MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD"

Transkripsi

1 MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD Diskusi Bulanan Jurusan 20/03/2012 SOSIOLOGI - FISIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2 Pengantar Apakah penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif keduanya memiliki akar landasan filosofis, paradigma, landasan teori, logika, dan proses penelitian yang berbeda. Sejarah perkembangan metodologi penelitian telah menunjukkan bahwa kedua pendekatan penelitian itu mendudukkan posisinya masing-masing sebagai yang benar dan yang lain dalam posisi yang salah. Klaim atas kebenaran masing-masing ini mulai pudar setelah masing-masing menyadari atas kekuatan pendekatan penelitian yang lain dan mengakui kelemahan atas pendekatan penelitian yang dianut. Rujuk antara kedua pendekatan penelitian itu dimulai pada decade 1980-an. Sejak itu muncul nama baru seperti multimethodology, mixed methods research, combined methods, compatibility thesis atau pragmatist paradigmis sebagai sebuah pendekatan penelitian yang mengkombinasikan metode, teknik pengumpulan data, dan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Sudah barang tentu untuk melakukan penelitian campuran, peneliti harus memahami secara benar tentang penelitian kuantitatif dan juga tentang penelitian kualitatif. Peneliti yang hanya mengetahui sebagian saja lebih baik tidak menggunakan penelitian campuran. Dengan demikian syarat utama seorang mixed methodologist adalah menguasai kedua pendekatan penelitian, baru setelah itu menyusun rancangan penelitian campuran lepas dari apakah penelitian itu lebih didominasi oleh salah satu pendekatan. Peneliti yang menyatakan menggunakan penelitian campuran tetapi tidak paham sebenuhnya landasan filosofis, paradigma, landasan teori, logika dan proses penelitian dari masing-masing pendekatan ibaratnya seperti orang yang lumpuh sebelah tetapi memanjat pohon kelapa, mana mungkin dapat memetik buah. SADs dan MADs. Sebagaimana diketengahkan diatas bahwa pada awal mulanya hanya ada satu rancangan pendekatan penelitian dimana peneliti hanya menggunakan satu dari dua pilihan pendekatan (single approach designs (SADs)). Pada tahap berikutnya dimungkinkan peneliti menggunakan kombinasi dari kedua pendekatan penelitian itu dimana dia mengombinasikan keduanya sebagai sebuah pendekatan untuk memahami realita sosial. Yang kedua ini disebut sebagai mixed approach designs (MADs). MADs menggunakan strategi penelitian dan pendekatan penelitian secara berbeda dengan SADs. Strategi penelitian adalah prosedur perantara untuk mencapai tujuan penelitian seperti misalnya cara memilih sampel, cara

3 mengumpulkan data, dan cara menganalisis data. Penggunaan strategi penelitian ganda ini lajim disebut sebagai metode triangulasi dimaksudkan untuk meningkatkan validitas konstruk yang sekarang ini disarankan oleh para ahli metodologi penelitian. Sekarang ini penelitian yang dipandang baik adalah penelitian yang yang mencampurkan atau mengintegrasikan strategi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian menunjuk pada integrasi dasar-dasar penelitian dan petunjuk-petunjuk prosedur umum. Yang dimaksud dengan pendekatan itu bermakna luas, sifatnya merupakan petunjuk metodologis yang menyeluruh atau merupakan roadmap yang berkaitan dengan motif penelitian atau kepentingan analitik. Contoh kepentingan analitik adalah studi mengenai kependudukan yang bermaksud untuk menganalisis distribusi frekuensi penduduk dan melakukan prediksi kependudukan. Contoh dari pendekatan penelitian adalah pendekatan survei, eksperimen, penelitian etnografik, studi kasus. Berbeda halnya dengan SADs. Bagi SADs hanya memiliki keepentingan analitik tunggal. Tetapi bagi MADs memiliki dua kepentingan atau lebih. Namun demikian perlu dicatat disini, arti MADs itu berarti luas. Bisa jadi MADs termasuk hanya menggunakan satu pendekatan penelitian kuantitatif seluruhnya namun mengombinasikan survei dan eksperimen, atau seluruhnya kualitatif dengan cara mengombinasikan pendekatan etnografik dan studi kasus atau tipe-tipe data kualitatif yang lain. Apa Maunya Dan Layakkah Multi metodologi Itu? Multimetodologi sebagai sebuah strategi penelitian dipergunakan atas dasar adanya empat kehendak: 1. Pandangan yang sempit mengenai dunia sering salah arah, dengan demikian mendekati suatu subyek dari berbagai perspektif atau paradigma yang berbeda dapat membantu memperoleh perspektif yang menyeluruh. 2. Menggunakan lebih dari satu pendekatan dapat membantu memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai realitas sosial dan dapat menghasilkan penjelasan yang lebih lengkap. 3. Banyak praktek-praktek penelitian yang ada telah mengombinasikan berbagai metodologi untuk memecahkan persoalan-persoalan khusus,

4 walau metodologi yang dikombinasikan itu belum diteorikan secara cukup. 4. Multimetodologi dipandang cocok dengan postmodernism. Namun demikian ada beberapa risiko penggunaan pendekatan multimetodologi yang mempengaruhi layak tidaknya menggunakannya. Beberapa persoalan yang dihadapinya adalah sebagai berikut: 1. Banyak paradigma merupakan hal yang aneh satu sama lainnya. Namun demikian, sekali pemahaman atas perpedaan itu hadir, hal itu dapat menjadi sebuah keuntungan untuk melihat banyak segi, dan kemungkinan pemecahannya akan datang dengan sendirinya. 2. Persoalah-persoalan budaya mempengaruhi pandangan dan kemampuan analisis. Pengetahuan terhadap satu paradigm baru tidaklah cukup untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan yang potensial; hal yang demikian itu harus dipelajari melalui praktek dan pengalaman. 3. Orang memiliki kemampuan kognitif yang mempengaruhi kemampuan koginitif mereka untuk memilih paragigma tertentu. Pemikir yang logis akan lebih mudah memahami kegunaan metodologi kuantitatif. Adalah mudah untuk bergerak dari kuantitatif ke kualitatif, tetapi bukanlah demikian untuk hal yang sebaliknya. Multi metodologi diinginkan dan layak karena dia memberikan pandangan yang lebih lengkap, dan karena persyaratan selama fase-fase intervensi yang berbeda (sebagai contoh misalnya dalam kegiatan penelitian evaluasi proyek) menghendaki tuntutan-tuntutan khusus terhadap metodologi yang umum. Sementara pekerjaan penelitian evaluasi proyek yang demikian itu menuntut kepiawaian tertentu, adalah lebih efektif untuk memilih alat yang paling tepat yang ada ditangan si peneliti. Multi metodologi dapat dipergunakan bila kita bermaksud untuk bergerak dari penelitian pada fase awal ke fase lanjutan. Pertama kita berkeinginan mengeksplorasi data secara kualitatif untuk mengembangkan instrumen untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diuji hubungannya lebih lanjut pada fase penelitian kuantitatif. Kita masuk pada multimetodologi bila kita ingin menindaklanjuti penelitian kuantitatif dengan yang kualitatif untuk memperoleh informasi khusus yang lebih terinci. Namun demikian multimethodologi memperoleh kritik dari para penganut incompatibility thesis khususnya kaum post-structuralist dan post-modernists.

5 Mereka menyatakan bahwa multimetodologi secara melekat adalah salah. Paradigma kuantitatif dan paradigma kualitatif Itidak harus dicampur Multi metodologi dapat diartikan sebagai metodologi yang menitik beratkan pada pertanyaan penelitian yang memerlukan pemahaman kontekstual mengenai kehidupan nyata, menggunakan multi perspektif, dan dipengaruhi oleh konteks budaya. Multi metodologi dapat juga diartikan sebagai penelitian yang menggunakan penelitian kuantitatif setepat-tepatnya untuk menilai ukuran dan frekuensi dari suatu konsep dan menggunakan secara bersama-sama penelitian kualitatif setepat-tepatnya dalam mengeksplorasi makna serta pemahaman dari suatu konsep. Dengan demikian melalui multi metodologi suatu konsep dinilai mengenai ukuran dan frekuensinya, serta dieksplorasi mengenai makna dan pemahamannya. Dalam uapaya untuk memenuhi dua tujuan itu multi metodologi menggunakan metode ganda. Dengan demikian multi metodologi adalah bermaksud untuk mengintegrasikan dan mengonbinasikan kedua pendekatan penelitian dengan maksud untuk mengisi keelemahan masiang-masing pendekatan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing. Dengan cara demikian multi metodologi dapat mengerangkakan penelitiannya dalam posisi filosofis dan teoretiknya. Secara filosofis (Green, 2007) penelitian multi metodologi menggunakan dan sering membuat perbedaan secara tegas kedudukan-kedudukan filosofisnya. Posisinya adalah menjembatani pandangan kaum positivis dan kaum konstruktivis, perspektif pragmatik, dan perspektif transformatif. These positions often are referred to as dialectal stances that bridge postpositivist and social constructivist worldviews, pragmatic perspectives, and transformative perspectives (Greene, 2007). Green member contoh, peneliti-peneliti yang berpegang teguh pada posisi filosofis yang berbeda menyatakan bahwa penelitian multi metodologi dapat bersifat menantang karena adanya ketegangan akibat dari pertentangan yang diciptakan oleh bedanya keyakinan. Namun demikian multi metodologi juga merepresentasikan suatu kesempatan untuk mentransformasikan ketegangan-ketegangan itu kedalam pengetahuan baru melalui suatu penemuan yang bersifat dialektis. Perspektif pragmatik menekankan pada penggunaan apa yang berjalan dengan menggunakan keragaman pendekatan, memberikan jawaban utama terhadap arti pentingnya pertanyaan penelitian dan jawabannya, dan menilai keduanya sebagai peengetahuan yang obyektif dan subyektif (Morgan, 2007). Perspektif transformative menyarankan suatu kerangka kerja yang memiliki orientasi bagi telaah multi metodologi didasarkan pada masyarakat yang lebih demokratis yang mengijinkan seluruh prosses penelitian mulai dari rumusan masalah sampai dengan kesimpulan dan penggunaan hasil-hasilnya (Mertens, 2009).

6 Multi metodologi mulai dengan anggapan bahwa peneliti dalam memahami dunia sosial mengumpulkan bukti berdasarkan atas sifat dari pertanyaan dan berdasarkan atas orientasi teoretik yang dianut. Penyelidikan sosial diarahkan pada berbagai sumber dan yang mempengaruhi perumusan masalah. Penelitian kuantitatif ditujukan untuk mengukur gejala sosial yang telah diketahui dan pola-pola hubungan antar gejala sosial, dan menyimpulkan adanya hubungan sebab akibat. Penelitian kualitatif maksudnya adalah mengidentifikasi berbagai proses yang sebelumnya tidak diketahui, menjelaskan mengapa dan bagaimana gejala itu terjadi, dan menjelaskan akibatnya (Pasick et al., 2009). Sedangkan multi metodologi mengumpulkan data kuantitatif melalui sejumlah daftar pertanyaan seperti misalnya kuesioner atau pedoman wawancara terstruktur melalui survei dan mengumpulkan bukti-bukti kualitatif melalui berbagai teknik pengumpulan data seperti misalnya wawancara mendalam dan pengamatan. Multi metodologi bermaksud mengumpulkan data baik kuantitatif maupun kualitatif dan mengombinasikan kekuatan masing-masing metode untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diketengahkan oleh peneliti. Di dalam multi metodologi, peneliti secara sengaja mengintegrasikan atau mengombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif, dan bukan memisahkannya. Gagasan dasarnya mengapa menggunakan keduanya adalah memanfaatkan keuatan masing-masing dan meminimalkan kelemahan masing-masing. Dalam hal demikian ini muncul tiga masalah yaitu bagaimana mengintegrasikan bentuk-bentuk data yang berbeda. Tiga cara diketengahkan oleh Creswell & Plano Clark, (2011): yaitu menggabungkan data, menghubungkan data, dan menempelkan data. 1. Menggabungkan data. Penyatuan data dilakukan dengan cara mengombinasikan data kualitatif dalam bentuk teks dengan data kuantitatif dalam ujud informasi angka. Penyatuan ini dicapai melalui melaporkan hasil secara bersama-sama di dalam hasil dan pembahasan hasil seperti misalnya pertama melaporkan hasil temuan kuantitatif yang berupa angka dan disusul oleh kutipan-kutipan kualitatif yang mendukung atau menentang hasil kuantitatif. Atau dapat juga diperoleh dengan cara mengubah bentuk satu perangkat data (misalnya menghitung kejadian dari suatu tema-tema seperangkat data kualitatif) agar supaya hasil kualitatif yang dirubah bentuk itu dapat dibandingkan dengan seperangkat data kuantitatif (Sandelowski, Voils, & Knafl, 2009). Penyatuan ini dapat juga dengan cara menggunakan tabel-tabel atau gambar-gambar yang menyajikan baik hasil penelitian kuantitatif maupun kualitatif. 2. Menghubungkan data. Penyatuan ini dengan cara menganalisis satu perangkat data (misalnya hasil penelitian survei) dan kemudian

7 menggunakan informasi dari data survei itu untuk menginformasikan bagi pengumpulan data berikutnya (misalnya menggunakan wawancara). Dengan cara ini penyatuan terjadi dengan cara menghubungkan analisis hasil penelitian tahap awal dengan hasil penelitian tahap berikutnya 3. Melekatkan atau Menempelkan data. Bentuk integrasi ini dengan cara seperangkat data yang menjadi prioritas sekunder dilekatkan/ditempelkan pada rancangan utama sebagai rancangan primer. Contohnya adalah peneliti menempelkan data tambahan data kualitatif mengenai bagaimana peserta program merasakan pengaruh dari suatu perlakuan selama penelitian eksperimental. Dalam hal ini priorotas utamanya adalah penelitian eksperimental, dan prioritas keduanya adalah penelitian kualitatif. Sebaliknya, penelitian kualitatif dapat dilakukan mendahului penelitian eksperimental untuk memberikan penjelasan perkembangan yang mengikuti hasil eksperimental yang dapat membantu menjelaskan hasil hasil percobaan. Apakah syarat menggunakan multi metodologi? Masaalah penelitian cocok menggunakan multi metodologi. Masalah penelitian yang paling cocok menggunakan multi metodologi adalah bila masalah itu tidak cukup dijawab dengan satu pendekatan penelitian melainkan memerlukan perspektif ganda dalam memahami dan menjawab masalah penelitian. Melalui perspektif ganda peneliti dapat memperluas dan memperkaya suatu makna daripada peneliti hanya menggunakan perspektif tunggal. Peneliti juga dapat mengaitkan temuan kedalam konteks yang lebih makro seperti misalnya mengaitkan perilaku individu yang dikaitkan dengan situasi makro seperti misalnya situasi global. Temuan-temuan kuantitatif tidak hanya cukup dijelaskan mengenai kuantitasnya saja tetapi perlu dipaahami melalui penafsiran kualitatif. Sebaliknya penjelajahan mengenai situasi kancah penelitian melalui eksplorasi kualitatif dapat membimbing kepenelitian lebih lanjut yang dapat memberikan deskripsi kuantitatif dan pengembangan instrument bagi pengukuran suatu gejala yang diteliti. Dengan cara memasukkan penelitian kualitattif peneliti dapat mempelajari masalah penelitian yang dia ketengahkan, memahami kompleksitas gejala, menyusun ukuran-ukuran konsep yang rumit, mengerti interaksi yang terjadi, peristiwa sehari-hari, dan dapat mengarah ke studi eksperimental. Alasan lain mengapa menggunakan multi metodologi adalah mengembangkan gambaran yang saling mengisi, membandingkan, memvalidasi, atau melakukan triangulasi hasil, memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang berkaaitan dengan konteks tertentu, atau mengkaji proses bersamaan dengan hasil (Plano Clark, 2010). Alasan lainnya adalah agar memiliki database yang dibangun oleh satu sama lainnya.

8 Bagaimana seharusnya merancang multi metodologi? Merancang multi metodologi perlu mempertimbangkan langkah-langkah umum, namun demikian perlu diingat bahwa tancangannya tidaklah kaku. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan khususnya bagi peneliti yang masih awal dalam menggunakan multi metodologi. Mempertimbangkan filosifi dan teori penelitian yang dipergunakan untuk mendekati realita social yang hendak dijelaskan. Peneliti perlu mempertimbangkan ontologi, epistemologi, dan aksiologi dari pandangan si peneliti itu sendiri, apakah dia cocok dengan pandangan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama. 1. Mempertibangkan sumber-sumber yang tersedia. Dilihat dari sisi waktu, multi metodologi lebih memerlukan waktu yang lebih panjang bila dibandingkan dengan single approach method. Dari sisi skill (ketrampilan) juga menuntut peneliti menguasai dua macam skill, skill menulis dan skill statistik. Dari sisi danapun diperlukan anggaaran biaya yang lebih besar. 2. Mempertimbangkan masalah penelitian yang hendak dijawab dan alsan mengapa memilih multi metodologi. 3. Menyatakan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang perlu dijawab dengan metode kuantitatif, metode kualitatif, dan metode campuran. Dan satukanlah alasan itu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode campuran. 4. Menentukan teknik pengumpulan data dan analisis datanya baik yang kuantitatif maupun yang kualitatif. Menentukan data mana yang diberikan tekanan, dan bagaimana cara menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif. 5. Memilih rancangan multi metodologi yang dapat membantu merumuskan pertanyaan penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. 6. Mengumpulkan dan menganalisis data baik yang kuantitatif maupun yang kualitatif. 7. Menafsirkan temuan penelitian bagaimana multi metodologi memberikan sumbangan dalam menjawab pertanyaan penelitian. 8. Menulis laporan akhir yang menunjukkan secara jelas sumbangan multi metodologi.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi (Mixed Methods Research) Penelitian kombinasi (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode untuk penyusunan perencanaan partisipatif berbasis kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode

Lebih terperinci

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret MEMAHAMI SOSIOLOGI Drs. Yulius Slamet, MSc PhD Universitas Sebelas Maret Di dalam filsafat ilmu pengetahuan kita mengenal tiga perkara: 1. Ontologi 2. Epistemologi 3. Aksiologi PENGERTIAN ONTOLOGI Didalam

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Mufid, S.Ag., SS., M.Hum Pelatihan Soft Skills bagi Pegawai Perpustakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma didefinisikan sebagai suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. 1 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma ialah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigm

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1998), pendekatan merupakan suatu usaha/ proses yang dilakukan dalam rangka

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. 4/23/2013 Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view Mempengaruhi persepsi Mempengaruhi tindakan Paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perspektif Pendekatan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan

Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan Kuliah 4 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan 1 Pengantar Hubungan antara komponen-komponen informasi yang relevan dengan kebijakan dan metode-metode analisis kebijakan memberikan landasan untuk membedakan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau sering disebut dengan mixed method. Penelitian metode campuran atau Mixed

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau sering disebut dengan mixed method. Penelitian metode campuran atau Mixed BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Metode penelitian yang peneliti pilih adalah metode penelitian campuran atau sering disebut dengan mixed method. Penelitian metode campuran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis dan kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu tindakan

Lebih terperinci

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Seiring dengan perkembangan paradigma interpretivisme dan metodologi penelitian lapangan (f ield

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan tipe penelitian ini adalah untuk menganalisis lapisan makna yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan paradigma postpositivistik. Yakni dengan mengungkapkan secara terperinci menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan sebagai berikut: A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Sebuah penelitian harus menggunakan suatu paradigma. Banyak sekali definisi mengenai paradigma itu sendiri. Dibawah ini definisi mengenai paradigm

Lebih terperinci

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation) Triangulasi dan Validitas Penelitian Kualitatif Tutorial Laporan Penelitian - Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah. 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu pembelajaran tentang metode ilmiah yang meliputi penetapan masalah penelitian, premis, hipotesis, tujuan, kegunaan, tinjauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Strategi Penelitian Metode dan Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konstruktivis, karena penelitian ini menggunakan beberapa teori sebagai bahan referensi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme 123 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme Generasi Muda dalam Era Otonomi Khusus Papua ini adalah metode kualitatif. Digunakannya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN RESUME BUKU RESEARCH DESIGN KARYA JOHN. W. CRESWELL (BAB I. MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu:

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya untiludigdo@ub.ac.id; masunti@gmail.com Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi di Universitas Lampung, 24-26 Agustus 2016 Seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini sasaran objek penelitian ini adalah meneliti pada komunitas anak langit yang merupakan sebuah komunitas anak jalanan saat melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Moleong (2008:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian/Pengkajian Akademis Objek penelitian adalah para konsultan pajak aktif pada organisasi KKP XYZ, dari pimpinan dengan segenap jajaran tim kerjanya, penugasanpenugasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus mengetahui dan memahami paradigma yang memayungi metode yang dipergunakannya tersebut. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Menulis merupakan salah satu cara manusia untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain melalui media bahasa tulis. Bahasa tulis tentu berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan naturalistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan naturalistik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan naturalistik yang menghendaki interaksi langsung secara intensif dan mendalam terhadap sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan sebuah kampanye global bertajuk "Education for All" atau "Pendidikan untuk Semua". Kampanye "Education

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods). Istilah lain untuk menyebutkan metode campuran sangat beragam, seperti

Lebih terperinci

BAB III METEODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan menjelaskan tentang proses

BAB III METEODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan menjelaskan tentang proses 40 BAB III METEODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Dalam penelitian ini, penulis bertujuan menjelaskan tentang proses pembelajaran senam lantai di Sekolah Dasar. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut Elvinaro Ardianto (2011), ada 3 pendekatan penelitian yaitu: Positivisme Positif berarti apa yang ada berdasarkan fakta objektif. Secara tegas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian didasarkan kepada pendekatan penelitian kualitatif didasari pertimbangan sebagai berikut : a. Penelitian secara spesifik fokus pada proses praktikum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika BAB II LANDASAN TEORI A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu proses interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 0 6 tahun yang sering

Lebih terperinci

Apa itu Penelitian Kualitatif???

Apa itu Penelitian Kualitatif??? Apa itu Penelitian Kualitatif??? Definisi Jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Strauss & Corbin, 1990) Penelitian kualitatif:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods design (penelitian campuran). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian digunakan adalah studi kasus dan penelitian lapangan. Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam sebuah penelitian adalah salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF Disusun Oleh : 1. Wahyu Sekti Retnaningsih 2. Susilowati Halim 3. Sulis 4. Winarno 5. Rika Program Magister Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah perkembangan manusia sampai sekarang peranan matematika dianggap penting. Matematika berbeda dengan ilmu lain. Meteri matematika bersifat kreatif, menarik

Lebih terperinci

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik)

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik) Kesalahan Umum Penulisan Disertasi (Sebuah Pengalaman Empirik) Setelah membimbing dan menguji disertasi di sejumlah perguruan tinggi selama ini, saya memperoleh kesan dan pengalaman menarik berupa kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang. Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang. Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang Obstetri Ginekologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perubahan seseorang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti merupakan hasil dari proses belajar. Belajar adalah proses yang

Lebih terperinci

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Thesis: Sociological Paradigms and Organisational Analysis. Elements of the Sociology Corporate Life oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan Diterbitkan oleh Heinemann, London, 1979, chapter 1-3. Hak Cipta:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru dalam melaksanakan proses pebelajaran di kelas menggunakan berbagai strategi dan metode untuk mencapai tujuan pembelajaran. Uno (2007) mengatakan bahwa strategi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Man (peran Sumber daya Manusia) Petugas apotek Kepala puskesmas Petugas penanggung jawabpola penyakit Petugas Dinkes bagian perencanaan kebutuhan obat Method

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum mendapatkan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini ialah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rancangan menyeluruh tentang pengumpulan data. Desain penelitian lebih lanjut menjadi blue print dalam rangka memberi jawaban penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Salim Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami

Lebih terperinci

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono,

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, 2003). Desain Penelitian ini harus memuat segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 30 Bandung. Pengambilan lokasi ini diambil dengan pertimbangan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, merupakan salah satu dari masalah pendidikan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai lokasi dan subjek/objek penelitian, model penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alur penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari kata Methodh, yang berarti ilmu yang menerangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari kata Methodh, yang berarti ilmu yang menerangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian atau metode riset berasal dari bahasa inggris. Metode berasal dari kata Methodh, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Kata penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed methods) yang mengkaji suatu permasalahan atau fenomena dengan dua perspektif. Yaitu perspektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data. Secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data. Secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan peneitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi: dari asumsi asumsi luas sehingga metode rinci dalam pengumpulan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang unruk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed methodology).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma post positivisme. Munculnya gugatan terhadap positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan 25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti Tahun Pelajaran 2011 2012 ) NAMA : NENENG WULANSARI ALAMAT Email : wulansari@land.com

Lebih terperinci

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian

A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian A. Filasafat Ilmu sebagai Akar Metodologi Penelitian Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang banyak digunakan sebagai batu pijakan dalam mengembangkan ilmu. Filsafat ilmu menurut Sumantri (1998)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan-keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses. Keterampilan Proses menurut Rustaman dalam Nisa (2011: 13)

II. TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan-keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses. Keterampilan Proses menurut Rustaman dalam Nisa (2011: 13) 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Keterampilan Berkomunikasi Sains Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai proses dan sekaligus sebagai produk. Seseorang mampu mempelajari IPA jika

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu. Komponen program

BAB III METODE PENELITIAN. keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu. Komponen program 91 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model bimbingan dan konseling keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu. Komponen program disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci