BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Ekowisata
|
|
- Vera Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Ekowisata Ekowisata atau ecotourism mulai diperkenalkan pada tahun 1980-an sebagai sebuah strategi kreatif untuk konservasi, ekowisata merupakan industri yang berkembang dengan tantangan yang cukup besar, banyak usaha yang di lakukan untuk mengembangkan sebuah ekowisata, di antaranya menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas dan organisasi lingkungan serta bagaimana mempertahankan praktek lingkungan yang baik ( Paul Herbig, 1997 ) dan kini, ekowisata telah berkembang menjadi sebuah industri besar. Salah satu definisi ekowisata secara luas adalah salah satu yang dikembangkan oleh Ceballos-Lascuráin pada tahun 1983, yang berfokus pada pentingnya daerah alam, domain kognitif dan afektif, dan perilaku. Perjalanan ke daerah alam yang secara relatif tidak terganggu atau tidak terkontaminasi dengan tujuan spesifik dari penelitian, pengaguman, dan penikmatan pemandangan dan tumbuhan dan hewan liar, serta manifestasi budaya apapun yang ada (baik masa lalu maupun sekarang) yang ditemukan di daerah ini (Ceballos-Lascuráin 1987, van der Merwe di 1996). Meskipun ada beberapa definisi ekowisata, sebagian besarmerangkul tema umum dari perjalanan untuk pengalaman lingkungan, misalnya, mendefinisikan ekowisata sebagai "perjalanan bertanggung jawab yang melestarikan lingkungan alam dan memelihara kesejahteraan masyarakat setempat". Freedman (1995) secara serupa mendefinisikan ekowisata sebagai sebuah segmen industri perjalanan yang menarik untuk sadar lingkungan dan memiliki dampak yang rendah pada daerah sekitartapi memberi kontribusi terhadap ekonomi lokal. Menurut Cater dan Lowman, 1994 ekowisata seharusnya dapat : a. Menarik wisatawanke lingkungan alam yang unik dan dapat diakses; b. Digunakan untuk meningkatkan konservasi alam melalui pendidikan; c. Menyebabkan perubahan sikap di masyarakat dan pemerintah lokal; dan d. Menyediakan lapangan kerja dan peluang kewirausahaan bagi masyarakat lokal. 11
2 12 Dalam penelitian lain, Pedersen membayangkan ekowisata sebagai lima kriteria utama yang memuaskan: perlindungan daerah alam; produksi pendapatan; pendidikan; dan partisipasi dan keterlibatan lokal,selain dari pada itu, Wallace dan Pierce (1996) memberikan gambaran yang lebih panjang dari struktur dasar ekowisata. Mereka menunjukkan bahwa ekowisata dapat : a. Meminimalkan dampak; b. Meningkatkan kesadaran; c. Memberikan kontribusi untuk pelestarian; d. Memungkinkan masyarakat lokal untuk membuat keputusan sendiri; e. Mengarahkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal; dan f. Memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk menikmati daerah alam (david.a.fennel, 2010) Diatas merupakan beberapa definisi dari ekowisata, dan salah satu contoh ekowisata yang di jadikan sebagai objek penelitian disini adalah Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta Utara. Taman Wisata Alam ( TWA ) Mangroove Angke Kapuk, Jakarta Utara merupakan kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam dan berpusat pada pengembangan ecotourism. Di tempat ini terdapat beberapa fasilitas dan aktifitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan, antara lain : 1. Konservasi dan penanaman hutan bakau Di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, wisatawan dapat merasakan sendiri pengalaman menanam bibit mangrove / bakau. Dengan menanam mangrove dapat membantu dalam pencegahan abrasi (pengikisan bibir pantai oleh air laut) serta mencegah terjadinya intrusi air laut (merembesnya air laut ke daratan hingga ke sungai). Dalam ekosistem hutan bakau, mangrove merupakan satu dari beberapa jenis pohon yang merupakan penyusun utama dalam ekosistem tersebut..terdapat tiga jenis utama pohon mangrove, yaitu : api-api (Avicennia), bakau (Rhizophora sp.), dan pidada (Sonneratia acida). 2. Wisata hutan Wisatawan dapat melakukan kegiatan fotografi di lingkungan hutan tersebut, karena hutan ini memiliki tempat-tempat yang sangat bagus dan cocok untuk di jadikan lokasi pemotretan, namun tempat ini
3 13 memiliki peraturan, wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan kamera selain kamera handphone, karena jika pengunjung ingin melakukan kegiatan fotografi menggunakan model dan kamera profesional, seperti kamera SLR atau kamera pocket, Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk menetapkan kebijakan memasang tarif harga sebesar satu juta rupiah kepada setiap pengunjung. 3. Wisata air Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk menyediakan fasilitas wisata air, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dengan menggunakan perahu kayu dan perahu karet, keduanya dapat disesuaikan dengan keinginan pengunjung. Untuk fasilitas perahu karet wisatawan akan dibantu oleh pemandu untuk diajak menjelajahi taman wisata alam jalur air, wisatawan dapat melihat hewan khas daerah danau dari dekat dan bagi pecinta fotografi lokasi wisata air sangat bagus untuk sebagai objek pemotretan yang suasananya sangat jarang ditemukan di kota Jakarta. Dan sebagai alternatif lain, wisatawan juga dapat menjelajahi wisata air dengan mengayuh sendiri menggunakan jasa perahu kano. 4. Penginapan Taman Wisata Alam Angke Kapuk juga menyediakan fasilitas penginapan untuk wisatawan yang ingin bermalam, pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan tenang di tengah hiruk pikuk perkotaan Jakarta, selain itu, pengunjung juga dapat menikmati terbitnya matahari (sunrise) hingga tenggelam (sunset) yang dapat diselingi dengan berbagai kegiatan seperti penanaman mangrove, fotografi, permainan air, dan kegiatan lainnya. Penginapan di Taman Wisata Alam Angke Kapuk terbagi menjadi beberapa pilihan, diantaranya : rumah tenda ( camping ground ), rumah permanen dan di atas air, villa pondok alam dan villa honeymoon cottage.
4 Marketing Dalam Pariwisata Pengertian pemasaran Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain ( Kotler dan Keller, 2009 : 5 ) Sementara itu menurut American Marketing Association (AMA, 2007) pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran adalah sebuah kegiatan, seperangkat lembaga, dan proses untuk menciptakan, berkomunikasi, mengantar, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.( Yudi Fernando, 2012) Pengertian jasa Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksinya dapat dikaikan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik (Kotler, 1997). 2.3 Media Baru Definisi Media Baru Media baru disebut sebagai media elektronik dan identik dengan teknologi yang berbasis komputer, misalkan internet, dan kabel digital sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan jangkauan yang sangat luas bahkan bisa menghubungkan seluruh masyarakat dari seluruh dunia agar bisa berkomunikasi tanpa terhambat oleh ruang dan waktu sehingga menjadikan kegiatan informasi yang dilakukan menjadi lebih efisien. Internet merupakan teknologi yang digunakan oleh media baru untuk memungkinkan masyarakat bisa saling bertukar informasi digital, teknologi internet pada akhirnya memunculkan banyaknya teknologi baru lainnya seperti , layanan chatting online dan media sosial, hal ini terbentuk karena internet mengisi kekosongan komunikasi yang tidak bisa diciptakan oleh media tradisional misalkan meminimalisir waktu untuk menyampaikan suatu pesan sehingga hasil yang tercapai
5 15 akan lebih efisien karena adanya penghematan dari berbagai aspek. Adapun ciri-ciri media baru adalah sebagai berikut: 1. Pesan individual dapat dikirimkan ke sejumlah orang yang tak terbatas, secara bersamaan, dan 2. Setiap orang yang terlibat dalam suatu isi media dapat mengontrol timbal balik atas konten tersebut. (Crosbie vin, 2002). Hadirnya media barusecara konsekuensi membuatnya berbeda dengan sistem media massa, proses komunikasi media massa maupun massa audiens yang telah ada sebelumnya. Setidaknya ada dua konsekuensi yang timbul dari hadirnya media, yaitu ubiquitas daninteraktivitas (Leah A. Liverouw dan Sonia Livingstone. 2006). Ubiquitas (ubiquity), menurut McLuhan adalah kenyataan bahwa teknologi yang dibawa oleh media baru mempengaruhi setiap orang di masyarakat di mana mereka bertempat tinggal, walau tentunya tidak semua orang di tempat tersebut benar-benar menggunakan teknologi tersebut.sedangkan, interaktivitas (interactivity) bermakna hadirnya media baru membuat para penggunannya dapat menyeleksi dari mana saja sumber informasi yang akan dia pilih dan juga dengan siapa saja dia akan berinteraksi langsung. Kesimpulan dari teori diatas adalah media baru merupakan jembatan bagi para audiens untuk bisa menyaring informasi dan memungkinkan seluruh audiens untuk menjadi sumber informasi bagi semua orang dan manfaat yang paling bisa dirasakan oleh audiens adalah penghematan waktu dan lebih efektif dalam menyampaikan dan menerima sebuah informasi Media Sosial Definisi Media Sosial Dalam pengertian sederhana, new media terdiri dari dua kata, yaitu newdanmedia. New yang berarti baru, dan Media yang berarti perantara.jadi new media merupakan sarana perantara baru yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan internet pada khususnya.baru dalam arti di sini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. Dari media baru tersebut hadirlah sebuah media sosial. Media sosial sebagai channel untuk penyaluran iklan karena media sosial mempunyai perbedaan yang signifikan yaitu bisa disampaikan ke berbagai
6 16 komunikan dan komunikasi melalui media sosial dihasilkan oleh berbagai macam pihak seperti penjual, konsumer, dan masyarakat, dan dalam pelaksanaannya sosial media sangat memegang peranan penting dalam kegiatan memasarkan suatu produk karena memiliki akses yang mudah dan akan diingat dalam jangka waktu yang panjang (Powell, Groves, Dimos, 2011: 1). Media sosial bukan hanya bagian dari komunikasi massa akan tetapi juga merupakan bagian dari media baru karena media baru mepunyai teknologi bernama internet dan salah satu teknologi yang diciptakan untuk bisa berjalan bersama internet adalah media sosial. Dalam prakteknya banyak sekali media sosial yang sudah ada dan beberapa diantaranya adalah Facebook, Twitter,Instagram, youtube, linkedin,slideshare, flickr dan sebagainya ( Zarela : 2010). Facebook merupakan salah satu media sosial yang memungkinkan masyarakat untuk bisa melakukan interaksi dan berdiskusi satu per satu dengan orang sekitar, facebookdidukung oleh fitur-fitur yang mendukung seperti testimonial, mengunduh foto dan video.sesama pengguna facebook pun dapat saling berinteraksi secara langsung dengan memberikan pendapat (comment) di dinding halaman (wall) si pengguna media tersebut.setelah Facebook ada media sosial lain yang menghubungkan kita dengan orang-orang banyak yaitu Twitter, media sosial ini tidak mempunyai batasan pertemanan atau biasa disebut dengan followers, perbedaanya dengan Facebook adalah Twitter hanya bisa menulis sampai dengan 140 karakter. Selanjutnya adalah media sosial instagram, adalah sebuah aplikasi dari SmartPhone, media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi yang hampir sama dengan Twitter, namun perbedaannya instagram hanya fokus kepada foto dan video saja, instagram sekarang ini sudah mulai banyak digunakan oleh perusahaan sebagai tempat promosi, berpromosi menggunakan instagram sangat menguntungkan selain biaya yang murah dan mudah, instagram juga dapat menampilakan konten-konten foto dan video yang menarik, selain itu instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi pengguna nya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, dikarenakan instagram mempunyai fitur yang dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus. Selanjutnya adalah Youtube merupakan media digital pertama dalam bentuk video untuk berbagi informasi, pendapat, gagasan maupun ide, hiburan dan juga sering digunakan untuk kegiatan promosi secara gratis.youtube menjadi media digital
7 17 dalam berbagi video yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, telah banyak masyarakat yang telah terkenal melalui media digital tersebut. Berikutjumlah pengguna media sosial di Indonesia per bulam maret 2015 menurut wearesosial.sg Gambar 2.1Jumlah Pengguna Internet di indonesia Sumber :wearesocial.sg,2015 Gambar 2.2 Top Active Sosial Platform Sumber :wearesocial.sg,2015 Melalui beberapa media sosial di atas, telah terjadi komunikasi secara dua arah dan terjadi secara interaktif, saat ini pun media sosial dapat dijadikan sebuah strategi promosi untuk memperkenalkan produk atau jasanya kepada masyarakat terutama pengguna akun media sosial.dalam hal ini peneliti akan membahasa secara empirikbagaimana pengaruh dan hubungan media sosial tersebut terhadap peningkatan kesadaran merek atas Taman Wisata Alam Mangrove, Jakarta Utara
8 Social Media Engagement Framework Powell, Groves, Dimos (2011: 85) menyatakan bahwa semua media mempunyai framework tersendiri yang bertujuan untuk menggapai audiens, tidak terkecuali media sosial. Framework dari media sosial terdiri dari 3 segmen yaitu: 1. Influencers Merupakan segmen yang bertujuan untuk menggapai audiens agar terpengaruh untuk menggunakan suatu produk melalui media social. Cara untuk mempengaruhi audiens dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan memberikan informasi yang berkualitas kepada audiens dengan harapan audiens merasa terpengaruh dan pada akhirnya memakai produk itu. Kesimpulannya adalah apabila segmen influencers diturunkan maka akan tercapai titik quality yaitu seberapa berkualitas konten yang dihasilkan oleh media sosial tersebut sehingga bisa membuat audiens menggunakan produk tersebut. 2. Consumers Memasarkan produk melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnnya pmempunyai efek hebat untuk memancing kesadaran audiens. Selanjutnya agar bisa memberikan informasi yang bersifat persuasif, perlu melakukan riset terlebih dahulu mengenai pesan apa yang mempunyai prospek bagus saat diterima oleh audiens sehingga bisa membawa audiens ke tahap mempunyai keinginan untuk menggunakan produk atau jasa yang dipasarkan oleh akun media sosial dari suatu produk. Kesimpulan yang bisa diambil adalah apabila segmen consumers diturunkan maka akan tercapai titik awareness yaitu dimana konsumer akan menyadari keberadaan merek tersebut karena mendapatkan atau melihat pesan yang disampaikan oleh akun media sosial tersebut. 3. Individuals Dalam memasarkan suatu produk tentunya harus melakukan pendekatan kepada audiens dengan cara melakukan interaksi dalam memberikan informasi atau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh audiens melalui media sosial sehingga bisa tercapai keintiman dan berdampak
9 19 pada keinginan audiens untuk menggunakan produk atau jasa yang dipasarkan oleh akun media sosial produk tersebut, kesimpulannya adalah apabila segmentasi inviduals diturunkan maka akan tercapai titik interactions and feedback, yaitu dimana admin dari media sosial suatu produk melakukan pertukaran informasi atau tanya jawab dengan audiens atau individu melalui media sosial sehingga memancing keinginan audiens untuk menggunakan produk tersebut. 2.5 Brand Awareness Menurut Aaker, brand awareness adalah kesanggupan calon pembeli untuk bisa mengenali dan mengingat kembali produk dari kategori tertentu,misalkan ketika seseorang ditanya mengenai suatu produk minuman kaleng, maka dia akan menyebutkan produk seperti coca-cola ataupun minuman kaleng lainnya yang berada di pikiran orang tersebut (Rangkuti,2009 :39).Tingkat kesadaran suatu brand dapat digambarkan melalui piramida berikut ini. Gambar 2.3 Piramida Brand Awareness Sumber: Rangkuti (2009:40) 1. Top of Mind Pada tahap ini konsumer sudah mengingat dan mengenali merek sepenuhnya, misalkan saat diminta untuk menyebutkan beberapa merek maka merek pertama yang disebut merupakan produk yang berada didalam top of mind konsumen tersebut karena dari sekian banyak produk yang disebutkan adalah produk yang paling dingat.
10 20 2. Brand Recall Pada tahap ini konsumer sudah mengenali dan mengingat merek tersebut, apabila diminta untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk tertentu konsumer bisa menyebutkan tanpa harus dibantu dengan cara menyebutkan keseluruhan karakter dari merek tersebut. Misalkan dengan hanya menyebutkan logo konsumen sudah bisa mengingat merek yang dimaksud. 3. Brand Recognition Konsumer sudah mengenali merek tersebut tetapi dalam batas yang paling minimal, biasanya terjadi saat seseorang memilih produk saat melakukan pembelian, sehingga konsumen harus membandingkan produk yang satu dengan produk lainnya dan memerlukan pengingatan lebih keras untuk bisa mengenali produk yang akan dipakai 4. Unaware of Brand Tingkat paling rendah dalam suatu brand awareness, pada tahapan ini konsumer tidak menyadari atau mengenali keberadaan brand tersebut. Sehingga perlu dilakukan penggalian terhadap informasi tersebut secara mendalam mengenai produk tersebut agar peningkatan terhadap kesadraan merek ke tahapan selanjutnya bisa terjadi. 2.6 Technologi Acceptance Model ( TAM ) Behavior Belief Normative belief Attitude towards Behavior Subjective Norms Intentiont to Behave Behaviour Gambar 2.4Model TRA Sumber : Fishbein dan Azjen 1980
11 21 Model Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dan dikembangkan dari model TheTheory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Azjen (1980), dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusiaberperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yangtersedia. Dalam TRA ini,ajzen (1980) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilakutersebut. Lebih lanjut, Ajzen mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap (attitude towards behavior) dan yang lain berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif (subjective norms). Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat untuk dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku, Ajzen melengkapi TRA ini dengan keyakinan (beliefs). Dikemukakannya bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku (behavioral beliefs), sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normatif (normative beliefs). Technology Acceptance Model (TAM) sendiri dikembangkan untuk menjelaskan perilaku penggunaan teknologi. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) dan merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi. dan telah terbukti menjadi model teoritis yang sangat berguna dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku pemakai dalam implementasi sistem informasi (Legris.et.al, 2003). Reaksi dan persepsi pengguna teknologi dan informasi akan mempengaruhi sikapnya dalam penggunaan teknologi tersebut, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi pengguna tehadap kemanfaatan, dan kemudahan pengggunaan informasi teknologi sebagai suatu tindakan beralasan dalam penggunaan teknologi.
12 22 Perceived Usefulness Perceived Ease of Use Attitude toward Use Behavioral Intention to Use Gambar 2.5Struktur Model TAM Sumber : Davis,1980 Model TAM di dasarkan teori psikologi untuk menjelaskan prilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan internet dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya internet oleh si pengguna (user). Model ini menempatkan faktor kepercayaan dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefullness) dan kemudahan pengguna (ease of use). Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran pada aspek prilaku pengguna teknologi informasi. Perceived uselfullness didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan manfaat sistem bagi penggunanya yang berkaitan dengan produktifitas, efektifitas dan overall uselfullnes. Sedangkan perceived ease of use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa pengguna sistem informasi ini mudah digunakan dan tidak memerlukan usaha yang keras.
13 Kerangka Berfikir Technology acceptances model (TAM) Perceived usefulness Perceived ease of use Brand Awareness SOSIAL MEDIA Quality Feedback and interactions Awareness Word of mouth Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Penjelasan Kerangka Pemikiran Dari bagan diatas dijelaskan bahwa technology acceptances model memiliki duavariable yaitu Perceived usefulness (kemanfaatan) dan Perceived ease of use ( kemudahan pengguanaan)kemudian muncullah sebuah media sosial yang merupakan bagian dari sebuah teknologi baru yang diturunkan menjadi beberapa indikator : a. Quality untuk mengetahui seberapa besar kualitas konten yang di post oleh media sosial sosial Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. b. Feedback and interactions untuk mengetahui bagaimana respon dan interaksi melalui perbincangan di media sosial dalam penukaran informasi tentang Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. c. Awareness untuk mengetahui media sosial secara garis besar apakah mempunyai hubungan dalam meningkatkan kesadaran merek Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. d. Worth of mouth ( WOM ) melihat bagaimana pengaruh dari worth of mouth dalam membangun kesadaran merek Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk.
14 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal kesimpulan sementara hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebelum dilakukan penelitian dan harus dibuktikan melalui penelitian. Dari kerangka analisis diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 = Manfaat (perceived usefulness) penerimaan teknologi yang digunakan (Technology acceptances model/tam) berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. H2 = Kemudahan dalam penggunaan (Perceived ease of use) (Technology acceptances model/tam) berpengaruh positif dan signifikan dalam menigkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. H3 = Faktor kualitas dalam perbincangan di media sosial berpengaruh positif dan signifikan dalam menigkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. H4 = Umpan balik (Feedback) dan interaksi (interactions) dalam menggunakan media sosial berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan dalam menigkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. H5 = Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dalam menggunakan media sosial berpengaruh positif dan signifikan dalam menigkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk. H6 = Media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path dan youtube berpengaruh positif dan signifikan meningkatkan Brand Awareness Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia kepariwisataan menjadi perhatian berbagai negara dan organisasi, karena sektor ini telah menjadi industri penting. Pariwisata diperkirakan akan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian skripsi ini objek yang diambil oleh penulis adalah media sosial Instagram. 1.1.1 Sejarah Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet kapanpun dan dimanapun. Apalagi, teknologi yang ada pada telepon daring (smartphone) memungkinkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari sekedar produk atau jasa yang berkualitas, harga yang bersaing, dan ketersediaan produk bagi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan penempatan orientasi dalam pemenuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan perusahaan yang utama.
Lebih terperinciHeri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)
ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PENINGKATAN KINERJA PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA) Heri Indrianto 1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan praktis. Munculnya sebuah teknologi baru, khususnya di bidang teknologi informasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas penting dalam mendukung kehidupan manusia di seluruh dunia. Berdasarkan data dari internetworldstats.com,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis
Lebih terperinciMengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap
TEMA : Pengembangan Pariwisata (Ekowisata maupun Wisata Bahari) di Kabupaten Cilacap Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap Oleh Kartika Pemilia Lestari Ekowisata menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Ekuitas Merek Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam konsumen berfikir, merasa, dan bertindak dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan dilihat dari peningkatan jumlah pelanggan telepon selular pada saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi khususnya telepon seluler bertumbuh dengan sangat signifikan dilihat dari peningkatan jumlah pelanggan telepon selular pada saat ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara digital atau online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Julian (2012;32) menyatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian Sosial media marketing merupakan tambahan terbaru dalam dunia marketing di mana digunakan untuk menjalin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan, karena dengan adanya pemasaran perusahaan dapat memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat
Lebih terperinciTeknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih
Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih spesifik. Kenali Platform Sosial Media Anda Pengguna Internet
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Pola Ruang Kabupaten Lampung Selatan
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Pola Ruang Kabupaten Lampung Selatan 117 Lampiran 2. Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Lampung Selatan. 118 119 Lampiran 3. Peta Kondisi Kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan penggunaan internet dalam proses pemasaran produk dan jasa telah mengubah bentuk komunikasi yang semula bergantung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Technology Acceptance Model (TAM) Technology acceptance model (TAM) adalah salah satu jenis teori yang menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Engagement pada Produk Slim & Fit dengan fokus penelitian yaitu mengetahui
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian Pemasaran Konten Digital oleh Rwe Bhinda dalam Meningkatkan Brand Awareness dan Brand Engagement pada Produk Slim & Fit
Lebih terperinci10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi pengaruh pasar
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara media sosial dengan kesadaran merek aplikasi Logbook, sehingga bisa diketahui apakah kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur menyimpan beragam potensi wisata. Potensi itu bukan hanya wisata air terjun, kuliner maupun wisata pantai. Salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan alam,
Lebih terperinciAnda dapat mengirimkan video.
Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian di Indonesia mengakibatkan terjadinya persaingan antar bank, khususnya pada sektor nasabah perbankan. Hal ini mengakibatkan banyaknya perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak ragam tempat wisata yang sangat indah. Tidak kalah menarik dengan tempat wisata yang berada diluar negeri. Mulai dari pantai, pegunungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya smartphone dan aplikasi mobile memberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang saat ini. Konsumen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan ( Association for Education and
BAB III LANDASAN TEORI A. Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Bebrapa definisi menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata memiliki banyak sekali manfaat bagi negara dan terutama untuk masyarakat sekitar, bahkan manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. riset ini dan arahan untuk penelitian mendatang.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Bab ini juga terdapat implikasi riset baik implikasi praktis maupun implikasi teoritis, serta menjabarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju ini dampak perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi mempengaruhi cara bekerja masyarakat modern. Masyarakat modern ini dipermudah adanya produk teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh dari iklan (X1) dan promosi penjualan (X2) secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1. PENDAHULUAN Dalam penelitian ini akan dibahas tentang pengaruh dari komunitas merek Facebook dalam membangun jaringan sosial mahasiswa khususnya di Yogyakarta. Beberapa
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness
Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi banyak membawa perubahan, salah satunya yaitu menjadikan pertukaran informasi yang semakin cepat. Ditandai dengan perkembangan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kosmetik di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan. Hal tersebut di dukung dengan jumlah penduduk perempuan yang berjumlah sekitar 120 juta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak langsung bagi seluruh masyarakat. Tidak hanya bagi status ekonomi kelas atas, namun ekonomi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah penelitian oleh Alam dan Yasin (2010) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Happy-go-Lucky House adalah pelopor salah satu concept store di Indonesia. Didirikan pada tahun 2007 dan berlokasi di Jl. Ciliwung no 14 Bandung. Happy
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkurangnya sabuk hijau (green belt) di Indonesia terutama didaerah Jakarta, disebabkan oleh gelombang air laut yang langsung mengenai daratan sehingga mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan. Kegiatan wisata alam itu sendiri dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pembayaran konvensional dengan uang tunai saat ini memiliki banyak masalah. Prosesnya menjadi lambat seperti contoh bayar tol dengan uang tunai lambat karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan satu hal yang wajib untuk dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selama hampir dua puluh empat jam, manusia berkomunikasi dengan sesamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh firm-created communication pada brand equity. 2. Terdapat pengaruh firm-created communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang
Lebih terperinci