BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penguasaan konsep dan profil tingkat penalaran siswa.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penguasaan konsep dan profil tingkat penalaran siswa."

Transkripsi

1 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab permasalahan penelitian yang diutarakan pada bab I poin B, yaitu peningkatan penguasaan konsep dan profil tingkat penalaran siswa. A. Penguasaan Konsep Peningkatan penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran fisika berbasis ranking task exercise peer instructiondapat diketahui dengan mengggunakan tes penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 17 soal.peningkatan penguasaan konsep dianalisis berdasarkan hasil pretest dan posttest. Besar peningkatan penguasaan konsep pada penelitian ini dinyatakan dengan nilai gain dinormalisasi. Data hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada LampiranC.2. Secara umum, hasilpretest dan posttest serta gain dinormalisasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1Data Hasil Penelitian Penguasaan Konsep NO Aspek Pretest Postest 1 Rata-rata skor Persen rata-rata (%) Gain Ternormalisasi g Kategori Gain Ternormalisasi Sedang

2 38 Apabila data tabel diubah ke dalam bentuk diagram, maka diperoleh diagram sebagai berikut: Persentase (%) G Gambar 4.1Persentase Pretest, Posttest, dan Gain Ternormalisasi Penguasaan Konsep 40.7 Pre test Post test <g> Data di atas memperlihatkan skor posttest lebih besar dibandingkan skor pretest, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep. Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 24.3% dari 40.4% pada saat pretest ke 64.7% pada saat posttest. Peningkatan pun diindikasikan oleh nilai gaindinormalisasi yang diperoleh, yaitu sebesar Ini berarti bahwa penguasaan konsep meningkat sebesar 40.7% dari besar peningkatan maksimum yang dapat dicapai. Apabila dikategorikan nilai gain menunjukan bahwa peningkatan penguasaan konsep sedang. Peningkatan penguasaan konsep secara keseluruhan diperoleh dengan keterlaksaan pembelajaran pembelajaran berbasis ranking task exercise peer instruction yang terdapat pada Tabel 4.2

3 39 Tabel 4.2Keterlaksanaan Pembelajaran berbasis ranking task exercise peer instruction Pertemuan Keterlaksanaan Tahapan ke- Guru Siswa Brief Lecture 100% (Sangat baik) 70.83% 1 Concept test 80% (Baik) 97.22% 2 3 Brief Lecture 100% (Baik) 82.86% Concept test 80% (Baik) 93.06% Brief Lecture 100% (Baik) 84.21% Concept test 80% (Baik) 100% Pada pembelajaran menggunakan ranking task exercise peer instruction, tahapan kegiatan siswa pertama adalahbrief lecture. Pada tahapan ini siswa memperhatikan demonstrasi yang ditunjukan oleh guru dan diberi pertanyaan untuk memperoleh kesimpulan dari demonstrasi yang ditunjukan. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya. Tahapan ini terlaksana dengan keterlaksanaan sebesar 100%. Namun, aktivitas siswa yang diperoleh dari data observasi belum semua siswa mengikuti tahapan kegiatan ini. Pada tahap selanjutnya siswa diberikan tes ranking task exercise mengenai konsep yang telah disajikan pada tahapan sebelumnya kemudian mendiskusikan jawaban dari RTE. Pada tahapan ini siswa diberi kesempatan untuk mengeksplor pemahaman konsepnya. Keterlaksanaan tahapan ini sebesar 80%. Hambatan pada pelaksanaan tahapan ini adalah proses meminta siswa mengutarakan jawaban RTE dan pelaksanaan pengambilan data. Siswa raguragu untuk mengutarakan jawabannya kepada teman-temannya. Padahal, kegiatan ini bertujuan agar siswa mendiskusikan jawaban yang tepat dengan adanya perbedaan jawaban-jawaban yang diutarakan temannya.

4 40 1. Peningkatan Setiap Aspek Penguasaan Konsep Aspek penguasaan konseppada penelitian ini meliputi C1 sampai C4 pada ranah kognitif Bloom. Peningkatan pada setiap aspek kognitif penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3Nilai N-Gain Aspek C1-C4 Aspek Tes X g Kategori C1 Prestest 0,77 Posttest 0,93 0,71 Tinggi C2 Pretest 0,28 Posttest 0,75 0,65 Sedang C3 Pretest 0,43 Posttest 0,50 0,12 Rendah C4 Pretest 0,43 Posttest 0,55 0,22 Rendah Keterangan :Rata-rata skor pretest dan postest dikonversi ke skala 0-1 Apabila data nilai N-gain setiap aspek penguasaan konsep disajikan dalam bentuk diagram dinyatakan dalam Gambar pretest posttest Nilai <g> C1 C2 C3 C4 Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Setiap Aspek Penguasaan Konsep Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa setiap aspek penguasaan konsep mengalami peningkatan dengannilai N-Gainyang berbeda-beda. Aspek C1 mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 16% dari 77%

5 41 pada saat pretest ke 93% pada saat posttest atau jika dinyatakan dengan nilai gain ternormalisasi sebesar 0,71 yang termasuk kategori tinggi. Aspek C2 mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 47% dari 28% pada saat pretest ke 75% pada saat posttest, atau jika dinyatakan dengan gain ternormalisasisebesar 0.65 yang termasuk kategori sedang. Aspek C3 mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 7% dari 43% pada saat pretest ke 50% pada saat posttest atau jika dinyatakan dengan nilai N- Gainsebesar 0.12 yang termasuk kategori rendah. Aspek C4 mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 12% dari 43% pada saat pretest ke 55% pada saat posttest atau jika dinyatakan dengan nilai gain ternormalisasi sebesar 0.21 yang termasuk kategori rendah.pengolahan data mengenai peningkatan setiap aspek penguasaan konsep berdasarkan nilai gain dinormalisasipretest terhadapposttest dapat dilihat pada Lampiran C.2. Peningkatan setiap aspek diperoleh dengan keterlaksanaan pembelajaran yang tampak pada Tabel 4.2. Aspek C1 mengalami capaian nilai gain dinormalisasi yang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dianggap wajar dikarenakan tingkat berpikir C1 paling rendah. Pada aspek C1 kemampuan siswa adalah menyatakan kembali fakta tanpa harus memahami atau dapat menggunakannnya. Aspek C1 ini bisa muncul pada kegiatan brief lecture. Siswa memperoleh informasi dari guru setelah kegiatan penarikan kesimpulan secara bersama-sama dari demonstrasi yang ditampilkan. Aspek C2 mengalami capaian gain dinormalisasi sebesar 0.65 yang termasuk pada kategori sedang. Kemampuan aspek C2 siswa muncul ketika

6 42 melakukan tahapan brief lecture, siswa memperhatikan demonstrasi yang ditampilkan dan memberikan tanggapan dari demonstrasi yang ditampilkan dengan pertanyaan arahan dari guru.aspek C2 juga dapat muncul pada tahapan concept test ketika siswa berdiskusi mengenai permasalahan RTE yang terdapat pada LKS. Latihan aspek C2 pada penelitian ini kurang optimal pada pelaksanaan diskusi. Tidak semua anggota kelompok berdiskusi dalam kelompoknya.sebagian siswa merasa cukup dengan perwakilan temannya pada pelaksanaan diskusi. Selain itu, layar di laboratorium kurang tinggi sehingga bagi sebagian siswa yang duduk di belakang untuk melihat demonstrasi animasi yang ditampilkan harus berdiri. Hal ini kurang nyaman bagi siswa yang duduk di belakang ketika memperhatikan demonstrasi yang ditampilkan. Peningkatan penguasaan konsep aspek C3 dan aspek C4 masing-masing mengalami capaian gain dinormalisasi sebesar 0.12 dan 0.21 yang termasuk pada kategori rendah. Kemampuan aspek C3 bisa muncul pada saat tahapan concep test, yaitu pada saat siswa mengerjakan RTE. Pada kegiatan siswa dilatih menerapkan prinsip dari materi yang sedang dipelajari pada pertanyaan yang diberikan. Aspek C4 ini muncul ketika siswa melakukan tahapan brief lecture, yaitumemperhatikan demonstrasi yang ditampilkan dan menarik kesimpulan dari demonstrasi yang ditunjukan. Selain itu, kemampuan analisis juga dapat muncul pada tahapan concept test, yaitu ketika siswa mengerjakan RTE, merencanakan pengambilan data, dan membuat kesimpulan. Aspek C4 juga dilatihkan pada kegiatan memperoleh

7 43 jawaban RTE yang benar. Kegiatan ini tidak terlaksana dan ada pada tahapan concept test. Kecilnya peningkatan penguasaan konsep pada aspek C3 dan C4 dapat dikarenakan kurang maksimalnya kegiatan yang dilakukan pada saat latihan kemampuan aspek C3 dan C4. Misalnya, pada saat siswa mengerjakan RTE. Pada pelaksanaannya, waktu yang disediakan untuk pengerjaan RTE tidak cukup bagi siswa karena menurut Cortright (2005) Studentsneed to take timeto explore underlying concepts.... Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konsep yang telah disajikan pada tahapan sebelumnya. Kurangnya waktu memungkinkananalisissiswa dan penerapan prinsip dari materi terhadap masalah yang diberikan menjadi kurang optimal. Selain itu, kegiatan penarikan kesimpulan pada tahapan brief lecture kurang optimal karena tidak semua siswa ikut serta dalam proses kegiatan tersebut dan terkadang cenderung terlalu lugas dalam membimbing siswa sehingga seolah-olah menjadi ceramah.hal ini terlihat dari sebagian siswa yang hanya memperhatikan ketika penjelasan dari guru. Kurang optimalnya kegiatan tersebut diprediksi faktor rendahnya capaian peningkatan pada aspek C3 dan C4.Rendahnya aspek C3 dan C4 kurang sesuai dengan penemuan Mazur et al. (2007) Our results indicate increased student mastery of both conceptual reasoning and quantitative problem solving upon implementing PI.

8 44 2. Peningkatan Penguasaan Konsep Setiap sub Materi Penelitian dilakukan tiga pertemuan dengan pertemuan pertama sub materi yang dibahas adalah hukum Ohm, pertemuan kedua sub materi yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan, dan pertemuan ketiga membahas sub materi rangkaian hambatan. Peningkatan penguasaan konsep juga dapat dilihat berdasarkan sub materi dari listrik dinamis. Peningkatan pada masing-masing sub materi disajikan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4NilaiN-GainSetiap Sub Materi No Sub Materi Pretest (%) Posttest (%) <g> Kategori 1 Hukum Ohm 38, Sedang 2 Hambatan Sedang 3 RangkaianHambatan Sedang Apabila data tabel disajikan dalam bentuk diagram maka dinyatakan dalam gambar HK. Ohm Hambatan Rangkaian Hambatan pretest posttest <g> Gambar 4.3Diagram Peningkatan Penguasaan Konsep Setiap Sub Materi Berdasarkan data di atas diperoleh bahwa peningkatan penguasaan konsep terjadi setiap sub materi. Sub materi hukum Ohm mengalami peningkatan sebesar 29,7% dari 38,3% pada saat pretest ke 68% pada saat posttestdengan

9 45 nilai gain ternormalisasi sebesar 0.48 yang termasuk kategori sedang. Sub materi faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan mengalami peningkatan sebesar 24.13% dari 39.17% pada saat pretest ke 63.3% pada saat posttest dengan nilai gain ternormalisasi sebesar 0.40 yang termasuk kategori sedang, dan sub materi rangkaian hambatan mengalami peningkatan sebesar 19.54% dari 42.86% pada saat pretest ke 62.4% pada saat posttest dengan nilai gain ternormalisasi sebesar 0.34 yang termasuk kategori sedang. Peningkatan setiap sub materi berada pada kategori sedang Peningkatan pada konsep hukum Ohm termasuk kategori sedang. Sub materi ini terdiri dari 6 soal, yaitu nomor 1 sampai 6. Dari 6 soal, ada 2 soal yang rata-rata pretest lebih besar dari pada posttest. Hal ini berarti ada kemampuan siswa yang kurang berkembang. Soal nomor 3 dan 4 mewakili dua indikator. Kedua indikator ini dilatihkan dengan pengerjaan RTE. Jika dilihat dari jawaban RTE, siswa belum dapat menggambarkan hubungan tegangan, kuat arus listrik, dan hambatan secara keseluruhan. Kemampuan ini diperlukan siswa dalam menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4. Peningkatan pada konsep faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan penghantar termasuk kategori sedang. Soal pada sub materi ini terdiri dari empat soal, yaitu soal nomor Empat soal mewakili tiga indikator. Indikator pembelajaran menerapkan konsep hambatan yang diwakili nomor 9, jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit. Ini berarti kemampuan tersebut kurang dimiliki siswa. Soal nomor 9 mengenai hukum Ohm dan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan. Hal ini

10 46 dilatihkan pada siswa dari data yang diperoleh melalui animasi yang ditampilkan. Diperoleh nilai V, I dari luas penampang yang berbeda, panjang penghantar yang berbeda, dan jenis bahan penghantar yang berbeda kemudian dihitung nilai R dari data yang diperoleh. Karena kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan ini membuat kegiatan ini kurang optimal. Peningkatan pada sub materi rangkaian hambatan termasuk kategori sedang. Soal pada sub materi ini terdiri dari 7 soal terakhir. Tujuh soal yang diujikan mewakili empat indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran tentang karakateristik rangkaian seri dan paralel capaiannya dilihat dari ratarata skor posttest, jumlah siswa yang menjawab benar sedikit. Siswa belum dapat mengenali rangkaian yang disusun paralel. Hal ini, terlihat dari pelaksanaan eksperimen kurang terampilnya siswa dalam merangkai hambatan secara paralel. Jika ditinjau peningkatan N-gaindari setiap sub materi, maka sub materi rangkaian hambatan mengalami peningkatan paling kecil. Sub materi ini memiliki hubungan antar konsep yang cukup banyak dibandingkan dengan yang lainnya. Cakupan pembelajaran PI Mc. Kagan et. al. (2011b) kedalaman materi rendah pada materi yang cakupannya luas. Dengan karakteristik sub materi rangkaian hambatan yang hubungan komponen konsep yang lebih banyak dibandingkan sub materi yang lain memungkinkan kedalaman penguasaan konsep siswa kurang sehingga peningkatan penguasaan konsep siswa kecil.

11 47 Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat dikatakan pembelajaran fisika berbasis ranking task exercise peer instruction meningkatkan penguasaan konsep. Peningkatannya berada pada kategori sedang. Peningkatan ini dijelaskan secara teori bahwa ketika diterapkan PI siswa diajak untuk mengkonstruksi pemahamannya mengenai konsep yang sedang dipelajari (Zingaro, 2011). Kesuksesan dalam pembelajaran berbasis peer instruction adalah tes konsep yang digunakan dalam memfasilitasi siswa dalam mengeksplor materi yang dipelajari. Dalam penelitian ini digunakan tes berbentuk RTE. Berarti ini RTE telah memfasilitasi siswa dalam mengeskplor sub materi yang dipelajari. Hal ini sesuai pernyataan O Kuma (2004)... one strong reason for using them is fact that they frequently elicit students natural ideas about the behavior of physical systems rather than a memorized response. B. Profil Tingkat Penalaran Tingkat penalaran diukur dari hasil analisis pengerjaanranking task exercise(rte) siswa. Setiap pertemuan pembelajaran diberikan sebanyak satu soal berbentuk RTE pada tahapan pelaksanaan concept test. Tingkat penalaran ini menggunakan rubrik yang dikemukakan oleh Hudgins (2007) yang telah diutarakan sebelumnya pada Tabel 2.1. Profil tingkat penalaran siswa ditampilkan Gambar 4.4

12 Tingkat Penalaran AG AR DY DN DS EM FH FJ GL HN HR IL IR MA MJ PR RH RS RQ RTH RTR RZ RM RY SH SZ TW WN WB ZL Nama Siswa Hk. Ohm Hambatan Rangkaian Hambatan Gambar 4.4 Profil Tingkat Penalaran Siswa Gambar 4.4menunjukan tingkat penalaran siswa pada setiap sub materi bahasan. Pada materi hukum Ohm sebanyak 3.33% siswa atau satu siswa berada pada tingkat penalaran nol, 0% siswa atau tidak ada siswa yang berada pada tingkat penalaran satu, 63.33% siswa atau 19 siswa berada pada tingkat penalaran dua (subfunctional), 13.34% atau sebanyak 4 siswa berada pada tingkat penalaran tiga (near functional), 3.33% siswa atau satu siswa berada pada tingkat penalaran empat (functional), dan 16.67% siswa atau sebanyak lima siswa berada pada tingkat penalaran lima (expert). Pada pertemuan kedua, sub materi faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan penghantar diperoleh tingkat penalaran siswa pada tingkat satu sebanyak 20.00% siswa atau 6 siswa, tingkat dua sebanyak 23.33% siswa atau sebanyak 7 siswa, tingkat tiga sebanyak 33.33% siswa atau sebanyak 10 siswa, tingkat empat sebanyak 20.00% siswa atau enam siswa, dan tingkat lima sebanyak 3.33% siswa atau sebanyak satu siswa. Pada pertemuan ketiga,

13 49 materi rangkaian hambatan diperoleh tingkat penalaran siswa pada tingkat satu sebanyak 0% siswa atau nol siswa, tingkat dua sebanyak 70% atau 21 siswa, tingkat tiga sebanyak 16.67% siswa atau lima siswa, tingkat empat sebanyak 13.33% siswa atau empat siswa, dan tingkat lima sebanyak 0% siswa atau nol siswa.dari Gambar 4.4 juga diperoleh bahwa sebanyak empat siswa atau sebesar 13.33% siswa berada pada tingkat penalaran dua pada tiga sub materi listrik dinamis. Sedangkan siswa lainnya sebesar 86.67% berada pada tingkat penalaran yang berbedapada ketiga sub materi. Ranking task exercise diberikan pada saaat concept test setelah siswa memperhatikan demonstrasi yang ditampilkan mengenai sub materi yang sedang dipelajari. Ketiga pertemuan pembelajaran tahapan brief lecture terlaksana dengan persentase 100%. Namun, proporsi setiap tingkatan penalaran berbeda-beda seperti tampak pada gambar 4.4. Tingkat penalaran siswa pada sub materi hukum Ohm sebagian besar berada pada tingkat dua. Ini artinya siswa dapat mengidentifikasi satu variabel yang relevan. Berdasarkan jawaban RTE yang diperoleh, variabel yang diidentifikasi siswa adalah pengaruh tegangan terhadap kuat arus listrik, banyaknya baterai terhadap kuat arus listrik, banyaknya baterai terhadap tegangan. Proses pembelajaran pada saat brief lecture, yaitu siswa memperhatikan demonstrasi pengaruh tegangan terhadap kuat arus listrik dan pengaruh baterai yang dirangkai seri terhadap tegangan. Kemudian siswa diberi pertanyaan yang mengarahkan siswa pada kesimpulan dari demonstrasi yang ditunjukan dan guru memberi penguatan setelah mendengarkan serta

14 50 mengarahkan jawaban siswa. Kegiatan tersebut melatih siswa dalam mengidentifikasi variabel. Hal ini berarti siswa terlatih pada tingkat penalaran satu, dua, dan tiga. Kegiatan mengutarakan kesimpulan dari data demonstrasi yang ditampilkan, siswa terlatih dalam penggunaan bahasa ilmiah. Tetapi, pada pelaksanaannya sebagian siswa tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan demonstrasi belum melatih siswa dalam menyatakan hubungan antar konsep. Pada sub materi ini diperoleh juga siswa RH pada sub materi ini menempati tingkat penalaran nol (0). Hal ini dikarenakan RH tidak memberikan alasan dari urutan yang dibuatnya. Tingkat penalaran pada sub materi faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan penghantar paling banyak pada tingkat tiga. Ini artinya siswa dapat mengidentifikasi dua variabel atau lebih tetapi belum mengutarakan hal yang esensial. Berdasarkan jawaban RTE yang diperoleh, siswa mengutarakan pengaruh variabel yang berbeda yaitu panjang penghantar dan luas penampang penghantar terhadap besar hambatan. Namun, siswa belum mengaitkan antara panjang dan luas penampang secara bersamaan pada besar hambatan penghantar. Proses pembelajaran saat brief lecture, yaitu siswa memperhatikan demonstrasi pengaruh panjang, luas penampang, dan jenis bahan terhadap besar hambatan secara terpisah kemudian siswa diberi pertanyaan yang mengarahkan siswa pada kesimpulan dari demonstrasi yang ditunjukan dan guru menguatkan setelah mendengar jawaban siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut melatih siswa dalam mengidentifikasi variabelvariabel yang mempengaruhi sistem. Hal ini berarti siswa

15 51 terlatihpenalarannya pada tingkat satu, dua, dan tiga. Kegiatan pertanyaan agar siswa dapat menyimpulkan peristiwa dari demosntrasi yang ditunjukan melatih siswa dalam penggunaan bahasa ilmiah. Hubungan antar komponen konsep pada pertemuan ini disajikan hanya dalam bentuk informasi saja. Pada sub materi ini diperoleh ada beberapa siswa yang berada pada tingkat penalaran satu. Jawaban siswa yang berada pada tingkat ini berkaitan informasi demonstrasi. Demonstrasi yang ditampilkan adalah rangkaian yang terdiri dari amperemeter, voltmeter, dan terdapat beberapa bahan yang ukuran panjang, luas penampang, dan jenis bahan. Besar hambatan ditentukan dengan membagi besar tegangan dibagi dengan kuat arus listrik. Jawaban siswa-siswa adalah hubungan antar ukuran benda dengan arus listrik. Tingkat penalaran pada sub materi rangkaian hambatan didominasi pada tingkat penalaran dua. Ini berarti siswa dapat mengidentifikasi satu variabel yang relevan. Berdasarkan jawaban RTE yang diperoleh, variabel yang diidentifikasi adalah pengaruh hambatan terhadap kuat arus listrik. Proses pembelajaran saat brief lecture, yaitu siswa memperhatikan demonstrasi rangkaian terbuka dan tertutup dengan menggunakan saklar, rangkaian hambatan seri, dan rangkaian hambatan paralel. Kegiatan demonstrasi ini melatih siswa mengidentifikasi pengaruh variabel terhadap sistem. Hal ini berarti siswa terlatih pada tingkat penalaran satu, dua, dan tiga. Kegiatan pertanyaan agar siswa dapat menyimpulkan peristiwa dari demosntrasi yang ditunjukan melatih siswa dalam penggunaan bahasa ilmiah.

16 52 Temuan lain dari Gambar 4.4 juga diperoleh siswa sebanyak empat siswa berada pada tingkat yang sama di tiga sub materi listrik dinamis. Sedangkan siswa-siswa yang lainnya berada pada tingkat penalaran yang berbeda di tiga sub materi. Berdasarkan pola tersebut, posisi tingkat penalaran siswa dimungkinkan bergantung pada sub materi yang dipelajari. Oleh karena itu, jika dibandingkan capaian tingkat penalaran siswa padaa setiap sub materi maka sub materi rangkaian hambatan merupakan capaian terendah tingkat penalaran. Hal ini dimungkinkan sub materi rangkaian hambatan paling sukar bagi siswa. Walaupun tingkat penalaran siswa setiap pertemuan didominasi pada tingkat dua, tetapi jawaban detail dari setiap siswa sebagian besar berbeda. Hal ini berarti RTE telah menggambarkan pandangan siswa terhadap sub materi yang sedang dipelajarinya. Hasil ini sesuai dengan pernyataan O Kuma(2004)... one strong reason for using them is the fact that they frequently elicit students natural ideas about the behavior of physical systems rather than a memorized response.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang keterlaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang keterlaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang keterlaksanaan penerapan Ranking Task Exercise dalam model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk penelitian kuasi eksperimen terdapat variable terikat dan variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk penelitian kuasi eksperimen terdapat variable terikat dan variable bebas 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dan penelitian deskriptif kuantitatif.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction

DAFTAR ISI  Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction DAFTAR ISI PERNYATAAN iii ABSTRAK. iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI.. viii DAFTAR TABEL.. x DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN.. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1 B. Rumusan Masalah 7 C. Tujuan Penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINGKAT PENALARAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN RANKING TASK EXERCISE PEER INSTRUCTION

BAB II TINGKAT PENALARAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN RANKING TASK EXERCISE PEER INSTRUCTION 8 BAB II TINGKAT PENALARAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN RANKING TASK EXERCISE PEER INSTRUCTION A. Ranking Task Exercise Ranking taskexercise (selanjutnya disingkat RTE) adalah suatu format

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment) yaitu berupa implementasi model pembelajaran TANDUR sebanyak tiga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006 : 160), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut Surachman dalam Nugraha (2007

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi yang perubahannya begitu cepat dan dramatis, hal ini merupakan fakta dalam kehidupan

Lebih terperinci

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Hasil belajar kognitif siswa ; (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Hasil belajar kognitif siswa ; (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan hasil hasil penelitian pembelajaran fisika menggunakan model Concept Attainment. Adapun hasil penelitian meliputi: (1)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21 27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21 Agustus 7 September 2013 di SMP Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MAN Sumpur Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II Materi Pokok : Alat Ukur Listrik Alokasi Waktu : 2 x 40 (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Penguasaan Konsep Fluida statis Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... 1 vi DAFTAR ISI Lembaran Pengesahan... i Riwayat Hidup... ii Abstrak... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... ix Daftar Lampiran... x BAB I : PENDAHULUAN... 1 1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Metode kombinasi adalah pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasannya yang meliputi peningkatan hasil belajar aspek kognitif, profil afektif, profil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery- Inquiry untuk meningkatkan prestasi belajar pada ranah kognitif dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 6) metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pretest Perlakuan Posttest Observasi. Gambar 3.1. Desain penelitian the one-group pretest-posttest Keterangan : T 1 T 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian serta teknik pengolahan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan yang konstan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan yang konstan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan yang konstan dan kemiringan sebesar 23,5 derajat. Perputaran Bumi yang konstan dan tenang menyebabkan benda dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Masalah umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

Kunci jawaban Posttest

Kunci jawaban Posttest Lampiran 19 Kunci jawaban Posttest KELS X POKOK BHSN HUKUM OHM E k a F i t r i a n i 158 1. Pada sebuah rangkaian tertutup, ketika dipasang hambatan yang nilainya 5 kali lebih besar dari semula, apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning BAB V ANALISA 1. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif Hasil analisis belajar kognitif siswa diukur melalui tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 14 soal. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa Mulya

METODE PENELITIAN. akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa Mulya 39 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pokok Bahasan Hukum Ohm Kelas Praktikum Virtual Eka Fitriani 67 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimen. Metode ini dipilih karena ada beberapa variabel

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Proceedings of The 4 th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010 PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran fisika merupakan salah satu wahana untuk menumbuhkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran fisika merupakan salah satu wahana untuk menumbuhkan kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran fisika merupakan salah satu wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design (eksperimen awal), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam,

BAB I PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian yang digunakan, analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum 32 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum Sekincau Kabupaten Lampung Barat pada semester Ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah JIPFRI, Vol. 1 No. 2 Halaman: 83-87 November 2017 JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK

Lebih terperinci

PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pokok Bahasan Hukum Ohm Kelas Praktikum Real Eka Fitriani Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Rekapitulasi peningkatan penguasaan konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Rekapitulasi peningkatan penguasaan konsep 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Peningkatan Penguasaan Konsep Hasil peningkatan penguasaan konsep ditentukan melalui nilai rata-rata gain yang ternormalisasi, yang didapatkan dari pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada tahapan kegiatan inti merupakan proses yang diselenggarakan untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan alam sekitar beserta permasalahan di dalamnya. Mempelajari IPA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan alam sekitar beserta permasalahan di dalamnya. Mempelajari IPA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar beserta permasalahan di dalamnya. Mempelajari IPA tidak hanya sekedar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii x xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 15 LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MAN Sumpur Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II Materi Pokok : Alat Ukur Listrik Alokasi Waktu : 2 x 40 (1x pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang diujicobakan berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda (multiple choice) yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu target yang paling penting dari pendidikan modern adalah mendidik siswa agar menjadi individu yang dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di sekolah, siswa didorong untuk lebih aktif agar dapat menghubungkan konsep materi yang telah didapatkan dengan konsep yang baru sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga proses pembelajarannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran mata pelajaran fisika di SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih para siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4)

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) 83 BAB V ANALISA Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry training yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Nurria Latifatul Ulum DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penggunaan metode kuasi eksperimen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar merupakan salah satu bagian dari payung penelitian rancangan pengembangan model pembelajaran

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperimen Persentase % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Data hasil pengolahan tiab butir soal Data yang dikumpulkan berasal dari jawaban siswa terhadap hasil belajar siswa untuk

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA...

BAB II STUDI PUSTAKA... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi- Experimental. Metode penelitian ini digunakan karena kemungkinan sukar sekali dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh melalui tes hasil

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS...

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Keterlaksanaan Model Inkuiri Terbimbing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Keterlaksanaan Model Inkuiri Terbimbing persentase keterlaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keterlaksanaan Model Inkuiri Terbimbing Untuk mengetahui keterlaksanaan dari penggunaan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre-Experiment. Desain penelitian yang hanya melibatkan satu kelompok saja, tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran data yang diperoleh

Lebih terperinci