BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Experimen Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada proses pengambilan sampel dari database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. Berdasarkan tahapan experimen yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengambilan Sampel a. Database Dari proses perekaman nada suara piano yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sampel nada berupa file audio berformat wav. Gambar 4.1 Sampel Nada Piano Jumlah not yang di rekam sebanyak 49 sampel dari 4 oktaf nada dimana G=do. 35

2 36 b. Database Query Berdasarkan pengambilan sampel nada yang dilakukan terhadap 4 orang mahasiswa sebagai objek penelitian, maka diperoleh hasil berupa file audio berformat wav. Gambar 4.2 Sampel Suara Manusia Sebaiknya di dalam proses perekaman menggunakan microphone yang berkualitas, serta dilakukan pada ruangan yang kedap suara, untuk memperoleh hasil rekaman suara yang terbaik serta mengurangi noise. 2. Sampling Pada proses ini terjadi suatu pengambilan sampel dari bentukan sinyal analog. Pengambilan dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog dengan cara pembagian sampel, karena sampel yang di ambil akan lebih menggambarkan sinyal yang asli. Seperti terlihat pada Gambar 4.2 adalah hasil dari sampling nada A 4. Gambar 4.3 Plot hasil sampling dari nada A 4

3 37 Setelah pembagian sampel, maka terbentuklah suatu sinyal analogdiskrit yang bentuknya menyerupai aslinya namun hanya diambil diskrit-diskrit nya saja. 3. Feature Extraction Pada tahap ini dilakukan Feature Extraction, dimana sinyal diskrit yang berupa data digital tersebut akan di transformasi menjadi frekuensi dan selanjutnya akan di lakukan analisis pada frekuensi tersebut menggunakan Discrete Wavelet Transform dengan melakukan dekomposisi (memisahkan) sinyal masukan yang diinginkan menjadi sebuah bentuk gelombang lain dimana sinyal dilewatkan pada rangkaian AC (low pass filter) sehingga memperoleh informasi nilai aproksimasi. Seperti terlihat pada Gambar 4.4 berikut. Gambar 4.4 Plot hasil dari DWT

4 38 Hasil keluaran AC (Low Pass Filter) ini selanjutnya akan di segmentasi atau dikelompokan, seperti pada Gambar 4.5 berikut. Gambar 4.5 Plot hasil segmentasi dari nada A 4 Pada gambar ini dapat ditunjukan bahwa sinyal yang kecil adalah noise, sedangkan sinyal yang bentuknya besar adalah sinyal asli yang sebenarnya. Selanjutnya akan dilakukan analisis pada sinyal asli untuk memperoleh pitch frekuensi. 4. Perolehan Feature a. Feature Database Berdasarkan proses analisis yang telah dilakukan dari transformasi Wavelet, maka diperoleh hasil database nada piano beserta nilai frekuensi rata-rata dari pitch. Dapat ditunjukan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut.

5 39 Tabel 4.1 Nada pokok piano beserta nilai pitch standar No Nada Frekuensi 1. G Hz 2. A Hz 3. B Hz 4. C Hz 5. D Hz 6. E Hz 7. F Hz 8. G Hz 9. A Hz 10. B Hz 11. C Hz 12. D Hz 13. E Hz 14. F Hz 15. G Hz 16. A Hz No Nada Frekuensi 17. B Hz 18. C Hz 19. D Hz 20. E Hz 21. F Hz 22. G Hz 23. A Hz 24. B Hz 25. C Hz 26. D Hz 27. E Hz 28. F Hz 29. G Hz Tabel 4.2 Nada kromatis piano beserta nilai pitch standar. No. Nada Pitch 1. G # Hz 2. A # Hz 3. C # Hz 4. D # Hz 5. F # Hz 6. G # Hz 7. A # Hz 8. C # Hz 9. D # Hz 10. F # Hz No. Nada Pitch 11. G # Hz 12. A # Hz 13. C # Hz 14. D # Hz 15. F # Hz 16. G # Hz 17. A # Hz 18. C # Hz 19. D # Hz 20. F # Hz

6 40 Nilai frekuensi yang telah tersimpan kedalam database ini yang selanjutnya akan digunakan dalam proses matching. b. Feature Database Query Berdasarkan analisis perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil database query nada suara manusia beserta nilai pitch frekuensinya. Berikut adalah hasil pengambilan sampel suara dari 4 orang mahasiswa yang menjadi objek penelitian. Objek 1 dan 2 Objek pertama dan kedua dilakukan pada mahasiswa 1 dan mahasiswa 2 dengan jenis kelamin perempuan. Tabel 4.3 Hasil uji coba dari objek 1 dan 2 Hasil Database Query (Suara Manusia) No. Objek 1 Objek 2 Nada Pitch Nada Pitch 1. C H Z B Hz 2. E H Z C Hz 3. F Hz D Hz 4. E Hz D # Hz 5. A Hz E Hz 6. G Hz F Hz 7. C Hz F # Hz 8. G Hz G Hz 9. G Hz A Hz 10 B Hz A # Hz

7 41 Objek 3 dan 4 Objek ketiga dan keempat dilakukan pada mahasiswa 3 dan mahasiswa 4 dengan jenis kelamin Laki-laki. Tabel 4.4 Hasil uji coba dari objek 3 dan 4 Hasil Database Query (Suara Manusia) Objek 3 Objek 4 No. Nada Pitch Nada Pitch 1. C Hz B Hz 2. D Hz C Hz 3. D # Hz D Hz 4. E Hz E Hz 5. F Hz F Hz 6. G Hz G Hz 7. C Hz G # Hz 8. E Hz B Hz 9. D Hz C Hz 10 F Hz F Hz

8 42 5. Similarity Matching Pada proses matching digunakan metrika Euclidean Distance (ED) untuk menghitung jarak dari 2 buah frekuensi. Dengan penjabaran rumus sebagai berikut: ED = (4.1) Dimana: X1= titik pertama (pitch yang didapat) X2= titik kedua (pitch acuan) Semisal ingin menghitung jarak euclidean dengan mengambil salah satu sampel dari hasil uji coba. Hasil pitch suara manusia pada nada C 4 adalah H Z, sedangkan nilai pitch standar dari piano adalah H Z. Caranya adalah kurangkan dengan , sehingga menghasilkan Cari nilai absolut dari nilai dengan cara mempangkatkannya sehingga mendapat nilai Kemudian diakarkan sehingga mendapatkan nilai 0, Sehingga jarak euclidean dari 2 pitch tersebut adalah 0,80645.

9 43 Dapat dijabarkan sebagai berikut. ED = = = = 0,80645 Untuk menghitung persentase ketidaksesuaian nada sinyal masukan dapat dijabarkan dengan rumus sebagai berikut: (4.2) Dimana: X1= pitch yang didapat X2= pitch acuan X3= pitch diantara Berdasarkan sampel di atas, sinyal masukan yang berasal dari suara manusia memiliki frekuensi Hz. Frekuensi ini terletak diantara frekuensi nada acuan Hz (nada C oktaf ke 4) dan Hz (nada C # oktaf ke 4). Karena frekuensi nada sinyal masukan

10 44 lebih dekat dengan frekuensi nada acuan Hz, maka nada masukan tersebut memiliki jenis nada yaitu nada C pada oktaf ke 4. Presentase ketidaksesuaian nada sinyal masukan tersebut dapat dihitung dalam penjabaran berikut. = 1,034 % Dari perhitungan di atas, pitch nada masukan yang terdeteksi lebih tinggi dari nada acuan sebesar 1,034 %. Karena persentase ketidaksesuian nada yang dideteksi lebih kecil dari batas toleransi yang diberikan yaitu 10 %, maka nada sinyal masukan di atas dianggap sudah tepat dengan nada piano sebagai guide.

11 45 6. Hasil Berdasarkan tahapan proses experimen yang telah dilakukan, maka di peroleh hasil akhir berupa nada, pitch frekuensi dan nilai dari Euclidean Distance (ED). Objek 1 Tabel 4.5 Hasil matching pada Mahasiswa 1 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. C H Z C H Z E H Z E H Z F Hz F Hz E Hz E Hz A Hz A Hz G Hz G Hz C Hz C Hz G Hz G Hz G Hz G Hz B Hz B Hz Berdasarkan tabel 4.5 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 1, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Sopran (Suara Tinggi Perempuan). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang

12 46 menjangkau nada-nada tinggi seperti pada nada B 4 oktaf ke 4 dan tertinggi pada G 5 di oktaf ke 5. Objek 2 Tabel 4.6 Hasil matching pada Mahasiswa 2 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. B Hz B Hz C Hz C Hz D Hz D Hz D # Hz D # Hz E Hz E Hz F Hz F Hz F # Hz F # Hz G Hz G Hz A Hz A Hz A # Hz A # Hz Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 2, dapat diasumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Alto (Suara Rendah Perempuan). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang hanya menjangkau nada-nada tererendah seperti pada nada B 3 pada oktaf ke 3 dan nada G 4 pada oktaf ke 4.

13 47 Objek 3 Tabel 4.7 Hasil matching pada Mahasiswa 3 Hasil Hasil No Database Query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. C Hz C Hz 3,41 2. D Hz D Hz 1,81 3. D # Hz D # Hz E Hz E Hz F Hz F Hz G Hz G Hz C Hz C Hz E Hz E Hz D Hz D Hz F Hz F Hz Berdasarkan tabel 4.7 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 3, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Tenor (Suara Tinggi Laki-laki). Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh dominan mendapatkan pitch frekuensi yang menjangkau nada-nada tinggi pada jangkauan suara Laki-laki oktaf ke-4 yakni nada C 4 sampai nada F 4.

14 48 Objek 4 Tabel 4.8 Hasil matching pada Mahasiswa 4 Hasil Hasil No Database query Database (Suara Manusia) (Nada Piano) Nada Pitch Nada Pitch ED 1. B Hz B Hz 2,96 2. C Hz C Hz D Hz D Hz E Hz E Hz F Hz F Hz G Hz G Hz G # Hz G # Hz B Hz B Hz C Hz C Hz F Hz F Hz Berdasarkan tabel 4.8 dari hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa 4, dapat di asumsikan bahwa mahasiswa tersebut berpotensi memiliki jenis suara Tenor (Suara Tinggi Laki-laki) sama dengan mahasiswa 1. Dikarenakan hasil input suara yang di peroleh lebih dominan mendapatkan pitch frekuensi yang menjangkau nada-nada tinggi pada jangkauan suara Laki-laki oktaf ke-4 pada nada C 4 sampai nada F 4.

15 Implementasi dan Pengujian Sistem 1. Implementasi Sistem s START Menekan tuts piano sekaligus menentukan nada guide Input suara manusia Melakukan sampling gelombang suara Discrete Wavelet Transform Tidak Segmentasi untuk memperoleh pitch Tidak Apakah nada sesuai? Ya MMenampilkan plot sinyal beserta keterangan nada, pitch dan nilai ED ke layar Semua nada sudah di deteksi? END Ya Gambar 4.6 Diagram perancangan sistem

16 50 Secara umum pembuatan program ini mengikuti alur seperti yang di tunjukan pada Gambar 4.6 di atas. Perancangan sistem merupakan tahap yang penting dalam proses pembuatan program. Perancangan bertujuan agar dalam pembuatannya, program dapat berjalan secara sistematis, terstruktur dan rapi sehingga hasil program sesuai dengan apa yang dikehendaki. Implementasi sistem pada dasarnya sebagai tahapan yang dilakukan setelah perancangan sistem, sebelum melakukan pengujian sistem guna mengetahui berbagai kesalahan di dalam membangun suatu program untuk menghasilkan sistem yang terbaik. Penerapan Metode Wavelet Transform dalam pembelajaran solmisasi nada diaplikasikan kedalam bahasa pemrograman dengan menggunakan Matrix Laboratory (R2009b) yang di dalamnya menggunakan fungsi dari MIR. Segment dan MIR Pitch yang terdapat di dalam MATLAB itu sendiri. Tampilan interface yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Gambar 4.7 Tampilan Form Utama

17 51 Tampilan menu pada saat program dijalankan, yakni terdapat informasi program dengan judul I Pitch, terdapat informasi nilai pitch frekuensi standar dan informasi jangkauan frekuensi dari jenis suara berupa kotak database, serta terdapat tombol tuts nada piano yang tersusun berdasarkan oktaf dimana tombol ini dapat membunyikan nada seperti layaknya sebuah alat musik piano. Tombol tuts ini terdiri dari 49 tuts dan berfungsi sebagai acuan atau guide, sehingga lebih memudahkan pengguna di dalam mengenali solmisasi nada itu sendiri sebelum melakuan deteksi pitch. Pada saat program dijalankan pengguna diminta untuk menginput suara dengan merekam menggunakan tombol rekam suara. Proses perekaman suara dapat dilakukan selama 5 detik. Gambar 4.8 Tampilan form proses rekam suara Setelah suara direkam maka akan muncul hasil dalam bentuk perulangan kembali suara yang telah direkam tersebut yang dapat kita dengar melalui headphone. Hasil suara inilah yang kemudian akan dideteksi oleh program sehingga akan muncul gambaran plot sinyal bersamaan dengan suara yang menyerupai dengung yang disusul dengan tampilan plot

18 52 berwarna, beserta form keterangan nada, pitch dan nilai dari ED seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 berikut. Gambar 4.9 Tampilan form gambaran sinyal Gambar 4.10 Tampilan form informasi nada, pitch dan nilai ED

19 53 Selanjutnya pengguna dapat melihat informasi nilai frekuensi standar pada kotak database, apakah telah sesuai dengan nilai frekuensi yang didapatkan dari hasil perekaman dan deteksi suara. Jika suara yang di input tidak dapat terdeteksi atau di temukan frekuensinya, maka akan muncul form informasi bahwa nada tidak diketahui, seperti pada gambar 4.11 berikut. Gambar 4.11 Tampilan form nada tidak diketahui Selanjutnya, Jika ingin melakukan uji coba pada nada-nada yang lain, pengguna dapat melakukan kembali tahapan yang sama. Jika tidak, pengguna dapat keluar dari aplikasi dengan menggunakan tombol keluar.

20 54 2. Pengujian Sistem Berikut merupakan hasil uji coba yang dilakukan oleh seorang mahasiswa terhadap aplikasi yang berjalan berdasarkan tampilan dari interface dalam mendeteksi nada C Input Nada C 4 Awalnya pengguna memilih nada C 4 sebagai guide dengan cara menekan tuts nada C 4. Hal ini dapat dilakukan berulang kali sebelum melakukan proses rekam suara, sehingga nada semakin akrab dengan pendengaran. Gambar 4.12 Tampilan tuts piano C 4 Setelah suara direkam maka deteksi pitch akan berjalan di dalam program, dan menghasilkan suara menyerupai dengung bersamaan dengan tampilan plot sinyal seperti pada Gambar 4.13 dan form hasil nilai dari nada, pitch dan nilai dari ED serta informasi jenis suara yang dimiliki seperti pada Gambar 4.14 berikut.

21 55 Gambar 4.13 Plot sinyal nada C 4 Gambar 4.14 Tampilan form informasi nada, pitch dan nilai ED dari nada C 4. Selanjutnya pengguna dapat melihat informasi nilai frekuensi standar pada kotak database, apakah telah sesuai dengan nilai frekuensi yang didapatkan dari hasil perekaman dan deteksi suara. Jika ingin melakukan uji coba dengan nada-nada yang lain, pengguna dapat melakukan kembali tahapan yang sama. Jika tidak, pengguna dapat keluar dari aplikasi dengan menggunakan tombol keluar.

22 Pembahasan Penerapan metode wavelet transform bekerja mentransformasikan sinyal yang telah berbentuk diskrit. Proses transformasi dilakukan dengan dekomposisi (memisahkan) sinyal masukan yang di input menjadi sebuah bentuk gelombang lain dengan menggunakan Discrete Wavelet Transform yakni melewatkan sinyal pada rangkaian low pass filter sehinggga menghasilkan gelombang aproksimasi untuk memperoleh nilai yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. Berdasarkan tahapan experimen yang telah dilakukan berulang kali terhadap ke 4 mahasiswa yang menjadi objek penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan nilai jarak yang cukup besar dari hasil inputan suara dengan nada standar piano sebagai acuan. Namun, hal ini tidak mengurangi hasil dari ketepatan nada, karena suara yang di input telah sesuai dengan nada standar, hanya saja terdapat perbedaan pada nilai pitch frekuensinya. Karena persentase ketidaksesuian nada yang dideteksi lebih kecil dari batas toleransi yang diberikan yaitu 10%, maka nada sinyal masukan dianggap sudah tepat dengan nada piano sebagai guide. Dengan aplikasi ini maka kesulitan yang di alami seseorang khususnya para pemula dapat teratasi, dimana aplikasi ini memberikan kemudahan dalam belajar solmisasi yang di dalamnya di peroleh informasi nada dan nilai frekuensi yang dimiliki seseorang dan selanjutnya dilakukan pencocokkan dengan nada dan nilai frekuensi yang sudah standar sehingga memperoleh nilai Euclidean Distance (ED).

23 57 Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi dasar gelombang bunyi. Semakin besar frekuensi dasar gelombang suara, maka semakin tinggi nada yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil frekuensi dasar gelombang suara, maka semakin rendah pula nada yang dihasilkan. Tinggi rendahnya pitch menentukan oktaf, oktaf menentukan jangkauan nada seseorang yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin. Dari uji coba yang dilakukan, maka dapat diperoleh informasi jenis suara yang dimiliki seseorang berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan nilai frekuensi yang dapat dijangkau oleh orang itu sendiri. Frekuensi yang dihasilkan bisa saja dominan mendapatkan nada-nada yang terendah hingga nada yang paling tinggi nilai pitch frekuensinya. Perbedaan nilai pitch disebabkan karena selisih frekuensi pada nada-nada rendah sangat kecil, sedangkan selisih frekuensi pada nada-nada tinggi sangat besar, serta kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengenali nada terutama pada nada-nada yang kromatis seperti pada nada C # dan G #. Dekomposisi sinyal dilakukan sebanyak 2 sampai 3x tergantung dari banyaknya noise yang masuk. Adanya noise pada saat melakukan perekaman suara juga sangat berpengaruh terhadap hasil frekuensi. Noise tersebut dapat berasal dari microphone dan suasana lingkungan sekitar. Untuk mengurangi noise digunakan microphone yang berkualitas baik karena sinyal yang akan di extraction hasilnya akan semakin baik jika noisenya sedikit dan sebaiknya perekaman dilakukan di dalam ruangan yang tenang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Informatika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Informatika BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), dengan objek penelitian mengambil

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE WAVELET TRANSFORM DALAM PEMBELAJARAN SOLMISASI NADA

PENERAPAN METODE WAVELET TRANSFORM DALAM PEMBELAJARAN SOLMISASI NADA PENERAPAN METODE WAVELET TRANSFORM DALAM PEMBELAJARAN SOLMISASI NADA Lelareyna Kassa ¹, Agus Lahinta ², Abd. Azis Bouty ³ INTISARI Semakin besar frekuensi dasar gelombang suara, maka semakin tinggi nada

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Musik merupakan sarana untuk menyimpan hasil karya seseorang. Dan hampir semua notasi musik dituliskan ke dalam not balok. Not balok adalah susunan nada yang ditulis

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suara yang dihasilkan manusia merupakan sinyal analog. Setelah melalui proses perekaman, suara ini

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM

EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM EKSTRAKSI FITUR SINYAL UNTUK PENALAAN GITAR MENGGUNAKAN WAVELET TRANSFORM Moh Abd Rifai Batewa, Agus Lahinta, Abd Aziz Bouty Program Studi S1 Sistem Informasi / Jurusan Informatika Intisari Gitar merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Sinyal PCG Denoising Dekomposisi Frekuensi cuplik 8Khz Frekuensi cuplik 44,1Khz Frekuensi cuplik 48Khz Coiflet Symlet Daubechies Biorthogonal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi karena bergetarnya suatu benda, yang menyebabkan udara di sekelilingnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi karena bergetarnya suatu benda, yang menyebabkan udara di sekelilingnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Nada dan Solmisasi 2.. Nada Apa yang dapat kita tangkap dengan pendengaran, disebut suara. Suara terjadi karena bergetarnya suatu benda, yang menyebabkan udara di sekelilingnya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sesuatu diukur maka beberapa data didapatkan. Umumnya pengukuran tidak pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran. Mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : AMD A8-6410 APU (4 CPUs), ~2.0 GHz b. Memori : 8192

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1. Diagram Blok Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, teknologi yang sekarang banyak digunakan untuk membantu pekerjaan manusia pun juga semakin berkembang pesat. Bukan hanya teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN 3.1 Blok Diagram mulai Gitar mikrofon program monitor selesai Gambar 3.1 Blok Diagram Saat program dijalankan, program membutuhkan masukan berupa suara gitar,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB Supriansyah 1, Dr. Yeffry Handoko Putra, MT 2 1 Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2 Jurusan Magister Sistem Informasi Unikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia. Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar adalah bagian penting dalam proses interaksi manusia. Kemampuan manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat membedakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia (Depkes, 2011). Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 PENGENALAN NADA PADA INSTRUMEN MUSIK AKUSTIK Antonius Daniel Kurniawan (0400537123) Herry Zhouldy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Database sinyal EKG Pengambilan data dari database Visual Basic 6.0 Discrete Wavelet Transform (DWT) Dekomposisi Daubechies Orde 2

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Landasan teori dasar / umum yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. 2.1.1 Speaker Recognition Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Penelitian. 24 25 Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program,

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI ANTAR PEMAKAI HELM BERBASIS PENGENALAN WICARA DISUSUN OLEH : YUNUS WICAKSONO SUGIARSO NRP.2208204002 PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa. BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa. Salah satunya adalah alat untuk mengukur intensitas bunyi dan gain dari sinyal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Diagram Sistem diagram adalah diagram dari sebuah sistem, dengan fungsi atau bagian utamanya diwakili oleh blok yang dihubungkan oleh garis-garis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan 44 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem. Penjelasan diagram blok sistem di atas adalah sebagai berikut: MATLAB MATLAB berfungsi sebagai tempat membuat program dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran musik dalam peradaban manusia memberikan efek luar biasa.musik memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala perasaannya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Indera pendengaran manusia tidak dapat mengetahui secara pasti jenis nada apa yang didengar olehnya, terkecuali para pemusik profesional. Hal

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Voice Command pada demonstrasinya merupakan aplikasi pengenalan suara yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk menampung

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 28 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras System ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti speaker (alat untuk menghasilkan suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

Aktifasi Peralatan Elektronik Berbasis Suara Menggunakan Android

Aktifasi Peralatan Elektronik Berbasis Suara Menggunakan Android Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 537 Aktifasi Peralatan Elektronik Berbasis Suara Menggunakan Android Regilang Monyka Putra *), Firdaus **), Mohammad Hafiz Hersyah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang digunakan dalam membuat program ini. Setelah semua kebutuhan selesai di analisa, maka penulis akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama dalam bidang internet, penyebaran informasi pada media melalui internet sangat mudah didapat. Akses informasi melalui

Lebih terperinci

Bab 3. Perancangan Sistem

Bab 3. Perancangan Sistem 34 Bab 3 Perancangan Sistem 3.1 Gambaran Umum Sistem Aplikasi yang kami namakan Voice Protect ini, mempunyai alur program sebagai berikut: Start Enkripsi Dekripsi Pilih File Buka file enkripsi Rekam Suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/lagu dikatakan bahwa lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi

Lebih terperinci

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses perekaman dan pengeditan sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR TEORI 2.1. Pembangkitan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. rekaman suara, yang terdiri atas empat jenis suara manusia dengan porsi yang

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. rekaman suara, yang terdiri atas empat jenis suara manusia dengan porsi yang BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada proses awal penelitian adalah sebesar 20 rekaman suara, yang terdiri atas empat jenis suara manusia dengan porsi

Lebih terperinci

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT ( Kristiawan Purwanto, Tutug Dhanardono) Jurusan Teknik Fisika FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo

Lebih terperinci

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA Albertus D Yonathan A / 0422001 y0y02k4@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki jarak 12 langkah nada. Satu oktaf memiliki 8 nada. Oktaf biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki jarak 12 langkah nada. Satu oktaf memiliki 8 nada. Oktaf biasanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Oktaf suara merupakan bagian penting dalam menyanyikan sebuah lagu. Oktaf suara adalah adalah nada-nada yang berada pada rentang dengan nama sama dan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan perbandingan sinyal suara jantung dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 OPTIMASI NILAI AMBANG WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA DENOISING CITRA BERWARNA (Kata kunci: denoising, transformasi wavelet, logika fuzzy, thresholding, median absolute

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan 23 BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini ingin membangun sistem yang dapat melakukan langkah dasar identifikasi, yaitu melakukan ektraksi suara Gamelan Bonang, dengan ekstrasi ini,

Lebih terperinci

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Putri Madona Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Caltex Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising menggunakan Blind Source Separation dengan metode ICA. Data

Lebih terperinci

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP BRAMARA D. 2407.100.009 Dosen Pembimbing I : Dr. Dhany Arifianto, ST, M.Eng. NIP. 19731007 199802 1 001 Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP. 19790517 200312 1 002 Judul Tugas Akhir : PEMISAHAN

Lebih terperinci

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Starting

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Starting Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Starting Simulation and Detection of High Impedance Short Circuit on Stator Induction Motor Using Starting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan teknologi dewasa ini semakin meningkat seiring dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini menuntut penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IImu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian di dunia. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) pada orangorang berusia kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada : Waktu : Juni 2014 Maret 2015 Tempat : Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wicara atau ucapan adalah cara berkomunikasi yang paling sederhana dan sering digunakan oleh manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, proses komunikasi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dalam dunia musik, pemrosesan audio untuk menghasilkan berbagai efek suara sering dilakukan, terutama pada audio dari suatu instrumen musik. Pemrosesan audio ini melibatkan berbagai jenis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENALA GITAR MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM Rizal Chandra ABSTRAK The objective of this application is to generate tuner program that can bring out the tone and guide

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Instrumentasi Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN SUARA BERDASARKAN FORMANT SUARA MANUSIA DENGAN METODE AUTOCORELATION

SISTEM PENGENALAN SUARA BERDASARKAN FORMANT SUARA MANUSIA DENGAN METODE AUTOCORELATION TUGAS AKHIR SISTEM PENGENALAN SUARA BERDASARKAN FORMANT SUARA MANUSIA DENGAN METODE AUTOCORELATION Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien rawat inap di rumah sakit membutuhkan perawatan yang intensif dari dokter atau perawat. Hal ini dilakukan dengan memantau kesehatan pasien secara fisik dan psikologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis permasalahan yang dihadapi dan perancangan program aplikasi yang akan dibentuk. Bab ini terdiri atas algoritma program, pemecahan

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERANCANGAN SISTEM Gambar 2.16. Black Bo Pengujian black bo adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan 34 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan April 2015. Perancangan sistem, identifikasi kadar air pada kayu jati dan akasia daun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengenalan merupakan sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap identitas seseorang terhadap beberapa bagian tubuh maupun perilaku.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk diagnosis penyakit jantung

Lebih terperinci

Simulasi Sistem Pengacak Sinyal Dengan Metode FFT (Fast Fourier Transform)

Simulasi Sistem Pengacak Sinyal Dengan Metode FFT (Fast Fourier Transform) 1 Simulasi Sistem Pengacak Sinyal Dengan Metode FFT (Fast Fourier Transform) Reonaldo Yohanes Sipasulta (1), Arie.S.M. Lumenta ST, MT. (2), Sherwin R.U.A. Sompie, ST, MT. (3) (1)Mahasiswa, (2)Pembimbing

Lebih terperinci

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre. 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi berbasis digital, masyarakat membutuhkan lagu-lagu yang telah dibuat dalam bentuk digital. Musik digital

Lebih terperinci

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA 3.1 Perangkat Keras yang Digunakan Untuk menunjang perancangan sistem pengenalan suara, maka digunakan perangkat keras ( Hardware ) dengan spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dari pengambilan materi Tugas Akhir, tujuan maupun hasil yang diharapkan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang dibahas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh melalui observasi terhadap pasien penyakit jantung. Penelitian ini menggunakan alat untuk mendeteksi dan perekaman detak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SPEAKER IDENTIFICATION DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkurangnya fungsi pendengaran adalah penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Hal ini disebabkan oleh infeksi, strokes, obat-obatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Hampir di setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Hampir di setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Hampir di setiap tempat kita dapat mendengar musik. Kadang-kadang saat mendengar sebuah lagu, muncul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan diagnosa terhadap sistem pernapasan seseorang, praktisi kesehatan atau dokter menggunakan suatu alat yang dinamakan stetoskop. Dengan stetoskop, praktisi

Lebih terperinci

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA 2.1 Umum Telinga manusia memiliki kemampuan menerima frekwensi dalam kisaran 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan frekwensi yang sempit

Lebih terperinci

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya. BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Pembuatan Data Sintetis Dalam karya tulis ini pembuatan data sintetis mengikuti pola persamaan (3.1) Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini dijelaskan bagaimana proses pendeteksian kebohongan menggunakan metode SVM untuk sinyal EEG. Metode penelitian dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter ) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia komunikasi saat ini sangat pesat dan telah memasuki zaman globalisasi. Komunikasi secara umum diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari

Lebih terperinci

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz Hubungan 1/1 filter oktaf f 1 f 2 f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2 1/2f c f 1 = 2f c1 = frekuensi tengah penyaring =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz Analisis oktaf sepertiga,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada Tugas Akhir ini akan di rancang Sebuah Aplikasi Pembelajaran Turunan Fungsi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada Tugas Akhir ini akan di rancang Sebuah Aplikasi Pembelajaran Turunan Fungsi BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Pada Tugas Akhir ini akan di rancang Sebuah Aplikasi Pembelajaran Turunan Fungsi Aljabar berbasis Multimedia, yaitu suatu Aplikasi yang membantu User

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA BELIRA MENGGUNAKAN ROW MEAN DST

PENGENALAN NADA BELIRA MENGGUNAKAN ROW MEAN DST TUGAS AKHIR PENGENALAN NADA BELIRA MENGGUNAKAN ROW MEAN DST Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PIANO MENGGUNAKAN METODE SINE, KARPLUS, DAN WAVETABLE Design Application Of Piano Using Sine, Karplus, And Wavetable Method

RANCANG BANGUN APLIKASI PIANO MENGGUNAKAN METODE SINE, KARPLUS, DAN WAVETABLE Design Application Of Piano Using Sine, Karplus, And Wavetable Method Dielektrika, ISSN 286-9487 97 Vol. 2, No. 2 : 97-14, Agustus 215 RANCANG BANGUN APLIKASI PIANO MENGGUNAKAN METODE SINE, KARPLUS, DAN WAVETABLE Design Application Of Piano Using Sine, Karplus, And Wavetable

Lebih terperinci

Pengenalan Suara Menggunakan Metode MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficients) dan DTW (Dynamic Time Warping) untuk Sistem Penguncian Pintu

Pengenalan Suara Menggunakan Metode MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficients) dan DTW (Dynamic Time Warping) untuk Sistem Penguncian Pintu 239 Pengenalan Suara Menggunakan Metode MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficients) dan DTW (Dynamic Time Warping) untuk Sistem Penguncian Pintu Zulham Effendi *), Firdaus **), Tati Erlina ***), Ratna Aisuwarya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi GUI GUI diimplementasikan sesuai dengan program pengolah citra dan klasifikasi pada tahap sebelumya. GUI bertujuan untuk memudahkan pengguna mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL xxxi BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL Perangkat lunak pengenal gelombang perubahan fasa ini dilakukan dengan menggunakan komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin meningkat menimbulkan berbagai macam metode ataupun sistem yang memungkinkan komputer mengubah tulisan menjadi suara atau sebaliknya.

Lebih terperinci