PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penulisan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penulisan"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rumah tinggal sementara (kosan) merupakan kebutuhan primer setiap mahasiswa disetiap universitas baik yang berada didalam negeri maupun yang berada diluar negeri. Kosan berfungsi sebagai rumah kedua bagi mereka yang tempat tinggalnya jauh dari kampung halamannya. Kosan yang bagus dan sesuai dengan kriteria mahasiswa sangat di harapkan bagi mereka yang ingin mencari rumah kedua ini. Kosan yang bagus meliputi fasilitas yang lengkap, suasana belajar yang tenang, lingkungan yang ramah, dan harga yang terjangkau oleh kantong para mahasiswa. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang besar di Asia Tenggara. Tiap tahunnya, Institut ini menerima hingga sekitar 3 ribu mahasiswa dari berbagai daerah. Biasanya di IPB setiap mahasiswa tahun pertama diwajibkan masuk asrama TPB (Tingkat Persiapan Bersama). Setelah melewati tahun pertama di asrama, mahasiswa baru yang telah lulus atau keluar dari Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) sangat mebutuhkan informasi mengenai tempat tinggal selanjutnya. Hal ini merupakan sebuah fenomena, karena tidak semua mahasiswa mengenali lingkungan sekitar kampus sehingga mereka kesulitan dalam mencari kosan. Oleh karena itu, diperlukan adanya satu lembaga atau pusat informasi di lingkungan sekitar kampus yang memberikan kemudahan dalam mencari kosan di sekitar kampus tersebut. 2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah : a. Jangka Pendek 1.Memberikan satu solusi terhadap permasalahan yang ditemui di sekitar kampus. 2.Memberikan kontribusi pemikiran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan di sekitar kampus.

2 2 3.Terwujudnya kampus sebagai penghasil agent of change. b. Jangka Panjang 1. Solusi yang diberikan dapat diimplementasikan secara nyata. 2. Merupakan kontribusi langsung kepada masyarakat sekitar kampus. TINJAUAN PUSTAKA Perumahan pemondokan atau rumah kost adalah rumah yang penggunaannya sebagian atau seluruhnya dijadikan sumber pendapatan oleh pemiliknya dengan jalan menerima penghuni pemondokan minimal 1 (satu) bulan dengan memungut uang pemondokan (Anonim 2008a). Rumah pemondokan atau rumah kos biasanya banyak berada di lingkungan sekitar kampus perguruan tinggi atau daerah industri dan perkantoran. Rumah pemondokan atau rumah kos merupakan satu investasi yang tidak tergoncang oleh krisis global, sehingga dapat menjadi tabungan yang aman. Tingkat kebutuhan kos dan kontrakan di sekitar kampus perguruan tinggi semakin hari semakin meningkat. Hal ini berkaitan erat dengan semakin banyaknya mahasiswa yang diterima pada perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu mencari kos atau kontrakan merupakan satu kebutuhan yang tak dapat terelakkan bagi mahasiswa baru. Mencari kost bagi mahasiswa, adalah hal yang susah susah gampang. Cara yang konvensional adalah bertanya-tanya di sekitar daerah yang diinginkan. Cara ini membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Cara lain yang lebih singkat adalah bertanya pada biro-biro jasa info kost yang bertebaran di kota pelajar ini, namun membutuhkan biaya tertentu (Anonim 2006). Dari hasil diskusi dengan beberapa mahasiswa IPB, mencari kosan termasuk hal yang susah-susah gampang. Banyak faktor yang dapat menentukan seseorang menemukan kos yang cocok untuk dirinya. Salah satunya adalah faktor

3 3 mengenal lingkungan sekitar. Proses untuk menemukan kosanpun tergolong tidak mudah, karena lokasi sekitar kampus termasuk kategori luas. Mahasiswa akan menghaniskan banyak waktu berkeliling untuk menemukan rumah kos dan kemudian mencari yang masih kosong sehingga menjadi satu alternatif bagi mereka. Menurt arsitektur Aria Heryanta kosan yang baik adalah kosan yang memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, memberikan suasana yang nyaman dan menenangkan bagi penghuninya serta memiliki fasilitas yang dapat menunjang seperti adanya ruang bersama, parkir motor, carport, teras dan taman depan. METODE PENULISAN Metode penulisan karya tulis ini dilakukan melalui penelusuran tingkat kebutuhan masyarakat dalam hal ini adalah mahasiswa terhadap info kosan lingkar kampus. Oleh karena itu dibutuhkan responden untuk mengetahui tingkat kebutuhan informasi tersebut, yang pada saat penulisan ini menggunakan responden mahasiswa IPB Dramaga Bogor. Penulisan karya tulis ini menggunakan beberapa metode yaitu: a. Metode Pengumpulan Data Data didapatkan dari responden mahasiswa IPB sebanyak 300 orang. Kemudian data tersebut dikelompokkan berdasarkan: a. Tahun masuk IPB yaitu: 1. Tahun masuk Tahun masuk Tahun masuk Tahun masuk 2008 b. Jenis Kelamin yaitu: 1. Perempuan

4 4 2. Laki-laki c. Kemudahan dalam mendapatkan info kosan. 1. Mudah 2. Tidak b. Metode Pengolahan Data a. Persentase responden berdasarkan tahun masuk: Jumlahrespondentahun masuk x % Tahunmasuk x = Χ100% Jumlahtotal responden Keterangan: Tahunmasuk x: Tahunmasuk b. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin Jumlahresponden( X atauy ) % Re sponden ( X atauy ) = Χ100% Jumlahtotal responden Keterangan: X : Perempuan Y : Laki laki c. Persentase kemudahan mendapatkan info kosan Jumlahresponden( M ataut) %( M ataut ) = Χ100% Jumlahtotal responden Keterangan: M : Mudah T : TidakMudah c. Analisa Data Data yang telah dikelompokkan kemudian dianalisa terhadap tingkat kebutuhan lembaga atau pusat informasi kosan sekitar kampus IPB Dramaga.

5 5 ANALISIS DAN SINTESIS Dari gambar 1 diketahui bahwa responden sangatlah beragam. Jumlah responden tinggi berasal dari responden tahun masuk 2007, yang saat ini menempuh pendidikan semester 4. Jumlah responden rendah berasal dari tahun masuk 2005, yang saat ini menempuh pendidikan semester 8. Sedangkan responden pada tingkat persiapan bersama berjumlah 21% dari keseluran responden. Responden tingkat persiapan bersama merupakan responden yang saat ini tinggal di asrama tingkat persiapan bersama dan menempuh pendidikan di semester 2. responden berdasarkan tahun masuk 21% 1% 9% % Gambar 1. Persentase responden berdasarkan tahun masuk Berdasarkan jenis kelaminnya, responden dapat dibagi atas dua yaitu responden berjenis kelamin laki-laki dan responden berjenis kelamin perempuan. Dalam pengumpulan data ini responden perempuan berjumlah 76%, sedangkan responden laki-laki berjumlah 24%.

6 6 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 24% P L 76% Gambar 2. Responden berdasarkan jenis kelamin Dari 300 responden yang ada, 54% menyatakan mudah mendapatkan info kos, sedangkan 46% lainnya menyatakan tidak mudah untuk mendapatkan info kos seperti disajikan dalam gambar 3. Kemudahan mendapatkan info kos tersebut berasal dari info kos yang di dapat melalui kakak kelas, masyarakat sekitar dan aktifitas keliling wilayah sekitar kampus. Namun, responden tersebut menyatakan bahwa mereka juga sangat membutuhkan adanya pusat informasi kos di sekitar kampus, sebanyak 93% responden tersebut menyatakan bahwa dibutuhkannya sebuah lembaga/ pusat informasi kos di sekitar kampus. Hanya 7% responden saja yang menyatakan tidak membutuhkan lembaga/ pusat informasi kos disekitar kampus seperti disajikan pada gambar 4. Responden yang menyatakan membutuhkan pusat informasi kos memiliki alasan yang sangat beragam, mulai dari kesulitan mendapatkan kos yang ideal menurut mereka hingga fasilitas yang diberikan oleh pemilik kosan.

7 7 Kemudahan Mendapat Info kos 0% 46% 54% mudah tidak Gambar 3.Persentase Kemudahan Mendapatkan info Kos Kebutuhan pusat informasi 7% 0% Membutuhkan Tidak Membutuhkan 93% Gambar 4. Persentase Kebutuhan Lembaga Pusat Informasi Kosan Dari analisa yang telah dilakukan, dinyatakan bahwa mahasiswa membutuhkan adanya satu lembaga/ pusat informasi kos yang ada disekitar kampus. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini kami memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Pendirian satu lembaga bernama Pusat Informasi Rumah Kos, yang akan menampung semua info kos di wilayah sekitar kampus. Pusat Informasi Rumah Kos yang selanjutnya kita sebut sebagai PIK, tidak hanya bekerja sebagai satu lembaga penghimpun info kos. Namun desain PIK yang kita tawarkan adalah disain yang lebih professional, karena PIK nantinya diharapkan

8 8 menjadi sebuah unit usaha di perguruan tinggi tersebut. Sehingga PIK harus memiliki manajemen yang baik, pekerjaan yang terstruktur dan terorganisasi. Dibawah ini adalah beberapa alur kerja disain PIK yang kami tawarkan, meliputi pengumpulan info kos di PIK, penginformasian kos melalui PIK serta sharing profit antara PIK dengan pemilik kos. a. Pengumpulan data kosan Proses pencarian data diawali dengan mengunjungi tempat kos-kosan dan menemui pemiliknya. Memberikan pengertian pentingnya lembaga pusat informasi kosan untuk keberlanjutan usaha kos-kosan yang dimiliki masyarakat. Tanya jawab diberikan untuk menjelaskan sejelas-jelasnya tentang siatem yang digunakan. Jika pemilik kosan sudah merasa jelas dan tertarik untuk bergabung dalam lembaga tersebut (yang dikenal sebagai pusat informasi rumah kos, dan selanjutnya disebut dengan PIK), maka pihak PIK akan mengajukan surat perjanjian kerjasama antara pemilik kosan dan PIK. Surat perjanjian ini berisi tentang hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Saat surat perjanjian telah disetujui maka pihak PIK akan mengambil data berupa nama kosan, harga yang ditawarkan, fasilitas yang disediakan dan keunggulan lain yang dimiliki oleh koskosan tersebut. PIK juga akan memfoto fasilitas yang ada di kosan tersebut untuk dijadikan sebagai gambaran umum bagi konsumen yang akan melihatnya. Tahap selanjutnya yakni memasukkan data yang telah didapat tadi ke data base PIK, kemudian dikemas dalam bentuk katalog baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Data yang telah dikemas siap ditawarkan kepada konsumen yang akan memerlukan informasi tentang kos-kosan. Tahap yang terpenting adalah pembaharuan data, pihak PIK akan megecek secara rutin kos-kosan yang telah bergabung mengenai kondisi kos-kosan tersebut, mulai dari penghuni yang masih ingin tinggal disitu (menetap) sampai pembaharuan data yang berkaitan dengan fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh pemilik kosan. Adapun diagram alir pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut : Tahapan pencarian data

9 9 Penjelasan PIK kepada calon anggota Persetujuan menjadi anggota tidak setuju selesai setuju menandatangani surat perjanjian kerjasama Pengambilan data dan pemotretan Entry data ke data base Pengemasan data Penginformasian data ke konsumen (promosi) Pembaharuan data Gambar 5. Diagram Alir Sistem Kerja PIK b. Penginformasian data kosan Informasi data kosan yang telah dimiliki oleh PIK kemudian dikumpulkan dalam satu bentuk katalog kosan PIK. Katalog kosan terdiri dari lokasi kosan, jenis pengguna yang diijinkan, fasilitas kosan, keistimewaan yang dimiliki kosan dan foto-foto kosan. Informasi dalam bentuk katalog tersebut kemudian diletakkan pada pusat-pusat keramaian kampus atau bekerjasama dengan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) atau kelembagaan di kampus. Sehingga informasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh mahasiswa di kampus. Selain itu, informasi tersebut juga dapat diakses pada kantor PIK. c. Sharing Profit antara PIK dengan Pemilik Kosan Sharing profit antara pihak PIK dnegan pemilik kosan adalah tergantung dari keberhasilan PIK untuk mendapatkan konsumen deal pada kosan tersebut. Apabila konsumen tersebut deal untuk memilih satu kosan, maka PIK akan

10 10 mendapatkan komisi dari pemilik kosan. Besarnya komisi yang diterima oleh pihak PIK dapat ditentukan secara musyawarah antara pemilik kosan dengan pihak PIK. KESEIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat membutuhkan adanya pusat informasi kos lingkar kampus (studi kampus IPB Dramaga Bogor). Analisa tersebut juga membuktikan bahwa tidak hanya mahasiswa yang berada pada tingkat pertama (di IPB dikenal tingkat persiapan bersama), namun juga mahasiswa yang lebih dahulu diterima di IPB membutuhkan pusat informasi kos tersebut. Sehingga akan memudahkan mahasiswa untuk mencari dan mendapatkan kos sesuai kriteria dan keinginan mereka. b. Saran Perlu dibentuknya lembaga yang menghimpun semua informasi kos. Sehingga akan memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan kosan, dan di lain pihak akan memudahkan pemilik kos untuk mempromosikan kosan yang dimilikinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau yang sederajat melanjutkan sekolah di luar kota, bahkan ada yang di luar provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya tingkat urbanisasi sangat berperan besar dalam meningkatnya jumlah penduduk di kota-kota besar. DKI Jakarta, sebagai provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Latar BelakangProyek Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan sebuah ruang. Sebuah kata ruang secara tidak langsung pasti berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Rumah tinggal pada dasarnya merupakan suatu wadah dasar manusia ataupun keluarga untuk melangsungkan hidup yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lapangan Usaha * 2011** Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

I. PENDAHULUAN. Lapangan Usaha * 2011** Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting sebagai penggerak dalam pembangunan ekonomi nasional (Hartati, 2006). Tabel 1 menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kebutuhan akan hunian sementara atau yang. biasa disebut kos-kosan sangatlah penting bagi calon mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kebutuhan akan hunian sementara atau yang. biasa disebut kos-kosan sangatlah penting bagi calon mahasiswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, kebutuhan akan hunian sementara atau yang biasa disebut kos-kosan sangatlah penting bagi calon mahasiswa baru yang akan melakukan studi di salah

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proyek Hunian atau tempat tinggal merupakan kebutuhan utama dan paling mendasar bagi manusia. Hunian dibutuhkan sebagai tempat dimana kita akan merasa nyaman dan aman

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan

Lebih terperinci

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan

Lebih terperinci

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW 60 BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW Bab ini menguraikan hasil temuan penelitian mengenai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah penting di suatu negara, termasuk di Indonesia. Masalah pengangguran ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk yang diiringi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga tempat kediaman yang dapat memenuhi syarat-syarat kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga tempat kediaman yang dapat memenuhi syarat-syarat kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut (Mulyani dan Frick, 2006) rumah tinggal yang biasa disebut dengan tempat tinggal bukan sekedar sebuah bangunan (structural), namun juga tempat kediaman yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dramaga, Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan purposive atau secara sengaja dengan pertimbangan bahwa terdapat univeritas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994, dengan 181 pengguna yang terpilih

Lebih terperinci

Sustainable Green Campus

Sustainable Green Campus Sustainable Green Campus Kampus-kampus Hijau Ramah Lingkungan Delapan belas tahun menjadi warga Bogor, perubahan besar yang saya rasakan adalah peningkatan suhu lingkungan, perkembangan kota menjadi pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar selain pangan dan sandang. Setiap manusia sangat membutuhkan tempat tinggal sebagai tempat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey KUISIONER PENGUNJUNG

Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey KUISIONER PENGUNJUNG LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1 Kuisioner Pengunjung Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey KUISIONER PENGUNJUNG No. Kuisioner... INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kami mahasiswa Institut Pertanian Bogor sedang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kelayakan Banyak yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Hal ini memang benar, ungkapan buku adalah Jendela dunia diartikan bahwa seluruh informasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya laju pembangunan ilmu pengetahuan mengakibatkan aktivitas usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perantau adalah seseorang yang mencari tempat penghidupan di daerah lain yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering dikaitkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK Oleh : Dina Dwi Wahyuni A 34201030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN. A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel

BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN. A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel Terhadap Kebersihan Lingkungan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masterplan Universitas Riau Universitas Riau terletak di 0 o 28 35,37 N 101 o 22 52,39 E. Misi yang diusung Universitas Riau (UNRI) adalah Towards A Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan Dan

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) 6.1 Karakteristik Penumpang Karakteristik penumpang diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden ANGKET RESPONDEN KONSUMEN Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak /ibu /saudara/i Responden Ditempat. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Hubungan Retailing Mix terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri dari dua kata yaitu,- Geo yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau, pedangan atau pun eksekutif muda. Memiliki bisnis kos dan kontrakan di dekat kampus, pabrik,

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri ikut serta dalam munculnya berbagai permasalahan kebutuhan akan hunian, terutama pada tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan kualitas daya saing UMKM merupakan penelitian survai dengan tujuan explanatory. Metode survai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gedung Asrama Putra (USU) sudah tidak layak dihuni mahasiswa dikarenakan tidak mengalami perkembangan dalam konteks pembangunan sejak tahun 1987 dan juga minimnya fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN RUMAH SUSUN UNTUK DOSEN DAN PEGAWAI DI ITS SURABAYA

ANALISA KEBUTUHAN RUMAH SUSUN UNTUK DOSEN DAN PEGAWAI DI ITS SURABAYA ANALISA KEBUTUHAN RUMAH SUSUN UNTUK DOSEN DAN PEGAWAI DI ITS SURABAYA Muhammad Rahman Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email: rahman2911@yahoo.com Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister

Lebih terperinci

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D. TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim BAB VI LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim Usaha bapak Salim merupakan sebuah usaha yang keliling dengan menggunakan sepeda motor dengan sebuah keranjang untuk menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jumlah suatu penduduk semakin bertambah atau meningkat salah satu peyebabnya adalah urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

TOWNHOUSE DI SEMARANG

TOWNHOUSE DI SEMARANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TOWNHOUSE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : DINAR ARDIYANTA L2B 002 203 Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan institusi, lebih memungkinkan untuk terjadinya percepatan pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan sangat diperlukan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

POTENSI BERBISNIS KOST-KOSTAN DI KOTA YOGYAKARTA

POTENSI BERBISNIS KOST-KOSTAN DI KOTA YOGYAKARTA POTENSI BERBISNIS KOST-KOSTAN DI KOTA YOGYAKARTA KARYA ILMIAH DI SUSUN OLEH NAMA : LATIF GUNAWAN NIM : 08.11.2201 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah terjadi sejak dahulu kala. Kemiskinan sangat terkait dengan kepemilikan modal, kepemilikan lahan,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Lebih terperinci

VIII IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENINGKATAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART

VIII IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENINGKATAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART VIII IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENINGKATAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART Hasil analisis SEM yang memaparkan hubungan-hubungan antar variabel yang membangun model merupakan informasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. Lembaga Pertanian Sehat Lembaga Pertanian Sehat atau LPS merupakan suatu lembaga yang memiliki dasar pemikiran bahwa bagi Bangsa Indonesia, pertanian adalah bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar. jasa yang lebih menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga menghasilkan income

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar. jasa yang lebih menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga menghasilkan income 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha di Indonesia yang sangat ketat tidak membuat kompetitor bisnis mengurungkan niatnya membuka usaha baru atau memperbesar usahanya, melainkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. Indonesia pada tahun 2013 berjumlah lebih dari 249,9 juta orang. Artinya, Indonesia

BAB I PENDAHULAN. Indonesia pada tahun 2013 berjumlah lebih dari 249,9 juta orang. Artinya, Indonesia BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Asia tidak bisa terlepas dari kegiatan konsumsi. Dari segala kegiatan bisnis yang dilakukan masyarakat di Indonesia, yang terkait dengan hajat hidup orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan 154 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan mengenai pengaruh bauran ritel terhadap kepuasan konsumen di UKM Mart Koperasi Mahasiswa

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Fenomena kepadatan penduduk merupakan permasalahan yang sudah tidak asing terjadi di kota kota di Indonesia terutama yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Merintis sebuah usaha memang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Termasuk juga ketika kita masih duduk di bangku kuliah dan menekuni sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia usaha di indonesia sudah mulai kelihatan mengalami kenaikan yang sangat pesat. Sebelumnya dunia usaha di indonesia mengalami

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI KATA PENGANTAR Puji Syukur kepadatuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam menyelesaikan Penulisan Karya Tugas Akhir ini. Karya tulis ini dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

Tabel 4.16 Sikap jujur terhadap konsumen PT. Cahaya Medika Healthcare Bandung Tabel 4.17 Keamanan dari jasa yang diberikan PT.

Tabel 4.16 Sikap jujur terhadap konsumen PT. Cahaya Medika Healthcare Bandung Tabel 4.17 Keamanan dari jasa yang diberikan PT. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 55 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Jawaban Responden... 62 Tabel 3.3 Interval Koefisien... 64 Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 72

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap makhluk hidup membutuhkan suatu ruang dimana dia dapat merasakan kenyamanan, keamanan dan perlindungan dari segala aspek yang ada disekitarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Jumlah Penduduk Usia 2-6 Tahun Pada Tahun 2013 di DKI Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Jumlah Penduduk Usia 2-6 Tahun Pada Tahun 2013 di DKI Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif pada anak usia dini. Hal ini diungkapkan oleh Ketua

Lebih terperinci

GUEST HOUSE DI JALAN GUNUNG SAWO SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSERVASI

GUEST HOUSE DI JALAN GUNUNG SAWO SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Guest House adalah sebuah tempat yang di bangun untuk penginapan. Perbedaan yang mendasar dengan hotel adalah disini biasanya para pengelola menawarkan untuk sewa kamar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di pinggir kota Yogyakarta). Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Sejarah Pusat Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh

Kuesioner Penelitian Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Sejarah Pusat Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh LAMPIRAN Lampiran 1 Form kuesioner penelitian Kuesioner Penelitian Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Sejarah Pusat Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti saat ini sudah banyak terdapat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti saat ini sudah banyak terdapat persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini sudah banyak terdapat persaingan antara perusahaan berkembang. Setiap perusahaan akan berlomba lomba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Faktor faktor yang dipentingkan oleh siswa SMA dalam memilih sebuah perguruan tinggi Berikut ini faktor faktor yang dipentingkan oleh siswa SMA dalam memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar udara merupakan tempat moda pemrosesan penumpang dan bagasi, untuk pertemuan dengan pesawat dan moda transportasi darat. Sebagai instansi yang memberikan fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa BAB IV PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Potret Pengelolaan Pariwisata di Obyek Wisata Jembatan Akar, Studi Terhadap Pelaku Obyek Wisata Jembatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

Jumlah Restoran dan Kafe

Jumlah Restoran dan Kafe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2010 yang cukup kuat yaitu 4,4%, walaupun pertumbuhan ekonomi kuartal II-2009 lebih slowdown, bisa di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara berkembang dan notabene penduduknya sebagian besar golongan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara berkembang dan notabene penduduknya sebagian besar golongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang meningkat, pertumbuhan usaha properti kini juga lama kelamaan semkin menjamur dimana - mana. Dua tahun belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini bisnis ritel di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah bisnis restoran, yang ditandai dengan menjamurnya restoran

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang Bandar Lampung yang berjumlah siswa 41 orang, 21 perempuan dan 20 laki-laki. 1.2 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada zaman globalisasi sekarang ini sudah sangat berkembang dengan pesat jauh dibandingkan dengan zaman sebelumnya. Perkembangan yang begitu pesat ini memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin maju peradaban suatu tempat maka semakin maju juga pola pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap hari, menit, bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap belahan dunia.

Lebih terperinci

Ruko Pasar Modern Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran

Ruko Pasar Modern Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran Ruko Timur BSD Dijual Perdana Rp. 3 Milyaran Ruko Timur BSD dijual perdana dengan harga mulai daripada Rp. 3 milyaran dengan luas tanah 48 m2 dan bangunan mulai daripada 136 m2 dimana tiap unit adalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Variabel-variabel kebutuhan

Lebih terperinci

POJOK TANI: LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN

POJOK TANI: LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN 1 POJOK TANI: LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Permasalahan petani sangat luas sekali jika dijabarkan. Tidak hanya masalah dalam bercocok tanam saja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Karakteristik Pengunjung Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung aktual, yakni pengunjung yang ditemui secara langsung di kawasan Wana Wisata curug Nangka (WWCN).

Lebih terperinci

BAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas.

BAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Terciptanya kepuasan dari konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengembangan rumah susun bagi mahasiswa. RUSUNAWA dibangun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengembangan rumah susun bagi mahasiswa. RUSUNAWA dibangun berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur dalam dunia pendidikan sangat penting dibutuhkan untuk menunjang pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini infrastruktur yang dikembangkan beberapa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skala pengukuran tingkat penggunaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skala pengukuran tingkat penggunaan 3 Tabel 3. Skala pengukuran tingkat penggunaan Nilai Skala Tingkat Penggunaan 1 Sama sekali tidak menggunakan 2 Jarang menggunakan 3 Agak sering menggunakan 4 Sering menggunakan 5 Sangat sering menggunakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang berada pada prioritas 1 yang menjadi faktor-faktor yang dipentingkan oleh siswa BPK dan Aloy untuk sebuah perguruan tinggi, adalah : Tabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control. 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control. Pendekatan case control adalah suatu penelitian non-eksperimental yang menyangkut bagaimana

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO Dyah Purnamasari Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email : dyahpurnamasari@yahoo.com Retno Indryani

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal 48 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal besar atau tidak sehingga mudah ditiru oleh para pendatang baru? Apa alasannya? 2)

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI

ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI 46 Lampiran 1. Kuesioner kajian ANALISA STRATEGI PEMASARAN TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI Hari Subagyo Lanjutan Lampiran 1. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PENGANTAR 47 Dalam rangka

Lebih terperinci