggunakan Discrete Cosine Transform (DCT). Selanjutnya kita dapat menghitung MFCC sebagai, sebagai dimana K 1. K-Means = cos * ( ) +,, k = 0, 2,, K 1 dan n = 0, 1,, K-means adalah salah satu algoritme pembelajaran unsupervised dalam menyelesaikan permasalahan klustering (MacQueen 1967). Langkah pertama yang dilakukan oleh algoritme ini adalah menentukan K initial centroid, di mana K adalah parameter spesifik yang ditentukan user, yang merupakan jumlah kluster yang diinginkan. Setiap titik atau objek kemudian ditempatkan pada centroid terdekat, dan kumpulan titik atau objek pada tiap centroid disebut kluster. Centroid pada setiap kluster kemudian akan berubah berdasarkan setiap objek yang ada pada kluster. Kemudian langkah penempatan objek dan perubahan centroid diulangi sampai tidak ada objek yang berpindah kluster. Algoritme dasar dari K- means adalah (Tan et al. 2006): Select K points as initial centroids repeat Form K cluster by assigning each point to its closets centroid Recompute the centroid of each cluster until Centroids do not change Terdapat fungsi objektif untuk menghitung tingkat error yang didefinisikan sebagai berikut: Gambar 8 Mel-frequency filter. Cepstrum Langkah terakhir yaitu mengubah spektrum log mel menjadi domain waktu. Hasil ini disebut mel frequency cepstrum coefficient (MFCC). Cepstral dari spectrum suara merepresentasikan sifat-sifat spektral lokal sinyal untuk analisis frame yang di mana diukur antara titik kluster. Codebook adalah jarak yang dengan titik center Codebook adalah sekumpulan titik (vektor) yang mewakili distribusi suara dari individu maupun objek tertentu dalam ruang suara. Titik-titik pada codebook disebut codeword. Codebook merupakan cetakan yang dihasilkan suara setelah melalui proses training. Dalam 4

13 pengenalan suara, masing-masing suara yang akan dikenali harus dibuatkan codebook-nya. Codebook dibentuk dengan cara membentuk kluster semua vektor ciri yang dijadikan sebagai training set dengan menggunakan klustering algorithm. Algoritme klustering yang akan dipakai adalah algoritme K-means. Ilustrasi codebook untuk setiap nada dapat dilihat pada Gambar 9. dimana x dan y adalah vektor yang akan dihitung jaraknya dengan D dimensi. Jika dalam sinyal suara input O terdapat T frame dan merupakan masingmasing codeword yang ada pada codebook maka jarak sinyal input dengan codebook dapat dirumuskan: ( ) Gambar 9 Codebook untuk setiap nada. Seperti yang telah diilustrasikan pada Gambar 10, prinsip dasar dalam penggunaan codebook adalah setiap suara yang masuk akan dihitung jaraknya ke setiap codebook yang telah dibuat. Kemudian jarak setiap sinyal suara ke codebook dihitung sebagai jumlah jarak setiap frame sinyal suara tersebut ke setiap codeword yang ada pada codebook. Kemudian dipilih codeword dengan jarak minimum. Setelah itu setiap sinyal suara yang masuk akan diidentifikasi berdasarkan jumlah dari jarak minimum tersebut. C New = = min Gambar 10 Ilustrasi prinsip dasar penggunaan codebook. Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan jarak euclid yang didefinisikan sebagai berikut: min Jarak New - C = 3, , METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian ini dikembangkan dengan metode yang terdiri atas beberapa tahap yaitu: (1) pengambilan data, (2) preprocessing, (3) pemodelan codebook, (4) evaluasi. Alur metode ini dapat dilihat pada Gambar 11. Pengambilan Data Suara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suara grand piano yang terdapat di keyboard Yamaha PSR Nada yang diambil sebanyak 12 nada tunggal yang terdiri dari C, C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, dan B yang masing-masing akan diulang sebanyak 15 kali. Nada dua campuran diambil sebanyak 66 nada yang masing-masing akan diulang sebanyak 15 kali. Nada yang telah diambil akan dibagi dua, yaitu data training dan data testing. Data training adalah 12 nada tunggal yang masingmasing nada 10 suara dan 66 nada dua campuran yang masing-masing nada 10 suara, sedangkan data testing adalah 66 nada campuran yang masing-masing nada lima suara dan 12 nada tunggal yang masingmasing nada lima suara. Total dari data training sebanyak 780 suara dan total dari data testing sebanyak 390 suara. Data direkam langsung dengan keyboard melalui kabel yang dihubungkan langsung dengan komputer. Perekaman menggunakan software Matlab selama 1 detik, disimpan dalam file berformat WAV, dan sampling rate sebesar Hz. Proses perekaman dengan menekan secara serentak dengan tekanan yang berbeda. Tekanan yang diberikan ada yang keras, lembut, ditekan lama, dan sesaat. Preprocessing Pada tahap ini dilakukan proses pemotongan silent. Pemotongan silent ini dapat menfokuskan sinyal yang akan diteliti. Setelah melalui tahap pemotongan silent sinyal akan diekstraksi ciri pada setiap nada 5

14 dengan menggunakan MFCC. Pada penelitian ini akan diteliti dengan lebar frame 128, 256, dan 512, overlap sebesar 50%, dan jumlah cepstral coefficient setiap frame sebanyak 13 koefisien. Mulai Pengambilan Data: 12 nada 15 kali 66 nada 15 kali Frekuensi sampel 11 khz Durasi 1 detik Gambar 11 Diagram alur proses identifikasi campuran nada. Pemodelan Codebook Pada tahap ini akan dibuat codebook dari data training yang terdiri dari 120 suara nada tunggal dan 660 suara nada campuran yang telah melalui preprocessing. Tiap suara akan dikelompokkan berdasarkan nadanya dan setiap kelompok nada tersebut akan diklustering dengan menggunakan K-means sehingga dihasilkan kluster-kluster yang berisi vektor-vektor berdasarkan kelompok nada seperti pada Gambar 12. Preprocessing: Pemotongan silent Ekstraksi ciri MFCC Frame: 128, 256, dan 512 Overlap: 50% Koefisien: 13 Data latih: 12 nada 10 kali 66 nada 10 kali Pemodelan codebook menggunakan K-means untuk setiap nada baik nada tunggal maupun nada campuran Data uji: 66 nada 5 kali 12 nada 5 kali Gambar 12 Model codebook berdasarkan kelompok nada. Banyaknya kluster yang diuji adalah 5, 10, 15, dan 20 dan dibuat codebook-nya. Dari tiap kluster yang telah dikelompokkan berdasarkan nada tersebut akan dikelompokkan lagi berdasarkan banyaknya campuran nada yang dalam penelitian ini adalah nada tunggal dan nada dua campuran seperti pada Gambar 13. Setiap kelompok tersebut akan diklustering dengan nilai K sebesar 5, 10, 15, dan 20 dan dibuat codebook-nya. Pemodelan codebook menggunakan K-means berdasarkan banyaknya campuran nada Data codebook Pencocokan campuran nada Evaluasi Dokumentasi Selesai Gambar 13 Model codebook berdasarkan kelompok banyaknya campuran. 6

15 Dalam penelitian ini terdapat dua model codebook yang telah dijelaskan sebelumnya, yang pertama model codebook berdasarkan nada dan codebook berdasarkan banyaknya campuran nada. Evaluasi Evaluasi sistem ini melihat akurasi identifikasi campuran nada pada suara piano. Data yang digunakan adalah 1170 suara yang terdiri atas 286 nada campuran yang masingmasing lima suara dan 12 nada tunggal yang masing-masing lima suara. Untuk perhitungan tingkat akurasi identifikasi campuran nada dilakukan dengan membandingkan jumlah output yang benar diidentifikasi oleh sistem dengan jumlah seluruh data yang diuji. Persentase tingkat akurasi dihitung dengan fungsi berikut: Preprocessing HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data yang telah direkam yaitu 780 data training dan 390 data testing, terlebih dahulu dilakukan pemotongan silent yang akan diteruskan dengan ekstraksi ciri menggunakan MFCC. Dalam pemakaiannya terdapat lima parameter yang harus digunakan yaitu suara, sampling rate, frame, overlap, dan cepstral coefficient. Pemilihan nilai untuk sampling rate, overlap, dan cepstral coefficient berturut-turut adalah Hz, 50%, dan 13. Untuk nilai frame akan diuji dengan nilai 128, 256, dan 512. Proses ekstraksi ini akan dilakukan terhadap semua data. MFCC mengubah data menjadi sebuah matriks yang berisikan vektor-vektor yang menunjukkan ciri spectral dari data tersebut. Pemodelan Codebook Pada proses pembuatan codebook, data yang digunakan adalah data training yang berupa vektor ciri dari suara piano yang telah direkam dan melewati praprocessing. Terdapat dua jenis model codebook yang akan dimodelkan yaitu codebook tiap nada baik tunggal maupun campuran dan codebook berdasarkan banyaknya campuran nada. 1. Pemodelan codebook tiap nada Terdapat 12 jenis nada tunggal dan 66 jenis nada dua campuran yang masing-masing berjumlah 10 suara yang akan dimodelkan codebook-nya. Tiap jenis nada akan dikelompokkan dan melalui proses klustering dengan K-means. Nilai K yang akan diuji adalah 5, 10, 15, dan 20 untuk tiap frame yang diuji yang masing-masing frame adalah 128, 256, dan 512. Setelah melalui proses klustering akan didapatkan vektor-vektor centroid yang mencirikan masing-masing dari jenis nada baik nada tunggal maupun nada dua campuran. 2. Pemodelan codebook berdasarkan banyaknya campuran nada Dari hasil model codebook untuk tiap nada, akan digunakan dalam pemodelan codebook berdasarkan banyaknya campuran nada. Tiap nada akan dipisahkan berdasarkan banyaknya campuran nada. Dalam hal ini satu campuran dan dua campuran. Setelah dipisahkan maka akan diproses dengan klustering menggunakan K-means. Nilai K yang akan diuji adalah 5, 10, 15, dan 20 untuk tiap frame yang diuji yang masing-masing frame adalah 128, 256, dan 512. Setelah melalui proses klustering akan didapatkan vektor-vektor centroid yang mencirikan masing-masing banyaknya campuran yang ada. Pengujian Pengujian akan dilakukan dengan data testing yang telah direkam dengan sampling rate Hz. Banyaknya data testing ini adalah 12 nada tunggal dan 66 nada dua campuran yang masing-masing nada memiliki lima suara. Data testing ini akan melewati preprocessing untuk pemebersihan data dan pencirian data. Setelah melalui preprocessing masing-masing suara akan dikenali berdasarkan model codebook yang telah dibuat sebelumnya dengan mencari jarak yang terdekat dengan model. Untuk tahap awal suara yang akan dikenali berdasarkan banyaknya campuran pada suara tersebut. Setelah diketahui banyaknya campuran pada suara tersebut maka akan dikenali jenis nadanya berdasarkan banyaknya campuran nada. Alur pengenalan campuran nada dapat dilihat pada Gambar 14. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa akurasi paling tinggi saat nada tunggal yang memiliki akurasi 97,083% jika dibandingkan dengan akurasi nada dua campuran yang memiliki akurasi 94,116%. Untuk akurasi setiap frame dapat dilihat pada Gambar 15. 7

16 Untuk akurasi setiap frame dapat dilihat paling tinggi saat nada tunggal dengan frame 256 dengan akurasi 99,56%. Gambar 14 Alur pengenalan campuran nada. 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Mulai Ekstraksi ciri MFCC Hitung banyaknya campuran pada suara Apakah banyaknya campuran satu? Ya Cari nada satu campuran yang terdekat Selesai Tunggal 2 Campuran Gambar 15 Akurasi berdasarkan banyaknya campuran untuk setiap nilai frame. Percobaan dengan Frame 128 Tidak Cari nada dua campuran yang terdekat Pada percobaan ini overlap dan koefisien yang dipakai untuk setiap jenis nada dan codebook masing-masing adalah 50% dan 13. Setiap nada pada data testing akan diuji dengan mencari jarak yang terdekat dengan model codebook dengan nilai K sebesar 5, 10, 15, dan 20. Rataan tingkat akurasi untuk setiap nada saat frame 128 dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai akurasi tersebut didapatkan dengan merata-ratakan total dari nilai akurasi yang dihasilkan oleh setiap nada untuk seluruh nilai K. Tabel 1 Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame 128 Nada C, D#, E, F, F#, G, G#, A#, B, CF#, CG, CG#, CA, CA#, CB, C#F, C#G, C#G#, C#A#, C#B, DF, DG, DG#, DA, DA#, DB, D#F, D#F#, D#G, D#G#, D#A, D#B, EF, EF#, EG, EG#, EA, EA#, EB, FF#, FG, FG#, FA, FB, F#G, F#G#, F#A, F#A#, F#B, GG#, GA, GA#, GB, G#A#, dan G#B Akurasi 100% CE, DD#, DE, D#E, dan D#A# 95% D, A, C#F#, dan G#A 90% C#E, FA#, AA#, AB 85% C#A 80% DF# 70% CD# dan C#D 65% C#D# 60% A#B 50% C# dan CF 45% CD 30% CC# 20% Pada percobaan dengan frame 128 ini akan diuji dengan nilai K 5, 10, 15, dan 20. Untuk grafik akurasi di setiap nilai K dapat dilihat pada Gambar 16. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan akurasi tertinggi saat K bernilai 15 dengan nilai akurasi 94,36%. Dari Gambar 16 dapat disimpulkan bahwa K yang optimum dalam memodelkan codebook pada frame 128 adalah saat K bernilai 15. Terdapat nada-nada yang sulit dikenali yang memiliki akurasi kurang dari sama dengan 50% adalah A#B, C#, CC#, CD, dan CF yang memiliki nilai masing-masing 50%, 45%, 20%, 30%, dan 45%. Untuk nada-nada yang sulit dikenali ini lebih sering dikenali dengan nada-nada yang terdekatnya yang memiliki jarak interval setengah sampai satu interval. Kesalahan pengenalan pada nadanada tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. 8

17 100,00% Gambar 16 Akurasi untuk setiap nilai K pada frame 128. Tabel 2 Kesalahan pengenalan nada. Nada A#B Kesalahan Pengenalan A# dan B C# C#D# CC# CD CF 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 C C# dan C CF# dan C Salah satu faktor dari kesalahan pengenalan tersebut adalah pola dari sinyal-sinyal tersebut mirip sehingga saat nada-nada tersebut dicirikan akan menghasilkan titik-titik yang saling berdekatan. Dapat dilihat pada Gambar 17 adalah sinyal nada A#B sedangkan pada Gambar 18 adalah sinyal nada A#. Gambar 17 Sinyal nada A#B. Gambar 18 Sinyal nada A#. Percobaan dengan Frame 256 Pada percobaan ini overlap dan koefisien yang dipakai untuk setiap jenis nada dan codebook masing-masing adalah 50% dan 13. Setiap nada pada data testing akan diuji dengan mencari jarak yang terdekat dengan model codebook dengan nilai K sebesar 5, 10, 15, dan 20. Rataan tingkat akurasi untuk setiap nada saat frame 256 dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai akurasi tersebut didapatkan dengan merata-ratakan total dari nilai akurasi yang dihasilkan oleh setiap nada untuk seluruh nilai K. Tabel 3 Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame 256 Nada C, C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A#, B, CD, CD#, CE, CF, CF#, CG, CG#, CA, CA#, C#E, C#F, C#F#, C#G, C#G#, C#A, C#A#, C#B, DD#, DE, DF, DF#, DG, DG#, DA, DA#, DB, D#F, D#F#, D#G, D#G#, D#A, D#A#, D#B, EF, EF#, EG#, EA, EA#, EB, FG#, FA, FA#, FA#, FB, F#G#, F#A, F#A#, F#B, GG#, GA, GA#, GB, G#A#, dan G#B Akurasi 100% A, CB, C#D#, dan F#G 95% EG dan FF# 90% FG dan G#A 80% C#D 75% D#E dan AB 70% AA# 55% CC# 35% A#B 25% Pada percobaan dengan frame 256 ini akan diuji dengan nilai K 5, 10, 15, dan 20. Untuk grafik akurasi di setiap nilai K dapat dilihat pada Gambar 19. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan akurasi tertinggi saat K bernilai 20 dengan nilai akurasi 98,21%. Jika dibandingkan nilai akurasi frame 128 dengan 256 untuk setiap nilai K dapat dikatakan pencirian nada dengan frame 256 lebih baik dari pada frame 128 karena akurasi untuk setiap nilai K frame 256 lebih tinggi dari pada frame 128. Dari Gambar 19 dapat disimpulkan bahwa seiring nilai kluster dinaikkan maka tingkat akurasi akan semakin naik pula. 9

18 Terdapat nada-nada yang sulit dikenali yang memiliki akurasi kurang dari sama dengan 50% adalah CC# dan A#B yang memiliki nilai masing-masing 35% dan 25%. Untuk nada-nada yang sulit dikenali ini lebih sering dikenali dengan nada-nada yang terdekatnya yang memiliki jarak interval setengah sampai satu interval. Pada nada CC# lebih sering dikenali dengan nada C sedangkan pada nada A#B lebih sering dikenali dengan nada A# dan B. 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 Gambar 19 Akurasi untuk setiap nilai K pada frame 256. Percobaan dengan Frame 512 Pada percobaan ini overlap dan koefisien yang dipakai untuk setiap jenis nada dan codebook masing-masing adalah 50% dan 13. Setiap nada pada data testing akan diuji dengan mencari jarak yang terdekat dengan model codebook dengan nilai K sebesar 5, 10, 15, dan 20. Rataan tingkat akurasi untuk setiap nada saat frame 512 dapat dilihat pada Tabel 4. Nilai akurasi tersebut didapatkan dengan merata-ratakan total dari nilai akurasi yang dihasilkan oleh setiap nada untuk seluruh nilai K. Pada percobaan dengan frame 512 ini akan diuji dengan nilai K 5, 10, 15, dan 20. Untuk grafik akurasi di setiap nilai K dapat dilihat pada Gambar 20. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan akurasi tertinggi saat K bernilai 20 dengan nilai akurasi 97,95%. Hasil akurasi ini sedikit lebih kecil dari pada akurasi saat frame 256 dan K bernilai 20 dengan selisih 0,26. Dari Gambar 20 dapat disimpulkan bahwa seiring nilai kluster dinaikan maka tingkat akurasi akan semakin naik pula. Terdapat nada-nada yang sulit dikenali yang memiliki akurasi kurang dari sama dengan 50% adalah CC# dan A#B yang memiliki nilai masing-masing 45% dan 40%. Untuk nada-nada yang sulit dikenali ini lebih sering dikenali dengan nada-nada yang terdekatnya yang memiliki jarak interval setengah sampai satu interval. Pada nada CC# lebih sering dikenali dengan nada C sedangkan pada nada A#B lebih sering dikenali dengan nada A# dan B. Untuk nada A#B jika dilihat akurasi saat frame 128, 256, dan 512 akurasi tertinggi saat frame 128 dengan nilai akurasi 50%. Untuk nada CC# jika dilihat akurasi saat frame 128, 256, dan 512 akurasi tertinggi saat frame 512. Tabel 4 Rataan nilai akurasi 78 nada pada frame 512 Nada C, D#, E, F, F#, G, G#, A, B, CD, CE, CF, CF#, CG, CG#, CA, CA#, C#D#, C#E, C#F, C#F#, C#G, C#G#, C#A, C#A#, C#B, DE, DF, DG, DG#, DA, DA#, DB, D#F, D#F#, D#G, D#G#, D#A, D#A#, D#B, EF, EF#, EG#, EA, EA#, FG#, FA, FA#, FB, F#G#, F#A, F#A#, F#B, GG#, GA, GA#, GB, G#A#, dan G#B Akurasi 100% C#, D, CD#, C#D, DD#, DF#, EB, FF#, dan F#G 95% AA# 90% A# dan EG 85% CB dan G#A 80% FG dan AB 75% D#E 65% CC# 45% A#B 40% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 Gambar 20 Akurasi untuk setiap nilai K pada frame 512. Percobaan dengan Suara Lain dan Octave Berbeda Telah diuji untuk beberapa suara selain suara piano yang terdapat pada keyboard Yamaha PSR 3000 seperti elektrik piano, 10

19 string, gitar, saxophone, dan flute. Diambil dua nada masing-masing nada satu campuran dan nada dua campuran secara acak yaitu nada C#G dan F. Setiap nada memiliki lima suara untuk diuji yang dicirikan dengan frame 256 dan K bernilai 20. Dapat dilihat pada Tabel 5, untuk pengenalan pada nada C#G cukup bagus, namun tidak untuk pengenalan pada nada F yang sama sekali tidak dapat dikenali. Pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemodelan codebook yang telah dibuat sebelumnya dapat mengidentifikasi campuran nada dengan jenis suara yang berbeda meskipun dengan keterbatasan terhadap nadanada tertentu. Tabel 5 Akurasi pada suara selain suara piano Suara C#G F E-Piano 100% 0% String 80% 0% Gitar 80% 0% Saxophone 80% 0% Flute 80% 0% Saat diuji lagi pada suara piano dengan octave yang berbeda sama sekali tidak dapat dikenali. Hal ini dikarenakan perbedaan tinggi frekuensi di setiap octave sehingga berbedanya titik-titik penciri di setiap octave. Perbedaan titik-titik penciri di setiap octave dikarenakan ekstraksi ciri MFCC mencirikan sebuah sinyal suara berdasarkan frekuensi dari sinyal suara tersebut. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini telah berhasil dalam mengimplementasikan metode codebook dalam mengidentifikasi campuran nada pada suara piano. Akurasi tertinggi didapat saat frame 256 dan K 20 dengan nilai akurasi sebesar 98,2051%. Namun untuk pemodelan nada CC# dan A#B akan lebih baik jika di cirikan dengan frame masing-masing 128 dan 512. Dari nada-nada yang sulit dikenali seperti C#, CC#, CD, CF, dan A#B lebih banyak dikenali dengan nada-nada yang terdekat dengannya yang memiliki jarak setengah atau satu octave. Kesalahan dalam pengenalan ini dikarenakan nada-nada tersebut memiliki pola sinyal yang mirip sehingga jarak nada-nada tersebut berdekatan yang menyebabkan sulit untuk dikenali. Pemodelan codebook ini masih dapat mengenali dan mengidentifkasi campuran nada pada suara selain suara piano meskipun dengan keterbatasan terhadap nada-nada tertentu. Namun tidak untuk octave yang berbeda. Saran Penelitian ini masih sangat sederhana sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut adalah: 1. Pada penelitian ini nada yang dimodelkan hanya berada pada satu octave sehingga jika dimasukkan dengan nada yang sama namun dengan octave yang berbeda maka akan salah dikenali. Dengan demikian disarankan untuk memodelkan semua octave pada piano untuk dimodelkan. 2. Banyaknya campuran pada penelitian ini hanya dua campuran, sehingga disarankan untuk memodelkan semua kemungkinan campuran yang ada. 3. Nada campuran yang dapat dikenali hanya berada pada satu octave, jika terdapat campuran yang masing-masing berbeda octave maka tidak dapat dikenali. Dengan demikian disarankan untuk memodelkan campuran nada yang masing-masing berbeda octave. 4. Mencoba metode dinamik frame dalam pencirian suara. 5. Memodelkan codebook untuk setiap nada dengan menggabungkan semua vektor di setiap frame dan dikumpulkan menjadi sebuah codebook. DAFTAR PUSTAKA Adipranata R, Resmana Pengenalan Suara Manusia Dengan Menggunakan LPC dan Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik. Prosiding Seminar Nasioanl I Kecerdasan Komputasional. Universitas Indonesia, Juli Al-Kaidi M Fractal Speech Processing. Cambridge University Press. Buono, A Representasi Nilai HOS dan Model MFCC sebagai Ekstraksi Ciri pada Sistem Identifikasi Pembicara di Lingkungan Ber-noise Menggunakan 11

20 HMM. [Disertasi]. Depok: Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Do MN DSP Mini-Project: An Automatic Speaker Recognition System. Fausett, L. (1994). Fundamentals of Neural Network.Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ. Hendro Panduan Praktis Improvisasi Gitar. Jakarta: Puspa Swara. Jurafsky D, Martin JH Speech and Language Processing An Introduction to Natural Language Processing, Computational Linguistic, and Speech Recognition. New Jersey: Prentice Hall. McQueen, J. B Some Methods for classification and Analysis of Multivariate Observations, Proceedings of 5-th Berkeley Symposium on Mathematical Statistics and Probability. Berkeley: University of California Press. Tan P, Michael S, dan Vipin K Introduction to Data Mining. Addison Wesley. Wisnudisastra, E dan A. Buono Pengenalan Cord pada Alat Musik Gitar Menggunakan Codebook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer IPB. 12

21 LAMPIRAN

22 Lampiran 1 Tabel akurasi frame 128 Nada K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 C 100% 100% 100% 100% C# 60% 20% 0% 100% D 60% 100% 100% 100% D# 100% 100% 100% 100% E 100% 100% 100% 100% F 100% 100% 100% 100% F# 100% 100% 100% 100% G 100% 100% 100% 100% G# 100% 100% 100% 100% A 100% 100% 80% 80% A# 100% 100% 100% 100% B 100% 100% 100% 100% CC# 40% 0% 20% 20% CD 0% 0% 60% 60% CD# 60% 40% 80% 80% CE 100% 80% 100% 100% CF 40% 40% 60% 40% CF# 100% 100% 100% 100% CG 100% 100% 100% 100% CG# 100% 100% 100% 100% CA 100% 100% 100% 100% CA# 100% 100% 100% 100% CB 100% 100% 100% 100% C#D 80% 80% 100% 0% C#D# 40% 100% 100% 0% C#E 100% 100% 100% 40% C#F 100% 100% 100% 100% C#F# 80% 80% 100% 100% C#G 100% 100% 100% 100% C#G# 100% 100% 100% 100% C#A 80% 80% 80% 80% C#A# 100% 100% 100% 100% C#B 100% 100% 100% 100% DD# 80% 100% 100% 100% DE 100% 80% 100% 100% DF 100% 100% 100% 100% DF# 100% 40% 100% 40% DG 100% 100% 100% 100% DG# 100% 100% 100% 100% DA 100% 100% 100% 100% 14

23 DA# 100% 100% 100% 100% DB 100% 100% 100% 100% D#E 100% 80% 100% 100% D#F 100% 100% 100% 100% D#F# 100% 100% 100% 100% D#G 100% 100% 100% 100% D#G# 100% 100% 100% 100% D#A 100% 100% 100% 100% D#A# 80% 100% 100% 100% D#B 100% 100% 100% 100% EF 100% 100% 100% 100% EF# 100% 100% 100% 100% EG 100% 100% 100% 100% EG# 100% 100% 100% 100% EA 100% 100% 100% 100% EA# 100% 100% 100% 100% EB 100% 100% 100% 100% FF# 100% 100% 100% 100% FG 100% 100% 100% 100% FG# 100% 100% 100% 100% FA 100% 100% 100% 100% FA# 80% 80% 80% 100% FB 100% 100% 100% 100% F#G 100% 100% 100% 100% F#G# 100% 100% 100% 100% F#A 100% 100% 100% 100% F#A# 100% 100% 100% 100% F#B 100% 100% 100% 100% GG# 100% 100% 100% 100% GA 100% 100% 100% 100% GA# 100% 100% 100% 100% GB 100% 100% 100% 100% G#A 80% 80% 100% 100% G#A# 100% 100% 100% 100% G#B 100% 100% 100% 100% AA# 60% 80% 100% 100% AB 40% 100% 100% 100% A#B 0% 100% 0% 100% 15

24 Lampiran 2 Tabel akurasi frame 256 Nada K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 C 100% 100% 100% 100% C# 100% 100% 100% 100% D 100% 100% 100% 100% D# 100% 100% 100% 100% E 100% 100% 100% 100% F 100% 100% 100% 100% F# 100% 100% 100% 100% G 100% 100% 100% 100% G# 100% 100% 100% 100% A 80% 100% 100% 100% A# 100% 100% 100% 100% B 100% 100% 100% 100% CC# 0% 40% 80% 20% CD 100% 100% 100% 100% CD# 100% 100% 100% 100% CE 100% 100% 100% 100% CF 100% 100% 100% 100% CF# 100% 100% 100% 100% CG 100% 100% 100% 100% CG# 100% 100% 100% 100% CA 100% 100% 100% 100% CA# 100% 100% 100% 100% CB 80% 100% 100% 100% C#D 80% 60% 60% 100% C#D# 100% 80% 100% 100% C#E 100% 100% 100% 100% C#F 100% 100% 100% 100% C#F# 100% 100% 100% 100% C#G 100% 100% 100% 100% C#G# 100% 100% 100% 100% C#A 100% 100% 100% 100% C#A# 100% 100% 100% 100% C#B 100% 100% 100% 100% DD# 100% 100% 100% 100% DE 100% 100% 100% 100% DF 100% 100% 100% 100% DF# 100% 100% 100% 100% DG 100% 100% 100% 100% DG# 100% 100% 100% 100% 16

25 DA 100% 100% 100% 100% DA# 100% 100% 100% 100% DB 100% 100% 100% 100% D#E 60% 80% 100% 40% D#F 100% 100% 100% 100% D#F# 100% 100% 100% 100% D#G 100% 100% 100% 100% D#G# 100% 100% 100% 100% D#A 100% 100% 100% 100% D#A# 100% 100% 100% 100% D#B 100% 100% 100% 100% EF 100% 100% 100% 100% EF# 100% 100% 100% 100% EG 60% 100% 100% 100% EG# 100% 100% 100% 100% EA 100% 100% 100% 100% EA# 100% 100% 100% 100% EB 100% 100% 100% 100% FF# 80% 80% 100% 100% FG 40% 100% 80% 100% FG# 100% 100% 100% 100% FA 100% 100% 100% 100% FA# 100% 100% 100% 100% FB 100% 100% 100% 100% F#G 100% 100% 80% 100% F#G# 100% 100% 100% 100% F#A 100% 100% 100% 100% F#A# 100% 100% 100% 100% F#B 100% 100% 100% 100% GG# 100% 100% 100% 100% GA 100% 100% 100% 100% GA# 100% 100% 100% 100% GB 100% 100% 100% 100% G#A 80% 80% 60% 100% G#A# 100% 100% 100% 100% G#B 100% 100% 100% 100% AA# 0% 60% 60% 100% AB 0% 100% 80% 100% A#B 0% 0% 0% 100% 17

26 Lampiran 3 Tabel akurasi frame 512 Nada K = 5 K = 10 K = 15 K = 20 C 100% 100% 100% 100% C# 100% 80% 100% 100% D 100% 80% 100% 100% D# 100% 100% 100% 100% E 100% 100% 100% 100% F 100% 100% 100% 100% F# 100% 100% 100% 100% G 100% 100% 100% 100% G# 100% 100% 100% 100% A 100% 100% 100% 100% A# 100% 100% 40% 100% B 100% 100% 100% 100% CC# 0% 60% 20% 100% CD 100% 100% 100% 100% CD# 80% 100% 100% 100% CE 100% 100% 100% 100% CF 100% 100% 100% 100% CF# 100% 100% 100% 100% CG 100% 100% 100% 100% CG# 100% 100% 100% 100% CA 100% 100% 100% 100% CA# 100% 100% 100% 100% CB 100% 100% 100% 20% C#D 100% 100% 80% 100% C#D# 100% 100% 100% 100% C#E 100% 100% 100% 100% C#F 100% 100% 100% 100% C#F# 100% 100% 100% 100% C#G 100% 100% 100% 100% C#G# 100% 100% 100% 100% C#A 100% 100% 100% 100% C#A# 100% 100% 100% 100% C#B 100% 100% 100% 100% DD# 100% 100% 80% 100% DE 100% 100% 100% 100% DF 100% 100% 100% 100% DF# 80% 100% 100% 100% DG 100% 100% 100% 100% 18

27 DG# 100% 100% 100% 100% DA 100% 100% 100% 100% DA# 100% 100% 100% 100% DB 100% 100% 100% 100% D#E 80% 40% 60% 80% D#F 100% 100% 100% 100% D#F# 100% 100% 100% 100% D#G 100% 100% 100% 100% D#G# 100% 100% 100% 100% D#A 100% 100% 100% 100% D#A# 100% 100% 100% 100% D#B 100% 100% 100% 100% EF 100% 100% 100% 100% EF# 100% 100% 100% 100% EG 40% 100% 100% 100% EG# 100% 100% 100% 100% EA 100% 100% 100% 100% EA# 100% 100% 100% 100% EB 80% 100% 100% 100% FF# 80% 100% 100% 100% FG 0% 100% 100% 100% FG# 100% 100% 100% 100% FA 100% 100% 100% 100% FA# 100% 100% 100% 100% FB 100% 100% 100% 100% F#G 80% 100% 100% 100% F#G# 100% 100% 100% 100% F#A 100% 100% 100% 100% F#A# 100% 100% 100% 100% F#B 100% 100% 100% 100% GG# 100% 100% 100% 100% GA 100% 100% 100% 100% GA# 100% 100% 100% 100% GB 100% 100% 100% 100% G#A 80% 60% 100% 80% G#A# 100% 100% 100% 100% G#B 100% 100% 100% 100% AA# 60% 100% 100% 100% AB 0% 100% 100% 100% A#B 0% 0% 100% 60% 19

28 Penguji: 1. Musthofa, S.Kom, M.Sc 2. Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si, M.Kom

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK Ade Fruandta dan Agus Buono Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Tujuan Latar Belakang Ruang Lingkup Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nada dan Chord Gitar

PENDAHULUAN Tujuan Latar Belakang Ruang Lingkup Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nada dan Chord Gitar PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem pendengaran manusia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menangkap dan mengenali sinyal suara. Dalam mengenali sebuah kata ataupun kalimat bukanlah hal yang sulit

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO

PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO PENGEMBANGAN MODEL CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR TONI HARYONO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Lebih terperinci

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripan satu dengan yang lain, seperti kemiripan dalam hal frekuensi musik, struktur ritmik, dan konten harmoni. Genre

Lebih terperinci

Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan Metode Berbasis Amplitudo

Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan Metode Berbasis Amplitudo Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php.jika Volume 2 Nomor 1 halaman 29-37 ISSN: 2089-6026 Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA

PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA PEMBANGUNAN METODE CODEBOOK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ARMEN MARTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PERNYATAAN

Lebih terperinci

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI.

Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Pengenalan Pembicara dengan Ekstraksi Ciri MFCC Menggunakan Kuantisasi Vektor (VQ) Yoyo Somantri & Erik Haritman dosen tek elektro fptk UPI. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI

SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI SISTEM PENILAIAN BERDASARKAN TEPUK TANGAN MENGGUNAKAN MFCC DAN CODEBOOK PUSPITA KARTIKA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA

PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN CODEBOOK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI CIRI MFCC ELGHAR WISNUDISASTRA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC

Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC Pengenalan Chord pada Alat Musik Gitar Menggunakan CodeBook dengan Teknik Ekstraksi Ciri MFCC Elghar Wisnudisastra, Agus Buono Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 20 Lv.V,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara Pengenalan Suara TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peacock (1990), pengenalan suara merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan. Terdapat 5 faktor yang dapat mengontrol dan menyederhanakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO

PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO PENERAPAN MODEL CODEBOOK UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) MEGGA DARA NINGGAR SUHARTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DAN EKSTRAKSI CIRI MENGGUNAKAN MEL- FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) UNTUK TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS LAKSMI NIRMALA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

Karakteristik Spesifikasi

Karakteristik Spesifikasi Sinyal yang masuk difilter ke dalam sinyal frekuensi rendah (low-pass filter) dan sinyal frekuensi tinggi (high-pass filter) Lakukan downsampling pada kedua sinyal tersebut Low-pass frekuensi hasil downsampling

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pengenalan fonem adalah implementasi dari speech to teks yang merupakan bagian dari speech recognition atau pengenalan ucapan. Pengenalan ucapan lebih dikonsentrasikan pada ekstraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Genre Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, genre adalah jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya. Jadi genre musik merupakan pengelompokan musik berdasarkan kemiripan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI

PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI PENGEMBANGAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT BACKPROPAGATION UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR YOSI NURHAYATI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO

PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO PENGENALAN CHORD PADA GITAR DENGAN MFCC SEBAGAI METODE EKSTRAKSI CIRI DAN JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI METODE PENGENALAN POLA FAUZI SISWOYO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS

PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS PENERAPAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) SEBAGAI CLASSIFIER CLARA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI

IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI IDENTIFIKASI BUNYI DALAM PEMBELAJARAN NADA DASAR PERMAINAN SULING BATAK MENGGUNAKAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT SKRIPSI MUHAMMAD WARDANA 121402024 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

Sistem Verifikasi Penutur menggunakan Metode Mel Frequensi.

Sistem Verifikasi Penutur menggunakan Metode Mel Frequensi. SISTEM VERIFIKASI PENUTUR MENGGUNAKAN METODA MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS-VECTOR QUANTISATION (MFCC-VQ) SERTA SUM SQUARE ERROR (SSE) DAN PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN METODA LOGIKA FUZZY Oleh : Atik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu set komputer dengan prosesor berkecepatan 1,18 GHz,

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION

PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION PENDETEKSIAN TINGKAT USIA MUDA, DEWASA DAN TUA MENGGUNAKAN METODE MFCC DAN FUZZY LOGIC BERBASISKAN SPEECH RECOGNITION DETECTION OF THE LEVEL OF YOUTH, ADULTS AND ELDERLY BY USING MFCC METHOD AND FUZZY

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan penelitian di dunia telekomunikasi sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Salah satunya adalah penelitian di bidang suara. Suara adalah salah satu cara manusia

Lebih terperinci

Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, Jurnal Politeknik Caltex Riau

Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, Jurnal Politeknik Caltex Riau Jurnal Komputer Terapan Vol. 1, No. 2, November 2015, 121-132 121 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Pengenalan Ucapan Dengan Ekstraksi Ciri Mel- Frequency Cepstrum Coefficients

Lebih terperinci

TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS BAHASA INDONESIA BERBASIS SUKU KATA MENGGUNAKAN CODEBOOK DAN 2-LEVEL DYNAMIC PROGRAMMING SINTYA ROSDWIANTY

TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS BAHASA INDONESIA BERBASIS SUKU KATA MENGGUNAKAN CODEBOOK DAN 2-LEVEL DYNAMIC PROGRAMMING SINTYA ROSDWIANTY TRANSKRIPSI SUARA KE TEKS BAHASA INDONESIA BERBASIS SUKU KATA MENGGUNAKAN CODEBOOK DAN 2-LEVEL DYNAMIC PROGRAMMING SINTYA ROSDWIANTY DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Digital Signal Processing To Identify chords Singer Using Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) and Neural Network Backpropagation Methods

Digital Signal Processing To Identify chords Singer Using Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) and Neural Network Backpropagation Methods Pemrosesan Sinyal DigitalUntuk Mengidentifikasi Akord Dasar Penyanyi Dengan Metode Mel Frequency Cepstral Coeficients (MFCC) Dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Digital Signal Processing To Identify

Lebih terperinci

vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI

vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI vii MODEL FONEM DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL UNTUK PENGENALAN KATA MENGGUNAKAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI ADITYA DWI HAPSARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO

PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO PENERAPAN LVQ DENGAN INISIALISASI K-MEANS UNTUK PENGENALAN NADA GITAR DENGAN EKSTRAKSI CIRI MFCC ARIF BUDIARTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI

PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI PERBANDINGAN BERBAGAI METODE UKURAN JARAK UNTUK PENGENALAN FONEM DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI YULIANA SURI DAPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Membuka dan Menutup Aplikasi dalam Sistem Operasi Windows Menggunakan Metode Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Metode Backpropagation Zakaria Ramadhan 1, Sukmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wicara atau ucapan adalah cara berkomunikasi yang paling sederhana dan sering digunakan oleh manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, proses komunikasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA. Oleh : VICKY ZILVAN G

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA. Oleh : VICKY ZILVAN G PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK BERTINGKAT MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA Oleh : VICKY ZILVAN G64103043 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

Bab 3. Perancangan Sistem

Bab 3. Perancangan Sistem 34 Bab 3 Perancangan Sistem 3.1 Gambaran Umum Sistem Aplikasi yang kami namakan Voice Protect ini, mempunyai alur program sebagai berikut: Start Enkripsi Dekripsi Pilih File Buka file enkripsi Rekam Suara

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 3, No.1, Februari 2013 ISSN

INDEPT, Vol. 3, No.1, Februari 2013 ISSN SISTEM SPEAKER RECOGNITION (PENGENAL PENGUCAP) UNTUK MENCARI KARAKTERISTIK UCAPAN SESEORANG DENGAN METODE MEL FREQUENCY CEPTRUM COEFFISIENT (MFCC) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Andriana, ST., MT. Dosen Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN PENUTUR DENGAN METODE MEL-FREQUENCY WRAPPING DAN KUANTISASI VEKTOR

SISTEM PENGENALAN PENUTUR DENGAN METODE MEL-FREQUENCY WRAPPING DAN KUANTISASI VEKTOR SISTEM PENGENALAN PENUTUR DENGAN METODE MEL-FREQUENCY WRAPPING DAN KUANTISASI VEKTOR Ali Mustofa Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya Email: a_tofa@yahoo.com Abstrak - Pengenalan penutur adalah

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN SUARA DIGITAL NADA DASAR PIANO SKRIPSI M. ARDIANSYAH

APLIKASI PENGENALAN SUARA DIGITAL NADA DASAR PIANO SKRIPSI M. ARDIANSYAH APLIKASI PENGENALAN SUARA DIGITAL NADA DASAR PIANO SKRIPSI M. ARDIANSYAH 091402062 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Mengenali sebuah kata atau kalimat bukanlah hal yang sulit dilakukan bagi manusia Apalagi kata tersebut merupakan Bahasa Utama yang digunakannya sehari-hari Berbagai logat

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA PIANIKA MENGGUNAKAN JENDELA SEGITIGA, DCT, DAN FUNGSI JARAK EUCLEDIAN

PENGENALAN NADA PIANIKA MENGGUNAKAN JENDELA SEGITIGA, DCT, DAN FUNGSI JARAK EUCLEDIAN PEGEALA ADA PIAIKA MEGGUAKA JEDELA SEGITIGA, DCT, DA FUGSI JARAK EUCLEDIA Linggo Sumarno Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 558

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA SKRIPSI PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA MADE GDE JAYA HARRY KHESA S JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 21 PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMBUKA APLIKASI PADA KOMPUTER DENGAN PERINTAH SUARA MENGGUNAKAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS Anna Dara Andriana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone

Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone Oleh: Ahmad Irfan Abdul Rahman Tri Budi Santoso Titon Dutono Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah medium,

Lebih terperinci

APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT

APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT APLIKASI SPEECH RECOGNITION BAHASA INDONESIA DENGAN METODE MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT DAN LINEAR VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENDALIAN GERAK ROBOT Anggoro Wicaksono, Sukmawati NE, Satriyo Adhy,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB Supriansyah 1, Dr. Yeffry Handoko Putra, MT 2 1 Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2 Jurusan Magister Sistem Informasi Unikom

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Musik merupakan sarana untuk menyimpan hasil karya seseorang. Dan hampir semua notasi musik dituliskan ke dalam not balok. Not balok adalah susunan nada yang ditulis

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

Identifikasi Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM)

Identifikasi Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM) Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM) Inggih Permana 1, Benny Sukma Negara 2 1 Universitas Sultan Sarif Kasim Riau 2 Universitas Sultan Sarif

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA M. G. J. Harry Khesa S 1, W. Setiawan 2, I.G.A.K. Diafari Djuni H 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,

Lebih terperinci

BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES

BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES Agustini, Biometrik Suara Dengan Transformasi Wavelet 49 BIOMETRIK SUARA DENGAN TRANSFORMASI WAVELET BERBASIS ORTHOGONAL DAUBENCHIES Ketut Agustini (1) Abstract: Biometric as one of identification or recognition

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KATA DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN CODEBOOK SEBAGAI PENGENALAN POLA MOHAMMAD LUTHFI SYAFRUL

PENDETEKSIAN KATA DENGAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN CODEBOOK SEBAGAI PENGENALAN POLA MOHAMMAD LUTHFI SYAFRUL PENDETEKSIAN KATA DENGAN MF SEBAGAI EKSTRAKSI IRI DAN ODEBOOK SEBAGAI PENGENALAN POLA MOHAMMAD LUTHFI SYAFRUL DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER

PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER PERBANDINGAN PEMODELAN WAVELET DAN MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA PENGENALAN FONEM DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN SEBAGAI CLASSIFIER MUTIA FIJRI TAUFANI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 12, NOMOR 1 JANUARI 2016 Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength Dody Kurniawan, Ahmad Syakir, Hana Afifah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan ucapan (speech recognition) merupakan sistem yang dirancang untuk dapat mengenali sinyal suara, sehingga menghasilkan keluaran berupa tulisan. Input dari

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF

PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF PENGENALAN SUARA CHORD DENGAN TIGA NADA PENYUSUN PADA INSTRUMEN PIANO MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SARAH RAHMANIA HANIF DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

APLIKASI SPEECH TO TEXT BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS DAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

APLIKASI SPEECH TO TEXT BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS DAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) APLIKASI SPEECH TO TEXT BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS DAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Eko Widiyanto, Sukmawati Nur Endah, Satriyo Adhy, Sutikno Jurusan Ilmu Komputer/Informatika,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker Identification

Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker Identification Jurnal Telematika, vol. 11 no. 1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penerapan Metode Mel Frequency Ceptral Coefficient dan Learning Vector Quantization untuk Text-Dependent Speaker

Lebih terperinci

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition...

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 12, NOMOR 1 JANUARI 2016 Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength Dody Kurniawan, Ahmad Syakir, Hana Afifah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Emosi Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu dan juga merupakan reaksi terhadap seseorang atau kejadian.emosi dapat ditunjukkan ketika merasa

Lebih terperinci

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO

IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO 02.50.0020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang menunjang.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang menunjang. 26 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi yang Dibutuhkan Untuk dapat menjalankan Voice Recognition Program ini dibutuhkan beberapa spesifikasi perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI PENGENALAN CHORD TERISOLASI BERBASISKAN SPEAKER DEPENDENT DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI PENGENALAN CHORD TERISOLASI BERBASISKAN SPEAKER DEPENDENT DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI PENGENALAN CHORD TERISOLASI BERBASISKAN SPEAKER DEPENDENT DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi sarjana teknik

Lebih terperinci

Identifikasi Pembicara Menggunakan Algoritme VFI5 dengan MFCC sebagai Pengekstraksi Ciri

Identifikasi Pembicara Menggunakan Algoritme VFI5 dengan MFCC sebagai Pengekstraksi Ciri Identifikasi Pembicara Menggunakan Algoritme VFI5 dengan MFCC sebagai Pengekstraksi Ciri Vicky Zilvan, S.Kom. UPT LPSN - LIPI v_q1e@yahoo.com Furqon Hensan Muttaqien, S.Komp. P2 Informatika - LIPI fh.muttaqien@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY IDENTIFIKASI KEBERADAAN TIKUS BERDASARKAN SUARANYA MENGGUNAKAN SMS GATEWAY Erni Seniwati 1), Ninik Tri Hartanti 2) 1 Sistem Informasi, STMIK Amikom erni.s@amikom.ac.id 2 Sistem Informasi, STMIK Amikom

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Bauer, yang menerapkan

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Bauer, yang menerapkan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Rekayasa Piranti Lunak Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Bauer, yang menerapkan beberapa syarat dalam merekayasa suatu piranti lunak yang kita buat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN JENIS ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER SUARANYA

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN ALGORITME SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) IKRA DEWANTARA

PENGENALAN SUARA BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN ALGORITME SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) IKRA DEWANTARA PENGENALAN SUARA BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN ALGORITME SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) IKRA DEWANTARA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO

PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO PENERAPAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK IDENTIFIKASI PEMBICARA DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS ENDRIK SUGIYANTO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI FILE DENGAN PASSWORD SUARA Rendy Sesario 0600615431 Samanta Limbrada

Lebih terperinci

Kata Kunci: Suara; Mel Frequency Cepstral Coefficient; K-NEAREST NEIGHBOUR

Kata Kunci: Suara; Mel Frequency Cepstral Coefficient; K-NEAREST NEIGHBOUR 120 Dielektrika, [P-ISSN 2086-9487] [E-ISSN 2579-650X] Vol. 4, No. 2 : 120-126, Agustus 2017 KLASIFIKASI SUARA BERDASARKAN USIA MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT (MFCC) DAN K-NEAREST NEIGHBOUR

Lebih terperinci

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA Albertus D Yonathan A / 0422001 y0y02k4@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

Implementation of Voice Recognition Based Key Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC)

Implementation of Voice Recognition Based Key Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3998 IMPLEMENTASI KUNCI BERBASIS SUARA MENGGUNAKAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT (MFCC) Implementation of Voice

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prinsip teknologi dikembangkan adalah untuk membuat alat atau sarana yang dapat membantu dan memberi kemudahan bagi manusia untuk melakukan kegiatan dalam hidup. Seiring

Lebih terperinci

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI Sebagian besar sinyal-sinyal di alam adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan sistem digital, perlu dilakukan proses pengubahan sinyal analog menjadi

Lebih terperinci

Available online at TRANSMISI Website TRANSMISI, 13 (3), 2011,

Available online at TRANSMISI Website  TRANSMISI, 13 (3), 2011, Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 13 (3), 2011, 82-86 Research Article Aplikasi Pengenalan Ucapan dengan Ekstraksi Mel-Frequency Cepstrum

Lebih terperinci

Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik

Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Klasifikasi Burung Berdasarkan Suara Kicau Burung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Lorencius Echo Sujianto Putera 1, C. Kuntoro Adi 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, FST, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Experimen Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada proses pengambilan sampel dari database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. Berdasarkan

Lebih terperinci

PEMODELAN SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN METODE MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI WIDO ARYO ANDHIKA

PEMODELAN SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN METODE MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI WIDO ARYO ANDHIKA PEMODELAN SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK PENGENALAN CHORD PADA ALAT MUSIK GITAR MENGGUNAKAN METODE MFCC SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI WIDO ARYO ANDHIKA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Verifikasi Biometrika Suara Menggunakan Metode MFCC Dan DTW

Verifikasi Biometrika Suara Menggunakan Metode MFCC Dan DTW Verifikasi Biometrika Suara Menggunakan Metode MFCC Dan DTW Darma Putra 1, Adi Resmawan 2 1 Staff pengajar Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Warble Of Lovebird Classification Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC)

Warble Of Lovebird Classification Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2968 KLASIFIKASI SUARA LOVEBIRD DENGAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT (MFCC) DAN FUZZY LOGIC Warble Of Lovebird Classification

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset di bidang sistem pengenalan ucapan otomatis (Automatic Speech Recognition) merupakan salah satu riset yang banyak ditekuni dan terus dikembangkan hingga saat

Lebih terperinci