BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
|
|
- Ida Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: 1. Literatur Pencarian data melalui artikel-artikel di internet, company profile, maupun kuisioner yang berkaitan dengan materi yang diangkat yakni mengenai Sekolah Master (Masjid Terminal). 2. Observasi Pencarian data melalui Pengamatan langsung / survey di Yayasan Bina Insani Mandiri Terminal Depok atau dikenal dengan Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di Jl. Margonda Raya No. 58 dan melakukan wawancara dengan nara sumber dari pihak-pihak yang berkaitan. Setelah semua data terkumpul, proses selanjutnya yakni pengolahan data dan analisa. Hasil rangkuman pencarian data adalah sebagai berikut: Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jalur pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yakni: 1. Pendidikan Formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi. 2. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al-Quran, yang banyak terdapat di setiap mesjid dan sekolah minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Salah satu contoh programnya yakni PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang sekarang banyak bermunculan. 3
2 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab Data Umum Sejarah Sekolah Master (Masjid Terminal) Sekolah Master atau Sekolah Masjid Terminal didirikan pada tahun 2000 akan tetapi pembelajaran baru bisa berjalan sekitar tahun Pendirian sekolah gratis itu berawal dari keprihatinan Nurrohim akan nasib para anak jalanan di sekitar terminal Depok yang tak tersentuh pendidikan karena keterbatasan yang ada pada mereka. Pria kelahiran Tegal pada 3 juli 1971 yang sempat mengenyam pendidikan formal sampai D-3 ini, tergugah ketika dia melihat banyaknya anak-anak usia sekolah, remaja dan pemuda yang tidak bersekolah berkeliaran di terminal dan sekitarya. Nurrohim beruntung memiliki modal untuk membuka usaha warung tegal (warteg) di pasar dan terminal. Pasca krisis moneter 1998 dia turut merasakan dampaknya, dari 20 warteg miliknya, tinggal empat warung yang tersisa. Ketika itu terjadi pengangguran di mana-mana, termasuk di Terminal Depok. Anak-anak yang orang tuanya kena pemutusan hubungan kerja (PHK) terpaksa putus sekolah. Sebagian telantar di jalanan. Dia berinisiatif menyelamatkan masa depan anak-anak korban krisis ekonomi ini dengan mendirikan lembaga pendidikan. Ketika itu dia berkenalan dengan empat sarjana di Masjid Al Muttaqien yang terletak di Terminal Depok. Bersama mereka kemudian pelan-pelan mengumpulkan orang yang ingin belajar. Lima orang ini kemudian membagi tugas mengembangkan menjadi PKBM Bina Insan Mandiri, tujuannya menampung mereka yang tidak mampu mendapat pendidikan yang layak. Kini PKBM Bina Insan Mandiri memiliki 18 pengurus inti dan 60 sukarelawan tetap. Sekolah dengan 12 ruang kelas sebagian besar semi permanen, sebagian menempati bekas kontainer memiliki sekitar siswa. Pihak sekolah juga menyediakan ruangan untuk tidur bagi 200 anak yang tidak memiliki tempat tinggal. Bermula dari pengajaran yang dilakukan di masjid terminal Depok, kini di sekitar masjid tersebut sudah didirikan beberapa ruang kelas nonpermanen untuk kegiatan belajar mengajar dari bantuan beberapa donatur. Pendidikan kesetaraan adalah sebuah pendidikan alternatif sekaligus solusi dari problematika pendidikan yang belum berpihak kepada masyrakat.dalam hal ini adalah masyarakat yang memiliki permasalahan dalam bidang ekonomi, sosial, geografis dan budaya. Sehingga melalui Pendidikan kesetaraan, amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan segenap bangsa Indonesia dapat terealisasi dengan baik. PKBM Bina Insan Mandiri yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan Paket A, B, C dan kursus serta pelatihan bagi masyarakat marginal ( pengamen, pengasong, anak jalanan, yatim dan dhu'afa ) telah melayani masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa. Dengan motivasi yang kuat untuk membentuk masyarakat yang cerdas, mandiri, kreatif dan berbudi pekerti yang luhur PKBM Bina Insan Mandiri memberikan pendidikan gratis bagi para dhu'afa melalui pendidikan kesetaraan.
3 Tercatat 1200 warga belajar yang sedang mengenyam pendidikan di PKBM Bina Insan Mandiri, mereka begitu antusias untuk mendapatkan hak-hak pendidikannya yang selama ini terabaikan. Kehadiran PKBM Bina Insan Mandiri telah menyelamatkan pendidikan siswa-siswi yang terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya.dasar dan menengah. Dengan kerendahan hati PKBM Bina Insan Mandiri berusaha mengajak instansi yang memilki kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa untuk bermitra demi mencerdaskan anak bangsa. Suasana belajar di Sekolah Masjid Terminal sangat berbeda dengan sekolah umum lainnya. Sekolah Masjid Terminal atau yang lebih dikenal dengan singkatan Master ini adalah sekolah gratis yang memang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga dhuafa. Tak heran banyak anak-anak yang bersekolah adalah anak-anak jalanan atau anak-anak terminal yang sering kali sulit diatur. Sekolah Masjid Terminal Depok atau yang bernama resmi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Depok ini mengajarkan program Paket A, paket B dan Paket C mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, serta berbagai kursus secara gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, salah satu Unit Salur Zakat (USZ) Badan Amil Zakat Nasioanl (Baznas) sejak tahun 2006 lalu. Di bangunan sekadarnya itulah, harapan para anak jalanan untuk tetap bisa sekolah diwujudkan. Anak jalanan yang semula tidak berpikir sekolah kini mulai sadar dengan citacitanya tanpa harus terhalang beragam biaya pendidikan yang kerap menjerat. Calon siswa hanya perlu menyerahkan fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran jika ingin terdaftar sebagai siswa. Andai sudah terdaftar, pihak sekolah menyediakan keperluan alat tulis lengkap dengan buku bagi siswa. Adapun mengenai seragam, pihak sekolah tidak mewajibkannya. Beberapa kali perwakilan siswa PKBM Bina Insan Mandiri menyabet juara olimpiade matematika tingkat Depok, sampai Provinsi Jawa Barat. Film dokumenter berjudul Sekolah Master, Sekolah Anak Jalanan, juga yang menjadi finalis kompetisi Eagle Award. 5 Namun, perjalanan PKBM Bina Insan Mandiri tidak selalu mulus. Pendanaan menjadi masalah utama dalam mengembangkan sekolah. Pengelola selalu mencari jalan keluar mengatasi persoalan ini. Mereka juga mendapat donasi dari Badan Amal dan Zakat Nasional (Baznas) serta Badan Amil dan Zakat Daerah (Bazda) Depok. Sebagian dana operasional PKBM berasal dari donatur tidak tetap. Semua sukarelawan PKBM seperti mewakafkan hidupnya. Mereka tak mengejar kepuasan materi. "Pendidikan Adalah Hak Semua Anak-Anak Bangsa Tanpa Terkecuali" itulah pesan yang ingin disampaikan oleh sang pendiri dan pengajar Sekolah Master, semoga dari sinilah akan terlahir putra-putri ibu pertiwi yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
4 Khalayak Sasaran Yang menjadi target audience Sekolah Master secara langsung adalah: 1. Demografi Masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur secara perorangan, keluarga atau kelompok. 2. Geografi Tinggal dan beraktivitas khususnya di Jabodetabek. 3. Psikografi a. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi. b. Rasa percaya atas yayasan/ lembaga yang akan menyalurkan dana yang diberikan untuk anak-anak. Yang menjadi target audience Sekolah Master secara tidak langsung adalah: 1. Demografi a. Anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu usia 5-18 tahun. b. Anak yang putus sekolah pada tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA. 2. Geografi Tinggal di luar maupun di dalam pulau jawa, khususnya daerah Depok. 3. Psikografi a. Memiliki keinginan yang kuat untuk kembali ke bangku sekolah. b. Ingin banyak menimba ilmu dan berusaha mewujudkan cita-citanya. c. Dapat berbaur dengan teman sebayanya maupun dibawahnya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya Mekanisme Penyaluran Bantuan 1. Sumbangan dari para donatur disalurkan kepada Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) dalam bentuk materiil maupun non materiil. 2. Bantuan yang telah diserahkan nantinya akan dikekola dan langsung digunakan demi kepentingan anak-anak dan sekolah tersebut. 3. Penyaluran bantuan dilaksanakan sesuai dengan permintaan para donatur. 4. Selain datang langsung ke lokasi, para donatur dapat pula menyalurkan bantuannya melalui rekening Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) Program Pendidikan A. KELAS AKADEMIS Program ini merupakan program sekolah layaknya sekolah umum biasa dimana siswa didik dapat belajar sama seperti anak-anak lain walaupun dengan keterbatasan yang ada. Program ini merupakan pendidikan kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Non Formal dan Informal ( PNFI ) program akademis ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa didik agar dapat melanjutkan kejenjang perguruan tinggi. Program akademis dibagi sesuai batasan usia menjadi sebagai berikut :
5 7 1. PAUD ( PENDIDIKAN USIA DINI ) Pendidikan Usia Dini merupakan wadah yang strategis dalam pembinaan anak yang berumur 0 sampai 5 tahun. Teori psikologi perkembangan menerangkan bahwa pendidikan yang ditanamkan pada usia dini akan mempengaruhi kepri-badian anak pada usia selanjutnya, kesalahan mendidik anak pada usia dini menyebabkan timbulnya benih kepribadian yang negatif. Kehadiran PAUD di terminal Depok yang dikelola oleh YABIM bertujuan untuk membantu para orang tua murid yang memiliki keterbatasan ekonomi dan pengetahuan cara mendidik anak sehingga kesadaran untuk menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dapat terealisasikan dengan baik. Alhasil anak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana dicitacitakan oleh orang tuannya. Sekitar 80 anak yang mengikuti kegiatan pendidikan di PAUD Bina Insan Mandiri. 2. SEKOLAH DASAR PERSAMAAN PAKET A Pendidikan Sekolah Dasar adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam jenjang pendidikan nasional, dasar-dasar kecakapan hidup sehari-hari mulai diajarkan pada jenjang pendidikan dasar. Sehingga setiap anak usia 6-12 tahun harus dapat mengenyam pendidikan sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental mereka. Namun demikian, masih banyak anak-anak terlantar, anak jalanan dan para dhu afa yang belum mendapatkan pendidikan pada tingkat dasar, faktor kemiskinan merupakan penyebab utama dari ketidakberdayaan mereka dalam mendapatkan hak-hak pendidikanya. PKBM Bina Insan Mandiri sebagai lembaga yang peduli pada pendidikan masyarakat marginal sampai saat ini mampu memfasilitasi 250 anak yang putus sekolah dasar sehingga mereka dapat mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya. 3. KEJAR PAKET B SETARA SMP SLTP diselenggarakan oleh YABIM sebagai tindak lanjut dari jenjang dasar bertujuan memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan bagi siswa SLTP sehingga pola pikir siswa menjadi positif dan siap menyong-song masa depan dengan bekal keterampilan yang ia miliki. Jumlah seluruh siswa yang mengikuti program SLTP sebanyak 381 siswa yang terdiri dari anak jalanan, pengamen, pengasong dan masyarakat yang tidak mampu.
6 8 4. KEJAR PAKET C SETARA SMU Kejar paket C merupakan suatu program yang dirancang untuk meningkatkan pola pikir dan kualitas bagi para warga belajar, melalui pendidikan di PKBM Bina Insan Mandiri jiwa kemandirian dan keterampilan serta profesionalitas dipupuk sebagai bekal menghadapi dunia kerja dan usaha. Program ini juga mempersiapkan para siswa didik untuk menempuh jenjang perguruan tinggi sesuai minat dan kemampuan mereka khusus dalam segi akademis. Jumlah seluruh siswa sampai saat ini mencapai 553 siswa. 5. SMP/SMU TERBUKA Program ini setara SMP ini dikhususkan bagi siswa/i yang dapat beradaptasi dengan sekolah formal sebagaimana mestinya. Absensi ke-hadiran, administrasi kesiswaan dan Standar kompetensi Kelulusan mengacu pada SMP Formal/ sekolah induk yakni SMP N 10 Depok. Demikian juga dengan SMU terbuka, Sekolah Induk SMU terbuka adalah SMU N 5 Depok. Dengan menginduk pada sekolah menengah negeri di Depok maka kualitas pendidikan SMP dan SMU Terbuka terminal harus dapat bersaing dengan SMP atau SMU Negeri di Depok. Sederet prestasi telah diukir oleh warga belajar PKBM Bina Insan Mandiri, walaupun dalam keterbatasan mereka tetap berjuang mengukir prestasi untuk masa depan mereka dikemudian hari Capaian Hasil dan Pengembangan PKBM Bina Insan Mandiri telah berhasil menyelamatkan sedikitnya 1000 anak yang putus sekolah lantaran kemiskinan. Setiap tahun PKBM Bina Insan Mandiri berhasil memberikan prestasi dari berbagai macam program yang telah diselenggarakan. Meningkatnya kesadaran masyarakat miskin untuk tetap berjuang, menempuh pendidikan, mengentaskan kebodohan sebagai pangkal dari kemiskinan. Berhasil menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. PKBM menjadi laboratorium untuk penelitian yang berkenaan dengan pendidikan untuk masyarakat dhu afa. Pengembangan: Mengembangkan sektor usaha sebagai pengembangan usaha sekaligus pusat pelatihan ( magang ) warga belajar PKBM Bina Insan Mandiri.
7 Mengembangkan sentra-sentra kerajinan sebagai sarana pengembangan kreatifitas yang bernilai ekonomi sehingga dapat menopang sektor usaha kecil dan menengah yang hasilnya untuk membantu opersional pendidikan PKBM Bina Insan Mandiri. Meningkatkan kualitas pembelajaran PKBM Bina Insan Mandiri melalui pengembangan kemitraan dengan berbagai instansi sesuai dengan kebutuhan dan komptensi warga belajar. Meningkatkan tata kelola PKBM menuju akreditasi sehingga menjadi PKBM percontohan nasional Sarana dan Pra Sarana Pendidikan 8 Ruang belajar 1 Ruang tutor dan tempat rapat 1 Ruang administerasi 1 Gedung penyimpanan alat 1 Ruang koperasi 1 Ruang pusdiklat 10 Komputer 6 Mesin jahit Alat peraga untuk anak Alat-Alat percetakan dan Sablon Prestasi dan Mitra Kerja Juara I dan II Lomba Menulis Surat untuk Presiden RI, BAZNAS ( 2005 ) Juara I dan II olimpiade matematika setara SD Jabodetabek ( 2006 ) Penghargaan dari MENDIKNAS dalam rangka HUT Guru (2005 ) Juara Cerdas Cermat 1 Setara SD TK Jawa Barat 2007 Juara melukis murai Juara III Cerdas Cermat Paket C setara SMU 2008 Juara I Tutor Berprestasi TK Jawa Barat 2008 Juara I Lomba PKBM TK Jawa Barat 2008 Juara I Siswa Teladan Paket B 2008 Juara I Siswa Teladan Paket C Juara I Lomba Musik barang bekas ( Trashic ) TK Jabodetabek Juara I Lomba Menulis Bebas Beberapa lulusan diterima di perguruan tinggi negeri yakni Universitas Indonesia
8 Kompetitor Salah satu contoh program di bidang pendidikan adalah Anak langit yang merupakan kumpulan dari organisasi yang tidak mencari keuntungan di dalam sebuah badan organisasi. Kegiatannya bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan untuk anak jalanan, serta pemberdayaan untuk masyarakat miskin. Tempat perkumpulan anak langit terbuat dari dua buah saung dari bambu pada sebuah tanah liar, seluas hampir meter yang terletak di Jl. Akses Tanah Gocap, Tangerang (25 km arah barat Jakarta). Saat ini mereka menempati lokasi di pinggir kali Sungai Cisadane. Anak langit, biasa disebut Anjal (singkatan dari Anak Jalanan) sebelum masuk ke tempat perkumpulan anjal, mereka harus mengikuti psikohealing yang tempatnya tidak jauh dari basecamp. Di tempat ini, anjal bisa saling bertukar pikiran, pengalaman dan curhat dengan relawan yang berprofesi sebagai psikolog. Aktivitas rutin yang dilakukan oleh anjal adalah belajar, sembahyang, mempelajari kesenian, keterampilan, bermain, dan lain-lain. Di rumah anak langit ini terdapat tidak kurang dari 30 anak yang menuntut ilmu. Yang mereka semua pelajarin adalah, membaca, berhitung, menulis, matematika, fisika, agama, sampai dengan belajar keterampilan kerja, seperti menjahit, menyablon, berternak, bercocok tanam sampai dengan memperbaiki mesin. Mengajak anak-anak tersebut untuk belajar, ternyata bukanlah hal yang mudah. Sebab anak-anak ini telah menjadi tulang punggung atau menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya. Ditambah lagi persepsi miring masyarakat mengenai keberadaan anak-anak jalanan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh seorang pemuda di Tangerang, Banten, bernama Solihin yang mendirikan komunitas Anak Langit ini. Sebelum mulai belajar, anak-anak jalanan mendapat bimbingan agama seperti Sholat dan berdoa bersama. Hal ini, dianggap penting karena sebagai jembatan pendidikan dasar bagi anak-anak. Selanjutnya, Solihin mengajarkan berbagai pelajaran formal dibantu sukarelawan yang kebanyakan dari mereka adalah kalangan mahasiswa. Untuk biaya operasional, Solihin mendapat dana dari seorang dermawan. Dana tersebut tidak banyak. Namun bisa untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan sejumlah anak didiknya ke sekolah formal. Saat ini, ada lebih dari lima anak lulusan sekolah Anak Langit yang sudah kembali ke masyarakat. Para lulusan Anak Langit umumnya membuka usaha seperti pencucian sepeda motor dan pekerjaan lainnya. Bahkan ada seorang dari mereka yang datang ke Anak Langit untuk bertukar pengalaman dengan adik-adik mereka yang masih belajar. Di tempat anak langit ini juga, dilakukan aktivitas Sirkus Perkusi yang menggunakan alat musik daur ulang. Bahkan baru-baru ini Komunitas anak langit melakukan atraksi sambil bernyanyi di acara Pelatihan Pendamping Musik Anak Jalanan Se-Banten, yang diadakan di Rumah Dunia. Atraksi dan nyanyi yang diperagakan oleh Anak Langit Tangerang tersebut, telah menjadikan pipa paralon bekas dari berbagai ukuran panjang dan pendek sebagai alat musik yang mengiringi mereka. Alat perkusi paralon tersebut digunakan untuk mengiringi permainan gitar. Meski alat ini terbilang sederhana, namun dari ide kreatif yang kami lakukan dapat dijadikan contoh bagi para pengamen lainnya, dalam melakukan kegiatan seni.
9 Analisa SWOT Strength (Kekuatan) Merupakan salah satu sekolah gratis pelopor di Depok. Proses penyaluran dana yang transparan. Turut mengurangi presentase anak-anak yang putus sekolah di Indonesia. Membantu mewujudkan mimpi dari anak-anak yang kurang mampu. Turut mengurangi presentase anak-anak jalanan yang berprilaku kurang baik dan kurang sopan. Beberapa siswa telah tercatat memenangkan penghargaan berupa medali emas pada olimpiade matematika dan IPA tingkat nasional. Beberapa siswa yang telah lulus dari SMA Sekolah Master ini bisa mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) dan beberapa universitas swasta lainnya. Weakness (Kelemahan) Kurangnya donatur padahal semakin banyak murid yang masuk. Proses komunikasi kepada masyarakat mengenai sekolah amat sangat minim. Biasanya hanya melalui cerita dari mulut ke mulut. Belum pernah sekalipun mengadakan sebuah event ataupun program untuk penggalangan dana. Masih sangat jarang masyarakat yang tahu tentang sekolah ini walaupun sudah berdiri lebih dari 8 tahun. Lokasinya yang terpencil membuatnya tidak terjamah dari penglihatan masyarakat. Warga Depok pun belum semuanya tahu mengenai sekolah Master ini. Opportunity (Kesempatan) Melahirkan calon-calon generasi penerus bangsa setiap tahunnya. Adanya niat masyarakat untuk membantu. Threat (Ancaman) Dana dari usaha mandiri yang menjadi penyokong utama Sekolah Master saat ini suatu saat akan habis. Kurangnya kepercayaan masyarakat pada lembaga sosial. Anak yang putus sekolah terus meningkat setiap tahunnya. Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Banyaknya LSM lain yang bermunculan sehingga promosi harus ditingkatkan.
belajar, pembinaan anak jalanan, dan pengajian pada tahun 2000, akhirnya pada tahun 2002, terbentuk PKBM secara formal. Jumlah pendaftar pun bisa dibilang cukup besar, 700 anak. Namun, karena kendala tempat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh. merupakan sektor penting yang berperan aktif dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sekarang ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan pendidikan terutama untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah. Mahalnya biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sebab rendahnya kualitas manusia adalah karena minimnya tradisi belajar. Cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas diri adalah dengan cara belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah pelita dan harapan bagi suatu masyarakat, bangsa, dan negara yang kelak akan menjadi motor penggerak kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Raden Aufa Mulqi, 2016
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan, seseorang dapat memiliki karir yang baik dan memiliki kemampuan. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah-tengah masyarakat masih sangat sedikit yang memiliki perhatian pada pengasuhan dan pendidikan anak yatim adalah organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia berhak mendapatkan atau memperoleh pendidikan sehingga pada gilirannya ia menjadi manusia yang berbudaya tinggi dalam melaksanakan tugas, kewajiban
Lebih terperinciPROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TINGKAT DASAR
PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TINGKAT DASAR ASOSIASI CHIEF ENGINEER - BALI Gedung Politeknik Negeri Bali Jl. Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan. Badung - Bali PROGRAM BEA SISWA TAHUN PELAJARAN 2014 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan. kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pendidikan sebagai sarana strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah di PalangkaRaya ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan perwujudan dan cita-cita luhur bangsa dan negara, yaitu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah
Lebih terperinci! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan
! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menarik orang mendatangi kota. Dengan demikian orang-orang yang akan mengadu nasib di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan kota yang selalu dinamis berkembang dengan segala fasilitasnya yang serba gemerlapan, lengkap dan menarik serta menjanjikan tetap saja menjadi suatu faktor
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang cerdas, berahlak mulia dan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi yang luar biasa oleh Sang Pencipta, baik aspek-aspek yang berkaitan dengan jasmaniah maupun rohaniah. Kenyataannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah gerbang bagi seseorang untuk menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang pada era sekarang. Pendidikan di Indonesia adalah hak dan kewajiban setiap warga negara. Setiap warga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelak menjadi motor penggerak bagi kehidupan bermasyarakat, dan bernegara demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah pelita dan harapan bagi suatu masyarakat, bangsa, dan negara yang kelak menjadi motor penggerak bagi kehidupan bermasyarakat, dan bernegara demi terwujudnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme secara umum adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris : nation) dengan mewujudkan satu konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetensi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab kebanyakan mereka ditemukan di kota-kota besar. Mereka banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena anak jalanan sering diidentifikasi sebagai fenomena kota besar, sebab kebanyakan mereka ditemukan di kota-kota besar. Mereka banyak ditemukan di tempat-tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan dalam hal ini pembangunan pendidikan merupakan salah satu upaya penting dalam penanggulangan kemiskinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar belakang Pengadaan Proyek Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Perkembangan sebuah negara dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGARAAN PROGRAM MEMBANGUN SINERGI PENDIDIKAN BERBASIS HARMONIS DI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan menduduki posisi penting dalam kegiatan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dewasa ini, maka banyak terjadi perubahan diberbagi aspek kehidupan. Demikian pula dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur, berperikemanusian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penunjang kehidupan manusia yang sangat penting, dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita nasional bangsa yang bersangkutan. Beranjak dari sinilah nantinya dikenal pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA
PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciKampanye Calon Ketua OSIS SMP Tarakanita 2 Jakarta Periode
Kampanye Calon Ketua OSIS SMP Tarakanita 2 Jakarta Periode 2016-2017 [Tim Kehumasan, SMP TARAKANITA 2 JAKARTA] - Berita Umum Layaknya sebuah proses demokrasi di negeri ini, demikian pun yang terjadi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBerdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan
I. PENDAHULUAN Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
Lebih terperinciTabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Taman Kanak-Kanak di Indonesia Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Kondisi ini menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum 2013 kini sedang hangat dibicarakan oleh para guru, wali murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada beragam pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan maka akan terjadi peningkatan dalam berbagai hal baik itu peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sumber daya manusia berhubungan dengan upaya peningkatan disemua lembaga pendidikan. Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur pada dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Strategi Rumah Belajar Pandawa dalam Mengorganisir Anak-anak Jalanan
BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Strategi Rumah Belajar Pandawa dalam Mengorganisir Anak-anak Jalanan di Ngagel Wonokromo Surabaya. Sebelum adanya Pandawa keadaan di Lumumba Dalam Gang Buntu Ngagel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisiologis: makan, minum, kebutuhan rasa aman, rasa kasih sayang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak lahir seseorang anak sudah memiliki berbagai kebutuhan seperti kebutuhan fisiologis: makan, minum, kebutuhan rasa aman, rasa kasih sayang, kebutuhan dihargai
Lebih terperinci2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman
Oleh: Pipin Piniman MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia sehari hari, yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dirumuskan bahwa fakir miskin dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dirumuskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipeilihara oleh Negara, jadi disini Negara ikut menunjang mereka yang kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai level/jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menghasilkan sumber daya yang mampu menjadi penerus dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang.
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literature Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung tugas akhir ini berasal dari, wawancara terhadap narasumber, yaitu Bapak Andi Kepala Yayasan Islam Am
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan individu yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan pribadi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas anak didik yang merupakan pemilik masa depan sangat ditentukan oleh perlakuan kita terhadap mereka saat ini. Maju mundurnya suatu bangsa di masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi bagi perkembangan manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal tumbuhnya Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Guru tidak hanya sebatas tugas yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak asing lagi melihat anak-anak mengerumuni mobil-mobil dipersimpangan lampu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan kerap kali menjadi persoalan yang tidak kunjung selesai, mulai dari kesadaran masyarakat sampai kemampuan pemerintah dalam menganalisis masalah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang dalam mendapatkan bekal ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat untuk masa sekarang melainkan bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia secara utuh. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pendidikan menempati peran sangat strategi dalam pembangunan Nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 dinyatakan bahwa negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan tersebut, setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianugerahkan oleh Allah menjadi anak yang benar-benar berakhlak mulia. Semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
Lebih terperinciSEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A NIP 19781202 200501
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai kualitas hidup. Istilah kualitas hidup digunakan untuk mengevaluasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas hidup adalah istilah yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan. Kesejahteraan menggambarkan seberapa baik perasaan seseorang terhadap lingkungan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA Annisa Meitasari Wahyono 125120307111071 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disebut dengan PAUD bukanlah sesuatu yang asing di kalangan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 `` BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter yang berkepanjangan di negara kita telah banyak menyebabkan orang tua dan keluarga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan pendidikan yang bermutu akan membuat bangsa Indonesia
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG LAYANAN PENDIDIKAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a.
Lebih terperinci13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK
13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK Oleh: Sella Khoirunnisa, Ishartono & Risna Resnawaty ABSTRAK Pendidikan pada dasarnya merupakan hak dari setiap anak tanpa terkecuali.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciPendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
:: Sistem Pendidikan Nasional Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak kebangkitan nasional tahun 1908, para pemimpin pergerakan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejak kebangkitan nasional tahun 1908, para pemimpin pergerakan kemerdekaan Indonesia dan para pendiri negara ini sangat sadar akan pentingnya pendidikan. Jika sebelum
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI
PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung dalam proyek TA ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data elektronik maupun non elektronik berupa buku anak, dan
Lebih terperinciNama Sekolah : SMA Negeri 5 Bukittinggi NSS : NPSN : Propinsi : Sumatera Barat : Bukittinggi Kecamatan : Mandiangin Koto
Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Bukittinggi NSS : 301086002005 NPSN : 10307527 Propinsi : Sumatera Barat Kota : Bukittinggi Kecamatan : Mandiangin Koto Selayan Desa / Kelurahan : Koto Selayan Jalan : Jl. Nj.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Tujuan pendidikan itu adalah untuk mengembangkan individu baik jasmani maupun rohani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset masa depan suatu bangsa salah satunya adalah anak-anak, karena anakanak merupakan generasi masa depan bangsa. Anak-anak tersebut tidak akan mempunyai pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia berkembang begitu cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini manusia sangat bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem
Lebih terperinciPENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH
PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH Lista Wahyuni Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015
KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Disampaikan pada Temu Koordinasi Penyelenggara Program Pendidikan Masyarakat Bandung, 30 April 2015 oleh: Dr. Ir.
Lebih terperinci