BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research"

Transkripsi

1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi (Mixed Methods Research) Penelitian kombinasi (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Penelitian ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data karena melibatkan juga fungsi dari dua pendekatan secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif (Creswell, 2014). Sugiyono (2014) juga menyatakan bahwa metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif. Dalam pelaksanaannya metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan tersebut dapat digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif. Kedua metode penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan. Adapun tujuan dari metode penelitian kombinasi yaitu berisi tujuan penelitian secara keseluruhan, informasi mengenai unsur penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, dan alasan atau rasionalisasi mencampur dua unsur tersebut guna meneliti suatu isu atau masalah penelitian. Secara umum terdapat empat tujuan dari penggunaan metode penelitian campuran, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk lebih memahami isu atau masalah penelitian dengan mengtriangulasikan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskiriptif dengan data kuantitatif yang berupa angka-angka. 3

2 4 2. Untuk mendapatkan hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan mengobservasi atau mewawancarai sejumlah individu guna memperoleh penjelasan lebih mendalam tentang hasil statistik yang sudah didapatkan. 3. Untuk mengeksplorasi suatu pandangan partisipan (kualitatif) untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif). 4. Untuk mengungkap hak-hak dan kecenderungan-kecenderungan dari suatu kelompok atau individu-individu yang tertindas. Terdapat dua desain dalam penelitian kombinasi, yaitu sequential design dan concurrent design. Sequential design terdiri dari tiga macam, yaitu sequential explanatory design, sequential exploratory design, dan sequential transformative design. Sedangkan concurrent design terdiri dari concurrent triangulation design, concurrent embedded design, dan concurrent transformative design. 1) Model Sequential Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi model sequential explanatory dan bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory. a. Sequential Explanatory Design Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan data dan analisis data kualitatif pada tahap ke dua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Berikut langkah-langkah penelitian desain sequential explanatory.

3 5 Metode kuantitatif, menguji hipotesis Masalah, Rumusan Masalah Landasan Teori dan Hipotesis data dan analisis data kualitatif Hasil Pengujian Hipotesis Penentuan sumber data penelitian Metode kualitatif, untuk membuktikan, memperdalam dan memperluas data kuantitatif dan analisis data Analisis data kuantitatif dan kualitatif Kesimpulan dan Saran (Sugiyono, 2014) Gambar 1. Tahapan penelitian desain sequential explanatory b. Sequential Exploratory Design Metode ini sama dengan metode sequential explanatory, hanya dibalik, dimana pada metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama ( hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya ( hasil penelitian kuantitatif). Kelemahan dari metode ini adalah bahwa penelitian memerlukan waktu, tenaga, dan biaya lebih besar. Berikut langkah-langkah penelitian desain sequential exploratory. Metode kualitatif: menemukan hipotesis Masalah dan potensi Kajian teori dan analisis data Temuan hipotesis Metode kuantitatif : menguji hipotesis Populasi dan sampel data Analisis data Kesimpulan dan saran (Sugiyono, 2014) Gambar 2. Tahapan penelitian desain sequential exploratory

4 6 c. Sequential Transformative Design Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipandu oleh teori lensa pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal penelitian untuk memandu dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah. Berikut langkah-langkah penelitian desain sequential transformattive. KUAL kuan Teori ilmu sosial, teori kualitatif, pandangan-dunia advokasi KUAN kual Teori ilmu sosial, teori kualitatif, pandangan-dunia advokasi (Creswell, 2014) Gambar 3. Tahapan penelitian desain sequential transformattive 2) Model Concurrent Pada tipe concurrent (campuran) penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kualitatif digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. a. Concurrent Triangulation Strategy Strategi ini merupakan stretegi yang paling familiar diantara model yang lain dalam metode kuantitatif/kualitatif/mixed methods. Dalam model ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualiatif secara bersama-sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian membandingkan data yang diperoleh, untuk kemudian dapat ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan dibedakan. Dalam model ini, penelitian dilakukan dalam satu tahap tetapi dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama. Bobot antara metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan dalam penelitian mestinya seimbang, namun dalam praktiknya bisa metode yang satu bobotnya

5 7 lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Penggabungan data dilakukan pada penyajian data, interpretasi data dan pembahasan. Masalah kualitatif Masalah sejenis Masalah kuantitatif Memperkuat peneliti sebagai human instrument data kualitatif Sumber data Landasan teori Rumusan hipotesis data kuantitatif Analisis data kualitatif Analisis data kuantitatif Meta analisis Kesimpulan memperkuat, memperlemah, bertentangan (Sugiyono, 2014) Gambar 4. Tahapan Penelitian concurrent triangulation strategy b. Concurrent Embedded Strategy Metode penelitian yang mengkombinasikan penggunaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara simultan/bersama-sama (atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya berbeda. Pada model ini, ada yang metode primer dan ada yang metode sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.

6 8 Masalah dan rumusan masalah Landasan teori dan hipotesis dan analisis data KUANTITATIF dan analisis data kualitatif Kesimpulan dan Saran Penyajian data hasil penelitian Analisis data KUAN dan kual (Sugiyono, 2014) Gambar 5. Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kuantitatif sebagai metode primer Fokus dan rumusan masalah Kajian Teori dan analisis data KUALITATIF dan analisis data kuantitatif Kesimpulan dan Saran Penyajian data hasil penelitian Analisis data KUAL dan kuan (Sugiyono, 2014) Gambar 6. Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kualitatif sebagai metode primer

7 9 c. Concurrent Transformative Strategy Metode concurrent transformative merupakan gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode bisa sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging, connecting, atau embedding ( mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan mencampur dengan bobot tidak sama). KUAN + KUAL Teori ilmu sosial, teori kualitatif, pandangan dunia adovokasi kual KUAN Teori ilmu sosial, teori kualitatif, pandangan dunia adovokasi (Creswell, 2014) Gambar 7. Metode penelitian concurrent transformattive B. Karakteristik Latar Belakang Penelitian Kombinasi Karakteristik dari penelitian kombinasi yaitu memprioritaskan salah satu di antara pendekatan kuantitatif atau pendekatan kualitatif yang mencerminkan prioritas dari penelitian tersebut. Pada penelitian kombinasi tidak ada pembatasan masalah yang mendasar. Ruang lingkup masalah yang dikaji dalam penelitian lebih luas karena menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sehingga cenderung tidak ada batasan masalah selain keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan teori-teori. Pada penelitian kombinasi, sumber persoalan penelitiannya berdasarkan fakta lapangan serta teori-teori penelitian sebelumnya. Latar belakang pun harus memuat penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas masalah tersebut, beberapa kekurangan-kekurangan dalam penelitian-penelitian sebelumnya dan satu kekurangan yang membuat peneliti merasa perlu mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan untuk menutupi kekurangan dari masalah tersebut.

8 10 C. Karakteristik Penulisan Rumusan Masalah Penelitian Kombinasi Dalam rumusan masalah, pada penelitian kombinasi rumusan masalah kuantitatif dapat memadu untuk memperoleh data kualitatif, dan data kualitatif digunakan untuk menguji, memperdalam, dan memperluas data kuantitatif. Dengan demikian, jumlah rumusan masalah dalam penelitian kombinasi bisa jadi lebih banyak. Perumusan masalah dalam metode campuran, dengan mengingat metode campuran adalah gabungan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif, maka dalam merumuskan masalah mengikuti dan menyesuaikan pada ketentuan ke dua pendekatan tersebut. Beberapa panduan berikut ini, seperti dikemukakan Sarwono (2011) sebagai berikut. (1) Penelitian metode campuran memerlukan dua jenis rumusan masalah yang mencerminkan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Artinya dalam satu kajian diperlukan dua jenis rumusan masalah yang akan menuntun jalannya kedua penelitian tersebut, baik yang dilakukan secara bersamaan maupun berututan. (2) Jika penelitian dilakukan secara berurutan maka sebaiknya rumusan masalah dibuat sesuai dengan urutannya, misal jika penelitian kuantitatif diikuti penelitian kualitatif, sebaiknya rumusan masalah penelitian kedua digunakan untuk mengelaborasi rumusan masalah yang pertama. (3) Jika penelitian dilakukan bersamaan, maka sebaiknya rumusan masalah sudah sesuai dengan masing-masing karakteristik penelitian secara terpisah, misal rumusan masalah untuk tahap penelitian kuantitatif dimulai dengan kata: Berapa besar hubungan antara x dan y atau berapa besar pengaruh x terhadap y?. Sedang untuk rumusan masalah tahap penelitian kualitatif dapat dimulai dengan kata: Apa, mengapa, dan bagaimana. D. Tata Cara Penulisan Bab II Penelitian Kombinasi Bab II pada penelitian kombinasi terdiri dari kajian teori, kerangka berfikir, dan hipotesis. Dalam melakukan kajian teori, pada penelitian kombinasi teori memiliki fungsi dan peranan yang lebih luas, yaitu : 1) Menjelaskan variabel-variabel yang diteliti melalui pemberian definisi dan ruang lingkup yang diteliti.

9 11 2) Memprediksi, yaitu sebagai dasar dalam perumusan hipotesis. 3) Mengendalikan fenomena yang terjadi di lapangan atau situasi sosial. 4) Memberikan penjelasan terhadap hasil penelitian sehingga dapat memadu peneliti untuk memberikan saran agar situasi dan kondisi kebih baik daripada sebelumnya. Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Kerangka berfikir yang baik menurut Sukaran (Sugiyono, 2015) memuat halhal berikut ini: 1) Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan 2) Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari. 3) Diskusi harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif. 4) Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yang dikemukakan dalam penelitian. Setelah menyusun kerangka berpikir, selanjutnya menyusun hipotesis. Hipotesis digunakan jika menggunakan penelitian kuantitatif. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif. E. Metodologi Penelitian Kombinasi 1. Teknik Penarikan Sample Teddlie dan Yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campuran, yaitu: 1. Strategi Dasar; teknik sampling kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan. 2. Sampling Konkuren; teknik sampling kualitatif dan teknik sampling kuantitatif dikombinasikam menjadi prosedur-prosedur sampling yang independen atau diterapkan secara bersamaan seperti pada instrumen survey dengan respons tertutup maupun respons terbuka. 3. Sampling Sekuensial; sampel pada tahap kedua diambil untuk digunakan melengkapi sampel pada tahap pertama.

10 12 4. Sampling Multilevel; suatu sampling yang diterapkan pada 2 atau lebih unit analisis. 5. Sampling yang menerapkan bentuk kombinasi berdasarkan pada jenis metode campuran. Onwuegbuzie dan Collins (Sarwono, 2011) mengemukakan bahwa dalam menentukan teknik penarikan sample mempertimbangkan (1) orientasi waktu kapan penelitian dilakukan (bersamaan atau berurutan), (2) hubungan sampel yang bersifat identik, paralel, bercabang, dan bertingkat. Setelah dua pertimbangan ditentukan, kemudian teknik penarikan sampel ditentukan, yaitu dengan menentukan desain dan ukuran sampel sesuai dengan hubungan sampel yang ditentukan. Berdasar pertimbangan dan teknik penarikan sampel tersebut, muncul model penarikan sampel seperti gambar berikut ini. Orientasi Waktu Hubungan Sampel SkemaSampel Identik Bersamaan waktunya Berurutan Paralel Bercabang Bertingkat Identik Paralel Bercabang Bertingkat Memilih desain sampel dan ukuran sampel untuk penelitian Sumber: Sarwono (2011) Gambar 8. Model Penarikan Sampel Onwuegbuzie dan Collins Gambar 8. menunjukkan bahwa dalam menentukan teknik sampling penelitian metode campuran, langkah pertama harus dilihat bagaimana penelitian

11 13 metode campuran tersebut akan dilakukan dalam kajian yang sama. Dasar yang harus diperhatikan adalah orientasi waktu dan pembobotan akan mendominasi salah satu pendekatan. Berdasarkan pertimbangan waktu akan menentukan, penelitian dilakukan secara bersamaam atau secara berurutan. Kemudian pertimbangan lainnya ialah relasi atau hubungan sampel. Onwuegbuzie dan Collins dalam Sarwono (2011) mengemukakan empat hubungan sebagai berikut. (1) Relasi identik, menunjuk pada sampel yang sama digunakan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam model ini peneliti menggunakan sampel yang sama saat yang bersangkutan menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam kajian yang sama. (2) Relasi paralel, dimana sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif berbeda tapi berasal dari populasi yang mempunyai kesamaan kepentingan. Dalam model ini peneliti mengambil sampel yang berbeda tetapi berasal dari populasi yang sama (3) Relasi bercabang, dimana anggota yang sama yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian pertama mewakili, dalam relasi ini anggota yang sama yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian fase pertama mewakili subset dari orang-orang yang menjadi sampel yang dipilih untuk penelitian lainnya. (4) Relasi bertingkat, menggunakan dua atau lebih seperangkat sampel yang ditarik dari berbagai penelitian yang berbeda dan berasal dari populasi yang berbeda. Penentuan sampel dalam penelitian metode campuran adalah menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku pada masing-masing pendekatan dan menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Artinya ketika penelitian itu menghendaki data yang diperoleh dari penelitian kualitatif maka ukuran sampelnya berdasarkan kaidah/ketentuan ukuran sampel penelitian pendekatan kualitatif. Begitu juga, kalau data penelitian akan dijaring dengan penelitian kuantitatif maka ukuran sampel mengikuti ketentuan penelitian kuantitatif. Hal tersebut sama, kalau tujuan penelitian untuk generalisasi hasil penelitian ke tingkat populasi maka dipergunakan ukuran sampel yang berlaku dalam penelitian kuantitatif.

12 14 Terdapat pertimbangan pokok yang harus diperhatikan yaitu pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif umumnya sampel berukuran besar, karena ada aturan dalam penelitian ini jika sampel diambil semakin besar, maka hasil akan mencerminkan kenyataan (populasi). Sementara itu, dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif umumnya sampel yang digunakan berjumlah kecil. Karena pada penelitian jenis ini bukan jumlah yang diutamakan melainkan kualitas sampel yang memiliki informasi banyak terhadap masalah yang dikaji itu yang diutamakan. 2. Teknik Analisis Data Pada tahapan analisis data dalam metode kombinasi sangatlah berhubungan dengan strategi yang dipilih. Analisis data bisa dilakukan berdasarkan pada pendekatan kualitatif (deskripsi dan analisis teks atau gambaran secara tematik) dan kuantitatif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial), atau antara dua pendekatan ini. Creswell (2012) menyebutkan beberapa analisis data pada mixed method yaitu: 1. Transformasi data. Dalam strategi-strategi konkuren, peneliti bisa saja menghitung data kuantitatif atau sebaliknya peneliti juga dapat mengalifikasi data kuantitatif. 2. Mengeksplorasi outlier-outlier. Dalam strategi-strategi sekuensial, analisis data kuantitatif pada tahap pertama dapat menghasilkan kasus-kasus ekstrim dan outlier. Setelah analisis penliti dapat menindaklanjuti dengan wawancara kualitatif tentang kasus-kasus outlier tersebut untuk memperoleh penegtahuan tentang mengapa kasus ini berbeda/menyimpang dari sampel kuantitatif. 3. Membuat instrumen. Dengan menerapkan salah satu strategi sekuensial sebelumnya, kumpulkan tema-tema atau statemen tertentu tertentu dari partisipan pada tahap pertama, selanjutnya gunakan statemen tersebut sebagai item-item spesifik dan temanya sebagai skala-skla untuk membuat instrument survey kuantitatif. Pada tahap ketiga, cobalah

13 15 menvalidasi instrument tersebut dengan sampel yang representative dari populasi. 4. Menguji level-level ganda. Dengan menerapkan strategi embedded konkuren, lakukan survey (misalnya, pada kelompok-kelompok) untuk mengumpulkan hasil-hasil kuantitatif tentang sampel. Pada waktu bersamaan, lakukan wawancara kualitatif (seperti, pada individu-individu) untuk mengeksplorasi suatu fenomena berdasarkan pandangan individuindividu dalam kelompok-kelompok tersebut. 5. Membuat matriks/tabel. Dengan menerapkan salah satu strategi konkuren yang sudah dijelaskan sebelumnya, kombinasikan informasi-informasi yang diperoleh dari pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif kedalam bentuk matriks atau tabel. F. Menulis Hasil Penelitian Kombinasi Penulisan hasil penelitian kombinasi akan berbeda untuk setiap desainnya. Jika urutan pertama merupakan penelitian kuantitatif, maka tahap awal hasil penelitian merupakan hasil dari data-data kuantitatif. Hasil olah statisti ( uji normalitas, homogenitas) berdasar hipotesis ditulis dalam bentuk tabel kemudian disimpulkan apakah hipotesisnya ditolak atau diterima. Dilanjutkan dengan menunjukkan temuan penelitian berupa rumusan masalah serta hasil uji penelitian. Kemudian penulisan hasil penelitian tahap kedua yakni penelitian kualitatif. Memuat hasil analisis dari instrumen hasil tes, analisis yang lebih mendalam dari tes yang dilaksanakan. Jadi pada penelitian kombinasi, hasil penelitiannya yang ditulis pertama berdasar dari jenis penelitian apa yang digunakan pada tahap pertama dan selanjutnya. G. Aplikasi Mixed Methods Research dalam Penelitian Pendidikan Matematika Berikut beberapa contoh penerapan penelitian kombinasi pada pendidikan Matematika yaitu:

14 16 1. Kemampuan Konstruksi Bukti dan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar Melalui Guided Discovery Learning Pendekatan Motivation to Reasoning and Proving Tasks. Penelitian ini menggunakan model sequential explanatory. Penelitian kuantitatif tahap pertama diarahkan untuk mengungkap adanya pengaruh faktor pembelajaran terhadap kemampuan siswa dalam konstruksi bukti, pemahaman bukti, dan berpikir kritis matematis. Temuan atas jawaban dari hipotesis penelitian tahap pertama merupakan modal awal bagi penelitian tahap kedua. Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mengungkap lebih mendalam dukungan Guided Discovery Learning melalui Pendekatan Motivation to Reasoning and Proving Tasks terhadap aspek yang diamati. Adapun tahapan pelaksanaan penelitiannya seperti di bawah ini.

15 17 Dalam menentukan sampel, digunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu tes, perangkat pembelajaran, angket, dan lembar observasi. Pada pelaksanaan analisis data, data kuantitatif diperoleh melalui pekerjaan mahasiswa pada tes akhir. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas dosen dengan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, serta angket yang disebarkan ke mahasiswa serta hasil wawancara antar dosen dan mahasiswa yang terpilih. Analisis data kuantitatif diarahkan untuk mengalisis kemampuan mahasiswa dalam tiga aspek yang diukur yakni kemampuan konstruksi bukti, pemahaman bukti dan berpikir kritis matematis. Data kuantitatif yang telah dikelompokkan berdasarkan model pembelajaran dan jenjang kemampuan awal mahasiswa, dilakukan pengujian persyaratan analisis statistik parametrik sebagai dasar dalam penggunaan jenis uji hipotesis. Bagian akhir dari analisis data kuantitatif diarahkan untuk mengetahui pengaruh interaksi secara bersama-sama antara model pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa. Penelitian tahap kedua menggunakan metode kualitatif yang merupakan tindak lanjut dari penelitian tahap pertama. Kajian pendalaman (pemadatan) dilakukan melalui wawancara peneliti dengan sampel (partisipan) yang dipilih secara teoritis (theoretical sampling), yakni pengambilan sampel bertujuan, berdasarkan kebutuhan data pendukung terhadap teori yang dikembangkan. Hasil penelitian kuantitatif dituliskan terlebih dahulu dilanjutkan pembahasan dari penelitian kuantitatif, kemudian menunjukkan hasil penelitian kualitatif serta pembahasannya. Karena penelitian ini menggunakan desain sequential explanatory. 2. Efektivitas Metode Problem Posing terhadap Self-Regulated Learning dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan metode problem posing dengan materi relasi dan fungsi efektif. Populasi penelitian ini adalah peserta didik di SMK Teknika Cisaat. Sampel diambil dengan teknik purposif, yaitu kelas X Otomotif -7 sebagai kelas eksperimen dan

16 18 kelas X Mesin -3 sebagai kelas kontrol. Variabel penelitian ini adalah aktivitas metode problem posing, pemahaman konsep dan Self-regulated learning. Metode penelitian yang diguanakan adalah mixed method dengan desain penelitiannya adalah tipe penyisip (The Embedded Design). Instrumen penelitiannya terdiri dari instrumen tes, yaitu tes pemahaman konsep dan non tes yaitu observasi, wawancara, Skala Likert Self-Regulated Learning. Data diolah dengan bantuan software SPSS 16.0 dan Excel Analisis data menggunakan ANOVA dua jalur dan uji regresi. Hasil penelitian aktivitas belajar dengan metode problem posing menunjukkan kriteria baik. Pemahaman konsep matematika peserta didik yang menggunakan metode problem posing lebih baik daripada metode ekspositori. Self-Regulated Learning peserta didik yang menggunakan metode problem posing lebih baik dari metode ekspositori. Begitu pula dengan uji regresi menunjukan adanya pengaruh positif antara metode problem posing terhadap pemahaman konsep begitu pula ada pengaruh positif antara SLR dengan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan pembelajaran matematika dengan metode problem posing terhadap self-regulated learning dan pemahaman konsep merupakan pembelajaran yang efektif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Amuntai Utara sebagai tempat penelitian. sedangkan Metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Amuntai Utara sebagai tempat penelitian. sedangkan Metode dalam penelitian 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu mengambil TPA yang menerapkan metode Iqra dan Tilawati di kecamatan Amuntai

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Macam Data Penelitian

Gambar 1.1 Macam Data Penelitian 1986 2026 Gambar 1.1 Macam Data Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 1.4. Data ratio, jarak sama dan mempunyai nilai nol absolute (karena nilai nol maka tidak terlihat} Kuantitatif Survei Eksperimen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian Populasi adalah jumlah keseluruhan subyek atau obyek yang akan diteliti. Populasi dapat diartikan sebagai jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kombinasi atau lebih dikenal dengan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah mixed methodes dengan model concurrent embedded strategy yaitu suatu desain yang menggunakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed. Methods). Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed. Methods). Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, Metode penelitian kombinasi (mixed methods)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods design (penelitian campuran). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Strategi Penelitian Metode dan Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara kolektif sehingga kekuatan penelitian semakin besar. 1

BAB III METODE PENELITIAN. secara kolektif sehingga kekuatan penelitian semakin besar. 1 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (Mixed method). Penelitian metode campuran adalah pendekatan penelitian yang mengkombinaskan atau

Lebih terperinci

Kuantitatif age Pengembangan instrumen penelitian. Penentuan populasi. Tes Kemampuan Awal Mahasiswa (KAM) Analisis data kuantitatif.

Kuantitatif age Pengembangan instrumen penelitian. Penentuan populasi. Tes Kemampuan Awal Mahasiswa (KAM) Analisis data kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed method) tipe sequential dengan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif secara berurutan (Creswell, 2010). Tahap pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Mufid, S.Ag., SS., M.Hum Pelatihan Soft Skills bagi Pegawai Perpustakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpumpulan data, pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed methodology).

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian mixed

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian mixed 94 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Mixed Methods Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian mixed methods. Penggunaan metode penelitian ini didasari pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan sebagai berikut: A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kombinasi, atau lebih dikenal dengan mixed method research, yaitu penelitian yang menggabungkan antara penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, variabel penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian merupakan suatu rangkaian strategi yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna tercapainya suatu tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif). Penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi kasus dan metode analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (campuran). Dimana ada dua jenis data yang nantinya digunakan dan diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (campuran). Dimana ada dua jenis data yang nantinya digunakan dan diolah 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif (campuran). Jenis penelitian ini juga sering disebut dengan istilah mixed

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian memiliki rancangan yang menggambarkan prosedur atau langkah langkah yang harus ditempuh, sumber data, dan dengan cara bagaimana data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

MIXED METHODS RESEARCH

MIXED METHODS RESEARCH MIXED METHODS RESEARCH TOPIK BAHASAN Apa Mixed Methods Research? Mengapa lahir Mixed Methods Research? Bagaimana Melaksanakan Mixed Methods Research? DEFINISI MIXED METHODS RESEARCH Mixed Methods Research

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penarikan sampel, definisi konseptuan dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODE PENELITIAN. spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yakni merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang menggunakan penalaran deduktif aksiomatis, tidak menerima kebenaran hanya berdasarkan pada peristiwa induktif. Generalisasi yang hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010:120) eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan mengembangkan model pembelajaran PjBL pada pembelajaran mikrokontroler dengan berbantuan aplikasi Software Proteus. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Inquiry lesson yang dimaksud adalah pembelajaran inquiry tentang kompetensi dasar, Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Terlihat dari judul penelitian ini akan dilakukan secara experiment. Dimana penelitian eksperimen mengambil sampel secara acak murni, namun pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai eksperimen semu atau quasy experiment karena tidak dapat mengontrol semua variabel internal maupun eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan di semua aspek kehidupan. Dalam hal ini diperlukan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, sebab penelitian ini adalah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian memerlukan sebuah pendekatan yang digunakan sebagai pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar 3.1 SKGP Elektrometri Kompetensi Calon Guru Kimia Kecerdasan Majemuk Praktikum Elektrometri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode 29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi (seperti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, di mana subjek tidak dikelompokan secara acak tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Penelitian dengan metode campuran (mixed

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods). Metode campuran adalah teknik penelitian di mana teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni. Russefendi (2010, hlm. 35) menyatakan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan penelitian, karena dalam mengumpulkan data dibutuhkan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan penelitian, karena dalam mengumpulkan data dibutuhkan lokasi 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Untuk mengetahui subjek penelitian, yang selanjutnya dilakukan penganalisaan terhadap subjek yang dimaksud, maka sebagai langkah awal adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data

METODE PENELITIAN. menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data primer),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyusun rambu-rambu panduan penyusunan bahan ajar berorientasi LS yang dapat digunakan oleh guru atau penulis bahan ajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005:35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PE NGARUH MO DEL PE MBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

LABORATORIUM PENDIDIKAN EKONOMI UNNES

LABORATORIUM PENDIDIKAN EKONOMI UNNES LABORATORIUM PENDIDIKAN EKONOMI UNNES Skripsi merupakan karya tuis ilmiah yang disusun dan dipertahankan sebagai persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pendidikan atau non pendidikan. Penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian komparatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dari uraian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jalan Kates No. 8, Boyolali. Alasan pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun

Lebih terperinci