BAB 3 GAMBARAN UMUM CV ANDHINI RATTAN INDUSTRY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN UMUM CV ANDHINI RATTAN INDUSTRY"

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM CV ANDHINI RATTAN INDUSTRY 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awal mulanya CV Andhini bukanlah sebuah perusahaan yang berbadan hukum. Berdirinya CV Andhini diawali dari sebuah perusahaan kecil yang bernama KHONG HWA yang didirikan di Semarang pada tahun 1940 an. Pada saat itu kegiatan perusahaan hanya berupa jual-beli bahan baku rotan yang dipasok oleh para pedagang dari Surabaya. Pada awal tahun 1970, terjadi perubahan dalam kepemilikan dan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Perusahaan, yang pada mulanya hanya menjual bahan baku rotan, mulai menjual bahan-bahan rotan yang sudah diproses setengah jadi. Pemasok perusahaan pun bertambah, selain dari para pedagang Surabaya, perusahaan mulai menjalin hubungan dagang dengan para pedagang dari luar pulau Jawa. Tahun 1976 terjadi perubahan lagi dalam kepemilikan KHONG HWA, diadakan banyak pembenahan di dalam perusahaan oleh pemilik perusahaan yang baru. Perusahaan juga menambah pangsa pasarnya dengan cara menjalin hubungan dengan para eksportir bahan baku rotan di Jakarta, Cirebon, Surabaya, dan Solo. Perusahaan memasok bahan baku para eksportir tersebut yang kemudian diekspor ke luar negeri. Tahun 1983, pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan mentah. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang baru tersebut,

2 53 perusahaan mencoba mencari alternatif kegiatan bisnis lain. Perusahaan mulai belajar untuk dapat menghasilkan kerajinan tangan dan furniture dari rotan yang dibuat sendiri, selain tetap berdagang bahan-bahan rotan setengah jadi. Dengan mengandalkan produk buatan sendiri serta relasi dengan banyak pedagang lain, perusahaan mulai merintis ekspor barang jadi rotan ke luar negeri. Perusahaan mengawalinya dengan mengganti nama dari KHONG HWA menjadi Andhini dengan badan hukum CV atau perseroan komanditer, hal ini dilakukan mengingat perusahaan yang dapat melakukan kegiatan ekspor barang adalah perusahaan yang memiliki badan hukum. Setelah proses perizinan dan pembuatan akte CV di hadapan notaris, maka pada tanggal 21 Februari 1989 Andhini secara resmi berbadan hukum dengan nama lengkap CV Andhini Rattan Industry. Dari awal berdiri sampai dengan sekarang, CV Andhini selalu konsisten dalam menghasilkan produknya yang dibuat hanya dari bahan dasar rotan. Perusahaan menjalin hubungan dengan beberapa importir dari Jepang yang secara kontinu melakukan pembelian tiap tahunnya. Meskipun tidak menutup pasar untuk cakupan dalam negeri, CV Andhini memfokuskan produksinya untuk pemenuhan kebutuhan pasar dari luar negeri. 3.2 Bauran Pemasaran CV Andhini Rattan Industry Dalam mencapai pasar tujuannya, perusahaan menggunakan beberapa cara atau alat yang sering disebut sebagai bauran pemasaran. Dengan menggunakan bauran pemasaran four Ps atau 4P yang telah dikelompokkan oleh McCarthy (Kotler, 2003, p16) maka bauran pemasaran perusahaan dapat dikelompokkan ke

3 dalam bauran pemasaran produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi(promotion) Produk CV Andhini sangat memperhatikan bentuk fisik dalam melakukan produksi barang jadinya. Hal ini dikarenakan di dalam industri produk kerajinan rotan bentuk fisik mencerminkan banyak hal bagi konsumen. Hal-hal seperti model, kualitas, fungsi, dan cita rasa seni terlihat dari bentuk fisik produk tersebut. Produk dengan kualitas yang tinggi tanpa disertai dengan bentuk yang menarik akan sulit untuk dapat menarik konsumen untuk membelinya. Demikian pula dalam mengerjakan produk yang dipesan, CV Andhini selalu menjaga konsistensi ukuran dan kualitas tepat seperti yang diharapkan oleh pembeli. Pembeli dari luar negeri selalu memberikan sample order (antara 1-10 pieces) terlebih dahulu sebelum memberikan order masal (satu kontainer atau lebih). Dimana jika sample order sudah memenuhi kualitas seperti yang diharapkan oleh pembeli maka perusahaan harus dapat melakukan produksi masal dengan kualitas dan ukuran yang konsisten dengan sample yang telah dibuat. Untuk menjaga kualitas dan konsistensi ukuran produk yang dihasilkan, CV Andhini menerapkan quality control yang ketat dalam tiap-tiap tahapan produksinya. Quality control dimulai dengan bahan mentah yang diterima dari pemasok. Bahan baku yang akan diolah dipilah-pilah sesuai dengan kualitas yang dimiliki sebelum masuk ke dalam tahapan proses produksi selanjutnya. Tahapan proses produksi perusahaan secara umum dapat dilihat pada diagram berikut ini.

4 55 BAHAN BAKU Tahapan Produksi 1 Quality Control Tahapan Produksi 2 Tahapan Produksi 3 Final Product Sumber: Perusahaan Gambar 3.1 Tahapan Proses Produksi secara umum Produk-produk yang dihasilkan oleh CV Andhini secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian menurut ukurannya. a. Barang-barang berukuran besar, seperti: set meja dan kursi kantor, set meja dan kursi makan, set meja dan kursi teras, almari pakaian, meja telepon, meja rias, dan lain-lain. b. Barang-barang berukuran kecil, seperti: Handicraft, seperti tempat lampu, pot bunga, hiasan dekorasi indoor maupun outdoor, dan lain-lain. Aksesoris, seperti ring lampu (lamp ring), keranjang bunga, keranjang wine, rak koran, rak payung, dan lain-lain.

5 Harga Dalam menetapkan harga jual untuk produk barang jadi CV Andhini menggunakan metode mark-up pricing yaitu penambahan persentase keuntungan terhadap biaya produksi total. Perusahaan terlebih dahulu menghitung seluruh biaya produksi yang diperlukan untuk tiap-tiap order sebelum dapat menentukan harga jual pada pembeli. CV Andhini menetapkan harga jual produknya menggunakan rumus sebagai berikut. P = ( BB + BP + BD + BE + BO ) + laba P = harga jual produk BB = biaya bahan baku, yaitu : (biaya bahan baku rotan yang terpakai + 10% biaya bahan baku rotan yang terbuang) x harga pembelian bahan baku BP = biaya bahan penolong, yaitu biaya pembelian bahan-bahan seperti paku, sekrup, bahan finishing, bahan packing, dan sebagainya BD = biaya produksi, yaitu keseluruhan biaya pembuatan produk hingga siap untuk dikirim, termasuk juga biaya pengepakan BE = biaya pengurusan ekspor, yaitu biaya pengangkutan produk untuk pengapalan, biaya asuransi, hingga biaya penyelesaian dokumen ekspor termasuk biaya penerusan untuk bank pembuka L/C BO = biaya operasional, yaitu biaya rutin perusahaan yang meliputi gaji bulanan direktur, staff, dan karyawan, biaya pemakaian listrik, telepon, air, peralatan kantor, dan biaya perjalanan ke luar kota

6 Saluran Distribusi Saluran distribusi merupakan sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang menghubungkan produsen (perusahaan) dengan konsumen akhir produk maupun jasa. Saluran distribusi yang dimiliki oleh CV Andhini dapat dibedakan menjadi dua buah. Yang pertama, adalah saluran distribusi ke luar negeri. CV Andhini tidak memiliki saluran distribusi yang khusus dalam upaya pemasaran ke luar negeri, perusahaan menggunakan jasa pihak ketiga seperti perusahaan trading atau importir barang yang kemudian menjual kembali (mendistribusikan) ke pedagang-pedagang retail. Yang kedua, adalah saluran distribusi ke dalam negeri. CV Andhini mendistribusikan barang ke pasar dalam negeri secara langsung melalui showroom (ruang pamer) yang dimilikinya. Pembeli yang tertarik akan produk kerajinan rotan dapat langsung datang, melihat, serta memilih produk yang diinginkan Promosi Promosi dapat dipahami sebagai kegiatan mengkomunikasikan produk yang dimiliki perusahaan pada pasar sasaran melalui pemberian informasi akan keistimewaan, kegunaan, dan atau keberadaan produk dengan tujuan memotivasi orang lain untuk bertindak (membeli). Perusahaan melakukan promosi melalui beberapa cara, antara lain: 1. Promosi melalui iklan, perusahaan menggunakan media cetak surat kabar dalam melakukan promosi melalui iklan. Iklan perusahaan biasanya memberitahukan akan adanya produk-produk baru atau adanya pemotongan

7 58 harga khusus untuk item-item tertentu. Promosi melalui iklan juga dilakukan melalui pendanaan (donatur) event-event tertentu, misalnya: pendanaan pencetakan katalog, pendanaan karya wisata, dan aktivitas-aktivitas lain. 2. Promosi langsung melalui pameran dagang baik di dalam maupun di luar negeri. Perusahaan secara aktif mengikuti event-event pameran dagang yang diadakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini dilakukan guna memperkenalkan produk-produk baru kepada masyarakat di dalam dan di luar negeri selain juga dimanfaatkan untuk melakukan sale untuk sisa-sisa stok barang yang dimiliki perusahaan. Perusahaan atau pembeli yang tertarik dengan produk yang dipamerkan dapat langsung membeli produk di tempat atau melakukan pemesanan. 3.3 Kondisi Bisnis Perusahaan Selama periode 3 tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, laba bersih perusahaan tidak mengalami perubahan yang dratis, stabil dikisaran 31 juta. Jika dillihat dari sudut omzet penjualan, tahun 2002 perusahaan mencapai omzet yang paling tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya yang cenderung mengalami penurunan. Meskipun omzet penjualan menurun, laba bersih perusahaan tetap dapat dipertahankan, hal ini bisa dicapai dengan efisiensi yang dilakukan di berbagai bagian perusahaan. Munculnya pemain baru di dalam industri kerajinan rotan serta makin tingginya biaya produksi akibat situasi perekonomian yang kurang menguntungkan membuat perusahaan mulai mencari peluang-peluang baru. Yang dilakukan perusahaan antara lain, perusahaan mulai melirik pangsa pasar

8 59 lokal yang mana selama ini belum pernah digeluti secara serius oleh perusahaan. Perusahaan juga mulai memproses sendiri bahan-bahan mentah menggunakan mesin untuk mengatasi kesulitan pengadaan bahan baku yang disebabkan oleh banyaknya penyelundupan bahan baku. Bahan baku yang dihasilkan melalui mesin diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan serta dapat memasok perusahaan-perusahaan lain serta pengrajin-pengrajin rotan yang membutuhkan (menjadi sumber penghasilan baru). Langkah-langkah nyata yang ditempuh perusahaan untuk mencapai kedua hal di atas antara lain dengan membuka ruang pamer (showroom), yang mana diharapkan bisa menarik konsumen lokal akan produk-produk perusahaan. Perusahaan juga mulai mengembangkan divisi marketing untuk pasar lokal dengan jangkauan wholesaler, yang kemudian akan menjadi distributor bagi enduser. Sedangkan untuk pengadaan bahan baku, perusahaan mulai menginvestasikan modalnya untuk pembelanjaan mesin-mesin serta alat-alat lain yang menunjang disertai recruitment tenaga ahli yang diperlukan Elemen-Elemen Kekuatan Persaingan (Model Lima Kekuatan Porter) Porter memodelkan elemen-elemen kekuatan persaingan menjadi lima kekuatan yang terdiri atas ancaman pendatang baru (entry barrier/potential new entrants), kekuatan menawar pemasok (supplier s bargaining power), kekuatan menawar pembeli(buyer s bargaining power), ancaman produk substitusi (subtitution product), dan intensitas persaingan di dalam industri sejenis(industry rivalry).

9 60 Secara umum, CV Andhini memiliki kekuatan ancaman pendatang baru yang lemah, kekuatan menawar pemasok dan kekuatan menawar pembeli yang kuat, kekuatan ancaman produk substitusi yang kuat, serta intensitas persaingan industri sejenis yang tinggi. Kekuatan ancaman pendatang baru yang lemah disebabkan oleh adanya hambatan atau barrier bagi pendatang baru berupa diperlukannya modal dan skala produksi yang besar di dalam industri ini. Kekuatan menawar pemasok yang kuat terutama disebabkan oleh tidak adanya barang pengganti di dalam pasar dan terpusatnya pemasok pada pihak-pihak tertentu. Kekuatan menawar pembeli yang kuat disebabkan oleh sedikitnya jumlah pembeli dengan tingkat pembelian yang relatif besar serta banyaknya pilihan bagi pembeli untuk dapat secara mudah berganti pemasok. Ancaman produk substitusi datang dari produk kerajinan berbahan dasar kayu dan atau bambu yang memiliki harga cukup kompetitif dibandingkan dengan produk kerajinan berbahan dasar rotan. Intensitas persaingan yang tinggi di dalam industri yang digeluti oleh perusahaan disebabkan oleh banyaknya pemain di dalam industri ini baik di dalam maupun di luar negeri.

10 61 Pendatang Baru PT Kalanesia PT Cantiq Interior Kekuatan Ancaman Pendatang Baru yang Lemah Pemasok CV Duta Barito PT Tulus Tri Tunggal CV Semeru Kekuatan Menawar Pemasok yang Kuat Pesaing Industri PT Dian PT Sandi furni Intensitas Persaingan yang Tinggi Kekuatan Menawar Pembeli yang Kuat Pembeli PT Kongo Indonesia PT Ago Furindo Fukushima Industrial Co.Ltd. M.S. International Co.Ltd. NV.Tavani Kekuatan Ancaman Produk Substitusi yang Kuat Barang Substitusi Pengrajin produk kayu dan bambu Sumber: Hasil Penelitian Gambar 3.2 Model Lima Kekuatan Porter CVAndhini Rattan Industry Analisa secara detil dari tiap-tiap elemen kekuatan persaingan dapat dilihat dalam sub bab sub bab berikut ini.

11 Ancaman Pendatang Baru Perusahaan-perusahaan yang dapat dianggap sebagai pendatang baru oleh CV Andhini adalah PT Kalanesia dan PT Cantiq Interior. Kedua perusahaan tersebut baru saja berdiri dalam kurun waktu 5 tahun terakhir serta memiliki kegiatan usaha dan pasar yang sama dengan CV Andhini. Kegiatan usaha dan pasar yang dimaksud adalah industri kerajinan berbahan dasar rotan dengan pasar tujuan ekspor luar negeri. Berdasarkan hasil penelitian, ancaman dari pendatang baru cenderung cukup lemah. Hal ini disebabkan oleh adanya entry barrier yang cukup kuat bagi pendatang-pendatang baru. Entry barrier yang dimaksud terbentuk atas beberapa faktor, yaitu: perlunya produksi dalam skala besar untuk dapat mencapai skala ekonomis perlunya modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam industri ini terdapat ciri khas tersendiri dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan berupa finishing quality yang sangat baik Ketiga faktor di atas sangat berpengaruh dalam menciptakan entry barrier khususnya bagi perusahaan dengan permodalan yang kurang baik. Produksi dalam skala besar menuntut adanya kemampuan perusahaan dalam menyediakan tempat, tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, dan kapasitas produksi yang memadai. Yang juga menuntut adanya permodalan yang cukup tinggi bagi perusahaan. Selain faktor besarnya skala produksi dan biaya permodalan, adanya ciri khas produk dari perusahaan membuat konsumen dapat membedakan produk CV Andhini dengan produk perusahaan lain. Yang mana hal tersebut juga

12 63 didukung oleh pengalaman perusahaan yang telah cukup lama exist di dalam industri ini. Meskipun entry barrier cenderung cukup kuat, pendatang baru masih memiliki beberapa kemudahan untuk masuk ke dalam industri ini. Kemudahankemudahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor antara lain: tidak diperlukannya saluran distribusi khusus untuk menyalurkan hasil produksi perusahaan, hal ini sedikit memudahkan pendatang baru karena pendatang baru tidak harus mengeluarkan biaya tambahan yang digunakan untuk pembuatan saluran distribusi khusus seperti retail shop, keagenan, atau saluran distribusi khusus yang lain. adanya kebijakan pemerintah yang mendorong pendatang baru untuk masuk ke dalam industri ini, misalnya kredit dengan bunga rendah bagi perusahaan yang melakukan ekspor barang Kekuatan Menawar Pemasok Mengingat banyaknya komponen yang terlibat di dalam proses produksi maka Penulis melakukan pembatasan dalam analisis pemasok yang dimaksud. Pemasok yang dianalisis dalam elemen ini adalah pemasok bahan baku dalam proses produksi perusahaan. Hal ini dilakukan karena bahan baku (rotan mentah) merupakan komponen yang paling penting di dalam proses produksi. Perusahaan-perusahaan yang menjadi pemasok bahan baku bagi CV Andhini adalah CV Duta Barito, PT Tulus Tri Tunggal, dan CV Semeru.

13 64 Berdasarkan hasil penelitian, kekuatan menawar pemasok cenderung kuat. Ada banyak faktor yang cenderung merugikan bagi perusahaan, sedangkan faktor-faktor yang lain cenderung menguntungkan bagi perusahaan. Faktorfaktor yang dianggap sebagai faktor yang merugikan bagi perusahaan adalah: adanya dominasi kelompok tertentu dalam hal pasokan bahan baku, dalam artian bahwa pelaku pasar penjual bahan baku hanya dijalani oleh beberapa pihak saja tidak adanya barang pengganti atau barang substitusi bagi pasokan bahan baku perusahaan, hal ini mengingat bahwa perusahaan bergerak dalam industri kerajinan berbahan dasar rotan adanya kecenderungan bagi pemasok untuk bersaing secara langsung (menjadi pendatang baru) dengan cara masuk ke dalam industri yang digeluti oleh perusahaan perusahaan serta industrinya (dalam negeri) bukan merupakan pembeli yang dominan bagi pemasok, pemasok dapat dengan mudah menentukan harga tanpa harus takut kehilangan pembelinya yang potensial. Pemasok juga memiliki pangsa pasar lain yang lebih besar yaitu ekspor bahan mentah rotan ke luar negeri, mengingat kebijakan pemerintah akan larangan ekspor bahan mentah rotan tahun 1983 telah direvisi dengan kebijakan yang baru tahun 2005 (Permenperdag No. 12/2005) yang mengizinkan kembali ekspor bahan mentah rotan. Sedangkan faktor-faktor yang dianggap sebagai faktor yang menguntungkan bagi perusahaan adalah:

14 65 perusahaan tetap memiliki banyak pilihan dalam menentukan pemasoknya, meskipun pemasok didominasi hanya oleh kelompok tertentu saja perusahaan dapat dengan mudah berganti pemasok tanpa adanya konsekuensi harga maupun penurunan kualitas bahan Kekuatan Menawar Pembeli Pembeli pada umumnya merupakan perusahaan (baik di dalam maupun luar negeri) yang cenderung melakukan pembelian dalam kuantitas yang cukup besar. Perusahaan-perusahaan yang menjadi pembeli secara kontinu pada CV Andhini adalah PT Kongo Indonesia, PT Ago Furindo, Fukushima Industrial Co.Ltd., M.S. International Co.Ltd., NV.Tavani. Berdasarkan hasil penelitian, kekuatan menawar pembeli cenderung kuat. Posisi perusahaan terhadap pembeli cenderung tidak menguntungkan, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. Jumlah pembeli (perusahaan) yang sedikit dengan kuantitas pembelian yang relatif besar. Hal ini menyebabkan tiap-tiap pembeli memberikan kontribusi yang besar di dalam pendapatan perusahaan. Perusahaan harus lebih hati-hati dalam menentukan perubahan harga atau kualitas produknya jika tidak ingin kehilangan pembeli. Calon pembeli cenderung memiliki banyak pilihan pemasok untuk produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan. Pembeli dapat menentukan sendiri pihak mana yang dapat dijadikan penjual (pemasok barang jadi) mengingat

15 66 banyaknya pemain dalam industri ini baik di dalam maupun di luar negeri dengan harga dan kualitas yang bersaing. Pembeli dapat dengan mudah berganti penjual (pemasok barang jadi) tanpa konsekuensi tertentu seperti peningkatan harga atau penurunan kualitas. Seperti yang telah dibahas di faktor sebelumnya, pembeli memiliki banyak pilihan mengingat banyaknya pemain di dalam industri ini. Pembeli sangat sensitif terhadap perubahan harga. Hal ini tentunya tidak menguntungkan perusahaan. Situasi perekonomian yang tidak menentu, inflasi regional atau hal-hal lain kadang-kadang menyebabkan perusahaan mau tidak mau harus menaikkan harga yang mana dapat menyebabkan pembeli membuat keputusan untuk berganti penjual (pemasok barang jadi). Pembeli tidak mementingkan kualitas di atas harga. Harga yang ekonomis dengan kualitas sedang cenderung lebih menarik dibandingkan dengan kualitas eksklusif yang harus dibayar dengan harga yang cukup tinggi. Penjual yang dapat menghasilkan kualitas yang sedang tentunya sangat mudah dicari, hal ini membuat perusahaan memiliki pesaing yang banyak. Satu-satunya faktor yang tidak merugikan bagi perusahaan adalah ketidak cenderungan pembeli untuk masuk bersaing secara langsung dengan cara masuk ke dalam industri yang digeluti oleh perusahaan Ancaman Produk Substitusi Produk substitusi merupakan produk yang dapat memberikan atau menggantikan fungsi dari produk yang diinginkan. Produk substitusi yang cukup

16 67 dominan yang dapat menggantikan produk rotan adalah produk kayu dan produk bambu. Yang mana, produk-produk substitusi tersebut banyak dihasilkan oleh pengrajin serta beberapa perusahaan yang terletak di daerah pengrajin seperti di Jepara, Yogyakarta, Solo, dan kota-kota lain di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Berdasarkan hasil penelitian, ancaman produk subtitusi cenderung kuat yang disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. Pembeli dapat dengan mudah menemukan produk substitusi yang dapat menggantikan fungsi dari produk perusahaan. Penggunaan bambu dan kayu cenderung lebih dominan daripada penggunaan rotan di dalam kerajinan yang memanfaatkan hasil alam. Harga barang substitusi bersaing dengan harga produk yang dihasilkan perusahaan, atau bahkan bisa lebih murah. Seni kerajinan berbahan dasar bambu memiliki biaya bahan baku yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan dasar rotan (berdasarkan pengakuan perusahaan). Meskipun ancaman dari barang substitusi begitu kuat, produk dari bahan dasar rotan tetap memiliki market share yang cukup besar. Hal ini dapat diamati dari banyaknya pemain dalam industri ini. Selain hal tersebut, nilai seni dari kerajinan berbahan dasar rotan juga memiliki sentuhan minat tersendiri dilihat dari sisi pembeli.

17 Intensitas Persaingan Dalam Industri Sejenis Lingkungan Industri yang dimaksud dalam penulisan ini adalah industri kerajinan berbahan dasar rotan dengan pasar tujuan ekspor ke luar negeri. Pesaing yang dimaksud adalah pemain-pemain yang telah cukup lama exist di dalam industri ini (bukan pendatang baru). Adapun perusahaan-perusahaan yang dianggap sebagai pesaing dari CV Andhini antara lain adalah PT Dian dan PT Sandi Furni. Berdasarkan hasil penelitian, intensitas persaingan dalam industri sejenis cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan kedua hal berikut. Terdapat jumlah pesaing yang sangat banyak di dalam pasar. Pesaing perusahaan dalam memperebutkan pasar sebenarnya tidak hanya dari pihak perusahaan saja, para pengrajin dengan modal yang cukup atau pengrajin yang melakukan kerjasama dengan dengan pembeli asing juga ikut menambah jumlah pesaing yang telah ada. Selain itu, pesaing yang ikut menjadi pemain di dalam industri ini tidak hanya mencakup pesaing di dalam negeri saja, melainkan juga pesaing-pesaing yang berlokasi di luar negeri. Sulitnya tiap-tiap perusahaan untuk dapat sewaktu-waktu keluar dari persaingan. Perputaran modal yang cukup lama serta tingginya aset yang diinvestasikan ke dalam perusahaan merupakan dua hal yang membuat perusahaan sulit untuk keluar dari persaingan begitu saja. Hal ini tentunya membuat intensitas persaingan industri menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya pendatang baru dan tetap settle-nya pemain-pemain lama.

18 Prediksi Bisnis ke Depan Dengan berbekal pengalaman yang telah cukup lama menggeluti industri kerajinan rotan serta peluang pasar yang terbuka sedemikian lebar, CV Andhini, untuk ke depannya, mengharapkan perluasan pasar dari yang telah ada saat ini. Pasar yang terutama ingin diperluas adalah pasar luar negeri dengan tambahan ekspansi pasar ke dalam negeri. Tentunya, hal tersebut dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas serta membina hubungan baik dengan pelanggan yang telah ada selama ini.

19 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Sumber: Perusahaan Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Uraian pekerjaan dari tiap-tiap posisi yang ada di dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Pemilik Di dalam CV, Pemilik merupakan sekutu pasif, di mana Pemilik tidak ikut mencampuri urusan operasional yang ada di dalam perusahaan. Pemilik hanya berperan sebagai pemodal saja di dalam perusahaan. Pemilik menetapkan serangkaian tujuan strategis yang diharapkan dapat dicapai

20 71 dalam periode tertentu. Tujuan strategis tersebut disampaikan pada Direktur Operasional yang kemudian akan menetapkan sejumlah langkah dan atau strategi perusahaan guna mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Pemilik. 2. Direktur Operasional Di dalam CV, Direktur Operasional berperan sebagai sekutu aktif, di mana Direktur Operasional secara aktif mengendalikan dan bertanggung jawab atas segala aktivitas perusahaan. Secara umum, tanggung jawab Direktur Operasional adalah sebagai berikut. - Menentukan arah kegiatan perusahaan agar selaras dengan tujuan strategis yang ditetapkan oleh pemilik. - Berkaitan dengan produksi, Direktur Operasional bertanggung jawab dalam penentuan kebijakan penambahan atau pengurangan kapasitas produksi dan perhitungan total cost dari tiap-tiap produksi barang. - Berkaitan dengan masalah keuangan, Direktur Operasional bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan upah pegawai dan bertanggung jawab dalam kebijakan hutang perusahaan. - Berkaitan dengan koresponden dengan pihak luar, Direktur Operasional bertanggung jawab dalam melakukan negosiasi harga dengan pembeli dan pemasok. - Berkaitan dengan pemasaran, Direktur Operasional bertanggung jawab dalam menetapkan target minimum yang harus diraih oleh bagian pemasaran.

21 72 3. Bagian Pabrik a. Staff Bahan Baku Staff Bahan Baku bertanggung jawab dalam melakukan laporan persediaan bahan dan menjaga persediaan minimum bahan baku. b. Staff Produksi Staff Produksi bertanggung jawab dalam melakukan pembagian kerja, penjadwalan produksi, dan memberikan input biaya produksi ke Direktur Operasional. c. Staff Quality Control Staff Quality Control bertanggung jawab dalam melakukan kontrol kualitas dari bahan baku yang diterima dari pemasok, barang-barang work in progress, dan barang-barang jadi. d. Staff Packing Staff Packing bertanggung jawab dalam melakukan perhitungan biaya packing dari tiap-tiap barang yang akan di kirim, melakukan perhitungan space yang diperlukan di dalam container barang, dan memberikan input biaya packing ke Direktur Operasional. 4. Bagian Keuangan a. Staff Gaji Karyawan Staff Gaji Karyawan bertanggung jawab dalam melakukan kalkulasi gaji mingguan dan bulanan dari tiap-tiap karyawan, kalkulasi pajak penghasilan, dan pembuatan laporan rekapitulasi gaji karyawan tiap bulan.

22 73 b. Staff Perhitungan Pajak Staff Perhitungan Pajak bertanggung jawab dalam melakukan perhitungan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan dan pembuatan laporan pajak perusahaan tiap bulan. 5. Bagian Koresponden a. Staff Koresponden Buyer Staff Koresponden Buyer bertanggung jawab dalam melakukan komunikasi dengan buyer, menangani komplain-komplain yang diberikan, dan menerima order-order barang yang diberikan. b. Staff Koresponden Supplier Staff Koresponden Supplier bertanggung jawab dalam melakukan komunikasi dengan supplier, melakukan order bahan baku, dan menerima tagihan-tagihan dari bahan baku yang dibeli. 6. Bagian Marketing a. Staff Marketing Staff Marketing bertanggung jawab dalam merancang dan mengajukan program pemasaran bagi perusahaan dan memenuhi target minimum yang telah ditetapkan oleh Direktur Operasional.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri kerajinan rotan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan manufaktur furnitur PT. Livio Furniture sebelumnya bernama CV. Policrystal didirikan bulan Oktober 1996. Penggunaan PT. Livio

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor pertanian. Sektor pertanian secara umum terdiri dari lima subsektor, yaitu subsektor tanaman bahan pangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara agraris, dimana penduduknya sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan sangat besar dalam pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Struktur perekonomian suatu negara dapat dikelompokkan menjadi 3 sektor, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tertier. Sektor primer yaitu sektor

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI)

TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI) TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012 L 1 DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI TANGGAL 20 Februari 2012 1. Jelaskan sejarah berdirinya PT Megah Parmitha Sejati? PT Megah

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS Dimulai pada awal tahun 2003, diatas lahan seluas ±800 m 2 CV. Cipta Matra Selaras mulai merintis usaha di bidang furniture.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik sejak tahun 2013, dan kondisi ekonomi global yang juga mengalami perlambatan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Citra Logam Alpha Sejahtera adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan logam, dimana

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten 1 Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana Ahli Madya Program

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup orang telah banyak berubah. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV. Surya Gemilang Jaya Perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan swasta yang dikelola dan dikuasai perseorangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ekonomi kreatif yang digerakkan oleh industri kreatif, didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai macam masalah yang muncul mengakibatkan para pelaku industri peternakan mengalami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Melalui wawancara dengan Ir. HM. Nasija Warnadi, MM. selaku Direktur PDAM Kabupaten Cirebon dan studi literatur dari buku (majalah) Air Minum terbitan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Nama : Anisa Khaerusani NPM : 31213074 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang PEMASARAN

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini belum juga berakhir. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya permasalahan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penduduk dewasa ini, memungkinkan para produsen untuk memproduksi barang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

ANALISIS DATA. 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. 21 ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. 22 No Nama Pelanggan Tabel 4.1 Nama Pemesan Tahun 2011 Alamat Pelanggan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 44 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Sumber Mas Buana Perkasa adalah perusahaan swata yang bergerak dalam industri barang-barang yang terbuat dari plastik. Barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produsen Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang melakukan kegiatan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa, sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari para pelaku bisnis. Semua menuntut keahlian dan kemampuan dari masingmasing para pelaku bisnis. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan produk merupakan variabel yang memiliki peran penting dan strategis bagi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan tujuan dari pembuatan produk adalah

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI BISNIS

BAB III EVALUASI BISNIS BAB III EVALUASI BISNIS 3.1. Evaluasi Pencapaian Bisnis Konveksi Pakaian KVKU Pola gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap performa penjualan KVKU dari tahun ke tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. 1. Bergerak di bidang apa perusahaan ini dan apa produk yang dihasilkan? 2. Seberapa besar kapasitas produksi perusahaan ini?

HASIL WAWANCARA. 1. Bergerak di bidang apa perusahaan ini dan apa produk yang dihasilkan? 2. Seberapa besar kapasitas produksi perusahaan ini? 218 HASIL WAWANCARA (Wawancara dilakukan kepada Ibu Agnes selaku manajer pembelian di PT. Siaga Ratindotama) 1. Bergerak di bidang apa perusahaan ini dan apa produk yang dihasilkan? Ibu Agnes : PT. Siaga

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Konsep Tataniaga Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan P.T Anugrah Utama Indonesia didirikan pada bulan Maret 2003 sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Penelitian Terdahulu Mica (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara tentang adakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian mengenai implementasi strategi pasar dalam promosi di Bandrek Abah maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci