BAB 1 PENDAHULUAN. Industri gula di Indonesia sudah ada sejak tahun 30-an, kebanyakan pabrik
|
|
- Johan Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Industri gula di Indonesia sudah ada sejak tahun 30-an, kebanyakan pabrik gula tersebar di wilayah Pulau Jawa. Jika menelaah perjalanan panjang industri pergulaan nasional, pabrik-pabrik gula di Indonesia sering mengalami pasang surut dalam usahanya. Hal ini karena berbagai macam masalah seperti: teknologi dan peralatan yang sudah lama, penetapan kuota impor, produktivitas tebu dan rendemen yang menurun dari tahun ke tahun. Penurunan jumlah pabrik gula terjadi secara cepat. Tahun 30-an jumlah pabrik gula di Indonesia sebanyak 179, sedangkan pada tahun 2009 jumlah pabrik gula di Indonesia tinggal 60 saja. Pemerintah sudah mencanangkan program revitalisasi untuk mengatasi masalah-masalah berkaitan dengan pengendalian pabrik gula dan spritus, baik dengan program on farm, maupun off farm. Salah satu pabrik gula yang terdapat di wilayah Yogyakarta adalah PT Madubaru. Perusahaan berdiri sejak tahun 1955, namun mulai beroperasi dari tahun 1958, awalnya hanya memiliki pabrik gula saja, kemudian pada tahun 1959 dibangun pabrik spritus (Untuk selanjutnya disebut dengan Pabrik Spritus Madubaru). Produk dari pabrik gula berupa gula pasir. Pabrik Spritus Madubaru menghasilkan produk 1
2 alkohol murni dan spritus. PT Madubaru telah lama beroperasi, namun dari hasil pengamatan awal ditemui kelemahan-kelemahan sistem pengendalian internal. Pertama, standar kompetensi belum memenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan fungsi satuan pemeriksa internal yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sebagai pemeriksa atau auditor internal. Kedua, tidak ada bagan alir untuk mendeskripsi setiap pekerjaan. Ketiga, kepala divisi akuntansi dan keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang terlalu besar, dokumen deskripsi pekerjaan PT Madubaru menunjukkan bahwa kepala akuntansi dan keuangan mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap fungsi: penjualan, personalia, akuntansi, keuangan, gudang, dan umum. Keempat, perusahaan tidak memiliki sistem pengendalian terhadap risiko, sehingga menunggu suatu kejadian terjadi, kemudian mengatasinya. Contoh risiko yang terjadi pada PT Madubaru, di kutip dari harian online Tribun. Pipa Uap Meledak- 4 Karyawan Madukismo Luka Bakar (Kristiawan, 2013). Bunyinya keras sekali seperti ban besar meletus `sampai ada getaran, ternyata dari pipa uap di ruang ketel, ada korban, satu di antaranya Feri ini. Ada empat korban.sayangnya hingga berita ini diturunkan otoritas PT Madubaru masih enggan memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut, seorang staf membenarkan kejadian ini. Setelah melakukan pengamatan awal, dugaan pengendalian internal sediaan yang kurang efektif juga terdapat pada Pabrik Spritus Madubaru. Bahan baku utama alkohol dan spritus adalah tetes tebu. Sediaan bahan baku tetes diambil dari pabrik gula yang merupakan hasil sampingan dari tebu yang telah digiling. Pabrik Spritus Madubaru memproduksi berdasar jumlah barang yang berhasil dijual. Bagaimana 2
3 dengan sisa sediaan yang tidak terpakai untuk proses produksi? Dugaan pengendalian internal sediaan yang kurang efektif, dijabarkan di bawah ini. a) Tidak ada sistem otorisasi perencanaan dan pengendalian produksi, produksi berdasar Rencana Kegiatan Anggaran Produksi (RKAP) yang dibuat oleh direksi dan manajemen. b) Fungsi pengeluaran bahan baku dan fungsi penerimaan bahan baku, dilakukan oleh fungsi yang sama. c) Alkohol dan spritus merupakan barang yang kena cukai, sehingga dalam proses penjualannya pegawai bea dan cukai mempunyai wewenang untuk membuka dan menutup segel serta menghitung jumlah sediaan yang terjual. Apakah perusahaan selalu melakukan rekonsiliasi dengan pihak bea dan cukai? d) Perusahaan tidak mempunyai jadwal yang rutin untuk melakukan perhitungan sediaan secara fisik, rekapitulasi jumlah sediaan yang telah produksi juga tidak dilakukan setiap hari. Apakah hal ini akan mengakibatkan salah menyajikan pada laporan keuangan? e) Kriteria gudang penyimpanan alkohol dan spritus belum sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan 107/kk.05/1997. f) Terakhir, penggunaan dokumen delivery order yang sudah tidak relevan lagi, namun perusahaan belum mengubahnya. Temuan-temuan awal di atas menimbulkan pertanyaan apakah praktik pengendalian sediaan Pabrik Spritus PT Madubaru sudah efektif? Untuk 3
4 mengevaluasi keefektifan pengendalian internal sediaan dibutuhkan suatu standar. Salah satu standar yang digunakan, diterbitkan oleh The Commite of Sponsoring Organizations of The Treadway Commision (COSO) pada tahun COSO mendefinisi pengendalian internal, dan mengoperasionalkan sebuah rerangka untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian internal. Dalam COSO terdapat kriteriakriteria pengendalian internal yang baik. Hasil analisis menggunakan COSO diharapkan memberikan keyakinan yang memadai berkaitan dengan pencapaian tujuan yaitu: keterandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta keefektifan dan efisiensi operasi. Bagaimana dengan perusahaan yang punya sistem pengendalian internal sendiri, meskipun bukan dengan COSO? Apakah unsur-unsur pengendalian pada SPI perusahaan telah dilaksanakan semua? Apakah unsur-unsur pengendalian SPI perusahaan telah memenuhi kriteria seperti COSO? Menurut (Leech, 2010), terdapat kendala-kendala apabila suatu entitas ingin diterapi COSO, sebagai alat evaluasi pengendalian internal. Perusahaan harus sudah mempunyai kontrol akuntansi yang memadai, jika tidak akan menghasilkan simpulan, yang bukan hanya tidak efektif, tetapi tidak memenuhi syarat untuk mendefinisi keefektifan. Perusahaan tidak hanya mengandalkan rerangka pengendalian internal saja, tetapi harus mempunyai orang-orang yang ahli dalam bidangnya untuk mengelola perusahaan. Dengan kata lain orang-orang spesialis dibutuhkan, seperti: spesialis risiko, spesialis teknologi informasi, spesialis penjamin mutu, spesialis 4
5 pencegahan fraud dalam perusahaan, spesialis psikologi dan sumber daya manusia. Leech menganjurkan agar perusahaan juga mempunyai penilaian kuantitatif dan kualitatif sendiri, seperti key performance indicator (KPI) dan key risk indicator (KRI). Dalam teori pengendalian internal menurut Boynton (2002), sebaik apapun SPI dirancang dan diterapi oleh perusahaan, hanya dapat menyediakan keyakinan yang memadai berkaitan dengan pencapaian tujuan entitas, karena terdapat keterbatasan-keterbatasan yang melekat. Simpulan sementara, perusahaan yang dapat diterapi COSO adalah perusahaan dengan ukuran yang tidak kecil, mempunyai sistem yang dikendalikan oleh orang-orang, memiliki prosedur-prosedur untuk melakukan aktivitas dan dalam rangka membuat laporan keuangan yang dipublikasi untuk pihakpihak berkepentingan, juga selalu melakukan evaluasi kinerja oleh pihak tertentu meskipun itu bukan dengan COSO. PT Madubaru sudah memenuhi kriteria yang diungkapkan oleh (Leech, 2010) Perusahaan dapat diterapi dengan rerangka COSO dalam mengevaluasi praktik pengendalian sediaannya. PT Madubaru merupakan BUMN, sistem pengendalian internalnya didasari oleh UU BUMN No.19 Tahun 2003 yang di kutip di bawah ini. SPI dipimpin seorang kepala, bertanggungjawab kepada direktur utama, bertugas melakukan pemeriksaan operasional dan keuangan, menilai pengendalian internal dan memberikan saran perbaikan serta wajib diperhatikan oleh direksi, untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala yang dikemukakan dalam laporan SPI. 5
6 Dari kejadian-kejadian dalam pengendalian internal sediaan yang mungkin disebabkan oleh kelemahan sistem pengendalian internal. Evaluasi praktik pengendalian internal sediaan ini penting dilakukan. Tujuan dari evaluasi ini yaitu untuk melakukan pengembangan atau perbaikan terhadap pengendalian internal sediaan pabrik spritus dengan rerangka COSO. I.2. Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah dan tujuan penelitian pada skripsi ini dapat dikonstruksi sebagai berikut. 1. Mengevaluasi sistem pengendalian internal PT Madubaru secara umum. 2. Mengevaluasi sistem pengendalian internal sediaan yang selama ini dilaksanakan oleh perusahaan, apakah perusahaan telah melakukan pengendalian internal sediaan dengan semestinya. 3. Mengevaluasi praktik pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru dengan rerangka COSO. 4. Mengevaluasi apakah temuan-temuan pada masalah pengendalian internal sediaan, diakibatkan oleh pengendalian internal yang kurang efektif. 5. Menemukan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru. 6
7 I.3. Manfaat Penelitian Temuan-temuan yang didapat dari evaluasi sistem pengendalian internal PT Madubaru secara umum dan temuan-temuan yang didapat dari evaluasi pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan, sehingga lebih efektif dan efisien. I.4. Metoda Penelitian Penelitian ini merupakan riset evaluasi dan konsultasi. Jadi, penelitian ini bukan hanya menggambarkan fenomena yang terjadi (apa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana) tetapi juga berusaha mengevaluasi, menganalisis, menarik simpulan dan dapat memberikan kritik dan saran terhadap pengendalian sediaan pabrik spritus. Rangkaian cara untuk meneliti, penulis jabarkan di bawah ini. 1. Pertama, penulis mengutarakan alasan pentingnya mengapa penelitian ini dilakukan. Latar belakang pada skripsi ini, menggambarkan alasan-alasan pentingnya penelitian ini dilakukan. Dalam teori pada bidang audit, pengendalian internal menggunakan rerangka COSO sering disarankan, namun perlu mengevaluasi dan memperbandingkan dengan praktik, karena terdapat kendalakendala dalam menerapkan, sebaik apapun praktik penting untuk dievaluasi dengan tujuan dapat mempertahankan, memperbaiki, maupun meningkatkan sistem pengendalian internalnya. 7
8 2. Kedua, penulis mengevaluasi unsur-unsur sistem pengendalian internal yang ada pada dokumen internal perusahaan. Hal ini dilakukan, karena setiap perusahaan mempunyai dan membuat SPI sendiri, bisa sama maupun berbeda dengan unsurunsur pengendalian internal yang ada pada teori pengendalian internal. 3. Mengevaluasi apakah unsur-unsur SPI, khususnya untuk pengendalian internal sediaan telah terterap dalam dokumen SPI, jika belum dijalankan semua, mencari tahu apa saja kendala-kendala yang dihadapi. 4. Mengevaluasi apakah unsur-unsur pengendalian internal sediaan yang terdapat pada SPI perusahaan sudah cukup memadai bila diperbandingkan dengan unsurunsur pengendalian yang terdapat pada rerangka COSO. Jika ada yang tidak sama, dilakukan evaluasi dan analisis apakah masalah-masalah yang timbul pada pengendalian internal sediaan, akibat dari kelemahan SPI. Tabel di halaman berikut merupakan alat bantu untuk menguji unsur-unsur pengendalian internal. 8
9 Tabel I.1. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal No Unsur-unsur pengendalian internal PT Madubaru Praktik pengendalian internal Ya Tidak Kendalakendala (bila belum atau tidak terlaksana) Unsur-unsur pengendalian COSO Hasil Evaluasi 5. Setelah proses memperbandingkan unsur-unsur tersebut telah dilakukan, penulis mengevaluasi pengendalian internal sediaan menggunakan COSO. Cara mengevaluasi dengan memperbandingkan praktik dengan teori pengendalian internal sediaan yang disarikan oleh (Boynton, 2002), (Elder, 2010), (Halim, 1995), dan (Mulyadi, 2002). Tidak lupa penulis mendokumentasi pemahaman mengenai pengendalian internal sediaan pabrik spritus dengan berbagai cara: membuat bagan alir siklus produksi (termasuk siklus sediaan di dalamnya), dan siklus lainnya yang berhubungan dengan sediaan; membuat uraian tertulis mengenai fenomena yang terjadi; membuat tabel keputusan (berbentuk checklist). 9
10 6. Menganalisis dan menarik simpulan dari hasil evaluasi di atas. Penulis membuat analisis dan pembahasan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikonstruksi pada perumusan masalah dan tujuan penelitian. Penulis berusaha menemukan dan memberi saran atau solusi terhadap masalahmasalah pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru. Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan untuk melakukan penelitian. Pada bulan April tahun 2013, peneliti memulai survei pendahuluan, mengamati kelemahan-kelemahan pada pengendalian internal sediaan. Selama bulan Juni peneliti melanjutkan penelitian, dengan pengumpulan data internal perusahaan dan melakukan sejumlah wawancara pada pihak yang terkait dengan pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru. Adapun proses observasi, objek-objek yang diamati, orang-orang yang diwawancarai, pengambilan data internal perusahaan, dan jumlah waktu interaksi dengan perusahaan, penulis sajikan pada tabel di halaman berikut. 10
11 Tabel I.2. Jadwal dan Kegiatan Penelitian No. Tanggal Objek Kegiatan yangt dilakukan Jumlah jam 1. 18/03/2013 Website PT Madubaru. Mencari gambaran umum perusahaan terdiri dari: Profil, sejarah, dan produk yang 3 jam 2. 03/04/2013 Survei pendahuluan. a) Wawancara kepala akuntansi dan keuangan. b) Wawancara kepala sumber daya manusia /04/2013 Survei pendahuluan. Wawancara kepada salah satu staf akuntansi 4. 10/04/2013 Survei pendahuluan. Wawancara kepala akuntansi dan keuangan 5. 24/04/2013 Wawancara kepala akuntansi dan keuangan 6. 10/06/2013 Pengambilan data perusahaan dihasilkan. a. Wawancara mengenai proses produksi pabrik gula dan spritus, mengetahui waktu musim giling dan musim suling. b. Wawancara mengenai lingkungan pengendalian. Wawancara mengenai jenisjenis sediaan di PT Madubaru. Prosedur perhitungan sediaan. Prosedur pengeluaran barang. Wawancara mengenai dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses pengendalian internal sediaan. Metoda perhitungan sediaan pabrik spritus, penentuan HPP alkohol dan spritus. Wawancara untuk mengetahui jurnal-jurnal dan laporanlaporan pada sediaan pabrik spritus. a) Mencatat data perhitungan sediaan dan HPP sediaan. b) Melihat laporan kinerja perusahaan, mencatat rasio-rasio perusahaan seperti, perputaran sediaan lima tahun terakhir. c) Mencatat realisasi produksi terhadap anggaran tahun d) Realisasi penjualan 2 jam 1 jam 2 jam 1 jam 3 jam 11
12 7. 11/06/2013 Laporan kinerja, wawancara kepala produksi pabrik spritus 8. 12/06/2013 Wawancara dengan salah satu buruh pabrik 9. 13/06/2013 Wawancara dengan Staf Pengawas Industri (SPI) /06/2013 Pengambilan data perusahaan, wawancara kepala penjualan terhadap anggaran penjualan tahun a) Melanjutkan mencatat rasio-rasio perusahaan. b) Mencatat kesimpulan analisis kesehatan perusahaan yang diterbitkan oleh laporan auditor independen, dari aspek keuangan, operasional, dan administrasi. c) Wawancara kepala produksi pabrik spritus mengenai sistem perencanaan dan otorisasi produksi, dokumen yang dibutuhkan dalam proses produksi. d) Pengamatan secara langsung proses produksi. Wawancara mengenai lingkungan pengendalian perusahaan. Wawancara mengenai cara SPI dalam mengevaluasi pengendalian internal. a) Wawancara kepala penjualan mengenai prosedur penjualan alkohol dan spritus, sampai barang dikirim. b) Pengambilan sampel surat pesanan, surat penetapan harga alkohol, surat permohonan mengambil barang, surat tanda terima dan faktur pajak. c) Pengamatan secara langsung proses pengeluaran barang. 5 jam 1 jam 1 jam 3 jam 12
13 I.5. Rerangka Pembahasan Penulisan penelitian ini akan dibagi menjadi lima bab. Isi masing-masing dari bab secara singkat di bawah ini. BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan pengantar mengapa penelitian ini dilakukan, terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metoda penelitian, dan rerangka pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Berisi tentang telaah literatur yang akan digunakan sebagai acuan untuk menganalisis masalah dalam evaluasi ini, yaitu: sistem pengendalian internal, komponen pengendalian internal dan pengendalian internal sediaan. BAB 3 METODA PENELITIAN dan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Metoda penelitian merupakan cara penelitian yang dilakukan oleh penulis. Maksud dari metoda penelitian ini, agar tujuan penelitian bisa dicapai penulis dengan langkahlangkah yang telah dijabarkan, sehingga penulis dapat menyimpulkan hasil akhir. BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN Berisi tentang analisis yang dilakukan terhadap praktik yang dilakukan oleh PT Madubaru berkaitan dengan pengendalian sediaan Pabrik Spritus Madubaru. Evaluasi 13
14 terhadap unsur-unsur pengendalian pada PT Madubaru dan memperbandingkan dengan unsur-unsur pengendalian COSO. Penulis menganalisis keefektifan pengendalian internal sediaan dengan cara memperbandingkan dengan telaah literatur yang telah ditulis pada Bab 2. BAB 5 SIMPULAN dan SARAN Hasil akhir yang didapat penulis dari penggunaan rerangka COSO dan evaluasi sistem pengendalian internal sediaan pabrik spritus. Menarik simpulan mengenai keefektifan pengendalian internal sediaan, di samping itu berisi saran-saran penulis terhadap pengendalian internal sediaan Pabrik Spritus Madubaru. 14
1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang semakin berkembang memberikan kesempatan bagi semua jenis usaha yang bergerak di dalamnya. Perkembangan dunia bisnis semakin menuntut setiap
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN MENGENAI INCOME PERUSAHAAN. ( Y = Ya; R = Ragu-ragu; T = Tidak )
DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI INCOME PERUSAHAAN ( Y = Ya; R = Ragu-ragu; T = Tidak ) No Pertanyaan Y RR T 1 Apakah laba yang diterima oleh perusahaan dapat menutupi semua biaya dalam perusahaan? 2 Apakah
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jaman sekarang banyak perusahaan baru yang sedang berkembang. Munculnya perusahaan baru tersebut, menyebabkan persaingan usaha menjadi semakin kompetitif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang berkembang dengan pesat, baik itu dalam usaha dagang, usaha jasa atau usaha manufaktur. Selain itu, banyak perusahaan yang baru
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X )
KUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X ) Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS 1. fungsi Audit Internal Penjualan Tunai a. Independensi Auditor
Lebih terperinciTABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai visi dan misi yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tingkat laba yang maksimal. Laba yang maksimal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus globalisasi saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin ketat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu komponen modal kerja perusahaan yang cukup signifikan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Tanpa adanya persediaan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri kepariwisataan, terutama setelah perang dunia II dapat dikatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya persaingan bisnis di Surabaya pada saat ini menandakan bahwa perkembangan dunia bisnis di kota Surabaya semakin pesat. Dapat dipastikan hampir semua bisnis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya suatu negara akan mempengaruhi teknologi yang digunakan oleh masyarakat di dalamnya. Masyarakat akan cenderung mencari teknologi yang lebih baik dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terkait dengan adanya lingkungan bisnis yang global saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi saluran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas bisnis merupakan aktivitas yang sangat kompleks, karena diantaranya mencakup politik, hukum dan ekonomi serta faktor eksternal lainnya. Hal tersebut mendorong
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV. Surya Gemilang Jaya Perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan swasta yang dikelola dan dikuasai perseorangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN
Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui
Lebih terperinciKUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN
KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL
MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciPERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN EVALUASI PRESTASI MANAJER (Studi Kasus Pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi)
PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN EVALUASI PRESTASI MANAJER (Studi Kasus Pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Adapun tujuan yang sama yaitu ingin mendapatkan laba yang sebesar-besarnya atas usaha yang akan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 11/BC/2008 TENTANG STANDAR AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk
41 BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan perusahaan manufaktur sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, dimana ruang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Arens (2003:1) adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan di dalam perusahaan adalah melalui sistem pengendalian internal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan harus dapat diatur oleh pihak manajemen, baik manajemen level atas maupun manajemen level bawah. Salah satu upaya manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta didukung dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 9, tahun 1990 sebagai berikut : kepariwisataan adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan adanya perkembangan teknologi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang yaitu untuk memberikan suatu kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pabrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dan juga kota pusat pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat. Banyaknya perusahaan yang berkembang yaitu untuk
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Seiring berkembangnya perusahaan, siklus bisnis dalam perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas siklus bisnis sering kali berkaitan dengan perkembangan perusahaan. Seiring berkembangnya perusahaan, siklus bisnis dalam perusahaan akan semakin
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai
BAB I INTRODUKSI 1.1. Latar Belakang Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian internal berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dihadapkan pada berbagai resiko. Paparan resiko (risk exposure)
BB PDHULU 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dihadapkan pada berbagai resiko. Paparan resiko (risk exposure) adalah ancaman terhadap aset dan kualitas informasi perusahaan akibat tidak memadainya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan dan semakin kompleksnya kegiatan di perusahaan, akan bertambah pula permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan. Pimpinan perusahaan sulit untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era revolusi informasi yang sekarang berlangsung dewasa ini, dunia usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas informasi dalam laporan keuangan merupakan salah satu hal yang diperhatikan manajemen dalam pelaporan laporan keuangan. Kualitas informasi dalam laporan keuangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan akan melakukan berbagai upaya agar bisa bertahan dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciDalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan
Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK
PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perusahaan harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan daya saingnya. Terkait dengan meningkatkan daya saingnya, salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, dalam proses produksi dalam perjalanan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia bisnis sekarang ini dalam proses transaksi sangat diperlukan pengambilan keputusan yang tepat untuk mempertahankan daya saing terhadap perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, sehingga dapat memicu meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Adapun berbagai cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
PIAGAM KOMITE AUDIT A. DASAR PERATURAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. Peraturan Otoritas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Auditing 1. Pengertian Auditing Definisi audit yang dikemukakan oleh Arens, Elder dan Beasley (2003: 11) menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini dunia usaha mengalami perkembangan yang cukup pesat, memberikan peluang bisnis tersendiri bagi para pelaku bisnis. Peranan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri plastik beberapa tahun ini sedang mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri plastik beberapa tahun ini sedang mengalami ketidakpastian. Hal ini dibuktikan dari melambatnya pertumbuhan industri kemasan plastik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan oleh setiap perusahaan walaupun pada kenyataannya sangat sulit diterapkan. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha
Lebih terperinci