BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning efektif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning efektif"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning efektif diterapkan pada pembelajaran kimia dengan materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang. Secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Guru mampu dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia yang ditunjukkan oleh skor rata-rata 3,62 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan Indikator hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning meliputi: 1) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap spiritual (KI-1) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,92 dan 0,92 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap sosial (KI-2) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,90 dan 0,90 dinyatakan tuntas. 1

2 3) Ketuntasan indikator hasil belajar kognitif (KI-3) dinyatakan tuntas dengan proporsi rata-rata sebesar 0,91. 4) Ketuntasan indikator hasil belajar keterampilan (KI-4) diperoleh dari rata-rata indikator psikomotor, presentasi, portofolio dan THB proses sebesar 0,90, 0,89, 0,87, dan 0,83 dinyatakan tuntas. c. Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning meliputi: 1) Ketuntasan hasil belajar sikap spiritual (KI-1) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 92, ) Ketuntasan hasil belajar sikap sosial (KI-2) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 90, ) Ketuntasan hasil belajar pengetahuan (KI-3) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 82, ) Ketuntasan hasil belajar keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 87, Keterampilan proses siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang baik dengan presentase rata-rata tes keterampilan proses sebesar 78,66%. 3. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tinggi dengan presentase rata-rata tes Kemampuan berpikir kritis sebesar 76,86%. 4. a. Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan proses dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada 2

3 materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai rx 1 Y = 0,468 dan nilai t hitung t tabel (3,177 > 2,021). b. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi Pearson Product Moment rx 2 Y= 0,397 dan nilai t hitung t tabel (3,367 > 2,021). c. Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi ganda diperoleh nilai rx 1 X 2 Y = 0,514 dan nilai F hitung F tabel (6,297 > 3,23). 5. a. Ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan proses terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan garis regresi sederhana Ῡ = 45, ,5191X 1 dan nilai F hitung F tabel ( > 4,08). 3

4 b. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan regresi sederhana Ῡ = 59,468+ 0,351X 2 dan nilai F hitung F tabel ( > 3,23). c. Ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan garis regresi gandan Ῡ = 38, ,403X 1 + 0,210X 2 dan nilai F hitung F tabel ( > ) B. Saran 1. Bagi guru perlu memperhatikan dan meningkatkan keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis agar siswa memiliki kemampuan yang kritis, kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya akan mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. 2. Penerapan Pendekatan Discovery Learning dalam mata pelajaran kimia materi termokimia, sangat baik dan efektif dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan untuk materi pokok lain yang sesuai. 4

5 3. Dalam rangka penyempurnaan perangkat pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning dalam mata pelajaran yang menerapkan mata pelajaran kimia termokimia, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pokok bahasan yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan atau model pembelajaran lainnya. 4. Bagi para pengajar atau guru kimia, untuk materi termokimia sebaiknya diterapkan model pembelajaran yang sesuai agar terciptanya pembelajaran yang berkualitas dan bermutu. 5

6 DAFTAR PUSTAKA Amalia,nunug dan Susiakiningsih Endang.Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir Kritis pada Materi termokimia.semarang : Universitas Negeri Semarang. Asmara,stella,et al. Pengaruh Metode Konsep Bertingkat Berbantuan Question Box Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis.ISSN : (diakses ) Asummta, Maria Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Dengan Menerapkan Pendekatan Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi Sarjana yang Tidak Dipublikasikan, Kupang : Universitas Katolik Widya Mandira. Dahar,silis Ratna.2011.Teori Teori Belajar dan Pembelajaran.Bandung : Erlangga Desmita Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Dhiu, Margaretha Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Nusa Indah Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Eggen,paul dan Kauchak Don Strategi dan Model Pembelajaran.Jakarta : Indeks 6

7 Ekawati,risma,et.al.Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model Pembelajaran Cooperative Intergrated Reading and Composition (CIRC).ISSN : (diakses ) Feldman A. Daniel Berpikir Kritis Strategi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Indeks Fisher, Alec Berpkir Kritis. Jakarta: PT. Erlangga. Gunawan, W. Adi Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kalsum, Siti, dkk Kimia 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kemendikbud Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.Kemendikbud. Jakarta. Kemendikbud Model-model Pembelajaran SMA. Kemendikbud. Jakarta Khodijah,nyanyu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Grafindo Persada. Prayoga,zumisa.2013.Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan dengan Pendekatan Keterampilan Proses.Semarang:Universitas Negeri Semarang. 7

8 Rahayu, et al.2013.pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.ISSN : (diakses ) Redhan,wayan.2002.Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperative dengan Strategi Pemecahan Masalah. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Riduwan dan Akdon Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta. Sukestiyarno Statistika Dasar. Semarang: PT. Andi. Suryabrata,sumandi.2004.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Grafindo Persada Sudjana,nana.1989.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakrya. Sugiyono.2012.Metode Penilitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta Semiawan,conny dkk.1985.pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta : Gramedida 8

9 Soyomukti,Nurani.2010.Teori Teori Pendidikan.Yogyakarta : Ar Ruzz Media Group. Watoni,haris.2015.Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI.Bandung : Yrama Widya. Wibowo, ayu aranda rosela.2014.meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kiyaran II Cangkringan Sileman Yogyakrta.Yogyakrta : Universitas Negeri Yogyakarta. Yuniastuti,Euis.2012.Peningkatan Keterampilan Proses, Motivasi dan Hasil Belajar Biologi dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas Vii SMP Kartika Balikpapan.Balikpapan : Universitas Mulawarman. 9

10 10

11 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, lajureaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Perubahan entalpi reaksi - Kalorimeter - Hukum Hess - Energi ikatan Mengamati (Observing) Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati/sistem dan lingkungan, perubahan suhu, kalor yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar, dan dampak pembakaran tidak sempurna dari berbagai bahan bakar Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan: reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menentukan perubahan entalpi reaksi Mengumpulkan data (Eksperimenting) Mendiskusikan pengertian sistem dan lingkungan Tugas Merancang percobaan reaksi eksoterm, reaksi endoterm dan mengkaitkannya dengan peristiwa sehari-hari Merancang percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan mengkaitkannya dengan peristiwa sehari-hari Merancang percobaan kalor pembakaran Alokasi Sumber Waktu Belajar 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya 11

12 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan 3.1 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.2 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 4.1 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.2 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. Mendiskusikan macam-macam perubahan entalpi Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan - Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm - Penentuan Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter - Penentuan Kalor Pembakaran Bahan Bakar Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm; penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan penentuan kalor pembakaran bahan bakar Mengamati dan mencatat hasil percobaan Mengasosiasi (Associating) Menganalisis data untuk membuat diagram siklus dan diagram tingkat Mengolah data untuk menentukan harga perubahan entalpi (azas Black) Membandingkan perubahan entalpi pembakaran sempurna dengan pembakaran tidak sempurna melalui perhitungan Menghubungkan perubahan entalpi reaksi dengan energi ikatan Menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess dan energi ikatan Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Mempresentasikan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. bahan bakar Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb) Portofolio Laporan percobaan Tes tertulis uraian Pemahaman reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Membuat diagram siklus dan diagram tingkat berdasarkan data Menentukan perubahan entalpi ( H) reaksi Alokasi Waktu Sumber Belajar 12

13 Lampiran 2a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Satuan Pendidikan : SMAN 5 Kupang Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/I (Ganjil) Materi Pokok : Termokimia Pertemuan ke- : I Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (3 x 45 menit) A. Kompetensi Inti ` KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan pengetahuan tentang struktur 194

14 Lampiran 2a partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator : Sikap Spiritual Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan kep ercayaanya masing-masing Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-nya dalam proses pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Indikator : Sikap Sosial: Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia 195

15 Lampiran 2a Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok Dapat bekerja sama dengan baik antara teman dalam menyelesaikan tugas kelompok. Dapat menunjukkan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran. Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. KD dari KI 3 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi Indikator : 1. Menjelaskan pengertian energi 2. Menjelaskan pengertian entalpi 3. Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm 4. Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm 5. Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan 6. Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi 7. Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi KD dan KI 4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Indikator: 196

16 Lampiran 2a Proses 1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Melakukan eksperimen 4. Mengumpulkan data 5. Menganalisis data percobaan 6. Membuat kesimpulan Psikomotor 1. persiapan percoabaan 2. pelaksanaan percobaan 3. kegiatan akhir percobaan C. Tujuan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan keperc ayaanya masing-masing Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya dalam proses pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative. Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alatalat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. 197

17 Lampiran 2a Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain. Gotong royong dengan cara membantu teman dalam melakukan praktikum dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian tentang hidrokarbon). Menjelaskan pengertian energi Menjelaskan pengertian entalpi Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi D. MATERI PEMBELAJARAN Asas Kekekalan Energi Entalpi Molar E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Discovery Learning Metode : Diskusi, Tanya jawab dan eksperimen. F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Buku kimia untuk SMA dan MA kelompok peminatan Kelas XI Michael Purba, Penerbit: Erlangga. LKPD. Alat dan bahan percobaan LCD 198

18 Lampiran 2a G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Model model Discovery Learning Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan stimulation Guru memberi salam kemudian 10 menit (pemberian menyuruh salah satu peserta didik rangsangan) untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang? Jawab: Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi 199

19 Lampiran 2a tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). 200

20 Lampiran 2a Kegiatan Inti Problem Mengamati (Observing) 70 menit statement (identifikasi masalah) Guru mendemonstrasikan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm NaOH (s) NaHCO 3 (s) HCl 1 CH 3 COOH 2 Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati demonstrasi/infomasi yang dilakukan guru (untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. Menanya (Questioning): Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Mengapa pada gelas kimia 1 terasa panas sedangkan pada gelas kimia 2 terasa dingin? Dari kedua reaksi tersebut mana yang merupakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm?peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan 201

21 Lampiran 2a Data collection /pengumpulan data. Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk mengidentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan langkah-langkah pada LKPD (Peserta didik diharapakan aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta didik mencatat hasil percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai 202

22 Lampiran 2a keterampilan Peserta didik). Data procesing /pengolahan data. Mengasosiasi (Associating) Peserta didik menganalisis data pengamatan tentang mengindentifika si reaksi eksoterm dan endoterm.dan membandingklan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta didik menyimpulkan pengamatan tentang mengindentifika si reaksi eksoterm dan endoterm. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya Peserta didik menghubungkan hasil diskusi kelompoknya dengan dasar teori. Verifikasi (pembuktian) Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok 203

23 Lampiran 2a diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mendengar dan menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT. 204

24 Lampiran 2a Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Penutup Generalization( Guru melakukan refleksi tentang 10 menit membuat kegiatan yang telah dilaksanakan kesimpulan) Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa (guru mengajarkan Peserta didik untuk mengagungkan kebesa ran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran,berdoa dengan sikap santun, dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut). Guru menberikan salam penutup 205

25 Lampiran 2a H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Penilaian Sikap KI 1 : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual, Kisi Kisi dan Angket Penilaian Diri Sikap Spiritual 2. Penilaian Sikap KI 2 : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial, Kisi - Kisi dan Angket Penilaian Sikap Sosial. 3. Penilaian Pengetahuan (KI 3) : Tugas individu,kuis 4. Penialaian Keterampilan (KI 4) : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Kisi Kisi dan Lembar Observasi Portofolio,Kisi Kisi dan Lembar Observasi Presentasi Kelas, Kisi Kisi Penilaian Keterampilan Kisi Kisi dan THB Proses. 206

26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02) Satuan Pendidikan : SMAN 5 Kupang Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/I (Ganjil) Materi Pokok : Termokimia Pertemuan ke- : 2 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit) I. Kompetensi Inti ` KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

27 Lampiran 2a J. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator : Sikap Spiritual Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan kep ercayaanya masing-masing Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-nya dalam proses pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.4 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 208

28 Lampiran 2a Indikator : Sikap Sosial: Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok Dapat bekerja sama dengan baik antara teman dalam menyelesaikan tugas kelompok. Dapat menunjukkan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran. Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. KD dari KI 3 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Indikator : 1. Menjelaskan persamaan termokimia 2. Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri 3. Menuliskan persamaan termokimia 4. Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) 5. Menjelaskan kalor jenis air 6. Menjelaskan kapasitas kalor 7. Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter 8. Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess 9. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar 209

29 Lampiran 2a 10. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan KD dan KI 4 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. Indikator: Proses 1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Melakukan eksperimen 4. Mengumpulkan data 5. Menganalisis data percobaan 6. Membuat kesimpulan Psikomotor 1. persiapan percoabaan 2. pelaksanaan percobaan 3. kegiatan akhir percobaan K. Tujuan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan keperc ayaanya masing-masing Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya dalam proses pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative. 210

30 Lampiran 2a Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alatalat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain. Gotong royong dengan cara membantu teman dalam melakukan praktikum dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian tentang hidrokarbon). Menjelaskan persamaan termokimia Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri Menuliskan persamaan termokimia Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) Menjelaskan kalor jenis air Menjelaskan kapasitas kalor Menentukan kapasitas kalor suatu reaksi berdasarkan data percobaan Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum Hess Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan 211

31 Lampiran 2a L. MATERI PEMBELAJARAN Penentuan Entalpi reaksi Energi Bahan Bakar M. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Discovery Learning Metode : Diskusi, Tanya jawab dan eksperimen. N. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Buku kimia untuk SMA dan MA kelompok peminatan Kelas XI Michael Purba, Penerbit: Erlangga. LKPD. Alat dan bahan percobaan LCD O. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Model model Discovery Learning Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan stimulation Guru memberi salam kemudian 10 menit (pemberian menyuruh salah satu peserta didik rangsangan) untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan Pada pertemuan sebelumnya, kita telah 212

32 Lampiran 2a mempelajari mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi eksoterm ataupun reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan entalpinya ( H). Dimana jika H positif berarti reaksi endoterm dan jika negatif berarti reaksi eksoterm. Bagaimanakah cara menentukan nilai perubahan entalpi suatu reaksi berdasarkan jumlah mol atau koefisien reaksinya? Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). Kegiatan Inti Problem Mengamati (Observing) 70 menit statement (identifikasi masalah) Guru menuliskan beberapa reaksi 1. 2C + H 2 C 2 H 2 H= kj 2. 2H 2 O 2H 2 + O 2 H= - 571,1 kj 3. H 2 O (s) H 2 O (l) H= - 36,4 kj 213

33 Lampiran 2a 4. C + O 2 CO 2 H= - 393,52 kj Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati reaksi yang dituliskan guru (untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. Menanya (Questioning): Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Termasuk reaksi apakah reaksi tersebut? Apakah reaksi stoikiometri atau reaksi termokimia? Mengapa demikian? Dan reaksi nomor berapakah yang termasuk dalam entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran dan entalpi pelarutan? Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan Data collection /pengumpulan data. Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan 214

34 Lampiran 2a bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan langkah-langkah pada LKPD (Peserta didik diharapakan aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta didik mencatat hasil percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai keterampilan Peserta didik). 215

35 Lampiran 2a Data procesing /pengolahan data. Mengasosiasi (Associating) Peserta didik menganalisis data pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi dan membandingkan dengan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta didik menyimpulkan pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya Peserta didik menghubungkan hasil diskusi kelompoknya dengan dasar teori. Verifikasi (pembuktian) Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan 216

36 Lampiran 2a hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mendengar dan menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT. 217

37 Lampiran 2a Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Penutup Generalization( Guru melakukan refleksi tentang 11 menit membuat kegiatan yang telah dilaksanakan kesimpulan) Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa (guru mengajarkan Peserta didik untuk mengagungkan kebesa ran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran,berdoa dengan sikap santun, dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut). Guru memberikan salam penutup 218

38 Lampiran 2a P. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Penilaian Sikap KI 1 : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual, Kisi Kisi dan Angket Penilaian Diri Sikap Spiritual 2. Penilaian Sikap KI 2 : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial, Kisi - Kisi dan Angket Penilaian Sikap Sosial. 3. Penilaian Pengetahuan (KI 3) : Tugas individu,kuis 4. Penialaian Keterampilan (KI 4) : Kisi Kisi dan Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Kisi Kisi dan Lembar Observasi Portofolio,Kisi Kisi dan Lembar Observasi Presentasi Kelas, Kisi Kisi Penilaian Keterampilan Kisi Kisi dan THB Proses. 219

39 Lampiran Energi dan Entalpi Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Misalnya energi yang terkandung dalam suatu materi digunakan untuk menggerakkan partikel-partikel atau energi digunakan untuk mengadakan interaksi dalam suatu molekul. Dengan demikian energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Melalui proses kimia, energi dapat diudah menjadi energi bentuk lain, tetapi energi tidak dapat dimusnakan atau diciptakan sebagaimana hukum kekekalan energi. Contohnya energi listrik yang dapat diubah menjadi energi gerak, ataupun energi gerak yang dapat diubah menjadi energi cahaya. Jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi disebut juga dengan entalpi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents), yang didefinisikan sebagai kandungan kalor suatu zat. Besarnya entalpi yang terkandung dalam setiap zat tidak dapat diukur, tetapi perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksilah yang dapat diukur. Perubahan entalpi standar yang menyertai suatu reaksi ditanyakan dengan notasi H (delta H). Dengan kata lain H merupakan penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam proses perubahan energi yang berlangsung pada tekanan tetap. Untuk hal ini berlaku rumus: H reaksi = H hasil H reaktan Contoh: 1. H 2 O (s) H 2 O (l) H reaksi = H hasil H reaktan H reaksi = H H2O (l) H H 2 O (s) 2. CH 4 (g) + 2 O 2(g) CO 2(g) + 2 H 2 O (g) H reaksi = H hasil H reaktan H reaksi = (H CO 2(g) + 2. H H 2 O (g) ) (H CH 4 (g) + 2. H O 2(g) ) 2. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm a. Sistem dan Lingkungan Energi dapat dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. Sementara lingkungan merupakan segala sesuatu diluar 220

40 Lampiran 03 sistem. Contohnya ialah air panas yang berada dalam gelas. Air panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan sistem digolongkan menjadi jenis berikut ini 1) Sistem Terbuka Merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tidak tertutup. 2) Sistem Tertutup Merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tertutup. 3) Sistem Terisolasi atau Tersekat Merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan. Contohnya air panas dalam termos. b. Reaksi Eksoterm Dalam reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepas atau dibebaskan ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih panas. Dengan demikian, reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan atau menghasilkan kalor. Reaksi eksoterm akan membebaskan energi atau mengalami penurunan energi kimia sehingga entalpi sistem berkurang. Oleh karena itu, H reaksi eksoterm bertanda negatif ( _ ). Contoh reaksi eksoterm ialah reaksi antara kalsium (CaO) dan air yang menghasilkan kalsium hidroksida (Ca(OH) 2 ) melalui persamaan berikut: CaO + H 2 O Ca(OH) 2 + panas Kalor Kalor sistem Kalor sistem Kalor 221

41 Lampiran 03 Jika reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan Anda dapat merasakan panas yang dilepaskan oleh reaksi ini. Dimana tangan Anda yang merupakan lingkungan akan menerima panas dari sistem yang bereaksi tersebut. c. Reaksi Endoterm Dalam reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor diserap atau diterima oleh sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Dengan demikian, reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap atau menerima kalor. Reaksi endoterm akan menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah. Oleh karena itu, H reaksi endoterm bertanda positif (+). Contoh reaksi endoterm ialah reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH) 2 ) dan kristal amonium klorida (NH 4 Cl) dengan beberapa tetes air yang menghasilkan barium klorida (BaCl 2 ) dan amonium hidroksida (NH 4 OH) melalui persamaan berikut: Ba(OH) 2 + 2NH 4 Cl BaCl 2 + NH 4 OH Jika reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan Anda dapat merasakan dinginnya tabung karena Kalor Kalor sistem Kalor sistem menyerap kalor dari tangan Anda yang merupakan lingkungan. d. Diagram Reaksi Perubahan entalpi dapat digambarkan melalui diagram reaksi. Diagram reaksi untuk reaksi eksoterm dapat dilihat pada gambar berikut: H Reaktan Kalor H= -a Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan Produk H reaktan > H produk 222

42 Lampiran 03 Pada diagram reaksi eksoterm di atas dapat dijelaskan bahwa, entalpi hasil reaksi (produk) lebih kecil daripada entalpi pereaksi (reaktan). Diagram untuk reaksi endoterm dapat dilihat pada gambar dibawah ini: H Produk H= +a Panas diserap oleh sistem dari lingkungan Reaktan H produk > H reaktan Contoh Pada diagram reaksi endoterm di atas dapat dijelaskan bahwa, entalpi hasil reaksi (produk) lebih besar daripada entalpi pereaksi (reaktan). A Pereaksi B produk H = H produk - H pereaksi H = H B H A Ini berarti diagram untuk reaksi eksoterm ialah x y A B H = H B - H A = X Y = - Z X < Y, Maka H < 0 Dan diagram untuk reaksi endoterm ialah x y B A H = H B - H A = Y X = +Z Y > X, Maka H > 0 223

43 Lampiran Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm a. Sistem dan Lingkungan Energi dapat dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. Sementara lingkungan merupakan segala sesuatu diluar sistem. Contohnya ialah air panas yang berada dalam gelas. Air panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan sistem digolongkan menjadi jenis berikut ini 1. System terbuka Merupakan suatu system yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antar system ke lingkungan. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tidak tertutup. 2. System tertutup 3. System terisolasi atau tersekat b. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia berbeda dengan persamaan kimia stoikiometri. Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi kimia yang melibatkan kalor. Pada persamaan termokimia, koefisien reaksi menunjukkan perbandingan jumlah molekul dan juga menyatakan jumlah mol yang bereaksi. Dan pada persamaan ini, juga disertai nilai perubahan entalpinya. Sedangkan pada persamaan kimia stoikiometri, koefisien reaksinya hanya menunjukkan perbandingan jumlah molekul. Perhatikan persamaan reaksi berikut: a. 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (g) b. 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (g) H = kj Persamaan reaksi a, merupakan persamaan reaksi stoikiometri. Hal ini disebabkan karena perbandingan jumlah mol H 2 : jumlah mol O 2 : jumlah mol H 2 O = 2 : 1 : 2. Yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 2 mol H 2 : 1 mol O 2 : 2 mol H 2 O Atau 224

44 Lampiran 03 Ketika reaksinya diubah menjadi H 2 (g) + O 2 (g) H 2 O (g), perbandingan jumlah mol H 2 : jumlah mol O 2 : jumlah mol H 2 O tetaplah 2 : 1 : 2. Yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 1 mol mol H 2 : mol O 2 : 1 mol H 2 O Persamaan reaksi b, merupakan persamaan reaksi termokimia. Hal ini disebabkan karena pada persamaan reaksi b memiliki makna bahwa 2 mol gas H 2 bereaksi dengan 1 mol gas O 2 menghasilkan 2 mol H 2 O dalam bentuk gas dan melepaskan kalor sebesar 484 kj. Dan ketika koefisien reaksi b diubah menjadi setengah dari koefisien awal (koefisien dibagi 2) sebagaimana reaksi berikut: H 2 (g) + O 2 (g) H 2 O (g) maka H = = kj Hal ini berarti, 1 mol gas H 2 bereaksi dengan mol gas O 2 menghasilkan 1 mol H 2 O dalam bentuk gas dan melepaskan kalor sebesar 242 kj Penulisan dan interpretasi persamaan termokimia diatur dalam pedoman sebagai berikut: Koefisien stoikiometri menunjukkan jumlah mol suatu materi 2 CaCO 3 2 CaO + 2 CO 2 H = +357 kj (huruf tebal dan tercetak miring merupakan koefisien stoikiometri) Jika letak reaktan dan produk pada persamaan dibalik, tanda H-nya berubah menjadi kebalikannya Jika koefisien persamaan digandakan atau dibagikan, nilai H juga harus digandakan atau dibagikan sesuai dengan perubahan koefisien persamaan Demikian halnya jika koefisien persamaan yang menunjukkan jumlah mol dibagikan maka nilai H juga harus dibagikan 4. Jenis Jenis Entalpi Reaksi ( H) Perubahan entalpi selalu dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Semakin tinggi suhu suatu zat, semakin besar perubahan entalpinya. Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada tekanan 1 atm dan suhu 25 0 C. Kondisi ini dikenal dengan kondisi standar. a. Entalpi Pembentukan Standar ( H o f) 225

45 Lampiran 03 Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan H o f. f berasal dari kata formation yang berarti pembentukan. b. Entalpi Penguraian Standar ( H o d) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan H o d. d berasal dari kata decomposition yang berarti peguraian. c. Entalpi pembakaran standar ( H o c) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembakaran 1 mol senyawa dengan oksigen diudara pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan H o c. c berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran. d. Entalpi pelarutan standar ( H o s) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pelarutan 1 mol zat pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan H o s. s berasal dari kata sovation yang berarti pelarutan. 5. Penentuan Nilai Perubahan Entalpi a. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Kalor jenis merupakan kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 0 C Kapasitas kalor merupakan kalor yang dibutukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 0 C Hubungan kapasitas kalor dan kalor jenis antara lain: C = m x c Dimana, C merupakan kapasitas kalor (J. 0 C -1 ); m merupakan massa zat (gram); dan c merupakan kalor jenis (J. g C -1 ) Jika suatu reaksi terjadi perubahan suhu ( t), perubahan kalor atau entalpi yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut: q= m x c x t q= C x t Dimana, q merupakan kalor yang dibebaskan atau diserap (Joule), dan t merupakan perubahan suhu (t akhir t awal ) 0 C. b. Penentuan H Reaksi Menggunakan Kalorimeter Tekanan Tetap 226

46 Lampiran 03 Kalorimeter marupakan suatu sistem terisolasi sehingga tidak terjadi pertukaran energi dan meteri antara sistem dan lingkungan. Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut dengan kapasitas kalor kalorimeter (C kalorimeter ). Yang secara keseluruhan dirumuskan: q reaksi + q kalorimeter + q air = q sistem q reaksi + q kalorimeter + q air = 0 atau q reaksi = - (q kalorimeter + q air ) q kalorimeter = C kalorimeter x t Dengan: C kalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J 0 C -1 atau J K -1 ) t = perubahan suhu ( 0 C atau K) Jumlah perubahan entalpi ( H) dapat dihitung menggunakan kalorimeter dengan persamaan: H= c. Penentuan H Reaksi Menggunakan Hukum Hess Selain melalui percobaan, entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi suatu reaksi. Perhitungan perubahan entalpi pada suatu reaksi dari data entalpi reaksi yang berhubungan dilakukan menggunakan hukum Hess.Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilakukan dua/ lebih cara. Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Hendry Hess ( ), seorang ahli kimia berkebangsaan Swiss, Germain Henry Hess ( ). Bunyi Hukum Hess: Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi atau dengan kata lain Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik langsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. d. Penentuan H Reaksi Menggunakan Data Pembentukan Standar 227

47 Lampiran 03 Cara lain untuk menghitung nilai perubahan entalpi reaksi adalah berdasarkan perubahan entalpi pembentukan dasar. Pada cara ini data entalpi yang diketahui harus berupa data entalpi pembentukan. Zat-zat pereaksi dianggap mengalami reaksi penguraian dan zat-zat hasil reaksi dianggap mengalami reaksi pembentukan. Entalpi penguraian suatu zat sama dengan entalpi pembentukannya tetapi memiliki tanda berlawanan. Perhatikan penjelasan berikut : C 3 H 0 (g) 3C 3 + 4H 2(g) ΔH 1 = ΔH d o C 3 H 8(g) 3C (3) + 3O 2(g) 3CO 2 ΔH 2 = 3 x ΔH o f CO 2(g) 4H 2(g) + 2O 2(g) 4H 2 O (l) ΔH 3 = 4 x ΔH o f H 2 O (s) + C 3 H 8(s) + SO 2(g) 3CO 2(g) + 4H 2 O (l) ΔH r = ΔH 1 + ΔH 2 + ΔH 3 ΔH reaksi = ΔH 1 + ΔH 2 + ΔH 3 = ΔH o d C 3 H 8(g) + 3 x ΔH o f CO 2(g) + 4 x ΔH o f H 2 O (s) = (3 x ΔH o f CO ΔH o f H 2 O) (4H o f C 3 H 8 ) CO 2(g) dan H 2 O merupakan hasil reaksi sedangkan C 3 H 8(g) merupakan pereaksi. Maka : ΔH reaksi = ΔH o f reaksi - ΔH o f pereaksi ΔHf o O 2 diikutsertakan dalam perhitungan entalpi sebab entalpi unsur dalam bentuk yang paling stabil sama dengan nol. Secara umum perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut : pa + qb rc + sd ; ΔH =.? ΔH reaksi = ΔH o f hasilreaksi - ΔH o f pereaksi = (rδh o f C + 2 s ΔHf o D) (rδh o f A + 2 s ΔH o f B) e. Penentuan H Reaksi Menggunakan Data Energi Ikatan Suatu unsur atau senyawa kimia terbentuk melalui ikatan antar atom penyusunnya. Ikatan-ikatan antara atom ini memiliki harga energi ikatan tertentu. Biasanya energi ini berbanding lurus dengan kekuatan ikatan. Makin kuat ikatan, makin makin besar energi untuk memisahkan atom-atom dalam molekul. Energi Ikatan 228

48 Lampiran 03 Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan suatu molekul dalam bentuk gas sebanyak 1 mol. Energi ikatan dinyatakan dengan satuan kj mol -1 dan dilambangkan dengan huruf D. Misalkan Reaksi : CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2 O (l) ΔHr =.? Reaksi pemutusan ikatan pada CH 4(g) dan 2O 2(g) adalah : Reaksi (2) : 2 O = O ΔH 2 = 2 x D O = O Reaksi pembentukan ikatan pada senyawa CO 2(g) dan 2 H 2 O (l) adalah Reaksi (3) : C = 2 O O = C = O ΔH 3 = 2 x D C = O Reaksi (4) : 4 H + 2 O 2 H O H ΔH 4 = 4 x D O H Jadi : Secara umum, perhitungan ΔH reaksi menggunakan data energi ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut : Energi Ikatan Rata-Rata Jika molekul terdiri atas tiga atau lebih atom, maka digunakan energi ikatan ratarata. Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperoleh dari hasil pemutusan ikaan 1 mol senyawa dalam wujud gas. Energi ikatan rata-rata dihitung dari energi ikatan molekul senyawa yang memiliki beberapa struktur ikatan yang sama. Misalnya : energi ikatan rata-rata C H merupakan harga nilai-nilai rata-rata dari empat ikatan C H pada senyawa CH 4. Demikian pula halnya energi ikatan rata-rata C Cl (pada senyawa CCl 4 ) dan C Br (pada senyawa CBr 4 ). 229

49 Lampiran 03 Energi ikatan rata-rata dihitung dengan membagi ΔH reaksi dengan jumlah ikatannya. Misalkan reaksi penguraian gas NH 3 menjadi atom-atom bebasnya adalah : Pada reaksi tersebut terjadi pemutusan ikatan dan tidak terjadi pembentukan ikatan. Dalam molekul NH 3 terdapat tiga ikatan N H sehingga : E N H H 3 reaksi mol kj 392 mol kjmol 1 Jadi, ikatan rata-rata N H adalah 392 kj mol. 230

50 Lampiran 4 Kuis 01 Azas Kekekalan energi dan Entalpi Molar 1. Jelaskan pengertian dari sistem dan lingkungan! 2. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan entalpi! 3. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! Jawaban kuis 01 No. Jawaban Skor 1. Pengertian dari: a. Sistem merupakan sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan. b. Lingkungan merupakan daerah diluar system atau segala sesuatu yang berada disekitar system yaitu dengan apa system tersebut berinteraksi. 2. Yang dimaksudkan dengan entalpi adalah jumlah total energy kalor yang terkandung dalam suatu materi. 3. Yang dimaksudkan dengan: a. Reaksi eksoterm merupakan reaksi kimia yang menghasilkan kalor. b. Reaksi endoterm merupakan reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor

51 Lampiran 4 Kuis 2 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar 1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan energi ikatan! 2. Tuliskan bunyi Hukum Hess! Jawaban kuis 02 No. Jawaban Skor 1. Yang dimaksud dengan energy ikatan adalah energi yang diperlukan 5 untuk memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. 2. Bunyi Hukum Hess : Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi. 15

52 Lampiran 4 Tugas 01 Azas Kekekalan energi dan Entalpi Molar 1. Jelaskan pengertian dari energi? 2. Jelaskan pengertian dari entalpi? 3. Dari reaksi berikut, tentukan persamaan perubahan entalpinya! a. S (s) + O 2 (g) SO 2 (g) b. CH 4 (g) + 2 O 2 (g) CO 2(g) + 2 H 2 O (g) 4. Jelaskan pengertian dari sistem dan lingkungan dalam suatu reaksi termokimia! 5. Dari gambar berikut ini manakah yang merupakan sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi? Jelaskan! Gambar A: Gambar B: Gambar C: 6. Jelaskan perbedaan dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 7. Tentukan nilai H dan jenis reaksi berdasarkan grafik tingkat energi: P R Q P H Q P 8. Termasuk reaksi apakah reaksi berikut, Jelaskan! I 2 (s) I 2 (g) H = +62,66 kj H 2 (g) + Cl 2 (g) HCl 2 (g) H = - 92,31 kj

53 Lampiran 4 Jawaban No. Jawaban Skor 1. Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau 5 kerja 2. Entalpi merupakan jumlah total energi kalor yang terkandung dalam 5 suatu materi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents) 3. Persamaan perubahan entalpinya 10 a. S (s) + O 2 (g) SO 2 (g) H = H produk - H pereaksi H = H SO 2 (g) ( H S (s) + H O 2(g) ) b. CH 4 (g) + 2 O 2 (g) CO 2(g) + 2 H 2 O (g) H = H produk - H pereaksi H = ( H CO 2 (g) + 2 H H 2 O (g) ) ( H CH 4(s) + 2 H O 2(g) ) 4. a. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. b. Lingkungan merupakan segala sesuatu diluar system 5. Gambar A, merupakan sistem terisolasi Karena tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan. Gambar B, merupakan sistem terbuka. Karena memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan Gambar C, merupakan sistem tertutup. Karena memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. 6. Perbedaannya ialah Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang 10 membebaskan atau menghasilkan kalor, dalam reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan oleh karena itu, H reaksi eksoterm bertanda negatif ( _ ). Sedangkan Reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap atau menerima kalor, dalam reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem Oleh karena itu, H reaksi endoterm bertanda positif (+). 7. a. P R 10 H = H produk - H pereaksi

54 Lampiran 4 H = H R - H P = = +80 Karena H > 0, Maka merupakan reaksi endoterm b. Q P H = H produk - H pereaksi H = H P - H Q = = -40 Karena H < 0, Maka merupakan reaksi eksoterm 8 a. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, Karena menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah yang ditandai dengan tanda positif (+) b. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm, Karena membebaskan sejumlah energi sehingga entalpi sistem berkurang yang ditandai dengan tanda negatif (-) 10

55 Lampiran 4 Tugas 02 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar 1. Jelaskan perbedaan reaksi termokimia dan reaksi stoikiometri! 2. Penguraian 2 mol aluminium oksida (Al 2 O 3 ) menjadi aluminium (Al) dan oksigen (O 2 ) memerlukan kalor sebesar 1682,1 kj Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut!! 3. Tentukan persamaan reaksi termokimia dari: a. Pembentukan 1 mol magnesium klorida (MgCl 2 ) dari 1 mol magnesium (Mg) dan 1 mol gas klor (Cl 2 ) yang melepaskan kalor sebesar 644,28 kj. b. Pembakaran 1 mol batu bara (C) menjadi gas karbon dioksida (CO 2 ) yang membebaskan kalor sebesar 394 kj. c. Penguraian 2 mol C 6 H 6 menjadi unsur-unsurnya (karbon dan hidrogen) jika diketahui entalpi penguraian 1 mol C 6 H 6 ialah sebesar 48,99 kj. d. Pada reaksi pembentukan 72 gram H 2 O (s) dibebaskan kalor 1168 kj (Ar H=1; O=16) Jawaban No. 1. Pada persamaan termokimia: Jawaban soal Skor 15 Selalu disertai dengan data perubahan entalpinya, Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol dan jumlah mol yang ikut bereaksi serta mempengaruhi nilai perubahan entalpinya. Pada reaksi stoikiometri tidak disertai dengan data perubahan entalpinya dan

56 Lampiran 4 Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol 2. 2Al 3 O 3 4 Al + 3 O 2 H = +1682,1 kj a. Entalpi pelarutan b. Entapi pembakaran c. Entalpi pembentukan d. Entalpi penguraian 15

57 Lampiran 4 LKPD 01 Azas Kekekalan Energi dan Entalpi Molar Nama Anggota Kelompok : A. Judul Praktikum : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm B. Tujuan Praktikum : Membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. C. Perhatikan wacana berikut. Wacana : Lemus dan Bunga adalah murid kelas XI IPA 2 di SMAN 5 Kupang. Mereka berdua sangat menyukai mata pelajaran kimia. Saat pelajaran kimia, mereka mendapat tugas dari Ibu Feli untuk membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm menggunakan bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh Ibu Feli seperti Natrium Hidrokarbonat, asam asetat, asam klorida, dan pita

58 Lampiran 4 magnesium. Akan tetapi setelah mereka mempraktekkannya, mereka masih bingung untuk membedakan larutan mana yang termasuk dalam Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Maukah kalian membantu Kalsium dan Neon? D. Rumusan Masalah: E. Hipotesis: F. Alat dan Bahan Praktikum: Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut: No Alat Bahan 1 Tabung reaksi Natrium Hidrokarbonat 2 Spatula Asam asetat 3 Pipet Tetes Asam Klorida 4 Pita magnesium G. Prosedur Kerja Langkah 1 1. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 2. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya Langkah 2

59 Lampiran 4 1. Masukkan NaHCO 3 dalam tabung reaksi yang lain 2. Masukkan CH 3 COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya H. Data Pengamatan No. Langkah Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm I II I. Analisis 1. Apa perbedaan antara langkah 1 dan 2 jika ditinjau dari perubahan suhunya? 2. Bagaimana perpindahan kalor yang terjadi pada langkah 1 dan 2? 3. Termasuk jenis reaksi apakah kedua langkah tersebut? Jawab: Kesimpulan :

60 Lampiran 4 LKPD 02 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar Nama Anggota Kelompok : J. Judul Praktikum : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. K. Tujuan Praktikum : Mengamati Perubahan entalpi suatu reaksi kimia L. Perhatikan wacana berikut. Wacana :

61 Lampiran 4 Saat mengikuti pembelajaran kimia di sekolah, Berto dan Feni beserta kawankawan sudah masuk dalam materi Penentuan Entalpi Reaksi. Saat memulai pelajaran mereka di tanya oleh gurunya, apakah yang dimaksudkan dengan perubahan entalpi?. Bagaimana cara menentukan suatu larutan mengalami perubahan entalpi?. Maukah kalian membantu Berto dan Feni beserta temanteman yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru mereka?. M. Rumusan Masalah: N. Hipotesis: O. Alat dan Bahan Praktikum: Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut: No Alat Bahan 1 Gelas Kimia 4 gram Natrium Hidroksida (NaOH) 2 Gelas Ukur 100 ml Larutan Asam Klorida (HCl) 1 M 3 Kalorimeter 50 ml larutan HCl 0,5 M 4 Stopwatch 5 Termometer P. Prosedur Kerja Reaksi 1 1. Masukkan 50 ml air ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal

62 Lampiran 4 2. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 2 1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi 1 ke dalam suatu gelas kimia. Masukkan 50 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia lain. Letakkan kedua gelas kimia itu ke dalam bejana berisi air sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu sebagai suhu awal 2. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter kemudian aduk menggunakan pengaduk pada kalorimeter dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 3 1. Masukkan 100 ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 2. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. Catatan Perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa: 1. Volume larutan = volume air 2. Kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J/g 0 C 3. Pertukaran enaergi pada kalorimeter tidak terjadi

63 Lampiran 4 Q. Data Pengamatan Jumlah NaOH yang digunakan Reaksi 1 Reaksi 2 Reaksi 3...gram...mol...gram...mol...gram...mol I II III 2 gram NaOH 2gram NaOH air 50 cm 3 50 cm 3 NaOH 1 M HCl 1 M 50 cm 3 50 cm 3 HCl 0,5 M Air NaOH (s) NaOH (aq) + HCl (aq) NaOH (s) + HCl (aq) Suhu awal =... 0 C Suhu akhir ( 0 C) Rata-Rata Suhu NaOH =... 0 C Suhu HCl =... 0 C Suhu awal =... 0 C Suhu Akhir ( 0 C) Rata-Rata Suhu awal =... 0 C Suhu Akhir ( 0 C) Rata-Rata Q = m x c x t... Q = m x c x t... Q = m x c x t...

64 Lampiran 4 Mol NaOH =... Mol HCl =... Mol NaOH =... H 1 reaksi H 2 reaksi Mol HCl =... Mol NaOH =... H 3 reaksi... R. Analisis 1. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis? 2. Apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor? 3. Jelaskan hubungan kapasitas kalor dengan kalor jenis dalam suatu reaksi! 4. Buatlah diagram tingkat energi berdasarkan ketiga reaksi pada percobaan tersebut! 5. Buatlah laporan praktikum dengan baik dan benar! Jawab: Kesimpulan :

65 Lampiran 5 Kisi-Kisi Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia No Aspek Yang Dinilai Item Pernyataan 1 Berdoa a Berdoa sebelum memulai kegiatan b pembelajaran Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c Berdoa dengan cara yang baik dan d berkonsentrasi Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya

66 Lampiran 5 Aspek Yang Dinilai 1. Berdoa Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi sebelum memulai kegiatan pembelajaran d. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi sesudah memulai kegiatan pembelajaran

67 Lampiran 5 Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. Pengamatan Observasi Sikap Spritual (KI 1 ) No. Nama Siswa Aspek Pengamatan Jumlah Nilai Ket Berdoa a b c d

68 Lampiran Nilai = x 100

69 Lampiran 6 Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia Kisi-Kisi angket sikap Spiritual N o Aspek yang dinilai Pernyataan Nomor item 1 Mengucap syukur Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek 2 Menyadari Saya menyadari bahwa pengetahuan yang pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja. bersifat tentatif Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK 3 Menyadari Saya menyadari bahwa Termokimia kebesaran Tuhan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Saya menyadari bahwa sumber belajar Yang Maha Esa yang digunakan untuk mempelajari materi Termokimia adalah bagian dari kebesaran Tuhan Saya menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi Termokimia

70 Lampiran 6 Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/2 Sub Topik : Termokimia Nama sekolah : Nama siswa : Kelas : Hari/tanggal : Petunjuk: 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek ( ) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No Pernyataan S SR KK TP 1. Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas 2. Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi 3 Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek 4 Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja. 5 Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK 6 Saya menyadari bahwa Termokimia bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 7 Saya menyadari bahwa sumber belajar yang digunakan untuk mempelajari materi Termokimia adalah bagian dari kebesaran Tuhan

71 Lampiran 6 8 Saya menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi Termokimia

72 Lampiran 6 Petunjuk Penskoran Angket Spiritual (KI) a. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 b. Penilaian Jawaban 1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan c. Penskoran

73 Lampiran 7 Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial (KI 2 ) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/2 Kisi-Kisi Lembar Observasi N o Indikator Aspek Item Pernyataan yang dinilai 1 Menunjukan sikap disiplin Disiplin a Mengumpulkan tugas tepat waktu dalam setiap b kegiatan pembelajaran 2 Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran c d Sudah berada dalam kelas saat kegiatan pembelajaran dimulai Tidak keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung Tetap berada dalam kelompok selama kegiatan praktikum atau diskusi berlangsung Jujur a Jujur dalam mengerjakan tugas individu b c Jujur dalam menjawab soal kuis Jujur dalam mengambil data/ informasi dalam menjawab pertanyaan d Jujur dalam mengolah data praktikum 3 Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran Kerja sama a b c d Saling membantu dalam mengumpulkan data praktikum ataupun diskusi kelompok. Bekerja sama dalam memecahkan masalah Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan Bekerja sama dalam meyelesaikan diskusi tepat waktu 4 Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran Proaktif a Aktif mengumpulkan data b Aktif bertanya c Aktif memberi saran dan masukan d Aktif dalam kegiatan praktikum ataupun diskusi kelompok 5 Dapat Bertang a Mengerjakan tugas individu dengan baik.

74 Lampiran 7 bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran. gung jawab b c Mengembalikan alat dan bahan praktikum yang digunakan pada tempatnya Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan d Tidak menyalakaan atau menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

75 Lampiran 7 Lembar Observasi Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Aspek yang diamati 1. Disiplin a. Mengumpulkan tugas tepat waktu b. Mengumpulkan laporan praktikum tepat waktu c. Tidak keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung d. Tetap berada dalam kelompok selama kegiatan praktikum atau diskusi berlangsung 2. Jujur a. Jujur dalam mengerjakan tugas individu b. Jujur dalam menjawab soal kuis c. Jujur dalam mengambil data/ informasi dalam menjawab pertanyaan d. Jujur dalam mengolah data pratikum 3. Kerja sama a. Saling membantu dalam mengumpulkan data praktikum ataupun diskusi kelompok. b. Bekerja sama dalam memecahkan masalah c. Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan d. Bekerja sama dalam meyelesaikan diskusi tepat waktu 4. Proaktif a. Aktif mengumpulkan data b. Aktif bertanya c. Aktif memberi saran dan masukan d. Aktif dalam kegiatan praktikum ataupun diskusi kelompok 5. Bertanggung Jawab a. Mengerjakan tugas individu dengan baik. b. Mengembalikan alat dan bahan praktikum yang digunakan pada tempatnya c. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan d. Tidak menyalakaan atau menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

76 Lampiran 7 Beri skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa beri skor 1 jika aspek yang dinilai teramati dan 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No. Nama Siswa Aspek yang diamati Jmlh Disiplin Jujur Kerjasama Proaktif Bertanggu Skor ng Jawab a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d Nilai

77 Lampiran Nilai = x 100

78 Lampiran 8 Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 1/1 Materi Pokok : Termokimia Kisi-Kisi Penilaian diri sikap Sosial N o Indikator Aspek yang dinilai 1 Menunjukan sikap Disiplin disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran 2 Menunjukan sikap Jujur jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran 3 Menunjukan perilaku Kerja sama kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran 4 Menunjukan sikap Proaktif proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran 5 Menunjukan sikap Rasa ingin rasa ingin tahu tahu dalam mengerjakan tugas. Peryataan Saya selalu datang sekolah tepat waktu Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya Saya selalu jujur dalam menjawab soal kuis dan ulangan Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki Saya sering bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok Saya sering membantu teman menyelesaikan tugas kelompok Saya selalu aktif dalam menjawab pertanyaan dalam kelompok Saya selalu aktif dalam bertanya saat kegiatan pembelajaran. Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran Termokimia Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam Nomor item

79 Lampiran 8 kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia 6 Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran. Bertanggung jawab Saya bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat-alat praktikum, Saya bertanggung jawab dalam mengerjakan laporan praktikum Teliti saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Teliti Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi Termokimia Dapat menunjukan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran. 9 Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. Peduli lingkungan Membedakan fakta dan opini Saya selalu membersihkan ruangan kelas sebelum memulai pembelajaran Saya selalu membersihkan alat dan bahan setelah selesai percobaan Saya selalu membuang sampah pada tempatnya Saya selalu merapikan meja dan kursi setelah selesai kegiatan pembelajaran Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran materi Termokimia Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam membuat hipotesis (kesimpulan sementara)

80 Lampiran 8 Lembar Penilaian Diri Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Materi Pokok : Termokimia Nama sekolah : Nama siswa : Kelas : Hari/tanggal : Petunjuk: 3. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih 4. Berilah tanda cek ( ) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No Pernyataan S SR KK TP 1 Saya selalu datang sekolah tepat waktu 2 Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya 3 Saya selalu jujur menjawab soal kuis dan ulangan 4 Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki 5 Saya sering bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok 6 Saya sering membantu menyelesaikan tugas kelompok 7 Saya selalu aktif dalam menjawab pertanyaan dalam kelompok 8 Saya selalu aktif dalam bertanya saat kegiatan pembelajaran. 9 Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran Termokimia

81 Lampiran 8 10 Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia 11 Saya bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alatalat praktikum, 12 Saya bertanggung jawab dalam mengerjakan laporan praktikum. 13 Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum 14 Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi Termokimia 15 Saya selalu membersihkan ruangan kelas sebelum memulai pembelajaran 16 Saya selalu membersihkan alat dan bahan setelah selesai percobaan 17 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya 18 Saya selalu merapikan meja dan kursi setelah selesai kegiatan pembelajaran 19 Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran materi Termokimia 20 Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam membuat hipotesis (kesimpulan sementara)

82 Lampiran 8 Petunjuk Penskoran Angket Sosial (KI 2) d. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu : 4 Sering : 3 Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 e. Penilaian Jawaban 5. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 6. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 7. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 8. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan f. Penskoran

83 Lampiran 9 KISI-KISI SOAL THB URAIAN TERMOKIMIA Satuan Pendidikan : SMAN 5 KUPANG Kelas : XI IPA 2 Kompetensi Dasar : KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.3 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Sikap Spiritual Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran Mengagungkan kebesaran Tuhan YME men urut keyakinan dan kepercayaanya masingmasing Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya dalam proses pembelajaran Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.

84 Lampiran 9 KI 2 KD dari KI 2 Indikator 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2.Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan Sikap Sosial: Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok Dapat menunjukan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.4.Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.5.Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan Menjelaskan pengertian energi Menjelaskan pengertian entalpi Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm

85 Lampiran 9 berdasarkan diagram tingkat energi Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energy Menjelaskan persamaan termokimia Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri Menuliskan persamaan termokimia Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) Menjelaskan kalor jenis air Menjelaskan kapasitas kalor Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.4.Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.5.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi Merancang percobaan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Mengamati proses yang terjadi pada percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Menganalisis proses yang terjadi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil pengamatan Menyimpulkan proses yang terjadi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil

86 Lampiran 9 pengamatan Mengolah data hasil percobaan Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan Merancang percobaan untuk menentukan H suatu reaksi Melakukan percobaan untuk menentukan H suatu reaksi Mengamati proses yang terjadi pada percobaan penentuan H pada suatu reaksi Menganalisis proses yang terjadi pada percobaan penentuan H suatu reaksi berdasarkan hasil pengamatan Menyimpulkan proses yang terjadi pada percobaan penentuan H suatu reaksi berdasarkan hasil pengamatan Mengolah data hasil percobaan Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan

87 Lampiran 9 IPK Indikator soal Soal Jawaban Skor Total Karakteristik soal Siswa dapat Jelaskan pengertian dari energi Energi merupakan 5 menjelaskan suatu kemampuan 5 C1 pengertian untuk melakukan energi usaha atau kerja Menjelaskan pengertian energi Menjelaskan pengertian entalpi Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan Siswa dapat menjelaskan pengertian entalpi Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan Siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan Jelaskan pengertian dari entalpi Jelaskan pengertian dari sistem dalam suatu reaksi termokimia Jelaskan pengertian dari lingkungan dalam suatu reaksi termokimia 1. Jelaskan reaksi apa yang terjadi, apabila HCl direaksikan dengan pita magnesium. 2. Jelaskan reaksi apa yang terjadi, apabila NaHCO 3 direaksikan Entalpi merupakan jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents) Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. Lingkungan merupakan segala sesuatu diluar system 1. Hasil reaksi apabila HCl direaksikan dengan pita magnesium maka 5 5 C1 5 5 C1 5 5 C C1 Ket

88 Lampiran 9 hasil percobaan dengan CH 3 COOH reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. 2. Hasil reaksi apabila NaHCO 3 direaksikan dengan CH 3 COOH reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas

89 Lampiran 9 Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi Siswa dapat Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat Tentukan nilai H dan jenis reaksi berdasarkan grafik tingkat energi: a. P R b. Q P kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara NaHCO 3 dengan CH 3 COOH tergolong dalam reaksi endoterm. c. P R H = H produk - H pereaksi H = H R - H P = = C1

90 Lampiran 9 energi H Karena H > 0, Maka merupakan reaksi endoterm 80 Q d. Q P H = H produk - H 40 P pereaksi H = H P - H Q = = - 40 Karena H < 0, Maka merupakan reaksi eksoterm Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi Siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi a. b. Berdasarkan gambar diagram tingkat a. Pada gambar a, diagram tingkat energi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Karena pada diagram tersebut reaksi berlangsung disertai dengan pelepasan kalor b. Pada gambar b, diagram tingkat energy tersebut merupakan reaksi endoterm. Karena pada diagram C1

91 Lampiran 9 Menjelaskan persamaan termokimia Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia stoikiometri dan Siswa dapat Menjelaskan persamaan termokimia Siswa dapat Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri energi diatas, jelaskan manakah yang merupakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Termasuk reaksi apakah reaksi berikut, Jelaskan! a. I 2 (s) I 2 (g) H = +62,66 kj b. H 2 (g) + Cl 2 (g) HCl 2 (g) H = - 92,31 kj Jelaskan perbedaan reaksi termokimia dan reaksi stoikiometri! tersebut reaksi disertai berlangsung disertai dengan penyerapan kalor. c. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, Karena menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah yang ditandai dengan tanda positif (+) d. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm, Karena membebaskan sejumlah energi sehingga entalpi sistem berkurang yang ditandai dengan tanda negatif (-) Pada persamaan termokimia: Selalu disertai dengan data perubahan entalpinya, Koefisien reaksi C1 5 5 C1

92 Lampiran 9 Menuliskan persamaan termokimia Menjelaskan jenisjenis perubahan entalpi reaksi ( H) Siswa dapat Menuliskan persamaan termokimia Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) Penguraian 2 mol aluminium oksida (Al 2 O 3 ) menjadi aluminium (Al) dan oksigen (O 2 ) memerlukan kalor sebesar 1682,1 kj Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut! Tentukan persamaan reaksi termokimia dari: e. Pembentukan 1 mol magnesium klorida (MgCl 2 ) dari 1 mol magnesium (Mg) dan 1 mol gas klor (Cl 2 ) yang melepaskan kalor sebesar 644,28 kj. f. Pembakaran 1 mol batu bara (C) menjadi gas karbon dioksida (CO 2 ) yang membebaskan kalor sebesar 394 kj. g. Penguraian 2 mol C 6 H 6 menjadi unsurunsurnya (karbon dan hidrogen) jika diketahui entalpi penguraian 1 mol C 6 H 6 menyatakan jumlah perbandingan mol dan jumlah mol yang ikut bereaksi serta mempengaruhi nilai perubahan entalpinya. Pada reaksi stoikiometri Tidak disertai dengan data perubahan entalpinya dan Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol 2Al 3 O 3 4 Al + 3 O 2 H = +1682,1 kj e. Entalpi pelarutan f. Entapi pembakaran g. Entalpi pembentukan h. Entalpi penguraian 5 5 C C1

93 Lampiran 9 Menjelaskan kalor jenis air Menjelaskan kapasitas kalor Siswa dapat Menjelaskan kalor jenis air Siswa dapat Menjelaskan kapasitas kalor ialah sebesar 48,99 kj. h. Pada reaksi pembentukan 72 gram H 2 O (s) dibebaskan kalor 1168 kj (Ar H=1; O=16) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor jenis! Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor Kalor jenis merupakan kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 0 C Kapasitas kalor merupakan kalor yang dibutukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 0 C 5 5 C1 5 5 C1 Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess Siswa dapat Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter Siswa dapat Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess Jika 10 gram serbuk seng dimasukkan ke dalam 100 gram larutan CuSO 4 terjadi kenaikan suhu 10 K menurut reaksi: Zn(s) + Cu 2+ (aq) Zn 2+ (aq) + Cu (s) Jika kalor jenis larutan 4,2 J g -1 K -1 dan kapasitas kalor kalorimeter diabaikan, tentukan H reaksi tersebut! (Ar Zn = 65; Cu = 63,5; S = 32 dan O = 16) Diketahui diagram siklus energi berikut C (s) + 2H 2 (g) + 2O 2 H 1 = -965 kj H 2 =...? CH 4 (g) + 2O 2 (g) H 3 = -890 kj q = m.c. t = 100 x 4,2 x 10 = 4200 J = 4,2 kj H = -q/n mol = - 4,2 / 0,15 = -28 kj/mol a. H 2 = H 1 - H 3 = (-965) (- 890) = - 75 kj 5 5 C C1 CO 2 (g) + 2H 2 O (g) Hitunglah:

94 Lampiran 9 a. H 2 b.buatlah diagram tingkat energinya C + 2H 2 + 2O 2 C H 4 + 2O 2 Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar Siswa dapat Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar Diketahui: 2P (s) + O 2 (s) + 3Cl 2 (g) 2POCl 3 (g) H= kj H 2 (g) + Cl 2 (g) 2HCl (g) H= -184 kj 2P (g) + 5Cl 2 (g) 2PCl 5 (g) H= -640 kj b. C O 2 + 2H 2 O H reaksi = = = kj 5 5 C1 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (g) H= -482 kj Hitunglah H untuk reaksi: PCl 5 (g) + H 2 O (g) POCl 3 (g) + 2HCl (g) Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan Siswa dapat Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan Diketahui energi ikatan (kj/mol) C C = 348 C H = 413 C=C = 614 C Br = 276 H Br = 366 Tentukan H reaksi: C 4 H 8 + HBr C 4 H 9 Br H reaksi = H penguraian - H pembentukan = 4980 kj 5037 kj = - 57 kj Total Skor C1

95 Lampiran 9

96 Lampiran 10 Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia Judul Praktikum : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm Tujuan Praktikum : Untuk membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Total Nilai Persiapan Praktikum Pelaksanaan Praktikum Kegiatan Akhir Praktikum

97 Lampiran 10 Rubrik Penilaian No Aspek yang dinilai Skor Prasyarat Penilaian 1 Persiapan Praktikum 2 Pelaksanaan Praktikum 3 Kegiatan akhir praktikum 10 Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 20 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati percobaan dan waktu secara cermat Mengamati percobaan dengan teliti 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 30 Membuang larutan pada ketempatnya Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25 Memenuhi 5 prasyarat penilaian 20 Memenuhi 4 prasyarat penilaian 15 Memenuhi 3 prasyarat penilaian 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian

98 Lampiran 10 Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia Judul Praktikum : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Tujuan Praktikum : Mengamati Perubahan entalpi suatu reaksi kimia. No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Total Nilai Persiapan Praktikum Pelaksanaan Praktikum Kegiatan Akhir Praktikum

99 Lampiran 10 Rubrik Penilaian No Aspek yang dinilai Skor Prasyarat Penilaian 1 Persiapan Praktikum 2 Pelaksanaan Praktikum 3 Kegiatan akhir praktikum 10 Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 20 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati percobaan dan waktu secara cermat Mengamati percobaan dengan teliti 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 30 Membuang larutan pada ketempatnya Membuang sampah pada tempatnya Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25 Memenuhi 5 prasyarat penilaian 20 Memenuhi 4 prasyarat penilaian 15 Memenuhi 3 prasyarat penilaian 10 Memenuhi 2 prasyarat penilaian 5 Memenuhi 1 prasyarat penilaian

100 LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Judul Portofolio : Penyusunan Laporan Praktikum Tujuan: Peserta didik dapat menyusun laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Ruang lingkup: 1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah hasil laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. 2. Laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu setelah peserta didik melaksanakan praktikum. Uraian tugas portofolio: 1. Buatlah laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. 2. Penilaian laporan praktikum meliputi: kerangka laporan, pembahasan, dan hasil praktik.

101 Lampiran 11 Kriteria, skor dan indikator portofolio laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. No Aspek yang dinilai Skor Prasyarat Penilaian 1 Judul 5 Sesuai dengan kegiatan praktikum 2 Tujuan 5 Sesuai dengan kegiatan praktikum 3 Dasar Teori 10 Membahas tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Membahas cara membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. 5 Memenuhi 1 prasyarat nilai 4 Alat dan Bahan 5 Menulis alat dan bahan secara terpisah Menulis alat dan bahan dengan lengkap 3 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 5 Prosedur Kerja 5 Menggunakan kalimat aktif 3 Tidak memenuhi prasyarat penilaian 6 Data Pengamatan 5 Sesuai dengan data yang diperoleh saat praktikum 7 Pembahasan 15 Menjelaskan data pengamatan yang diperoleh Menjelaskan data pengamatan dengan kesesuaian dasar teori Membuat kesimpulan keterkaitan data pengamatan dengan dasar teori 10 Memenuhi 2 prasyarat nilai 5 Memenuhi 1 prasyarat nilai 8 Jawab Pertanyaan 10 Menjawab dengan baik dan benar 9 Kesimpulan 5 Menjawab tujuan praktikum 10 Daftar Pustaka 5 Minimal 3 Lebih dari 3 Penulisannya tepat dan sesuai 3 Memenuhi 2 prasyarat 2 Memenuhi 1 prasyarat 11 Kerapian Penulisan 5 Kesesuaian penulisan dengan format penulisan laporan Rapi dalam penulisan 3 Memenuhi 1 prasyarat nilai

102 Lampiran 11 LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Judul Portofolio : Penyusunan Laporan Praktikum Tujuan: Peserta didik dapat menyusun laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Ruang lingkup: 1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah hasil laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. 2. Laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu setelah peserta didik melaksanakan praktikum. Uraian tugas portofolio: 1. Buatlah laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. 2. Penilaian laporan praktikum meliputi: kerangka laporan, pembahasan, dan hasil praktik.

103 Lampiran 11 Kriteria, skor dan indikator portofolio laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. No Aspek yang dinilai Skor Prasyarat Penilaian 1 Judul 5 Sesuai dengan kegiatan praktikum 2 Tujuan 5 Sesuai dengan kegiatan praktikum 3 Dasar Teori 10 Membahas tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Membahas cara untuk menentukan Perubahan Entalpi Reaksi. 5 Memenuhi 1 prasyarat nilai 4 Alat dan Bahan 5 Menulis alat dan bahan secara terpisah Menulis alat dan bahan dengan lengkap 3 Memenuhi 1 prasyarat penilaian 5 Prosedur Kerja 5 Menggunakan kalimat aktif 3 Tidak memenuhi prasyarat penilaian 6 Data Pengamatan 5 Sesuai dengan data yang diperoleh saat praktikum 7 Pembahasan 15 Menjelaskan data pengamatan yang diperoleh Menjelaskan data pengamatan dengan kesesuaian dasar teori Membuat kesimpulan keterkaitan data pengamatan dengan dasar teori 10 Memenuhi 2 prasyarat nilai 5 Memenuhi 1 prasyarat nilai 8 Jawab Pertanyaan 10 Menjawab dengan baik dan benar 9 Kesimpulan 5 Menjawab tujuan praktikum 10 Daftar Pustaka 5 Minimal 3 Lebih dari 3 Penulisannya tepat dan sesuai 3 Memenuhi 2 prasyarat 2 Memenuhi 1 prasyarat 11 Kerapian Penulisan 5 Kesesuaian penulisan dengan format penulisan laporan Rapi dalam penulisan 3 Memenuhi 1 prasyarat nilai

104 Lampiran 12 Lembar Observasi Penilaian Presentasi Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Topik : Termokimia No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Sistema- Komuni Keberani Wawas Antusias Penam Total tika Penyampaian kasi an an pilan Nilai Rubrik Penilaian : Skor 1 = Kurang Baik Skor 2 = Cukup Skor 3 = Sangat Baik Pedoman penilaian sikap untuk setiap peserta didik dengan menggunakan rumus :

105 Lampiran 12 Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian Sistematika Menunjukkan Menunjukkan sistematika Menunjukkan Penyampaian sistematika penyampaian sudah agak sistematika penyampaian yang baik dalam kegiatan penyampaian sudah kurang baik dalam pembelajaran tetapi belum sangat baik dalam kegiatan pembelajaran konsisten perihal presentasi kegiatan perihal presentasi di di kelas menyelesaikan tugas kelas secara terus menerus dan ajeg/konsisten perihal presentasi di kelas Komunikasi Sama sekali tidak Menunjukkan sedikit usaha Menunjukkan adanya berusaha untuk untuk berkomunikasi usaha untuk berkomunikasi dengan teman kelompok berkomukasi dengan dengan teman dalam kegiatan diskusi teman kelompok dalam kelompok dalam kelompok tetapi masih kegiatan diskusi kegiatan diskusi belum konsisten kelompok secara terus kelompok menerus dan konsisten Keberanian Menunjukkan Menunjukkan keberanian Menunjukkan keberanian yang sudah agak baik dalam keberanian sudah kurang baik dalam kegiatan pembelajaran sangat baik dalam kegiatan pembelajaran tetapi belum konsisten kegiatan perihal presentasi di perihal presentasi di kelas menyelesaikan tugas kelas. secara terus menerus dan konsisten perihal presentasi di kelas Wawasan Sama sekali tidak Menunjukkan sedikit usaha Menunjukkan sudah berpartisipasi dalam untuk berpartisipasi dalam ada usaha untuk memberikan pendapat memberikan pendapat atau berpartisipasi dalam

106 Lampiran 12 atau wawasannya wawasannya terhadap memberikan pendapat terhadap proses proses pemecahan masalah atau wawasannya pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif terhadap proses yang berbeda dan tetapi masih belum pemecahan masalah kreatif konsisten yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten Antusias Sama sekali tidak Menunjukkan sedikit usaha Menunjukkan adanya berusaha untuk untuk antusias dengan usaha untuk antusias antusias dengan teman kelompok dalam dengan teman teman kelompok kegiatan diskusi kelompok kelompok dalam dalam kegiatan tetapi masih belum kegiatan diskusi diskusi kelompok konsisten kelompok secara terus menerus dan konsisten Penampilan Sama sekali tidak Menunjukkan sedikit Menunjukkan mendukung terhadap penampilan baik terhadap penampilan sangat baik proses pembelajaraan proses pembelajaran di terhadap proses di kelas kelas tetapi masih belum pembelajaran di kelas konsisten secara terus menerus dan konsisten

107 Lampiran 13 Lembar Penilaian Kinerja Proses (KI 4) (RPP 01) Sub topik : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm Kelas/ semester : XI IPA 2/1 Aspek yang dinilai: A. Rumusan masalah a. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan b. Pertanyaannya sesuia dengan wacana yang ditampilkan c. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen B. Rumusan Hipotesis a. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan b. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen c. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan d. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah C. Rumusan Tujuan a. Dalam bentuk kalimat pernyataan b. Tujuan yang dirumuskan menunjukkan kesesuaian dengan wacana yang ditampilkan c. Tujuan yang dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah

108 Lampiran 13 D. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur kerja memenuhi prosedur berikut : Langkah 1 3. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 4. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya Langkah 2 3. Masukkan NaHCO 3 dalam tabung reaksi yang lain 4. Masukkan CH 3 COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya E. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan relevan dengan prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut : Dari percobaan yang dilakukan yang termasuk dalam reaksi eksoterm adalah reaksi I (reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium) dan yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah reaksi II (reaksi antara asam asetat dengan Natrium Hidrogen Karbonat). F. Menganalisis Data Hasil Pengamatan Hasil analisis data disesuaikan dengan pernyataan berikut : a. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan asam Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. b. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH 3 COOH) dimasukkan ke dalam larutan natrium hydrogen karbonat (NaHCO 3 ) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat dicampurkan ke dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin

109 Lampiran 13 hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. G. Kesimpulan a. Reaksi antara pita magnesium dengan asam klorida termasuk dalam reaksi eksoterm. b. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm.

110 Lampiran 13 Lembar Penilaian Kinerja Proses (KI 4) (RPP 02) Sub topik : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Kelas/ semester : XI IPA 2/1 Aspek yang dinilai: H. Rumusan masalah d. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan e. Pertanyaannya sesuia dengan wacana yang ditampilkan f. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen I. Rumusan Hipotesis e. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan f. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen g. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan h. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah J. Rumusan Tujuan d. Dalam bentuk kalimat pernyataan e. Tujuan yang dirumuskan menunjukkan kesesuaian dengan wacana yang ditampilkan f. Tujuan yang dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah

111 Lampiran 13 K. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur kerja memenuhi prosedur berikut : Reaksi 1 2. Masukkan 100 ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 3. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rataratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 2 3. Masukkan 50 ml air ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 4. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rataratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 3 1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi 2 ke dalam suatu gelas kimia. Masukkan 50 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia lain. Letakkan kedua gelas kimia itu ke dalam bejana berisi air sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu sebagai suhu awal 2. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter kemudian aduk menggunakan pengaduk pada kalorimeter dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. L. Data Hasil Pengamatan

112 Lampiran 13 M. Menganalisis Data Hasil Pengamatan Hasil analisis data disesuaikan dengan pernyataan berikut :.. N. Kesimpulan

113 Lampiran 13 SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 Suatu percobaan dilakukan untuk dapat mengidentifikasi reaksi manakah yang termasuk dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan. 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengidentifikasi reaksi manakah yang termasuk dalam: a. Reaksi eksoterm b. Reaksi endoterm 3. Langkah-langkah melakukan percobaan 4. Data hasil pengamatan No. Langkah Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm I II

114 Lampiran Analisis data hasil pengamatan 6. Kesimpulan

115 Lampiran 13 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 No Indikator Bunyi Soal Kunci Skor Menyajikan pertanyaan masalah Merumukan hipotesis atau a. Suatu percobaan dilakukan untuk mengidentifikasi reaksi manakah yang termasuk dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: tabung reaksi, spatula, pipet tetes, asam klorida, pita magnesium, asam asetat dan natrium hydrogen karbonat. Tuliskanlah: 1. Rumusan masalah 2. Hipotesis 3. Menentukan langkah-langkah kerja 4. Melakukan percobaan 5. Mengumpulkan data hasil percobaan dan menganalisis 6. Membuat kesimpulan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Apa yang dimaksudkan dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? b. Dari reaksi I dan reaksi II manakah yang tergolong kedalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? c. Bagaimana cara untuk mengidentifikasi reaksi manakah yang tergolong kedalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? 2. Hipotesis: c. Reaksi eksoterm merupakan reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor. d. Yang termasuk dalam reaksi eksoterm adalah reaksi I dan yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah reaksi II. e. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan asam Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa

116 Lampiran Menentukan langkah-langkah kerja Melakukan percobaan reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH 3 COOH) dimasukkan ke dalam larutan natrium hydrogen karbonat (NaHCO 3 ) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat dicampurkan ke dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. 3. Prosedur kerja Langkah 1 5. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 6. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya 5 Langkah 2 5. Masukkan NaHCO 3 dalam tabung reaksi yang lain

117 Lampiran Masukkan CH 3 COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya 5. Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil pengamatan 4. Data hasil pengamatan: No. Langkah Reaksi 1. I Eksoterm Reaksi Endoterm 3 2. II 5. Analisis data hasil pengamatan c. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan asam Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm.

118 Lampiran Membuat kesimpulan d. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH 3 COOH) dimasukkan ke dalam larutan natrium hydrogen karbonat (NaHCO 3 ) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat dicampurkan ke dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. 6. Kesimpulan: c. Reaksi antara pita magnesium dengan asam klorida termasuk dalam reaksi eksoterm.

119 Lampiran 13 d. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm.

120 Lampiran 13 SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 Suatu percobaan dilakukan untuk dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dari suatu larutan. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan. 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dari suatu larutan. 3. Langkah-langkah melakukan percobaan 4. Data hasil pengamatan Jumlah NaOH yang digunakan Reaksi 1 Reaksi 2 Reaksi 3...gram...mol...gram...mol...gram...mol

121 Lampiran 13 I II III 2 gram NaOH 2gram NaOH air 50 cm 3 50 cm 3 NaOH 1 M HCl 1 M 50 cm 3 50 cm 3 HCl 0,5 M Air NaOH (s) NaOH (aq) + HCl (aq) NaOH (s) + HCl (aq) Suhu awal =... 0 C Suhu akhir ( 0 C) Rata-Rata Suhu NaOH =... 0 C Suhu HCl =... 0 C Suhu awal =... 0 C Suhu Akhir ( 0 C) Rata-Rata Suhu awal =... 0 C Suhu Akhir ( 0 C) Rata-Rata

122 Lampiran 13 Q = m x c x t... Q = m x c x t... Mol NaOH =... Mol HCl =... Mol NaOH =... H 1 reaksi H 2 reaksi Q = m x c x t... Mol HCl =... Mol NaOH =... H 3 reaksi Analisis data hasil pengamatan 6. Kesimpulan

123 Lampiran 13 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01 No. Indikator Bunyi Soal Kunci Skor 1. Menyajikan pertanyaan atau 2 masalah 2. Merumukan hipotesis a. Suatu percobaan dilakukan untuk dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dari suatu larutan dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: gelas kimia, gelas ukur, kalorimeter, stopwatch, thermometer, NaOH, HCl 1M dan HCl 0,5 M. Tuliskanlah: 1. Rumusan masalah 2. Hipotesis 3. Menentukan langkah-langkah kerja 4. Melakukan percobaan 5. Mengumpulkan data hasil percobaan dan menganalisis 6. Membuat kesimpulan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah a. Bagaimana perbedaan terhadap campuran gula pasir + aquadest, minyak goreng + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, kopi + aqudest, tepung terigu + aquadest, santan + aquadest, cuka + aquadest? b. Dari beberapa campuran, manakah yang termaksud suspensi, larutan sejati dan koloid? c. Bagaimana sifat koloid yang ada dalam campuran yang telah dibuat? 2. Hipotesis: a. Campuran gula pasir + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aquadest, cuka + aquadest, dan tepung terigu + aquadest menyatu sedangkan minyak goreng + aquadest, kopi + aquadest tidak menyatu. b. Yang merupakan suspensi adalah minyak gorengaquadest dan kopi + aquadest, koloid adalah susuaquadest, detergen-aquadest, aquadest, santan + aquadest, dan tepung terigu + aquadest, larutan sejati adalah gula pasir-aquadest dan cuka + aquadest. 3. Prosedur kerja a. Siapkan eman buah tabung reaksi dan masing

124 Lampiran Menentukan langkahlangakah kerja Melakukan percobaan masing diisi dengan aquadest sebanyak 100 ml b. Masukkan masing-masing 1 spatula: gula pasir kedalam tabung reaksi pertama, minyak goreng ke dalam tabung reaksi ke dua, susu bubuk ke dalam tabung reaksi ketiga, deterjen ke dalam tabung reaksi keempat, kopi ke dalam tabung reaksi kelima, tepung terigu ke dalam tabung reaksi keenam, santan + aquadest tabung reaksi ketujuh dan cuka + aquadest tabung reaksi kedelapan. c. Kedelapan campuran diaduk sampai merata dan a mati kelarutannya d. Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut be ning atau keruh. e. Saringlah kedelapan campuran menggunakan kert assaring dan amati ada tidaknya residu pada kertas saring Data hasil pengamatan: Campuran a. Gula larut dalam aquadest, disaring tidak 5. Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil meninggal residu, sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase. b. Minyak goreng, kopi, dan tepung terigu 4

125 Lampiran 13 pengamatan merupakan pasir tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. c. Susu dan detergen larut dalam air, disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. 5. Analisis data hasil pengamatan Campuran a. Gula, cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula larut sempurnah dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.. b. Minyak goreng, kopi dan tepung terigu merupakan suspensi karena dari hasil pengamatan minyak goreng tidak larut dalam air, ketika disaring meninggalkan residu dan sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase. c. Susu, santan dan detergen merupakan koloid 3

126 Lampiran Membuat kesimpulan karena dari hasil pengamatan susu larut dalam air, ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. d. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 6. Kesimpulan: 7. Campuran antara minyak goreng, kopi dan tepung terigu dan aquadest disebut sebagai suspensi karena kedua larutan tersebut tidak larut, terdapat residu. 8. Campuran antara susu bubuk, santan dan deterjen dan aquadest disebut sebagai koloid karena ketiga larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 9. Campuran antara larutan gula dan cuka dan aquadest disebut sebagai larutan karena kedua larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 10. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan

127 Lampiran 13 yang telah di lakukan diatas ada yang bersifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil.

128 Lampiran 14 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning (RPP 01) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru :... Kelas/ Semester : XI IPA 2/1 Pertemuan ke :. Materi Pokok : Termokimia Waktu :. Hari/Tanggal :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian I Pendahuluan Ya Tidak 1,00 1,99 2,00 2,99 3,00-3,49 3,50-4,00 Stimulation (pemberian rangsangan) Guru memberi salam kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang? Jawab: Asas kekekalan energi menyatakan bahwa

129 Lampiran 14 II energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. 1. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). Kegiatan inti 1. Fase 1: Problem statement (identifikasi masalah) a. Mengamati (Observing) Guru mendemonstrasikan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm NaOH (s) NaHCO 3 (s) HCl 1 CH 3 COOH 2 Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati demonstrasi/infomasi yang dilakukan guru (untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. b. Menanya (Questioning) Peserta didik diminta mengemukakan

130 Lampiran 14 sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Mengapa pada gelas kimia 1 terasa panas sedangkan pada gelas kimia 2 terasa dingin? Dari kedua reaksi tersebut mana yang merupakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan 2. Fase 2: Data collection /pengumpulan data Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta Didik untuk melakukan praktikum untuk mengidentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan langkah-langkah pada LKPD (Peserta didik diharapakan aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta didik mencatat hasil percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin

131 Lampiran 14 selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai keterampilan Peserta didik). 3. Fase 3: Data procesing /pengolahan data Mengasosiasi (Associating) Peserta didik menganalisis data pengamatan tentang mengindentifikasi reaksi eksoterm dan endoterm dan membandingklan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta didik menyimpulkan pengamatan tentang mengindentifikasi reak si eksoterm dan endoterm. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya 4. Fase 4: Verifikasi (pembuktian) a. Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik).

132 Lampiran 14 III Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mendengar dan menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT. b. Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Kegiatan penutup Generalization( membuat kesimpulan) Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik untuk memipin doa (guru

133 Lampiran 14 IV V mengajarkan peserta didik untuk mengagungkan kebesaran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran, berdoa dengan sikap santun dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut). Guru memberikan salam penutup. Pengelolaan waktu Suasana kelas 1. Peserta didik antusias 2. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2016 Pengamat ( )

134 Lampiran 14 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning (RPP 02) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru :... Kelas/ Semester : XI IPA 2/1 Pertemuan ke :. Materi Pokok : Termokimia Waktu :. Hari/Tanggal :.. Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian I Pendahuluan Ya Tidak 1,00 1,99 2,00 2,99 3,00-3,49 3,50-4,00 Stimulation (pemberian rangsangan) Guru memberi salam kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan Pada pertemuan sebelumnya, kita telah mempelajari mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi eksoterm ataupun reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan entalpinya ( H). Dimana jika H positif berarti reaksi endoterm dan jika negatif berarti reaksi eksoterm. Bagaimanakah cara menentukan nilai perubahan entalpi suatu reaksi berdasarkan jumlah mol atau koefisien reaksinya?

135 Lampiran 14 II Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). Kegiatan inti 1. Fase 1: Problem statement (identifikasi masalah) a. Mengamati (Observing) Guru menuliskan beberapa reaksi 5. 2C + H 2 C 2 H 2 H= kj 6. 2H 2 O 2H 2 + O 2 H= - 571,1 kj 7. H 2 O (s) H 2 O (l) H= - 36,4 kj 8. C + O 2 CO 2 H= - 393,52 kj Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati reaksi yang dituliskan guru (untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. b. Menanya (Questioning) Peserta didik diminta mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Termasuk reaksi apakah reaksi tersebut? Apakah reaksi stoikiometri atau reaksi termokimia? Mengapa demikian? Dan reaksi nomor berapakah yang termasuk dalam entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran dan entalpi pelarutan? Peserta didik menjawab pertanyaan yang

136 Lampiran 14 diberikan 2. Fase 2: Data collection /pengumpulan data Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan langkah-langkah pada LKPD (Peserta didik diharapakan aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta didik mencatat hasil percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai keterampilan Peserta didik). 3. Fase 3: Data procesing /pengolahan data Mengasosiasi (Associating) Peserta didik menganalisis data pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi dan membandingkan dengan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk

137 Lampiran 14 menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta didik menyimpulkan pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya 4. Fase 4: Verifikasi (pembuktian) a. Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mendengar dan menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas

138 Lampiran 14 III IV V jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT. b. Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Kegiatan penutup Generalization( membuat kesimpulan) Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik untuk memipin doa (guru mengajarkan peserta didik untuk mengagungkan kebesaran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran, berdoa dengan sikap santun dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut). Guru memberikan salam penutup. Pengelolaan waktu Suasana kelas c. Peserta didik antusias d. Guru antusias.

139 Lampiran 14 Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 2016 Pengamat ( )

140 Lampiran 15 KISI-KISI DAN SOAL TES KETERAMPILAN PROSES Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMAN 5 Kupang : KIMIA Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : 3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. : 2 x 45 menit Indikator Keterampilan Proses No. Soal Observasi 1 Perhatikan data hasil percobaan berikut. No. Reaksi Menyerap Kalor Melepas Kalor I II Butir Soal Kunci jawaban Skor Berdasarkan data hasil percobaan di atas, reaksi manakah yang tergolong reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Jelaskan! Hasil reaksi pada reaski I termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. Hasil reaksi pada reaksi II termasuk dalam reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas 10

141 Lampiran 15 Mengklasifikasikan 2 Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut : Serbuk NH 4 Cl + serbuk Ca(OH) 2, timbul gas berbauh tidak sedap disertai penurunan suhu Pita magnesium + larutan H 2 SO 4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu Pipa tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan. Gas N 2 O 4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan; jika pemanasan dihentikan perlahan-lahan kembali tidak berwarna. Berdasarkan data di atas klasifikasikan manakah yang termasuk dalam reaksi endoterm dan reaksi eksoterm? Menginferensi 3 Diketahui diagram siklus energi berikut (s) + 2H 2 (g) + 2O 2 H 2 =...? CH 4 (g) + 2O 2 (g) kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi II tergolong dalam reaksi endoterm. Berdasarkan data diatas yang termasuk dalam pengaruh : Serbuk NH 4 Cl + serbuk Ca(OH) 2, timbul gas berbauh tidak sedap disertai penurunan suhu tergolong reaksi eksoterm. Pita magnesium + larutan H 2 SO 4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu tergolong reaksi endoterm Pipa tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan tergolong reaksi eksoterm. Gas N 2 O 4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan; jika pemanasan dihentikan perlahan-lahan kembali tidak berwarna tergolong reaksi endoterm. a. H 2 = H 1 - H 3 = (-965) (- 890) = - 75 kj = -965 kj H 3 = -890 kj CO 2 (g) + 2H 2 O (g) Hitunglah:

142 Lampiran 15 a. H 2 b.buatlah diagram tingkat energinya C + 2H 2 + 2O 2 C H 4 + 2O 2 Meramalkan 4 Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang? Mengkomunikasikan 5 Diketahui: 2P (s) + O 2 (s) + 3Cl 2 (g) 2POCl 3 (g) H 2 (g) + Cl 2 (g) 2HCl (g) 2P (g) + 5Cl 2 (g) 2PCl 5 (g) 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (g) Hitunglah H untuk reaksi: PCl 5 (g) + H 2 O (g) POCl 3 (g) + 2HCl (g) H= kj H= -184 kj H= -640 kj H= -482 kj C O 2 + 2H 2 O b. Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. H reaksi = = = kj 10 10

143 Lampiran 15 Jumlah Pedoman Penskoran = x 100

144 Lampiran 16 KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMAN 5 Kupang : KIMIA Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi dan menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. : 2 x 45 menit Petunjuk. Tes Keterampilan Berpikir Kritis ini disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Facione, et al. No. Indikator Berpikir Kritis Sub-Indikator Keterampilan Berpikir Kritis 1 Interpretasi Menguraikan Manfaat Butir Soal Tes dan Kunci Jawaban 1. Coba teteskan sedikit bensin di atas telapak tangan kalian. Setelah beberapa menit, apa yang terjadi? Apa yang dapat kalian rasakan? Mengapa hal itu bisa terjadi? Termasuk reaksi eksoterm atau endoterm peristiwa tersebut? Apa yang dapat kalian simpulkan? Jawaban: Yang terjadi adalah bensin akan menguap dan tangan kita akan terasa dingin. Hal ini dapat terjadi karena bensin bersifat volatile atau mudah menguap dan memiliki titik uap yang sangat rendah. Dimana saat bensin diteteskan di telapak tangan panas tubuh sudsah cukup untuk mengubah wujudnya. Dengan demikian, panas dari tubuh mengalir ke alcohol. Sewaktu aliran panas dari tubuh terjadi disaat itulah telapak tangan terasa dingin. Peristiwa ini tergolong dalam reaksi eksoterm. Skor 10

145 Lampiran 16 2 Inferensi Menarik Kesimpulan Perhatikan data hasil percobaan berikut. No. Reaksi Menyerap Kalor Melepas Kalor I II Berdasarkan data hasil percobaan di atas, reaksi manakah yang tergolong reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Jelaskan! Jawaban: Hasil reaksi pada reaski I termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. Hasil reaksi pada reaksi II termasuk dalam reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi II tergolong dalam reaksi endoterm. 3 Inferensi Menduga Alternatif 3. Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang 15 dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang? Jawaban: Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. Skor total 35 10

146 Tabel: 3.11 MATRIKS METODE PENELITIAN Tujuan 1. b. a. Mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. Mengetahui ketuntasan indikator dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. Karakteristik Yang Diamati Kemampuan Guru Ketuntasan indikator Definisi Operasional Karakteristik Yang diamati Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah skor yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning yang diukur menggunakan lembar pengelolaan pembelajaran yang sesuai. Rentangan skor rata-rata 3,50-4,00 adalah rentangan skor terhadap kemampuan guru yang baik. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB) adalah proporsi yang diperoleh dan diukur dengan lembar observasi dan angket penilaian diri sikap spiritual untuk Ki 1, lembar dan angket penilaian diri untuk sikap sosial KI 2, tes Hasil Belajar (THB) untuk aspek pengetahuan pada KI 3, dan lembar observasi psikomotor dan lembar penilaian portofolio, lembar tes hasil belajar proses, lembar penilaian hasil karya untuk aspek keterampilan KI 4. Suatu Indikator Hasil Belajar (IHB) dikatakan tuntas, apabila skor yang diperoleh 0,75, sedangkan kelas dikatakan tuntas apabila 80 % siswa mendapat proporsi jawaban 0,75 Instrumen Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran Lembar penilaian aspek sikap KI 1, KI 2, aspek pengetahuan berupa tes hasil belajar (THB) aspek keterampilan KI 4 Sumber Pengambilan Analisis Data Data Guru Observasi Deskriptif Siswa Observasi, angket, tes Deskriptif

147 c Mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2015/2016 Mengetahui keterampilan proses siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. Mengetahui berpikir kritis siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/ a. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses dengan Hasil belajar siswa Keterampilan proses Berpikir Kritis Hubungan keterampilan proses dengan Ketuntasan hasil belajar adalah nilai yang didapat dari jumlah secara keseluruhan aspek sikap spiritual untuk KI 1, sikap sosial untuk KI 2, aspek pengtahuan untuk KI 3 dan aspek keterampilan KI 4. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas bila nilai yang diperoleh memenuhi KKM. Kriteria ketuntasan untuk aspek sikap spiritual spiritual KI 1, aspek sikap sosial KI 2 dan aspek keterampilan KI 4 adalah 75 sedangkan untuk aspek pengetahuan KI 3 adalah 77. Ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan dikatakan tuntas apabila nilai ketuntasan hasil belajar 75. Kelas dikatakan tuntas belajar bila 80% dari seluruh siswa di kelas mempunyai N 75. Keterampilan proses merupakan skor dari total setiap skor pengamatan dan tes dengan skor yang diperoleh/skor total X 100%. Keterampilan proses dikatakan tinggi apabila skor yang diperoleh 75% Untuk tes berpikir kritis merupakan skor total setiap jawaban soal tes dengan skor yang diperoleh/skor total X 100%. Berpikir kritis dikatakan sangat tinggi apabila skor yang diperoleh 75% Keterampilan proses diri dengan hasil belajar adalah derajat hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi ( r). Lembar penilaian aspek sikap KI 1, KI 2, aspek pengetahuan berupa tes hasil belajar (THB) aspek keterampilan KI 4 Test dan Lembar observasi keterampilan proses Siswa Siswa KI 1 : Lembar angket aspek pengetahuan spiritual KI 2: Lembar Observasi aspek pengetahuan sikap sosial KI 3: tes KI 4: lembar penilaian keterampilan KI 1 : Lembar angket aspek pengetahuan spiritual KI 2: Lembar Observasi aspek pengetahuan sikap sosial KI 3: tes KI 4: lembar penilaian keterampilan Tes Siswa Lembar Kisi-Kisi Tes Berpikir Kritis Tes keterampilan proses dan THB Siswa Lembar tes dan THB Deskriptif Deskriptif Deskriptif Statistik korelasi sederhana

148 hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimis siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017 hasil belajar b. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara berpikir kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok larutan termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. Hubungan berpikir kritis dengan hasil belajar Hubungan berpikir kritis dengan hasil belajar adalah derajad hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi ( r) Lembar tes soal berpikir kritis dan THB Siswa Angket, Tes soal dan THB Statistik korelasi sederhana c. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses dan berpikir kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia, siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017 Hubungan ketrampilan proses dan berpikir kritis dengan hasil belajar Hubungan ketrampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah derajad hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi berganda: Ry Lembar tes keterampilan proses, lembar observas i dan lembar tes soal berpikir kritis dan THB Siswa Tes soal dan THB Statistik korelasi berganda 5 a. Mengetahui ada tidaknya pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI Pengaruh ketrampilan proses terhadap hasil belajar Pengaruh ketrampilan proses terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear sederhana. Lembar tes ketrampilan proses dan THB Siswa Soal tes dan THB Statistik Regresi sederhana

149 IPA 2 4 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. b. Mengetahui ada tidaknya pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 3 Kupang tahun ajaran 2016/2017. Pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar Pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear sederhana. Lembar tes soal berpikir kritis dan THB Siswa Tes soal dan THB Statistik Regresi sederhana c. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara keterampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017 Pengaruh ketrampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar Pengaruh keterampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear ganda. Lembar tes keterampilan proses dan lembar tes soal berpikir kritis dan THB Siswa Tes soal dan THB Statistik Regresi ganda

150 CAKARAN STATISTIK a. Uji Persyaratan 1) Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak maka digunakan data nilai akhir keseluruhan hasil belajar siswa No Kode Siswa Nilai Hasil Belajar 1 ANB 84 2 AMS 83 3 ACWR 84 4 BMM 88 5 DT 85 6 DB 86 7 DSN 84 8 DBL 88 9 EN EBB EOT FN TN IAD JFS JSRN KYM LFL MYP MDK MRS MN MLG MK PNL RNN YDN YN IKR FH ADR 82

151 32 FN ARA IE LMN TVN RD YEB 88 Data terbesar = 91 Data terkecil = 81 n = 38 R = = = 10 Banyaknya kelas (k) = = = = = Interval Kelas (i) = = = Tabel Distribusi Frekuensi Kelas F x i f.x i , ,5 584, ,5 427, , , , Keterangan : Kolom 1: Kelas

152 Kolom 2: Frekuensi Kolom 3: Rumus untuk menghitung Mean dari data bergolong adalah: Dimana: Me f f.x i : Mean untuk data tergolong : Jumlah data atau sampel : Produk perkalian antara f i pada tiap interval data rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Misalnya x i untuk interval pertama Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atau simpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut: Untuk data interval nilai tes kimia dari sampel sebanyak 38 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 86,71. Tabel Penolong untuk Menghitung Standar Deviasi dari Sampel Kelas F x i ,5-5,21 27, , ,5-3,21 10, , ,5-1,21 1,4641 7, ,5 0,79 0,6241 7, ,5 2,79 7, , ,5 4,79 22, , ,3158

153 Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah: Jadi, standar deviasi nilai tes kimia dari sampel sebanyak 38 orang siswa adalah 3,14. Berdasarkan data sebelumnya, diketahui n = 38, k = 6, maka pengujian selanjutnya adalah uji dengan chi kuadrat. Tabel Kerja Pengujian Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat No Kelas Batas z-score Batas Luas Fe Fo Kelas luas daerah daerah ,5-1,97 0,4756 0,0657 2, ,5-1,34 0,4099 0,0455 1, ,5-1,70 0,4554 0, , ,5-0,06 0,0239 0,1918 7, ,5 0,57 0,2157 0,1692 6, ,5 1,20 0, ,5 1,84 0,4671 0,0822 3, Keterangan: Kolom 2: Kelas Interval Kolom 3: Batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 Kolom 4:

154 Kolom 5: Kolom 6: Kolom 7: Kolom 8: Lihat tabel berdasarkan harga Z-score setiap kelas Luas daerah = batas luas daerah yang lebih besar batas luas daerah yang lebih kecil Frekuensi observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu kelas interval Selanjutnya dengan rumus untuk menghitung masing-masing kelas interval. Dengan membandingkan dengan nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =, maka dicari pada tabel chikuadrat didapat dengan kriteria pengujian sebagai berikut: a) Jika, artinya data berdistribusi normal, maka akan dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi berganda. b) Jika, artinya distribusi data tidak normal Kesimpulan: karena atau 9,49, maka data berdistribusi normal sehingga analisis korelasi dan regresi dapat dilanjutkan.

155 b. Uji Korelasi 1) Pengujian Hipotesis Hubungan X 1 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: a. H a : Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. b. H 0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM: No X 1 Y X 1 Y X Y 2

156

157 Statistik X Y X 2 Y 2 XY Jumlah Langkah 4. Mencari r hitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: 0,429 Langkah 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X 1 terhadap Y dengan rumus: KP = r 2 x 100% = 0,429 2 x 100% = 18,40% Artinya kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 18,40% dan sisanya 81,6% ditentukan oleh variabel lain.

158 Langkah 6. Menguji signifikan dengan rumus t hitung : t hitung r n 2 r Kaidah pengujian: Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk = sehingga diperoleh t tabel = 2,021 Langkah 7. Membuat kesimpulan 1. Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; 2. dk = sehingga diperoleh t tabel = 2, Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel, atau 2,850 > 2,021, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar. 2) Pengujian Hipotesis Hubungan X 2 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: H a : Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H 0 : Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi

159 pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM: No X 2 Y 2 X 2 Y 2 X 2 Y

160 Statistik X 2 Y 2 X 2 Y 2 X 2 Y Jumlah Langkah 4. Mencari r hitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: Langkah 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X 1 terhadap Y dengan rumus: KP = r 2 x 100% = 0,53 2 x 100% = 28,09%

161 Artinya kreativitas memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 28,09% dan sisanya 71,91% ditentukan oleh variabel lain. Langkah 6. Menguji signifikan dengan rumus t hitung : Kaidah pengujian: Jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk = sehingga diperoleh t tabel = 2,021 Langkah 7. Membuat kesimpulan Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk = sehingga diperoleh t tabel = 2,021 Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel, atau 3,75 > 2,021, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) dengan hasil belajar. 3) Pengujian Hipotesis Hubungan X 1, X 2 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: H a : Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H 0 : Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.

162 Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi Ganda:

163 X 1 X 2 Y X 1 2 Y 2 X 1 Y X 2 2 X 2 Y X 1 X

164 a. Menghitung nilai korelasi X 1 dan X 2 Ringkasan Statistik X 1 dengan X 2 Simbol Statistik Nilai Statistik N 38 X X X X X 1 X Langkah 4. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (R X1.X2.Y ) Ringkasan Hasil Korelasi Simbol Statistik Nilai Statistik 0,429 0,53 0,440 Dari hasil korelasi kemudian dimasukkan pada rumus korelasi ganda (R) dengan rumus:

165 Kontribusi secara simultan R 2 x 100% = 0,573 2 x 100% = 32,833 dan sisanya 67,167% ditentukan oleh variabel lain. Langkah 5. Menguji signifikansi dengan rumus F hitung : Kaidah pengujian signifikan: Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Mencari nilai F tabel menggunakan tabel F dengan rumus: Langkah 6. Membuat kesimpulan

166 Setelah dihitung ternyata F hitung > F tabel atau 8,554 > 3,23, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) dengan hasil belajar. c. Uji Regresi 1) Pengaruh X 1 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H 0 : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik: No X 1 Y X 1 Y X Y 2

167

168 Statistik X Jumlah 2989 Y 3313 X 2 Y 2 XY Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: (1) Menghitung rumus b (2) Menghitung rumus a langkah 5. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg [a] ):

169 Langkah 6. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg [b a] ): Langkah 7. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JK Res ): Langkah 8. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg[a] ): Langkah 9. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat regresi (RJK Reg [b a] ) Langkah 10. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJK Res ): Langkah 11. Menguji signifikansi: Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan: α = 0,05 Mencari F tabel menggunakan tabel F dengan rumus:

170 Langkah 12. Membuat kesimpulan: Setelah dihitung ternyata F hitung > F tabel atau > 4,08, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar. Menguji Linieritas: Langkah 1. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JK E ): Tabel Penolong Variabel X 1 dan Y untuk mencari (JK E ) No. X1 Y Diurutkan dari Kelompok n Y data terkecil ke data terbesar (X) Kelompok Kelompok Kelompok MENJADI Kelompok Kelompok 8 90

171 Kelompok Kelompok Kelompok Langkah 2. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK TC ): Langkah 3. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC ):

172 Langkah 4. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJK E ): Langkah 5. Mencari nilai F hitung : Langkah 6. Menentukan keputusan pengujian linieritas Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya data berpola Linier dan F hitung F tabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Langkah 7. Membandingkan F hitung dengan F tabel Ternyata F hitung F tabel atau 2,42, maka tolak Ho artinya data berpola linier. Langkah 8. Kesimpulan Variabel kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar berpola linier. 2) Pengaruh X 2 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat:

173 H a : Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik: No X 2 Y 2 X 2 Y 2 X 2 Y

174 Statistik X2 Y 2 X 2 Y 2 X 2 Y Jumlah Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: (1) Menghitung rumus b

175 (2) Menghitung rumus a langkah 5. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg [a] ): Langkah 6. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg [b a] ): Langkah 7. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JK Res ): Langkah 8. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg[a] ): Langkah 9. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat regresi (RJK Reg [b a] ) Langkah 10. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJK Res ): Langkah 11. Menguji signifikansi:

176 Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan: α = 0,05 Mencari F tabel menggunakan tabel F dengan rumus: Langkah 12. Membuat kesimpulan: Setelah dihitung ternyata F hitung > F tabel atau > 3,23, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar. Menguji Linieritas: Langkah 1. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JK E ): Tabel Penolong Variabel X 2 dan Y untuk mencari (JK E ) No. X2 Y Diurutkan dari Kelompok n Y data terkecil ke data terbesar (X) Kelompok Kelompok Kelompok MENJADI

177 Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

178 292,014 Langkah 2. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK TC ): Langkah 3. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC ): Langkah 4. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJK E ): Langkah 5. Mencari nilai F hitung : Langkah 6. Menentukan keputusan pengujian linieritas

179 Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung F tabel, maka tolah Ho artinya data berpola Liniear dan F hitung F tabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Langkah 7. Membandingkan F hitung dengan F tabel Ternyata F hitung F tabel atau 2,42, maka tolak Ho artinya data berpola linier. 3) Pengaruh X 1, X 2 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat H a :Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik Ha: R Ho: R = 0

180 Langkah 3. Membuat tabel penolong Ringkasan Statistik untuk X 1 terhadap Y Ringkasan Statistik untuk X 2 terhadap Y Ringkasan Statistik untuk X 1 terhadap X 2 Simbol Nilai Simbol Nilai Simbol Nilai N 38 N 38 N 38 X X X Y 3313 Y 3313 X X X X Y Y X X 1 Y X 2 Y X 1 X Langkah 4. Menghitung nilai-nilai persamaan b 1, b 2 dan a: a. b. c. d. e. f.

181 Langkah 5. Mencari Korelasi Ganda: Langkah 6. Mencari Nilai Kontribusi Korelasi Ganda: Langkah 7. Menguji signifikansi dengan membandingkan F hitung dengan F tabel :

182 Kaidah pengujian signifikan: Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf sigifikan: α = 0,05 Langkah 8. Membuat kesimpulan Ternyata F hitung > F tabel atau >, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar siswa.

183 X1 TERHADAP Y Correlations Keterampilan proses Hasil belajar Keterampilan proses Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).002 Sum of Squares and Cross-products Covariance N Hasil belajar Pearson Correlation.489 ** 1 Sig. (2-tailed).002 Sum of Squares and Cross-products Covariance N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), keterampilan proses b. Dependent Variable: hasil belajar

184 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), keterampilan proses b. Dependent Variable: hasil belajar Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) keterampilan a. Dependent Variable: hasil belajar

185 X2 TERHADAP Y Correlations Kemampuan berpikir kritis Hasil belajar Kemampuan berpikir kritis Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).009 Sum of Squares and Cross-products Covariance N Hasil belajar Pearson Correlation.416 ** 1 Sig. (2-tailed).009 Sum of Squares and Cross-products Covariance N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Model Summary b

186 Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) Kemampuan berpikir kritis

187 Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) Kemampuan berpikir kritis a. Dependent Variable: hasil belajar X1, X2 TERHADAP Y Correlations Keterampilan proses Kemampuan berpikir kritis Hasil belajar Keterampilan proses Pearson Correlation **.489 ** Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts

188 Covariance N Kemampuan berpikir kritis Pearson Correlation.440 ** ** Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N Hasil belajar Pearson Correlation.489 **.416 ** 1 Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), keterampilan proses, kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar ANOVA b

189 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), keterampilan proses, kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) Kemapuan berpikir kritis Keterampilan proses a. Dependent Variable: hasil belajar UJI LINERITAS XI ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Hasil belajar * keterampilan proses Between Groups (Combined) Linearity

190 Deviation from Linearity Within Groups Total UJI LINEARITAS X2 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Hasil belajar * kemapuan berpikir kritis Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total

191

192

193

194

195

196

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. statistik dapat disimpulkan sebagai berikut: larutan penyangga SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2015/2016.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. statistik dapat disimpulkan sebagai berikut: larutan penyangga SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2015/2016. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing efektif pada

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI/1 : Sistem dan Lingkungan : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Persamaan termokimia : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Eksoterm dan Endoterm : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) : XI/I : 1) Hukum Kekekalan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Pengantar Senyawa Hidrokarbon : 2 x 45 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Waktu : SMA Muhammadiyah I Metro : X/Genap : Kimia - peminatan : - Massa atom relative (Ar) dan massa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X/II : Reaksi Reduksi-Oksidasi : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta : Kimia : XI/1 : Isomer Senyawa Hidrokarbon : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : STOIKIOMETRI (Persamaan Reaksi) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMKN 2 Pekanbaru 2. Mata Pelajaran : Kimia 3. Kelas/Semester : XI/Ganjil 4. Materi Pokok : Laju Reaksi 5. AlokasiWaktu : 2 JP (1 x pertemuan)

Lebih terperinci

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Balikpapan

Lebih terperinci

Analisis Keterkaitan KI - KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Analisis Keterkaitan KI - KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi No. Dokumen : F/751/WKS1/P/6 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 Analisis Keterkaitan KI - KD dengan IPK dan Sekolah : SMA NEGERI 1 GODEAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Program : XI/MIPA Semester

Lebih terperinci

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 113 Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Identitas sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu Jumlah Pertemuan : SMA : Kimia :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : X / Dua : MIA : Optik : 2 x 45 Menit (pertemuan III) A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X MIA/ Ganjil : Struktur Atom Bohr : 3 x 45 Menit (1 x Pertemuan) I. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Program Tahunan Lampiran E-4 Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Smt. : X / I Tahun Pelajaran : 2013-2014 smt 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA) SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SEMESTER GENAP (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 7 Kupang Kelas : XI IPA Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Teori Kinetik Gas Alokasi Waktu : 8 x 2 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA MARI AYU KELAPA Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi Alokasi Waktu : 12 45 menit Jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Geometri Ruang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : Tatanama senyawa (redoks) Alokasi Waktu : 1 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI.1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 2) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

C. Indikator 1. Menentukan konfigurasi elektron suatu unsur golongan utama.

C. Indikator 1. Menentukan konfigurasi elektron suatu unsur golongan utama. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Kedua A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X MIA / GANJIL Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 1 x 1 JP A. KOMPETENSI INTI KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Geometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 3) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Topik Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit : SMK : Teknik Gambar Mesin : Menggunakan alat alat gambar, Garis, Huruf

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Trigonometri

Lebih terperinci

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR

I. IDENTIFIKASI II. KOMPETENSI INTI III. KOMPETENSI DASAR I. IDENTIFIKASI Nama Sekolah : SMA Kristen Eben Haezar Manado Kelas / Semester : X / Ganjil Mata Pelajaran : Fisika Topik : Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah Alokasi Waktu : 6 45 menit Hari / Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Geometri Ruang 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing efektif untuk diterapkan pada pembelajaran kimia pada materi pokok larutan penyangga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII / Ganjil Materi Pembelajaran : Gelombang Cahaya Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (1 x pertemuan)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/semester Topik/Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : XII/2 : Kapasitor : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A. Kompetensi Inti KI.1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RPP 03. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RPP 03. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RPP 03 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika Peminatan Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : XII/1 : Listrik Statis : 16 JP (4x4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 :

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti

FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti FLUIDA STATIS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Alfiah Indriastuti Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika : X/II : MIA : Fluida Statis dan Penerapannya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 4) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII / Ganjil Materi Pembelajaran : Layar LED dan LCD Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (1 x pertemuan)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Dua Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu dan Kalor Alokasi : 4 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 2 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RPP 02. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RPP 02 Peminatan Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : XII/1 : Listrik Statis : 16 JP (4x4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : MIPA Materi Pokok : Lingkaran 2 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / GANJIL Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan I) A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Umum : Limit

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 2 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN : Kimia : X MIA/ Ganjil : Sistem Periodik Unsur : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Relasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Transformasi 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Integral

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Barrang Lompo : Fisika : XI/Genap : Fluida : 3 x 45 menit Kompetensi Inti KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu: No. Dokumen : F/751/WKS1/P/6 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: XI Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN 1. Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XMIA/Ganjil Materi pokok : Struktur atom Alokasi Waktu : 1 x 3 JP ( 3 x 45 menit ) A. Kompetensi Inti KI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Trigonometri 4

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII / Ganjil Materi Pembelajaran : Gelombang Cahaya Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit (4 x pertemuan)

Lebih terperinci

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 2016 RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu : SMA NEGERI 1 PALLANGGA : FISIKA : X : 3 X 45 Menit

Lebih terperinci

LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG

LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMAN 4 KUPANG Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Lumajang Kelas/Semester : XI / Ganjil Mata Pelajaran : Pengolahan Citra Digital Topik : Anatomi font huruf pada : 24 x 45 menit (6x

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan saintifik efektif

Lebih terperinci