METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 METODOLOGI PENELITIAN RESUME BUKU RESEARCH DESIGN KARYA JOHN. W. CRESWELL (BAB I. MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Dr. H. Danny Meirawan, M. Pd. Dr. Sururi, M.Pd. Penyusun: Ferta Nurfadyaningsih NIM Jeannie S. F. NIM Yulan Tiarni Legistia NIM PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Maha Segalanya, atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kami tim penyusun. Karena hanya dengan rahmatnya jualah kami mampu menyelesaikan bedah buku John. W. Creswell yang berjudul Research Design pada Bab I. Bedah buku ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang revolusioner dunia yang telah mengubah sejarah dari masa kegelapan menuju masa yang terang dan sentosa dengan syariat yang dibawanya, yakni Agama Islam. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam bedah buku ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. Cukup sekian dan terima kasih. Bandung, September 2017 Penyusun I

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... I BAB I PEMBAHASAN BUKU... 1 A. MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN... 1 I. Jenis Rancangan... 1 II. Tiga Komponen Penting dalam Rancangan Penelitian... 2 III. Rancangan Penelitian... 7 IV. Metode Penelitian B. PENDEKATAN PENELITIAN SEBAGAI PANDANGAN-DUNIA, STRATEGI, DAN METODE C. KRITERIA DALAM MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN Masalah penelitian Pengalaman pribadi Pembaca KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA II

4 BAB I PEMBAHASAN BUKU A. MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN Pendekatan penelitian (research approach) adalah suatu rencana dan prosedur penelitian hingga langkah-langkah penelitian. Dalam hal ini berisi tentang asumsiasumsi, metode-metode dalam pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi data. I. Jenis Rancangan a. Penelitian Kualitatif Penelitian Kualitatif adalah metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum, serta menafsirkan makna data. Dalam penelitian jenis ini, bentuk laporan akhir yang disuguhkan memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Semua yang terlibat dalam penelitian ini harus menerapkan cara pandang yang induktif, berfokus pada makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan. b. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel dalam hal ini diukur, dan biasanya dengan instrumen-instrumen penelitian. Sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Dalam penelitian jenis ini, bentuk laporan akhir yang disuguhkan pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten. Dimulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Sama halnya dengan penelitian kualitatif, pada penelitian ini juga 1

5 perlu memiliki asumsi-asumsi untuk menguji teori secara deduktif, mencegah munculnya bias-bias, mengontrol penjelasan-penjelasan alternatif, dan mampu mengeneralisasi serta menerapkan kembali penemuan-penemuannya. c. Metode Campuran Penelitian mixed method adalah penelitian yang melibatkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, penggabungan dua bentuk data, dan penggunaan rancangan yang berbeda, yang dapat melibatkan asumsi-asumsi filosofis dan kerangka kerja teoritis. Asumsi inti dari metode campuran ini adalah kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang memberikan pemahaman lebih lengkap daripada hanya satu pendekatan saja dalam perumusan masalah penelitian. II. Tiga Komponen Penting dalam Rancangan Penelitian a. Beberapa Pandangan Dunia Filosofis Gambar 1 Kerangka Kerja Rancangan Penelitian-Relasi antara Pendangan Dunia, Rancangan-Rancangan Penelitian, dan Metode-Metode Penelitian Pandangan-pandangan filosofis yang dijelaskan oleh peneliti hendaknya menyertakan dalam proposalnya, satu bagian khusus yang membahas sejumlah sebagai berikut: 2

6 Pandangan dunia filosofis yang diusulkan dalam penelitian. Definisi gagasan-gagasan dasar tentang pandangan dunia tersebut. Bagaimana pandangan dunia itu membentuk pendekatan penelitian. Tabel 1 Empat Pandangan Dunia Post Positivisme Konstruktivisme Determinisme Pemahaman Reduksionisme Makna yang beragam dari partisipan Pengamatan dan pengukuran mepiris Konstruksi sosial dan historis Verifikasi teori Penciptaan teori Transformatif Politis Berorientasi kekuasaan dan keadilan Kolaboratif Berorientasi perubahan Pragmatisme Akibat-akibat tindakan Berpusat pada masalah Pluralistik Berorientasi pada praktik dunia nyata 1. Pandangan Dunia Post Positivisme Philllips dan Burbules (2000) mengemukakan asumsi-asumsi dasar yang menjadi inti dalam paradigma penelitian post-positivis, antara lain: a) Pengetahuan bersifat konjetural/ terkaan (dan antifondasional/ tidak berlandaskan apa pun). Artinya, bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran yang absolut. Oleh karena itu, bukti yang dibangun dalam penelitian sering kali lemah dan tidak sempurna. Oleh karena alasan ini pula, banyak peneliti yang berpendapat bahwa mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya. Bahkan, tidak jarang mereka juga gagal untuk menyangkal hipotesisnya. 3

7 b) Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi klaim-klaim lain yang kebenarannya jauh lebih kuat. Sebagian besar, penelitian kuantitatif selalu diawali dengan pengujian atas suatu teori. c) Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan yang logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan menggunakan instrumen-instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh para partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi penelitian. d) Penelitian harus mampu mengembangkan stetemen-stetemen yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti membuat relasi antarvariabel dan mengemukakannya dalam bentuk pertanyaan dan hipotesis. e) Aspek penting dalam penelitian adalah sikap objektif. Para peneliti harus menguji kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang sekiranya mengandung bias. Untuk itulah, dalam penelitian kuantitatif, standar validitas dan realibilitas menjadi dua aspek penting yang wajib dipertimbangkan oleh peneliti. 2. Pandangan Dunia Konstruktivis Crotty (1998) mengemukakan sejumlah asumsi-asumsi dasar yang menjadi inti dalam paradigma penelitian kontruktivis, antara lain: a) Makna-makna dikonstruksi oleh manusia agar mereka bisa terlibat dengan dunia yang tengah mereka tafsirkan. Para peneliti kualitatif cenderung menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar partisipan dapat mengungkapkan pandangan-pandangannya. b) Manusia senantiasa terlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahaminya berdasarkan perspektif historis dan sosial mereka sendiri. Kita semua dilahirkan ke dunia, yang dianugerahkan oleh kebudayaan di sekeliling kita. Oleh karena itu, peneliti kualitatif harus memahami konteks 4

8 atau latar belakang partisipan mereka dengan cara mengunjungi konteks tersebut dan mengumpulkan sendiri informasi yang dibutuhkan. Mereka juga harus menafsirkan apa yang mereka cari, yakni sebuah penafsiran yang dibentuk oleh pengalaman dan latar belakang mereka sendiri. c) Pada dasarnya lingkungan sosial inilah yang menciptakan makna, yang muncul di dalam dan di luar interaksi dengan komunitas manusia. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif di mana di dalamnya peneliti menciptakan makna dari data lapangan yang dikumpulkan. 3. Pandangan Dunia Transformatif Mertens (2010) mengemukakan tentang karakteristik-karakteristik inti dari pandangan-dunia atau paradigma transformatif, antara lain: a) Pandangan dunia transformatif menempatkan kepentingan sentral pada penelitian kehidupan dan pengalaman-pengalaman berbagai kelompok yang secara tradisional telah termarginalkan. Kepentingan khusus dari berbagai kelompok ini adalah bagaimana kehidupan mereka dibatasi oleh para penindas dan strategi-strategi yang mereka gunakan untuk melawan, menantang, dan melanggar pembatas-pembatas ini. b) Dalam meneliti beragam kelompok ini, penelitian fokus pada ketidak-adilan berdasarkan gender, ras, etnisitas, disabilitas, orientasi seksual, dan kelas sosial ekonomi yang menghasilkan hubungan kekuasaan asimetris. c) Penelitian dalam pandangan dunia transformatif menghubungkan tindakan politis dan sosial dengan ketidakadilan ini. d) Penelitian transformatif menggunakan teori program keyakinan tentang bagaimana program bekerja dan mengapa masalah penindasan, dominasi, dan relasi kekuasaan dapat terjadi. 5

9 4. Pandangan Dunia Pragmatis Cherryholmes (1992), Morgan (2007), dan Creswell (2016) mengemukakan dasar-dasarr filosofis tentang pragmatisme, antara lain: a) Pragmatisme tidak hanya diterapkan untuk satu sistem filsafat atau realitas saja. Pragmatisme juga dapat digunakan untuk penelitian metode campuran yang di dalamnya para peneliti bisa dengan bebas melibatkan asumsiasumsi kuantitatif dan kualitatif ketika mereka terlibat dalam penelitiannya. b) Setiap peneliti memiliki kebebasan untuk memilih. Artinya mereka bebas untuk memilih metode, teknik, dan prosedur penelitian yang dianggap terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka. c) Kaum pragmatis tidak memandang dunia sebagai kesatuan yang mutlak. Artinya, para peneliti metode campuran dapat menerapkan berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data ketimbang hanya menggunakan satu pendekatan saja. d) Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu. Kebenaran tidak didasarkan pada dualitas antara kenyataan yang berada di luar pikiran dan kenyataan yang ada dalam pikiran. Oleh karena itu, dalam penelitian metode campuran, para peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif, karena mereka meneliti untuk memberikan pemahaman yang baik terhadap masalah penelitian. e) Para peneliti pragmatis selalu melihat apa dan bagaimana meneliti berdasarkan akibat-akibat yang akan mereka terima di mana mereka akan menjalankan penelitian tersebut. Para peneliti metode campuran pada umumnya selalu memiliki tujuan atas pencampuran ini. f) Kaum pragmatis setuju bahwa penelitian selalu muncul dalam konteks sosial, historis, politis, dan lain sebagainya. Artinya, penelitian metode campuran bisa saja beralih pada paradigma post modern, suatu pandangan teoritis yang reflektif terhadap keadilan sosial dan tujuan-tujuan politis. g) Kaum pragmatis percaya akan dunia eksternal yang berada di luar pikiran sebagaimana yang berada di dalam pikiran manusia. Mereka juga percaya 6

10 bahwa kita harus berhenti bertanya tentang realitas dan hukum-hukum alam. Bahkan, mereka sepertinya ingin mengubah subjek (Rorty, 1983: 14). h) Untuk itulah, bagi para peneliti metode campuran, pragmatisme dapat membuka pintu untuk menerapkan metode yang beragam, pandangan dunia yang berbeda-beda, dan asumsi yang bervariasi, serta bentuk yang berbeda dalam pengumpulan dan analisis data. III. Rancangan Penelitian Tabel 2 Rancangan-rancangan Penelitian Alternatif Kuantitatif Kualitatif Metode Campuran Rancangan-rancangan eksperimental. Rancangan-rancangan non-eksperimental, seperti survei. Penelitian naratif Fenomenologi Grounded theory Etnografi Studi kasus Konvergen Sekuensial eksplanatori Sekuensial eksploratori Transformatif, embedded, atau multifase a. Rancangan Penelitian Kuantitatif 1) Penelitian survey (survey research) berusaha memaparkan deskripsi kuantitatif atau deskripsi numerik kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut. Penelitian ini meliputi studi-studi cross-sectional dan longitudinal yang menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur untuk pengumpulan data, yang bertujuan untuk mengeneralisasi dari sampel menjadi populasi (Fowler, 2008). 2) Penelitian eksperimen (experimental research) berusaha menentukan apakah suatu treatment mempengaruhi hasil dari sebuah penelitian. Pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada suatu kelompok (sering disebut kelompok treatment) dan tidak menerapkannya 7

11 pada kelompok yang lain (sering disebut kelompok kontrol), lalu menentukan bagaimana dua kelompok tersebut menentukan hasil akhir. Penelitian ini mencakup eksperimen-aktual dengan penugasan acak (random assignment) atas subjek-subjek yang di-treatment dalam kondisi tertentu, dan kuasi-eksperimen dengan prosedur non-acak (Keppel, 1991). Termasuk dalam kuasi-eksperimen adalah rancangan single-subject. b. Rancangan Penelitian Kualitatif 1) Penelitian naratif (narrative research) merupakan rancangan penelitian tentang kemanusiaan di mana peneliti mempelajari kehidupan individuindividu dan meminta seorang atau sekelompok individu untuk menceritakan kehidupan mereka (Reissman, 2008). Informasi ini kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif. Di akhir tahap penelitian, peneliti harus menggabungkan dengan gaya naratif pandanganpandangannya tentang kehidupan partisipan dengan pandanganpandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri (Clandinin&Connelly, 2000). 2) Riset fenomenologi (phenomenological research) merupakan rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi di mana peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia tentang suatu fenomena tertentu seperti yang dijelaskan oleh para partisipan. Deskripsi ini berujung pada inti sari pengalaman beberapa individu yang telah mengalami semua fenomena tersebut. Rancangan ini memiliki landasan filosofis yang kuat dan melibatkan pelaksanaan wawancara (Giorgi, 2009; Moustakas, 1994). 3) Grounded theory merupakan rancangan penelitian dari sosiologi yang di dalamnya peneliti memperoleh teori umum dan abstrak dari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu yang berasal dari pandangan-pandangan partisipan. Rancangan ini menggunakan berbagai tahap pengumpulan data dan penyaringan serta antar-hubungan kategori-kategori informasi yang diperoleh (Charmaz, 2006; Corbin dan Stauss, 2007). 8

12 4) Etnografi adalah rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan sosiologi yang di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan tindakan dari suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup lama. Pengumpulan data sering melibatkan observasi dan wawancara. 5) Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang ditemukan di banyak bidang, khususnya evaluasi, di mana peneliti mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas, proses atau satu individu atau lebih. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Stake, 1995; Yin, 2009, 2012). c. Rancangan Penelitian Metode Campuran Metode campuran melibatkan penggabungan atau penyatuan dan data kualitatif serta kuantitatif dalam penelitian. Data kualitatif cenderung bersifat open ended tanpa respon yang telah ditentukan sedangkan data kuantitatif biasanya mencangkup respon close ended seperti yang ditemukan pada kuesioner atau instrumen-instrumen psikologi. Pemikiran awal tentang nilai metode campuran terletak dalam gagasan bahwa semua metode memiliki bias serta kelemahan dan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif menetralkan kelemahan dari masing-masing bentuk data. Triangulasi sumber-sumber data suatu cara dalam mencari konvergensi pada metode kualitatif dan metode kuantitatif pun muncul (Jick, 1979). Pada awal 1990-an metode penelitian campuran beralih ke konvergensi sistematik database kuantitatif dan kualitatif, serta gagasan penyatuan jenis rancangan penelitian yang berbeda ini muncul. Jenis-jenis rancangan ini dibahas secara ekstensif dalam berbagai handbook utama yang membicarakan bidang ini pada 2003 (Tashakkori & Teddlie, 2010). Prosedur-prosedur untuk memperluas metode campuran berkembang sebagai berikut: 9

13 Cara-cara untuk mengintegrasikan data kualitatif dan data kuantitatif, seperti satu database, dapat digunakan untuk mengecek keakuratan (validitas) database yang lain. Satu database dapat membantu menerangkan database lainnya, dan satu database dapat mengeksplorasi jenis pertanyaan-pertanyaan berbeda daripada database lainnya. Satu database dapat mengarahkan ke instrument yang lebih baik ketika instrument-instrumen tidak cocok untuk suatu sampel atau populasi Satu database dapat didasarkan pada database-database lainnya dan satu database dapat saling bergantian dengan database lain selama penelitian longitudinal. Rancangan dikembangkan dan gagasan ditambahkan untuk pembaca memahami rancangan, tantangan untuk bekerja dengan rancangan yang muncul (Creswell & Plano Clark, 2011). Dewasa ini, masalah-masalah praktis sedang banyak dibahas menyangkut contoh-contoh penelitian metode campuran dan kriteria evaluatif yang bagus, penggunaaan sebuah tim untuk elaksanakan model penelitian ini serta perluasan metode campuran ke negara-negara lain dan bidang ilmu lainnya. Ada tiga model utama dalam metode campuran ini yakni: Metode penelitian paralel konvergen (convergent parallel mixed method) adalah bentuk rancangan metode campuran dimana peneliti mengumpulkan atau menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar dapat memberikan analisis masalah penelitian secara komprehensif. Dalam rancangan ini, peneliti mengumpulkan kedua bentuk data pada waktu yang hampir bersamaan dan kemudian menggabungkan informasi-informasi dalam interpretasi hasil secara keseluruhan. Kontradiksi atau ketidakkongruenan temuan-temuan diterangkan atau lebih lanjut digali dalam rancangan ini. Metode campuran sekuensial eksplanatori (explanatory sequential mixed methods) adalah dimana peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian kuantitatif, menganalisis hasil dan kemudian menyusun hasil untuk menerangkannya secara lebih terperinci dengan penelitian kualitatif. 10

14 Penelitian kualitatif dianggap eksplanatori karena hasil data kuantitatif awal diterangkan lebih lanjut dengan data kualitatif. Ia dianggap sekuensial karena fase kuantitatif awal diikuti oleh fase kualitatif. Jenis rancangan ini popular dalam bidang-bidang dengan orientasi kuantitatif ynag kuat (oleh karena itu proyek dimulai dengna penelitian kuantitatif), tetapi ia menampilkan tantangan untuk mengidentifikasi hasil-hasil kuantitatif agar dapat lebih lanjut dieksplorasi dan untuk mengidentifikasi ukuran-ukuran sampel yang tidak sama bagi masing-masing fase penelitian. Metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) adalah kebalikan dari rancangan sekuensial eksplanatori. Dalam pendekatan sekuensial eksploratori peneliti terlebih dahulu memulai dengan fase penelitian kualitatif dan mengeksplorasi pandangan para partisipan. Data yang didapat kemudian dianalisis, dan informasi yang digunakan untuk membangun instrumen yang paling cocok dengan sampel penelitian digunakan untuk mengidentifikasi instrumen-instrumen yang tepat dalam fase kuantitatif follow-up, atau untuk menentukan variable-variabel yang perlu dilanjutkan ke penelitian kuantitatif follow-up. Tantangan-tantangan tertentu untuk rancangan ini terletak pada fokusnya dalam temuan-temuan kualitatif yang tepat untuk digunakan dan pemilihan sampel untuk kedua fase penelitian. Model-model dasar ini kemudian dapat digunakan pada strategi-strategi metode campuran yang lebih maju. Metode campuran transformative (transformative mixed methods) adalah rancangan yang menggunakan pandangan teoritis yang diambil dari keadilan atau kekuasaan social sebagai perspektif menyeluruh dalam rancangan yang berisi data kuantitatif dan kualitatif. Data dalam bentuk penelitian ini dapat digabungkan atau dapat diurutkan. Rancangan metode campuran embedded (embedded mixed methods) menggunakan data konvergen dan data sekuensial, tetapi gagasan pokoknya adalah data kualitatif dan kuantitatif dimasukan dalam rancangan yang lebih besar (misalnya suatu eksperimen) dan sumber data berperan mendukung rancangan secara keseluruhan. Rancangan metode campuran 11

15 multiphase (multiphase mixed methods) umum digunakan dalam bidang evaluasi dan intervensi program. Dalam rancangan yang sudah maju ini, strategi-strategi konkruen atau sekuensial digunakan bersamaan agar dapat dengan baik memahami yujuan program dalam jangka panjang. IV. Metode Penelitian Komponen ketiga dalam kerangka kerja penelitian adalah metode-metode penelitian spesifik yang berkaitan dengan strategi pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Peneliti perlu mempertimbangkan sejumlah metode pengumpulan data dan mengaturnyna secara sistematis, misalnya berdasarkan level metode atas sifat objek penelitian, fungsi metode saat peneliti menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka, dan focus metode tersebut pada analisis data yang numeric atau non-numerik. Tabel 3 Metode Kuantitatif, Metode Campuran, dan Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Metode Campuran Metode Kualitatif Bersifat Predetermined Bersifat Pre-determined (sudah dan metode yang ditentukan berkembang sebelumnya) Pertanyaan-Pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan Yang didasarkan Pada terbuka dan tertutup instrumen penelitian Berbagai bentuk data Data Performa, data yang menggambarkan sikap, data semua kemungkinan Analisis statistik Analisis statistik dan analisis tekstual Metode yang berkembang Pertanyaan-pertanyaan terbuka Data wawancara, data observasi, data dokumen, dan data audio-visual Analisis tekstual dan gambar 12

16 Interpretasi statistik Interpretasi seluruh database Interpretasi tema dan pola Peneliti mengumpulkan data dengan bantuan instrumen atau tes (seperti, pertanyaan-pertanyaan tentang harga diri) atau mengumpulan informasi dengan bantuan checklist perilaku (seperti, observasi atas seorang pekerja yang terlibat dalam keterampilan yang kompleks). Di sisi lain, pengumpulan data juga bisa melibatkan peneliti untuk mengunjungi secara langsung tempat penelitian dan mengobservasi perilaku individu-individu di dalamnya tanpa ada pertanyaan yang disediakan sebelumnya atau melakukan wawan cara secara aktif atas individu-individu tersebut agar dapat mengungkapkan gagasannya tentang topik penelitian, tanpa harus menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Pemilihan metode ini pada akhirnya haruslah disesuaikan dengan maksud peneliti; apakah peneliti bermaksud untuk menggali informasi yang diinginkan atau membiarkannya muncul begitu saja dari para partisipan. Atau, apakah peneliti ingin menganalisis jenis data berupa informasi numerik yang dikumpulkan dari instrumen penelitian atau informasi teks yang dikumpulkan dari rekaman hasil pembicaraan dengan partisipan. Atau, apakah peneliti ingin menafsirkan, hasil-hasil statistik atau mereka ingin menafsirkan kecenderungan-kecenderungan atau pola-pola umum yang muncul dari data penelitian. Dalam sejumlah penelitian, data kuantitatif dan kualitatif bisa saja dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan secara bersama-sama. Data instrumen dapat dilengkapi dengan observasi-terbuka, atau data sensus dapat diikuti dengan wawancara mendalam. Akan tetapi, dalam kasus metode campuran, peneliti membuat inferensi atau kesimpulan antara data kuantitatif dan data kualitatif. 13

17 B. PENDEKATAN PENELITIAN SEBAGAI PANDANGAN-DUNIA, STRATEGI, DAN METODE Pandangan-dunia, rancangan, dan metode, semuanya turut menentukan apakah suatu rancangan penelitian akan cenderung kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Berikut ini, akan digambarkan bagaimana ketiga elemen ini (pandangan-dunia, strategi, dan metode) berkombinasi dalam satu skenario penelitian: Penelitian kuantitatif pandangan-dunia post-positivis, strategi penelitian eksperimen, dan metode pre- dan post-test perilaku Dalam skenario ini, peneliti kuantitatif menguji suatu teori dengan cara memerinci hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut. Strategi eksperimen diterapkan untuk menilai perilaku-perilaku, baik sebelum maupun sesudah proses eksperimen. Datadata dikumpulkan dengan bantuan instrumen khusus yang dirancang untuk rnenilai perilaku-perilaku, sedangkan informasi-informasi dianalisis dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik dan penguiian hipotesis. Penelitian kualitatif pandangan-dunia konstruktivis, strategi etnografis, dan metode observasi perilaku Dalam hal ini, peneliti kuatitatif berusaha membangun makna tentang suatu fenomena berdasarkan pandangan-pandangan dari para partisipan. Misalnya, peneliti menerapkan strategi etnografis dengan berusaha mengidentifikasi suatu komunitas culture-sharing, lalu meneliti bagaimana komunitas tersebut mengembangkan polapola perilaku yang berbeda dalam satu waktu. Salah satu metode pengumpulan data untuk strategi semacam ini adalah dengan mengobservasi perilaku para partisipan dengan cara terlibat langsung dalarn aktivitas-aktivitas mereka. Penelitian kualitatif pandangan-dunia transformatif, strategi naratif, dan metode wawancara terbuka Untuk penelitian yang satu ini, peneliti berusaha menyelidiki suatu isu yang berhubungan dengan penindasan individu-individu tertentu. Untuk meneliti isu ini, cerita-cerita dikumpulkan dari individu-individu tersebut dengan menggunakan 14

18 pendekatan naratif. Individu-individu ini kemudian diwawancarai untuk mengetahui bagaimana mereka secara pribadi mengalami penindasan. Penelitian metode campuran pandangan-dunia pragmatis, strategi/ metode pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial Peneliti dengan metode campuran ini melakukan suatu penelitian dengan asumsi bahwa mengumpulkan berbagai jenis data yang dianggap terbaik dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dapat dimulai dengan survei secara luas agar dapat dilakukan generalisasi terhadap hasil penelitian dari populasi yang telah ditentukan. Kemudian, pada tahap selanjutnya, dilakukan wawancara kualitatif secara terbuka agar dapat mengumpulkan pandanganpandangan dari partisipan. Tabel 4 Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Metode Campuran Kecenderungan Pendekatan Kualitatif Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Metode Campuran Menggunakan Klaim Klaim-klaim Klaim-klaim asumsi-asumsi pengetahuan pengetahuan pengetahuan filosofis ini konstruktivis/ Post-positivis pragmatis advokasi/ transformative. Menerapkan Fenomenologi, Survei dan Sekuensial, strategi- grounded theory, eksprimen- konkuren, dan strategi etnografi, studi eksperimen. transformatif penelitian ini kasus, dan naratif Menerapkan Pertanyaan- Pertanyaan- Pertanyaan- metode- pertanyaan Pertanyaan pertanyaan metode ini terbuka, tertutup, terbuka dan pendekatan- pendekatan- tertutup, pendekatan yang pendekatan yang pendekatan- berkembang ditentukan 15

19 dinamis sebelumnya, data pendekatan yang (fleksibel/ numeric. berkembang emerging), data dinamis/ sedang tekstual dan muncul gambar (emerging) dan sudah ditentukan sebelumnya (predetermined), serta data dan analisis data kuantitatif dan kualitatif Menerapkan Posisinya sendiri Menguji atau Mengumpulkan praktik-praktik memverifikasi data kuantitatif penelitian ini teori atau dan data Mengumpulkan penjelasan kualitatif makna dari para Mengidentifikasi Mengembangkan partisipan variabel-variabel landasan Fokus pada yang akan diteliti pemikiran untuk konsep atau Menghubungkan pencampuran. fenomena tunggal variabel-variabel Menggabungkan Membawa nilai- dalam rumusan data pada tahap- nilai pribadi ke masalah dan tahap penelitian dalam penelitian hipotesis yang berbeda Meneliti konteks penelitian Menyajikan atau setting Menggunakan gambaran visual partisipan standar-standar tentang prosedur- Menvalidasi validitas dan prosedur dalam akurasi temuan- reliabilitas penelitian temuan 16

20 Menginterpretasi data Membuat agenda untuk perubahan atau reformasi Berkolaborasi dengan partisipan Mengobservasi dan mengukur informasi secara numerik (angkaangka) Menerapkan pendekatanpendekatan yang bebas-bias Menerapkan prosedurprosedur statistik Menerapkan praktik-praktik penelitian kuantitatif dan kualitatif C. KRITERIA DALAM MEMILIH RANCANGAN PENELITIAN Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran memiliki kemungkinan yang sama untuk diterapkan. Lalu, faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi seseorang untuk lebih memilih satu pendekatan tertentu ketimbang pendekaian lain untuk proposal penelitiannya? Selain ketiga komponen di atas (pandangan-dunia, strategi, dan metode), masalah penelitian, pengalaman-pengalaman pribadi, dan target pembaca juga perlu dipertimbangkan oleh peneliti dalam memilih rancangan penelitian yang tepat. 1. Masalah penelitian Masalah penelitian, yang akan dijelaskan lebih rinci haruslah masalah yang benarbenar perlu dibahas (seperti, masalah diskriminasi ras). Masalah itu berasal dari kekosongan literature, dan konflik pada hasil penelitian dalam literatur, topik-topik yang telah diabaikan dalam literature, kebutuhan untuk mengangkat suara partisipan yang termarjinalisasi dan masalah kehidupan nyata yang dijumpai di tempat kerja, rumah, masyarakat dan sebagainya. Masalah-masalah sosial tertentu terkadang turut menentukan pendekatan penelitian yang digunakan. Misalnya, jika masalah ini mengharuskan (a) identifikasi 17

21 faktor-faktor yang memengaruhi hasil, (b) fungsi keterlibatan, atau (c) pemahaman prediksi hasil, pendekatan kuantitatif menjadi pilihan terbaik. Pendekatanini juga layak diterapkan untuk menguji suatu teori atau pernyataan. Di sisi lain, jika ada suatu konsep atau fenomena yang perlu dipahami misalnya, karena sedikitnya penelitian yang membahas fenomena atau konsep tersebut berarti pendekatan kualitatif dapat dipilih sebagai jalan terbaik. Pendekatan kualitatif bersifat eksploratif,dan berguna bagi penelitipeneliti yang tidak mengetahui bagaimana menguji variabel-variabel. Jenis pendekatan ini juga bisa berguna, misalnya, karena ada topik yang baru, dan topik baru ini tidak pernah dibahas dengan sampel atau sekelompok individu tertentu; atau karena teori-teori yang ada selama ini belum diterapkan sebagai landasan untuk meneliti sampel atau sekelompok individu yang diteliti (Morse, 1991). Pendekatan metode campuran sangatlah berguna, terutama ketika pendekatan kuantitatif atau pendekatan kualitatif dirasa tidak memadai untuk memahami masalah yang diteliti. Alhasil, keduanya pun harus digabung agar mampu memahami masalah yang tengah diteliti. Misalnya, seorang peneliti mungkin saja ingin melakukan generalisasi terhadap penemuan-penemuannya atas populasi yang ada; atau ingin mengembangkan pandangan yang detail mengenai makna suatu fenomena atau konsep tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti tersebut terlebih dahulu harus mempelaiari variabel-variabel apa yang akan diteliti, kemudian menguji variabel-variabel ini berdasarkan sampel individu yang luas. Jika tidak, peneliti bisa melakukan survey terlebih dahulu pada sebagian besar individu, kemudian menindaklanjuti dengan sejumlah partisipan saja untuk memperoleh pandangan mereka tentang topik penelitian. Dalam kondisi seperti inilah, pengumpulan data kuantitatif yang tertutup dan data kualitatif yang terbuka, benar-benar diperlukan. 2. Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi juga turut memengaruhi para peneliti dalam memilih pendekatan yang akan mereka terapkan. Seseorang yang terbiasa dilatih dalam programprogram teknik, penulisan saintifik, statistik, dan komputer, serta terbiasa membaca jumal-jurnal kuantitatif di perpustakaan, ia cenderung akan memilih rancangan kuantitatif. Di sisi lain, seseorang yang sudah nyaman menulis buku atau melakukan 18

22 wawancara pribadi dan observasi, mungkin akan lebih tergerak untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Namun, seseorang yang terbiasa dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat mungkin akan memilih metode campuran. Biasanya, dia memiliki waktu dan sumber yang memadai untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif, serta memiliki outlet untuk menerapkan metode campuran yang jangkauannya cenderung luas. Oleh karena penelitian kuantitatif menjadi gaya penelitian tradisional, banyak prosedur, dan aturan yang dibuat untuk penelitian tersebut. Sebagian orang mungkin saja lebih nyaman dengan prosedur-prosedur penelitian kuantitatif yang sangat sistematis ini. Namun, bagi sebagian yang lain, hal ini justru kurang nyaman karena tidak dapat beradaptasi dengan keinginan sejumlah fakultas yang memang memiliki basis pendekatan kualitatif dan transformative dalam penelitian-penelitiannya. Apalagi, pendekatanpendekatan kualitatif diyakini menyediakan ruang inovasi yang lebih besar bagi kerangka kerja penelitian. Penelitian semacam ini juga memungkinkan munculnya tulisan-tulisan yang lebih kreatif dan bergaya sastrawi: suatu gaya yang sebagian orang lebih menyukainya. Untuk para penulis transformatif, tidak dapat disangkal ada dorongan yang kuat untuk mengejar topik yang memang sesuai dengan minat pribadi isu-isu yang berhubungan dengan orang-orang marginal misalnya, atau keinginan untuk menciptakan kelompok masyarakat yang lebih baik bagi mereka dan yang lainnya. Bagi para peneliti dengan metode campuran, proyek ini bisa saja menyita banyak waktu karena mereka dituntut untuk mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif sekaligus.artinya, penelitian dengan metode campuran ini hanya sesuai bagi seorang peneliti yang merasa nyaman dengan struktur penelitian kuantitatif yang cenderung rigid dan fleksibilitas penelitian kualitatif yang cenderung adaptif. 3. Pembaca Pada akhirnya, peneliti menulis laporan penelitian yang benar-benar bisa diterima oleh para pembaca. Pembaca-pernbaca ini bisajadi editor jurnal, pembaca jumal, dewan perguruan tinggi, peserta seminar, atau rekan-rekan satu bidang ilmu pengetahuan. Mahasiswa seharusnya mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang sudah biasa direstui dan digunakan oleh para pembimbing mereka. Pembaca yang telah 19

23 berpengalaman dengan penelitian kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran ini dapat membantu mahasiswa untuk menentukan pilihan mereka. 20

24 BAB II KESIMPULAN Dalam merencanakan suatu proyek penelitian, peneliti perlu menentukan apakah mereka akan menggunakan rancangan kualitatif, kuantitatif, atau metode campuran. Rancangan ini dipilih berdasarkan pandangan-dunia atau asumsi-asumsi filosofis tentang suatu penelitian,strategi-strategi penelitian,dan metode-metode penelitian.pilihan atas suatu rancangan penelitian biasanya dipengaruhi oleh masalah penelitian yang akan diteliti, pengalaman-pengalaman pribadi dari si peneliti, dan target pembaca yang diharapkan akan membaca hasil penelitian tersebut. 21

25 DAFTAR PUSTAKA Creswell, J.W. (2016). Research Design (Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 22

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN. A. Metode-metode penelitian kuantitatif

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN. A. Metode-metode penelitian kuantitatif METODE PENELITIAN KUANTITATIF Metode-metode dan komponen rancangan penelitian kuantitatif BAB II PEMBAHASAN A. Metode-metode penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism

Lebih terperinci

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Aplikasi Penelitian Mixed Method (Metode Campuran) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Mufid, S.Ag., SS., M.Hum Pelatihan Soft Skills bagi Pegawai Perpustakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Tanggal

Lebih terperinci

pada pertanyaan, menggunakan penelitian kualitataif atau kuantitatif? Pada artikel ini akan

pada pertanyaan, menggunakan penelitian kualitataif atau kuantitatif? Pada artikel ini akan METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com KUALITATIF ATAU

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods Research BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kombinasi (Mixed Methods Research) Penelitian kombinasi (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data. Secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data. Secara keseluruhan, keputusan ini melibatkan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan peneitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi: dari asumsi asumsi luas sehingga metode rinci dalam pengumpulan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan level retardasi mental sedang. Guna mendalami fokus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan paradigma postpositivistik. Yakni dengan mengungkapkan secara terperinci menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

MIXED METHODS RESEARCH

MIXED METHODS RESEARCH MIXED METHODS RESEARCH TOPIK BAHASAN Apa Mixed Methods Research? Mengapa lahir Mixed Methods Research? Bagaimana Melaksanakan Mixed Methods Research? DEFINISI MIXED METHODS RESEARCH Mixed Methods Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif. Tujuan dari penelitian kualitatif ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation) Triangulasi dan Validitas Penelitian Kualitatif Tutorial Laporan Penelitian - Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA

BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA BAB 11 MENGARAHKAN BENTUK CERITA Mengarahkan bentuk cerita melalui beragam pendekatan penelitian memunculkan persoalan tentang apakah seseorang harus memasangkan permasalahan tertentu dengan pendekatan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF Adalah jenis-jenis rancangan penelitian yang menetapkan prosedur-prosedur khusus dalam penelitian Tugas individual Carilah penelitian kualitatif (bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah Keharmonisan keluarga pasangan infertilitas, untuk mendalami hal ini Penelitian menggunakan penelitian kualitatif, Herdiansyah

Lebih terperinci

MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD

MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD Diskusi Bulanan Jurusan 20/03/2012 SOSIOLOGI - FISIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET http://sosiologi.fisip.uns.ac.id Pengantar Apakah penelitian kuantitatif maupun penelitian

Lebih terperinci

Penelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya)

Penelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya) Penelitian Kualitatif (Latar Belakang, Definisi, dan Perdedaannya) Oleh: Naufal Ishartono, M.Pd. ni160@ums.ac.id A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Banyak sekali fenomena-fenomena yang berkaitan dengan perilaku,

Lebih terperinci

BAB 8 KOMBINASI DESAIN PENELITIAN CAMPURAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB 8 KOMBINASI DESAIN PENELITIAN CAMPURAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati BAB 8 KOMBINASI DESAIN PENELITIAN CAMPURAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati DESAIN PENELITIAN Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Metode Campuran DESAIN PENELITIAN Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian didasarkan kepada pendekatan penelitian kualitatif didasari pertimbangan sebagai berikut : a. Penelitian secara spesifik fokus pada proses praktikum

Lebih terperinci

MENGENAL PENELITIAN ETNOGRAFI. Oleh Maaruf Fauzan, S.Si Widyaiswara LPMP Provinsi Aceh

MENGENAL PENELITIAN ETNOGRAFI. Oleh Maaruf Fauzan, S.Si Widyaiswara LPMP Provinsi Aceh MENGENAL PENELITIAN ETNOGRAFI Oleh Maaruf Fauzan, S.Si Widyaiswara LPMP Provinsi Aceh Penelitian etnografi termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitan etnografi di bidang pendidikan

Lebih terperinci

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ishafit http://ishafit.pfis.uad.ac.id Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi asumsi-asumsi hingga metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu dengan menjelaskan dan menguraikan secara sistematis mengenai permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan/lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

A. DELAPAN PERTANYAAN TENTANG PENDEKATAN KUALITATIF

A. DELAPAN PERTANYAAN TENTANG PENDEKATAN KUALITATIF KULIAH I A. DELAPAN PERTANYAAN TENTANG PENDEKATAN KUALITATIF 1. DAPATKAH PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF DIPAKAI BERSAMA? 2. APAKAH PENELITIAN KUALITATIF ITU ILMIAH? 3. APA BEDANYA PENELITIAN KUALITATIF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Macam Data Penelitian

Gambar 1.1 Macam Data Penelitian 1986 2026 Gambar 1.1 Macam Data Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 1.4. Data ratio, jarak sama dan mempunyai nilai nol absolute (karena nilai nol maka tidak terlihat} Kuantitatif Survei Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode analisis yang peneliti pakai pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran grief pada ayah yang anaknya meninggal dunia secara mendadak. Untuk mendapatkan gambaran tersebut peneliti akan menggali secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods research designs yaitu prosedur penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk memahami dan mengeksplorasi lebih dalam bagaimana istri mengatasi masalah pasca kematian suami. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

A. Penelitian Dasar atau Murni

A. Penelitian Dasar atau Murni Drajat Armono A. Penelitian Dasar atau Murni Jenis penelitian ini bertujuan sebagai pengujian atau membentuk teori baru yang bukan ditujukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya. Penelitian ini diharapkan

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Kualitatif Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan tidak menggunakan prosedur statistik atau kuantifikasi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Dalam penelitian yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti

Lebih terperinci

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Penelitian adalah suatu bentuk pengajuan atau penawaran sebuah gagasan atau pemikiran untuk menemukan jawaban suatu masalah secara sistematis, metodologis dan komprehensif,

Lebih terperinci

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut Elvinaro Ardianto (2011), ada 3 pendekatan penelitian yaitu: Positivisme Positif berarti apa yang ada berdasarkan fakta objektif. Secara tegas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi secara kritis dan kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods design (penelitian campuran). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini banyak sekali media online yang tujuannya adalah menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat kepada masyarakat salah

Lebih terperinci

Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi

Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya Menyediakan kerangka kerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

Proses Penelitian Studi Kasus

Proses Penelitian Studi Kasus Proses Penelitian Studi Kasus Seperti halnya pembahasan tentang pengertian dan jenis-jenis penelitian studi kasus yang berbeda-beda, pembahasan proses penelitian studi kasus juga berbeda-beda di antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai kebahagiaan pada orang dengan epilepsi (ODE) ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang cenderung mengarah kepada metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd A. Pendahuluan KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pembinaan penyusunan

Lebih terperinci

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian, Metode Penelitian metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian", Metode Penelitian didukung oleh : Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Tenkin Analisis

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian A. Pendekatan Penelitian Penelitian tentang happiness (kebahagiaan) pada lansia yang tinggal diwisma lansia ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang

Lebih terperinci

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Seiring dengan perkembangan paradigma interpretivisme dan metodologi penelitian lapangan (f ield

Lebih terperinci

ESSENTIALS OF RESEARCH DESIGN AND METHODOLOGY Rintania, 09/292890/PTK/06245 Ain Sahara, 10/308643/PTK/07002 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

ESSENTIALS OF RESEARCH DESIGN AND METHODOLOGY Rintania, 09/292890/PTK/06245 Ain Sahara, 10/308643/PTK/07002 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta ESSENTIALS OF RESEARCH DESIGN AND METHODOLOGY Rintania, 09/292890/PTK/06245 Ain Sahara, 10/308643/PTK/07002 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta BAB 1 1.1 Pendahuluan Didefinisikan secara luas, tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan

METODE PENELITIAN. Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan campuran kuantitatif dengan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Menurut Thomas Kuhn 22, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang

Lebih terperinci

Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.

Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks. Oyo Wartoyo 1. Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif Dapat ditinjau dari berbagai aspek: Sumber: J. Moleong, Lexy (2007) ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF 1. Maksud Membuat deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus mengetahui dan memahami paradigma yang memayungi metode yang dipergunakannya tersebut. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL Memahami Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Dalam meneliti,

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN

BAB 2 METODE PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Industri dairy Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Jumlah penduduk yang besar (227 juta orang) dan tingkat konsumsi susu yang masih rendah (8.4 liter/orang/tahun

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

PENELITIAN KUALITATIF

PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, yaitu strategi interaktif seperti observasi langsung, observasi partisipatif, Wawancara mendalam, dukumen-dokumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan metode kualitatif

Lebih terperinci

6. Kajian pendapat penulis. Dengan demikian sistematika penulisan laporan buku Mixed Methods Research adalah : Bab I Pendahuluan; Bab II Uraian Isi

6. Kajian pendapat penulis. Dengan demikian sistematika penulisan laporan buku Mixed Methods Research adalah : Bab I Pendahuluan; Bab II Uraian Isi BAB I PENDAHULUAN Buku berjudul Mixe Methods Research ditulis oleh John W. Creswell dan Vicki L. Plano Clark bertujuan untuk memperkenalkan tentang apa Mixed Methods Research, didalamnya membahas tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Guba dan Lincoln mendefenisikan paradigma sebagai serangkaian keyakinan keyakinan dasar (basic Beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PARADIGMA Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma

Lebih terperinci

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENELITIAN KUALITATIF

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENELITIAN KUALITATIF KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENELITIAN KUALITATIF Kendala umum yang kerap dihadapi peneliti adalah keterbatasan waktu, tenaga, dana dan peralatan. Ragam kendala ini memang bersifat relatif antarpeneliti. Waktu

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan dan Perancangan Studi Penelitian

Bab II Perencanaan dan Perancangan Studi Penelitian Bab II Perencanaan dan Perancangan Studi Penelitian Suci Dwijayanti, 10/305626/PTK/06812 Suatmo, 10/305626/PTK/06812 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 PENDAHULUAN Ikut berperan serta dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang di gunakan dalam kasus ini menggunakan paradigma interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Moleong (2008:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOI PENELITIAN

BAB III METODOLOI PENELITIAN BAB III METODOLOI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mempresentasikan data yang diperoleh secara uji statistik.

Lebih terperinci

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2 Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif Desain Penelitian - 2 Suatu rencana, dan strategi penelitian untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci