PERAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. KUSTOMO STKIP PGRI Jombang
|
|
- Leony Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN KUSTOMO STKIP PGRI Jombang ABSTRAK Kini bangsa-bangsa Asia Tenggara telah memenuhi era baru yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community. Menyikapi era baru ini, perguruan tinggi di Indonesia telah dihadapkan pada beberapa tantangan yang mau tidak mau harus dijawab secara nyata. Setidaknya ada 5 (lima) tantangan regional yang harus dijawab dan disikapi oleh perguruan tinggi di Indonesia, baik PTN maupun PTS, yaitu, (a) perdagangan bebas (free flow of goods); (b) pelayanan yang bebas (free flow of services); (c) Kebebasan dalam berinvestasi (free flow of investment); (d) Kebebasan dalam menanamkan modal (free flow of capital); dan (e) Bursa tenaga kerja terampil (free flow of skilled labour). Berdasarkan ke lima tantangan di atas, maka semua perguruan tinggi di Indonesia, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS) harus cepat melakukan penguatan (revitalisasi) minimal (a) penguatan manajemen; (b) penguatan otonomi menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Kata Kunci: Perguruan Tinggi Swasta (PTS); Masyarakat Ekonomi ASEAN A. PENDAHULUAN MEA adalah transformasi ASEAN menjadi satu kawasan dengan pergerakan yang lebih bebas pada barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal. Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini juga sesuai dengan semboyan ASEAN : one vision,one identity, and one community (Secretariat of ASEAN,2015). Indonesia mau tidak mau harus siap memasuki MEA ini dengan cara menata kembali fondasi ekonomi, membangun infrastruktur ekonomi, dan mendayagunakan seluruh potensi sumber-sumber ekonomi dan SDM yang dimilikinya. Jika tidak disiapkan secara sungguh-sungguh, bisa jadi keberadaan MEA ini justru menjadi bumerang bagi Indonesia sendiri. (Sonhaji, 2015: 237) Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini untuk terciptanya integrasi ekonomi regional kawasan Asia Tenggara. Masyarakat Ekonomi ASEAN memiliki karakteristik kunci yang sekaligus menjadi tantangan bagi Indonesia yaitu : (1) satu basis pasar dan produksi ; (2) satu kawasan ekonomi yang sangat kompetitif ; (3) satu kawasan dengan perkembangan ekonomi yang adil (equitable), dan (4) satu kawasan yang secara penuh terintegrasi dengan ekonomi global. Anggota-anggotanya adalah semua anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Filipina. Kerjasama MEA ini mencakup bidang-bidang pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan kapasitas (capacity building); pengakuan kualifikasi professional, konsultasi tentang ekonomi makro dan kebijakan finansial yang lebih intensif; pengukuran pembiayaan perdagangan; peningkatan konektivitas infrastruktur dan komunikasi; pengembangan transaksi elektronik melalui e-asean; integrasi industry-industri di seluruh kawasan MEA untuk meningkatkan sumber-sumber regional; dan meningkatkan keterlibatan sector swasta untuk membangun MEA.
2 Mengacu kepada realitas MEA di atas, maka bagi perguruan tinggi baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS) di Indonesia mau tidak mau, atau suka tidak suka pasti terimbas pengaruh yang ditimbulkan. Karenanya semua perguruan tinggi di Indonesia (khususnya PTS) harus siap dan serius menghadapi MEA. Itulah sebabnya semua institusi pendidikan tinggi harus berani menjawab tantangan dan merespon peluang. Jika tidak siap menghadapinya maka akan menjadi bencana bagi masa depan perguruan tinggi di Indonesia. Untuk itu semua perguruan tinggi di Indonesia harus melakukan penguatan-penguatan (revitalisasi) secara internal dan eksternal agar bisa menjadi World Class University (WCU), dan hal itu merupakan alternatif jawaban yang tepat dalam menghadapi era persaingan global (internasional) maupun MEA (regional). Terkait dengan World Class University (WCU) Sudibyo (dalam Utomo, tanpa tahun) mengatakan bahwa: "Mencapai world class itu harus terukur jelas. Bukan world class university menurut kita, menurut rektor, dekan, tetapi menurut penilaian obyektif instansi lain yang independen". Suatu universitas bisa disebut sebagai world class university (WCU) atau universitas kelas dunia harus dengan berdasar pada standar ukuran yang jelas. Ukuran tersebut, yaitu seberapa banyak fakultas maupun program studi dan unit-unit lain dalam universitas itu mampu meraih sertifikat akreditasi internasional. B. PEMBAHASAN 1. Istilah Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan tinggi adalah pendidikan dan jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah. Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik dan proporsional. Penelitian merupakan kegiatan telaah saat kaidah dalam upaya menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan (kontribusi) demi kemajuan masyarakat. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute atau universitas. Pengertian masing-masing satuan pendidikan tersebut adalah sebagai berikut: Akademi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan proporsional pada satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Politeknik adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan profesional pada beberapa bidang pengetahuan khusus. Sekolah Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan akademik atau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Institut adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang sejenis. Universitas adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam beberapa disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. (Sudrajat dan Djoko Pramono; 2006: 3-5) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi mengatur bahwa penyelenggaraan
3 perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh masyarakat haruslah berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial. Ketentuan ini tampaknya dikandung maksud untuk memberikan status badan hukum pada penyelenggara perguruan tinggi swasta. Jadi ada muatan jenjang yaitu jenjang universitas (institute PT) dan jenjang yayasan. Dalam perkembangannya, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus memiliki badan hukum tersendiri dengan tujuan agar dapat melakukan tata kelola yang lebih mandiri dan otonom. 2. Manajemen Penguatan Perguruan Tinggi Salah satu definisi yang masih sikron dengan perkembangan dewasa ini, misalnya seperti yang dirumuskan oleh George Terry yang mengatakan: management is distinct process interesting of planning, organizing, actuating, and evaluating, performed to determine and accomplish stated objective by the use of human beings and other resources. Berdasarkan pendapat Terry di atas dapat dipahami bahwa manajemen dapat diartikan sebuah proses dalam aktivitas perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); penggerakan (actuating); dan pengawasan (controlling). Dalam manajemen modern (abad XXI) telah terjadi perubahan paradigma. Manajemen modern membutuhkan manajer atau CEO sebagai pimpinan tim dan sebagai fasilitator, bukan lagi hanya memberikan perintah dan pengawasan. Ada pergeseran peran pimpinan puncak perusahaan (CEO: Chief Executive Officer) dalam era yang penuh kompetisi secara global dan dinamis dengan kegiatan serba elektronik (berbasis ICT). Perkembangan pasar begitu cepat dengan CEO harus senantiasa mengusahakan agar perusahaan dan karyawannya setiap fokus pada misi perusahaan. Maraknya informasi dan gencarnya kompetisi karyawan gampang tergoda untuk beralih fikiran dan ide. Ada beberapa ciri manajemen yang dihadapi para CEO pada abad XXI, antara lain: a. Manajemen harus berhubungan dengan kompetisi global, bukan lagi lokal atau regional; b. Manajemen harus menyadari bahwa internasionalisasi telah terdesak oleh globalisasi; c. Manajemen dewasa ini lebih berbasis teknologi, terlebih lagi teknologi informasi; d. Karyawan lebih merupakan mitra daripada bawahan; e. Para manajer harus mengelola perubahan. 3. Penguatan Otonomi Pengelolaan PT Mengapa otonomi sebuah perguruan tinggi menjadi sangat penting?. Bagi semua perguruan tinggi di Indonesia (terutama PTN) otonomi merupakan pilar menuju universitas berbasis dunia (Prasejo dalam Trianto, 2012; 28). Beberapa faktor otonomi yang mendorong otonomi sebagai pilar menuju universitas berkelas dunia, di antaranya: (a) otonomi sebagai pilar modernisasi; (b) pengelolaan perguruan tinggi yang semakin profesional; (c) menjamin sendiri kualitas lulusan dan ilmu pengetahuan; (d) membangun good governance; (e) pendidikan untuk semua, dan (f) keberlanjutan dari institusi pendidikan tinggi. a. Otonomi sebagai pilar modernisasi. Otonomi pengelolaan pendidikan tinggi merupakan kunci untuk menumbuhkembangkan semangat pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (tri dharma perguruan tinggi) yang semakin berkualitas. Pengelola pendidikan tinggi harus memiliki
4 kemampuan untuk menentukan sendiri target capaian kualitas yang diinginkan dan menjamin tercapainya kualitas tersebut. Otonomi pengelolaan pendidikan tinggi dapat dikembangkan menjadi 4 (empat) bidang, yaitu: (1) otonomi bidang akademik; (2) otonomi bidang keuangan; (3) otonomi bidang sumber daya, serta (4) otonomi dalam bidang keorganisasian. Tidak ada otonomi akademik tanpa adanya otonomi bidang keuangan, SDM dan tata kelola. Bidang akademik dimaksudkan agar pendidikan tinggi dapat menetapkan kebijakan umum pencapaian dalam aspek pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sedangkan otonomi dalam bidang non akademik (keuangan, SDM dan tata kelola), akan tercapai apabila perguruan tinggi yang bersangkutan maupun mengatur dan mengelola sendiri sumber penerimaan dan biaya, biaya operasional pengelolaan, sumber daya manusia serta tata cara pengelolaannya. Otonomi non akademik juga berarti kewenangan yang dimiliki perguruan tinggi untuk merencanakan sendiri sumber daya yang dimiliki. Penerimaan yang diperoleh dan sisa hasil usaha yang di dapatkan sebesar-besarnya harus di investasikan dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan yang meliputi kualitas tenaga akademik dan non akademik, sarana dan prasarana belajar, serta kualitas calon lulusan. Perguruan tinggi juga dituntut untuk menjamin akuntabilitas penggunaan sumber daya keuangan dan aset yang dimiliki kepada stakeholders (pemangku kepentingan). b. Pengelolaan PTS yang profesional Pengelolaan PTS yang profesional dibangun dari semangat pengelolaan yang semakin dinamis, efisien dan efektif serta mandiri. Semangat, metode dan budaya kerja profesional yang lazimnya digunakan oleh sektor privat dapat diadopsi dalam pengelolaan PT, tanpa harus meninggalkan fungsi pendidikan tinggi sebagai mesin produksi ilmu pengetahuan yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Perguruan tinggi tidak boleh lagi dikelola dengan pendekatan birokratis, sentralistis yang seringkali tidak memiliki indikator kinerja, tidak diduga penghargaan terhadap prestasi, penggunaan dana tidak berbasis kinerja, serta lamban dalam memproses perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. Juga pengelolaan PTS yang mampu melakukan transformasi kelembagaan yang mandiri dan profesional untuk menentukan sendiri target dari jaminan terhadap kualitas target yang akan dicapai. Yayasan atau perkumpulan harus memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pengelola PT agar dapat mengelola secara optimal sumber daya yang dimiliki baik sumber daya manusia, sumber dana maupun sumbersumber lain yang mendukung. c. Manajemen sendiri kualitas lulusan dan ilmu pengetahuan Perguruan tinggi yang memiliki visi sebagai pendidikan tinggi riset kelas dunia, basis pengukuran akademiknya yang baku antara lain terdiri dari : (1) adanya mekanisme yang digunakan untuk jaminan kualitas dalam penyusunan program-progam gelar dan non gelar. Standar pengukuran ini meliputi antara lain: pemahaman program pengajaran dan pendidikan non gelar, revisi program dan pemantauan validasi ahli pendidikan tinggi dengan asosiasi-asosiasi terkait; (2)
5 adanya mekanisme untuk menjamin kualitas metode pengajaran dan komunikasi yang meliputi antara lain pemahaman keberadaan pusatpusat kajian dan program-program studi yang diselenggrakan; pemahaman program penelitian dan pelatihan; mencari reviewer dari luar institusi; pemahaman kemajuan mahasiswa melalui ujian dan menghubungkan praktik-praktik inovasi dalam pembelajaran; (5) terkait dengan mekanisme jaminan kualitas staf akademik, maka perguruan tinggi harus melakukan pengukuran dan pemahaman secara teratur terhadap kinerja staf akademik; serta (4) mekanisme jaminan kualitas juga dapat dilakukan melalui laporan pengujian kualitas yang dilakukan pihak eksternal. Tanggapan para mahasiswa terhadap program yang diselenggrakan dan penilaian oleh badan-badan akreditasi profesional (Baca: BAN-PT; LAM dan Lembaga Sertifikasi) d. Membangun Good Governance Isu penting dalam pengelolaan perguruan tinggi adalah terbangunya good governance. PTS harus mampu membangun terjadinya interaksi yang positif antar berbagai pemangku kepentingan mulai dari dosen, mahasiswa, staf administrasi, pengelola program, ketua program studi, kepala unit, kepala pusat, pimpinan fakultas, rektorat, alumni, dan pihak-pihak lainnya. Tercapainya interaksi yang positif antara berbagai pemangku kepentingan merupakan modal dasar bagi terbangunnya kepentingan (trust), kesadaran (awareness), dan rasa memiliki (I esproit de coops). Ketiga hal ini akan tercapai jika pengelolaan pendidikan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, efisiensi dan efektivitas. Prinsip tata kelola yang baik dapat dicapai jika terdapat relasi berbagai organ yang saling mengontrol (check and balances) bukan relasi yang bersifat subordinasi. Good governance di PTS akan tercapai jika masyarakat semakin memiliki kesempatan dan keterlibatan untuk mengontrol manajemen serta produk yang akan dihasilkan. e. Pendidikan untuk semua Pendidikan untuk semua harus dicapai bersama-sama dan sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Hal ini didasarkan pada amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Otonomi pendidikan tinggi tidak boleh menyebabkan kesenjangan yang semakin tinggi antara kelompok mampu dan kelompok tidak mampu. Tujuan mulia otonomi pendidikan tinggi hanya dapat dicapai jika dimungkinkan pengelolaan yang mandiri dan profesional dengan tetap memperhatikan kesempatan dan akses yang sama bagi setiap masyarakat untuk menikmati pendidikan f. Keberlanjutan dari institusi pendidikan tinggi Penetapan strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi yang menitikberatkan pada desentralisasi dan otonomi sejatinya memberikan peluang serius bagi pengelola institusi untuk semakin memicu kreativitas dan inovasi dalam mewujudkan misi dan visi institusi masing-masing. Visi mencerdaskan kehidupan bangsa seyogyanya menjadi visi utama yang harus dikawal oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berpijak kepada cita-cita
6 otonomisasi perguruan tinggi, sebagai prasyarat kelembagaan dan status hukum institusi pendidikan tinggi di tengah kancah persaingan dengan pengembangan institusi lain dalam masyarakat. Menghadapi tantangan globalisasi (khususnya MEA) yang tidak terbendung dan persaingan antar bangsa. institusi pendidikan tinggi di Indonesia menuliskan suasana stewardship (pergerakan) yang akomodatif dan dinamis dari seluruh pemegang kebijakan. Bagi perguruan tinggi swasta (PTS) kejelasan status hukum serta kepedulian terhadap kelangsungan institusi yang ditegakkan melalui supra struktur dan infra struktur pendidikan tinggi, baik oleh pemerintah (baca: Kemenristek Dikti dan Kopertis) maupun semua pemangku kepentingan akan memberikan rasa aman dan kepastian bagi semua pihak terkait cita-cita yang sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. C. PENUTUP MEA adalah transformasi ASEAN menjadi satu kawasan dengan pergerakan yang lebih bebas pada barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal. Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini juga sesuai dengan semboyan ASEAN : one vision,one identity, and one community. Indonesia mau tidak mau harus siap memasuki MEA ini dengan cara menata kembali fondasi ekonomi, membangun infrastruktur ekonomi, dan mendayagunakan seluruh potensi sumber-sumber ekonomi dan SDM yang dimilikinya, termasuk perguruan tinggi (PTN & PTS). Jika tidak disiapkan secara sungguh-sungguh, bisa jadi keberadaan MEA ini justru menjadi bumerang bagi Indonesia sendiri. Untuk menghadapi MEA semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta harus serius dalam menyiapkan diri dengan melakukan penguatan-penguatan (revitalisasi) baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal antara lain: (a) penguatan kelembagaan/ institusi dan program studi; (b) penguatan managemen; (c) penguatan otonomi; (d) sistem penjaminan mutu internal; (e) penguatan sarana prasarana/aset; (f) kepemilikan keuangan/dana; (g) penguatan kurikulum; (h) penguatan sumber daya manusia; (i) penguatan penelitian dan PKM. serta penguatan tata kelola dan tata pamong. Sedangkan penguatan eksternal antara lain : (a) akreditasi BAN-PT; (b) akreditasi/sertifikasi internasional; (c) kerjasama internasional antar perguruan tinggi lintas negara; dan (d) pencapaian reputasi internasional. D. DAFTAR PUSTAKA Arwildayanto.2001.Managemen Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi: Pendekatan Budaya Kerja Dosen Profesional.Jakarta : Ideas Publishing. Indrajit, R. Eko & Djokopranoto Managemen Perguruan Tinggi Modern. Yogyakarta : ANDI OFFSET. Irianto, Sulistyaowati.ed Otonomi Perguruan Tinggi Suatu Keniscayaan. Jakarta: Yayasan pustaka Obor Indonesia. Sonhadji, Ahmad Membangun Peradaban Bangsa dalam Perspektif Multikultural. Malang : Universitas Negeri Malang (UM PRESS). Sumarni, Sri. Good University Governance dan Implikasinya Terhadap Pengembangan Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.pdf. diakses tanggal 12 Mei Utomo, Pramudi. Pengembangan, Implementasi dan Pengelolaan Kemahasiswaan Fakultas Teknik untuk Menunjang Universitas Negeri Yogyakarta Menuju
7 World Class Unversity. online. staff. uny.ac.id/sites/default/files/.../makalahbid%20kemahasiswaan wcu-uny.pdf. diakses tanggal 12 Mei. GoodUniversityGovernance(GUG).online.luk.staff.ugm.ac.id/atur/statuta/latih/2014/ 03GoodUniversityGovernance.pdf.diakses pada 12 Mei.
OLEH : TUNGGUL PRIYONO (Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan Kopertis Wil V DIY) Materi disampaikan dalam acara BIMTEK KERJASAMA PTS
OLEH : TUNGGUL PRIYONO (Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan Kopertis Wil V DIY) Materi disampaikan dalam acara BIMTEK KERJASAMA PTS 2017 Referensi/Bahan : 1. Undang-Undang No. 12 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinci2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, BAN-PT sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI
BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK
Lebih terperinciFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU
KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan
Lebih terperinciSekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun
Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...
Lebih terperinciPENERAPAN GOOD GOVERNANCE
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA PENYELENGGARAAAN DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BERBASIS PELAYANAN Oleh Dr. I Nyoman Gede Remaja, S.H., M.H. 3 Abstrak: Dalam era globalisasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Kota Bandung (Sumber: Pengadilan Negeri Bandung, 2017 )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat dan juga merupakan ibu kota provinsi tersebut. Kota ini merupakan kota terbesar
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Program Kerja Calon Dekan Dr. Hefrizal Handra Mendukung Pencapaian Visi Universitas dan Fakultas Sesuai Renstra Fakultas Visi Universitas Andalas Menjadi Universitas
Lebih terperinciImplikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015
Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015 Agenda Paparan Jati Diri Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kebijakan Pokok Pembangunan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro
PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS 2015 2019 Menuju Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro Latar Belakang Visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah kualifikasi dapat diterjemahkan sebagai keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Keahlian tersebut yaitu hal-hal
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia terletak di benua Asia, tepatnya di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara yang terletak di kawasan ini memiliki sebuah perhimpunan yang disebut dengan ASEAN (Assosiation
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG
KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang pada dasarnya merupakan jawaban
Lebih terperinciMASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN TANTANGAN BAGI TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA Oleh Dr. Drs. I Gde Made Metera, M.Si. 15
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN TANTANGAN BAGI TATA KELOLA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA Oleh Dr. Drs. I Gde Made Metera, M.Si. 15 Abstrak: Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciDEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kerangka Acuan Site Visit dalam Proses Seleksi Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi proses seleksi 2009 (untuk pengusul) Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dalam Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa tiaptiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pendidikan dalam kehidupan masyarakat sangat penting. Menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN
KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA
BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Program Vokasi Universitas Indonesia atau disingkat Vokasi UI dibentuk tahun
Lebih terperinciSALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
SALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI SK. MENDIKNAS NOMOR 149/D/O/2001 Kantor Pusat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 10 Kendari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA
SERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA Okezone.com I. PENDAHULUAN Rendahnya daya saing tenaga kerja Indonesia di bursa kerja internasional, terus menjadi perhatian
Lebih terperinciUNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya
Halaman : 1 dari 13 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 Halaman : 2 dari 13 Halaman : 3 dari 13 Halaman : 4 dari 13 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Penjaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang konstruksi berperan membangun struktur dan infra struktur di suatu negara. Infrastruktur yang memadai
Lebih terperinciI. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana tercantum didalam Statuta Undana ditetapkan oleh
Lebih terperinci2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan
Lebih terperinci2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang setiap saat berubah seiring perkembangan zaman, maka tuntutan terhadap layanan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa
Lebih terperinciPROGRAM HIBAH KOMPETISI 2004 INFORMASI UMUM
PROGRAM HIBAH KOMPETISI 2004 I INFORMASI UMUM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2003 I. PENGANTAR Disadari bahwa paradigma pengembangan pendidikan tinggi di masa depan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING
PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun
RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun 2010-2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram Telp. (0370)
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
SM SPMI Hal : 1/8 1 Judul STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 03 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/8 2 Lembar Pengendalian
Lebih terperinciKopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun
Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015
PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015 J.S. George Lantu Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN/ Plt. Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Jakarta, 20 September 2016 KOMUNITAS ASEAN 2025 Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi negara merupakan hal yang sangat penting untuk dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan perekonomian yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Karenanya, pendidikan tidak boleh dianggap sepele karena dengan pendidikan harkat dan martabat
Lebih terperinciSTMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR
DOKUMEN STMIK-KJM/KM KEBIJAKAN SPMI Dirumuskan oleh :Tim Manual Mutu STMIK Revisi : 00 Tanggal : - Tanda Tangan Diperiksa oleh : Kepala Kantor Jaminan Mutu Hartati Ratna Juita, M.Pd Tanda Tangan Ditetapkan
Lebih terperinciVISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG
VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)
ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali) TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi MEA yang meliputi lima aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciPERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT
PERAN SPMI BAGI PENINGKATAN KUALITAS PT Oleh : Titiek Widyastuti disampaikan pada : Penyamaan Persepsi SPMI bagi Badan Penyelenggara dan PTS d lingkungan Kopertis Wilayah V 21 Februari 2017 Undang-Undang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke
IV. GAMBARAN UMUM A. Jurusan Ilmu Pemerintahan Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan.
Lebih terperinciMEMBANGUN TIM EFEKTIF
MATERI PELENGKAP MODUL (MPM) MATA DIKLAT MEMBANGUN TIM EFEKTIF EFEKTIVITAS TIM DAERAH DALAM MEMASUKI ERA ASEAN COMMUNITY 2016 Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH
Lebih terperinciDRAFT RENCANA STRATEGIS
DRAFT RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2012-2017 DISCLAIMER: Draft ini diedarkan dalam mailing list DosenUGM dalam rangka mensukseskan Pemilihan Dekan di lingkungan UGM Tahun 2012. Materi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1
BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Permasalahan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai institusi pendidikan yang bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta mencapai
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 08 SEMARANG 2O16 Standar Kompetensi Lulusan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN
RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian
Lebih terperinciSTANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung STANDAR MUTU Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Studi S1 Teknik Elektro Halaman : 1 dari 10 Penanggung Jawab Proses Nama Jabatan
Lebih terperinciManual Mutu Akademik
Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN PTS DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN. Oleh Prof. Dr. H. SUYATNO, M.Pd.
PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN PTS DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Oleh Prof. Dr. H. SUYATNO, M.Pd. KONDISI PTS SAAT INI Pemerataan dan Peningkatan Akses Pendidikan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Tata Kelola,
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK
Lebih terperinciSOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA. menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia
SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia FILOSOFIS Sebagai foundation sebuah visi dan misi merupakan gambaran seberapa profesional
Lebih terperinciRencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...
Lebih terperinciBUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL I II BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : PM/UMNAw/LPM/04/01-01 Revisi : 01 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri agar berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tinggi merupakan bagian dari pendidikan nasional yang membentuk sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan daya saing. Perguruan tinggi
Lebih terperinciKERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.
KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020
Lebih terperinciBAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA
BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA 2.1 Sejarah Program Studi Vokasi Universitas Indonesia Universitas Indonesia (UI) secara internasional diakui sebagai salah satu universitas
Lebih terperinciVISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN
VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN 2014-2018 HARI DWI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Capaian UB Sebagai World Class University MOU dengan Universitas di luar negeri. Kolaborasi dalam riset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat tepat sebagai penunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tidak tersisih dari persaingan global. Pendidikan menjadi hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciAKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 DAFTAR ISI STANDAR 1 STANDAR 2 VISI, MISI,
Lebih terperinciSistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun
KONDISI DAN ISU STRATEGIS BAB III Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian
1 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perekonomian internasional merupakan salah satu pilar utama dalam proses pembangunan dunia yang lebih maju. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
MEMBANGUN GENERASI PEMBELAJAR UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) NURUL CHALIM STKIP PGRI Jombang nurulchalim.ppkn2013@gmail.com ABSTRAK Tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL (PROGRAM KERJA DEKAN) FAKULTAS PERTANIAN PERIODE
RENCANA OPERASIONAL (PROGRAM KERJA DEKAN) FAKULTAS PERTANIAN PERIODE 2012-2016 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2012 PROGRAM KERJA DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UMMI 1 KATA PENGANTAR Rencana
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI. Kopertis VII Jawa Timur
KEBIJAKAN DAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI Kopertis VII Jawa Timur DASAR HUKUM 1. UUD Tahun 1945 2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas 3. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 4. UU No. 12 Tahun
Lebih terperinciKebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik
Lebih terperinciManual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya MM.GJM-FK-UB.01 Revisi : - Tanggal : 27 November 2007 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan Bidang Akademik Disetujui oleh : Dekan FK Unibraw
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN
PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan
Lebih terperinciManual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan
Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan Kode Dokumen : 00603 05000 Revisi : 5 Tanggal : 20 Agustus 2014 Diajukan oleh : Ketua UJM Ir.
Lebih terperinciDEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK
DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciProf. Ir. Surya Hadi, MSc., Ph.D. Guru Besar Kimia dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Mataram
PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR PERIODE 2017 2021 MEMBANGUN SISTEM UNRAM YANG BERSTANDAR NASIONAL (Akreditasi Institusi A/BAN-PT) DAN INTERNASIONAL (Tersertifikasi AUN) MENUJU UNRAM BERDAYA SAING REGIONAL
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN BAB II VISI DAN MISI... 2 A. Visi... 2 B. Misi... 2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI DAN MISI... 2 A. Visi... 2 B. Misi... 2 BAB III TUJUAN DAN SASARAN... 3 A. Tujuan... 3 B. Sasaran dan Strategi... 3 BAB IV ISU-ISU STRATEGIS
Lebih terperinciManual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved
Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG MMA.UPM-FE-UNISMA.01 Revisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Banten dengan jumlah penduduk sebesar 9,782,779 (pada tahun 2010) dikategorikan sebagai propinsi berpenduduk padat di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Banten
Lebih terperinciPEDOMAN PENGEMBANGAN JEJARING DAN ALIANSI STRATEGIS
Lampiran Peraturan BAN-PT Nomor 10 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Jejaring dan Aliansi Strategis BAN-PT PEDOMAN PENGEMBANGAN JEJARING DAN ALIANSI STRATEGIS BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.ini dilakukan
Lebih terperinci