BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Madrasah Aliyah Negeri Kunir Wonodadi Blitar. berkaitan erat dengan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Madrasah Aliyah Negeri Kunir Wonodadi Blitar. berkaitan erat dengan program Bimbingan dan Konseling di sekolah."

Transkripsi

1 64 BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data 1. Madrasah Aliyah Negeri Kunir Wonodadi Blitar Program bimbingan karir di sebuah lembaga pendidikan sangat berkaitan erat dengan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling atau BK memegang peranan penting dalam pelaksanannnya. Kepala madrasah sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab memberikan seluruh kebijakan dan ikut mengawal, juga berperan dalam layanan bimbingan karir ini, sebagai kepala madrasah juga menjadi bagian struktur dari konselor sekolah. Peneliti pertama melakukan obserasi ke tempat penelitian di MAN Kunir Wonodadi Blitar, pagi hari pada hari senin jam 07:00. Ketika peneliti masuk ke area madrasah ternyata ada upacara rutin yang sedang berjalan. Kepala madrasah memimpin upacara tersebut menyampaikan sambutan tentang karir siswa. Beliau memberikan sedikit arahan ke depan dan kesuksesan yang harus diraih para siswa. Inilah yang peneliti kagumi dari kepala madrasah MAN Kunir karena beliau sangat memperhatikan masa depan anak-anak didiknya. 1 Susasana ini peneliti dokumentasikan 1 Observasi, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 5 Juni 2015 Jam 07:00 64

2 65 dalam gamar berikut : Gambar 4.1 Upacara 2 a. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Program Bimbingan dan Konseling Di MAN Kunir Wonodadi Blitar diupayakan untuk membantu siswa dalam mencapai tugas perkembangan yang optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Bentuk penerapannya menggunakan empat macam program bimbingan dan konseling, yang dilengkapi dengan materi bimbingan dan konseling, kegiatan layanan, kegiatan pendukung dan penilaian. 2 Dokumentasi di MAN Kunir Tanggal 5 Juni 2015

3 66 Gamar 4.2 Empat Bidang Layanan BK 3 Perencanaan bimbingan dan konseling di MAN Kunir Wonodadi Blitar ini dirasakan cukup baik. Dinyatakan demikian karena dalam pelaksanaannya terdapat perencanaan program bimbingan dan konseling. Dengan harapan dengan adanya perencanaan tersebut, bimbingan dan konseling efektif dan tepat sasaran dalam mengarahkan dan mendidik siswa-siswinya untuk selalu berdisiplin dan mentaati peraturan yang berlaku dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan karakter bangsa dan norma-norma agama. 3 Dokumentasi di MAN Kunir Tanggal 5 Juni 2015

4 67 Sebagaimana yang dituturkan oleh kepala Madrasah : Semua program yang berkaitan dengan Madrasah harus ada perencanaan terlebih dahulu supaya dalam perjalanannya tertata dengan rapi dan baik tidak tumpang tindih antara program satu dengan yang lainnya. 4 Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang guru, yaitu : Sangat penting perencanaan disusun terlebih dahulu, karena apabila perencanaan program belum disusun matang nanti program yang berjalan bisa saja semrawut. Kami semua guruguru yang berwenang beserta kepala madrasah rapat memuat perencanaan dari program-program yang sudah diuat. 5 Hal senada juga disampaikan oleh waka kesiswaan ahwa : iyaa mas, perencanaan perlu di buat dari semua program yang sudah di agendakan. Hal ini agar supaya madrasah memiliki usaha yang maksimal untuk tercapainya tujuan madrasah. 6 Hal itu diperkuat dengan salah satu pernyataan lain bahwa perencanaan mempunyai peranan fital, dimana dengan perencanaan yang matang tentunya dalam pelaksanaannya akan lebih mudah. Sedangkan bila sebaliknya perencanaan dilaksanakan dengan asal-asalan bimbingan dan konseling tidak akan mudah dilaksanakan bahkan tidak akan tepat sasaran. Perencanaan merupakan hal yang fital bahkan perencanaan harus dilakukan secara serius dan tidak asal-asalan agar tujuan 6 4 Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei Wawancara Guru, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei 2015

5 68 bimbingan dan konseling dapat tercapai secara maksimal.7 berikut : Seperti apa yang dikemukakan oleh apak Kepala Madrasah Kami beserta para staf, guru yang bertugas bekerja sama bareng secara optimal merencanakan semjua program yang ada di madrasah. berkenaan dengan layanan bimbingan karir ini sangat kami perhatikan karena masa depan anak didik kami sangat terantu dengan bagaimana kami menhina serta mengarahkan mereka. 8 Hal senada juga disampaikan oleh waka kesiswaan, yaitu : Peminaan terus dilakukan oleh madrasah, program pemintaan yang ada seperti layanan bimbingan karir di tugaskan kepada guru bimbingan dan konseling dan saya perhatikan bapak kepala madrasah sangat aik dan pengelolaannnya. 9 Peneliti melakukan observasi dengan mengunjungi kantor BK di MAN Kunir tanggal 26 Juni 2015 pada jam 11:30 untuk melihat program layanan bimbingan karir siswa. Di ukur besar BK terdapat tabel-tabel data siswa dan beberapa tabel program tahunan. Program layanan bimbingan karir, BK mendata seluruh siswa dan kegiatan layanan dalam membimbing siswa. Data ini yang nantinya seagai acuan BK sampai mana pelaksanaan sudah dilaksanakan. 10 Peneliti juga melihat perencanaan yang ada di MAN Kunir ini 7 Wawancara dengan BK, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara dengan Kepala Madrasah, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara dengan Waka Kesiswaan, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Oserasi, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei 2015 Jam 11:30

6 69 mendapat perhatian serius mengingat begitu pentingnya peranan bimbingan dan konseling dalam layanan bimbingan karir siswa. Sehingga sekolah berupaya dengan bekerja sama merencanakan dengan matang program bimbingan dan konseling dengan guru-guru dan karyawan-karyawan sekolah yang ada kaitannya dengan bimbingan dan konseling. Serta orang tua siswa untuk senantiasa mengarahkan anak didiknya pada hal yang positif dan lebih mengoptimalkan pembinaan dan bimbingan siswa untuk para anak didiknya. Layanan bimbingan karir dilakukan dengan kerja sama kepala madrasah, waka kesiswaan dan guru bimbingan konseling. Kerja sama ini dilakukan demi tercapainya hasil yang maksimal. Seperti dituturkan oleh kepala madrasah seagai berikut : waka kesiswaan dan BK ada kerja sama. BK fungsinya konseling betul. BK sebagai motivator, inspirator dan konselor. Anak yang tidak ada motivasi ke depan menjadi tau apa yang harus dilakukan ke depan. 11 Diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru BK menyatakan : kami guru BK, kepala madrasah, dan kesiswaan bekerja sama menangani siswa terkait dengan bimbingan karir ini.bila anak-anak sulit untuk diberi motivasi kami serahkan ke kepala madrasah yang lebih isa memerikan motivasi kepada siswa. 12 Hal senada juga disampaikan oleh Waka kesiswaan, yaitu : Waka kesiswaan membantu guru BK agar layanan bimbingan 11 Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei Wawancara dengan BK, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni 2015

7 70 karir siswa berjalan dengan semestinya dan peran kepala madrasah juga sangat penting sebagai rujukan jika ada kesulitan seperti anak didik yang sangat keras sulit diatur. 13 Mengenai program tersebut tertulis dalam tabel program tahunan yang peneliti dalam bentuk dokumentasi tabel di lampiran yang nantinya dijabarkan dalam rencana persmester dan dijabarkan lagi dalam silabus program bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh guru BK sebagai berikut : di buku BK ini ada tabel program tahunan dan semester yang berisi kegiatan layanan serta metode apa yang digunakan, agar pada nanti anak-anak lulus laporan kegiatan layanan bisa di pertanggung jawabkan 14 Hal senada di sampaikan Kepala Madrasah, yaitu : saya selalu menerima laporan tahunan dari BK, memang saya juga memintanya. Saya harus mengetahui kerja yang dilakukan BK sesuai dengan yang saya minta apa tidak. Siswa harus selalu mendapat layanan dengan tepat 15 b. Pelaksanaan Layanan bimbingan Karir Bimbingan karir di madrasah sebagai upaya membantu siswa untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka memiliki atau mereka dapat mengembangkan sebagai suatu bentuk bantuan yang sistematis untuk dapat memperoleh penyesuaian baik yang terhadap madrasah, siswa maupun kehidupan. Sebagaimana hasil 13 Wawancara dengan Waka kesiswaan, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara dengan BK, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015

8 71 wawancara dengan kepala madrasah : semua siswa berhak untuk melanjutkan karir yang lebih baik. Ya maka dari itulah BK yang bertugas di dalamnya memberikan bantuan semaksimal mungkin dan komplit agar nantinya siswa mendapatkan karir yang terbaik. 16 Dari hasil wawancara tersebut senada dengan apa yang diutarakan oleh guru BK : Bimbingan dan konseling ini memberikan bantuan kepada siswa untuk melanjutkan studi lanjut maupun ke dunia kerja yang sesuai dengan minat dan keingin mereka. 17 Hal ini diperkuat didukung oleh pernyataan seorang guru wali kelas : anak-anak sangat membutuhkan motivasi dan pengarahan oleh guru BK secara khusus. Sejauh ini wali kelas hanya bisa mengarahkan sebatas terkait materi yang diajarkan untuk halhal yang berkaitan dengan karakter dan bakat siswa guru BK lebih memahaminya. 18 Hal ini senada juga dengan yang disampaikan oleh salah seorang guru, yaitu : saya beserta dengan guru yang lain berharap anak-anak didik kami bisa melanjutkan studi mereka dan juga yang sesuai keinginan cita-cita mereka. Sehari-hari kita hanya sebatas mengajar sesuai materi pelajaran yang sudah terjadwal dan semoga saja masalah ini bisa dibantu oleh guru BK yang benar-benar berwenang dan menguasai maslah bidang karir 19. Dalam perkembangan siswa satu dengan siswa lain tidak selamanya berjalan mulus dan lancar, tapi ada kalanya terjadi 16 Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei Wawancara dengan guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei Wawancara dengan guru Wali Kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei Wawancara dengan Guru, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei 2015

9 72 kesenjangan dan perbenturan antara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya, yang bisa menyebabkan timbulnya masalah. Keadaan ini dapat teraktualisasi lewat cara beradaptasi, cara berkomunikasi dan cara bertingkah laku. Seperti yang disampaikan guru BK berikut : siswa-siswa memiliki karakter yang berbeda-beda mas.. pola fikir berbeda, latar belakang berbeda, dan cita-cita mereka yang berbeda pula. Siswa-siswi akan kami arahkan bagaimana cara beradaptasi dengan baik kepada sesama siswa untuk saling toleran menjaga hubungan walaupun satu dengan yang lain diantara mereka berbeda. Ini akan berdampak juga pada saat mereka berada di masyarakat tidak hanya dalam lingkup sekolah. 20 Diperkuat oleh pernyataan Kepala Madrasah dilain kesempatan bahwa : Bangsa indonesia memiliki berbagai suku-suku yang beraneka ragam, ada aliran-aliran, budaya yang bermacam-macam. Nah mengapa mereka saling rukun, karena mereka sadar bahwa mereka berada di negara yang satu dan diikat oleh pancasila. Inilah yang kami tancapkan ke dalam diri anak-anak ketika di sekolah maupun di masyarakat untuk salin toleransi dengan akhlak mulia yang telah diajarkan. 21 Hampir senada dengan apa yang dikatakan oleh bapak kepala madrsah, guru wali kelas mengatakan : Tidak hanya para siswa, kemampuan para guru memilih cara atau metode mengajar yang berbeda tidak membuat kami bertentangan. Ini menjadikan contoh juga untuk siswa. Bagaimana bersosialisasi dengan baik Wawancara dengan guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 26 Mei Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei Wawancara guru wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 7 Juli 2015

10 73 Pada tanggal 8 Juli 2015 jam 09:27 peneliti mengunjungi MAN Kunir Wonodadi Blitar. Saat itu peneliti masuk keruang BK dan mendapati ibu Tinuk selaku guru bimbingan dan konseling memberikan arahan kepada siswa yang sedang mempunyai masalah karir. Siswa tersebut mengutarakan kebingungannya antara harus bekerja atau melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi. Dari suasana ini lah peneliti sangat menyadari pentingnya posisi pembimbing dalam segala permasalahan siswa, tidak hanya masalah sekolah tapi juga masalah pribadi mereka. Peneliti mendokumentasikan momen tersebut seperti gambar di bawah ini : 23 Gambar 4.3 Suasana Bimbingan dan Konseling di Ruang BK 24 Masalah merupakan sesuatu yang sangat pelik dan tidak mudah untuk dipecahkan. Begitu pula masalah yang dihadapi siswa MAN Kunir, sangatlah beragam (bervariasi). Apabila disesuaikan dengan jenis bimbingannya, maka bentuk masalah yang dialami siswa 23 Observasi di MAN Kunir Blitar, Tanggal 8 Juli Dokumentasi di ruang BK, Tanggal 8 Juli 2015

11 74 MAN Kunir dapat dirinci menjadi empat macam, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : Masalah yang dialami siswa macam-macam mas, mulai dari masalah pribadi seperti: tidak krasan di pondok, depresi, egois,dll. Kemudian masalah belajar seperti: kesulitan belajar, melamun dan saat belajar di kelas, sampai masalah pelanggaran sekolah. Kemudian masalah social seperti: kebut-kebutan motor di jalan, pacaran di luar batas, merokok, cangkrukan yang bisa berujung pada judi dan minumminuman keras serta konflik dengan teman satu pondok, dll. Kemudian masalah karir seperti: kesulitan siswa dalam memilih dan menentukan arah masa depan setelah lulus bagi siswa kelas XII. 25 Hal senada disampaikan guru wali kelas, yaitu : masalah anak-anak beragam mas.. ada yang suka bolos lah, pemalas, ada yang suka keluar kelas saat jam pelajaran, kurang pandai, ada juga karna perekonomian keluarga yang kurang mampu, hingga kurang kepercayaan dirinya. 26 Data ini di dukung oleh hasil wawancara peneliti dengan guru BK MAN Kunir yang menyatakan bahwa : Masalah yang dialami siswa sangat beragam mas, mulai dari masalah pribadi seperti: depresi, frustasi, egois, dll. Kemudian masalah belajar seperti: kesulitan belajar, melamun dan saat belajar di kelas. Kemudian masalah social seperti: pergaulan bebas, pacaran, merokok, dll. Kemudian masalah karir seperti: ketidak sesuaian siswa dengan penjurusan pada kelas X naik ke kelas XI Wawancara dengan BK MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara dengan Wali kelas, MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Hasil Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, Tanggal 27 Juni 2015

12 75 Senada dengan yang disampaikan Kepala Madrasah bahwa : ratusan siswa yang pasti memiliki permaslahan, dari sosial, belajar, sampai karir yang mas sedang teliti sekarang, kami berusaha mengatasi seluruhnya. Tugas BK sebagai konselor dibantu saya dan waka kesiswaan bekerja bersama mengatasi masalah ini. 28 Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui ada empat bentuk masalah yang dialami siswa MAN Kunir berdasarkan jenis bimbingannya, dan dalam penelitian ini akan di fokuskan ke dalam masalah layanan bimbingan karir. Masalah karir adalah masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam bidang pekerjaan. 29 Masalah ini cenderung terjadi pada masa remaja akhir khususnya pada sekolah-sekolah kejuruan (STM, SPG, SMEA), dimana siswa merasa bimbang akan pekerjaan di masa mendatang, sulit memilih karir tertentu yang sesuai dengan dirinya, ataupun tidak memiliki ketrampilan tertentu. Selain dihadapi oleh siswa di sekolah-sekolah kejuruan, masalah karir juga dihadapi oleh siswa di sekolah-sekolah menengah umum (SMA/MA). Peneliti melakukan observasi ke MAN Kunir wonodadi blitar pada tanggal 8 Juni 2015 jam 10:00, peneliti langsung menuju ruang BK untuk bertemu langsung dengan ibu Tinuk Amalia. Beliau 28 Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Mei Elfi Mu awanah, Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004), hal. 17

13 76 memperlihatkan data-data siswa kelas XII sebagai pendukung program layanan bimbingan karir. Agar seluruh siswa bisa di monitoring kemana mau dan arah keinginan mereka. 30 Hal di atas senada dengan ungkapan koordinator BK MAN Kunir dari hasil wawancara tentang masalah karir siswa MAN Kunir berikut: masalah karir seperti: kesulitan siswa dalam memilih dan menentukan arah masa depan setelah lulus bagi siswa kelas XII. 31 Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh guru BK MAN Kunir berikut: masalah karir seperti: ketidak sesuaian siswa dengan penjurusan pada kelas X naik ke kelas XI. 32 Hal senada disampaikan oleh Kepala Madrasah, yaitu : dengan memahami keinginan mereka masing-masing, saat mereka akan lulus. Anak-anak akan kebingungan.. antara keinginan dan penjurusan mereka saat kelas XI yang tidak cocok. Misalkan si A yang jurusannya agama dan ternyata setelah lulus menginginkan studi lanjut di bidang sosial. Ini ini menjadi sebuah persoalan. 33 Hal senada di utarakan oleh Waka kesiswaan berikut : pengaruh dari diri siswa itu sendiri yang biasanya menjadi penyebab utama, mereka merasa bimbang kurang percaya diri, selain juga adanya kurang dukungan orangtua mereka jadi kurang bersemangat untuk melanjutkan studi ke depan. Mereka lebih memilih bekerja atau berwirausaha Observasi di Ruang BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tangggal 8 Juli 2015 Jam 10:00 31 Wawancara dengan BK MAN Kunir, pada Tanggal 26 Juni Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, pada Tanggal 28 Juni Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 28 Juni 2015

14 77 Dari masalah siswa MAN Kunir seperti dijelaskan di atas, seharusnya menjadi perhatian orang tua, guru, dan masyarakat. Karena apabila diamati lebih lanjut, faktor penyebab terjadinya masalah pada siswa tersebut, selain karena faktor internal dari dalam diri siswa sendiri, juga terjadi karena faktor eksternal, seperti: keluarga, sekolah dan lingkungan. Pernyataan di atas sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : Penyebabnya sih tergantung pada masalah yang dihadapi mas. Kalau masalah karier disebabkan karena ketidakpercayaan diri siswa terhadap nilai yang dicapai setelah UAN, keterbatasan biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, kurangnya dukungan dari orang tua untuk siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. 35 Hal senada juga diungkapkan oleh oleh guru BK MAN Kunir wawancara dengan peneliti berikut : Penyebabnya yaa disebabkan karena bingung untuk menentukan pilihan jurusan dan nilai tidak sesuai dengan jurusan yang diambil. 36 Hal senada disampaikan guru Wali kelas, yaitu : kurang ada dukungan orang tua yang banyak dijadikan alasan siswa, tidak bisa disalahkan juga. Karena banyak dari orang tua mereka berekonomi rendah sehingga tidak mampu membiayai studi lanjut mereka Wawancara dengan BK MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara dengan Guru BK MAN Kunir, Tanggal 27 Juni 2015

15 78 Peran guru bimbingan konseling sebagai seorang konselor sangat erat kaitannya dengan permasalah siswa sebagai klien. Sedangkan posisi siswa yang mengalami masalah, kebanyakan kondisi akhlaknya menurun karena tidak kuasa memikirkan masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian perlu adanya bantuan maupun antisipasi dari guru bimbingan dan konseling (konselor) kepada siswa (klien) dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sehingga masalah tersebut tidak berimbas pada kemerosotan ataupun rusaknya nilai-nilai akhlak yang ada dalam diri siswa. 38 Adapun bentuk peran guru BK MAN Kunir dalam membantu siswa menyelesaikan masalah-masalahnya dilakukan dengan memberikan bimbingan berdasarkan bidang permasalahannya, hal ini sesuai dengan penuturan coordinator BK MAN Kunir berikut: kalau di sini saya melayani empat macam bimbingan kepada siswa mas, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. 39 Untuk lebih jelasnya dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1) Bidang Bimbingan Karir Dalam bidang bimbingan karir, guru BK MAN Kunir membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa 38 Kartini Kartono, Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Hasil Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 29 Juni 2015

16 79 depan karir. Menurut Dewa Ketut Sukardi dalam bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut : a). Pemantauan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan. b). Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan. c). Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. d). Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan. 40 Melihat kondisi akhlak siswa yang sedang mengalami masalah cenderung menurun, maka selain melakukan bimbingan kepada siswa terkait masalahnya, guru BK MAN Kunir juga melakukan upaya peningkatan internalisasi nilai-nilai akhlak pada siswa yang sedang mengalami masalah, melalui pembinaan akhlak. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : Dalam pembinaan akhlak kami bekerja sama dengan guru pendidikan agama Islam, waka, orang tua siswa dan pengurus 40 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),

17 80 pondok. Hal ini kami lakukan agar pembinaan akhlak terlaksana dengan baik. Bentuk pembinaan akhlak tersebut antara lain menertibkan siswa untuk jama ah sholat Dhuha, jama ah sholat Dhuhur juga dalam bentuk nasehat. 41 Dari penuturan koordinator BK MAN Kunir di atas, peneliti pun langsung mengadakan observasi untuk mendapat kevalidan dari hasil wawancara tersebut. Berikut beberapa hasil dokumentasi yang dapat peneliti tampilkan setelah mengadakan observasi. 42 Keberadaan guru di MAN Kunir Wonodadi Blitar memang terus dilakukan peningkatan kualitas atas kinerjanya, sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan profesionalitas sebagai seorang guru, termasuk di dalamnya kualifikasi dan kualitas guru bimbingan dan konseling (konselor) di MAN Kunir. Hal ini dapat peneliti yakini setelah mendengar penuturan dari bapak kepala madrasah berikut: Guru BK di sini kinerjanya sangat bagus dan pro-aktif sekali mbak, berulang kali mengikuti work shop dan melakukan home visit apabila ada siswa yang masalahnya cukup serius. 43 Selain melakukan wawancara dengan kepala madrasah, peneliti juga langsung melakukan wawancara dengan koordinator BK MAN Kunir berkenaan dengan kualitas dan kualifikasinya sebagai seorang konselor yang professional. Berikut hasil wawancaranya : 41 Wawancara dengan Koordinator BK MAN Kunir, pada Tanggal 29 Juni Observasi pada Tanggal 25 Juni Wawancara dengan Kepala MAN Kunir, Tanggal 3 Juni 2015.

18 81 Saya dulu mengambil S1 di UNESA (Universitas Surabaya) mas, dengan mengambil jurusan Bimbingan Konseling. Kemudian setelah lulus dari sana saya langsung bekerja di MAN Kunir sini selama kurang lebih 2 tahun, setelah itu Alhamdulillah saya dapat angkatan PNS tahun 2005, tetapi saya ditempatkan di MI. Selama di MI saya juga belajar sedikit demi sedikit bagaimana memahami karakter siswa usia Sekolah Dasar. Kemudian mulai tahun 2010 saya kembali ke MAN kunir dan menjadi guru pembimbing tetap disini sampai sekarang. Tahun 2011 Alhamdulillah saya telah lulus sertifikasi. 44 Dari hasil wawancara di atas, jelas bahwa kualitas dan kualifikasi Ibu Tienuk Amalia selaku BK MAN Kunir menunjukkan sebagai seorang konselor yang professional. Hal ini dikuatkan lagi dengan penuturan beliau sebagai berikut: Setiap dua bulan sekali, saya mengikuti MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) di Kabupaten Blitar, di sana saya sering mengadakan musyawarah dengan guru BK dari MAN Tlogo, MAN Kota, SMA Srengat, dan guru BK dari sekolah lain terkait masalah tumbuh kembang siswa, termasuk musyawarah untuk mendapat informasi tentang jalur pendaftaran mahasiswa baru dari beberapa PTN maupun PTAIN, baik melalui jalur Bidik Misi, SNMPTN, PMDK, SPMB, atupun jalur lainnya demi kelancaran bimbingan karier untuk kelas XII. 45 Seperti yang telah peneliti paparkan pada bahasan terdahulu, bahwa seorang guru bimbingan dan konseling, selain harus memenuhi 44 Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 26 Juni Wawancara dengan BK MAN Kunir (Ibu Tienuk Amalia), pada Tanggal 26 Juni 2015

19 82 syarat kualifikasi sebagai konselor yang professional, juga harus sedini mungkin berupaya keras untuk mencegah, menanggulangi maupun mengantisipasi terjadinya masalah pada siswa, sehingga masalah tersebut tidak berimbas pada kemerosotan yang ada dalam diri siswa dan tidak mengarah pada pelanggaran hukum yang bersifat lebih berat. Layanan bimbingan karir selalu berkaitan dengan program BK di sekolah. Dari mulai anak diberikan motivasi, di berikan dorongan serta mendukung segala minat siswa. Karir memiliki dua aspek yaitu studi lanjut dan kerja, seperti yang di utarakan oleh koordinator BK : Iya benar mas, layanan bimbingan karir mencakup studi lanjut siswa dan kerja, nyak siswa yang tidak berkeinginan untuk melanjutkan studi karir.. karena mereka berfikir lebih berguna kalau mereka langsung terjun di dunia kerja dan tidak membuang waktu untuk sekolah melulu. 46 Kepala Madrasah mengatur tugas dan kebijakan agar terlaksananya dan keberhasilan bimbingan karir ini berjalan dengan baik. Kepala madrasah menuturkan : terkait dengan MAN Kunir, kami memerikan informasi terleih dahulu, misalkan ke perguruan tinggi A, B, C dan seagainya.diutamakan yang minat anak-anaknya ke sana. bila ada yang tidak berminat yang terpenting kita informasikan anak-anak itu Wawancara dengan BK MAN Kunir, Tanggal 26 Juni Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015

20 83 Hal senada disampaikan oleh Waka kesiswaan, yaitu : Informasi tentang perguruan tinggi negri, dari beasiswa dan reguler diberikan kepada seluruh siswa yang akan lulus. Informasi ini diberikan oleh BK dan akan di data siswa-siswi yang membutuhkan beasiswa karena keterbelakangan ekonomi. 48 Hal senada disampaikan oleh guru Wali kelas, yaitu : anak-anak membutuhkan informasi yang luas tentang perguruan tinggi negri, sebagai pilihan ke depan mereka dan bentuk jalur untuk masuk. Tidak semua anak bisa masuk lewat jalur reguler, mka dari itu informasi beasiswa perlu dikhususkan. 49 Sebagian besar siswa memang memilih untuk bekerja, ini menjadi kendala juga bagi madrasah yang memiliki tekat yang kuat untuk agar para siswa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Seperti yang dituturkan oleh kepala madrasah berikut : banyak siswa yang memilih bekerja, dari ekonomi yang paspasan, kemampuannya juga pas-pasan,hehe jadi memilih untuk bekerja, ada yang di alfamart di indomart juga. 50 Hal senada di sampaikan guru wali kelas, yaitu : saya lihat hampir sebagian besar anak memilih untuk bekerja, hanya saja ini dikarenakan dorongan dari luar diri mereka kurang tentang studi lanjut. Jika BK terus menerus memberikan arahan, serta motivasi agar anak-anak memilih untuk studi lanjut ini berakibat baik bagi masa depan mereka 48 Wawancara Waka Kesiswaan, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei Wawancara guru Wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei Wawancara Kepala madrasah, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 25 Mei 2015

21 84 ke depan.51 Hal ini menandakan bahwa tidak semua tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebagai konselor BK hanya berusaha mendukung apa yang menjadi keinginan siswa, selagi keinginan itu dirasa positif bagi siswa itu sendiri. Di jelaskan oleh BK : untuk tiga tahun ini banyak siswa yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, namun sebagian juga banyak yang memilih untuk bekerja.. dilihat dari latar belakang orang tua yang mampu untuk membiayai anaknya di perguruan tinggi, namun memang didikan dari orang tua itu sndiri kadangkala mengajarkan untuk bekerja 52 Hal senada disampaikan oleh Kepala Madrasah ketika sedang istirahat di kantornya, beliau menyampaikan : iya bnyak juga dari anak didik kami melimilih untuk bekerja, yaa kami tetap mendukung akan tetapi siswa terus kami arahkan untuk melanjutkan studi lanjut. Para alumni dari madrasah kita ikut membantu memotivasi adik-adik kelasnya untuk lebih tertarik melanjutkan studi. 53 Didukung dengan wawancara oleh salah seorang guru, yaitu : dari beberapa tahun ini alumni kita semakin banyak yang masuk ke perguruan tinggi. Informasi dari para alumni tentang kampus mereka semakin mudah masuk ke madrasah. Saya ikut bangga atas prestasi ini Wawancara guru Wali kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 27 Juni Wawancara guru BK, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tangga Juni Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli Wawancara guru kelas, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli 2015

22 85 Pola fikir yang mulai berkembang dari para siswa membuat mereka bisa mengedepankan studi lanjut, peran lingkungan dan orang tua khususnya sangat penting dalam hal ini. Kepala Madarasah juga ikut andil besar dalam studi karir ini, tentu saja itu sudah jelas karena kepala madrasah yang membuat segala kebijakan dan mengawasi jalannya layanan bimbingan ini walaupun segala prosesnya ditangani oleh bimbingan dan konseling. Hal ini didukung oleh waka kesiswaan yang menyampaikan : saya sangat mengapresisasi perhatian dan kerja dari Bapak Kepala Madrasah, beliau mampu membuat kebijakan yang bagus serta mengawasi jalannya program yang dilaksanakan oleh BK. Waka kesiswaan hanya membantu mengawal kerja BK. 55 Bimbingan konseling bekerja sama dengan kepala madrasah mengembangkan potensi dan minat bakat siswa, dari situ kepala madrasah membantu mengarahkan siswa untuk agar bagaimana masa depan yang cerah bisa di raih. Jika BK mengalami kendala-kendala dalam menjalankan layanan bimbingan, BK langsung meminta bantuan kepada kepala madrasah atau waka kesiswaan. hal sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan koordinator BK MAN Kunir berikut : iya betul peran kepala madrasah sangat penting, kepala madrasah selalu mengarahkan siswa biar lebih semangat belajar, mengembangkan bakat dan minta serta keinginan berkarir secara baik.. beliau sering mengemukakan lewat 55 Wawancara Waka Kesiswaan, MAN Kunir Wonodadi Blitar, Tanggal 8 Juli 2015

23 86 upacara sekolah.56 Hal senada di sampaikan Waka Kesiswaan erikut : kami selalu menanyakan kepada K apakah ada kesulitan erkaitan dengan pemerian layanan. Tapi selama ini K mampu menanganinya, mungkin kalau pun ada kendala hanya jika ada siswa yang nakal. Seluruh data tentang karir semua ada di K. Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Mad rasah erikut : etul mas.. dalam waktu upacara atau sosialisasi kepada orang tua kami memerikan ceramah sekaligus motiasi-motiasi. Ukan hanya siswa-siswi akan tetapi dalam waktu tertentu orang tua wali juga kami undang untuk sama-sama memicarakan langkah ke depan agi anak-anak. Selain itu ternyata kenapa dalam beberapa tahun ini MAN Kunir berprestasi membantu para siswa masuk ke perguruan tinggi, ternyata tidak lepas dari ikut sertanya para alumni membantu memotivasi adikadiknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mereka intens menemani adik-adiknya ketika mendaftar ke perguruan tinggi yang mereka tempati sampai selesainya proses pendaftaran.di perkuat oleh hasil wawancara dengan kepala madrasah : Mei 2015 untuk selanjutanya kami selalu mendatangkan alumni-alumni yang sudah masuk ke perguruan tinggi di manapun. Itu selalu kami minta untuk hadir dalam waktu-waktu tertentu untuk memerikan informasi, motviasi. Seperti UNESA, STAIN. Dan kami punya datanya Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25

24 87 Hal senada juga disampaikan oleh K yaitu : kami senang kepada para alumni yang senang memantu adikadiknya untuk masuk ke perguruan tinggi. Mereka memerikan informasi perguruan tinggi mereka, menyediakan kostketika adik-adiknya daftar, hingga tak malu ke madrasah memerikan motiasi-motiasi ke kelas-kelas mereka. Sekarang alumni sedang memuat komunitas esar alumni MAN Kunir. Hingga alumni yang erada dimanapun isa ikut ergaung dan isa di data pekerjaan hingga tempat mereka kuliah. Hal senada juga di sampaikan Waka Kesiswaan : alumni pada waktu mau ada kelulusan sering datang ersamasama, dengan kompak mereka memiming dan mengajak adikadiknya ke perguruan tinggi mereka masing-masing. Pelakasaan bimbingan karir di madrasah harus di dasarakan kepada hasil pemahaman yang cermat terhadap kemapuan dan minat siswa serta pola fikir. Sesuai dengan wawancara oleh guru BK : BK hanya mendukung apa yang menjadi keinginan para siswa, entah itu melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun langsung kerja. Karena itulah semua tergantung pola fikir anak-anak dan pengaruh juga dari orang tua. 58 Dari pernyataan itulah dijelaskan bahwa pemilihan dan bantuan penempatan jenis bidang karir disesuaikan kepada keputusan siswa itu sendiri yang dirasa sesuai dengan kemampuan mereka. Senada dengan wawancara pada guru BK: 58 Ibid.,..Tanggal 26 Juni 2015

25 88 dari lingkungan masyarakat dan khususnya orang tua sangat berpengaruh dalam pengenalan di masyarakat. Dalam pelaksannan bimbingan karir siswa di MAN kunir ini harus mendayagunakan setinggi-tingginya potensi siswa dan lingkungan. Lewat pelaksanaan ini juga akan menjalin kerja sama antar sekolah dan unsurunsur di luar madrasah. Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru BK : dari pelaksanaan layanan bimbingan karir akan menjalin kerja sama dan sekarang ada dengan perguruan-perguruan tinggi negeri lewat para alumni. Ada banyak bantuan fasislitas informasi dari BK tentang beasiswa perguruan tinggi negeri, slah satunya adalah bea siswa untuk para siswa yang berprestasi lewat nilai raport atau PMDK dan ada lagi dikmisi. c. Evaluasi Layanan Bimbingan Karir Kepala Madrasah berusaha terus-menerus melakukan perbaikan. Dari mulai melengkapi data-data siawa yang masuk ke perguruan tinggi dan memberikan tekanan penuh pada guru BK untuk membantu segala macam kesulitan apapun yang dialami siswa pada saat proses bimbingan karir. Seperti hasil wawancara kepada kepala madrasah sebagai berikut : BK terus saya memberi presser (tekanan), anak-anak yang keluar harus tau di mana datanya. Anak yang meneruskan

26 89 kemana BK harus tau itu. Dan jika ada kesulitan k harus memantu. Minimal memantu dan mengetahui. Man kunir terus bekerja sama dengan SMA 1 /litar cukup aik, mengapa? karena iu dari k kami itu guru k di SMA 1 itu hehe.. nanti info apa saja kita sadap dari situ, jadi outputnya jelas kemana. 59 Dilanjutkan dengan penjelasan bahwa hasil data tersebut sangat penting, dengan alasan sebagai berikut : data ini kami gunakan untuk mensupport adik kelasnya, masyarakat dan gurunya. Iki Loo olehmu ngajar, jadi guru semakin yakin cara atau sistem mengajarnya itu metodenya semakin dienahi dan semakin tepat. 60 Karena kepala madrasah selalu memampang dengan banner besar di timur sekolahan, data semua siswa yang masuk ke perguruan tinggi, ini bertujuan untuk agar masyarakat tau hasil kerja dari madrasah, serta adik kelas semakin bersemangat untuk melanjutkan studi lanjut untuk ke depannya. Dari situ terlihat peran dan kesungguhan dari kepala madrasah demi kemajuan madrasah, meningkatkan kepercayaan masyarakat karena dengan itu pendidikan islam semakin dipercaya. Seperti dituturkan oleh kepala madrasah yang menyentuh hati saya : kepala madrasah harus memerikan motivasi karena memang cita-cita dan tekad saya, anak-anak jangan erhenti di aliyah saja. Orang islam harus kuat dan maju dengan pendidikan, kalau tidak gitu kita dilibas Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei Wawancara Kepala madrasah Drs. HamimThohari, M.A, MAN Kunir Wonodadi Blitar, 25 Mei Ibid.,..Tanggal 25 Mei 2015

27 90 Evaluasi merupakan salah satu hal pokok yang sangat penting. Mungkin dengan evaluasi ini kita bisa mengembangkan apa yang menjadi program kita, tentunya dalam hal ini adalah managemen Kepala Madrsah. Dalam hal evaluasi kepala madrasah memberikan tugas kepada bimbingan dan konseling menggunakan laporan laporan, yang nantinya akan dilaporkan barkala baik laporan pertahun, persemester, maupun perbulan. Mengenai laporan tersebut disesuaikan dengan intrumen yang digunakan, misal instrumen aplikasi studi habit, instrumen aplikasi sosiometri, dan instrumen daftar cek masalah, yang kesemua itu bentuknya bisa dilihat dalam lampiran. Sebagaimana ungkapan seorang guru: Setelah kami mendapatkan berbagai data mengenai keadaan siswa, sesegera mungkin kami analisa dan kami catat dalam bentuk instrumen. Dan nantinya dari instrumen itulah akan kami gunakan sebagai laporan terkait dengan keadaan siswa, layanan apa yang dia butuhkan, bagaimana perkembangan setelah adanya layanan. 62 Hal itupun senada dengan apa yang disampaikan salah satu staf guru bimbingan dan konseling, yang mengatakan bahwa laporan itu disesuakan dengan instrumen kebutuhannya yang nantinya dijadikan laporann tiap tahun, semester, bahkan bulanan. Data yang kami catat sesuai intrumennya nanti akan kami jadikan laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan 62 Wawancara dengan guru BK(Tinuk Amalia), MAN Kunir Wonodadi, 9 Juni 2015

28 91 laporan tersebut, secara berangsur-angsur, yaitu dari laporan bulanan, semesteran dan tahunan. Dengan begitu kita akan melihat perkembangannya. Bukan itu saja kami juga mempunyai laporan yang mendukung administrasi bimbingan dan konseling, misalnya: buku tamu, buku layanan bimbingan dan konseling dan lain sebagainya. 63 Bila melihat hal itu, selain dari instrumen tersebut masih banyak lagi buku-buku pendukung yang lain sebagaimana keterangan diatas. Selain itu yang lebih dari itu, data laporan yang dibutuhkan untuk evaluasi layanan bimbingan karir yaitu laporan-laporan data siswa yang masuk perguruan tinggi. Data siswa tersebut akan dilaporkan keseluruhan ke kepala madrasah. 2. Madrasah Aliyah Ma arif Udanawu Blitar MA Ma arif Udanawu blitar merupakan lembaga pendidika swasta di blitar yang 5 tahun belakangan ini sangat berkembang. Ini di buktikan dengan bertambah banyaknya siswa yang masuk di madrasah tersebut dan madrasah dari tiap tahun membangun gedung-gedung baru untuk penambahan kelas. Dengan adanya kepercayaan masyarakat akan madrasah aliyah ma arif udanawu blitar ini, tentunya madrasah semakin bersungguh-sungguh untuk meningkatkan prestasi siswa. Salah satunya yaitu membantu dan memfasilitasi siswa agar bisa melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi 63 Wawancara dengan guru bk, MAN Kunir, Tanggal 5 Juni 2015

29 92 negeri. Dari beberapa sekolah maupun madrasah yang sederajat dengan MA Ma arif di daerah udanawu dan sekitarnya, Aliyah ma arif membuktikan prestasinya dengan banyaknya siswa yang masuk di perguruan tinggi dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi sesuatu yang memanggakan bagi madrasah dan para orangtua siswa. Kepala Madrasah beserta para guru sangat berperan aktif untuk prestasi ini. Dalam kegiatan layanan bimbingan karir di sekolah tidak lepas dari peran khusus guru bimbingan dan konseling. bimbingan konseling bertugas memotivasi, mengarahkan, menfasilitasi, dan mendampingi siswa agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri. a. Perencanaan Layanan Bimbingan karir Wujud perencanaan disini tidak jauh berbeda dengan yang ada sekolah lain yaitu dengan adanya prota,promes, dan juga silabus. Secara garis besar menunjukkan perencanaan dalam bimbingan dan konseling memang direncanakan dengan baik. Ini di sampaikan oleh guru BK sebagai berikut : program layanan bimbingan karir masuk dalam progam BK, tak ada yang berbeda dari sekolahan lain. Program layanan disusun berdasarkan layanannya. Ada tabel layanan pribadi, sosial, belajar, karir 64 Hal yang senada disampaikan bapak kepala madrasah saat ditemui di 64 Wawancara guru BK, MA Ma arif Udanawu Blitar, tanggal 9 Juli 2015

30 93 kantornya : betul sekali mas.. saya menugaskan seluruhnya layanan karir ke BK. Karena guru BK memiliki kompetensi atau keahlian di bidang tersebut 65 Saat ditemui lagi di lain kesempatan beliau juga menyampaikan hal tersebut yang hampir serupa bahwa : menyampaikan : di MA Ma arif Bakung ini, kepala madrasah hanya sebatas mengawasi dan membantu dalam persoalan administrasi saja. Setelah itu yang lain ya BK yang menjalankan. Sejauh kinerja BK sangat bagus, dan membantu mengantarkan anak didik kami ke berbagai perguruan tinggi negeri. 66 Hal yang hampir sama disampaikan oleh Waka kesiswaan, beliau program layanan bimbingan karir di jalankan oleh BK, BK mempunyai data-data seluruh program layanan. 67 Setelah perencanaan secara umum tercatat dalam program tahunan kemudian program tersebut diterjemahkan dan dijabarkan dalam program semester yang dipaparkan pada table Promes bimbingan dan konseling. Peneliti langsung melakukan observasi ke MA Ma arif udanawu blitar, pada jam 10:30 untuk melihat tabel tersebut. Peneliti langsung menuju ruang BK, disana guru BK menunjukkan beberapa tabel dalam buku besar. Buku tersebut berisi tabel layanan, guru BK menjelaskan dari 65 Wawancara Kepala Madrasah, MA MA Ma arif Udanawu Blitar, tanggal 9 Juli Wawancara Kepala Madrasah, MA Ma arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli Wawancara Waka kesiswaan, MA Ma arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli 2015

31 94 promes tersebut dijabarkan lagi dalam bentuk silabus yang nantinya silabus ini akan dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pemberian layanan yang hasilnya akan dijadikan sebagai laporan, baik laporan bulanan, semesteran, maupun tahunan. Mengenai tabelnya peneliti lampirkan. Dalam hal perencanaan bimbingan dan konseling, memerlukan ketelitian yang sangat besar. Dengan melihat kejadian yang telah lalu tentunya kejadian itu yang nantinya menjadi salah satu pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sebagaimana ungkpan salah satu guru BK : Untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling kami senantiasa melihat kejadian di tahun-tahun yang lalu, agar pada tahun yang akan datang bimbingan dan konseling memberikan layanan yang maksimal. 68 Hal senada disampaikan oleh kepala madrasah, yaitu : peningkatan siswa-siswi yang masuk ke perguruan tinggi dari tahun ke tahun menjadi prestasi yang membanggakan. Ini termasuk karena BK berhasil melaksanakan layanan dengan baik. Mereka sangat kompak, dan selalu melihat kesalahankesalah yang ada untuk memperbaiki di tahun berikutnya. 69 Dengan perencanaan yang matang lembaga sekolah mengharapkan adanya keefektifan dan keteraturan dalam pelaksanaan bimbingan dan 68 Wawancara guru BK (Agung Prabowo), Tanggal 2Juni Wawancara Kepala Madrasah, MA Ma arif Udanawu Blitar, tanggal 10 Juli 2015

32 95 konseling. b. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Ma arif udanawu ini, peneliti melihat adanya bentuk pelayanan secara kelompok maupun individu, akan tetapi secara teknis pemberian layanan bimbingan dan konseling secara individu dan kelompok berbeda dengan di MAN Kunir, di Madrasah ini dalam memberikan layanan kelompok dilaksanakan di tiap kelas sebagaimana pelajaran sekolah lain, akan tetapi lebih bersifat pengarahan. Dilaksanakan demikian karena bimbingan dan konseling di Madrasah ini dimasukkan kedalam jadwal pembelajaran. Sebagaimana ungkapan guru di Madrasah ini. layanan bimbingan dan konseling di madrasah ini secara pelaksanaannya sama dengan sekolah lain, dengan layanan individu maupun kelompok. Tetapi untuk layanan kelompok disini dimasukkan kedalam jam pelajaran sebagaimana pelajaran sekolah yang lain. 70 Disampaikan hal senada oleh guru BK, yaitu : kami melakukan pelayanan bimbingan dengan menggunakan layanan individu dan kelompok. Layanan individu dengan tatap muka dengan siswa, waktunya tergantung ketika siswa membutuhkannya. Sedangkan kelompok kami lakukan ke dalam jam pelajaran. Maksudnya kami meminta para guru untuk memberi pengarahan seperti yang kami minta atau kami 70 Wawancara dengan Guru (Bpk.Samsul Hadi), MA Ma arif,tanggal 2 Juni 2015

33 96 sendiri masuk ke dalam kelas dalam beberapa waktu.71 Diperkuat dengan pengutaraan kepala madrasah yang menyampaikan : kami memberikan waktu khusus kepada guru BK untuk memberikan arahan kepada siswa, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. 72 Peneliti melakukan observasi dan melihat buku besar yang ada di ruang BK. Peneliti melihat pelaksanaan bimbingan dan konseling menindak lanjuti dari apa yang telah diprogramkan dalam perencanaan termasuk layanan apa saja yang nanti akan diberikan. Dari sini peneliti melihat beberapa layanan yang diberikan di lembaga tersebut, layanan tersebut antara lain: 73 1). Layanan orientasi yaitu suatu layanan yang dilaksanakan awal tahun ajaran baru. 2). Layanan informasi yaitu layanan yang diberikan terutama untuk karir atau studi lanjutan. 3). Layanan penempatan dan penyaluran. 4). Layanan Pembelajaran yaitu layanan pada siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dalam pembelajaran 5). Layanan konseling perorangan 6). Layanan bimbingan dan konseling kelompok 71 Wawancara dengan guru BK, MA Ma arif,tanggal 2 Juni Wawancara dengan guru BK, MA Ma arif,tanggal 2 Juni Observasi.Buku Program BK,MA Ma arif Udanawu Blitar, Tanggal 2 Juni 2015 Jam 10:00

34 97 Tentunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling memerlukan perangkat yang mendukung proses bimbingan dan konseling karena hal itu untuk mempermudah pemberian layanan bimbingan dan konseling. Semakin akurat data yang diperoleh semakin tepat sasaran layanan yang diberikannya. Untuk itu Kegiatan bimbingan dan konseling membutuhkan kegiatan pendukung bimbingan yang antara lain: 74 a. Menghimpun data siswa Seperti yang disampaikan oleh guru BK bahwa : penghimpunan data sangat kami perlukan untuk pendukung layanan bimbingan, dari data tersebut kami bisa menentukan langkah dari setiap siswa yang kami tangani. 75 b. Konferensi kasus yaitu musyawarah yang digelar oleh guru bimbingan dan konseling yang terutama membahas pada kasus yang lebih atau agak serius yang dihadiri segenap guru bimbingan dan konseling dan waki kelas, wakil guru BK bagian kesiswaan, wakil guru BK bagian kurikulum dan dihadiri pula oleh kepala sekolah. Hal ini didukung oleh wawancara dengan kepala madrasah : kami membantu BK dalam beberapa pemutusan kebijakan, selalu kami melakukan musyawarah, dari wali kelas, waka kesiswaan, BK, dan kepala madrasah berkumpul bersama melakukan musyawarah Hasil Observasi.Buku Administrasi BK.Tanggal 2 Juni Wawancara dengan guru BK, MA Ma arif,tanggal 2 Juni Wawancara dengan Kepala Madrasah, MA Ma arif,tanggal 2 Juni 2015

35 98 Senada dengan kepala madrasah, waka kesiswaan menyampaikan : waka kesiswaan dan kepala madrasah berperan dalam pengambilan kebijakan untuk kasus tertentu BK. Karena kami juga bagian dari konselor. Kami bermusyawarah bersama dan hasilnya dari musyawarah tersebut akan dilaksanakan oleh BK sepenuhnya. 77 c. Kunjungan murah yaitu suatu kunjungan yang dilakukan bersama-sama team bimbingan dan konseling dan wali kelas, terhadap siswa yang bermasalah serius. Dalam penghimpunan data di Madrasah ini tidak jauh berbeda dengan yang ada di MAN Kunir. Terdapat buku administrasi yang mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling yang ada di Madrasah tersebut. sebagaimana buku tamu, buku konsultasi siswa, 78 Dari keterangan di atas memang ada penangan yang tertulis yang nantinya sebagai acuan evaluasi dan sekaligus sebagai laporan kepada pihak yang terkait seperti kepala madrasah. Dalam proses layanan bimbingan karir siswa guru BK sangat memberikan bantuan penuh, ini dilakukan agar semakin banyak siswa yang bisa masuk perguruan tinggi. Seperti yang di jelaskan oleh guru BK sebagai berikut : di madrasaah aliyah ma arif, kami tidak hanya memberikan motivasi, pengarahan kepada siswa tapi juga membantu dalam proses pendaftran perguruan tinggi negeri Wawancara dengan Waka kesiswaan, MA Ma arif,tanggal 2 Juni Ibid., Tanggal 2 Juni Wawancara dengan Guru BK (Ibu. Badriah), Tanggal 3 Juni 2015

36 99 Hal senada disampaikan oleh Kepala madrasah, yaitu : pengaruh bimbingan yang diberikan oleh BK sangat berpengaruh kepada para siswa dan tentunya madrasah secara umum. BK sangat telaten mendampingi siswa. Setelah lulus siswa diarahkan untuk memilih jalur sesuai dengan keinginan, bakat serta kemampuan mereka. 80 Senada dengan yang disampaikan Waka kesiswaan, yaitu : siswa-siswi merasa seperti tidak mendapat kesulitan dalam proses masuk ke perguruan tinggi. Ini sebab BK tak pernah meninggalkan siswa untuk menangi proses karir mereka. Kebanyakan siswa-siswi memilih melanjutkan ke perguruan tinggi dari pada untuk bekerja. 81 Dari wawancara tersbeut peneliti menyakan tentang bagaimana dengan siswa yang ingin masuk dunia kerja. Pertanyaan tersneut dijawab oleh guru bimbingan konseling seperti berikut: kami dari awal mengarahkan siswa agar lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, ini juga terantu oleh orangtua siswa tentang pentingnya pendidikan terhadap anak. Jadi kami tidak terlalu sulit untuk mengarahkan siswa. Siswa anyak yang leih tertarik untuk melnjutkan ke perguruan tinggi c. Evaluasi Layanan Bimbingan Karir 80 Wawancara dengan Kepala Madrasah, MA Ma arif, Tanggal 3 Juni Wawancara dengan Waka Kesiswaan, MA Ma arif,tanggal 2 Juni 2015

37 100 Dalam pelaksanaan evaluasi layanan bimbingan karir di MA Ma arif Udanawu Blitar, kepala madrasah memberikan tugas kepada BK untuk membuat laporan dan membuat banner data siswa yang masuk PTN untuk dipajang di depan madrasah. Dan untuk laporannya akan ditindak lanjuti sebagai bahan pembenahan pelaksanaannya ke depan. Seperti hasi wawancara dengan bapak kepala madrasah : untuk tahap evaluasinya kami menugaskan pembuatan laporan kepada BK, ini penting agar ada data lengkap kemana saja siswa yang melanjutkan studi lanjutnya, dan menjadi tolak ukur keberhasilan para guru dalam mengajar. Dan nanti datanya akan dibuatkan besar dalam bentuk banner untuk dipajang di depan sekolah agar masyarakat tau dan melihat hasil dari MA Ma arif dalam mendidik siswa. 82 bimbingan dan konseling di lembaga ini dilaksanakan dalam tiga tahap pula, mulai dari bulanan maupun tahunan. Mengenai evaluasi layanan bimbingan karir oleh BK terdapat laporan tindak lanjut, yang berupa instrumen pula sebagaimna lembaga sekolah lain. a) laporan hasil analisis Daftar Cek Masalah (DCM) b) laporan aplikasi instrument studi habit c) laporan himpunan data dan aplikasi instrumentasi sosiometri mengenai bentuknya sebagaimana terlampir 83. Pada dasarnya bentuk laporan antara bulan, semester dan tahun tidaklah 82 Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah (Bapak Edi Basuki,S.Ag). MA Ma arif, Tanggal 8 juni Hasil observasi, Buku Laporan BK. 8 Juni 2015

BAB V PEMBAHASAN. Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif

BAB V PEMBAHASAN. Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif 113 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Siswa Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif berjalan efektif sesuai dengan tujuan madrasah agar peserta didik mampu

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan di kedua madrasah

BAB VI PENUTUP. Berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan di kedua madrasah 125 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan di kedua madrasah tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan kepala madrasah dalam peningkatan layanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang perlu di pertimbangkan demi

BAB V PENUTUP. dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang perlu di pertimbangkan demi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada akhir pembahasan skripsi ini peneliti akan menyajikan beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil dari penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap individu sesuai dengan tugas, tempo, dan irama perkembangannya masingmasing. Proses perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah. BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, kehadiran bimbingan konseling Islami telah menjadi wawasan baru dalam perkembangan keilmuan bimbingan dan konseling di sekolah ataupun di madrasah.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. karir dengan contoh beragam pada masing-masing kategori. Kualifikasi

BAB V PENUTUP. karir dengan contoh beragam pada masing-masing kategori. Kualifikasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bentuk kenakalan yang dilakukan oleh santriwati Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta dikategorikan menjadi empat bentuk yaitu kenakalan pribadi, kenakalan belajar,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Yang dimaksud dengan paparan data atau temuan penelitian adalah pengungkapan dan pemaparan data maupun temuan yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya 22 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Kata layanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara melayani atau sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah proses melatih daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun sebagai warisan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP N 13 SEMARANG Tahun Ajaran 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP N 13 SEMARANG Tahun Ajaran 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP N 13 SEMARANG Tahun Ajaran 2012/2013 Disusun oleh: NUR IDA FARIDA 1301409034 Bimbingan dan Konseling, S1 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai upaya madrasah dalam menanggulangai pengaruh negatif teknologi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya. BAB V ANALISIS DATA 1. SMPN 1 Sumberrejo a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Bagi konselor, jam pelajaran bagi bimbingan dan konseling mempunyai makna yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh 103 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun

Lebih terperinci

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol

a. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja bersifat Amoral/ Asosial yang terjadi di SMPN 2 Sumbergempol A. Temuan Penelitian Berdasarkan paparan dan analisis data diatas maka diperoleh temuan data sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja Yang Dilakukan Remaja Di SMPN 2 Sumbergempol a. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara L A M P I R A N Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen

Lebih terperinci

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : ELA WULANDARI ERA1D010125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Karir Dosen pengampu Andi Setiawan Disusun Oleh : Nama : Ayu Sulistian Semester / progdi Konseling NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa, itulah asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu bangsa. Pendidikan menggambarkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:

PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM: PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK Oleh: Junita SK Nanda NPM: 11060297 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut : BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG Disusun oleh : Nama : ATTOO BIQUL HAQ NIM : 7101409204 Prodi : PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo Jawa Timur. Telp/Fax: (0352) 489171 Web: akbidharapanmulya.ac Email : akbidharapanmulya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan dan modal untuk menentukan masa depan bangsa. Pendidikan juga erat kaitannya dengan bagimana

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH 1. Kasus-kasus kenakalan siswa apa sajakah yang selama ini banyak dilakukan siswa? 2. Apakah ada suatu upaya yang sistematis untuk mengatasi kenakalan remaja? 3.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP Penutup meupakan kalimat akhir untuk mengakhiri sebuah uraian teori telah disusun secara sistemtis berdasarkan prosedur pembuaatan laporan penelitian. Penutup dalam sebuah proposal penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa Remaja terkadang mereka masih belum memikirkan tentang masa depan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, diselenggarakan secara sengaja, sistematis, terarah dan terprogram. Dalam lembaga pendidikan terdapat berbagai macam peserta

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

Silabus Bimbingan dan Konseling (01)

Silabus Bimbingan dan Konseling (01) Silabus Bimbingan dan Konseling (01) Sekolah : SMA Kelas : XII (Duabelas ) Mata Pelajaran/ : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 (Ganjil ) Standar Kompetensi / - Mencapai kematangan dalam beriman dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan diperlukan. Sebab keberadaan layanan konseling merupakan bagian integral dalam Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu disiplin ilmu yang secara profesional memberikan pelayanan kepada peserta didik. Sebagai sebuah layanan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 14 SEMARANG. Disusun Oleh Tiara Putri Faiza

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 14 SEMARANG. Disusun Oleh Tiara Putri Faiza LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 14 SEMARANG Disusun Oleh Tiara Putri Faiza 1301409016 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kualitas tenaga kerja merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya bahwa kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis (wahdatul anasir), manusia memiliki empat fungsi yaitu manusia sebagai makhluk Allah SWT, manusia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia terlibat dengan banyak hal, dari yang sepele sampai yang kompleks. Pengambilan keputusan merupakan bagian dari hidup manusia dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hasil penemuan permasalahan klien yang dihadapinya sesuai dengan Teori Social

BAB IV ANALISIS DATA. hasil penemuan permasalahan klien yang dihadapinya sesuai dengan Teori Social 87 BAB IV ANALISIS DATA Setelah menyajikan data hasil wawancara, maka peneliti akan melakukan analisis data, yang mana pada proses analisis data ini nantinya akan memperoleh hasil penemuan permasalahan

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA Dra. Gantina Komalasari, M.Psi Email : gantina_komalasari@yahoo.com Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta I. Pendahaluan Meskipun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dikakukan. Berdasarkan hasil wawancara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) membawa pengaruh yang luas dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat termasuk pendidikan dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung pada proses pendidikan. Pendidikan adalah bukan hal yang asing lagi bagi semua orang. Semua

Lebih terperinci

Oleh : Sri Handayani NIM K

Oleh : Sri Handayani NIM K Hubungan antara lingkungan belajar dan persepsi siswa tentang jurusan yang diminati dengan prestasi belajar siswa kelas X S M A N e g e r i 3 S u k o h a r j o tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Sri Handayani

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Gambaran Umum SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang berdiri sejak tahun 1978. Selama 35 tahun

Lebih terperinci

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA NAMA :... KELAS :... PETUNJUK : Bacalah setiap pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat. Bubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dalam rangka untuk meningkatkan profesionalitas guru. Secara rinci proses manajemen kinerja dalam meningkatkan profesionalitas guru MA Nahdlatul Muslimin

Lebih terperinci

UPAYA MENGOPTIMALKAN BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA (SISWA YANG MEROKOK DI SEKOLAH)

UPAYA MENGOPTIMALKAN BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA (SISWA YANG MEROKOK DI SEKOLAH) UPAYA MENGOPTIMALKAN BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA (SISWA YANG MEROKOK DI SEKOLAH) Betty Sinambela Surel: bettysinambela12@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 310-316 USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan ; setiap

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN Disusun oleh: Nama : Nur Sholihah NIM : 1301409054 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut: 89 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian Pada uraian ini peneliti akan melakukan interpretasi mengenai hasil temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya sesuai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan konseling merupakan bagian terpadu dari proses pendidikan yang memiliki peranan dalam meningkatkan sumber daya manusia, potensi, bakat, minat, kepribadian,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Sekolah 4.1.1 MTs.S Darul Hasanah. Sekolah MTs.S Darul Hasanah adalah nama sekolah yang bergerak dibidang pendidikan, guna melahirkan siswa yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap siswa pasti ingin mempunyai masa depan yang baik, cerah dan sesuai dengan impian. Upaya untuk mewujudkan impian yang diinginkan harus mempunyai perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung (tatap muka) atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman kini, manusia dituntut untuk menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman kini, manusia dituntut untuk menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan zaman kini, manusia dituntut untuk menunjukkan dirinya dalam bidang yang dikuasainya. Menunjukkan diri dengan tampil didepan orang lain dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan kepribadian dan potensi (bakat, minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, secara fitrah manusia telah dibekali potensi untuk tumbuh dan berkembang serta mempunyai kecenderungan

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami

Lebih terperinci

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Strategi reflektif pembelajaran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar Strategi pembelajaran refleksi siswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas hasil-hasil penelitian tentang pemilihan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap manusia adalah unik, dan peserta didik yang memasuki masa remaja harus dapat menyadari hal tersebut. Melalui layanan bimbingan konseling disekolah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. berkebutuhan khusus di SMK Negeri 8 Surabaya. Surabaya semakin di percaya oleh mayarakat.

BAB V PEMBAHASAN. berkebutuhan khusus di SMK Negeri 8 Surabaya. Surabaya semakin di percaya oleh mayarakat. BAB V PEMBAHASAN A. Peran guru bimbingan konseling dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SMK Negeri 8 Surabaya Pada intinya layanan bimbingan karir di SMK Negeri 8 Surabaya berjalan efektif sesuai

Lebih terperinci

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan berikut : manajemen pembinaan peserta didik di SDIT

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Eka Pratiwi Wijiasih NIM : 1301408012 Program studi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKANN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, melalui pendidikan manusia dapat belajar demi kelangsungan hidupnya. Bagoe (2014, h.1) mengemukakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK A. Hakekat Peminatan Implementasi kurikulum 2013 menghendaki agar peserta didik mampu menentukan pilihan peminatan dengan tepat. Baik dalam peminatan kelompok mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan formal mempunyai proses bimbingan yang terencana dan sistematis mengacu pada kurikulum. Kurikulum merupakan unsur yang siknifikan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang

Lebih terperinci